1
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTO Oleh : Dony Rachman1, Sumardi2, Elly Sukmanasa3 ABSTRAK Dony Rachman, 037110099. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Penggunaan Media Gambar Foto di Sekolah Dasar Negeri Pasir Angin 04 Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor.Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan. Bogor. 2014.Penelitian ini dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan secara kolaboratif dan dua siklus. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV melalui Penggunaan Media Gambar Foto.Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasir Angin 04 Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor yang terdiri dari 27 siswa dengan jumlah siswa perempuan 18 dan 9 siswa lakilaki. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015.Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada, siklus I dengan nilai rata-rata 59,56 dengan presentase ketuntasan 44,44%, dan siklus II dengan nilai rata-rata 70,07 dengan presentase 88,89% selain itu terlihat pada aktivitas siswa meningkat, hal ini ditunjukan pada siklus pertama dengan nilai 71 dan pada siklus kedua dengan nilai 93.Penelitian ini berkesimpulan bahwa penggunaan media gambar foto dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Pasir Angin 04 Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor.Selain itu, media pembelajaran ini dapat meningkatkan perilaku siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
ABSTRACT Dony Rachman, 037110099.Improved Learning Outcomes In Subjects Social Sciences Through media picture photograph inPublic Elementary School District Pasir Angin 04Megamendung Bogor regency. Thesis Program in Primary School Teacher Education, Faculty of Education, University of Pakuan Bogor. 2014. This was the approach of Classroom Action Research (CAR),implemented in collaboration and two cycles. The main objective of this study was to determine the increase in achievement of Social Sciences Class IV through media picture photograph. The subjects of this study were teachers and students of class IV Elementary School District Pasir Angin 04 Megamendung Bogor Regency, consisting of 27 students with a composition of 18 female students and 9 male students. Research carried out in the first semester of the academic year 2014/2015.The results showed that the average value of the score, the first cycle with the average of 59,56 with a 44,44% completion percentage, and the cycle of the average value of 70,07 with a percentage of 88.89% than that seen in the activity students increases, it is shown in the first cycle with a total of 71 and in the second cycle of the 93.This study concluded that using through media picture photographmay improved Learning Outcomes students Subjects Social Sciences IV grade Elementary School District State Pasir Angin 04 Megamendung Bogor. Moreover, this media learning can improve the behavior of students in the Social Sciences. 1Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK
2Staf
Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK
3Staf
Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK
Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar FKIP UniversitasPakuan, Desember 2014
2
PENDAHULUAN Proses pembelajaran sementara ini masih banyak lembaga-lembaga pendidikan yang mengandalkan cara-cara lama dalam menyampaikan materi. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah.Maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komprehensif baik fisik, mental maupun emosi.Hal ini sering diabaikan oleh guru karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum. Fakta yang terjadi nilai KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus dicapai dikelas IV SDN Pasir Angin 04 kecamatan Megamendung kabupaten Bogor yaitu 65 dengan jumlah siswa 27 siswa. Siswa kelas IV yang mampu mencapai nilai KKM=65 hanya 10 siswa (37%) dari keseluruhan siswa kelas IV sedangkan 17 siswa (63%) belum mencapai KKM. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di perlukan pembelajaran yang menyenangkan, yang melibatkan siswa untuk aktif dan membuat siswa bergembira dan senang belajar seperti sedang melakukan peran permainan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitifnya. Adapun beberapa faktor penyebab hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu disebabkan kurangnya penggunaan media pembelajaran saat guru menyampaikan materi pada proses pembelajaran sehingga membuat proses pembelajaran terasa monoton dan kurang menarik dan siswa merasa jenuh. Selain itu terdapat faktor lain yaitu siswa kurang minat, kurang motivasi dan kurang antusias dalam belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.. Penelitian mempelajari faktor-faktor penyebab timbulnya masalah yang ada diharapkan guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial dengan dengan menggunakan media gambar foto karena itu penulis tertarik meneliti judul: Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosialpada kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasir Angin 04 Megamendung Kabupaten Bogor. Berdasarkan uraian masalah di atas, maka perlu dilakukan penelitan tentang penggunaan media gambar fotountuk meningkatkan hasil belajar materi kenampakan alam dan sosial budauay Sekolah Dasar Negeri Pasir Angin 04 Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor.
KAJIAN TEORETIK Menurut pengertian secara psikologis, hasil belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian hasil belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: Hasil belajar merupakan perubahan aspek kognitif, afektif dan pisikomotor sebagai mana yang dikemukakan oleh Kunandar (2013:62) hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan hasil belajar merupakan suatu tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa sebagai mana dikemukakan oleh Dimyati (2006 : 200), tujuan hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, di mana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau symbol. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi hasil belajar ini sudah terealisasi, maka hasilnya dapat difungsikan dan ditujukan untuk berbagai keperluan.
Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar FKIP UniversitasPakuan, Desember 2014
3
Fungsi hasil belajar mempunyai tiga golongan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor sebagaimana menurut Bloom dalam Kurniawan (2010:13) mengemukakan hasil belajar menjadi tiga bagian yaitu kognitif, afektif, dan pisikomotor: 1) Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar yang ada kaitannya dengan ingatan, kemampuan berpikir, atau intelektual. Pada kategori ini hasil belajar terdiri dari enam tingkatan yang sifatnya hierarkhis. Keenam hasil belajar ranah kognitif ini meliputi: a) Pengetahuan, b) pemahaman, c) aplikasi, d) analisis, e) sintesis, f) evaluasi, g) kreativitas. 2) Hasil belajar afektif adalah merujuk pada hasil belajar yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Jenis hasil belajar ranah ini terdiri dari lima jenis yang membentuk tahapan pula. 3) Hasil belajar psikomotor adalah berupa kemampuan gerak tertentu, kemampuan gerak ini juga bertingkat mulai dari gerak sederhana yang mungkin dilakukan secara reflex hingga gerak kompleks yang terbimbing hingga gerak kreativitas. Faktor-faktor hasil belajar mempunyai tiga faktor yang mempengaruhi yaitu faktor input, faktor proses dan faktor output sebagaimana yang dikemukakan Makmun dalam Taufiq (2011:20) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: 1) Faktor input (masukan) meliputi : a) raw input atau masukan dasar yang menggambarkan kondisi individual anak dengan segala karakteristik fisik dan psikis yang dimilikinya, b) instrumental input (masukan instrumental) yang mencakup guru, kurikulum, materi dan metode, sarana dan fasilitas, c) environmental input 9masukan lingkungan) yang mencakup lingkungan fisik, geogarfis, sosial, dan lingkungan budaya. 2) Faktor proses menggambarkan bagaimana ketiga jenis input tersebut saling berinteraksi satu sama lain terhadap aktivitas belajar anak. 3) Faktor output adalah perubahan tingkat laku yang diharapkan terjadi pada anak setelah anak melakukan aktivitas belajar.
Arifin (2011:32) mengemukakan prinsip-prinsip hasil belajar merupakan mengukur hasil-hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan kompetensi serta tujuan pembelajaran; mengukur sample tingkah laku yang representative dari hasil belajar dan bahanbahan yang mencakup dalam pelajaran; mencakup jenis-jenis instrument penilaian yang paling sesuai untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan; direncanakan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus; dibuat dengan reliabilitas yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati; dan dipakai untuk memperbaiki proses dan hasil belajar.Berdasarkan kajian teoretik di atas, dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai setelah melalui aktifitas belajar baik mental maupun psikis yang berlangsungan aktif dalam pembelajaran yang berupa perubahan pengetahuan, keterampilan dan prilaku dalam proses itu memerlukan usaha untuk mewujudkannya hingga akhirnya hasil belajar yang diperoleh maksimal. IPS merupakan pelajaran untuk memahami manusia sebagaiman dikemukan JB. Moffet yang dikutip Sumarno (2006:3) berpendapat bahwa IPS adalah pelajaran yang membantu manusia untuk memahami manusia dan hubungannya dengan manusia yang lain dan lingkungannya. Tujuan IPS merupakan pengembangan intelaktual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagaimana menurut Hasan yang dikutip oleh Supriatna (2007:5) tujuan pendidikan ips dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu pengembangan intelaktual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi . Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan intergrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial sebagaimana dikemukakan Trianto (2011:174) berpendapat bahwa karakteristik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berbeda dengan sisiplin ilmu lain yang bersifat monolitik. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan intergrasi
Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar FKIP UniversitasPakuan, Desember 2014
4
dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. IPS memiliki ruang lingkup yaitu Manusia, tempat, dan lingkungan merupakan aspek-aspek IPS, aspek tersebut didukung oleh Supriyatna (2007:22) adalah sebagai berikut: 1) Manusia, tempat, dan lingkungan, 2) Waktu dan perubahan, 3) Sistem sosial dan budaya, 4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Media gambar foto merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti sebagaimana menurut Sadiman yang dikutip oleh Musfiqon (2012:73) adalah media yang paling umum dipakai.Dia merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Prinsip Media gambar otentik dan ukuran reatif sebagaimana Musfiqon (2012:114) berpendapat bahwa prinsip media gambar adalah 1) otentik, 2) sederhana, 3) ukuran relatif, 4) gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan, 5) gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, 6) tidak semua gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Daryanto (2010:309) berpendapat mengenai kelebihan dan kelemahan media gambar sebagai berikut : Kelebihan : 1) Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar 2) Harganya relatif lebih murah 3) Bisa dipergunakan dalam banyak hal. 4) Dapat menterjemahkan konsep atau gagasan abstrak menjadi lebih realistik, Kelemahan : 1) Tidak cukup besar ukurannya bila dipergunakan untuk tujuan pengajaran kelompok besar. 2) Berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi tiga. 3) Tidak memperlihatkan gambar gerak seperti halnya gambar hidup. Picture and picture diurutkan secara logis sebagaimana menurut Tampubolon (2014:93) model pembelajaran Koperatif tipe picture and picture dengan menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan urutan logis
Tampubolon (2014: 93) mengungkapkan bahwa langkah-langkah picture and picture yaitu : 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2) Menyajikan materi sebagai pengantar. 3) Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. 4) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mrngurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. 5) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. 6) Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamka konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. 7) Kesimpulan atau rangkuman. Menurut Heriawan (2012:113) mengemukakan bahwa kelebihan dan kekurangan model Picture and Picture. Kelebihannya antara lain: 1) Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa 2) Melatih berpikir logis dan sistematis Selain kelebihan, model Picture and Picture mempunyai kelemahannya antara lain : 1) Memakan banyak waktu 2) Banyak siswa yang pasif Berdasarkan beberapa teori mengenai media gambar foto merupakan media gambar atau visual yang tidak di proyeksikan (diam) berbentuk gambar atau fotografi dari reproduksi dari bentuk asli dalam bentuk dua dimensi yang memberikan gambaran sesuatu. Berdasarkan beberapa teori di atas maka dapat disintesiskan bahwa model pembelajaran picture and picture adalah bagian dari pembelajaran kooperatif yang mengutumakan adanya kelompok kecil dan memberikan informasi kompetensi, sajian materi, perlihatkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi dengan menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan secara logis.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pasir Angin 04 Kecamatan Megamedung Kabupaten Bogor. Penelitian
Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar FKIP UniversitasPakuan, Desember 2014
5
dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2014 semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasir Angin 04 Kecamatan Megamedung Kabupaten Bogor jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang berkaitan dengan pembelajaran Ilmu Pengetahan Sosial untuk siswa kelas IV Semester 1 Sekolah Dasar Negeri Pasir Angin 04 Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor Tahun ajaran 2014/2015 Penelitian tindakan kelas ini menggunakan modifikasi desain PTK model Depdikbud (2010). Model ini dimulai dari refleksi awal, kemudian refleksi akhir disertai kegiatan evaluasi, dandiakhiri siklus selanjutnya. Adapun gambar siklus penelitian dapat dilihat sebagai berikut:
Temuan penelitian dimulai pada prasiklus, kemudian dilanjutkan ke siklus 1 dan siklus II hingga mencapai kriteria keberhasilan penelitian ketuntasan hasil belajar secara klasikal minimal yaitu 75%. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Awal Ketercapaian Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada Tes awal. Tabel 1 Jumlah Siswa 6 21 27
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Ketercapaian Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siklus I Tabel 2 Ketuntasan Hasil Belajar Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Jumlah Siswa 12 15
Persentase (%) 44,44 55,56
27
100
Tabel 2 menunjukkan ketuntasan hasil belajar siklus I secara klasikal belum mencapai kriteria keberhasilan penelitian. Siswa yang tuntas hanya 12 orang atau 44,44%. Sedangkan 15 orang atau 55,56% belum mencapai KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu 65. Dengan demikian bila dibandingkan dengan hasil tes awal dapat dikatakan mengalami peningkatan. 3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Ketercapaian Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siklus II. Tabel 3
HASIL PENELITIAN
Ketuntasan Hasil Belajar Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Sedangkan 77,78% atau 21 orang siswa masih di bawah KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu 65.
Persentase (%) 22,22 77,78 100
Tabel 1 menunjukkan ketuntasan nilai hasil tes awal belum mencapai kriteria keberhasilan penelitian. Siswa yang tuntas hanya 6 orang atau 22,22%.
Keterangan Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Frekuensi 24 3 27
Persentase 88,89 11,11 100
Tabel 3 menunjukkan ketuntasan hasil belajar siklus II secara klasikal telah mencapai kriteria keberhasilan penelitian. Siswa yang tuntas sebanyak 24 orang atau 88,89%. Sedangkan 3 orang atau 11,11% belum mencapai KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu 65. Ini menunjukan peningkatan hasil belajar sebesar 44,44% bila dibandingkan dengan siklus I.
PEMBAHASAN Hasil penelitian dibahas pada setiap siklus, untuk memperjelas maka dapat disajikan sesuai dengan tabel di bawah in
Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar FKIP UniversitasPakuan, Desember 2014
6
Rekapitulasi Hasil Penelitian Tes Awal, Siklus I dan Siklus II Aspek yang diteliti Kualitas Pembelajaran
Hasil Siklus Siklus I Siklus II Nilai Makna Nilai Makna Sangat Berkua 62 82 Berkualit litas as
Keterangan
Meningkat 20
Perubahan perilaku yang nampak pada siswa
71
Berkua litas
93
Sangat Baik
Meningkat 22
Ketuntasan Hasil Belajar
44,44 %
Belum Berhasi l
88,89 %
Berhasil
Meningkat 44,45%
Nilai Ratarata Hasil Belajar
59,5
Belum Tuntas
70
Tuntas
Meningkat 10,5
SIMPULAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditarik simpulan bahwa penggunaan media gambar foto dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasir Angin 04 Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung :PT. Remaja Rosda Karya.Dimyati. dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Daryanto, 2010. : Media Pembelajaran. Yogyakarta : Gava MediaHamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia Dimyanti, 2006.Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : PT.Rineka Cipta Heriawan, 2012.Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis. Banten : Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesional Kunandar. 2013. Penilaian Autentik.Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada
Kurniawan,Deni. 2010. Pembelajaran Terpadu: Teori, Praktik, Dan Penilaian. Bandung : CV. Pustaka Cendikia Utama Musfiqon, HM. 2012.Pengembangan Media Dan Sumber Pembelajaran.Jakarta : PT.Pustaka Sumarno.2006 Diktat Pengantar IPS Program Studi PPKN.Depok : STIKP ARRAHMANIYAH Supriatna, Nana. 2007. Pembelajaran IPS SD.Bandung : Bahan Belajar Mandiri Tampubolon, Saur. 2014. Tindakan Kelas. ERLANGGA
Penelitian Jakarta:
Taufik. 2011. Pendidikan Anak di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Trianto.
2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT. Bumi Aksara
BIODATA PENULIS Dony Rachman di Bogor pada tanggal 29 November 1991. Peneliti anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Alm. Naning Riswandi dan Masikah. Peneliti tinggal di Jalan Raya Puncak Gadog Desa Pasir Angin Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor. Pendidikan pertama peneliti dimulai di SDN Ciawi 02. Pada tahun 1998-2004 peneliti meneruskan pendidikan di SMPN 1 Ciawi. Tahun 2004-2007 peneliti meneruskan pendidikannya di SMAN 1 Megamendung. Setelah itu, pada tahun 2007-2010 peneliti melanjutkan pendidikannya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Pakuan.
Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar FKIP UniversitasPakuan, Desember 2014