1
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan orang akan aplikasi komunikasi real-time berbasis internet melahirkan sebuah aplikasi yang bernama Telephone Internet atau lebih dikenal dengan istilah VoIP (Voice over Internet Protocol). Salah satu alasan menggunakan teknologi VoIP adalah biaya yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan menggunakan jaringan PSTN (Public Switched Telephone Network). Beberapa syarat utama untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke dalam suatu jaringan LAN (Local Area Network) atau internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan mikrofon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut dapat berupa pertukaran data, suara, gambar maupun video. Penekanan utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Apabila kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar kota atau negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak hanya cukup membayar biaya internet saja yang biasanya akan lebih murah daripada biaya pulsa telepon Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) atau Sambungan Langsung Internasional (SLI). Saat ini protokol standar yang digunakan pada jaringan VoIP adalah H.323 dan SIP (Session Initiation Protocol) (Papageorgiou 2001). Protokol H.323 lebih dulu muncul daripada protokol SIP. Seiring dengan perkembangan komunikasi yang membutuhkan efisiensi serta biaya yang murah, maka muncul generasi terbaru protokol VoIP yaitu SIP. Namun protokol VoIP yang lebih dulu muncul yaitu H.323 masih banyak dipakai dan menjadi standar komunikasi protokol VoIP sampai sekarang. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menghubungkan protokol H.323 dengan SIP pada jaringan VoIP. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjembatani komunikasi VoIP antar protokol yang berbeda.
Ruang Lingkup Penelitian Ruang adalah:
lingkup
pada
penelitian
ini
1 Implementasi dan interkoneksi menggunakan program Asterisk yang berbasis sistem operasi Linux. 2 Sistem operasi Linux yang digunakan untuk server Asterisk adalah distro Fedora Core 6. 3 Implementasi hanya pada jaringan intranet Institut Pertanian Bogor. 4 User agent softphone yang digunakan berbasis Windows yang dijalankan pada sistem operasi Microsoft Windows XP. 5 User agent softphone yang digunakan adalah SJphone versi 1.6 yang mendukung protokol H.323 dan SIP. 6 Jumlah penelepon dan penerima masing - masing hanya satu. 7 Parameter analisis kinerja VoIP yang digunakan hanya delay, jitter, dan packet loss ratio. Manfaat Penelitian Penelitian ini akan menghasilkan sebuah solusi bagi instansi, lembaga, maupun perseorangan yang sudah menggunakan salah satu di antara kedua protokol VoIP yaitu H.323 dan SIP pada jaringannya, tidak perlu beralih ke protokol yang lain untuk berkomunikasi dengan jaringan VoIP yang menggunakan protokol yang berbeda. Sehingga hal tersebut tentu akan lebih menghemat biaya yang dikeluarkan. TINJAUAN PUSTAKA VoIP Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah suatu teknologi yang dapat mentransmisikan pesan suara melalui jaringan data (internet protocol) (Tharom 2002). Dalam perkembangannya, VoIP tidak hanya dapat mentransmisikan pesan suara tetapi juga sudah mampu mentransmisikan paket video dan data. Protokol H.323 Protokol H.323 merupakan sebuah standar yang direkomendasikan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang ditujukan untuk komunikasi point-to-point dan multi-point pada audio,
2
video, dan data secara realtime melalui jaringan data. H.323 tersusun atas empat komponen, yaitu: terminal, gateway, gatekeeper, dan multipoint control units (Papageorgiou 2001). Terminal atau client merupakan endpoint, di mana aliran data dan sinyal dimulai dan diakhiri. Komunikasi antar end-point ini meliputi: • Suara • Suara dan data • Suara dan video • Suara, data dan video Gateway merupakan komponen tambahan pada jaringan H.323 yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan jaringan yang lain misalnya komunikasi antara jaringan berbasis IP dengan PSTN. Gateway berfungsi menterjemahkan format data dan translasi sinyal kontrol. Gatekeeper berfungsi menterjemahkan pengalamatan dan kontrol akses pada sumber daya jaringan untuk H.323 terminal, gateway, dan multipoint control units. Multipoint control unit dibutuhkan jika melakukan multipoint conferences. Untuk lebih jelasnya arsitektur jaringan H.323 dapat dilihat pada Gambar 1.
kontrol bertujuan untuk mengirimkan alamat transpor antar end-point. • Fase C: Pembentukan komunikasi suara. Pada tahap ini telah terbentuk kanal H.245 dan ditentukan hubungan master dan slave. • Fase D: Layanan panggilan. Pada tahap ini semua koneksi yang dibutuhkan telah terbentuk dan siap untuk melakukan komunikasi. • Fase E: Pemutusan panggilan. Pada tahap ini komunikasi telah selesai dan semua kanal yang pada awal terbentuk untuk melakukan komunikasi sekarang harus ditutup. Untuk lebih jelasnya proses pembentukan dan pemutusan panggilan pada jaringan H.323 ditampilkan pada Gambar 2.
Gambar 1 Arsitektur Jaringan H.323 (Sitepu 2001). Menurut Papageorgiou (2001), proses pembentukan dan pemutusan panggilan pada jaringan H.323 melalui beberapa fase. Fase pembentukan dan pemutusan panggilan ini merupakan ciri khas dari protokol H.323 yang membedakannya dari protokol VoIP SIP. Untuk lebih lengkapnya, dijelaskan dibawah ini: • Fase A: Pembentukan panggilan. Tujuan utama dari tahap ini adalah registrasi end-point atau client kepada gatekeeper. • Fase B: Inisialisasi komunikasi dan kemampuan pertukaran. Pada tahap ini, dibangun kanal kontrol H.245. Kanal
Gambar 2 Call Setup dan Call Termination pada protokol H.323 (Papageorgiou 2001).
3
Menurut Papageorgiou (2001), protokol H.323 terdiri dari beberapa subprotokol penyusunnya yang masing – masing memiliki fungsi yang berbeda untuk menunjang proses komunikasi pada protokol H.323. Untuk lebih jelasnya, disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Subprotokol H.323 Nama Keterangan H.225 Pembentukan panggilan, sinkronisasi aliran media H.245 Kontrol panggilan H.235 Keamanan dan autentikasi H.450 Layanan tambahan seperti transfer panggilan dan penahanan panggilan. H.246 Interkoneksi dengan PSTN GSM 06.10 Audio codecs G.711 G.729 G.723 H.261 Video codecs H.263 Session Initiation Protocol (SIP)
a User Agent Client (UAC), yaitu suatu aplikasi client yang menginisialisasi SIP request. b User Agent Server (UAS), suatu aplikasi server yang menghubungi user ketika suatu SIP request diterima dan mengembalikan respon. Beberapa perangkat yang memiliki fungsi sebagai User Agent pada jaringan SIP antara lain: IP Phone, Gateway, Automatic Answer Machine. 2 SIP server sendiri terbagi menjadi tiga komponen yaitu:
lagi
a Proxy server, berfungsi sebagai mediator antara UAC dan UAS. b Registrar server, berfungsi menerima permintaan REGISTER. c Redirect server, berfungsi menerima inisiasi dalam bentuk request SIP INVITE. Untuk lebih jelasnya, arsitektur jaringan SIP dapat dilihat pada Gambar 3.
SIP adalah signaling protocol yang berfungsi untuk membuat, memodifikasi dan mengakhiri sesi dengan satu atau lebih pengguna. Sesi ini termasuk internet telephone, multimedia distribution dan multimedia conferences. SIP merupakan protokol yang berada pada layer aplikasi. Protokol SIP dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) sebagai standar rekomendasi untuk komunikasi multimedia dan dipublikasikan sebagai IETF RFC 2543. Protokol SIP memiliki kemampuan yang disebut intelligent routing yaitu client tidak diidentifikasi oleh alamat IP, melainkan berdasarkan user login. Komunikasi VoIP berbasis protokol SIP tersusun atas dua komponen utama yaitu (Sukmana 2006): 1 User Agent, merupakan komponen end-point. User Agent menginisialisasi dan mengakhiri sesi dengan pertukaran request dan respon. User Agent dibagi lagi menjadi dua yaitu:
Gambar 3 Arsitektur Jaringan SIP (Papageorgiou 2001). Menurut Papageorgiou (2001), request pada SIP terdiri dari enam jenis. Fungsi dari masing-masing request tersebut disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Jenis-jenis SIP request Nama Fungsi INVITE Inisialisasi panggilan ACK Konfirmasi final respon apakah client sudah menerima request INVITE OPTIONS Mengetahui kemampuan server BYE Mengakhiri panggilan CANCEL Membatalkan panggilan REGISTER Pendaftaran
4
SIP request selalu ditindaklanjuti dengan satu atau lebih SIP response. SIP response dapat dibagi menjadi dua yaitu Final dan Provisional. Final response adalah response yang digunakan untuk mengakhiri proses transaksi pada SIP. Provisional response adalah response yang digunakan oleh server untuk mengindikasikan adanya suatu request dan tidak mengakhiri suatu transaksi pada SIP. Menurut Papageorgiou (2001), SIP response juga dibagi menjadi enam kelas. Kelas ini berdasarkan tingkatan klasifikasi tipe error seperti terlihat pada Tabel 3. Tabel 3 Kelas-kelas SIP response Nama Kelas Keterangan 1xx (Provisional) Informational 2xx (Final) Success 3xx (Final) Redirection 4xx (Final) Client error 5xx (Final) Server error 6xx (Final) Global failure Pada protokol VoIP SIP juga terdapat proses pembentukan dan pemutusan sebuah panggilan. Untuk lebih lengkapnya dijelaskan dibawah ini: • INVITE. User Agent A melakukan panggilan dengan mengirimkan request INVITE kepada proxy server. • 100 Trying. User Agent B yang mendapat request INVITE membalas dengan response 100 Trying. • User Agent B mengirimkan request 200 OK kepada User Agent A bahwa User Agent B telah siap untuk berkomunikasi. • User Agent A yang mendapat request 200 OK segera membalas dengan mengirimkan request ACK dan komunikasi berlangsung. • Pada saat User Agent A ingin mengakhiri komunikasi, User Agent A mengirimkan request BYE kepada User Agent B. • User Agent B membalas dengan mengirimkan request 200 OK dan komunikasi selesai. Untuk lebih jelasnya, ditampilkan pada Gambar 4.
Gambar 4 Call setup dan Call Termination pada SIP (Husni 2006). Sebuah proxy server berada di jalur antara dua user agent. Proxy server berfungsi sebagai server dan user agent. Pada saat bertindak sebagai server, proxy menerima request SIP dan meneruskannya ke user agent tujuan. Pada waktu bertindak sebagai user agent, proxy menerima respon SIP dan meneruskannya ke user agent tujuan. Asterisk Asterisk adalah sebuah software PBX yang lengkap. Asterisk dapat bekerja pada berbagai macam protokol VoIP dan dapat dijalankan pada hampir semua perangkat standar telepon (Digium 2005). Asterisk dapat berjalan pada sistem operasi Linux, BSD, dan Mac OS X. Asterisk dikembangkan oleh Mark Spencer, mahasiswa dari Universitas Auburn, Alabama, Amerika Serikat, yang kemudian membangun perusahaan Digium Inc. Asterisk dirancang sebagai antarmuka dari perangkat keras dan perangkat lunak telepon untuk berhubungan dengan berbagai macam aplikasi telepon. Aplikasi-aplikasi yang mampu dijalankan oleh Asterisk antara lain (Haryadi 2005): • Gateway VoIP dengan protokol MGCP (Media Gateway Control Protocol), IAX (Inter-Asterisk eXchange), SIP dan H.323 • Private Branch eXchange (PBX) • Server Interactive Voice Response (IVR) • Server konferensi Asterisk dikenal juga sebagai salah satu signaling gateway (SGW) yang mampu berperan sebagai aplikasi yang berbeda-beda seperti yang disebutkan di atas pada saat yang bersamaan.
5
Private Branch eXchange (PBX)
Jitter
Private Branch eXchange adalah suatu jaringan telepon perseorangan yang biasa digunakan dalam suatu perusahaan. Dimana setiap nomor telepon (disebut ekstensi) adalah unik atau berbeda satu sama lain. Semua user menggunakan satu buah nomor telepon tunggal sebagai penghubung dengan jaringan telepon luar perusahaan. Nomor tunggal tersebut biasanya ditentukan oleh perusahaan penyedia jasa telepon (Digium 2005).
Jitter merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima. Besarnya nilai jitter sangat dipengaruhi besarnya tumbukan antar paket yang ada pada jaringan Internet Protocol. Semakin besar beban traffic pada jaringan akan menyebabkan semakin besar peluang terjadinya kongesti dan dengan demikian nilai jitter akan semakin besar. Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan nilai QoS (Quality of Service) akan semakin menurun. Untuk mendapatkan nilai QoS jaringan yang baik, nilai jitter harus dijaga seminimum mungkin.
Perbedaan PBX dengan jaringan telepon biasa adalah apabila user ingin melakukan panggilan telepon yang masih berada pada jaringan PBX, user hanya perlu menekan beberapa digit nomor yang lebih pendek daripada telepon umum biasa. Nomor pendek ini biasa disebut ekstensi. Salah satu kelebihan PBX adalah semua panggilan telepon yang masih berada dalam jaringan PBX tidak mengeluarkan biaya untuk membayar pulsa telepon sama sekali karena jaringan telepon PBX tidak melalui jaringan telepon PSTN atau telepon umum biasa. Biaya pulsa telepon dikenakan apabila salah satu user melakukan panggilan ke jaringan telepon PSTN.
Nilai jitter yang direkomendasikan adalah 0 dan maksimum 100 ms. Apabila jitter melebihi batas maksimum rata-rata maka kualitas suara akan menurun (VoipForo 2006). Packet Loss Packet Loss didefinisikan sebagai kegagalan transmisi paket IP mencapai tujuannya. Kegagalan paket tersebut dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu (Telkom 2004):
Public Switched Telephone Network (PSTN)
• Terjadinya jaringan,
PSTN merupakan salah satu contoh dari tipe jaringan circuit switched dimana ketika sebuah panggilan dibuat, digit-digit akan diputar untuk memberitahu kepada jaringan tujuan dari panggilan tersebut. Dedicated circuit dibangun antara sumber dan tujuan selama panggilan dilakukan. Circuit ini akan dihilangkan ketika panggilan telah selesai dilakukan (Stephen 2002).
• Kongesti dalam jaringan,
Delay
Tabel 4 Kategori degredasi berdasarkan packet loss
Delay didefiniskan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke tujuan (penerima). Dalam perancangan jaringan VoIP, delay merupakan suatu permasalahan yang harus diperhitungkan karena bagus atau tidaknya kualitas suara tergantung dari waktu delay. Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara adalah 150 ms. Sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat diterima pengguna yaitu manusia adalah 250 ms.
kelebihan
beban
dalam
• Error yang terjadi pada media fisik. Pada implementasi jaringan IP, nilai packet loss ini diharapkan mempunyai nilai yang minimum. Menurut ITU TIPHON (1998), terdapat empat kategori penurunan performansi jaringan berdasarkan nilai packet loss seperti terlihat pada Tabel 4.
Kategori Degredasi Sangat baik Baik Sedang Buruk
Packet Loss 0% 3% 15 % 25 %
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Dany Ramdhany Sukmana pada tahun 2006. Pada penelitian sebelumnya, hanya dilakukan
6
perbandingan kualitas layanan protokol dengan menggunakan model dan simulasi jaringan VoIP network-simulator (ns-2). Sedangkan pada penelitian ini dilakukan interkoneksi antara protokol H.323 dan SIP. Pendekatan Interkoneksi Menurut Singh & Schulzrinne (2006), pendekatan interkoneksi dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: 1 Translasi Pembentukan Panggilan Proses translasi sebuah panggilan SIP ke H.323 adalah mudah. Signaling gateway (server Asterisk) mengambil informasi dalam SIP request INVITE meliputi signaling destination address, kemampuan media lokal dan remote, dan alamat media transport lokal dan remote. Kemudian masing-masing informasi dibagi menjadi berbagai fase pembentukan panggilan protokol H.323 yang telah dijelaskan sebelumnya di atas. 2 Arsitektur Registrasi User Arsitektur ini pada tahap user melakukan registrasi. SGW yang memiliki beberapa fungsi sekaligus, menjadi media perantara interkoneksi protokol yang berbeda. Semua informasi registrasi protokol H.323 diatur dalam berkas h.323.conf sedangkan infomasi registrasi protokol SIP diatur dalam berkas sip.conf. Pengujian melibatkan dua client yaitu labncc3 dan rektorat yang berbeda lokasi maupun alamat IP. Pada saat SGW menerima request REGISTER dari client rektorat, hal ini memicu registration request (RRQ) ke H.323 gatekeeper yang notabene diatur dalam fungsi berkas h.323.conf yang selanjutnya melakukan translasi pengalamatan SIP menjadi pengalamatan pada protokol H.323 seperti pada Gambar 5.
Gambar 5 Arsitektur registrasi user. 3 Translasi Alamat Client rektorat yang menggunakan teknologi SIP menganggap bahwa client labncc3 adalah jaringan luar yang apabila ingin berkomunikasi satu sama lain harus melalui perantara sebuah gateway dalam hal ini SGW. Sistem pengalamatan SIP disimbolkan dalam sebuah URL (Uniform Resource Locator) yang hampir mirip dengan pengalamatan pada sebuah web misalnya sip:user@host, dimana user dapat berupa nama ataupun sebuah nomor telepon. Pengalamatan pada protokol H.323 bisa berbagai macam bentuk misalnya username h323-ID, nomor telepon, berbagai macam tipe URL, hostname atau alamat IP, dan alamat email (email-ID). Tetapi yang paling banyak digunakan adalah username dan hostname. 4 Pembentukan Interkoneksi Pada saat sumber (pengirim) telah mengetahui bahwa tujuan panggilannya dapat dicapai melalui SGW, maka terbentuklah interkoneksi. Interkoneksi point-to-point antara client rektorat dengan client labncc3 membutuhkan informasi yang sangat penting diantaranya alamat (A) logis dari tujuan (penerima), alamat media transport (T), dan deskripsi kemampuan media tersebut (M). sumber (pengirim) harus mengetahui A, T, dan M dari tujuan