BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kabupaten
Subang
adalah
lingkup
pemerintahan
yang
merupakan tingkatan pemerintahan titik berat pelaksanaan otonomi daerah. Jiwa dan semangat otonomi daerah memberikan motivasi yang besar bagi daerah Kabupaten Subang, dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun menjalankan kewenangan daerah dalam mengurus dan mengatur kepentingan masyarakat dalam wilayah yuridiksinya dengan menjunjung tinggi aspirasi dan prakarsa masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seiring dengan berubahnya regulasi dari pemerintah pusat tentang pertumbuhan di berbagai sektor yang salah satunya Kabupaten Subang sudah mulai dijadikan daerah pembangunan kawasan industri yang ditunjang dengan dibangunnya jalur baru yaitu jalan tol Cipali untuk memudahkan akses sebagai pendongkrak pertumbuhan perekonomian. Dalam kerangka untuk memajukan Kabupaten Subang dengan melihat potensi – potensi yang telah ada dan siap untuk dikembangkan
guna
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
Kabupaten Subang maka Dinas Perhubungan Kabupten Subang dalam Pelaksanaan program - program pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan lebih ditekankan kepada terciptanya pelayanan masyarakat yang ber-akuntabilitas publik tinggi sehingga pada akhirnya terwujud suatu pemerintahan yang berdimensi pelayanan.
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
Beberapa isue
pada era desentralisasi
pelaksanaan otonomi daerah
sejalan dengan
yang berkenaan dengan tuntutan
kebijakan transportasi adalah: 1. Keselamatan angkutan (penumpang-/barang) 2. Kenyamanan angkutan (penumpang) 3. Frekuensi pelayanan tetap untuk rute jarak pendek (kepastian pelayanan) 4. Aspek kenyamanan jadwal (jadwal tetap, cepat, tepat, sesuai dengan kebutuhan pengguna) 5. Ketepatan dan “punctuality” pelayanan (door to door service) 6. Tarif/biaya yang murah/sesuai 7. Tersedianya
aksesibilitas
menuju
dan
dari
terminal
untuk
menunjang pelayanan secara “door to door” (prasarana jalan, parkir,
angkutan
umum,
ruang
tunggu
terminal,
fasilitas
pendukung lainnya) 8. Tersedianya aksesibilitas dan keadilan pelayanan bagi penumpang khusus (cacat, manusia lanjut usia, wanita dan bayi) secara manusiawi dan memadai. Sejalan dengan visi misi Kabupaten Subang yang diusung oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten subang (Periode 2014 -2018) memuat tentang Program-Program dan Kebijakannya yaitu ; Visi Kabupaten Subang “Terwujudnya kabupaten subang yang religius, berilmu, mandiri,
berbudaya dan bergotong royong”
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
Misi Kabupaten Subang
1. Mewujudkan aparatur pemerintahan yang cerdas, lugas dan terpercaya
atau
Gapura
Permata
(Pemerintahan
Bermartabat); 2. Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur
yang
baik
dan
berwawasan lingkungan atau Gapura Intan (Infrastuktur Berkelanjutan); 3. Mewujudkan ekonomi mandiri berbasis ekonomi kerakyatan dan keunggulan
daerah
atau
Gapura
Emas
(Ekonomi
Masyarakat); 4. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang berilmu religius dan berbudaya atau Gapura Perak (Pendidikan Rakyat); 5. Mewujudkan masyarakat serasi berbasis gotong royong atau Gapura Serasi (Sehat, Rapi, Bersih, Dan Indah); Pada sisi lain harus disadari bahwa sistem kegiatan lalu lintas pengangkutan barang/jasa ternyata tidak bisa dan tidak boleh terkotak-kotak
oleh
batas
wilayah
administrasi
pemerintahan
kabupaten, sehingga Pendekatan Wilayah dalam pengembangan Sistem
Transportasi
Daerah
kabupaten
Subang
harus
memperhatikan: 1. Selain kepentingan efisiensi ekonomi, perlu dipertimbangkan aspek pemerataan melalui penciptaan kesempatan yang sama pada semua Wilayah untuk berkembang; 2. Harus menghubungkan ibu kota, desa, dan daerah terpencil; 3. Keterpaduan di dalam/antar wilayah karena dalam sistem ekonomi terbuka dan di era informasi, interaksi kegiatan antardaerah tidak dapat dibatasi oleh batas administratif;
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
4. Hambatan/gangguan dalam sistem transportasi antardaerah pada akhirnya akan menurunkan daya saing produk daerah di pasar, maka Pemda harus
menekan sekecil mungkin
hambatan/gangguan atas sistem transportasi antardaerah 5. Penanganan koordinasi
masalah
transportasi
pemerintah
daerah
daerah sehingga
di
bawah
terwujudnya
sinergitas antara program pusat dengan daerah 6. Dengan Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) dan Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan (RUJTJ), Pemda memiliki peluang yang besar mengaitkan pengembangan sistem transportasi
(ruang
lalu
lintas)
dengan
rencana
pengembangan wilayahnya (ruang kegiatan) 7. Pemerintah pusat/daerah didorong terus mengembangkan sistem transportasi perintis. Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Perhubungan sebagai instansi aparat teknis dari organisasi pemerintah daerah secara keseluruhan dalam kinerjanya tidak akan luput dan lepas dari semangat
otonomi
daerah
dengan
segala
implikasinya
pada
karakterisitik teknis Dinas Perhubungan. Secara yuridis formal berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Subang No. 14C.3 tahun 2008, Dinas Perhubungan memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan Daerah di bidang perhubungan serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kewenangan-kewenangan tersebut antara lain dijabarkan dalam bentuk fungsi-fungsi sebagai berikut : a. Pelaksanaan tugas teknis operasional dibidang perhubungan yang meliputi angkutan Darat dan Laut, Sarana dan Prasarana serta Lalu lintas Darat dan Laut berdasarkan kebijakan Bupati. Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
b. Pelaksana pengawasan dan pengendalian teknis operasional dibidang perhubungan. c. Penyelenggaraan pelayanan teknis administrasi ketatalaksanaan, yang meliputi urusan Umum, Keuangan dan Kepegawaian.
1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran 1. Maksud Penyusunan dokumen Renja dimaksudkan untuk mewujudkan keterpaduan perencanaan bidang perhubungan dengan cara mensinergikannya kecamatan
perencanaan/pengusulan
dari
tingkat
dengan RPJMD Kabupaten sehingga aspiratif dan
aplikatif serta sesuai kebutuhan riil masyarakat bisa terakomodir. 2. Tujuan Penyusuan dokumen Renja bertujuan untuk memberikan arah secara tegas bagi kepentingan pelayanan bidang perhubungan khususnya dalam rangka mewujudkan transportasi yang selamat dan nyaman sesuai arahan sistranas yang diharapkan teraplikasi dalam dokumen tataran transportasi lokal.
1.3. Landasan Hukum Dokumen Renja disusun atas dasar petunjuk penyusunan perencanaan pembangunan yang berlaku landasan hokum : 1. Undang–undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Subang; 2. Undang–undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih, dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
3. Undang–undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang–undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang–undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6.
Undang–undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (PKPD);
7. Undang–undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 – 2025; 8. Undang-undang No. 22 Tahun 2009 ttg Lalulintas dan Angkutan Jalan; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006, tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 11. Peraturan
Pemerintah
Pembagian Pemerintahan
Urusan Daerah
Nomor
38
Pemerintahan Provinsi
dan
Tahun
2007,
antara
tentang
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten / Kota; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, tentang Organisasi Perangkat Daerah; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 8 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang;
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
14. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Subang Tahun 2005 – 2025; 15. Peraturan
Daerah
Kabupaten
Subang
nomor
6
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Subang Tahun 2014 - 2018; 16. Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang sistematika/susunan penyajian awal dokumen rancangan Renja SKPD 17. Peraturan Bupati Nomor 14C.3 Tahun 2008, tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Subang.
1.4. Hubungan Renja Dengan Dokumen Perencanaan Sebagaimanan amanat Bab III UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasionan (SPPN) tentang ruang lingkup Perencanaan Pembangunan Nasioanal.
Rencana Kerja (Renja) Dishub disusun dengan berpedoman kepada Rencana trategis (Renstra) RKPMD
yang
memuat
Dishub dan mengacu kepada
kebijakan,
Program
dan
Kegiatan
pembangunan serta pendanaan yang bersifat indikatif, baik yang
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
dilaksanakan langsung oleh Pemda maupun oleh sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyatakat. Rencana Strategis (Renstra) Dishub memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan Tupoksi serta berpedoman pada RPJMD dan berrsifat indikatif.
1.5. Proses Penyusunan Proses Penyusunan Rencana Kerja Dishub yang telah dan akan dilakukan oleh Bidang Program adalah sebagai berikut:
Musyawarah Rencana Pembangunan Lingkup Dinas Perhubungan Kabupaten Subang untuk tahun yang akan datang;
Menginventarisir kebutuhan untuk tahun yang akan datang dari Bidang-Bidang
dan
secretariat
sesuai
dengan
mengolah,
mengevaluasi
kebutuhan
masing–masing;
Mengkoordinasikan,
Lakip
dan
menyusun Rencana Kerja;
1.6. Sistematika Penyusunan BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang; 1.2. Maksud dan Tujuan; 1.3. Landasan Hukum; 1.4. Hubungan Renja dengan Dokumen Perencanaan; 1.5. Proses penyusunan; 1.6. Sistematika Penyusunan.
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERHUBUNGAN TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015 Serta Harapan di Tahun 2016; 1.2 Permasalahan – permasalahan.
BAB III PROGRAM
DAN
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
DINAS
PERHUBUNGAN TAHUN 2016 3.1 Arah dan Kebijakan Pembangunan Tahun 2016; 3.2 Program Prioritas Tahun 2016 Yang Direncanakan. BAB IV
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN 4.1. Lampiran 2; 4.2. Lampiran 6.
BAB V
PENUTUP
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERHUBUNGAN TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015 Serta Harapan di Tahun 2016. Kabupaten Subang dengan luas wilayah 205.176,950 Ha memiliki letak yang strategis, baik ditinjau dari sisi potensi kewilayahan maupun dari potensi efektif yang dimiliki. Dengan posisi kewilayahan yang memiliki jalur nasional Pantura dan terbangunnya jalur baru yaitu jalan Tol Cikopo Palimanan (Cipali), yang akan membawa dampak positif terhadap promosi kewilayahan dan potensi yang dimiliki, sehingga membawa konsekuensi logis pada pertumbuhan dan perkembangan wilayah di Kabupaten Subang. Dari aspek potensi efektif yang dimiliki, baik komoditas pertanian, industri dan pariwisata serta sektor lainnya yang tengah dan
akan
dikembangkan,
Kabupaten
Subang
secara
nyata
memerlukan sarana dan prasarana penunjang mobilitas produksi dan masyarakat. Diantara sarana dan prasarana dimaksud adalah sarana dan prasarana transportasi sebagai mobilisasi bagi aktivitas masyarakat dan
pemerintah,
terlebih
peranan
sektor
transportasi
dalam
penyerapan tenaga kerja ternyata cukup besar. Berdasarkan data statistik Kabupaten Subang, penyerapan tenaga kerja pada sektor transportasi ini telah mencapai 4,84 % masyarakat Kabupaten Subang, dan ini belum termasuk penyerapan
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
sektor lain yang memiliki
hubungan kualitas
dengan sektor
transportasi ini. Dalam
rangka
memperkuat
sektor
transportasi
guna
menunjang keberhasilan sektor lain, baik sektor ekonomi, pendidikan maupun kesehatan sebagai komponen utama pembangunan IPM, penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Subang secara substansial dihadapkan pada kondisi objektif sumber daya yang dimiliki, antara lain : 2. Perlengkapan Dinas Perhubungan sesuai tugas dan fungsinya yang secara teknis memerlukan daya dukung kelengkapan tugas, namun kelengkapan dimaksud secara riil masih sangat minim, sehingga mobilitas dinas secara keseluruhanpun belum dapat berjalan secara optimal. Namun
demikian
kelengkapan
yang
ada,
melalui
optimalisasi dalam pemanfaatannya, kinerja dinas bisa berjalan sekalipun dengan berbagai keterbatasan. 3. Personalia Kualitas sumber daya aparat merupakan faktor penting dan menentukan terhadap berjalannya tugas dan fungsi dinas. Kualitas Personalia merupakan salah satu hal yang sangat ditekankan, dan satu hal yang mungkin memiliki hubungan kausalitas adalah latar belakang pendidikan aparat perhubungan, baik formal maupun pendidikan teknis. Secara kualitas, aparat Dinas Perhubungan yang memiliki latar
belakang
sedikit,
namun
pendidikan demikian
perhubungan/transportasi kualifikasi
pendidikan
masih
orientasi
kelalulintasan telah dimiliki oleh sebagian petugas/aparat PNS di
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
Lingkungan Dinas Perhubungan bahkan beberapa orang telah memiliki kualifikasi teknis sebagai hasil kerjasama dengan PUSDIKLAT PERHUBUNGAN DARAT di Jakarta. Namun
demikian
berbicara
mengenai
program
dan
kegiatan yang merupakan jenis pelayanan dasar, Dinas belum secara
optimal
melaksanakannya
mengingat
keterbatasan
perlengkapan dan dukungan pembiayaan. Sebagai
gambaran
menjelang
pelaksanaan
Renstra
2014 – 2018 dapat disajikan bahwa sampai dengan tahun pelaksanaan 2015 adalah sebagai berikut : 1.
Ketersediaan Alat Perlengkapan Jalan Ketersediaan Alat Perlengkapan Jalan berdasarkan Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan
Jalan
adalah
merupakan
kewajiban
pemerintah sebagai penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan. a. Alat Pengendali Isyarat Lalu Lintas Untuk jenis Traffic Light, sistem yang dimiliki adalah single program. Peningkatan teknologi Controller menjadi Multi program dengan teknologi mikroprosesor sistem digital baru dilakukan di lokasi simpang Wesel pada tahun anggaran 2006 Demikian pula dengan teknologi
Signal
yang
dimiliki, mengingat rawannya kejadian bencana alam berupa fluktuasi arus listrik dampak petir sehingga Traffic Signal Lamp yang memiliki usia teknis 6 bulan (5000 jam) pada kenyataannya sering mati sebelum mencapai usia teknis; maka dipandang perlu untuk menggunakan teknologi Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
LED yang lebih ekonomis i
mengingat usia teknisnya sampai 200.000 jam (± 23 tahun pemakaian dan kemungkinan mati total dalam sebuah box dapat dihindari sehingga keberlanjutan penyampaian isyarat lalu lintas dapat berjalan terus menerus). Adapun jumlah APILL yang dimiliki Kabupaten Subang adalah sebagai berikut : 1) Traffic Light, 8 unit dengan lokasi : 1. Simpang 4 Wisma Karya; 2. Simpang 4 Yayasan; 3. Simpang 4 Tugu Tani; 4. Simpang 4 Wesel; 5. Simpang 4 GOW; 6. Simpang 4 Tegalkalapa; 7. Simpang 4 Pasar Panjang; 8. Simpang 3 Pondok Dewi. Pada
tahun
2011
telah
dilakukan
Counterdown
untuk
Simpang
direncanakan
pada
tahun
4 2013
pengadaan Wesel,
dan
dilakukan
rehabilitasi/perawatan pada seluruh Traffic Light sehingga
permasalahan
padam/rusaknya
Traffic
Light dapat diminimalisir dengan baik. Disamping itu juga pada tahun 2011 telah dilakukan pengadaan Counterdown untuk satu titik, yaitu pada simpang empat wesel, dan pada tahun 2013 telah terpasang tiga titik yaitu pada Simpang 4 Wisma Karya, Simpang 4 GOW, dan Simpang 4 Tugu Tani.
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
2) Warning Light, 25 unit dengan lokasi : Simpang
Sari
Ater,
Sagalaherang,
Mesjid
Simpang
jalancagak-
Jalancagak,
Simpang
Jalancagak-Subang, Ruas pasirkareumbi, Terminal Subang B, T, Simpang Dolog, Simpang Kaum, Bundaran Wera, Ruas Wera T, U, Simpang Cadika, SMP I Ciasem, Simpang Purwadadi-Ciasem, Gerbang Pemda B, T, Ruas Tambakan Jalancagak, Simpang Pageden, Simpang Tiga MT Haryono – Jembatan Sompi, Ruas Jalan Hutan Kota Ranggawulung, dan Ruas
Kalijati.
Adapun
Kondisi
dari
banyaknya
Warning Light yang dibiarkan mati karena kurangnya dukungan dari segi pendanaan yang akan berakibat pada rusaknya tatanan kota dan tingginya angka kecelakaan. b. Rambu Dari 3255 rambu yang di rencanakan pada Restra 2014-2019 sedangkan pada Renstra Tahun 2009 – 2013 baru
terealisasi
sebanyak
921
buah,
dan
untuk
pengadaan Rambu-rambu lalu lintas pada Tahun 2014 sebanyak 107 buah pada tahun
2015 pengadaan
rambu-rambu lalu lintas Water Barier
96 buah dan
Traffic Corn 100 buah. Tingkat Urgensi rambu untuk pelayanan pengguna jalan adalah pemberian informasi kondisi jalan yang akan di lalui, baik berupa peringatan, perintah, larangan maupun petunjuk. Tingkat urgensi rambu untuk pelayanan pengguna jalan adalah pemberian informasi kondisi jalan yang akan
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
dilalui, baik berupa peringatan, perintah, larangan maupaun petunjuk. c.
Marka Berdasarkan Renstra Tahun 2014-2019, untuk marka jalan direncanakan sebesar 84.400 m¹. untuk tahun 2012 dilaksanakan marka jalan dengan ukuran 3.600 m¹, di tahun 2013 tidak dilaksanakan Pengadaan dan
pemasangan
marka
jalan,
pada
tahun
2014
pengadaan marka jalan dengan ukuran 1.780 m¹, dan pada tahun 2015 pengadaan marka jalan dengan ukuran 5.884
m¹, baru terealisasi
sepanjang
11.264
m¹
sehinggga marka jalan yang belum terealisai sebanyak 73,136 m¹. d. Fasilitas Pendukung Lalu Lintas 1). Fasilitas Pejalan Kaki Mengenai fasilitas pejalan kaki, terdapat fasilitas menelusuri jalan (Trotoar) dan fasilitas menyeberang jalan (Zebra Cross). Besaran M² dari zebra cross adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari besaran M² marka jalan sebagaimana diuraikan diatas, yang membedakan adalah fungsi dan sfesifikasi teknis dalam hal lebar marka, Sedangkan untuk trotoar kepengelolaan dan data teknis masih ada di Dinas Bina Marga dan Pengairan. 2). Fasilitas Pagar Pengaman Jalan Pada tahun 2012, Dinas Perhugungan Kabupaten Subang
telah
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
melaksanakan
pembuatan
pagar i
pengaman jalan (Guadrill) di Kecamatan Cijambe sebanyak 20 m’ dengan pemasangan pada daerah tepi jurang dan Kecamatan Sagalaherang sebanyak 20 m’ dengan pemasangan pada daerah tepi jurang, sehingga jumlah total yang sudah terpasang adalah 40 m’, untuk pengadaan tahun 2013 terpasang sepanjang 70 M’, pada tahun 2014 terpasang sepanjang 20 M’ dan pada tahun 2015 terpasang sepanjang
93
M’.
Pengunaan
Pengaman
jalan
(Guadrill) adalah pada daerah rawan kecelakaan, tepi jurang, tikungan tajam, dan daerah rawan longsor. 3). Fasilitas Penerangan Jalan Fasilitas penerangan jalan lebih popular dengan istilah PJU, sebagai sarana pelayanan masyarakat pengguna jalan khusus dalam kondisi gelap/malam hari. Mengenai pemasangan baik yang ditujukan untuk kepentingan
lalu
lintas
maupun
penerangan
lingkungan, sejak tahun 2009 kepengelolaan dan data teknis masih ada di Dinas Tarkimsih. Undangundang 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan seharusnya Fasilitas Penerangan Jalan sudah dikelola oleh Dinas Perhubungan. Penerangan Jalan Umum (PJU) akan diserahkan oleh Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Subang ke Dinas Perhubungan Kabupaten Subang pada tahun 2015. 3). Fasilitas Tunggu (Shelter)
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
Pada tahun 2005
telah dibangun 3
buah melalui
kerjasama dengan pihak swasta (PT. Djarum Super) pada lokasi yang berdasarkan pertimbangan bisnis fisibel dan sampai tahun 2009 telah dilakukan pembangunan oleh pihak perbankan swasta sebanyak 7 buah. Pengembangan sistem transportasi pada dasarnya merupakan suatu usaha pengaturan sistem pelayanan transportasi sekaligus pemecahan masalah yang berkaitan dengan transportasi, seperti mempertinggi
tingkat
kemudahan
(aksesibilitas)
pengembangan kawasan/ kegiatan, meningkatkan
antar
bagian
efisiensi dan
efektivitas pelayanan transportasi serta mengatasi kemacetan lalu lintas dan masalah transportasi lainnya. Pendekatan transportasi
dalam
Kabupaten
kebijaksanaan Subang,
pengembangan
khusus
dalam
Kota
sistem Subang
sebenarnya merupakan usaha mewujudkan suatu sistem transportasi yang
mampu
melayani
kebutuhan
bagi
pengembangan
dan
pertumbuhan kota secara keseluruhan. Secara garis besar, pendekatan pola transportasi Kota Subang adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan
sistem
transportasi
di
dalam
kota
harus
memperhatikan aspek-aspek kecepatan pelayanan jasa angkutan umum, kapasitas teknis rata-rata jaringan jalan dalam kota serta aspek sosial ekonomi masyarakat; 2. Penggunaan jenis angkutan umum harus memperhatikan aspekaspek kecepatan pelayanan jasa angkutan umum, kapasitas teknis rata-rata jaringan jalan dalam kota serta aspek sosial ekonomi masyarakat;
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
3. pengaturan sistem pelayanan angkutan umum dalam bentuk trayek-trayek dan kawasan pelayanan terminal harus disesuaikan dengan kapasitas dari angkutan tersebut serta kebutuhan riil pelayanan angkutan umum; 4. Pengaturan lokasi terminal berdasarkan fungsi dan penambahan jumlah/ sub terminal berdasarkan analisa kebutuhan lalu lintas; 5. Pengaturan arus lalu lintas yang melalui jalan utama sedapat mungkin dihindarkan lokasi-lokasi yang sibuk dengan kegiatan dan kesibukan lalu lintas dalam kota; 6. Pengembangan jaringan jalan baru untuk menghubungkan antar bagian wilayah kota; 7. Pemenuhan perlengkapan jalan dan fasilitas pendukung lalu lintas dalam upaya menciptakan sistem transportasi yang lancar, aman, selamat dan pemberdayakan. Sejalan dengan pelaksanaan kewenangan teknis, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Subang pada tahun 2009 menetapkan arah pembangunan sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan diarahkan
pelayanan
untuk
pemantapan meningkatkan
memenuhi
kinerja
umum
tuntutan
pemerintah
efektivitas
dibidang
peningkatan
daerah
pelayanan
perhubungan
sehingga
publik
oleh
dan dapat
aparatur
pemerintah daerah ; 2. Perumusan
kebijakan
operasional
dalam
pelaksanaan
pembangunan prasarana dan sarana perhubungan khususnya perlengkapan jalan seperti Rambu, APILL, Marka Jalan yang lainnya diharapkan dapat memicu dan memacu aktivitas sosial
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
ekonomi dan budaya masyarakat serta menunjang akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2.2 . Permasalahan - Permaslahan Dalam
keterkaitannya
dengan
kemajuan
perekonomian
sejalan dengan pembangunan dan atau pengembangan ruang kegiatan tentu saja pada sisi pengembangan ruang lalu lintas cenderung metimbulkan masalah; hal demikian merupakan suatu yang wajar apabila dikaitkan dengan fakta eksisting Kabupaten subang dalam hal-hal sebagai berikut : a. Tidak seimbangnya pertambahan jaringan jalan serta fasilitas lalu lintas bila dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang dilihat dari rata-rata perkembangan jaringan jalan dari total luas wilayah dengan pertambahan prosentase pertambahan jumlah kendaraan dalam tahun yang sama. b. Perkembangan/pertumbuhan suatu wilayah tidak diikuti dengan struktur tata guna tanah yang serasi sehingga waktu perjalanan harian langsung masyarakat kota menjadi lebih panjang terutama pada waktu tertentu dan jam tertentu pada ruas-ruas tertentu terjadi kemacetan yang luar biasa dan akut. c. Terjadinya tumpang tindih aturan dalam penegakan hukum lalulintas; d. Khusus permasalahan yang ada dalam Desa Mandiri Gotong Royong adalah Sebagai berikut : i. Pertumbuhan permukiman tidak diawali dari perencanaan transportasi yang baik;
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
ii. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang transportasi, misalnya kurang/tidak adanya rambu-rambu, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), Marka Jalan, parkir, Pagar pengaman jalan, ruang tunggu/shelter, dan lain lain; iii. Rendahnya disiplin masyarakat dan pengemudi kendaraan dalam berlalu lintas di Desa; iv. Tidak dipergunakannya Peraturan Lalu Lintas di jalan Desa v. Kurangnya
Pengawasan/penegakan
hukum
dari
Pihak
Berwenang kepada pengguna jalan sehingga banyak angkutan barang yang melebihi kapasitas muat ijin, dan tidak sesuai dengan kemampuan daya dukung jalan Untuk mengatasi permasalahan dibutuhkan Manajemen lalu lintas dan sinkronisasi perkembangan
antara perkembangan jaringan, dengan
jumlah
kendaraan
serta
perkembangan/
pertumbuhan wilayah/kawasan dalam formula kinerja jaringan atau
Level Of Service (LOS).
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
REALISASI PERBANDINGAN DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
BAB III PROGRAM DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016
3.1. Arah Kebijakan Pembangunan Dinas Perhubungan Tahun 2016 Arah pembangunan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan profesionalisme aparat Dinas Perhubungan; 2. Meningkatkan ketersediaan fasilitas kerja sesuai spesifikasi Dinas Perhubungan; 3. Mewujudkan pelayanan jasa perhubungan berdasarkan prinsip layanan prima; 4. Mengembangkan sistem informasi dan manajemen bidang perhubungan; 5. Memberdayakan
ketertiban
dan
kedisiplinan
masyarakat
transportasi.
3.2. Program Prioritas Tahun 2016 Yang Direncanakan Secara operasional Arah Kebijakan Umum Dinas Perhubungan Tahun 2016 dijabarkan dalam program sebagai berikut : a. Pelayanan Administrasi Perkantoran; b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; c. Peningkatan Disiplin Aparatur; d. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
e. Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kerja dan Keuangan; f.
Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
g. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; h. Peningkatan Pelayanan Angkutan; i.
Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas.
Adapun rinciaanya sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; Program ini diarahkan pada kegiatan : a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat; b. Penyediaan jasa Komunikasi, Sumber daya air dan listrik; c. Penyediaan jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor; d. Penyediaan jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional; e. Penyediaan jasa kebersihan kantor ; f.
Penyediaan Alat Tulis Kantor;
g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; h. Penyediaan
Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
bangunan Kantor; i.
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga;
j.
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangan;
k. Penyediaan Makanan dan Minuman; l.
Rapat-rapat Koordinasi dan Komunikasi ke Luar Daerah;
m. Jaga Kawal Piket Kantor Dinas Perhubungan
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
2. Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur; Program ini diarahkan pada kegiatan : a.
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor;
b.
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor;
c.
Pengadaan Kendaraan Dinas;
d.
Pengadaan Pakaian Dinas;
e.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;
f.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.
3. Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur; Program ini diarahkan pada kegiatan : a. Bimbingan
Teknis
Inplentasi
Peraturan
Perundang-
undangan; 4. Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja dan Keuangan; Program ini diarahkan pada kegiatan : a. Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD; b. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran; c. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. 5. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan; Program ini diarahkan pada kegiatan : a. Perencanaan
Pembangunan
Prasarana
dan
Fasilitas
Perhubungan; b. Sosialisasi Kebijakan Bidang Perhubungan; c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
d. Pembangunan Halte Bus, Taxi, Gedung dan Terminal e. Survey dan Evaluasi Jaringan Trayek f.
Pendataan Angkutan Barang dan Khusus
6. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; Program ini diarahkan pada kegiatan : a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan Bermotor; b. Rehabilitasi/Pemeliharaan terminal/pelabuhan; c. Rehabilitasi/Pemeliharaan APIL. 7. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan; Program ini diarahkan pada kegiatan : a. Peningkatan disiplin pengoprasian angkutan umum di jalan raya; b. Penciptaan
disiplin
dan
pemeliharaan
kebersihan
di
lingkungan terminal; c. Kegiatan
penataan
tempat
–
tempat
pemberhentian
angkutan umum; d. Kegiatan penciptaan pelayanan cepat, tepat, murah dan mudah; e. Pengmupulan dan analisa data base pelayanan angkutan; f.
Sosialisasi Keselamatan Lalulintas.
8. Program Pembangunan Saranan dan Prasarana Perhubungan a.
Pembangunan Halte Bus, Taxi, Gedung dan Terminal
b.
Pengadaan Alat Komunikasi Perhubungan
9. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas; Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
Program ini diarahkan pada kegiatan : a.
Pengadaan Rambu-rambu lalu lintas;
b.
Pengadaan Pagar Pengaman Jalan;
c.
Pengadaan Marka Jalan;
d.
Peningkatan Keselamatan Transportasi;
e.
Pengadaan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).
10. Program
Peningkatan
Kelaikan
Pengoperasian
Kendaraan
Bermotor a.
Pengadaan Alat Pengujian Kendaraan Bermotor
b.
Pengadaan Mobil Derek
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN TAHUN 2016
4.1. Lampiran 2
Berdasarkan
Surat
Edaran
Bupati
Subang
Nomor
050/1902/Bapp perihal Penyusunan Rancangan Rencana Kerja SKPD Tahun 2016. Menindaklanjuti hal tersebut bahwa Dinas Perhubungan Kabupaten Subang sesuai Peraturan Bupati Kabupaten Subang No.14C.3 Tahun 2008 yang memiliki Tugas Pokok dan Fungsi melaksanakan
kewenangan
meningkatkan
pelayanan
Daerah
yang
Perhubungan.
concern
dalam
Kemudian
untuk
mengantisipasi perkembangan di Kabupaten Subang yang begitu pesat terutama di sektor industri, pertanian, dan pariwisata sehingga dibutuhkan anggaran yang memadai. Untuk itu kami mencoba untuk merencanakan kegiatan yang mungkin dapat direalisasikan pada Tahun Anggaran 2016. Adapun Kegiatan yang kami rencanakan adalah sebagaimana terlampir.
4.2. Lampiran 3 Rencana Kerja telah kami susun sedemikian rupa sesuai dengan format yang ditentukan (terlampir pada lampiran 6)
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
BAB V PENUTUP Perhubungan merupakan sektor yang memiliki peranan penting dalam
rangka
Perhubungan
mendukung tahun
2016
pembangunan. disusun
dalam
Rencana rangka
Kerja
Dinas
perencanaan
penyelenggaraan perhubungan ke depan sehingga dapat dijadikan acuan dan
pedoman
dalam
melaksanakan
kegiatan–kegiatan
di
bidang
perhubungan pada masa mendatang. Akhirnya kami hanya bisa memberikan informasi bahwa seberapa besar upaya Dinas Perhubungan untuk memberikan kenyamanan, keselamatan, kelancaran transportasi dan apabila jaringan jalan belum terbangun secara menyeluruh dari luas wilayah Kabupaten Subang, segala upaya tidak akan membawa hasil yang optimal. Kami menyadari, bahwa dokumen ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat kami nantikan.
Subang, 24 Agustus 2015 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG
HARLAN ADINATA, S.Sos, M.Si Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19580718.198401.1.001
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan atas limpahan Rahmat serta Hidayahnya sehingga tersusunlah Rencana Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Subang Tahun 2016. Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perhubungan Kabupaten Subang Tahun 2016 merupakan bagian integral dari program pembangunan Kabupaten Subang di bidang perhubungan.Dengan tersusunnya Rencana Kerja ini merupakan pedoman dan acuan bagi seluruh jajaran Dinas Perhubungan dalam mencapai visi,misi, tujuan dan sasaran Dinas Perhubungan. Kami menyadari bahwa penyusunan Rencana Kerja ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bijak, obyektif dan konstruktif untuk
penyempurnaan penyusunan
Rencana Kerja dimasa yang akan datang. Akhirnya, semoga Rencana Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Subang Tahun 2016 ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Subang, 24 Agustus 2015 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG
HARLAN ADINATA, S.Sos, M.Si Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19580718.198401.1.001
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR ...........................................................................
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
.............................................................................
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..............................................................
1
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran ...........................................
5
1.3 Landasan Hukum ............................................................
5
1.4 Hubungan Renja dg Dokumen Perencanaan Lainnya ........
7
1.5 Proses Penyusunan ........................................................
8
1.6 Sistematika Penyusunan .................................................
8
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERHUBUNGAN TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015 Serta Harapan di Tahun 2016 ................... 10 3.2 Permasalahan - permasalahan ........................................ 19 BAB III PROGRAM
DAN
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
DINAS
PERHUBUNGAN TAHUN 2016 3.1 Arah dan Kebijakan Pembangunan Tahun 2016 ................ 22 3.2 Program Prioritas Tahun 2016 Yang Direncanakan ............ 22 BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN 4.1. Lampiran 2 .................................................................. 27 4.2. Lampiran 6 ................................................................... 27 BAB V PENUTUP ............................................................................ 28 Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i
DAFTAR TABEL
Realisasi Perbandingan Dengan Tahun Lalu Dan Beberapa Tahun Terakhir ........................................................................................... 21 Matriks rencana Kerja dan Pendanaan Program dan Kegiatan Prioritas tahun 2016 ...................................................................................... 29
Renja Dinas Perhubungan Tahun 2016
i