Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 3 Halaman 103-111
September 2011
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) DENGAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI A3 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI THE IMPLEMENTATION OF ACTIVE LEARNING BY USING MIND MAP METHOD TO IMPROVE CREATIVITY OF LEARNING BIOLOGICAL SCIENCE TOWARDS THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SCIENCE 3 PROGRAM (XI A3) AT SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI Puput Dwi Meret Tanti1), Slamet Santosa 2), Sajidan 3) 1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 3) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected]
2)
ABSTRACT – This research aims at improving the creativity of learning biological science through active learning by using mind-map method towards eleventh grade students of science 3 program (XI A3) at SMA Negeri 1 Ngemplak, Boyolali. This research is a Classroom Action Research which was conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages: planning, action, observation, and reflection. The subject of this research is the eleventh grade students of science 3 program (XI A3) at SMA Negeri 1 Ngemplak, Boyolali in 2010/2011 academic year. The data of this research were collected through observations, questionnaires, and interviews. The technique of data analysis uses descriptive analysis technique and the data validity was obtained by using the technique of triangulation method. The result of this research shows that the Classroom Action Research which was done through active learning by using mind-map method can give improvement towards the creativity of learning biological science towards the eleventh grade students of science 3 program (XI A3) at SMA Negeri 1 Ngemplak, Boyolali. It can be seen from the result of observations, questionnaires distribution, and interviews. The overall mean of percentage achievement score for each indicator based on the observation of students’ creativity in the first cycle is about 76% and about 84.67% in the second cycle (with 8.67% increase). Meanwhile, the overall mean of percentage achievement score for each indicator based on questionnaires of students’ creativity in the first cycle is about 77.43% and about 78.87% in the second cycle (with 1.44% increase). Based on the result, it can be concluded that the implementation of active learning by using mind-map method can improve the creativity of learning biological science towards the eleventh grade students of science 3 program (XI A3) at SMA Negeri 1 Ngemplak, Boyolali. Keyword: Active Learning, Mind Map, and Learning Creativity. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting terutama untuk
mencetak bangsa
generasi yang
generasi
berkualitas.
penerus Seiring
104 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 3 103-111
perkembangan zaman dalam pendidikan
operasional Munandar
peningkatan kualitas sangat dibutuhkan
mengatakan kreativitas dapat dirumuskan
untuk mengembangkan segala potensi
sebagai kemampuan yang mencerminkan
yang
kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan
dimiliki
oleh
perserta
didik.
Pendidikan sendiri dapat diperoleh baik
orisinalitas
secara formal yang dapat diperoleh di
kemampuan
sekolah-sekolah
(mengembangkan, memperkaya,
maupun pendidikan
informal yang dapat diperoleh di sekolah contohnya di rumah.
luar
dalam
(1999:
berpikir,
untuk
50)
serta
mengelaborasi dan
memperinci) suatu gagasan.
Peserta
Hasil
observasi
yang
telah
didik atau siswa mengalami suatu proses
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngemplak
yang dinamakan dengan belajar dan
Boyolali kelas XI A3 dapat diketahui
sekolah
bahwa kreativitas belajar biologi siswa
merupakan
penyelenggara
pendidikan yang dominan.
masih rendah. Individu yang kreatif
Belajar merupakan suatu proses
memiliki hasrat keingin tahuan yang
usaha yang dilakukan seseorang untuk
cukup besar, menanggapi pertanyaan
memperoleh suatu perubahan tingkah
serta memiliki semangat bertanya. Hal
laku yang baru secara keseluruhan,
ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang
sebagai
mau
hasil
pengalamannya
sendiri
bertanya
atau
mengungkapkan
dalam interaksi dengan linkungannya
gagasan sangat sedikit sekali. Siswa
(Slameto, 2003: 2). Ciri-ciri perubahan
cenderung hanya mencatat penjelasan
tingkah laku
dari guru walaupun disisi lain ada
sadar,
antara lain terjadi secara
bersifat
kontinu,
fungsional,
beberapa siswa yang tidak mencatat.
positif, aktif, bukan bersifat sementara,
Beberapa
bertujuan atau terarah, dan mencakup
melamun, bermain sendiri, mengantuk
seluruh aspek tingkah laku.
Siswa
serta berbicara sendiri dengan temannya
mengembangkan
sehingga siswa tidak fokus pada proses
diharapkan seluruh
dapat
potensi
yang
dirinya dengan optimal
terdapat
pada
siswa
ada
yang
pembelajaran yang sedang berlangsung.
melalui proses
belajar.
orang
Salah satu strategi pembelajaran yang sesuai adalah strategi pembelajaran
Kreativitas merupakan kemampu-
aktif.
Penerapan strategi pembelajaran
an yang sangat diperlukan oleh seseorang.
aktif ini diharapkan dapat
Kreativitas dapat diperoleh dalam proses
siswa
pembelajaran melalui berbagai interaksi
mengemukakan pendapat atau gagasan
dan pengalaman belajar.
selama proses pembelajaran berlangsung.
Secara
secara
aktif
membuat
bertanya
dan
Puput Dwi Maret Tanti– Penerapan Pembelajaran Aktif (Active Learning) 105
Mind map merupakan salah satu metode pembelajaran
yang
dapat
digunakan
dalam pembelajaran aktif.
METODE PENELITIAN
Silberman
Metode penelitian yang digu-
(2007: 188) mengemukakan mind map
nakan
atau pemetaan pikiran adalah cara kreatif
Kelas (PTK)
bagi peserta didik secara individual untuk
research
menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran,
sanakan dengan berkolaborasi bersama
atau
guru bidang studi
merencanakan
penelitian
baru.
Peserta didik diperintah untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka
dengan
otak kanan) bersamaan dengan kata, angka, dan logika (wilayah otak kiri), serta
mendorong
pemikiran
sinergis
(CAR).
Penelitian dilak-
biologi.
Perma-
tindakan
berupa
penerapan
pembelajaran aktif dengan metode mind map. Metode mind map merupakan
rencanakan. Mind map melibatkan kedua
gambar, warna, dan imajinasi (wilayah
atau Classroom action
salahan kelas pada penelitian ditangani
pelajari dan apa yang sedang mereka
sisi otak, karena mind map menggunakan
adalah Penelitian Tindakan
cara
kreatif
menghasilkan
bagi
siswa
ide-ide,
untuk mencatat
pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Metode
mind map
yang
diterampan dalam beberapa langkah atau tahapan. Guru memilih topik untuk
(Buzan, 2009: 60). mind map bertujuan
mind map, mengintruksikan mind map
agar proses pembelajaran akan semakin
sederhana bagi kelas, membagi siswa
menarik,
dapat
menjadi beberapa kelompok, membagi
meningkatkan kreativitas siswa dalam
kertas sebagai lembar kerja. Siswa
proses
melakukan diskusi dengan cara curah
Penerapan
menyenangkan
pembelajaran
dan
terutama
pada
bidang studi biologi. Pembelajaran juga
pendapat untuk membuat
diharapkan
mengembangkan
pada lembar kerja, mempresentasikan
dimiliki
mind map
potensi-potensi secara
dapat yang
siswa
optimal, membawa variasi baru
bagi pengalaman belajar siswa sehingga
mind map
dan langkah terakhir
memberikan penilaian terhadap mind map setiap kelompok.
siswa tidak pasif dan mudah mempelajari
Prosedur dan langkah-langkah
materi serta tidak terpaku pada hafalan
dalam penelitian tindakan kelas ini
yang sifatnya sesaat.
mengikuti model yang dikembangkan
106 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 3 103-111
oleh Kemmis dan Taggart (1997) dalam
observasi, angket, dan wawancara serta
Supardi
data pendukung berupa produk mind
dkk (2009: 104-105) yang
berupa model spiral yaitu dalam satu
map
kelompok dan tes kreativitas
siklus terdiri dari tahap perencanaan,
verbal (Gambar 1).
tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian
dikumpulkan
observasi,
angket,
dan
melalui wawancara.
Validasi data dengan menggunakan triangulasi metode pengumpulan data. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian dalam dua
ini
dilaksanakan
siklus, pada tiap siklus
diterapkan tindakan yang sama yakni penerapan pembelajaran aktif dengan metode mind map. Apabila siklus I belum tercapai maka dilanjutkan siklus II
dan
seterusnya.
Penerapan
pembelajaran pada siklus dengan siklus
I
sama
II, hanya refleksi
tindakan setiap siklus berbeda.
di kelas XI A3 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran
kreativitas
belajar
meningkat
melalui
pembelajaran
aktif
mind
map.
bahwa
biologi
siswa
penerapan
dengan
Peningkatan
metode
kreativitas
belajar siswa dapat dilihat melalui hasil analisis
yang
berasal
dari
peningkatan kreativitas belajar siswa berdasarkan hasil lembar observasi dan
observasi
Hasil Penelitian Tindakan Kelas
menunjukkan
bahwa pada akhir siklus I terdapat
angket. Rata-rata prosentase
HASIL DAN PEMBAHASAN
2010/2011
Gambar 1. Histogram Perbandingan Rata-rata Prosentase Kreativitas Belajar Siswa Tiap Siklus Berdasarkan Lembar Observasi dengan Angket Hasil penelitian menunjukkan
lembar
kreativitas
belajar
lembar siswa
meningkat sebesar 31,33% dari pra siklus sebesar 44,67% menjadi 76% pada siklus I. Rata-rata prosentase angket
kreativitas
belajar
siswa
meningkat sebesar 8,76% dari 68,67% menjadi 77,43%. Peningkatan rata-rata prosentase kreativitas belajar siswa menunjukkan bahwa ada perubahan tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik.
Puput Dwi Maret Tanti– Penerapan Pembelajaran Aktif (Active Learning) 107
Metode diterapkan
mind map
yang
yaitu secara berkelompok.
udara yang baik akan membuat proses pembelajaran
lebih nyaman. Guru
Siswa dibagi dalam enam kelompok
meminta
dengan jumlah anggota lima orang.
referensi sebelum pelaksanaan tindakan
Siswa bergabung dengan kelompok
untuk kelengkapan sumber belajar.
masing-masing secara melingkar untuk
Ruang belajar dan sumber belajar yang
memudahkan
merupakan fasilitas pembelajaran dapat
kelompok. dapat jalannya
Guru
dengan diskusi.
jalannya
diskusi
sebagai
fasilitator
mudah
berada
mencari
berbagai
lebih dimanfaatkan.
memantau
Observer
siswa
Respon pembelajaran
siswa
terhadap
aktif dengan metode
dibelakang sehingga dapat lebih leluasa
mind map cukup baik. Siswa berdiskusi
dalam
pengamatan.
dalam penggalian materi yang akan
Penataan ruang kelas yang terbagi
dituangkan dalam mind map. Anggota
dalam kelompok-kelompok kecil dapat
kelompok
meningkatkan
untuk
melakukan
interaksi
dalam
mempunyai
mencurahkan
kesempatan ide-ide
yang
pembelajaran, interaksi antara guru
mereka pikirkan sebanyak-banyaknya
dengan siswa dan interaksi antar siswa
dari
sehingga iklim kelas menjadi lebih
sebelumnya.
kondusif. Ilustrasi kelas saat penerapan
kelompok
tindakan dapat dilihat pada gambar 2.
sumbang saran atau
informasi
adanya
telah
dicari
Kegiatan dilakukan
Mardiyati sumbang
yang
(2002) saran
dengan
cara
brainstorming.
meneliti menyatakan
kebebasan
diskusi
tentang bahwa
mengemukakan
pendapat dalam kelompok kerja, tanpa adanya kritik dari anggota lain, dapat menjadikan
motivasi
bagi
individu
untuk mengaktualisasikan kemampuan Gambar 2. Ilustrasi Kelas Saat Penerapan Metode Mind Map Ruang kelas XI A3 yang cukup luas, meja kursi yang sesuai
dengan
pencahayaan
jumlah
ruangan
siswa,
dan ventilasi
dirinya secara optimal. Siswa belajar untuk
saling
menghargai.
Aspek
kelancaran dalam berpikir (fluency) dan aspek berpikir luwes (flexibility) dapat diamati secara langsung pada kegiatan
108 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 3 103-111
ini.
Berdasarkan
lembar
observasi
jelas
juga
dapat
dilatih.
Guru
agar
siswa
dapat
prosentase aspek kelancaran berpikir
memotivasi
dari pra siklus yang sebesar 56,67%
menuangkan
meningkat menjadi 83,3% pada siklus I.
memberikan
Prosentase aspek berpikir luwes pada
kelompok
pra siklus sebesar 46,67% meningkat
kelompok terlihat indah dan menarik.
menjadi 80% pada siklus I.
mind map
kreatif,
masukanmasukan agar
pemetaan
bagi pikiran
Perbedaan hasil mind map tiap
Setiap kelompok membuat satu produk
ide-ide
yang akan
kelompok dinilai sebagai kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan
dipresentasikan. Kerja sama dan saling
unik
membantu
orisinalitas. Rata-rata hasil mind map
sangat
masing-masing
dibutuhkan kelompok
oleh selain
yang
kelompok
mencerminkan
aspek
pada siklus I sebesar 85
pengetahuan tentang materi. Mind map
menunjukkan siswa memberikan respon
dibuat dengan mengembangkan topik
yang baik dari penerapan tindakan
utama dengan bahasan sistem kekebalan
tersebut. Kegiatan presentasi bertujuan
tubuh manusia. Eksplorasi gagasan
agar
utama dengan membuat percabangan-
gagasan-gagasan
percabangan yang dapat dikembangkan
bantuan kata kunci dari meteri yang
lebih dalam.
telah dibuat mind map. Siswa diberi
Siswa
dapat
siswa
dapat
mengungkapkan mereka
dengan
mengekpresikan
kesempatan untuk bertanya tentang
dirinya dalam mind map. Penggunaan
materi yang belum dipahami kepada
gambar, simbol, warna, kata kunci, dan
presentator. Presentator menjawab dan
garis lengkung membuat siswa lebih
memberikan
solusi
tertarik dalam belajar. Hasil penelitian
pengetahuan
dan
Wheeldon (2011) menyatakan
Komunikasi dan kerjasama antar siswa
orang
belajar dengan cara yang berbeda dan
sesuai
dengan
kemampuan.
dapat terbentuk.
berpikir menggunakan kombinasi kata-
Berdasarkan analisis pelaksa-
kata, grafik, dan gambar. Siswa akan
naan proses pembelajaran pada siklus I
lebih mudah dalam mengingat dan
diketahui bahwa terjadi peningkatan
mencari informasi. Kemampuan siswa
prosentase setiap indikator kreativitas
dalam menguraikan secara terinci suatu
belajar siswa. Peningkatan kreativitas
ide atau gagasan sehingga menjadi lebih
belajar siswa merupakan efek langsung
Puput Dwi Maret Tanti– Penerapan Pembelajaran Aktif (Active Learning) 109
dari
penerapan
pembelajaran
aktif
Pembatasan
waktu
tahapan
lebih
dengan metode mind map pada materi
diperhatikan oleh guru. Siswa tertarik
sistem
dengan penerapan pembelajaran aktif
kekebalan
tubuh
manusia.
Kelima aspek dan indikator pada siklus
dengan metode
I telah menunjukkan hal yang baik.
mendorong siswa lebih bersemangat
Tetapi peningkatan persentase aspek
dalam belajar. Siswa tertantang untuk
perumusan kembali (redefinition) pada
membuat mind map yang lebih baik
siklus I berdasarkan lembar observasi
dari
sebesar 60% masih belum memenuhi
memberikan motivasi pada siswa.
siklus
target sehingga perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
I.
sehingga
Guru
berperan
Pemberian tindakan pada siklus II
Performa guru pada siklus I
mind map
telah
meningkatkan
kreativitas
belajar
prosentase
siswa
secara
sudah cukup baik terlihat dari observasi
keseluruhan.
keterlaksanaan
pembelajaran
kreativitas belajar siswa berdasarkan
mind
lembar
dengan
sintak
menerapkan
map.
Perhitungan
observasi
pada
rata-rata
siklus
II
Pembelajaran tidak lagi berpusat pada
meningkat menjadi 84,67% dan rata-
guru melainkan berpusat pada siswa.
rata berdasarkan angket
Guru bertindak sebagai fasilitator dan
menjadi
motivator dalam proses pembelajaran.
pendukung untuk mengetahui tingkat
Komunikasi terjalin dua arah antara
kreativitas
guru dengan siswa. Penguasaan metode
dilakukan tes kreativitas verbal. Hal ini
pembelajaran
sesuai dengan Munandar (2004) yang
yang
diterapkan
78,87%.
siswa
Sebagai
secara
data
individu
mengalami peningkatan dari siklus I ke
menyatakan
siklus II.
mengukur aspek yang berbeda-beda dari
Pelaksanaan siklus II tidak
tes
meningkat
kreativitas
dilakukan
kecil
kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas
terhadap kekurangan yang terjadi pada
dalam berpikir. Mind map merupakan
siklus I. Guru lebih memotivasi agar
diagram yang dapat digunakan untuk
siswa lebih percaya diri dan tidak malu-
memvisualisasikan
malu baik saat curah pendapat dan
informasi.
presentasi. Siswa diminta untuk belajar
informasi,
membuat
berbeda dengan artikel ilmiah seperti
mind
map
di
rumah.
Untuk
tercermin
verbal
jauh berbeda dengan siklus I. Siklus II perbaikan-perbaikan
yang
kreativitas
struktur tujuan
mind map
dalam
dan
pencarian tidak jauh
110 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 3 103-111
yang dikemukakan oleh Beel, et al
Hosseini dan
Watt
(2010)
(2009). Penerapan metode mind map
dalam penelitian mereka mengutarakan
menghasilkan
produk
berupa
dalam pembelajaran
pikiran
dibuat
siswa
yang
peta
kreativitas dapat
secara
diekspresikan oleh setiap siswa dan
berkelompok. Hal ini sesuai dengan
dapat ditingkatkan, sehingga peran guru
penelitian
Potur dan Barkul (2009)
sebagai fasilitator sangat dibutuhkan
yang menyatakan bahwa berpikir kreatif
dalam pemilihan strategi atau metode
adalah kemampuan kognitif asli dan
pembelajaran
pemecahan masalah,
Arnyana
memungkinkan menggunakan
proses yang
individu kecerdasan
yang
diterapkan.
(2007) dalam penelitiannya
untuk
menguraikan penyusunan
mind map
mereka
bertujuan mempermudah
memahami
dengan cara yang unik dan diarahkan
materi
pada produk.
mengingat, sehingga dengan selalu
Hasil wawancara dengan guru
dan
mempermudah
dalam
membuat peta pikiran keterampilan
menyatakan bahwa penerapan metode
berpikir kreatif siswa akan meningkat.
mind map
KESIMPULAN
dapat membuat siswa
menjadi lebih kreatif dalam proses pembelajaran
biologi
pada
materi
Berdasarkan tindakan
kelas
hasil
dapat
penelitian disimpulkan
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia serta
bahwa penerapan pembelajaran aktif
dapat juga diterapkan untuk materi-
dengan metode
materi yang lain. Berdasarkan hasil
meningkatkan kreativitas belajar yang
wawancara
ditinjau
dengan
diketahui
bahwa
pembelajaran
aktif
siswa
dapat
penerapan
lima
aspek
dapat
yaitu
kelancaran dalam berpikir (fluency),
metode
berpikir luwes (flexibility), orisinalitas
untuk
(originallity), penguraian (elaboration),
Kegiatan Belajar Mengajar dan proses
dan perumusan kembali (redefinition)
pembelajaran lebih menyenangkan. Hal
pada mata pelajaran biologi siswa kelas
ini sesuai dengan pendapat Murly
XI A3 SMA Negeri 1 Ngemplak
(2007) bahwa mind map
Boyolali tahun pelajaran 2010/2011.
mind
map
membantu
dengan
dari
mind map
cukup
efektif
kreativitas,
produktivitas, dan ingatan.
dapat
organisasi,
Puput Dwi Maret Tanti– Penerapan Pembelajaran Aktif (Active Learning) 111
DAFTAR PUSTAKA Arnyana, I. B. P. 2007. Pengembangan Peta Pikiran untuk Peningkatan Kecakapan Berpikir Kreatif Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. Tahun : XXXX, No. 3: 670-683. Beel, J., B. Gipp, dan J.O. Stiller. 2009. Could Mind Maps Be Used To Improve Academic Search Engines. Proceeding of World Congress on Engineering and Computer Science. Vol. II. Buzan, Y. 2009. The Ultimate Book of Mind Maps: Buku Pintar Mind Map. Terjemahan Susi Purwoko. Jakarta: Gramedia. Hosseini, A.S. dan A.P. Watt. 2010. The Effect of A Teacher Professional Development in Facilitating Students’ Creativity. Educational Research and Reviews. 5 (8): 432-438. Mardiyati, S. 2002. Keefektifan Teknik Sumbang Saran dan Kerja Individual dalam Pelatihan Berpikir Divergen untuk Meningkatkan Kreativitas. Jurnal Paedagogia. 5(1): 65-74. Munandar, U. 1999. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Grasindo. _______ 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat Jakarta: PT Rineka Cipta. Murly,
D. 2007. Mind Mapping Complex Information. Law Library Journal. 99 (1): 175183.
Potur,
A. A. dan O. Barkul. 2009. Gender and Creative thingking
in Education: A Theoretical and Experimental Overview. 6 (2): 46-57. Silberman, M.L. 2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Terjemahan Sarjuli, et al. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Slametto. 2003. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengeruhinya. Jakarta: PT Renita Cipta. Supardi, S. Arikunto, dan Suhardjono. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Wheeldon, J. 2011. Is a Picture Worth a Thousand Words? Using Mind Maps to Facilitate Participant Recall in Qualitative Research. The Qualitative Report. 16 (2): 509-522