Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Halaman 22-32
Mei 2012
INTEGRASI MEDIA ICT KE DALAM PENDEKATAN COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA Shelli Febriyanti1), Baskoro Adi Prayitno2), Bowo Sugiharto3) 1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 3) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected]
2)
ABSTRACT – The research is classroom action research. The aim is to improve class climate and student’s learning motivation in class X-1 of SMA Batik 1 Surakarta by integrating ICT media into collaborative learning approach that implemented in biology learning process. This act is based on the biology learning process observation in class X-1 where researcher found some learning problems. They are class climate and student’s learning motivation. Based on literatures study, we give solution to improve them by integrating ICT media into collaborative learning approach. Main data is collected from questioner and observation. While additional data is taken from interview, documentation, and test. Validation data uses triangulation and expert team. The act of research consists of two cycles. Research target is 65% for class climate and 60% for student’s learning motivation. The result of cycle 1 describes that generally the research target is accomplished not optimally. Percentage of class climate is 65,54% and student’s learning motivation is 72,58%. The result of cycle 2 describes that generally the research target is accomplished optimally. Percentage of class climate is 73,65% and student’s learning motivation is 77,30%. This cycle stopped here because targets accomplished optimally. Class climate and student’s learning motivation increase well. This learning approach can improve targets because it’s syntax support student’s interaction and interest. The conclusion of this research describes that integration ICT media into collaborative learning approach can improve class climate and student’s learning motivation in class X-1 of SMA Batik 1 Surakarta. Keywords: ICT Media, collaborative learning, class climate, student’s learning motivation. di
PENDAHULUAN Proses
penyelenggaaraan
SMA Batik 1 Surakarta.
menemukan beberapa permasalahan di
pendidikan di sekolah sekecil apapun pasti
kelas X-1
mengalami
akar masalahnya
sehingga
hambatan
dan
masalah
perlu mendapat perhatian dan
penanganan guna perbaikan proses dan peningkatan mutu
pendidikan, termasuk
Peneliti
yang selanjutnya dirumuskan yaitu sebagai berikut:
minat siswa pada mata pelajaran biologi masih rendah.
Shelli Febriyanti – Integrasi Media ICT ke dalam Pendekatan Collaborative 23 Learning
Minat
dan
perhatian
berkaitan
guru, dan dosen pembimbing sepakat
dengan motivasi belajar. Minat merupakan
untuk meningkatkan
faktor
dan motivasi belajar siswa karena hasil
intrinsik
yang
mempengaruhi
aspek iklim kelas
motivasi belajar siswa. Minat yang rendah
observasi menunjukkan
akan menyebabkan motivasi belajar siswa
merupakan
rendah. Motivasi yang rendah terlihat dari
50%).
kurangya
ketertarikan
aspek terendah (di bawah
pada
Melalui kajian berbagai literatur,
pembelajaran biologi, kurangnya semangat
dan rujukkan hasil penelitian sebelumnya,
dalam
dengan
disepakati bersama bahwa perlu adanya
kurangnya partisipasi dan keaktifan siswa
pemanfaatan media berbasis ICT dalam
dalam pembelajaran, kurangnya ketekunan
pembelajaran.
dan keuletan dalam mengerjakan tugas.
Bingimlas (2009: 235-245), ICT
Selain itu, interaksi antar siswa tidak
diterapkan dalam pendidikan sains dan
tampak dan guru masih menjadi sumber
memberikan kesempatan bagi siswa untuk
pemberi informasi
berinteraksi dengan
belajar
yang
siswa
dua aspek itu
ditandai
serta
belum
Berdasar hasil penelitian dapat
berbagai sumber,
mengoptimalkan sumber belajar lainnya.
seperti gambar dan video serta memupuk
Jadi,
komunikasi dan kolaborasi. Pemilihan
rumusan
akar
permasalahannya
adalah motivasi belajar siswa masih
media
rendah,
sikap
siswa
ditunjukan
dengan
partisipasi
yang
ini
kami
harapkan
dapat
negatif
yang
menciptakan iklim kelas yang baik. Selain
perhatian
dan
itu, hasil penelitian Waryono (2009: 771-
kurang,
kurang
776) menyatakan bahwa media
ICT
kondusifnya iklim pembelajaran yang
memiliki potensi yang sangat besar dalam
ditandai
meningkatkan motivasi belajar siswa.
dengan
kurangnya
minat,
partisipasi, perhatian terhadap pelajaran, dan
interaksi antara siswa di kelas,
fasilitas
pembelajaran
yang
belum
Hasil penelitian tindakan kelas oleh Widayanti, Slamet, & Masduki. (2011), menunjukkan
bahwa
pembelajaran
maksimal digunakan, dan pembelajaran
kolaboratif dapat meningkatkan motivasi
yang
guru.
belajar siswa. Beberapa indikator yang
Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan
menujukkan motivasi belajar antara lain
bahwa akar permasalahannya terletak pada
kesadaran, tanggung jawab, keaktifan, dan
kualitas pembelajaran.
adanya ketertarikan. Menurut Macaro
masih
berpusat
pada
Ada banyak aspek dalam kualitas pembelajaran dan dalam hal ini peneliti,
(1997: 134-142) melalui
collaborative
learning, siswa akan bekerja sama dalam
24 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 22-32
belajar untuk mencapai tujuan tertentu.
METODE PENELITIAN
Proses ini akan memunculkan kesadaran
Penelitian dilaksanakan di SMA
dan tanggung jawab siswa untuk saling
Batik
1 Surakarta
belajar
genap
tahun pelajaran 2011/2012, yang
dan
membelajarkan
dalam
kelas X-1 Semester
kelompoknya. klim collaborative learning
beralamat di jalan Slamet Riyadi 445,
dengan
aktivitas
kerja
sama
dalam
Surakarta. Sekolah ini dipilih karena
diskusi
ini
ditemukan masalah yang berhubungan
adanya aktivitas saling
dengan pembelajaran sehingga menurut
membelajarkan sehingga aktivitas siswa
peneliti penting untuk ditindaklanjuti.
akan
sendirinya.
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini
Suasana pembelajaran kolaboratif akan
adalah seluruh siswa kelas X-1 SMA Batik
menciptakan iklim kelas yang kondusif
1 Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012
kelompok-kelompok menciptakan
lebih
aktif
dengan
sehingga siswa tertarik dan tidak bosan mengikuti pembelajaran. Menurut National
Institute
of
situs
Science
and
Sumber
data
dalam
penelitian
diperoleh dari catatan observasi peneliti di tempat
berlangsungnya
penelitian,
Education (2003), ada tiga kondisi utuk
informasi hasil wawancara dengan guru
keterlaksanaan
dan
collaborative
learning
siswa,
dan
dokumentasi
yaitu pengelompokkan siswa, penugasan,
pembelajaran.
dan adanya media komunikasi seperti
menggunakan beberapa teknik seperti
internet dan media audio visual.
observasi, wawancara,
Chaeruman
(2005:48)
mengungkapkan
seperti
data
angket, dan data evaluasi
dan
dalam
dokumentasi yang didapat dari siswa dan
ICT
dapat
guru di lapangan.
dalam
suatu
untuk iklim kelas adalah melalui observasi
kelompok atau komunitas yang saling
menggunakan LO, sedangkan motivasi
bekerja sama, berbagi saran, ide, gagasan,
belajar siswa melalui angket.
pembelajaran
bahwa
pendukung
Pengumpulan
kolaboratif,
memungkinkan
siswa
Sumber data primer
masukan, nasehat, dan juga pengalaman
Penelitian ini menggunakan teknik
sesama anggota kelompoknya. Melalui
triangulasi data untuk menjaga kevalidan
kajian teori ini, disepakati bersama bahwa
data. Peneliti juga melakukan validasi
penggunaan
instrumen pembelajaran dan
diintegrasikan
media ke
ICT
dalam
ini
akan
collaborative
learning sehingga diharapkan iklim kelas dan motivasi belajar siswa meningkat.
penelitian
kepada dosen pembimbing dan dosen ahli. Analisis data
dilakukan dalam tiga
Shelli Febriyanti – Integrasi Media ICT ke dalam Pendekatan Collaborative 25 Learning
komponen yaitu reduksi data, penyajian
masih belum mampu mengelola atau
data, dan penarikan kesimpulan.
mengatur waktu pemelajaran
Prosedur penelitian tindakan kelas
sehingga
dalam hal ini guru terkesan kurang tegas
ini meliputi planning, acting, observing,
terhadap
dan
(Arikunto, 2008: 16).
memotivasi siswa, siswa belum mampu
Target penelitian adalah meningkatnya
mengikuti prosedur pembelajaran dengan
iklim kelas lebih dari 65% dari kondisi
baik, kurang tertib dan bertanggung jawab
semula sebesar 35% dan meningkatnya
dalam
motivasi belajar siswa lebih dari 60% dari
kekurangan tersebut diperbaiki pada siklus
kondisi semula sebesar 30%. Peningkatan
2. Hasil refleksi siklus 2 menunjukkan
ini dihitung berdasarkan persentase skor
bahwa kekurangan-kekurangan itu sudah
angket dan LO.
tidak terjadi.
reflecting
siswa,
guru
masih
pembelajaran.
kurang
Kekurangan-
Hasil penelitian untuk iklim kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan motivasi belajar siswa adalah sebagai
A. HASIL Kondisi
kegiatan
pratindakan
menunjukkan proses pembelajaran yang
berikut. 1. Iklim Kelas
diisi dengan metode ceramah dan tanya
Hasil persentase iklim kelas pada
jawab. Media yang digunakan guru dalam
pratindakan, siklus 1, dan siklus 2 dapat
proses pembelajaran adalah slide power
dilihat pada Tabel 1.
point yang menampilkan materi Animalia.
Tabel 1.Persentase Capaian Indikator Hasil
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
Observasi
Iklim
Kelas
proses pembelajaran ini monoton dan
Pratindakan, Siklus 1 dan Siklus 2
masih berpusat pada guru. Guru lebih banyak menerangkan materi dan siswa hanya mendengarkan. Proses sains untuk memperoleh suatu konsep tidak dilakukan oleh siswa. Siswa banyak yang tidak memperhatikan
dan
interaksi
serta
komunikasi antarsiswa tidak terjadi. Hasil
refleksi
pada
siklus
Tabel 1 pemberian media
1
menunjukkan bahwa guru belum optimal dalam melaksanakan sintaks pembelajaran sesuai apa yang ada dalam RPP, guru
menunjukkan bahwa
tindakan berupa integrasi
ICT
ke dalam
collaborative
learning dapat meningkatkan iklim kelas. Target
peningkatan
sudah tercapai
26 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 22-32
pada siklus 1 dan hasilnya tampak lebih optimal pada siklus 2. Grafik peningkatan
yang
menunjukkan
persentase
setiap
siklus
disajikan pada Gambar 1.
Tabel 2 pemberian media
menunjukkan bahwa
tindakan berupa integrasi
ICT
ke dalam
collaborative
learning dapat meningkatkan motivasi Catatan: Target iklim kelas = 65%
belajar siswa. Target peningkatan yang
Gambar 1. Grafik Peningkatan Persentase Hasil
ditetapkan pun sudah tercapai pada siklus
Observasi Iklim Kelas
1 dan hasilnya tampak lebih optimal pada
Gambar 1 memperlihatkan bahwa iklim
kelas
siklusnya.
meningkat
pada
setiap
Berdasarkan standar evaluasi
siklus
2.
Grafik
peningkatan
yang
persentase
menunjukkan setiap
siklus
disajikan pada Gambar 2
kualitas pembelajaran dalam Widoyoko (2011:263), iklim kelas di X-1 meningkat dari kurang baik pada pratindakan menjadi cukup baik pada siklus 2. Peningkatan ini didukung oleh hasil angket, wawancara, dan hasil post tes pada tiap siklus.
Catatan: Target motivasi belajar siswa = 60% Gambar 2. Grafik Peningkatan Persentase Hasil
2. Motivasi Belajar Siswa
Angket Motivasi Belajar Siswa
Hasil persentase iklim kelas pada
Gambar 2 memperlihatkan bahwa
pratindakan, siklus 1, dan siklus 2 dapat
motivasi belajar siswa meningkat pada
dilihat pada Tabel 2.
setiap
Tabel 2.
evaluasi
Persentase Capaian Indikator
Hasil Angket
Motivasi
Belajar
siklusnya. Berdasarkan standar kualitas
pembelajaran
Widoyoko (2011:263),
dalam
motivasi belajar
Siswa Pratindakan, Siklus 1, dan
siswa di X-1 meningkat dari kurang baik
Siklus 2
pada pratindakan menjadi cukup baik pada siklus 1 dan meningkat menjadi lebih baik pada siklus 2. Peningkatan ini didukung
Shelli Febriyanti – Integrasi Media ICT ke dalam Pendekatan Collaborative 27 Learning
oleh hasil observasi, wawancara, dan hasil
pendekatan
post tes pada tiap siklus.
mendukung iklim kelas yang baik. Di
B. PEMBAHASAN
dalam pendekatan ini terdapat metode-
Hasil analisis
pembelajaran
yang
data menunjukkan
metode seperti diskusi, problem solving,
bahwa
pembelajaran dengan integrasi
metode simulasi, dan bekerja bersama
media
ICT
dalam kelompok.
learning
ke dalam collaborative
mampu meningkatkan
iklim
Media ICT yang digunakan dalam
kelas dan motivasi belajar siswa. Semua
penelitian ini adalah video, gambar slide,
metode pengambilan data yang digunakan,
internet, kamera, dan laptop. Penggunaan
baik itu pengisian angket, observasi,
media ini juga dapat meningkatkan iklim
maupun wawancara, menunjukkan hasil
kelas.Sintaks
bahwa iklim kelas dan motivasi belajar
dalam collaborative learning ini memiliki
siswa di kelas X-1 mengalami peningkatan
banyak potensi untuk memperbaiki iklim
setelah
Data
kelas X-1. Siswa melakukan diskusi
dan
kelompok untuk menyelesaikan tugas atau
diberikan
pendukung
seperti
tindakan. hasil
belajar
integrasi media
permasalahan
peningkatan ini. Hasil peningkatan yang
Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang
signifikan terlihat pada siklus 1 yang
kompak dalam tim guna menyajikan hasil
dibandingkan dengan kondisi pratindakan.
karya
1. Iklim Kelas
pengamatan
ekosistem
dan
jaring-jaring
makanan
kepada
berupa
bentuk
ke
dokumentasi juga mendukung terjadinya
Iklim kelas menurut Widoyoko
dalam
ICT
video.
pembuatan
video peragaan siswa
(2011: 209) adalah segala situasi yang
lainnya. Proses ini secara langsung akan
muncul akibat hubungan antara guru dan
menuntut siswa dalam kelompoknya untuk
siswa atau hubungan antarsiswa yang
terlibat dalam pembelajaran, berpartisipasi
dapat
proses
aktif, dan saling membantu agar tugas
pembelajaran. Ada empat indikator dalam
yang diberikan cepat selesai, permasalahan
iklim kelas seperti yang tercantum dalam
yang
Tabel 1.
penyajian hasil karya melalui presentasi
mempengaruhi
Pembelajaran
dengan
mengintegrasikan media ICT ke dalam collaborative meningkatkan
learning iklim
ini kelas
dapat
ada
segera
terpecahkan,
dan
berjalan dengan lancar sehingga kelompok memperoleh nilai yang baik. Pembelajaran
seperti
ini
juga
karena
memfasilitasi siswa dan guru untuk saling
collaborative learning sendiri merupakan
berinteraksi. Guru tidak lagi menjadi
28 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 22-32
sumber
informasi
(teacher-centered)
akhirnya integrasi media ICT ke dalam
karena peran guru dalam pembelajaran ini
Collaborative Learning
adalah
peneliti
sebagai fasilitator yang bertugas
ini diyakini
merupakan
solusi
untuk
membimbing kelompok kolaboratif agar
memperbaiki iklim kelas yang didukung
pembelajaran berjalan sesuai dengan yang
oleh
telah direncanakan. Pengetahuan sebagian
collaborative learning akan terlaksana
besar diperoleh siswa sendiri melalui
dengan baik jika didukung dengan media
kegiatan diskusi dan pengamatan. Peran
komunikasi (ICT)
guru sebagai fasilitator ini merupakan
media audio, video, media audio-visual,
bentuk dukungan guru dalam kegiatan
dll. Hal ini dikuatkan oleh
pembelajaran. Dukungan guru yang merata
Chen (2008: 18-23) bahwa collaborative
pada tiap siswa atau kelompok secara
learning meningkatkan pengetahuan siswa
langsung akan memuaskan siswa dalam
dalam penggunaan
mengikuti
(2005:
pembelajaran
yang
pendapat
48)
NISE
(2003)
antara lain internet,
tinggi
memungkinkan
Dengan
Chaeruman
mengungkapkan,
pembelajaran kolaboratif,
pembelajaran.
Wang dan
ICT.
diindikasikan dengan partisipasinya yang selama
dimana
siswa
dalam
ICT
dapat
dalam
suatu
demikian, pada akhirnya pembelajaran
kelompok atau komunitas yang saling
seperti ini akan meningkatkan interaksi
bekerja sama, berbagi saran, ide, gagasan,
yang terjadi antara guru dengan siswa,
masukan, nasehat, dan juga pengalaman
siswa dengan siswa, dan siswa dengan
sesama anggota kelompoknya.
materi yang diajarkan.
2. Motivasi Belajar Siswa
Pendapat peneliti ini diperkuat oleh
Motivasi merupakan dorongan baik
hasil penelitian Chou (2003) dalam Wang
dalam diri siswa maupun dari lingkungan
dan Woo (2007: 148-156) menjabarkan
di sekitarnya sehingga dapat meningkatkan
bahwa ICT dapat mendukung interaksi
kecenderungan siswa untuk melakukan
yang terjadi di kelas, seperti interaksi
sesuatu
antara siswa dengan materi, interaksi siswa
pembelajaran. Motivasi belajar siswa yang
dengan guru , siswa dengan siswa lainnya,
diukur di kelas X-1 ini dibagi menjadi 10
dan siswa
dengan media penghubung.
indikator seperti yang tertera pada Tabel
Adanya interaksi antara siswa, guru, dan
2. Sintaks integrasi media ICT ke dalam
materi pelajaran akan menciptakan iklim
collaborative learning ini memiliki banyak
kelas
potensi
yang
pembelajaran
baik
sehingga
menjadi
suasana
kondusif.
Pada
kaitannya
untuk
dengan
meningkatkan
proses
motivasi
belajar siswa kelas X-1. Pembelajaran
Shelli Febriyanti – Integrasi Media ICT ke dalam Pendekatan Collaborative 29 Learning
dengan mengintegrasikan media ICT ke dalam Collaborative Learning
Pembelajaran kolaboratif ini juga
ini
memberikan berbagai peluang pada siswa
menggunakan media berbasis ICT seperti
atau kelompok untuk menemukan caranya
video, gambar slide, internet, kamera, dan
sendiri dalam menyelesaikan berbagai
laptop sebagai sarana penyajian dan
permasalahan
penyampaian materi. Media ini juga
kelompoknya. Adanya penugasan berupa
berperan
pengamatan
sebagai
media
komunikasi
yang
ada
ekosistem
dalam
lapangan,
antarsiswa dan guru dengan siswa. Media
pengamatan video, pengumpulan LKS,
ini merupakan media pembelajaran yang
dan presentasi kelompok yang diberikan
menarik bagi siswa.
guru kepada siswa yang harus segera
Adanya
kerja
sama,
interaksi
dikerjakan dan diselesaikan tiap kelompok
antarsiswa, dan media pembelajaran yang
agar mendapatkan nilai yang baik, secara
menarik bagi siswa ini secara langsung
langsung akan membuat siswa dalam
akan meningkatkan minat dan ketertarikan
kelompoknya bertanggung jawab penuh
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
untuk menyelesaikannya.
Siswa yang merasa tertarik dan memiliki
Ketegasan
guru
dalam
minat yang tinggi terhadap pembelajaran
pembelajaran dan ketidakraguan untuk
secara otomatis akan mendorong atau
memberikan sanksi bagi siswa
memotivasinya untuk belajar. Dengan
melanggar peraturan selama pembelajaran
adanya pembelajaran kolaboratif yang
secara
mengharuskan tiap anggota kelompok
tanggung jawab siswa. Tanggung jawab
berperan
dan
ini diindikasikan dengan ketepatan dan
maupun
keseriusannya dalam penyelesaian tugas
kelompok untuk berhasil dalam diskusi,
dan aktivitas selama berdiskusi. Dengan
presentasi,
hasil
demikian, pada akhirnya pembelajaran
ini
seperti ini dapat meningkatkan motivasi
aktif
presentasi,
belajar
dalam
orientasi
dan
akan
diskusi siswa
perolehan lebih
besar.
nilai Hal
diindikasikan dengan siswa yang merasa harus lebih giat menyelesaikan LKS dan
langsung
akan
yang
meningkatkan
belajar siswa. Pendapat peneliti ini diperkuat oleh
melakukan pengamatan atau peragaan
Waryono
jaring-jaring makanan lebih teliti agar
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis
mendapat
ICT atau TIK adalah pembelajaran yang
data
didiskusikan.
yang
lengkap
untuk
(2009:
771-776)
yang
mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi
ke dalam proses belajar
30 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 22-32
mengajar. Dijelaskan bahwa teknologi
Salah
satu
faktor
memiliki potensi yang sangat besar dalam
mempengaruhi
meningkatkan
minat, oleh sebab itu minat siswa perlu
Penggunaan
motivasi
belajar
siswa.
motivasi
siswa
yang
ICT dalam kelas menurut
ditingkatkan.
Minat
Bingimlas (2009: 235-245) memainkan
ditingkatkan
dengan
peranan
perhatiannya. Perhatian siswa ini dapat
penting
dalam
meningkatkan
motivasi, keterampilan dan pengetahuan.
ditingkatkan
dengan
ICT
pembelajaran
yang
memiliki beberapa manfaat dalam
siswa
adalah
dapat
membangkitkan
menciptakan berkualitas
dalam
pembelajaran biologi atau sains. Menurut
kelas. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Kelleher (2000) dalam jurnal Bingimlas
Hamalik (2003: 166-167) menjabarkan
(2009: 235-245), ICT sangat bermanfaat
beberapa
dalam
kelas.
motivasi belajar siswa, salah satunya
menurutnya, ICT dapat membantu siswa
melalui kerja kelompok. Pada saat bekerja
lebih memahami prinsip dan konsep Sains
dalam kelompok, siswa memiliki perasaan
serta meningkatkan minat, motivasi dan
untuk
kesuksesan kegiatan pembelajaran.
kelompoknya, sehingga hal ini dapat
pembelajaran
Sains
di
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
media
ICT
cara
untuk
mempertahankan
menggerakkan
nama
baik
menjadi pendorong yang kuat dalam
berperan penting
belajar. Oleh karena itu, pendekatan
dalam memvisualisasikan hal-hal yang
pembelajaran ini sesuai dipadukan dengan
tidak dapat diamati secara langsung oleh
penggunaan media ICT.
siswa. Misalnya daur biogeokimia yang
Hasil
penelitian
menunjukkan
menggunakan media video dan slide untuk
adanya peningkatan aspek iklim kelas dan
memudahkan siswa memahami proses
motivasi belajar siswa pada pembelajaran
daur biogeokimia di alam, selain itu tipe-
biologi siswa kelas X-1 SMA Batik 1
tipe ekosistem dan bioma yang tidak ada di
Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012.
sekitar mereka seperti gurun, tundra,
Hasil ini didukung oleh hasil analisis data
sabana, dll, akan lebih menarik dan jelas
di lapangan berupa angket, hasil observasi,
bila disajikan dalam bentuk video. Lebih
dan wawancara serta didukung pula oleh
lanjut lagi, media ICT ini memfasilitasi
hasil dokumentasi dan nilai hasil belajar
siswa untuk belajar secara kolaboratif dan
siswa. Peningkatan yang terjadi ini juga
berdiskusi untuk menyelesaikan suatu
dikuatkan oleh beberapa teori yang ada
masalah.
dari berbagai kajian pustaka dan hasil penelitian yang relevan.
Shelli Febriyanti – Integrasi Media ICT ke dalam Pendekatan Collaborative 31 Learning
Beberapa hal baru dari penelitian ini antara
KESIMPULAN
lain media yang menarik
Berdasarkan hasil penelitian dan
memiliki dua manfaat utama bagi siswa,
analisis data, kesimpulan penilitian ini
yaitu memudahkan mereka memahami
adalah sebagai berikut:
materi yang sulit dan abstrak, yang kedua
1. Penerapan
media
pembelajaran
ini
merupakan
integrasi media
ICT
ke dalam collaborative learning
komponen penting yang meningkatkan
dapat meningkatkan
motivasi
Selanjutnya,
pada pembelajaran biologi siswa
pengukuran peningkatan motivasi belajar
kelas X-1 SMA Batik 1 Surakarta
cukup sulit melalui instrumen berupa LO,
tahun pelajaran 2011/ 2012.
belajar
siswa.
karena tidak semua indikator tampak pada siswa
dan
dapat
diamati
iklim kelas
2. Penerapan integrasi media ICT ke
walaupun
dalam
collaborative
learning
sebenarnya indikator tersebut dilakukan
dapat
meningkatkan
motivasi
oleh siswa. Pengukuran melalui LO ini
belajar siswa pada pembelajaran
adalah sebagai data pendukung hasil
biologi siswa kelas X-1 SMA Batik
angket. Melalui angket, motivasi belajar
1 Surakarta tahun pelajaran 2011/
siswa lebih bisa dianalisis.
2012
Iklim kelas merupakan aspek yang cukup mudah ditingkatkan di kelas ini, dengan
diberikan
tindakan
berupa
pembelajaran yang menarik, siswa sudah menunjukkan iklim kelas yang lebih kondusif. Ini berhubungan dengan tingkat motivasi belajar siswa. Semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki siswa, iklim kelas semakin mudah ditingkatkan karena motivasi yang tinggi mengindikasikan minat dan ketertarikan belajar yang tinggi pula sehingga kemauan dan semangat ini dengan sendirinya menciptakan suasana belajar yang kondusif.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Bingimlas, K. A. 2009. Barriers to the successful Integration of ICT in Teaching and Learning Environments: A Review of the Literature. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 2009, 5(3), 235-245. Chaeruman, U.A. 2005. Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke dalam Proses Pembelajaran. Jurnal TEKNODIK ISSN: 0854-915X. No. 16, vol. 6, Juni 2005, Hlm. 46-56. Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
32 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 22-32
Macaro, E. 1997. Target Language, Collaborative Learning, and Autonomy. Inggris: WBC Book Manufactures Ltd. National Institute for Science Education Madison, USA. (2003). Collaborative Learning. Diambil dari website NISE http://www.wcer.wisc.edu/archive /cl1/CL/doingcl/reports.htm (diakses pada 2 september 2011) Wang, L. C & Chen, M. P. 2008. Enhancing ICT Skills Learning through Peer Learning: Perspectives of Learning Style and Gender. International Journal of Education and Information Technologies, Issue 1, Volume 2, 2008, pp 18-23 Wang, Q & Woo, H. L. 2007. Systematic Planning for ICT Integration in Topic Learning. Educational Technology & Society, 10 (1), 148-156. Waryono, A. 2009. Pembelajaran Berbasis ICT dengan Metode Evaluasi Presentasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Inspeksi dan Pengujian Benda Tuang Siswa Kelas III Teknik PengecoranLogam SMK Negeri 2 Klaten Tahun 2008/ 2009. Jurnal DIDAKTIKA, Tahun 1, Nomor 4, halaman 771-776, Desember 2009. Widayanti, F. D., Slamet H. W., & Masduki. 2011. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Collaborative Learning dengan Memanfaatkan Microsoft Power Point 2007 Makalah disajikan pada Prosiding Seminar Nasional Matematika Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 24 Juli 2011.
Widoyoko, S.E.P. 2008. Model Evaluasi Program Pembelajaran IPS di SMP. Jurnal Nasional tahun XI, No. 1, ISSN: 1410-4725, Tahun 2008. Hlm. 7-12