PEMBUATAN APLIKASI MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA BANTU VISUALISASI MODIFIKASI MOBIL PADA TOKO AUTOVETA YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Agung Nugroho 09.12.4177
Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
1
2
MULTIMEDIA APPLICATION DEVELOPMENT IN VISUALIZATION US MODIFIED CAR MEDIA SHOP AUTOVETA YOGYAKARTA PEMBUATAN APLIKASI MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA BANTU VISUALISASI MODIFIKASI MOBIL PADA TOKO AUTOVETA YOGYAKARTA Agung Nugroho Hanif Al-Fatta Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Technology based information multimedia of the current was needed to fields automotif, because it can be used as a means to present information against customer, or parties concerned with the company. With the department of multimedia of a man could interact with the computer through the medium of a picture, the text, audio, animation and video. Autoveta Yogyakarta is local state that moves in the fields of automotif a modification of the car.So far, the media that is worn in the form of the print media as a brochure and cataloguing forms a modification of the car.Media brochures that cannot convey information more complete, while a catalogue owned also can ' t visualzation, in fact a form of a modification of their own car is extremely diverse so that customer would be bemused when have to choose a modified form the car. The existence with of this application and customer can pick a modified form a car quickly and the company did not explain modification because too many forms supplied the specification of design the modification of some costs. Keyword: Multimedia, Interaktif media, visualzation modification of car
3
1. Latar Belakang Teknologi informasi berbasis multimedia pada saat ini sangat diperlukan dalam bidang automotif, karena multimedia dapat digunakan sebagai sarana untuk menyajikan informasi terhadap customers, atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan pihak perusahaan. Dengan adanya multimedia manusia bisa berinteraksi dengan komputer melalui media gambar, teks, audio, animasi dan video. Autoveta Yogyakarta merupakan badan usaha yang bergerak dibidang automotif modifikasi mobil. Selama ini media yang dipakai berupa media cetak seperti brosur dan katalog bentuk-bentuk modifikasi mobil. Media brosur tersebut tidak dapat menyampaikan informasi lebih lengkap, sedangkan katalog yang dimiliki juga tidak dapat divisualisasikan, padahal bentuk dari modifikasi mobil sendiri sangat beragam sehingga customers akan merasa kebingungan ketika harus memilih bentuk modifikasi mobil tersebut. Dengan adanya dan terbuatnya aplikasi ini maka customer dapat memilih bentuk modifikasi mobil secara cepat dan pihak perusahaan tidak terlalu banyak menjelaskan bentuk-bentuk modifikasi mobil karena disertakan spesifikasi modifikasi dan suku cadangnya tersebut.
2. Landasan Teori 2.1. Multimedia Menurut Tay Vaughan (2006 : h.3), multimedia dapat juga dideskripsikan sebagai kombinasi dari teks, foto, seni grafis, suara, animasi, dan elemen-elemen video yang dimanipulasi secara digital dan ketika penguna dari proyek multimedia mengontrol apa dan kapan elemen-elemen tersebut dikirimkan, multimedia disebut multimedia interaktif dan ketika anda menyediakan suatu struktur dari elemen-elemen yang terkait dimana pengguna dapat mengarahkannya, multimedia interaktif berubah menjadi hypermedia
4
. 2.2. Elemen-Elemen Multimedia Menurut Tay Vaughan (2006, h.47-197), multimedia terbagi dalam beberapa elemen-elemen, yaitu teks (text), gambar (image), suara (audio), video (video), animasi (animation).
2.3. Struktur Sistem Informasi Multimedia Menurut Laura Lemay (2007, h.142-143), terdapat empat struktur untuk merancang aplikasi multimedia, yaitu : 2.3.1
Struktur Linier
Struktur desain yang digunakan untuk lebih menonjolkan arus informasi antar level 2-1 halaman, pertimbangan pemakaian desain linear. Bila informasi relasi ini lebih banyak menonjolkan topik tiap level. 2.3.2
Struktur Hirarki
Pada struktur ini informasi relasi lebih banyak menonjolkan topik tiap level, dua halaman bersamaan. 2.3.3
Struktur Piramida
Menunjukkan ke semua level, tiga resource yang memiliki tingkat kesediaan yang sama. Ketiga bagian situs sama-sama menggunakan suara, photo, video dan interaksi. 2.3.4
Struktur Polar
Terdapat resource tiga level, tersedia secara universal dari level halaman dua, tetapi dapat langsung diasosiasikan pada topik khusus level dua.
2.4. Langkah-Langah Pengembangan Sistem Multimedia Menurut Raymond McLeod (1996 : h.139-140), mengembangkan sistem multimedia terdiri dari, yaitu : 2.4.1
Mendefinisikan Masalah
Analisis sistem mengidentifikasi kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa pemecahannya memerlukan multimedia.
5
2.4.2
Merancang Konsep
Analisis sistem dan pemakai, mungkin bekerja sama dengan professional komunikasi seperti produser, sutradara dan teknisi video, terlibat dalam rancangan konsep yang menentukan keseluruhan pesan dan memeriksa semua urutan utama. 2.4.3 Merancang Isi Pengembang terlibat dalam rancangan isi dengan menyiapkan spesifikasi aplikasi yang rinci. Disinilah Autoveta Yogyakarta menjadi objek yang dipilih dan untuk penelitian ini. 2.4.4 Menulis Naskah Dialog dan semua elemen terinci dari urutan yang ditentukan. 2.4.5 Merancang Grafik Grafik di pilih yang mendukung dialog. Latar belakang atau perlengkapan yang perlu di gunakan dalam video di rancang. 2.4.6 Memproduksi Sistem Pengembangan sistem memproduksi berbagai bagian dan menyatukannya dalam sistem. 2.4.7 Melakukan Tes Pemakai Analis sistem mendidik pemakai dalam penggunaan sistem dan memberikan kesempatan bagi pemakai untuk akrab dengan semua features. Jika sistem memuaskan, pemakai menggunakannya. Jika tidak, proses di ulang dengan kembali ke langkah yang lebih awal. Proses ini diulangi sampai pemakai puas dengan sistem. 2.4.8 Menggunakan Sistem Jika sistem sudah melampaui tahan pengetesan dan pengguna puas dengan sistem yang akan digunakan maka sistem dapat benar-benar digunakan dan pemakai memanfaatkan sistem atau pemakai menggunakan sistem. 2.4.9 Memelihara Sistem Pemakai tidak dapat diharapkan untuk melaksanakan pemeliharaan.
6
2.5. Perangkat Lunak Multimedia Yang Digunakan Pada proses pembuatan aplikasi multimedia ini, mengunakan perangkat lunak yang tidak terbatas pada satu software. Perangkat lunak yang digunakan yaitu : adobe flash, adobe photoshop dan cool edit pro.
3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1. Definisi Analisis Sistem Menurut Jogiyanto, HM (1995 : h.149), analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 3.1.1
Identifikasi Masalah
Autoveta Yogyakarta merupakan badan usaha yang bergerak dibidang automotif modifikasi mobil. Selama ini media yang dipakai berupa media cetak seperti brosur dan katalog sederhana. Jika dilihat dari media yang dimiliki oleh Autoveta Yogyakarta tersebut tidak dapat menyampaikan informasi lebih lengkap, dan jelas serta tidak dapat divisualisasikan, padahal bentuk dari modifikasi mobil dan produknya sendiri sangat beragam sehingga customers akan merasa kebingungan ketika harus memilih bentuk modifikasi mobil tersebut dan produknya. 3.1.1
Sasaran dan Batasan Sistem Multimedia
Menurut Hanif Al Fatta (2007 : h.50), Sasaran aplikasi multimedia antara lain meningkatkan keamanan,
kinerja,
peningkatkan
meningkatkan efesiensi
dan
efektifitas
informasi,
peningkatan
peningkatan
pelayanan.
Batasan
multimedia merupakan lingkungan yang membatasi aplikasi, misalnya peraturanperaturan siapa saja yang boleh mengunakan dan dan siapa yang tidak boleh mengunakan sistem. Dalam hal ini yang memberikan informasi adalah pihak
7
Autoveta Yogyakarta dan yang mendapatkan informasi adalah customers yang memiliki kendaraan mobil. 3.1.2
Solusi Penerapan Strategi
Dengan adanya permasalahan seperti yang telah dijabarkan diatas, maka dirancang suatu media interaktif visualisasi modifikasi mobil pada Autoveta Yogyakarta dengan harapan customers dapat memilih bentuk modifikasi mobil secara cepat dan pihak perusahaan tidak terlalu banyak menjelaskan lebih detail bentuk-bentuk modifikasi tersebut karena disertakan spesifikasi dan contoh modifikasinya berserta kisaran biaya modifikasi. Pada aplikasinya sendiri dirancang secara hierarkis, dimana custumers atau pengguna akan lebih terarah melakukan navigasi pada aplikasi dan akan mendapatkan informasi secara lengkap dan jelas.
3.2. Analisis PIECES Menurut Hanif Al Fatta (2007, h.50), analisis pieces terdiri dari, yaitu : 3.2.1 Analisis Kinerja (Performance Analysis) Parameter
Analisis
Jumlah Produksi
Hasil dari throuphut kecil, informasi
(Throuphut)
mengenai modifikasi mobil pada Autoveta Yogyakarta
yang
disampaikan
tidak
menyeluruh jika dengan media cetak brosur atau katalog, disamping itu untuk membuat, mencetak dan menyebarkan membutuhkan waktu yang cukup lama. Waktu Respon (Respon
Hasil respon time kecil, karena pihak
Time)
perusahaan harus menyampaikan informasi dari orang ke orang dan menjelaskan satu persatu informasi yang ada dimedia cetak tersebut terutama memodifikasi mobil.
8
3.2.2 Analisis Informasi (Information Analysis) Parameter Akurat (Accurate)
Analisis
Informasi yang disajikan belum akurat, dengan media cetak brosur atau katalog sering terjadi kesalahan dan kekurang dalam mencantumkan informasi, misalnya pada brosur tidak dicantumkan daftar harga, tidak dicantumkan contoh bentuk modifikasi dan tidak dicantumkan produkproduk yang ada secara lengkap.
Tepat waktu (On Tme)
Informasi dengan cetak brosur atau katalog kurang up to date, karena brosur dicetak dan jumlah cetakan yang tidak menentu dan jika terjadi perubahan, pengurangan dan penambahan informasi maka calon customers yang menerima brosur atau catalog tidak akan mengetahui informasi tersebut pada cetakan brosur atau catalog berikutnya, sedangkan brosur atau katalog yang sudah beredar tidak mungkin di ambil atau di tarik kembali.
Relevan
Informasi yang disampaikan dengan media brosur atau katalog masih kurang relevan, karena isi di dalam media tersebut terjadi kekurangan
informasi,
misalnya
tidak
dicantumkan daftar harga produk, daftar harga untuk kombinasi produk-produk modifikasi dan tidak mencantumkan semua
9
jenis produk yang ada.
3.2.3 Analisis Ekonomi (Economic Analysis) Parameter
Analisis
Biaya (Cost)
Membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk
mendesain,
mencetak,
dan
menyebarkan brosur atau katalog.
3.2.4 Analisis Kontrol (Control Analysis) Parameter
Analisis
Kontrol (Control)
• Jika brosur atau katalog sudah tersebar dan disadari terjadi kesalahan informasi maka sangat sulit untuk memperbaiki informasi yang sudah tersebar tersebut. • Sangat sulit dikontrol jika brosur atau katalog diterima oleh yang seharusnya tidak membutuhkan informasi tersebut. •
Brosur atau katalog yang sudah tersebar terkadang
didapati
hanya
terbuang
dijalan-jalan..
3.2.5 Analisis Efesien (Effeciency Analysis)
Parameter
Analisis
Sumber Daya (Resource)
Pengunaan sumber daya kurang efesien baik itu sumber daya manusianya maupun sumber
daya
keuangannya.
Untuk
mendesain brosur atau katalog seharusnya dapat dilakukan oleh pihak perusahaan
10
sendiri, tetapi pada kenyatannya pihak perusahaan sendiri melimpahan ke pihak lain dari mulai mendesain, menyebarkan brosur atau catalog. Jika dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri, maka sumber daya keuangan dapat juga dapat di minimalisir.
3.2.6 Analisis Pelayanan (Service Analysis) Parameter Pelayanan (Service)
Analisis •
Tidak
divisualisasikan
dimana
tampilannya tidak gerak, karena masih mengunakan
media
cetak.
Dan
informasi yang di sampaikan dengan media
cetak
keseluruhan
tidak mengenai
mencangkup Autoveta
Yogyakarta.
3.3. Analisi Kebutuhan Sistem 3.3.1
Kebutuhan Fungsional Sistem
Kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dapat dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Pada aplikasi ini memiliki fungsional sebagai berikut, yaitu : 1. Pada aplikasi dapat menampilkan beberapa jenis-jenis produk untuk modifikasi mobil. 2. Pada aplikasi dapat memberikan visualisasi mengenai mobil yang dimodifikasi dengan pilihan customers sendiri baik dari warna mobil, kaca lis mobil, veleg mobil, dan lampu mobil. 3. Pada aplikasi juga disediakan fasilitas navigasi “ya” atau “tidak jika pengguna ingin mengakhiri pemakaian aplikasi. 11
4. Pada aplikasi juga disajikan informasi mengenai produk-produk untuk mobil beserta kisaran biayanya. 5. Pengguna atau customers dapat membuat modifikasi mobil secara cepat. 6. Pada aplikasi juga disajikan informasi profil perusahaan. 7. Pada aplikasi sudah ter-protect sehingga dimungkinkan tidak dapat di salah gunakan oleh pihak yang tidak bertangung jawab. 8. Penamaan tombol navigasi sesuai dengan informasi yang akan disajikan atau ditampilkan. 3.3.2
Kebutuhan Non Fungsional Sistem
Adapun kebutuhan non fungsional dalam perancangan media interaktif visualisasi modifikasi mobil pada Autoveta Yogyakarta melingkupi kebutuhan brainware, hardware dan software.
3.4. Merancang Konsep Konsep
dalam
pengembangan
sistem
tentunya
diperlukan
setelah
permasalahan ditemukan dan ditentukan bahwa pemecahan masalah memerlukan multimedia, kemudian menentukan konsep yang akan dirancang untuk aplikasinya. Konsep media interaktif berbasis multimedia digunakan dalam pengembangan sistem pada Autoveta Yogyakarta yang dapat digunakan sebagai media promosi dan publikasi, dimana pada aplikasi dirancang secara hierarkis, karena pengguna dapat melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk dan informasi disajikan secara audio-visual secara interaktif, jelas dan lengkap. 3.5. Merancang Isi Pembuatan struktur aplikasi ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengerjaan aplikasi. Struktur yang dipakai adalah struktur hierarkis, karena pengguna dapat melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk. Dibawah merupakan gambar struktur hierarkis yang dipakai untuk untuk merancang aplikasi media interaktif visualisasi modifikasi mobil pada Autoveta Yogyakarta :
12
Gambar 3.1 Struktur hierarkis media interaktif visualisasi modifikasi mobil.
3.6. Merancang Naskah Dalam merancang naskah, analisis menetapkan dialog dan urutan elemenelemen secara rinci. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap teks dan narasi dalam aplikasi multimedia. Naskah dibuat agar pengerjaan aplikasi multimedia lebih mudah dan terarah, disamping itu juga berguna bagi penguna agar lebih mudah dan terarah dalam menerima informasi atau memilih informasi yang diinginkannya.
3.7. Merancang Grafik Grafik yang ditampilkan disesuaikan dengan tema dasar dari aplikasi multimedia yang dirancang, sehingga tampilan grafik dapat benar-benar mendukung. Rancangan aplikasi multimedia interaktif ini dengan mengunakan size stage 1024 x 768 pixels, color mode RGB pada adobe flash dan pada adobe photoshop mengunakan size 1024 x 768 pixels, resolution 350 pixels/inci, color mode RGB color.
13
4. Memproduksi Sistem 4.1. Pembuatan Desain Grafik Proses pembuatan desain dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop. Color
Menu Bar
Canvas
Tool Box
Layer Gambar 4.1 Tampilan rancangan grafik pada adobe photoshop
4.1.2 Proses pengintegrasian pada adobe flash 4.1.2.1 Membuat dokumen baru pada adobe flash 4.1.2.2 Memasukkan objek di adobe flash 4.1.2.3 Pembuatan animasi pada adobe flash 4.1.2.4 Pembuatan Motion Tween 4.1.2.5 Pembuatan tombol navigasi 4.1.2.6 Memberikan action navigasi pada adobe flash 4.1.2.7 Membuat teks pada adobe flash 4.1.2.8 Meng-export file project (.*swf) Kegunaan dari publish merupakan mengubah file adobe flash menjadi sebuah program presentasi yang dapat berdiri sendiri tanpa menggunakan adobe flash. Pengguna hanya cukup melakukan klik ganda pada icon dan secara otomatis file publish akan langsung berjalan. Untuk lebih memahami cara pembuatannya sebagai berikut, yaitu: 1. Klik file pada adbe flash 2. Klik publish setting 3. Pada tab format, centang pada file berextensi .*swf. 4. Pada tab Flash, ubah nilai JPG Quality ke posisi 100. 5. Klik publish dan tunggu saja maka file akan terpublish. Pengaturan ini cukup
dilakukan
sekali,
setiap
kali
flash
dimainkan
CTRL+ENTER, file.exe, html, dan .swf sudah otomatis terupdate.
14
dengan
4.2. Pengujian Sistem Langkah dalam pengujian sistem sebagai berikut, yaitu : 4.2.1 Pengujian sistem dengan personal komputer Sistem telah diuji dengan personal komputer yang ada dan hasilnya tidak terdapat error atau kesalahan sebagaian atau keseluruhan sistem dan sistem dapat digunakan sebagaimana mestinya. 4.2.2 Pengujian sistem dengan black box Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak tesebut. Pengujian ini memungkinkan analis sistem memperoleh kumpulan kondisi yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional aplikasi. Pengujian black box merupakan proses menjalankan aplikasi dengan maksud untuk menemukan kesalahan. Dan hasilnya tidak terdapat error atau kesalahan sebagaian atau keseluruhan sistem dan sistem dapat digunakan sebagaimana mestinya.
4.3. Menggunakan Sistem Adapun langkah-langkah dalam penggunaan aplikasi multimedia ini adalah sebagai berikut, yaitu : 1. Buka file atau folder dimana menyimpan aplikasi tersebut. 2. Kemudian double klik pada file bernama app.swf dan tunggu sejenak maka aplikasi akan muncul. 3. Setelah aplikasi muncul atau tampil maka pada halaman awal terdapat beeberapa tombol navigasi yang dapat dipilih oleh pengguna untuk mendapatkan informasi yang diinginkan penguna. 4. Untuk mengakhiri aplikasi dapat mengklik tombol navigasi exit maka akan keluar dari aplikasi secara sendirinya. Adapun spesifikasi komputer yang disarankan untuk menjalankan aplikasi multimedia ini yaitu sistem operasi Microsoft Windows 98 keatas, processor AMD atau Intel Pentium IV keatas, RAM 128 MB disarankan, motherboard kompatibel dengan processor yang digunakan, VGA Card 64 MB disarankan, CD
15
ROM, keyboard & mouse, speaker aktif, sound card kompatibel, monitor 14” keatas.
4.4. Memelihara Sistem Pada aplikasi multimedia ini perlu adanya pemeliharaan dan perawatan. Dan pemeliharaan serta perawatan tidak hanya sebatas aplikasi multimedia saja tetapi perangkat keras yang digunakan juga perlu adanya pemeliharaan dan perawatan. Adapun cara pemeliharaan dan perawatan sebagai berikut, yaitu : 4.4.1
Pada aplikasi interaktif • Memiliki duplikat dari aplikasi tersebut secara keseluruhan dan sebaiknya duplikat dapat dilakukan dengan mencopy file-file tersebut kedalam CD untuk mengantisipasi terhadap kesalahan atau kerusakan pada aplikasi tersebut dan lakukan secara berkala. • Jika aplikasi tersebut terdapat error atau kerusakan segeralah lakukan perbaikan. • Lakukanlah penduplikatan aplikasi tersebut setiap beberapa bulan sekali dan pastikan tidak hanya memiliki satu duplikat dari aplikasi tersebut baik itu file yang sudah terpublish maupun file yang masih berextensikan adobe flash. • Lakukan up to date jika ada perubahan data. Up to date yang dimaksud adalah jika nanti suatu saat ada perubahan data pada salah satu bagian halaman menu dari aplikasi multimedia tersebut, seperti; penambahan gambar cincin, dan lain-lain, maka data baru tersebut dapat ditambahkan atau data lama diganti dengan data baru. Dan pemeliharaannya, dalam hal ini adalah pada aplikasi multimedia tersebut akan diadakan pengeditan, maka pengeditan dilakukan pada file yang masih berformat adobe flash, kemudian dipublish ulang setelah pengeditan selesai dilakukan.
4.4.2
Pada perangkat keras yang digunakan • Gunakan stabilizer yang sesuai sesuai dengan daya yang diperlukan oleh komputer. 16
• Pelihara CD apabila aplikasi tersebut di copy ke CD dengan menyimpan ditempat yang aman dan lindungi CD dengan kotak CD dan berikan label pada CD tersebut. Hal ini dilakukan supaya CD aplikasi tersebut tidak tergores, terkena debu dan mudah diingat apabila diberi label CD. • Pelihara harddisk komputer sebagai salah satu media penyimpanan aplikasi tersebut. Hindarkan dari goncangan atau hal-hal yang dapat menyebabkan harddisk rusak. • Matikan komputer dengan cara men-shutdown jika sudah tidak digunakan lagi dan jangan terlalu sering mematikan komputer dengan cara dipaksa seperti menekan tombol power off karena dapat merusak perangkat keras maupun perangkat lunak.
4.5. Manual Aplikasi Adapun manual penggunaan aplikasi ini sebagai berikut, yaitu : 1. Setelah aplikasi terbuka atau ditampilkan maka halaman pertama merupakan halaman home atau halaman utama dari aplikasi. 2. Pada halaman home atau halaman utama terdapat beberapa tombol navigasi yang dapat dipilih oleh pengguna untuk mendapatkan informasi. Adapun tombol navigasi tersebut terdiri dari Profil, Product, Design, Contact dan Exit 3. Untuk tombol navigasi design jika dipilih akan menampilkan beberapa design mobil yang terdiri dari desain warna mobil, velg, lampu, lis, kaca mobil. Misalnya jika pengguna memilih warna maka warna mobil akan berubah sesuai dengan warna yang dipilih tersebut. Pada halaman ini merupakan halaman dimana pengguna dapat memodifikasi mobil sesuai keinginan dengan fasilitas yang telah disediakan. 4. Jika pengguna memilih tombol navigasi profil maka akan menyajikan informasi menganai Autoveta yang terdiri dari sejarah singkat Autoveta, visi misi, dan kontak. 5. Jika pengguna memilih tombol navigasi product maka akan menyajikan informasi menganai product yang ada pada Autoveta khusu untuk mobil.
17
6. Jika pengguna memilih tombol navigasi exit maka akan keluar dari aplikasi ini jika menginginkan keluar dari aplikasi. 7. Jika belum menginginkan keluar dari aplikasi maka dapat menklik “tidak” maka akan kembali kem halamnan utama. 5. Penutup 5.1. Kesimpulan Adapun kesimpulannya sebagai berikut, yaitu : 1. Dalam pengembangan sistem multimedia terdapat sembilan langkah yang terdiri dari mendefinisikan masalah, merancang konsep, merancang isi, menulis naskah, merancang grafik, memproduksi sistem, melakukan pengujian sistem, menggunakan sistem dan memelihara sistem. 2. Aplikasi multimedia ini dibuat untuk menyajikan informasi mengenai visualisasi modifikasi mobil pada Auto Veta Yogyakarta untuk lebih memudahkan pengguna dalam memodifikasi mobil yang diinginkan sesuai bentuk yang telah disediakan. 3. Selain visualisasi modifikasi mobil, aplikasi ini juga menyajikan produkproduk yang dimiliki Auto Veta Yogyakarta serta jasa service mobil. 4. Dengan adanya aplikasi ini dapat membantu pihak perusahaan dalam merekomendasi bentuk modifikasi mobil kepada customers atau pelanggan.
5.2. Saran Aplikasi multimedia interaktif ini masih terdapat kekurangan yang sekiranya perlu ditambahkan guna untuk kearah lebih baik. Oleh karena itu, diharapkan kedepannya ada yang dapat mengembangkan yang lebih baik. Dibawah ini yang perlu ditambahkan didalam aplikasi sebagai berikut, yaitu : 1. Kontrol volume untuk latar belakang musik. Didalam aplikasi multimedia ini terdapat latar belakang musik dimana tidak ada kontrol volume yang mengkontrol volume.
18
2. Penambahan video Didalam aplikasi multimedia ini tidak terdapat video dimana hanya visualisasi dua dimensi saja dan tidak ada contoh bentuk asli yang divideokan. 3. Perlu ditambahkan fasilitas admin untuk update seperti insert, edit, dan delete data melalui file yang sudah terpublish agar sistem bersifat dinamis karena dalam sistem multimedia ini masih bersifat statis, sehingga perlu penambahan fasilitas tersebut. 4. Aplikasi multimedia ini masih offline dan diharapkan kedepannya ada yang mengembangkan aplikasi secara online.
19
DAFTAR PUSTAKA
Fatta Al, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Penerbit Andi. Yogyakarta. HM, Jogiyanto. 2007. Analisis dan Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta. Jr, McLeod Raymond. 1996. Penerjemah Hendra Teguh. Editor Hardi Sukardi. Sistem informasi manajemen II. Jakarta. Laura Lemay. 1997. Desain Grafik dan Halaman Web. Penerbit Elex Media Komputindo Jakarta. Suyanto, M. 2003, Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keuggulan Bersaing. Penerbit Andi, Yogyakarta. Vaughan Tay. 2006. Multimedia Making it Work Edisi 6. Penerbit Andi. Yogyakarta.
20