PEMBUATAN ANIMASI PERIKLANAN SEBAGAI MEDIA BANTU PROMOSI PADA KAFE BANUA COKELAT DI PALU
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh Arief Rachmad 09.11.2603
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
THE MAKING OF ANIMATION FOR AUXILIARY MEDIA MERKETING IN BANUA COKELAT CAFE PEMBUATAN ANIMASI PERIKLANAN SEBAGAI MEDIA BANTU PROMOSI PADA KAFE BANUA COKELAT Arief Rachmad Tonny Hidayat Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Banua Cokelat Cafe is one of the cafes in the city of Palu, Central Sulawesi. The cafe is not just to be a cafe but customers can order different types of chocolate for special occasions. One is marissa chocolate (chilli chocolate), chocolate with a spicy flavor. However, the problems that occurred in this cafe is that this new cafe stands. So not many people are aware of the existence of this cafe. In order for more people to know this cafe and have a strong image, the authors chose the title for Animation Creation Media Marketing Help In Banua Cokelat Café. The objective of this animation is to become a media for marketing to help Banua Cokelat Cafe. Forms of animation itself was chosen because the author felt media for marketing aids such as animation is now more acceptable in society because of the look and a unique storyline. The data collection methods are interviews, observations, and literature. The software used include Adobe After Effects for animation creation, Adobe Photoshop for the design, and Fruity Loop for sound. With the animation, is expected to become a more attractive marketing media, effective and can improve the competitiveness of the other cafes. Keyword : Cafe, Chocolate, Animation, After Effect
1.
Pendahuluan Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sekarang ini semakin meningkat.
Salah satu perkembangan dalam bidang multimedia, khususnya animasi. Animasi pada saat ini juga semakin berkembang pesat dan menjadi sebuah industri yang luar biasa. Animasi yang dulunya hanya digunakan sebagai media hiburan kini berkembang menjadi media yang lebih luas, salah satunya sebagai media bantu untuk promosi. Ini dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang mulai menerapkan animasi sebagai media promosi dan iklan. Dengan melihat keuntungan yang dimiliki oleh animasi diatas, penulis ingin membuat sebuah animasi promosi yang menarik dan mempunyai nilai komersil yang tinggi sehingga mampu menarik konsumen untuk membeli produk
yang diiklankan
melalui media elektronik seperti televisi, serta mampu menjadi meningkatkan daya saing untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis. Maka dalam pembuatan skripsi ini penulis mengambil judul “Pembuatan Animasi Periklanan Sebagai Media Bantu Promosi Pada Kafe Banua Cokelat Di Palu.
2.
Landasan Teori
2.1 Sejarah Animasi Suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak, atau hanya berkesan hidup.sejak jaman dahulu, manusia telah mencoba menganimasi gerak gambar binatang, seperti yang di temukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara, sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang.
2.2 Pengertian Animasi Animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup, dan semangat. Sedangkan animasi secara keseluruhan diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan.
2.3 Perkembangan Animasi 2.3.1 Animasi Klasik Teknik animasi ini biasanya dilakukan seorang animator dengan menciptakan suatu rangkaian bagian kasar yang akan difilmkan dalam gambar-gambar menggunakan pensil perframenya. 2.3.2 Animasi Boneka
1
Lotte Reineger dari Jerman mengembangkan animasi bayangan di tahun 1919, dan bertosch dari Prancis membuat percobaan film animasi dengan figure yang berasal dari potongan-potongan kayu. 2.3.3 Animasi Komputer Sesuai dengan namanya teknik ini menggunakan alat bantu menggunakan komputer dalam proses pengerjaannya 2.3.3.1 Animasi 2D 2.3.3.2 Animasi 3D
2.4 Macam-Macam Bentuk Animasi 2.4.1 Animasi sel (Cell Animation) Menggunakan cell untuk membuat film bergerak pada saat awal. 2.4.2 Animasi Frame (Frame Animation) Menggunakan frame untuk membuat animasi. 2.4.3 Animasi Sprite (Sprite Animation) Objek diletakkan dan dianimasikan pada bagian punja grafik dengan latar belakang diam 2.4.4 Animasi Lintasan (Path Animation) Objek bergerak sepanjang garis kurva yang sudah ditentukan sebagai lintasan. 2.4.5 Animasi Spline (Spline Animation) Objek bergerak tidak mengikuti garis lurus, misalnya berbentuk kurva. 2.4.6 Animasi Vektor (Vector Animation) Animasi menggunakan rumus matematika untuk menggambarkan sprite dan menjadikan objek bergerak dengan memvariasikan ketiga parameter ujung-pangkal arah dan panjang pada segmen-segmen garis yang menentukan objek. 2.4.7 Animasi Karakter (Character Animation) Animasi yang melibatkan bentuk organic yang komplek dengan penggandaan yang banyak, gerakan yang tidak hanya mulut, mata, muka dan tangan yang bergerak tetapi semua gerakan pada waktu yang sama. 2.4.8 Computional Animation Menggerakkan obyek dilayar cukup dengan memvariasikan koordinat x dan y-nya 2.4.9 Morphing Mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lain dengan menampilkan serangkaian frame yang menciptakan gerakan halus begitu bentuk pertama mengubah dirinya menjadi bentuk lain.
2.5
Prinsip – Prinsip Animasi
2
2.5.1 Squash and Scretch Gerakan sebuah karakter yang dibagi-bagi berdasarkan fisik bendanya. 2.5.2 Anticipation Persiapan gerakan sebelum gerakan dilakukan. 2.5.3 Staging Keseluruhan gerakan dalam sebuah adekan dengan jelas dan detail. 2.5.4 Straight Ahead Action and Pose to Pose Perencanaan gambar untuk gerakan yang berulang-ulang dibuat dengan sirkulasi runtut. 2.5.5 Follow Through and Overlapping Action Antisipasi sebuah gerakan yang kompleks pada karakter mengikuti hukum alam. 2.5.6 Slow In and Slow Out Proses gerakan animasi dari lambat ke cepat dan sebaliknya gerakan dari cepat ke lambat. 2.5.7 Arcs Sebuah gerakan natural yang disesuaikan dengan circular dari melingkarnya sendisendi yang bekerja pada makhluk hidup. 2.5.8 Secondary Action Gerakan-gerkan pendukung gerakan utama. 2.5.9 Timing Waktu pergerakan animasi yang membuat animasi terlihat sangat hidup. 2.5.10 Exaggeration Gerakan pengembangan dari gerakan normal untuk memberikan kesan yang mendukung sebuah kelucuan. 2.5.11 Solid Drawing Rasa terhadap cara pandang 3 dmensi pada sebuah karakter berkaitan dengan goresan garis, shading, dan warna. 2.5.12 Appeal Penambahan sound effect yang akan semakin menampakan dan memperjelas kepribadian karakter.
2.6
Teknik-Teknik Pembuatan Animasi
2.6.1 Stop Motion Animation Membuat animasi dengan cara
shoot satu
menggunakan kamera. 2.6.2 2D Hybrid Animation
3
demi satu gambar
dengan
Membuat animasi secara manual di kertas, di scan dan di transfer ke komputer untuk dapat mengubahnya menjadi gambar digital. Gabungan antara manual dan penggunaan komputerisasi. 2.6.3 Digital Animation Membuat animasi dengam menggambar langsung di komputer menggunakan pen dan tablet elektronik, bisa juga memakai mouse dengan teknik vector curva dan di animasikan di komputer.
2.7
Definisi Periklanan Penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan
iniformasi persuasif tentang produk ataupun organisasi sebagai alat promosi yang kuat
2.8
1
Strategi Memproduksi Iklan Televisi
2.8.1 Tahap Praproduksi Tahap dimana kita mengerjakan semua pekerjaans sebelum iklan televisi diproduksi secara nyata. 2.8.1.1 Animasi Animasi adalah penggunaan karakter kartun, boneka, atau demostrasi karakter yang bukan animasi ke dalam kehidupan pada iklan televisi. 2.8.1.2 Efek-Efek Spesial Efek-efek special merupakan bagian yang harus dipertimbangkan pada tahap praproduksi. kebanyakan produser iklan televisi menggunakan Digital Video Effects (DVE) yang dapat memanipulasi grafik pada tampilan iklan televisi. 2.8.1.3 Audio Voiceover (VO) menampilkan pengisi suara dari seorang narasi yang merupakan suara di luar kamera. Sound Effect menampilkan efek suara yang berasal dari berbagai macam suara selain suara manusia dan musik. 2.8.1.4 Perencanaan Produksi Perencanaan produksi adalah melaukan pemilihan sutradara, menyeleksi penawaran, memilih agen yang membuat iklan, memperkirakan biaya, membuat jadwal produksi, menentukan konstruksi iklan televisi, pemilihan pemeran, menetapkan lokasi syuting, dan mengadakan pertemuan praproduksi.
2.8.2
Tahap Produksi
1
Suyanto. M, 2005, “Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia”, Andi, Yogyakarta, Hal. 3
4
Periode selama iklan diproduksi secara komersial, tahap ini meliputi kegiatan syuting, perekaman suara, pengaturan pencahayaan, dan pemilihan kamera.
2.8.3
Tahap Pasca Produksi Periode di mana semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah iklan televisi
diproduksi secara nyata untuk keperluan komersial.
2.9
Sistem Perangkat Lunak yang Digunakan
2.9.1
Adobe After Effects CS3
2.9.2
Adobe Photoshop
2.9.2.1 Obyek Vektor Obyek vector tersusun dari sekumpulan garis, kurva, dan bidang tertentu sehingga membentuk suatu gambar. 2.9.2.2 Obyek Bitmap Gambar bitmap terdiri dari titik-titik yang sering disebut dengan pixel. 2.9.3
3
Fruity Loop 10
Analisis Dan Perancangan Sistem
3.1 Tinjauan Umum 3.1.1
Gambaran Tentang Kafe Bana Cokelat Kafe Banua Cokelat merupakan salah satu kafe yang berada di Kota Palu,
Sulawesi Tengah. Kafe ini juga termasuk salah satu kafe yang baru berdiri sehingga memerlukan promosi dan iklan untuk memperkenalkan produknya pada konsumen sekaligus meningkatkan nilai pemasarannya. 3.1.2
Visi Kafe Banua Cokelat Menjadi tempat yang mampu memberikan pelayakan yang bersih, sehat, dan
nyaman. Serta menjadi kafe yang terbaik di Kota Palu. 3.1.3
Misi Kafe Banua Cokelat Adapun misi Kafe Banua Cokelat adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan makanan dan minuman yang berkualitas. b. Menempatkan pelanggan sebagai yang utama. c.
Menyediakan tempat kumpul yang nyaman untuk semua kalangan.
d. Memberikan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen.
3.2 Analisis Sistem 3.3 Analisis Kelemahan Sistem 3.3.1
Identifikasi Masalah
5
Masalah dapat didefinisikan sebagai suatau pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. 3.3.2
Analisis SWOT Salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suata
permasalahan berdasarkan factor internal yaitu kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness), dan factor eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats). 3.3.2.1 Kekuatan (Strengths) 3.3.2.2 Kelemahan (Weakness) 3.3.2.3 Peluang (Opportunities) 3.3.2.4 Ancaman (Threats)
3.4 Analisis Kebutuhan Sistem 3.4.1
3.4.2
Kebutuhan Fungsional -
Informasi Kafe Banua Cokelat
-
Informasi misi dan misi
Kebutuhan Nonfungsional
3.4.2.1 Aspek Hardware Perangkat keras pembuatan animasi: -
Processor Intel Core i5-430M 2,26 GHz
-
Memori ram 4 GB
-
Hardisk 320GB
-
Monitor LCD Asus 14”
-
VGA Ati 1 GB
-
Keyboard Asus
-
Mouse Genius
-
Speaker Simbadda
-
Optic Drive DVD-RW
Perangkat keras untuk menjalankan animasi : -
PC atau Laptop
-
Processor Pentium 4
-
Memory 256 MB
-
HDD 40 GB
-
Monitor
3.4.2.2 Aspek Software Perangkat Lunak yang digunakan dalam pembuatan animasi ini adalah Adobe After Effect CS3 sebagai program pembuat animasi, Adobe Photoshop sebagai program pengolah grafik, dan Fruity Loop 10 sebagai program pembuat dan pengolah musik.
6
3.4.2.3 Aspek Sumber Daya Manusia 3.5
Analisis Informasi
3.6
Analisis Kelayakan
3.6.1
Analisis Kelayakan Teknologi Teknologi yang digunakan memungkinkan untuk mendukung perencanaan dan
pembuatan aplikasi multimedia yang berupa video animasi. 3.6.2
Analisis Kelayakan Hukum Pembuatan animasi tidak mengandung unsur SARA , penyimpangan yang
merugikan pihak lain atau unsur yang mencemarkan nama baik perusahaan lain, dan juga tidak mengandung unsur pornografi baik dari tampilan atau susunan kata-kata sehingga aplikasi ini secara hokum layak digunakan. 3.6.3
Analisis Kelayakan Ekonomi Kelayakan ekonomi berkaitan dengan keuntungan secara ekonomi yang akan
diperoleh dengan menggunakan sistem yang baru. 3.6.3.1 Analisis Biaya Analisis biaya menentukan proyek sistem multimedia layak atau tidak. Biaya terdiri dari dua kategori, yaitu biaya yang berhubungan dengan pengembangan dan biaya yang berhubungan denga operasi (perawatan). 3.6.4
Analisis Kelayakan Operasi Secara operasi diharapkan lebih banyak mengoptimalkan submer daya yang ada
dengan pendayagunaan waktu dan personil secara efesien.
3.7
Perancangan Konsep Animasi
3.7.1
Pra Produksi
3.7.1.1 Ide Cerita 3.7.1.2 Tema 3.7.1.3 Pembuatan Storyboard Gambaran dari naskah yang mana akan menentukan jalan atau alur dari animasi.
4
Implementasi Dan Pembahasan
4.1 Tahap Produksi 4.1.1
Latar Belakang (Background) Latar belakang (background) merupakan setting lokasi dimana animasi itu
berada, background yang baik memperhatikan detail termasuk perspektif dan lighting yang disesuaikan dengan situasi pada adegan iklan atau film.
7
Gambar 4.1 Pembuatan Background
4.1.2
Pembuatan Karakter dan Pewarnaan
4.1.3
Pembuatan Musik Latar Belakang Pembuatan musik latar belakang dimaksudkan agar para penonton yang
menonton iklan ini tidak merasa jenuh.
Gambar 4.2 Pembuatan Musik Menggunakan Fruity Loop 10 4.1.3.1 Konversi Musik ke MP3
4.1.4
Pembuatan Animasi Pembuatan animasi iklan menggunakan software Adobe After Effect CS3, untuk
menentukan
kualitas
gambar
perlu
dilakukan
pengaturan
sebelum
melakukan
penganimasian. Ukuran yang digunakan dalam animasi ini adalah 720 x 576 pixel dan 25 frame rate per second. 4.1.4.1 Membuat Proyek Baru 4.1.4.2 Import File
8
4.1.4.3 Pembuatan Animasi
4.2 Tahap Pasca Produksi 4.2.1
Editing Editing adalah tahap dimana semua adegan-adegan disatukan dan diberi musik.
Penggabungan dan pemberian backsound dilakukan menggunakan Adobe After Effect CS3. Dalam proses ini dilakukan pengecekan apabila masih ada yang kurang akan diperbaiki kembali. Setelah semua selesai maka akan dilakukan render.
Gambar 4.3 Penggabungan Pada Adobe After Effect CS3 4.2.2
Rendering Proses mengubah proyek menjadi file video atau file animasi lain yang siap
didistribusikan. 4.2.3
Mastering Mastering merupakan proses dimana data file yang telah jadi akan dipindahkan
ke dalam materi kaset, VCD, DVD, atau materi lainnya.
4.3 Uji Kelayakan Uji kelayakan di lakukan dengan menggunakan metode kuisioner yang dibagikan kepada 25 orang responden. Sebelum mengisi kuisioner, responden terlebih dahulu menyaksikan video iklan ini. Sehingga responden bisa mengetahui seperti apa iklan yang akan dinilai. Hasil dari kuisioner ini menunjukan bahwa iklan ini layak digunakan sebagai sarana promosi untuk Kafe Banua Coklat. Dari penyebaran angket yang terdiri dari 25 orang dan 5 pertanyaan yang di ajukan kepada responden. 5 pertanyaan terdiri dari: 1.
Apakah menurut anda pewarnaan pada animasi ini sudah baik? Dari 25 orang responden dengan jawaban YA ada 19 orang berarti ada 76 %, sedangkan ada 6 orang yang menjawab TIDAK berarti 12 %.
9
2.
Apakah informasi yang disampaikan dalam iklan animasi ini mudah di pahami? Dari 25 orang responden dengan jawaban YA ada 22 orang berarti ada 88 %, sedangkan ada 3 orang yang menjawab TIDAK berarti 12 %.
3.
Dari segi tampilan apakah gambar, animasi dan suara pada animasi iklan ini sudah sesuai? Dari 25 orang responden dengan jawaban YA ada 21 orang berarti ada 84 %, sedangkan ada 4 orang yang menjawab TIDAK berarti 16 %.
4.
Menurut anda apakah durasi waktu iklan animasi ini sudah efektif dan efesien dalam menyampaikan informasi? Dari 25 orang responden dengan jawaban YA ada 19 orang berarti ada 76 %. Sedangkan ada 6 orang yang menjawab TIDAK berarti 24 %.
5.
Apakah penyampaian informasi lewat iklan animasi ini efektif bagi semua kalangan masyarakat? Dari 25 orang responden dengan jawaban YA ada 21 orang berarti ada 84 %, sedangkan ada 4 orang yang menjawab TIDAK berarti ada 16 %. Melihat dari hasil di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
menyatakan setuju lebih banyak, maka dari itu iklan ini layak digunakan.
4.4 Perencanaan Media Iklan animasi ini akan di tayangkan pada acara – acara keluarga dan secara terus menerus pada acara – acara tersebut sesuai dengan kemampuan anggaran yang dimiliki oleh Kafe Banua Coklat.
4.5 Hasil Desain Akhir Hasil akhir desain disesuaikan dengan storyboard yang telah ditentukan pada tahap praproduksi. Suatu media iklan yang baik harus memiliki tampilan yang menarik dan isi yang mudah dimengerti.
5
Penutup
5.1 Kesimpulan 1. Untuk meningkatkan citra serta publikasi Kafe Banua Coklat pada masyakarakat luas, iklan animasi ini akan di tayangkan secara berulang – ulang pada televisi lokal sehingga image Kafe Banua Coklat semakin tertanam di masyarakat dan antusias masyarakat semakin meningkat untuk mengenal dan berkunjung ke Kafe Banua Coklat.
10
2.
Manfaat animasi iklan ini adalah sebagai media promosi yang nantinya dapat memperkenalkan Kafe Banua Coklat pada masyarakat sehingga dapat menaikkan tingkat pengunjung pada Kafe Banua Coklat.
3.
Dari hasil uji kelayakan menggunakan metode kuisioner yang terdiri dari 25 responden dan 5 pertanyaan, sebagian besar responden menyatakan setuju animasi iklan ini digunakan sebagai sarana publikasi.
5.2 Saran Dari analisa dan implementasi yang dilakukan, animasi ini masih memiliki kekurangan, sehingga mengharapkan saran guna mengembangkan animasi ini untuk lebih lanjut. Saran yang dapat dikemukakan, sebagai berikut. 1.
Pengaturan durasi untuk setiap frame agar di atur lagi agar tidak terlalu cepat ataupun terlalu lama.
2.
Perlunya penambahan sound effect pada video animasi ini agar suara tidak terdengar monoton
11
DAFTAR PUSTAKA
Arga, 2012. Pengertian Animasi. http://bagussugihharno.blogspot.com/2012/09/pengertian-dasar-animasi.html . diakses pada tanggal 11 Januari 2013 Jarot Pamungkas Adi, 2007. “Mainkan Gitarmu dengan Iringan Musik Digital Komputer”. Andi. Yogyakarta Komputer, Wahana., 2008, “Seni Panduan Praktis :Menguasai Adobe Photoshop CS3”. Andi. Yogyakarta Suyanto, M. 2005. “Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia”. Andi. Yogyakarta Suyanto. M. Aryanto Yuniawan, 2006, “Merancang Film Kartun Kelas Dunia”. Andi. Yogyakarta. Suyanto.M, 2003. Multimedia alat untuk Meningkatkan Keunggulan bersaing. Yogyakarta
12
Andi