PEMETAAN PENDIDIKAN DASAR DI KECAMATAN SELAT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Naskah Publikasi
diajukan oleh Deny Arief Kurniawan 06.11.1226
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
MAPPING OF BASIC EDUCATION IN KECAMATAN SELAT BASED GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM PEMETAAN PENDIDIKAN DASAR DI KECAMATAN SELAT BERBASIS SISTEM INFORMASI Deny Arief Kurniawan Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Kecamatan Selat is one of the Kecamatan in the Kabupaten of Kapuas, and an area of 394.00 km2. Kecamatan Selat has 6 Kelurahan’s, Pulau Telo, Selat Hilir, Selat Hulu, Selat Dalam, Selat Tengah dan Murung Keramat. Channel contained in Kecamatan Selat 27 Elementary School’s, Private Elementary School’s 6, 7 Junior High School’s, Junior High Schools and 4 Private. Kabupaten Kapus Education Office to get information or data of existing schools in the Kabupaten of Kapuas by the data collection program conducted annually. Kabupaten Kapus Education Office very constrained in the use of time to obtain the data for each school. To assist in the performance of the Kabupaten Kapus Education Office realize equality of education services, one way is to develop a GIS (Geographical Information System) Mapping of Basic Education in Kecamatan Selat. GIS (Geographical Information System) Mapping of Basic Education in Kecamatan Selat Administration contains maps and maps School Kecamatan Selat. Map of Kecamatan Selat Administration area capable of conveying information, population and population density. School map can provide information on schools, school search by street name, and search for schools by name Kelurahan. The results of this study is GIS Mapping of Basic Education in Kecmatan Selat able to visualize maps Kecamatan Selat Administration in digital maps, able to visualize maps in the Kecamatan Selat Primary Education of digital maps, able to convey information Elementary and Secondary Schools in the Kecamatan Selat and help in the Admin Office Kecamatan Selat of education to change or update data elementary and junior high schools in the Kecamatan Selat. Keywords: Information, Basic Education, Geography, Maps, Visualization.
1.
Pendahuluan Kecamatan Selat merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten
Kapuas, dengan luas area 394,00 Km2. Kecamatan Selat mempunyai 6 Kelurahan yaitu, Pulau Telo, Selat Hilir, Selat Hulu, Selat Dalam, Selat Tengah dan Murung Keramat. Di Kecamatan Selat terdapat 27 Sekolah Dasar Negeri, 6 Sekolah Dasar Swasta, 7 Sekolah Menengah Pertama Negeri, dan 4 Sekolah Menengah Pertama Swasta. Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas mendapatkan informasi atau data-data sekolah yang ada di Kabupaten Kapuas dengan cara program pendataan yang dilakukan setiap tahunnya. Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas sangat terkendala dalam pemanfaatan waktu untuk mendapatkan data-data setiap sekolah. Untuk membantu kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas mewujudkan pemerataan layanan pendidikan, salah satu cara adalah mengembangkan SIG (Sistem Informasi Geografis) Pemetaan Pendidikan Dasar di Kecamatan Selat. SIG (Sistem Informasi Geografis) Pemetaan Pendidikan Dasar di Kecamatan Selat berisi Peta Administrasi Kecamatan Selat dan Peta Sekolah. Peta Administrasi Kecamatan Selat mampu menyampaikan informasi luas wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk. Peta Sekolah mampu menyampaikan informasi data sekolah, pencarian sekolah menurut nama jalan, dan pencarian sekolah menurut nama Kelurahan. Hasil yang ingin di capai dari penelitian ini adalah SIG Pemetaan Pendidikan Dasar di Kecmatan Selat mampu menvisualisasikan Peta Administrasi Kecamatan Selat secara peta digital, mampu menvisualisasikan Peta Pendidikan Dasar di Kecamatan Selat secara peta digital, mampu menyampaikan informasi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah di Kecamatan Selat dan membantu Admin di Dinas Pendidikan Selat merubah atau memperbaharui data-data Sekolan Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Selat.
2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu (Barry E. Cushing, 1974). Sitem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya (Russel L. Ackof , 1986). Sistem
adalah
seperangkat
bagian-bagian
melaksanakan seperangkat tujuan (Churchman, 2009).
yang
dikoordinasikan
untuk
2.2
Konsep Dasar Informasi Informasi adalah arti dari hubungan dan penafsiran data yang mengijinkan
seseorang untuk membuat keputusan (Lochovsky, 1970). Informasi adalah pemrosesan data yang tampak dalam konteks untuk menyampaikan arti kepada orang lain (Pulschen, 1992). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Murdik, 2009). 2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 2.4
Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS)
adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000: 71-74 ). Sedangkan menurut Anon (2001: 66-68) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). 2.5
Design Sistem Informasi Perancangan sistem informasi adalah suatu fase dimana diperlukan suatu
keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan suatu sistem baru demiterlaksananya aliran informasi. 2.6
Normalisasi Normalisasi adalah proses menghilangkan data berulang dari tabel relasional
dengan memecah tabel relasioanal menjadi tabel yang lebih kecil. 2.7
Peta Peta merupakan penyajian garis dari bentuk ruang dan hubungan antara
berbagai perwujudan yang diwakili (Prihandito, 1988). 2.8
Peta Administrasi Peta Administrasi berisikan peta Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas,
Kalimantan Tengah. Dalam peta ini menyampaikan informasi kepadatan penduduk setiap Kelurahan, luas Kelurahan dan koordinat masing-masing Kelurahan.
2.9
Peta Sekolah Peta sekolah berisikan peta persebaran pendidikan dasar di Kecamatan Selat.
Peta ini menyampaikan informasi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Informasi yang disampaikan antara lain : Nama Kepala Sekolah, jumlah guru, jumlah murid, jumlah murid per-kelas, rasio guru dan murid. 2.10
Perangkat Lunak yang Digunakan MapInfo 10.0, Visual basic 6.0, Global Mapper 10.0
3.
Analisis
3.1
Tinjauan Umum Sistem informasi geografis pemetaan pendidikan dasar di Kecamatan Selat,
dibangun untuk mempermudah mendapankan informasi-informasi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), serta untuk mengetahui persebarannya di Kecamatan Selat. 3.2
Analisis Kelemahan Sistem Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus melakukan analisis terhadap
kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efesiensi dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economic, Control, Effeciency, Services). Tabel 3.1 Analisis Kelemahan Sistem No 1
Faktor
Analisis
Kinerja
Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan
(Performance)
waktu tanggap (respon time) dari sistem. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu sistem tertentu. Response time adalah jumlah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut. Sistem yang digunakan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas dalam menampilkan informasi sekolah masih lamban. Hal itu dapat dilihat dari proses pencarian informasi yang masih manual, tidak memberikan kemudahan dan kecepatan dalam menyampaikan informasi.
2
Informasi (Information)
Kualitas informasi dipengruhi oleh beberapa hal, antara lain : a. Akurat (Accuracy), yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan
dan
tidak
bisa
atau
menyesatkan,
dan
harus
jelas
mencerminkan
maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah datadata asli tersebut. b. Relevan
(Relevancy),
berarti
informasi
harus
memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. c.
Tepat waktu (Timeliness), yaitu informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan.
Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas masih membutuhkan peningkatan kualitas informasi dalam memberikan informasi tentang penyebaran pendidikan dasar di Kecamatan Selat. Informasi yang disampaikan dengan menggunakan sistem lama masih kurang update. 3
Ekonomi
Pertimbangan ekonomi dilakukan dengan melihat seberapa
(Economi)
besar manfaat yang diberikan pada suatu sistem disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan sistem. Pada
sistem
lama,
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
mengimplementasikan memang tidak terlalu besar, tetapi seiring perkembangan teknologi komputer, manfaat yang diberikan dengan menggunakan sistem lama semakin tidak maksimal. 4
Pengendalian
Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan, untuk
(Control)
menghindari terjadinya penyalahgunaan, pengendalian juga berfungsi untuk menjaga keamanan data. Sistem yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas masih kurang dalam keamanan data dalam masalah informasi sekolah. Hal ini dapat dilihat dari data-data sekolah yang hanya disimpan dalam bentuk file di komputer yang berformat .xls dan bisa diakses oleh semua pegawai. Jadi, perlu adanya pengaturan hak akses terhadap data-data
kepada pihak yang berkepentingan yang dapat mengontrol agar kemanan data tetap terjamin. 5
Efisiensi
Efisiensi sering dihubungkan dengan bagaimana sumberdaya
(Efficiency)
dapat digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari hasil output dibagi dengan inputnya. Jadi,
antara
sumber
daya
yang
digunakan
untuk
\
pemeliharaan sistem dengan manfaat yang diberikan oleh sistem harus seimbang. Pada sistem sekarang yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas dalam memberikan informasi sekolah belum efisien, ini dapat dilihat dari sulitnya mendapatkan informasi dan data-data sekolah. Karena informasi dan datadata sekolah disimpan dalam berkas-berkas berbentuk kertas (hardcopy). 6
Pelayanan
Analisis pelayanan adalah analisis yang berhubungan
(Service)
dengan peningkatan terhadap pelayanan yang lebih baik yang diberikan oleh sistem. Fokus analisis pelayanan adalah pada tinjauan sejauh mana kemudahan yang diberikan oleh sistem yang diterapkan untuk menyelesaikan pekerjaan yaitu kemudahan prosedur untuk memperoleh informasi. Selain itu, juga harus didukung dengan kelengkapan informasi yang dihasilkan dari sistem. Sistem yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas secara garis besar masih manual untuk memberikan informasi sekolah. Masih perlu pengembangan untuk hal pelayanan.
3.3
Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan dalam mendukung kinerja sistem,
apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Untuk mengembangkan sistem, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 3.4
Analisis Kelayakan Sistem Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah sistem ini yang
akan diterapkan nanti layak atau tidak. Tentunya tidak lepas dari pertimbangan hasil yang didapat dan biaya yang diperlukan dari sistem baru.
3.5
Analisis Layering Peta Suatu kesatuan peta digital merupakan koleksi dari beberapa layer. Layer
penyusunan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pendidikan Dasar di Kecamatan Selat dengan susunan sebagai berikut: 1. Layer Sekolah Layer sekolah diletakkan paling atas karena objek yang terdapat pada layer ini merupakan simbol, sehingga jika diletakkan ditumpukan layer paling bawah maka simbol-simbol yang terdapat pada layer ini tidak akan terlihat karena tertutup oleh layer yang lain. 2. Layer Jalan Layer jalan ini merupakan data polyline, yang diletakkan di bawah layer sekolah. 3. Layer Kelurahan Layer jalur ini merupakan data polygon, yang diletakkan paling bawah di antara layer-layer yang lain. 3.6
Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan suatu proses yang menggambarkan bagaimana
sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis. 1. Perancangan Data Flow Diagram
Gambar 3.1 DFD Level 0
Gambar diagram di atas menunjukan bahwa SIG ini berinteraksi dengan satu external entity, yaitu Admin. Admin meng-input-kan, merubah data sekolah, Admin juga dapat mengetahui informasi-informasi sekolah. Diagram alir level 1 merupakan turunan diagram level 0 yang menggambarkan aliran data dan detail proses-proses yang akan diintegrasikan ke dalam sistem, seperti pada gambar berikut.
Admin Dinas Sekolah
Input Data Kelurahan Input Data Jalan
Input Data Sekolah
1
2
3
Pengolahan Data Kelurahan
Pengolahan Data Jalan
Pengolahan Data Sekolah
Data Kelurahan
Data Jalan
Data Sekolah
Data Kelurahan
Data Jalan
Data Sekolah
Visualisasi Peta Pendidikan Dasar Data Sekolah
Data Jalan Data Kelurahan
4 Visualisasi Peta Pendidikan Dasar
Gambar 3.2 DFD Level 1 Aliran data yang bersumber dari Admin berupa data sekolah, kelurahan dan jalan yang menghasilkan informasi peta Kecamatan Selat dan informasiinformasi sekolah yang ada di Kecamatan Selat.
3.7
Normalisasi Normalisasi Bentuk Normal Ketiga Informasi Sekolah Nama Sekolah Jenis Nama Kep_sek Jumlah Guru Jumlah Siswa Kelas I Jumlah Siswa Kelas II Jumlah Siswa Kelas III Jumlah Siswa Kelas IV Jumlah Siswa Kelas V Jumlah Siswa Kelas VI Jumlah Siswa Kelas VII Jumlah Siswa Kelas IIX Jumlah Siswa Kelas IX Koordinat X Koordinat Y
Kelurahan Nama Kelurahan Luas Jumlah Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
Jalan Nama Jalan
Gambar 3.3 Bentuk Normal Ketiga 3.8
Rancangan Struktur Tabel Rancangan struktur table bertujuan menentukan tipe data dan ukuran dari
masing-masing table, sehingga data dapat disimpan dengan ukuran tipenya. Rancangan table : 1. Tabel Sekolah Nama Tabel
: sekolah_admin
Fungsi
: Menyimpan data-data Sekolah Tabel 3.2 Struktur Tabel Sekolah Fields
Type
Width
Sekolah
Character
30
Status
Character
6
Kepsek
Character
30
jml_guru
Integer
koordinat_x
Float
koornidat_y
Float
murid_total
Integer
murid_I
Integer
murid_II
Integer
murid_III
Integer
murid_IV
Integer
murid_V
Integer
murid_VI
Integer
lokasi_jln
Character
30
nama_kel
Character
15
2
Float
Luas_HA
Float
PDD_LK
Integer
PDD_PR
Integer
PDD_TOT
Float
KPDTN_HA
Float
Luas_m
2. Tabel Kelurahan Nama Tabel
: fix_kel_utm2
Fungsi
: Menyimpan data-data Kelurahan Tabel 3.3 Struktur Tabel Kelurahan Selat Tengah Fields nama_kel Luas_m
2
Luas_ha
2
Type Character Float Float
PDD_LK
Integer
PDD_PR
Integer
PDD_TOT
Float
KPDTN_HA
Float
3. Tabel Jalan Nama Tabel
: fix_jalan_UTM
Fungsi
: Menyimpan data-data Jalan
Width 15
Tabel 3.4 Struktur Tabel Jalan Fields
Type
nama_jalan 3.9
Width
Character
30
Perancangan Antar Muka 1. Rancangan Struktur Menu
Peta
Edit Data
Laporan
About
Keluar
Gambar 3.4 Struktur Menu 2. Form Peta Wilayah Administrasi
Nilai Koordinat X dan Y Peta
Cetak
LEGENDA INFORMASI PETA
PETA KECAMATAN SELAT
Skala Gambar 3.5 Form Peta Wilayah Administrasi 3. Form Peta Sekolah
Nilai Koordinat X dan Y Peta LEGENDA INFORMASI PETA
PETA SEKOLAH
Skala Gambar 3.5 Form Peta Sekolah 4. Form Login Admin Usernam Password Gambar 3.7 Form Login
Cetak
5. Form Edit Data Sekolah Dasar Daftar Sekolah
Cari
Edit
Data Sekolah Dasar
Gambar 3.8 Form Edit Data Sekolah Dasar 6. Form Report Data SD JUDUL
Semua data-data Sekolah Dasar di Kecamatan Selat Gambar 3.9 Form Report Data SD
4.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1
Hasil Penelitian 1. Peta Administrasi Di form Peta Administrai, Admin disajikan informasi tentang wilayah, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan nama jalan yang ada di Kecamatan Selat. Di form ini, Admin dapat menampilkan peta perlayer dengan cara menyetang layer-layer yang telah tersedia. Di form ini juga terdapat pasilitas zoom in, zoom out, geser, dan cetak peta.
Gambar 4.1 Form Peta Administrasi 2. Peta Sekolah Form Peta Sekolah hampir sama dengan form Peta Administrasi, hanya saja di sini Admin mendanpatkan informasi sekolah (SD/SMP), rincian jumlah murid SD, rincian jumlah murid SMP, dan Admin dapat melakukan pencarian sekolah berdasarkan nama jalan atau pun berdasar nama kelurahan.
Gambar 4.2 Form Peta Sekolah 3. Edit Data Sekolah SD Admin dapat merubah data sekolah dengan terlebih dahulu mencari nama sekolah yang ingin dirubah datanya. Di form ini terdapat tombol cari, reset dan edit.
Gambar 4.3 Form Edit Data Sekolah SD 4. Menu Laporan Menu laporan mempunyai 2 sub menu, yaitu Report Data Sekolah Dasar dan Report Data Sekolah Menengah Pertama. Isi dari reportnya adalah data-data sekolah.
Gambar 4.4 Report Data Sekolah Dasar
Gambar 4.5 Report Data Sekolah Menegah Pertama 4.2
Pembahasan 1. Pengolahan Peta Kecamatan Selat Kelurahan di Kecamatan Selat terdiri dari 6 Kelurahan, yaitu : Pulau Telo, Selat Dalam, Selat Hulu, Selat Tengah, Selat Hilir, dan Murung Keramat. Setiap Kelurahan mempunyai atribut sebagai berikut : nama_kel, Luas_m2, Luas_ha2, PDD_LK, PDD_PR, PDD_TOT, dan KPDTN_HA. Data-data atribut Kecamatan Selat di simpan di fix_kelurahan_UTM.dbf
Gambar 4.6 Atribut Kecamatan Selat
Gambar 4.7 Peta Kecamatan Selat 2. Pengolahan Data Jalan Peta jalan
hanya mempunyai satu atribut, yaitu nama_jalan. Peta jalan
disimpan dengan nama fix_jalan_UTM.dbf
Gambar 4.8 Atribut Jalan
Gambar 4.9 Peta Jalan 3. Pengolahan Data Sekolah Data sekolah terbagi menjadi 2 tabel, yaitu sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Sekolah Dasar Data-data Sekolah Dasar disimpan dalam tabel 1.dbf. Atribut dalam tebel Sekolah Dasar : Sekolah, Status, nama_kepsek, jml_guru, koordinat_x, koornidat_y, murid_total, murid_I, murid_II, murid_III, murid_IV, murid_V, murid_VI, murid_VII, murid_IIX, murid_IX, dan lokasi_jln.
Gambar 4.10 Peta dan Tabel Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Data-data Sekolah Menengah Pertama disimpan dalam tabel fixSLTP.dbf. Atribut dalam tebel Sekolah Menengah Pertama sama dengan tabel Sekolah Dasar.
Gambar 4.11 Peta dan Tabel Sekolah Menengah Pertama
4.
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan: 1. Sistem Informasi Geografi Pemetaan Pendidikan Dasar Kecamatan Selat ini mampu memvisualisasikan peta Administrasi Kecamatan Selat dan peta Pendidikan Dasar Kecamatan Selat. 2. Sistem Informasi Geografi Pemetaan Pendidikan Dasar Kecamatan Selat mampu menyampaikan informasi-informasi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Selat. 3. Sistem Informasi Geografi Pemetaan Pendidikan Dasar Kecamatan Selat mampu melakukan pencarian sekolah menurut jalan dan menurut kelurahan.
4. Sistem Informasi Geografi Pemetaan Pendidikan Dasar Kecamatan Selat mampu membantu Admin Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas untuk merubah atau memperbaharui data-data sekolah. 5. Sistem Informasi Geografi Pemetaan Pendidikan Dasar Kecamatan Selat dapat
membantu
Dinas
Pendidikan
Kabupaten
Kapuas
mengambil
keputusan untuk memperbaharui bangunan atau menambah ruang kelas sekolah serta menambah tenaga pengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Banata. 2010, Global Mapper 10 | Geo GIS http://www.banata.net/2009/03/02/globalmapper-10/, diakses tanggal 3 November 2011 Budianto, Eko. 2004. Sistem Informasi Geografis Menggunakan MapInfo; Yogyakarta: Penerbit Andi. Himawan, Danang. 2010. Sitem Informasi Geografi Obyek Wisata di Kabupaten Kebumen; Yogyakarta: Skripsi Amikom Kabupaten Kapuas, Badan Pusat Statistik. 2010. Kapuas Dalam Angka 2010; Kuala Kapuas: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Kecamatan Selat, Koordinator Statistik. 2010. Kecamatan Selat Dalam Angka Tahun 2010; Kuala Kapuas: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Riyanto. , Putra, Prilnali Eka. , Indelarko, Hendi . 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web; Yogyakarta : Gaya Media Setiawati, Ni Made Rizki Waroka. 2010. Sistem Informasi Geografis Distribusi Sampah Untuk Menanggulangi Banjir; Yogyakarta: Skripsi Amikom TatukGIS.
2011,
TatukGIS
Developer
Kernel
http://www.tatukgis.com/Products/DeveloperKernel.aspx,
(GIS diakses
SDK)
tanggal
19
Desember 2011 Widyatmaka,
Febrio
Sapta.
2010,
Registrasi
Koordinat
Geografis
Ditakuti
http://garasipeta.wordpress.com/2010/06/15/registrasi-koordinat-geografisditakuti/#more-43, diakses tanggal 10 November 2011