AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
123
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA SD MELALUI PENGGUNAAN VIDEO COMPACT DISC (VCD) PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Oleh: Syarifah Salmah (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari) Abstrak Perkembangan teknologi komputer yang pesat memungkinkan produk program komputer dapat digunakan sebagai media pembelajaran, salah satunya adalah VCD pembelajaran. VCD dapat dijadikan media pembelajaran sehingga menjadi lebih nyata dan lebih mudah dipahami. Penggunaan media ini dapat membawa siswa lebih aktif dan termotivasi dalam proses pembelajarannya, sehingga hasil belajarnya pun akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media VCD dalam upaya peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis, angket, observasi, wawancara. Analisis yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen, yaitu pre-experimental one-group pretestpostest design. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa dengan menggunakan media VCD dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa. Kata kunci: Peningkatan Hasil Belajar, Motivasi, Media VCD IPS Belajar adalah proses perubahan
dapat diwujudkan dengan baik. Proses
tingkah laku yang terjadi di dalam satu
belajar mengajar merupakan kegiatan yang
situasi, bahkan dalam satu ruang hampa.
utuh-menyeluruh antara siswa sebagai
Dalam proses belajar mengajar motivasi
pelajar yang sedang belajar dengan guru
belajar sangat besar peranannya terhadap
sebagai
prestasi belajar. Dalam kegiatan belajar,
mengajar.
maka
motivasi
belajar
pengajar
yang
yang
sedang
menimbulkan
Dalam kesatuan kegiatan ini terjadi
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan
interaksi resiprokal, yaitu hubungan antara
dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
guru dengan para siswa dalam situasi
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
instruksional. Belajar dalam idealisme
tercapai. Motivasi belajar sangat berperan
berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju
dalam belajar, dengan motivasi belajar
ke
inilah siswa menjadi tekun dalam proses
Namun,
realitas yang difahami oleh
belajar mengajar, dan dengan motivasi
sebagian
besar
belajar itu pula kualitas hasil belajar siswa
demikian, belajar dianggapnya properti
perkembangan
pribadi
masyarakat
seutuhnya.
tidaklah
Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd 123 Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
124
sekolah kegiatan belajar selalu dikaitkan
pengetahuan saja menjadi berfokus pada
dengan tugas-tugas sekolah.
sistem belajar secara holistik; ketiga, dari
Sebagian masyarakat menganggap
hubungan antara guru dengan pelajar yang
belajar disekolah adalah usaha penguasaan
senantiasa konfrontatif menjadi sebuah
materi ilmu pengetahuan, anggapan itu
hubungan
tidak seluruhnya salah, sebab belajar
keempat, penekanan skolastik bergeser
adalah the process of aquiring knowladge,
menjadi penekanan berfokus pada nilai;
belajar
kelima, dari hanya buta aksara, maka di era
adalah
pengetahuan.
proses
Belajar
mendapatkan
bersifat
kemitraan;
konsep
globalisasi bertambah dengan adanya buta
dalam
teknologi, budaya dan komputer; keenam,
praktiknya banyak dianut. Guru bertindak
dari sistem kerja terisolasi, menjadi sistem
sebagai
berusaha
kerja melalui tim; dan ketujuh, dari
memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-
konsentrasi eksklusif menjadi kompetitif
banyaknya
menjadi sistem kerja sama.
mendapatkan
sebagai
yang
pengetahuan
pengajar
dan
yang
peserta
didik
giat
mengumpulkan atau menerimanya.
Kenyataan
yang terjadi dalam pendidikan saat ini
Proses belajar mengajar ini banyak
masih terdapat keluhan siswa pasif dan
didominasi aktifitas menghafal, peserta
bosan dengan pembelajaran di sekolah
didik sudah belajar jika mereka sudah hafal
termasuk
dengan hal-hal yang dipelajarinya. Sudah
mengenai pendidikan IPS terekam dengan
barang tentu pengertian belajar seperti ini
baik
secara esensial belum memadai, perlu
membosankan, buku teks yang penuh
difahami, perolehan pengetahuan atau
dengan fakta, terlalu kering dan proses
upaya penambahan pengetahuan hanyalah
pembelajaan
salah satu bagian kecil dari kegiatan
tersebut telah berjalan panjang tetapi
menuju
terbentuknya
perubahan dalam pendidikan IPS tidak
seutuhnya.
Terdapat
tujuh
kepribadian pergeseran
mampu
pembelajaran
melalui
IPS.
Keluhan
penelitian
yang
monoton.
mengurangi
keluhan
seperti
Keluhan
tersebut.
paradigma di masyarakat, antara lain:
Kesan tersebutlah yang pada akhiranya
pertama, dari pola belajar secara terminal
melahirkan
bergeser pada pola belajar sepanjang hayat
menciptakan stereotype negatif terhadap
(long life education); Kedua, dari belajar
pendidikan IPS-mata pelajaran hafalan
berfokus
yang membosankan dan tidak menarik
hanya
pada
penguasaan
persepsi
negatif
dan
Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
125
sehingga menyebabkan anggapan bahwa
Materi IPS banyak yang bersifat
mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran
abstrak, oleh karena itu agar pembelajaran
sekunder setelah IPA. Komunikasi yang
IPS lebih bermakna maka guru hendaknya
terjadi
mengaitkan materi dengan pengalaman
sering
menimbulkan
penyimpangan-penyimpangan
sehingga
siswa dan membuat contoh-contoh yang
komunikasi tidak dapat berjalan secara
sesuai. Namun dalam pembelajaran IPS
efektif dan efesien. Penyimpangan dalam
terkadang tidak semua pengalaman dapat
komunikasi menyebabkan hambatan bagi
dirasakan langsung oleh siswa, misalnya
peserta
disebabkan
dalam peristiwa perang dalam pelajaran
kecendrungan verbalisme, ketidaksiapan
sejarah. Walaupun guru dapat membawa
guru, serta kurang minat dalam belajar.
siswa studi lapangan, tetapi hal itu akan
Salah satu cara dalam mengatasi keadaan
membebani siswa dengan biaya yang
demikian ialah penggunaan media dalam
cukup besar terutama siswa yang di
proses belajar mengajar, Pada hal-hal
daerahnya tidak terdapat objek pengalaman
tertentu media juga fungsi untuk mengatur
langsung sehingga harus pergi ke daerah
langkah-langkah kemajuan serta untuk
lain. Untuk mengatasi hal tersebut, guru
memberikan umpan balik (fade back).
dapat menggunakan media pembelajaran.
Karena fungsi media dalam kegiatan
Salah satu media yang dapat digunakan
tersebut
guru dalam pembelajaran adalah media
didik
yang
disamping
stimulus
sebagai
informasi,
meningkatkan
sikap
dan
audio
Visual.
Media
Visual
yang
dapat
merupakan
untuk
memperlihatkan gambar dan suara seperti
mendapatkan hasil yang optimal dalam
aslinya. Banyak jenis media Audio Visual
proses pembelajaran di kelas, ada dua
salah
komponen utama yang perlu diperhatikan
memanfaatkan VCD yang telah siap
yaitu metode dan media pembelajaran.
dipasaran atau dapat juga membuatnya
Kedua komponen ini saling berkaitan dan
sendiri.
tidak
informasi,
memaparkan
dengan metode apapun akan lebih menarik
memperjelas
konsep
perhatian jika dipadukan dengan media
mengajarkan
bisa
informasi.
Padahal
dipisahkan.
Pembelajaran
media
Audio
dalam
penerimaan
keserasian
penyaji
satunya
Media
VCD.
ini
Guru
dapat
dapat menyajikan proses,
yang
keterampilan,
rumit,
menyingkat
pembelajaran yang menarik. Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
atau
memperpanjang
waktu
dan
mempengaruhi sikap.
126
pelajaran dengan konsep-konsep abstrak yang sulit dipelajari dapat dikuasai dan
Tidak hanya itu masalah yang
difahami oleh siswa, maka diperlukan
terjadi dalam pembelajaran IPS. Ada
penyajian yang lebih mudah difahami dan
masalah lain yang sering muncul dalama
diingat oleh siswa. Oleh sebab itu, dalam
proses
mempelajarinya
pembelajaran
adalah:
(1)
siswa
dituntut
untuk
antusiasme siswa dalam belajar rendah, (2)
berkonsentrasi penuh dalam mengikuti
materi IPS yang terlalu bersifat informatif
pelajaran, sikap cermat, selektif, analitis,
dan menuntut aspek kognitif (hafalan) saja
dan logis.
membuat
untuk
mengenal masalah pengajaran, kurang
memahami informasi-informasi baik yang
tepat memilih pengajaran, baik dalam
terdapat
yang
pembelajaran maupaun pengelolaan kelas,
disampaikan oleh guru; (3) lingkungan
kurang memahami indikator keberhasilan
yang
untuk
suatu pembelajaran. Padahal seharusnya di
belajar, baik dalam tata cahaya maupun
kelas terjadi seluruh interaksi pembelajaran
penempatan tempat duduk yang monoton
yaitu guru dengan segala kemampuannya,
dan membosankan.
murid dengan seluruh latar belakanganya,
para
siswa
dalam
kaku
Siswa
buku
dan
malas
maupun
membosankan
SD
perkembangan
kognitifnya masih dalam tataran fase operational disebutkan
konkret dalam
seperti teori
Pada umumnya guru kurang
kurikulum dengan komponen metode dan media, yang interaksi secara simultan.
yang
Guru harus memiliki pengetahuan
epistimologi
dan motivasi belajar yang cukup tentang
genetiknya piaget. Oleh karena materi
media
pengajaran,
meliputi
dalam mata pelajaran IPS terkesan abstrak
belajar media sebagai alat komunikasi
dan sangat di luar jangkauan siswa. Maka
untuk
sangat diperlukan proses penerjemahan
mengajar. Fungsi media dalam rangka
dari materi yang abstrak menjadi lebih
mencapai tujuan pendidikan. Pemilihan
konkret, sehingga materi yang abstrak
dan penggunaan media pengajaran dan
tersebut dapat tersampaikan dan siswa
usaha inovatif dalam media pengajaran.
akan lebih memahami dan dimungkinkan
Jadi
motivasi belajar tersebut akan tersimpan
pembelajaran VCD dalam pembelajaran
dalam memori peserta didik. Agar materi
IPS, diharapkan menjadi alternatif dalam
mengefektifkan
dengan
proses
digunakannya
motivasi
belajar
media
Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
127
menyampaikan materi pelajaran sehingga
gambar video dalam suatu sakram padat.
dapat
memudahkan
memahami
materi
siswa
dalam
Cakram VCD ini dapat dijalankan dengan
pelajaran
yang
alat perekam/ pemutar VCD. Namun
diajarkan, sehingga dapat meningkatkan
hampir
motivasi dan hasil belajar siswa.
perekam/pemutar
Landasan Teori
beberapa konsol permainan video juga
Pengertian Media VCD Dalam
dapat menjalankan jenis cakram VCD ini.
Pendidikan
(Wikipedia bahasa Indonesia,2011. ”VCD”
Kata media bukanlah kata asing
semua
jenis
komputer
cakram
DVD,
PC, serta
dari
bagi kita, tetapi pemahaman banyak orang
http://id.wikipedia.org/wiki/VCD.diakses
tentang kata tersebut berbeda-beda. Ada
tanggal 18 April 2010.
yang mengartikan sebagai alat informasi
Menurut
Ahmad
beberapa
penunjang, penghubung, penyalur dan lain-
pembelajaran yaitu:
lain. Menurut Yudhi Munadi kata “media”
a. Segala jenis sarana pendidikan yang
berasal dari bahasa latin dan merupakan
digunakan sebagai perantara dalam
bentuk jamak dari “medium” yang secara
proses
harfiah berarti “perantara atau pengantar”
meningkatkan efektivitas dan efisiensi
(Yudhi Munadi, 2008:5-6).
Dengan
pencapaian
demikian,
wahana
mencakup
merupakan
belajar
tentang
ada
dan komunikasi, sarana prasarana, fasilitas,
media
pengertian
Rohani
media
mengajar
tujuan media
untuk
instruksional
grafis
termasuk
penyalur informasi belajar atau penyalur
gambar, media yang menggunakan alat
pesan.
penampil, peta, model, globe, dan
Media
pendidikan
merupakan
seperangkat alat bantu atau pelengkap
sebagainya.
yang digunakan oleh guru atau pendidik,
b. Peralatan fisik untuk menyampaikan isi
dalam rangka berkomunikasi dengan siswa
instruksional termasuk buku, gambar,
atau peserta didik. Video Compact Disc
video, tape, slide, guru dan perilaku
(VCD) yang dalam kamus wikipedia
non verbal. Dengan kata lain media
Indonesia
didefinsikan:
Video
CD
instruksional
edukatif
disingkat VCD atau disebut juga View CD
perangkat
lunak
atau Compact Disc digital video adalah
perangkat
keras
format digital standar untuk penyimpanan
berfungsi sebagai alat bantu.
mencakup
(software)
dan
(hardware)
yang
Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
c. Media
yang
digunakan
128
dan
mempunyai kepentingan yang sama yaitu
diintegrasikan dengan tujuan dan isi
hal-hal yang berhubungan dengan interaksi
instruksional yang biasanya sudah
antara
dituangkan
dalam
mengajar, maka timbulah banyak pendapat
Pedoman
Instruksional
Garis
Besar (GBPI)
diadakan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar.
perantara
dengan
menggunakan alat penampil dalam proses
belajar
mengajar
dan
proses
belajar-
tentang arti media, diantaranya adalah : 1) Gagne (1970), media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
d. Sarana pendidikan yang digunakan sebagai
manusia
untuk
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar; 2) NEA
(National
Association)
Education
berpendapat
mempertinggi efektivitas dan efisiensi
adalah
pencapai tujuan instruksional, meliputi
dimanipulasikan, dilihat, didengar,
kaset, slide, OHP, dan gambar.
dibaca
Dari
pengertian
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran
segala
atau
benda
media
dibicarakan
yang
beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
adalah sarana komunikasi dalam proses
3) Menurut Donald P. Ely & Vernon S.
belajar mengajar yang berupa perangkat
Gerlach, pengertian media ada dua
keras ataupun perangkat lunak untuk
bagian, yaitu arti
mencapai proses dan hasil instruksional
luas. Arti sempit: bahwa media itu
secara aktif dan efisien, serta tujuan
berwujud grafik, foto, alat mekanik,
instruksional dapat dicapai dengan mudah.
dan elektronik yang digunakan untuk
Media lahir karena penerapan prinsip-
menangkap,
prinsip teknologi instruksional, teknologi
menyampaikan informasi. Arti luas:
instruksional lahir karena adanya teknologi
kegiatan yang dapat menciptakan
pendidikan. Menurut ahmad Karena media
suatu
instruksional adalah lahir dari konsekuensi
memungkinkan peserta didik dapat
penerapan teknologi instruksional dan
memeperoleh
yang memanfaatkan media instruksional
keterampilan dan sikap yang baru.
adalah mereka yang datang dari berbagai
Dengan demikian, media merupakan
disiplin
ilmu
yang
berbeda
tetapi
sempit dan arti
memproses
kondisi,
serta
sehingga
pengetahuan,
wahana penyalur informasi belajar atau Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
129
penyalur pesan. Kesimpulannya, media
indera pebelajar karena itu diperlukan
pembelajaran adalah sarana komunikasi
rangsangan
dalam proses belajar mengajar yang berupa
Behaviorisme)
perangkat keras ataupun perangkat lunak
(menurut teori Kognitif), sehingga
untuk
hasil
respons terhadap rangsangan atau
instruksional secara aktif dan efisien, serta
informasi yang telah diproses itulah
tujuan instruksional dapat dicapai dengan
hasil belajar diperoleh.
mencapai
proses
dan
mudah. ( Ahmad Rohani, 1997:2-4).
atau
teori informasi
Selain itu proses belajar terjadi secara individual atau perseorangan,
Landasan Media Pembelajaran 1. Landasan
(menurut
Psikologis
Media
Pembelajaran
sehingga
apa
yang
terjadi
pada
pebelajar A dan pebelajar B terhadap
Landasan psikologis penggunaan
rangsangan atau informasi yang sama
media pembelajaran ialah alasan atau
tidak pernah menghasilkan perolehan
rasional mengapa media pembelajaran
belajar yang sama pula. Upaya yang
dipergunakan ditinjau dari kondisi
dapat
pebelajar
pembelajaran
dan
bagaimana
proses
dilakukan
dalam
ialah
kegiatan
menyediakan
belajar itu terjadi. Walaupun telah
rangsangan dan informasi yang ditata
diketahui adanya pandangan yang
dan diorganisasikan dengan cara yang
berbeda tentang belajar dan bagaimana
bermacam-macam agar pebelajar yang
belajar
dapat
memiliki kondisi dan karakteristik
dikatakan bahwa belajar itu adalah
yang berbeda-beda dapat memperoleh
suatu proses yang mengakibatkan
pengalaman belajar yang optimal.
adanya
Penyediaan informasi dan pengalaman
itu
adanya
terjadi,
perubahan
namun
perilaku
pengalaman.
perilaku
itu
diperolehnya kecekatan seseorang Pengetahuan
Perubahan
dapat
bertambahnya
oleh
belajar
harus
disesuaikan
dengan
berupa
tingkat kemampuan pebelajar. Tingkat
pengetahuan,
kemampuan yang dimaksud antara
keterampilan
atau
berubahnya
sikap
Jean Piaget mengemukakan bahwa
belajar.
seseorang memiliki tingkatan berfikir
dan yang dan
telah
pengalaman
lain ialah tingkat berfikirnya.
itu
sesuai dengan perkembangan usianya.
diperoleh melalui pintu gerbang alat
Menurut Piaget perkembangan berfikir Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
130
itu mulai tingkat sensori motor (0-2th),
belajar yang diperoleh melalui studi
tingkat pra operasional (2-7th), tingkat
wisata atau kunjungan untuk belajar
operasional kongkrit (7-11th), dan
tidak hanya untuk rekreasi atau karya
tingkat operasi formal (11-ke atas).
wisata;
Manusia belajar melalui pergaulannya
diperoleh
dengan
pengalaman belajar yang diperoleh
lingkungannya.
Dalam
pengalaman
belajar
melalui
yang
pameran;
pengenalan lingkungan itu, pebelajar
melalui
melalui tiga tahapan belajar, yaitu
pengalaman belajar yang diperoleh
tingkat kongkrit, tingkat skematis dan
melalui film atau gambar bergerak;
tingkat abstrak.
pengalaman belajar yang diperoleh
Menurut
Munir
televisi
pendidikan;
dalam
proses
melalui gambar diam, foto atau slide;
pembelajar
dapat
pengalaman belajar yang diperoleh
memperoleh
berbagai
jenis
melalui siaran radio atau rekaman
pengalaman.
Edgar
Dale
suara tidak ada visualnya; pengalaman
mengemukakan jenjang pengalaman
belajar yang diperoleh melalui simbol
itu berdasarkan derajad kekongkritan
yang dapat dilihat seperti bagan,
dan
skema,
pembelajaran,
keabstrakannya.
Dale
tabel
atau
diagram;
dan
menggambarkan jenjang pengalaman
pengalaman belajar yang diperoleh
itu dalam suatu model yang disebut
melalui simbol verbal atau kata-kata.
kerucut pengalaman (the cone of
(Munir,2008:68).
experiences). Melalui bagan yang
jenjang pengalaman yang diperoleh
dibuat
pebelajar,
Dale
membagi
jenjang
Dengan
maka
berbagai
pebelajar
akan
pengalaman itu dua belas tingkatan,
beroleh pengalaman yang semakin
yaitu: pengalaman belajar langsung
lengkap.
dengan objek; pengalaman belajar tidak secara langsung dengan objek;
2. Landasan
Historis
Media
Pembelajaran
pengalaman belajar yang diperoleh
Yang
dimaksud
dengan
memalui suatu pertunjukkan, roleplay
landasan historis media pembelajaran
atau sosiodrama; pengalaman belajar
ialah
yang
kegiatan
pembelajaran ditinjau dari sejarah
pengalaman
konsep istilah media digunakan dalam
diperoleh
demontrasi/
melalui
peragaan;
rasional
penggunaan
media
Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
131
pembelajaran. Untuk mengetahui latar
berikutnya adalah munculnya gerakan
belakang sejarah penggunaan konsep
yang
media pembelajaran marilah kita ikuti
communication” pada tahun 1950-an.
penjelasan berikut ini.
Dengan
Perkembangan konsep media pembelajaran
sebenarnya
disebut
“audio
diterapkannya
komunikasi
dalam
visual
konsep
pembelajaran,
bermula
penekanan tidak lagi diletakkan pada
dengan lahirnya konsepsi pengajaran
benda atau bahan yang berupa bahan
visual atau alat bantu visual sekitar
audio
tahun 1923. Yang dimaksud dengan
tetapi dipusatkan pada keseluruhan
alat bantu visual dalam konsepsi
proses komunikasi informasi atau
pengajaran visual ini adalah setiap
pesan dari sumber (guru, materi atau
gambar, model, benda atau alat yang
bahan) kepada penerima (pebelajar).
dapat memberikan pengalaman visual
Gerakan komunikasi audio visual
yang nyata kepada pebelajar.
memberikan penekakan kepada proses
Kemudian kosep pengajaran
visual
untuk
pembelajaran,
komunikasi yang lengkap dengan
visual ini berkembang menjadi “audio
menggunakan
visual instruction” atau “audio visual
yang utuh. Jadi konsepsi audio visual
education” yaitu sekitar tahun 1940.
berusaha
Sekitar tahun 1945 timbul beberapa
komunikasi, sistem, desain sistem
variasi nama seperti “audio visual
pembelajaran dan teori belajar dalam
materials”, “audio visual methods”,
kegiatan pembelajaran.
dan “audio visual devices”. Inti dari kosepsi
ini
adalah
digunakannya
sistem
pembelajaran
mengaplikasikan
Perkembangan
konsep
berikutnya
terjadi sekitar tahun 1952 dengan konsepsi “instructional
berbagai alat atau bahan oleh guru
munculnya
untuk
dan
materials” yang secara kosepsional
pengalaman pebelajar melalui mata
tidak banyak berbeda dengan konsepsi
dan telinga. Pemanfaatan konsepsi
sebelumnya.
audio visual ini dapat dilihat dalam
konsepsi ini ialah mengaplikasikan
“Kerucut Pengalaman” dari Edgar
proses komunikasi dan sistem dalam
Dale.
merencanakan dan mengembangkan
memindahkan gagasan
Perkembangan
besar
Karena
pada
intinya
materi pembelajaran. Beberapa istilah Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
yang merupakan variasi penggunaan konsepsi
“instructional
materials”
132
mengembangkan berbagai sumber belajar untuk
memenuhi
kebutuhan
setiap
adalah “teaching/ learning materials”,
pebelajar sesuai dengan karakteristiknya.
“learning resources”.
Dalam upaya itu, teknologi berkerja mulai
Dalam tahun 1952 ini juga telah
dari pengembangan dan pengujian teori-
digunakan istilah “educational media”
teori tentang berbagai media pembelajaran
dan
“instructional
media”,
yang
melalui
sebenarnya secara konsepsional tidak
dengan
mengalami perubahan dari konsepsi
produksi, evaluasi dan memilih media
sebelumnya,
yang telah diproduksi, pembuatan katalog
karena
dimaksudkan
untuk
di
sini
menunjukkan
penelitian
ilmiah,
dilanjutkan
pengembangan
untuk
desainnya,
memudahkan
layanan
kegiatan komunikasi pendidikan yang
penggunaannya, mengembangkan prosedur
ditimbulkan
penggunaannya,
dengan
penggunaan
dan
akhirnya
media tersebut. Puncak perkembangan
menggunakan baik pada tingkat kelas
konsepsi ini terjadi sekitar tahun 1960-
maupun pada tingkat yang lebih luas lagi
an.
(diseminasi).
Dengan
mengaplikasikan
pendekatan sistem, teori komunikasi,
Semua kegiatan ini dilakukan oleh
pengembangan sistem pembelajaran,
para teknolog dengan berpijak pada prinsip
dan pengaruh psikologi Behaviorisme,
bahwa
maka munculah konsep “educational
keunggulan
technology” dan/ atau “instructional
digunakan oleh pebelajar yang memiliki
technology”
media
karakteristik sesuai dengan rangsangan
pendidikan atau media pembelajaran
yang ditimbulkan oleh media pembelajaran
merupakan bagian dari padanya.
itu. Dengan demikian, proses belajar setiap
di
mana
suatu
media
dari
hanya
media
memiliki
lainnya
bila
pebelajar akan amat dimudahkan dengan hadirnya media pembelajaran yang sesuai
Landasan Teknologis Media pembelajaran sasaran akhir dari
teknologi
pembelajaran
dengan karakteristik belajarnya.
adalah
Media pembelajaran sebagai bagian
memudahkan belajar bagi pebelajar. Untuk
dari
mencapai sasaran akhir ini, teknolog-
enam
teknolog
memecahkan masalah pembelajaran, yaitu:
di
bidang
pembelajaran
teknologi
pembelajaran
manfaat
potensial
memiliki dalam
Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
a. Meningkatkan
produktivitas
pembelajaran
133
dilandasi
oleh
pendidikan (Can make education
penelitian
more productive). Dengan media
siswa,
dapat meningkatkan produktivitas
pembelajaran, analisis instruksional
pendidikan antara lain dengan jalan
dan
mempercepat laju belajar siswa,
pembelajaran
membantu
untuk
serangkaian uji coba yang dapat
secara
dipertanggung
guru
menggunakan
waktunya
lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga
guru
membina
dan
tentang
karakteristik
karakteristk
bahan
pengembangan
desain
dilakukan
dengan
jawabkan
secara
ilmiah. d. Lebih memantapkan pembelajaran
banyak
(Make instruction more powerful).
mengembangkan
Pembelajaran menjadi lebih mantap
lebih
kegairahan belajar siswa. b. Memberikan
dengan
kemungkinan
jalan
kapabilitas
meningkatkan
manusia
menyerap
pembelajaran yang sifatnya lebih
informasi dengan melalui berbagai
individual (Can make education
media
more
informasi dan data yang diterima
individual).
Pembelajaran
komunikasi,
di
mana
menjadi lebih bersifat individual
lebih banyak,lengkap dan akurat.
antara lain dalam variasi cara
e. Dengan media membuat proses
belajar siswa, pengurangan kontrol
pembelajaran
guru dalam proses pembelajaran,
langsung/
dan
kesempatan
learning more immediate). Karena
kepada siswa untuk berkembang
media mengatasi jurang pemisah
sesuai dengan kemampuan dan
antara
kesempatan belajarnya.
belajar, dan mengatasi keterbatasan
memberikan
c. Memberikan
dasar
yang
lebih
menjadi (Can
seketika
pebelajar
dan
lebih make
sumber
manusia pada ruang dan waktu
ilmiah terhadap pembelajaran (Can
dalam
give instruction a more scientific
dapat menyajikan “kekongkritan”
base).
meskipun tidak secara langsung.
program
Artinya
perencanaan
pembelajaran
lebih
sistematis, pengembangan bahan
memperoleh
informasi,
f. Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih merata dan Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
meluas (Can make access to
penggunaan
education more equal): blogspot,
didasarkan pada kesukaan atau kesenangan
2010.”landasan media
guru, tetapi dilandaskan pada kecocokan
pendidkan”dari http://tugaskuliah-
media itu dengan karakteristik pebelajar.
ilham.blogspot.com/2011/03/landas
Sinkebudin,
an-media-
pembelajaran
pembelajaran.html.diakses tanggal
http://dosen.fip.um.ac.id/sihkabuden/?p=6.
19 2011.
Diakses 20 april 2010.
Landasan Empirik Media Pembelajaran Berbagai
temuan
penelitian
penggunaan
media
pembelajaran
dan
karakteristik pebelajar dalam menentukan belajar
siswa.
Artinya
bahwa
pebelajar akan mendapat keuntungan yang signifikan
bila
ia
belajar
dengan
menggunakan media yang sesuai dengan karakteristiknya. Pebelajar yang memiliki gaya
visual
akan
lebih
mendapat
keuntungan dari penggunaan media visual, seperti film, video, gambar atau diagram; sedangkan pebelajar yang memiliki gaya belajar
auditif
keuntungan
dari
lebih
mendapatkan
penggunaan
media
pembelajaran auditif, seperti rekaman, radio,
atau
ceramah
Atas
dasar
ini,
maka
penyesuaian
jenis
media
yang
guru prinsip akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan karakteristik individual pebelajar, menjadi semakin mantap. Pemilihan dan
media
hendaknya
jangan
2010. ”landasan media
Peran dan Fungsi Media VCD Dalam Pendidikan
menunjukkan bahwa ada interaksi antara
hasil
134
Menurut Etin solihatin media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Jenis media audio visual ini misalnya film. Akan tetapi, yang akan dibicarakan disini hanyalah media video, karena media inilah yang sudah banyak dikembangkan
untuk
keperluan
pembelajaran, sebagian besar fungsi film sudah dapat digantikan oleh media video. Biaya produksi dan perawatan video lebih murah
dibandingkan
film.
Pengoperasiannya pun jauh lebih praktis sehingga tidak heran jika media video saat ini lebih populer dan diminati dibanding media film. Oleh karena itu, saat ini media video telah banyak diproduksi untuk keperluan pembelajaran. (Etin solihatin, 2008:30-3).
Tendensi
mengajar
yang
efektif adalah bila pengajar menggunakan alat
bantu
mengajar
dengan
media
Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
135
audiovisual. Bertujuan agar siswa lebih
sebagai suatu kesatuan yang utuh dan
berkonsentrasi dalam belajar, memberikan
terpadu
pengalaman yang kongkret, menghindari
Melakukan aktifitas belajar penuh makna
suasana belajar yang membosankan dan
(meaningfull). Melalui proses manipulasi
lebih sistematsis dalam belajar. Shackuford
sambil bermain.
dan Henak, berpendapat bahwa cara
berkenaan dengan kehidupan manusia
pengajaran yang efektif akan terbentuk
yang melibatkan segala tingkah laku dan
kalau pengajarnya juga bertindak efektif.
kebutuhannya.
Sebab pengajar bertindak sebagai manajer
(holistik
dan
integratif).
(4)
Pada dasarnya IPS
Masih menurut (Soekartawi,1995: 41)
yang harus mengambil keputusan untuk
Hakikat
aktivitas yang dilakukan agar berjalan
pengetahuan siswa tentang pengalaman
secara efektif. (Soekartawi,1995: 42).
manusia dalam kehidupan bermasyarakat
Dengan demikian, fungsi media
IPS
adalah:
Membina
pada masa lalu, sekarang dan yang akan
pembelajaran yang telah dipaparkan harus
datang.
bisa digunakan sesuai dengan fungsi
mengembangkan
media-media
yang
pembelajaran
khususnya
(2)
Menolong
siswa
keterampilan
untuk (skill)
pada
media
untuk mencari dan mengolah informasi. (3)
media
VCD
Menolong siswa untuk mengembangkan
terhadap mata pelajaran atau materi yang
nilai/ sikap demokratis dalam kehidupan
telah diajarkan guru kepada siswa pada
bermasyarakat.
mata pelajaran.
kesempatan kepada siswa untuk ambil
Pembelajaran
ada
(1)
Pendidikan
IPS
di
Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah. Prinsip pembelajaran di SD/MI sebagaimana telah dirumuskan development
Appropriate
dalam Practice
memiliki ciri antara lain: (1) Belajar dari yang dekat dan dapat dijangkau anak.(2) Menampakkan diri jenjang yang serba faktual
(operasional
konkrit).
(3)
Memikirkan segala sesuatu yang dipelajari
(4)
Menyediakan
bagian/ turut serta dalam kehidupan sosial. Untuk jenjang SD/MI, pengorganisasian mata pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu (intergrated), Dari ketentuan ini maka secara konseptual, materi pelajaran IPS di Sekolah Dasar belum mencakup dan mengakomodasi
seluruh
disiplin
ilmu
sosial. Namun, ada ketentuan bahwa melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indinesia yang demokratis, dan Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
bertanggung jawab,
serta warga dunia
136
pasti akan tekun dan berhasil belajarnya.
yang cinta damai.
Ada 6 faktor yang di dukung oleh sejumlah
Motivasi Belajar
teori psikologi dan penelitian terkait yang
1. Pengertian motivasi belajar
memiliki dampak substansial terhadap
Menurut Ngalim Purwanto, motivasi
motivasi belajar siswa,
yaitu: Sikap,
merupakan salah satu aspek psikis yang
Kebutuhan,
memiliki pengaruh terhadap pencapaian
Kompetensi dan Penguatan. Ada 5 teori
prestasi belajar. Seperti dikatakan oleh
yang mendukung untuk memotivasi siswa ,
Psychology
yaitu: Teori belajar behavioral, Teori
Understanding of Human Behavior yang
kebutuhan manusia, Teori disonasi, Teori
dikutip M. Ngalim Purwanto: motif adalah
kepribadian, Teori atribusi.
tingkah laku atau perbuatan suatu tujuan
Hasil Belajar
Sardiman
dalam
bukunya
Rangsangan,
Afektif,
atau perangsang (Ngalim Purwanto, 1998:
Menurut Soedijarto, keberhasilan
60). Sedangkan menurut S. Nasution, motif
pengajaran dapat dilihat dari segi hasil.
adalah
mendorog
Asumsi dasar ialah proses pengajaran yang
sesuatu.
optimal memungkinkan hasil belajar yang
(Nasution, 1995:7310). Dengan demikian
optimal pula. Ada korelasi antara proses
yang dimaksud dengan motivasi belajar
pengajaran dengan hasil yang dicapai.
adalah keseluruhan daya penggerak di
Makin besar usaha untuk Soedijanto
dalam diri siswa yang menimbulkan
mendefinisikan,
kegiatan
menjamin
adalah sebagai berikut:Hasil belajar adalah
kelangsungan dari kegiatan belajar dan
tingkat penguasaan yang dicapai oleh
yang memberikan arah pada kegiatan
belajar dalam mengikuti program belajar
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan
oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
yang telah ditetapkan.( Soedijarto ,1997:
segala
seseorang
daya
untuk
belajar
yang
melakukan
yang
Adapun bentuk motivasi belajar di Sekolah dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Motivasi Intrinsik dan
tentang
hasil
belajar
49). Menurut Sumaatmaja dan Nursid
Motivasi
keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari
Ekstrinsik. Motivasi sangat berperan dalam
segi hasil. Asumsi dasar ialah proses
belajar, siswa yang dalam proses belajar
pengajaran menciptakan kondisi proses
mempunyai motivasi yang kuat dan jelas
pengajaran, makin tinggi pula hasil atau Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
137
produk dari pengajaran itu. Hasil belajar
dan pengumpulan data setelah eksperimen
adalah
belajar
(O2) disebut post test. Sedangkan Model
mengajar dalam bentuk pemberian ujian
rancangannya adalah sebagai berikut: O1
oleh guru sehingga akan diketahui hasil
X O2.
belajar dan mengajar yang dilakukan siswa
terdiri dari dua hipotesis, yaitu hipotesis 1
dan
yang
akumulasi
guru.
kegiatan
(Sumaatmadja,1997:12).
Hipotesis dalam penelitian ini
menunjukkan
hubungan
antara
Sedangkan menurut Nana Sudjana hasil
persepsi siswa atas penggunaan VCD
belajar yang dicapai siswa dipengaruhi
terhadap motivasi belajar mereka, dan
oleh dua faktor utama yakni faktor dari
hipotesis
dalam diri siswa itu dan faktor yang datang
tidaknya peningkatan hasil belajar melalui
dari luar siswa terutama kemampun yang
penggunaan VCD pembelajran IPS. Untuk
dimilikinya.
pengujian hipotesis 1 dilakukan dengan
Disamping
faktor
2
yang
menunjukkan
teknik
ada/
kemampuan yang dimiliki siswa juga ada
menggunakan
faktor lain seperti motivasi belajar, minat
sederhana
dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
dilakukan uji asumsi (uji normalitas dan
ketekunan, sosial dan ekonomi, faktor fisik
uji linearitas) dan didukung dengan uji
dan psikis. (Nana Sudjana, :2005, 40.)
parsial
Metode Penelitian
parsial antar variabel, sedangkan untuk
dengan
untuk
regresi terlebih
menunjukkan
linear dahulu
hubungan
Metode yang dipakai adalah metode
pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan
eksperimen, dengan menggunakan desain
menggunakan uji t-test (menggunakan
ekperimen berupa pre-experimental one-
program SPSS windows Versi 16).
group pretest-postest design. Penelitian ini
Uji asumsi yang digunakan adalah
memiliki dua variabel yakni penggunaan
Uji normalitas adan uji Linearitas. Untuk
media pembelajaran VCD (X), motivasi
mengetahui normalitas data yang diperoleh
belajar peserta didik kelas IV pada mata
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pelajaran IPS di SD Al-Muslim Waru,
one sample Kolmogorov – Smirnov test.
Sidoarjo (Y1), dan Hasil belajar peserta
Sedangkan
didik kelas IV pada mata pelajaran IPS di
analisis skor penelitian, penggunaan media
SD Al-Muslim Waru, Sidoarjo (Y2).
VCD dapat meningkatkan hasil belajar
uji
linaeritas
Berdasarkan
Pengumpulan data yang dilakukan
siswa. Asumsi ini dapat diketahui dengan
sebelum eksperimen (O1) disebut pre test,
mencari nilai deviation from linearaity Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
dari uji F linear. Uji Hipotesis yang digunakan adalah Regresi linear dan Uji ttes.
138
ANOVA Table Sum of Squares Motivasi * Persepsi Between (Combined) 9782.103 Groups Linearity 7413.099 Deviation 2369.004 from Linearity
Hasil Penelitian.
Within Groups
6143.528
Uji normalitas sebaran variabel Total
15925.632
Mean df Square F Sig. 23 425.309 3.600 .000 17413.09962.746 .000 22 107.682 .911 .581 52 118.145 75
dilakukan dengan menggunakan uji Onesample Kolmogorov –Smirnov test. Hasil
Data dapat dikatakan Linear jika :
uji normalitas pada variabel persepsi
1. Nilai sig. F di bawah 0,05
peserta didik terhadap penggunaan VCD
2. Nilai Sig. Deviation from linearity
dan variable motivasi belajar peserta didik
di atas 0,05
adalah berdistribusi normal, karena Nilai Asymp. Sig (2-tailed)
Berdasarkan
hasil
pengujian
yang diperoleh
terlihat bahwa Nilai sig. F (linearity)
dalam pengujian di atas 0,05 yaitu 0,229
sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil dari
untuk variable dependen dan 0,160 untuk
0,050 dan Nilai sig.
variable independen.
linearity yang diperoleh adalah sebesar 0,581.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Persepsi Motivasi 76 76
N a,b Normal Parameters Mean
Std. Deviation Most Extreme Differences
Absolute
66.7368 75.7105 10.15529 14.57195 .119
.129
Positive
.119
.063
Negative
-.066
-.129
1.041
1.124
.229
.160
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
demikian
dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear antara variable dependen (persepsi) terhadap variable independen (motivasi), dan adanya perubahan pada faktor x akan diikuti perubahan pada faktor y. Untuk hipotesis Terdapat dua
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dengan
deviation from
hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini, yaitu Hipotesis 1 dan 2. Pengujian
Sedangkan Uji linearitas merupakan uji
hipotesis
1
dilakukan
dengan
asumsi yang akan memastikan apakah data
menggunakan teknik regresi linear dan
yang kita miliki sesuai dengan garis linear
hasil yang diperoleh adalah bahwa ada
atau tidak. Asumsi ini dapat diketahui
pengaruh
dengan mencari nilai deviation from
pembelajaran IPS terhadap motivasi siswa
linearity dari uji F linear.
SD
persepsi
al-Muslim
penggunaan
Waru
Sidoarjo
VCD
yang
Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
ditunjukkan dari nilai R sebesar 0,682.
Regresi)
Sedangkan kontribusi pengaruh persepsi
motivasi
penggunaan VCD terhadap motivasi R
peningkatan persepsi. Melalui uji parsial
Square sebesar 0,465 Hal ini menunjukkan
(dengan berdasarkan nilai yang diperoleh
bahwa
dari tabel IV. 4 diperoleh nilai sig. < 0,050
persepsi
penggunaan
VCD
menunjukkan
139
sebesar
0,979
kenaikan motivasi belajar siswa sebesar
membuktikan adanya pengaruh signifikan
46,5 %. Fhitung: 64,443 dan Ftabel 3, 97 (α:
secara parsial persepsi siswa terhadap
5%) Fhitung ≥ Ftabel, sehingga Ho ditolak, jadi
penggunaan VCD dengan motivasi belajar
hubungan antara persepsi dan motivasi
mereka. Pengujian dengan
Hasil Uji Hipotesis 1 dengan Regresi linear
R Square .465
hipotesis
2 dilakukan
menggunakan
Berdasarkan
juga
uji
pengujian
T-test. tersebut
ditunjukkan nilai rata-rata post-test siswa
Model Summary
R .682a
yang
ada
yaitu
Model 1
0,000
jika
memberikan kontribusi pengaruh terhadap
linear dan signifikan.
sebesar
pencapaian
Adjusted R Square .458
Std. Error of the Estimate 10.72540
a. Predictors: (Constant), Persepsi
(sebesar 7,2763) lebih tinggi dibandingkan dengan
nilai
rata-rata
pre-test
siswa
(sebesar 6,1579), dengan perbedaan nilai rata-rata yang dicapai sebesar -1,1184,
a Coefficients
tanda minus (-) pada perbedaan nilai rata-
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 10.376 8.231 Persepsi .979
.122
Beta
rata t 1.261
Sig. .211
.682 8.028
.000
a. Dependent Variable: Motivasi
Berdasarkan
tersebut
menunjukkan
adanya
peningkatan hasil nilai test. Selain itu, untuk mendukung hipotesis penelitian, juga diperoleh hasil nilai sig. (2-tailed) di
tabel
diatas
bawah
0,05
(sebesar
0,000)
juga
diperoleh Pers. Regresi :
menunjukkan ada peningkatan hasil belajar
Y = a + bx
di SD Al-Muslim Waru, Sidoarjo melalui
= 10.376 + 0.979 X
penggunaanVCD seperti yang diharapkan. Paired Samples Statistics
a (konstanta) menyatakan pencapaian motivasi jika tidak ada perubahan faktor
Mean Pair 1 Pre-Test 6.1579 Pos-Test 7.2763
N Std. Deviation Std. Error Mean 76 1.37649 .15789 76
1.38177
.15850
persepsi (x = 0), sedangkan b (koef. Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
140
Simpulan
Paired Samples Test
Berdasarkan hasil analisis data Paired Differences
yang diperoleh dari penelitian ini, maka
95% Confidence Std. Interval of the Error Difference
Std. Sig. Mean DeviationMean Lower Upper t df (2-tailed) Pair 1 Pre-Test -1.11841.70464.19554-1.5079-.7289-5.720 75 .000 Pos-Test
Dalam
pengukuran
berdasarkan
hasil
variabel
dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Penggunaan dampak
VCD
yang
terhadap
memberikan
cukup
efektifitas
signifikan
pembelajaran
perhitungan
siswa, hal ini dapat dilihat dari
menunjukkan bahwa persepsi peserta didik
tingginya persepsi dari siswa terhadap
terhadap penggunaan VCD yang masuk
penggunaan
dalam
49
pembelajaran IPS yaitu sebesar 64,47
dalam
%. Selain itu dari hasil observasi yang
kategori
responden
tinggi
(64,47
%).
sebanyak Dan
media
VCD
pengukuran faktor motivasi didapat hasil
menunjukkan
bahwa
pembelajaran IPS di kelas IV.
38
orang
(50,00%)
memiliki
tingginya
dalam
efektivitas
motivasi belajar yang sangat tinggi. Dan
2. Terdapat peningkatan hasil belajar di
dalam pengukuran hasil belajar siswa yang
SD al-Muslim melalui penggunaan
dilakukan sebanyak dua kali, yaitu melalui
media VCD sebesar 11,184%. Hal ini
pre-test dan post-test, diperoleh hasil pre-
dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil
test siswa yang masuk kategori sedang
belajar pada pretes sebesar 6,1579 dan
sebanyak 35 orang (46,05%). Post-test
nilai raat-rata hasil postes sebesar
dilakukan
untuk
7,2763.
kemampuan
responden
membandingkan dan
3. Motivasi peserta didik meningkat
sesudah diberikan perlakuan, berdasarkan
68,2 % dengan kontribusi persepsi
perhitungan
didapatkan
siswa terhadap penggunaan media
peningkatan
dari
hasil
sebelum
ada
beberapa
belajar
yang
VCD
sebesar
46,5%,
diperoleh oleh siswa yaitu sebesar 44
pencapaiannya
akan
orang siswa yang masuk kategori tinggi
sebesar
%
(57,89%).
peningkatan persepsi dari siswa.
97,9
dan
meningkat jika
terjadi
Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
meningkatkan
Soekartawi,
Daftar Pustaka
141
efektifitas
Munadi, 2008 ” Media Pembelajaran;
belajar. Jakarta: Dunia Pustaka
sebuah pendekatan baru.
Jaya.
http://id.wikipedia.org/wiki/VCD.d
Psikologi
Purwanto,
iakses tanggal 18 April 2010.
Bandung:
Rohani, Media Instruksional Edukatif.
Karya.
Kurikulum Informasi
berbasis dan
Teknilogi
Rosda
Komunikasi.
Jakarta : Bumi Aksara, 1995. Soedijarto , Menuju Pendidikan Yang Relevan dan Bermutu. Jakarta:
Bandung: Alfabeta. Ilham,2011.
Remaja
Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta. Munir,
PT.
Pendidikan.
http://tugaskuliah-
ilham.blogspot.com/2011/03/landas an-media-tml.diakses
Balai Pustaka.
Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
sihkabuden,2010. http://dosen.fip.um.ac.id/sihkabude n/?p=6. Diakses 20 april 2010.
Pengajaran
Geografi. Jakarta: Bumi Aksara.
tanggal
19 2011
Metodelogi
Sumaatmadja,
Algesindo. Blogspot,
Solihatin, dkk. Coooperative Learning
2009.http://statistikpendidikanii.blo
Analisis Model Pembelajaran IPS.
gspot.com/2009/01/pengujian-
Jakarta: PT. Bumi angkasa.
linearitas.html
Dwi Siswoyo, dkk. . Ilmu Pendidikan.
Jhon M. Achols dan Hassan Shadily, Kamus
Yogyakarta: UNY Press. 2008 Farida Sarimaya. Sertifikasi Guru: Apa, Mengapa Dan Bagaimana. Bandung:
Indonesia,
Gramedia, Jakarta 1984 Musaheri.
Yrama Widya. 2008 Hamzah B. Uno. Teori Motivasi &
Inggris
Pengantar
Pendidikan.
Yogyakarta: IRSiSoD. 2007 Moh.Uzer
Usman,
Menjadi
Guru
Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi
Profesional, Remaja Rosdakarya,
Aksara 2007
Bandung, 1996 Muji
Mariani
&
Noeng
Muhadjir,
Evaluasi Kemampuan Mengajar, Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume I, Nomor 02, Juli 2011
Proyek Pengembangan Pendidikan
Ny. Roestiyah NK, Masalah-masalah Ilmu Keguruan,
Bina Aksara, Jakarta,
1989
Kompetensi
Guru,
Usaha
Nasional, Surabaya, 1994 Sugihartono, dkk. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta:UNY Press. 2007
Sardiman A.M. Interaksi
Dan Proses
Belajar Mengajar,
Bina Aksara,
Jakarta, 1988
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi belajar dan
Guru, Jakarta 1980.
142
Zeni Haryanto.
Kompetensi Pedagogik
Guru dalam Rangka Menciptakan Guru Profesional. 2010. (Diakses pada 13 Januari 2011 pukul 15:24)
Peningkatan Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Sd Melalui Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial