1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan globalisasi dunia berdampak secara langsung terhadap sistem pelayanan kepada masyarakat, termasuk pelayanan kesehatan. Masyarakat bisa mendapatkan informasi secara cepat dan mudah, sehingga tuntutan terhadap pelayanan yang diberikan semakin meningkat, baik di tatanan klinik maupun di komunitas. Mutu pelayanan kesehatan yang diberikan harus terjamin, tidak berisiko, dan dapat memberi kepuasan, termasuk pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat harus memenuhi standar mutu internasional, yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanan klien beserta keluarganya. Perawat dituntut untuk tampil professional saat memberikan asuhan keperawatan serta mampu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak agar pelayanan yang diberikan dilakukan secara komprehensif dan dapat memenuhi kebutuhan dasar, meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio dan spiritual klien. Penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan pada kewenangan yang diberikan karena keahlian yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan globalisasi sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009. Praktik keperawatan merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan, registrasi, sertifikasi, akreditasi dan pelatihan berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Kurikulum Pendidikan Ners 2014 terdiri atas kurikulum tahap akademik (Sarjana Keperawatan) dan kurikulum tahap profesi (Ners). Kurikulum ini disusun setelah mempertimbangkan bahwa Kurikulum Pendidikan Ners (tahap akademik Sarjana dan profesi Ners) yang disahkan pada tahun 2010 perlu AIPNI
1
dievaluasi dan disesuaikan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang tertuang dalam Peraturan Presiden RI nomor 8 tahun 2012 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia bidang Pendidikan Tinggi. Untuk menyongsong ASEAN Community tahun 2015 dan mengantisipasi perkembangan global telah diadakan perubahan-perubahan yang bersifat inovasi, reorientasi, reformasi di dalam revisi kurikulum Pendidikan Ners. Saat ini tuntutan terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat, masalahmasalah kesehatan semakin kompleks, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan semakin canggih, dan selain itu persyaratan dunia kerja semakin menuntut tenaga keperawatan yang kompeten, sehingga dunia pendidikan keperawatan harus mampu mempersiapkan lulusan yang kompeten untuk mampu berkompetisi baik nasional maupun global. Penyusunan revisi kurikulum tahun 2014 berlandaskan kepada peraturanperaturan terkini yang ada di Indonesia, dengan mempertimbangkan kebutuhan pemangku kepentingan, dan tuntutan dari organisasi profesi yang mengharapkan lulusan berstandar internasional dan sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia level 7. Secara nasional, aturan-aturan yang tertuang pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi, dan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 20 (3) bahwa Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi; PP RI No 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dan PP RI No 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, serta Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Penyusunan materi berdasarkan masukan stakeholders dan hasil kerjasama dengan organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui kolegium. Tuntutan dari stakeholder: masyarakat, rumah sakit, puskesmas, departemen kesehatan dan organisasi/institusi pelayanan kesehatan lainnya terhadap tampilan perawat profesional, digunakan oleh penyusun kurikulum sebagai landasan pengembangan profil Ners di masyarakat. Kurikulum yang disusun juga lebih menitik beratkan kepada proses pembelajaran yang berorientasi kepada mahasiswa (student centered learning). Capaian pembelajaran yang harus dipenuhi oleh lulusan program pendidikan profesi sesuai dengan KKNI level 7 terdiri atas 4 komponen yaitu AIPNI
2
komponen sikap, kemampuan kerja umum dan khusus, penguasaan pengetahuan, serta kewenangan dan tanggung jawab. Untuk komponen sikap dan kemampuan kerja umum mengacu pada standar nasional pendidikan tinggi yang merupakan capaian pembelajaran yang bersifat umum untuk seluruh lulusan pendidikan tinggi di Indonesia. Sedangkan untuk komponen penguasaan pengetahuan, kemampuan kerja khusus, dan kewenangan dan tanggung jawab mengacu pada KKNI level 7 bidang keperawatan yang telah disepakati oleh tim penyusun KKNI Dikti yang melibatkan organisasi profesi PPNI dan AIPNI. Berdasarkan pertimbangan di atas dilaksanakan berbagai kegiatan yang cukup intensif sebagai upaya perbaikan kurikulum sejak awal tahun 2014. Kegiatan dimulai dengan pembentukan tim revisi kurikulum pada tanggal 21 Februari 2014; dilanjutkan dengan kegiatan Semiloka Kurikulum di Jakarta pada tangga;l 14-15 Maret 2014 yang menghadirkan nara sumber dari berbagai stakeholders dan diperolehnya berbagai masukan termasuk capaian pembelajarans Ners sesuai KKNI level 7. Kegiatan ketiga diadakan rapat kerja tim kurikulum di Bandung pada tanggal 18-19 April, untuk menindaklanjuti hasil semiloka kurikulum dan mulai mengidentifikasi kesesuaian kompetensi dan capaian pembelajarans KKNI level 7. Kegiatan keempat dilakukan rapat kerja kurikulum di Jakarta pada 24-25 Mei 2014 dengan mendatangkan narasumber dari Tim KKNI Dikti untuk memperoleh masukan terhadap penyusunan kurikulum berdasarkan capaian pembelajarans. Kegiatan kelima kembali dilakukan rapat kerja tim kurikulum untuk melengkapi struktur kurikulum pada tanggal 14-15 Juni 2014 di Jakarta. Selanjutnya rancangan kurikulum difinalisasi dengan rapat kerja tim kurikulum pada 12-13 Juli 2014 di Jakarta. Rancangan kurikulum selanjutnya disosialisaikan ke seluruh pengurus AIPNI, kemudian disosialisasikan ke regional AIPNI pada bulan Agustus-September 2014 untuk mendapatkan masukan dari para anggota AIPNI. Pada bulan Oktober 2014, tim kurikulum melakukan finalisasi rancangan kurikulum revisi untuk dapat dibawa dan disepakati dalam Rapat Tahunan Anggota AIPNI tahun 2014 di Pontianak pada 13-15 November 2014. Berdasarkan latar belakang di atas dan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan, tersusunlah kurikulum inti Pendidikan Ners mengacu pada Capaian pembelajarans Ners tahun 2014 yang dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum institusional di berbagai institusi penyelenggara program studi profesi Ners di seluruh Indonesia, dengan tahapan dan langkah yang diharapkan dapat menjamin kualitas lulusan sehingga mampu berkompetisi secara global. AIPNI
3
1.2 Tujuan Kurikulum ini disusun dengan tujuan memberikan pedoman bagi anggota AIPNI untuk penyusunan kurikulum intitusional dan pedoman penyelenggaraan program studi profesi ners. Tujuan lain adalah untuk mengarahkan upaya para penyelenggara pendidikan dalam implementasi proses pembelajaran yang benar untuk dapat menghasilkan ners yang cerdas, kompetitif dan komprehensif.
AIPNI
4
2
KERANGKA KONSEP PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Program studi profesi ners merupakan pendidikan akademik-profesional dengan proses pembelajaran yang menekankan pada tumbuh kembang kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang akademisi dan profesional. Landasan tumbuh kembang kemampuan ini merupakan kerangka konsep pendidikan yang meliputi falsafah keperawatan sebagai profesi, dan keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional yang akan mempengaruhi isi kurikulum dan pendekatan utama dalam proses pembelajaran. Kerangka konsep program studi profesi ners saat ini masih mempertahankan kerangka konsep yang dipergunakan pada kurikulum inti program studi profesi ners tahun 2010 karena kerangka konsep tersebut masih relevan dengan kebutuhan program studi profesi ners pada saat ini dan prediksi di masa datang. 2.1 Falsafah Keperawatan
Bahwa manusia dan kemanusiaan merupakan titik sentral setiap upaya pelayanan kesehatan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bertolak dari pandangan ini keperawatan meyakini paradigma dengan empat konsep dasar yaitu manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan. 2.1.1 Manusia Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu kesatuan yang utuh dan unik dari bio-psiko-sosio-spiritual dan kulltural. Untuk dapat melangsungkan kehidupannya, kebutuhan manusia harus terpenuhi secara seimbang yang mencakup bio-psiko-sosio-spiritual-kultural. Manusia mempunyai siklus kehidupan meliputi: tumbuh kembang dan memberi keturunan, kemampuan mengatasi perubahan dunia dengan menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun didapat pada dasarnya bersifat biologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural, kapasitas berfikir, belajar, bernalar, berkomunikasi, mengembangkan budaya dan nilai-nilai. Manusia berorientasi kepada waktu, mampu berjuang untuk mencapai tujuan dan mempunyai keinginan untuk mewujudkan diri, selalu berusaha AIPNI
5
untuk mempertahankan keseimbangan melalui interaksi dengan lingkungannya dan berespon secara positif terhadap perubahan lingkungan melalui adaptasi dan memperbesar potensi untuk meningkatkan kapasitas kemampuannya. Manusia selalu mencoba mempertahankan kebutuhannya melalui serangkaian peristiwa antara lain belajar, menggali serta menggunakan sumbersumber yang diperlukan sesuai dengan potensi, keterbatasannya, untuk terlibat secara aktif dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Dengan demikian manusia dalam keperawatan menjadi sasaran pelayanan keperawatan yang disebut klien mencakup individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang selalu dapat berubah untuk mencapai keseimbangan terhadap lingkungan disekitarnya melalui proses adaptasi. 2.1.2 Lingkungan Lingkungan dalam keperawataan adalah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia yang mencakup lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasal dari dalam manusia itu sendiri mencakup; faktor genetik, maturasi biologi, jenis kelamin, emosi (psikologis), dan predisposisi terhadap penyakit serta faktor perilaku. Adapun yang dimaksud lingkungan ekternal adalah lingkungan disekitar manusia mencakup lingkungan fisik, biologik, sosial, kultural dan spiritual. Lingkungan eksternal diartikan juga sebagai lingkungan masyarakat yang berarti: kumpulan individu yang terbentuk karena interaksi antara manusia, budaya dan aspek spiritual yang dinamis, mempunyai tujuan dan sistem nilai serta berada dalam suatu hubungan yang bersifat saling bergantung yang terorganisir. Masyarakat adalah sistem sosial dimana semua orang berusaha untuk saling membantu dan saling melindungi agar kepentingan bersama dalam hubungannya dengan lingkungan dapat mencapai tingkat pemenuhan kebutuhan dasar secara optimal. Manusia sebagai makluk sosial selalu berinteraksi dengan lingkungan secara dinamis dan mempunyai kemampuan berespon terhadap lingkungan yang akan mempengaruhi derajat kesehatannya. 2.1.3 Sehat Sehat adalah suatu keadaan dalam rentang sehat-sakit yang dapat diartikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang AIPNI
6
hidup produktif secara sosial dan ekonomi sesuai undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Sehat adalah tanggung jawab individu yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945. oleh karena itu harus dipertahankan dan ditingkatkan melalui upayaupaya promotif, preventif dan kuratif. Sehat ditentukan oleh kemampuan individu, keluarga, kelompok atau komunitas untuk membuat tujuan yang realistik serta kemampuan untuk menggerakkan energi serta sumber- sumber yang tersedia dalam mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien. Sehat dilihat dari berbagai tingkat yaitu tingkat individu, keluarga, komunitas dan tingkat masyarakat. 2.1.4 Keperawatan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia sejak fertilisasi sampai akhir hayat. Lingkup keperawatan meliputi promosi kesehatan, mencegah sakit, memberi asuhan pada orang sakit dan yang mengalami ketidak mampuan serta mendampingi klien saat sakaratul maut dengan bermartabat. Peran kunci perawat lainnya adalah memberikan advokasi pada klien, memberikan lingkungan yang aman, meningkatkan kemampuan profesional melalui penelitian dan menggunakan hasil penelitian, berpartisipasi didalam kebijakan manajemen sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan. 2.2 Keperawatan Sebagai Profesi.
Pada lokakarya Nasional (1983) yang merupakan awal diterimanya profesionalisme keperawatan di Indonesia, mendefinisikan:” keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. AIPNI
7
Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan klien diatas kepentingannya sendiri, suatu bentuk pelayanan/ asuhan yang bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, serta menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntunan utama dalam melaksanakan pelayanan/ asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut diperjelas dengan pandangan berbagai pakar keilmuan keperawatan tentang pengertian keperawatan antara lain sebagai berikut : Virginia Handerson (1960) mendefinisikan keperawatan secara fungsional sebagai berikut. ”The unique function of the nurse is to assist the individual, sick or well, in the performance of those activities contributing to health or its recovery or to a peaceful death that the would perform unaided if he had the strength, will, or knowledge. This unique function of the nurse is a helping art, it is also a science” Martha E Roger (1970) mendefinisikan keperawatan sebagai berikut ; “Nursing is humanistic science dedicated to compassionate concern for maintaining and promoting health, preventing illness, caring for rehabilitating the sick and disable. Nursing is a learn profession that both a science and art “ Selanjutnya Henderson (1978) menyatakan bahwa: ”Nursing is primarily assisting the individual (sick or well) in the performance of those activities contributing to health, or is recovery or to peacefull death that he would perform unaided if he had the necessary strength, or knowledge. It is likewise the unique contribution of nursing to help the individual to be independent of such assistance as soon as possible” International Council of Nurses (2007) mendefinisikan; “Nursing encompasses autonomous and collaborative care of indivuals of all ages, families, groups and communities, sick or well and in all settings. Nursing includes the promotion of health, prevention of illness, and the care of ill, disable and dying people. Advocacy, promotion of safe environment, research, participation in shaping health policy and in patient and health system management, and education are also key nursing roles “ Tingkat pemahaman tentang keperawatan sebagai profesi akan tercermin antara lain pada langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan dan pembinaan pelayanan/ asuhan keperawatan kepada masyarakat. Berbagai jenjang pelayanan/asuhan keperawatan harus dikembangkan, mencakup pelayanan/asuhan keperawatan primer, sekunder, dan tertier. Rujukan AIPNI
8
keperawatan dikembangkan dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketenagaan dan fasilitas kesehatan/keperawatan yang ada baik rujukan keperawatan yang bersifat intra institusi maupun rujukan yang bersifat inter institusi pelayanan kesehatan. Berbagai sifat pelayanan/asuhan keperawatan baik yang bersifat saling bergantung antara pelayanan/asuhan profesional (interdependen), maupun pelayanan/asuhan yang bersifat mandiri (independen) dapat dilaksanakan sesuai hakikat keperawatan sebagai profesi. 2.3 Keperawatan sebagai Pelayanan Profesional.
Sifat dan hakikat pelayanan/ asuhan keperawatan bertujuan untuk tercapainya kemandirian klien dalam memenuhi kebutuhan dasarnya secara optimal. Pelayanan keperawatan kepada klien dilaksanakan pada seluruh tatanan pelayanan kesehatan baik di klinik maupun di komunitas. Sebagai pelayanan profesional, keperawatan mempunyai karakteristik sebagai berikut (Schein, 1972) : 2.3.1 2.3.2
2.3.3
2.3.4 2.3.5 2.3.6 2.3.7
2.3.8 2.3.9
AIPNI
Para profesional terikat dengan pekerjaan seumur hidup yang merupakan penghasilan sumber utama. Mempunyai motivasi kuat atau panggilan sebagai landasan bagi pemilihan karier profesionalnya, dan mempunyai komitmen seumur hidup yang mantap terhadap kariernya. Memiliki kelompok ilmu pengetahuan yang mantap dan kokoh serta ketrampilan khusus yang diperolehnya melalui pendidikan dan latihan yang lama. Berorientasi kepada pelayanan menggunakan keahlian demi kebutuhan klien. Pelayanan yang diberikan kepada klien didasarkan pada kebutuhan objektif klien. Lebih mengetahui apa yang baik untuk klien dari pada klien sendiri, mempunyai otonomi dalam mempertimbangkan tindakannya. Membentuk perkumpulan profesi yang menetapkan kriteria penerimaan, standar pendidikan, perizinan atau ujian masuk formal, jalur karier dalam profesi dan batasan kewenangan profesi. Mempunyai kekuatan dan status dalam bidang keahlian dan pengetahuan mereka dianggap khusus. Dalam menyediakan pelayanan tidak diperbolehkan memasang advertensi atau mencari klien.
9
3
Pengembangan Kurikulum Program Studi Profesi Ners Mengacu KKNI
3.1.
Landasan pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum program studi profesi ners mengacu pada Kemendiknas no 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa, Kemendiknas nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti perguruan tinggi, UU no 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Permendiknas no 63 tahun 2009 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan, UU no 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, Peraturan presiden no 8 tahun 2012 tentang KKNI, Permendikbud no 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Peraturan menteri no 4 tahun 2014 tentang penyelengaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi.
3.2.
Alasan perubahan kurikulum
Perubahan kurikulum dari kurikulum yang berbasis kompetensi kepada kurikulum yang mengacu pada KKNI berawal dari terbitnya Perpres no 8 tahun 2012 dan UUPT no 12 tahun 2012 pasal 29 ayat (1), (2) dan (3). Dengan kata lain dengan terbitnya Perpres tersebut maka kurikulum yang berbasis kompetensi harus direvisi menjadi kurikulum yang mengacu pada KKNI. KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNI terdiri atas 9 jenjang dimulai dari jenjang 1 sebagai jenjang terendah sampai dengan jenjang 9 sebagai jenjang tertinggi. Lulusan program studi profesi Ners setara dengan jenjang 7, karena itu penyusunan kurikulum program studi Ners harus mengacu pada deskriptor jenjang 7 dalam KKNI.
AIPNI
10
3.3 Tahapan penyusunan pengembangan kurikulum pendidikan Ners 2014. 3.3.1 Melakukan evaluasi terhadap implementasi kurikulum pedidikan ners 2010 melalui survey ke seluruh institusi anggota AIPNI melalui penyebaran kuesioner. Namun hanya 30% dari institusi yang merespon. Hasil survey menunjukkkan bahwa institusi belum mempunyai persepsi yang sama tentang pemahaman dan penerapan kurikulum pendidikan Ners 2010. 3.3.2 Melakukan evaluasi terhadap implementasi kurikulum pedidikan ners 2010 pada saat melakukan pembinaan ke institusi yang melaksanakan kurikulum pedidikan ners 2010. Masih ditemukan kendala dalam implementasi kurikulum pedidikan ners 2010 terkait dengan SDM dan sarana dan prasarana. 3.3.3 Mendapatkan masukan dari asosiasi dan stake holder melalui kegiatan workshop. Dalam penyusunan kurikulum 2014 ini AIPNI telah menyelenggarakan workshop pada tanggal 14- 15 maret dengan output mendapatkan masukan dari Dirjen DIKTI, DIRBELMAWA, PPNI, Kolegium, PERSI. Output yang diperoleh adalah tentang profile lulusan pendidikan ners. 3.4 Beberapa kegiatan workshop tim kurikulum AIPNI: 3.4.1 Pada tanggal 18 – 19 April 2014 di Bandung. Output yang dihasilkan adalah berupa rancangan kegayutan profil lulusan dengan capaian pembelajaran dan capaian pembelajaran dengan bahan kajian. 3.4.2 Pada tanggal 24 – 25 Mei 2014 di Jakarta. Output yang dihasilkan adalah revisi capaian pembelajaran dan bahan kajian berdasarkan masukan dari Tim pengembang kurikulum pendidikan tinggi dirjen Belmawa DIKTI tahun 2014 3.4.3 Pada tanggal 14 – 15 Juni 2014 di Jakarta. Output yang dihasilkan berupa rancangan kurikulum 2014 yang terdiri dari matriks kajian kesesuaian capaian pembelajaran dengan bahan kajian; penetapan rincian, keluasan dan kedalaman bahan kajian yang harus dikuasai untuk memenuhi capaian pembelajaran, matriks untuk pembentukan dan penamaan mata kuliah, dan rancangan struktur kurikulum dalam semester beserta beban sksnya. 3.4.4 Pada tanggal 20 September 2014 di Jakarta. Output yang dihasilkan adalah finalisasi rancangan kurikulum pendidikan Ners 2014. AIPNI
11
3.5 Pengembangan kurikulum institusi Kurikulum inti yang sudah dirancang ini berupa kurikulum dengan beban 99 sks yang terdiri dari kurikulum inti keilmuan 87 sks, wajib umum berdasarkan SNPT 8 sks dan skripsi 4 sks. Jumlah sks untuk lulusan program studi keperawatan minimal 144 sks, dan program studi profesi ners minimal 36 sks, sehingga institusi punya kebebasan untuk mengembangkan kurikulum institusi yang lengkap sesuai visi dan misi dari perguruan tinggi masing – masing. Kelengkapan sks institusi untuk program studi keperawatan dari yang wajib (99 sks) menjadi 144 sks dapat dilakukan dengan cara menambah sks pada beberapa mata kuliah inti keilmuan, menambahkan mata kuliah tambahan sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi masing – masing, serta menambahkan mata kuliah yang terkait dengan isu lokal, nasional, dan global. Sedangkan untuk kelengkapan sks institusi untuk program studi profesi Ners dari jumlah minimal 36 sks pada kurikulum ini hanya disusun sejumlah 22 sks. Kelengkapannya diserahkan kepada institusi masing-masing untuk mengembangkannya sesuai dengan visi misi program studi atau unggulan program studi. Besarnya sks mata kuliah dimaknai sebagai waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat memiliki kemampuan yang sesuai dengan : “capaian pembelajaran” yang dirumuskan dalam sebuah mata kuliah. Unsur penentu untuk memperkirakan besaran sks berdasarkan : 3.5.1 Metode/strategi pembelajaran yang dipilih 3.5.2 Tingkat kedalaman dan keluasan bahan kajian yang harus dikuasai 3.5.3 Besarnya sumbangan “capaian pembelajaran” mata kuliah tersebut dalam kerangka pencapaian capaian pembelajaran lulusan.
AIPNI
12
4
KURIKULUM INTI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Berdasarkan atas kajian Kemenkes dan kemendikbud prodi ini diselenggarakan pada jenjang S1 secara terpisah, namun wajib sampai profesi Ners (Direktur pembelajaran dan kemahasiswaan Dirjen DIKTI no 2293/E3/14 tanggal 28 Mei 2014 tentang perubahan nomenklatur program studi yang mengacu pada rumpun ilmu, KKNI dan penamaan secara internasional). Kurikulum inti terdiri dari dua kurikulum program studi keperawatan dan kurikulum program studi profesi Ners. Kurikulum ini menyatu dan hanya ditujukan untuk menghasilkan Ners sebagai luaran akhir dari sebuah proses pendidikan tinggi keperawatan. Oleh karena itu, kurikulum ini dikembangkan berdasarkan pada profil lulusan yang diharapkan, capaian pembelajaran yang harus dicapai dan dilengkapi dengan bahan kajian yang terkandung dalam mencapai capaian pembelajaran tersebut. Selanjutnya bahan kajian akan direpresentasikan dalam bentuk mata kuliah, disertai dengan metoda atau model pembelajaran, dan cara mengevaluasi hasil pembelajaran yang selalu diupayakan untuk mengukur capaian pembelajaran yang diharapkan.
4.1 PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS Profil merupakan peran yang diharapkan dapat dilakukan oleh lulusan program studi di masyarakat atau dunia kerja. Adapun profil lulusan program studi profesi Ners terdiri dari : a. Care Provider (Pemberi asuhan keperawatan) b. Community Leader (Pemimpin dalam kegiatan komunitas profesi maupun sosial) c. Educator (Pendidikan kesehatan bagi klien, keluarga dan masyarakat) d. Manager (Pengelola asuhan keperawatan) e. Researcher (Peneliti )
AIPNI
13
4.2 Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi Ners berdasar KKNI Yang dimaksud dengan capaian pembelajaran dalam KKNI adalah jabaran lengkap profil lulusan program studi profesi Ners yang berkenaan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa setelah lulus. Capaian pembelajaran tersebut diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan umum dan khusus. Capaian pembelajaran digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar evaluasi pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan pembelajaran, standar sarana dan prasarana serta standar pembiayaan pembelajaran. Dalam penyusunan kurikulum ini yang dibahas adalah tentang pengembangan standar isi pembelajaran (kedalaman dan keluasan materi pembelajaran). Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi Ners PROGRAM STUDI NERS SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; c. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; f. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila; g. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; h. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; i. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan; j. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
k. mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan; l. mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia; m. memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien,
AIPNI
14
menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.
PENGUASAAN PENGETAHUAN a. b. c. d.
e. f. g. h. i. j. k.
menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle range theories; menguasai konsep teoritis ilmu biomedik; menguasai nilai-nilai kemanusiaan (humanity values); menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , pada bidang keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa dan keperawatan komunitas; menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan; menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik; menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan tertier; menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support) dan penanganan trauma (basic trauma cardiac life support/BTCLS) pada kondisi kegawatdaruratan dan bencana; menguasai konsep dan prinsip manajemen dalam pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan; menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan keperawatan dan kesehatan menguasai prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners; menguasai metode penelitian ilmiah.
KETERAMPILAN KHUSUS a. mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia; b. mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa atau keperawatan komunitas) sesuai dengan delegasi dari ners spesialis; c. mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar dan kewenangannya; d. mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan; e. mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk f. menetapkan prioritas asuhan keperawatan; g. mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar
AIPNI
15
asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat; h. mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan; i. mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain; j. mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya; k. mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya; l. mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP; m. mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan; n. mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam lingkup tanggungjawabnya; o. mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi;
mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat. KETERAMPILAN UMUM a. bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya; b. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif; c. menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik; d. mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya; e. meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja; f. bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya; g. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat; h. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya; i. bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang
AIPNI
16
profesinya; j. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya; k. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya; l. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
AIPNI
17
4.3
Kaitan antara capaian pembelajaran dengan Bahan Kajian
Capaian pembelajaran memerlukan bahan kajian yang membahas pengetahuan dan keterampilan terkait yang sesuai. Dibawah ini digambarkan bahan kajian berdasarkan capaian pembelajaran KKNI yang merupakan jabaran dari kompetensi utama lulusan program studi keperawatan. PENGETAHUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Teori Kepera watan
Bio medik
V
V
Ilmu Kep Dasar
KMB
Kep Anak
KEP MAT
KEP JIWA
KEP KOM
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
3 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik 4 berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
V
V
V
V
V
V
V
V
tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan 5 orisinal orang lain
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
NO . Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu 1 menunjukkan sikap religius; Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan 2 tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
6 berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan AIPNI
V
V
Huma niora
V
V
V 18
PENGETAHUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Teori Kepera watan
NO .
Bio medik
Huma niora
Ilmu Kep Dasar
KMB
Kep Anak
KEP MAT
KEP JIWA
KEP KOM
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;
7 8 9 10 11
12
AIPNI
bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan; menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan; mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia;
V
V V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
19
PENGETAHUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN NO . 13 memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.
Teori Kepera watan
Bio medik
V
V
V
V
Huma niora
Ilmu Kep Dasar
KMB
Kep Anak
KEP MAT
KEP JIWA
KEP KOM
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
KETERAMPILAN KERJA KHUSUS 1 mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia; 2 mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa atau keperawatan komunitas) sesuai dengan delegasi dari ners spesialis;
AIPNI
V
20
PENGETAHUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN NO . 3 mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya;
4 mampu melakukan pengkajian secara komprehensif 5 mampu mempersiapkan pasien yang akan melakukan pemeriksaan penunjang 6 mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan; 7 mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat; 8 mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan
AIPNI
Teori Kepera watan
Bio medik
Huma niora
Ilmu Kep Dasar
KMB
Kep Anak
KEP MAT
KEP JIWA
KEP KOM
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
21
PENGETAHUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Teori Kepera watan
NO .
Bio medik
Huma niora
Ilmu Kep Dasar
KMB
Kep Anak
KEP MAT
KEP JIWA
KEP KOM
V
V
asuhan kepada penanggung jawab perawatan;
9 mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar dan kewenangannya;
10 mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP; 11 mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan; 12 mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain; 13 mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya; 14 mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan;
AIPNI
V V
V
V V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
22
PENGETAHUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN NO . 15 mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam lingkup tanggungjawabnya; 16 mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi; 17 mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
Teori Kepera watan
Bio medik
Huma niora
V
Ilmu Kep Dasar
KMB
Kep Anak
KEP MAT
KEP JIWA
KEP KOM
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
KETERAMPILAN KERJA UMUM Bekerja di bidang keahlian pokok/profesi untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan kompleks, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi profesi tersebut yang berlaku secara 1 nasional/internasional; Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan 2 komprehensif;
AIPNI
V
V
23
PENGETAHUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Teori Kepera watan
NO .
3
4 5
6 AIPNI
Menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya disusun dalam bentuk publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi, atau menghasilkan karya desain yang spesifik beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat regional atau internasional; mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, kewirausahaan, dan kemaslahatan manusia, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media; Meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis organisasi; Meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesinya di tingkat nasional, regional, dan internasional;
V
Bio medik
Huma niora
Ilmu Kep Dasar
KMB
Kep Anak
KEP MAT
KEP JIWA
KEP KOM
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
24
PENGETAHUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Teori Kepera watan
NO .
7 8 9 10
11
Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya; Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya; Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya; Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya;
Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara 12 mandiri.
AIPNI
Bio medik
Huma niora
Ilmu Kep Dasar
KMB
Kep Anak
KEP MAT
KEP JIWA
KEP KOM
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
25
CAPAIAN PEMBELAJARANS
PENGETAHUAN
(CAPAIAN PEMBELAJARAN) NO SIKAP
1 2 3 4
5
6
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;
bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta 7 kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat 8 dan bernegara; menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan 9 kewirausahaan;
AIPNI
Proses Diagnosis Kep
Komunikasi
V
Pendidik an Kesehat an
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
ManajeMen Keperawa tan
Sist Informa-si
K3
Met Lit
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
v
V
v
26
V
CAPAIAN PEMBELAJARANS
PENGETAHUAN
(CAPAIAN PEMBELAJARAN) NO SIKAP 10 menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. 11 mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan; 12 mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia; 13 memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.
Proses Diagnosis Kep
Komunikasi
Pendidik an Kesehat an
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
ManajeMen Keperawa tan
Sist Informa-si
K3
Met Lit
V
v
V
V
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
V
KETERAMPILAN KERJA KHUSUS
AIPNI
27
CAPAIAN PEMBELAJARANS
PENGETAHUAN
(CAPAIAN PEMBELAJARAN) NO SIKAP 1 mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia; 2 mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa atau keperawatan komunitas) sesuai dengan delegasi dari ners spesialis; 3 mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya; 4 mampu melakukan pengkajian secara komprehensif 5 mampu mempersiapkan pasien yang akan melakukan pemeriksaan penunjang
AIPNI
Proses Diagnosis Kep
Komunikasi
Pendidik an Kesehat an
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
ManajeMen Keperawa tan
Sist Informa-si
K3
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
28
Met Lit
CAPAIAN PEMBELAJARANS
PENGETAHUAN
(CAPAIAN PEMBELAJARAN) NO SIKAP 6 mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan; 7 mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat; 8 mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan; 9 mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar dan kewenangannya; 10 mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP; 11 mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar
AIPNI
Pendidik an Kesehat an
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Proses Diagnosis Kep
Komunikasi
V
ManajeMen Keperawa tan
Sist Informa-si
K3
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
29
Met Lit
CAPAIAN PEMBELAJARANS
PENGETAHUAN
(CAPAIAN PEMBELAJARAN) NO SIKAP
Proses Diagnosis Kep
Komunikasi
Pendidik an Kesehat an
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
ManajeMen Keperawa tan
Sist Informa-si
K3
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Met Lit
pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan; 12 mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain; 13 mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya; 14 mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan; 15 mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam lingkup tanggungjawabnya; 16 mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi; 17 mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
AIPNI
V
V
V
V
V
V
V
V
30
V
V
V
V
V
V
V
V
V
CAPAIAN PEMBELAJARANS
PENGETAHUAN
(CAPAIAN PEMBELAJARAN) NO SIKAP KETERAMPILAN KERJA UMUM Bekerja di bidang keahlian pokok/profesi untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan kompleks, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi profesi tersebut yang berlaku secara 1 nasional/internasional; Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan 2 komprehensif; Menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya disusun dalam bentuk publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi, atau menghasilkan karya desain yang spesifik beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat regional atau 3 internasional;
AIPNI
Proses Diagnosis Kep
Komunikasi
Pendidik an Kesehat an
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
ManajeMen Keperawa tan
Sist Informa-si
K3
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
31
Met Lit
V
CAPAIAN PEMBELAJARANS
PENGETAHUAN
(CAPAIAN PEMBELAJARAN) NO SIKAP
4 5
6
7 8 9
AIPNI
mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, kewirausahaan, dan kemaslahatan manusia, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media; Meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis organisasi; Meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesinya di tingkat nasional, regional, dan internasional; Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya; Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya;
Proses Diagnosis Kep
Komunikasi
Pendidik an Kesehat an
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
ManajeMen Keperawa tan
Sist Informa-si
K3
Met Lit
V
V
v
V V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V V
V
V V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
32
V V
V V
V V
V
CAPAIAN PEMBELAJARANS
PENGETAHUAN
(CAPAIAN PEMBELAJARAN) NO SIKAP Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan 10 masyarakat profesi dan kliennya; Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja 11 profesinya; 12 Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
AIPNI
Komunikasi
Pendidik an Kesehat an
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
ManajeMen Keperawa tan
Sist Informa-si
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Proses Diagnosis Kep
33
K3
Met Lit
V
4.4 KEGAYUTAN CAPAIAN PEMBELAJARAN DENGAN INTI KEILMUAN, IPTEK PENUNJANG, DAN IPTEK PELENGKAP
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
34
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Sistem Informasi
Kep. Komunitas
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
MetLit
Kep. Mat
V
K3
Kep. Anak
V
Manajemen Keperawatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
35
V
V
V
V
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Humaniora
Kep. Komunitas
V
MetLit
Kep. Jiwa
V
K3
Kep. Mat
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Anak
V
Pendidikan Kesehatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
Sistem Informasi
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
36
V
V
V
V
V
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Humaniora
Kep. Komunitas
V
MetLit
Kep. Jiwa
V
K3
Kep. Mat
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Anak
V
Pendidikan Kesehatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
Sistem Informasi
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
37
Bahasa Inggris
V
Humaniora
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
MetLit
Kep. Gerontik
V
K3
Kep. Keluarga
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Komunitas
V
Pendidikan Kesehatan
Kep. Jiwa
V
Komunikasi
Kep. Mat
V
Biomedik
Kep. Anak
Proses Diagnosis Keperawatan
KMB
V
IPTEK PENUNJANG
Kep. Dasar
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
Sistem Informasi
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
V
38
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Humaniora
Kep. Komunitas
V
MetLit
Kep. Jiwa
V
K3
Kep. Mat
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Anak
V
Pendidikan Kesehatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
Sistem Informasi
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
v
V
V
V
V
V
tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan;
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia; V
AIPNI
39
V
Bahasa Inggris
Kep. Gerontik
V
Humaniora
Kep. Keluarga
V
MetLit
Kep. Komunitas
V
K3
Kep. Jiwa
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Mat
V
Pendidikan Kesehatan
Kep. Anak
V
Komunikasi
KMB
V
Biomedik
Kep. Dasar
IPTEK PENUNJANG
Proses Diagnosis Keperawatan
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
Sistem Informasi
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
40
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Humaniora
Kep. Komunitas
V
MetLit
Kep. Jiwa
V
K3
Kep. Mat
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Anak
V
Pendidikan Kesehatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
Sistem Informasi
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
Sikap
AIPNI elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.
KETERAMPILAN KERJA KHUSUS
41
Bahasa Inggris
IPTEK PENUNJANG
Sistem Informasi
Humaniora
MetLit
K3
Manajemen Keperawatan
INTI KEILMUAN Pendidikan Kesehatan
Komunikasi
Biomedik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
Kep. Gerontik
Kep. Keluarga
Kep. Komunitas
Kep. Jiwa
Kep. Mat
Kep. Anak
KMB
Kep. Dasar
Proses Diagnosis Keperawatan
Teori Keperawatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN IPTEK PELENGKAP
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
V
42
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Sistem Informasi
Kep. Komunitas
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
K3
Kep. Mat
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Anak
V
Pendidikan Kesehatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia;
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
MetLit
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
43
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Sistem Informasi
Kep. Komunitas
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
MetLit
Kep. Mat
V
K3
Kep. Anak
V
Pendidikan Kesehatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa atau keperawatan komunitas) sesuai dengan delegasi dari ners spesialis;
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Manajemen Keperawatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
Pendidikan Kesehatan
V
V
V
V
V
V
v
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
44
Sistem Informasi
Kep. Keluarga
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
MetLit
Kep. Mat
V
K3
Kep. Anak
Kep. Komunitas
Komunikasi
KMB
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya; mampu melakukan pengkajian secara
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
Bahasa Inggris
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
Kep. Keluarga
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
komprehensif mampu mempersiapkan pasien yang akan melakukan pemeriksaan penunjang mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber
AIPNI
V
V
45
V
V
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Komunitas
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
MetLit
Kep. Mat
V
K3
Kep. Anak
V
Manajemen Keperawatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
V
Sistem Informasi
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
Kep. Keluarga
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama
V
V
V
V
AIPNI
V
V
46
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Komunitas
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
MetLit
Kep. Mat
V
K3
Kep. Anak
V
Manajemen Keperawatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
V
untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
Sistem Informasi
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan
AIPNI
V
V
V
V
V
47
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Gerontik
V
Humaniora
Kep. Keluarga
V
MetLit
Kep. Komunitas
V
K3
Kep. Jiwa
V
Pendidikan Kesehatan
Kep. Mat
V
Komunikasi
Kep. Anak
V
Biomedik
KMB
V
dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat;
Sistem Informasi
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Kep. Dasar
Proses Diagnosis Keperawatan
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Manajemen Keperawatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
kepada penanggung jawab perawatan;
mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar dan kewenangannya;
AIPNI
V
V
V
V
48
V
Bahasa Inggris
Humaniora
MetLit
K3
Manajemen Keperawatan
Komunikasi
Biomedik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
Kep. Gerontik
Kep. Keluarga
Sistem Informasi
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Kep. Komunitas
Kep. Jiwa
Kep. Mat
Kep. Anak
KMB
Kep. Dasar
Proses Diagnosis Keperawatan
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
49
V
V
V
V
Bahasa Inggris
Sistem Informasi
Humaniora
V
MetLit
V
K3
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
Komunikasi
Kep. Gerontik
V
Biomedik
Kep. Keluarga
V
Kep. Komunitas
Kep. Mat
Kep. Anak
KMB
Kep. Dasar
Proses Diagnosis Keperawatan
V
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Kep. Jiwa
mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP; mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan; mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
50
V
V
V
V
V
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Sistem Informasi
Kep. Komunitas
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
MetLit
Kep. Mat
V
K3
Kep. Anak
V
Manajemen Keperawatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain; mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya; mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
praktik asuhan keperawatan; mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam lingkup tanggungjawabnya; mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan langkahlangkah pengembangan
AIPNI
V
V
V
V
V
51
V
V
V
Bahasa Inggris
Humaniora
MetLit
K3
Manajemen Keperawatan
Komunikasi
Biomedik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
Kep. Gerontik
Kep. Keluarga
Sistem Informasi
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Kep. Komunitas
Kep. Jiwa
Kep. Mat
Kep. Anak
KMB
Kep. Dasar
Proses Diagnosis Keperawatan
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
strategis organisasi;
mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan
AIPNI
52
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Sistem Informasi
Kep. Komunitas
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
K3
Kep. Mat
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Anak
V
Pendidikan Kesehatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
MetLit
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
KETERAMPILAN KERJA UMUM Bekerja di bidang keahlian pokok/profesi untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan kompleks, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara
AIPNI
53
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Sistem Informasi
Kep. Komunitas
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
K3
Kep. Mat
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Anak
V
Pendidikan Kesehatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
MetLit
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
54
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Sistem Informasi
Kep. Komunitas
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
MetLit
Kep. Mat
V
K3
Kep. Anak
V
Manajemen Keperawatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
dengan standar kompetensi profesi tersebut yang berlaku secara nasional/internasional; Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
55
V
V
V
Bahasa Inggris
V
Sistem Informasi
V
Humaniora
V
MetLit
Kep. Gerontik
V
K3
Kep. Keluarga
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Komunitas
V
Komunikasi
Kep. Jiwa
V
Biomedik
Kep. Mat
V
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
Kep. Anak
Proses Diagnosis Keperawatan
KMB
V
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Kep. Dasar
Menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya disusun dalam bentuk publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi, atau menghasilkan karya desain yang spesifik beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
pada tingkat regional atau internasional;
mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, kewirausahaan,
AIPNI
v
56
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Humaniora
Kep. Komunitas
V
MetLit
Kep. Jiwa
V
K3
Kep. Mat
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Anak
V
Komunikasi
KMB
V
Biomedik
Kep. Dasar
V
Sistem Informasi
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Proses Diagnosis Keperawatan
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
V
57
V
Bahasa Inggris
Sistem Informasi
V
Humaniora
V
MetLit
K3
Komunikasi
Biomedik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
Kep. Gerontik
Kep. Keluarga
Kep. Komunitas
Kep. Jiwa
Kep. Mat
Kep. Anak
KMB
Kep. Dasar
Proses Diagnosis Keperawatan
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG Manajemen Keperawatan
dan kemaslahatan manusia, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media; Meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis organisasi;
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
V
V
V
V
V
V
V
V
58
V
Bahasa Inggris
V
Humaniora
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
MetLit
Kep. Gerontik
V
K3
Kep. Keluarga
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Komunitas
V
Pendidikan Kesehatan
Kep. Jiwa
V
Komunikasi
Kep. Mat
V
Biomedik
Kep. Anak
Proses Diagnosis Keperawatan
KMB
V
IPTEK PENUNJANG
Kep. Dasar
Meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesinya di tingkat nasional, regional, dan internasional;
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
Sistem Informasi
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
59
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Sistem Informasi
Kep. Komunitas
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
MetLit
Kep. Mat
V
K3
Kep. Anak
V
Manajemen Keperawatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
IPTEK PELENGKAP
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
Pendidikan Kesehatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI
Kep. Gerontik
Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
60
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Bahasa Inggris
Kep. Keluarga
V
Sistem Informasi
Kep. Komunitas
V
Humaniora
Kep. Jiwa
V
MetLit
Kep. Mat
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Anak
V
Pendidikan Kesehatan
KMB
V
Komunikasi
Kep. Dasar
V
Biomedik
Proses Diagnosis Keperawatan
Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya; Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya; Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data
IPTEK PENUNJANG
Teori Keperawatan
Sikap
INTI KEILMUAN
IPTEK PELENGKAP
K3
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
AIPNI Kep. Kritis dan Gawat Darurat
V V V V V
IPTEK PENUNJANG
V V V V V V V
61
V
Bahasa Inggris
INTI KEILMUAN
Sistem Informasi
Humaniora
Kep. Gerontik
V
MetLit
Kep. Keluarga
V
K3
Kep. Komunitas
V
Manajemen Keperawatan
Kep. Jiwa
V
Pendidikan Kesehatan
Kep. Mat
V
Komunikasi
Kep. Anak
V
Biomedik
KMB
Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri. Kep. Dasar
dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya; Proses Diagnosis Keperawatan
Sikap Teori Keperawatan
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN IPTEK PELENGKAP
4.5 KEGAYUTAN CAPAIAN PEMBELAJARAN DENGAN IPTEK YANG DIUNGGULKAN, CIRI PERGURUAN TINGGI, DAN MATA KULIAH WAJIB UMUM
MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN)
Pancasila (2)
MATA KULIAH WAJIB UMUM Kewarganegaraan (2)
CIRI PT
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
V
V
V
V
V
AIPNI
V
62
Bahasa indonesia (2)
IPTEK YANG DIUNGGULKAN
Agama (2)
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
V
MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN)
Pancasila (2)
MATA KULIAH WAJIB UMUM Kewarganegaraan (2)
CIRI PT
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila; Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan; Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
AIPNI
V
63
Bahasa indonesia (2)
IPTEK YANG DIUNGGULKAN
Agama (2)
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
V
MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN)
Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan;
V
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia; memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya. KETERAMPILAN KERJA KHUSUS
V
mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient
AIPNI
64
V
Pancasila (2)
MATA KULIAH WAJIB UMUM Kewarganegaraan (2)
CIRI PT
Bahasa indonesia (2)
IPTEK YANG DIUNGGULKAN
Agama (2)
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
V
V
V
V
V
V
MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN)
safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia; mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa atau keperawatan komunitas) sesuai dengan delegasi dari ners spesialis; mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya;
mampu melakukan pengkajian secara komprehensif mampu mempersiapkan pasien yang akan melakukan pemeriksaan penunjang
AIPNI
65
Pancasila (2)
MATA KULIAH WAJIB UMUM Kewarganegaraan (2)
CIRI PT
Bahasa indonesia (2)
IPTEK YANG DIUNGGULKAN
Agama (2)
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN)
mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan; mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat; mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan; mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar dan kewenangannya;
AIPNI
66
Pancasila (2)
MATA KULIAH WAJIB UMUM Kewarganegaraan (2)
CIRI PT
Bahasa indonesia (2)
IPTEK YANG DIUNGGULKAN
Agama (2)
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN)
mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP; mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan; mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain; mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya; mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan; mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam lingkup tanggungjawabnya; mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi;
AIPNI
67
Pancasila (2)
MATA KULIAH WAJIB UMUM Kewarganegaraan (2)
CIRI PT
Bahasa indonesia (2)
IPTEK YANG DIUNGGULKAN
Agama (2)
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN)
mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
KETERAMPILAN KERJA UMUM Bekerja di bidang keahlian pokok/profesi untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan kompleks, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi profesi tersebut yang berlaku secara nasional/internasional; Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
AIPNI
68
Pancasila (2)
MATA KULIAH WAJIB UMUM Kewarganegaraan (2)
CIRI PT
Bahasa indonesia (2)
IPTEK YANG DIUNGGULKAN
Agama (2)
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN)
Menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya disusun dalam bentuk publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi, atau menghasilkan karya desain yang spesifik beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat regional atau internasional; mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, kewirausahaan, dan kemaslahatan manusia, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media; Meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis organisasi;
AIPNI
69
Pancasila (2)
MATA KULIAH WAJIB UMUM Kewarganegaraan (2)
CIRI PT
Bahasa indonesia (2)
IPTEK YANG DIUNGGULKAN
Agama (2)
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN)
Meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesinya di tingkat nasional, regional, dan internasional; Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya; Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya; Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya;
AIPNI
70
Pancasila (2)
MATA KULIAH WAJIB UMUM Kewarganegaraan (2)
CIRI PT
Bahasa indonesia (2)
IPTEK YANG DIUNGGULKAN
Agama (2)
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN)
Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya; Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
AIPNI
71
Pancasila (2)
MATA KULIAH WAJIB UMUM Kewarganegaraan (2)
CIRI PT
Bahasa indonesia (2)
IPTEK YANG DIUNGGULKAN
Agama (2)
RUMUSAN SIKAP DAN KETRAMPILAN KERJA LULUSAN
4.6 PENETAPAN RINCIAN, KELUASAN DAN KEDALAMAN BAHAN KAJIAN YANG HARUS DIKUASAI UNTUK MEMENUHI CAPAIAN PEMBELAJARAN
BIDANG IPTEKS YANG DIPELAJARI TEORI KEPERAWATAN
1. 2. 3. 4. 5.
6.
BIOMEDIK
1. 2. 3.
4. 5.
6.
AIPNI
RINCIAN BAHAN KAJIAN YANG HARUS DIKUASAI TINGKAT KELUASAN MATERI TINGKAT KEDALAMAN Definisi teori secara umum Aplikasi teori Komponen suatu teori Hubungan paradigma dan teori keperawatan Jenis atau tingkatan teori Teori keperawatan terpilih (Florence Nightingale, Virginia Henderson, Peplau, Watson, Orem, Roy, etc) Teori middle range, teori antar disiplin (teori sistem, human needs, stress adaptasi, teori pertumbuhan dan perkembangan, teori psikososial) Biologi, kimia, fisika Prinsip-prinsip, Anatomi fisiologi manusia dari tingkat konsep teoritis sel sampai organisme secara umum Mekanisme fisiologi tubuh untuk mencapai homeostasis: Biolistrik, lengkung refleks, keseimbangan asam basa Biokimia: metabolisme dalam tubuh manusia Gizi: zat gizi makro dan mikro, angka kecukupan gizi yang dianjurkan, kebutuhan gizi individu, penilaian status gizi individu, dasar-dasar diet klinik Parasitologi dan mikrobiologi: agen-agen infeksius: virus, bakteri, jamur, parasit, riketsia, dan clamidia, faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi agen-agen infeksius, perbedaan proses infeksi berbagai agen infeksius, kondisi yang melemahkan pertahanan pejamu melawan mikroorganisme, infeksi
72
7.
8.
9.
HUMANIORA
1. 2.
3.
ILMU KEP DASAR
AIPNI
1. 2. 3. 4.
oportunistik, pengontrolan pertumbuhan mikroorganisme, menurunkan jumlah mikroorganisme kontaminan, & mencegah transmisi Patologi: konsep dasar patologi, adaptasi, jejas, dan penuaan sel, kelainan kongenital, pertumbuhan sel dan diferensiasi, respon radang. Patologi klinik: peran perawat dalam pemeriksaan untuk data penunjang pasien (pemeriksaan laboratorium, rontgen, dll) Farmakologi: Penggolongan obatobatan, farmakodinamika dan farmakokinetik, Indikasi dan kontra indikasi obat, efek / efek samping obat, interaksi obat, cara pemberian dan perhitungan dosis, obat-obatan tradisional, toxicologi obat Konsep spiritual Antropologi kesehatan (kebudayaan, masyarakat dan kebudayaan, etiologi penyakit, persepsi sehat sakit, masyarakat rumah sakit, respon sakit, Transkultural dalam keperawatan (globalisasi & perspektif transkultural; diversity dalam masyarakat; teori culture care Leininger; Frameworks for culture care assessment; aplikasi transcultural nursing sepanjang daur kehidupan manusia; transcultural mental health nursing) Ilmu keperawatan dasar, Sistem klien, Sistem pelayanan kesehatan, Caring sepanjang daur kehidupan (termasuk tumbang, pandangan teoritis ttg caring; ethics of care; aplikasi caring dalam praktik keperawatan; persepsi klien ttg caring),
Konsep teoritis mendalam
Konsep teoritis mendalam
73
5. Berpikir kritis dalam praktek keperawatan (termasuk proses keperawatan), 6. Standar profesional dalam praktik keperawatan (peran keperawatan profesional; etik & praktik profesional; legal implications in nursing practice; documentation), 7. Psychosocial basis for nursing practice (self concept; sexuality; spiritual health; stress adaptasi; loss, death & grieving), 8. Scientific basis for nursing practice (vital signs, health assessment and physical examination, infection control, administering medication), 9. Basic human needs (safety, hygiene, activity & exercise, oxygenation, fluid & electrolyte & acid-base balance; sleep; comfort, nutrition; elimination; thermoregulation; worship) KMB
AIPNI
Asuhan keperawatan pada 10 sistem tubuh manusia, meliputi: 1. Patofisiologi pada system pernafasan, kardio vaskuler, pencernaan, persarafan, muskuloskeletal, endokrin, integument, perkemihan, hema imun, persepsi sensori (gangguan terkait dengan gangguan peradangan, kelainan degenerative, keganasan, trauma, genetik, yang sering terjadi pada daerah, regional, nasional dan internasional).
2.
Pengkajian, analisa data, diagnose keperawatan, intervensi, iplementasi dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual
3.
Prosedur klinik terkait dengan tata laksana kasus semua sistem antara lain:
Melakukan asuhan
keperawatan pada orang dewasa
74
Sistem kardiovaskuler a. Pemasangan infus b. EKG c. Terapi melalui intra vena d. Punksi vena Sistem pernafasan a. Fisioterapi dada/ postural drainage b. Terapi O2 c. Suctioning d. Perawatan WSD e. Nebulisasi f. Trakheostomi Hematologi a. AGD/Analisa Gas Darah b. Tourniket test c. Transfusi Sistem persepsi sensori a. Irigasi mata b. Tetes mata c. Irigasi telinga d. Tetes telinga Sistem endokrin a. GDS b. Injeksi sub kutan (dalam pemberian insulin) Sistem pencernaan a. Pemasangan Nasogastric Tube (NGT) b. Bilas lambung (gastric Lavage) c. Menentukan jenis dan jumlah kalori dalam diet d. Wash-out / Enema e. Colostomy care Sistem muskuloskeletal, integumen dan persarafan a. Body movement / body mechanic b. Pain management
AIPNI
75
c. Ambulasi dini d. Fiksasi dan imobilisasi e. Wound care f. ROM exercise Sistem perkemihan a. Kateter b. Irigasi bladder 4. Pemberian obat kemoterapi 5. Terapi Modalitas Keperawatan pada berbagai kondisi termasuk terapi komplementer KEPERAWATAN ANAK
AIPNI
1. Patofisiologi pada neonatal : prematuritas, BBLR, RDS, asphyxia, Hiperbilirubinemia dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 2. Patofisiologi Kelainan Kongenital pada sistem cardiovasculer : PDA, VSD, Tetralogi of Fallot dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 3. Patofisiologi peradangan pada sistem cardiovasculer : RHD dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 4. Patofisiologi Kelainan Kongenital pada sistem respirasi : bronkhomalasia dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 5. Patofisiologi peradangan pada sistem respirasi:ISPA, Pneumoni, asthma dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 6. Patofisiologi Kelainan Kongenital pada sistem digestive : Hirschprung, atresia ani, atresia ductus hepaticus dan dampaknya terhadap pemenuhan
Apply Analyze Evaluate
76
7.
8. 9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
AIPNI
kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) Patofisiologi peradangan pada sistem digestive : Diare, Typhoid Fever dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) Patofisiologi pada gangguan nutrisi : obesitas, KKP Patofisiologi Kelainan Kongenital pada sistem urinari : Willem”s tumor dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) Patofisiologi peradangan pada sistem urinari : NS, SNA, GNC dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) Patofisiologi Kelainan Kongenital pada sistem hematologi : talasemia dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) Patofisiologi keganasan pada sistem hematologi : Leukemia dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) Patofisiologi Kelainan pada sistem endokrin : Juvenile Diabetes dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) Patofisiologi masalah pada sistem imun : AIDS, DHF, SLE dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) Patofisiologi keganasan pada sistem sensori : Retinoblastoma (dalam konteks kel.) Konsep MTBS
77
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
27.
28. 29. 30.
AIPNI
Anticipatory guidance Prinsip atraumatic care Perioperative care pada anak Konsep hospitalisasi Konsep bermain pada anak Konsep family center care Health promotion pada infant- remaja Discharge Follow up after care Pengkajian pada bayi dan anak : a. Pengkajian bayi baru lahir termasuk reflek primitif b. Pengkajian risiko jatuh dan comfort c. Dubowitz d. Kramer test e. Pemeriksaan umur kehamilan pada BBL f. Pengukuran anthropometri g. Pengkajian status nutrisi : berdasarkan Z score dan BMI h. Pemeriksaan fisik pada bayi dan anak i. Pengkajian psikososial pada anak j. Pengkajian tumbuh kembang pada anak dg berbagai tk usia : SDIDTK, Denver II Pengkajian pada anak dg berkebutuhan khusus: a. Retardasi mental b. Autisme c. ADHD Dan dampaknya terhadap kebutuhan dasar manusia Pengkajian pada anak dg kekerasan (fisik, mental, dan seksual) Intervensi keperawatan pada bayi dan anak : a. Pemberian oksigen pada anak
78
KEPERAWATAN MATERNITAS, SISTEM REPRODUKSI
AIPNI
b. Nebulisasi c. Suctioning pada anak d. Pemasangan infus pada bayi dan anak e. Transfusi darah f. Wash-out g. Pencegahan infeksi lingkungan pada BBL h. Phototherapy i. Exchange tranfusion j. Pemasangan disferal k. Pemberian obat pada anak l. Terapi bermain m. Tepid sponge 1. Pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada masalah Sistem Reproduksi a. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi 1) Sistem reproduksi perempuan 2) Respon seksual b. Kehamilan 1) Kehamilan, konsepsi, dan perkembangan janin 2) Anatomi dan Fisiologi Kehamilan 3) Nutrisi Ibu dan Janin 4) Asuhan keperawatan pada ibu hamil c. Persalinan 1) Faktor esensial dan proses persalinan 2) Manajemen nyeri 3) Pengkajian janin 4) Asuhan keperawatan intranatal d. Post partum 1) Fisiologi post partum 2) Asuhan keoperawatan pada post partum 3) Home visite 4) KB e. Remaja 1) Seksualitas pada remaja 2) Kehamilan pada remaja 3) Menjadi orang tua pada masa remaja
Mampu melakukan asuhan keperawatan normal pada perempuan pada masa kehamilan, persalinan dan nifas.
79
f.
Prinsip-prinsip etika keperawatan : otonomi, beneficience, justice, non maleficience, moral right, nilai dan norma masyarakat Nursing advocacy
2. Patofisiologi pada Sistem Reproduksi (kasuskasus Sistem Reproduksi yang sering terjadi pada berbagai tingkat usia di daerah, nasional, regional dan internasional a. Gangguan perdarahan 1) Perdarahan awal kehamilan, perdarahan kehamilan lanjut. 2) Perdarahan pada pasca persalinan 3) Syok Hemoragi 4) Gangguan pembekuan pada masa kehamilan b. Infeksi Maternal 1) Penyakit Menular seksual 2) Infeksi TORCH 3) Human Papilomavirus 4) Infeksi traktus genetalis 5) Infeksi pasca partum c. Penyakit pada masa kehamilan 1) DM 2) Hyperemisis gravidarum 3) Hypertensi pada kehamilan 4) Gangguan kardiovaskuler pada masa kehamilan 5) Anemia d. Persalinan berisiko 1) Distosia 2) Prematur 3) Postmatur e. Gangguan menstruasi: 1) Amenorea Hipogonadotropi 2) Dismenore 3) Endometriosis f. Infeksi: Penyakit radang panggul
AIPNI
Mampu memahami prinsip-prinsip etik keperawatan, dan nilai-nilai kemanusiaan. Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan perdarahan, infeksi, penyakit pada masa kehamilan, persalinan berisiko, gangguan menstruasi, infertilitas, klimakterium, trauma melahirkan, keganasan dan kekerasan terhadap perempuan
80
g. Infertilitas 1) Investigasi infertilitas wanita 2) Investigasi infertilitas pria h. Klimakterium 1) Gejala klimakterium 2) Gejala pasca klimakterium i. Trauma melahirkan 1) Inkontinensia urine 2) Fistula Genetalia j. Keganasan: 1) Kanker payudara 2) Cancer servik k. Kekerasan terhadap perempuan
3. Asuhan Keperawatan Sistem Reproduksi a. Pengkajian Sistem Reproduksi b. Diagnosa keperawatan pada gangguan Sistem Reproduksi c. Perencanaan/implementasi/evaluasi keperawatan pada gangguan Sistem Reproduksi d. Dokumentasi asuhan keperawatan
4. Sistem layanan kesehatan untuk pasien dengan gangguan sistem Reproduksi (rujukan, PMO, Gakin, Jamkesmas)
5. Penelitian keperawatan maternitas a. Pengertian masalah penelitian b. Hasil-hasil penelitian terkait Sistem Reproduksi
6. Prosedur Keperawatan a. Manuver Leopold dan penghitungan denyut jantung janin b. Mengatur tinggi fundus uteri kehamilan c. Menentukan usia kehamilan d. Melakukan periksa dalam
AIPNI
81
e. Membantu melakukan pemeriksaan pap smear f. Menolong partus normal, meliputi : 1) Melakukan observasi kemajuan persalinan (partograf) 2) Melakukan observasi kontraksi 3) Manajemen nyeri persalinan 4) Melakukan amniotomi 5) Melakukan episiotomi 6) Menolong kelahiran bayi 7) Membersihkan jalan nafas bayi segera setelah lahir 8) Menghitung nilai Apgar bayi 9) Melahirkan plasenta dan memeriksa kelengkapannya 10) Mencegah perdarahan pada kala IV 11) Menjahit luka episiotomi (perineorafi) 12) Memfasilitasi bonding & attachment (inisiasi dini) g. Memasang CTG (cardiotocography) h. Melakukan pemeriksaan umum nifas i. Teknik menyusu j. Melakukan perawatan perineal k. Manajemen laktasi l. Memandikan bayi baru lahir dan merawat tali pusat m. Memberikan perawatan bayi seharihari n. Memberikan edukasi kesehatan o. Memberikan penyuluhan alat kontrasepsi: 1) Memasang alat kontrasepsi dalam rahim 2) Memberikan injeksi kontrasepsi p. Melakukan konseling keluarga.
KEP JIWA
AIPNI
1. Proses terjadinya gangguan jiwa dalam perspektif keperawatan jiwa 2. Konseptual model dalam keperawatan
Mampu melakukan penelitian pada area sistem reproduksi
Mampu melakukan keterampilan khusus pada area keperawatan sistem reproduksi
Konsep dan teori secara mendalam dan
82
3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15. 16.
1. 2. 3. 4. 5. KEPERAWATAN KOMUNITAS
AIPNI
6. 7.
jiwa Sejarah keperawatan jiwa dan Trend serta isu dalam keperawatan jiwa global Konsep recovery dan supportive environment dalam pelayanan kesehatan jiwa. Peran perawat jiwa Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin dalam kesehatan dan keperawatan jiwa Proses keperawatan jiwa Sociocultural context of psychiatric nursing care. Legal and ethical context of psychiatric nursing care Konsep stress, rentang sehat sakit jiwa, koping Askep klien dgn masalah psikososial: Kecemasan, konsep diri, kehilangan, dan distres spiritual Askep penyalahgunaan NAPZA dan AIDS Askep klien dgn gangguan mood dan bunuh diri Askep klien halusinasi, waham, menarik diri dan perilaku kekerasan Askep pada kelompok khusus: anak dan remaja serta lansia Terapi modalitas: terapi somatik dan psikofarmaka, terapi perilaku , TAK, terapi keluarga, terapi okupasi dan rehabilitasi, dan terapi lingkungan
Konsep Dasar Keluarga Konsep keluarga, Trend dan Issue Kesehatan keluarga Teori Model Keperawatan di keluarga Managemen Sumber daya Keluarga Konsep Home Health of Nursing (Home Care) Proses Asuhan Keperawatan pada Keluarga Jenis-jenis Tindakan Keperawatan pada
aplikasinya dalam asuhan keperawatan pada klien yang mengalami masalah psikososial dan spiritual serta gangguan jiwa
Konsep dan teori secara mendalam dan aplikasinya dalam asuhan keperawatan klien, keluarga, dan gerontik di komunitas
83
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
17. 18. 19. 20. 21.
22.
23. 24.
25. 26. 27.
28.
AIPNI
Berbagai Kasus Resiko Tinggi di Keluarga Konsep Keperawatan Komunitas Masalah Kesehatan komunitas di Indonesia Aspek Keterkinian dalam Praktek Keperawatan Komunitas Puskesmas Strategi PHBS Strategi MTBS Strategi Pemecahan Masalah Kesehatan Komunitas Proses Keperawatan Komunitas Asuhan Keperawatan pada Kelompok Khusus (Kesja, UKS) dan berkebutuhan khusus. Transisi pola penyakit Epidemiologi dan Kependudukan Manajemen mutu dan manajemen resiko dalam asuhan keperawatan klien Aplikasi Teori Model dalam Berbagai Situasi Pelayanan Terapi Modalitas Keperawatan pada berbagai kondisi termasuk terapi komplementer Manajemen asuhan : Pendekatan holistik, preventif, promotif, karatif, restoratif, rehabilitatif, consolation of the dying Issue dan kecenderungan masalah kesehatan kelompok lansia Upaya preventif dan promotif untuk pemenuhan kebutuhan dasar fisik dan psikososial lansia Sumber dan pendekatan pendidikan kesehatan pada lansia Pengelolaan kesejahteraan lansia di masyarakat Masalah kesehatan di fasilitas pelayanan keperawatan (home care, nursing home/residental health care), fasilitas pelayanan kesehatan bergerak Pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
84
PROSES DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Proses perumusan diagnosis keperawatan, berpikir kritis dan pembuatan keputusan, proses pengkajian: pemeriksaan fisik dan pengumpulan data, analisis data, perumusan masalah dan pengambilan keputusan, 2. Komponen diagnosis keperawatan, 3. Klasifikasi Diagnosis keperawatan, NANDA, NOC, NIC 1. Konsep komunikasi secara umum 2. Perspektif, Trend dan isu komunikasi
dalam pelayanan kesehatan
KOMUNIKASI PENDIDIKAN KESEHATAN
AIPNI
3. Faktor - faktor yang mempengaruhi komunikasi 4. Pengaruh faktor budaya dalam komunikasi (klinik dan komunitas) 5. Komunikasi dalam pelayanan kesehatan Khususnya komunikasi multidisiplin 6. Konsep komunikasi terapeutik 7. Menghadirkan diri secara terapeutik 8. Tahap – tahap komter 9. Tehnik – tehnik komter 10. Hambatan dalam komter 11. Komunikasi terapeutik pada kondisi khusus dan berbagai rentang usia
Konsep dan teori secara mendalam dan aplikasinya dalam berkomunikasi dengan pasien, keluarga, sejawat dan organisasi
1. Pengantar Pendidikan Kesehatan bagi Klien 2. Konsep dan teori belajar 3. Konsep dan teori mengajar 4. Domain belajar 5. Klien sebagai peserta didik 6. Komunikasi dalam proses pembelajaran klien 7. Kebutuhan pendidikan kesehatan klien 8. Tujuan pendidikan kesehatan klien 9. Prinsip, metode, teknik dan strategi pendidikan 10. Media pembelajaran 11. Implementasi pendidikan kesehatan
85
KEPERAWATAN KRITIS DAN GAWAT DARURAT
MANAJEMEN KEPERAWATAN
SISTEM INFORMASI
AIPNI
klien 12. Evaluasi pendidikan kesehatan klien 1. Konsep & Proses Keperawatan Gawat Darurat 2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu 3. Primary Survey dan pengelolaan ABC 4. Keseimbangan cairan dan elektrolit dan asam-basa 5. Kegawatdaruratan Trauma: kepala, thoraks, abdomen, ekstremitas 6. Kegawatdaruratan Jantung 7. Kegawatdaruratan kebidanan 8. Kegawatdaruratan Pernapasan Non Trauma 9. Kegawatdaruratan endokrin 10. Kegawatdaruratan Psikiatri 11. Kegawatdaruratan intoksikasi 12. Multiple organ dysfunction failure 13. Bantuan Hidup Dasar Dewasa-Anak-Bayi 14. Megacode Henti Jantung 15. Code Blue Ventrikular Fibrillation 16. Stabilisasi & Transportasi, Balut-Bidai 1. Pengambilan Keputusan 2. Penyelesaian masalah 3. Manajemen konflik 4. Manajemen waktu 5. Perubahan Berencana 6. Pengembangan SDM 7. Pengawasan 8. Pendelegasian 9. Motivasi 10. Kemitraan
1. Teknologi informasi dalam keperawatan ; Batasan teknologi informasi umum dengan layanan keperawatan, Peran teknologi informasi bagi layanan pemberian asuhan keperawatan, Dampak teknologi informasi
Pengetahuan teori dan aplikatif
Pengetahuan faktual
Pengetahuan faktual
86
2.
3. K3
1. 2. 3.
METODE PENELITIAN
AIPNI
4. 5. 6. 7. 8.
pada pengguna asuhan keperawatan Sistem teknologi pelayanan kesehatan: Sistem informasi, Manajemen sistem informasi, Manfaat dan hambatan menggunakan system informasi, Aplikasi system informasi dalam pelayanan pasien 1. Pengertian dan ruang lingkup K3 2. Undang-undang K3 di Indonesia 3. Bahaya lingkungan kerja dan evaluasinya 4. Bahaya kimia di lingkungan kerja dan dampaknya terhadap kesehatan 5. Bahaya fisik di lingkungan kerja dan dampaknya terhadap kesehata 6. Ergonomi dan faal tubuh 7. Konsep dasar kesehatan lingkungan 8. Keterlibatan dan Peran Tenaga Keperawatan dalam Kebijakan Pemerintah di Bidang Gizi Masyarakat 9. Konsep dasar pencegahan kecelakaan kerja 10. Penyebab langsung dan tidak langsung pada kecelakaan kerja 11. Pencegahan kecelakaan kerja Filsafat ilmu Konsep Dasar Penelitian Konsep pemecahan masalah dalam penelitian Konsep penelitian dalam keperawatan Jenis penelitian Penelitian Kualitatif pembuatan proposal penelitian Pelaksanaan penelitian
Prinsip prinsip
Konsep dan teori penelitian mendalam dan pelaksanaan penelitian dalam keperawatan
87
4.7 Struktur Kurikulum Inti Program Studi Keperawatan Kurikulum inti menurut Kepmendiknas no.045/U/2002, merupakan penciri dari kompetensi utama, bersifat dasar untuk mencapai kompetensi lulusan, merupakan acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi, dan ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi (program studi sejenis) bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Jadi Kompetensi utama ini merupakan penciri suatu lulusan program studi tertentu, dan ini bisa disepakati dengan mengambil beban dari keseluruhan beban studi sebesar 40% – 80%. Sementara itu kurikulum institusional didalamnya terumuskan kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya, yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama suatu program studi dan ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi. Kompetensi pendukung dapat bergerak antara 20% - 40% dari keseluruhan beban studi. Sementara itu kompetensi lainnya equivalen dengan beban studi sebesar 0%-30% dari keseluruhan. Kurikulum Program Studi Keperawatan ditetapkan dengan mengacu kepada 60% kurikulum inti, yaitu 87 sks dari 144 sks, ditambah 8 sks mata kuliah wajib umum dan 4 sks skripsi, dengan masa studi 4-5 tahun (8 semester-10 semester). Pengembangan kurikulum institusi disesuaikan dengan visi dan misi institusi yang mencirikan kekhasan dari institusi tersebut dengan memasukkan 20 % isu global (yaitu: Perawatan HIV/AIDS, Flu Burung, SARS, Disaster, Perawatan Trauma, IT, Entrepreuner , Bahasa Asing ) dan muatan lokal 20 % sesuai dengan keunggulan institusi.
AIPNI
88
Dalam kurikulum terintegrasi beberapa bahan kajian dikelompokkan menjadi satuan mata. Upaya mengintegrasikan bahan kajian menjadi satuan mata kuliah menggunakan pendekatan Kelompok Keilmuan. SEMES TER
MATA KULIAH DAN BESARNYA SKS
JUMLAH SKS SKS wajib prodi
VIII
Tugas Akhir Skripsi (4)
VII
Kep. Kom (4)
VI
Metlit (4)
V
SKS wajib umum
SKS prodi 4
Kep. Keluarga (3)
Kep. Kritis (2)
Kep. Bencana (2)
11 12 12
2
10
2
11
2
Manajemen Kep. (3)
Kep. Mat (4)
Kep. Gadar (3) Kep. Anak (4)
Kep. Jiwa (4)
Gerontik (2) Kewarganegaraan (2)
IV
KMB 2 (4)
KMB 3 (4)
K3 (2)
Pancasila (2)
III
Pendidikan Kesehatan (3)
B. Inggris (2)
KMB 1 (4)
Sistem Informasi (2)
II
IKD 3 (4)
IKD 4 (4)
Komunikasi dalam keperawatan (3)
I
IKD 1 (3)
IKD 2 (4)
Biomedik 3 (4) Biomedik 1 (3)
Agama (2) Keperawatan Transkultural (2)
Biomedik 2 (4)
B. Indonesia (2)
14
2
TOTAL
87
8
AIPNI
89
17
4
SEMESTER I No 1 2 3 4 5.
Mata Ajar Bahasa Indonesia Ilmu Keperawatan Dasar I Ilmu Keperawatan Dasar II Biomedik I Biomedik II
SKS 2 3 4 3 4 16
SEMESTER II No Mata Ajar 1 Komunikasi dalam Keperawatan 2 Ilmu Keperawatan Dasar III 3 Ilmu Keperawatan Dasar IV 4 Biomedik 3 5 Keperawatan Transkultural
SEMESTER III No Mata Ajar 1 Agama 2 Bahasa inggris 3 Sistem informasi 4 Pendidikan Kesehatan 5 Keperawatan Medikal Bedah I
Lab
K
Ket
1 1 1 3
SKS 3 4 4 4 2 17
T 2 2 2 3 2 11
Lab 1 2 2 1
K
Ket
6
SKS 2 2 2 3 4
T 2 1 1 2 3
Lab K
13
9
4
SEMESTER IV No. Mata Ajar 1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2 Keperawatan Medikal Bedah II 3 Keperawatan Medikal Bedah III 4 Pancasila
AIPNI
T 2 3 3 2 3 13
Ket
1 1 1 1
SKS 2 4 4 2 12
T 1 3 3 2 9
Lab K 1 1 1
Ket
3
90
SEMESTER V No. Mata Ajar 1 Keperawatan Maternitas 2 Keperawatan ANAK 3 Keperawatan Jiwa 4 Kewarganegaraan
SEMESTER VI No. Mata Ajar 1 Metodologi Penelitian 2 Keperawatan Gawat Darurat 3 Manajemen Keperawatan 4 Keperawatan Gerontik
SEMESTER VII No. Mata Ajar 1 Keperawatan Komunitas 2 Keperawatan Keluarga 3 Keperawatan kritis 4 Keperawatan Bencana
SEMESTER VIII No. Mata Ajar 1 Skripsi
AIPNI
SKS 4 4 4 2 14
T 3 3 3 2 11
Lab 1 1 1
K
Ket
3
SKS 4 3 3 2 12
T 3 2 2 1,5 8,5
Lab 1 1 1 0,5 3,5
K
Ket
SKS 4 3 2 2 11
T 3 2 1 1 7
Lab
K 1 1
Ket
SKS 4 4
T
Lab
1 1 2
2
K/R 4
Ket
91
A. Deskripsi Mata Kuliah Semester 1: Deskripsi mata kuliah/kelompok Bahan kajian semester I, terdiri dari mata kuliah Bhs Indonesia, Pancasila, IKD I, IKD II, Biomedik I, Biomedik II. 1. Mata kuliah: Bahasa Indonesia Beban Studi: 2 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini mempelajari Bahasa Indonesia dalam ilmu keperawatan dengan menekankan penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, berlandaskan pada konsep etika dalam berbahasa Sasaran Pembelajaran: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu : 1. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam diskusi dan presentasi 2. Membuat tulisan dengan tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar 3. Membuat resume dalam Bahasa Indonesia dari suatu topik bahasan
AIPNI
92
No 1
2
AIPNI
Sasaran Pembelajaran Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam diskusi dan presentasi
Bahan kajian Laras ilmiah dan ragam bahasa Persiapan penyajian lisan Daftar pustaka Topik dan tesis Penyajian lisan
Metoda Collaborative Learning Kuliah interaktif Tutorial Small Group Discussion (SGD)
Membuat tulisan dengan tata Kerangka tulisan Bahasa Indonesia yang baik Jenis tulisan dan benar Paragraf Pengembangan paragraph Kutipan dan sistem rujukan Format makalah ilmiah Bagian pendahuluan Bagian isi Bagian penutup Tanda baca dan ejaan Kalimat efektif Cara mengacu Tanda-tanda koreksi
Collaborative Learning Kuliah interaktif Tutorial Small Group Discussion (SGD)
93
3
Membuat resume dalam Bahasa Indonesia dari suatu topik bahasan
Ringkasan, ikhtisar, dan abstrak Membaca kritis Sintesis
Collaborative Learning Kuliah interaktif Tutorial Small Group Discussion (SGD)
Daftar Pustaka: Akhaidah, et al. 1989. Pembinaan Kemampuan menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga. Alwi, H, dkk. 1989. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka American Psychological Association. 2001. Publication Manual of the American Psychological Association. Ed. Ke-5. Washington, D.C. Azahari, Azril. 1998. Bentuk dan gaya penulisan karya tulis ilmiah. Jakarta: Penerbit Univ. Trisakti. Brotowidjoyo, MD. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah (Ed. Ke-2). Jakarta: Akademika Pressindo Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdikbud. 1991. Prosiding Teknik Penulisan Buku Ilmiah. Jakarta: Depdikbud. Keraf, Gorys. 1997. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende-Flores: Penerbit Nusa Indah. Peraturan menteri pendidikan nasional RI No. 46 tahun 2009 tentang pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset Yogyakarta. Soeseno, S. 1993. Teknik Penulisan Ilmiah-Populer: Kiat Menulis Nonfiksi untuk Majalah. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Winarto, et al. 2004. Karya tulis ilmiah social: menyiapkan, menulis, dan mencermatinya. Jakarta: yayasan obor Indonesia.
AIPNI
94
2. Mata kuliah: Ilmu Keperawatan Dasar I (IKD I) Beban Studi: 3 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini membahas tentang konsep berfikir kritis dalam keperawatan, proses keperawatan dengan penekanan pada proses diagnosis keperawatan; paradigma dan teori keperawatan, serta prinsip-prinsip pendekatan holistik dalam konteks keperawatan. Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran IKD I, bila diberi data kasus mahasiswa mampu : 1. Menerapkan konsep berpikir kritis dalam keperawatan 2. Menerapkan proses keperawatan termasuk proses diagnosis dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kasus 3. Menerapkan konsep paradigma keperawatan dan berbagai teori keperawatan terpilih dalam berbagai situasi 4. Menganalisis prinsip-prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatan
AIPNI
95
No 1 2
3
AIPNI
Sasaran Pembelajaran Menerapkan konsep berpikir kritis dalam keperawatan Menerapkan proses keperawatan termasuk proses diagnosis dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kasus
Menerapkan konsep paradigma keperawatan dan berbagai teori keperawatan terpilih dalam berbagai situasi
Bahan kajian Konsep berpikir kritis dalam keperawatan 1. Proses Keperawatan: Pengkajian, Diagnosis, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi 2. Proses Diagnosis: a) pengumpulan data, analisis data, perumusan masalah dan pengambilan keputusan, b)Komponen diagnosa keperawatan, c) Klasifikasi Diagnosa keperawatan (NANDA, NOC, NIC) Paradigma dan paradigma keperawatan Definisi Teori dan Teori Keperawatan Komponen suatu teori Hubungan paradigma dan teori keperawatan Jenis atau tingkatan teori Teori keperawatan terpilih (Nightingale, Henderson, Peplau, Watson, Orem, Roy, 96
Metoda Discovery learning Collaborative Learning Case Study Problem based learning
Minilecture Collaborative learning
4
AIPNI
Menganalisis prinsip-prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatan
etc) Teori middle range dalam keperawatan 1. Konsep holistic care : holisme, humanisme 2. Konsep berubah 3. Konsep sistem dan Pendekatan sistem
97
Case study Role play
Daftar rujukan: 1. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of Nursing. 7th Edition. Singapore: Elsevier Pte.Ltd. 2. Kozier, B., Erb, G., Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health. 3. Tomey, A.M. & Alligood, M.R. (2010). Nursing Theorists and Their Work. Philadelphia: Mosby, Inc. 4. Rubenfeld, M.G. & Scheffer, B.K. (2010) Critical Thinking Tactics for nurses, 2nd Ed. Jones and Bartlett Publishers. 5. Rubenfeld, M.G. & Scheffer, B.K. (1999) Critical Thinking in Nursing: An Alternative Approach, 2nd Ed. Philadelphia: Lippincott.
AIPNI
98
3. Mata Kuliah Beban Studi Prasyarat
: Ilmu Keperawatan Dasar II (IKD II) : 4 SKS (3T; 1P) :-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang konsep caring sepanjang daur kehidupan manusia, konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia, standar profesional dalam praktik keperawatan termasuk etika keperawatan dan aspek legal dalam praktik keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan. Pengalaman belajar meliputi pembelajaran di kelas dan di laboratorium keperawatan. Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran IKD II mahasiswa mampu : 1. Menerapkan konsep ‘caring’ dalam kehidupan sehari-hari 2. Menguraikan konsep dan teori pertumbuhan dan perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya 3. Menerapkan standar profesional dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dalam sistem pelayanan kesehatan 4. Menerapkan prinsip-prinsip legal etis pada pengambilan keputusan dalam konteks keperawatan
AIPNI
99
No Sasaran Pembelajaran Menerapkan konsep ‘caring’ 1 dalam kehidupan sehari-hari
1. 2. 3. 4.
2.
AIPNI
Menguraikan konsep dan teori pertumbuhan dan perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya
Bahan kajian Pengertian Caring Teori keperawatan tentang Caring Aplikasi Caring dalam kehidupan seharihari dan praktik keperawatan Perbedaan caring dan curing
2.1 Teori Pertumbuhan dan Perkembangan a. Proses pertumbuhan dan perkembangan b. Teori Pertumbuhan dan perkembangan biofisik c. Teori Perkembangan psikoanalitik/psikososial d. Teori perkembangan kognitif e. Teori perkembangan moral 2.2. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan manusia a. Tahapan konsepsi, kehidupan intrauterine b. Transisi kehidupan intrauterine ke ekstrauterine c. Bayi baru lahir d. Bayi dan Toddler e. Prasekolah 100
Metoda Case study Role play Lab skills
Collaborative learning Case study
No
Sasaran Pembelajaran f. g. h. Menerapkan standar profesional dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dalam sistem pelayanan kesehatan
3
4
AIPNI
Menerapkan prinsipprinsip legal etis pada pengambilan keputusan dalam konteks keperawatan
Bahan kajian Usia sekolah dan Remaja Dewasa Awal dan Tengah Dewasa Lanjut
Metoda
3.1 Pelayanan Keperawatan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan - Sistem Klien - Tingkatan pelayanan kesehatan 3.2 Keperawatan sebagai suatu profesi - Peran perawat profesional - Standar praktik keperawatan profesional 3.3. Interprofessional education dan interprofessional collaboration 1. Prinsip moral dan etika 2. Ethic of care 3. Kode etik keperawatan 4. Isue etik dalam praktik keperawatan 5. Prinsip-prinsip legal dalam praktik 6. Aspek hukum dalam keperawatan 7. Pelindungan hukum dalam praktik keperawatan 8. Nursing advocacy 9. Pengambilan keputusan legal etis 101
Mini lecture(expert from Kementerian Kesehatan) Collaborative learning
Mini lecture, Case study, Small Group Discussion (SGD) Discovery Learning (DL)
Daftar rujukan: 1. Aiken, T.D. (2004). Legal, Ethical, and Political Issues in Nursing. 2nd Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company. 2. Bertens, K. (2002). Etika. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. 3. Beauchamp TL & Childress JF (1994). Principles of Biomedical Ethics. New York : Oxford University Press. 4. Franz Magniz S (2002). Etika Dasar, Yogyakarta: Penerbit Kanisius 5. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of Nursing. 7th Edition. Singapore: Elsevier Pte. Ltd. 6. Kozier, B., Erb, G., Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health. 7. Sistem Kesehatan Nasional dan Pelayanan Keperawatan, Kemenkes RI 8. Kode Etik Perawat Indonesia
AIPNI
102
4. Mata kuliah: Biomedik I Beban Studi: 3 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini merupakan bagian dari kelompok ilmu alam dasar yang membahas tentang konsep biologi, fisika, biokimia, dan gizi dengan memperhatikan lingkungan dan etika keilmuan. Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran biomedik I, bila diberi data kasus mahasiswa mampu: 1. Menerapkan konsep-konsep biologi manusia sebagai suatu pendekatan dalam menyelesaikan masalah keperawatan 2. Menerapkan konsep-konsep fisika keperawatan sebagai suatu pendekatan dalam menyelesaikan masalah keperawatan 3. Menganalisis masalah keperawatan dengan menggunakan prinsip-prinsip biokimia dan gizi sebagai bagian pendekatan holistik keperawatan
AIPNI
103
No 1
2
Sasaran Pembelajaran Bahan kajian Menerapkan konsep-konsep Biologi manusia: biologi sel, biologi biologi manusia sebagai suatu reproduksi, konsep genetika, konsep pendekatan dalam imunobiologi menyelesaikan masalah keperawatan
Metoda Collaborative Learning Kuliah interaktif Question based learning Discovery learning
Menerapkan konsep-konsep fisika keperawatan sebagai suatu pendekatan dalam menyelesaikan masalah keperawatan
Collaborative Learning Kuliah interaktif Question based learning Discovery learning
Prinsip-prinsip fisika dalam keperawatan: a. Prinsip biomekanika dalam keperawatan b. Bioakustik dalam keperawatan : - Konsep dasar bunyi - Perkusi dalam - Stetoskop - Ultra sound - Efek fisiologis dan ultrasound therapy c. Termofisika dalam keperawatan:
d.
AIPNI
- Termodinamika - Temperatur Biolistrik dalam keperawatan: - Gelombang elektromagnetik - Aplikasi electron dan magnetic dalam keperawatan 104
e. f.
3
AIPNI
Menganalisis masalah keperawatan dengan menggunakan prinsip-prinsip biokimia dan gizi sebagai bagian pendekatan holistik keperawatan
Biooptik dalam keperawatan Fisika radiasi dalam keperawatan: - Peluruhan - Dosimetri radiasi - Efek biologis radiasi
Prinsip-prinsip biokimia dalam keperawatan: a. Keseimbangan asam basa b. Cairan tubuh c. Metabolisme karbohidrat, protein, lipid, purin, dan pirimidin Gizi: zat gizi makro dan mikro, angka kecukupan gizi yang dianjurkan, kebutuhan gizi individu, penilaian status gizi individu, dasar-dasar diet klinik
105
Collaborative Learning Kuliah interaktif Question based learning Discovery learning
Daftar Pustaka: Cameron, JR, Skofronick J.G., Grant R.M. (2006). Fisika Tubuh Manusia, (edisi kedua). Penerjemah: Lamyarni. Jakarta: PT. Sagung Seto. Mader SS (2005). Human Biology, 9th edition. USA: The McGraw-Hill Publishing Company. Subowo (1993). Imunobiologi. Bandung: penerbit Angkasa. Gabriel, J.F. (1996). Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC. Gropper S.S, Smith J.L., Groff J.L. (2004). Advanced nutrition and human metabolism. 4th ed. Wadsworth, Inc. Potter, P.A & Perry, A.G. (2007). Basic nursing essentials for practice. 6th Ed. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier. Rosdahl, C. B. (1999). Textbook of basic nursing. 7th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
AIPNI
106
5. Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Biomedik II Beban Studi: 4 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah/kelompok bahan kajian : Mata kuliah ini membahas tentang konsep-konsep anatomi dan fisiologi manusia dalam mempertahankan homeostasis tubuh. Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran biomedik II, bila diberi data kasus mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan konsep-konsep anatomi dan fisiologi manusia sebagai suatu pendekatan dalam menyelesaikan masalah keperawatan. 2. Menjelaskan mekanisme fisiologi tubuh manusia dalam berbagai aktifitas. 3. Menjelaskan mekanisme fisiologi tubuh manusia dalam mempertahankan homeostasis tubuh.
AIPNI
107
No 1
Sasaran Pembelajaran Menjelaskan konsepkonsep anatomi dan fisiologi manusia sebagai suatu pendekatan dalam menyelesaikan masalah keperawatan.
2
Menjelaskan mekanisme fisiologi tubuh manusia dalam berbagai aktifitas.
AIPNI
Bahan kajian Struktur dan fungsi tubuh manusia secara umum: a. Istilah-istilah dalam anatomi dan pembagian region tubuh b. Macam-macam jaringan c. Sistem persarafan d. Sistem endokrin e. Sistem reproduksi f. Sistem perkemihan g. Sistem integumen h. Sistem muskuloskeletal i. Sistem respirasi j. Sistem kardiovaskuler k. Sistem pencernaan dan metabolisme tubuh Konsep biolistrik a. Atom & ion, muatan listrik, potensial, arus & hambatan listrik b. Potensial listrik pada berbagai keadaan sel (transduksi sinyal; potensial membrane istirahat, depolarisasi, hiperpolarisasi, potensial aksi) c. Penghantaran impuls di dalam tubuh & 108
Metoda Collaborative Learning Problem based learning Kuliah interaktif Question based learning Discovery learning
Collaborative Learning Problem based learning Kuliah interaktif Question based learning Discovery learning
3
AIPNI
Menjelaskan mekanisme fisiologi tubuh manusia dalam mempertahankan homeostasis tubuh.
Transmisi sinaps: potensial end plate, pembentukan Excitarory Post Synaptic Potensial (EPSP) dan Inhibitory PostSynaptic Potensial (IPSP) d. Penggunaan listrik untuk tubuh Lengkung refleks a. Pengertian homeostasis & Sistem pengendalian tubuh: mekanisme umpan balik positif & negative b. Pengertian dan komponen lengkung refleks. Keseimbangan cairan, asam basa, dan elektrolit: Kompartemen dan komposisi cairan tubuh Teori asam basa Derajat keasaman larutan (pH) Larutan elektrolit dan non elektrolit Sistem Buffer tubuh Larutan isotonik, hipotonik, dan hipertonik
109
Collaborative Learning Problem based learning Kuliah interaktif Question based learning Discovery learning
Daftar rujukan: Berman, I. (1997). Color atlas of basic histology, Miami: Lange Medical Book Boileau, J.C. & Basmajian, J.V. (1982). Grant's method of anatomy, New York: Geneser F. (1994). Buku teks histology (F. A. Gunawijaya, E. Kartawiguna, H. Arkeman, penerjemah). Jakarta: Binarupa aksara (sumber asli diterbitkan 1993). Leeson C.R., Leeson T.S., Paparo A.A. (1993). Atlas berwarna histologi (Y. Tambayong, Isnani A. S., F.A. Gunawijaya, penerjemah). Jakarta: Binarupa aksara (sumber asli diterbitkan 1990). Mader SS (2005). Human Biology, 9th edition. USA: The McGraw-Hill Publishing Company. Martini. (2001). Fundamentals of anatomy and physiology, (5th ed.). Ch 23, pp 814844. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Paulsen, D. F. (1996). Basic histology, (3rd ed.). Ch 17, pp 218-229. Connecticut: Appleton & Lange. Rosdahl, C. B. (1999). Textbook of basic nursing. 7th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Rohen J.W., Yokochi C., Drecoll E.L. (2002). Atlas anatomi manusia: kajian fotografik tubuh manusia (Y. Joko S., penerjemah). Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC (sumber asli diterbitkan 2002). Sherwood, L. (2004). Human physiology: From cells to systems, (5th ed.). Ch 13, pp 3-802. California: Thomson Learning. Tortora, G.J. & Reynolds, S.G. (1996). Principles of anatomy and physiology. New York: Harper Collins Publisher Inc.
AIPNI
110
Deskripsi Mata kuliah Semester 2 Deskripsi mata kuliah/kelompok Bahan kajian semester 2, terdiri dari mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar III dan IV, Transkultural, Biomedik III, dan Komunikasi. 1. Mata Kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar III (IKD III) Beban Studi : 4 SKS (2T; 2 P) Prasyarat : IKD I; IKD II; Biomedik I; Biomedik II Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang berbagai konsep, prinsip dan keterampilan klinis keperawatan untuk membantu memenuhi berbagai kebutuhan manusia yang mencakup kebutuhan aktivitas dan latihan; kebutuhan oksigenasi; kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan cairan-elektrolit; kebutuhan istirahat dan tidur; kebutuhan nutrisi; kebutuhan eliminasi; kebutuhan rasa nyaman; kebutuhan kebersihan dan perawatan diri. Pengalaman belajar meliputi pembelajaran di kelas dan di laboratorium keperawatan. Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran IKD III, mahasiswa mampu: Menguasai prinsip, konsep, teknik,dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang mencakup: a. Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan; b. Pemenuhan kebutuhan oksigenasi; c. Pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan cairan-elektrolit; d. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur; e. Pemenuhan kebutuhan nutrisi; f. Pemenuhan kebutuhan eliminasi; g. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan aman; h. Pemenuhan kebutuhan kebersihan dan perawatan diri.
AIPNI
111
No Sasaran Pembelajaran 1 Menguasai konsep, prinsip,teknik,dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok untuk memenuhi kebutuhan aktivitas dan latihan 2.
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi
3
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , untuk memenuhi kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan cairanelektrolit
4
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau
AIPNI
Bahan kajian 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan aktivitas dan latihan 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas dan latihan 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan oksigenasi 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan cairan-elektrolit 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan cairan-elektrolit
Metoda Collaborative learning Case study
Aktivitas Praktikum di laboratorium keperawatan (Lab skills)
Mini lecture Aktivitas Praktikum di laboratorium keperawatan (Lab skills)
1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Mini lecture istirahat dan tidur Aktivitas Praktikum di laboratorium 112
No
Sasaran Pembelajaran berkelompok , untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
Bahan kajian 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
Metoda keperawatan skills)
5
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Mini lecture Aktivitas Praktikum di laboratorium keperawatan (Lab skills)
6
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , untuk memenuhi kebutuhan eliminasi
7
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman
1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan nutrisi 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan eliminasi 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan eliminasi 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan rasa nyaman dan aman 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman
AIPNI
113
(Lab
Mini lecture Aktivitas Praktikum di laboratorium keperawatan (Lab skills) Mini lecture Aktivitas Praktikum di laboratorium keperawatan (Lab skills)
No Sasaran Pembelajaran 8 Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , untuk memenuhi kebutuhan kebersihan dan perawatan diri
Bahan kajian 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan kebersihan dan perawatan diri 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan kebersihan dan perawatan diri
Metoda Mini lecture Aktivitas Praktikum di laboratorium keperawatan (Lab skills)
Daftar rujukan: 1. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of Nursing. 7th Edition. Singapore: Elsevier Pte. Ltd. 2. Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia. 3. Kozier, B., Erb, G., Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health. 4. Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate and advanced. 4th Edition. Mosby
AIPNI
114
2. Mata Kuliah Beban Studi Prasyarat
: Ilmu Keperawatan Dasar IV (IKD IV) : 4 SKS (2T; 2 P) : IKD I; IKD II; Biomedik I; Biomedik II
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang konsep-konsep psikososial dalam praktek keperawatan yang mencakup konsep diri, kesehatan spiritual, seksualitas, stress adaptasi dan konsep kehilangan, kematian dan berduka. Selain itu juga berfokus pada prosedur keperawatan yang menjadi dasar ilmiah dalam praktik keperawatan yang mencakup pengukuran tanda vital, pengkajian keperawatan dan pemeriksaan fisik, pengendalian infeksi dan prosedur pemberian medikasi. Pengalaman belajar meliputi pembelajaran di kelas dandi laboratorium keperawatan Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran IKD IV mahasiswa mampu : 1. Menerapkan berbagai konsep psikososial dalam praktek keperawatan yang mencakup konsep diri, kesehatan spiritual, seksualitas, stress adaptasi dan konsep kehilangan, kematian dan berduka. 2. Mampu melakukan pengkajian keperawatan secara komprehensif yang mencakup pengukuran tanda vital, pengkajian keperawatan dan pemeriksaan fisik 3. Mampu mempersiapka pasien yang akan melakukan pemeriksaan penunjang 4. Menerapkan prinsip dan prosedur pengendalian infeksi dan patient safety 5. Mendemonstrasikan prosedur intervensi dalam pemberian medikasi oral, parenteral, topikal dan suppositori dengan menerapkan prinsip benar 6. Mendemonstrasikan prosedur intervensi perawatan luka sederhana pada pasien simulasi
AIPNI
115
No Sasaran Pembelajaran 1 Menerapkan berbagai konsep psikososial dalam praktek keperawatan yang mencakup konsep diri, kesehatan spiritual, seksualitas, stress adaptasi dan konsep kehilangan, kematian dan berduka.
1. 2. 3. 4. 5.
Bahan kajian Metoda Konsep diri Collaborative learning Kesehatan spiritual Case study Konsep seksualitas Konsep stres adaptasi Konsep kehilangan, kematian dan berduka
2.
Mendemonstrasikan berbagai prosedur 1. Pengukuran tanda vital pengkajian keperawatan yang 2. Pemeriksaan fisik mencakup pengukuran tanda vital, 3. Pengkajian keperawatan (anamnesa pengkajian keperawatan dan dan pengumpulan data sekunder) pemeriksaan fisik
3
Mampu mempersiapkan pasien yang akan melakukan pemeriksaan penunjang
4
Menerapkan prinsip dan prosedur 1. Pengendalian infeksi dasar pengendalian infeksi dan patient safety 2. Safe patient handling 3. Infeksi nosokomial
4
Mendemonstrasikan prosedur
AIPNI
Aktivitas Praktikum di laboratorium keperawatan (Lab skills)
1. Persiapan pasien untuk pemeriksaan Aktivitas Praktikum di penunjang laboratorium 2. Prosedur persiapan pemeriksaan keperawatan (Lab penunjang skills) Mini lecture Aktivitas Praktikum di laboratorium keperawatan (Lab skills) Aktivitas Praktikum di
1. Prinsip pemberian medikasi 116
No
5
Sasaran Pembelajaran Bahan kajian intervensi dalam pemberian medikasi 2. Prosedur pemberian medikasi oral oral, parenteral, topikal dan suppositori 3. Prosedur pemberian medikasi dengan menerapkan prinsip benar parenteral 4. Prosedur pemberian medikasi topikal 5. Prosedur pemberian medikasi suppositori Mendemonstrasikan prosedur 1. Prinsip perawatan luka intervensi perawatan luka sederhana 2. Prosedur perawatan luka sederhana pada pasien simulasi
Metoda laboratorium keperawatan skills)
(Lab
Aktivitas Praktikum di laboratorium keperawatan (Lab skills)
Daftar rujukan: 1. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of Nursing. 7th Edition. Singapore: Elsevier Pte. Ltd. 2. Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia. 3. Kozier, B., Erb, G., Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health. 4. Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate and advanced. 4th Edition. Mosby
AIPNI
117
3. Mata Kuliah Beban Studi Prasyarat
: Keperawatan Transkultural : 2 sks : IKD I, IKD II
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang konsep teoritis antropologi kesehatan yang mencakup pembahasan terkait kebudayaan secara umum, kebudayaan rumah sakit, etiologi penyakit ditinjau dari kebudayaan dan persepsi sehat sakit serta respon sehat sakit berbasis budaya.Selain itu juga membahas tentang konsep teoritis transkultural dalam keperawatan yang mencakup perspektif transkultural dalam keperawatan, teori culture care Leininger, pengkajian budaya dan aplikasi keperawatan transkultural pada berbagai masalah kesehatan dan sepanjang daur kehidupan manusia. Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mata kuliah ini, mahasiswa mampu : 1. Menerapkan konsep teoritis antropologi kesehatan dalam pemberian asuhan keperawatan yang peka budaya kepada pasien 2. Menerapkan konsep teoritis keperawatan transkultural dalam pemberian asuhan keperawatan yang peka budaya kepada pasien
AIPNI
118
No Sasaran Pembelajaran 1 Menerapkan konsep teoritis antropologi kesehatan dalam pemberian asuhan keperawatan yang peka budaya kepada pasien
2.
AIPNI
Menerapkan konsep teoritis keperawatan transkultural dalam pemberian asuhan keperawatan yang peka budaya kepada pasien
Bahan kajian Antropologi Kesehatan: 1. kebudayaan, 2. masyarakat rumah sakit dan kebudayaan, 3. etiologi penyakit, 4. persepsi sehat sakit 5. peran dan perilaku pasien 6. espon sakit/nyeri pasien Transkultural dalam Keperawatan 1. Globalisasi & perspektif transkultural; 2. diversity dalam masyarakat; 3. teori Culture Care Leininger; 4. 4Pengkajian budaya 5. Aplikasi transcultural nursing sepanjang daur kehidupan manusia; 6. Aplikasi keperawatan transkultural dalam berbagai masalah kesehatan pasien
119
Metoda Minilecture Collaborative learning
r Case study Problem learning
based
Daftar Rujukan: 1. Andrew, MM & Boyle, J.S (2008). Transcultural Concepts in Nursing Care. 5th ed. Lippincott, USA 2. Leininger, MM & McFarland, MR. (2006). Culture Care Diversity and Universality: A worldwide Nursing Theory. 2th ed. Jones & Bartlett Publisher. 3. Sagar, P. (2012).Transcultural Nursing Theory and Models: Aplication in nursing education, practice and administration. 4. Foster, George M. and B.G. Anderson (2006). Antropologi kesehatan. Terjemahan Prianti Pakan Suryadarma & Meutia F. Hatta Swasono. Jakarta: UI Press.
AIPNI
120
4. Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Biomedik III Beban Studi: 4 SKS Prasyarat : Biomedik I dan II Deskripsi Mata Kuliah/kelompok bahan kajian : Mata kuliah ini membahas tentang konsep patologi, mikrobiologi dan parasitologi, serta farmakologi pada berbagai kondisi sebagai landasan dalam mempelajari ilmuilmu lanjutan/ keahlian. Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran biomedik III, bila diberi data kasus mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan konsep patologi yang terjadi pada masalah yang diberikan. 2. Menjelaskan perbedaan proses infeksi berbagai agen infeksius berdasarkan struktur, siklus hidup, dan mekanisme menyebabkan kerusakan sel pejamu. 3. Menjelaskan konsep dasar farmakologi yang mendasari pemberian terapi sesuai dengan masalah yang diberikan. 4. Menjelaskan konsep dasar penatalaksanaan spesimen dan pemeriksaan data penunjang lain sesuai dengan masalah yang diberikan.
AIPNI
121
No 1
Sasaran Pembelajaran Bahan kajian Menjelaskan konsep patologi Patologi: a. konsep dasar patologi, yang terjadi pada masalah yang diberikan. b. adaptasi, jejas, dan penuaan sel,
Metoda Collaborative Learning Kuliah interaktif
c. kelainan kongenital, d. pertumbuhan sel dan diferensiasi, e. respon radang. 2
Menjelaskan perbedaan Parasitologi dan mikrobiologi: proses infeksi berbagai agen a. agen-agen infeksius: virus, infeksius berdasarkan bakteri, jamur, parasit, riketsia, dan clamidia, struktur, siklus hidup, dan mekanisme menyebabkan b. faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan sel pejamu. transmisi agen-agen infeksius, c. perbedaan proses infeksi berbagai agen infeksius, d. kondisi yang melemahkan pertahanan pejamu melawan mikroorganisme,
AIPNI
122
Collaborative Learning Problem based learning Kuliah interaktif Question based learning Discovery learning
e. infeksi oportunistik, f. pengontrolan pertumbuhan mikroorganisme, g. menurunkan jumlah mikroorganisme kontaminan & mencegah transmisi 3
AIPNI
Menjelaskan konsep dasar Farmakologi: a. Penggolongan obat-obatan, farmakologi yang mendasari pemberian terapi sesuai b. Farmakodinamika dan dengan masalah yang farmakokinetik, diberikan. c. Indikasi dan kontra indikasi obat, d. Efek / efek samping obat, e. Interaksi obat, f. Cara pemberian dan perhitungan dosis, g. Obat-obatan tradisional, h. Toxicologi obat
123
Problem based learning Kuliah interaktif Question based learning
4
AIPNI
Menjelaskan konsep dasar Patologi klinik: peran perawat dalam penatalaksanaan specimen pemeriksaan untuk data penunjang pasien dan pemeriksaan data (pemeriksaan laboratorium, rontgen, dll) penunjang lain sesuai dengan masalah yang diberikan.
124
Problem based learning Kuliah interaktif Question based learning Discovery learning
Daftar Pustaka: 1. Aschenbrenner, DS., Cleveland, L.W., & Venable, S.J. (2002). Drug therapy in nursing. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins 2. Bullock, B.A. (2000). Focus on pathophisiology. Philadelphia: JB.Lippincott 3. Burton, GRW. & Engelkirk, PG. (2004). Microbiology for the health sciences. 7th ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins. 4. Copstead, L.C. and Banasik, J.L. (2000). Pathophysiology : Biological and behaviour perspectives. Philadelphia : W.B. Saunders Company. 5. Gandahusada, S, dkk. (1992). Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI 6. Greenwood, D., Slack, RCB., Peutheren, J. (1997). Medical microbiology: a guide to microbial infections: pathogenesis, immunity, laboratory, diagnosis, and control. (edisi 15). New York: Churchill Livingstone. 7. Kee, JL and Hayes, ER (2000). Pharmacology: a Nursing process approach. 3rd ed. Philadelphia: WB Sauders Co. 8. Port, C.M. (1998). Pathophysiology: Concepts of altered health status. Philadelphia : JB. Lippincott. 9. Pringgoutomo, S., Himawan, S. & Tjarta, A. (2002). Buku ajar patologi I (Umum). Jakarta: Sagung Seto 10. Prosser, S., Worster, B., MacGregor, J., et.al. (2000). Applied pharmacology: an Introduction to pathophysiology and drug management for nurses and health care professional. London: Mosby. 11. Rosdahl, C.B.(1999). Textbook of basic nursing. 7th ed. Philadelphia: Lippincott. 12. Sacher, R.A & McPherson, R.A. (2000). Widmann’s clinical interpretation of laboratory tests. Philadelphia: F.A. Davis Company. 13. Watson, J., and Jaffe, M.S. (1995). Nurses’s manual of laboratory and diagnostic tests. Philadelphia : JB. Lipponcott.
AIPNI
125
5.
Mata kuliah: Komunikasi Keperawatan
Beban Studi Prasyarat
: 3 SKS : -
Deskripsi Mata Kuliah: Mata Kuliah ini mempelajari tentang prinsip-prinsip komunikasi umum dan terapeutik beserta aplikasinya dalam konteks pelayanan kesehatan secara umum dan secara khusus dalam memberikan asuhan keperawatan yang diperuntukkan bagi individu, kelompok, keluarga dan masyarakat, serta dalam tim kesehatan untuk berbagai tatanan baik praktek klinis maupun komunitas. Selain itu, dibahas pula trend dan issue yang berkaitan dengan perkembangan komunikasi dalam bidang kesehatan. Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran komunikasi keperawatan, mahasiswa mampu : 1. Menganalisis dan menerapkan konsep komunikasi umum dalam membina hubungan interpersonal dengan individu maupun kelompok dalam berbagai situasi dan kondisi. 2. Menganalisis pengaruh latar belakang sosial budaya dalam berkomunikasi 3. Menganalisis konsep komunikasi dalam konteks pelayanan kesehatan khususnya komunikasi multidisiplin 4. Menganalisis trend dan issue dalam komunikasi kesehatan 5. Menganalisis konsep komunikasi terapeutik dan helping relationship dalam konteks hubungan terapeutik perawat klien dan melakukan simulasi penerapannya dalam membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi klien 6. Melakukan simulasi cara menghadirkan diri secara terapeutik dengan tepat ketika berkomunikasi dengan klien 7. Melakukan simulasi teknik-teknik komunikasi terapeutik secara tepat sesuai dengan situasi dan kondisi klien. 8. Menganalisis hambatan dalam komunikasi terapeutik dan mengaplikasikannya secara tepat ketika berhubungan dengan klien. 9. Melakukan simulasi komunikasi terapeutik pada kondisi khusus dan berbagai rentang usia
AIPNI
126
No 1
2
Sasaran Pembelajaran Bahan kajian Menganalisis dan menerapkan konsep Konsep komunikasi secara umum komunikasi umum dalam membina hubungan Faktor - faktor yang mempengaruhi interpersonal dengan individu maupun komunikasi kelompok dalam berbagai situasi dan kondisi. Menganalisis pengaruh latar belakang sosial Komunikasi dalam konteks sosial budaya dalam berkomunikasi dan latar belakang budaya (cultural diversity) serta keyakinan (klinik & komuniti)
3
Menganalisis konsep komunikasi dalam konteks pelayanan kesehatan khususnya komunikasi multidisiplin
4
Menganalisis trend komunikasi kesehatan
5
Menganalisis konsep komunikasi terapeutik Konsep komunikasi terapeutik dan helping relationship dalam konteks Helping relationship hubungan terapeutik perawat klien dan melakukan simulasi penerapannya dalam membantu memecahkan masalah yang sedang
AIPNI
dan
issue
Komunikasi dalam pelayanan kesehatan khususnya komunikasi multidisiplin
dalam Perspektif, Trend dan isu komunikasi dalam pelayanan kesehatan
127
1. 2. 3. 4. 5.
Metoda Interactive learning Kuliah pakar Collaborative learning Demonstrasi Simulasi dan bermain peran
No 6
7
Sasaran Pembelajaran dihadapi klien Melakukan simulasi cara menghadirkan diri secara terapeutik dan mengaplikasikannya secara tepat ketika berkomunikasi dengan klien Melakukan simulasi teknik-teknik komunikasi terapeutik dan mengaplikasikannya secara tepat sesuai dengan situasi dan kondisi klien.
Bahan kajian 1. 2. 3. 4. 5.
Menghadirkan diri secara terapeutik
Tehnik – tehnik komunikasi terapeutik
8
Menganalisis hambatan dalam komunikasi Hambatan dalam komunikasi terapeutik dan mengaplikasikannya secara terapeutik tepat ketika berhubungan dengan klien.
9
Melakukan simulasi komunikasi terapeutik Komunikasi terapeutik pada pada kondisi khusus dan berbagai rentang usia kondisi khusus dan berbagai rentang usia: - Komunikasi terapeurik pada anak - Komunikasi terapeurik pada lansia - Komunikasi terapeurik di IGD - Komunikasi terapeurik pada diICU
AIPNI
128
Metoda Interactive learning Kuliah pakar Collaborative learning Demonstrasi Simulasi dan bermain peran
REFERENSI: 1. Antai-Otong, D (2008). Nurse-Client Communication: A Life Span Approach. United Kingdom: Jones and Barlett Publishers. 2. Bateman, T. (2011). Nursing Team Dynamics: Communication, Culture, Collaboration. Thesis, Canada: Library and Archives. Diakses dari proquest dissertation and Thesis 3. Berman, A., Snyder, S.J., Kozier, B., & Erb, G.( 2008). Fundamental of Nursing, Concept, process and practice, 8ed. USA:Pearson Education, Inc 4. Jones, L (2009). The healing relationship. Nursing Standart, 24 (3): 64. 5. Hockenberry, M.J. & Wilson,D. (2011). Wong’s Nursing care of Infant and children. 9ed. Canada: Elsevier Mosby 6. Leininger, M. & Mc Farland, M.R. (2006). Culture Care Diversity and Universality: a Worldwide Nursing Theory. Canada: Jones and Bartlett Publisher. 7. Stickley, T. & Freshwater, D. (2006). The art of listening in the rherapeutic relationship. Mental health practice, 9 (5): 12-18. 8. Taylor C. (1993). Fundamental of Nursinng: The Art and Science of Nursing Care. Philadelphia : Lippincott – Raven Publisher. 9. Suryani (2014). Komunikasi terapeutik: Teori dan Praktek. Jakarta: EGC
AIPNI
129
Semester 3: Deskripsi mata kuliah/kelompok Bahan kajian semester 3, terdiri dari mata kuliah Agama, Bahasa Inggris, Sistem Informasi, Pendidikan Kesehatan, dan Keperawatan Medikal Bedah I. 1. Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Agama Beban Studi: 2 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah/kelompok bahan kajian : Agama merupakan mata kuliah yang terkait dengan keyakinan yang melandasi manusia untuk bersikap dan bertindak toleran dalam kehidupan social khususnya kerjasama antar umat beragama di masyarakat. Fokus pada pemahaman konsepkonsep agama dan kehidupan beragama di Indonesia. Pada nilai kehidupan beragama yang diterapkan dalam melaksanakan peran perawat sebagai pemberi asuhan, pemenuhan kebutuhan spiritual klien, peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan nilai/keyakinan klien, dan peran sebagai pendidik untuk memberikan pendidikan spiritual klien dalam melakukan pengelolaan kebutuhan spiritual klien baik di klinik maupun masyarakat
Sasaran Pembelajaran: Setelah menyelesaikan proses pembelajaran pada pendidikan AGAMA mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan tugas hidup manusia 2. Menjelaskan konsep agama dan kehidupan beragama 3. Menjelaskan dan menguasai nilai dan keyakinan beragama sesuai kebutuhan klien dengan metode spiritual care dalam perawatan meliputi pendampingan klien saat sakit, tata cara ibadah dalam kondisi sakit, fase terminal, perawatan jenazah) 4. Menjelaskan hubungan antara agama dan IPTEK 5. Menjelaskan dan menguasai tentang pandangan agama terhadap kesehatan, meliputi gizi, KB, hubungan suami istri, nifas dan menstruasi, BBL, ASI, operasi plastik, kenakalan remaja, aborsi, bunuh diri, transfusi darah, transplantasi organ, bayi tabung, euthanasia
AIPNI
130
No.
Sasaran Pembelajaran
1.
Menjelaskan tugas hidup manusia
2.
Menjelaskan konsep agama dan kehidupan beragama
3.
Menjelaskan dan menguasai nilai dan keyakinan beragama sesuai kebutuhan klien (spiritual care) meliputi pendampingan klien saat sakit dan tata cara ibadah dalam kondisi sakit.
4.
Menjelaskan 1. Manajemen sakaratul maut dan menguasai Pendampingan masa kritis metode Langkah-langkah sakaratul maut spiritual care dalam 2. Perawatan Jenazah perawatan Adab terhadap jenazah meliputi manajemen Tata cara mengkafani sakaratul maut dan perawatan jenazah.
AIPNI
Bahan Kajian
Metode
1. Hakikat penciptaan manusia 2. Proses penciptaan manusia 3. Tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan 4. Tugas manusia terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan 5. Dalil aqli dan dalil naqli 1. Hakikat agama 2. Komponen dalam beragama (hal yang dilarang dan diperintahkan) 3. Nilai agama dalam kehidupan profesi keperawatan dan social masyarakat 4. Dalil aqli dan dalil naqli 1. Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama 2. Manajemen menghadapi respon sakit dan penyakit (simpati, empati, penguatan) 3. Konsistensi dalam beribadah dalam berbagai kondisi sakit Tayamum Sholat dengan duduk dan berbaring Dzikir Doa ketika sakit
Lecture Collaborative Learning
Lecture Collaborative Learning
Lecture
Lecture Simulasi
131
No. 5.
6.
7.
Sasaran Bahan Kajian Pembelajaran Menjelaskan 1. Pentingnya mengetahui perkembangan hubungan teknologi antara agama 2. Perkembangan islam dari waktu ke dan IPTEK waktu 3. Pentingnya umat islam mengikuti perkembangan teknologi 4. Perkembangan islam saat ini 5. Dampak perkembangan IPTEK terhadap nilai-nilai islam 6. Dalil aqli dan dalil naqli Menjelaskan 1. Kesempurnaan dan kemudahan dalam dan menguasai islam. tentang 2. Masalah dan ketidakpuasan manusia pandangan dengan kondisinya. agama 3. Pandangan islam tentang gizi : terhadap Makanan yang halal dan haram kesehatan, meliputi gizi Konsumsi bahan haram untuk kepentingan kesehatan Manfaat dan mudhorat konsumsi bahan makanan haram 4. Dalil aqli dan dalil naqli Menjelaskan dan menguasai tentang pandangan agama terhadap kesehatan, meliputi hubungan suami istri dan KB
AIPNI
1. Konsep pernikahan menurut islam 2. Kewajiban suami dan istri dalam rumah tangga 3. Hubungan suami istri (seksual) menurut pandangan agama 4. Tujuan penerusan generasi dalam konsep perkawinan 5. Program Keluarga Berencana menurut islam 6. Manfaat dan mudhorat berbagai macam program KB 7. Program KB yang aman dan dianjurkan menurut syari’at islam 8. Dalil aqli dan dalil naqli
Metode Lecture, SGD (small group discussion)
Lecture SGD (small group discussion)
Lecture, SGD (small group discussion)
132
No. 7.
8.
Sasaran Pembelajaran Menjelaskan dan menguasai tentang pandangan agama terhadap kesehatan meliputi khitan, menstruasi, dan nifas Menjelaskan dan menguasai tentang pandangan agama terhadap kesehatan meliputi BBL dan ASI.
Bahan Kajian
Metode
1. Tanda-tanda sekunder laki-laki dan wanita dewasa 2. Proses biologis secara singkat 3. Fiqh darah 4. Menjaga kebersihan dan kesehatan saat menstruasi 5. Perawatan saat masa nifas menurut agama dan kesehatan 6. Dalil aqli dan dalil naqli
Lecture, SGD (small group discussion)
1. Proses kelahiran secara biologis
Lecture, SGD (small group discussion)
2. Proses kelahiran dalam Al qur’an 3. Hal-hal yang harus dilakukan pada bayi baru lahir menurut islam (mengadzankan, aqiqah, khitan pada bayi perempuan) 4. Manfaat perlakuan secara islam di atas terhadap bayi 5. Urgensi menyusui dengan ASI bagi ibu dan bayi 6. Aturan penyapihan yang disyariatkan menurut islam dan faedahnya bagi ibu dan bayi 7. Dalil aqli dan dalil naqli
9.
Menjelaskan 1. Masalah kenalakan remaja saat ini dan menguasai (free sex, drug, aborsi, pornografi,dan tentang lain-lain) pandangan 2. Penyebab kenakalan remaja agama 3. Hukum kehamilan di luar nikah dan terhadap aborsi menurut islam kesehatan 4. Peran agama terhadap perkembangan
AIPNI
Lecture, SGD (small group discussion)
133
No.
Sasaran Bahan Kajian Pembelajaran meliputi kasus generasi muda kenakalan 5. Langkah real yang dapat menekan remaja dan angka kenakalan remaja dan aborsi saat aborsi ini 6. Dalil aqli dan dalil naqli
10.
Menjelaskan dan menguasai tentang pandangan agama terhadap kesehatan meliputi kasus operasi plastik dan transplantasi organ
11.
1. Prinsip dalam operasi plastik untuk kepentingan kesehatan 2. Operasi plastik untuk kepentingan kecantikan 3. Hukum islam terhadap operasi plastik untuk kepentingan kesehatan dan kecantikan 4. Kondisi yang diperbolehkan melakukan operasi plastic 5. Latar belakang dan proses pelaksanaan tranplantasi organ 6. Pandangan islam terhadap pelaksanaan transplantasi organ 7. Kondisi yang diperbolehkan melakukan transplantasi organ 8. Dalil aqli dan dalil naqli Menjelaskan 1. Prinsip dan proses pelaksanaan dan menguasai dalam transfusi darah untuk tentang kepentingan kesehatan pandangan 2. Kondisi yang diperbolehkan agama melakukan transfusi darah terhadap 3. Pandangan islam terhadap kesehatan pelaksanaan transfusi darah meliputi kasus 4. Manfaat dan mudhorat transfusi transfuse darah darah dan bayi 5. Prinsip dan proses bayi tabung tabung 6. Kasus yang pernah terjadi menurut berbagai sumber media 7. Status keturunan menurut agama terhadap bayi tabung 8. Pandangan islam terhadap program bayi tabung
AIPNI
Metode
Lecture, SGD (small group discussion)
Lecture, SGD (small group discussion)
134
No.
12.
Sasaran Pembelajaran
Bahan Kajian
9. Dalil aqli dan dalil naqli Menjelaskan 1. Perbedaan mendasar antara bunuh diri dan menguasai dan euthanesia tentang 2. Kasus euthanasia di berbagai sumber pandangan dan media agama 3. Bunuh diri menurut pandangan agama terhadap 4. Euthanasia menurut pandangan kesehatan agama meliputi kasus 5. Aspek legal dan etik euthanasia bunuh diri dan 6. Sikap yang perlu diambil sebagai euthanesia perawat dan orang yang beragama terhadap tindakan bunuh diri dan euthanasia. 7. Dalil aqli dan dalil naqli
AIPNI
Metode
Lecture, SGD (small group discussion)
135
2. Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Bahasa Inggris untuk Perawat Beban Studi: 3 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah/kelompok bahan kajian : Mata kuliah ini membahas tentang integrasi empat kemampuan dasar berbahasa Inggris yaitu berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis termasuk aspekaspek tata-bahasa dan kosakata kedalam ruang lingkup pelayanan dan pekerjaan keperawatan baik dalam praktik klinik/komunitas maupun pada pembelajaran di kelas dan/atau di laboratorium. Pada tahap lanjut, mata kuliah ini mempersiapkan mahasiswa untuk bisa mendapatkan nilai skor TOEFL/IELTS yang memadai untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau bekerja di luar negeri. Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris, mahasiswa mampu : 1. Membaca dan menjelaskan instruksi medis dan/atau tim kesehatan terkait catatan medis pasien dalam bahasa Inggris 2. Mengidentifikasi perintah/instruksi dalam percakapan bahasa Inggris di kelas atau simulasi seting pelayanan kesehatan 3. Menulis/mendokumentasikan laporan kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan ke pasien 4. Berkomunikasi bahasa Inggris aktif dalam pembelajaran di kelas dan dalam simulasi pelayanan kesehatan
AIPNI
136
No 1
Sasaran Pembelajaran Bahan kajian Membaca dan menjelaskan catatan 1. Pengantar bahasa Inggris untuk profesi medis dan/atau tim kesehatan terkait kesehatan catatan medis pasien dalam bahasa 2. Review anatomi dan fisiologi manusia Inggris 3. Berfikir kritis 4. Catatan medis (medical record) pasien
Metoda SGD, Role play, presentasi
2
Mengidentifikasi perintah/instruksi dalam percakapan bahasa Inggris di kelas atau simulasi seting pelayanan kesehatan
1. Lingkungan rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya 2. Sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan 3. Nursing Skills
Problem based learning, SGD, Role Play
3
Menulis/mendokumentasikan dalam bahasa Inggris kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan ke pasien
1. Sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan 2. Pengkajian keperawatan pada pasien dan keluarga 3. Intervensi keperawatan 4. Dokumentasi asuhan keperawatan
Minilecture, Case Study,
4
Berkomunikasi bahasa Inggris aktif dalam pembelajaran di kelas dan dalam simulasi pelayanan kesehatan
1. Pengantar bahasa Inggris untuk profesi kesehatan 2. Anatomi dan fisiologi manusia 3. Berfikir kritis 4. Lingkungan rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya 5. Sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan 6. Pengkajian keperawatan pada pasien dan keluarga
Case study, Role play, Collaborative Learning
AIPNI
137
7. Intervensi keperawatan 8. Dokumentasi asuhan keperawatan 9. Kerjasama tim dalam pelayanan kesehatan
Daftar rujukan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Grace, Tony, 2007. Oxford English for Careers: Nursing1. Oxford University Press Allum, Virginia &McGarr, Patricia. 2010. Cambridge English for Nursing: Pre-intermediate. Cambridge University Press. Potter & Perry. 2005, Fundamentals of Nursing, 2nd edition. Evolve Human Anatomy and Physiology Incredible easy, 2010. Medical Surgical Nursing NANDA, 2006, Nursing Diagnosis, Lippincott-William Wilkins Oxford English Dictionary Oxford English Thesaurus Medical and Nursing Dictionary
AIPNI
138
4. Mata Kuliah Beban Studi Prasyarat
: Sistem Informasi : 2 sks (1 T; 1 P) :-
Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah Sistem Informasi merupakan mata ajar dengan beban studi 2 SKS, yang terdiri dari 1 SKS teori dan 1 SKS pratikum. Mata ajaran ini menjelaskan dan meningkatkan kemampuan dan prakek mahasiswa Keperawatan terhadap konsep dan ruang lingkup sistem informasi keperawatan. Pada mata ajar ini mahasiswa akan mendapat pemahaman dan praktek yang lebih mendalam terkait sistem informasi dalam keperawatan. Sasaran Pembelajaran Mahasiswa mampu menggunakan sistem informasi yang relevan dengan keperawatan. No Sasaran Pembelajaran 1 Mahasiswa memahami teori dan konsep teknologi informasi, sistem informasi secara umum dan untuk keperawatan
2
AIPNI
Mahasiswa memahami trend dan isue Sistem Informasi dalam teknologi informasi secara umum dan teknologi informasi bagi keperawatan
Bahan kajian Teknologi informasi dalam keperawatan ; Batasan teknologi informasi umum dengan layanan keperawatan, Peran teknologi informasi bagi layanan pemberian asuhan keperawatan, Dampak teknologi informasi pada pengguna asuhan keperawatan
Metoda Ceramah Diskusi Simulasi Demonstrasi
Ceramah Sistem teknologi pelayanan kesehatan: Collaborative Sistem informasi, Manajemen sistem learning informasi, Manfaat dan hambatan Simulasi menggunakan system informasi, Demonstrasi Aplikasi system informasi dalam pelayanan pasien
139
Daftar Rujukan: 1. Heardman, H et.al (2009), NANDA international nursing diagnoses: Definitions & classification 2009–2011. John Wiley & Sons Inc:USA 2. Indrajit, E (2001). Management System Information and Information Technology, Jakarta: Gramedia group 3. Marquis.B.L and Huston,C.J (2000). Leadership roles and management functions in Nursing.Philadelpia: Lippincott 4. Saba, K., ( 2001). Essentials of computer for nurses., USA: Mc.Graw-Hill.
Comp
AIPNI
140
4. Mata Kuliah Beban Studi Prasyarat
: Pendidikan Kesehatan : 3 sks (2T; 1P) : Komunikasi
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang konsep teoritis pendidikan kesehatan bagi klien, konsep dan teori belajar mengajar, dan pengembangan program pendidikan kesehatan bagi klien. Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini, mahasiswa mampu : 1. mengintegrasikan konsep, teori, dan prinsip belajar mengajar pada program pendidikan kesehatan klien dalam rangka mengatasi, mencegah, dan meningkatkan kesehatan klien 2. mengembangkan program pendidikan kesehatan bagi klien sesuai dengan kebutuhan pasien
AIPNI
141
No Sasaran Pembelajaran 1 mengintegrasikan konsep, teori, dan prinsip belajar mengajar pada program pendidikan kesehatan klien dalam rangka mengatasi, mencegah, dan meningkatkan kesehatan klien 2
merancang program edukasi sesuai kebutuhan klien
Bahan kajian 1. Pengantar Pendidikan Kesehatan bagi Klien 2. Konsep dan teori belajar, mengajar 3. Domain belajar 4. Komunikasi dalam proses pembelajaran klien 5. Klien sebagai peserta didik dan Kebutuhan pendidikan kesehatan klien kesehatan Pengembangan program pendidikan kesehatan klien: a. Identifikasi kebutuhan belajar klien b. Tujuan pendidikan kesehatan klien c. Prinsip, metode, teknik dan strategi pendidikan d. Media pembelajaran e. Implementasi pendidikan kesehatan klien f. Evaluasi pendidikan kesehatan klien
Metoda Minilecture Collaborative learning
Case Study Role play (Simulasi pendidikan kesehatan klien)
Daftar Rujukan: 1. Rankin, S.H. & Stallings, K.D. (2005). Patient Education in Health and Illness. 5th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2. Rankin, Sally H.& Stallings, Karen Duffy. (2001). Patient Education: Principles & Practice. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 3. Redman, B.K. (2003). Measurement Tool in PatientEducation. 2nd Ed. Springer Publishing Company. 4. Edelmen, C L. & Mandle C L.(2006 ) Health Promotion throughout the Life Span. St Louis: Mosby AIPNI
142
5. Mata kuliah Beban Studi Prasyarat
: Keperawatan Medikal Bedah I : 4 SKS : Ilmu Keperawatan Dasar, Biomedik
Deskripsi Mata Kuliah : Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi, sirkulasi dan hematologi. Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan pernapasan, kardiovaskuler, dan hematologi berdasarkan proses keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu biomedik seperti biologi, histologi, biokimia,anatomi, fisiologi, patofisiologi, ilmu keperawatan medikal bedah, ilmu penyakit dalam, farmakologi, bedah dan rehabilitasi. Gangguan system tersebut meliputi gangguan peradangan, kelainan degenerative dan trauma, yang termasuk dalam 10 kasus terbesar baik lokal, regional, nasional dan internasional. Lingkup bahasan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi asuhan terhadap klien. Intervensi keperawatan meliputi terapi Modalitas Keperawatan pada berbagai kondisi termasuk terapi komplementer. Proses pembelajaran dilakukan melalui kuliah pakar, collaborative learning (CL) dan Belajar Berdasarkan Masalah (BDM), dan praktek laboratorium. Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran setelah diberi kasus pemicu pada mata ajar ini mahasiswa mampu : 1. Menganalisis patofisiologi,farmakologi dan terapi diet pada gangguan sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi 2. Membuat asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi, dan dan evaluasi secara komprehensif meliputi biopsiko-sosio-spiritual) berdasarkan kasus terkait 3. Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostic dan laboratorium 4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana termasuk perawatan perioperatif dan terapi komplementer sesuai dengan kasus terkait. 5. Mampu melakukan prosedur klinik terkait dengan tata laksana kasus pernapasan, kardiovaskuler dan hematologi,meliputi;
AIPNI
143
No 1
2
3
4
AIPNI
Sasaran pembelajaran Menganalisis patofisiologi,farmakologi dan terapi diet pada gangguan sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi Membuat asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi, dan dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual) berdasarkan kasus terkait Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostic dan laboratorium Melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana termasuk perawatan perioperatif dan terapi komplementer sesuai dengan kasus terkait Mampu melakukan prosedur klinik terkait dengan tata laksana kasus pernapasan, kardiovaskuler dan hematologi,
Bahan kajian Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada gangguan sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi
Metoda Discovery learning (DL), Project Based learning (PjBL)
Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa Discovery learning (DL), data, diagnosis keperawatan, intervensi, Project Based learning dan dan evaluasi secara komprehensif (PjBL) meliputi bio-psiko-sosio-spiritual) sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi SOP pemeriksaan diagnostik dan laboratorium NOC, NIC
Case study, Small Group Discussion (SGD)
SOP pada pemasangan infus, Terapi intra vena, EKG, Nebulisasi/inhalasi, Fisioterapi dada/ postural drainage, Suctioning, Terapi O2 Perawatan WSD, AGD/Analisa Gas Darah, Perawatan Trakheostomi,
Case study, Small Group Discussion (SGD) Discovery Learning (DL) Demontrasi, PjBL
144
No
AIPNI
Sasaran pembelajaran
Bahan kajian Tourniket test Transfusi
Metoda
145
Daftar rujukan: 1. Ganong, WF. (2003). Review of medical physiology. 20th ed. London: Prentice Hall International, Ltd. 2. Sherwood, L. (2003). Human physiology: From cells to systems. 3rd edition. New York: Thompson Learning. 3. Silverthorn, D.U. (2004). Human physiology: an Integrated approach. 3rd edition. San Francisco: Pearson education 4. Montague, Susan E. (2005) Physiology for nursing practice. London : Elsevier. 5. Carpenito, L.J. (2005) Diagnosa keperawatan: aplikasi pada praktik klinis (ed. Indonesia), ed ke 6. Jakarta: EGC 6. Skidmore-Roth, Linda (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference Toronto : Mosby 7. Lewis S.L, Dirksen S. R, Heitkemper M.M, Bucher L, Harding M. M, 2014, Medical Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems, elseiver, Canada. 8. Lynn P, 2011, Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health 9. Hartono, A, 2006, Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, edisi 2, EGC, Jakarta 10. Barber B, Robertson D, 2012, Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland Bain Ltd, Glasgow 11. Madara B, Denino VP, 2008, Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2nd ed. Jones and Barklet Publisher, Sudbury
AIPNI
146
Deskripsi Mata kuliah Semester 4: Deskripsi mata kuliah/kelompok Bahan kajian semester 4, terdiri dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Keperawatan Medikal Bedah II, Keperawatan Medikal Bedah III, Pancasila 1. Mata kuliah Beban Studi Prasyarat
: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) : 2 SKS (1T, 1P) :-
Deskripsi Mata Kuliah : Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan kesehatan dan keselamatan pasien sedang menjalani asuhan keperawatan dan perawat yang sedang memberikan asuhan keperawatan. Aspek penting yang harus menjadi perhatian adalah mengatur lingkungan pelayanan keperawatan, pemberian asuhan keperawatan dengan aman meliputi aspek universal precaution, pencegahan nosokomial infeksi, ergonomic, berdasarkan proses keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu microbiologi, parasitology, ergonomic, kesehatan dan kecelakaan kerja dan kesehatan lingkungan. Lingkup bahasan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi asuhan terhadap aspek aspek tersebut diatas. Proses pembelajaran dilakukan melalui ceramah, belajar berdasarkan masalah (BDM), dan praktek laboratorium.
Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan kasus pemicu terkait kesehatan dan keselamatan kerja mahasiswa mampu : 1. Memahami konsep dasar K3 2. Mengidentifikasi sumber sumber bahaya lingkungan kerja dan penatalaksanaannya 3. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk keselamatan pasien dan perawat
AIPNI
147
No 1
Sasaran pembelajaran Memahami konsep dasar K3
Bahan kajian
Metoda
1. Memahami Pengertian dan ruang lingkup K3
Discovery learning (DL), Project Based learning (PjBL)
2. Memahami Undang-undang K3 di Indonesia 3. Mermahami konsep dasar pencegahan kesehatan dan kecelakaan kerja 4. Memahami konsep dasar kesehatan lingkungan
2
3
AIPNI
Mengidentifikasi sumber sumber bahaya lingkungan kerja dan penatalaksanaann ya Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk keselamatan pasien dan perawat
1. Mengidentifikasi Bahaya lingkungan kerja termasuk bahaya kimia,dan fisik di lingkungan kerja dan dampaknya terhadap kesehatan serta penatatalaksanaanya
Discovery learning (DL), Project Based learning (PjBL)
2. Mengidentifikasi sumber sumber infeksi nosocomial dan penatalaksanaannya 1. Mengidentifkkasi dan penatalaksanaan universal precaution 2. Melakukan mekanisme pencegahann infeksi nosocomial 3. Mengidentifikasi aspek Ergonomi dan faal tubuh dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
148
Case study, Small Group Discussion (SGD), Demontrasi, PjBL
Daftar rujukan: 1.
J.B Herington F.S Gill,(2005), Buku Saku Kesehatan (terjemahan), edisi 3, EGC, Jakarta
2.
Aditama, T.Y.,Hastuti, T., ( 2002), Health Induatrial Higienne safty medicine industrial works invaronment, Universitas Indonesia, Jakarta
2.
Reese, C.D., (2003), Occupational Health and Safety management, Lowes Publisher, USA
3.
Undang Undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4.
Philip, B ( 2007), Managing occupational and Safety ; mutidiciplinary approach, second ed., maccmillian Publhiser, Australia
5.
Undang Undang Kesehatan RI nomor 36 tahun 2009
AIPNI
149
2. Mata kuliah Beban Studi Prasyarat
: Keperawatan Medikal Bedah II : 4 SKS (3T; 1P) : Ilmu Keperawatan Dasar, Biomedik
Deskripsi Mata Kuliah : Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa dengan gangguan sistem endokrin, imunologi (termasuk keganasan), pencernaan dan perkemihan. Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem endokrin, imunologi (termasuk keganasan), pencernaan dan perkemihan berdasarkan proses keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu biomedik seperti biologi, histologi, biokimia,anatomi, fisiologi, patofisiologi, ilmu keperawatan medikal bedah, ilmu penyakit dalam, farmakologi, bedah dan rehabilitasi. Gangguan dari system tersebut meliputi gangguan peradangan, kelainan degenerative, trauma, yang termasuk dalam 10 kasus terbesar baik lokal, regional, nasional dan internasional. Lingkup bahasan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi asuhan terhadap klien. Intervensi keperawatan meliputi terapi Modalitas Keperawatan pada berbagai kondisi termasuk terapi komplementer. Proses pembelajaran dilakukan melalui kuliah pakar, collaborative learning (CL) dan Belajar Berdasarkan Masalah (BDM), dan praktek laboratorium. Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran setelah diberi kasus pemicu pada mata ajar ini mahasiswa mampu : 1. Menganalisis patofisiologi,farmakologi dan terapi diet pada gangguan sistem endokrin, imunologi (termasuk keganasan), pencernaan dan perkemihan 2. Membuat asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi, dan dan evaluasi secara komprehensif meliputi biopsiko-sosio-spiritual) berdasarkan kasus terkait 3. Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostic dan laboratorium 4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana termasuk perawatan perioperatif dan terapi komplementer sesuai dengan kasus terkait. 5. Mampu melakukan prosedur klinik terkait dengan tatalaksana kasus sistem endokrin, imunologi (termasuk keganasan), pencernaan dan perkemihan. AIPNI
150
No 1
Sasaran pembelajaran Menganalisis patofisiologi,farmakologi dan terapi diet pada gangguan sistem endokrin, imunologi (termasuk keganasan), pencernaan dan perkemihan
Bahan kajian Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada gangguan sistem sistem endokrin, imunologi (termasuk keganasan), pencernaan dan perkemihan
2
Membuat asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi, dan dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual) berdasarkan kasus terkait
Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, Discovery learning (DL), diagnosis keperawatan, intervensi, dan dan Project Based learning evaluasi secara komprehensif meliputi bio- (PjBL) psiko-sosio-spiritual) sistem sistem endokrin, imunologi (termasuk keganasan), pencernaan dan perkemihan
3
Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostic dan laboratorium Melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana termasuk perawatan perioperatif dan terapi komplementer sesuai dengan kasus terkait Mampu melakukan prosedur klinik terkait dengan tata laksana kasus
4
5
AIPNI
Metoda Discovery learning (DL), Project Based learning (PjBL)
SOP pemeriksaan diagnostik dan laboratorium
Discovery Learning (DL) Demontrasi, PjBL
NOC, NIC
Case study, Small Group Discussion (SGD)
SOP pada GDS, Injeksi sub kutan (dalam pemberian insulin), Pemasangan Nasogastric
Case study, Small Group Discussion (SGD)
151
No
AIPNI
Sasaran pembelajaran pernapasan, kardiovaskuler dan hematologi.
Bahan kajian Tube (NGT), Bilas lambung (gastric Lavage), Menentukan jenis dan jumlah kalori dalam diet, Wash-out / Enema, Colostomy care, kateter, irigasi bladder, Pemberian obat kemoterapi, Manejemen nyeri
152
Metoda Discovery Learning (DL) Demontrasi, PjBL
Daftar rujukan: 1. Ganong, WF. (2003). Review of medical physiology. 20th ed. London: Prentice Hall International, Ltd. 2. Sherwood, L. (2003). Human physiology: From cells to systems. 3rd edition. New York: Thompson Learning. 3. Silverthorn, D.U. (2004). Human physiology: an Integrated approach. 3rd edition. San Francisco: Pearson education 4. Montague, Susan E. (2005) Physiology for nursing practice. London : Elsevier. 5. Carpenito, L.J. (2005) Diagnosa keperawatan: aplikasi pada praktik klinis (ed. Indonesia), ed ke 6. Jakarta: EGC 6. Skidmore-Roth, Linda (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference Toronto : Mosby 7. Lewis S.L, Dirksen S. R, Heitkemper M.M, Bucher L, Harding M. M, 2014, Medical Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems, elseiver, Canada. 8. Lynn P, 2011, Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health 9. Hartono, A, 2006, Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, edisi 2, EGC, Jakarta 10. Barber B, Robertson D, 2012, Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland Bain Ltd, Glasgow 11. Madara B, Denino VP, 2008, Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2nd ed. Jones and Barklet Publisher, Sudbury
AIPNI
153
3. Mata kuliah Beban Studi Prasyarat
: Keperawatan Medikal Bedah III : 4 SKS (3T; 1P) : Ilmu Keperawatan Dasar, Biomedik
Deskripsi Mata Kuliah : Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan serta gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas dan latihan, persepsi dan sensori serta neuro behavior. Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan berdasarkan proses keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu biomedik seperti biologi, histologi, biokimia,anatomi, fisiologi, patofisiologi, ilmu keperawatan medikal bedah, ilmu penyakit dalam, farmakologi, bedah dan rehabilitasi. Gangguan dari system tersebut meliputi gangguan peradangan, kelainan degenerative, trauma, yang termasuk dalam 10 kasus terbesar baik lokal, regional, nasional dan internasional. Lingkup bahasan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi asuhan terhadap klien. Intervensi keperawatan meliputi terapi Modalitas Keperawatan pada berbagai kondisi termasuk terapi komplementer. Proses pembelajaran dilakukan melalui kuliah pakar, collaborative learning (CL) dan Belajar Berdasarkan Masalah (BDM), dan praktek laboratorium. Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran setelah diberi kasus pemicu pada mata ajar ini mahasiswa mampu : 1. Menganalisis patofisiologi,farmakologi dan terapi diet pada gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan 2. Membuat asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi, dan dan evaluasi secara komprehensif meliputi biopsiko-sosio-spiritual) berdasarkan kasus terkait 3. Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostic dan laboratorium 4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana termasuk perawatan perioperatif dan terapi komplementer sesuai dengan kasus terkait. 5. Mampu melakukan prosedur klinik terkait dengan tata laksana kasus sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan. AIPNI
154
No 1
2
3
4
5
AIPNI
Sasaran pembelajaran Menganalisis patofisiologi,farmakologi dan terapi diet pada gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan Membuat asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi, dan dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual) berdasarkan kasus terkait
Bahan kajian Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada gangguan sistem sistem sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi, dan dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual) sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan
Metoda Discovery learning (DL), Project Based learning (PjBL)
Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostic dan laboratorium Melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana termasuk perawatan perioperatif dan terapi komplementer sesuai dengan kasus terkait Mampu melakukan prosedur klinik terkait dengan tata laksana kasus pernapasan, kardiovaskuler dan
SOP pemeriksaan diagnostik dan laboratorium
Discovery Learning (DL) Demontrasi, PjBL
NOC, NIC
Case study, Small Group Discussion (SGD)
SOP pada Irigasi mata, Tetes mata, Irigasi telinga, Tetes telinga, Body movement / body mechanic, Pain
Case study, Small Group Discussion (SGD) Discovery Learning (DL)
Discovery learning (DL), Project Based learning (PjBL)
155
No
AIPNI
Sasaran pembelajaran hematologi,
Bahan kajian management, Ambulasi dini, Fiksasi dan imobilisasi, Wound care, ROM exercise
Metoda Demontrasi, PjBL
156
Daftar rujukan: 1. Ganong, WF. (2003). Review of medical physiology. 20th ed. London: Prentice Hall International, Ltd. 2. Sherwood, L. (2003). Human physiology: From cells to systems. 3rd edition. New York: Thompson Learning. 3. Silverthorn, D.U. (2004). Human physiology: an Integrated approach. 3rd edition. San Francisco: Pearson education 4. Montague, Susan E. (2005) Physiology for nursing practice. London : Elsevier. 5. Carpenito, L.J. (2005) Diagnosa keperawatan: aplikasi pada praktik klinis (ed. Indonesia), ed ke 6. Jakarta: EGC 6. Skidmore-Roth, Linda (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference Toronto : Mosby 7. Lewis S.L, Dirksen S. R, Heitkemper M.M, Bucher L, Harding M. M, 2014, Medical Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems, elseiver, Canada. 8. Lynn P, 2011, Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health 9. Hartono, A, 2006, Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, edisi 2, EGC, Jakarta 10. Barber B, Robertson D, 2012, Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland Bain Ltd, Glasgow 11. Madara B, Denino VP, 2008, Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2nd ed. Jones and Barklet Publisher, Sudbury
AIPNI
157
5. Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Pancasila Beban Studi: 2 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah/kelompok bahan kajian : Mata kuliah ini membahas tentang Pancasila sebagai salah satu pilar kebangsaan Indonesia, sebagai dasar negara dan ideologi nasional, dan sebagai sumber rujukan dan inspirasi bagi upaya menjawab tantangan kehidupan bangsa Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Pancasila, mahasiswa mampu membangun paradigma baru dalam dirinya sendiri berdasar nilai-nilai Pancasila melalui kemampuan menjelaskan sejarah, kedudukan dan hakikat sila-sila Pancasila, merespon persoalan aktual bangsa dan negara, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupan : 1. Memiliki kemampuan analisis, berfikir rasional, bersikap kritis dalam menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Memiliki kemampuan dan tanggung jawab intelektual dalam mengenali masalah-masalah dan memberi solusi berdasarkan nilai-nilai Pancasila 3. Mampu menjelaskan dasar-dasar kebenaran bahwa Pancasila adalah ideologi yang sesuai bagi bangsa Indonesia yang majemuk (Bhinneka Tunggal Ika). 4. Mampu mengimplementasikan dan melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam realitas kehidupan 5. Memiliki karakter ilmuwan dan profesional Pancasilais yang memiliki komitmen atas kelangsungan hidup dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
AIPNI
158
No 1
Sasaran Pembelajaran Mampu menjelaskan dan memahami pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia
Bahan kajian Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia: a. Era Pra Kemerdekaan b. Era Kemerdekaan c. Era Orde Lama d. Era Orde Baru e. Era Reformasi
2.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pancasila sebagai dasar negara
3.
Mampu menganalisis dan membandingkan pancasila sebagai ideologi negara
Pancasila sebagai dasar negara: a. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 b. Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI tahun 1945 c. Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam Pancasila sebagai Ideologi negara: a. Pengertian Ideologi b. Pancasila dan Ideologi Dunia c. Pancasila dan Agama
AIPNI
159
Metoda - Ceramah - Pemutaran film dokumenter (sidang BPUPKI, Proklamasi) - diskusi -
Ceramah Case study
-
Ceramah Small group discussion
4.
Mampu memahami dan menjelaskan pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai Sistem Filsafat: a. Pengertian Filsafat b. Filsafat Pancasila c. Hakikat Sila-sila Pancasila
Problem base learning and inquiry (PBL)
5.
Mampu memahami dan menjadikan pancasila sebagai sistem etika (pola hidup)
Pancasila sebagai Sistem Etika: a. Pengertian Etika b. Etika Pancasila c. Pancasila sebagai solusi problem bangsa, seperti d. korupsi, kerusakan lingkungan, dekadensi moral, dll.
Diskusi film
6.
Mampu menganalisis dan menjadikan pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu (pola hidup)
Pancasila sebagai dasar nilai Pengembangan Ilmu: a. Nilai ketuhanan sebagai dasar pengembangan ilmu b. Nilai kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu c. Nilai persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu d. Nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu e. Nilai keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu
Problem base learning (PBL)
AIPNI
160
Daftar rujukan: 1. Abdulgani, Roeslan, 1979, Pengembangan Pancasila di Indonesia, Yayasan Idayu, Jakarta. 2. Ali, As’ad Said, 2009, Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa, Pustaka LP3ES, Jakarta. 3. Anshari, Endang Saifuddin, 1981, Piagam Jakarta 22 Juni 1945 dan Sejarah Konsensus Nasional antara Nasionalis Islam dan Nasionalis “Sekular” tentang 4. Dasar Negara Republik Indonesia 1945-1959, Pustaka-Perpustakaan Salman ITB, Bandung. 5. Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, 1994, Bahan Penataran P-4, Pancasila/P-4, BP-7 Pusat, Jakarta. 6. Bahar, Safroedin, 1995, Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945-22 Agustus 1945, Sekretariat Negara Republik Indonesia, Jakarta. 7. Darmodihardjo, D, 1978, Orientasi Singkat Pancasila, PT. Gita Karya, Jakarta. 8. Darmodihardjo, D dkk.,1991,Santiaji Pancasila Edisi Revisi, Usaha Nasional, Surabaya. 9. Dodo, Surono dan Endah (ed.),2010, Konsistensi Nilai-Nilai Pancasila dalam UUD 1945 dan Implementasinya, PSP-Press, Yogyakarta. 10. Hidayat, Arief, 2012,“Negara Hukum Pancasila (Suatu Model Ideal Penyelenggaraan Negara Hukum”, Makalah pada Kongres Pancasila IV di UGM Yogyakarta tanggal 31 Mei-1 Juni 2012. 11. Ismaun, 1978, Tinjauan Pancasila: Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia, Carya Remadja, Bandung. 12. Kaelan, 2000, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta. 13. _____, 2012,Problem Epistemologis Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara, Paradigma, Yogyakarta. AIPNI
161
14. Latif, Yudi, 2011, Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 15. MD, Moh. Mahfud, 2011, “Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Menegakkan Konstitusionalitas Indonesia”, Makalah pada Sarasehan Nasional 2011 di Universitas Gajah Mada Yogyakarta tanggal 2-3 Mei 2011. 16. Notosusanto, Nugroho,1981, Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara, PN Balai Pustaka, Jakarta. 17. Setiardja, A. Gunawan, 1994, Filsafat Pancasila Bagian II: Moral Pancasila, Universitas Diponegoro, Semarang. 18. Soekarno, 1989, Pancasila dan Perdamaian Dunia, CV Haji Masagung, Jakarta. 19. Suwarno, 1993, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Kanisius, Yogyakarta. 20. Yamin, Muhammad, 1954, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Djambatan, Jakarta/Amsterdam.
AIPNI
162
Deskripsi Mata kuliah Semester 5 Deskripsi mata kuliah/kelompok Bahan kajian semester 5, terdiri dari Keperawatan Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa, Kewarganegaraan 1. Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Keperawatan Maternitas Beban Studi: 4 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah/kelompok bahan kajian : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan maternitas mulai dari pubertas sampai dengan periode menopause. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan asuhan keperawatan wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalahmasalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah. Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran keperawatan maternitas, bila diberi data kasus mahasiswa mampu : 1. Melakukan asuhan keperawatan asuhan keperawatan wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan pada wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
AIPNI
163
3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 5. Melaksanakan fungsi advokasi keperawatan pada wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
AIPNI
164
No 1
AIPNI
Sasaran Pembelajaran Bahan kajian Melakukan asuhan keperawatan wanita 7. Pencegahan primer, sekunder, dan usia subur (usia reproduksi), pasangan tersier pada masalah Sistem Reproduksi usia subur, wanita dalam masa g. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi childbearing (hamil, melahirkan, dan 3) Sistem reproduksi perempuan setelah melahirkan) dan bayinya sampai 4) Respon seksual usia 28 hari, keluarga dengan wanita h. Kehamilan pada masa childbearing serta masalah5) Kehamilan, konsepsi, dan masalah yang berhubungan dengan perkembangan janin seksualitas dan reproduksi dengan 6) Anatomi dan Fisiologi memperhatikan aspek legal dan etis. Kehamilan 7) Nutrisi Ibu dan Janin 8) Asuhan keperawatan pada ibu hamil i. Persalinan 5) Faktor esensial dan proses persalinan 6) Manajemen nyeri 7) Pengkajian janin 8) Asuhan keperawatan intranatal j. Post partum 5) Fisiologi post partum 6) Asuhan keoperawatan pada post partum 7) Home visite 165
Metoda Mini Lecture, Case Study, Small Grup Discussion, Project Based Learning (PjBL), Skills Laboratory
No
Sasaran Pembelajaran
Bahan kajian
Metoda
8) KB k. Remaja 4) Seksualitas pada remaja 5) Kehamilan pada remaja 6) Menjadi orang tua pada masa remaja l. Prinsip-prinsip etika keperawatan : otonomi, beneficience, justice, non maleficience, moral right, nilai dan norma masyarakat Nursing advocacy 8. Patofisiologi pada Sistem Reproduksi (kasus-kasus Sistem Reproduksi yang sering terjadi pada berbagai tingkat usia di daerah, nasional, regional dan internasional l. Gangguan perdarahan 5) Perdarahan awal kehamilan, perdarahan kehamilan lanjut. 6) Perdarahan pada pasca persalinan 7) Syok Hemoragi 8) Gangguan pembekuan pada masa kehamilan m. Infeksi Maternal 6) Penyakit Menular seksual AIPNI
166
No
Sasaran Pembelajaran
n.
o.
p.
q. r.
AIPNI
Bahan kajian 7) Infeksi TORCH 8) Human Papilomavirus 9) Infeksi traktus genetalis 10) Infeksi pasca partum Penyakit pada masa kehamilan 6) DM 7) Hyperemisis gravidarum 8) Hypertensi pada kehamilan 9) Gangguan kardiovaskuler pada masa kehamilan 10) Anemia Persalinan berisiko 4) Distosia 5) Prematur 6) Postmatur Gangguan menstruasi: 4) Amenorea Hipogonadotropi 5) Dismenore 6) Endometriosis Infeksi: Penyakit radang panggul Infertilitas 3) Investigasi infertilitas wanita 4) Investigasi infertilitas pria 167
Metoda
No
Sasaran Pembelajaran
Bahan kajian s. Klimakterium 3) Gejala klimakterium 4) Gejala pasca klimakterium t. Trauma melahirkan 3) Inkontinensia urine 4) Fistula Genetalia u. Keganasan: 3) Kanker payudara 4) Cancer servik v. Kekerasan terhadap perempuan 9. Asuhan Keperawatan Sistem Reproduksi a. Pengkajian Sistem Reproduksi b. Diagnosa keperawatan pada gangguan Sistem Reproduksi c. Perencanaan/implementasi/evaluasi keperawatan pada gangguan Sistem Reproduksi d. Dokumentasi asuhan keperawatan 10. Sistem layanan kesehatan untuk pasien dengan gangguan sistem Reproduksi (rujukan, PMO, Gakin, Jamkesmas)
AIPNI
168
Metoda
No 2
3
4 AIPNI
Sasaran Pembelajaran
Bahan kajian
Melakukan simulasi pendidikan Pencegahan primer, sekunder, dan tersier kesehatan pada wanita usia subur (usia pada masalah sistem reproduksi reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Mengidentifikasi masalah-masalah 1. Pengertian masalah penelitian penelitian yang berhubungan wanita 2. Hasil-hasil penelitian terkait Sistem usia subur (usia reproduksi), pasangan Reproduksi usia subur, wanita dalam masa 3. Trend dan Issue keperawatan childbearing (hamil, melahirkan, dan maternitas setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalahmasalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan Manajemen kasus pada Sistem Reproduksi 169
Metoda Mini Lecture, Case Study, Small Grup Discussion, Project Based Learning (PjBL), Skills Laboratory
Telaah Jurnal, Case Study, Small Grup Discussion
Case Study, Small Grup
No
5
6 AIPNI
Sasaran Pembelajaran Bahan kajian keperawatan pada wanita usia subur (klasifikasi kasus sistem reproduksi dan (usia reproduksi), pasangan usia subur, prioritas masalah sistem reproduksi) wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis Melaksanakan fungsi advokasi 1. Prinsip-prinsip etika keperawatan : keperawatan pada wanita usia subur otonomi, beneficience, justice, non (usia reproduksi), pasangan usia subur, maleficience, moral right, nilai dan wanita dalam masa childbearing (hamil, norma masyarakat, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan 2. Nursing advocacy bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
Metoda Discussion
Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada wanita usia subur
Skills Laboratory
1. Manuver Leopold dan penghitungan denyut jantung janin 170
Case Study, Small Grup Discussion, Problem Based Learning
No
AIPNI
Sasaran Pembelajaran (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa childbearing serta masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2. 3. 4. 5. 6.
Bahan kajian Mengatur tinggi fundus uteri kehamilan Menentukan usia kehamilan Melakukan periksa dalam Membantu melakukan pemeriksaan pap smear Menolong partus normal, meliputi : a. Melakukan observasi kemajuan persalinan (partograf) b. Melakukan observasi kontraksi c. Manajemen nyeri persalinan d. Melakukan amniotomi e. Melakukan episiotomi f. Menolong kelahiran bayi g. Membersihkan jalan nafas bayi segera setelah lahir h. Menghitung nilai Apgar bayi i. Melahirkan plasenta dan memeriksa kelengkapannya j. Mencegah perdarahan pada kala IV k. Menjahit luka episiotomi (perineorafi) l. Memfasilitasi bonding & 171
Metoda
No
AIPNI
Sasaran Pembelajaran
Bahan kajian attachment (inisiasi dini) 7. Memasang CTG (cardiotocography) 8. Melakukan pemeriksaan umum nifas 9. Teknik menyusu 10. Melakukan perawatan perineal 11. Manajemen laktasi 12. Memandikan bayi baru lahir dan merawat tali pusat 13. Memberikan perawatan bayi sehari-hari 14. Memberikan edukasi kesehatan 15. Memberikan penyuluhan alat kontrasepsi: 16. Memasang alat kontrasepsi dalam rahim 17. Memberikan injeksi kontrasepsi 18. Melakukan konseling keluarga
172
Metoda
Daftar rujukan: 1. Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Bobak, L.M. (2000). Maternity and Womens’s health care (6th ed). St. Louis : Mosby – Year Book, Inc.. 2. Old, B. et al. (2004) Maternal-newborn nursing & women’s health care (7th ed.). New Jersy : Printice Hall. 3. Saifudiddin, A.B. , & Wiknjosastro., G.H., Affandi, B., & waspodo, D. (ed.). (2002). Buku panduan praktis pelayanan maternal dan neonatal. Jakarta : Yayasan Bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.
AIPNI
173
2. Mata Kuliah Beban Studi Prasyarat
: Keperawatan Anak : 4 SKS (3 T; 1 P) : KMB I, II, III
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini adalah mata kuliah keahlian keperawatan yang berfokus kepada respon anak dan keluarganya pada setiap tahap perkembangan mulai lahir sampai akhir masa remaja baik dalam keadaan sehat ataupun sakit akut, kronis dan kondisi terminal, di masyarakat ataupun dirawat di rumah sakit, serta intervensi keperawatannya baik yang bersifat mandiri maupun kolaboratif. Mata kuliah ini juga merupakan integrasi dan penerapan ilmu keperawatan dasar dan ilmu dasar keperawatan yang membantu mengantarkan mahasiswa untuk mendalami tentang bagaimana melakukan asuhan keperawatan profesional (holistik), memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi bagi klien/keluarganya dengan menerapkan komunikasi efektif, serta membuat keputusan dengan mempertimbangkan aspek legal dan etik. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep dengan pendekatan proses keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah serta mengembangkan sikap profesional (pengembangan soft sklills) melalui beberapa model belajar yang relevan. Sasaran Pembelajaran : 1. Mampu melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sehat /keluarganya dengan mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis, menggunakan komunikasi terapeutik dan memperhatikan aspek budaya, menghargai sumber-sumber etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik 2. Mampu melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sakit akut, kronis/terminal serta keluarganya dengan mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis, menggunakan komunikasi terapeutik dan memperhatikan aspek budaya dan menghargai sumber-sumber etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik 3. Mampu mendemonstrasikan intervensi keperawatan baik mandiri maupun kolaborasi pada sehat/sakit akut/kronis/terminal dengan menerapkan konsep ilmu dasar keperawatan dan ilmu keperawatan dasar sesuai SOP serta menerapkan prinsip atrauma care, legal dan etis. AIPNI
174
4.
Mampu memberikan simulasi pendidikan kesehatan kepada anak/keluaga sebagai upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier. 5. Mampu menjalankan fungsi advokasi bagi anak/keluarga berbagai yang mengalami untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
AIPNI
175
No 1
2
AIPNI
Sasaran pembelajaran Mampu melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sehat /keluarganya dengan mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis, menggunakan komunikasi terapeutik dan memperhatikan aspek budaya, menghargai sumber-sumber etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik
Mampu melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sakit akut, kronis/terminal serta keluarganya dengan mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis,
1.
Bahan kajian Konsep MTBS
2.
Konsep bermain pada anak
3.
Pengkajian pada bayi dan anak :
Metoda Discovery learning (DL), Project Based learning (PjBL)
a. Pengkajian bayi baru lahir termasuk reflek primitif b. Pengkajian risiko jatuh dan comfort c. Dubowitz d. Kramer test e. Pemeriksaan umur kehamilan pada BBL f. Pengukuran anthropometri g. Pengkajian status nutrisi : berdasarkan Z score dan BMI h. Pemeriksaan fisik pada bayi dan anak i. Pengkajian psikososial pada anak j. Pengkajian tumbuh kembang pada anak dg berbagai tk usia : SDIDTK, Denver II 1. Patofisiologi pada neonatal : prematuritas, BBLR, RDS, asphyxia, Hiperbilirubinemia dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 2. Patofisiologi Kelainan Kongenital pada sistem 176
Discovery learning (DL), Project Based learning (PjBL)
No
Sasaran pembelajaran menggunakan komunikasi terapeutik dan memperhatikan aspek budaya dan menghargai sumber-sumber etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik
Bahan kajian cardiovasculer : PDA, VSD, Tetralogi of Fallot dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 3. Patofisiologi peradangan pada sistem cardiovasculer : RHD dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 4. Patofisiologi Kelainan Kongenital pada sistem respirasi : bronkhomalasia dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 5. Patofisiologi peradangan pada sistem respirasi:ISPA, Pneumoni, asthma dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 6. Patofisiologi Kelainan Kongenital pada sistem digestive : Hirschprung, atresia ani, atresia ductus hepaticus dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.)
AIPNI
7. Patofisiologi peradangan pada sistem digestive : 177
Metoda
No
Sasaran pembelajaran
Bahan kajian Diare, Typhoid Fever dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 8. Patofisiologi pada gangguan nutrisi : obesitas, KKP 9. Patofisiologi Kelainan Kongenital pada sistem urinari : Willem”s tumor dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 10. Patofisiologi peradangan pada sistem urinari : NS, SNA, GNC dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 11. Patofisiologi Kelainan Kongenital pada sistem hematologi : talasemia dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 12. Patofisiologi keganasan pada sistem hematologi : Leukemia dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam
AIPNI
178
Metoda
No
Sasaran pembelajaran
Bahan kajian
Metoda
konteks kel.) 13. Patofisiologi Kelainan pada sistem endokrin : Juvenile Diabetes dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 14. Patofisiologi masalah pada sistem imun : AIDS, DHF, SLE dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.) 15. Patofisiologi keganasan pada sistem sensori : Retinoblastoma (dalam konteks kel.) 16. Perioperative care pada anak 17. Konsep hospitalisasi 18. Discharge 19. Follow up after care 20. Pengkajian pada anak dg berkebutuhan khusus: a. b. AIPNI
Retardasi mental Autisme 179
No
Sasaran pembelajaran
Bahan kajian c.
3
4
5
AIPNI
Metoda
ADHD
Mampu mendemonstrasikan Intervensi keperawatan pada bayi dan anak : intervensi keperawatan baik a. Pemberian oksigen pada anak mandiri maupun kolaborasi b. Nebulisasi pada sehat/sakit c. Suctioning pada anak akut/kronis/terminal dengan d. Pemasangan infus pada bayi dan anak menerapkan konsep ilmu dasar e. Transfusi darah keperawatan dan ilmu f. Wash-out keperawatan dasar sesuai SOP g. Pencegahan infeksi lingkungan pada BBL serta menerapkan prinsip atrauma care, legal dan etis. h. Phototherapy i. Exchange tranfusion j. Pemasangan disferal k. Pemberian obat pada anak l. Terapi bermain m. Tepid sponge 1. Anticipatory guidance Mampu memberikan simulasi pendidikan kesehatan kepada 2. Konsep family center care anak/keluaga sebagai upaya pencegahan primer, sekunder 3. Health promotion pada infant- remaja dan tersier.
Discovery Learning (DL) Demontrasi, PjBL
Mampu menjalankan fungsi Pengkajian pada anak dg kekerasan (fisik, mental, advokasi bagi anak/keluarga dan seksual)
Case study, Small Group Discussion (SGD)
180
Case study, Small Group Discussion (SGD)
No
Sasaran pembelajaran Bahan kajian berbagai yang mengalami untuk mempertahankan hak Prinsip atraumatic care klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
Metoda Discovery Learning (DL) Demontrasi, PjBL
Daftar rujukan: 1. Wholey L.F. And D.L. Wong, (2007). Nursing Care Of Infants and Children. St. Louis : Mosby year Book. 2. Burn, C.E., Barber, N., Brady,M.A., And Dunn, A.M., (1996). Pediatric Primary Care: A Handbook for Nurse Practitioners. Philadelphia: WB Sauders Company. 3. Ball, J.W., Bindler, R.C., and Cowen, K.J., (2010). Child Health Nursing. Partnering with children and families (second edition). New Jersey, Pearson Education Ltd. 4. Behrman, R.E. et.al, (1996). Texbook Of Pediatric. Philadelphia : W.B. Saunders Company. 5. Mott, S.R. et,al, (1990). Nursing Care of Children and Families. Redwood city : Addison Wesley. 6. Pillitteri, A., (1999). Maternal & Child Health Nursing : Care of The Childbearing & Childrearing Family. Third Edition. Philadelphia : J.B. Lippincott. 7. Pott, NL., and Mandleco, BL., (2002). Pediatric Nursing : Caring for Children and Their Families. United State : Thomson Learning.
AIPNI
181
3. Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Ilmu Keperawatan Jiwa Beban Studi Prasyarat
: 4 SKS (3 T; 1 P) : Komunikasi terapeutik
Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini mempelajari tentang konsep - konsep dan prinsip – prinsip serta trend dan isu kesehatan dan keperawatan jiwa. Dalam mata kuliah ini juga dibahas tentang klien sebagai sistem yang adaptif dalam tentang respons sehat jiwa sampai ganggua jiwa, psikodinamika, terjadinya masalah kesehatan/keperawatan jiwa yang umum di Indonesia. Upaya keperawatan dalam pencegahan primer, sekunder dan tertier terhadap klien dengan masalah psikososial dan spiritual serta gangguan jiwa juga merupakan fokusdalam mata kuliah ini, termasuk hubungan terapeutik secara individu dan dalam koteks keluarga, dan penerapan terapi modalitas keperawatan. Pengalamn belajar ini akan berguna dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan jiwa dan integrasi kepeerawatan jiwa pada area keperawatan lainnya Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran keperawatan jiwa, mahasiswa mampu : 1. Menganalisis proses terjadinya gangguan jiwa dalam perspektif keperawatan jiwa dan Konseptual model dalam keperawatan jiwa 2. Menganalisis sejarah keperawatan jiwa dan Trend serta isu dalam keperawatan jiwa global 3. Menganalisis konsep recovery, supportive environment, dan peran perawat jiwa serta interdisiplinary approach dalam keperawatan jiwa 4. Menerapkan proses keperawatan jiwa, prinsip-prinsip legal etis dan lintas budaya dalam asuhan keperawatan keperawatan jiwa 5. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien dengan masalah psikososial: Kecemasan, konsep diri, kehilangan, dan distres spiritual 6. Melakukan simulasi asuhan keperawatan penyalahgunaan NAPZA dan AIDS 7. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien dengan gangguan mood dan bunuh diri 8. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien halusinasi, waham, menarik diri dan perilaku kekerasan 9. Melakukan simulasi asuhan keperawatan pada kelompok khusus: anak dan remaja serta lansia 10. Mampu melakukan terapi modalitas AIPNI
182
No 1
Sasaran Pembelajaran Menganalisis proses terjadinya gangguan jiwa dalam perspektif keperawatan jiwa dan Konseptual model dalam keperawatan jiwa
Bahan kajian 17. Proses terjadinya gangguan jiwa dalam perspektif keperawatan jiwa 18. Konsep stress, rentang sehat sakit jiwa, koping 19. Konseptual model dalam keperawatan jiwa
2
Menganalisis sejarah keperawatan jiwa dan Trend serta isu dalam keperawatan jiwa global
3
Menganalisis konsep recovery, supportive environment, dan peran perawat jiwa serta interdisiplinary approach dalam keperawatan jiwa
1. Konsep recovery dan supportive environment dalam pelayanan kesehatan jiwa. 2. Peran perawat jiwa 3. Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin dalam kesehatan dan keperawatan jiwa
4
Menerapkan proses keperawatan jiwa, prinsip-prinsip legal etis dan lintas budaya dalam asuhan keperawatan keperawatan jiwa
1. Proses keperawatan jiwa 2. Sociocultural context of psychiatric nursing care. 3. Legal and ethical context of psychiatric nursing
5
Melakukan simulasi asuhan keperawatan
AIPNI
Metoda Kuliah pakar dan diskusi Collaborative Learning Problem based learning Collaborative learning Case study Simulasi dan Role play
Sejarah keperawatan jiwa dan Trend serta isu dalam keperawatan jiwa global
Asuhan keperawatan klien dgn masalah psikososial: Kecemasan, 183
No
Sasaran Bahan kajian Pembelajaran klien dengan masalah konsep diri, kehilangan, dan psikososial: distres spiritual Kecemasan, konsep diri, kehilangan, dan distres spiritual
6
Melakukan simulasi asuhan keperawatan penyalahgunaan NAPZA dan AIDS
Asuhan keperawatan penyalahgunaan NAPZA dan AIDS
7
Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien dengan gangguan mood dan bunuh diri
Asuhan keperawatan klien dgn gangguan mood dan bunuh diri
8
Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien halusinasi, waham, menarik diri dan perilaku kekerasan
Asuhan keperawatan klien halusinasi, waham, menarik diri dan perilaku kekerasan
9
Melakukan simulasi asuhan keperawatan pada kelompok khusus: anak dan remaja serta lansia
Asuhan keperawatan pada kelompok khusus: anak dan remaja serta lansia
10
Mampu melakukan terapi modalitas
Terapi modalitas: terapi somatik dan psikofarmaka, terapi perilaku, TAK, terapi keluarga, terapi okupasi dan rehabilitasi, dan terapi lingkungan
AIPNI
Metoda
184
No
Sasaran Pembelajaran
Bahan kajian
Metoda
Daftar rujukan: Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch (2007) Psychiatric Mental Health Nursing, third edition, Thomson Delmar Learning, New York. Sheila L. Videbeck (2011), Psychiatric Mental Health Nursing, fifth edition. Wolters Kluwer, Lippincot William & Wilkins, Philadelphia. 5 Marry Ann Boyd (2002), Psychiatric Nursing Contemporary Practice, second edition, Vena Benner Carson & Elizabeth Nolan Arnold (1996), Mental Health Nursing, The nurse patient Journey, W.B Saunder Company, Philadelphia. Gail Williams, Mark Soucy, (2013), Course Overview - Role of the Advanced Practice Nurse & Primary Care Issues of Mental Health/Therapeutic Use of Self . School of Nursing, The University of Texas Health Science Center at San Antonio Nanda. (2005). Nursing Diagnosis’ definition & Clasificatian. Nanda International. Stuart, G. W.,T. (2009). Principles and practice of psychiatric nursing (9thEd.). St. Louis, MO: Mosby. Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in Evidance Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.
AIPNI
185
4. Mata kuliah: Kewarganegaraan Beban Studi: 2 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah/kelompok bahan kajian : Mata kuliah ini membahas tentang masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung semangat kebangsaan dan cinta tanah air, masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung demokrasi berkeadaban, dan masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung kesadaran hokum dan keragaman Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Kewarganegaraan, bila diberi kasus mahasiswa mampu : 1. Menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung semangat kebangsaan dan cinta tanah air 2. Menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung demokrasi berkeadaban 3. Menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung kesadaran hokum dan keragaman
AIPNI
186
No 1
AIPNI
Sasaran Pembelajaran Bahan kajian a. Mampu menjelaskan PKn sebagai MPK : secara kritis dan objektif a. Latar belakang dan tujuan latar belakang dan tujuan pembelajaran PKn di PT pembelajaran PKn di PT b. Nilai –nilai Pancasila sebagai b. Meyakini nilai–nilai orientasi (core value ) PKn Pancasila sebagai orientasi PKn agar menjadi pedoman berkarya lulusan PT
Metoda Critical Incident (pengalaman penting) yakni dengan mengingatkan kembali pengalaman penting belajar PKn ketika masih di jenjang sekolah Adapun langkah-langkahnya 1. Menyampaikan isi PKn sebagai MPK 2. Memberi kesempatan mahasiswa untuk mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman penting ketika belajar PKn di sekolah diikutidengan penyampaian materi 3. Membantu mengindentifikasi nilai-nilai penting apa yang didapatkan dari belajar PKn 4. Mengkonfirmasi manfaat dan arti penting PKn sebagai MPK di PT
187
2.
AIPNI
a. Mampu mendeskripsikan identitas nasional dan sejarah kelahiran faham nasionalisme Indonesia b. Memiliki karakter sebagai identitas kebangsaan
Identitas Nasional : a. Pengertian identitas nasional b. Sejarah kelahiran faham nasionalisme Indonesia c. Identitas nasional sebagai karakter bangsa d. Proses berbangsa dan bernegara
Pembelajaran tentang identitas nasional dapat diawali dengan kajian literature yakni memberi kesempatan mahasiswa membaca berbagai sumber tentang idenitas dan faham nasionalisme di Indonesia, memberi pertanyaan kunci, mencatat kata-kata penting dan mengungkapkan kembali dengan kata-kata sendiri Pembelajaran selanjutnya dapat dilakukan dengan diskusi isu actual perihal identitas, misal identitas budaya Indonesia diklaim oleh bangsa lain. Selanjutnya meminta mahasiswa memposisikan diri, apa sikap dan apa yang perlu dilakukan? Pada bagian akhir pembelajaran dapat dikonfirmasi tentang pentingnya 188
bangsa memiliki identitas
3.
AIPNI
a. Mampu Mengemukakan pentingnya konstitusi bagi negara b. Menerima secara kritis UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia c. Menampilkan perilaku konstitusional dalam hidup bernegara
Negara dan Konstitusi : a. Pentingnya konstitusi bagi Negara b. UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia c. Perilaku konstitusional
Konsep kunci dalam pembe lajaran ini adalah pentingnta konstitusi bagi negara Indonesia dan perilaku yang konstitusionalis. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan model resume kelompok dari materi yang ada , dilanjutkan dengan presentasi dan tanya jawab dengan kelompok lain Pembelajaran selanjutnya dapat dilakukan dengan pelacakan kasus dari media, misal contoh perilaku pejabat negara yang konstitusional dan yang tidak 189
konstitusional, memberi tanggapan dan memposisikan diri Memberi konfirmasi tentang pentingnya perilaku kon stitusional dalam hidup bernegara 4.
AIPNI
a. Mampu menganalisis hubungan negara dan warga negara b. Menilai pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara c. Melaksanakan hak dan kewajiban warga negara secara seimbang
Hak dan Kewajiban Warga Negara: a. Pengertian hak dan kewajiban warga Negara b. Konsep hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945 c. Konsep hubungan bangsa, negara, dan warga negara (status, asas, syarat kewarganegaraan)
Pembelajaran dapat dilakukan dengan kajian konstitusionalitas terhadap UUD 1945 yang mengatur perihal hak dan kewajiban dan contoh undangundang yang berisi pengaturan akan hak dan kewajiban warga negara Melalukan bursa gagasan untuk menilai pelaksanaan hak dan kewajiban baik dari negara maupun warga negara Membuat dan mempresentasikan laporan hasil wawancara dengan 190
beberapa orang tentang pelaksanaan dari hak dan kewajibannya selama ini, memberi komentar dan memposisikan dirinya 5.
AIPNI
a. Mampu menganalisis makna demokrasi dan prinsipprinsipnya d. Mengemukakan hakekat demokrasi Indonesia (demokrasi Pancasila) e. Menilai pelaksanaan demokrasi di Indonesia f. Mendukung pendidikan demokrasi di perguruan tinggi
Demokrasi Indonesia: a. Makna demokrasi dan prinsip-prinsipnya b. Demokrasi Indonesia (demokrasi Pancasila) c. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia d. Pendidikan demokrasi
Pembelajaran tentang demokrasi dapat diawali dengan melakukan kajian literature diikuti dengan pertanyaanpertanyaa kunci, menemukan kata-kata penting dan mengungkapkan kembali dengan bahasa sendiri Dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk menilai pelaksanaan demokrasi di Indonesia lalu dipresentasikan Berbicara di depan publik dengan topik “pentingnya pendidikan demokrasi bagi kawula muda” 191
6.
a.
b.
c.
d.
AIPNI
Mampu menguraikan Negara Hukum dan HAM: makna Indonesia sebagai a. Makna Indonesia sebagai Negara hukum Negara hukum dan prinsipMampu mendeskripsikan prinsipnya hubungan negara hukum b. Hubungan Negara hukum dengan HAM dengan HAM Mampu menerapkan c. Penegakan HAM di prinsip hkum-hukum Indonesia dalam kehidupannya sebagai warga negara Mendukung penegakkan HAM di Indonesia
Pembelajaran tentang negara hukum dan HAM dapat dilakukan denganBursa gagasan dengan topik bilamana negara tidak berdasar atas hukum Telaah kasus pelanggaran HAM, misal dengan media koran atau film. Mahasiswa memberi komentar, penilaian dan memposisikan diri atas kasus tersebut. Mengkonfirmasi tentang pentingnya negara berdasar atas hukum dan jaminan akan HAM
192
7.
AIPNI
a. Menjelaskan pentingnya wilayah sebagai ruang hidup bangsa b. Menjelaskan konsepsiwawasan nusantara sebagai pandangan geopolitik bangsa Indonesia c. Memberi contoh implementasi wawasannusantara di era global
Geopolitik /Wawasan Nusantara: a. Konsepsi Geopolitik b. Teori-teori geopolitik negara besar c. Wawasan nusantara (geopolitik Indonesia) d. Implementasi Wawasan nusantara di era global
Pembelajaran dapat dilakukan dengan diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok ini mahasiswa dapat menjelaskan pentingnya memiliki wawasan nusant ara dalam berbagai bidang. Mahasiswa akan salin bertukar pengetahuannya tentang wawasan nusantara Adapun langkah-langkah pembelajarannya meliputi: 1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim 2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda 3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan , yakni wawasan nusantara dalam bidang ideologi politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan 193
keamanan 4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka 5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh 6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasildiskusi 8.
a.
b. AIPNI
Mampu mengemukakan unsur-unsur ketahanan nasional Indonesia Mampu menerapkan
Geostrategi Indonesia / Ketahanan nasional : a. Unsur-unsur ketahanan nasional Indonesia
Pembelajaran dapat diawali dengan kajian literatur diikuti dengan pertanyaan -pertanyaa kunci, menemukan 194
c.
9.
AIPNI
a.
pendekatan astagatra dalam pemecahan masalah Mampu menganalisis potensi ancaman bagi ketahanan bangsa di era global
Mengemukakan pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia yang plural b. Memilih strategi integrasi yang tepat untuk masyarakat Indonesia c. Mendukung integrasi di Indonesia melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika
b. c.
Pendekatan astagatra dalam pemecahan masalah Potensi ancaman bagi ketahanan bangsa di era global
Integrasi Nasional: a. Pluralitas masyarakat Indonesia b. Strategi integrasi (asimilasi, akulturasi, pluralisme,) c. Strategi integrasi Indonesia (Bhinneka Tunggal Ika)
kata-kata penting dan mengungkapkan kembali dengan bahasa sendiri Membuat dan mempresentasikan laporan Kelompok tentang kondisi suatu ketahanan di suatu wilayah Melakukan bursa gagasan tentang ragam potensi ancaman yang dihadapi Indonesia di era global Pembelajaran dapat dilakukan melalui Pelacakan Isu Dalam Media Massa, yaitu mahasiswa secara berkelompok ditugasi untuk melacak berita yang berisi masalah disintegrasi di Indonesia , memberi komentar tentang latar belakang terjadinya kasus te rsebut dan memberi ide tentang solusi apa yang tepat untuk mengatasinya 195
Daftar rujukan: 1. Achmad Sanusi. 2006. “Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan 10 Pilar Demokrasi” dalam Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium PKn UPI. 2. Afan Gaffar.1999. Politik Indonesia: Transisi menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 3. Agussalim, Dafri. 1998. Nasionalisme: Suatu Tantangan Reformasi (Makalah Seminar). Yogyakarta: Tidak Diterbitkan. 4. Aidul Fitriacida Azhari. 2005. Menemukan Demokrasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 5. Anderson, Benedict. 2001. Imagined Communities: Komunitas-komunitas Terbayang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 6. Armaidy Armawi. 2012. Karakter Sebagai Unsur Kekuatan Bangsa. Makalah disajikan dalam “Workshop Pendidikan Karakter bagi Dosen Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi” , tanggal 31 Agustus – 2 September 2012 di Hotel Bintang Griya Wisata Jakarta 7. As’ad Said Ali. 2009. Negara Pancasila: Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta: LP3ES. 8. Asshiddiqie, Jimly. 2010. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 9. Bachtiar, Harsja W. 1992. Wawasan Kebangsaan Indonesia: Gagasan dan Pemikiran Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa. Jakarta: Bakom PKB Pusat. 10. Bachtiar, Harsja W. 1992. Wawasan Kebangsaan Indonesia: Gagasan dan Pemikiran Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa. Jakarta: Bakom PKB Pusat. 11. Bagir, Zainal Abidin, 2011, Pluralisme Kewargaan, Arah Baru Politik Keragaman di Indonesia, Mizan dan CRCS, Bandung-Yogyakarta. 12. Baidhawy, Zakiyuddin. 2005. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta: Penerbit Erlangga.
AIPNI
196
Semester 6: Manajemen Keperawatan, Gerontik, Metodologi Penelitian, Gerontik dan Gawat Darurat Mata kuliah: Manajemen Keperawatan Beban Studi: 3 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah/Kelompok Bahan Kajian : Mata kuliah ini membahas tentang konsep kepemimpinan dan manajemen keperawatan, dengan penekanan pada pelaksanaan tahap fungsi manajemen keperawatan (planning, organizing, staffing, directing, dan controlling), pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, manajemen konflik, manajemen waktu, perubahan berencana, pengembangan sumber daya manusia, pendelegasian, motivasi dan membangun kemitraan pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan. Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Manajemen Keperawatan, bila diberi data kasus mahasiswa mampu : 1. Melakukan simulasi menerapkan konsep kepemimpinan pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan 2. Melakukan simulasi pelaksanaan tahap fungsi manajemen keperawatan (planning, organizing, staffing, directing, dan controlling) pada pelayanan keperawatan 3. Melakukan simulasi pengambilan keputusan pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan 4. Melakukan simulasi penyelesaian masalah pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan 5. Melakukan simulasi manajemen konflik pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan 6. Melakukan simulasi penerapan manajemen waktu pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan 7. Melakukan simulasi penerapan teori-teori dalam perubahan berencana pada pelayanan keperawatan 8. Menerapkan konsep pengembangan sumber daya manusia dalam keperawatan 9. Melakukan simulasi pendelegasian pada asuhan keperawatan
AIPNI
197
10. Menerapkan konsep motivasi dalam pelayanan keperawatan 11. Melakukan simulasi kemitraan pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan.
No 1
AIPNI
Sasaran Pembelajaran Melakukan simulasi penerapan konsep kepemimpinan pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan
Bahan kajian 1. Definisi kepemimpinan dan pengikut 2. Teori kepemimpinan 3. Peran kepemimpinan 4. Hubungan kepemimpinan dengan fungsi manajemen 5. Gaya kepemimpinan 6. Kualitas kepemimpinan efektif 7. Perilaku pemimpin efektif
Metoda Problem Based Learning Case Study Small Group Discussion Discovery learning Self Direct Learning Cooperative Learning Collaborative Learning Role-play & Simulation Project Based Learning Contextual Instruction
198
AIPNI
2
Melakukan simulasi pelaksanaan tahap fungsi manajemen keperawatan (Perencanaan, Pengorganisasian, Pengaturan staf, Pengarahan Pengawasan) pada pelayanan keperawatan
1. Teori, konsep, dan prinsip 2. Manajemen keperawatan 3. Prinsip umum manajemen keperawatan 4. Peran dan fungsi manajer keperawatan 5. Tingkatan manajer 6. Kualitas manajer efektif 7. Perilaku manajer efektif 8. Peran dan fungsi manajemen keperawatan; a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Pengaturan staf d. Pengarahan e. Pengawasan
3
Melakukan simulasi pengambilan keputusan pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan
7. Proses pengambilan keputusan 8. Tipe keputusan 9. Strategi pengambilan keputusan 10. Langkah dalam proses pengambilan keputusan 11. Perangkap dalam pengambilan keputusan 12. Bantuan dalam pengambilan keputusan 13. Meningkatkan pengambilan keputusan
Problem Based Learning Case Study Small Group Discussion Discovery learning Self Direct Learning Cooperative Learning Collaborative Learning Role-play & Simulation Project Based Learning Contextual Instruction Problem Based Learning Case Study Small Group Discussion Discovery learning Self Direct Learning Cooperative Learning Collaborative Learning Role-play & Simulation Project Based Learning Contextual Instruction
199
AIPNI
4
Melakukan simulasi penyelesaian masalah pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan
1. Proses penyelesaian masalah 2. Langkah proses penyelesaian masalah 3. Prinsip penyelesaian masalah 4. Perilaku yang mendorong penyelesaian masalah 5. Karakteristik keterampilan dalam menyelesaikan masalah. 6. Penyelesaian masalah dalam kelompok
5
Melakukan simulasi manajemen konflik pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan
1. Sejarah manajemen konflik 2. Katagori konflik 3. Proses konflik 4. Manajemen konflik 5. Tehnik dan keterampilan manajemen konflik 6. Hasil manajemen konflik 7. Negosiasi
Problem Based Learning Case Study Small Group Discussion Discovery learning Self Direct Learning Cooperative Learning Collaborative Learning Role-play & Simulation Project Based Learning Contextual Instruction Problem Based Learning Case Study Small Group Discussion Discovery learning Self Direct Learning Cooperative Learning Collaborative Learning Role-play & Simulation Project Based Learning Contextual Instruction
200
6
Melakukan simulasi penerapan manajemen waktu pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9.
7
AIPNI
Melakukan simulasi penerapan teoriteori dalam perubahan berencana pada pelayanan keperawatan
Tirani waktu Penetapan tujuan Analisa waktu Penetapan prioritas Rencana dan jadwal harian Aktivitas kelompok dan mengurangi pekerjaan rutin Disiplin diri Mengendalikan interupsi Menghargai waktu
1. Kebutuhan untuk perubahan 2. Perawat sebagai change agent 3. Teori perubahan 4. Proses perubahan 5. Perubahan berencana dan proses kolaborasi 6. Strategi perubahan berencana 7. Hambatan dalam perubahan berencana 8. Peran manajer dalam perubahan berencana
Problem Based Learning Case Study Small Group Discussion Discovery learning Self Direct Learning Cooperative Learning Collaborative Learning Role-play & Simulation Project Based Learning Contextual Instruction Problem Based Learning Case Study Small Group Discussion Discovery learning Self Direct Learning Cooperative Learning Collaborative Learning Role-play & Simulation Project Based Learning Contextual Instruction
201
8
AIPNI
Menerapkan konsep pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam keperawatan
1. 2.
Perencanaan SDM Analisis dan rancang pekerjaan 3. Rekrutmen dan seleksi 4. Orientasi, penempatan, promosi, dan pemberhentian 5. Studi pengaturan staf, aktifitas pengaturan staf, pengaturan staf tingkat unit. 6. Sistem klasifikasi pasien 7. Perencanaan dan pengembangan karier 8. Motivasi dan kepuasan kerja 9. Pemeliharaan hubungan kerja 10. Konflik dan stres kerja 11. Audit SDM
Problem Based Learning Case Study Small Group Discussion Discovery learning Self Direct Learning Cooperative Learning Collaborative Learning Role-play & Simulation Project Based Learning Contextual Instruction
202
9
AIPNI
Melakukan simulasi pendelegasian pada asuhan keperawatan
1. Langkah proses pendelegasian a. Mendefinisikan tugas b. Memutuskan untuk pendelegasian c. Menentukan tugas d. Mencapai kesepakatan 2. Penerima delegasi 3. Pendelegasian yang efektif a. Manfaat bagi manajer b. Manfaat bagi yang menerima delegasi c. Manfaat bagi organisasi d. Manfaat bagi pasien 4. Hambatan dalam pendelegasian a. Lingkungan yang tidak mendukung b. Ragu melakukan pendelagasian c. Tidak mampu menerima pendelegasian 5. Pendelegasian yang tidak efektif/kesalahan a. Unnecessary duplication b. Underdelegation c. Reverse delegation d. Overdelegation 6. Kewajiban dan pendelegasian
Problem Based Learning Case Study Small Group Discussion Discovery learning Self Direct Learning Cooperative Learning Collaborative Learning Role-play & Simulation Project Based Learning Contextual Instruction
203
AIPNI
10
Menerapkan konsep motivasi dalam pelayanan keperawatan
1. Teori motivasi 2. Menciptakan iklim motivasi 3. Strategi dalam menciptakan iklim motivasi 4. Peran kepemimpinan dan fungsi manajemen dalam motivasi 5. Kepuasan/ketidakpuasan
11
Melakukan simulasi kemitraan pada pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan.
1. Kemitraan 2. Etika kerja kemitraan 3. Bentuk hubungan kemitraan dalam pelayanan kesehatan 4. Pentingnya kemitraan 5. Kemitraan dan upaya koordinasi dalam pelayanan kesehatan
Problem Based Learning Case Study Small Group Discussion Discovery learning Self Direct Learning Cooperative Learning Collaborative Learning Role-play & Simulation Project Based Learning Contextual Instruction Problem Based Learning Case Study Small Group Discussion Discovery learning Self Direct Learning Cooperative Learning Collaborative Learning Role-play & Simulation Project Based Learning Contextual Instruction
204
Daftar Rujukan: Gillies, D.A. (1996). Nursing management, a system approach. Third Edition. Philadelphia: WB Saunders. Hughes, R. G., (2008), Patient Safety and Quality: An Evidence-Based Handbook for Nurses, Agency for Healthcare Research and Quality U.S. Department of Health and Human Services, 540 Gaither Road Rockville, MD 20850 Marquis, L. B., & Huston, C. J. (2006). Leadership roles and management functions in nursing; Theory and application. 3rd edition, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Rivai. V., (2004). Manajemen sumber daya manusia; dari teori ke praktik, Murai Kencana, Jakarta. Sullivan, E. J. & Decker, P. J. (2005). Effective leadership & management in nursing. 6th Edition. New Jersew, Pearson Prentice Hall. Swansburg, R. C. & Swansburg, R. J. (2002). Introduction management and leadership for nurse managers. 3rd Edition, Canada, Jones and Bartlett Publisher. Whitehead, D. K., Weis, S. A., & Tappen, R. M. (2010). Essentials of leadership and management. 5th edition. Philadelphia, Davis Company.
Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik Beban Studi : 2 SKS Prasyarat :Deskripsi Mata Kuliah : Fokus mata ajar keperawatan gerontik adalah membahas konsep dasar keperawatan gerontik, teori-teori biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual pada proses penuaan dan standar keperawatan gerontik. Penerapannya pada AIPNI
205
asuhan keperawatan gerontik pada lansia dengan masalah kesehatan fisik, psikososial, kultural dan spiritual yang lazim; asuhan keperawatan gerontik pada lanjut usia menjelang ajal; strategi promosi kesehatan dan kesejahteraan lansia; dan dukungan terhadap orang yang terlibat dalam perawatan lansia.
Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah keperawatan gerontik mahasiswa akan mampu : 1. Bila diberi data kasus lansia di keluarga, peserta didik mampu menyusun rencana asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan gerontik dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan 2. Bila diberi data kasus lansia di kelompok, peserta didik mampu menyusun rencana asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan gerontik dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan 3. Bila diberi data kasus lansia di panti, peserta didik mampu menyusun rencana asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan gerontik dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan 4. Bila ditempatkan di panti werdha, peserta didik mampu menganalisa program lansia di institusi
AIPNI
206
No 1
AIPNI
Sasaran Bahan kajian Pembelajaran Bila diberi data kasus 1. Konsep dasar keperawatan gerontik lansia di keluarga, 2. Teori-teori penuaan peserta didik mampu 3. Perubahan bio-psiko-sosial-spiritual-cultural menyusun rencana yang lazim terjadi pada proses menua asuhan keperawatan 4. Komunikasi terapeutik pada sasaran lansia lansia dengan 5. Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan menggunakan biologis konsep-konsep dasar 6. Asuhan keperawatan lansia dengan masalah keperawatan psikososial gerontik dan sesuai 7. Asuhan keperawatan lansia dengan masalah dengan langkahsocial cultural langkah proses 8. Asuhan keperawatan kritikal pada lansia keperawatan 9. Asuhan keperawatan lansia menjelang ajal 10. Program nasional kesehatan lansia 11. Terapi medik yang lazim digunakan pada lansia khususnya terkait masalah hipertensi, gangguan pernafasan (COPD/asma), gangguan berkemih, osteoporosis/osteoarthritis, rasa sakit/nyeri, terapi cairan serta hal-hal yang perlu diperhatikan untuk atau selama lansia menggunakan Program nasional kesehatan 207
Metoda Mini Lecture,Case studi, SGD, Project Based learning (PjBL), Lab skills
No 2
AIPNI
Sasaran Pembelajaran Bila diberi data kasus lansia di kelompok, peserta didik mampu menyusun rencana asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan gerontik dan sesuai dengan langkahlangkah proses keperawatan
lansia 12. Isu-isu, strategi dan kegiatan untuk promosi kesehatan dan kesejahteraan lansia serta dukungan terhadap orang yang terlibat merawat lansia Bahan kajian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Konsep asuhan keperawatan kelompok Pengkajian kelompok Perumusan masalah keperawatan kelompok Diagnosis keperawatan kelompok Prioritas diagnosis keperawatan kelompok Perencanaan kep. Kelompok Evaluasi kep. kelompok
208
Metoda Mini Lecture,Case study, SGD, Project Based learning (PjBL), Lab skills
Reference Taylor, Carrol et all. (2004).Fundamentals of Nursing. Philadelphia : JB Lippincott Company Tyson, S.R. (1999). Gerontological nursing care. Philadelphia: W.B. Saunders company. Wold, G.H. (1999). Basic geriatric nursing. Second edition. Toronto: Mosby.
AIPNI
209
Mata kuliah : Metodologi Penelitian Beban Studi: 4 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang konsep penelitian, perkembangan penelitian keperawatan, proses penelitian, dimensi penelitian, prosedur pemilihan uji hipotesis, statistk deskriptif, uji hipotesis komparatif, uji hipotesis variabel kategorikal, uji korelasi, proposal penelitian, etika penelitian, dan penulisan hasil penelitian
Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Metodologi Riset, bila diberi data kasus mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan konsep dan prinsip penelitian 2. Menguraikan prosedur dan tata cara melakukan penelitian 3. Mengidentifikasi sumber-sumber masalah penelitian keperawatan 4. Menyusun proposal penelitian dengan baik dan benar.
AIPNI
210
No 1
2.
3.
AIPNI
Sasaran Pembelajaran Bahan kajian Metoda Mampu menjelaskan Konsep dasar penelitian keperawatan : Discovery learning konsep dan prinsip 1. Hakikat Ilmu pengetahuan dan penelitian penelitian 2. Pendekatan Penelitian (Induktif – Deduktif) 3. Pengertian metodologi penelitian, berfikir dan bersikap ilmiah serta urgensi metodologi penelitian dalam pengembangan IPTEK 4. Perkembangan metodologi ilmu dan penelitian 5. Mencari kebenaran 6. Definisi penelitian 7. Klasifikasi Penelitian 8. Karakteristik penelitian 9. Kegunaan penelitian Mampu menguraikan 1. Jenis penelitian Lecture prosedur dan tata 2. Langkah-langkah penelitian cara melakukan 3. Ruang lingkup penelitian keperawatan penelitian Mengidentifikasi sumber-sumber masalah penelitian keperawatan
Contextual Instruction (CI)
Perumusan masalah dan tinjauan pustaka: 1. Identifikasi topik penelitian 2. Sumber penemuan masalah penelitian 3. Identifikasi masalah 211
4. 5. 6. 7.
Tipe masalah penelitian Kriteria masalah Karakteristik permasalahan Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan permasalahan 8. Tinjauan pustakata atau survey literature 9. Perumusan masalah Kerangka teoritis dan penyusunan hipotesis: 1. Telaah pustaka 2. Kerangka teoritis 3. Teori 4. Variable 5. Hipotesis 6. Karakteristis hipotesis yang baik 7. Klasifikasi hipotesis Populasi, sample dan sampling: 1. Pengertian populasi, sampel dan sampling 2. Alasan pemilihan sampel 3. Karakteristis sampel yang baik 4. Kesalahan yang biasa terjadi 5. Proses pemilihan sample 6. Faktor yang mempengaruhi penetapan jumlah sampel 7. Menghitung besar sampel (sample size) AIPNI
212
lecture
Problem-Based Learning/Inquiry (PBL/I)
8. Desain sampel : probability dan non probability sampling Instrumen penelitian: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Jenis instrument penelitian Mengembangkan instrument penelitian Mengkaji dan menilai instrumen Memilih alat pengumpulan data Uji validitas instrument Theory related validity dan criterio-related validity Uji reliabilitas instrument Homogenitas Ekuivalensi dan analisis item
Discovery Learning (DL)
Pengumpulan data: 1. Data 2. Jenis data 3. Metode observasi 4. Metode wawancara 5. Metode kuesioner danPengukuran
AIPNI
Project-Based Learning (PjBL)
213
4.
AIPNI
Analisis data: 1. Mengolah dan menganalisis data 2. Tujuan analisis data dan tahapannya 3. Tahapan analisis data 4. Uji hipotesis 5. Menentukan uji statistic
Self-Directed Learning (SDL)
Studi deskriptif dan analisis data dasar: 1. Metode analisis deskriptif 2. Klasifikasi deskriptif dengan ukuran numerik
Lecture
Asosiasi dan uji perbedaan: 1. Metode asosiasi (analisis bivariat) dan 2. Analisis multi variat
Simulasi/Demons trasi
Menyusun proposal Menyusun proposal penelitian penelitian dengan baik 1. Proposal penelitian dan benar 2. Tujuan proposal 3. Jenis proposal 4. Manfaat proposal 5. Struktur proposal penelitian
Small Group Discussion
214
AIPNI
Etika penelitian: 1. Kepentingan etik penelitian 2. Prinsip dasar etik penelitian keperawatan 3. Uji Etik
Lecture
Menulis laporan penelitian: 1. Sistematika penulisan laporan penelitian 2. Menulis hasil penelitian 3. Menulis pembahasan 4. Menulis naskah publikasi di jurnal ilmiah
Small Group Discussion
215
Daftar rujukan: 1. Burns, N and Grove, S.K. 2011. Understanding Nursing Research: Building an Evidence-Based Practice. 5th. edition. Elseiver Saunders 2. Lwanga. S.K, Lemeshow. S., 1991. Sample Size Determination in Health Studies, WHO. Genewa 3. Polit. D.F., Bect. C.T., 2010. Essentials of Nursing Research: Appraising Evidence for Nursing Practice, 6th edition. Lippincott William and Wilkins 4. Tench, M.R., Taylor,B., Kermode, S., Robert, K.,2011. Research in Nursing; Evidence for Best Practice. 4th edition. Cengage Learning. 5. The International Council of Nurses. 2010. Improving Health Through Nursing Research, 1th. Edition, A. John Wiley & Sons. Ltd. Publication.
AIPNI
216
Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Keperawatan Gawat Daurat dan Kritis Beban Studi: 3 SKS Prasyarat : Keperawatan Klinik (KMB, Anak, Maternitas, Jiwa) Deskripsi Mata Kuliah/kelompok bahan kajian : Mata kuliah ini membahas tentang konsep dan perencanaan asuhan keperawatan yang etis, legal dan peka budaya pada klien yang mempunyai masalah actual dan resiko yang terjadi secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan dan tanpa atau disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan, serta kondisi klien yang mengalami kritis dan mengancam kehidupan. Perencanaan asuhan keperawatan dikembangkan sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu mencegah atau mengurangi kematian atau kecacatan yang mungkin terjadi. Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran keperawatan gawat darurat, bila diberi data kasus mahasiswa mampu : 1. Menerapkan konsep berpikir kritis dalam keperawatan 2. Menerapkan proses keperawatan termasuk proses diagnosis dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kasus 3. Menerapkan konsep paradigma keperawatan dan berbagai teori keperawatan terpilih dalam berbagai situasi
4. 5.
6.
7.
8.
9.
AIPNI
Menganalisis prinsip-prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatan Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan serta kasus kritis terkait gangguan multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan, kegawat daruratan kasus kritis terkait gangguan multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan kasus kritis terkait multi sistem dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan kasus kritis terkait multi sistem pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem kegawatan, kedaruratan kasus kritis pada berbagai tingkat usia 217
10. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem kegawat daruratan kasus kritis pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
No
Sasaran Pembelajaran
Bahan kajian
Metoda
1
Melakukan simulasi asuhan 1. Patofisiologi pada kasus syok, keperawatan dengan kasus multi trauma dan over dosis dan kegawatan, kedaruratan dan keracunan obat pada berbagai kegawat daruratan terkait multi tingkat usia di daerah, nasional, sistem pada individu dengan regional dan internasional berbagai tingkat usia dengan 2. Pengkajian sistem pada kasus memperhatikan aspek legal dan syok, multi trauma dan over dosis etis. dan keracunan obat 3. Diagnosa keperawatan pada gangguan pada kasus syok, multi trauma dan over dosis dan keracunan obat 4. Perencanaan implementasi/ evaluasi keperawatan pada gangguan pada kasus syok, multi trauma dan over dosis dan keracunan obat 5. Dokumentasi asuhan keperawatan 6. Sistem layanan kesehatan untuk pasien dengan gangguan pada kasus syok, multi trauma dan over dosis dan keracunan obat (rujukan,Gakin, Jamkesmas)
Mini Lecture, Case study, SGD, Project Based Learning (PjBL), Lab skills, mapping based learning
2
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis
Mini Lecture, Case study, SGD, Project Based Learning (PjBL), Lab skills
AIPNI
Pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada masalah pada kasus syok, multi trauma dan over dosis dan keracunan obat
218
3
Mengidentifikasi masalahHasil-hasil penelitian terkait pada masalah penelitian yang kasus syok, multi trauma dan over berhubungan dengan dosis dan keracunan obat kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan
Telaah jurnal, Case study, SGD
4
Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait multi sistem pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan pada berbagai tingkat usia Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku, dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif
Manajemen pada kasus syok, multi trauma dan over dosis dan keracunan obat (klasifikasi pada kasus syok, multi trauma dan over dosis dan keracunan obat dan prioritas masalah pada kasus syok, multi trauma dan over dosis dan keracunan obat )
Case study, SGD
1. Prinsip-prinsip etika keperawatan : otonomi, beneficience, justice, non maleficience, moral right, nilai dan norma masyarakat 2. Nursing advocacy Prosedur Keperawatan pada kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan 1. Pengkajian kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan 2. Triase 3. BCLS
Case study, SGD, Problem Based learning (PBL)
5
6.
AIPNI
Lab skills
219
Mengenal dan memahami penatalaksanaan pasien kritis dengan ventilator mekanik
1. Prinsip-prinsip penatalaksanaan ventilasi mekanik 2. Indikasi dan efeksamping penggunaan ventilator mekanik 3. Perawatan pasien dengan menggunakan ventilator mekanik
Discovery learning (DL), Project Based learning (PjBL)
Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kritis pada masalah kesehatan multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
1. Patofisiologi pada dengan kasus kritis pada masalah kesehatan multi sistem pada individu berbagai tingkat usia di daerah, nasional, regional dan internasional 2. Pengkajian sistem pada kasus dengan kasus kritis pada masalah kesehatan multi sistem pada individu 3. Diagnosa keperawatan pada gangguan pada dengan kasus kritis pada masalah kesehatan multi sistem pada individu 4. Perencanaan implementasi/ evaluasi keperawatan pada kasus kritis pada masalah kesehatan multi sistem pada individu 5. Dokumentasi asuhan keperawatan
Mini lecture, Case study, Small Group Discussion (SGD)
Membuat asuhan keperawatan pasien dengan multiple organ dysfuntion/failure
Demontrasi, PjBL
Daftar Rujukan: 1. Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing: Principles and Practice. 7th ed. St Louis: Elsevier Inc 2. Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures. St Louis: Saunders 3. Fultz, J. & Sturt, P. (2005). Mosby’s Emergency Nursing Reference. St Louis: Elsevier Mosby 4. Jordan, KS. (2000). Emergency Nursing Core Curriculum (5 Eds). Philadelphia: WB Saunders Company AIPNI
220
5. Bench, S & Brown, K. (2011). Critical Care Nursing: Learning from Practice. Iowa: Blackwell Publishing 6. Elliott, D., Aitken, L. & Chaboyer, C. (2012). ACCCN’s Critical Care Nursing, 2nd ed. Chatswood: Elsevier 7. Urden, L.D., Stacy, K. M. & Lough, M. E. (2014). Critical care Nursing: diagnosis and Management. 7th ed. St Louis: Mosby 8. Comer. S. (2005). Delmar’s Critical Care Nursing Care Plans. 2nd ed. Clifton Park: Thomson Delmar Learning 9. Porte, W. (2008). Critical Care Nursing Handbook. Sudburry: Jones and Bartlett Publishers
AIPNI
221
Semester 7: Komunitas, keluarga, dan bencana Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas Beban Studi : 4 Sks Prasyarat :Deskripsi Mata Kuliah : Fokus mata ajar ini membahas tentang konsep dasar kesehatan dan keperawatan komunitas, program-program kesehatan/kebijakan pemerintah dalam menanggulangi masalah kesehatan prioritas di Indonesia, asuhan keperawatan komunitas dan pembahasan yang terkait isu dan kecenderungan masalah kesehatan komunitas dalam konteks pelayanan kesehatan utama dengan penekanan pada peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan, areaarea khusus dalam keperawatan komunitas, meliputi keperawatan kesehatan sekolah, keperawatan kesehatan kerja, keperawatan di rumah (“homecare”), jaminan mutu layanan keperawatan komunitas dan isu/kecenderungan dalam keperawatan komunitas, dengan penekanan pada peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Mata ajar ini berguna dalam memahami berbagai area khusus dalam keperawatan komunitas terutama terkait dengan masalah kesehatan yang lazim terjadi di Indonesia, dan memahami mekanisme jaminan layanan keperawatan komunitas, serta isu/kecenderungan yang terjadi; dan atau prasyarat untuk mengikuti mata ajar keperawatan komunitas III. Pengalaman belajar meliputi ceramah, diskusi, pembahasan kasus dan praktikum. Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata ajar Keperawatan Komunitas mahasiswa akan mampu : 1. 2.
Pada akhir pembelajaran, mahasiswa mampu merencanakan asuhan keperawatan komunitas dalam rentang sehat-sakit. Apabila dihadapkan pada situasi area khusus praktek keperawatan komunitas, mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas fokus pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit minimal pada area sekolah dan kesehatan kerja tersebut dengan menggunakan langkah proses keperawatan komunitas dan pelaksanaannya menggunakan pembelajaran berbasis projek Pengabdian Masyarakat.
AIPNI
222
No 1
AIPNI
Sasaran Pembelajaran Pada akhir pembelajaran, mahasiswa mampu merencanakan asuhan keperawatan komunitas dalam rentang sehat-sakit.
Bahan kajian Metoda A. Pengantar kesehatan komunitas dan konsep Mini Lecture, Case study, dasar keperawatan komunitas SGD, Project Based 1. Pengertian kesehatan, indicator sehat, Learning (PjBL), Lab skills karakteristik dan perilaku sehat 2. Kesehatan komunitas 3. Konsep dasar keperawatan komunitas B. Asuhan keperawatan komunitas 1. Peran dan fungsi keperawatan komunitas 2. Proses keperawatan komunitas 3. Program evaluasi : definisi, tujuan, manfaat, tahapan, metode/alat 4. Proses belajar mengajar di komunitas C. Program-program kesehatan/kebijakan dalam menanggulangi masalah kesehatan utama di Indonesia 1. Pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan pemukiman 2. Program pembinaan kesehatan komunitas
223
2
Apabila dihadapkan pada situasi area khusus praktek keperawatan komunitas, mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas fokus pada peningkatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Konsep promosi kesehatan Program promosi kesehatan Konsep perawatan di rumah Program perawatan di rumah Konsep keperawatan kesehatan sekolah Asuhan keperawatan kesehatan sekolah Program Usaha Kesehatan Sekolah
Mini Lecture, Case Study, SGD, Project Based learning (PjBL), Lab skills
No
Sasaran Pembelajaran kesehatan dan pencegahan penyakit minimal pada area sekolah dan kesehatan kerja tersebut dengan menggunakan langkah proses keperawatan komunitas.
Bahan kajian 8. Konsep keperawatan kesehatan kerja 9. Asuhan keperawatan kesehatan kerja 10. Program kesehatan kerja 11. Konsep kesehatan jiwa masyarakat 12. Asuhan keperawatan jiwa masyarakat 13. Program kesehatan jiwa masyarakat 14. Isu kecenderungan pada empat area/setting praktek keperawatan komunitas
Metoda
AIPNI
224
a. Clark, M.J., (1999) Nursing in the community: dimensions of community health nursing. Third edition. California: Appleton & Lange. b. Effendy, N., (1998) Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Edisi 2. Jakarta: EGC c. Freeman, R., Heirinch, J. (1981) Community nursing practice. Philadelphia: W.B. Saunders d. Luan, B. M. (2007). Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta: STIK Sint Carolus
e. Notoatmodjo, S., (2003) Ilmu kesehatan masyarakat: Prinsip-prinsip dasar. Jakarta: Rieka Cipta. f. Stanhope, M., Lancaster, J. (1995). Community health nursing: Process and practice for promoting health. St. Louis: Mosby years books
AIPNI
225
Mata Kuliah Beban Studi Prasyarat
: Keperawatan Keluarga : 3 SKS :-
Deskripsi Mata Kuliah : Fokus mata ajar Keperawatan Keluarga adalah pembahasan tentang konsep keluarga, kesehatan keluarga, konsep keluarga sejahtera, asuhan keperawatan keluarga pada tiap tahapan perkembangan keluarga yang meliputi pasangan keluarga yang baru menikah, keluarga yang menanti kelahiran, keluarga dengan balita, keluarga dengan anak usia sekolah, keluarga dengan remaja, keluarga dewasa dan masalah-masalah keluarga yang terkait dengan masalah kesehatan yang lazim di Indonesia. Kegiatan belajar meliputi ceramah, diskusi dan pembahasan kasus. Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah keperawatan keluarga mahasiswa akan mampu: 1. Menjelaskan konsep keperawatan dan konsep terkait dan penerapannya pada asuhan keperawatan keluarga 2. Melengkapi data kasus tersebut menggunakan format pengkajian keluarga yang sesuai. 3. Mengelompokkan data adaptif dan maladaptif yang mendukung untuk merumuskan masalah keperawatan menggunakan format analisa data. 4. Menegakkan diagnosis keperawatan sesuai data tersebut 5. Merumuskan dan menentukan prioritas diagnosa keperawatan keluarga menggunakan format prioritas masalah yang sesuai 6. Menyusun tujuan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan keluarga tersebut 7. Menyusun rencana tindakan keperawatan yang sesuai dengan tujuan tersebut menggunakan format yang sesuai 8. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan keluarga 9. Menghubungkan dampak isu tersebut pada perkembangan keperawatan keluarga.
AIPNI
226
No 1
Sasaran Pembelajaran Mampu menjelaskan konsep tersebut penerapannya pada asuhan keperawatan keluarga
Bahan kajian Metoda 1. Konsep keluarga Mini Lecture,Case studi, SGD, Project 2. Konsep keluarga sejahtera Based learning (PjBL), Lab skills 3. Konsep keperawatan keluarga 4. Ruang lingkup keperawatan keluarga 5. Trend dan isu keperawatan keluarga 6. Proses keperawatan keluarga 7. Asuhan keperawatan Keluarga sesuai kebutuhan tumbuh kembang 8. Asuhan keperawatan Keluarga dengan masalah kesehatan yang lazim di Indonesia
2
Apabila diberi data kasus keluarga, mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan keluarga
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
AIPNI
Konsep asuhan keperawatan keluarga Mini Lecture,Case study, SGD, Project Pengkajian keluarga Based learning (PjBL), Lab skills Perumusan masalah keperawatan keluarga Diagnosis keperawatan keluarga Prioritas diagnosis keperawatan keluarga Perencanaan kep. keluarga Evaluasi kep. Keluarga 227
Referensi: Clark, M.J., (1999) Nursing in the community: dimensions of community health nursing. Third edition. California: Appleton & Lange. Effendy, N., (1998) Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Edisi 2. Jakarta: EGC Freeman, R., Heirinch, J. (1981) Community nursing practice. Philadelphia: W.B. Saunders Luan, B. M. (2007). Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta: STIK Sint Carolus
Notoatmodjo, S., (2003) Ilmu kesehatan masyarakat: Prinsip-prinsip dasar. Jakarta: Rieka Cipta. Stanhope, M., Lancaster, J. (1995). Community health nursing: Process and practice for promoting health. St. Louis: Mosby years books
AIPNI
228
Mata kuliah: Keperawatan Bencana Beban Studi: 2 SKS Prasyarat : Keperawatan Klinik (KMB, Anak, Maternitas, Jiwa, Gadar, Kritis), Keperawatan Komunitas Deskripsi Mata Kuliah/kelompok bahan kajian : Mata kuliah ini membahas tentang konsep, jenis, klasifikasi, dan karakteristik bencana, dampak bencana terhadap kesehatan, prinsip penanggulangan kedaruratan bencana, persiapan bencana, penilaian sistematis, tindakan-tindakan keperawatan selama fase bencana, perawatan pesikososial dan spiritual bagi korban bencana, perawatan bagi populasi rentan, aspek etik dan legal pada bencana, perlindungan bagi petugas, pendekatan interdisiplin, pemulihan pasca bencana, dan penerapan evidence base dalam keperawatan bencana. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir kritis, sistematis, dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep keperawatan bencana dengan pendekatan holistik, etis, dan peka budaya. Sasaran Pembelajaran: Setelah menyelesaikan pembelajaran mata kuliah ini, mahasiswa akan mampu: 1. Menjelaskan sistem penanggulangan bencana terpadu yang terintegrasi pada sistem pelayanan kesehatan secara komprehensif dan sistematis 2. Melakukan simulasi penilaian secara cepat, tepat, dan sistematis pada keadaan sebelum, saat, dan setelah bencana 3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan pencegahan dan penanggulangan bencana dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip dan teori pembelajaran orang dewasa 4. Mendemonstrasikan pertolongan korban bencana dan penanggulangan bencana dengan memperhatikan keselamatan korban dan petugas, keselamatan dan keamanan lingkungan 5. Melakukan simulasi perencanaan penanggulangan bencana di berbagai area pelayanan kesehatan dan non pelayanan kesehatan dengan pendekatan interdisiplin serta menerapkan aspek etik, legal, dan peka budaya
AIPNI
229
No Sasaran Pembelajaran 1 Menjelaskan sistem penanggulangan bencana terpadu yang terintegrasi pada sistem pelayanan kesehatan secara komprehensif dan sistematis
1. 2. 3. 4. 5.
2
Melakukan simulasi penilaian secara cepat, tepat, dan sistematis pada keadaan sebelum, saat, dan setelah bencana
1. Konsep dan model-model Triase bencana
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan penanggulangan dampak buruk bencana (mitigasi bencana) dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip dan teori pembelajaran orang dewasa
1. Persiapan dan mitigasi bencana 2. Aplikasi pendidikan kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan dampak buruk bencana 3. Pemberdayaan masyarakat 4. Evidence base in disaster nursing
3
AIPNI
Bahan kajian Pengantar keperawatan bencana Dampak bencana terhadap kesehatan Sistem penanggulangan bencana terpadu Sistem pelayanan kesehatan Aspek etik dan legal dalam keperawatan bencana
Metoda Mini Lecture, Case study, SGD
Case study, SGD
2. Berfikir kritis dan sistematis 3. Penilaian sistematis sebelum, saat, dan setelah bencana pada
korban, survivor, populasi rentan, dan berbasis komunitas 4. Surveilen bencana 5. Dokumentasi dan pelaporan hasil penilaian bencana
230
Mini lecture, Role Play, SGD, Project Based Learning (PjBL)
4
Mendemonstrasikan pertolongan korban bencana dan penanggulangan bencana dengan memperhatikan keselamatan korban dan petugas, keselamatan dan keamanan lingkungan, dan pendekatan interdisiplin
1. Pengelolaan kegawatdaruratan bencana (4 Cs: Command, Control, Coordination and Communication) 2. Stabiliasi, evakuasi dan transportasi korban 3. Perawatan psikososial dan spiritual pada korban bencana 4. Perawatan untuk populasi rentan (lansia, wanita hamil, anakanak, orang dengan penyakit kronis, disabilitas, sakit mental) 5. Aplikasi etik dan legal dalam keperawatan bencana 6. Perlindungan dan perawatan bagi petugas dan caregiver
Case study, Role Play, Demontrasi
5
Melakukan simulasi perencanaan penanggulangan bencana di berbagai area (pelayanan kesehatan dan non pelayanan kesehatan) dengan pendekatan interdisiplin
1. Aplikasi pengelolaan penanggulangan bencana dengan pendekatan komprehensif pada setiap fase (Prevention, Mitigation,Planning/Response/Recovery) 2. Perawatan psikososial dan spiritual pada korban bencana 3. Perawatan untuk populasi rentan (lansia, wanita hamil, anakanak, orang dengan penyakit kronis, disabilitas, sakit mental) 4. Aspek etik dan legal dalam keperawatan bencana 5. Perlindungan dan perawatan bagi petugas dan caregiver 6. Kerjasama tim inter dan multidisiplin 7. Pemberdayaan masyarakat 8. Evidence base in disaster nursing
Mini Lecture, Case study, Project Based Learning (PjBL), Simulasi
AIPNI
231
Daftar rujukan: 1. Howard,PK., and Steinman RA. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing: Principles and Practice. 7th ed. St Louis: Elsevier Inc 2. Jordan, KS. (2000). Emergency Nursing Core Curriculum (5 Eds). Philadelphia: WB Saunders Company 3. Veenema, T.G. (2013). Disaster Nursing and Emergency Preparedness For Chemical, Biological, and Radiological Terrorism and Other Hazards 3 ed. New York: Springer Publishing Company, LLC 4. Adelman, D.S, and Legg, T.J. (2008). Disaster Nursing: A Handbook for Practice. New York: Jones & Bartlett Learning 5. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (www.bnpb.g.id)
AIPNI
232
Semester 8: Skripsi Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Skripsi Beban Studi: 4 SKS Prasyarat : Deskripsi Mata Kuliah/kelompok bahan kajian : Mata Kuliah ini merupakan mata kuliah implementasi dari metodologi penelitian yang mewajibkan mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah keperawatan yang harus diselesaikan dengan penelitian, membuat proposal penelitian, melakukan penelitian dan membuat laporan hasil penelitian dengan menggunakan metodologi penelitian. Sasaran Pembelajaran: Setelah menyelesaikan Skripsi, mahasiswa mampu : 1. Mengidentifikasi masalah penelitian 2. Membuat rancangan penelitian 3. Melakukan penelitian 4. Menyusun laporan penelitian dalam bentuk Skripsi 5. Mempertanggungjawaban melalui uji sidang skripsi
AIPNI
233
No 1
2.
3.
4.
5.
AIPNI
Sasaran Bahan kajian Pembelajaran Mampu Perumusan masalah dan tinjauan mengidentifikasi pustaka: masalah 1. Identifikasi topik penelitian penelitian 2. Sumber penemuan masalah penelitian Mampu 3. Identifikasi masalah membuat 4. Tipe masalah penelitian rancangan 5. Kriteria masalah penelitian 6. Karakteristik permasalahan Mampu 7. Hal yang perlu dipertimbangkan melakukan dalam penentuan penelitian permasalahan Mampu 8. Tinjauan pustakata atau survey menyusun literature laporan 9. Perumusan masalah penelitian dalam Menyusun proposal penelitian bentuk Skripsi 1. Proposal penelitian 2. Tujuan proposal 3. Jenis proposal Mempertanggun 4. Manfaat proposal gjawabkan 5. Struktur proposal penelitian melalui uji sidang skripsi
Metoda Discovery learning dan Self-Directed Learning (SDL)
234
Daftar rujukan: Burns, N and Grove, S.K. 2011. Understanding Nursing Research: Building an Evidence-Based Practice. 5th. edition. Elseiver Saunders Lwanga. S.K, Lemeshow. S., 1991. Sample Size Determination in Health Studies, WHO. Genewa Polit. D.F., Bect. C.T., 2010. Essentials of Nursing Research: Appraising Evidence for Nursing Practice, 6th edition. Lippincott William and Wilkins Tench, M.R., Taylor,B., Kermode, S., Robert, K.,2011. Research in Nursing; Evidence for Best Practice. 4th edition. Cengage Learning. The International Council of Nurses. 2010. Improving Health Through Nursing Research, 1th. Edition, A. John Wiley & Sons. Ltd. Publication.
AIPNI
235
5
KURIKULUM PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI
Pendidikan profesi keperawatan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk mampu melaksanakan fungsi dan peran sebagai ners. Hal ini sesuai dengan keputusan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia No. 232/U/2000 pasal 2 ayat 2 bahwa program pendidikan profesional bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Program pendidikan profesi ners merupakan lanjutan tahap akademik pada pendidikan sarjana keperawatan. Artinya, tahap ini dilaksanakan setelah menyelesaikan program sarjana keperawatan dengan beban studi minimal 36 SKS (mengacu pada PP no. 4 pendidikan kedinasan) atau setara magister ( SK. Mendiknas, No. 232/U/2000 pasal 5 ayat 2). Pendidikan tahap profesi keperawatan merupakan tahapan proses adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan. Pengembangan kurikulum pendidikan tahap profesi terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum institusi yang harus diikuti oleh seluruh institusi pendidikan tinggi keperawatan yang menyelenggarakan program pendidikan profesi. Kurikulum institusi pendidikan tahap profesi terdiri dari 60% kurikulum inti (22 SKS) dan 40% kurikulum yang mencirikan institusi. Dengan demikian, diharapkan seluruh institusi pendidikan profesi mempunyai kurikulum inti yang sama. Kompetensi pendidikan profesi dapat dicapai dengan masa studi 2 – 3 semester dengan perhitungan 36 SKS x 16 minggu x 4 jam = 2304 jam. Jika dalam satu minggu 48 jam, maka dibutuhkan masa studi 48 minggu ( 2304 : 48 jam).
AIPNI
236
A.
Struktur Kurikulum Pendidikan Ners Tahap Profesi
Pendidikan tahap profesi merupakan kelanjutan dari tahap pendidikan program sarjana keperawatan dimana tahap ini peserta didik mengaplikasikan teori dan konsep yang didapat selama proses pendidikan sarjana Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan tahap profesi harus dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip di bawah ini :
1. Calon peserta pendidikantahap profesi: Lulus pendidikan sarjana keperawatan 2. Tersedianya wahana praktek yang kondusif (sarana dan prasarana) untuk menumbuh kembangkan kemampuan berfikir kritis, menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. 3. Tersedianya buku pedoman pelaksanaan kegiatan pendidikan tahap profesi, buku log, dan modul praktik. 4. Tersedianya preseptor/mentor untuk penyelenggaraan pendidikan profesi. 5. Pelaksanaan kegiatan pendidikan profesi berorientasi pada tahap pembelajaran sederhana ke kompleks dengan memfokuskan pada pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk mencapai kompetensi profesional seorang ners.
Catatan: Dalam buku kurikulum ini, jumlah SKS yang sudah disediakan adalah sebanyak 22 SKS utk kurikulum tahap profesi Ners. Untuk kelengkapan kurikulum institusi masing-masing Program Studi Profesi Ners, masih harus menambahkan minimal 14 SKS lagi, agar bisa memenuhi persyaratan minimal jumlah SKS pendidikan profesi Ners sebesar minimal 36 SKS
AIPNI
237
Matrik sebaran Mata kuliah Pendidikan Profesi Jumlah SKS Stas Mata Kuliah e I II III IV V VI VII VIII
Kurikulum inti
Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Anak Keperawatan Maternitas Keperawatan Jiwa Manajemen keperawatan Keperawatan Gadar dan kritis Keperawatan Gerontik Keperawatan Keluarga dan Komunitas Jumlah
Kurikulum institusi
5 2 3 2 2 2 2 4 22
36
Penatalaksanaan : Stase 1 – VIII dapat dilaksanakan secara paralel dan tidak ada prasyarat karena diasumsikan setiap lulusan pendidikan tahap akademik telah memiliki kompetensi yang diperlukan untuk tahap profesi.
B.
Deskripsi mata kuliah Profesi
1.
Mata Kuliah Beban Studi
Deskripsi Mata Kuliah
: Keperawatan Medikal Bedah : 5 SKS :
Praktik profesi keperawatan medikal bedah merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada orang dewasa. Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah mencakup asuhan keperawatan pada klien dewasa AIPNI
238
dalam konteks keluarga yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya. Kompetensi : Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Medikal Bedah mahasiswa mampu: a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada orang dewasa. b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim. c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab. d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien dewasa ditatanan klinik dengan gangguan: - Termoregulasi : Thypoid . - Oksigenasi akibat ARDS, Pneumonia, Asma, Anemia, Dekompensasio cordis, Ca paru . - Eliminasi :Ileus, Ca saluran cerna, BPH . - Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare, DHF, ARF/CRF, Pankreatitis akut, Kolelitiasis akut. - Nutrisi: DM, Hipo/hipertiroid. - Keamanan fisik : Leukemia , Stroke, Cirhep, hepatitis, HIV/AIDS. - Mobilitas fisik: fraktur. e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal. f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien yang unik. g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dewasa. h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif. i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan orang dewasa. j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten. k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya. l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko. AIPNI
239
m.
Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan. n. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan . o. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif. p. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional. q. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan. r. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan Metoda pembelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pre dan post conference. Tutorial individual yang diberikan preseptor. Diskusi kasus. Case report dan overan dinas. Pendelegasian kewenangan bertahap. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini. 7. Problem solving for better health (PSBH). 8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan. Metode Evaluasi: 1. Log book 2. Direct Observasional of Prosedure skill 3. Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis) 4. Critical insidence report. 5. OSCE 6. Problem solving skill 7. Kasus lengkap, kasus singkat 8. Portfolio
AIPNI
240
Daftar Referensi: Harus tercantum minimal 3 buku teks dan 3 alamat web terkait artikel terkini. --------------------------------------------------------------------------------------------------------2. Mata Kuliah Beban Studi Deskripsi Mata Kuliah
: Keperawatan Anak : 2 SKS :
Praktik profesi keperawatan anak merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien anak dan keluarganya, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada anak. Praktik profesi keperawatan anak mencakup anak dengan berbagai tingkat usia ( neonatus, bayi, toddler, pra sekolah, sekolah dan remaja ) dalam konteks keluarga yang bertujuan untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehat, anak sakit akut dan sakit yang mengancam kehidupan, anak dengan masalah pediatrik sosial dan manajemen terpadu balita sakit, dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan ditatanan klinik. Kompetensi : Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan anak mahasiswa mampu: a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan anak dengan berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien anak pada berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga ditatanan klinik Bayi dan anak dengan gangguan termoregulasi : MAS, RDS, BBLR, Thypoid, Morbili - Bayi dan anak dengan gangguan oksigenasi akibat RDS, Pneumonia, Asma, Anemia, Thalasemia AIPNI
241
-
Bayi dan anak dengan gangguan eliminasi akibat kelainan kongenital : Hirschprung, Atresia Ani, Hypospadia, Labiopalatoschiziz - Bayi dan anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit :, Diare, DHF, NS - Bayi dan anak dengan gangguan nutrisi: KEP/ malnutrisi, Juvenile DM, Obesitas - Bayi dan anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan - Bayi dan anak dengan gangguan keamanan fisik : Leukemia, ITP, Trombositopenia, Meningitis / Enchepalitis, Hyperbilirubinemia, Kejang e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien anak dalam konteks keluarga f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien anak dalam konteks keluarga g. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien anak h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan pada klien anak dalam konteks keluarga i. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien dan keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien anak dalam konteks keluarga k. Membuat klasifikasi dan tindakan dari kasus yang diperoleh di Puskesmas, dengan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) l. Memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sehat di masyarakat m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan
AIPNI
242
Metoda pembelajaran 1. Pre dan post conference 2. Tutorial individual yang diberikan preseptor 3. Diskusi kasus 4. Case report dan overan dinas 5. Pendelegasian kewenangan bertahap 6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini 7. Problem solving for better health (PSBH) 8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan
AIPNI
243
Metode Evaluasi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Log book Direct Observasional of Prosedure skill Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis) Critical insidence report. OSCE Problem solving skill Kasus lengkap, kasus singkat Portfolio
Daftar Referensi: Harus tercantum minimal 3 buku teks dan 3 alamat web terkait artikel terkini. Daftar Pustaka Ball. J.W., & Bindler, R. C. (2003). Pediatric Nursing : Caring for Children. New Jersey : Prentice Hall Barbara, V.W. et. al. 2000. Nursing Care of the General Pediatric Surgical Patient. Maryland : Aspen Publication Bowden, V. R., Dickey, S. B., & Greenberg, C. S. (1998). Children and their families:The continuum of care. Philadelphia: W.B.Saunders Company. Hay, W, et. al. 1997. Current Pediatric Diagnosis and Treatment, Connecticut : Appleton dan Lange. Hockenberry, M. J & Wilson, D. (2007). Wong’s Nursing Care of Infants and Children”. (8th edition). Canada: Mosby Company. Hockenberry, Wilson. (2008). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing. (8th ed.). St. Louis: Mosby Elseiver Karen, M.S. 1996. Wellness Nursing Diagnosis for Health Promotion. Philadelphian : Lippincott. Mott, SR., James, S.R., & Sperhac, A.M. 1990. Nursing Care of Children and Families. Redwood City : Addison Wesley Muscari, M.E. (2001). Advanced pediatric clinical assessment: Skills and procedures. Philadelphia: Lippincot AIPNI
244
Markum, A.H. (1999). Buku ajar ilmu kesehatan anak. Jilid I. Jakarta: Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia. Wong and whaley. 1996. Clinical Manual of Pediatric Nursing, St. Louis : Mosby Year Book Wong, D.I., Kasprisin C & Hess, C., (1996). Clinical manual of pediatric nursing, St. Louis : Mosby. Wong. D.L., & Hockenberry, M. J. (2003). Nursing care of infants and children, (7th edition), St. Louis: Mosby.
3.
Mata Kuliah Beban
: Keperawatan Maternitas : 3 SKS
Deskripsi Mata Kuliah Praktik profesi keperawatan maternitas merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan maternitas dalam konteks keluarga. Praktik profesi keperawatan maternitas dilakukan secara bertahap dimulai dari prenatal, intranatal dan post natal serta masalah-masalah pada sistem reproduksi dan keluarganya. Kompetensi Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan maternitas mahasiswa mampu : a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada ibu hamil, melahirkan dan paska melahirkan serta masalah-masalah pada sistem reproduksi dan keluarganya. b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
AIPNI
245
c.
Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab. d. Menggunakan proses keperawatan pada ibu hamil, melahirkan dan paska melahirkan serta masalah-masalah pada sistem reproduksi dan keluarganya. e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal : merencanakan program keluarga berencana. f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien yang unik. g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan ibu hamil, melahirkan, paska melahirkan, masalah-masalah pada sistem reproduksi dan keluarganya. h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif. i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan maternitas. j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten. k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya. l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko. m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan. n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif. o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional. p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan. q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan maternitas.
Metoda pembelajaran 1. Pre dan post conference 2.Tutorial individual yang diberikan preseptor 3.Diskusi kasus 4.Case report dan overan dinas AIPNI
246
5.Pendelegasian kewenangan bertahap 6.Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini. 7.Problem solving for better health (PSBH). 8.Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan. Metode Evaluasi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Log book Direct Observasional of Prosedure skill Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis) Critical insidence report. OSCE Problem solving skill Kasus lengkap, kasus singkat Portfolio
Daftar Pustaka Doenges Marilynn E, Moorhouse Mary Frances, Murr Alice C. 2006. Nursing Care Plans Guidelines for Individualizing Client Care Across The life Span. 7th Edition. F.A. Davis Company. Philadelphia. Gulanick Meg, Myers Judith L. 2007. Nursing Care Plans: Nursing Diagnosis and Intervention. 6th Edition. St. Louis. Mosby. Jensen Margaret Duncan dan Bobak Irene M. 1985. Maternity and Gynecology Care The Nurse ang the Family. The C.V. Mosby Company. St. Louis. Toronto. Princeton. Kozier Barbara, Erb Glenora, Berman Audrey, Snyder Shirlee J. 2004. Fundamentals of Nursing Concepts, Process, and Practice. 7th Edition. Pearson Education, Inc. Upper Saddle River. New Jersey. United Stated of America. Lowdermilk Deitra Leonard, Perry Shannon E, Bobak Irene M. 1999. Maternity Nursing. Fifth Edition. Mosby. St. Louis, London, Philadelphia, Sydney, Toronto. May Katharyn Antle and Mahlmeister Laura Rose. 1990. Comprehensive Maternity Nursing Nursing Process and Childbearing Family. . J.B. Lippincott Company Philadelphia. Grand Rapids, Newyork, St. Louis, San Fransisco, London, Sydney, Tokyo. AIPNI
247
Neeson Jean D dan May Katharyn A. 1986. Comprehensive Maternity Nursing Nursing Process and Childbearing Family. J.B. Lippincott Company Philadelphia. London Mexico City, Newyork, St. Louis Sao Paolo Sydney. Niswander Kenneth R. 1983. Manual of Obstetri Diagnosis and Therapy. Second Edition. Little, Brown and Company, Boston Medical Science International, Ltd, Tokyo. 4. Mata ajar Beban Studi Prasyarat
: Keperawatan Gerontik : 2 SKS : Telah melalui praktek
Deskripsi Mata Ajar : Praktik profesi keperawatan gerontik merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan gerontik. Praktik profesi keperawatan gerontik berfokus pada klien usia lanjut dengan masalah kesehatan yang bersifat aktual, risiko dan potensial serta untuk meningkatkan kualitas hidup klien. Kompetensi Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Gerontik mahasiswa mampu: a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien usia lanjut. b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim . c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab. d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien usia lanjut - Oksigenasi akibat COPD, Pneumonia hipostatik, Dekompensasio cordis, hipertensi. - Eliminasi : BPH . AIPNI
248
- Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare. - Nutrisi: KEP. - Keamanan fisik dan Mobilitas fisik: fraktur, artritis. e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal . f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien usia lanjut yang unik . g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien usia lanjut. h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif. i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan usia lanjut. j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten. k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya. l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko. m. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan . n. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan . o. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif. p. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional. q. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan. r. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan. Metoda evaluasi: 1.Log book 2.Direct Observasional of Prosedure skill 3.Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis) 4.Critical insidence report. 5.OSCE 6.Problem solving skill 7.Kasus lengkap, kasus singkat AIPNI
249
8.Portfolio Daftar pustaka Departemen Kesehatan RI. Program Pemerintah tentang Kesehatan Gerontik Lueckenotte (1996). Gerontologic nursing. St. Louis: Mosby Book, Inc. Miller, C. (1995). Nursing care of older adults, theory and practice. Second edition. Philadelphia: J.B. Lippincott company Taylor, Carrol et all. (2004).Fundamentals of Nursing. Philadelphia : JB Lippincott Company Tyson, S.R. (1999). Gerontological nursing care. Philadelphia: W.B. Saunders company. Wold, G.H. (1999). Basic geriatric nursing. Second edition. Toronto: Mosby. ------------------------------------------------------------------------------------------------------5. Mata ajar Beban Studi
: Keperawatan Jiwa : 2 SKS
Deskripsi Mata Ajar Praktik profesi keperawatan jiwa merupakan tahapan program yang menghantarkan mahasiswa ketika adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa yang diberikan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sifatnya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif serta memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan jiwa. Praktik profesi keperawatan jiwa berfokus pada penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa dalam konteks keluarga dan masyarakat melalui penerapan terapi modalitas keperawatan.
AIPNI
250
Kompetensi Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Jiwa mahasiswa mampu: a.
Melakukan komunikasi yang terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa. b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim. c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab. d. Memberikan asuhan keperawatan kepada individu, anak dan keluarga yang mengalami masalah adaptasi bio-psiko-sosio-spiritual terutama masalah gangguan jiwa dengan core problem; Hallusinasi, Waham, Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial, Bunuh Diri, Perilaku Kekerasan dan Defisit Perawatan Diri. peserta pratik melakukan proses keperawatan jiwa e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal. f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien yang unik. g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien. h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif. i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan jiwa. j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten. k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya. l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko. m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan . n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif. o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional. p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan. q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan .
AIPNI
251
Metoda pembelajaran 1. Pre dan post conference 2. Tutorial individual yang diberikan preseptor 3. Diskusi kasus 4. Case report dan overan dinas. 5. Pendelegasian kewenangan bertahap. 6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini 7. Problem solving for better health (PSBH). 8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan. Metode Evaluasi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Log book Direct Observasional of Prosedure skill Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis) Critical insidence report. OSCE Problem solving skill Kasus lengkap, kasus singkat Portfolio
Daftar Pustaka Doenges, M.E, Townsend, M.C and Moorhouse, M.F. (1998). Psychiatric Care Plans Guidelines for individualizing Care. Ed.3. Philadelphia : F.A Davis Company. Fortinash, C, M and Holloday, P.A (1991). Psychiatric Nursing Care Plan . St.Louis : Mosby Fountaine, Fletcher (1995). Essential of Mental Health Nursing. AddisonWesley,California. Keltner, Schwecke,Bostrom.(1999).Psychiatric Nursing. Mosby, St.Louis. Kozier. B (1995) Fundamental of Nursing, Conceps, Prosess and Practice, Fifth Edition, Addison Publising Company. California, Potter. P (1997). Fundamentals of Nursing, Concepts, Process and Practice, Fouth Edition, Mosby. St. Louis.
AIPNI
252
Rawlin, R.P and Heacock, P.E (1993 ). Clinical Manual of Psychiatric Nursing. St. Louis; Mosby. Stuart S, Laraia (2003). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 7th edition.Mosby, St.Louis. Taylor C (1997). Fundamental of Nursing, The Art and Science of Nursing Care. Philadelpia. Lippincott. -------------------------------------------------------------------------------------------------------
AIPNI
253
6. Mata Kuliah Beban Studi
: Keperawatan Gawat Darurat : 2 SKS
Deskripsi Mata Kuliah Praktik profesi keperawatan gawat darurat merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi dari hasil penelitian yang berkaitan dengan keperawatan gawat darurat. Praktik Profesi Keperawatan Gawat darurat mencakup asuhan keperawatan dalam konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya dalam keadaan gawat darurat. Kompetensi Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan gawat darurat mahasiswa mampu : a.
Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat. b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim. c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab. d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan: - Termoregulasi : trauma kapitis. - Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal nafas, trauma thoraks - Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : DM dengan ketoasidosis , krisis tiroid. - Keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa. e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat. f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat. 254 AIPNI
g.
Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat: resusitasi/RJP/BHD. h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat (Triage). i. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya. j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat. k. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan . l. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan . m. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif. n. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional o. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan. p. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan. Metoda pembelajaran 1. Pre dan post conference 2. Tutorial individual yang diberikan preseptor. 3. Diskusi kasus. 4. Case report dan overan dinas. 5. Pendelegasian kewenangan bertahap. 6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini. 7. Problem solving for better health (PSBH). 8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan. Metode Evaluasi: 1. 2.
Log book Direct Observasional of Prosedure skill
AIPNI
255
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis) Critical insidence report. OSCE Problem solving skill Kasus lengkap, kasus singkat Portfolio
Daftar Referensi: Harus tercantum minimal 3 buku teks dan 3 alamat web terkait artikel terkini. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Mata ajar Beban Studi
: Manajemen Keperawatan : 2 SKS
Deskripsi Mata kuliah: Praktik profesi manajemen keperawatan merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan manajemen & kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang sesuai dengan keadaan saat ini. Praktik Profesi Manajemen Keperawatan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dengan menerapkan berbagai gaya kepimpinan yang efektif. Selama praktek mahasiswa memprakarsai perubahan yang efektif dan inovatif dalam asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan. Kompetensi : Setelah mengikuti praktek profesi manajemen keperawatan mahasiswa mampu: a. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim. b. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif bertanggung jawab. c. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan.
AIPNI
dan
256
d.
Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan keperawatan secara berkelompok. e. Mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok. f. Mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim. g. Memberikan pengarahan kepada anggota timnya. h. Melakukan supervisi terhadap anggota timnya. i. Melakukan evaluasi terhadap anggota timnya. j. Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi ruangan. k. Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan. l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko. m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan. n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif. o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional. p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan. q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pengelolaan klien. Metoda pembelajaran. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pre dan post conference. Tutorial individual yang diberikan preseptor. Diskusi kasus. Case report dan overan dinas. Pendelegasian kewenangan bertahap. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini. Problem solving for better health (PSBH). Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan.
Metode Evaluasi: 1. 2. 3. 4. 5.
Log book. Direct Observasional of Prosedure skill. Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis). Critical insidence report. OSCE.
AIPNI
257
6. Problem solving skill. 7. Kasus lengkap, kasus singkat . 8. Portfolio .
Daftar Pustaka
Sullivan,J.E., et all (2001) Effective leadership and management in nursing . New Jersey: Prentice- Hall Barret Jean et all (1975). The Head Nurse, Her Ladership Role Gilliies, D.A. (1994). Nursing management: A System approach. Philadelphia: W.B Saunders. Kron (1981). The Management of Patient Care. Putting Leadership Skills to Work. WB Saunders Marriner AT (1996) Nursing Management and Leadership. St. Louis: The CV Mosby Marquis, B. L., (2000). Leadership roles and management functions nursing. Philadelphia: Lippincott. Swansburg, R. C., & Swansburg, R. J. (1998). Introductory management and Leadership for Nurses. London : Jones and Bartlett Publisher. Roussel, L. , Swansburg, R. C., & Swansburg, R. J (2006 ). Nursing management and leadership .Sudbury: Jones and Bartlett Publishers -------------------------------------------------------------------------------------------------------
AIPNI
258
8.Mata ajar Beban Studi
: Keperawatan keluarga dan komunitas : 4 SKS
Deskripsi Mata Kuliah : Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas merupakan tahapan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan tersier kepada individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dengan masalah kesehatan yang bersifat aktual, risiko dan potensial, menjalankan fungsi advokasi, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini terkait dengan keperawatan keluarga dan komunitas. Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas berfokus kepada kebijakan dan program pemerintah tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui kerjasama dengan lintas program dan sektoral Kompetensi : Setelah melaksanakan praktek profesi keperawatan keluarga dan komunitas mahasiswa memiliki kemampuan : a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas. b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim. c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab. d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan individu, keluarga, kelompok dan komunitas. e. Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan keperawatan komunitas . f. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal. g. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap individu, keluarga, kelompok dan komunitas klien yang unik . h. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan secara individu, keluarga, masyarakat dan komunitas. i. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif. 259 AIPNI
j.
Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam aspek promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pemberdayaan masyarakat. k. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. l. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten. m. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak individu, keluarga, masyarakat dan komunitas agar dapat mengambil keputusan. n. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko. o. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan . p. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif. q. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional. r. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan. s. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan. t. Mampu melaksanakan terapi modalitas/ Komplementari sesuai dengan kebutuhan klien. Daftar Pustaka : Clark, M.J., (1999) Nursing in the community: dimensions of community health nursing. Third edition. California: Appleton & Lange. Effendy, N., (1998) Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Edisi 2. Jakarta: EGC Freeman, R., Heirinch, J. (1981) Community nursing practice. Philadelphia: W.B. Saunders Luan, B. M. (2007). Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta: STIK Sint Carolus Notoatmodjo, S., (2003) Ilmu kesehatan masyarakat: Prinsip-prinsip dasar. Jakarta: Rieka Cipta. Stanhope, M., Lancaster, J. (1995). Community health nursing: Process and practice for promoting health. St. Louis: Mosby years books
AIPNI
260
Metoda pembelajaran 1. Pre dan post conference. 2.Tutorial individual yang diberikan preseptor. 3.Diskusi kasus. 4.Case report dan overan dinas. 5.Pendelegasian kewenangan bertahap. 6.Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini. 7.Problem solving for better health (PSBH). 8.Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan. Metode Evaluasi: 1.Log book 2.Direct Observasional of Prosedure skill 3.Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis) 4.Critical insidence report. 5.OSCE 6.Problem solving skill 7.Kasus lengkap, kasus singkat 8.Portfolio
Daftar Referensi: Harus tercantum minimal 3 buku teks dan 3 alamat web terkait artikel terkini.
AIPNI
261
6
METODA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Pembelajaran pada pendidikan ners dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi menggunakan berbagai metoda pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa / Student Centered Learning (SCL). Metoda pembelajaran pada program pendidikan Sarjana Keperawatan dan program pendidikan profesi.
A. Metoda Pembelajaran dan Evaluasi pada tahap akademik pendidikan Sarjana Keperawatan 1. Metoda pembelajaran pada pendidikan Sarjana Keperawatan di antaranya : a. Small Group Discussion : mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan b. Role-Play & Simulation : mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan c. Case Study : mengkaji kasus dengan mencermati karakteristik kondisi kasus tersebut d. Discovery Learning (DL) : mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan e. Self-Directed Learning (SDL) : merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri f. Cooperative Learning (CL) : Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok g. Collaborative Learning (CbL) : Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas serta membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri.
AIPNI
262
h. Contextual Instruction (CI) : Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata dan melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori i. Project Based Learning (PjBL) : Mengerjakan tugas ( berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis dengan menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum j. Problem Based Learning and Inquiry (PBL) : Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen 2. Evaluasi Pembelajaran pada tahap akademik Pendidikan Sarjana Keperawatan
Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan atau kondisi akhir saat ini (Brown & Knight, 1994). Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar dan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. 2.1
Tujuan Evaluasi. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan dengan tujuan : a. Sebagai umpan balik peserta didik dalam meningkatkan usaha belajarnya b. c. d. e.
Sebagai unpan balik bagi dosen akan perkuliahan yang dilakukannya Untuk menjamin akuntabilitas proses pembelajaran Untuk memotivasi peserta didik Untuk mendiagnosis kekuatan dan kekurangan peserta didik
1.2. Metode Penilaian a.
Evaluasi Kompetensi Beberapa metode evaluasi kompetensi yang dapat dilakukan, salah satunya dengan mengukur tingkat kemampuan peserta didik (Miller’s Pyramid): Skor 1 Mengetahui dan menjelaskan
AIPNI
263
(Pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, baik konsep, teori, prinsip, maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya) Skor 2 Pernah melihat atau pernah mendemonstrasikan (Memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan dan pernah melihat demonstrasinya). Skor 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi (memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali dibawah supervisi. Skor 4 Mampu melakukan secara mandiri (memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini dan memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan keterampilan ini secara mandiri. a.
Strategi Evaluasi Penilaian Metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi : a. b. c. d. e. f. g. h. i.
b.
OSCE (Objective Stuctured Clinical Examination) Test Tertulis (Essay, MCQs, Short Answer Question) Permasalahan (Case Study) Reflective Learning Observasi Oral Test Presentasi Projek Laporan Evaluasi Proses
1.Evaluasi Pelaksanaan 2.Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa 3.Evaluasi Dosen oleh Dosen A.
Metoda Pembelajaran dan Evaluasi pada program Profesi Keperawatan
Metoda pembelajaran pada tahap profesi berfokus pada pelaksanaan pendelegasian kewenangan dari preseptor kepada peserta didiknya. Sedangkan AIPNI
264
kegiatan evaluasi pada tahap profesi ini lebih terfokus pada pembuktian bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi yang ditetapkan dan disertai dengan kemandirian dalam menjalankan kompetensinya sebagai cerminan kewenangan telah dimiliki. Metoda Pembelajaran pada pendidikan program profesi Metoda belajar peserta didik pada tahap profesi ini meliputi: Diskusi kasus Presentasi Kasus Seminar ilmiah kecil Kegiatan prosedural keperawatan Asuhan keperawatan klien (bertahap) Rotasi tugas sesuai preseptor Evaluasi Pendidikan Program Profesi -
Log book Direct Observasional of Prosedure skill Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis) Critical insidence report. OSCE Problem solving skill Kasus lengkap, kasus singkat Portfolio
AIPNI
265
Pengantar Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada program profesi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari KBK pada program akademik. Penerapan KBK profesi menjadi berkesinambungan dengan KBK akademik. Oleh karena itu, penerapan KBK profesi merupakan proses memantapkan semua kompetensi yang telah dimiliki pada program akademik dan memverifikasinya dengan memberikan kewenangan untuk melaksanakan kompetensi tersebut. Program profesi dengan KBK 2010 ini berbeda dengan pelaksanaan program profesi pada kurikulum konvensional lalu. Pada kurikulum konvensional (1998) saat tahap profesi peserta didik diberi kesempatan untuk belajar melakukan berbagai prosedur keperawatan dan belajar memberikan asuhan. Sebaliknya, pada KBK program profesi ners ini para peserta didik menerapkan ilmu pengetahuan teori, konsep dan ketrampilan teknis yang telah dikuasai pada program akademik pada klien langsung melalui program internship dimana peserta didik dicangkokkan pada seorang perawat senior yang berfungsi sebagai PRESEPTOR / MENTOR. Keberadaan preseptor / mentor sangat diperlukan oleh peserta didik terutama dalam menjamin keterlaksanaan layanan pasien yang berkualitas serta menjamin keberadaan peserta didik bukan merupakan pihak yang didaya-gunakan karena ketidak-cukupan tenaga atau dianggap sebagai tenaga gratisan. Disamping itu, preseptor juga diperlukan untuk mengurangi stress yang mungkin dialami oleh peserta didik sebagai lulusan sarjana keperawatan baru yang belum mengenal dunia kerja sebenarnya serta untuk menjamin bahwa tanggung jawab tidak sepenuhnya berada pada peserta didik, tidak diberikan secara lebih dini atau tidak seharusnya diberikan secara kurang tepat. Yang terakhir, tentu saja untuk mengurangi resiko pekerjaan terjadi pada peserta didik dan pasien terutama pada lingkungan layanan kesehatan yang lebih kompleks. Beban studi pada program profesi ini adalah 36 sks (dari yang sebelumnya hanya 25 sks (kurikulum 1998). Dalam menerapkan KBK profesi, seluruh komponen profesi (staf akademik dan staf dari wahana praktik) harus terlibat secara aktif dan melakukan berbagai kegiatan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, sampai dengan mengevaluasi dan membuat keputusan tentang kompetensi dan kewenangan yang dijalankan peserta didik. Dengan penetapan keputusan tersebut peserta didik dinyatakan layak atau tidak layak mengemban peran dan fungsi dengan sebutan profesi ners. Selanjutnya, setelah dinyatakan selesai dan memenuhi syarat sebagai ners, maka dilakukan uji 266 AIPNI
kompetensin (exit exam) sebelum peserta didik di proses dalam yudisium kelulusan sebagai ners. Berikut ini akan dijelaskan tentang tahapan kegiatan program profesi, mulai dari tahap persiapan, implementasi dan proses bimbingan yang sesuai dalam KBK profesi sampai pada kegiatan mengevaluasi kompetensi. Disamping itu, karena pendekatan proses bimbingan masih merupakan metoda atau model yang baru dalam pendidikan keperawatan, maka bahasan tentang model bimbingan diberikan secara rinci. Tujuannya agar terdapat pemahaman yang sama dari seluruh pengelola dan pelaksana program profesi tentang bagaimana model bimbingan harus diberikan agar tujuan pelaksanaan kompetensi yang disertai dengan kewenangan dari peserta didik dapat dicapai. A.
FASE PERSIAPAN
Tahap ini merupakan periode dimana pemahaman tentang pelaksanaan kegiatan program profesi harus tumbuh sebelum tahap implementasi program profesi dijalankan. Tahap persiapan terdiri dari ketentuan pelaksanaan praktik; persyaratan pelaksanaan praktik; profil yang harus dimiliki oleh lulusan program profesi; kompetensi yang harus dicapai selama program profesi; mata kuliah yang harus dilaksanakan pada program profesi; penerapan hubungan kompetensi dengan mata kuliah dan beban studi; wahana praktik dan pencapaian kompetensi. A. 1 Ketentuan pelaksanaan praktik Fokus implementasi pada pencapaian kompetensi peserta didik. Beban studi : 36 sks (PP no 14 / 2010 tentang pendidikan kedinasan, pasal 1 ayat 1 & 2 tentang pendidikan profesi serta pasal 5 ayat 2 & 3). Beban studi yang dirancang secara nasional adalah 60% dari 36 sks = 22 sks untuk kompetensi utama dan 20% kompetensi global serta 20% untuk kompetensi pendukung (penciri institusi). Kompetensi global meliputi kemampuan memberikan asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS, trauma, Flu babi (H1N1), Flu Burung (H1N5), asuhan keperawatan pada kondisi emergensi dan darurat masal. Selain itu, kemampuan menggunakan teknologi informasi terkini, berbahasa Inggris dengan lancar, serta memiliki kemampuan enterpreuner. Materi ini dapat dimasukkan pada MK tertenu seperti KMB, ANAK, KOMUNITAS, GAWAT DARURAT/ EMERGENSI dengan menambahkan beban studi. AIPNI
267
-
-
-
-
AIPNI
Demikian juga kompetensi penciri institusi seandainya dapat terakomodasi kedalam MK yang sudah ada. Terbagi menjadi 2 semester (ditambah 1 semester yang terintegrasi pada semester 8 program akademik). Penerapan KBK profesi disesuaikan dengan upaya pencapaian Visi dan misi institusi yang mencirikan kekhasan dari institusi tersebut. Mahasiswa yang akan masuk klinik telah lulus uji masuk klinik yang diadakan oleh institusi pendidikan bekerjasama dengan RS terkait. Minimal ketrampilan klinik yang harus lulus adalah: i. Pemeriksaan fisik. ii. Prosedur pemberian obat secara 12 benar. iii. Pemberian oksigen, suksion, nebulisasi, fisioterapi dada dan postural drainage. iv. Prosedur pemasangan infus dan enteral. v. Prosedur pemasangan kateter urin. vi. Prosedur pemasangan selang naso gastrik (NGT). vii. Prosedur pencegahan cedera. viii. Resusitasi Jantung Paru (basic life support = BLS). ix. Perawatan luka x. Pemberian transfusi darah dan produknya. xi. Prosedur pencegahan infeksi nosokomial. xii. Pendokumentasian dan pelaporan. Ketrampilan tambahan lain yang diujikan berdasarkan kebutuhan RS atau ruangan setempat yang spesifik. Sebagai contoh: jika akan menempatkan peserta didik di RS Bersalin, maka kompetensi pemasangan kateter urin untuk memicu kontraksi uterus dan pemeriksaan Leopold harus lulus dan dimiliki oleh peserta didik, sedangkan jika akan menempatkan peserta didik di RS jiwa, maka beberapa kompetensi seperti berkomunikasi terapeutik dan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) harus dimiliki terlebih dahulu sebelum masuk ke wahana praktik tersebut. Kompetensi utama dapat dicapai di RS tipe A. B, dan B pendidikan sedangkan kompetensi pendukung dan lainnya dapat dilaksanakan di RS tipe C atau tatanan layanan kesehatan lain yang sesuai. Selama periode program profesi, semua penugasan yang sifatnya tertulis diminimalisasi sehingga penugasan tertulis hanya ditujukan untuk kepentingan langsung kegiatan klien seperti pendokumentasian dan laporan, serta presentasi kasus. 268
A. 2 Persyaratan pelaksanaan praktik -
Wahana praktik memiliki kasus yang diperlukan untuk pencapaian kompetensi. Pembimbing klinik yang berfungsi sebagai preseptor / mentor sudah memiliki sertifikat pelatihan Clinical Instructur (CI) dan preseptor. Setiap ruangan tempat mahasiswa praktik tersedia pembimbing klinik atau perawat senior untuk menjadi PRESEPTOR / MENTOR . Tersedia uraian tugas dan kewenangan Preseptor /Mentor. Tersedia pedoman praktik di setiap stase. Tersedia buku prosedur tindakan keperawatan. Tersedia buku log untuk mahasiswa. Setiap mahasiswa memiliki ”nursing kit” .
A. 3 Profil yang harus dimiliki lulusan program profesi a. b. c. d. e. f.
Care Provider (Pemberi asuhan keperawatan) Community Leader (Pemimpin komunitas dimanapun beraktifitas) Educator (Pendidik kesehatan kepada sistem klien) Manager (Pengelola asuhan) Researcher (Peneliti Pemula) Profil lain yang mendukung visi / penciri institusi.
A. 4 Kompetensi yang harus dicapai selama program profesi a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. AIPNI
Melakukan berkomunikasi efektif. Membantu melaksanakan pendidikan kesehatan. Mengelola administrasi keperawatan. Berpartisipasi aktif sebagai anggota tim. Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktek keperawatan. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di klinik dan di komunitas dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai sumber-sumber etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan Mampu menjalin hubungan interpersonal Mampu melakukan penelitian sederhana sebagai peneliti pemula 269
k. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau belajar sepanjang hayat. Sub-kompetensi / unit kompetensi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
AIPNI
Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam memberi asuhan Mampu menerapkan pengetahuan, kerangka etik dan legal dalam sistem kesehatan yang berhubungan dengan keperawatan Mampu membuat keputusan etik Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai sumbersumber etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik *) Mampu menjamin kualitas asuhan holistik secara kontinyu dan konsisten *) Mampu menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif Mampu menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien *) Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya *) Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan dalam praktik Mampu mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan SOP *) Mampu berkolaborasi dalam berbagai aspek untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan klien *) Mampu melaksanakan terapi modalitas sesuai dengan kebutuhan *) Mampu mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi menjamin kualitas dan manajemen resiko Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan *) Mampu berkolaborasi dalam kegiatan pelayanan keperawatan *) Mampu memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan *) Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan dalam praktik *) Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang aman
270
19.
Mampu menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim dan pemberian asuhan keperawatan dengan mempertahankan hubungan kolaboratif *) 20. Mampu merancang, melaksanakan proses penelitian sederhana serta memanfaatkan hasil penelitian dalam upaya peningkatan kualitas asuhan keperawatan. 21. Mampu mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan. 22. Mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang keperawatan dan kesehatan. 23. Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional 24. Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan. 25. Mampu mengembangkan potensi diri untuk mempertahankan kompetensi (deskriptif) Keterangan: *) menerapkan kewenangan melakukan, diperoleh secara bertahap sesuai dengan program mentoring dan preseptoring.
AIPNI
271
A. 5 Kegiatan fokus mata kuliah yang diberikan untuk mencapai unit kompetensi UNIT KOMPETENSI 1. Mampu melakukan 1. komunikasi yang 2. efektif dalam memberi asuhan 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 2. Mampu menerapkan pengetahuan, kerangka etik dan legal dalam sistem kesehatan yang berhubungan dengan keperawatan. 3. Mampu membuat keputusan etik
4. Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai AIPNI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. i. ii.
FOKUS MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK Konsep komunikasi secara umum Perspektif, Trend dan isu komunikasi dalam pelayanan kesehatan Faktor - faktor yang mempengaruhi komunikasi Pengaruh faktor budaya dalam komunikasi (klinik dan komunitas) Komunikasi dalam pelayanan kesehatan Khususnya komunikasi multidisiplin Konsep komunikasi terapeutik Menghadirkan diri secara terapeutik Tahap – tahap komter Tehnik – tehnik komter Hambatan dalam komter Komunikasi terapeutik pada kondisi khusus dan berbagai rentang usia Penerapan etika RS, etika layanan keperawatan, etika profesi Penerapan kode etik keperawatan Mempertahankan hak pasien Profesionalisme keperawatan Hukum kesehatan. Pengambilan keputusan etik terkait pasien Prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan : Malpraktik, neglected, pertanggunggugatan (mandiri dan limpahan), pertanggungjawaban, dll Fungsi advokasi Mempertimbangkan latar belakang pasien dan menyesuaikan dalam asuhan yang diberikan. Menerapkan holistic care 272
UNIT KOMPETENSI sumber-sumber etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik. *)
iii. iv.
v.
1. Mampu menjamin kualitas asuhan holistik secara kontinyu dan konsisten *)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
FOKUS MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK pada klien Menerapkan transcultural nursing Menggunakan pendekatan agama, kepercayaan,dan spiritual dalam praktik keperawatan Menghargai keinginan pasien dalam terapi alternatif atau pelengkap (complementary nursing) Menerapkan proses keperawatan Menerapkan konsep Caring, Holism dan Humanism Mempertimbangkan keperawatan lintas budaya Mempertahankan spiritualitas/Religiositas Menerapkan ilmu Keperawatan Klinik & Komunitas Menggunakan Teknologi Informasi dalam keperawatan Mempertahankan kualitas Melakukan pendidikan kesehatan Mempertahankan Hak dan Kewajiban Pasien Melakukan Prosedur Keperawatan dengan handal Menerapkan komunikasi Terapeutik Mempertahankan Patient Safety Mempertahankan Infection Control.
2.
Mampu 1. Menggunakan perangkat komputer dan jaringan menggunakan teknologi dalam mengakses teknologi terkini dalam dan informasi kesehatan keperawatan dan kesehatan. secara efektif 2. Menerapkan klasifikasi intervensi dan outcome keperawatan (NIC-NOC atau lainnya)
3.
Mampu menggunakan proses
AIPNI
1.
Penerapan Keperawatan Maternitas dalam Konteks Keluarga. 273
UNIT KOMPETENSI keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien *)
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
16.
4.
Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya *)
5. AIPNI
Mampu
a. b. c.
FOKUS MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK Penerapan Keperawatan Medikal Bedah Penerapan Keperawatan Anak dalam Konteks Keluarga Penerapan Keperawatan pada lansia Penerapan Keperawatan Kritis dan Gawat Darurat Askep klien dg Gawat Darurat pada Sistem Kardiovaskuler Askep klien dg Gawat Darurat pada Shock dan Trauma Multisistem Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu dan Bencana Penerapan keperawatan Kesehatan Jiwa Penerapan keperawatan Keluarga Penerapan keperawatan Home Care Penerapan keperawatan Komunitas Asuhan Keperawatan pada Kelompok Khusus (Kesehatan kerja, UKS) Mengelola mutu dan resiko asuhan keperawatan Menerapkan terapi modalitas keperawatan pada berbagai kondisi termasuk terapi komplementer. Mengelola asuhan menggunakan pendekatan holistik, preventif, promotif, kuratif, restorative, rehabilitatif, consolation of the dying. Menggunakan hak moral dalam pengambilan keputusan Menerapkan pendekatan etik dalam pengambilan keputusan Mempertimbangkan hak pasien dan keluarga dalam pelayanan kesehatan
Self management of learning 274
UNIT KOMPETENSI menggunakan prinsipprinsip peningkatan kualitas berkesinambungan dalam praktik 10. Mampu mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan SOP *) 11.Mampu mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien *) 12.Mampu melaksanakan terapi modalitas sesuai dengan kebutuhan *)
a. b. c. d.
FOKUS MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK Terlibat aktif dalam diskusi kasus klien Aktif dalam kegiatan ilmiah Membaca artikel ilmiah keperawatan. Mengikuti kursus, pelatihan tentang asuhan keperawatan.
Menerapkan keterampilan-keterampilan teknis keperawatan (keterampilan dasar dan keterampilan khusus) sesuai dengan tingkat usia di setiap tatanan pelayanan kesehatan.
1. Membahas secara ilmiah tentang kondisi klien dengan profesi lain. 2. Memberikan asupan dan saran kepada profesi lain terkait kondisi pasien.
1. Menerapkan terapi komplementer seperti massage, terapi sentuhan, pernapasan efektif, herbal. 2. Menerapkan terapi keperawatan holistik seperti yoga pranayama, meditasi 3. Menerapkan terapi modalitas seperti terapi kelompok, terapi keluarga, terapi perilaku 13.Mampu 1. Mengkaji situasi pelayanan / asuhan mempertahankan keperawatan. lingkungan yang aman 2. Mengikuti alur penanganan pasien secara konsisten melalui 3. Mengorganisasikan kegiatan layanan penggunaan strategi 4. Menerapkan pengelolaan kasus. menjamin kualitas dan 5. Mengendalikan kualitas asuhan keperawatan manajemen resiko 14.Mampu melaksanakan 1. Mempertahankan Keselamatan dan kesehatan pelayanan kesehatan kerja (K3) sesuai dengan kebijakan 2. Melaksanakan kegiatan berdasarkan SOP yang berlaku dalam 3. Menerapkan prinsip bekerja dengan benar AIPNI
275
UNIT KOMPETENSI
FOKUS MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK dalam asuhan keperawatan. 4. Memberikan tindakan keperawatan yang diperlukan dalam mempertahankan K3
bidang kesehatan *)
15.Mampu berkolaborasikan pelayanan keperawatan *)
1.
Membahas tentang terapi klien dengan tim medik. 2. Mempertahankan kepentingan klien jika terdapat dilema tentang terapi. 3. Membahas tentang diet dan nilai2 lab yang relevan. 4. Mempertimbangkan kebutuhan gizi untuk anak, klien dewasa, ibu hamil, dan masyarakat.
16.Mampu memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan *)
1.
Menerapkan dinamika kelompok (team building) 2. Memberikan pengarahan pada bawahan atau anggota tim. 3. Menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai untuk klien, keluarga, sejawat, dan masyarakat. 4. Menggunakan pendekatan sistematis dalam mengelola konflik, memperkenalkan perubahan.
17.Mampu mewujudkan 1. Berkomunikasi Profesional dan kaitannya lingkungan bekerja yang dengan Pelayanan Kesehatan / Keperawatan aman 2. Berkomunikasi dalam konteks sosial dan keaneka ragaman Budaya serta Keyakinan 3. Mempertahankan K3. 4. Berkolaborasi dengan sejawat, senior, atau profesi lain. 18.Mampu menggunakan 1. Menerapkan pola komunikasi efektif untuk keterampilan kepentingan kepuasan pelanggan, dalam interpersonal yang berkolaborasi dan kerja tim. efektif dalam kerja tim 2. Membina hubungan kerja secara baik dengan dan pemberian asuhan pihak lain yang terkait. AIPNI
276
UNIT KOMPETENSI
FOKUS MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK
keperawatan dengan mempertahankan hubungan kolaboratif *) 19.Mampu merancang, melaksanakan proses penelitian sederhana serta memanfaatkan hasil penelitian dalam upaya peningkatan kualitas asuhan keperawatan. 20.Mampu mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembang kan asuhan keperawatan 21.Mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang keperawatan dan kesehatan. 22.Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional 23.Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan 24.Mampu mengembangkan potensi diri untuk mempertahankan kompetensi (deskriptif)
AIPNI
1. Mengidentifikasi fenomena klien dan lingkungan 2. Menyusun rumsan masalah dan tujuan penelitian. 3. Mengembangkan instrumen penelitian 4. Melakukan pengumpulan data 5. Menganalisis data 6. Mendesiminasi dan publikasi hasil penelitian. 1. Menyelesaikan masalah klien secara efektif dan efisien serta sistematis. 2. Menindak lanjuti hasil dari penyelesaian masalah klien. 1. Menggunakan perangkat komputer dan jaringan dalam mengakses teknologi terkini dalam keperawatan dan kesehatan 2. Menerapkan klasifikasi intervensi dan outcome keperawatan (NIC NOC atau lainnya) 1. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan. 2. Terlibat dalam diskusi tentang layanan kesehatan dan keperawatan.
1.
Melakukan proses pembelajaran sepanjang hayat 2. Mewujdkan perubahan yang positif untuk kepentingan klien, layanan, dan profesi.
277
A. 6 Penerapan hubungan kompetensi dengan mata kuliah dan beban studi. - Melakukan berkomunikasi efektif - Membantu melaksanakan pendidikan kesehatan - Mengelola administrasi keperawatan - Berpartisipasi aktif sebagai anggota tim. - Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktek keperawatan. - Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di klinik dan di komunitas.
Dilakukan untuk kegiatan: (24 sks-kurikulum inti) - Keperawatan Medikal Bedah (5 sks). - Keperawatan Anak (2 sks). - Keperawatan Jiwa (2 sks). - Keperawatan Maternitas (3 sks). - Keperawatan Kedarurat-gawatan (2 sks). - Keperawatan Komunitas / kelg (4 sks). - Keperawatan Gerontik (2 sks) - Penerapan manajemen kepr (2 sks). Beban studi yang dimuat dalam kurikulum ini adalah 60% (inti), sedangkan sisanya 20% materi isu global (dapat dimasukkan dalam beban studi MK KMB, Anak, atau lainnya) serta 20% penciri institusi dapat dimasukan kedalam MK yang ada atau membuat MK baru yang sesuai).
- Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan. - Mampu menjalin hubungan interpersonal. - Mampu melakukan penelitian sederhana sebagai peneliti pemula. - Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau belajar sepanjang hayat.
AIPNI
278
A. 7 Wahana praktik dan pencapaian kompetensi Kompetensi Utama Pendukung / isu global Lain2 (penciri institusi)
Wahana praktik RS tipe A, B, B pendidikan dan wahana di komunitas. RS tipe A, B. B pendidikan, C Sesuai kebutuhan
Semua wahana praktik yang digunakan harus dilandasi oleh kesepakatan kerjasama yang bersifat saling menguntungkan, meliputi kegiatan Tridarma. Kegiatan ini selain untuk meningkatkan proses belajar peserta didik di wahana praktik, tetapi juga diharapkan dapat mewujudkan peningkatan layanan yang berkualitas sebagai hasil kontribusi dari peserta didik, pembimbing akademik, dan para preseptor/ mentor. Kegiatan Tridarma dalam pendidikan dilaksanakan melalui pelibatan aktif kedua pihak dalam proses belajar peserta didik baik pemberian asuhan, kegiatan ilmiah seperti diskusi kasus, presentasi kasus, seminar kecil tentang pasien atau ilmu dan teknologi kesehatan / keperawatan terkini. Pada pelaksanaan Tridarma kedua penelitian, pihak pendidikan dan peserta didik mengidentifikasi fenomena pasien atau klinik yang terjadi dan harus segera dicari solusinya, kemudian disusun dalam bentuk proposal penelitian atau proyek dengan melibatkan pihak pelayanan. Setelah itu, pengumpulan data dilakukan untuk dianalisis oleh kedua pihak yang terlibat dalam kegiatan penelitian ini. Pelaksanaan Tridarma ketiga yaitu pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan oleh pihak pendidikan bersama pelayanan dengan mengembangkan program-program pelatihan untuk para perawat, dan keluarga pasien atau pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga. Selain itu, pengembangan model pendekatan pada pasien yang kemudian diterapkan secara terrencana dan sistematis dapat menjadi sebuah bentuk pengabdian masyarakat yang bermakna dari pihak pendidikan kepada pihak pelayanan.
AIPNI
279
A. FASE PELAKSANAAN B. 1 Komposisi stase:
I
II
III
IV
V
VI VII
VIII
IX
X
XI
.
Semester 1
Semester 2
Semester 3
Matrik diatas merupakan contoh blok praktik. Stase I sd VIII merupakan kegiatan praktik mentoring/preseptoring untuk kurikulum inti program studi pendidikan profesi ners. Sedangkan stase IX sd XI merupakan tambahan stase untuk mengakomodasi kompetensi pendukung dan lain2 apabila tidak dapat diintegrasikan kedalam 8 stase. Pelaksanaan stase lengkap diselesaikan dalam 3 semester, namun pada pelaksanaannya, semester pertama program profesi dapat diintegrasikan ke dalam semester VIII program pendidikan sarjana keperawatan. Catatan: Minimal lama studi untuk program studi pendidikan Ners adalah 2 semester untuk minimal 36 SKS. B. Model-model bimbingan B.2.1 Preceptoring / mentoring Istilah preceptoring dan mentoring sering digunakan untuk maksud yang hampir sama (interchangeably). Perbedaannya adalah; pada program AIPNI
280
mentoring, proses pembimbingan berlangsung lama sedangkan pada preceptoring berdurasi pendek dan pembimbingan diberikan secara intens. Model bimbingan ini merupakan sistem dan proses melimpahkan kewenangan secara bertahap dari para preseptor / mentor kepada peserta didik. Setiap ruang yang dilalui peserta didik harus memiliki pembimbing yang berperan sebagai preseptor / mentor. Tujuannya adalah agar peserta didik menjadi dewasa dan matang dalam profesionalisme keperawatan sehingga ketika lulus mampu menjadi profesional sejati. Tujuan ini dapat dicapai dengan membekali peserta didik suatu program “ANTARA” yang terstruktur dan mendukung sebagai jembatan menuju upaya menghasilkan praktisi yang handal dan kompeten terutama untuk mampu bekerja dalam situasi layanan yang bertingkat tinggi. Pada program pendidikan ners ini lebih sesuai dengan menggunakan istilah preseptor karean durasi hanya kurang lebih satu tahun dan berlangsung secara intensif. Proses belajar merupakan proses dua arah. Peserta didik memiliki akontabilitas sendiri karena preseptor tidak memiliki akuntabilitas untuk mewakili peserta didik. B.2.2 Preseptee (peserta didik) Peserta didik harus merupakan seseorang yang telah dibekali dengan kompetensi yang diperlukan dan mahir untuk menjalankannya, sehingga dapat berfungsi sebagai praktisi yang akuntabel. Oleh karena itu, semua peserta didik yang akan berperan sebagai preseptee adalah individu yang baru akan memasuki dunia nyata dan memerlukan bimbingan namun telah memiliki seluruh kompetensi yang diperlukan. Kebutuhan akan preseptor terjadi karena upaya untuk mempertahankan layanan pasien yang berkualitas dan keberadaan peserta didik tidak merupakan pihak yang didaya-gunakan karena ketidak-cukupan tenaga atau dianggap sebagai tenaga gratisan. Sebaliknya, preseptor juga diperlukan untuk mengurangi stress yang mungkin dialami oleh peserta didik sebagai lulusan sarjana keperawatan baru yang belum mengenal dunia kerja sebenarnya. Disamping itu, keberadaan preseptor juga untuk menjamin bahwa tanggung jawab tidak sepenuhnya berada pada peserta didik, tidak AIPNI
281
diberikan secara lebih dini atau tidak seharusnya diberikan secara kurang tepat. Yang terakhir, tentu saja untuk mengurangi resiko pekerjaan terjadi pada peserta didik dan pasien terutama pada lingkungan layanan kesehatan yang lebih kompleks. Pada program preseptoring / mentoring, proses mempelajari suatu kompetensi sudah diminimalisasi, sebaliknya pada pendidikan ini difokuskan pada penerapan pengetahuan, teori, konsep, sikap, dan ketrampilan kedalam tatanan nyata dengan subyek klien nyata / riil bukan pasien simulasi. Oleh karena itu, keberadaan seseorang yang bertindak sebagai pembimbing dan preseptor bukan hanya memberikan bimbingan tetapi juga melimpahkan sebagian kewenangan yang dimilikinya dalam memberikan asuhan klien kepada peserta didik. B.2.3. Definisi tentang Preseptor: -
-
Preseptor / mentor dapat merupakan seorang dosen yang ditempatkan di tatanan klinik atau perawat senior yang bekerja di tatanan layanan dan ditetapkan sebagai preseptor. Ia harus seorang ahli atau berpengalaman dalam memberikan pelatihan dan pengalaman praktik kepada peserta didik; biasanya seorang perawat praktisi yang bekerja dan berpengalaman di suatu area keperawatan tertentu, yang mampu mengajarkan, memberikan konseling, menginspirasi, serta bersikap dan bertindak sebagai “model peran” untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan individu pemula dalam periode tereantu dengan tujuan tertentu mensosialisasikan pemula kedalam peran baru sebagai profesional”
B.2.4. Kriteria preseptor / mentor 1. Preseptor atau mentor pada pendidikan ners ini seharusnya berpendidikan lebih tinggi dari peserta didik (PP no. 19/2005, pasal 36 ayat 1), minimal merupakan seorang ners tercatat (STR) / memiliki lisensi (SIP/SIK) yang berpengalaman klinik minimal 5 tahun. 2. Memiliki sertifikat kompetensi sesuai keahlian di bidangnya (PP no 19/2005 tentang standar nasional pendidikan, pasal 31 ayat 3 dan pasal 36 ayat 1) . AIPNI
282
3. Telah berpengalaman minimal 2 tahun berturut-turut ditempatnya bekerja dimana ybs ditunjuk sebagai preseptor / mentor sehingga dapat membimbing peserta didik dengan baik. 4. Merupakan model peran ners yang baik dan layak dicontoh karena sikap, perilaku, kemampuan profesionalnya diatas rata2. 5. Telah mengikuti pelatihan pendidik klinik yang memahami tentang kebutuhan 6. peserta didik akan dukungan, upaya pencapaian tujuan, perencanaan kegiatan dan cara mengevaluasinya. B.2.5. Kemampuan preseptor / mentor
Berkomunikasi secara baik dan benar. Model peran profesional. Berkeinginan memberikan waktu yang cukup untuk peserta didik. Pendengar yang baik dan mampu menyelesaikan masalah. Tanggap terhadap kebutuhan dan ketidak-berpengalaman peserta didik. Cukup megenali dan terbiasa dengan teori dan praktik terkini. Kompeten dan percaya diri dalam peran sebagai preseptor / mentor.
B.2.6. Tugas pokok preseptor / mentor
AIPNI
Preseptor / mentor mengidentifikasi kebutuhan belajar klinik peserta didik melalui silabus / Course Study Guide / modul praktik dari institusi pendidikan. Cukup berpengalaman dan kompeten untuk membantu peserta didik menerapkan pengetahuan teoritis kedalam praktik. Memperlihatkan komitmen tinggi untuk membimbing peserta didik selama proses belajar klinik berlangsung. Membantu menyelesaikan masalah yang bersifat transisi peran dari peserta didik menjadi ners kompeten yang dihadapi oleh peserta didik. Bersama peserta didik memformulasikan tujuan belajar untuk menjembatani masalah transisional tersebut diatas. Menyelesaikan masalah, membantu membuat keputusan dan menumbuhkan akuntabilitas peserta didik selama proses belajar. 283
Memfasilitasi sosialisasi profesional peserta didik kedalam peran profesi ners peserta didik. Memberikan umpan balik secara terus menerus dan periodik pada peserta didik terkait kemajuan atau kelemahan peserta didik selama belajar di klinik. Berperan sebagai narasumber dalam memberikan dukungan personal dan profesional kepada peserta didik. Membantu peserta didik dalam mengkaji, memvalidasi, serta mencatat pencapaian kompetensi klinik peserta didik.
B.2.7. Metoda pembelajaran peserta didik Beberapa metoda pembelajaran peserta didik diinisiasi dan fasilitasi oleh preseptor/ mentor di setiap stase, meliputi : - Pre dan post conference. - Tutorial individual yang diberikan preseptor. - Diskusi kasus. - Seminar kecil tentang kasus atau IPTEK kesehatan/keperawatan terkini. - Pendelegasian kewenangan bertahap (lampiran 1.) - Problem Solving for Better Health (PSBH). - Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan. - Laporan kasus dan overan dinas. Pemilihan metoda disesuaikan dengan tujuan pencapaian kompetensi dan lama waktu program preseptoring sudah berlangsung. B.2.8.Pelaksanaan kegiatan program mentoring/ preseptoring a. Persiapan sebelum melakukan program preseptor. Setiap peserta didik yang ditempatkan di RS tertentu sebagai wahana praktik harus menjalani beberapa hal yang merupakan kegiatan wajib yaitu: - Melakukan kegiatan orientasi RS dan ruang rawat dan menerima buku pedoman preseptorship dan program kegiatannya. Memberikan waktu pada peserta didik untuk mendalami ruang rawat dan kliennya pada saat orientasi. - Menjalani latihan yang diadakan oleh institusi pendidikan bekerjasama dengan RS selama 2 hari. Pelatihan informal ini meliputi diseminasi informasi terkait berbagai hal, seperti berikut: AIPNI
284
kebijakan yang berlaku di RS dan ruang rawat dimana peserta didik ditempatkan. sifat layanan yang diberikan. jenis dan kriteria pasien yang dirawat. aturan dan ketentuan apabila menghadapi situasi tidak diharapkan seperti klien jatuh, salah memberikan obat, kebakaran, dll. kedudukan dan posisi preseptor dan peserta didik.
- Melakukan pertemuan formal dengan preseptor dan manajer ruang rawat, untuk: Mendiskusikan peran preseptor dan harapan peserta didik. Berbagi informasi tentang tujuan dan luaran proses belajar peserta didik berdasarkan pengalaman lalu, kualifikasi preseptor dan kemampuan belajar peserta didik. Menetapkan jumlah jam tatap muka untuk berdiskusi antara preseptor dan peserta didik. Menetapkan kesepakatan periode dan tanggal evaluasi / review peserta didik. Menyepakati kontrak belajar
b. Pelaksanaan kegiatan program preseptorship. Sebelum peserta didik memulai kegiatan praktiknya, manajer ruangan memberikan kepada setiap preseptor/mentor beberapa kasus klien dengan berbagai tingkat ketergantungan dan tingkat kebutuhan dasar yang berbeda. Lazimnya, setiap preseptor/mentor memiliki 4 sd 6 klien yang menjadi tanggung jawabnya. Setiap preseptor/mentor memiliki 2 sampai dengan 3 orang peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. Preseptor/mentor harus memahami karakteristik setiap peserta didik agar ketika melimpahkan sebagian kewenangan yang dimilikinya tidak menyama-ratakan tingkat kemampuan menjalankan kompetensi dari masing-masing peserta didik, walaupun ia harus memiliki asumsi bahwa setiap peserta didik telah memiliki kompetensi yang diperlukan untuk menjadi seorang ners dan telah lulus uji masuk klinik.
AIPNI
285
Mengikuti preseptor dalam mengkaji klien, menghadiri pertemuan tim asuhan, mendokumentasikan, mengoperasionalkan komputer, mengantarkan klien keluar ruang rawat. Memperkenalkan secara extensive pada komunitas klien yang berada di ruangan dimana peserta didik ditempatkan. Secara teratur menghadiri pertemuan dengan perawat ruangan ketika diadakan diskusi kasus. Mendengarkan ners spesialis atau konsultan ketika memberikan ceramah atau pencerahan bagi perawat.
c. Pelimpahan kewenangan dilakukan bertahap melalui: -
Pemberian tugas prosedural, untuk meyakini bahwa peserta didik telah memiliki kemampuan melaksanakan prosedur sesuai dengan tingkat kemahiran ketrampilan yang diharapkan. Pelimpahan kewenangan prosedural dapat diberikan selama minggu pertama dan maksimal sampai minggu kedua. Pemberian klien secara utuh untuk diberikan asuhan oleh peserta didik dimulai dengan klien yang memiliki tingkat ketergantungan yang paling rendah (misal: mandiri). Pelimpahan kewenangan memberikan asuhan dengan tingkat ketergantungan yang paling rendah ini dapat diberikan selama minggu kedua atau maksimal minggu ketiga. Kemudian secara bertahap diberikan klien dengan tingkat ketergantungan lebih tinggi. Setiap setelah melakukan tindakan prosedural atau asuhan, peserta didik diminta untuk selalu melaporkan secara lisan tentang cara melakukan, respon klien, dan hasil tindakan untuk kemudian dievaluasi oleh preseptor /mentor. Pelimpahan kewenangan melaporkan lisan ditumbuh kembangkan dari awal sejak peserta didik menjalani program internship. Kewenangan melaporkan lisan kemudian secara bertahap dilanjutkan dengan melaporkan tertulis dalam bentuk menulis laporan di kartu pasien / kardex dan selalu ditanda tangani oleh preseptor / mentor berdampingan dengan tanda tangan peserta didik. Setiap peserta didik tidak selalu harus memiliki klien dengan jenis ketergantungan yang sama. Preseptor/mentor harus memahami dan meyakini kemampuan peserta didik dalam menerima kewenangan. Apabila peserta didik dinilai belum mampu menerima pendelegasian kewenangan pada tingkat yang lebih sulit, maka ia tidak diperkenankan menerima pendelegasian AIPNI
286
berikutnya sampai ia dianggap sudah mampu untuk menerima kewenangan pada tingkat berikutnya. Peserta didik mengikuti jadwal dinas dari mentor / preseptornya masing-masing sehingga setiap peserta didik mengetahui kemana harus pergi jika mau bertanya, melaporkan, meminta saran, dan mendiskusikan hal-hal tentang kliennya. -
Peserta didik difasilitasi untuk melakukan presentasi, diskusi kasus, seminar kecil diruangan masing-masing sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang harus diperolehnya melalui klien masing2.
d. Hal lain yang harus diperhatikan pada program preseptoring /mentoring. -
-
-
-
Setiap preseptor/mentor memiliki catatan riwayat proses pembelajaran peserta didik, format penilaian proses belajar, dan critical incidence report book untuk mencatat setiap kejadian yang dianggap luar biasa baik atau jelek, kesalahan yang dibuat peserta didik atau kelemahan peserta didik yang mengakibatkan kecelakaan pada diri sendiri, klien, atau orang lain. Selama preseptor / mentor melimpahkan sebagian kewenangan tentang asuhan klien kepada peserta didik, maka tanggung jawab dan tanggung gugat tentang klien tetap berada pada mentor / preseptor. Namun, apabila peserta didik sudah memperoleh kewenangan secara utuh dan menyeluruh terkait klien yang telah didelegasikan, maka tanggung jawab dan tanggung gugat secara internal ruangan telah dimiliki oleh peserta didik. Pencapaian kompetensi berkomunikasi berbahasa Inggris dilakukan dengan memfasilitasi peserta didik untuk melakukan komunikasi berbahasa Inggris baik ketika presentasi, diskusi kasus atau seminar kecil. Preseptor melakukan penilaian kegiatan peserta didik setiap pertengahan proses belajar dan di akhir proses belajar di suatu ruang rawat. Sebelum berpindah ruang rawat / blok / stase, maka dilakukan penilaian / umpan balik tentang peran preseptor oleh peserta didik.
B. 3 Evaluasi kompetensi Setiap kompetensi dievaluasi melalui beberapa cara yaitu: - log book AIPNI
287
- laporan pada preseptor / mentor - proses pelaporan pada dinas berikut - format evaluasi resmi dari pendidikan (direct observational procedure skills test; case test/ uji kasus). - Student Oral Case Analyses (SOCA) - Critical incidence report. Dalam proses belajar, fokus penekanan penguasaan kompetensi ini adalah melalui pendelegasian kewenangan. Disamping itu, ada beberapa kompetensi tambahan yang harus juga dipertimbangkan untuk dimiliki oleh peserta didik karena ybs akan menjadi praktisi. Kompetensi itu adalah berkomunikasi, kemampuan mengembangkan diri dan orang lain (klien), kemampuan mempertahankan lingkungan bekerja yang sehat, aman dan keselamatan, meningkatkan layanan, kemampuan melakukan secara berkualitas, ekualitas dan perbedaan. Evaluasi kompetensi untuk menetapkan kelulusan dari Program Studi dilakukan dalam bentuk uji kompetensi sebelum yudisium. Ketika peserta didik program profesi dinyatakan lulus maka ia diberi sebutan Ners dan kemudian memiliki hak untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). Namun, jika ternyata peserta didik tidak lulus, maka seyogya yang bersangkutan diberi kesempatan untuk mendapatkan remedial dan diuji kembali setelah program remedial selesai.
AIPNI
288
8
PENUTUP
Kurikulum adalah jantung penyelenggaraan pendidikan, oleh karena itu bagian yang sangat vital ini perlu terus di kaji, di telaah dan ditata kembali agar institusi pendidikan berjalan dengan sehat, benar dan sesuai tujuan yang diharapkan dengan senantiasa menyesuaikan perkembangan IPTEK sehingga lulusan pendidikan profesi Ners memiliki kemampuan memberikan layanan kesehatan yang berkualitas. Semenjak adanya himbauan dan tuntutan dari pemerintah tentang penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) disetiap satuan pendidikan maka AIPNI terusmenerus melakukan pengkawalan terhadap pelaksanaan KBK tersebut. AIPNI telah menyusun rancangan buku kurikukum berbasis kompetensi pendidikan sarjana keperawatan tahun 2006 dan telah di sempurnakan untuk digunakan pada tahun 2008. Hingga saat ini kurikulum tersebut telah digunakan secara luas oleh Institusi pendidikan keperawatan di Indonesia dan disempurnakan kembali tahun 2010 ini dengan sebutan Kurikulum Pendidikan Ners. Pada tahun 2014, AIPNI kembali melakukan peninjauan kembali kurikulum Pendidikan Ners, dan hasilnya diharapkan dapat menjadi alternatif atau pun panduan bagi institusi pendidikan Ners dalam mengembangkan kurikulum pada institusinya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA Morrow, K. (1984). Preceptorships in nursing staff development, in Kramer, M. (1993). Preceptorship ploicy: a tool for success, Journal of Continuing Education in Nursing, 24 (6), 274-276. NMC. (2002). Supporting nurses and midwives through lifelong learning. London: NMC. Gaberson, K. B., & Oermann, M. H. (1999). Clinical Teaching Strategies in Nursing. Teaching of nursing. New York: Springer Publishing Company.
AIPNI
289
Lampiran 1.
TATA KELOLA PENDELEGASIAN KEWENANGAN DARI PRESEPTOR KEPADA PESERTA DIDIK
Pendelegasian kewenangan dari preseptor kepada peserta didik merupakan fokus dari proses belajar sehingga kegiatan belajar diarahkan pada penumbuh kembangan peserta didik untuk menjadi ners profesional. Berikut ini dijelaskan tahapan pendelegasian kewenangan yang sifatnya sangat fleksibel dan individual dimana peserta didik yang di anggap belum mampu untuk mendapatkan tahap pendelegasian pada tingkat yang lebih tinggi tidak dipaksakan untuk menerima pendelegasian tersebut. Waktu /mggu
Komponen pendelegasian kewenangan asuhan klien pada setiap stase Tindakan prosedural
1-2 2-3 dst
AIPNI
Ketergantungan mandiri
Ketergantungan minimal
Ketergantungan sedang
Ketergantungan tinggi
V
290
AIPNI
291