Wiang Ega Luhung 15600014 Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas PGRI Semarang JL. Sidodadi Timur No. 24 – Dr. Cipto Semarang 50125, Indonesia Email :
[email protected]
Absatrak Rawa-rawa yang banyak di beberapa tempat di Indonesia terutama di dataran rendah yang merupakan tanah yang tergenang air sehingga tanah rawa-rawa susah untuk ditempati atau mendirikan bangunan berada di tanah labil yang tidak diketahui kedalaman tanah keras setiap rawa-rawa memiliki berbagai tekstur tanah yang berbeda-beda dari mulai yang lembek, berlumpur, hingga mudah sekali hanyut terbawa aliran air sehingga untuk mendirikan bangunan di atas tanah rawa-rawa perlu dengan pondasi khusu yang di peruntukan untuk tanah rawa ini dimana banyak yang mencari inovasi kontruksi apa yang cocok untuk tanah rawa karena tidak bisa sembarangan membuat kontruksi di tanah yang labil, untuk menangani masalah tesebut dengan kontruksi pondasi trucuk yang ditancapkan kedalam tanah sampai menemukan tanah keras. Jadi dengan masukan kayu galam dan paku bumi atau disebut dengan borpile ke dalam tanah sampai menemukan tanah keras terdiri dari panjang kayu yang 4m – 5m menusukan kayu atau beton kedalam tanah dengan cara di palu atau dengan mengunakan mesin paku bumi yang sudah khusus, sampai menemukan tanah keras jika belum menemukan tanah keras dapat terus di dorong lebih dalam agar kesimbangan didapat dari pondasi yang akan di buat di tanah rawarawa.
Pendahuluan Latar belakang Meningkatnya pertumbuhan masyarakat indonesia maka akan membutuhkan tempat tinggal seningga membuat lahan menjadi sempit dan tempat tinggal adalah sebagi kebutuhan primer manusia yang dimana rumah menjadi peran penting dalam kehidupan sebagai tempat bertempat tinggal, istirahat, dan melakukan aktifitas sehari-hari, saat lahan mulai meluas sebagai tempat tinggal namun lahan yang dijadikan tempat tinggal tidak sembarang dalam memilih textur tanah, kekerasan tanah, kekuatan tanah tersebuh seningga tanah yang labil seperti rawa-rawa menjadi terabaikan dengan inovasi pondasi cerucuk untuk menjadi penunjang dan struktur utama dari pondasi agar dapat mencapai tanah keras sehingga dapat membuat pondasi jadi tidak turun dan bergeser di tanah yang labil. Tujuan Dengan adanya inovasi untuk pondasi sehingga membuat bangunan di tanah yang tidak stabil dapat menjadi salah satu keuntungan bagi masyarakat untuk membuat tempat tinggal, dan mengefesiekan lahan menjadikan banguan di suatu lahan tidak berhimpitan dan tidak menyisakan laham hijau pada pemukiman tempat tinggal. Rumusan Masalah 1. Dengan memassukan struktur pengguat dalam tanah sampai mencapai tanah yang keras atau tanah dengan lapisan yang lebih keras. 2. Pengaplikasian pada pondasi dengan perpaduan material bahan yang digunakan dapat mengunakan material dari alam atau buatan. 3. Material yang ramah lingkungan dan mudah di dapatkan, tidak mencemari lingkungan sekitar, dan harga yang terjangkau.
Tinjauan pustaka Pondasi sebagai struktur utama bangunan Pondasi adalah struktur yang penting bagi karena awal mula bangunan yang dibangun itu berawal dari pondasi sehingga jika pondasi harus sangat diperhatikan dalam pengunaan material, bentuk, dan penunjang, pondasi itu sehingga tidak bisa membuat pondasi sembarang tanpa mengetahui kondisi tanah yang akan di bangun menurut Prof. DR. Ir. R. Roeseno pada Asian Regional Conferention On Tall Building and Urban Habitat di Kuala Lumpur, 1998, menceritakan pengalamnya pada waktu membangun gedung Laboratorium Unair Surabaya tingkat 4 (empat) dengan cerucuk bambu berdiameter 12 cm dan panjang 45 meter. Dari hasil pengalaman bapak Prof. Roeseno tersebut ada 3 (tiga) hal penting yang perlu dicatat yaitu :
Dengan pemasangan cerucuk kayu kedalam tanah maka cerucuk tersebut akan memotong bidang longsor (sliding plane) sehingga kuat tanah akan meningkat.
Dalam pemasangan cerucuk kayu berdiamter 12 cm, panjang 4-5 m, daya dukung tanah yang dari 0,25 kg/cm² dapat meningkat sampai 0,50 kg/cm².
Dari penulis tersebut memberikan informasi bahwa penjelasan secara ilmiah bagaimana sistim cerucuk dapat meningkatkan kapasitas daya dukung tanah lunak, akan tetapi dalam praktek dengan jarak cerucuk tertentu dapat meningkatkan daya dukung 2 (dua) kali lipat dari aslinya.
Kontruksi cerucuk sendiri dapat menahan beban yang berat karena jumlah yang di masukan kedalam tanah 1 m² dapat 6 cerucuk.
Manfaat Crucuk merupakan bagian dari struktur pendukung dari pondasi yang sangat membantu dalam menahan tanah agar tetap stabil dibagian di bawah pondasi dan menyalurkan beban sampai ketanah keras sehingga crucuk ini solusi terbaik untuk menbuat banguna di tanah rawa-rawa.
Pemasangan Persyaratan cerucuk kayu Kulit kayu untuk bahan cerucuk tidak perlu dikupas Cerucuk kayu yang digunakan dapat berupa batang kayu atau hasil olahan dengan spesifikasi. 1. Diameter Minimum 8 Cm,, maksimum 15 cm 2. Panjang Minimum 3,5m, maksimum 6 in 3. Kelurusan Cukup lurus, tidak belok dan bercabang 4. Kekuatan Minimum kelas kuat II I PKKI 1973 5. Tegangan Minimum Was kuat III untuk mutu A PKKI 1973 Cara pemasangan Pemasang struktur crucuk dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Pemancangan cerucuk kayu dengan tenaga manusia 1. Runcingkan bagian ujung bawah cerucuk kayu agar mudah menembus ke dalam tanah. 2. Pasang sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan mudah memukul kepala tiang 3. Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang untuk memudahkan memukul. 4. Tegakkan tiang cerurcuk dan masukkan sedikit ke dalam tanah agar dapat dipukul dengan stabil dan tetap tegak lurus hingga mencapai tanah keras. 5. Pukul tiang dengan palu pemukul pada ujung atas cenrcuk yang sudah diberi topi sampai kedalaman rencana.
Pemancangan cerucuk dengan alat pancang 1. Siapkan alat pancang tiang cerucuk dengan kedudukan yang dapat menjangkau pekerjaan pemancangan seefektip mungkin. 2. Siapkan tiang cerucuk pada kedudukan rencana. 4. Pasang tiang cerucuk berikut topi pemukulnya pada alat pancang, dan pastikan tiang berdiri tegak lurus. 5. Catat penurunan pemancangan sampai kedalaman rencana minimum 1 tiang untuk setiap 5 m.
Lampiran
1
2
3
4
5 1 Gambar alat pancang tenaga manual 2 Setelah di gali lapisan tanah 3 Gambar detail pondasi curug dengan footplat 4 Cerucuk yang siap dipasang kedalam pondasi 5 Cerucuk setelah dipasang kedalam tanah 6 Kondisi pada tanah gambut
6
Kesimpulan Struktur crucuk dapat menjadi solusi bagi masyarakat untuk yang ingin membangun bangunan pada tanah rawa-rawa atau gambut, dengan adanya struktur crucuk dapat menjadikan bangunan yang berada di atasnya tidak mudah amblas karena berada pada tanah yang labil.
Daftar pustaka 1. PU No. 029/T/BM/1999 Lampiran No. 6 Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No. 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember 1999 2. http://www.perencanaanstruktur.com/2011/12/peningkatan-kuat-dukung-tanahdengan.html