Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Halaman 55-64
Mei 2011
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 IMPLEMENTATION OF THINK TALK WRITE STRATEGY BASED ON CONTEXTUAL LEARNING TO IMPROVE BIOLOGI’S SCIENCE SKILL PROCESS TOWARDS STUDENTS OF CLASS X-8 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO ACADEMIC YEAR 2010 / 2011 Dwi Untari Ningsih1), Slamet Santosa2), Bowo Sugiharto3) 1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 3) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected]
2)
ABSTRACT – This research aims toimprovebiologi’s science skill process towards students in grade of X-8 of SMA Negeri 1 Sukoharjoby implementation of Think Talk Write strategy based on contextual learning. This research belongs to Classroom Action Research. Qualitative research paradigm is used asan approach to view all the obtained data.This Classroom Action Research is performed and consist of3 cycles. Each cycles consist of four stages namely planning, implementation, observation, and reflection. Data for each cycle were gathered by using 3 kinds of data collection procedures, questionnaires, observations, and interviews. All the obtained data then were analyses descriptively to ascertain whether the applications of Classroom Action Research is considered as effective or otherwise. From the results, it can be concluded that the implementation of Think Talk Write strategy based on contextual learningtowards students of class X-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo academic year 2010/2011 has given a good effect. According to theobservationof student activities indicators is rise from 62,25% to the 77,08% during the 1st Cycle and rise up to 82,25% during the last Cycle. As compare to the previous observationthe result of thequestionnaireupon the same indicators is rise from 65,02% to the 70,69%duringthe 1st Cycle and ended with 77,55 % during the last Cycle. Yet it can be concluded that the application of Think Talk Write strategy based on contextual learning could improve the science skill process. Keywords: Think Talk Write, Contextual, Science Skill Process untuk meningkatkan dan memperbaiki
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor yang
mutu pendidikan disekolah. Kajian IPA
paling esensial yang dapat berpengaruh
terutama biologi
terhadap kualitas pembelajaran disekolah,
penguasaan berupa fakta-fakta, konsep-
oleh
konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
karena
itu
pengembangan
suatu
bukan
proses
hanya
pada
pembelajaran terus dikembangkan yang
merupakan
penemuan.
salah satunya adalah melalui inovasi
Tantangan bagi guru untuk menciptakan
pembelajaran kontekstual yang ditujukan
pembelajaran yang memberikan banyak
56 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 55-64
pengalaman belajar secara langsung dan
kemampuan siswa
berorientasi pada pemecahan masalah.
suatu praktikum. Akar masalahnya adalah
Belajar akan lebih bermakna jika siswa
pembelajaran lebih didominasioleh guru
mengalami yang dipelajari, bukan sekedar
sehingga siswa berperan sebagai objek
mengetahui.
pembelajaran.
yang
untuk
melakukan
Akibatnya
kurang
Belajar merupakan suatu kegiatan
memberikan pengalaman kepada siswa
dapat
untuk
menghasilkan
perubahan
tingkah laku. Belajar memerlukan kegiatan
dalam
kegiatan
belajar
keterampilan
proses.
berpikir dan berbuat untuk mewujudkan interakasi
mengembangkan
Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, masalah pada kelas X-8 SMA
mengajar. Pembelajaran sains terutama
Negeri
biologi
2010/2011 yang paling penting dan harus
masih
didominasi
dengan
1
Sukoharjo
tahun
penggunaan metode ceramah dan kegiatan
dicarikan solusinya
berpusat pada guru (teacher
centered).
keterampilan proses sains siswa. Belum
Guru menjelaskan materi hanya sebatas
semua aspek keterampilan proses sains
produk dan sedikit proses.
dilatihkan oleh guru secara maksimal. Hal
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan
terhadap
proses
adalah
pelajaran
ini dikarenakan metode yang diterapkan
oleh
kesempatan
rendahnya
pembelajaran guru
belum
pembelajaran mata pelajaran biologi kelas
memberikan
secara bebas
X-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun
kepada siswa untuk dapat mengembangkan
pelajaran 2010/2011 menunjukkan bahwa
keterampilan proses sains mereka secara
keterampilan proses sains siswa masih
maksimal.
rendah. Hal ini diindikasikan dengan tidak
Berdasarkan permasalahan di atas,
adanya siswa yang bertanya hal-hal yang
dilakukan perbaikan terhadap kualitas
belum jelas kepada teman saat diskusi,
proses pembelajaran, khususnya dalam hal
terdapat
pengembangan keterampilan proses sains
15
mengoptimalkan
siswa
yang
lingkungan
belum sebagai
siswa
dengan
penerapan
strategi
sumber belajar, hampir semua siswa masih
pembelajaran Think Talk Write Berbasis
terpaku pada buku paket, tidak ada siswa
Kontekstual
yang mengajukan pertanyaan berkaitan
keterampilan proses sains.
dengan materi yang disampaikan, ada 25
untuk
meningkatkan
Sriyono (1992: 36) menyatakan
siswa yang tidak mencatat penjelasan atau
bahwa
kesimpulan dari guru,
dilaksanakan dengan menekankan pada
serta rendahnya
pendekatan keterampilan proses
Dwi Untari Ningsih – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write 57
bagaimana siswa belajar, bagaimana siswa
sebelum menulis. Strategi ini lebih efektif
mengelola perolehannya sehingga menjadi
jika dilakukan dalam kelompok heterogen
miliknya, dipahami, dimengerti, dan dapat
dengan
diterapkan sebagai bekal dalam kehidupan
membaca,
di
mengelola
menjelaskan, mendengar, dan membagi
perolehannya yang berasal dari hasil
ide bersama teman dalam kelompok
belajar siswa baik berupa pengalaman
kemudian
maupun pengamatan terhadap lingkungan
tulisan (Yamin dan Ansari, 2009: 84).
masyarakat.
Siswa
yang diolah menjadi suatu konsep yang
7-8
siswa.
Siswa
membuat
diminta
catatan
kecil,
mengungkapkannya melalui
Menurut
Suprijono
(2009)
dapat dipahami dan dimengerti dengan
pembelajaran kontekstual atau Contextual
sendirinya.
Teaching And Learning
Karsli
dan
Sahin
(2009:
3)
prosedur
merupakan
pendidikan yang bertujuan
menyatakan bahwa keterampilan proses
mambantu peserta didik memahami makna
sains memastikan bahwa siswa memiliki
bahan pelajaran yang mereka pelajari
pengalaman belajar yang bermakna selain
dengan cara menghubungkannya dengan
itu
pada
konteks kehidupan mereka sendiri dalam
karena
lingkungan sosial dan budaya masyarakat.
memiliki
pendidikan
pengaruh
ilmu
besar
pengetahuan
membantu siswa untuk mengembangkan
Pembelajaran kontekstual
kemampuan mental yang lebih tinggi,
pada bagaimana peserta didik mengerti
seperti berpikir
makna dari apa yang mereka pelajari, apa
kritis
dan
keputusan
pemecahan masalah.
memusatkan
manfaatnya, dalam status apa mereka,
Think Talk Write (TTW) adalah
bagaimana mencapainya dan bagaimana
salah satu strategi pembelajaran yang
mereka mendemonstrasikan apa yang telah
dapat meningkatkan aktivitas bertanya dan
dipelajari.
komunikasi diantara siswa. Strategi yang
merupakan
diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin
Pembelajaran ini berpusat pada keaktifan
ini
peserta didik. Belajar merupakan aktivitas
pada
dasarnya
dibangun
melalui
Pembelajaran pembelajaran
berpikir, berbicara dan menulis. Alur
penerapan
kemajuan strategi TTW dimulai dari
menghafal. Pembelajaran
keterlibatan siswa dalam berpikir atau
juga merupakan
berdialog dengan dirinya sendiri setelah
memusatkan
proses membaca, selanjutnya berbicara
sehingga
dan
memegang
membagi
ide
dengan
temannya
kontekstual aktif.
pengetahuan,
pada
bukan kontekstual
pembelajaran proses
yang
dan
assesmen
dan
peran
penting
hasil,
evaluasi untuk
58 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 55-64
mengetahui pencapaian standar akademik
METODE PENELITIAN
dan standar kinerja.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas
Menurut
2)
X-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun
kontekstual
memberi
Pelajaran 2010/ 2011yang beralamat di Jl.
seluas-luasnya
pada siswa
Pemuda 38 Sukoharjo. Bentuk penelitian
pengetahuan
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
sebanyak-banyaknya dengan menemukan
(PTK) atau Classroom Action Research
sendiri pengetahuan
diperlukan.
(CAR) yang bertujuan untuk memecahkan
hendaknya
masalah yang timbul dalam kelas dan
memberikan kesempatan yang sebesar-
meningkatkan kualitas proses dan hasil
besarnyakepada siswa untuk terlibat aktif
pembelajaran di kelas.
di dalam proses pembelajaran. Hal ini
Prosedur
pembelajaran kesempatan untuk
Azal
(2009:
bereksplorasi
Pembelajaran
yang
sains
dan
langkah-langkah
berarti siswa harus diarahkan agar dapat
dalam melaksanakan tindakan penelitian
berinteraksi
terdiri atas rencana (plan), tindakan (act),
secara
langsung
dengan
lingkunga belajarnya. Anitah
pengamatan(observe),
(2009:
49) menyatakan
dengan
pembelajaran yang memungkinkan peserta
merupakan
didik memperkuat,
berikutnya.
menerapkan
perencanaan dasar
kembali
yang
pemecahan masalah
dan
Permasalahan yang diangkat dalam
keterampilan akademiknya dalam berbagai
penelitian ini adalah keterampilan proses
lingkungan baik didalam maupun di luar
sainssiswa.
kelas
masalah-
permasalahan tersebut dilakukan tindakan
masalah yang disimulasikan maupun yang
berupa penggunaan strategi pembelajaran
terjadi di dunia nyata. Sanjaya (2010: 255)
Think Talk Write Berbasis Kontekstual
mengemukakan CTL adalah suatu strategi
untuk meningkatkan keterampilan proses
pembelajaran yang menekankan kepada
sains
proses keterlibatan siswa secara penuh
Pengelolaan Lingkungan.
untuk
pengetahuan
dan
refleksi
(reflect). Setelah refleksi akan diikuti
bahwa pembelajaran kontekstual adalah
memperluas,
dan
memecahkan
untuk dapat menemukan materi yang
Untuk
siswapada
pokok
teknik triangulasi metode data
situasi
2002:81).
mendorong
siswa
nyata untuk
sehingga
bahasan
Teknik validitas data menggunakan
dipelajari dan menghubungkannya dengan kehidupan
mengatasi
(Sutopo,
Jenis triangulasi metodedata
dapat
dilakukan dengan mengumpulkan data
menerapkannya dalam kehidupan mereka.
sejenis tetapi dengan menggunakan teknik
Dwi Untari Ningsih – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write 59
atau metode pengumpulan data yang
Berdasarkan analisis seluruh hasil
berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk
penelitian yang diperoleh melalui tiga
diusahakan mengarah pada sumber data
metode
yang sama untuk menguji kebenaran
wawancara
informasinya. Metode pengumpulan data
keterampilan proses sains siswa kelas X-8
yang digunakan berupa observasi, angket,
SMA Negeri 1 Sukoharjo dapat diketahui
dan wawancara.
bahwa capaian keterampilan proses sains
Teknik analisis yang dilakukan dalam
penelitian
kualitatif. karena
Teknik sebagian
adalah deskriptif tersebut besar
dilakukan data
yang
dikumpulkan dalam penelitian berupa uraian deskriptif tentang perkembangan proses, yakni peningkatan kemampuan afektif siswa melalui penggunaan strategi pembelajaran Think Talk Write Berbasis Kontekstual. Teknik analisis mengacu pada model analisis Miles dan Huberman (1992: 16-19) yang dilakukan dalam 3 komponen: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilaksanakan dalam duasiklus, penerapan tahap pembelajaran pada siklusI sama dengan siklus IIhanya saja pada siklus II dilakukan tindakan perbaikan
sesuai
permasalahan
yang
dikemukakan pada refleksi tindakan pada siklus I. Tindak lanjut pada Siklus II dilakukan
agar
proses
pembelajaran
berlangsung lebih maksimal. HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
DAN
yaitu
angket,
yang
observasi
dilakukan
dan
terhadap
siswa pada prasiklus, siklus I dan siklus II jika dilihat dari indikator keterampilan proses sains Siswa dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel
1. Perbandingan Persentase Indikator Berdasarkan Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
60 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 55-64
keterampilan proses sains siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan
capaian
keterampilan proses sains siswa pada kegiatan prasiklus dan siklus I. Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat tingkat kenaikan nilai setiap indikator keterampilan berdasarkan langsung
proses hasil
yang
sains
siswa
observasi
secara
dapat
disajikan
pada
Gambar 1 Gambar
Presentase
nilai
1. Presentase tiap indikator keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran Biologi prasiklus, siklus I dan siklus II
ratsa-rata
keterampilan proses sains siswa selama prasiklus yang teramati sebesar 62,25%. Melalui penerapan strategi pembelajaran Think Talk Write Berbasis Kontekstual terjadi peningkatan sebesar 77,08% pada akhir siklus I. Keterampilan proses sains siswa pada akhir siklus II meningkat sebesar 82,25%. Indikator tertinggi adalah keterampilan sebanyak
proses
mungkin
alat
86,67% dan indikator keterampilan
proses
Penerapan strategi pembelajaran
menggunakan
Think Talk Write Berbasis Kontekstual
indera
mendorong
terendah
yaitu adalah
pembelajaran
siswa
untuk
dengan
melakukan
mengembangkan
mengajukan
keterampilan proses sains yang dimiliki
pertanyaan yaitu 60,83%. Secara umum
siswa secara maksimal. Selain itu, siswa
Dwi Untari Ningsih – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write 61
juga dapat berlatih diskusi dan bekerja
guru lebih banyak menerangkan pada saat
sama
menyampaikan
secara
kelompok
penyelesaian yang
dalam
masalah-masalah
berkaitan
hal
materi
kepada
siswa.
tertentu
Selain itu, tidak adanya siswa yang
materi
bertanya hal-hal yang belum jelas kepada
dengan
pembelajaran. Siswa tidak hanya membaca
teman
dan mendengarkan penjelasan guru saja,
mengoptimalkan
namun siswa dituntut untuk berperan aktif
sumber belajar, hampir semua siswa masih
dalam
tugas-tugas
terpaku pada buku paket, tidak ada siswa
mengenai materi pembelajaran. Hal ini
yang mengajukan pertanyaan berkaitan
sesuai dengan
dengan materi yang disampaikan, ada
menyelesaikan
(2011:149)
pendapat
yang
Zulkarnaini
menyatakan
strategi pembelajaran
bahwa
Think Talk Write
saat
diskusi,
siswa
lingkungan
belum sebagai
siswa yang tidak mencatat penjelasan atau kesimpulan dari guru,
serta rendahnya
beranggotakan 3-5 orang secara heterogen
kemampuan siswa
dalam kemampuan dengan melibatkan
suatu praktikum.
siswa berpikir atau berdiskusi dengan
kesimpulan bahwa masalah di
dirinya sendiri
membaca,
tersebut adalah rendahnya keterampilan
selanjutnya berbicara dan membagi ide
proses sains siswa dalam pembelajaran
(sharing) dengan temannya serta menulis
Biologi.
kesimpulan
setelah
secara individual di akhir
pembelajaran. Hasil
untuk Jadi,
melakukan
dapat
ditarik kelas
Hasil wawancara dengan siswa, diketahui bahwa keterampilan proses sains
dengan guru
siswa masih rendah. Siswa menyatakan
Negeri
1
bahwa proses pembelajaran masih berpusat
Sukoharjo menyatakan bahwa penyebab
pada guru, proses pembelajaran Biologi
rendahnya keterampilan proses
sains
dirasa kurang menarik karena cara belajar
siswa
lebih
mereka cenderung menghafal, guru jarang
siswa
mengajak siswa untuk menemukan konsep
berperan sebagai objek. Akibatnya kurang
sendiri melalui kegiatan praktikum. Dalam
memberikan pengalaman kepada siswa
kegiatan praktikum siswa belum
untuk
memahami apa yang harus diamati, apa
Biologi
kelas
wawancara X-8
adalah
SMA
pembelajaran
didominasi oleh guru
proses.
sehingga
mengembangkan keterampilan Proses
menggunakan
pembelajaran
metode
ceramah
masih dan
kadang-kadang disertai dengan metode diskusi. Dalam kegiatan pembelajaran
begitu
yang harus siswa dicatat, dan bagaimana menganalisis menyajikan
data
hasil
pengamatan,
data
dan
62 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 55-64
mempresentasikan/mengkomunikasikan
meningkatkanaktivitas
data pengamatan yang diperoleh.
(Yamin dan Ansari, 2009).
Penerapan diharapkan
strategi
dapat
TTW
menulis
Pembelajaran
siswa
berdasarkan
meningkatkan
kontekstual, siswa dapat mempraktekkan
keterampilan proses sains siswa yang
pengetahuan pada kehidupan sehari-hari.
dapat
Hal ini sesuai dengan pendapat Shamsid,
ditunjukkan
dengan mendorong
siswa untuk berfikir, aktif
berpartisipasi
et al (2006) menyatakan bahwa belajar
berkomunikasi
secara kontekstual sangat membantu dalam
mengemukakan
mencapai tujuan yang diinginkan. Siswa
pendapatnya, menghargai orang lain dan
dapat mengaplikasikan apa yang mereka
melatih siswa untuk menuliskan hasil
pelajari dengan kehidupan sehari-hari.
diskusinya ke dalam bentuk tulisan secara
Pembelajaran
sistematis.
menjadikan
dalam
pembelajaran,
dengan baik,
Talk
siap
secara siswa
kontekstual
lebih
untuk
aktif
dan
Melalui penerapan strategi Think
termotivasi
menyelesaikan
Write Berbasis Kontekstual dalam
permasalahan-permasalahan dalam belajar
pembelajaran Biologi, siswa diajak untuk
dengan menghubungkan
berpikir melalui bahan bacaan berupa buku
tersebut dalam kehidupan nyata mereka.
referensi
secara
individual
kemudian
Leksono
permasalahan
(2010)
melakukan
membuat catatan kecil mengenai materi
penelitian dengan menggunakan metode
yang
bacaan
pembelajaran Contekstual Teaching and
yaitu
Learning (CTL) dalam proses belajar
dapat
mengajar. Hasil penelitian menunjukkan
siswa.
terjadi peningkatan hasil belajar siswa.
Diskusi merupakan proses tatap muka
Siswa lebih mudah memahami konsep
interaktif
dimana
materi yang dipelajari.
tentang
persoalan
telah
dibaca.
dikomunikasikan diskusi
Hasil
dengan
kelompok
meningkatkan
talk yang
aktivitas
pemecahan
lisan
siswa menukar ide dalam
Berdasarkan
analisis
yang
menjawab
dilakukan terhadap keterampilan proses
pertanyaan, meningkatkan pengetahuan
sains siswa dapat diketahui bahwa capaian
dan pemahaman atau membuat keputusan.
keterampilan proses sains siswa pada
Tahap terakhir dalam strategi ini adalah
siklus
write yaitu mengkonstruksi pengetahuan
mencapai prosentase capaian target yang
hasil dari
telah ditentukan.
individual
masalah,
rangka
think
dan yang
talk
secara dapat
II
tindakan
sudah
dalam
sepenuhnya
Dengan rangka
dapat
demikian,
meningkatkan
Dwi Untari Ningsih – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write 63
keterampilan proses sains siswa melalui penggunaan strategi pembelajaran Think Talk Write Berbasis Kontekstual telah mencapai target yang telah ditentukan, oleh karena itu penelitian ini tidak perlu dilanjutkan kesiklus berikutnya. Kesesuaian peningkatan presentase yang terjadi pada setiap siklusnya hasil
dari
observasi menunjukkan bahwa
tindakan yang dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan keterampilan proses
Azal,
A. Q. 2009. Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi Belajar Kooperatif TGT untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar. FMIPA Universitas Negeri Malang. Jurnal Pendidikan Biologi. Volume 1, Nomor 1 (1-14).
Karsli, F dan Sahin, C. 2009.Developing Worksheet Based on Science Process Skills. Volume 10, Issue 1, Article 15, p.1 (Jun., 2009) Leksono,
sains siswa melalui penggunaan strategi pembelajaran Think Talk Write Berbasis Kontekstual sudah berhasil dan mendapat respon yang baik dari siswa. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara baik dari siswa maupun guru yang menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan
berupa
penggunaan strategi pembelajaran Think Talk Write
Berbasis Kontekstual dapat
meningkatkan keterampilan proses sains siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/ 2011 pada
dapat
ditingkatkan
dengan
penggunaan strategi pembelajaran Think Talk Write Berbasis Kontekstual. DAFTAR PUSTAKA Anitah, S. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
A. B. 2010. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X Pada Pokok Bahasan Nilai dan Norma Sosial di SMA Negeri 1 Tanjung Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 2010/2011 (Skripsi). Semarang. Unes
Miles, M. B dan A. M. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang MetodeMetode Baru (JudulAsli: Qualitative Data Analysis, Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohandi Rohidi). Jakarta: UI Press. Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Shamsid,
I.,Deen.,and Smith, B. P. 2006.Contextual Teaching and Learning Practices in The Family and Consumer Sciences Curriculum. Journal of Family and Consumer Sciences Education, Vol. 24, No. 1: 1425.
64 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 55-64
Suprijono, A. 2009.Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sutopo,
H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta. Yamin, M dan Ansari, B. I. 2009. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. Zulkarnaini. 2011. Model Kooperatif Think Talk Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dan Berpikir Kritis. Edisi no.2: 149.