PENDAHULUAN
Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, walaupun perkembangan tersebut dirasakan memiliki ketimpangan atau ketidakseimbangan pada pemerataan pembangunan antara pusat dengan daerah, atau kota dengan desa. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan kota Jakarta yang semakin hari semakin menunjukkan kegemerlapannya sebagai ibukota negara, semakin ramai sebagai pusat bisnis dan perekonomian, namun semakin pengab dengan polusi udara dan padatnya penduduk. Sebagai ibukota negara dan pusat bisnis, maka Jakarta menjadi pusat perhatian dunia sehingga pembangunan di berbagai sektor terus dilakukan, baik sarana maupun prasarana publik terus ditingkatkan untuk mempercantik Jakarta, sehingga Jakarta mempersempit kesempatan penduduk menempati rumah tinggal permanen, tempat tinggal yang ada digusur untuk dijadikan pusat perkantoran. Kalaupun ada rumah tempat tinggal itu adalah apartemen dan perumahanperumahan elit di lokasi-lokasi tertentu, yang membuat penduduk yang tergusur bermigrasi ke daerah-daerah pinggiran seputar Jakarta, seperti Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi yang aktivitas pekerjaannya tetap di Jakarta. Salah satu daerah didominasi oleh kaum tergusur dan juga kebanyakan orang adalah daerah Bogor (baik kota maupun kabupaten), pemilihan daerah ini dikarenakan letaknya tidak begitu jauh dengan Jakarta, mudahnya akses transportasi, dan udaranya yang sejuk. Salah satu daerah di Bogor yang banyak diminati penduduk adalah Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Penduduk Desa Cilebut Barat yang kebanyakan kaum pindahan ini, merupakan penduduk dengan aktivitas dan mobilitasnya sangat tinggi yang dilakukan di Kota Jakarta dan daerah sekitar Bogor. Meskipun namanya desa tetapi penduduknya hanya sedikit yang bermata pencarian sebagai petani melainkan sebagai lebih banyak sebagai pegawai, baik negeri maupun swasta. Untuk mencapai tempat aktivitasnya tersebut, maka warga atau penduduk Desa Cilebut Barat ini lebih banyak menggunakan jasa transportasi kereta api, angkutan umum atau ada juga yang menggunakan ojek atau motor maupun mobil pribadi, sehingga ketergantungan mereka terhadap transportasi umum mengakibatkan mereka membutuhkan informasi-informasi tentang transportasi, yang salah satunya mereka dapatkan melalui media massa. Dari beberapa media massa yang ada di Wilayah Bogor, terdapat beberapa acara yang menginformasikan atau memberitakan informasi mengenai transportasi yang merupakan informasi pembangunan di Wilayah Bogor, di antaranya seperti Radio Republik Indonesia (RRI) Wilayah Regional II Pro 1 FM di 93,75 MHz pada acara Bogor Kiwari (Bahasa Sunda yang dalam Bahasa Indonesianya adalah “Bogor hari ini”) yang mengudara setiap pagi pukul 07.00 – 10.00 WIB, Radio Siaran Pemerintah (Pemkot) Bogor FM di 93,0 MHz yang menyiarkan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan instansi pemerintahan
Kota Bogor dan informasi pembangunan lainnya di Wilayah Bogor, yang mengudara setiap pagi hari antara pukul 07.00 – 10.00 WIB, Megaswara TV yang menayangkan acara TALAS (berita dan ulasan) Bogor dan program berita lainnya, yang menginformasikan serta membahas dengan mengundang nara sumber tentang peristiwa seputar ideologi, politik, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan di Wilayah Bogor, yang ditayangkan setiap pagi hari mulai pukul 07.00 – 08.00WIB dan malam hari mulai pukul 18.00 – 19.00 WIB, media on line seperti internet salah satunya dapat mengakses pada situs www.kotabogor.co.id sedangkan untuk media massa cetak, Jurnal Bogor misalnya setiap harinya selalu ada informasi pembangunan di Wilayah Bogor dan sekitarnya dengan beritaberita pembangunan di bidang ideologi, politik, sosial-budaya dan pertahanan keamanan sesuai dengan peristiwa aktual yang sedang terjadi. Media massa yang hadir di Wilayah Bogor sebagai salah satu produk kemajuan pembangunan tentunya juga mengemban tugas dan fungsi baik sebagai suatu lembaga maupun sebagai media komunikasi massa. Fungsi media dalam melaksanakan kegiatan komunikasi massa, menurut McQuail (1996) di antaranya adalah bahwa media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Terkait dengan hal tersebut, maka fungsi media di sini dapat sebagai sumber informasi dengan cara menyampaikan informasi pembangunan mengenai sarana dan prasarana transportasi kepada masyarakat yang merupakan salah satu proses komunikasi pembangunan. Sehubungan dengan itu, Dilla (2007) menyimpulkan bahwa komunikasi pembangunan merupakan proses penyebaran informasi, penerangan pendidikan dan keterampilan, rekayasa sosial dan perubahan perilaku. Sebagai proses penyebaran informasi dan penerangan kepada masyarakat, titik pandang komunikasi pembangunan difokuskan pada usaha penyampaian dan pembagian (sharing) ide, gagasan, dan inovasi pembangunan antara pemerintah dan masyarakat. Pada proses tersebut, informasi dibagi dan dimanfaatkan bersamasama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang berguna untuk kehidupan. Dalam melaksanakan fungsi menyampaikan informasi pembangunan tentunya media massa tersebut di atas mempunyai tujuan yang diharapkan yaitu agar informasi yang disampaikan media massa tersebut dapat dimanfaatkan bersama-sama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan berguna untuk kehidupan. Untuk dapat dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat maka masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut harus mengetahui dan memahami informasi yang disampaikan oleh media massa tersebut dan untuk itu, masyarakat harus memilih untuk menggunakan media massa yang menjadi sumber informasinya agar tercapai kepuasan terhadap informasi dari media massa tersebut. Mengenai kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan informasi oleh masyarakat ini telah banyak diteliti oleh beberapa peneliti. Namun yang menjadi fokus penelitian ini berbeda seperti yang dilakukan oleh Agustini (2009) yang menyimpulkan bahwa efek penggunaan radio mengenai informasi pembangunan di bidang kesehatan berupa efek kognitif, afektif dan konatif dapat
terjadi pada masyarakat yang memilih radio untuk kemudian menggunakannya secara aktif, sedangkan dalam penelitian Manihuruk (2002), aktivitas penggunaan media internet secara relatif di kalangan pelajar itu sangat rendah frekuensinya sehingga penggunaannya tergantung pada kebutuhannya. Sehubungan dengan itu DeFleur dan Sandra (1989) menjelaskan bahwa khalayak mempunyai motif tertentu, mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Dari kedua penelitian di atas, maka yang digunakan untuk penelitian kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan media massa oleh masyarakat tentang informasi pembangunan di wilayah Bogor ini akan tercermin pada empat aspek, yaitu: (1) Kebutuhan masyarakat Bogor akan informasi pembangunan di Wilayah Bogor yang ada di media massa, (2) Pemilihan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor, (3) Penggunaan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor, (4) Kepuasan masyarakat terhadap informasi pembangunan di Wilayah Bogor dari media massa yang telah dipilih dan digunakannya. Didorong oleh keempat tema pokok inilah maka dibuat satu analisis tentang kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor melalui pendekatan uses and gratifications yang dinyatakan oleh Katz et al. (1973) bahwa selain aktif khalayak juga memiliki kebutuhan tertentu dimana tersedia beberapa alternatif komunikasi dan secara sadar khalayak akan memilih media dan pesan-pesan yang dapat memenuhi kebutuhannya. Perumusan Masalah Masyarakat di Wilayah Bogor sebagian besar merupakan masyarakat desa tradisional yang sedang tumbuh dan berubah ke suatu tingkat hidup yang umumnya lebih layak. Demikian juga struktur komunikasi yang dimiliki di wilayah Bogor umumnya berpola tradisional melalui tatap muka, itupun melalui jaringan sosial yang telah lama terbentuk dan relatif bersifat tetap antara kaum elit desa dengan masyarakat umumnya. Namun demikian, di pihak lain kecepatan pembangunan di berbagai bidang termasuk teknologi komunikasi menyebabkan melubernya pelbagai informasi yang mampu menerobos batas-batas kelas dan pelapisan sosial yang selama ini dijaga teramat ketatnya. Desa yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa Cilebut Barat yang terletak sekitar 4 km dari pusat Kota Bogor dan dekat dengan daerah-daerah potensial ekonomi seperti Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. Sasaran penelitian ini adalah warga Desa Cilebut Barat yaitu kepala keluarga yang berdomisili di desa tersebut atau paling tidak anggota keluarga yang berusia minimal 17 tahun. Setelah diamati di desa tersebut warganya sebagian besar pekerjaannya bukan saja petani tetapi ada juga pekerja di instansi pemerintah atau swasta, ada juga buruh pabrik serta pedagang yang aktivitasnya banyak dilakukan di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitar kota Bogor walaupun demikian desa tempat mereka berdomisili merupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Bogor sehingga informasi mengenai Wilayah Bogor sangat mereka perlukan terutama
informasi mengenai pembangunan yang menyangkut masalah-masalah sarana dan prasarana transportasi karena mobilitas aktivitas mereka yang tinggi berada di luar atau sekitar wilayah Bogor. Dalam Peraturan Pemerintah No. 5/2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010 – 2014, sasaran yang hendak dicapai dari pembangunan sarana dan prasarana transportasi yaitu: (1) Terpenuhinya kebutuhan minimum pelayanan jasa transportasi sekaligus pendukung upaya pemulihan ekonomi, (2) Terpeliharanya kondisi fisik sarana dan prasarana transportasi agar dapat memberikan pelayanan sampai dengan batas umur teknis yang sudah direncanakan, (3) Meningkatkan sistem manajemen transportasi, (4) Meningkatkan jasa pelayanan sarana dan prasarana melalui standar teknis yang sesuai dengan kebutuhan yang berkembang secara efisien. Berdasarkan pengamatan pada Januari-Pebruari 2012 dengan cara membaca, mendengar dan melihat di beberapa media massa di Wilayah Bogor tentang informasi pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang dimuat atau diberitakan di media massa tersebut, sebagian besar (90%) merupakan informasi mengenai pelayanan yang berhubungan dengan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor, seperti informasi layanan tiket kereta api, jadwal buka-tutup jalur puncak, perbaikan jalan dan jembatan serta pengalihan jalur angkot. Untuk itu, penelitian ini menitikberatkan pada informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. Informasi-informasi tersebut dikemas dan disampaikan lewat media massa baik cetak maupun elektronik serta media online. Media massa yang dimaksud dalam hal ini adalah media massa modern seperti televisi, radio, suratkabar, majalah, dan media online. Fenomena sederhana yang terjadi tentang kebutuhan, pemilihan dan penggunaan serta kepuasan warga Desa Cilebut Barat terhadap media dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang ditemui setelah diamati antara lain, bahwa kebanyakan mereka membutuhkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi melalui media massa, misalnya mengenai perubahan jalur trayek angkot, jadwal perjalanan kereta api, hal-hal yang terjadi di jalan raya atau situasi masyarakat yang disebabkan karena pembangunan jalan (tol) dan terminal melalui program berita atau informasi di radio atau televisi karena selain menambah pengetahuan juga dapat menghibur dibanding kalau mereka harus bertanya ke petugas terkait yang memakan waktu lama. Mereka memilih media massa untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor tidak berdasarkan keinginan atau kesadaran sendiri tetapi banyak dilakukan karena orang lain, misalnya orang tua membeli suratkabar karena permintaan anaknya di rumah walaupun orang tua tersebut ikut membacanya atau mereka memilih tv prabayar karena terpaksa atau terpengaruh bujukan sales man atau bahkan ikut-ikutan karena tetangganya berlangganan tv prabayar tersebut. Mereka yang pekerjaannya petani, menonton televisi dilakukan karena mereka tidak memiliki pekerjaan lain setelah mereka melakukan pekerjaan bercocok tanam, kemudian mereka mengatakan bahwa mereka mendengarkan program tentang informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di radio terutama lebih menikmati sajian musik atau lagu-lagu yang diperdengarkan daripada
menyerap informasi yang disajikannya serta ada juga mereka yang tidak puas akan suatu informasi yang dibacanya melalui suratkabar kemudian mencarinya melalui televisi dan juga ada yang bertanya kepada orang lain yang dianggap lebih tahu, atau kepada staf kantor desa tentang informasi yang sama. Dari fenomena-fenomena tersebut di atas, maka rumusan penelitian yang relevan diidentifikasi sebagai berikut: 1. Sejauh mana kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang ada di media massa? 2. Sejauh mana pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor? 3. Sejauh mana penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor? 4. Sejauh mana kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang diperoleh melalui media massa? 5. Sejauh mana hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat? 6. Sejauh mana hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor? 7. Sejauh mana hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor?
Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas maka hal tersebut digunakan sebagai acuan untuk merumuskan tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian tersebut adalah untuk: 1. menganalisis kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi dalam media massa di Wilayah Bogor. 2. menganalisis pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. 3. menganalisis penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. 4. menganalisis kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang ada di media massa di Wilayah Bogor.
5. menganalisis hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat. 6. menganalisis hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. 7. Menganalisis hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana di Wilayah Bogor.
Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihakpihak sebagai berikut: 1. Perkembangan ilmu komunikasi pada umumnya dan pada tataran empiris di masa yang akan datang khususnya mengenai komunikasi pembangunan. 2. Pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) sebagai partner media massa dalam penyebaran informasi pembangunan, khususnya informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor kepada masyarakat khususnya di wilayah Bogor. 3. Media massa lokal yang berada di Wilayah Bogor dalam pemberitaan mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang menyeluruh dan berimbang.