Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 Halaman 73-80
September 2012
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE RATIONAL THINKING ABILITY OF VIII-F CLASS STUDENTS OF SMP 5 SURAKARTA YEARS 2011/2012 Eko budiono1), Sri Dwiastuti2), Riezky Maya Probosari3) 1) 2)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 3) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected]
ABSTRACT – Purpose of the researched is to improve the ability to rational thinkingh of through application of Guided Inquiry Strategies on all cognitive dimensions of VII F I Class Students SMP 5 Surakarta years 2011/2012. The research is an action research study Classroom what is done in several cycles. Each cycle consists of four stages: planning, action, observation and reflection. The research subjects are VIII-F Class Students SMP 5 Surakarta years 2011/2012. The data obtained by observation of written test. Techniques of data analysis using descriptive analysis technique. Validating data using triangulation research method. The research was motivated by the observation of the observations made on the VII-F class student of SMP 5 Surakarta. The results showed that the average achievement scores of rational thinking ability to process information on aspects on the 1st cycle by 56.15%, 69.73% in 2nd, and 70.68% in 3rd. Aspects of solving problems on 1st cycle by 38.22%, 67.83% in the second, 67.71%in 3rd . Aspects of a decision on the 1st cycle by 56.87%, 63.51% the second and 71% on 3rd.. The increase that occurs in every cycle showed that Guided Inquiry Learning model can improve the ability of rational thinking. Keywords: Guided Inquiry Learning Model, Rational Thinking, Cognitive Dimensions.
masalah merupakan suatu hal yang
PENDAHULUAN Pembelajaran
merupakan
penting dalam hal meningkatkan
proses meningkatkan kemampuan
dimensi
mengolah
Kegiatan
informasi
dari
suatu
kognitif
pada
siswa.
pembelajaran saat ini
masalah, memecahkan masalah dan
kemampuan mengolah informasi dari
menarik
suatu masalah, memecahkan masalah
kesimpulan
dari
suatu
74 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 3, hal 73-80
dan mengambil keputusan dari suatu
hidup
(life
skill
masalah masih sangat kecil. Karena
merupakan
dalam pembelajaran saat ini masih
mendapat perhatian pada jenjang
bersifat guru sebagai sumber ilmu,
pendidikan dasar dan menengah. Hal
sehingga kemampuan siswa dalam
ini sesuai dalam PP 19 tahun 2005
mengolah informasi, menyimpulkan
Pasal 13 ayat (1) bahwa “kurikulum
serta mengambil keputusan menjadi
untuk
kurang berperan.
bentuk
aspek
education) yang
perlu
SMP/MTs/SMPLB lain
yang
atau
sederajat,
Observasi diatas memberikan
SMA/MA/SMALB atau bentuk lain
gambaran bahwa tingkat kemampuan
yang sederajat, SMK/MAK atau
siswa dalam mengolah informasi
bentuk lain yang sederajat dapat
sebesar 24,69%. Kemampuan siswa
memasukkan pendidikan kecakapan
dalam memecahkan masalah sebesar
hidup”.
43,58%.
hidup
Sedangkan
kemampuan
Kemampuan
kecakapan
diantaranya
adalah
siswa dalam mengambil keputusan
kemampuan berpikir rasional, yang
adalah 15,78%. Mulyasa (2006:101)
didalamnya
terdapat
Kemampuan
memberikan pendapat bahwa proses
mengolah informasi,
mengambil
pembelajaran dikatakan berhasil dan
kesimpulan
berkualitas apabila seluruhnya atau
masalah. Dimana hal-hal tersebut
setidak-tidaknya
sangat
sebagian
besar
dan
memecahkan
dibutuhkan dalam proses
siswa peserta didik terlibat aktif
pembelajaran dan memiliki peran
dalam
pembelajaran.
Sehingga
yang sangat penting dalam hal
dengan
melihat
observasi
peningkatan
hasil
tersebut perlu diadakannya suatu tindakan kemampuan
untuk
proses
pembelajaran yang dilaksanakan.
meningkatkan
mengolah
kualitas
Pada dasarnya pembelajaran
informasi,
biologi berupaya untuk membekali
memecahkan masalah dan menarik
siswa dengan berbagai kemampuan
kesimpulan dari siswa kelas VIII-F
tentang
SMP Negeri 5 Surakarta.
memahami konsep ataupun fakta
Mengacu
pada
peraturan
perundangan, pendidikan kecakapan
secara biologi
cara
mengetahui
mendalam.
dan
Pembelajaran
seharusnya
dapat
Eko Budiono – Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 75
menampung
kesenangan
dan
tahun pelajaran 2011/2012 yang
kepuasan intelektual siswa dalam
dikoordinasikan oleh peneliti dengan
usahanya untuk menggali berbagai
guru kelas adalah penerapan model
konsep. Dengan demikian dapat
pembelajaran Guided Inquiry. Model
tercapai pembelajaran biologi yang
pembelajaran
efektif.
mengembangkan
Kemampuan
mengolah
ini
tidak
hanya
keterampilan
informasi, menarik kesimpulan dan
intelektual siswa. Akan tetapi juga
mengambil
dalam
mengembangkan
dapat
siswa,
keputusan
pembelajaran
biologi
seluruh
termasuk
potensi
emosional
memberikan suatu pengalaman dan
keterampilan
kepuasan intelektual siswa yang
proses
manjalaninya,
merumuskan masalah, merumuskan
karena
mengembangkan
dengan
inquiry
dan
yang
merupakan
bermula
kemampuan
hipotesis,
mengumpulkan
tersebut siswa akan merasa terlibat
mengolah
informasi
dalam membangun pengetahuannya
kesimpulan
sendiri.
masalah.
Keterlibatan
siswa
dari
data,
mengambil
dan
memecahkan
Model
pembelajaran
dalam
Guided Inquiry akan merangsang
proses pembelajaran diawali dari
siswa untuk berfikir dan mengolah
rasa ingin tau siswa itu sendiri. Guru
informasi, mengambil kesimpulan
dapat memunculkan rasa ingin tahu
dan memecahkan masalah. Model
siswa dengan cara memberikan suatu
pembelajaran Guided Inquiry sangat
permasalahan
akan
cocok untuk tingkatan siswa Sekolah
menimbulkan suatu keinginan dari
menengah Pertama karena model
siswa untuk menyelesaikan masalah
pembelajaran
dengan menggunakan fakta yang
untuk
kemudian dianalisa, sehingga akan
pembelajaran
meningkatkan kemampuan berfikir
dapat mencapai target yang sesuai
rasional siswa.
harapan.
sehingga
ini
guru
mengarahkan
Hal
yang
ini
berperan
siswa
agar
dilaksanakan
sesuai
untuk
Penyelesaian masalah yang
menyelesaikan permasalahan yang
ada dalam proses pembelajaran siswa
ada pada kelas VIII-F SMP Negeri 5
kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta
Surakarta.
76 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 3, hal 73-80
Guided
METODE PENELITIAN
Inquiry
mampu
Penelitian yang digunakan
meningkatkan kemampuan bepikir
adalah Penelitian Tindakan Kelas
rasional pada semua dimensi kognitif
(PTK)
siswa.
atau
Classroom
Action
Peningkatan
ini
diukur
Research (CAR) yang dilakukan
melalui observasi, tes tertulis yang
oleh peneliti berkolaborasi dengan
terdiri dari tes kemampuan pada
guru.
dimensi kognitif.
Penelitian
merupakan
tindakan
dengan
kelas
menggunakan
1. Kemampuan Berpikir Rasional
perlakuan dalam siklus. Setiap siklus
Kemampuan berpikir rasional
terdiri dari 4 tahapan dasar yang
dalam penelitian ini dibagi dalam
saling terkait dan berkesinambungan
tiga
yaitu
informasi, memecahkan masalah
perencanaan
(planning),
aspek
yaitu
mengolah
pelaksanaan (acting), pengamatan
dan mengambil keputusan.
(observing) dan refleksi (reflecting).
a. Mengolah Informasi
Semua dengan diawali tahapan pra
kemampuan
PTK
atau
Prasiklus
untuk
mengolah
informasi
dapat
mengetahui keadaan awal proses
diukur memlalui pengamatan
pembelajaran. Teknik analisis yang
dan hasil dari kerja siswa
dilakukan dalam penelitian adalah
selama proses pembelajaran
deskriptif kualitatif yaitu penelitian
berlangsung.
ini lebih bersifat mendeskripsikan
observasi yang dilakukan ada
data
peningkatan
atau
analisis
kualitatif
Dari
hasil
kemampuan
berdasarkan fakta dan keadaan yang
mengolah
terjadi di sekolah tersebut.
siklus I, siklus II dan siklus III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian ini dilaksanakan di
informasi
dari
pada
prasiklus
menunjukkan bahawa capaian
kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta
skor
pada tahun pelajaran 2011/2012.
informasi
Berdasarkan
ini
53,21%.
Siklus
I
sebesar
pembelajaran menunjukkan bahwa
56,12%,
siklus
II
sebesar
penerapan
69,73% dan siklus III sebesar
hasil
model
penelitian
pembelajaran
kemampuan
mengolah
siswa
sebesar
Eko Budiono – Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 77
70,68%. Model pembelajaran
dalam
Guided
terhadap
Inquiry
meningkatkan
dapat
kemampuan
kelas
selama
dan
penilaian
pekerjaan proses
siswa
pemecahan
mengolah informasi ditinjau
masalah itu berlangsung. Dari
dari kemampuan siswa dalam
hasil observasi yang dilakukan
Mempertimbangkan
semua
terdapat
peningkatan
mendiskusikan
capaian
skor
informasi, semua
informasi
yang
hasil
pada
setiap
siklusnya. Dari hasil observasi
diperoleh dan menggunakan
selama
pertimbangan referensi untuk
diperoleh capaian skor sebesar
semua
16,67%. Pada siklus I sebesar
unformas
yang
diperoleh.
kegiatan
prasiklus
38,22%, pada siklus II sebesar
Hal ini didukung oleh Wirtha
(2008)
67,83 dan pada siklus III
yang
sebesar 67,71%. Peningkatan
model
yang terjadi dari Pra siklus
pembelajaran Guided Inquiry
meningkat pada siklus I dan
dapat memberikan kesempatan
dilanjutkan peningkatan pada
siswa
siklus
menyatakan
bahwa
untuk
membangun
II.
Namun
terjadi
pengetahuannya sendiri. Dalam
penurunan 0,11% pada siklus
mengolah
III.
informasi
siswa
dapat menghubungkan semua
Kenaikan capaian skor
informasi yang diperoleh dan
memecahkan
dapat
sesuai dengan pendapat Killen
digunakan
memecahkan
masalah
untuk yang
ada.
(1998)
masalah
yang
ini
menyatakan
bahawa memecahkan masalah
b. Kemampuan
Memecahkan
memiliki
keterkaitan
dengan
Masalah Kemampuan
kemampuan
positif
pengembangan berpikir
(
memecahkan masalah dapat
Fitriyanti, 2009). Penurunan
diukur
yang terjadi pada siklus III
dengan
melakukan
pengamatan terhadap siswa di
disebabkan
karena
dalam
78 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 3, hal 73-80
pembelajaran
siklus
III
memiliki
titik
awal
yang
berbeda.
Pada
siklus
III
proses
pembelajaran
berlangsung.
Dari
observasi
yang
hasil
dilakukan
pembelajaran dimulai dengan
capaian skor pada prasiklus
siswa
sendiri
56,87%, siklus I sebesar 63,51,
permasalahan yang ada dengan
siklus II sebesar 68,12 dan
melakukan
siklus
menemukan
observasi
halaman
sekolah
di yang
III
sebesar
70,71%.
Penggunaan
model
ditumbuhi tanaman. Dari hasil
embelajaran Guided Inquiry
observasi
dapat
siswa
dilakukan
meningkatkan
diskusi untuk membahas apa
kemampuan
yang
keputusan siswa dilihat dari
telah
selama
diperole
proses
siswa
observasi
rancangan
mengambil
eksperimen
yang
dialapangan. Hasilnya cukup
dibuat siswa, adanya referensi
bagus.
dan keputusan uji terhadap
Namun
hal
ini
merupakan hal yang baru bagi
suatu
siswa sehingga perlu adanya
dibuat.
sebuah
penyesuaian.
berdampak
pada
Ini hasil
hipotesis
yang
telah
Peningkatan kemampuan
mengambil
perencanaan praktikum siswa
keputusan dari siklus ke siklus
serta hasil laporan siswa yang
ini sesuai dengan pernyataan
kurang maksimal.
Astuti
c. Kemampuan
Mengambil
Keputusan Kemampauan
(2009)
mengungkapkan
bahwa
pembelajaran
dengan
pendekatan Discovery-Inquiry
mengambil keputusan diukur
efektif
dengan melakukan pengamatan
kemampuan
terhadap
menerapkan
dapat
siswa. berupa
Pengmatan pengamatan
terhadap proses belajar siswa da pekerjaan siswa selama
yang
untuk
meningkatkan siswa
pembelajaran biologi
dalam konsep
Eko Budiono – Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 79
Praktikum akan menuntun
2. Dimensi Kognitif Siswa Penilaian kognitif
dimensi
siswa
dengan
konsep
dilakukan
dalam dari
menentukan materi
memberikan tes tertulis dan
dipelajari
hasil pekerjaan siswa. Untuk
secara rasional. Artinya siswa
dimensi kognitif pengetahuan
akan menentukan keputusan
faktual diukur menggunakan
dari hasil praktikum yang
tes tertulis, procedural diukur
dilakukannya.
dengan
rancangan
praktikum ini akan membuat
eksperimen siswa, konseptual
siswa berpikir secara rasional
diukur dengan hasil laporan
tingkat tinggi.
kegiatan
siswa
kemampuan diukur
dengan
yang
berpikir
Kegiatan
dan
Hal ini didukung dengan
metakognisi
pendapat (Anderson, 2010:66)
dengan.
Hasil
dan
Parmin
(2007)
yang
penilaian ke empat aspek
menyatakan
bahawa
dimensi kognitif diperoleh
pembelajaran berbasis SALING
hasil capaian dari siklus ke
TEMAS
siklus sebagai berikut. Pada
Teknologi dan Masyarakat) dan
prasiklus diperoleh capaian
praktikum dapat meningkatkan
skor sebesar 39,44%, pada
pembelajaran
biologi
dan
siklus I sebesar 48,53%, pada
keterampilan
siswa
dan
siklus II sebesar 52,29% dan
kemampuan
berpikir
siswa
siklus III sebesar 48%. Dari
(Astuti;2009).
(Sains,
Lingkungan,
hasil diatas kenaikan pada
Capaian semua aspek dari
setiap siklus terjadi karena
siklus ke siklus dapat dilihat pada
model pembelajaran Guided
Gambar 1.
Inquiry
melibatkan
siswa
secara
langsung
dalam
membangun
konsep
dari
pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan praktikum.
80 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 3, hal 73-80
Gambar I. Diagram capaian skor semua aspek kemampuan berpikir rasional dan dimensi kognitif siswa. Dari hasil diatas dapat
Meningkatkan Kemampuan
disimpulkan
XI SMA Negeri 1
bahawa
Menerapkan Konsep Biologi Pada Siswa Kelas
penerapan
model pembelajaran Guided Inquiry
Kudus.jurnal DIDAKTIKA
dapat meningkatkan kemampuan
Th.1 No.1
berpikir
rasional
pada
semua
Fitriyanti.(2009). Pengaruh
dimensi kognitif siswa.
Penggunaan Metode
KESIMPULAN
Pemecahan Masalah
Dari disimpulkan Model Inquiry
hasil
penelitian
Terhadap Kemampuan
bahwa
penerapan
Berpikir Rasional Siswa.
pembelajaran dapat
Guided
Jurnal Pendidikan, Volume
meningkatkan
10, Nomor 1, Maret 2009,
kemampuan berpikir rasional pada semua dimensi kognitif siswa kelas
38-47. Wirtha,I.M&Rapi,N.K.(2008).Penga
VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta
ruh Model Pembelajaran
tahun
Dan Penalaran Formal
ajaran
2011/2012
yang
meliputi aspek mengolah informasi,
Terhadap
memecahkan masalah, mengambil
Penguasaankonsep Fisika
keputusan dan dimensi kognitif.
Dan Sikap Ilmiah Siswa
DAFTAR PUSTAKA
Sma Negeri 4 Singaraja.
Anderson,L.W&Krathwohl,D.R.(201
Jurnal Penelitian dan
0).Pembelajaran,
Pengembangan Pendidikan
Pengajaran dan
(2), 15-29
Asesmen.Yogyakarta:Pustak a pelajar Astuti,Puji.(2009).Keefektivan
Killen,
Roy.
(1998).
Effective
teaching strategies: lesson from research and practice,
Pendekatan Discovery-
second
edition.Australia,
Inquiry Dalam
Social Science Press.