PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menapak dekade awal kiprah dan pengabdian, STKIP Setiabudhi Rangkasbitung dihadapkan pada peluang dan sekaligus tantangan global dengan lingkungan dan tatanan yang terus berubah dengan cepat. Di dalam masyarakat masa depan, ilmu pengetahuan diyakini akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi
dan
kesejahteraan
masyarakat.
Penguasaan
dan
pemanfaatan
ilmu
pengetahuan merupakan peluang dan tantangan yang memerlukan tanggapan cepat dan strategis. STKIP Setiabudhi Rangkasbitung bertekad memainkan peran sebagai kekuatan intelektual bagi lahirnya masyarakat baru yang berbasis pengetahuan (knowledge society). Pada saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai krisis dan perubahan besar yang pada muaranya diharapkan akan melahirkan masyarakat madani (civil society). Perubahan-perubahan ini dicirikan oleh demokratisasi, otonomi dan kesadaran Bhineka Tunggal Ika dalam berbangsa dan bernegara. Dalam masyarakat Indonesia yang
majemuk
Rangkasbitung
dan
menghadapi
perubahan-perubahan,
STKIP
Setiabudhi
dikehendaki menjadi sumber inspirasi pembaharuan sekaligus
kekuatan moral pemersatu bangsa. Dalam menanggapi tingkat kemajemukan bangsa yang sangat kaya ragam, STKIP Setiabudhi Rangkasbitung mewajibkan dirinya untuk memperluas dan memeratakan akses pada pendidikan tinggi dan pelayanan masyarakat yang menjadi bagian dari tanggung jawab sosial STKIP Setiabudhi Rangkasbitung. Di samping itu, tuntutan dan harapan masyarakat pun semakin meningkat sehingga STKIP Setiabudhi Rangkasbitung berkewajiban untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas makin tinggi dan mampu berdiri setara dalam pergaulan masyarakat, berperan aktif dalam menggerakkan pembangunan bangsa, serta menghasilkan karya yang mampu mendorong peningkatan keunggulan bangsa. Dengan adanya otonomi daerah, STKIP Setiabudhi Rangkasbitung mempunyai peluang besar untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah berdasar keunggulan strategisnya. Agar dapat memanfaatkan keunggulan strategis secara lebih optimal, diperlukan
jaminan tatanan manajemen STKIP Setiabudhi Rangkasbitung menuju kemandirian dalam menentukan kebijakan yang mencakup bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Tatanan baru dengan asas kemandirian akan merupakan perangkat yang memperlancar pelaksanaan peran-peran dan pemenuhan harapanharapan. Kemandirian ini juga diperlukan untuk mewujudkan institusi STKIP Setiabudhi Rangkasbitung yang efektif, berwawasan kualitas, dan efisien dalam pengelolaannya serta sekaligus akuntabel pada masyarakat. Kemandirian sebagai perguruan tinggi Badan berbasis masyarakat harus diartikan sebagai peningkatan tanggung jawab dan peran STKIP Setiabudhi Rangkasbitung dalam membangun bangsa melalui peningkatan sumberdaya manusia dan intelektualitasnya. Kualitas output dari keseluruhan sistem pendidikan ditentukan oleh oleh aspek organisasi, fasilitas, sarana, dan prasarana yang andal, agar STKIP Setiabudhi Rangkasbitung dapat menjadi perguruan tinggi sebagai pusat penelitian (research center),
pusat
pengembangan
ilmu
pengetahuan
(science
center),
dan
pusat
pemberdayaan sumberdaya manusia yang andal yang dikelola secara profesional, efektif, dan efisien; agar tidak kalah dari perguruan tinggi lain di dalam maupun di luar negeri. Rencana strategis (Renstra) 2010-2015 merupakan terminasi dari Rencana Induk Pengembangan (RIP) STKIP Setiabudhi Rangkasbitung 2000-2025. Rencana strategis ini disusun sebagai pedoman dalam mengantisipasi perkembangan dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi dalam suasana yang semakin mengglobal, namun tanpa melupakan situasi lokal yang sedang dihadapi. Persaingan yang dihadapi juga semakin ketat, karena banyaknya pilihan yang tersedia bagi masyarakat guna melanjutkan ke pendidikan tinggi. Persaingan antar perguruan tinggi tidak dianggap sebagai ancaman, melainkan sebagai tantangan dan peluang. Sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskrimininatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan sekarang sudah dinilai sebagai industri dan terlalu komersial, yang bertujuan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin. Untuk itu, STKIP Setiabudhi Rangkasbitung tetap akan berpijak pada prinsip bahwa pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, bukan merupakan badan hukum kapitalis. Misi sosial tetap diemban tanpa harus mengorbankan masyarakat yang kurang mampu untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, dalam rangka peran sertanya untuk meningkatkan keunggulan bangsa, STKIP Setiabudhi Rangkasbitung
perlu mengembangkan program dan
kegiatan untuk menjadi salah satu pusat penelitian kependidikan dengan berorientasi pada kemakmuran, keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kemandiriannya, STKIP Setiabudhi Rangkasbitung meningkatkan perannya sebagai kekuatan penting dalam mengembangkan Provinsi Banten sebagai daerah yang memiliki pusat-pusat kajian iptek, sekalugus memiliki basis kebudayaan. Program-program STKIP Setiabudhi Rangkasbitung
dikembangkan melalui
wawasan keilmuan, kekayaan budaya,dan peran serta masyarakat. Dengan program tersebut dapat dihasilkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni serta budaya yang didasarkan pada nilai-nilai tinggi sebagai bagian dari reaktualisasi kekayaan ragam budaya dan kearifan lokal. Selanjutnya, STKIP Setiabudhi Rangkasbitung akan mampu turut berperan aktif dalam membentuk masyarakat masa depan yang toleran dalam keragaman, damai, serta lebih adil dan beradab.
1.2 Sejarah STKIP Setiabudhi Rangkasbitung Kompetisi internasional sebagai salah satu ciri globalisasi adalah munculnya isu keunggulan komtetitif dan komperatif yang tidak saja merupakan tantangan bagi dunia industri dan bisnis semata, tetapi merambah ke dalam berbagai aspek kehidupan umat manusia di semua belahan dunia, seperti berpengaruh pada format politik, diplomatik,
pertahanan
dan
keamanan,
kebudayaan,
dan
pendidikan
secara
keseluruhan. Untuk memenangkan atau setidak-tidaknya mengimbangi kompetisi global, maka pemikiran dan antisipasi terhadap kecenderungan dan corak kehidupan sekarang dan masa datang merupakan sebuah konsekuensi logis. Isu nasional yang tidak kalah menarik yaitu diberlakukannya UU No. 25 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Terjadinya perubahan pada tatanan pemerintahan tersebut, sudah barang tentu merupakan suatu tantangan dan sekaligus peluang yang harus dihadapi seluruh bangsa Indonesia. Mobilisasi kehidupan dan pembangunan yang selama ini lebih terkosentrasi di tingkat pusat (setralistik) diharapkan berubah menjadi pembangunan yang lebih menekankan pada mobilisasi daerah (desentralistik) sehingga terjadi pemerataan pembangunan sampai pada tingkat daerah.
Perubahan
pada
tatanan
pemerintahan
ini
diharapkan
mampu
mengembangkan potensi daerah demi kesejahteraan masyarakatnya yang pada
akhirnya kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Salah satu cara untuk dapat mengantisipasi tuntutan berbagai perubahan yang ada, baik perubahan pada tingkat internasional, regional, nasional, bahkan perubahan pada tingkat lokal, yaitu dengan cara meningkatkan potensi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang salah satu cara pencapainya dapat ditempuh melalui jenjang pendidikan. Dalam hubungan ini, maka keberadan lembaga-lembaga pendidikan, baik yang
diselenggarakan
oleh
pemerintah
maupun
yang
diselenggarakan
oleh
masyarakat, terutama Lembaga Pendidikan Tinggi, memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam mencetak SDM yang berkualitas, memiliki daya kompetitif, dan profesional pada bidangnya sesuai dengan tuntutan pembangunan. Dilandasi oleh rasa tanggung jawab terhadap pembangunan bangsa, YAYASAN SETIA BUDHI Rangkasbitung yang berdiri sejak tahun 1976 dan telah mengelola
lembaga
pendidikan
menengah berupa
SMK (STM)
Setia Budhi
Rangkasbitung, merasa terpanggil dan termotivasi untuk terus aktif ikut berusaha meningkatkan kualitas SDM melalui jalur pendidikan, khususnya untuk kepentingan pengembangan dan pembangunan di wilayah Propinsi Banten dan umumnya bagi kepentingan pengembangan dan pembangunan seluruh masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai. Bertitik tolak dari hal-hal tersebut di atas, Yayasan Setia Budhi Rangkasbitung pada Tahun Akdemik 2000/2001 mendirikan SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SETIABUDHI RANGKASBITUNG yang diperkuat oleh Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 47/D/0/2003. Pendirian STKIP Setia Budhi ini diharapkan menjadi cikal bakal berdirinya UNIVERSITAS SETIA BUDHI RANGKASBITUNG.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Maksud Penyusunan Rencana strategis (strategic plan) adalah rencana yang didesain untuk memenuhi sasaran organisatoris STKIP Setiabudhi Rangkasbitung secara luas. Strategi merupakan suatu metoda sistemik yang dibutuhkan untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan merespons perkembangan situasi lingkungan sepanjang waktu. Adapun manajemen strategis adalah proses manajemen yang mencakup
penyertaan organisasi dalam membuat rencana strategis dan kemudian bertindak berdasarkan rencana tersebut. Renstra STKIP Setiabudhi menjelaskan landasan dan alur logis, serta korelasi bagaimana visi dibentuk dan berproses dalam setiap dinamika kehidupan kampus. Visi menjadi ranah yang mengarahkan pada pencapaian misi.
1.3.2 Tujuan Renstra
STKIP
Setiabudhi
Rangkasbitung
bertujuan
untuk
mengarahkan
pengembangan organisasi, sumberdaya manusia, administrasi, dan manajemen. Adapun tujuannya adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, lulusan, organisasi, manajemen, dan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, sehingga STKIP Setiabudhi
Rangkasbitung
dapat
secara
maksimal
berperan
sebagai
pusat
pembelajaran, pusat penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi. Sekaligus siap membantu negara dalam menyediakan sumberdaya manusia yang berkualitas baik, andal, kreatif, dan kompetitif.
1.4 Manfaat Manfaat yang dapat diambil dari disusunnya renstra ini adalah memiliki gambaran yang jelas mengenai capaian program dan rencana kelanjutannya sehingga akan diketahui mengenai :
a. Availability atau ketersediaan. Yang dimaksudkan ketersediaan ini adalah ketersediaan layanan pendidikan yang memadai sesuai dengan standar.
b. Affordability atau keterjangkauan c. Quality atau kualitas pendidikan d. Assurance atau penjaminan mutu pendidikan e. Pendidikan tinggi untuk menjawab tantangan global 1.5 Isu-Isu Strategis Beberapa isu strategis diprediksi akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, setidaknya pada periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Isu strategis tersebut akan digunakan untuk mengantisipasi berbagai masalah yang dihadapi dan untuk memberikan arah bagi perumusan berbagai program kegiatan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung pada tahun-tahun mendatang. Isu strategis tersebut adalah
globalisasi,
munculnya
masyarakat
informasi,
perkembangan
IPTEK,
pembangunan yang semakin meningkat, perubahan lingkungan hidup, tuntutan kualitas SDM dan pendidikan, efektivitas dan efisiensi manajemen, keterpaduan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Citra STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, pemberlakuan Otonomi PT melalui Badan Layanan Umum (BLU), dan implementasi Undang-undang Guru dan Dosen. A. BIDANG PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES a) Perkembangan IPTEK menuntut perguruan tinggi mengembangkan program-program Tri Dharma sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Kemajuan di era globalisasi akan berdampak pada pemantapan pendekatan, metode, media dan sumber belajar untuk menunjang kemudahan akses dan pemerataan pendidikan. b) Kemajuan IPTEK dan Teknologi Komunikasi yang memudahkan pencapaian akses yang efektif dan efisien dengan penyajian yang cepat dan akurat yang semuanya perlu diadopsi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan bidang pendidikan di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. Kemajuan di era globalisasi ini akan membawa dampak pada pemantapan pendekatan, metode, media, dan sumber belajar untuk menunjang kemudahan akses dan pemerataan pendidikan. c) Untuk percepatan perkembangan IPTEKS, diperlukan kerjasama antar perguruan tinggi dan dengan berbagai pihak lain secara produktif. Mulai marak Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota yang mengembangkan Sekolah Unggulan dan juga Sekolah Bertaraf Inter-nasional (SBI). Mulai terlihat di beberapa tempat partisipasi dan kepedulian stakeholden dan alumni dalam dunia pendidikan. B. BIDANG PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING a) Pembangunan Nasional dengan sasaran pembangunan yang meliputi berbagai bidang kehidupan akan semakin berkembang dengan cepat dan kompleks dan ini akan memerlukan SDM yang berkualitas. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, STKIP Setia Budhi Rangkasbitung harus dapat memberikan respons yang tepat terhadap tantangan tersebut, terutama dalam pemenuhan kebutuhan SDM yang berkualitas untuk mendukung bidang pendidikan sebagai bagian sasaran pembangunan nasional.
b) Era globalisasi telah menimbulkan persaingan global di segala bidang, baik sosial, ekonomi, politik, pertahanan, keamanan dan kebudayaan. Dalam persaingan global dituntut untuk meningkatkan kesiapan di segala bidang, termasuk dalam menghadapi persaingan IPTEK dan pasar bebas. c) Masyarakat butuh informasi yang tumbuh merupakan masyarakat yang memerlukan dan menghasilkan informasi untuk tumbuh dan berkembang di era modern ini. Kebutuhan akan informasi merupakan kebutuhan yang penting dalam era globalisasi. d) STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dituntut untuk menjadi lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat modern dengan mengakses informasi, menyediakan akses informasi untuk masyarakat, menghasilkan informasi, dan memanfaatkan kecanggihan informasi dalam manajemen kelembagaan dan pendidikan guna pemerataan pembelajaran masyarakat. e) Sangat diperlukan penyediaan SDM yang memiliki kemampuan berpikir kritis, bekerja sama, memecahkan masalah secara kreatif, berkepribadian nasional, berwawasan global; yang menguasai IPTEK, ICT, dan bahasa internasional. f) Persaingan lembaga-lembaga pendidikan tinggi dalam menawarkan lulusannya ke pasaran tenaga kerja nasional, regional, dan internasional semakin kuat, menuntut STKIP Setia Budhi Rangkasbitung mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas memiliki kompetensi dan daya saing yang tinggi/keunggulan kompetitif. g) STKIP Setia Budhi Rangkasbitung merupakan salah satu lembaga pendidikan tingi yang memiliki tugas untuk menghasilkan tenaga kependidikan . Tantangan yang dihadapi STKIP Setia
Budhi Rangkasbitung adalah menghasilkan lulusan
profesional yang cerdas beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berjati diri Indonesia. Agar sesuai Undang-Undang SISDIKNAS tujuan pendidikan Indonesia. Untuk itu diperlukan peningkatan kinerja sivitas akademika dalam menghasilkan lulusan yang profesional dan berkompetensi tinggi sehingga dapat membangun citra STKIP Setia Budhi Rangkasbitung sebagai penyelenggara pendidikan yang unggul. h) Kemajuan IPTEK dan Masyarakat diawali dengan kegiatan penelitian yang berkualitas yang hasilnya dapat digunakan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Karena itu para tenaga akademik
perlu berpartisipasi dalam penelitian dan kegiatan akademik dengan bekerjasama dengan civitas akademika lainnya untuk menghasilkan dan mempublikasikan karya ilmiah dan hasil penelitian yang berkualitas. i) Pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan untuk berpartisipasi dalam membelajarkan masyarakat merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan citra STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. Untuk itu diperlukan upaya proaktif dan kerjasama dengan berbagai pihak yang saling menguntungkan dan menghormati. j) Diperlukan
upaya
untuk
menjalin
kerjasama
antara
STKIP
Setia
Budhi
Rangkasbitung dengan pengguna lulusan untuk memantapkan program dan meningkatkan citra STKIP Setia Budhi Rangkasbitung
C. BIDANG PENGUATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN PENCITRAAN PUBLIK a) Dalam persaingan global STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dituntut untuk meningkatkan peran sesuai dengan kemampuannya terutama dalam meningkatkan kinerja kelembagaan, meningkatkan kemampuan sebagai lembaga pendidikan tinggi penghasil lulusan yang mampu mengantisipasi dan berpartisipasi dalam persaingan global. b) Dalam konteks percepatan perkembangan IPTEK diperlukan peningkatan sistem informasi berbasis ICT yang memadai untuk pengembangan Tri Dharma Jurusan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung ke masa depan. c) Dampak dari kemajuan IPTEK, penggunaan energi fosil, pengurasan sumber daya alam (SDA), dan peledakan populasi penduduk akan memberikan dampak pada perusakan lingkungan, pencemaran, perubahan iklim global dan memburuknya kesehatan lingkungan. d) Perubahan lingkungan hidup tersebut menuntut ditingkatkannya partisipasi STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dalam mengatasi dampak dan permasalahannya, dan untuk itu diperlukan penyediaan SDM yang berwawasan lingkungan, menghayati pembangunan berkelanjutan yang akan diwujudkan dalam cara berfikir dan bertindak untuk melestarikan lingkungan dan berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan.
e) Peluang pengembangan sekolah nasional bertaraf nasional dan internasional menuntut respons secara serius melalui pengembangan berbagai lembaga pendidikan (sekolah) yang berafiliasi di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, serta partisipasi aktif dari warga STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dalam pengembangan dan pengelolaannya. f) Semakin kompleksnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang harus dilaksanakan oleh STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, diperlukan dukungan manajemen yang handal agar dihasilkan kinerja yang optimal dan efisien. Manajemen tersebut hendaknya dilandasi oleh paradigma baru berikut:
otonomi dan kebebasan akademik dalam melaksanakan kegiatan fungsi kelembagaan perguruan tinggi;
akuntabilitas atau tanggung jawab dalam penyelenggaraan kinerja dan hasil;
akreditasi yang dapat menjamin dan meningkatkan kualitas hasil;
sistem informasi manajemen yang dikelola dengan mantap berbasis ICT;
evaluasi pertimbangan
yang objektif;
dapat dan
menjamin
keputusan
sustainability
dalam
manajerial
didasarkan
penyelenggaraan
dan
pengembangan lembaga. g) Untuk membangun manajemen yang berkualitas dan efisien, diperlukan dukungan sumber daya manusia, yakni tenaga manajemen yang terampil dalam melaksanakan tugas dan memiliki disiplin serta etos kerja yang tinggi. h) Masih kurang intensifnya pendayagunaan sumber daya STKIP Setia Budhi Rangkasbitung sebagai income generating agents menuntut upaya peningkatan kerjasama antarunit kerja di lingkungan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dan pihak-pihak luar melalui pengembangan lembaga konsultan di setiap program studis sesuai dengan disiplin ilmunya. i) Manajemen kelembagaan sangat memerlukan penjaminan mutu (quality assurance) agar lembaga dapat bekerja secara efektif dan efisien. Penjaminan mutu diwujudkan dalam sistem manajemen yang merupakan bentuk akuntabilitas terhadap stakeholders dan masyarakat luas. j) Penjaminan mutu diarahkan untuk mencapai keunggulan secara terus menerus sesuai dengan parameter sistem akreditasi perguruan tinggi sehingga tercipta kondisi
yang memungkinkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi. k) Lemahnya sinergi antar unsur tri dharma perguruan tinggi menuntut upaya peningkatan keterpaduan antar program-program pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. l) Belum intensifnya pemanfaatan hasil penelitian dalam pengembangan program pendidikan dan pengajaran, serta pengabdian kepada masyarakat, diperlukan upaya peningkatan sinkronisasi antar program. m) Diperlukan adanya penyelenggara/unit yang menangani masalah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat agar program pengabdian relevan dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan kemampuan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung . n) Dalam rangka mengantisipasi rencana otonomi STKIP Setia Budhi Rangkasbitung menjadi
BLU
diperlukan
keputusan
senat
sebagai
dasar
perencanaan
pengembangan dan penyelenggaraan BLU STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. o) Dalam rangka mewujudkan BLU STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, diperlukan dukungan manajemen kelembagaan dengan prinsip good university governance yang berkarakteristik partisipasi, transparansi, akuntabilitas, taat hukum, dan berkeadilan. p) Dalam konteks implementasi Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dituntut untuk mengambil peran secara proaktif, dinamis, dan proporsional di tingkat nasional dan daerah. q) Dalam perannya sebagai LPTK, STKIP Setia Budhi Rangkasbitung harus segera mengambil
peran
strategis
dalam
penyelenggaraan
program
peningkatan
kualifikasi dan sertifikasi guru di Banten.
2. VISI, MISI, LANDASAN FILOSOFIS, NILAI, PRINSIP DASAR, TUJUAN
2.1 VISI STKIP Setiabudhi Rangkasbitung Berbudaya dan Berdaya Saing (2015) 2.2 MISI 1.
Menyelenggarakan sistem pengajaran dan penelitian tenaga pendidikan yang berorientasi budaya dan daya saing
2.
Melaksanakan pembelajaran dengan dukungan penelitian dan pengembangan teknologi informasi kependidikan.
3.
Memotivasi pemangku kepentingan (Steakholder) menjadi subjek kemajuan sistem pendidikan.
2.3 FALSAFAH Falsafah dasar penyelenggaraan STKIP Setiabudhi Rangkasbitung adalah Pancasila.
Falsafah dasar tersebut sebagai pijakan dasar, di samping berbagai
peraturan
penyelenggaraan pendidikan tinggi kita dalam upaya ikut serta
mencerdaskan kehidupan bangsa, bersama pemerintah dan secara bersama komponen bangsa lainnya guna mewujudkan kehidupan bangsa Indonesia yang bermartabat yang ditandai dengan berkebudayaan dan berperadaban tinggi. 2.4 NILAI 1.
Berdaya saing global tanpa harus meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal dan nasional.
2.
Mandiri dalam kebersamaan yang bertanggung jawab
3.
Menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, keadilan, kejujuran, santun , bermutu, inovatif, dinamis, dan efisien.
4.
Komunitas masyarakat yang berbudaya dan berperadaban.
2.5 PRINSIP DASAR 1.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan akademik STKIP Setiabudhi Rangkasbitung
2.
Penyelenggaraan pendidikan yang baik,
menyenangkan , dan unggul dalam
prestasi. 3.
Penyelenggaraan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat yang berkualitas tinggi
4.
Kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab
5.
Pelaksanaan manajemen yang transparan, efisien, dan mengutamakan Integritas
6.
Sentralisasi administrasi yang mendukung desentralisasi akademik.
2.6 TUJUAN Adapun tujuan STKIP Setiabudhi Rangkasbitung seperti yang tertuang dalam Statuta adalah:
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarkat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian
serta
mengupayakan
penggunaannya
untuk
meningkatkan
taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. 3. Menghasilkan lulusan yang menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keguruan dan pendidikan. 4. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama. 5. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang keguruan dan pendidikan maupun dalam kehidupan bersama di masyarakat; 6. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian sesuai dengan bidang keahliannya. 7. Mempunyai kemampuan merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai masalah masyarakat dengan cara penalaran ilmiah, khususnya dalam bidang pendidikan dan keguruan. 8. Penyelenggaraan kegiatanuntuk mencapai tujuan tersebut di atas, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung berpedoman kepada: a. Tujuan Pendidikan Nasional b. Kaidah, moral, serta etika ilmu pengetahuan c. Kepentingan masyarakat d. Memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi mahasiswa 2.7 Profil Dosen NO 1
PRODI DIKSATRASIADA
PENDIDIKAN SARJANA /S1
JUMLAH 2007
2008
2009
10
11
13
MAGISTER/S2
14
16
DOKTOR/S3 2
BAHASA INGGRIS
19 1
SARJANA /S1
9
10
12
MAGISTER/S2
6
12
15
SARJANA /S1
7
7
6
MAGISTER/S2
7
7
8
DOKTOR/S3
1
1
1
SARJANA /S1
-
-
22
MAGISTER/S2
-
-
3
SARJANA /S1
-
-
-
MAGISTER/S2
-
-
-
DOKTOR/S3
-
-
-
DOKTOR/S3 3
4
SEJARAH
PENDOR
DOKTOR/S3 5
PGPAUD
Sumber: Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaaan tahun 2009
2.8 Kompetensi Lulusan 1. a.
Keilmuan: Memiliki karakteristik jiwa yang mampu mengamalkan nilai-nilai keilmuan yang berlandaskan pada keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa;
b.
Berkemampuan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 45, bertindak sebagai warga negara yang bertanggung jawab atas kelangsungan dan keutuhan bangsa dan negara;
c.
Menjunjung tinggi kode etik keilmuan, memiliki wawasan, keterampilan, dan kebiasaan ciri khas masyarakat ilmiah;
d. Mampu
memecahkan
berbagai
masalah
sesuai
dengan
kemampuan
intelektualitasnya; e.
Mampu mentransfer ilmu pengetahuan dalam upaya mengtransformasikan kepribadian sesuai dengan fungsi dan hakikat keilmuan yang dimilikinya, serta mampu menghasilkan dan mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi keilmuan.
2.
Profesi Kependidikan:
a.
Menguasai berbagai ilmu pendidikan yang sesuai dengan profesi yang dipilihnya;
b.
Memiliki pemahaman yang mendalam tentang bahan ajar, peserta didik, dan prinsip dasar pendidikan;
c.
Mampu menguasai teori dan keterampilan bidang keguruan bagi calon guru atau bidang profesi kependidikan yang dipilih;
d.
Memiliki kemampuan memperagakan unjuk kerja dalam bidang pendidikan dan keguruan;
e.
Memiliki sikap, nilai, kebiasaan, dan kecenderungan kepribadian yang menunjang pelaksanan tugas-tugas sebagi pendidikan (guru) atau tenaga kependidikan lainnya;
f.
Memiliki kemampuan melaksanakan tugas lain dalam rangka pelaksanan profesinya.
2.9 Struktur Kurikulum 1.
Kurikulum Pendidikan Tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.
2.
Kurikulum Inti adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi yang memuat tujuan pendidikan, isi pengetahuan, dan kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi.
3.
Kurikulum Institusi STKIP Setia Budhi adalah bagian dari kurikulum STKIP Setia Budhi yang berkenaan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas STKIP Setia Budhi.
4.
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran dalam kurikulum perguruan tinggi yang menunjang pembetukan kepribadian
dan
sikap
sebagai
bekal
mahasiswa
memasuki
kehidupan
bermasyarakat. 5.
Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan pembentukan kepribadian yang baik untuk kepentingan profesi maupun untuk pengembangan ilmu dan teknologi.
6.
Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan untuk menghasilkan tenaga ahli yang menguasai
dasar metodologi ilmu, sehingga mampu menyelesaikan permasalahan dalam salah satu bidang ilmu sesuai dengan tingkat keahlian. 7.
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama memberikan landasan pembentukan keahlian dalam berkarya baik untuk kepentingan profesi maupun untuk pengembangan ilmu dan teknologi.
8.
Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk menunjang keahlian dan keterampilan dalam berprofesi dalam kehidupan masyarakat.
9.
Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan : satu semester terdiri atas 16-19 minggu kerja.
2.10 Analisis SWOT 2.10.1. Analisis Kekuatan Lingkungan Internal Kekuatan lingkungan internal terdiri dari unsur akademik, fisik, finansial, dan sumberdaya manusia yang dimiliki. Kekuatan lingkungan internal STKIP Setiabudhi Rangkasbitunga dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Loyalitas dosen tetap, dosen luar biasa, dan karyawan yang baik terhadap institusi.
2.
Komitmen
sumberdaya
manusia
yang
tinggi
terhadap
kemajuan
dan
pengembangan pendidikan. 3.
Alumni STKIP Setiabudhi Rangkasbitung sebagian besar telah terserap pada sektor kependidikan baik dasar maupun menengah, di Kabupaten Lebak khususnya, dan Provinsi Banten Umumnya
4.
Suasana kerja yang terpelihara baik.
5.
Manajemen arsip dan data yang dikelola secara terintegrasi.
6.
Kondisi keuangan yang mapan dan mandiri.
7.
Gedung kantor dan ruang kuliah yang memadai dan letaknya strategis.
8.
Organisasi yang ramping, efektif dan efisien.
9.
Koordinasi antar-bagian, unit, atau lembaga telah berjalan baik.
10. Pengelolaan keuangan yang transparan. 11. Jumlah mahasiswa perkelas dibatasi maksimal sebanyak 30 orang, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
12. Senat Perguruan Tinggi telah berfungsi optimal. 13. Pelayanan terhadap mahasiswa telah memuaskan. 14. Hubungan yang baik di antara instansi yang ada di Rangkasbitung. 15. Memiliki jurnal untuk publikasi ilmiah.
2.10.2. Analisis Kelemahan Lingkungan Internal Tidak ada kelebihan yang tidak diimbangi dengan kekurangan/kelemahan: 1.
Kemampuan dosen yang tidak menguasai bahasa asing, terutama Bahasa Inggris.
2.
Program studi sedang diupayakan agar terakreditasi dan bersertifikasi.
3.
Etos kerja dan motivasi staf edukasi dan administrasi yang masih terbatas.
4.
Kesejahteraan pejabat struktural, dosen, dan karyawan yang terus diusahakan untuk ditingkatkan.
5.
Fasilitas, sarana dan prasana akademik dan administrasi yang masih terbatas dan harus ditingkatkan.
6.
Kemampuan dosen dalam penelitian masih rendah.
7.
Pengabdian pada masyarakat belum berjalan secara terstruktur dan terprogram.
8.
Perlu peningkatan suasana ilmiah atmosfir akademik di lingkungan kampus.
9.
Keterbatasan dan hambatan dalam memperoleh informasi terkini mengenai ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni .
10. Terbatasnya jumlah buku di perpustakaan. 11. Kemampuan belajar mandiri (independent study) mahasiswa masih sangat rendah, dan belum didukung sepenuhnya oleh sarana yang memadai. 12. Masih kurangnya publikasi hasil-hasil penelitian dan karya ilmiah, padahal memiliki jurnal. 13. Staf edukasi belum secara konsisten melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. 14. Organisasi kemahasiswaan yang belum berjalan optimal. 15. Masih perlu peningkatan kompetensi,kualifikasi,sertifikasi dosen yang sesuai dengan program studi.
2.10.3. Analisis Peluang Lingkungan Eksternal Peluang adalah berbagai faktor yang menguntungkan di lingkungan eksternal STKIP Setiabudhi Rangkasbitung, baik yang lokal, nasional, maupun global. Peluang tidak saja dinantikan secara pasif, namun juga harus diupayakan secara aktif. Berikut ini disebutkan beberapa peluang yang ada:
1.
Kondisi geografis Kota Rangkasbitung berada pada posisi tengah dari rentang jarak tengah Provinsi Banten yang strategis.
2.
Sumberdaya alam yang melimpah, namun masih belum diolah atau masih berupa potensi.
3.
Penduduk berusia sekolah untuk jenjang pendidikan tinggi cukup besar.
4.
Minat menuntut ilmu di kalangan pegawai/karyawan di wilayah Lebak tinggi.
5.
Keanekaragaman suku, ras, agama, adat, dan profesi.
6.
Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin meningkat.
7.
Pertumbuhan ekonomi diharapkan membaik.
8.
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten terhadap pendidikan sudah siap melaksanakan Pasal 10 dan Pasal 11 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 .
2.10.4. Analisis Ancaman Lingkungan Eksternal Ancaman adalah kondisi eksternal yang berpotensi menimbulkan masalah yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi, baik yang sekarang maupun yang akan datang. 1.
Semakin banyaknya perguruan tinggi swasta didirikan di Provinsi Banten dan ketidakpahaman masyarakat terhadap landasan yuridis dan dasar legalitas PT tersebut
2.
Kesulitan dalam mengupayakan program-program penelitian karena belum dipahami arti dan manfaat hasil penelitian oleh pemerintah. pemerintah kabupaten, dunia bisnis, industri, dan masyarakat.
3.
Kepercayaan masyarakat yang masih kurang terhadap kualitas perguruan tinggi swasta di provinsi Banten.
4.
Kualitas perguruan tinggi di Provinsi Banten belum mamadai dan baik.
5.
Kualitas perguruan tinggi di Provinsi Banten masih harus ditingkatkan lagi.
6.
Banyak perguruan tinggi swasta yang hanya menghasilkan lulusan tanpa mengandalkan kualitas, hanya mengandalkan kuantitas.
2.11 Sasaran dan Strategi 2.11.1 SASARAN BIDANG AKADEMIK
2.11.1.1 Pendidikan 1.
Menyelenggarakan, mengembangkan dan mendirikan program pendidikan dengan tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat.
2.
Meningkatkan kapasitas daya tampung, penambahan dan pemutakhiran fasilitas, sarana dan prasarana akademik dan umum, sehingga lulusan yang dihasilkan berkualitas baik.
3.
Melakukan evaluasi diri secara berkala dan melakukan penyempurnaan kurikulum yang disesuaikan dengan kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat.
4.
Memotivasi dosen dalam menyusun materi ajar agar sesuai dengan kurikulum dan selalu up to date..
5.
Mengubah secara bertahap metode pengajaran satu arah menjadi metode diskusi, dialog, field trip, study tour, dan sebagainya yang bebasis konstruktivistik dan berpikir tinggi.
6.
Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja dosen, agar dapat bekerja secara profesional.
7.
Meningkatkan passing grade rata-rata calon mahasiswa sebesar 5 % .
8.
Meningkatkan pilihan pertama mahasiswa.
9.
Meningkatkan keketatan persaingan.
10. Menyusun dan menyelenggarakan kurikulum berbasis kompetensi. 11. Meningkatkan kualitas akademik dosen melalui studi lanjut yang relevan dengan Program Studi. 12. Meningkatkan pelayanan akademik (sarana, prasarana, SOP). 13. Mengembangkan soft skill mahasiswa. Lulusan menjadi lebih berkualitas, spesialis,profesional melalui peningkatan IPK Lulusan. 14. Evaluasi kinerja sistem pendidikan SKS terutama terhadap peran dosen PA 15. Meningkatkan persentase predikat kelulusan mahasiswa. 16. Mempersingkat masa tunggu lulusan mendapatkan pekerjaan. 17. Penguatan peran Program Studi dan laboratorium dalam melaksanakan otonomi akademik dan pengembangan ilmu. 18. Pembenahan organisasi dan manajemen Penataan Program Studi, penambahan program studi agar tercipta organisasi yang akuntabel dengan prioritas otonomi pengelolaan keuangan di tingkat unit pelaksana. 19. Peningkatan sarana pembelajaran berbasis IT untuk kesesuaian bagi kompetensi
lulusan dengan perkembangan lapangan . 20. Menambah jumlah dosen tetap yang sesuai dengan standar nasional pendidikan.
2.11.1.2 Penelitian 1.
Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk dijadikan program unggulan
2.
Meningkatkan
peran
STKIP
Setiabudhi
Rangkasbitung
menjadi
inisiator,
katalisator, fasilisator peningkatan kualitas hidup masyarakat, sebagai pusat pengembangan iptek, dan sebagai pusat pemberdayaan SDM yang andal. 3.
Menyelenggarakan, membina, dan mengoptimalkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang berguna bagi umat manusia, pembangunan daerah, pembangunan nasional, sektor bisnis, dan pemerintahan.
4.
Mengembangkan jaringan kerja sama penelitian dengan pusat penelitian, lembaga pengetahuan, dan lembaga penelitian ternama di dalam dan di luar negeri.
5.
Jumlah penelitian dosen yang berbasis problem solving meningkat.
6.
Jumlah publikasi dosen meningkat.
7.
Mengembangkan relevansi penelitian untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan, kebutuhan tenaga kependidikan di Provinsi Banten, serta pemenuhan hak pendidikan Masyarakat umumnya
8.
Melakukan sinergi riset-riset dalam payung penelitian lintas prodi
9.
Menulis buku ajar PT
10. Insentif yang memadai bagi penulis berprestasi. 11. Mengembangkan
manajemen
pelatihan
dan
penelitian
serta
pengabdian
masyarakat. 12. Membangun network dengan instansi lain untuk pengembangan pelatihan dan penelitian yang inovatif guna meningkatkan pendapatan institusi. 13. Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Penelitian
2.11.1.3 Pengabdian Pada Masyarakat 1.
Mendukung peningkatan kemampuan dosen untuk bertindak sebagai konsultan dan pengkaryaaan dosen untuk pembangunan daerah.
2.
Mendorong dosen agar aktif mendiseminasikan dan mempublikasikan hasil penelitian atau gagasannya secara lokal, nasional, dan global.
3.
Menerbitkan
jurnal
atau
majalah
ilmiah
yang
bermutu
sebagai
media
penyebarluasan hasil penelitian. 4.
Melayani masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa keilmiahan atau konsultasi bagi keperluan kemajuan kependidikan.
5.
Membantu masyarakat secara langsung untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui pembinaan sekolah/ institusi kependidikan
6.
Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas yang didukung dengan kegiatan penelitian yang dapat menjadi sarana belajar mahasiswa yang efektif.
7.
Meningkatkan motivasi dan kemampuan staf akademik dalam merancang kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
8.
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
9.
Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat untuk pendidikan dan penelitian dengan pemanfaatan sarana masyarakat untuk pendidikan dan penelitian yang saling menguntungkan.
10. Mengembangkan aturan baku dan standar kualitas produk hasil kegiatan dan optimalisasi monitoring dan evaluasi setiap kegiatan. 11. Meningkatkan kapasitas dan kualitas manajemen pengabdian kepada masyarakat melalui penataan kembali peran dan fungsi ke dalam organisasi dan manajemen yang lebih baik. 2.11.2 SASARAN BIDANG ORGANISASI DAN MANAJEMEN 2.11.2.1 Organisasi/ Kelembagaan Langkah mendasar sasaran pengembangan organisasi dan manajemen: 1.
Distribusi tugas pokok dan fungsi secara wajar dan nyaman bagi tiap personil maupun lingkup dan unit kerja secara professional.
2.
Pengelompokan tugas secara logis dan efisien guna mengadaptasi permasalahan semakin beragam dan kompleks
3.
Struktur organisasi; dengan memetakan faktor-faktor Strategi organisasi, Skala organisasi, Teknologi,dan Lingkungan strategis.
4.
Membentuk sistem informasi dan administrasi yang terpadu, tertib, dan efisien yang berorientasi pada pengendalian mutu terpadu.
5.
Membuat program, kebijakan, peraturan, tata tertib, dan prosedur yang diperlukan dalam operasional yang dikelola dengan baik dan setara dengan perguruan tinggi lain di dalam maupun di luar negeri.
6.
Mengoptimalkan fungsi Senat Perguruan Tinggi.
7.
Sosialisasi segala jenis program, kebijakan, peraturan, tata tertib, dan prosedur yang dibuat kepada civitas academica.
8.
Melaksanakan evaluasi kinerja pejabat struktural, staf edukasi (dosen) dan karyawan secara berkala, agar dapat dilakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan.
9.
Memantapkan otonomi pengelolaan di bidang akademik, umum dan keuangan, kemahasiswaan, dan organisasi.
10. Penyusunan atribut pengelolaan system pendidikan berstandar nasional 11. Peningkatan kualitas dan kuantitas pangkalan data dengan dukungan TIK 12. Pelaksanaan Evaluasi diri secara rutin setiap tahun Penyusunan dan implementasi Hibah Kompetisi 13. Penyusunan Manual Prosedur (SOP) sistem perencanaan dan pelaporan anggaran (berbasis IT dan manual) 14. Membentuk dan memfungsikan Gugus Jaminan Mutu (GJM). 15. Membentuk dan memfungsikan Unit Jaminan Mutu (UJM).
2.11.2.2 Manajemen Keuangan 1.
Terselenggaranya sistem akuntansi dan manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel pada setiap unit.
2.
pengembangan struktur administrasi dan keuangan yang tersentral berbasis teknologi informasi
3.
Manajemen keuangan yang transparan .
4.
Optimalisasi pemanfaatan asset.
5.
Terselenggaranya program beasiswa untuk pelatihan dan studi lanjut.
6.
Terselenggaranya Dana Abadi STKIP Setiabudhi Rangkasbitung sebesar Rp. milyar pada 2015 dengan melibatkan para alumni.
7.
Tersusunnya system dan kerangka konseptual/ rumus perhitungan skala prioritas dan efisiensi pembelanjaan anggaran
8.
Tersusunnya buku harga dasar pembelanjaan yang mengatur fleksibilitas dan reliabilitas penggunaan anggaran
9.
Tersusunnya system informasi akuntansi sesuai dengan standar system akuntansi Indonesia.
10. Kebijakan keuangan yang realistis 11. Pembuatan keputusan yang berkenaan keuangan secara demokratis. 12. Transparansi pengelolaan anggaran keuangan. 13. system Pertanggungjawaban (accountability)keuangan. 14. Pengembangan system penerimaan anggaran 15. mengacu pada perundang-undangan yang berlaku dan prinsip good governance telah 16. Adanya anggung gugat horizontal (horizontal accountability) 17. Penerapan anggaran berbasis kinerja dirumuskan sistem pengelolaan keuangan STKI 18. Penerapan konsep 3 e (value for money) 19. Penerapan pusat pertanggungjawaban (responsibility center) 20. Penerapan audit kinerja (performance audit) 21. Penerapan akuntansi berpasangan (double entry) dan tidak lagi menggunakan akuntansi dasar kas (cash basis)
2.11.2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia Kualitas SDM yang andal terutama pada perguruan tinggi sangat diperlukan dalam
memajukan
organisasi,
menghadapi
persaingan
yang
semakin
berat,
transformasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; persaingan yang dihadapi adalah pada tingkat lokal, nasional, dan global. Asset terpenting dalam organisasi adalah SDM yang andal. Kualitas dan kuantitas SDM dapat ditingkatkan seiring dengan pertumbuhan organisasi. Diharapkan pada akhir tahun 2015 STKIP Setiabudhi Rangkasbitung telah memiliki dosen tetap yang berjenjang pendidikan S-3 (doktor). Sedangkan untuk staf administrasi minimal adalah S-1 dan S-2. Semuanya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme, etos kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja. Secara terperinci strategi pengembangan SDM adalah sebagai berikut: 1.
Mengadakan staf perguruan tinggi secara kuantitas dan kualitas (dosen, administrasi, dan penunjang) melalui sistem rekruitmen dan pembinaan yang baik, agar terjadi keselarasan nisbah dosen dan karyawan dengan mahasiswa yang sesuai dengan persyaratan pendidikan tinggi yang akan datang.
2.
Membangun dan membina suasana kerja dan akademik yang transparan, demokratis, dan adil; agar diperoleh staf yang jujur, loyal, bermotivasi dan beretos
kerja tinggi. 3.
Mendukung dan mendorong peningkatan kepakaran staf edukasi sesuai dengan bidang ilmunya.
4.
Meningkatkan partisipasi staf edukasi dalam seminar atau pertemuan ilmiah lainnya di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
5.
Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup segenap staf sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan kemampuan lembaga.
6.
Tersedianya dosen dan karyawan yang profesional dan bermutu, regenerasi yang berkesinambungan, serta reward and punishment system yang memotivasi kinerja.
7.
Terselenggaranya sistem penerimaan, pengangkatan, pembinaan dan promosi staf kependidikan yang mendukung pemantapan STKIP Setiabudhi Rangkasbitung sebagai LPTK.
8.
Meningkatnya kuantitas dosen sesuai dengan kebutuhan kompetensi dan rasio dosen-mahasiswa.
9.
Meningkatnya kualifikasi staf pengajar dengan target pada tahun 2015 staf pengajar STKIP Setiabudhi Rangkasbitung berpendidikan S3 mencapai 50 persen.
10. Tercapainya keseimbangan gender pada jabatan-jabatan strategis. 11. Meningkatnya pendayagunaan staf senior melalui Senior Consultant Services. 12. Terselenggaranya program pendidikan teknis fungsional untuk meningkatkan kualitas
staf
pendukung/
karyawan
sesuai
dengan
kebutuhan
bidang
tugas,sebagai bagian dari usaha meningkatkan dan menjamin mutu akademis. 13. Tersenggaranya bantuan biaya untuk kegiatan ilmiah. 14. Diterapkannya sistem evaluasi berbasis kinerja bagi staf akademik dan administrasi, serta perbaikan sistem kesejahteraan yang berbasis kinerja. 15. Terselenggaranya program asuransi kesehatan plus bagi staf akademik dan administrasi senior sebagai apresiasi lembaga terhadap pengabdian dan sumbangsih mereka. 16. Tersusunnya peraturan yang kondusif bagi pengembangan SDM, yangmeliputi: Tersusunnya peraturan tentang seleksi penerimaan, pengangkatan, promosi dan pemberhentian pegawai. 17. Tersusunnya peraturan tentang sistem penggajian dan asuransi pegawai universitas. 18. Pengembangan sumberdaya manusia Penerapan Sistem Penjaminan mutu
19. Pengembangan sistem karir Dosen 20. Peningkatan jumlah dosen studi lanjut (S2dan S3) 21. Peningkatan kemampuan komputer, internet, multi media dan teknologi pembelajaran bagi dosen 22. Peningkatan kemampuan dosen berbahasa Inggris 23. Peningkatan kemampuan dosen untuk memperoleh dana penelitian kompetitif 24. Peningkatan kemampuan dosen untuk meneliti dan menulis artikel ilmiah 25. Peningkatan jumlah dosen mengikuti semniar/ workshop/ penelitian bersama/ menulis 26. Peningkatan kemampuan dosen mengajar berbasis Student Centered Learning 27. Peningkatan jumlah guru besar Peningkatan pengembangan karakter (character building) untuk Dosen dan tenaga administrasi melalui pelatihan untuk pencapaian organisasi yang sehat 28. Peningkatan motivasi dalam bekerja melalui pelatihan kepribadian bagi dosen dan tenaga administrasi 29. Pengembangan sistem informasi untuk meningkatkan akses setiap individu akan informasi melalui intranet dan internet dalam rangka peningkatan transparansi 2.11.2.4 Manajemen Infrastruktur 1.
Tersedianya sarana dan prasarana fisik kampus yang berstandar LPTK, yang meliputi: Laboratorium Micro Teaching, wisma/ Guest House yang representatif, Gelanggang Mahasiswa (student Centre) yang mampu menfasilitasi seluruh kegiatan mahasiswa,
Asrama untuk 20% mahasiswa, Unit-unit pendukung
termasuk Perpustakaan Pusat. 2.
Terselenggaranya perencanaan, pengadaan, pengoperasian, pemeliharaan, dan pemanfaatan fasilitas fisik secara optimal.
3.
Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengembangan tata ruang kampus.
4.
Tersedianya Rencana Induk Kampus.
5.
Tersedianya pembiayaan
rencana
feasibility,
pembangunan
detailed
engineering
gedung-gedung
klaster
plan,
dan
rencana
ilmu
kependidikan
matematika dan ilmu pengetahuan alam, perpustakaan, dan pusat kegiatan mahasiswa. 6.
Terselenggaranya lingkungan kampus yang aman, tertib, teduh, dan asri. Meningkatnya kewibawaan Kampus STKIP Setiabudhi Rangkasbitung sebagai
pusat pendidikan, pembelajaran, pelatihan dan penelitian. 7.
Menyusun system traffic/lalu-lintas umum di lingkungan pusat pendidikan Setiabudhi Rangkasbitung.
8.
Melakukan pemagaran kampus, serta membangun gerbang utama dan pintu masuk ke Kampus.
9.
Terselenggaranya ketentraman dan keamanan kampus, melalui penataan lalu lintas, pembangunan jalan penghubung (access road) kampus, dan tersedianya satuan keamanan kampus.
10. Terpenuhinya kebutuhan akomodasi mahasiswa, sejalan dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa dari luar daerah. 11. Terselenggaranya operasional gedung olah raga dan kesenian. 12. Terlaksananya pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur sesuai kebutuhan. Terselenggaranya operasional dan perawatan sarana dan prasarana di lingkungan STKIP Setiabudhi Rangkasbitung 13. Mengoptimalkan pemanfaatan dan pemeliharaan fasilitas, sarana, dan prasarana yang telah tersedia. 14. Membangun kampus baru yang mutakhir guna mendukung daya tampung mahasiswa agar sesuai dengan kondisi yang dihadapi di masa depan. 15. Terselenggaranya akses teknologi informasi dan komunikasi yang sesuai dengan kemajuan teknologi bagi kalangan sivitas akademika. 16. Tersusunnya arsitektur sistem pelayanan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan STKIP Setiabudhi Rangkasbitung. 17. Terselenggaranya sistem jaringan LAN. 18. Meningkatnya kapasitas kelembagaan pusat pelayanan teknologi informasi dan komunikasi. 19. Terselenggaranya
pembangunan
sistem
telekomunikasi
kampus
dengan
menggunakan teknologi pita lebar (broadband technology) yang mampu memenuhi kebutuhan telekomunikasi pada masa 5 tahun ke depan. 20. Meningkatnya kapasitas ke sambungan jaringan internet global dari 1.5 Mbps pada 2011 dan mencapai standard akses nusantara paling lambat pada 2015. 21. Tersedianya perangkat keras penyelenggaraan sistem informasi akademik, kepegawaian, keuangan, alumni, serta gedung dan ruang.
2.11.2.5 Strategi Persaingan 1.
Segmentasi pasar (segmenting): membagi pasar menjadi kelompok yang terbedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
2.
Menargetkan pasar (targeting): Proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih salah satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki,sesuai akreditasi masing-masing program studi.
3.
Memposisikan pasar (positioning): mengatur agar produk, dalam hal ini STKIP Setiabudhi Rangkasbitung menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan yang paling lekat di benak masyarakat.
2.11.3. SASARAN BIDANG KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI 1.
Membina aspek kelembagaan dan organisasi kemahasiswaan dengan tujuan meningkatkan relevansi lulusan dengan dunia profesi dan/atau berwirausaha.
2.
Meningkatkan kemampuan akademik mahasiswa, agar mahasiswa dapat mengembangkan diri dan belajar secara mandiri dan kreatif; berprestasi tinggi.
3.
Mengarahkan mahasiswa agar dalam menyelesaikan studinya menjadi manusia yang lurus (righteous), sekaligus memenuhi kebutuhan akademiknya, bakat, minat, kegemaran, kemampuan penalaran, dan kesejahteraan mereka.
4.
Membantu mahasiswa yang berprestasi, namun mengalami kendala finansial melalui pemberian beasiswa, cicilan, pinjaman, dan bantuan pribadi.
5.
Menjadikan mahasiswa sebagai calon pendidik yang berakhlak mulia, menghargai hak
asasi
manusia,
berbudaya
Indonesia,
bersemangat
ilmiah,
serta
berkemampuan akademik dan/atau profesional yang baik. 2.11.4. SASARAN BIDANG KERJA SAMA INSTITUSIONAL 1.
Meningkatnya
pendanaan
STKIP
Setiabudhi
Rangkasbitung
dari
sumber
masyarakat non student acces. 2.
Terselenggaranya kerjasama dengan dunia industri dalam pengembangan program Corporation Social Responsibility.
3.
“Chair Endowment Funds” untuk jabatan guru besar/Dosen Senior dalam bidangbidang studi yang relevan dengan perkembangan industri.
4.
Bekembangnya unit-unit usaha yang sehat dan mampu menjadi salah satu sumber
keuangan STKIP Setiabudhi Rangkasbitung. 5.
Meningkatnya penerimaan dari sumber non reguler secara bertahap hingga mencapai 40 persen dari penerimaan total pada 2015.
6.
Peningkatan kapasitas jaringan kerjasama di tingkat nasional.
7.
Meningkatnya kerjasama dengan mitra kerja pusat dan daerah.
8.
Meningkatnya kemantapan kerjasama dengan para mitra kerja.
9.
Terselenggaranya fungsi KBSB sebagai pendukung hubungan yang efektif antara Alma Mater dan alumni serta terselenggaranya wadah Keluarga Sivitas Akademika STKIP Setiabudhi Rangkasbitung.
10. Tersusunnya database alumni dan terhimpunnya dana alumni untuk beasiswa mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi. 11. Terselenggaranya jaringan kerjasama internasional dalam peningkatan mutu dan relevansi program pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat serta gerakan budaya. 12. Terselenggaranya kerjasama program kembaran akademik (twinning program) dalam kesetaraan. 13. Terwujudnya pengakuan kesetaraan matakuliah dan lulusan STKIP Setiabudhi Rangkasbitung dengan matakuliah dan lulusan universitas unggul. 14. Terwujudnya keanggotaan Dosen STKIP Setiabudhi Rangkasbitung dalam asosiasi profesi. 15. Terselenggaranya kerjasama program pertukaran antar universitas. 16. Menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka (dalam dan luar negeri), dunia bisnis, dan pemerintah daerah. 17. Menjalin kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat dalam dan luar negeri dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
PENUTUP
Rencana Strategis tahun 2010-2015 adalah dasar pembuatan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan STKIP Setiabudhi Rangkasbitung dan unit-unit pelaksananya. Semua rencana yang belum sesuai dengan rencana strategis ini akan diselaraskan. Pendanaan implementasi renstra ini berasal dari anggaran STKIP Setiabudhi Rangkasbitung, dana masyarakat, dan sumber-sumber lainnya. Dalam keadaan terjadi perubahan lingkungan strategis di luar prediksi sehingga renstra menghadapi kendala besar untuk implementasinya, maka dapat dilakukan perubahan atas inisiatif pimpinan STKIP Setiabudhi Rangkasbitung, yang diajukan kepada Senat Akademik untuk mendapat persetujuan. Rencana strategis ini akan dijabarkan dalam rencana program (RENPROG) dan akan dilengkapi dengan indikator kinerja untuk mengevaluasi keberhasilan program-program yang tercantum di dalam renstra ini.