PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP PADA SMK IDSA KOBA BANGKA TENGAH
Naskah Publikasi
diajukan oleh AANG SAPUTRA 08.12.2938
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
MAKING AN APPLICATION INFORMATION SYSTEM OF PAYMENT ON SMK IDSA KOBA PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP PADA SMK IDSA KOBA BANGKA TENGAH
Aang Saputra Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
For this time, the developing of computer technology has much change of grow up, with the time many people necessary of human has increasingly and complex. The computer of involvement in many sides of human job, make the technologist to always try making develop that like or in particular ability humans work. The computer as hardware of sophisticated technology, then any ways one of alternative which can help to finishing of work and handling the current of information in bulk and make great and right decisions. In SMK IDSA Koba, the data of payment still using manual ways and document. With system has done with manual, it can make not effective and intricate. And system data storage in a paper has high risk such as the data can be lost. To make the optimize necessary of new computerization system to produce the information better than last system. Making an Application Data Processing of Payment on SMK IDSA KOBA Bangka Tengah, then hope that will get the information which needs to fast, accurate, and efficient. This application based on Visual Basic 6.0 and as Database SQL Server 2000 has made with destination from this application save the time and try to fix the inaccuracy to evaluate payment of transaction.
Keyword: Application Visual Basic, SQL Server 2000.
1. PENDAHULUAN SMK IDSA KOBA adalah intitusi pendidikan yang selalu ingin mengikuti perkembangan teknologi informasi yang sedang berkembang. Bidang administrasi keuangan yang selama ini masih terasa sulit untuk dikerjakan karena masih menggunakan cara manual. Sehingga informasi yang dihasilkan terkadang masih mengalami kekeliruan dan keterlambatan pembuatan laporan. Hal ini disebabkan terbatasnya sumber daya manusia dan banyaknya data yang dikelola. Dalam hal ini tentunya proses pengolahan harus diolah secara efektif, efisien dan proses pengolahan data yang dijalankan harus mudah dalam pengisian data, pemprosesan data dan pelaporannya. Sedangkan ditinjau dari kefektifan sebuah sistem baik dari segi manfaat, biaya, maupun waktu yang digunakan, kesemuanya itu harus dapat mendukung tercapainya pemenuhan akan informasi pengolahan data yang berkualitas. Melihat permasalahan di atas menjadi motivasi bagi penulis untuk membuat Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Pembayaran SPP Pada SMK IDSA KOBA Bangka Tengah.
2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Sistem Berikut akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum: 1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. 2. Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bias dilihat sebagai suatu kesatuan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
2.2. Pengertian Informasi 2.2.1 Definisi Informasi Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya. 2.2.2 Syarat-Syarat Informasi Informasi diambil
berhubungan
dengan
keputusan
dan
keputusan
yang
akan berhasil sesuai dengan tujuan bila informasinya berkualitas.
Adapun syarat-syarat agar informasi berkualitas yaitu :
1. Akurat, adalah informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. 2.
Tepat pada waktunya, dalam menyampaikannya tidak
ada
keterlambatan, apabila terlambat akan mempengaruhi terhadap nilai tersebut 3.
Relevan, sesuai dengan kebutuhan yang menerima sehingga informasi tersebut memiliki manfaat bagi pemakai.
2.3. Pengertian Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem informasi. Definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. 2.3.2 Komponen Sistem Informasi Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut : 1. Perangkat keras (Hardware), mencakup berbagai piranti fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat
lunak
(Software)
atau
program,
sekumpulan
instruksi
yang
memungkinkan perangkat keras memproses data. 3. Prosedur, sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang, semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (Database) Database sebagai inti dari sistem basis data. Sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 6. Jaringan komputer dan komunikasi data Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.4. Konsep Arsitektur Sistem Pengembangan sistem informasi berbasis komputer dapat merupakan suatu tugas yang kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya, dapat memakan waktu berbulan-bulan
atau
bahkan
bertahun-tahun
untuk
menyelesaikannya.
Proses
pengembangan sistem itu harus melewati beberapa tahapan, dimulai dari saat sistem itu
direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila pengoperasian dari sistem yang dikembangkan itu masih mengalami masalah yang kritis yang tidak dapat diatasi dengan pemeliharaan sistem maka perlu dikembangkan sistem untuk mengatasinya. Bila hal ini yang terjadi berarti proses harus kembali ke tahap pertama, yaitu tahap perencanaan sistem. Siklus ini disebut dengan siklus hidup suatu sistem. Daur atau siklus hidup hasil pengembangan sistem merupakan suatu bentuk digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. Kegiatan pengembangan sistem dapat diartikan sebagai kegiatan membangun sistem baru untuk mengganti, memperbaiki atau meningkatkan fungsi sistem yang sudah ada. Indikator sistem yang mengalami masalah: 1.
Adanya keluhan dari pelanggan atas pelayanan perusahaan.
2.
Adanya pelaporan yang salah/ terlambat/ sulit.
3.
Terjadinya keterlambatan dalam pembayaran.
4.
Biaya operasi yang tinggi.
5.
Investasi yang tidak efisien.
2.5. Konsep Basis Data 2.5.1 Pengertian Database Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi, dapat juga didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut: 1.
Himpunan kelompok data yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
2.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa perulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.
3.
Kumpulan file/ tabel/ arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik..
2.5.2 Proses Model Pemodelan bagaimana
bisnis
proses
adalah
beroperasi.
cara
formal
Mengilustrasikan
untuk
menggambarkan
aktivitas-aktivitas
yang
dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas-aktivitas itu. Ada banyak cara untuk mempresentasikan proses model. Cara yang popular adalah dengan menggunakan data flow diagram (DFD). 2.5.3 Normalisasi Normalisasi adalah suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-
cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam basis data. Proses normalisasi menghasilkan struktur record yang konsisten secara logic, yang mudah untuk dimengerti, dan sederhana dalam pemeliharaannya.
2.6 Sistem Perangkat Lunak yang digunakan 2.6.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup MS-Windows. Visual Basic dapat memanfaatkan kemampuan MS-Windows secara optimal. Kemampuannya dapat merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis MS-Windows. Kemampuan Visual Basic secara umum adalah menyediakan komponenkomponen yang memungkinkan untuk membuat program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja Microsoft Windows.. 2.6.2 Microsoft SQL Server 2000 SQL Server 2000 merupakan salaj satu produk DBMS yang dibuat oleh Microsoft. Selain Microsoft SQL Server 2000, produk DBMS Microsoft yang lain adalah Microsoft Access yang di-include-kan dalam paket Microsoft Office sehingga versi dari DBMS Ms. Access menyesuaikan versi Microsoft Office yang ada.
3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Tinjauan Umum 3.1.1
Sejarah SMK IDSA KOBA Sebelum tahun 80’an, kota Koba Bangka Tengah tidak memiliki satu pun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Sekolah Menengah Atas (SMA). Masyarakat Koba kalau mau melanjutkan sekolah harus ke Pangkalpinang yang jarak nya pun jauh dari Koba. Sampai-sampai bagi yang malas dengan jarak yang itu, mereka tidak melanjut lagi. Dengan melihat keadaan ini, seorang tokoh masyrakat Koba, yang bernama Bapak Istakamah, merasa prihatin dengan keadaan ini. Beliau pun berniat mendirikan sebuah yayasan. Pada tahun 1989, yayasan yang di dirikan Bapak Istakamah, dengan nama “Yayasan Pendidikan IDRUS SARIAH” Sekolah Menengah Kejuraan Tingkat atas ( SMK IDSA KOBA), dengan Bidang Studi keahlian Bisnis dan Manajemen. Dengan berdirinya SMK IDSA KOBA masyrakat Koba Bangka Tengah tidak perlu lagi bersekolah ke pangkalpinang dengan jarak yang jauh itu. Tidak ada lagi alasan yang malas sekolah dengan adanya SMK IDSA KOBA
3.1.2
Visi dan Misi
3.1.2.1 Visi “Mewujudkan SMK yang Berkualitas, Terpecaya Berdasarkan IMan Dan Taqwa” 3.1.2.2 Misi 1. Membangun jiwa kewirausahaan yang handal dan berakhlak mulia. 2. Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sehingga setiap siswa mampu berkembang sesuai potensi dirinya. 3. Menbudiyakan sikap disiplin yang dinamis kepada semua warga sekolah. 4. Melaksanakan
program
diklat,
pengujian
dan
sertifikasi
kompetensi
berstandar nasional sesuai kebutuhan dunia kerja. 5. Menciptakan suatu lembaga swasta yang mampu bersaing dengan SMK lainnya. 6. Mengembangkan lingkungan pendidikan sebagai modal masyarakat yang Agamis, Demokratis, Tenggang Rasa dan penuh nilai-nilai Kekeluargaan dan Gotong Royong.
3.2 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. 3.3 Analisis Kelemahan Sistem Untuk menganalisis sistem yang lama dimaksudkan untuk menemukan penyebab sebenarnya permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga sistem yang lama tidak berfungsi. 3.3.1 Kinerja (Performances) Performance (Kinerja) Sangat berkaitan dengan peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. 3.3.2 Informasi (Informations) Apabila kemampuan sistem informasi baik, maka perusahaan maupun instansi akan mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sesuai dengan yang diharapkan. 3.3.3 Ekonomi (Economics) Persoalan ekonomi berkaitan dengan masalah biaya dan keuntungan.
Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Dengan adanya kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem lama karena mungkin terjadi biaya yang tidak dapat diramal. 3.3.4 Kendali (Control) Control atau pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan yaitu untuk menghindari dan mendeteksi secara dini terhadap kesalahan-kesalahn yang terjadi. 3.3.5 Efisiensi (Eficiency) Peningkatan terhadap efisiensi operasi berkaitan dengan apakah terjadi proses yang boros yang tidak ada gunanya dan berkaitan dengan perbandingan input dan output.
3.3.6 Pelayanan (Service) Peningkatan
terhadap
pelayanan
yang
diberikan
oleh
sistem,
berhubungan dengan kepuasan user.
3.4 Analisis Kebutuhan Sistem Sejalan dengan tujuan perancangan sistem yang akan dibuat, diperlukan perangkat teknologi pendukungnya. Perangkat teknologi itu meliputi personil, peralatan dan perlengkapannya. 3.4.1
Analisis Perangkat keras (Hardware) Perangkat keras disini adalah alat yang digunakan untuk pengolahan
data dan penyajian laporan. Perangkat keras yang diperlukan adalah : a. Alat Masukan (input) Perangkat ini digunakan untuk memasukkan data atau program yang akan diproses oleh komputer. b. Alat Pemproses Perangkat ini digunakan untuk memproses instruksi-instruksi dalam proses pengolahan data. Alat yang digunakan yaitu CPU (Central Processing Unit). c. Alat Penyimpanan Data Perangkat ini digunakan untuk penyimpanan data atau program. Alat yang digunakan adalah harddisk, Flasdisk dan CD. d. Alat Keluaran Perangkat ini digunakan untuk hasil atau pengeluaran data, sehingga dapat dilihat dalam bentuk wujud nyata. Adapun alat yang digunakan adalah Monitor dan Printer.
3.4.2
Analisis Perangkat Lunak (Software) Analisis perangkat lunak bertujuan untuk mengetahui secara tepat
perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu sistem informasi. Perangkat lunak untuk menjalankan sistem pengolahan data pegawai adalah Sistem 3.4.3
Operasi Windows XP, Microsoft Visual Basic 6.0 dan MySQL.
Analisis Perangkat Sumber Daya Manusia (Brainware) Pengembangan sistem ini dibutuhkan orang-orang yang mengerti cara
kerja sistem, pengoperasian sistem, dan pemeliharaan sistem. Sehingga tidak melenceng dari kebutuhan sistem yang telah ada.
3.5
Studi Kelayakan Sistem (Feasibility Study) Tujuan utama dari analisis kelayakan sistem adalah mengetahui apakah sistem yang baru yang akan diterapkan sudah layak pakai atau belum. Dalam hal ini tentunya diperlukan pertimbangan yang matang seberapa besar kegunaan atau keuntungan yang didapat dan berapa biaya yang diperlukan dari sistem baru.
3.5.1
Kelayakan Teknologi (Technical Feasibility) Secara teknik, teknologi yang digunakan adalah teknologi yang mudah
dioperasikan. Pengerjaannya yang mengutamakan kebutuhan user dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat sistem ini user friendly walaupun tidak semua orang dapat mengaksesnya tanpa login dari user. 3.5.2
Kelayakan Hukum (Law Feasibility) Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak melanggar
peraturan dan hukum yang berlaku. Penerapan sistem yang baru tidak boleh menimbulkan masalah dikemudian hari akibat melanggar hukum yang akan berlaku, terutama dalam penggunaan software berlisensi terkait penggunaan aplikasi pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan merupakan software resmi, berlisensi, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. 3.5.3
Kelayakan Operasional (Operational Feasibility) Sistem ini tidak memerlukan operator dengan keahlian khusus untuk dapat
mengoperasikannya. Sistem dirancang untuk mudah dioperasikan dan proses pengembangannya dilakukan dengan teknik penerapan kebutuhan informasi melalui penelitian yang seksama dan hati-hati. Selain itu juga dilakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga akan memudahkan user untuk menjalankannya. 3.5.4
Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility) Untuk pengadaan proyek sistem informasi pembayaran ini tentu
membutuhkan biaya yang dalam hal ini termasuk dalam biaya investasi. Dalam hal ini perusahaan harus mengeluarkan sumber daya demi mendapatkan manfaat di
masa yang akan datang dan juga keuntungan yang lebih bila dibanding keuntungan dengan menggunakan sistem yang lama. Agar tidak terjadi pemborosan dalam pemakaian sumber daya maka perlu dilakukan analisis, perhitungan atas biaya dan manfaat untuk menentukan apakah proyek sistem informasi tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan. 3.5.4.1 Analisis Biaya Dan Manfaat Sebelum sistem informasi dikembangkan, maka perlu dihitung kelayakan ekonomisnya. Teknik untuk menilai hal ini disebut dengan analisis biaya atau keuntungan (cost/benefit analys). Keuntungan dari pengembangan sistem informasi tidak semuanya diukur secara langsung dengan nilai uang. 3.6
Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan bagian awal dari pembuatan sistem informasi dimana tahapan ini bertujuan untuk memberikan ketentuan bentuk dan proses pada perangkat lunak yang dibuat agar pembuatan program tidak menyimpang dari aturan dan hasil analisis yang telah diterapkan pada perancangan program.
3.6.1
Flowchart Yang Diusulkan Flowchart sistem adalah gambaran secara umum bagaimana sistem
berjalan. Adapun gambaran flowchart sistem baru sebagai berikut : Data Status Siswa
Data Siswa
Input Data Status Siswa
Input Data Siswa
Input Data Wali Kelas
Input Data Kelas
Pengolahan Data Status Siswa
Pengolahan Data Siswa
Pengolahan Data Wali Kelas
Pengolahan Data Kelas
Status Siswa
Siswa
Data Wali Kelas
Wali Kelas
Data Kelas
Kelas
Data Transakisi
Data User
Data Status User
Input Data Transaksi
Input Data User
Input Data StatusUser
Pengolahan Data User
Pengolahan Data Status User
Pengolahan Data Transaksi
Transaksi
User
Proses Pembuatan Laporan Transaksi
Bukti Pembayaran
Pembayaran Tunggakan
Gambar 3.2 Flowchart Yang Diusulkan
Keseluruhan
Status Status User User
Pengolahan Data Informasi Pembayaran
Informasi Pembayaran
3.6.2
Konteks Diagram Konteks diagram Sistem Sistem Informasi Pembayaran SPP dapat dilihat pada gambar 3.3. Hak Akses
ADMIN
Hak Akses
Login Data Siswa Data Transaksi Data Admin Data Wali Kelas Data Kelas
Informasi Pembayaran
OPERATOR
Login
Data Transaksi
0. Sistem Informasi Pembayaran SPP
Informasi Pembayaran
Gambar 3.3 Data Flow Diagram level 0 3.6.3
DFD Level 1 Data Flow Diagram atau DFD merupakan gambaran sistem secara logika. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file.
Status Siswa ADMIN
Data Siswa
1.0 Pengolahan Data Siswa
Record
Siswa
2.0 Pengolahan Data Status Siswa
Data Status Siswa
Record
DataUser
Operator
Status Siswa
Status user 3.0 Pengolahan Data User
Data Status User Data Transaksi
Record
4.0 Pengolahan Data Status User
User
Record
Status User
user Data Wali Kelas Data Kelas
5.0 Pengolahan Data Transaksi
Record
Laporan Bukti Pembayaran Laporan Tunggakan Laporan Keseluhan
Data Transaksi
Transaksi
Kelas
Transaksi
Siswa 6.0 Pengolahan Data Wali Kelas
Informasi Pembayaran
Record
Wali Kelas
Hasil Transaksi
7.0 Pengolahan Data Kelas
Record
Informasi Pembayaran
Kelas
Wali Kelas Laporan Bukti Pembayaran Laporan Tunggakan Laporan Keseluhan
9.0 Pengolahan Informasi Pembayaran
8.0 Pengolahan Laporan
Gambar 3.4 Data Flow Diagram level 1 3.7
Struktur Tabel Tabel 3.19 Struktur Tabel Siswa Not Nama Kolom
Tipe Data
Null
Lebar
Keterangan lain
Id_siswa
int
4
Primary key
NIS
Char
4
v
Nm_ siswa
varchar
50
v
Nm_Ortu
varchar
50
v
Alamat
varchar
50
v
No_telp
varchar
50
v
Id_stssiswa
int
4
v
Foreign key
Id_kelas
Int
4
v
Foreign key
Tabel 3.20 Struktur Tabel User Nama Kolom
Tipe Data
Lebar
Not Null
Keterangan lain
Id_user
int
4
Primary key
Username
varchar
50
v
Password
varchar
50
v
Id_stsuser
int
4
v
Foreign key
Tabel 3.21 Struktur Tabel Wali Kelas Not Nama Kolom
Tipe Data
Null
Lebar
Id_walikelas
Int
4
NIP
char
21
v
Nm_WaliKelas
varchar
50
v
Keterangan lain Primary key
Tabel 3.22 Struktur Tabel Kelas Not Nama Kolom
Tipe Data
Id_kelas
Int
Nm_kelas
varchar
Id_walikelas
char
Null
Lebar
Keterangan lain Primary key
8
v
21
v
Foreign key
Tabel 3.23 Struktur Tabel sts_siswa Nama Kolom
Tipe Data
Id_stssiswa
int
Ket_stssiswa
varchar
Lebar
Not Null 4
Keterangan lain Primary key
50
v
Tabel 3.24 Struktur Tabel sts_user Nama Kolom
Tipe Data
Id_stsuser
int
Ket_stsuser
varchar
Lebar
Not Null 4
Keterangan lain Primary key
50
v
Tabel 3.25 Struktur Tabel Transaksi Not Nama Kolom
Tipe Data
Id_transaksi
int
Tgl_trans
datetime
Id_siswa
int
Lebar
Null
4
Primary key v
4
Keterangan lain
auto Foreign key
Id_User
int
Bulan
varchar
Jml_Bayar
int
4
Foreign key
20
v
4
v
auto
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 1. Black Box Testing Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang diinginkan. Jika ada unit yang tidak sesuai outputnya maka untuk menyelesaikannya, dilanjutkan pada pengujian yang kedua yaitu white box testing. Salah satu bentuk uji coba black box adalah testing validasi. Uji coba ini dinyatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak sesuai dengan apa yang diharapkan pemakai. Contoh testing validasi sebagai berikut: Saat pengisian user account, admin diwajibkan untuk
menginputkan username dan
password dengan lengkap. Jika admin menginputkan account yang salah (tidak sesuai penyimpanan pada database), maka ketika tombol Login di klik akan menampilkan pesan kesalahan seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.34 Pesan Kesalahan Input User Account 2. White Box Testing White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses yang dilakukan, maka baris-baris program, variable, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang. Contoh pengujian white box sebagai berikut: Ketika program dijalankan kemudian masuk pada form Input, program berhenti dan muncul kotak dialog peringatan kesalahan seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.35 Peringatan Kesalahan Kode Program
Setelah dilakukan pengecekan kesalahan dengan cara Debug program, maka akan muncul keterangan seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.36 Keterangan Kesalahan pada Baris Program Kesalahan terjadi karena data yang tersimpan pada database tidak sesuai dengan penulisan kode program
4.8.1
Tampilan Menu Utama Pada menu utama terdapat menu Login, yaitu menu untuk memberikan
hak akses penggunaan aplikasi. Masukkan username dan password kemudian klik tombol Login, maka fungsi keempat tombol akan aktif yaitu tombol Transaksi, Input, Laporan, dan Informasi. Tampilan menu utama adalah sebagai berikut:
Gambar 4.37 Tampilan Login pada Menu Utama 4.8.1
Form Transaksi Form ini digunakan untuk menginputkan data pembayaran. Untuk memulai
menginputkan data pembayaran, pertama kali yang dilakukan user adalah memilih
bulan transaksi, kemudian masukkan NIS lalu tekan ENTER, maka nama siswa dan kelas akan otomatis muncul seperti contoh pada gambar berikut:
Gambar 4.42 Form Transaksi
4.8.2
Form Laporan Form ini digunakan untuk mencetak bukti pembayaran dan laporan
tunggakan.
Gambar 4.61 Form Cetak Laporan 4.8.3
Form Informasi Form ini digunakan untuk melihat informasi pembayaran yang sudah terjadi
dan
informasi
pembayaran
tunggakan.
Masuk
pada
mendapatkan informasi pembayaran yang sudah terjadi.
tab
pertama
untuk
Gambar 4.67 Form Informasi Pembayaran 5
Penutup
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan yang disajikan pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dalam pengembangan sistem pembayaran SPP pada SMK IDSA KOBA adalah: a. Kekurangan Sistem Yang Lama : 1.Sistem lama masih dikerjakan secara manual sehingga terjadi keterlambatan pembuatan laporan dikarenakan antrian proses Pembayaran SPP. 2. Kurangnya efektifitas waktu dan keakuratan data yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error). b. Kelebihan Sistem Yang Baru : 1. Sistem ini dapat menangani proses pembayaran sehingga lebih membantu petugas
pembayaran
dalam
menangani
proses
dan
pengolahan
data
pembayaran sehingga tidak akan terjadi double working seperti penggunaan pada sistem lama. 2. Data
yang
berhubungan
terkomputerisasi
pada
dengan
database
pembayaran yang
dapat
SPP
tersimpan
melakukan
secara
penyimpanan,
pengubahan, penghapusan dan pencarian data serta pembuatan laporan. 3. Penggunaan sistem ini mempermudah proses pembayaran, mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan pencetakan laporan. 4. Sistem ini memberikan informasi bahwa siswa mengalami tunggakan selama siswa belum melakukan pembayaran pada bulan yang terseleksi. 5. Sistem ini dapat menghasilkan bukti pembayaran untuk siswa, tetapi untuk menghemat waktu dan biaya, kwitansi dapat diambil kapan saja saat dibutuhkan
siswa sebagai laporan kepada wali murid, jadi pencetakan kwitansi ini hanya dilakukan sewaktu-waktu bila diperlukan.
5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang sudah dibuat, ada beberapa saran untuk pengembangan sistem selanjutnya: 1. Pembuatan aplikasi tidak terbatas hanya pada ruang lingkup pembayaran SPP, dikembangkan lebih luas pada administrasi sekolah yang dapat melakukan dan merekam pendapatan serta pengeluaran sekolah sehingga dapat
membantu
pekerjaan user secara keseluruhan. 2. Laporan yang dihasilkan lebih meluas sesuai dengan pembahasan pada saran sebelumnya, seperti pembuatan laporan pendapatan dan pengeluaran sekolah. 3. Pemilahan tarif pembayaran per-tahun angkatan pada sistem ini belum sempurna. 4.
Pada sistem ini belum terdapat validasi pembayaran tunggakan untuk dapat memberikan sanksi pada siswa yang melakukan pembayaran tunggakan lebih dari waktu yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta; Andi Offset. Arief, M Rudyanto. 2005. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact SQL Server 2000. Yogyakarta; Andi Offset. Kusrini. dan
Koniyo, Andri. 2007. Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi
Akuntansi dengan Visual Basic dan SQL Server. Yogyakarta; Andi Offset. Madcoms. 2005. Aplikasi Pemrograman Database dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal Report. Madiun; Andi Offset. Rusmawan,Uus. 2009. Koleksi Program VB 6.0 Konsep ADO untuk Tugas Akhir dan Skripsi. Jakarta; PT Elex Media Komputindo. Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta; Andi Offset.