SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN GANGGUAN SPEEDY DAN TELPON BERBASIS WEB DI PT. TELKOM CABANG TARAKAN
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh IRSYAN 09.11.2887
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN GANGGUAN SPEEDY DAN TELPON BERBASIS WEB DI PT. TELKOM CABANG TARAKAN Irsyan1), Erik Hadi Saputra2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email:
[email protected] 1),
[email protected] 2 ) 2)
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalahnya adalah “Bagaimana membuat suatu sistem informasi geografis yang dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data wilayah dan gangguan speedy dan telpon pada PT. Telkom Cabang Tarakan agar didapatkan system informasi yang efektif dan efisien?” Maksud dan tujuan yang ingin dicapai adalah: Membuat suatu system informasi geografis yang dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data wilayah dan gangguan speedy dan telpon pada PT. Telkom Cabang Tarakan agar didapatkan system informasi yang efektif dan efisien, sehingga dapat mengurangi terjadinya gangguan oleh pelanggan dan menyajikan informasi yang akurat.
Abstract PT. Telkom is a service provider and the largest telecommunications network in Indonesia, which has millions of customers. In the execution certainly encountered many obstacles, among others disorders experienced by customers. The number of complaints that go to make PT. Telkom difficulties to recapitalize data per lie within the region and locate the interference. With the Database owned PT.Telkom can help employees merekap data per region and minimize the disruption need for geographic information system that can accommodate the data region of the customer who reported the complaint, so PT. Telkom can evaluate which areas are prone to interference. The method used in system design is PIECES and the programming language used is PHP and MySQL for the database. The other supporting software is used to design the user interface photoshop and Sublime Text Editor for writing software programs. This system features a map of the fire and use the google maps fusion google maps table for display layout. The output of the system is the admin user and the public. While the administrators can process data in the form of a data network area polygon on the map and general user can input data interference region is data point or points on the map. Keyword: Information System Geografis, Programming PHP, Mapping
Metodelogi yang digunakan adalah: 1) Wawancara: Dengan adanya surat pengantar dari pihak kampus, maka langsung dilakukan survei ke objek yang dituju yakni PT. Telkom Cabang Tarakan. Di lokasi tersebut juga diajukan pertanyaanpertanyaan terkait dengan cara membuat aplikasi ini. 2) Observasi: Kegiatan ini dilaksanakan untuk pengumpulan data dengan cara penulis perlu terjun ke lapangan dan melakukan observasi terhadap kegiatan yang berjalan dan mengamati pelaksanaanya. 3) Dokumentasi: Yaitu proses pengumpulan data dengan cara mempelajari arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah yang akan dipecahkan. 4) Kepustakaan: Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan teori yang mengacu sebagai landasan teori dalam pemecahan masalah. Dari penelitian pustaka ini diharapkan memperoleh landasan teoritis tentang konsep dasar sehingga apa yang di uraikan pada tujuan penulisan tugas akhir dapat dicapai.
1. Pendahuluan Berdasarkan wawancara langsung dengan Staff Telkom Cabang Tarakan dapat disimpulkan bahwa banyaknya keluhan yang masuk membuat PT. Telkom Cabang Tarakan kesulitan untuk merekap data dan mengetahui letak gangguan. Database yang dimiliki PT. Telkom Cabang Tarakan ini bisa membantu karyawan merekap data dan meminimalisir gangguan tersebut perlu adanya sistem informasi geografi yang mampu menampung data wilayah dari pelanggan yang melaporkan keluhan, dengan begitu PT. Telkom Cabang Tarakan dapat mengevaluasi daerah mana yang rawan terjadi gangguan.
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem Terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.[1]
1
Informasi dapat diperoleh dari sisitem informasi (information Systems) atau disebut juga dengan processing system atau information processing system atau information-generating systems. Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis adalah suatu sisitem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan.[1]
2.6 Pengertian Informasi Informasi di definisikan sebagai berikut : Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.[1] 2.7 Pengertian Sistem Informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. 3. Pembahasan 3.1 Analisis PIECES Untuk mengembangkan sistem informasi ini diperlukan analisis kelemahan agar bisa memetakan masalah yang ada dan mendapatkan hasil yang maksimal. Ada beberapa metode untuk menganalisis sistem, diantaranya adalah metode analisis PIECES (peformance, information, economic, control, eficiency, dan service). Dalam mengidentifikasi masalah ini harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan pelayanan.
2.2 Pengertian SIG Berbasis WEB SIG berbasis web adalah sebuah aplikasi sistem informasi geografis yang dapat dijalankan dan diaplikasikan pada suatu web browser . Aplikasi tersebut bisa dijalankan dalam suatu jaringan global yaitu internet, dalam suatu jaringan lokal atau jaringan LAN, dan dalam suatu komputer yang memiliki web server (Eddy, 2007: 25).
Tabel 3. 1Hasil analisis kinerja
2.3 Model Arsitektur Client Server Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi computer menjadi client dan server. Server yang bertugas memberikan layanan kepada terminalterminal lain (client) yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Pada model arsitektur ini client tidak dapat berfungsisebagai server, tapi server dapat berfungsisebagai client. Pada dasarnya client server dibentuk oleh tiga komponen dasar yaitu : client, middleware dan server.[2]
Variabel
Throughput
2.4 Pengertian PIECES (Sistem Analisis) Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control,Efficiency, Service). Analisis dilakukan pada sistem informasi lama yang akan dibuat perubahan sistem baru. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah dan akhirnya dapat ditemukan masalah utamanya.[3]
Response time
Penjelasan Waktu tanggap dalam penanganan gangguan yang terjadi makin bertambah, hal ini dibuktikan dengan waktu tunggu pelayanan perbaikan yang membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam bahkan lebih, belum lagi untuk mencocokkan Rumah Kabel yang terkena gangguan karena masih dilakukan secara manual. Panjangnya proses penanganan gangguan karena dimulai dari proses pencatatan, kemudian dta di salin ke Microsoft exel, pencarian lokasi Rumah Kabel dan terahir pengiriman petugas untuk menangani gangguan yang terjadi.
Tabel 3. 2Hasil analisis informasi Variabel
2.5 Pengertian Basis Data Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau symbol).[4]
Akurasi
Relevan
2.1 Pengertian Normalisasi Proses normalisasi merupakan metode yang formal/ standard dalam mengidentifikasi dasar relasi bagi primary keynya (atau candidate key dalam kasus BCNF), dan dependasi fungsional diantara atributatribut dari relasi tersebut.[4]
Ketepatan Waktu
2
Penjelasan Informasi data yang telah dicatat belum tentu akurat karena masih menggunakan sistem manual. Misalnya terjadi kesalahan dalam penulisan Nomor Tiket ataupun alamat karena laporan dilakukan dengan telepon. Informasi yang dihasilkan belum cukup relevan, karena belum bisa menampilkan lokasi gangguan untuk penanganan selanjutnya. Informasi yang diterima belum bisa dihasilkan tepat pada waktunya (lambat), tidak dapat langsung mengetahui dimana letak Rumah Kabelnya.
3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Flowchart
Tabel 3. 3Hasil analisis ekonomi Variabel
Penjelasan Dengan sistem yang terkomputerisasi nantinya dapat mengurangi beban biaya diantaranya meminimalkan penggunaan kertas, meminimalkan tempat penyimpanan data, tenaga petugas yang dibutuhkan lebih sedikit karena sebagian besar pekerjaan sudah diselesaikan oleh sistem.
Biaya dan Manfaat
Tabel 3. 4Hasil analisis control Variabel
Keamanan data
Penjelasan Data laporan gangguan speedy atau telepon dari pelanggan yang dimiliki dalam bentuk dokumentasi kertas dirasa kurang aman karena kemungkinan seperti kerusakan kertas, hilangnya kertas dan lain – lain.
Gambar 3.1 Flowchart 3.2.2 Context Diagram
Tabel 3. 5Hasil analisis efisiensi Variabel
Penjelasan Agar informasi laporan gangguan speedy atau telepon dapat disinkronisasi denga cepat, diperlukan banyak sumber daya untuk menentukan dimana letak Rumah Kabel pelanggan yang terkena gangguan karena harus mencari letak rumah kabel secara manual. Waktu dalam proses penanganan gangguan speedy atau telepon dirasa kurang efisien, karena masih menggunakan sistem manual dalam proses pencatatan dan penanganan tersebut.
Sumber daya
Waktu
Gambar 3.2 Context Diagram 3.2.3 Relasi Tabel
Tabel 3. 6Hasil analisis pelayanan Variabel
Pelayanan
Penjelasan Pelayanan saat ini dirasakan kurang oleh pelanggan. Karena semua pekerjaan dilakukan secara manual memakan waktu yang cukup lama, sehingga terjadi antrian pengaduan gangguan dalam proses penanganan gangguan speedy atau telepon.
Gambar 3.3 Relasi Tabel
3
3.3 Implementasi 3.3.1 BlackBox Testing Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Jika ada unit yang tidak sesuai outputnya maka untuk menyelesaikannya, diteruskan pada pengujian yang kedua, yaitu white box testing. Sistem telah diujidan hasilnya sesuai dengan perancangan sebelumnya. Berikut beberapa contoh hasil saat dilakukan pengetesan black boxtesting.
3.3.3.3 Form Menu Gangguan
Gambar 3.6 Form Menu Gangguan 3.3.2 WhiteBox Testing White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kodekode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variable dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan di cek satu persatu dan diperbaiki, kemudian dicompile ulang.
3.3.3.4 Form Menu Utama Admin
3.3.3 Interface 3.3.3.1 Form Login
Gambar 3.7 Form Menu Utama Admin
Gambar 3.4 Form Login
3.3.3.5 Menu Statistik
3.3.3.2 Form Menu Buku Tamu
Gambar 3.8 Menu Statistik 4. Penutup 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta berdasarkan hasil dari rancangan dan hasil dari implementasi sistem, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Adanya sistem informasi webini dapat memberikan kemudahan kepada pihak Telkom untuk menyampaikan info lebih luas dari sebelumnya.
Gambar 3.5 Form Menu Buku Tamu
4
Sistem informasi web ini dapat mempermudah kinerja pihak Telkom dalam melakukan pengolahan data pemetaan wilayah dan gangguan speedy dan telpon. Sistem informasi web ini dapat mempermudah kinerja piahak Telkom dalam proses pencatatan, pemetaan dan laporan data wilayah dan gangguan speedy dan telpon . Sistem informasi web ini dapat menyampaikan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan jelas dan lengkap terhadap informasi yang disampaikan kepada petugas Telkom, pelanggan, ataupun pengunjung.
Daftar Pustaka [1] HM. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. [2]
Soetedjo Dharma Utama. Budi. 2006. Modul Praktikum Pemrograman Client Server dan Sistem Terdistribusi. Yogyakarta: Andi Offset
[3] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset.
4.2 Saran Setelah melakukan evaluasi terhadap system informasi geografis pemetaan gangguan speedy dan telpon yang telah di buat, maka penulis berharap skripsi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan saran-saran: Diharapkan kepada instansi PT. Telkom dapat menggunakan sistem informasi pemetaan gangguan speedy dan telpon ini secara optimal. Pada sistem informasi geografis pemetaan gangguan speedy dan telpon ini perlu dilakukan penambahan fitur GPS untuk mempermudah pengguna dalam pengolahan perbaikan gangguan speedy atau telpon. Keamanan sistem yang harus ditingkatkan untuk mengurangi celah hacker masuk ke sistem
[4]
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.
Biodata Penulis Irsyan, telah menyelesaikan jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian Teknik Komputer dan Jaringandi SMK N 2 Tarakan pada tahun 2009, dan akan memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta pada tahun 2015. Erik Hadi Saputra, memperoleh gelar S1 Teknik Informatika di STIMIK AMIKOM Yogyakarta. S2 Teknik Elektro UGM. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
5