PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat banyak pekerjaan menjadi semakin mudah dikerjakan. Demikian halnya kemajuan teknologi dalam proses pengolahan makanan menjadikan makanan cepat saji menjadi menu pilihan yang kini banyak tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain penyajian yang cepat sehingga tidak menghabiskan waktu lama dan dapat dihidangkan kapan dan dimana saja, higienis dan dianggap sebagai makanan bergengsi dan makanan gaul (Irianto, 2007). Masyarakat Indonesia yang berada didaerah perkotaan banyak mengalami pergeseran didalam pola konsumsi makanan. Kemajuan zaman terlebih karena pengaruh globalisasi dan meningkatnya sosial ekonomi masyarakat membuat perubahan dalam mengkonsumsi makanan yang cenderung kebarat-baratan. Makanan cepat saat saji ini telah menjadi kegemaran dan tren di masyarakat (Sulistijani, 2002). Kecenderungan gaya hidup yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat saat ini mengarahkan mereka memilih makanan yang praktis yang pengolahannya tidak membutuhkan waktu yang lama. Hal itu menjadi tantangan bagi pengusaha makanan cepat saji Salatiga tersebut untuk mengemas strategi promosi agar dapat menarik konsumen untuk membeli. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Health Education Authority (2002), usia 15–34 tahun adalah konsumen terbanyak yang memilih menu fast food. Para pengusaha yang ada di Jawa Tengah melihat bahwa tiap tahun pertumbuhan ekonomi kota Salatiga terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Salatiga, pertumbuhan ekonomi yang diukur oleh pertumbuhan produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan tahun 2011 mencapai 5,49 persen atau meningkat dari pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya 2010 yang mencapai 5,01 persen. Hal itu mendorong dibukanya usaha baru makanan cepat saji yang menjual produk makanan.
1
Persaingan usaha dalam bidang makanan cepat saji membuat beberapa perusahaan melakukan promosi penjualan untuk menarik konsumen agar membeli. Salah satu jenis promosi penjualan yang sering digunakan adalah memberikan voucher/kupon dan pemberian potongan harga. Setiap perusahaan memiliki strateginya sendiri untuk menarik minat beli konsumen agar melakukan pembelian terhadap produknya untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu kegiatannya yaitu promosi dengan memberikan potongan harga (diskon) (Sriyanti, 2009) Perusahaan makanan cepat saji di Salatiga seperti Mister Burger melakukan promosi penjualan dengan memberikan kupon diawal pembukaan outlet. Yege Steak Keboen memberikan live music setiap hari sabtu dan memberikan diskon potongan harga kepada pelanggan yang datang pada hari besar. Warung Spesial Sambal memberikan kupon sebesar Rp.25.000 kepada setiap konsumen yang telah melakukan pembelian 8 kali sebesar masing masing minimal Rp.30.000. KFC memberikan potongan harga pada periode waktu tertentu serta memberikan kupon promo kepada setiap orang dengan ketentuan pada periode promosi. KFC juga menyediakan CD edisi khusus berisi lagu artis indonesia untuk menarik konsumen melakukan pembelian sejumlah tertentu. Sebagai perusahaan waralaba makanan cepat saji yang sudah berdiri 35 tahun di Indonesia dan berkembang pesat, KFC tetap melakukan strategi promosi untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Kegiatan promosi akan memperbanyak frekuensi kunjungan pelanggan, selanjutnya akan meningkatkan penjualan dan pangsa pasar (Robinson, 1991). Strategi promosi KFC tersebut dilakukan dengan membuat program promosi yang berlaku pada periode waktu tertentu. Program promosi tersebut dibuat oleh seorang marketing manager yang berada di Jakarta dan berlaku untuk seluruh KFC di Indonesia. KFC menarik dijadikan objek penelitian ini karena gencar melakukan promosi penjualan. Peneliti ingin meneliti seberapa efektif promosi penjualan yang dilakukan oleh KFC Salatiga.
2
Berdasarkan dari hasil penelitian Shimp (2004), penelitian efektivitas promosi penjualan dalam skripsi ini akan diukur menggunakan dua indikator: 1. Meningkatnya volume penjualan 2. Meningkatnya frekuensi transaksi Peneliti memilih dua indikator tersebut karena hanya dua data itu yang tersedia dari objek penelitian.
Rumusan Masalah dan Persoalan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan dan pengamatan di lapangan dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut:
efektivitas promosi penjualan yang dilakukan oleh KFC Salatiga dari indikator volume penjualan dan frekuensi transaksi. Rumusan persoalan penelitiannya sebagai berikut: Seberapa efektif promosi penjualan yang dilakukan oleh KFC Salatiga dari indikator volume penjualan dan frekuensi transaksi?
Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah mengukur efektivitas promosi penjualan yang dilakukan KFC Salatiga Manfaat dari penelitian ini adalah 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu pertimbangan bagi KFC untuk mengambil keputusan mengenai strategi promosi yang akan dilakukan kedepan. 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk setiap orang yang membacanya mengenai efektivitas promosi penjualan yang dilakukan KFC Salatiga serta dapat dijadikan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. 3. Hasil penelitian ini dapat menjadikan pengetahuan bagi penulis sebagai bentuk aplikasi dari teori teori yang penulis dapatkan selama kuliah.
3
TELAAH TEORITIS Efektivitas Promosi Penjualan Menurut Saladin (2006), promosi penjualan terdiri atas alat insentif yang beraneka ragam, kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih cepat dan lebih kuat oleh konsumen atau pedagang. Promosi penjualan (sales promotion) adalah upaya yang dilakukan pemasaran untuk mendorong calon pembeli agar membeli lebih banyak dan lebih sering (Cummins dan Mullen, 2004). Menurut Tjiptono (1997),”promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya).” Menurut Manning dan Reece (2001), impulse buying menitikberatkan pada daya tarik atas sentimen dan gairah membeli. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004:25), pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk, dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Promosi penjualan dapat menjadi pengaruh eksternal yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Cummins dan Mullen (2004) mengatakan salah satu tujuan dari promosi penjualan adalah menciptakan ketertarikan dan mengalihkan perhatian dari harga. Konsumen yang merasa senang dan puas akan barang atau jasa yang telah dibelinya, akan berpikir untuk membeli ulang kembali barang atau jasa tersebut (Band, 1991). Menurut Indriyo (1994), promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. Keuntungan dari promosi penjualan menurut Alma (2002:146) yaitu
4
seringkali menarik perhatian konsumen; tema atau judul peralatan promosi menjadi menarik; konsumen dapat memperoleh sesuatu yang berharga seperti kupon, voucher, hadiah barang gratis, dan lain-lain; menambah jumlah konsumen dan menjaga kesetiaan konsumen; serta meningkatkan daya rangsang ataupun minat beli untuk melakukan pembelian. Menurut Syuhaily (2011), promosi penjualan secara efektif dapat menstimulus keputusan pembelian konsumen. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya hubungan yang signifikan antara sikap, harga, diskon, kupon, sampel gratis dan "Buy-one-get-one-free" dengan perilaku pembelian. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diartikan bahwa promosi penjualan terbukti efektif dalam membuat keputusan pembelian konsumen. Dalam penelitian tersebut dapat diartikan bahwa promosi penjualan dapat membuat volume penjualan meningkat. Untuk mengukur efektivitas promosi penjualan dalam penelitian ini akan menggunakan dua indikator pengukuran diambil dari penelitian Shimp (2004). Dibawah ini 9 generalisasi empiris dari fungsi dan efektivitas promosi penjualan menurut (Shimp, 2004); 1. Penurunan
harga
ritel
untuk
sementara
secara
substansial
akan
meningkatkan penjualan (disebut sales spikes). 2. Semakin besar frekuensi deals (transaksi) semakin rendah puncak deals spike. 3. Frekuensi deal mengubah harga referensi konsumen. 4. Para pengecer mengalami kurang dari 100 persen trade deal. 5. Pangsa pasar merek yang lebih tinggi kurang lentur terhadap deal. 6. Promosi yang diiklankan dapat menyebabkan meningkatnya lalu lintas toko. 7. Fitur periklanan dan display yang beroperasi secara sinergis untuk mempengaruhi penjualan merek yang dikenakan diskon. 8. Promosi dalam satu kategori produk mempengaruhi penjualan merek dalam kategori komplementer dan kompetitif. 9. Dampak mempromosikan merek-merek bermutu lebih tinggi atau lebih rendah adalah asimetris.
5
Berdasarkan dari hasil penelitian Shimp (2004), akan diambil dua indikator yang akan dipilih untuk mengukur efektivitas promosi penjualan pada penelitian ini yaitu volume penjualan dan frekuensi transaksi. Dua indikator itu digunakan karena hanya data tersebut yang tersedia dari obyek penelitian. Dibawah ini akan dijelaskan masing-masing indikator yang menjadi pengukuran efektivitas promosi penjualan pada penelitian ini.
Volume Penjualan Menurut Rangkuti (2009), volume penjualan merupakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan barang dagangan. Berdasarkan pendapat Swastha dan Irawan (2000) dapat diketahui bahwa pengukuran volume penjualan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Didasarkan jumlah unit produk yang terjual Volume penjualan yang diukur berdasarkan unit produk yang terjual, yaitu dalam jumlah unit penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu. 2. Didasarkan pada nilai produk yang terjual (omzet penjualan) Volume penjualan didasarkan pada nilai produk yang terjual, yaitu jumlah nilai penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu. Rangkuti (2009:204) mengukur volume penjualan dari aspek fisik jumlah barang yang terjual. Menurut Swastha dan irawan (2000), menyatakan bahwa volume penjualan dapat diukur secara fisik dengan menghitung barang yang terjual dan dengan menghitung nilai uangnya. Penelitian ini hendak mengukur volume penjualan dari segi fisik saja, dengan demikian definisi yang akan diikuti adalah definisi menurut Rangkuti (2009:204). Simatupang (2007) mengatakan bahwa tujuan dari promosi penjualan adalah meningkatkan volume penjualan jangka pendek dengan menciptakan tampilan dan aktivitas yang menarik untuk mendorong impulse buying atau pembelian tidak terencana. Menurut Cravens (1989), promosi penjualan mempunyai pengaruh sangat penting di dalam menentukan volume penjualan dimana menentukan pula kinerja penjualan. Nugraha (2008) menunjukkan bahwa
6
promosi penjualan yang dilakukan oleh PT. Agronesia efektif karena dapat menarik lebih banyak konsumen untuk melakukan pembelian lebih banyak air minum dalam kemasan BMC. Setelah perusahaan melakukan promosi penjualan maka volume penjualan produk air minum kemasan BMC meningkat. Pada saat promosi penjualan berlangsung maka volume penjualan meningkat, sehingga dapat dihipotesakan sebagai berikut: H1 : Rata-rata volume penjualan pada saat promosi penjualan lebih tinggi dari rata-rata volume penjualan pada saat tidak ada promosi penjualan
Frekuensi Transaksi Usman dan Armando (2006), mengatakan bahwa promosi penjualan menawarkan nilai ekstra dan intensif kepada konsumen untuk mengunjungi toko atau melakukan pembelian barang dagangan pada periode waktu yang spesifik. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa jumlah konsumen yang datang akan meningkat dan promosi penjualan dapat membuat konsumen melakukan pembelian. Jumlah transaksi saat promosi penjualan dilakukan menjadi indikator dari efektivitas promosi penjualan pada penelitian ini. Frekuensi transaksi adalah jumlah transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan dalam satu hari. Menurut Cummins dan Mullin (2004), promosi penjualan adalah upaya pemasaran untuk mendorong calon pembeli agar membeli lebih banyak dan lebih sering. Nadyati (2007) mengatakan bahwa promosi penjualan yang dilakukan oleh Giant Hypermarket Botani Square Bogor memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan jumlah transaksi dan membuat penjualan meningkat. Santoso (2010) menunjukkan bahwa promosi penjualan secara signifikan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen PT. Sumber Alfaria Trijaya. Dengan melakukan promosi penjualan frekuensi transaksi meningkat. Pada saat promosi penjualan diberikan frekuensi transaksi meningkat, sehingga dapat dihipotesakan sebagai berikut: H2: Rata rata frekuensi transaksi pada saat promosi penjualan lebih tinggi dari rata-rata frekuensi transaksi pada saat tidak ada promosi penjualan.
7
Kerangka Konseptual Efektivitas promosi penjualan
Abstrak H1
Empiris
H2
Volume penjualan
Frekuensi transaksi
Efektivitas promosi penjualan diukur menggunakan dua indikator yaitu volume penjualan dan frekuensi transaksi.
METODE PENELITIAN Obyek Penelitian Obyek penelitian menurut Arinkunto (2000), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek penelitian ini adalah KFC yang ada di Salatiga. Dalam penelitian ini yang menjadi satuan analisisnya adalah organisasi, yaitu perusahaan KFC. Peneliti akan mengambil data dari hasil volume penjualan dan frekuensi penjualan selama bulan Januari-April 2014
Jenis dan Sumber Data Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer didapat dari wawancara langsung dengan pihak manajer KFC Salatiga untuk mendapatkan informasi seputar KFC Salatiga dan data mengenai volume penjualan dan frekuensi penjualan selama periode sebelum dan setelah promosi penjualan berlangsung.
Pengukuran Konsep Menurut Tjiptono (1997),”promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang 8
yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya).” Alat promosi penjualan bisa berupa sampel produk, kupon, pengembalian tunai, harga khusus, premi, barang khusus iklan, penghargaan dukungan, pajangan dan demonstrasi di titik pembelian, dan kontes, undian serta permainan (Kotler dan Armstrong, 2004). Efektivitas promosi penjualan dalam penelitian ini diukur dengan indikator volume penjualan dan frekuensi transaksi dalam periode berlangsungnya kegiatan promosi penjualan.
Berikut Tabel Pengukuran Konsep : Berikut ini akan diuraikan indikator-indikator empiris dari masing-masing tolok ukur tersebut.
Tabel 1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Efektivitas Penjualan
Promosi
Definisi Operasional
Indikator Emprisis
Efektivitas promosi penjualan adalah seberapa jauh target promosi penjualan telah tercapai
1.Volume penjualan 2.Frekuensi transaksi
Teknik Analisa Data Menurut Sugiyono (2006), mengemukakan teknik analisis data sebagai berikut: mengelompokkan data berdasarkan variabel, mentabulasikan data berdasarkan variabel, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk menganalisa data yang telah didapat dalam penelitian ini digunakan beberapa bantuan komputer yaitu dengan menggunakan software SPSS (statistical
9
package for social science) 16.0 yang akan digunakan untuk menganalisis data yang ada.
Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada Sugiyono (2008). Data yang berisi mengenai volume penjualan dan frekuensi transaksi selama 4 bulan akan diolah dan dibagi menjadi beberapa bagian antara lain bulanan, berdasarkan hari biasa/akhir Minggu, jenis promosi penjualan (kupon dan potongan harga). Setiap bagian tersebut akan dideskriptifkan sehingga nampak perbedaan setiap bulannya.
Uji Hipotesis Efektivitas promosi penjualan diukur dengan volume penjualan dan frekuensi transaksi. Hipotesanya: 1. Rata-rata volume penjualan pada saat promosi penjualan lebih tinggi dari volume penjualan pada saat tidak ada promosi penjualan Hipotesa statistiknya: Ho: µ11 = µ12 2. Rata-rata frekuensi transaksi pada saat promosi penjualan lebih tinggi dari rata-rata frekuensi transaksi pada saat tidak ada promosi penjualan Hipotesa statistiknya: Ha: µ11 > µ12 Hipotesis tersebut diuji dengan t-test (paired sample test) yang rumusnya:
Keterangan: = Rata-rata sampel 1
10
= Rata-rata sampel 2 = Varians sampel 1 = Varians sampel 2 Apabila tingkat signifikansinya > 0,05 maka Ho diterima dan apabila <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
BAHASAN PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah KFC Indonesia1 KFC mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1978 dengan berdirinya PT. Fast Food Indonesia, Tbk yang didirikan oleh kelompok usaha Gelael. PT. Fast Food Indonesia, Tbk merupakan pemegang hak eksklusif waralaba restoran KFC di Indonesia dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Melalui perjanjian franchise PT. Fast Food Indonesia, Tbk membeli merek dagang KFC untuk membuka restoran di Indonesia. PT. Fast Food Indonesia, Tbk memiliki hak penuh dalam membangun dan mengoperasikan KFC di Indonesia. Setiap kali pembukaan restoran baru, perusahaan berpedoman pada
standar yang telah
disyaratkan oleh Yum! Brands Inc. sebagai perusahaan franchisor. Kontrak franchise akan diperpanjang setiap sepuluh tahun sekali dan dapat dibatalkan jika perusahaan tidak mematuhi persyaratan yang tercantum atau melakukan pelanggaran berat terhadap perjanjian franchise seperti pelanggaran dalam ketidaksesuaian aspek mutu, pelayanan, kebersihan dan operasi restoran yang disyaratkan. Keberadaan KFC mulai dikenal di Indonesia dengan dibukanya restoran KFC yang pertama pada bulan Oktober 1979 di jalan Melawai, Jakarta Selatan. Dengan fokus pada Quality, Service, Cleanliness (QSC), KFC terus berkembang
1
Sumber: PT. Fast Food Indonesia, Tbk (KFC). 2005. Handsout. Jakarta
11
menjadi sebuah restoran cepat saji dengan mutu, pelayanan dan kebersihan yang terjamin. Keberhasilan pada restoran pertama ini selanjutnya diikuti dengan pembukaan restoran KFC di kota-kota besar lainnya. Struktur Organisasi PT. Fast Food Indonesia 2 Pengelolaan suatu perusahaan disusun dalam suatu struktur organisasi yang mampu menjelaskan dan membatasi setiap individu dalam perusahaan untuk melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Struktur organisasi adalah bagan yang berisikan kerangka kerja dan garis pertanggungjawaban yang menghubungkan fungsi-fungsi yang terdapat dalam suatu organisasi. Struktur PT. Fast Food Indonesia adalah bentuk organisasi garis dan staf. Pada organisasi ini terdapat kesatuan perintah yang tetap dipertahankan, dimana atasan memiliki sejumlah bawahan dan bawahan hanya menerima perintah dari satu atasan langsung serta bertanggung jawab penuh terhadap atasan tersebut atas pelaksanaan kerjanya. Dalam operasionalnya, PT. Fast Food Indonesia memiliki struktur organisasi yang saling berkaitan antara struktur organisasi perusahaan pusat dengan struktur organisasi restoran. Pada struktur organisasi perusahaan pusat, PT. Fast Food Indonesia dipimpin oleh seorang Board of Director (BoD) yang membawahi dua tingkatan dan dibantu oleh seorang Internal Audit. Pada tingkat pertama Board of Director membawahi General Manager Operation, General Manager Business Development dan General Manager Finance &Administration. Pada tingkat kedua Board of Director membawahi beberapa Departemen Manager yang berada langsung dibawah General Manager tersebut. Sedangkan struktur organisasi untuk setiap restoran dipimpin oleh seorang Restaurant Manager (RM). Masing-masing RM akan bertanggung jawab penuh kepada Area Manager yang berada dibawah Departement Regional Operations. Departemen tersebut berada dua tingkat dibawah BoD. Pada setiap outlet, RM dibantu oleh seorang Assistan Restaurant Manager (ARM) dan langsung membawahi bagian 2
Sumber: PT. Fast Food Indonesia, Tbk (KFC). 2005. Handsout. Jakarta
12
Cashier, bagian Back Up, bagian Dining, bagian Cooking dan bagian Kitchen. Untuk mempermudah pendataan hasil penjualan setiap harinya, ARM langsung berhubungan dengan seorang Chief Cashier yang posisinya lebih tinggi dari bagian lainnya. Setiap program promosi yang dilakukan oleh PT. Fast Food Indonesia cabang ditentukan oleh manajer marketing area. Untuk KFC Salatiga, program promosi dibuat oleh manajer marketing PT. Fast Food Indonesia yang ada di Semarang.
KFC Salatiga KFC Salatiga berdiri tanggal 24 Desember 1993 di Jl. Diponegoro no 35. Visi KFC Salatiga 1. Menjadi restoran cepat saji terdepan di Indonesia 2. Inovatif menampilkan image modern 3. Inovatif menampilkan quality product yang prima 4. Inovatif dalam pelayanan yang lebih dari yang diharapkan 5. Inovatif dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan setiap waktu Misi KFC Salatiga 1. Selalu mengikuti perkembangan global 2. Melakukan perubahan dengan cepat dalam cara berpikir dan cara bekerja 3. Terus berinovasi yang dimulai dari diri sendiri 4. Berkarya dengan rasa bangga yang tinggi 5. Menciptakan hasil yang memuaskan
13
Analisis Deskriptif Data yang ada dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel. Pengolahan ini dilakukan untuk menunjukkan rata rata dari volume penjualan dan frekuensi transaksi tiap bulan. Rata rata tiap penjualan pada hari biasa dan akhir Minggu, rata-rata saat diberikan promosi penjualan dan saat tidak diberikan promosi penjualan.
Paket produk yang termasuk dalam promosi penjualan KFC
Tabel 2 Paket Promosi Penjualan Produk KFC No 1 2
Nama Paket
Isi
Wing Bucket Super Besar 1
7 Ayam (sayap) 1 Ayam (dada/sayap), 1 nasi, 1 pepsi 3 Super Besar 2 2 Ayam (dada/paha), 1 nasi, 1 pepsi 4 Super Wow 1 1 Ayam (dada/paha), 1 nasi, 1 pepsi 5 Super Wow 2 1 Ayam (sayap), 1 nasi, 1 pepsi 6 Super Wow 3 1 Ayam (dada), 1 nasi, 1 pepsi Sumber : Data primer, Juni 2014
Harga Normal Rp. 78.000 Rp. 26.000
Harga Promo Rp. 40.000 Rp. 13.000
Rp. 35.000 Rp. 25.500 Rp. 36.000 Rp. 20.500
Rp. 16.000 Rp. 18.636 Rp. 15.000 Rp. 15.000
Promosi penjualan yang dilakukan KFC dalam periode Januari-April 2014 adalah KFC Wing Bucket, paket Super Besar 1 dan 2, Snack Attack, paket Wow, paket Super Bola 1 dan 2, kupon Super Bola 1 dan 2. Berikut ini akan dideskripsikan rata-rata volume penjualan dan rata-rata frekuensi transaksi per bulan.
a. Bulan Januari Promosi penjualan selama bulan Januari 2014 adalah paket Super Besar 1 dan 2, paket Wing Bucket yang diadakan setiap hari Rabu, Snack Attack diadakan setiap hari Senin.
14
Tabel 3 Rata-rata Volume Penjualan dan Frekuensi Transaksi per Januari-April 2014 Januari No 1 2
3
4
5
Keterangan
Februari
Maret
April
Penjualan (item)
Jumlah Transaksi
Jumlah Transaksi
Penjualan (item)
Jumlah Transaksi
Penjualan (item)
Penjualan (item)
Jumlah Transaksi
2070
692
1689
424
1937
532
2198
729
2104
701
1687
424
1950
539
2218
734
1971
695
1693
425
1909
517
2142
715
2238
729
-
-
2013
567
2198
-
-
-
-
-
-
729
Rata rata perhari Rata-rata penjualan hari biasa Rata-rata akhir minggu Rata-rata pemberian potongan harga Rata-rata pemberian potongan harga dan kupon
-
Sumber : Data primer yang telah diolah, Juni 2014
Dari tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa volume penjualan di hari biasa memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan diakhir Minggu. Rata-rata pada saat potongan harga juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata penjualan per hari. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa hari biasa dimana promosi penjualan diberikan nampak lebih tinggi dibanding akhir Minggu. Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa frekuensi transaksi paling tinggi dilihat per harinya pada hari biasa yaitu pada hari Senin sampai Jumat sebesar 701 transaksi dibandingkan akhir minggu sebesar 695 transaksi. Frekuensi transaksi pada saat pemberian potongan harga lebih tinggi dibandingkan saat tidak diberikan sebesar 729 transaksi. Dari data tersebut dapat dikatakan saat promosi penjualan pada hari biasa dari Senin sampai Jumat frekuensi transaksi lebih tinggi.
b. Bulan Februari Pada bulan Februari 2014 KFC Salatiga tidak memberikan promosi penjualan.
15
Dari tabel 3 diatas menunjukkan rata-rata bulan Februari saat tidak ada promosi penjualan. Hasilnya menunjukkan bahwa akhir minggu rata-rata volume penjualan lebih tinggi yaitu 1693 dibandingkan pada hari biasa dari Senin sampai Jumat yaitu 1687. Dari tabel 3 menunjukkan rata-rata frekuensi transaksi bulan Februari saat tidak ada promosi penjualan. Rata-rata menunjukkan nilai yang sama yaitu sebesar 424 transaksi per harinya. Rata-rata transaksi pada akhir Minggu lebih besar dibandingkan rata-rata pada hari biasa.
c. Bulan Maret Promosi penjualan bulan Maret 2014 adalah Wing Bucket diadakan pada tanggal 1-15 Maret setelah itu dilanjutkan setiap hari Senin dan Kamis sampai akhir bulan Maret. Snack Attack diadakan juga diadakan setiap hari Senin dibulan ini. Dari tabel 3 diatas menunjukkan rata-rata pada hari biasa Senin sampai Jumat lebih tinggi yaitu 1950 dibandingkan akhir Minggu sebesar 1909. Rata-rata volume penjualan saat ada promosi penjualan lebih tinggi yaitu 2013 bila dibandingkan saat tidak ada promosi penjualan rata-rata volume penjualan lebih rendah yaitu 1950. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan saat promosi penjualan diberikan rata-rata volume penjualan akan lebih tinggi dibandingkan saat tidak ada promosi penjualan. Dari tabel 3 diatas menunjukkan rata-rata transaksi pada hari biasa lebih tinggi yaitu 539 dibandingkan rata-rata transaksi pada akhir Minggu sebesar 517. Rata-rata frekuensi transaksi pada saat promosi penjualan lebih tinggi yaitu 567 transaksi dibandingkan saat tidak ada promosi penjualan yaitu sebesar 532 transaksi. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa saat promosi penjualan diberikan rata-rata transaksi akan meningkat dibandingkan saat tidak ada promosi penjualan.
16
d. Bulan April Promosi penjualan bulan April 2014 adalah paket Super Bola 1 dan 2, Wing Bucket, Super Wow diadakan setiap hari selama bulan April. Paket Snack Attack diadakan setiap hari Senin dan pemberian kupon undian paket Super Bola 1 dan 2 selama satu bulan penuh. Dari tabel 3 diatas menunjukkan rata-rata volume penjualan pada hari biasa lebih tinggi yaitu 2218 dibandingkan rata-rata volume penjualan pada akhir minggu yaitu sebesar 2142. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui hari biasa lebih tinggi karena ada penambahan Snack Attack tiap Senin. Dari tabel 3 diatas menunjukkan rata-rata frekuensi transaksi dihari biasa lebih tinggi yaitu 734 transaksi dibandingkan rata-rata frekuensi transaksi pada akhir Minggu yaitu 715 transaksi. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui ratarata transaksi lebih tinggi saat produk yang mendapat promosi penjualan lebih banyak diberikan yaitu hari biasa.
Uji Hipotesis Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini maka akan digunakan model Compare Mean. Uji hipotesis dilakukan dengan mengolah data dengan membandingkan volume penjualan-bulan penelitian, volume penjualan-hari biasa (Senin-Jumat)/akhir Minggu, volume penjualan-hari tanpa promosi/hari ada promosi, volume penjualan-jenis promosi penjualan (potongan harga/ kupon dan potongan harga). Data dalam penelitian ini akan diolah menggunakan SPSS 16.0 dengan menguji apakah ada perbedaan rata-rata volume penjualan dan frekuensi sebelum dan setelah promosi penjualan dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05).
Perbedaan Volume Penjualan Di atas telah dijelaskan rata-rata volume penjualan dan frekuensi transaksi per bulannya. Dibawah ini akan dideskripsikan rata-rata volume penjualan selama 4 bulan. Berikut ini deskripsi perbedaan volume penjualan menurut ada/tidaknya promosi penjualan dan kategori hari.
17
Tabel 7 Perbedaan Volume Penjualan No 1 2 3 4 5
6 7
Keterangan Hari Tanpa Promosi Hari Ada Promosi Hari biasa tanpa promosi Hari biasa dengan promosi Hari Biasa dengan dan Tanpa Promosi Akhir Minggu
Ratarata (item) 1.821 2.141 1825
T-test (Sign)
Keputusan Hipotetis
84.72 (0.000) 70.77 (0.000)
Menolak Ho Promosi penjualan efektif Menolak Ho Promosi penjualan efektif
84.83 (0.000)
Menolak Ho Promosi penjualan efektif – karena rata-rata total volume penjualan di hari biasa bukan hanya mendekati tetapi justru melebihi rata-rata volume penjualan akhir minggu Menolak Ho Promosi penjualan efektif
2084 2.000
1.928
Promosi dengan 2.081 59.58 potongan harga (0.000) 8 Promosi dengan 2.196 potongan harga dan kupon Sumber : Data primer yang telah diolah, Juni 2014
Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan rata-rata volume penjualan pada saat ada promosi penjualan lebih besar yaitu 2141 daripada rata-rata volume penjualan pada saat tidak ada promosi penjualan hanya 1821. Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara volume menjualan akhir Minggu dengan hari biasa. Hal itu menunjukkan bahwa program promosi penjualan pada hari biasa berhasil meningkatkan volume penjualan sehingga mendekati volume penjualan akhir minggu. Berdasarkan hasil analisis menggunakan paired sample test tabel 7 dapat diketahui bahwa volume penjualan pada bulan Januari sampai April menunjukkan hasil yang signifikan, dapat dilihat pada tingkat signifikansi = 0,000 < α 0,05 maka Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan yang signifikan pada volume penjualan saat promosi penjualan diberikan yaitu pada hari biasa dibandingkan akhir Minggu. Pada masing masing pengujian, hasil saat promosi penjualan diberikan, maka volume penjualan meningkat signifikan. Hal itu sesuai dengan pendapat Tjiptono (1997) yang mengatakan bahwa ”promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif
18
yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Simatupang (2007) mengatakan bahwa tujuan dari promosi penjualan adalah meningkatkan volume penjualan jangka pendek dengan menciptakan tampilan dan aktivitas yang menarik untuk mendorong impulse buying atau pembelian tidak terencana. Menurut Cravens (1989), promosi penjualan mempunyai pengaruh sangat penting di dalam menentukan volume penjualan dimana menentukan pula kinerja penjualan. Hasil tersebut menjelaskan bahwa promosi penjualan yang dilakukan efektif.
Perbedaan Frekuensi Transaksi Dibawah ini akan dideskripsikan rata-rata volume penjualan selama 4 bulan. Berikut ini deskripsi perbedaan frekuensi transaksi menurut ada/tidaknya promosi penjualan dan kategori hari. Tabel 8 Perbedaan Frekuensi Transaksi
1
Hari Tanpa Promosi
Ratarata (kali) 437
2
Hari Ada Promosi
676
(0.000)
3
Hari biasa tanpa promosi Hari biasa dengan promosi Hari Biasa dengan
529
45.78
Menolak Ho
(0.000)
Promosi penjualan efektif
49.65
Menolak Ho Promosi penjualan efektif – karena rata-rata
No
4 3
Keterangan
670 605
dan Tanpa Promosi
T-test (Sign) 49.54
(0.000)
Keputusan Hipotetis Menolak Ho Promosi penjualan efektif
total frekuensi transaksi di hari biasa bukan 4
Akhir Minggu
584
hanya mendekati tetapi justru melebihi rata-rata frekuensi transaksi akhir minggu
5
Promosi dengan 608 43.83 Menolak Ho potongan harga (0.000) Promosi penjualan efektif 6 Promosi dengan 726 potongan harga dan kupon Sumber : Data primer yang telah diolah, Juni 2014
19
Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukkan perbedaan yang signifikan pada rata-rata frekuensi transaksi saat ada promosi penjualan lebih besar daripada frekuensi transaksi saat tanpa promosi penjualan. Berdasarkan tabel 8 dapat dijelaskan bahwa perbedaan yang signifikan rata-rata frekuensi transaksi antara akhir Minggu dengan hari biasa. Hal itu menunjukkan bahwa saat hari biasa dari Senin sampai Jumat rata-rata frekuensi transaksi meningkat lebih besar dari pada akhir Minggu. Berdasarkan hasil analisis menggunakan paired sample test tabel 8 diatas dapat diketahui bahwa frekuensi transaksi pada bulan Januari sampai April menunjukkan hasil yang signifikan, dapat dilihat pada tabel 8 tingkat signifikansi = 0,000 < α 0,05 maka Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada frekuensi transaksi saat promosi penjualan diberikan terutama pada hari biasa dibandingkan hari minggu. Hal itu sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Cummins dan Mullin (2004:1), promosi penjualan adalah upaya pemasaran untuk mendorong calon pembeli agar membeli lebih banyak dan lebih sering. Hasil tersebut menjelaskan bahwa promosi penjualan yang dilakukan efektif.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan uji hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi penjualan pada KFC Salatiga efektif. Hasil uji hipotesis beda rata-rata terbukti bahwa volume penjualan dan frekuensi transaksi meningkat saat promosi penjualan diberikan. Peningkatan itu terjadi pada hari biasa yaitu Senin sampai Jumat pada saat dilakukan promosi penjualan volume penjualan dan jumlah transaksinya mendekati akhir Minggu. Berdasarkan hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa jumlah promosi penjualan yang diberikan membuat volume penjualan dan frekuensi transaksi lebih tinggi dibandingkan saat promosi penjualan sedikit diberikan. Hal itu ditunjukkan pada bulan April yang lebih banyak jumlah promosi penjualannya dibandingkan bulan Januari dan Maret yang sedikit jumlah promosi penjualan.
20
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini terbatas hanya meneliti efektivitas promosi penjualan dengan mengukur volume penjualan dan frekuensi transaksi pada KFC Salatiga, belum memperhitungkan efisiensi promosi penjualan. Semakin banyak promosi penjualan yang dilakukan tentu biaya yang dikeluarkan juga ikut bertambah. Oleh karena itu, pada penelitian yang akan datang dapat diteliti mengenai penelitian minimum penjualan (BEP).
Saran Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas, beberapa saran dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi KFC Indonesia: Dari hasil penelitian terbukti promosi penjualan yang diberikan efektif meningkatkan volume penjualan dan frekuensi transaksi. Oleh karena itu KFC dapat mempertahankan dan meningkatkan program promosi penjualan ini apalagi jika memperhatikan rendahnya penjualan di bulan Februari saat tanpa promosi penjualan sama sekali. Untuk meningkatkan volume penjualan dan frekuensi transaksi dalam jangka pendek KFC dapat melakukan promosi penjualan, namun untuk jangka panjang KFC tidak dapat mengandalkan promosi penjualan sebagai strategi utama untuk bertahan dalam persaingan usaha.
21
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Bandung: CV. Alfabeta. Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Edisi Revisi V, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta. Baker, Gary. 2000. Marketing Management. Twelved Edition. New York: MC Graw Hill, Inc. Buchari, Alma.1992.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta. Cummins, Julian. Roddy Mullin. 2004. Sales Promotion . PPM. Jakarta Cravens, David, Robert woodruff and Joe Stamper, 1989, An analytical Approach for Evaluating Sales Territory Performance, Journal of Marketing, 36(1):31-37 Fandy Tjiptono, 1997, Strategi Pemasaran, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta Glanz, Karen, Barbara. K.R., Frances, 2002. Health Behavior & Health Education Theory, Research, & Practise. San Fransisco: Jossey Bass. Ihalauw, John JOI. 2000. Bangunan Teori Edisi Milenium. Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Satya Wacana: Salatiga Indriyo Gitosudarmo,1994. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta Irianto, Pekik Djoko, 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahraga. Penerbit Andi, Yogyakarta. J. Paul Peter dan Jerry C.Olson, 1996, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Jakarta
Komarudin, 1994, Ensiklopedia Manajemen, Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara Kotler, Philip. Gary Armstrong. 2004, Dasar-dasar pemasaran. Jakarta : PT. Indeks. Kotler, Philip. (2005). Marketing Management, 11th Edition. Pearson Education Inc, New Jersey. 22
Kotler, Armstrong . 1996. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Prenhallindo. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi dan Kontrol, Jilid 1, Jakarta, PT. Prehalindo _____, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Terjemah Hendra, Teguh, dkk, Jakarta: Prerhallindo Lisnawaty. Hubungan Pengetahuan dan Pola Konsumsi Fast Food dengan Status Gizi Remaja yang Berkunjung ke Restoran Fast Food di Mall Panakkukang Makassar (Skripsi). Makassar: Universitas Hasanuddin; 2008. Nadyati, S. 2007. Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada Giant Hypermarket Botani Square Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Osman, Syuhaily; Fah, Benjamin Chan Yin; Foon, Yeoh Sok. International Journal of Marketing Studies 3 . 3 (Aug 2011): 78-88). Robinson, W.A., 1991. Promosi Penjualan Terbaik. Seri Pemasaran dan Promosi,Penerbit PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. Sutardi, Tedy. 2007. Antropologi Mengungkap Keragaman Budaya. Bandung: PT. Setia Purna Inves Saladin, Djasmin. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Cetakan Ketiga, Bandung: Linda Karya Saladin, Djasmin. 2006. Manajemen Pemasaran. Edisi Keempat. Bandung: Linda Karya. Santoso Budi. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pada PT. Sumber Alfataria Trijaya (Alfamart) Bandung(skripsi). Bandung ; Universitas Pasundan. 2010 Shimp. A Terence. 2004. Periklanan dan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi Kelima. Jilid 2. Penerbit Erlangga Simamora (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ke 3, STIE YKPN, Yogyakarta Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta, Bandung , 2006, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung
23
Sulistijani, Dina Agoes, 2002. Sehat Dengan Menu Berserat. Trubus Agriwidya, Jakarta. Supramono dan Sugiarto., 1993. Statistika. Andi Offset, Yogyakarta. Usman, Indrianawati dan Rizky Adhitya Arnando. 2006. Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Repurchase Melalui Trial dengan Moderasi Fear Of Losing Facepada Sogo Department Strore Surabaya. Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Diakses tanggal 3 Oktober 2012. Walpole, R. E. (1993). Pengantar statistika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
24
Daftar pertanyaan Wawancara kepada manajer KFC Salatiga Efektivitas Promosi Penjualan pada KFC Salatiga 1. Bagaimana sejarah dan perkembangan KFC Salatiga? 2. Apa visi, misi dari KFC Salatiga? 3. Apa saja kegiatan promosi penjualan dari produk KFC Salatiga? 4. Berapa volume penjualan dan jumlah transaksi KFC Salatiga dari bulan Januari-April ?
25
Volume Penjualan di KFC per Januari 2014 Tanggal
Volum e penjua lan
1 Jan
1967
2 Jan
1949
3 Jan
1986
4 Jan
2012
5 Jan
2032
6 Jan
2131
7 Jan
2007
8 Jan
2467
9 Jan
2002
10 Jan
2092
11 Jan
1944
12 Jan
1997
13 Jan
2011
14 Jan
2004
15 Jan
2412
16 Jan
2112
17 Jan
2022
18 Jan
1907
19 Jan
1947
20 Jan
1976
21 Jan
1994
22 Jan
2721
23 Jan
2101
24 Jan
2021
25 Jan
1947
26
26 Jan
1989
27 Jan
1948
28 Jan
2398
29 Jan
2027
30 Jan
1979
31 Jan
2078
Total
64180
Volume penjualan KFC per bulan Februari 2014 Tanggal Volum e penjua lan 1 Feb
1774
2 Feb
1764
3 Feb
1656
4 Feb
1784
5 Feb
1745
6 Feb
1687
7 Feb
1545
8 Feb
1681
9 Feb
1545
10 Feb
1687
11 Feb
1645
12 Feb
1740
13 Feb
1789
14 Feb
1735
15 Feb
1644
16 Feb
1748
17 Feb
1689
27
18 Feb
1711
19 Feb
1615
20 Feb
1677
21 Feb
1719
22 Feb
1643
23 Feb
1745
24 Feb
1710
25 Feb
1634
26 Feb
1647
27 Feb
1635
28 Feb
1708
Total
47302
Volume Penjualan KFC per bulan Maret 2014 Tanggal
Volume Penjualan
1 Mar
2012
2 Mar
1998
3 Mar
1974
4 Mar
1986
5 Mar
1978
6 Mar
1936
7 Mar
1987
8 Mar
1997
9 Mar
2021
10 Mar
2029
11 Mar
1996
12 Mar
2035
28
13 Mar
2048
14 Mar
1997
15 Mar
2041
16 Mar
1989
17 Mar
2015
18 Mar
1802
19 Mar
1875
20 Mar
2058
21 Mar
1721
22 Mar
1828
23 Mar
1709
24 Mar
2104
25 Mar
1841
26 Mar
1715
27 Mar
2048
28 Mar
1812
29 Mar
1654
30 Mar
1845
31 Mar
2003
Total
60056
29
Volume Penjualan KFC Salatiga per April 2014 Tanggal
Volume penjualan
1 Apr
2242
2 Apr
2189
3 Apr
2311
4 Apr
2021
5 Apr
2019
6 Apr
2359
7 Apr
2213
8 Apr
2589
9 Apr
2912
10 Apr
2012
11 Apr
1933
12 Apr
2017
13 Apr
2314
14 Apr
2001
15 Apr
2689
16 Apr
1955
17 Apr
1897
18 Apr
1986
19 Apr
2012
20 Apr
2112
21 Apr
2021
22 Apr
2771
23 Apr
2215
24 Apr
2010
25 Apr
2031
26 Apr
2109
27 Apr
2201
30
28 Apr
2664
29 Apr
2154
30 Apr
1997
Total
65956
Tabulasi Data Volume Penjualan dan Frekuensi Transaksi
Tangg al
Hari
Volume Penjualan
1-Jan
Rabu
1967
2-Jan
Kamis
1949
3-Jan
Jumat
1986
4-Jan
Sabtu
2012
5-Jan
Minggu
2032
6-Jan
Senin
2131
7-Jan
Selasa
2007
8-Jan
Rabu
2467
9-Jan
Kamis
2002
10-Jan
Jumat
2092
11-Jan
Sabtu
1944
12-Jan
Minggu
1997
13-Jan
Senin
2011
14-Jan
Selasa
2004
Frekuensi Transaksi
Ada/tidak Promosi
Jenis Promosi penjualan
Kategori Hari
Bulan
1. Tidak Ada 2. Ada
1. Potongan harga 2.Kupon & potongan
1.SeninJumat 2. SabtuMinggu
1. Januari 2.Februari 3.Maret 4.April
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
631
2
627
2
612
2
645
2
617
2
686
2
694
2
728
2
687
2
683
2
691
2
701
2
778
2
727
2
31
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0
15-Jan
Rabu
2412
16-Jan
Kamis
2112
17-Jan
Jumat
2022
18-Jan
Sabtu
1907
19-Jan
Minggu
1947
20-Jan
Senin
1976
21-Jan
Selasa
1994
22-Jan
Rabu
2721
23-Jan
Kamis
2101
24-Jan
Jumat
2021
25-Jan
Sabtu
1947
26-Jan
Minggu
1989
27-Jan
Senin
1948
28-Jan
Selasa
2398
29-Jan
Rabu
2027
30-Jan
Kamis
1979
31-Jan
Jumat
2078
1-Feb
Sabtu
1774
2-Feb
Minggu
1764
3-Feb
Senin
1656
4-Feb
Selasa
1784
5-Feb
Rabu
1745
6-Feb
Kamis
1687
7-Feb
Jumat
1545
8-Feb
Sabtu
1681
679
2
703
2
589
2
717
2
694
2
688
2
682
2
708
2
796
2
698
2
711
2
786
2
752
2
699
2
734
2
761
2
668
2
412
1
423
1
454
1
428
1
399
1
456
1
457
1
462
1
32
1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
2
9-Feb
Minggu
1545
10-Feb
Senin
1687
11-Feb
Selasa
1645
12-Feb
Rabu
1740
13-Feb
Kamis
1789
14-Feb
Jumat
1735
15-Feb
Sabtu
1644
16-Feb
Minggu
1748
17-Feb
Senin
1689
18-Feb
Selasa
1711
19-Feb
Rabu
1615
20-Feb
Kamis
1677
21-Feb
Jumat
1719
22-Feb
Sabtu
1643
23-Feb
Minggu
1745
24-Feb
Senin
1710
25-Feb
Selasa
1634
26-Feb
Rabu
1647
27-Feb
Kamis
1635
28-Feb
Jumat
1708
1-Mar
Sabtu
2012
2-Mar
Minggu
1998
3-Mar
Senin
1974
4-Mar
Selasa
1986
5-Mar
Rabu
1978
401
1
407
1
398
1
392
1
407
1
432
1
456
1
421
1
421
1
414
1
402
1
423
1
451
1
414
1
409
1
397
1
428
1
472
1
418
1
432
1
521
2
590
2
572
2
545
2
579
2
33
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
3
2
3
1
3
1
3
1
3
6-Mar
Kamis
1936
7-Mar
Jumat
1987
8-Mar
Sabtu
1997
9-Mar
Minggu
2021
Senin
2029
Selasa
1996
Rabu
2035
Kamis
2048
Jumat
1997
Sabtu
2041
Minggu
1989
Senin
2015
Selasa
1802
Rabu
1875
Kamis
2058
Jumat
1721
Sabtu
1828
Minggu
1709
Senin
2104
Selasa
1841
Rabu
1715
Kamis
2048
Jumat
1812
Sabtu
1654
Minggu
1845
10Mar 11Mar 12Mar 13Mar 14Mar 15Mar 16Mar 17Mar 18Mar 19Mar 20Mar 21Mar 22Mar 23Mar 24Mar 25Mar 26Mar 27Mar 28Mar 29Mar 30Mar
539
2
586
2
521
2
589
2
574
2
549
2
568
2
585
2
578
2
549
2
487
1
596
2
495
1
421
1
623
2
521
1
519
1
510
1
589
2
438
1
427
1
580
2
437
1
468
1
420
1
34
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
1
3
1
3
2
3
2
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
2
3
2
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
2
3
2
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
2
3
2
3
31Mar
Senin
2003
1-Apr
Selasa
2242
2-Apr
Rabu
2189
3-Apr
Kamis
2311
4-Apr
Jumat
2021
5-Apr
Sabtu
2019
6-Apr
Minggu
2359
7-Apr
Senin
2213
8-Apr
Selasa
2589
9-Apr
Rabu
2912
10-Apr
Kamis
2012
11-Apr
Jumat
1933
12-Apr
Sabtu
2017
13-Apr
Minggu
2314
14-Apr
Senin
2001
15-Apr
Selasa
2689
16-Apr
Rabu
1955
17-Apr
Kamis
1897
18-Apr
Jumat
1986
19-Apr
Sabtu
2012
20-Apr
Minggu
2112
21-Apr
Senin
2021
22-Apr
Selasa
2771
23-Apr
Rabu
2215
24-Apr
Kamis
2010
25-Apr
Jumat
2031
531
2
712
2
705
2
732
2
731
2
710
2
750
2
698
2
811
2
739 701 689 701 721 710 823 715 695 701 686 723 711 849 704 679 710
35
1 2 2 2 2 2 2 2 2
1
3
1
4
1
4
1
4
1
4
2
4
2
4
1
4
1
4
2
2
1
4
2
2
1
4
2
2
1
4
2
2
2
4
2
2
2
4
2
2
1
4
2
2
1
4
2
2
1
4
2
2
1
4
2
2
1
4
2
2
2
4
2
2
2
4
2
2
1
4
2
2
1
4
2
2
1
4
2
2
1
4
2
2
1
4
26-Apr
Sabtu
2109
27-Apr
Minggu
2201
28-Apr
Senin
2664
29-Apr
Selasa
2154
30-Apr
Rabu
1997
703 732 878 741 721
2
2
2
4
2
2
2
4
2
2
1
4
2
2
1
4
2
2
1
4
Jumlah Transaksi per Januari-April 2014 Jumlah Transaksi
Tanggal Januari
Februari
Maret
April
1
631
412
521
712
2
627
423
590
705
3
612
454
572
732
4
645
428
545
731
5
617
399
579
710
6
686
456
539
750
7
694
457
586
698
8
728
462
521
811
9
687
401
589
739
10
683
407
574
701
11
691
398
549
689
12
701
392
568
701
13
778
407
585
721
14
727
432
578
710
15
799
456
549
823
16
703
421
487
715
17
589
421
596
695
18
717
414
495
701
19
694
402
421
686
20
688
423
623
723
36
21
682
451
521
711
22
708
414
519
849
23
796
409
510
704
24
698
397
589
679
25
711
428
438
710
26
786
472
427
703
27
752
418
580
732
28
699
432
437
878
29
734
468
741
30
761
420
721
31
668
531
Total
22597
11886
16553
21419
Pengolahan Data Volume Penjualan Paired Samples Statistics Mean Volume Penjualan
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
1979.10
120
255.659
23.338
2.500
120
1.1302
.1032
1979.10
120
255.659
23.338
1.28
120
.453
.041
1979.10
120
255.659
23.338
1.55
120
.500
.046
2142.81
58
238.427
31.307
2.52
58
.504
.066
Pair 1 Bulan penelitian 2014 Pair 2
Pair 3
Volume Penjualan Hari biasa & akhir minggu Volume Penjualan Hari dengan/tanpa promosi Volume Penjualan
Pair 4 Jenis promosi penjualan
37
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference
Mean Pair 1
Volume
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
Sig. (2Lower
Upper
t
df
tailed)
1976.60
255.36
23.31
1930.44
2022.75
84.79 119
.000
1977.81
255.71
23.34
1931.59
2024.03
84.72 119
.000
1977.42
255.32
23.30
1931.27
2023.57
84.83 119
.000
2100.97
212.42
23.60
2054.00
2147.94
89.01
.000
penjualan - Bulan penelitian 2014 Pair 2
Volume penjualan - Hari biasa & akhir minggu
Pair 3
Volume penjualan - Hari dengan/tanpa promosi
Pair 4
Volume
80
penjualan - Jenis promosi penjualan
Pengolahan Data Frekuensi Transaksi Paired Samples Statistics Mean Frekuensi Transaksi
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
597.7500
120
130.29645
11.89438
2.5000
120
1.13018
.10317
597.7500
120
130.29645
11.89438
1.2833
120
.45251
.04131
597.7500
120
130.29645
11.89438
1.6750
120
.47034
.04294
675.3210
81
77.11271
8.56808
2.7160
81
.45372
.05041
Pair 1 Bulan penelitian 2014 Pair 2
Pair 3
Frekuensi Transaksi Hari biasa & akhir minggu Frekuensi Transaksi Hari dengan/tanpa promosi Frekuensi Transaksi
Pair 4 Jenis promosi penjualan
38
Mean
Pair 1
Pair 2
Pair 3
Pair 4
Frekuensi Transaksi Bulan penelitian 2014 Frekuensi Transaksi Hari biasa & akhir minggu
Frekuensi Transaksi Hari dengan/tanpa promosi Frekuensi Transaksi Jenis promosi penjualan
Paired Samples Test Paired Differences Std. Std. 95% Confidence Deviatio Error Interval of the n Mean Difference Lower Upper
t
df
Sig. (2tailed)
597.21
132.11
12.06
573.33
621.09
49.51
119
.000
598.43
132.30
12.07
574.51
622.34
49.54
119
.000
598.16
131.95
12.04
574.31
622.01
49.65
119
.000
86.99
11.42
648.45
694.20
58.77
57
.000
671.32
39