Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Halaman 60-71
Mei 2012
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL ELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 THE INFLUENCE OF GROUP INVESTIGATION (GI) TYPE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TOWARD SCIENCE PROCESS SKILL AND BIOLOGY LEARNING ACHIEVEMENT OF X DEGREE STUDENTS AT SMA NEGERI 4 SURAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011/2012 Ikha Primarinda1), Maridi2), Marjono3) 1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 3) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 2)
ABSTRACT – The aim of the research was to know the influence of Group Investigation type (GI) of cooperative learning model toward science process skill and biology learning achievement of X degree students at SMA Negeri 4 Surakarta in the academic year of 2011/2012. The methodology of the research was quasi-experimental with quantitative approach. The research designs were post-test only control group by using experimental class (the implementation of Group Investigation (GI) of cooperative learning model) and control class (conventional learning). The population of this research is all of X degree students at SMA Negeri 4 Surakarta in 2011/2012 academic year. The sample was taken by using cluster random sampling technique, with the result that XB class as experimental group and XA class as control group. The technique of collecting data used test, observation paper and the school document. The data was analyzed by using t-test. This research concluded that Group Investigation type (GI) of cooperative learning model was significantly effective toward science process skill and biology learning achievement of X degree students at SMA Negeri 4 Surakarta in the academic year of 2011/2012. Keywords: cooperative learning, Group Investigation, Science process skill, biology learning achievement. praktik
PENDAHULUAN Biologi
merupakan
salah
satu
(Prayitno,
2010).
Kedua
keterampilan tersebut diperlukan untuk
cabang sains terdiri atas fakta-fakta,
mengembangkan
konsep-konsep,
siswa. Pengalaman belajar siswa dalam
dan
prinsip-prinsip.
pengalaman
Biologi sebagai sains memiliki komponen
pembelajaran
dasar yang tidak dapat dipisahkan yaitu
melalui
produk dan proses. Selaras dengan hakikat
Keterampilan proses sains memberikan
biologi sebagai sains, maka pembelajaran
pengalaman belajarsiswa yang melibatkan
biologi
keterampilan
seharusnya
mengembangkan
keterampilan berpikir dan keterampilan
biologi
dapat
belajar
keterampilan
kognitif,
diperoleh
proses
sains.
keterampilan
psikomotor, dan keterampilan afektif.
Ikha Primarinda – Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe GI 61
Kurikulum
Tingkat
Satuan
kemampuan psikomotor dan afektif siswa
Pendidikan (KTSP) menuntut kegiatan
kurang. Siswa jarang berdiskusi dan
pembelajaran
bekerja sama dengan siswa lain yang
mengembangkan
ketiga
keterampilan yaitu kognitif, psikomotor
mengakibatkan
dan afektif sebagai wujud dari hasil
sehingga keterampilan proses sains tidak
belajar. Hasil belajar diperoleh dari proses
berkembang. Kebanyakan siswa hanya
belajar yang saat ini hanya berorientasi
berorientasi pada kemampuan kognitif saja
pada hasil (produk) sehingga proses sains
serta
dan
merupakan mata pelajaran yang banyak
sikap
ilmiah
siswa
kurang
dikembangkan. Padahal idealnya proses belajar
khususnya
biologi
mengembangkan produk dan proses.
siswa
menganggap
menjadi
bahwa
pasif
biologi
menghafal. Berdasarkan
pernyataan–
pernyataan tersebut maka diperlukan suatu
Praktek proses belajar biologi di
inovasi dalam pembelajaran berupa model
sekolah sesuai hakikat sains pada kondisi
pembelajaran yang interaktif dan dapat
ideal belum dapat diterapkan sepenuhnya.
membantu
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa
keterampilan proses sains. Model ini
proses belajar mengajar biologi masih
menekankan
menggunakan sistem konvensional dengan
pengetahuan
metode
guru
pengetahuan. Siswa dipandang sebagai
mendominasi pembelajaran meskipun di
subjek belajar yang perlu dilibatkan secara
variasi tanya jawab dengan siswa. Guru
aktif dalam proses pembelajaran dan guru
lebih banyak menyampaikan materi secara
hanyalah
langsung
membimbing
ceramah
kepada
dimana
siswa.
Hal
ini
siswa
dalam
pada
proses
penguasaan
pencarian
daripada
seorang serta
fasilitator
yang
mengkoordinasikan
menunjukkan bahwa pembelajaran sains
kegiatan
masih
of
mengajak siswa untuk melakukan proses
pembelajaran
pencarian pengetahuan berkenaan dengan
cenderung verbal dan berorientasi pada
materi pelajaran melalui berbagai aktivitas
kemampuan
tanpa
proses sains, dengan demikian siswa
untuk
diarahkan
dilakukan
knowledge
secara
sehingga
kognitif
mempertimbangkan memperoleh
transfer
siswa proses
untuk
siswa.
Model
menemukan
ini
sendiri
tersebut.
berbagai fakta, membangun konsep, dan
kurang
nilai-nilai baru yang diperlukan untuk
melibatkan siswa secara langsung dalam
kehidupannya. Keterampilan proses sains
kegiatan belajar mengajar menyebabkan
tersebut sangat erat kaitannya dengan hasil
Fenomena
pengetahuan
belajar
transfer
mengajar
yang
62 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 60-71
belajar siswa meliputi aspek kognitif,
mandiri dan terlibat secara aktif pada
afektif, dan psikomotorik. Salah satu
pembelajaran mulai dari tahap pertama
inovasi
sampai
pembelajaran
menggunakan
tersebut
model
dengan
pembelajaran
kooperatif (cooperative learning). Group
tahap
akhir
memberi peluang kepada siswa untuk lebih
(GI)
Manfaat dari model pembelajaran
merupakan salah satu tipe pembelajaran
GI ini dapat melatih
kooperatif yang paling komplek. Pada
pendapat
dasarnya model
dengan
dirancang untuk
orang teman
membimbing para siswa mendefinisikan
belakangnya
masalah,
memudahkan
mengeksplorasi
dapat
mempertajam gagasan.
Investigation
ini
sehingga
mengenai
siswa
menerima
lain, bekerja sama yang berbeda
(heterogen),
latar
membantu
menerima
materi
masalah itu, mengumpulkan data yang
pelajaran, meningkatkan
relevan, mengembangkan dan menguji
berfikir dalam memecahkan masalah dan
hipotesis (Taniredja dkk, 2011). Hal ini
meningkatkan keterampilan proses sains
selaras
siswa. Komunikasi yang terjadi antara
untuk
keterampilan
proses
mengembangkan sains
anggota-anggota
kelompok
dalam
karakteristik dari pembelajaran biologi.
menyampaikan
pengetahuan
serta
Pembelajaran
pengalamannya
kooperatif
sebagai
kemampuan
tipe
GI
dapat hubungan
meningkatkan
dikembangkan untuk membangun semua
pengetahuan,
sosial
setiap
aspek kemampuan siswa baik di bidang
anggota kelompok, dan hasil belajar.
kognitif, psikomotor, dan afektif. Siswa
Hasil belajar siswa dipengaruhi dua
dalam pembelajaran kooperatif tipe GI
faktor utama yaitu faktor internal dan
tidak
untuk
faktor eksternal. Faktor internal berasal
mengembangkan kemampuan individunya
dari dalam diri siswa meliputi faktor
tetapi juga dituntut untuk berbagi dengan
psikologi dan fisik. Sedangkan faktor
anggota kelompoknya.
eksternal adalah faktor yang berasal dari
hanya
dituntut
Pembelajaran kooperatif tipe GI
luar diri siswa. Salah satu faktor dari luar
ideal diterapkan dalam pembelajaran IPA
diri siswa adalah model yang digunakan
khususnya biologi. Topik-topik materi
guru
yang ada mengarah pada metode ilmiah
Penerapan
sehingga
mengembangkan
sesuai akan mempengaruhi keberhasilan
pengalaman belajar siswa. Siswa dilatih
siswa dalam memahami materi pelajaran,
mampu
untuk menumbuhkan kemampuan berfikir
dalam
menyampaikan
model
pembelajaran
materi. yang
Ikha Primarinda – Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe GI 63
mencapai keterampilan proses sains dan
sebanyak 32 orang sebagai kelompok
meningkatkan hasil belajar.
kontrol yang menerapkan pembelajaran
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran Cooperative
learning
tipe
konvensional. Variabel
bebas
berupa
model
Group
kooperatif tipe GI dan variabel terikat
Investigation (GI) terhadap keterampilan
adalah keterampilan proses sains dan hasil
proses sains siswa kelas X SMA Negeri 4
belajar biologi siswa yang mencakup ranah
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dan
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Teknik
untuk
model
pengumpulan data yang digunakan dalam
Cooperative learning tipe
penelitian ini adalah dokumentasi, tes dan
mengetahui
pembelajaran
pengaruh
Group Investigation (GI) terhadap hasil
observasi.
belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri
penelitian ini berupa dokumen hasil belajar
4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012
yang diolah selama satu semester dengan
METODE PENELITIAN
nilai asli sebagai bahan acuannya yang
Penelitian dilaksanakan di SMA
Metode
digunakan
dokumentasi
untuk
pada
mengetahui
Negeri 4 Surakarta pada semester genap
keseimbangan kemampuan awal siswa
tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini
berdasarkan nilai hasil belajar biologi pada
termasuk
dengan
populasi penelitian. Metode tes digunakan
pendekatan kuantitatif. Desain penelitian
untuk mengambil data hasil belajar ranah
adalah Posttest Only Control Design
kognitif.
dengan
kelompok
penelitian ini digunakan untuk mengukur
eksperimen (penerapan model GI) dan
keterampilan proses sains, hasil belajar
kontrol
ranah psikomotorik, ranah afektif dan
kuasi
eksperimen
menggunakan
(pembelajaran
konvensional
dengan ceramah, diskusi dan tanya jawab). Populasi dalam penelitian ini adalah
Metode
observasi
dalam
keterlaksanaan rancangan pembelajaran. Tes
uji
coba
pada
instrumen
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4
penelitian dilakukan untuk mengetahui
Surakarta. Teknik pengambilan sampel
validitas produk moment, reliabilitas, daya
dengan
cluster random sampling. Hasil
beda, dan taraf kesukaran. Selain validasi
pemilihan sampel secara acak menetapkan
produk moment, instrumen juga divalidasi
kelas XB dengan siswa sejumlah 31 orang
konstruk oleh ahli. Analisis data pada
sebagai
penelitian dengan menggunakan uji
kelompok
menerapkan
eksperimen
model
yang
t.
pembelajaran
Sebelum dilakukan analisis data, maka
kooperatif tipe GI. Kelas XA dengan siswa
dilakukan uji normalitas menggunakan uji
64 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 60-71
Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas
tersebut
bersifat
positif.
Pernyataan
dengan uji Levene’s.
tersebut juga didukung secara diskriptif
HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu dari data nilai rata-rata keterampilan
Data penelitian berupa nilai postes
proses sains sebesar 84,645 untuk siswa
Keterampilan Proses Sains (KPS) dan hasil
kelas eksperimen. Sedangkan untuk kelas
belajar biologi. Hasil belajar biologi
kontrol memperoleh rata-rata keterampilan
meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan
proses sains sebesar 80,156.
afektif. Data postes dianalisis dengan uji-t untuk
mengetahui
pengaruh
Model pembelajaran kooperatif GI
model
yang diterapkan di kelas eksperimen
pembelajaran Cooperative Learning tipe
memungkinkan untuk melatihkan KPS
Group Investigation
kepada siswa yang meliputi kegiatan
(GI) terhadap KPS
dan hasil belajar biologi.
mengamati,
merencanakan
percobaan,
1. Hipotesis Pertama
melakukan percobaan, menggunakan alat
Hasil analisis statistik pengaruh
dan bahan serta mengkomunikasikan pada
model pembelajaran Cooperative learning
materi pelajaran pencemaran lingkungan.
tipe Group Investigation (GI)
terhadap
Tahapan atau sintaks dari GI itu sendiri
keterampilan proses sains siswa kelas X
menunjang untuk memunculkan aspek-
SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran
aspek KPS.
2011/2012 disajikan pada Tabel 1.
KPS
Tabel 1. Hasil Analisis Pengaruh model pembelajaran
merupakan
pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada
Cooperative
proses IPA dan merupakan penjabaran dari
Learning tipe Group Investigation
metode ilmiah. KPS sangat ideal untuk
(GI) terhadap Keterampilan Proses
mengembangkan
Sains.
dalam pembelajaran biologi. Keterampilan
Variabel Keterampilan Proses Sains
Sig 0,013
Keterangan Sig < 0,050
Keputusan H0 ditolak
keterampilan
siswa
yang dimaksud antara lain keterampilan kognitif (minds on), keterampilan manual (hands on) dan keterampilan sosial (hearts
Tabel
4.1
menunjukkan
hasil
on)
(Nuryani,
2005).
Keterampilan
keputusan uji (sig) < 0,050 sehingga H0
kognitif (minds on) ini berkaitan dengan
ditolak, hal ini berarti perolehan rata-rata
keterampilan
nilai keterampilan proses sains antara
memecahkan masalah seperti merancang
kelompok eksperimen
kontrol berbeda
berpikir
siswa
dalam
dengan
kelompok
percobaan. Keterampilan manual (hands
nyata.
Pengaruh
on) ini berkaitan dengan keterampilan
Ikha Primarinda – Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe GI 65
siswa
dalam
melakukan
percobaan
Proses pembelajaran dengan model
maupun menggunakan alat dan bahan.
GI ini juga sesuai dengan paradigma
Sedangkan keterampilan sosial (hearts on)
pembelajaran
berkaitan
menekankan
dengan
keterampilan
siswa
konstruktivistik pada
yang
kemampuan
siswa
jawaban
atas
dalam berinteraksi dengan teman maupun
dalam
menemukan
guru, seperti mengkomunikasikan hasil
permasalahan yang berhubungan dengan
percobaan.
masalah yang sedang dikaji (Nuryani,
Model pembelajaran GI mampu
2005). Pembelajaran biologi menggunakan
melatih kerja sama siswa dalam kelompok
model GI mengembangkan pengalaman
ketika
belajar siswa karena siswa terlibat secara
memecahkan
Keterampilan
siswa
masalah. yang
belajar
langsung dalam kegiatan pembelajaran.
berkelompok akan lebih baik dibanding
Kelompok
yang
diperlakukan
siswa yang belajar mandiri. Siswa akan
dengan model GI mendapatkan nilai rata-
memperoleh banyak informasi dari orang
rata keterampilan proses sains yang lebih
lain ketika melakukan kerja kelompok.
tinggi dibanding kelompok kontrol. Hasil
Kerja kelompok yang baik ditunjukkan
pengamatan melalui lembar observasi
dengan pembimbingan dari siswa yang
menunjukkan bahwa siswa dengan model
memiliki kemampuan akademik tinggi
GI mempunyai keterampilan mengamati,
kepada siswa yang memiliki kemampuan
menggunakan
akademik rendah sehingga terjadi proses
melaksanakan percobaan yang lebih baik
scaffolding (Slavin, 2009). Proses tutorial
dibanding kelompok kontrol. Hal ini
sebaya (peer teaching) terjadi ketika siswa
dikarenakan sintaks model pembelajaran
berkelompok.
GI mampu melatih siswa untuk memiliki
Pada
pembelajaran
alat
dan
menggunakan model GI, siswa lebih
keterampilan
proses
ditekankan
pembelajaran
dalam
pada
aktivitas-aktivitas
bahan
sains. kelas,
serta
Proses guru
keterampilan proses sains dalam kerja
menggunakan media pembelajaran berupa
kelompok. Anggota kelompok bekerja
video, slide power point, media asli, dan
sama untuk menyelesaikan pertanyaan-
lembar kerja siswa. Guru menggunakan
pertanyaan yang ada dalam lembar kerja
video, slide dan media asli untuk melatih
siswa
saling
siswa berproses sains melalui kegiatan
untuk
mengamati.
(LKS)
membantu
dan
satu
kemudian sama
lain
Guru
juga
menggunakan
memahami materi pembelajaran ketika
lembar kerja siswa untuk melatih proses
melakukan diskusi.
sains
melalui
kegiatan
merancang
66 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 60-71
percobaan yang di dalamnya siswa harus
Hasil analisis pengaruh pengaruh
menentukan alat, bahan dan langkah kerja
model pembelajaran Cooperative learning
praktikum. Sedangkan dalam kegiatan
tipe Group Investigation (GI)
raktikum, siswa dan guru menyiapkan
hasil belajar biologi siswa kelas X SMA
objek asli berupa ikan nila, cacing tanah,
Negeri
dan air limbah untuk diketahui dampak
2011/2012 disajikan pada Tabel 2.
pencemaran
dan
Tabel 2. Hasil Analisis Pengaruh model
lingkungan. Siswa lebih tertarik dalam
pembelajaran Cooperative Learning tipe
pembelajaran
GI terhadap Hasil Belajar Biologi.
terhadap
organisme
sehingga
KPS
tercapai
dengan optimal. Tahap
atau
sintaks
model
pembelajaran GI ternyata berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa.
4
Keterangan
Keputusan
Hasil Belajar
0,023
sig < 0,050
H0 ditolak
0,000
sig<0,050
H0 ditolak
0,000
sig<0,050
H0 ditolak
Kognitif Hasil Belajar Psikomotorik
bahwa pembelajaran biologi menggunakan
Afektif
meningkatkan
GI
keterampilan
pelajaran
Sig
Hasil Belajar
pembelajaran
tahun
Variabel
Hal senada pada penelitian Zuroida (2010)
model
Surakarta
terhadap
dapat proses.
Tabel
2.
menunjukan
bahwa
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
sig.<0,050 pada semua ranah hasil belajar
kelas
model
sehingga H0 ditolak pada semua ranah, hal
pembelajaran GI memiliki keterampilan
ini berarti penerapan model pembelajaran
proses yang lebih baik ditandai dengan
cooperative learning tipe GI berpengaruh
adanya peningkatan nilai keterampilan
nyata terhadap hasil belajar biologi pada
proses pada siswa.
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
yang
menggunakan
Penelitian
Ningsih
(2008)
Pengaruh
tersebut
bersifat
positif.
menunjukkan bahwa penerapan model
Pernyataan tersebut juga didukung secara
pembelajaran
dapat
diskriptif yaitu dari data nilai rata-rata
meningkatkan keterampilan proses siswa.
hasil belajar ranah kognitif sebesar 84,581,
Peningkatan terjadi karena siswa terlibat
ranah psikomotor sebesar 93,645, dan
langsung
afektif sebesar 93,934 untuk siswa kelas
kooperatif
dalam
proses
GI
pembelajaran.
Terkait dengan hal tersebut, KPS yang
eksperimen.
dilatihkan kepada siswa akan membuat
kontrol memperoleh rata-rata hasil belajar
siswa lebih aktif (Nuryani, 2005).
ranah kognitif sebesar 81,656, psikomotor
2. Hipotesis Kedua
Sedangkan
untuk
kelas
sebesar 74,531, dan afektif sebesar 88,406.
Ikha Primarinda – Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe GI 67
Hasil belajar adalah hasil yang
perhitungan
nilai
signifikansi
sebesar
dicapai siswa setelah mengalami proses
0,023 dan lebih kecil dari 0,05, maka H0
belajar
untuk
ditolak sehingga diputuskan bahwa model
mencapai tujuan yang ditetapkan. Hasil
pembelajaran GI berpengaruh terhadap
belajar menunjukkan terjadinya perubahan
hasil
tingkah laku pada diri siswa, yang dapat
perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
diamati
bentuk
kelompok eksperimen mendapatkan rata-
dan
rata nilai lebih tinggi daripada kelompok
dalam
dan
perubahan
waktu
tertentu
diukur
dalam
pengetahuan,
sikap
keterampilan (Suprijono, 2009). Hasil belajar
mencakup
psikomotor, berkaitan Ranah
dan dan
afektif saling
kognitif
kemampuan
ranah
diaplikasikan
mempengaruhi.
berkaitan
berpikir
saling
siswa
melalui
dengan
kognitif.
Dilihat
dari
kontrol.
kognitif,
yang
belajar
Hasil berkenaan
belajar dengan
ranah
kognitif
perilaku
yang
berhubungan dengan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah. Hasil ini dapat
kemudian
dilihat
setelah
perbuatan
berlangsung
proses
pembelajaran
menggunakan
tes.
Hasil
(psikomotor). Dampaknya siswa mampu
belajar kognitif dalam Taksonomi Bloom
bersikap sesuai apa yang telah dilakukan
yang
dalam aktivitas psikomotornya. Model
Krathwohl pada tahun 2001 dibedakan
pembelajaran
antara
kooperatif
GI
berupaya
direvisi
proses
oleh
kognitif
Anderson
dan
dan
dimensi
mengoptimalkan hasil belajar siswa pada
pengetahuan. Proses kognitif meliputi C1
ketiga ranah hasil belajar.
– C6, yaitu (C1) mengingat (remember),
Berikut ini akan dibahas secara terperinci
mengenai
memahami
(understand),
(C3)
model
menerapkan (apply), (C4) menganalisis
pembelajaran cooperative learning tipe GI
(analyze), (C5) menilai (evaluate) dan (C6)
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas
mencipta (create). Hasil tes menujukkan
X SMA N 4 Surakarta pada semua ranah
bahwa rata-rata hasil belajar kognitif
hasil
kelompok
belajar
yaitu
pengaruh
(C2)
ranah
kognitif,
psikomotor, dan afektif.
eksperimen
lebih
baik
dibanding kelompok kontrol. Hal ini
a. Hasil Belajar Ranah Kognitif
dikarenakan pada kelompok eksperimen
Hasil
dengan menggunakan model kooperatif
analisis
statistik
menunjukkan bahwa model pembelajaran
GI,
siswa
GI berpengaruh terhadap hasil belajar
pembelajaran,
biologi ranah kognitif. Secara statistik
topik
terlibat
aktif
dalam
seperti
mengidentifikasi
permasalahan,
merencanakan
68 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 60-71
investigasi,
melaksanakan
investigasi,
menggabungkannya dengan cara berpikir
persiapan laporan akhir, presentasi hasil
yang dimiliki. Model pembelajaran GI
investigasi
dan
mengajak
Sedangkan
pada
kemudian
evaluasi.
kelompok
kontrol
pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional
yaitu
metode
siswa
berinteraksi
dengan
lingkungan yang berupa objek pengamatan dan teman dalam kelompok.
ceramah
Model pembelajaran GI mampu
bervariasi dan eksperimen. Siswa hanya
melatih kemampuan kognitif siswa. Siswa
cenderung
dan
diberi kesempatan lebih banyak untuk
memperhatikan penjelasan dari guru tanpa
membangun konsepnya sendiri melalui
melibatkan siswa secara keseluruhan.
berbagai sumber belajar dan bukan hanya
mendengarkan
Keterlibatan aktif siswa dalam
dari guru sehingga siswa tidak hanya
pembelajaran, menjadikan siswa belajar
menghafal
bermakna. Siswa tidak hanya belajar
pembelajaran menggunakan model GI
dengan cara menghafal akan tetapi siswa
mengajak siswa untuk memecahkan suatu
membangun dan memahami konsep itu
permasalahan
sendiri. Hal ini sesuai dengan tujuan
berbagai
pembelajaran sains. Berkaitan dengan hal
laboratorium yang membuat siswa lebih
tersebut,
aktif
maka
pembelajaran
Biologi
suatu
konsep.
untuk
sumber
mencari
Selain
diinvestigasi belajar
solusi
itu,
di
misalnya
permasalahan
sebagai bagian dari sains dilakukan dengan
sehingga siswa menjadi paham terhadap
cara mencari tahu (inquiry) tentang alam
apa yang mereka kerjakan. Berdasarkan
secara
hal
sistematis
daripada
menghafal
tersebut,
jelas
bahwa
model
konsep, fakta, teori, sehingga sains bukan
pembelajaran kooperatif GI memberikan
hanya
kumpulan
pengaruh positif terhadap hasil belajar
fakta-fakta,
biologi ranah kognitif. Hal ini senada
konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja,
dengan penelitian Rahayu (2010) yang
tetapi
menyatakan bahwa model pembelajaran
sebagai
pengetahuan
juga
penguasaan
yang berupa
merupakan
suatu
proses
penemuan (Wenno, 2008).
kooperatif
GI
mampu
meningkatkan
Model pembelajaran GI merupakan
prestasai belajar siswa yang mencakup
salah satu model pembelajaran kooperatif
kemampuan pengetahuan, pemahaman dan
yang mendorong siswa untuk berinteraksi
penerapan. Selain itu, penelitian Hobri dan
dengan
Susanto
lingkungannya.
Interaksi
ini
mendorong siswa untuk mendapatkan pengalaman baru dari lingkungan dan
(2006)
menyatakan
bahwa
pembelajaran menggunakan kooperatif GI
Ikha Primarinda – Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe GI 69
mampu meningkatan pemahaman siswa
laboratorium. Sedangkan siswa dengan
pada materi pelajaran.
penerapan model pembelajaran kooperatif
b. Hasil
Belajar
Ranah
lebih
aktif
pembelajaran.
Psikomotor Hasil
GI
analisis
dalam
kegiatan
Penerapan
model
statistik
pembelajaran kooperatif GI ini tidak hanya
menunjukkan bahwa model pembelajaran
menekankan tentang apa yang dipelajari
GI berpengaruh terhadap hasil belajar
tetapi bagaimana siswa harus belajar.
biologi ranah psikomotor. Secara statistik perhitungan
nilai
signifikansi
Hirarki keterampilan psikomotor
sebesar
tersebut dimulai dari gerakan reflek pada
0,000 dan lebih kecil dari 0,050 maka H0
tingkat rendah sampai gerak pada tingkat
ditolak sehingga diputuskan bahwa model
tertinggi (Yulaellawati, 2004). Gerakan
pembelajaran GI berpengaruh terhadap
reflek sebagai respon gerakan yang tidak
hasil belajar psikomotor. Dilihat dari
disadari tanpa adanya proses belajar
perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
seperti gerakan-gerakan yang terjadi ketika
kelompok eksperimen mendapatkan rata-
menggunakan alat. Sedangkan gerak pada
rata nilai lebih tinggi daripada kelompok
tingkatan paling tinggi melalui proses
kontrol.
latihan sebelumnya seperti kegiatan siswa
Keterampilan
psikomotor
berhubungan dengan keterampilan motorik anggota
tubuh
hasil
percobaan di depan kelas. Model pembelajaran GI melatihkan
memerlukan koordinasi antara syaraf dan
keterampilan psikomotorik siswa melalui
otot.
penerapan
kegiatan investigasi. Karakter dari model
dalam
pembelajaran ini adalah mendorong siswa
penelitian ini hanya sebatas mendengarkan
untuk menemukan konsep sendiri dengan
penjelasan dari guru meskipun di variasi
melakukan percobaan. Selain itu, model
dengan
ini
pembelajaran
diskusi,
mendominasi
tindakan
mengkomunikasikan
yang
Siswa
atau
dalam
dengan konvensional
namun dalam
guru
masih
pembelajaran
sehingga hanya beberapa siswa yang
juga
melakukan
mendorong kerja
siswa
untuk
kelompok
dalam
memecahkan permasalahan.
berperan aktif ketika kegiatan belajar
c. Hasil Belajar Ranah Afektif
berlangsung. Kegiatan yang berhubungan
Hasil
analisis
statistik
dengan gerak anggota tubuh hanya terdiri
menunjukkan bahwa model pembelajaran
dari aktivitas panca indera seperti melihat
GI berpengaruh terhadap hasil belajar
dan mendengarkan serta kegiatan saat di
biologi ranah afektif. Secara statistik
70 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 60-71
perhitungan
nilai
sebesar
Hasil penelitian ini menunjukkan
0,000 dan lebih kecil dari 0,050 maka H0
bahwa model pembelajaran kooperatif GI
ditolak sehingga diputuskan bahwa model
berpengaruh positif terhadap hasil belajar
pembelajaran GI berpengaruh terhadap
biologi siswa pada ranah afektif. Hal ini
hasil belajar afektif. Dilihat dari perolehan
sejalan dengan hasil penelitian Istikomah,
nilai dari dua kelompok siswa, kelompok
dkk (2010) yang mengemukakan bahwa
eksperimen mendapatkan rata-rata nilai
model
lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
menumbuhkan sikap ilmiah siswa.
Kawasan
signifikansi
afektif
berhubungan
dengan perasaan, kecenderungan emosi
pembelajaran
GI
mampu
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitian
atau sikap yang menunjukkan penerimaan
tentang pengaruh model pembelajaran
atau penolakan terhadap sesuatu yang
Cooperative Learning
memperhatikan
yang
Investigation (GI) terhadap keteranpilan
merupakan faktor internal siswa. Siswa
proses sains dan hasil belajar biologi dapat
yang menerapkan model pembelajaran GI
disimpulkan sebagai berikut:
diberi
suatu
kesempatan
fenomena
untuk
mengalami
tipe
1. Model pembelajaran
Group
Cooperative
sendiri aktivitas dan belajar sains secara
Learning
tipe
nyata. Model pembelajaran GI mampu
(GI)
berpengaruh
mengembangkan
keterampilan proses sains siswa kelas
karakter
serta
keterampilan sosial dimana siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang
Group Investigation terhadap
X SMA Negeri 4 Surakarta 2. Model pembelajaran
bekerja sama dan bertanggung jawab
Learning
terhadap apa yang mereka pelajari. Siswa
(GI)
dilatih untuk teliti dalam mengembangkan
belajar
konsep materi yang diajarkan kepada
psikomotor, dan afektif siswa kelas X
sesama teman, disiplin dalam proses
SMA Negeri 4 Surakarta
pembelajaran, pendapat
keterbukaan
orang
lain
selain
guru,
diberikan oleh guru serta kerja sama kelompok yang baik untuk menyiapkan
masalah.
presentasi
dan
Group Investigation
berpengaruh biologi
terhadap ranah
hasil
kognitif,
terhadap
bertanggung jawab terhadap tugas yang
materi
tipe
Cooperative
memecahkan
DAFTAR PUSTAKA Hobri dan Susanto. 2006. Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember tentang Volume Tabung. Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.7, No.2, 2006: 74-83
Ikha Primarinda – Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe GI 71
Istikomah, Hendratto, dan Bambang. 2010. Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 40-43 ISSN: 1693-1246 Ningsih, E. D. 2008. Penerapan model pembelajaran kooperatif GI (Group Investigation) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Motivasi Siswa Kelas X Madrasah Aliayah (MA) Al Maarif Singosari. Biologi Skripsi S1. Universitas Negeri Malang Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press Prayitno, B. A. 2010. Potensi Pembelajaran Biologi Inkuiri Dipadu Kooperatif dalam Pemberdayaan Berpikir dan Keterampilan Proses pada Siswa Under Achievment. Prosiding Seminar Nasional Sains 2010 ISBN 978-979-028-272-8 Rahayu,
I. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa. Fisika Skripsi S1. Universitas Pendidikan Indonesia
Slavin, R. E. 2009. Cooperative Learning Theory Research and Practice. Terjemahan Nurulita Yusron. Bandung: Penerbit Nusa Media Suprijono, A. 2009. Cooperetive Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Taniredja, T., Faridli, E. M., dan Harmianto, S. 2011. ModelModel Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta
Yulaelawati, E. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Pakar Raya Zuroida,
V. M. 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Gedeg Mojokerto. Biologi Skripsi S1. Universitas Negeri Malang
Wenno, I. H. 2008. Strategi Belajar Mengajar Sains Berbasis Kontekstual. Yogyakarta: Inti Media