PEMERINTAH KABUPATEN GARUT AKADEMI KEPERAWATAN Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, bahwa dengan rahmat-Nya Buku Panduan Akademik Akper Pemkab Garut tahun ajaran 2013/2014 dapat selesai disusun sesuai dengan rencana. Buku panduan ini berisikan antara lain sejarah Akper Pemkab Garut, struktur
organisasi,
program
D
III
Keperawatan,
pelaksanaan
program
pendidikan,sarana penunjang pendidikan dan lain-lain. Buku ini diharapkan agar peserta didik dapat mempersiapkan diri untuk menjadi peserta didik yang baik dan bertanggung jawab yang akhirnya dapat menjadi seorang perawat profesional pemula. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memilikinya. Garut, September 2013 Direktur Akper Pemkab Garut Ttd. Hj. Sukmawati, S.Sos, S.Kep, Ners, M.Kes NIP. 19620507 198303 2 010
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
2
DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN
.................................................................................
BAB II : STRUKTUR PROGRAM PENDIDIKAN
1
....................................................
BAB III : PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN
7
............................................ 26
BAB IV : PENUNJANG PROGRAM PENDIDIKAN ................................................. 31 BAB V : PENUTUP ................................................................................................ 36 Lampiran1 : Struktur Organisasi Akper Pemkab Garut
................................... 37
Lampiran 2 :Tempat Kerja dan Posisi Lulusan Program Pendidikan Sarjana dan Program Pendidikan D III Keperawatan
........................................................ 38
Lampiran 3 : Struktur Program Pendidikan Akper Pemkab Garut ...................... 40 Lampiran 4 :Pedoman Konversi Nilai
............................................................... 43
Lampiran 5: Tata Tertib Perkuliahan
............................................................... 45
Lampiran 6: Tata Tertib Perpustakaan ................................................................ 47 Lampiran 7 :Tata Tertib Asrama ........................................................................ 49 Lampiran 8 : Tata Tertib Penggunaan Pakaian Seragam .................................... 55
BAB I PENDAHULUAN A.
SEJARAH AKPER PEMKAB GARUT Akper
Pemkab
Garut
merupakan
lembaga
pendidikan
yang
menghasilkan tenaga ahli madya keperawatan. Secara kelembagaan institusi milik Pemerintah Kabupaten Garut (UPTD Dinas Kesehatan Kabupaten Garut) dan secara teknik edukatif dibawah pembinaan Departemen Kesehatan RI. Akper Pemkab Garut didirikan berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten Garut nomor : 393 tahun 1997 tanggal 10 -9-1997 dan izin operasional pendidikan menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : HK Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
3
00.06.1.1.1513 tertanggal 9 Mei 1997, nomor HK. 00.06.1.3.2015 tertanggal 9 Juli 1999 dan nomor HK. 00.06.1.1.03542 tertanggal 25 September 2001dan Nomor : HK.03.2.4.1.05775 tanggal 18 Desember 2006. Akper Pemkab Garut bukan lembaga baru dibidang penyelenggaraan pendidikan keperawatan, karena Akper Pemkab Garut merupakan konversi dari SPK Pemda Garut yang telah didirikan sejak tahun 1982 dengan surat keputusan pendirian pertama dengan SK Menkes RI No: 135/HK.021.1KS/SK/82 tanggal 7 Juni 1982. SPK Pemda Garut yang merupakan cikal bakal berdirinya Akper Pemkab Garut pada saat pertama didirikan belum memiliki bangunan sendiri, tapi menggunakan ruangan milik RSU dr. Slamet Garut dengan fasilitas hanya ruang kepala sekolah, ruang guru merangkap ruang tata usaha, asrama putri, satu ruang kelas satu ruang perpustakaan yang merangkap ruang demonstrasi. Pada tahun 1984, karena RSU dr. Slamet Garut memerlukan banguan tersebut untuk pengembangan ruangan perawatan, maka lembaga ini pindah ke bangunan bekas KOPEM milik Kantor Departemen Kesehatan Kabupaten Garut. Lokasi disini dinilai lebih baik bila dibandingkan dengan sebelumnya, karena selain memiliki halaman yang luas juga memiliki jumlah ruangan kelas dan fasilitas yang lebih lengkap. Fasilitas tersebut diantaranya dua ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang perpustakaan dan asrama siswa. Karena tuntutan makin banyak, bangunan tersebut diperluas, sehingga menjadi empat kelas. Pada tahun 1990/1991 Bp3 SPK Pemda Garut membeli bangunan dari SMP Tunas Harapan seluas 113 tumbak yang berlokasi di Jayaraga. Pada tanah tersebut dapat dikembangkan dari empat ruangan menjadi delapan ruangan. Lokasi ini dipergunakan untuk asrama putra sedangkan asrama putri tetap di KOPEM dan sebagian ngontrak di luar. Pada tahun 1992 mendapat bantuan bangunan dari APBD Tk I Provinsi Jawa Barat. Bantuan tersebut berupa empat ruang kelas, ruang guru, ruang tata usaha, ruang asrama dan Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
4
ruang perpustakaan. Bangunan tersebut ditempatkan dilokasi yang baru yaitu dijalan Proklamasi No. 5 Kampung Ciateul Tarogong Garut, lokasi yang dipakai sekarang. Setelah pembagunan gedung tersebut selesai maka pada tahun 1993 pusat kegiatan pindah ke lokasi yang baru tersebut. Sejak saat itu fasilitas ruang kelas termasuk asrama putra sudah lengkap, sedangkan asrama putra masih memakai bekas SPK di KOPEM. Setelah asrama putri pindah ke jalan Proklamasi maka tanah dan bangunan bekas asrama putra yang berlokasi di Desa Jayaraga dijual kepada Yayasan Karsa Husada. Hasil penjualan itu kemudian digunakan kembali untuk perluasan area wilayah kampus. Pada tahun 1994 dan 1995 mendapat bantuan bangunan dari APBD Tk. I Propinsi Jawa Barat untuk tiga ruangan kelas, asrama putri dan aula. Sedangkan Bp3 pada tahun yang sama juga membangun ruang direktur, ruang senat mahasiswa. Sampai tahun ajaran 2005 pembangunan fisik terus dikembangkan, dibangunnya laboratorium keperawatan, asrama, benteng. Dari mulai berdirinya
Akper Pemkab Garut sampai sekarang telah
mengalami beberapa pergantian direktur, yang pertama yaitu tahun 1997 s.d 1998 adalah Drs. H.M. Adjidin, MSi (sekarang bertugas di prodi Keperawatan Tangerang), kemudian tahun 1998 s.d 1999 adalah Dra. Hj. Iyam Mariam, MSi (sekarang staf pengajar di Akper Pemkab Sukabumi) kemudian tahun 1999 s.d 2011 adalah Iwan Suhendar, S.Sos, M.MKes dan dari tahun 2011 s.d sekarang adalah Uu Sunarya, S.IP, S.Kep, Ners, M.Kes. B.
LAMBANG AKPER
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
5
Arti Lambang Akper Pemkab Garut 1.
Perisai bersudut lima menunjukkan sebuah tameng sebagai daya pertahanan diri (pelindung) yang tangguh dan merupakan suatu kekuatan dalam mengatasi segala rintangan baik dari luar maupun dari dalam. Daya pertahanan dan kekuatan tersebut berdasarkan falsafah idiil Pancasila. Perisai berwarna kuning emas melambangkan sikap hidup yang anggun, empati, tekun, tegas, dan penuh pengabdian
2.
Alas ceret berbentuk empat tangga dan sudut lima dari perisai, menunjukkan landasan struktural UUD’45.
3.
Tutup ceret berujung ular menunjukkan lambang kesehatan, yang memperlihatkan bahwa keperawatan dalam melaksanakan tugas selalu bekerjasama dengan tim kesehatan lain sebagai mitra kerja.
4.
Pena yang dililit ular, melambangkan bahwa dalam segala tindakan keperawatan selalu didasarkan oleh pemikiran yang rasional sesuai dengan kemampuan ilmunya.
5.
Lidah api berujung tiga, menunjukkan bahwa setiap tindakan keperawatan ditujukan untuk mendapat pola kehidupan yang seimbang antara sehat jasmani,rohani, dan sosial. Warna merah melambangkan potensi atau
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
6
kekuatan yang tidak mudah putus asa, berani, penuh kreatifitas dalam mencapai harapan dan cita-cita. 6.
Ceret bercabang dua yang melambangkan Natura Sanat Medicus Kurat, yang artinya bahwa tindakan yang dilakukan hanya berusaha dalam keperawatan dan pengobatan, sedangkan kesembuhan ditentukan oleh kemampuan alami. Warna hijau melambangkan sumber kehidupan yang memberikan rasa aman, rasa nyaman dan ketenangan.
7.
Lima sudut garis tipis dalam perisai ditambah dengan empat lipatan pita dengan jumlah sembilan menandakan hari jadi Akper Pemkab Garut pada tanggal sembilan bulan Mei.
C.
STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi Akper Pemkab Garut yang berlaku sekarang adalah berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten Garut Nomor 394 tahun 1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Akademi Keperawatan Pemda Garut
tertanggal 10-9-1997 dijelaskan bahwa unsur organisasi Akper terdiri atas : 1.
Unsur Pembina adalah Dewan Pembina Akper;
2.
Unsur Pimpinan adalah Direktur;
3.
Unsur pembantu Pimpinan adalah Pembantu Direktur I;
4.
Unsur Pelaksana adalah Pembantu Direktur II, Pembantu Direktur III dan Jabatan Fungsional.
Sedangkan Susunan Organisasi Akper Pemkab Garut adalah : 1.
Dewan Pembina
2.
Direktur
3.
Pembantu Direktur I, membawahkan: Sub Bagian Administrasi Umum, terdiri atas: a. Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga b. Urusan Kepegawaian; c. Urusan Keuangan
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
7
4.
Pembantu Diretur II, Membawahkan: a. Unit Pendidikan/Pengajaran dan Evaluasi; b. Unit Laboratorium Keperawatan; c. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat;
5.
Pembantu direktur III, membawahkan: Unit Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, terdiri dari : a. Sub Unit Administrasi Akademik; b. Sub Unit Administrasi Kemahasiswaan;
D.
6.
Perpustakaan
7.
Instalasi Asrama
8.
Kelompok Jabatan Fungsional;
9.
Senat Akademik
VISI dan MISI a.
Visi Terwujudnya institusi pendidikan D III Keperawatan yang memiliki keunggulan di bidang Keperawatan klinis dan mampu bersaing di tingkat nasional pada tahun 2018
b.
Misi 1. Menyelenggarakan bermutu
program
pendidikan
keperawatan
yang
dan komprehensif dengan keunggulan dibidang
Keperawatan Klinis . 2. Menyelenggarakan
program
penelitian
yang
mampu
meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memecahkan masalah kesehatan. 3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat melalui kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang bermanfaat bagi pembangunan kesehatan E.
Pengelola Akper Pemkab
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
8
Pengelola Akper Pemkab Garut sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku sekarang, Akper Pemkab garut merupakan UPTD di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Susunan Pengelola yaitu untuk Direktur/Ka. Prodi berdasarkan Surat Perintah Bupati Garut, dan penunjukkan pengelola lain seperti Pembantu Direktur didasarkan pada surat tugas dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan sedangkan untuk Ka. Unit dan Staf yang lainnya berdasarkan surat tugas dari Direktur Akper Pemkab Garut dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut..
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
9
BAB II STRUKTUR PROGRAM PENDIDIKAN A.
TUJUAN INSTITUSI Akper Pemkab Garut sebagai salah satu institusi penyelenggara Pendidikan Diploma III Keperawatan bertujuan untuk : 1. Menghasilkan ahli Madya Keperawatan sebagai perawat profesional pemula yang memiliki pengetahuan mengenai masalah umum kesehatan saat ini dan yang akan datang, serta mampu melaksanakan peran dan fungsi sebagai : a.
Dalam bidang pelaksanaan asuhan keperawatan Melaksanakan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat
b.
Dalam bidang pengelolaan keperawatan Mengelola pelayanan/asuhan keperawatan dalam lingkup tanggung jawabnya.
c.
Dalam bidang pendidikan keperawatan Mendidik
individu,
keluarga
dan
masyarakat,
serta
tenaga
keperawatan yang berada dibawah tanggungjawabnya. d.
Dalam bidang penelitian Mengidentifikasikan masalah penelitian, menerapkan prinsip-prinsip dan pendekatan penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
2. Melaksanakan dan mengembangkan program pendidikan berdasarkan falsafah negara Pancasila, UUD 45, tujuan institusi dan rencana konseptual, serta ber tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan 3. Menyediakan sarana lingkungan yang mendukung proses belajar, serta pengembangan diri peserta didik, dengan memberikan teori dan praktek pendidikan yang tepat.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
10
4. Mempertahan kan mutu pendidikan pada taraf yang tinggi, dengan bekerja sama dan menggunakan fasilitas serta sumber-sumber pendidikan dari universitas atau institusi akademik dan non akademik yang lain. 5. Mengembangkan
pendidikan
keperawatan
dengan
memberikan
kesempatan melakukan penelitian dalam bidang keperawatan. 6. Memprakarsai pengembangan staf akademik melalui program pendidikan berkelanjutan Berdasarkan peran dan fungsi seperti diuraikan diatas serta sifat dan jenjang pendidikan lulusan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan sebagai perawat profesional pemula, dapat bertugas pada berbagai tempat kerja dengan kedudukan/jabatan serta dicantumkan pada lampiran 2. Lulusan program pendidikan disebut Ahli Madya Keperawatan. Untuk mencapai tujuan Institusi tersebut mulai tahun
akademik
2000/2001 selain menerima mahasiswa baru melalui umum. Akper Pemkab Garut ditunjuk pula untuk mengelola harian kelas khusus DIII Keperawatan di RSU dr. Slamet Garut . Kelas khusus di RSU dr. Slamet Garut tersebut adalah program Akper Depkes RI Nomor HK.00.06.1.3.039.1 dan Rekomendasi Kepala Kanwil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nomor DL.02.02.1-6.2.08999A. Pada tahun akademik 2000/2001 dan 2003-2004 berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes dan Kessos RI nomor HK.00.06.2.1.1123 Akper Pemkab Garut bekerjasama dengan Akper Depkes Tasikmalaya diizinkan untuk menyelenggarakan Program khusus DIII Keperawatan Tenaga Puskesmas di Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Garut . B.
FUNGSI DAN KOMPETENSI Lulusan program Pendidikan Diploma III Keperawatan diharapkan dapat melaksanakan fungsi dan kompetensi yang diuraikan dibawah ini :
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
11
Fungsi no. 1 Mengkaji kebutuhan keperawatan pasien/klien, keluarga, kelompok dan masyarakat, serta sumber-sumber yang tersedia dan potensial untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kompetensi : a. Mengumpulkan data b. Menganalisa
dan
menginterprestasikan
data
dalam
rangka
mengidentifikasikan kebutuhan keperawatan pasien/klien termasuk sumber-sumber yang tersedia dan potensial Fungsi no. 2 Merencanakan tindakan keperawatan, sesuai dengan keadaan pasien/klien dan tujuan asuhan keperawatan Kompetensi : Mengembangkan rencana tindakan keperawatan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan diagnosa keperawatan dan kebutuhan manusiawi pasien/klien Fungsi no. 3 Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan, pemeliharaan kesehatan, termasuk pelayanan pasien.. Kompetensi : a. Menggunakan dan menerapkan konsep-konsep serta prinsip-prinsip ilmu perilaku, ilmu budaya dasar, ilmu bio-medik dasar dalam melaksanakan asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga dan masyarakat. b. Menetapkan keterampilan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan manusiawi pasien/klien : 1)
Kebutuhan psiko-sosiko-spiritual
2)
Kabutuhan nutrisi
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
12
3)
Kebutuhan eliminasi
4)
Kebutuhan oksigen dan karbondioksida
5)
Kebutuhan Aktivitas dan istirahat
6)
Kebutuhan keselamatan dan keamanan
c. Merawat pasien/klien dengan gangguan fungsi tubuh : 1)
Gangguan sistem pernafasan
2)
Gangguan sistem kardiovaskuler
3)
Gangguan sistem persarafan
4)
Gangguan sistem pencernaan makanan
5)
Gangguan sistem penglihatan
6)
Gangguan bicara
7)
Gangguan sistem pendengaran
8)
Gangguan sistem reproduksi
9)
Gangguan sistem integument
10) Gangguan sistem perkemihan 11) Gangguan sistem endokrin 12) Gangguan sistem mysjuloskeletal d. Merawat klien dengan masalah gangguan mental psikiatri yang berhubungan dengan penyesuaian dan adaptasi psikososial e. Merawat klien yang memerlukan pelayanan kebidanan dan penyakit kandungan f. Merawat anak dengan berbagai masalah kesehatan g. Memberi pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan menggunakan sumber yang ada secara optimal h. Berperan serta dalam merumuskan kebijakan, merencanakan program dan melaksanakan pelayanan kesehatan utama. i. Merawat klien usia lanjut j. Merawat klien dengan keadaan atau penyakit terminal Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
13
k. Melaksanakan kegiatan keperawatan sesuai kewenangan dan tanggung jawab, serta etika profesi. Fungsi no 4 Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan. Kompetensi : a. Menetukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai rencana keperawatan b. Menilai tingkat pencapaian tujuan berdasarkan kriteria c. Mengidantifikasi perubahan-perubahan yang perlu diadakan dalam rencana keperawatan Fungsi no 5 Mendokumentasikan proses keperawatan. Kompetensi: a. Mengevaluasi data permasalahan pasien/klien b. Mencatat data proses keperawatan secara sistematis c. Menggunakan catatan pasien/klien dalam membantu kualitas asuhan keperawatan. Fungsi no 6 Mengidentifikasi
hal-hal
yang
perlu
diteliti
atau
dipelajari
dalam
merencanakan study khusus guna meningkatkan pengetahuan serta mengembangkan keterampilan dan praktek keperawatan. Kompetensi : a. Mengidentifikasi masalah penelitian dalam bidang keperawatan b. Membantu usulan rencana penelitian keperawatan c. Menerapkan hasil penelitian yang penting dengan tepat dalam praktek keperawatan
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
14
Fungsi no 7 Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada pasien/klien, keluarga, kelompok dan masyarakat Kompetensi : a.
Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
b.
Membuat rencana penyuluhan kesehatan dengan menggunakan pendekatan sistematik
c.
Melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan metoda tepat guna
b.
Mengevaluasi hasil penyuluhan kesehatan berdasarkan hasil yang diharapkan
Fungsi no 8 Bekerjasama dengan disiplin ilmu lain yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien/klien, keluarga, kelompok dan masyarakat . Kompetensi: a.
Berperan serta dalam pelayanan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai anggota tim kesehatan
b.
Menciptakan komunikasi yang efektif baik dalam tim keperawatan maupun tim kesehatan lain.
c.
Menyesuaikan diri dengan keadaan konflik peran dan kesulitan lingkungan, untuk memberikan pelayanan kesehatan secara efektif
Fungsi no 9 Mengelola keperawatan pasien/klien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan kegiatan keperawatan Kompetensi :
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
15
a.
Menciptakan komunikasi yang efektif dengan sejawat dan petugas lainnya
b.
Memprakarsai perubahan di lingkungannya secara efektif dalam kaitan dengan perannya sebagai pembaharu, sesuai lingkup dan tanggung jawabnya.
c.
Menggunakan strategi yeng tepat untuk mempengaruhi individu dan kelompok dalam menetapkan dan mencapai tujuan
b.
Menerapkan keterampilan manajemen dalam merawat pasien/klien secara menyeluruh.
C.
FALSAFAH DAN KERANGKA KONSEP 1. Falsafah Dalam mengembangkan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan, disepakati tentang nilai-nilai dan keyakinan yang berlandaskan Pancasila, sebagai berikut a.
Manusia sebagai mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual adalah unik, merupakan satu kesatuan yang utuh jasmani dan rohaninya, dan tidak ada individu yang sama.
b.
Masyarakat terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan komuniti yang mempunyai tujuan dan nilai-nilai, merupakan suatu organisasi yang terbentuk karena adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungannya, serta bersifat dinamis.
c.
Sehat adalah suatu keadaan utuh yang dinamis dalam siklus kehidupan, dimana manusia dapat berfungsi dan menyesuaikan diri secara terus menerus terhadap perubahan yang timbul, untuk memenuhi kebutuhan esensial dalam hidup sehari-hari. Setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan secara optimal dalam batas-batas kemampuannya.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
16
d.
Sakit adalah suatu keadaan gangguan kemampuan individu memenuhi kebutuhan fisik, fisiologik, psikologik dan sosial secara maksimal untuk berfungsi secara tepat sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya
e.
Perawat adalah orang yang telah menyelesaikan pendidikan profesional keperawatan dan diberi kewenangan untuk melaksanakan peran dan fungsinya.
f.
Keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan yang merupakan pelayanan esensial dalam meningkatkan harkat hidup individu, keluarga dan masyarakat. keperawatan merupakan sustu proses yang dilaksanakan dengan tindakan terarah dan berorientasi pada masalah, serta menggunakan pendekatan ilmiah dan dilandasi etika profesi. Keperawatan adalah unik dalam cara mensintesakan ilmu sosial, ilmu perilaku dan ilmu biologi dalam rangka melaksanakan fungsinya untuk meningkatkan kesehatan.
g.
Keperawatan sebagai profesi mempunyai otonomi dan keahlian, serta pengawasan terhadap pendidikan dan peraktek keperawatan
h.
Proses belajar-mengajar adalah suatu proses karena interaksi yang berkesinambungan antara pendidikan dan peserta didik dan merupakan sustu proses perubahan perilaku yang berlangsung seumur hidup. untuk secara efektif, diperlukan peran aktif peserta didik yeng melibatkan seluruh pribadinya. Mengejar sebagai suatu ilmu dan kiat dalam mengatur informasi dan proses mengajar, agar terjadi proses belajar pada peserta didik. Proses mengajar merupakan rangkaian kegiatan terarah, antara lain menentukan tujuan pendidikan,
menyusus
materi
mengajar
dan
belajar,
mengorganisasikan materi dan lingkungan belajar, merancang kegiatan belajar, serta mengevaluasi hasil belajar.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
17
i.
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus menjamin pengembangan potensi dan kemampuan professional peserta didik secara maksimal, dan dilaksanakan oleh institusi pendidikan tinggi.
2. Kerangka Konsep Berdasarkan falsafah yang diuraikan diatas disusun kerangka konsep yang meliputi manusia, sehat, masyarakat dan keperawatan, serta merupakan landasan dan kerangka penyusunan kurikulum pendidikan. Manusia sebagai mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual, adalah utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, melalui berbagai usaha antara lain selalu
belajar
dan
mengembangkan
diri,
mengeksplorasi
dan
menggunakan sumber-sumber yang diperlukan, berdasarkan potensi dan keterbatasannya manusia secara terus menerus menghadapi berbagai macam perubahan lingkungan, dan selalu berusaha menyesuaikan diri agar tercapai keseimbangan, oleh karena itu perlu berinteraksi dengan lingkungannya dan menciptakan hubungan antara manusia yang serasi. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, memperhatikan manusia seutuhnya, dengan menggunakan pendekatan komprehensif. Perawat harus mengkaji dan mengidentifikasi kebutuhan pasien/klien, serta menolong pasien/klien, serta menolongnya untuk mengatasi keterbatasan menggunakan sumber-sumber secara tepat bagi pemenuhan kebutuhannya. Manusia dapat belajare dan merubah tingkah laku sesuai lingkungannya. Perawat dapat berperan aktif dalam memberikan penyuluhan
kesehatan,
meliputi
upaya
peningkatan
kesehatan,
pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Perawat membantu meningkatkan adaptasi seseorang dalam keadaan sehat maupun sakit, dengan
cara
memberikan
pengertian
kepada
Buku Panduan Akademik 2015/2016
pasien/klien, Halaman
agar 18
mengetahui keadaannya dan tuntutan yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut perlu disusun cara bantuan kepada pasien/klien yang tidak mampu memelihara kesehatan. Perawat bertanggung jawab terhadap keseluruhan koordinasi dan manajemen keperawatan pasien/klien. Berdasarkan konsep diatas, peserta didik perlu dibekali teori-teori yang berhubungan dengan kebutuhan manusia, perilaku manusia dan proses belajar-mengajar. Pendidikan keperawatan diorganisasikan sebagai berikut: a. Pengetahuan tentang manusia sebagai mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual b. Pengetahuan tentang kebutuhan manusia dan cara-cara memenuhinya. c. Pengetahuan
tentang cara pendekatan dalam melaksanakan
keperawatan Sehat merupakan suatu keadaan yang terdapat selama masa tumbuh kembang manusia. Keadaan tersebut tidak selalu berjalan lancar, kadangkadang mengalami gangguan. Sehat mencakup manusia seutuhnya, meliputi segi-segi fisik, emosi, sosial dan spiritual. setiap individu dalam masa tumbuh kembang, selalu berusaha untuk mengadaptasi diri terhadap ketegangan (stress) di lingkungan atau tempat dimana ia berada, dan bekerja sesuai dengan pola budaya lingkungan tersebut. Sehat bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi seluruh kehidupan manusia, termasuk aspek sosial, psikologis, spiritual, faktorfaktor lingkungan, ekonomi, pendidikan dan rekreasi. Bila salah satu faktor diatas tidak terpenuhi atau terganggua, dapat menyebabkan gangguan perasaan yang akan menimbulkan keadaan sehat walaupun tidak terhadap penyakit atau keadaan patologis.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
19
Persepsi
seseorang
terhadap
keadaan
sehat
berbeda-beda
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan budayanya. Sakit adalah kegagalan atau gangguan dalam proses tumbuh kembang, gangguan penyesuaian diri manusia secara keseluruhan atau gangguan salah satu sistem tubuh. Sakit merupakan keadaan dimana seseorang berada dalam keadaan tidak seimbang akibat adanya pengaruh yang datang dari luar atau dari dalam. Rentang sehat-sakit (healt-illness continum), merupakan skala hipotesis yang bertingkat untuk mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang pada skala bersifat dinamis, individual dan tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatannya. rentang sehat-sakit berada diantara dua kutub, yaitu sehat optimal pada satu kutub, dan keadaan terminal pada kutub yang lain. Pada saat penyakit bertambah berat, seseorang akan mengalami berkurangnya perasaan sehat, bertambahnya perasaan sakit, dan menurunnya kemampuan fungsional. Konsep sehat digunakan sebagai landasan untuk mencapai sasaran keperawatan. Keperawatan memberikan bantuan kepada individu, keluarga dan masyarakat dalam memenuhi kegiatan sehari-hari, penyesuaian terhadap keadaan sehat dan sakit, serta mencapai derajat kesehatan yang optimal. Kegiatan keperawatan ditujukan kepada pencapaian kemampuan individu untuk merawat dirinya. Perawat memegang peranan yang strategis dalam proses tumbuh kembang manusia, dan dalam membantu individu menyesuaikan dirinya terhadap
gangguan
memanfaatkan
kesehatan
berbagai
sumber
sepanjang yang
siklus
diperlukan.
hidupnya, Perawat
serta juga
memberikan pertolongan kepada individu dalam keadaan penyakit terminal, dan membuatnya agar menghadapinya kematian dengan tenang serta menolong keluarganya untuk dapat menerima kematian tersebut.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
20
Kesehatan dicapai melalui berbagai bentuk pelayanan kesehatan, dan dilaksanakan oleh berbagai jenis tenaga kesehatan. Pelayanan kesehatan esensialdiselenggarakan sedekat mungkin dengan lingkungan dimana masyarakat berada. Pelayanan Kesehatan Utama (PHC) menekan pelayanan
esensial.
Perawat
harus
berpartisipasi
aktif
dalam
mengembangkan sistem pelayanan kesehatan utama, sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang penerapannya memanfaatkan perawat secara efektif. Berdasarkan konsep diatas, peserta didik perlu dibekali teori-teori yang berhubungan dengan tumbuh kembang manusia, ketegangan dan adaptasi, serta proses perubahan, rentang sehat-sakit merupakan kaitan vertikal dalam struktur kurikulum. Hal ini berarti baik pengalaman belajar di kelas maupun dilapangan akan dipusatkan pada sehat dan individu sehat untuk tingkat pertama, penyakit dan iindividu sakit pada tingkat yang lebih tinggi dalam program pendidikan. Masyarakat adalah suatu organisasi yang terbentuk karena interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungannya, bersifat dinamis dan terdiri dari individu keluarga/kelompok dan komunitas yang mempunyai tujuan dan sistem nilai. Pengertian masyarakat juga meliputi pengaruhpengaruh sosial, ekonomi dan lingkungan, dam selamanya ada interaksi antar manusia akan dapat terjadi perubahan. Klien adalah anggota keluarga yang merupakan unit komuniti. Keluarga mencakup sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus, dan terjadi interaksi satu sama lain, baik secara perorangan ataupun secara bersama-sama didalam lingkungannya sendiri atau komuniti secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan fisik, sosial-psikologi, dimana ia berada. Komuniti terdiri dari individu, kelompok/keluarga, dan merupakan kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas geografis dan atau nilaiBuku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
21
nilai, serta tujuan tertentu. Bila ada anggota keluarga, kelompok yang sakit secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi anggota keluarga, kelompok yang lain, dan juga komuniti. Keluarga disamping dapat menunjang pengobatandan memberikan dukungan fisik, juga dapat memberikan dukungan emosional kepada anggota
keluarga
yang
sakit.
Keluarga
juga
dapat
menunjang
perkembangan sosial dan psikologi kelompok secara keseluruhan. Ibu dan anak merupakan kelompok resiko tinggi dan harus menjadi sasaran utama pelayanan kesehatan. Perawat sebagai anggota komuniti dan sebagai pelaksana pada pelayanan kesehatan kepada komuniti, harus mempunyai pengetahuan dan pengertian yang dalam dan luas. Tentang komuniti serta unit-unit dasarnya. Perawat membantu meningkatkan dan mempertahankan kesehatan individu, kelompok, keluarga dan masyarakat, serta memberikan motivasi kepada mereka untuk mencapai tingkat kesehatan setinggi-tingginya, dengan sasaran utama kelompok risiko tinggi. Keperawatan
komprehensif memperhatikan pasien/klien sebagai
anggota keluarga dan komuniti, serta berusaha membantu pasien/klien dan keluarganya dalam mengadakan penyesuaian diri yang diperlukan terhadap keterbatasannya. Perawat harus mengalami norma-norma sosial guna berinteraksi secara tepat dan menentukan rangkaian kegiatan dengan pasien/klien. Berdasarkan konsep diatas, peserta didik perlu dibekali pengetahuan tentang : a. Sistem masyarakat dengan penekanan sosial b. Kesehatan keluarga dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi c. Kesehatan komuniti Dalam struktur kurikulum pendidikan, individu, keluarga, masyarakat merupakan kaitan vertikal, yang berarti bahwa pada program pendidikan
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
22
untuk tingkat pertama diberikan pengajaran baik dikelas maupun dilapangan tentang kesehatan dan komuniti. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk asuhan bio-psiko-sosiao-spiritual yang komprehensif, yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat, yang mencakup seluruh kehidupan manusia. Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan,
pemulihan
serta
pemeliharaan
kesehatan
dengan
penekanan pada upaya pelayanan Kesehatan Utama (Primary Health = PHC), untuk memungkinkan setiap penduduk/orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan. Keperawatan mengakui dan menghargai keluhuran martabat manusia, tidak membedakan jenis kelamin, umur, warna kulit, bangsa, agama atau kepercayaan, tingkat sosial budaya, termasuk ekonomi. Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, profesional, komunikasi dan aplikasi teknologi, serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien, keluarga dan masyarakat mencapai tingkat kesehatan optimal. Perawat sebagai anggota tim kesehatan dalam menjalankan peran dan fungsinya bersifat mandiri, kolaboratif dan saling tergantung dengan anggota tim lainnya. Untuk dapat berperan secara aktif dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Indonesia, diperlukan perawat yang berfikir kritis dan logis untuk mengambilkeputusan yang tepat dalam memecahkan masalah, serta dapat memprakarsai perubahan. Oleh karena Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
23
itu pendidikan keperawatan harus mencakup ilmu bio-medik, ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu dan kiat keperawatan, kepemimpinan, keterampilan manajemen, serta peran dan hubungan profesional. Tenaga keperawatan profesional dipersiapkan melalui institusi pendidikan tinggi. Dalam struktur kurikulum pendidikan proses keperawatan merupakan kaitan horizontal, yang berarti bahwa proses keperawatan sebagai suatu keterampilan dan proses utuh diajarkan pada setiap tingkat sepanjang program pendidikan. D.
FOKUS DAN TUJUAN TIAP TINGKAT 1. TINGKAT I a.
Fokus Penerapan
proses
keperawatan
dalam
mengumpulkan
data
berdasarkan kebutuhan dasar manusia dan mengidentifikasi strategi dalam memenuhi kebutuhan tersebut untuk mempertahankan homeostatis pada pasien/klien yang keadaan umumnya baik. b.
Tujuan Pendidikan Tahap Pada akhir pendidikan tingkat I, peserta didik diharapkan mampu : 1)
Menghayati
peranan
perawat
sebagai
anggota
profesi
keperawatan dan anggota tim kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan. 2)
Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial budaya dan ilmu biomedik dasar dalam rangka memahami manusia sebagai mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual dengan seluruh kebutuhannya, dan sebagai anggota keluarga, kelompok dan masyarakat.
3)
Mengkaji fungsi dan kebutuhan fisik klien dengan menggunakan semua metode pengumpulan data.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
24
4)
Mengidentifikasi
kebutuhan
psikis,
sosial,
dan
spiritual
pasien/klien. 5)
Mengkaji sumber-sumber yang ada dan potensial dalam mengembangkan rencana keperawatan pasien/klien
6)
Mengembangkan dan melaksanakan rencana keperawatan berdasarkan
diagnosa
keperawatan
pasien/klien
yang
memerlukan perawatan dasar sesuai dengan kebutuhan dasar individu. 7)
Mengevaluasi
hasil
asuhan
keperawatan
yang
diberikan
berdasarkan kriteria. 2. TINGKAT II a.
Fokus Mengkaji dan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat, menerapkan proses keperawatan, baik dalam memenuhi kebutuhan dasar calon orang tua, maupun dalam menanggulangi masalah kesehatannya, dan keluarga yang mempunyai tanggungan anak dengan menggunakan sumber-sumber yang ada dan potensial dari pasien/klien dan masyarakat. Menerapkan proses keperawatan dalam memenuhi kebutuhan dasar individu dengan gangguan umum kesehatan pada semua tingkat usia.
b.
Tujuan Pendidikan Tahap Pada akhir pendidikan tingkat II, sebagai tambahan kemampuan dari tingkat I, peserta didik diharapkan mampu : 1)
Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip keperawatan dalam pelayanan kesehatan utama, demograpy dan epidemology untuk mengkaji, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi perawatan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
25
2)
Mengkaji dan menggunakan sumber-sumber yang potensial serta mengikutsertakan keluarga dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kesehatan.
3)
Mengkaji
kebutuhan
masyarakat
yang
kesehatan
berhubungan
individu, dengan
keluarga masalah
dan umum
kesehatan dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (ibu, anak balita, dan usia lanjut), berdasar sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan dan memberikan asuhan keperawatan yang tepat. 4)
Mengkaji kebutuhan kesehatan dan memberikan perawatan yang tepat kepada calon orang tua dan keluarga yang masih mempunyai tanggung jawab anak.
5)
Mengkaji status kesehatan mental klien dan berperan dalam mengidentifikasi keadaan dini, maladaptasi mental, serta memberikan perawatan pada penekanan pendidikan mental.
6)
Memberikan penyuluhan kesehatan yang tepat kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berhubungan dengan masalah kesehatan.
7)
Mendokumentasikan proses perawatan secara sitematik dan menggunakan catatan pasien/klien untuk memonitor asuhan keperawatan
8)
Berperan sebagai anggota tim kesehatan dan bekerjasama secara efektif dengan anggota tim lainnya
9)
Melaksanakan
kegiatan
perawatan
dalam
lingkup
tanggungjawabnya dan dilandasi etika profesi.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
26
3. TINGKAT III a.
Fokus Penerapan proses keperawatan melalui pengembangan data dasar untuk menetapkan diagnosa keperawatan, strategi dan tujuan perawatan dalam mengatasi masalah umum kesehatan yang sering terjadi pada semua tingkat usia dan keadaan akut yang memerlukan tindakan segera penyimpangan perawatan
dalam keadaan terdapat perubahan atau pemenuhan
pasien/klien
kebutuhan secara
manusia,
menyeluruh
pengelolaan menampilakn
kepemimpinan, menggunakan hasil penelitian serta membuat rencana perawatan individual.. b.
Tujuan Pendidikan Tahap Pada akhir pendidikan tingkat III, peserta didik diharapkan mampu : 1)
Mengkaji kebutuhan perawatan pasien/klien dengan perubahan fungsi normal sistem tubuh yang akut membutuhkan tindakan perawatan segera..
2)
Merencanakan,
melaksanakan
dan
mengevaluasi
asuhan
keperawatan pasien/klien dengan masalah kesehatan yang akut dan memerlukan tindakan perawatan segera berdasarkan diagnosa keperawatan. 3)
Mengidentifikasi kebutuhan perawatan pasien/klien dengan masalah atau gangguan kesehatan mental yang akut memerlukan tindakan keperawatan komprehensif, dan berperan serta dalam mengidentifikasi kebutuhan pemulihan pasien/klien dengan penyakit mental kronis.
4)
Melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan sebagai ketua tim dan menerapkan keterampilan manajemen dalam perawatan pasien/klien secara menyeluruh.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
27
5)
Mengidentifikasi
masalah
penelitian
bidang
keperawatan,
membuat usulan rencana penelitian yang penting dengan tepat dalam praktek keperawatan. 6)
Berperan serta dalam merumuskan kebijakan, merencanakan pelayanan kesehatan utama.
7)
Melaksanakan kegiatan perawatan sesuai dengan kewenangan profesional. Serta menerima tanggung jawab dan tanggung gugat (akontabilitas) untuk menentukan tindakan keperawatan dan hasil yang diharapkan.
E.
STRUKTUR PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN 1. Masa Pendidikan Masa pendidikan Program DIII Keperawatan adalah 6 semester. Untuk kelas khusus D III Keperawatan di RSU dr. Slamet Garut adalah 4 semester, sedangkan kelas khusus D III Keperawatan bagi lulusan SPK yang bekerja di Puskesmas adalah 5 semester. 2. Beban Studi Untuk TK. II dan III jumlah beban studi adalah 102 SKS ditambah 12 SKS muatan lokal, sehingga jumlah beban studi seluruhnya 114 SKS menggunakan kurikulum 2006 Struktur program untuk TK. I, TK.II, TK. III dan kelas Khusus lihat lampiran 3
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
28
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN A.
TENAGA PENGAJAR Penunjukkan tenaga pengajar di Akper Pemkab Garut, baik penetapan dosen tetap maupun dosen tidak tetap berdasarkan Surat Keputusan Direktur Akper Pemkab Garut berdasarkan rapat persiapan PBM yang dilakukan sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar dilaksanakan
B.
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, ditetapkan kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan peserta didik untuk lebih banyak memperoleh pengalaman belajar yang aktif dan mandiri, meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan. Berdasarkan kurikulum pendidikan D III Keperawatan, kegiatan atau bentuk pengalaman belajar dikelompokan ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut : 1.
Kuliah (Pengalaman Belajar Ceramah/PBC) Mengingat bahwa metoda kuliah/ceramah adalah untuk belajar secara abstrak, maka untuk membuat penggunaan metoda ini lebih efektif, beberapa hal perlu diperhatikan antara lain : a.
Sebelum PBC dilaksanakan peserta didik diberi tugas baca tentang bahan yang sesuai dengan pokok/hal yang akan dibahas dalam kuliah.
b.
PBC dikombinasikan dengan bentuk pengalaman belajar lain, seperti diskusi, laboratorium dan lain-lain
2.
Seminar (Pengalaman Belajar Diskusi/PBD) Kegiatan belajar mengajar yang dikelompokan dalam seminar/PBD, adalah kegiatan belajar mengajar dengan terdapat interaksi dan diskusi
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
29
dalam kelompok. Metoda ini memungkinkan peserta didik mendapat pengalaman belajar yang konkrit dan aktif. 3.
Kerja Laboratorium (Pengalaman Belajar Prakrikum/PBP) Pengalaman belajar di laboratorium (PBP) memungkinkan peserta didik belajar secara konkrit, menguji coba PBC dan PBD, dengan demonstrasi secara simulasi. Pada PBD proses belajar dapat terjadi secara mandiri, ataupun melalui interaksi kelompok. demonstrasi secara simulasi. Pada PBD proses belajar dapat terjadi secara mandiri, ataupun melalui interaksi kelompok.
4. Praktikum Keperawatan (Pengalaman Belajar Klinik/PKK) Pengalaman belajar berupa praktek yang lazim dilakukan dalam tatanan nyata di klinik, memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperaktekan dan mencoba secara nyata pengetahuan keterampilan keperawatan yang telah diperoleh pada setiap tingkat, disertai sikap yang sesuai/profesional. Penguasaan kognitif, komunikasi dan keterampilan psikomotor yang telah diperoleh/dipelajari melalui simulasi dikelas dan laboratorium keperawatan, diperaktekan dan diuji coba. Berbagai lingkungan keperawatan dan institusi kesehatan dapat dipergunakan untuk mengembangkan pengalaman belajar klinik (PBK) ini bagi peserta didik, sehingga diperoleh kesempatan untuk mengkaji dan memenuhi kebutuhan dasar manusia. Catatan : Melalui pendekatan mengajar secara interssdisiplin dan terpadu, pengajar selalu mencoba untuk mengkaitkan berbagai konsep sedemikian rupa sehingga
memungkinkan
peserta
didik
mencapai
tujuanbelajar/pendidikan. Dalam kegiatan proses belajar mengajar di Akper Pemkab Garut, untuk kegiatan yang dilaksanakan di lapangan (Klinik Keperawatan) baik di
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
30
Puskesmas maupun Rumah Sakit dibimbing oleh Pembimbing Lapangan atau Clinical Instruktur (CI) yang ada di lahan praktek tersebut. C.
PENILAIAN KEBERHASILAN BELAJAR PESERTA DIDIK Dalam mengadakan evaluasi keberhasilan belajar peserta didik ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1.
Aspek yang dinilai a. Pengetahuan b. Penampilan Kerja
2.
Cara Penilaian a. Cara Evaluasi aspek pengetahuan Test tulis Test lisan b. Cara evaluasi penampilan kerja Test praktek dengan menggunakan alat/instrumen
3.
Pedoman Konversi Nilai Setiap mahasiswa diakhir semester diberikan nilai hasil belajarnya dalam bentuk indeks prestasi (IP) lambang dan mutu.(pedoman konversi nilai dapat dilihat pada lampiran 4)
4.
Batas Lulus Pengetahuan
: 2,50
Praktek Klinik : 2,75 5. Ujian akhir semester dilaksanakan tiga kali, yaitu ujian utama, ujian ulang I dan ujian ulang II. Ujian utama, pesertanya adalah seluruh mahasiswa yang memenuhi syarat ujian akhir semester, yaitu syarat akademik dan syarat administratif. Ujian ulang I, pesertanya adalah mahasiswa yang belum lulus pada ujian utama dan mahasiswa yang ujian perbaikan nilai.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
31
Ujian ulang II, pesertanya adalah mahasiswa yang masih belum lulus atau peserta ujian I yang ingin perbaikan dan nilai yang diambil adalah nilai tertinggi pada setiap ujian. D.
SISTEM PEMBERIAN NILAI Dibedakan sistem pemberian nilai untuk evaluasi pengetahuan dan untuk penampilan kerja, sebagai berikut : 1.
Evaluasi Aspek Pengetahuan Evaluasi aspek pengetahuan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Departemen Pendidikan Nasional
2.
Evaluasi Aspek Penampilan Kerja Peserta didik harus mencapai tingkat penampilan kerja tertinggi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam format penampilan kerja ( dikembangkan oleh staf pengajar) Mengingat bahwa pendidikan ini merupakan pendidikan profesi (lulusannya adalah Ahli Madya Keperawatan), maka harus diperhatikan tingkat kemampuan yang ditetapkan sesuai dengan standar profesi untuk praktek keperawatan.
E.
EVALUASI KEGIATAN PENGAJARAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengajaran terutama ditujukan untuk mengadakan penyesuaian/perbaikan secara berkala dan terus menerus. Oleh karena itu evaluasi dilakukan secara berkala juga (formatif dan sumatif), yaitu pada pertengahan dan akhir tiap semester. Untuk dapat mengikuti ujian sumatif, peserta didik harus mencapai jumlah kehadiran minimum 90%. Bila jumlah kehadiran kurang dari 90% tetapi lebih dari 75% diperkenankan mengikuti ujian dengan tugas akademik tambahan, misalnya pembuatan paper, makalah, resume materi dan lain-lain. Jika jumlah kehadiran dibawah 75% tidak diperkenankan mengikuti ujian dan
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
32
yang bersangkutan harus Mengikuti mata ajaran tersebut pada tahun berikutnya (Untuk lebih jelasnya lihat lampiran 5).
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
33
BAB III PENUNJANG PROGRAM PENDIDIKAN A.
SARANA DAN FASILITAS Lokasi Kampus Akper Pemkab Garut berdiri diatas tanah milik sendiri seluas 11.900 m2 , yang terdiri dari ruang sarana pendidikan, perpustakaan, asrama, sarana olah raga, sarana peribadatan dan fasilitas lainnya. Dengan alamat di jalan Proklamasi No. 5 Telp. (0262) 232212, Tarogong Garut, Kode Pos 44151. Secara lebih terperinci, sarana dan fasilitas yang ada di Akper Pemkab Garut adalah sebagai berikut: 1. Sarana fisik gedung kampus :
Ruangan
R. Kelas
R. Direktur
R. Pudir
R. Dosen
R. Tata Usaha
R. Rapat
R. Demonstrasi
R. Laboratorium Keperawatan
R. Lab Bahasa
R. Lab Komputer
R. Senat Mahasiswa
R. Perpustakaan
R. Auditorium
Kantin
Asrama
R. Makan
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
34
R. Lab. Bahasa
R. Satpam
R. Tamu
Mesjid
Gudang
2. Alat Bantu Belajar Mengajar:
OHP
Sound System
Video
Slide Proyektor
Kursi Belajar
Infocu, dll.
Akses Internet Gratis 24 Jam
3. Sarana Olah Raga
Lap. Bola
Basket
Lap. Bola Volley
Lap. Bulu Tangkis
Lap. Tenis Meja.
4. Fasilitas Mobilitas Untuk menunjang proses belajar mengajar mahasiswa terutama pada saat praktek baik di lapangan seperti Puskesmas, Panti Werda dan RS disediakan mobil angkutan bagi mahasiswa 5. Alat-alat Praktikum
Peralatan praktikum Perawatan dasar
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
35
Peralatan praktikum Perawatan Pasien Penyakit Dalam dan Bedah (Medical Surgical)
Peralatan praktikum Perawatan Bayi dan Anak
Perawatan praktikum Perawatan KIA-KB
Phantom peraga : model manusia, POP bayi/anak, panggul, torso, patent simulator
Gambar-gambar dan alat anatomi
Peralatan Laboratorium Klinis
Perlengkapan obat-obatan dan bahan kimia sesuai dengan kebutuhan praktek
Perlengkapan tempat tidur dan meja pasien untuk praktek/latihan
Perlengkapan Meja Gynecologis
Perlengkapan EKG
Patien Monitor
Infus Pump
Siring Pump, dll
6. Buku-buku Perpustakaan Untuk menunjang sarana belajar mengajar bagi mahasiswa Akper Pemkab Garut, disediakan berbagai buku sumber bacaan, baik buku wajib maupun buku penunjang yang terdiri dari :
Buku-buku Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
Buku-buku Mata Kuliah Dasar Keperawatan (MKDK)
Muku-buku Mata Kuliah Keperawatan (MKK)
Buku-buku Peraturan Perundang-undangan Kesehatan
Buku-buku Pelaksanaan Program Kesehatan
Buku-buku Pengetahuan Umum dan Populer
Majalah Kesehatan, Buletin dan JurnalBahan-bahan Penyuluhan Kesehatan
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
36
Kamus-kamus umum dan kesehatan
Buku-buku tuntunan spiritual
7. Lahan Praktek Dalam melaksanakan praktek klinik keperawatan, Akper Pemkab Garut bekerjasama dengan beberapa rumah sakit baik yang berada di Kabupaten Garut maupun di luar Kabupaten Garut dan beberapa Puskesmas yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. Daftar lahan praktek untuk tahun ajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut: No.
Lahan Praktek
Jarak Dari Kampus
1.
RSU dr. Slamet Garut
3 Km
2.
RS Guntur Garut
2,5 Km
3.
RSHS Bandung
65 Km
4.
RSJP Cisarua - Cimahi
75 Km
5.
Puskesmas Siliwangi
2 Km
6.
Puskesmas Pembangunan
2 Km
7.
Puskesmas Haurpanggung
1 Km
8.
Puskesmas Tarogong
0,5 Km
9.
Puskesmas Guntur
1 Km
10.
Puskesmas Pasundan
1,5 Km
11.
Panti Werda
3 Km
12.
SLB
3 Km
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
37
B.
CALON PESERTA DIDIK Dalam rangka menyiapkan peserta didik yang memadai Akper Pemkab Garut menyelenggarakan seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan berpedoman kepada Buku Petunjuk Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Siswa/Mahasiswa Baru Pendidikan Tenaga Kesehatan yang dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes RI. Secara umum persyaratan calon peserta didik adalah sebagai berikut: 1. Warga Negara Indonesia 2. Dasar Pendidikan a. Lulusan SMA Jurusan A1 dan A2 b. Lulusan SMU semua jurusan c. Lulusan MA Jurusan A2 dan A3 d. Lulusan SMK 2. Tinggi badan minimal, Laki-laki 155 Cm, perempuan 150 Cm 3. Berbadan sehat, tidak buta warna, tidak tuna fisik dan tidak ada gangguan kesehatan yang mengganggu proses belajar mengajar dan pelaksanaan tugas-tugas. 4. Lulus Seleksi : a. Pengukuran tinggi badan dan kelengkapan administrasi b. Uji tulis dan Uji Kesehatan
C.
PEMBIMBING AKADEMIK Peserta didik mempunyai kesempatan untuk mendapatkan bimbingan dan penyuluhan guna memperlancar proses belajar mengajar dari Pembimbing Akademiknya masing-masing.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
38
BAB V PENUTUP Buku panduan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi para peserta didik tentang informasi-informasi. Baik tentang proses belajar mengajar dengan segala fasilitas yang tersedia maupun harapan-harapan pendidikan setelah selesai masa pendidikan. Namun berdasarkan pengalaman, keberhasilan dalam proses ini tidak sepenuhnya tergantung pada dukungan fasilitas yang ada, tapi sangat tergantung pada motivasi masing-masing peserta didik itu sendiri. Hal-hal
yang belum terangkum dalam buku panduan ini, akan dapat
dipelajari oleh para peserta didik pada saat telah berlangsungnya proses belajar mengajar.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
39
Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI AKPER PEMKAB GARUT
Direktur/ Ka. Prodi Sub. Bagian Tata Usaha
Pembantu Direktur Pelayanan Akademik
Pembantu Direktur Kemahasiswaan dan Kerjasama
Unit Pendidikan, Pengajaran dan Evaluasi
Unit Administrasi Kemahasiswaan dan Kesejahtraan
Unit Laboratorium
Unit Kerjasama dan Alumni
Unit Perpustakaan
Unit Pembinaan Kemahasiswaan
Unit Satuan Penjamin Mutu Pendidikan
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Unit Satuan Pengawas Internal
Halaman
40
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
41
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
42
Lampiran 3 STRUKTUR PROGRAM PENDIDIKAN AKPER PEMKAB GARUT SEMESTER I BOB OT SKS
PENGALAMAN BELAJAR T P K/L
NO
KODE MK
1
WAT.101
Agama
2
2
-
-
2
WAT.102
Pancasila
2
2
-
-
3
WAT.103
Kewarganegaraan
2
2
-
-
4
WAT.104
2
1
1
-
5
WAT.201
4
3
1
-
6
WAT.402
Bahasa Indonesia Ilmu Biomedik Dasar (berisi kajian Fisika, Anatomi dan Fisiologi, Biokimia) Keperawatan Dasar
5
3
2
-
7
WAT.301
Psikologi
2
2
-
-
8
WAT.401
NAMA MATA KULIAH
Konsep Dasar Keperawatan Jumlah sks semester 1
2
2
-
-
21
17
4
0
SEMESTER II BOB OT SKS
PENGALAMAN BELAJAR T P K/L
NO
KODE MK
1
WAT.204
Farmakologi
3
2
1
-
2
WAT.203
Patofisiologi
2
2
-
-
3
WAT.302
Anthropologi Kesehatan
2
2
-
-
4
WAT.303
Etika Keperawatan
2
1
1
-
5
WAT.804
Mulok Kebutuhan Dasar Manusia
4
0
4
-
6
WAT.202
Gizi dan Diet
2
1
1
-
7
WAT.802
2
2
0
-
2
2
-
-
19
12
7
0
8
NAMA MATA KULIAH
PBAK Bahasa Inggris Keperawatan I WAT.808 (English for nurses I) Jumlah sks semester 2
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
43
SEMESTER III BOB OT SKS
PENGALAMAN BELAJAR T P K/L
N O
KODE MK
1
WAT.403
Metodologi Keperawatan
2
1
1
-
2
WAT.404
Dokumentasi Keperawatan
2
1
1
-
3
WAT.405
Komunikasi
2
1
1
-
4
WAT.501
Praktik Klinik Keperawatan Dasar
4
-
-
4
5
WAT.407
Manejemen Patient safety
2
1
1
-
6
WAT.502
3
2
1
-
2
0
2
-
2
2
-
-
2
1
1
-
21
9
8
4
7 8 9
NAMA MATA KULIAH
Keperawatan Medikal Bedah I Bahasa Inggris Keperawatan II WAT.811 (English for nurses II) WAT.809 Complementary therapy Konsep Dasar Keperawatan III WAT.806 (promosi kesehatan) Jumlah sks semester 3 SEMESTER IV
N O
KODE MK
1
WAT.503
2
WAT.506
3
WAT.507
4
WAT.509
5
NAMA MATA KULIAH
BOB OT SKS
Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah I Keperawatan Anak
PENGALAMAN BELAJAR T P K/L
3
0
-
3
4
1
1
2
4
1
1
2
2
1
-
1
WAT.807
Keperawatan Maternitas Keperawatan Gawatdarurat dan Menejemen Bencana Critical Thinking
2
2
-
-
6
WAT.801
Bahasa Inggris (General English )
3
2
1
-
7
WAT.810
Nursing technology/Mulok Kritis
3
0
-
3
21
7
3
11
Jumlah sks semester 4
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
44
SEMESTER V BOB OT SKS
PENGALAMAN BELAJAR T P K/L
N O
KODE MK
1
WAT.508
Keperawatan Jiwa
4
1
1
2
2
WAT.504
Keperawatan Medikal Bedah II
4
2
2
-
3
WAT.601
Keperawatan Keluarga
3
2
-
1
4
WAT.602
Keperawatan Gerontik
2
1
-
1
5
WAT.105
Kewirausahaan
2
2
-
-
6
WAT.812
Keperawatan Komunitas
2
2
-
-
17
10
3
4
NAMA MATA KULIAH
Jumlah sks semester 5 SEMESTER VI
BOB OT SKS
PENGALAMAN BELAJAR T P K/L
N O
KODE MK
1
WAT.701
Karya Tulis Ilmiah
3
-
-
3
2
WAT.406
2
1
1
-
3
WAT.505
3
-
-
3
4
WAT.813
Manajemen Keperawatan Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah II Competency appraisal
3
3
-
-
5
WAT.814
Comprehensive nursing practice
4
-
-
4
Jumlah sks semester 6
15
4
1
10
TOTAL SKS SEMESTER I - VI
114
59
26
29
NAMA MATA KULIAH
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
45
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
46
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
47
Lampiran 5: TATA TERTIB PERKULIAHAN 1.
Perkuliahan a.
Kehadiran perkuliahan untuk setiap mata kuliah antara 75-90% dapat mengikuti ujian tambahan membuat paper yang ditentukan oleh penanggung jawab mata kuliah yang bersangkutan.
b.
Kehadiran kurang dari 75% tanpa alasan yang dapat diterima untuk setiap mata kuliah, peserta didik tidak diperkenankan mengikuti ujian dan dapat mengikuti kembali pada semester yang sama pada tahun berikutnya.
2.
Penugasan dan Seminar Individu/Kelompok Apabila peserta didik tidak melaksanakan penugasan dan seminar individu/kelompok untuk setiap mata kuliah, kepada penanggung jawab mata kuliah yang bersangkutan diberi kewenangan untuk menegur mahasiswa yang bersangkutan maksimal tiga kali, jika tidak ada perubahan maka tidak diperkenankan mengikuti ujian mata kuliah yang bersangkutan.
3.
Praktikum/Laboratorium Bagi peserta didik yang tidak melaksanakan kegiatan praktikum maksimal tiga kali dan kepadanya diharuskan mengganti jumlah kegiatan yang tidak dilaksanakannya. apabila sangsi tersebut tidak dilaksanakan oleh mahasiswa tersebut, maka penanggung jawab praktikum tidak dapat memberikan nilai praktikum.
4.
Ujian Bagi peserta didik yang tidak menggunakan kesempatan untuk mengikuti tentamen/ujian tanpa alasan yang dapat diterima, kepadanya diberikan kesempatan untuk mengikuti her ujian pada saat her/ulang mahasiswa lainnya dan tidak diberikan kesempatan untuk mengulangi lagi
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
48
5.
Libur Bagi peserta didik yang datang terlambat setelah liburan untuk mengikuti kegiatan kurikuler, baik penanggung jawab mata ajaran/praktikum maupun pembimbing pribadi diwajibkan menegur mahasiswa tersebut maksimal tiga kali dan dilaporkan kepada orang tua/wali mahasiswa. Apabila tidak ada perubahan maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti ujian di semester tersebut.
6.
Alat-alat Laboratorium/Praktikum Keperawatan Dalam pemakaian alat-alat laboratorium/praktikum keperawatan baik yang dikampus/ditempat praktek, bila terjadi kerusakan atau hilang maka pemakai barang harus mengganti barang tersebut atau berupa uang seharga barang tersebut, baik terhadap perorangan maupun kelompok
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
49
Lampiran 6: TATA TERTIB DI PERPUSTAKAAN 1.
Keanggotaan a.
Seluruh civitas akademika Akper Pemkab Garut berhak menjadi anggota.
b.
Pihak luar Akper tidak berhak menjadi anggota perpustakaan, kecuali baca ditempat dan foto copy (dengan izin).
2.
Syarat Keanggotaan a.
Mengisi formulir menjadi anggota perpustakaan yang telah disediakan.
b.
Membayar uang anggota perpustakaan sebesar Rp. 10.000,00, berlaku untuk enam semester.
3.
c.
Foto sebanyak 4 buah ukuran 2x3
d.
Bersedia mematuhi segala peraturan perpustakaan.
Peminjam dan Pengembalian a.
Peminjam Setiap peminjam harus memperlihatkan kartu anggota
Tidak diperkenankan mempergunakan kartu orang lain
Jumlah buku pinjaman :
Untuk dosen/Karyawan maksimal 4 buku
Untuk mahasiswa maksimal 2 buku dan 1 laporan
Manjaga dan memeriksa keutuhan pustaka yang akan dipinjam kepada anggota.
Lama peminjaman : Untuk dosen : maksimal 2 minggu Untuk mahasiswa : maksimal 1 minggu Untuk difotokopy maksimal 3 jam
b.
Pengembalian Pengembalian buku sesuai dengan tanggal kembali dengan tanggal kembali atau beberapa hari sebelumnya.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
50
Bagi yang mengembalikan melebihi waktu yang sudah ditentukan, dikenakan denda sebesar Rp. 500,00 / Buku /hari keterlambatan
Setiap pengembalian buku yang hanya boleh di foto copy, tiap keterlambatan dikenakan denda sebesar Rp. 3000,00.
Bagi peminjam buku yang telah menghilangkan buku yang dipinjamnya harus mengganti buku tersebut untuk buku produksi dalam negeri dan 5 kali harga buku apabila buku tersebut produksi luar negeri.
4. Peraturan masuk perpustakaan
Dilarang membawa tas/kantong
Dilarang membawa makanan
Dilarang merokok
Dilarang ngobrol
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
51
Lampiran 7: TATA TERTIB ASRAMA 1.
Tata tertib penghuni asrama a.
Harus menempati kamar yang telah ditetapkan untuk masing-masing. Pemindahan kamar harus seizin pengawas asrama.
b.
Peralatan tidur, makan dan mandi, penghuni asrama membawa masingmasing dari rumah dan diberi nama.
c.
Dilarang menukar atau memindahkan barang inventaris dari satu tempat dari kamar/tempat lainnya.
b.
Apabila meninggalkan kamar, tempat tidur harus rapih dan lemarinya dalam keadaan terkunci.
c.
Bila meninggalkan diluar jam kerja/libur, lemari dan kamarnya harus terkunci, kemudian kuncinya dititipkan kepada pengawas asrama.
d.
Senantiasa harus berpakaian rapih dan sopan, baik didalam maupun diluar asrama.
e.
Harus berlaku sopan terhadap sesama penghuni serta membantu/tolong menolong.
f.
Tidak dibenarkan merokok dikamar/asrama/kelas.
g.
Dilarang mengambil/menyimpan atau mempergunakan barang bukan miliknya tanpa sepengetahuan dan seizin pemiliknya.
h.
Harus melaporkan kepada pengawas asrama bila terdapat sesuatu yang tidak biasa, misalnya kerusakan dalam kamar atau asrama dan lainlainnya.
i.
Wajib
membantu
terselengggaranya
kebersihan,
ketertiban
dan
pengamatan dalam asrama, dengan jalan :
Memelihara barang-barang inventaris agar tidak rusak
Menjaga kebersihan kamar mandi dan WC (jangan sampai
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
52
tersumbat)
dan
mematikan
kran-kran
air
setelah
selesai
keperluannya. 2.
Tata tertib piket asrama a.
Piket harus membantu pengawas asrama dalam menjaga keamanan dan urusan rumah tangga.
b.
Piket harus mengetahui jumlah penghuni yang ada diasrama.
c.
Piket harus dapat menertibkan penerimaan tamu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, kecuali bila ada hal-hal yang penting.
d.
Piket setiap hari bertanggung jawab atas kerapihan dan kebersihan ruang tamu.
e.
Piket wajib mengontrol ketertiban/kebersihan, baik didalam asrama maupun di lingkungan asrama.
f.
Piket harus mengetahui penghuni yang sakit di asrama dan yang dirawat di rumah sakit.
g.
Piket selalu memperhatikan pengumuman yang dicantumkan pada papan pengumuman, dan yang tidak berlaku lagi supaya dihapuskan setelah diberitahukan terlebih dahulu kepada yang mencantumkannya..
3.
Tata tertib menerimaan tamu a.
Menerima tamu harus ditempat ruangan tamu pada waktu yang telah ditentukan.
b.
Bila pada waktu jam penerimaan tamu mahasiswa sedang dinas/praktek atau kuliah, maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan menerima tamu.
c.
Penghun asrama dilarang membawa/menerima tamu dikamar
d.
Penghuni asrama harus berpakaian sopan dan rapih dalam menerima tamu
e.
Waktu menerima tamu: Hari Rabu
:
dari jam 16.00 - 18.00 WIB
Hari Sabtu
:
dari jam 16.00 - 21.00 WIB
Hari Minggu :
pagi : dari jam 10.00 - 12.00 WIB
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
53
sore : dari jam 16.00 - 18.00 WIB Hari libur/besar : sama dengan untuk hari Minggu Menerima tamu yang datang dari jauh/luar kota dan datang diluar jam yang telah ditentukan harus dengan izin pengawas asrama dan yang datang diwaktu kerja harus dengan izin direktur. 4.
Tata tertib bepergian. a. Waktu bepergian dan tidak menginap adalah sama dengan waktu untuk menerima tamu, kecuali untuk : Hari Minggu : dari jam 16.00 - 21.00 WIB Hari Rabu
: dari jam 16.00 - 19.00 WIB
b. Peserta didik diperbolehkan menginap di luar asrama hanya pada waktu liburan sekolah dengan melaporkan kepada pimpinan pendidikan untuk mendapatkan surat izin menginap. c. Peserta didik yang menginap di luar asrama harus meninggalkan alamat yang jelas dan lengkap bila akan menginap/berlibur tidak pada rumah orang tua/walinya,
maka ia harus memperlihatkan surat izin orang
tua/walinya dahulu. d. Surat izin bepergian harus diperlihatkan kepada pengawas asrama. e. Bagi mahasiswa yang menginap di luar asrama, surat izin bepergian harus diketahui dan ditandatangani oleh orang tua/wali dimana ia menginap. Sekembalinya di asrama, surat izin ini harus diperlihatkan kepada pengawas asrama atau piket, untuk selanjutnya disimpan dibagian pendidikan. f. Setiap peserta didik yang keluar asrama/bepergian harus berpakaian rapih dan sopan. g. Bepergian di luar waktu yang telah ditentukan harus dengan izin direktur. h. Peserta didik yang keluar asrama karena telah lulus, atau keluar dari pendidikan,
harus
menyerahkan
kembali
Buku Panduan Akademik 2015/2016
semua
inventaris
yang
Halaman
54
dipergunakannya kepada petugas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab inventaris sebelum berpamitan kepada direktur, staf dan pengawas asrama. 5.
Tata tertib makan Peserta didik yang menghuni asrama wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a.
Bila hendak makan harus berpakaian sopan dan rapih.
b.
Dalam ruang makan supaya berlaku sopan dan memelihara etika untuk makan bersama.
c.
Tidak membawa makanan ke luar ruang makan kecuali sakit.
d.
Pada waktu makan bersama harus menjaga ketenangan dan ketertiban di ruang makan.
e.
Bila di meja makan tempat tidak mencukupi, sebaiknya makan dilakukan secara bergiliran.
f.
Setelah selesai makan, alat-alat makan (piring, gelas, sendok, garpu, dan lain-lain) harus dikumpulkan, dicuci dan disimpan di lemari khusus untuk alat-alat makan.
g.
Waktu makan Pagi
:
Jam 05.30 - 07.00 WIB (kecuali untuk mahasiswa yang dinas malam)
Siang
:
Jam 12.30 - 14.00 WIB
Malam
:
Jam 18.00 - 19.00 WIB ( Kecuali untuk mahasiswa yang dinas sore)
6.
Tata tertib belajar di lingkungan asrama a.
Belajar di asrama dapat dilakukan di kamar masing-masing, di ruang makan atau diruang kuliah.
b.
Waktu belajar : Jam 19.30 - 22.00 WIB
c.
Pada waktu belajar harus menjaga ketertiban dan ketenangan asrama, jangan sampai mengganggu yang belajar.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
55
d.
Pada waktu belajar siang/malam tidak dipergunakan menghidupkan Tape/Radio/TV.
7.
Kewajiban penghuni asrama a.
Para penghuni asrama wajib mengusahakan dan mempertahankan situasi yang harmonis dan menyenangkan bagi seluruh panghuni asrama,
b.
Menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan di dalam kampus dan di asrama
c.
Mentaati peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pendidikan.
d.
Berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan pendidikan.
e.
Mengusahakan terciptanya situasi belajar pada setiap saat ada kesempatan.
8.
Tata tertib menggunakan telepon a.
Peserta didik tidak diperkenankan memakai pesawat telepon, kecuali ada berita yang penting (misalnya: ada yang sakit atau kematian).
b.
Setiap telepon untuk peserta didik bila ada pesan diterima dengan perantaraan pengawas asrama.
9.
Sanksi-sanksi bagi yang melanggar tata tertib a.
Bagi
petugas piket yang melalaikan tugasnya, diberikan sanksi agar
menjalankan kembali tugas sampai dengan 3 kali piketnya sesuai dengan yang telah ditentukan. b.
Yang bepergian dan pulang terlambat berturut-turut tanpa alasan yang dapat diterima, dikenakan sanksi tidak boleh menerima dan keluar asrama untuk jangka waktu yang lamanya akan ditentukan oleh direktur.
c.
Bagi yang tidak mentaati peraturan mengenai kebersihan di asrama misalnya :
kebersihan kamar mandi
dalam pembuangan sampah
bertanggung jawab atas kebersihan seluruh kamar mandi untuk jangka waktu yang lamanya akan ditentukan oleh direktur Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
56
d.
Bagi yang melanggar peraturan tata tertib asrama secara umum, sanksi akan ditentukan kemudian oleh direktur, sesuai dengan beratnya pelanggaran yang dilakukan.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
57
Lampiran 8: TATA TERTIB PENGGUNAAN PAKAIAN SERAGAM Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1497/SJ/Diknakes/XI/85, maka pakaian seragam di Akper Pemkab Garut adalah sebagai berikut : 1.
2.
Pakaian Seragam Kuliah/dikelas Baju/blus
: putih/batik
Rok/celana
: putih/coklat
Sepatu
: hitam
Pakaian di Rumah Sakit Wanita:
3.
Pria:
Rok
: putih
Baju
: putih
Kap
: putih
Celana : putih
Sepatu
: putih
Sepatu : putih
Pakaian di Puskesmas/Daerah Binaan Baju/blus
: putih
Celana/rok : coklat sepatu 4.
: hitam
Atribut Atribut yang harus dipakai pada setiap seragam adalah : Papan nama dan emblim Akper Pemkab Garut
5.
Bagi peserta didik yang lalai/tidak menggunakan pakaian seragam dan atribut sebagaimana
mestinya,
pembimbing
akademik
diharuskan
menegur
mahasiswa tersebut maksimal 3 kali, apabila tidak ada perubahan, maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan dan Ujian Akhir Semester.
Buku Panduan Akademik 2015/2016
Halaman
58