PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGAWORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
OLEH MUHAMMAD FADLIL NIM : 111 10 080 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2
PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGAWORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
OLEH MUHAMMAD FADLIL NIM : 111 10 080 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015
i
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
NOTA PEMBIMBING Lampiran
: 5 Eksemplar
Hal
: Pengajuan Skripsi
Kepada Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama
: Muhammad Fadlil
NIM
: 111 10 080
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGA-WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqasyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Salatiga, 4 Maret 2015 Pembimbing
Dr. Mukti Ali, M.Hum NIP. 19750905 200112 1 001
ii
SKRIPSI PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGAWORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA
DISUSUN OLEH MUHAMMAD FADLIL NIM : 111 10 080 Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 31 Maret 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Drs. Abdul Syukur, M.Si
__________________
Sekretaris Penguji
: Dr. Mukti Ali, M.Hum
__________________
Penguji I
: Dra. Ulfah Susilawati, M.Si
__________________
Penguji II
: Maslikhah, S. Ag., M.Si
_
__________________ Salatiga, 31 Maret 2015
Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd. NIP. 19670121 199903 1 002
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Muhammad Fadlil
NIM
: 111 10 080
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiyah.
Salatiga, 4 Maret 2015 Peneliti
Muhammad Fadlil NIM : 111 10 080
iv
MOTTO “Satyaku ku dharmakan, Dharmakan baktikan Iklas bakti bina bangsa, Berbudi bawa laksana “ (Gerakan pramuka)
v
PERSEMBAHAN Alhamdulillahi robbil alamin dengan rahmat Allah SWT skripsi ini telah selesai Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah hadir di hidupku dan selalu menemaniku dalam menggapai mimpi-mimpiku : 1. Bapakku tercinta Sutimin dan ibuku tercinta Sunarti, yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya padaku dan tidak
henti-hentinya
menasehatiku, semoga Allah selalu menjaga dan membalas kebaikan mereka. 2. Adikku tersayang Fatimah Anita Lutfiyati yang selalu memberikanku semangat untuk terus maju. 3. Segenap keluarga besarku yang selalu memberikan kasih sayangnya dari aku kecil hingga saat ini padaku 4. Seluruh keluarga besar Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga yang telah mendidikku, mengajariku dan memberikan banyak pengalaman padaku, yang sangat berjasa dalam menjadikanku. 5. Seseorang yang sangat sepesial dihatiku Palupiningsih, yang selalu memberi semangat di hidupku dan telah mengisi hari-hari indahku. 6. Seluruh sahabat-sahabatku yang telah memberi warna dihidupku dan telah menemani selama perjalanan perkuliahanku 7. Bapak Ibu Guruku yang snantiasa memberikan nasehat padaku, yang tak lelah membimbingku dan telah banyak mengajarkan hal-hal baru padaku
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan inayah-Nya. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan nabi agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “PEMBENTUKAN
MENTAL
KEPRAMUKAAN
PADA
MAHASISWA
RACANA
DALAM
KUSUMA
KEGIATAN
DILAGA-WORO
SRIKANDHI STAIN SALATIGA“. Skripsi ini disusun sebagai sarat guna memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya.Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Bapak Dr. H. Rahmad Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2.
Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga
vii
3.
Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga
4.
Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan untuk menjadi yang terbaik
5.
Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini dapat selesai
6.
Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini
7.
Bapak, ibu dan seluruh keluargaku yang selalu mendorong dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga
8.
Seluruh keluarga besar racana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi IAIN Salatiga yang telah banyak memberikan pengetahuan dan telah bersedia membantu dalam memberikan informasi yang berguna dalam pembuatan skripsi ini dengan baik
9.
Semua pihak yang telah membantu baik doa, motivasi maupun dukungannya Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis kususnya
dan bagi semua orang pada umumnya.Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini. Salatiga, 4 Maret 2015 Peneliti
Muhammad Fadlil NIM : 111 10 080 viii
ABSTRAK Fadhil, Muhammad. 2015. Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan Pada Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Stain Salatiga.Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama Islam.Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing :Dr. Mukti Ali, M.Hum. Kata Kunci :Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan, UKM PramukaRacana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi STAIN Salatiga. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan Pada Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Stain Salatiga.Pertanyaan utama dalam penelitian ini yang ingin dijawab adalah (1)Bagaiman kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental ?(2)mental seperti apa sajakah yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan? (3)Bagaimanakah peran kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif.Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Objek dalam penelitian ini yaitu anggota UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.23702.238 STAIN Salatiga. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa melalui kegiatankegiatan kepramukaan pembentukan mental mahasiswa dapat dilakukan. Kegiatankegiatan di racana dalam pembentukan mental mahasiswa seperti Latihan rutin sebagai pembiasaan dalam belajar yang dilakukan setiap minggunya, pembinaan pada pangkalan-pangkalan pramuka ditingkat siaga, penggalang dan penegak sebagai sarana belajar praktik langsung di lapangan. Kegiatan yang lainnya adalah Amalan ramadhan racana yang dilakukan setiap bulan ramadhan sebagai belajar sosial di masyarakat yang sangat bermanfaat sebagai bekal ketika PPL dan KKN, Ujian SKU sebagai sarana melatih tanggungjawab, Safari Racana sebagai rekreasi (pendidikan yang menyenangkan) dan sebagai silaturahmi untuk mempererat persaudaraan. Rapat koordinasi sebagi sarana belajar memecahkan masalah, Latihan gabungan sebagai media untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan, Seminar dan loka karya sebagai pengembangan dalam pendidikan.Juga terdapat kegiatan Temu Prestasi sebagai evaluasi dalam pendidikan yang melibatkat pangkalan-pangkalan penggalang dan penegak di STAIN Salatiga, dan kegiatan Laporan pertanggung jawaban yang bermanfaat untuk melatih belajar rasional.
ix
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................i NOTA PEMBIMBING…………………................................................................ii PENGESAHAN KELULUSAN………………………………………………….iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................iv MOTTO....................................................................................................................v PERSEMBAHAN...................................................................................................vi KATA PENGANTAR...........................................................................................vii ABSTRAK..............................................................................................................ix DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1 B. Fokus Penelitian..................................................................................10 C. Tujuan Penelitian.................................................................................10 D. Manfaat Penelitian...............................................................................10 E. Definisi Operasiona. 1. Definisi kepramukaan....................................................................11 2. Definisi mental……………………………………………......…12 3. Definisi Mahasiswa…………………….……………………......13
x
F. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian.....................................................14 2. Subyek dan obyek penelitian..........................................................14 3. Lokasi dan Waktu Penelitia...........................................................14 4. Sumber Data...................................................................................15 G. Metode Pengumpulan Data 1. Instrument Penelitian….................................................................15 2. Analisis Data.................................................................................17 H. Sistematika Penulisan Skripsi..............................................................19
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Mental, Masalah-Masalah Mental Dan Cara-Cara Pembentukan Mental 1. Pengertian Sikap Mental................................................................21 2. Masalah-Masalah Gangguan Mental Dalam Diri Seseorang.........23 3. Usaha-usaha Yang Dapat Dilakukan Dalam Pembentukan Mental............................................................................................25 B. Organisasi Gerakan Kepramukaan 1. Definisi Kepramukaan………………………………..................26 2. Sejarah Kepramukaan....................................................................28 3. Sifat dan Fungsi Kepramukaan…………...……………………..34 4. Tujuan dan Tugas Pokok Gerakan Pramuka…...………………..36 5. Kode Kehormatan Dan Motto Gerakan Pramuka…………....….37 6. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan……….38 7. Kepramukaan di Satuan Racana Pandega…………………….....45 C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa……...46
xi
BAB III LETAK GEOGRAFIS DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Dan Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi…....48 2. Visi dan Misi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi.................50 3. 4. Satuan Khusus Dalam Racana (Brigade Khusus)...........................51 5. Progam Kerja Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi................52 6. Struktur Organisasi Masa Bakti 2014…………………………….55 B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Observasi……..………………….……………...….......57 2. Metode Wawancara…………………………………………......57 3. Metode Dokumentasi…….…………………...............................60 C. Paparan Data Hasil Penelitian 1. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana KusumaDilagaWoro Srikandhi Dalam Pembentukan Mental……………………60 2. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh Di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi………........................................68
BAB IV ANALISIS DATA A. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga -Woro Srikandhi Dalam Pembentukan Mental. 1. Latihan Rutin Sebagai Pembiasaan Dalam Belajar.......................72 2. Bina SGT sebagai belajar praktik langsung di lapangan…...........74 3. Amalan Ramadhan Racana Sebagai Belajar Sosial Di Masyarakat……………………………………………...……75 4. Ujian SKU Sebagai Sarana Melatih Tanggungjawab……......….77 5. Safari Racana Sebagai Rekreasi (Pendidikan Yang Menyenangkan)…………………………..…79 6. Rapat Koordinasi Sebagi Sarana Belajar Memecahkan Masalah……………………………………………………….....80
xii
7. Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan Dan Ketrampilan………………………………………………...82 8. Seminar Dan Loka Karya Sebagai Pengembangan Dalam Pendidikan……………………………………...………..85 9. Temu PrestasiSebagai Evaluasi Dalam Pendidikan…….…….....86 10. Laporan pertanggung jawaban untuk melatih belajar rasional…..87 B. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh melalui kegiatan-kegiatan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi 1. Berani Berbicara Dalam Sebuah Forum…………………………89 2. Dapat Berkomunikasi Dan Bersosialisasi Dengan Baik………...90 3. Lebih Percaya Diri Dan Tidak Mudah Merasa Minder………….92 4. Tidak Mudah Stres………………………………………………93 5. Tidak Mudah Cemas Dalam Menyelesaikan Masalah………..…94 C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa.…......95
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan..........................................................................................98 B. Saran-Saran 1. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi...........................................102 2. Pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi………...……....103 3. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi………...…….....103 4. Mahasiswa umum maupun masyarakat…………………………….104 5. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga…………...105
DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri (STAIN) Salatiga memiliki berbagai macam organisasi kemahasiswaan. Organisasi itu meliputi organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi intra kampus seperti : STAIN Musik Clup (SMC) yaitu organisasi yang bergerak dalam bidang musik, STAIN Sport Clup (SSC) yang bergerak dalam bidang olah raga, Mahasiswa pecinta alam (MAPALA MITAPASSA), Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang bergerak dalam bidang dakwah, Resimen Mahasiswa (MENWA) dan organisasi pramuka (RACANA). Selain organisasi di atas, masih banyak lagi organisasi lainnya yang terdapat di STAIN Salatiga sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sedangkan organisasi ekstra kampus seperti : Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan lain sebagainya. Organisasi-organisasi tersebut bergerak sesuai bidangnya masing-masing sehingga antara satu organisasi dengan organisasi yang lain tidak sama isinya. Organisasi-organisasi tersebut sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan bakat dan minat sesuai dengan keinginannya. Bagi yang senang dalam hal musik dapat bergabung dengan SMC, bagi yang senang olahraga dapat bergabung dengan SSC, yang senang dakwah bisa bergabung dengan LDK, bagi yang senang pramuka bisa masuk RACANA dan lain sebagainya.
1
Namun hanya sebagian kecil dari jumlah keseluruhan mahasiswa yang mengikuti organisasi. Kebanyakan dari mereka hanya mengikuti perkuliahan saja kemudian pulang atau pergi untuk bermain dengan teman-temannya. Jika kita lihat mahasiswa akademis (mahasiswa yang berorientasi pada perkuliahan saja) jumlahnya lebih besar dari pada mahasiswa organisatoris (mahasiswa yang berorientasi pada kuliah dan organisasi). Maka dapat disimpulkan bahwa minat mahasiswa untuk aktif berorganisasi masih sangat rendah, dibuktikan dengan lebih banyak mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi daripada mahasiswa yang aktif berorganisasi. Di STAIN Salatiga, organisasi kepramukaan menjadi salah satu organisasi yang banyak diminati oleh mahasiswa, meskipun sebenarnya banyak organisasi lain yang lebih sesuai untuk mewadahi bakat dan minat mereka. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya anggota racana yang aktif mengikuti kegiatan. Selain itu, dapat dibuktikan pula ketika penerimaan anggota baru. Dari data yang ada, setiap tahun ketika racana membuka penerimaan anggota baru pasti racana merupakan salah satu organisasi yang mendapatkan anggota terbanyak bila dibandingkan dengan organisasi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa organisasi kepramukaan begitu diminati pada kalangan mahasiswa. Gerakan pramuka merupakan organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan (UU RI No. 12 2011 : Bab 1 pasal 1) yang juga berfungsi sebagai pendidikan nonformal yang berada diluar sekolah yang bergerak dalam bidang kepramukaan. Dalam gerakan pramuka terdapat anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) yang telah
2
disahkan sebagai dasar dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehinga dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan mempunyai dasar dan hukum yang jelas dan tidak asal-asalan. Organisasi di STAIN Salatiga gerakan pramuka juga mengikuti AD dan ART yang sudah disahkan oleh KWARNAS, selain itu juga menggunakan AD dan ART yang sudah dibentuk dan disahkan sendiri sesuai dengan kesepakatan bersama. Sesuai dengan hasil musyawarah, di STAIN Salatiga organisasi gerakan pramuka mempunyai nama Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dengan nomer Gudep 02.237-02.238 STAIN Salatiga
(Hasil musyawarah racana ke-
XXV, 2014 Bab 1 ayat 1). Melihat dari keaktifan dalam mengikuti kegiatan kepramukaan, ternyata memberi dampak yang besar pada mahasiswa dalam pembentukan mentalnya. Mental yang dimaksud disini ialah seperti : berani memimpin forum, berani mengungkapkan pendapat, tidak mudah minder, percaya diri, tidak mudah putus asa dll. Hal ini dapat dibuktikan ketika didalam proses perkuliahan, biasanya mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi pasti akan lebih aktif dalam perkuliahan dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi. Selain itu bisa dibuktikan ketika sedang praktikum pengalaman lapangan (PPL) maupun kuliah kerja nyata (KKN), banyak anggota racana yang dijadikan ketua maupun koordinator lapangan oleh kelompoknya. Hal ini dikarenakan mereka berpendapat bahwa anggota racana pasti sudah biasa dalam mengelola suatu kegiatan, dan oleh karena itu maka dapat dipercaya sebagai ketua kelompok.
3
Pembentukan mental sangat penting bagi setiap orang terlebih lagi bagi mahasiswa. Mahasiswa tidak cukup hanya dengan menguasai teorinya saja, tapi juga harus bisa ketika mempraktikkannya. Banyak sekali mahasiswa yang menguasai dengan baik teorinya tapi ketika dia disuruh untuk mempraktikannya dia tidak berani. Memiliki mental yang kuat sngatlah penting karena tanpa didasari mental yang kuat orang akan merasa grogi, merasa takut salah, dan tidak bisa berfikir dengan tenang. Sering kali kita melihat banyak orang yang sudah menguasai dengan baik teorinya, tapi ketika kita melihat praktiknya banyak sekali terjadi kesalahan dikarenakan merasa grogi, terburu-buru dan kurang bisa menguasai diri. Perasaan itulah yang membuat materi yang sudah dikuasai dengan baik tidak bisa dikeluarkan dan disampaikan dengan maksimal. Memiliki mental yang kuat adalah dasar seseorang untuk bisa menguasai diri, orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Dengan bisa menguasai semua itu, dia akan dapat melakukan yang terbaik dan dengan maksimal. Menyadari betapa pentingnya peranan remaja bagi masa depan bangsa, maka perlu sekali diadakan pembinaan remaja yang harus di dukung oleh semua pihak seperti sekolah, orang tua maupun lingkungannya. Oleh karena itu remaja ini harus mempersiapkan dirinya dengan bekal ilmu pengetahuan dan kecakapan serta ketrampilan yang memungkinkan masuk kedalam masyarakat orang dewasa dan sanggup berintregasi dan serasi dengan mereka (Darajat, 1971 : 37). Pendidikan adalah suatu pengembangan diri individu dan kepribadian seseorang yang akan dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk
4
dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap, serta nilai-nilai sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Yusuf, 1998 : 25). Pendidikan merupakan proses bagi seseorang untuk dapat berkembang kearah yang lebih baik. Pendidikan sangatlah penting bagi semua orang, karena dengan adanya pendidikan maka seseorang tersebut dapat menjadi insan yang seutuhnya, yang memiliki budi pekerti yang baik dan pola pikiran yang sehat. Melihat hal tersebut, maka pemerintah harus lebih mengutamakan dan memberikan perhatian khusus dalam bidang pendidikan baik itu pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Pendidikan itu merupakan pilar utama yang digunakan untuk bisa hidup dimasyarakat, oleh karena itu pendidikan yang dibutuhkan tidak sekedar pendidikan formal saja melainkan juga membutuhkan pendidikan nonformal untuk melengkapinya seperti pembentukan karakter dan mental. Pada Perguruan Tinggi, kegitan nonformal dikenal dengan nama Organisasi Kemahasiswaan. Organisasi Kemahasiswaan adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Pendidikan kepramukaan termasuk pendidikan nonformal yang sering disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pendidikan kepramukaan dilakukan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun pada Perguruan Tinggi. Pendidikan pramuka di STAIN Salatiga merupakan pendidikan nonformal yang tersaji dalam
5
bentuk unit kegiatan mahasiswa (UKM) dengan nama Racana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi STAIN Salatiga yang mempunyai nomer Gudep 02.237 - 02.238. Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sarana akhirnya pembentukan watak (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, 1999 : 56). Pada hakikatnya kegiatan kepramukaan merupakan suatu proses pendidikan nonformal yang dapat diikuti oleh semua orang, baik bagi anak-anak, orang dewasa, maupun orang yang sudah tua sekalipun. Kegiatan ini dapat dilaksanakan diluar pendidikan formal sepeti sekolah dan diluar pendidikan keluarga. Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan belajar sendiri yang progesif bagi setiap orang untuk mengembangkan dirinya secara maksimal baik sosial, intelektual, mental, fisik, ketrampilan, pengembangan bakat minat dan masih banyak lainya sebagai individu dan anggota masyarakat. Banyak orang yang masih berfikiran bahwa kegiatan kepramukaan hanya sekedar permainan yang tidak ada manfaatnya dan hanya menghabiskan waktu, tenaga maupun biaya sehingga mereka ragu apakah pendidikan yang bersifat kemandirian, kedisiplinan, ketrampilan maupun pendidikan yang lainnya dapat diperoleh dari kegiatan kepramukaan, sedangkan kegiatannya hanya bernyanyi dan tepuk tangan. Banyak yang mengatakan pendidikan kepramukaan itu sama dengan anak taman kanakkanak yang kerjanya hanya tepuk tangan dan bermain-main, tanpa mereka tahu apa maksud sebenarnya dalam pendidikan kepramukaan itu. Padahal kalo
6
diperhatikan dengan baik, pendidikan kepramukaan itu sangat besar sekali manfaatnya. Baden Powell menulis dalam bukunya yang berjudul “ BPS Out Look “ dia berpendapat sebagai berikut : “ Scouting is not a science to be solemnly studied, nor is it a collecting of doctrgine and texts. No! it is a jolly game in the out of doors, where boy man and boy can go adventuring together asleader and younger brothers picking of health and happiness handicraff and help fulness”. Artinya : “ kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-naskah buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan memberikan pertolongan. Kegiatan kepramukaan bukanlah sekedar kegiatan hura-hura dan bukan kegiatan tepuk tangan saja, tetapi dalam kegiatan kepramukaan terdapat banyak sekali pendidikan yang tidak ditemui dalam pendidikan di sekolah, seperti berlatih mandiri, mengenal alam, pembentukan karakter, pembentukan mental dan masih banyak lagi pendidikan-pendidikan lainnya. Dengan demikian, pendidikan kepramukaan sangat luas sekali cakupannya dan sangat berguna bagi setiap orang khususnya bagi kaum muda yang sedang berkembang. Pendidikan kepramukaan juga bermanfaat dalam melatih mental seseorang agar orang tersebut dapat
7
memiliki mental yang kuat dan berani bukan menjadi seorang penakut. Dengan mental yang kuat maka orang akan lebih mudah untuk mencapai kesuksesan. Pembentukan mental salah satunya bisa didapatkan dengan berorganisasi. Berorganisasi sangatlah penting karena berorganisasi adalah cara untuk meningkatkan dan mengembangkan diri mahasiswa dikampus disamping pembelajaran dalam perkuliahan. Organisasi dapat menunjang berhasilnya bagi seorang mahasiswa dalam menempuh proses pendidikannya, sehingga dia dapat menjadi seorang yang bagus dalam intelektualnya, emosionalnya, maupun spiritualnya. Dalam Al-qur’an Allah juga menjelaskan tentang pentingnya sebuah organisasi, penjelasan ini terdapat pada surat As-Shaf ayat 4 yang berbunyi :
ِ ِب الَّ ِذين ي َقاتِلحو َن ِِف سبِيل ِ َّ إِ َّن َّ ِّ )٤( وص ص ر م ن ا ي ن ب م ه َن أ ك ا ف ص ه ٌ َ ْ ٌ ح ْ ح َ َْ ح َ َ اَّللَ حُي ُّ َ ح “ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur , mereka seakan-akan seperti bangunan yang tersusun kokoh ( QS Ash-Shaf : 4)”. Dengan penjelasan tersebut, maka tampak jelas bahwa organisasi sangatlah penting karna manfaatnya yang sangat besar, yang digambarkan seperti bangunan yang tersusun kokoh. Bangunan yang tersusun kokoh tidak akan mudah untuk dijatuhkan dan dihancurkan. Begitu juga dengan adanya sebuah organisasi, maka seseorang tidak akan mudah untuk dijatuhkan. Dengan adanya suatu organisasi yang kokoh maka akan membentuk mental yang kuat dan kokoh juga, sehingga tidak mudah untuk dijatuhkan orang lain maupun kelompok lain. Cara
8
untuk dapat menyatukan seseorang, menyatukan perbedaan pikiran dan gagasangagasan agar bisa menjadi satu tujuan yang sama adalah dengan membentuk suatu organisasi sebagai wadah untuk menampungnya sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Melihat permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka berikut ini peneliti utarakan alasan mengenai pemilihan judul : a.
Banyak mahasiswa yang aktif mengikuti perkuliahan dan juga aktif dalam mengikuti organisasi sebagai langkah dalam mengembangkan diri dan sebagai sarana pembentukan mental.
b.
Organisasi gerakan pramuka (RACANA) adalah salah satu organisasi intra kampus
sebagai
wadah
bagi
mahasiswa
yang
menyukai
kegiatan
kepramukaan yang didalamnya terdapat banyak pengetahuan dan pengalaman juga sebagai sarana pembentukan mental. c.
Pentingnya pembentukan mental bagi setiap mahasiswa, dan kegiatan kepramukaan merupakan
salah satu cara yang dapat dilakukan dalam
pembentukan mental tersebut. Dari uraian latar belakang masalah diatas peneliti merasa sangat tertarik untuk meneliti bagaimana cara yang dapat dilakukan dalam pembentukan mental melalui kegiatan kepramukaan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “ PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGAWORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA “
9
B. Fokus Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah di paparkan dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil beberapa pokok masalah yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, diantaranya : 1. Bagaiman kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental ? 2. Mental seperti apa sajakah yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan? 3. Bagaimanakah peran kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa ? C. Tujuan Penelitian Dengan adanya rumusan masalah di atas, maka tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental 2. Mengetahui mental seperti apa yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan. 3. Mengetahui peran kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini ada beberapa manfaat yang bisa diambil, adapun beberapa manfaat tersebut antara lain : 1.
Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran atau gagasan yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan
10
pengembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam pembentukan mental mahasiswa yang dapat dilakukan melalui kegiatan kepramukaan. 2.
Secara praktis antara lain : a. Bagi peneliti sebagai pengetahuan baru dan sebagai media pembelajaran untuk mengembangkan diri kearah yang lebih baik lagi. b. Bagi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi agar mengetahui bahwa pembentukan mental dapat dilakukan dalam kegiatan kepramukaan. c. Bagi anggota racana Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi agar lebih aktif lagi dalam mengikuti kegiatan kepramukaan, karena melalui kegiatan kepramukaan dapat dilakukan pembentukan mental. d. Bagi mahasiswa STAIN Salatiga pada umunnya, untuk mengetahui bagaimana cara pembentukan mental yang dapat dilakukan dalam kegiatan kepramukaan. e. Bagi semua orang bahwa banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh melalui pendidikan kepramukaan dan salah satunya adalah pembentukan mental.
E. Definisi Operasional 1. Definisi Kepramukaan Kepramukaan berasal dari kata pramuka yang mendapat awalan ke- dan akhiran –an, sehingga menjadi kepramukaan yang artinya adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggung jawab orang dewasa (Poerwadarmito, 1976:649).
11
Pramuka berarti praja muda karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya (Poerwadarmito, 1976:230 ). Pramuka merupakan sebuah singkatan dari PrajaMuda-Karana yang disingkat menjadi Pramuka. “ Pra “ adalah singkatan dari Praja yang berarti rakyat, “ Mu ” adalah singkatan dari Muda yang berarti usia yang masih muda dan “ Ka ”adalah singkatan dari Karana yang berarti berkarya. Sehingga jika kita artikan secara luas pramuka adalah orang yang masih muda atau yang memiliki jiwa muda yang suka berkarya. 2. Definisi Mental Mental berasal dari kata latin mens, mentis yang berarti jiwa, sukma, nyawa, roh, semangat. (Semiun. 2006:22). Mental merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap orang karena mental merupakan pondasi utama yang menopang bentuk lahiriyah manusia. Mental yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang dalam menguasai dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan mengenai mental. Menurut peneliti seseorang dapat dikatakan sudah memilik mental apa bila sudah mampu melakukan hal sebagai berikut : 1) Mampu memimpin suatu forum 2) Berani tampil di depan orang banyak 3) Mampu menyampaikan suatu hal dengan baik (tidak grogi) 4) Dapat menjalankan suatu kegiatan dengan baik 5) Dapat bersosialisasi dengan baik terhadap orang lain 6) Tidak mudah merasa minder dan takut
12
7) Tidak mudah putus asa dan kecil hati 8) Berani mengungkapkan sanggahan, kritikan, dan saran ketika diskusi 9) Berani mengakui kesalahan dan tidak mudah tersinggung 10) 3.
Berani menghadapi suatu permasalahan dan mampu menyelesaikannya
Definisi Mahasiswa Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Mahasiswa memiliki arti orang yang belajar di perguruan tinggi. Sedangkan dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Sarwono (1978) menjelaskan mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat. Mahasiswa juga sering dikaitkat sebagai agen perubahan, sebagai generasi penerus bangsa. Pengertian Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah
merupakan
insan-insan
calon
sarjana
yang
dalam
keterlibatannyadengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.
13
F. Metodologi Penelitian 1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2012:9) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekan makna daripada generalisasi. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu gejala peningkatan mental mahasiswa STAIN Salatiga melalui kegiatan kepramukaan. 2.
Subyek dan Obyek Penelitian Dalam penelitian ini subyek yang dimaksud adalah UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238 STAIN Salatiga. Sedangkan obyek penelitian ini adalah sebagian anggota UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238 STAIN Salatiga baik anggota lama, anggota baru maupun alumni racana.
3.
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah di UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga
14
02.237-02.238 STAIN Salatiga yang beralamatkan di Jl. Tentara pelajar no. 2 STAIN Salatiga tepatnya di pusat kegiatan mahasiswa (PKM) 2 lantai 1. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan oktober 2014 dan rencananya akan selesai pada bulan januari 2015. Jadi penelitian ini akan berjalan kurang lebih dalam waktu 4 bulan. 4.
Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam. Sumber data tersebut yaitu : a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari tangan pertama yang meliputi kata-kata dan tindakan subyek serta gambaran dan pemahaman sebagai dasar utama melakukan interprestasi data dari subyek yang diteliti. Dalam penelitian ini, yang akan menjadi sumber data primer adalah Dewan pengurus Racana Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi, anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dan pihak yang mengetahui dengan baik Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. b. Sumber Data Sekunder Yang dimaksud dengan sumber data sekunder adalah data yang mengandung dan melengkapi sumber-sumber data primer. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah anggota racana pada umumnya, dokumen-dokumen dan media pendukung lainnya.
15
G. Metode Pengumpulan Data 1.
Instrument Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka peneliti memerlukan metode-metode dalam pengumpulan data. Selain itu peneliti juga memerlukan instrument dalam pengumpulannya. Metode dalah cara yang dilakukan sedangkan instumen adalah alat yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, metode dan instrument yang akan peneliti gunakan yaitu : a. Metode Observasi Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 1997:146). Data yang ingin diperoleh oleh peneliti adalah data mengenai situasi umum STAIN Salatiga dan kegiatan kepramukaan pada UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238 STAIN Salatiga. b. Wawancara Wawancara pewawancara
adalah
(interviewer)
sebuah untuk
dialog
yang
dilakukan
oleh
memperoleh
informasi
dari
terwawancara (interviewer) (Arikunto, 1997:145). Dalam hal ini menguraikan mengenai keaktifan mengikuti kegiatan kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga. Selain itu juga
16
menguraikan tentang peningkatan mental yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan kepramukaan tersebut. Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan dalam mengikuti kegiatan kepramukaan dan sejauh mana perkembangan mentalnya setelah mengikuti kegiatan kepramukaan, maka peneliti juga akan bertanya pada pengurus (dewan) racana maupun pihak lain yang sesuai. c. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang diperoleh dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, surat-surat, catatan harian, sertifikat dan sebagainya (Arikunto, 1997 : 149). Dalam melakukan penelitian ini, metode dokumentasi dilakukan untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi, abensi kegiatan, buku induk, foto-foto kegiatan, materi-materi dan dokumen lain yang sangat diperlukan dalam penelitian. 2.
Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi (Sugiyono, 2012:244). Dalam penelitian kualitatif ini analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, ketika selama di lapangan, dan setelah di lapangan. Dalam sebuah penelitian keabsahan temuan sangat penting sekali, oleh karena itu peneliti juga berusaha untuk mendapatkan keabsahan data sebagai bahan penelitian. Untuk menguji keabsahan temuan, teknik yang dapat
17
digunakan yaitu teknik triangulasi. Teknik ini biasa digunakan oleh banyak peneliti dalam menguji keabsahan temuan. Menurut Sugiono (2012 : 274) triangulasi dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Triangulasi data harus dilakukan dalam sebuah penelitian agar data temuan tersebut teruji keabsahannya. Dengan adanya data yang teruji secara absah maka penelitian tersebut akan mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan. Jika data yang diperoleh tersebut kurang baik maka akan dapat menghambat ketika menganalisis dan menarik kesimpulan sehingga penting sekali dalam mendapatkan data yang valid dan teruji keabsahaanya. Triangulasi yang digunakan yaitu : a. Triangulasi Sumber Data Triangulasi sumber data dilakukan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui sumber (Sugiyono, 2012:274). Jadi triangulasi data merupakan pembandingan data yang telah diperoleh dari berbagai informan untuk dicek kebenaran dan kepercayaan informasi tersebut. b. Triangulasi Metode Triangulasi metode dilakuakan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh kepada sumber yang sama menggunakan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2012:274). Metode ini dilakukan untuk mengecek keabsahan untuk mengetahui temuan ini benar-benar hasil temuan sendiri
18
bukan berasal dari temuan orang lain ataupun plagiat dari temuan sebelumnya. H. Sistimatika Penelitian Skripsi Ssitematika penelitian adalah gambaran umum dari penelitian ini. Sekripsi ini terbagi menjadi tiga bagian besar, yaitu : bagian awal, isi, dan bagian akhir. Agar dapat mempermudah dan memeberi gambaran yang jelas ketika membaca skripsi ini, maka peneliti membuat sistimatika penelitian sebagai beriku: BAB I
: Pendahuluan Dalam pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan
penelitian,
hipotesis
penelitian,
manfaat
penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan sistimatika penelitian. BAB II
: Kajian Pustaka Pada bab ini peneliti secara tuntas membahas judul yang telah ditetapkan sesuai dengan teori yang mendukungnya, yaitu mengenai pembentukan mental melalui kegiatan kepramukaan pada UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238 STAIN Salatiga.
BAB III
: Laporan hasil penelitian Bab ini menjelaskan mengenai profil STAIN Salatiga dan profil UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi serta laporan hasil observasi, angket, wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti melalui penelitian di lapangan.
19
BAB IV
: Analisis data Meliputi analisis data yang telah dikumpulkan yang berasal dari lapangan baik melalui observasi, wawancara, dokumentasi maupun yang lainnya untuk diteliti lebih lanjut sehingga dapat diketahui hasil dari penelitian tersebut.
BAB V
: penutup Bab penutup ini merupakan bab yang terakhir yang terdiri dari hasil penelitian, kesimpulan dan saran.
20
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Mental, Masalah-Masalah Mental Dan Cara-Cara Pembentukan Mental 1.
Pengertian Sikap Mental Mental berasal dari kata latin mens, mentis yang berarti jiwa, sukma, nyawa, roh, semangat. (Semiun, 2006 : 22). Mental merupakan bentuk batiniyah dalam diri seseorang yang tidak tampak secara kasat mata tetapi ada keberadaannya. Mental adalah hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap orang, karena mental merupakan pondasi utama yang menopang bentuk lahiriyah manusia. Menurut Salim (2006 : 4) Pengertian sikap mental dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu : a. Penegertian mental ditinjau dari dalam diri orang yang bersangkutan Sikap mental merupakan sikap dalam menentukan langkah, membuat keputusan dan menentukan perbuatan. Dalam hal ini sikap mental berarti keputusan dalam mengambil langkah bagi seseorang ketika menyelesaikan suatu permasalahan. Orang yang memiliki mental kuat akan berani dan mantap ketika melangkah dalam mengambil sebuah keputusan, sehingga dia akan cenderung berhasil dalam menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan
21
orang yang memiliki mental lemah akan takut ketika melangkah dalam mengamambil sebuah keputusan, sehingga orang yang memiliki mental lemah dia akan cenderung gagal dalam meyelesaikan sebuah masalah. b. Pengertian mental ditinjau dari luar diri orang yang bersangkutan Sikap mental berarti suatu ukuran utama dalam menilai perilaku manusia dalam kehidupannya selaku pribadi, kehidupan bermasyarakat, kehidupannya terhadap lingkungan, dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam hal ini sikap mental dapat dilihat dari luar orang yang bersangkutan. Sikap ini merupakan tingkah laku yang terlahir dalam bentuk gerakan dan perbuatan fisik. Sikap mental seseorang dapat dilihat dari cerminan peri lakunya sehari-hari. Orang yang memiliki kesehatan mental akan berperilaku baik. Perilaku tersebut akan tercermin secara pribadinya, dalam kehidupan bermasyarakat, maupun dalam ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Sedangkan orang yang memiliki gangguan mental cenderung akan berperilaku tidak baik dan menyimpang dari ketentuan yang berlaku di masyarakat dan dalam hal ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. c. Pengertian mental diitinjau dari sudut perilaku Sikap mental dapat diartikan sebagai alat pengambil keputusan atau alat pemberi perintah. Sedangkan perilaku itu sendiri merupakan produk dari sikap mental atau realisasi dari setiap keputusan yang telah diambil oleh sikap mental dari yang bersangkutan. Mental yang dimaksut
22
disini adalah sifat seseorang seperti pemberani, penakut, pemalas dan lain sebagainya. Sikap ini sering juga disebut mentalitas.
Mentalitas
merupakan gambaran keadaan kepribadian seseorang yang tersimpan dan mengendalikan setiap tindakannya. 2.
Masalah-Masalah Gangguan Mental Dalam Diri Seseorang Dalam kehidupannya sehari-hari setiap orang pasti berusaha mengadakan penyesuaian diri secara sadar maupun tidak sadar. Tiap orang dalam menghadapi setiap permasalahan yang menimpanya pasti berbedabeda, meski masalah itu sama tapi tiap orang pasti akan berbeda dalam merasakannya. Ada orang yang merasakan masalah itu sangat berat sekali, tetapi ada juga orang yang merasakan masalah itu sebagai hal yang biasa, tidak dirasa berat sama sekali. Contohnya seperti berbicara didepan orang banyak, bagi orang yang memiliki mental hal itu adalah permasalahan yang mudah, tapi bagi orang yang tidak memiliki mental hal itu merupakan hal yang sangat berat untuk dilakukan. Manusia dalam menyesuaikan diri kadang-kadang mengalami kegagalan karena keadaan manusia itu sendiri sangat kompleks, bahwa manusia itu penuh dorongan-dorongan, penuh kemungkinan dan berbeda pula dalam menghadapi rangsangan. Dalam penyesuaian diri dipenuhi faktor yang menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Orang yang gagal, bila menghadapi problema tidak tenang melainkan gugup dan panik. (Sundari, 2005 : 46)
23
Contoh-contoh permasalahan mental pada diri seseorang antara lain : a. Frustasi Frustasi berasal dari kata frustration yang artinya hambatan, kegagalan, rintangan. Frustasi merupakan rintangan terhadap dorongan atau kebutuhan, dorongan manusia yang sangat banyak sekali jumlahnya dan jelas sekali tidak mungkin dapat dipenuhi secara bersama-sama. b. Konflik Konflik disebut juga
dengan pertentangan batin. Konflik
merupakan suatu persaingan antara pola-pola perbuatan selain itu konflik sebagai suatu keadaan perasaan yang disertai proses pertentangan. Sebagaimana frustasi, konflik merupakan hambatan untuk tercapainya suatu tujuan. c. Kecemasan Kecemasan, ketakutan merupakan bagian diri dari kehidupan manusia. Kecemasan merupakan suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman terhadap dirinya. Kecemasan sering kali muncul karena mental seseorang itu tida kuat sehingga menjadikan dia takut dalam menghadapi sebuah permasalahan yang sedang dihadapinya. d. Stres Stres bisa berasal dari diri individu sendiri. Konflik yang berhubungan dengan peran dan tuntutan tanggung jawab yang dirasakan berat dapat membuata seseorang menjadi tegang. (Siswanto, 2007 : 52).
24
Selain itu stres juga bisa berasal dari kelompok seperti teman, atasan, bawahan, dan juga bisa berasal dari pengaruh suatu organisasi. Stres biasanya terjadi pada seseorang karena mentalnya yang lemah, dia merasa tidak kuat ketika sedang menghadapi suatu masalah sehingga dia merasa tidak sanggup sehingga dapat mengakibatkan stres. e. Minder Minder merupakan gejala dimana seseorang itu tidak bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Rasa minder biasanya menimpa seseorang ketika sedang dihadapi dengan situasi yang baru. Dia kurang berani untuk berbaur dengan sekelilingnya tersebut sehingga merasa sendiri dan tidak bisa berbuat apa-apa. 3.
Usaha-usaha Yang Dapat Dilakukan Dalam Pembentukan Mental Dalam pembentukan mental, cara yang dapat dilakukan dalah sebagai berikut : a.
Memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat sehingga tidak pernah merasa sendiri karena selalu ada Tuhan yang menemaninya.
b.
Berlatih sedikit demi sedikit berani berbicara di depan forum.
c.
Mengikuti kegiatan-kegiatan seperti bergabung dalam sebuah organisasi.
d.
Berlatih mengelola sebuah kegiatan, bisa diawali dengan kegiatan yang sederhana terlebih dahulu.
e.
Jangan takut untuk mencoba serta melihat kesempatan dalam hidup sebagai tantangan, bukan ancaman.
f.
Berlatih menyesuaikan diri dengan lingkungan.
25
B.
g.
Berusaha belaku disiplin dalam hal apapun.
h.
Hidup secara teratur dan selalu mempunyai tujuan.
i.
Memiliki persepsi yang obyektif.
j.
Memiliki tanggung jawab terhadap orang lain.
Organisasi Gerakan Kepramukaan 1. Definisi Kepramukaan Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar sekolah dan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dalam Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK) untuk membentuk watak peserta didik. (Abdul Syukur dkk, 2011 : 20) Kepramukaan berasal dari kata pramuka yang mendapat awalan ke- dan akhiran –an, sehingga menjadi kepramukaan yang artinya adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggung jawab orang dewasa (Poerwadarmito, 1976:649). Pramuka berarti praja muda karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya (Poerwadarmito, 1976:230 ). Pramuka merupakan sebuah singkatan dari PrajaMuda-Karana yang disingkat menjadi Pramuka. “ Pra “ adalah singkatan dari Praja yang berarti rakyat, “ Mu ” adalah singkatan dari Muda yang berarti usia yang masih muda dan “ Ka ”adalah singkatan dari Karana yang berarti berkarya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, organisasi pramuka bertujuan untuk membentuk anak (pemuda) yang masih berkembang menjadi warga negara yang berbudi luhur. Sehingga jika kita artikan secara luas pramuka
26
adalah orang yang masih muda atau yang memiliki jiwa muda yang suka berkarya. Dalam buku yang berjudul “ BPS Out Look “ karangan Baden Powell yang dikutip oleh kwarnas dia berpendapat sebagai berikut : “ Scouting is not a science to be solemnly studied, nor is it a collecting of doctrgine and texts. No! it is a jolly game in the out of doors, where boy man and boy can go adventuring together asleader and younger brothers picking of health and happiness handicraff and help fulness”. Artinya : “ Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskahnaskah buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan memberikan pertolongan. Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka hakikat dari Kepramukaan adalah : a. Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar sekolah dan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan praktis. b. Kegiatan
Kepramukaan
dilakukan
sesuai
dengan
Prinsip
Dasar
Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK). c. Kegiatan Kepramukaan dilakukan diluar ruangan, yaitu dialam terbuka.
27
d. Kegiatan Kepramukaan diperuntukan bagi kaum muda secara khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. e. Kegiatan Kepramukaan merupakan kegiatan belajar sendiri yang progesif bagi setiap orang untuk mengembangkan dirinya secara maksimal baik sosial, intelektual, mental, fisik, ketrampilan, pengembangan bakat dan masih banyak lainya sebagai individu dan anggota masyarakat. 2.
Sejarah Kepramukaan a. Sejarah Kepramukaan Dunia Gerakan Kepramukaan tidak bisa lepas dari sosok Robert Baden Powel. Dia adalah orang yang pertama kali mengenalkan tentang Kepramukaan, sehingga dia disebut sebagai bapak pandu dunia. Baden Powel sendiri adalah seorang tentara angkatan bersenjata Britania Raya yang berpangkat Letnan Jendral. Baden Powel lahir pada tanggal 22 februari 1857 di London. Ayahnya bernama Harry Baden Powel yang berprofesi sebagai pengajar di Oxford dan ibunya bernama Henrietta Grace Smith. Dia adalah anak ke-6 dari 8 bersaudara. Ayahnya meninggal dunia saat dia berusia 3 tahun, kemudian dia dibesarkan oleh ibunya. Ilyas dan Qoni (2012 : 2) menjelaskan bahwa pada awalnya, Baden Powel terinspirasi oleh keberhasilannya dalam mempertahankan kota Mafeking di Afrika Selatan. Ketika itu dia harus bertempur bersama pasukannya menghadapi tentara Boer. Baden Powel harus menerima kekalahan pasukannya dalam pertempuran itu. Dalam kondisi itu, munculah sebuah ide untuk membentuk sekelompok pemuda menjadi
28
pasukan sukarela. Pemuda ini dilatih dan digembleng untuk membantu militer dalam mempertahankan kota. Tugas-tugas mereka misalnya menyampaikan pesan yang diberikan Baden Powel kepada seluruh anggota militer dikota tersebut. Tugas itu dapat dilakukan dengan baik sehingga Baden Powel dapat mempertahankan kota selama beberapa bulan. Dalam bukunya, Ilyas dan Qoni juga menjelaskan bahwa keberhasilan yang diraih oleh pemuda tersebut mendapat sebuah penghargaan berupa sebuah lencana. Gambar dari lencana inilah yang kemudian dijadikan sebagai logo Gerakan Pramuka Internasional. Sedangkan Baden Powel memperoleh penghargaan yang sangat besar dan dia dijadikan sebagai pahlawan. Pada tahun 1899 dia menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting dan buku tersebut menjadi buku terlaris pada masa itu. Pada tahun 1906 Baden Powel merancang sebuah rencana tentang sebuah Gerakan Pramuka, hal itu setelah dia mendapatkan kiriman buku dari Ernest Thompson Seton seorang keturunan Inggris-Kanada. Dari pertemuan dan diskusi yang dilakukannya dengan Seton mendorong dia untuk kembali menulis buku yang berjudul Boy’s Patrol. Buku tersebut direncanakan sebagai buku petunjuk bagi para pemuda yang tergabung dalam Gerakan pemuda yang sedang dirancangnya. (Ilyas dan Qoni, 2012 : 3)
29
Rencana
tersebut
akhirnya
terwujud
dengan
diadakannya
perkemahan kepanduan di kepulauan Browsea, Inggris pada tahun 1907. Kegiatan ini diikuti oleh 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat. Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses, dia pergi untuk sebuah perjalanan. Perjalanan itu untuk mempromosikan pemikiraanya keseluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut maka dibuatlah sebuah buku yang berjudul Scouting for Boy’s yang saat ini dikenal sebagai buku panduan Kepramukaan. Gerakan kepanduan tidak hanya diminati oleh laki-laki saja, karna ternyata para perempuan juga menaruh minat yang sama besarnya. Oleh karena itu maka adik Boden Powel yang bernama Agnes mendirikan organisasi kepanduan untuk wanita yang diberi nama Girls Guides pada tahun 1912. Agnes mengembangkan kepanduan ini dan kemudian diteruskan oleh istri Baden Powel. (Ilyas dan Qoni, 2012 : 5) Pada tahun 1916 Gerakan Kepramukaan semakin berkembang, hal ini dibuktikan dengan berdirinya kelompok usia siaga yang disebut Cub (anak srigala) dengan buku The Jungle Book. Buku ini berisi tentang Mowgli anak didikan rimba (anak yang dipelihara oleh srigala di hutan) karangan Rudyyard Kipling. Kemudian pada tahun 1918 Boden Powel membentuk Rover Scout (Pramuka usia penegak) untuk menampung mereka yang usianya sudah lewat 17 tahun tapi masih senang dengan Pramuka. Empat tahun kemudian Baden Powel menerbitkan buku lagi yang berjudul Revering To Success (mengembara menuju kebahagiaan).
30
Pada tahun 1920 diadakanlah jambore sedunia yang bertempat di area London, Inggris. Baden Powel mengundang Pramuka dari 27 negara. Setelah kegiatan ini, Baden Powel diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scouting Of The World). Pada tahun yang sama dibentuklah Dewan Internasional yang beranggotakan 9 orang dan Biro Sekretarisnya yang berada di London. (Abdul Syukur dkk, 2012 : 5) Baden Powel menikah dengan Olave St. Clair pada tahun 1912 dan dianugrahi 3 orang anak. Pada tanggal 9 januari 1941 Boden Powel meninggal dunia di Nyeri, Afika. Itulah sejarah singkat yang mempelopori munculnya Gerakan Kepramukaan yang dipelopori oleh Baden Powel yang bernama asli Robert Stephenson Smyth. b. Sejarah Kepramukaan di Indonesia Mengutip dari buku yang disusun oleh tim pengembang pratikum STAIN Salatiga (2012:11) menjelaskan bahwa sejarah kepramukaan di Indonesia berawal dari pemikiran Baden powel. Gagasan yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan kemudian di Indoesia didirikanlah gerakan kepramukaan dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeninging) yang artinya adalah persatuan pandu-pandu Hindia Belanda. Dalam buku itu juga menjelaskan bahwa oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi yang bertujuan untuk menjadiakan manusia yang baik yang dapat diandalkan sebagai kader pergerakan
31
nasional. Upaya-upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil dan munculah berbagai macam organisasi kepramukaan seprti JPO (Javaanse Padvinder Organizatie), JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery) dan HW (Hisbul Wathon). Karena adanya larangan dari pemerintah Hindia Belanda dalam penggunaan istilah Padvindery, maka K.H. Agus Salim menggantinya dengan nama Pandu atau Kepanduan. Setelah adanya sumpah pemuda ternyata meningkatkan kesadaran nasional bagi setiap orang, maka pada tahun 1930 organisasi-organisasi kapanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian pada tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang kemudian berubah menjadi BPPKAI (Badan Pusat Persaudaraan KepanduanIndonesia) pada tahun 1938. (Abdul Syukur dkk, 2012 : 11) Pada waktu Indonesia diduduki oleh Jepang, Kepanduan di Indonesia dilarang, para tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 28 Desember 1945 dibentuklah PRI (Pandu Rakyat Indonesia) sebagai satu-satunya organisasi Kepanduan di Indonesia Tahun 1964 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi Kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) yang berdiri pada tanggal 13 September 1951, POPPINDO
32
(Persatuan Pandu Puteri Indonesia) yang berdiri tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Menyadari kelemahan yang ada, maka ketiga fedrasi tersebut akhirnya melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). (Ilyas dan Qoni, 2012 : 13) Setelah menjadi satu ternyata PERKINDO masih lemah, hal ini dikarenakan masih adanya rasa golongan yang tinggi. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan digunakan oleh pihak komunis agar menjadikan piener muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam PERKIDO menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan itu menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang gerakan pramuka yang pada tanggal 20 mei 1961 ditanda tangani oleh Pjs Presiden RI Ir. Juanda karena Presiden Suekarno sedang berkunjung ke Jepang. (Abdul Syukur dkk, 2012 : 12) Di dalam keputusan Presiden ini, Gerakan Pramuka ternyata lebih kuat organisasiya dan mendapat tanggapan positif dari masyarakat luas, sehingga dalam waktu yang relatif singkat telah berkembang dari kotakota sampai ke desa-sesa yang jumlahnya meningkat dengan sangat pesat. Selain itu, keputusan Presiden ini juga menetapkan bahwa gerakan pramuka sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan
33
pramuka dilarang keberadaannya. Dengan demikian, sekarang ini organisasi kepanduan sering kita kenal dengan nama Gerakan Pramuka. . (Abdul Syukur dkk, 2012 : 12) 3.
Sifat dan Fungsi Kepramukaan a. Sifat Kepramukan Merujuk pada revolusi komperensi sedunia pada bulan Agustus 1942 di Kopenhagen, menyatakan bahwa kepramukaan itu mempunyai 3 sifat khas,yaitu : 1) Kepramukaan bersifat Nasional Kepramukaan yang didirikan di negara manapun hendaknya pendidikannya menyesuaikan dengan kondisi keadaan perkembangan dan kebutukan masyarakat, bangsa dan negara masing-masing, sehingga pendidikan kepramukaan di tiap negara berbeda sesuai dengan kebutuhan negara tersebut. 2) Kepramukaan bersifat Internasional Organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus di bina agar dapat mengembangkan rasa persatuan dan persaudaraan tanpa membeda-bedakan satu sama lain untuk terciptanya perdamaian dunia. 3) Kepramukaan bersifat Universal Kepramukaan itu dapat dilaksanakan dimana saja untuk mendidik anak dari suku dan bangsa apa saja yang dalam
34
pelaksanaannya harus selalu menggunakan prinsip dasar pendidikan Kepramukaan (Soeparman, 1981 : 12). Menelaah dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepramukaan itu mempunyai sifat dasar, yaitu gerakan yang disesuaikan dengan keadaan perkembangan dan kebutukan masyarakat, membina agar dapat mengembangkan rasa persatuan dan persaudaraan tanpa membedabedakan satu sama lain dan menyeluruh yang dapat dilaksanakan dimana saja untuk mendidik anak dari suku dan bangsa apa saja dan dalam pelaksanaannya harus selalu menggunakan prinsip dasar pendidikan kepramukaan. Selain itu gerakan pramuka juga bersifat sukarela artinya tidak ada paksaan untuk mengikutinya. Gerakan pramuka juga bersifat nonpolitik, jadi tidak memihak politik manapun dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis. Dalam gerakan pramuka juga bersifat religius sehingga bagi setiap anggota gerakan pramuka wajib untuk memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing, serta wajib bagi gerakan pramuka untuk membina dan meningkatkan keimanannya, menjalin kerukunan dan persaudaraan antar umat beragama. b. Fungsi Kepramukaan Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka pada BAB 1 Pasal 6 menjelaskan bahwa gerakan pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan nonformal, di luar sekolah dan di luar keluarga, dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi
35
muda berlandaskan sistem among dengan menerapkan prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan dan motto gerakan pramuka yang pelaksanaanya
disesuaikan
dengan
keadaan,
kepentingan
dan
perkembangan bengsa serta masyarakat Indonesia. Gerakan pramuka juga berfungsi untuk mempersiapkan kader bangsa yang memiliki kepribadian kepemimpinan yang berjiwa Pancasila. Disiplin, sehat dan kuat mental, moral dan fisiknya. Selain itu juga memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh para pejuang bangsa. Serta memiliki kemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, berfikir, kreatif, inovatif, dan dapat dipercaya, berani dan mampu menghadapi tugas-tugas. (Abdul Syukur dkk, 2012 : 16-17) 4. Tujuan dan Tugas Pokok Gerakan Pramuka Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga gerakan pramuka, asas setiap anggota gerakan pramuka adalah penghayatan dan pengamalan pancasila yang diwujudkan dalam setiap sikap dan perilaku sehari-hari. Pancasila merupakan landasan dasar dalam Gerakan Pramuka. Jadi dalam kepramukaan tidak bisa lepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tujuan gerakan pramuka adalah untuk mendidik dan membina kaum muda agar menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak mulia, tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya. Selain itu tujuan gerakan pramuka adalah untuk membentuk warga Negara Republik
36
Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada negara kesatuan republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan baik secara lokal, nasional, maupun internasional (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BAB II). 5. Kode Kehormatan Dan Motto Gerakan Pramuka Kode kehormatan gerakan pramuka merupakan suatu norma dalam kehidupan dan penghidupan para anggota gerakan pramuka yang merupakan ukuran, norma atau standart tingkah laku seseorang sebagai anggota pramuka Indonesia. Kode kehormatan gerakan pramuka terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut dharma, yang merupakan suatu unsur dari metode kepramukaan dan alat pelaksanaan prinsip dasar kepramukaan. Satya tersebut harus dapat dipegang teguh dan dharma tersebut harus bisa di laksanakan dengan baik. Motto gerakan pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk meningkatkan setiap anggota gerakan pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode Kehormatan Pramuka. Motto Gerakan Pramuka ini berbunyi “ Satyaku Kudharmakan, Dharmaku Ku Baktikan ”.
37
6. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan a. Prinsip Dasar Kepramukaan Gerakan Pramuka sebagai sebuah organisasi yang baik, jelas sangat memerlukan beberapa prinsip dalam melaksanakan progam kegiatannya dan yang akan menjadi pedoman dan pegangan dalam menjalankan kegiatan kepramukaan. Prinsip-prinsip dasar itu harus dapat dijalankan dengan baik oleh semua anggotanya. Menurut Ilyas dan Qoni (2012 : 20) menjelaskan bahwa prinsipprinsip dasar gerakan pramuka antara lain : 1) Iman dan Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, maksudnya adalah taat dalam beribadah kepada Tuhan sesuai dengan agama yang dipeluknya, selalu berusaha menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya, serta selalu bersyukur terhadap semua nikmat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. 2) Peduli Bangsa, tanah air, sesama hidup dan alam seisinya, artinya seorang anggota gerakan pramuka harus benar-benar sadar dan tanggap terhadap setiap kejadian yang sedang menimpa bangsa dan tanah airnya. Selain itu anggota gerakan pramuka hidup bersama orang lain sehingga
harus
dapat
menciptakan
dan
menjaga
kedamain
lingkungannya, peduli terhadap orang lain dan sekitarnya, serta harus dapat menjaga dan melestarikan alam seisinya. Dengan demikian anggota gerakan pramuka dapat menjadi orang yang bermanfaat kepada orang lain dan negara kesatuan republik Indonesia.
38
3) Peduli terhadap diri pribadinya, seorang anggota gerakan pramuka harus peduli terhadap dirinya sendiri. Dia harus dapat memperhatikan, menjaga dan mempersiapkan masa depannya dengan sebaik mungkin. Jadi merupakan sebuah kekeliruan besar jika anggota gerakan pramuka tidak bisa mempersiapkan dan memperhatikan kehidupan pribadinya, bagaimana mungkin dia dapat dijadikan sebagai pedoman orang lain sedangkan kehidupannya sehari-hari saja masih belum teratur. 4) Taat kepada kode kehormatan gerakan pramuka, dalam hal ini maksudnya adalah selaku anggota gerakan pramuka maka wajib untuk selalu berusaha mentaati semua aturan yang ada pada kode kehormatan gerakan pramuka. Kode kehormatan Pramuka adalah sebuah janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut dharma, sehingga selaku anggota gerakan pramuka maka wajib untuk menaati satya dan dharma pramuka dalam kehidupannya sehari-hari. b. Metode Kepramukaan Merujuk pada buku pedoman pendidikan dan latihan calon pramuka pandega (PLCPP) ke-20, metode kepramukaan merupakan cara belajar yang progesif, dimana pola kerjanya merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai unsur yang merupakan sub sistem terpadu dan terkait yang setiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya sebuah tujuan. Metode kepramukaan terdiri dari berbagai cara belajar yang efektif dan progesif melalui :
39
1) Pengalaman kode kehormatan pramuka Kode kehormatan Pramuka adalah sebuah janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut dharma. Satya dan dharma pramuka merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam metode Kepramukaan yang digunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, social, intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. 2) Belajar sambil melakukan (Learning By Doing) Belajar sambil melakukan dilaksanakan dengan mengutamakan sebanyak mungkin kegiatan praktik secara praktis pada setiap kegiatan kepramukaan dalam bentuk kegiatan dan ketrampilan sebagai pengalaman yang bermanfaat bagi anggota pramuka. Metode seperti ini dapat mengarahkan anggota pramuka untuk selalu berbuat hal-hal nyata dan menimbulkan keinginan untuk melakukan hal-hal baru serta memacu agar selalu aktif dalam mengikuti kegiatan kepramukaan. (Ilyas dan Qoni, 2012 : 24) Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis, teratur dan teliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. (Muhibbin, 2004 : 123)
40
3) Sistem berkelompok sebagai penguatan mental Sistem berkelompok dapat melatih seseorang untuk bisa memimpin dan dipimpin, mengatur dan diatur, bersosialisasi, berorganisasi, memikul tanggung jawab, serta bekerja sama dalam kerukunan. Dengan metode seperti ini dapat digunakan dalam pembentukan mental seseorang karena didalam metode ini seseorang tersebut dapat memperoleh banyak sekali kesempatan untuk belajar. Muhibbin (2004 : 122) dalam bukunya menjelaskan bahwa belajar berkelompok bertujuan untuk mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama dan memberi peluang kepada orang lain atau kelompok lain untuk memenuhi kebutuhannya secara berimbang dan proporsional dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial seperti masalah kelompok, persahabatan dan masalah kemasyarakatan. 4) Kegiatan di alam terbuka sebagi pembentukan mental Kegiatan di alam terbuka merupakan rekreasi yang menarik dan edukatif dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan dan keamanan. Biasanya kegiatan dialam terbuka dapat memberikan pengalaman dengan adanya rasa saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya. Kegiatan di alam terbuka dapat mengembangkan kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam
41
kesederhanaan, serta membina kerjasama dan rasa saling memiliki. (Ilyas dan Qoni, 2012 : 25) 5) Sistem tanda kecakapan sebagai upaya pembentukan mental Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar seseorang memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai suatu objek tertentu. (Muhibbin, 2004 : 124) Tanda kecakapan merupakan bukti
yang diberikan kepada
seorang anggota pramuka yang telah dinyatakan berhak menerimanya dan telah memiliki ketrampilan tertentu. Sistem tanda kecakapan ini bertujuan mendorong dan merangsang agar anggota pramuka dapat secara sungguh-sungguh meghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan dan memiliki kemampuan tertentu. 6) Kiasan dasar sebagai dasar dalam pembentukan mental Menurut Ilyas dan Qoni (2012 : 26) kiasan dasar merupakan ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi sesuai dengan usia dan perkembangan yang mendorong kreativitas dan keikut sertaan peserta didik dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan. Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam kegiatan dasar yang menarik, menantang dan merangsang, disesuaikan
42
dengan minat, kebutuhan, situasi, dan kondisi anggota pramuka. Kiasan dasar merupakan salah satu unsur dalam metode kepramukaan yang pelaksanaannya harus tidak memberatkan anggota pramuka tetapi harus dapat memperkaya pengalaman. 7) Sistem satuan terpisah bagi putra dan puti untuk menguatkan mental Satuan terpisah diterapkan dengan memisahkan satuan putra dan putri. Satuan pramuka putra dibina oleh Pembina putra, sedangkan satuan pramuka putri dibina oleh Pembina putri. Sistem satuan terpisah bertujuan untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti menyalahi kode etik kehormatan pramuka. 8) Sistem among sebagai latihan dalam pembentukan mental Mengutip
dari
buku
konsep
dasar
materi
pendidikan
kepramukaan, menjelaskan sistem among artinya adalah menanamkan jiwa merdeka yang mengandung sifat disiplin diri dan mandiri dalam rangka saling ketergantungan. Siatem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara member kebebasan kepada peseta didik untuk dapat bertindak dan bergerak dengan leluasa , menghindari sejauh mungkin unsur-unsur perintah, paksaan dan keharusan. Dalam gerakan pramuka Pembina pramuka sebagai pamong. Sistem
among
bertujuan
untuk
menumbuhkan
dan
mengembangkan rasa perca diri, kreativitas dan aktivitas sesuai aspirasi peserta didik. Selain itu untuk mendidik anggota gerakan pramuka menjadi insan merdeka jasmani, rohani dan pikirannya disertai rasa
43
tanggungjawab dan kesadaran pentingnya bermitra dengan orang lain. (Abdul Syukur dkk, 2012 : 114) 9) Kegiatan yang menarik sebagi rangsangan dalam pembentukan mental Kegiatan dalam pendidikan kepramukaan dikemas dalam suatu bentuk kegiatan yang menarik sehingga tidak akan menimbulkan rasa bosan dan malas untuk mengikutinya. Contok kegiatan kepramukaan adalah tepuk-tepuk, nyanyian dan permainan yang di dalamnya terdapat unsur pendidikan. Dengan kemasan yang menarik akan memunculkan rasa senang dalam mengikuti kegiatan dan dapat menghilangkan rasa bosan serta kejenuhan belajar. Secara harfiah, arti kejenuhan ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun. Peristiwa jenuh ini jika dialami oleh seorang siswa yang sedang dalam proses belajar (kejenuhan belajar) dapat membuat siswa tersebut merasa memubazirkan usahanya (Islamuddin, 2012:203). Dalam kegiatan kepramukaan meterinya dikemas dalam kegiatan yang menarik, sehingga akan dapat menghilangkan masalah kejenuhan dalam belajar tersebut. 10) Kegiatan menantang sebagai wahana pembentukan mental Kegiatan kepramukaan bersifat menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani pesarta didik. Belajar ketrampilan adalah belajar dengan menggunakan
gerakan-gerakan
44
motorik
yakniyang
berhubungan
dengan urat-urat syaraf dan otot-otot manusia. Tujuannya adalah untuk memperoleh dan menguasai ketrampilan jasmani tertentu. 7.
Kepramukaan di Satuan Racana Pandega Dalam organisasi gerakan pramuka, proses pendidikan pada peserta didik ditujukan pada tujuan gerakan pramuka yang dilakukan dalam bentuk kegiatan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk peserta didik dalam lingkungannya sendiri di bawah bimbingan, pembinaan dan pengawasan orang dewasa. Proses pendidikan ini diatur melalui prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. Pandega merupakan anggota pramuka yang berusia 21 – 25 tahun atau yang sudah berstatus sebagai mahasiswa. Dalam buku konsep dasar materi pendidikan kepramukaan (Abdul Syukur dkk, 2012 : 130) menjelaskan sifat anggota pramuka usia Pandega yaitu : a. Senang mengadakan interaksi sosial yang sehat, dan tidak egois. b. Sudah mulai memiliki cita-cita yang searah untuk pembentukan kecakapan dan ketrampilan. c. Sudah mampu mengambil keputusan baik untuk dirinya maupun untuk masyarakat. d. Dapat mengembangkan kepribadian bangsa dalam bidang rekreasi yang bersifat nasional. e. Dapat memenuhi kebutuhan primer bagi dirinya.
45
f. Dapat belajar untuk menghormati kaidah kegotong royongan masyarakat dan hukum yang berlaku. g. Sudah memulai memahami dan mengerti secara mendalam tentang Tuhan serta mematuhi semua ajaran agama yang dianutnya. C.
Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa Dari penjelasan teori-teori mengenai pembentukan mental ternyata dapat ditemukan dalam pendidikan kepramukaan. Dalam pendidikan kepramukaan ternyata tidak hanya sebatas materi tentang pengetahuan saja, akan tetapi juga terdapat pembentukan watak, karakter dan pembentukan mental dalam kegiatan kepramukaan. Tujuan gerakan pramuka adalah untuk mendidik dan membina kaum muda agar menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak mulia, tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka mengenai tujuan kepramukaan. Muhibbin syah (2004 : 10) menjelaskan definisi pendidikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. sedangkan pembentukan mental dapat diartikan sebagai upaya-upaya yang dapat dilakukan melalui proses pendidikan dengan menggunakan metodemetode yang sesuai. Sehingga dapat diambil ksimpulan bahwa melalui kegiatan kepramukaan pembentukan mental dapat dilakukan, karena kegiatan kepramukaan itu sangat luas cakupannya. Metode-metode yang digunakan juga sesuai sebagi alat dalam pembentukan mental seperti metode berkelompok, pemecahan
46
masalah, sistem among dan metode-metode lainnya. Jika disimpulkan maka ternyata salah satu peran pramuka adalah pembentukan mental, terutama bagi anak muda yang mentalnya masih lemah dan membutuhkan pembentukan mental. Melalui kegiatan kepramukaanlah pembentukan mental dapat dilakukan.
47
BAB III LETAK GEOGRAFIS DAN HASIL PENELITIAN
A.
Gambaran Umum Lokasi Dan Objek Penelitian 1.
Sejarah Berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Mengutip dari buku panduan pendidikan dan latihan calon pramuka pandega (PLCPP) ke-20 menjelaskan bahwa Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi berdiri pada tangal 9 Maret 1988. Ketika itu setatusnya masih IAIN Walisongo dan belum menjadi STAIN Salatiga seperti sekarang ini. Pada masa itu masih menggunakan nama Racana Walisongo. Salah satu orang yang mendirikan dan sekaligus menjadi ketua pertama kali adalah kakak Abdul Syukur sebagai ketua putra dan kakak Astuti Sakdiyah sebagai ketua putri. Mereka sekarang menjadi Dosen di STAIN Salatiga dan menjadi Pembina Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi saat ini. Pada tanggal 27 September 1996 diadakan rapat untuk pembaharuan nama Racana, karena pada saat itu IAIN Walisongo telah beralih status menjadi STAIN Salatiga, sehingga nama Racana Walisongo harus diganti. Pada waktu itu munculah nama-nama yang banyak diusulkan seperti Damardjati-Sekar Arum, Sunan Bayat-Nyi Sunan Bayat, Ki Ageng Pandanaran-Nyai Ageng Pandanaran, Kusuma Dilaga-Woro Srkandhi, dan Damardjati-Robi’ah Al Adawiyah.
48
Rapat berikutnya barulah disetujui nama racana yang akan digunakan. Nama racana yang akan digunakan tersebut adalah Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Nama tersebut atas usulan kakak Anshori, kakak Hakim H, dan kakak Hamim, dengan referensi dari buku karangan Ir. Srimulyono dengan judul ” Wayang Dan Karakter Manusia” halaman101-103 dan buku karangan Amir Martosedoyo SH dengan judul “Sejarah Wayang” halaman 64. Kusuma Dilaga -Woro Srikandhi merupakan tokoh pewayangan dalam cerita Mahabrata. Kusuma Dilaga adalah nama lain dari Werkudoro atau Bima yang merupakan salah satu dari Pandawa. Dia digambarkan sebagi laki-laki yang besar, gagah dan kuat. Senjata pusaka Werkudoro adalah Godho Rujakpolo, sehingga senjata tersebut digunakan sebagai pusaka adat bagi racana putranya. Woro Srikandhi adalah istri dari Arjuna yang juga merupakan salah satu dari Pandawa. Senjata yang digunakannya adalah Busur Panah, sehingga pusaka adat bagi racana putri menggunakan busur dan anak panah. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang bergerak dalam bidang kepramukaan sebagai wadah bagi mahasiswa yang senang dalam mengikuti kegiatan kepramukaan. Racana adalah wadah bagi anggota pramuka tingkat Pandega, yaitu tingkatan setelah penegak. Usia anggota Pandega sesuai dengan AD dan ART Gerakan Pramuka adalah 21-24 tahun atau yang sudah berstatus sebagai
49
Mahasiswa. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi berpangkalan di STAIN Salatiga dan meiliki nomer gugus depan (Gudep) 02.237-02.238. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi merupakan salah satu dari satuan Pandega yang berdomisili di STAIN Salatiga. Racana adalah salah satu organisasi kemahasiswaan yang memiliki struktur pembinaan sampai tingkat nasional, yaitu kwartir nasional. Racana disini memiliki proses pendidikan yang mana lebih diarahkan kearah tugas mahasiswa (tridharma perguruan tinggi). Oleh karena itu agar dapat berjalan dengan baik antara tugas kuliah dan berorganisasi maka perlunya memanajemen waktu dengan baik sehingga semua itu dapat berjalan dengan beriringan. Hingga kini Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sudah berusia 26 tahun dan memiliki anggota lebih dari 1000 orang. Setiap tahunnya lebih dari 100 orang yang bergabung menjadi anggota racana sehingga anggota racana semakin bertambah tiap tahunnya. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi mempunyai kantor kesekretariatan yang beralamatkan di Jl. Tentara pelajar no. 2 STAIN Salatiga tepatnya di pusat kegiatan mahasiswa (PKM) 2 lantai 1. 2.
Visi dan Misi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Visi
racana
Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi adalah untuk
melahirkan kader-kader kepanduan yang profesional dan berintegritas tinggi. Dan misinya adalah untuk membentuk kepribadian mahasiswa yang berahlakul karimah sesuai dengan satya dan dharma pramuka.
50
3.
Satuan Khusus Dalam Racana (Brigade Khusus) Brigade khusus (BRIGSUS) merupakan satuan khusus yang terdapat di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Brigsus dibentuk untuk menjadi sebuah pasukan inti di racana. Pasukan tersebut harus dapat menjadi pasukan yang siaga untuk keperluan racana. Jadi brigsus merupakan bagian dari racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Mengutip dari arsip Brigsus Naga Sandhi, pada tahun 1993 terbesit dari seorang pemikir untuk menciptakan sebuah pasukan yang elite. Dari situ diadakanlah penelitian guna menciptakan pasukan tersebut. Setelah memperoleh data yang cukup, maka diadakanlah rapat untuk membentuk pasukan khusus di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Dalam rapat tersebut munculah nama-nama seperti pasukan khusus (PASSUS), pasukan inti (PATI) dan brigade khusus (BRIGSUS). Dengan pertimbangan yang matang maka disepakatilah pasukan tersebut dengan nama brigade khusus (BRIGSUS). Pada tanggal 16-17 november 1994 diadakan pembrivetan dan pelantikan yang pertama kali sehingga pada tanggal 17 november 1994 dijadikan hari lahirnya Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
(Brigsus
Naga
Sandhi).
Dalam
pelaksanaanya
brigsus
menggunakan sistem komando dan dipimpin oleh seorang komandan. Brigsus diberi kekuasaan untuk mengelola corpsnya secara independen. Untuk dapat menjadi anggota brigsus harus melewati seleksi dan pendidikan terlebih
51
dahulu. Dalam brigsus terdapat 3 jurusan yaitu pertolongan pertama (PP), peraturan baris berbaris (PBB) dan search and rescue (SAR). 4.
Progam Kerja Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Dalam kepramukaan terdapat banyak sekali kegiatan. Pada prinsipnya semua kegiatan yang sesuai dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan adalah kegiatan kepramukaan, akan tetapi terdapat kegiatan-kegiatan yang biasa bahkan rutin dilakukan dalam kepramukaan. Kegiatan itu berfariasi jenisnya. (Ilyas dan Qoni, 2012 : 49) Sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi menjelaskan bahwa gerakan pramuka di STAIN Salatiga sebagai wadah untuk berlatih serta pengembangan diri, baik dibidang kepramukaan, mental, spiritual, maupun di bidang lainnya yang dapat digunakan sebagai bekal dalam kehidupan masyarakat dan bangsa. Adapun aplikasinya menggunakan sistem bina diri, bina satuan dan bina masyarakat. Sebagai sebuah organisasi yang aktif, racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi memiliki progam kerja yang sudah disusun untuk dilaksanakan. Progam kerja itu disusun ketika awal kepengurusan dan akan dilaporkan sebagai laporan pertanggung jawaban ketika di akhir kepengurusan nanti. Progam kerja tersebut disusun mulai dari progam kerja tahunan, progam kerja bulanan, progam kerja mingguan hingga progam kerja harian. Progam kerja tahunan seperti rapat kerja, penerimaan anggota baru, latihan gabungan dengan pangkalan lain, bakti sosial dan laporan
52
pertanggung jawaban. Progam kerja bulanan seperti safari Racana, rapat bulanan, donor darah dan lain sebagainya. Progam kerja mingguan seperti latihan rutin, rapat koordinasi kegiatan, bina SGT (Siaga, Galang, Tegak), ujian SKU dan kegiatan lainnya. Progam kerja harian seperti piket sanggar, diskusi bersama dan menyelesaikan tugas-tugas. Dalam Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga terdapat progam kerja interen dan progam kerja eksteren. Progam kerja interen adalah progam kerja yang dilaksanakan dalam pangkalan sendiri dan progam kerja eksteren adalah kegiatan partisipasi keluar pangkalan seperti menghadiri undangan dari pangkalan lain. Progam kerja tersebut disusun dengan rapi dan dibuat matrik progam kerja kemudian ditempelkan di dinding agar bisa diketahui semua anggota racana. Progam Kerja Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi antara lain : 1) Pendidikan dan Pengkaderan 1) PLCPP (Pendidikan Dan Latihan Calon Pramuka Pandega) 2) LATTIN (Latihan Rutin) 3) Ujian kenaikan tingkat SKU/SKK 4) KMD (Kursus Mahir Dasar) dan KML (Kursus Mahir Lanjutan) 2) Pembinaan dan Pengembangan 1) Bina SGT (Siaga, Penggalang, Penegak) 2) Seminar dan loka karya kepramukaan 3) Bina diri, bina satuan, bina masyarakat dan pengembangan keilmuan
53
3) Keagamaan dan Pengabdian 1) Bina desa dan bina masyarakat 2) Peringatan hari-hari besar islam 3) Kegiatan keagamaan 4) Umum dan Partisipasi 1) Peringatan hari besar nasional 2) Mengikuti kegiatan insidental intra dan ekstra kampus 3) Mengikuti kegiatan seni dan olah raga 4) Pecinta alam 5) Seminar keilmuan 6) Perkemahan 5) Progam Kegiatan 1) PLCPP (Pendidikan Dan Latihan Calon Pramuka Pandega) 2) RAKER (Rapat Kerja) 3) Ujian kenaikan tingkat SKU/SKK 4) Kegiatan dalam rangka PHBI dan PHBN 5) KMD (Kursus Mahir Dasar) atau KML (Kursus Mahir Lanjutan) 6) Bina SGT (Siaga, Penggalang, Penegak) 7) ARR (Amalan Ramadhan Racana) 8) AMT (Achievement Motivation Training) 9) Perkemahan (Wirakarya, Raimuna, Jambore, Kemah Bakti, dll) 10) MUSRAC (Musyawarah Racana) dan MUSSUS (Musyawarah Brigsus)
54
5. Struktur Organisasi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Masa Bakti 2014 Tabel 3.1 Dewan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Masa Bakti 2014 JABATAN
NAMA
Pembina putra
Mukti ali, M. Hum.
Pembina putri
Dra. Astuti sakdiyah, m.pd
Ketua Racana Putra
Misbakhul Munir
Ketua Racana Putri
Palupiningsih
Sekretaris Putra
M. Arief Mufti Habibi
Skretaris Putri
Mim Cholifah
Bendahara Putra
Thony Rohmad Darmawan
Bendahara Putri
Iis Syafa’atul Hasanah
Pemangku Adat Racana Putra
Muhammad Fadlil
Pemangku Adat Racana Putri
Dewi Ermawati SEKSI BIDANG
Giat Operasional Putra
1. Wahyu fajar 2. Al mudasir
Giat Operasional Putri
1. Fitri Ariyani 2. Nur Hidayati
Teknik Kepramukaan Putra
1. M. Didik Nugroho 2. Arsyad Bagus Saputra
Teknik Kepramukaan Putri
1. Ulfi Mustika Dewi 2. Siti Muasyaroh
55
Penelitian dan Pengembangan Putra
1. Wahid Kurniawan 2. Imam Aris Jazuli
Penelitian dan Pengembangan Putri
1. Nidaul Husna 2. Mufarohan
Kerumah Tanggan Putra
1. Endro Adi W 2. Eko Pujo N
Kerumah Tanggaan Putri
1. Nur Wahidah 2. Handayani
Tabel 3.2 Dewan Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Periode 2014 JABATAN
NAMA
Komandan Brigsus
Muhammad Anshori
Sekretaris
Ismi Dwi Hastuti
Bendahara
Bilqis Ummu Latifah
Pendidikan Dan Latihan
1. Alfi Fajri Kusumadani 2. Astri Rahmawati
Logistig
Ahmad Muhaimin
Komandan Reka PP
Laili Safa’ah
Komandan Reka PBB
Amik Mayasari
Komandan Reka SAR
Sofatun Jamilah
56
B.
Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka peneliti memerlukan metode-metode dalam pengumpulan data. Selain itu peneliti juga memerlukan instrument dalam pengumpulan data tersebut. Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan yaitu : 1.
Metode Observasi Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 1997:146). Data yang ingin diperoleh oleh peneliti adalah data mengenai situasi umum STAIN Salatiga dan kegiatan kepramukaan pada UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238 STAIN Salatiga.
2. Metode Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer) (Arikunto, 1997 : 145). Dalam hal ini menguraikan mengenai keaktifan mengikuti kegiatan kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga. Selain itu juga menguraikan tentang peningkatan mental yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan kepramukaan tersebut. Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan dalam mengikuti kegiatan kepramukaan dan sejauh mana perkembangan mentalnya setelah mengikuti kegiatan kepramukaan, maka peneliti juga akan bertanya pada pengurus
57
(dewan) racana maupun pihak lain yang sesuai. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan responden yang berjumlah 25 orang. Identitas responden tersebut antara lain : Tabel 3.3 5 orang pengurus racana NO
NAMA
JABATAN
1
Dra. Astuti Sakdiyah M.Pd Pembina putri racana
2
Misbakhul Munir
Ketua putra racana periode 2014
3
Palupiningsih
Ketua putri racana periode 2014
4
Dewi Ermawati
Pemangku adat putri racana periode 2014
5
Muhammad Anshori
Komandan brigsus pereode 2014
Tabel 3.4 10 orang anggota racana NO
NAMA
PROGDI
1
Ahmad Muhaimin
2
Thony
Tadris Bahasa Inggis
Rahmad Pendidikan Agama Islam
SEMESTER 6 8
Darmawan 3
Fitri Ariyani
Tadris Bahasa Inggis
8
4
Iis Syafa’atul Hasanah
Pendidikan Agama Islam
8
5
Nur Hidayati
Pendidikan Guru MI
6
6
Ulfi Mustika Dewi
Pendidikan Guru MI
6
7
M. Arief Mufti Habibi
Pendidikan Agama Islam
10
58
8
Amik Mayasari
Pendidikan Guru MI
6
9
Ali Abdur Rohman
Pendidikan Bahasa Arab
8
10
Sofatun Jamilah
Perbankang Syariah S-1
6
Tabel 3.5 10 orang mahasiswa umum NO
3.
NAMA
PROGDI
SEMESTER
1
Nia Lestari
Tadris Bahasa Inggis
10
2
Abdul Chamim
Pendidikan Agama Islam
8
3
Nur Cahyo
Tadris Bahasa Inggis
10
4
Muftikhatul Karimah
Tadris Bahasa Inggis
10
5
Ratna Miladiyah
Tadris Bahasa Inggis
10
6
Paryono
Pendidikan Agama Islam
10
7
Nur Faizah
Pendidikan Agama Islam
10
8
Khusna
Komisi Penyiaran Islam
6
9
Miftachul Azis
Tadris Bahasa Inggis
10
10
Nur Khayati
Pendidikan Bahasa Arab
10
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang diperoleh dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, surat-surat, catatan harian, sertifikat dan sebagainya (Arikunto, 1997 : 149).
59
Dalam melakukan penelitian ini, metode dokumentasi peneliti lakukan untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi, abensi kegiatan, buku induk, foto-foto kegiatan, materi-materi dan dokumen lain tentang Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi.
C.
Paparan Data Hasil Penelitian 1. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Dalam Pembentukan Mental. Dari hasil wawancara dengan beberapa narasumber mengenai kegiatan-kegiatan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam hal pembentukan mental mahasiswa, peneliti menemukan banyak sekali kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : a.
Latihan Rutin Menurut penuturan dari narasumber Ahmad Muhaimin : ”Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti pendidikan dan latihan dalam racana” Menurut penuturan Fitri Ariani : “Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Rapat harian, latihan rutin dan kegiatan lainnya” Sedangkan menurut penuturan Muhammad Arief Mufti Habibi : “Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Latihan rutin, Kerohanian, Pelantikan dan Latihan gabungan” Latihan rutin merupakan kegiatan mingguan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Kegiatan ini dilakukan setiap minggu, tempat dan
60
waktunya menyesuaikan sesuai dengan kesepakatan bersama. Materi yang diberikan tiap pertemuannya berbeda, sesuai dengan yang telah diprogamkan. b.
Bina SGT (Siaga, Galang, Tegak) Anggota racana dilatih untuk bisa membantu seorang pembina dalam melakukan kegiatan Kepramukaan di suatu pangkalan. Bina SGT disini maksudnya adalah menerjunkan langsung anggota Racana di suatu pangkalan Pramuka, baik itu tingkat Siaga, Penggalang, Maupun Penegak. Seperti penuturan Dewi Ermawati selaku pengurus racana : “Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa antara lain Latihan rutin, Latihan gabungan, Bina SGT, dll. Racana
bertugas
memfasilitasi
anggotanya
dengan
cara
menyalurkan kesuatu pangkalan pramuka dan membuat kontroling didalamnya. Kegiatan ini dapat dijadikan kegiatan pembentukan mental karena kita dilatih untuk bisa menyampaikan suatu materi pada peserta didik. c.
Amalan Ramadhan Racana (ARR) Selain kegiatan di atas, kegiatan-kegiatan racana dalam pembentukan mental adalah bakti sosial yang dikemas dalam bentuk kegiatan amalan ramadhan racana (ARR). Seperti penutran Iis Syafa’atul Hasanah,
61
“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental yang saya ikuti antara lain Amalan ramadhan racana, Latihan rutin, Latihan gabungan dan Bina SGT” Kegiatan ini dilaksanakan ketika memasuki bulan Romadhan dan merupakan agenda tahunan di Racana. Kegiatan Amalan Ramadhan Racana ini juga melibatkan peserta umum sehingga orang-orang yang bukan anggota racana sekalipun boleh mengikuti kegiatan ini. Dalam kegiatan Amalan Ramadhan Racana ini berisikan Tarling (Tarawih Keliling), Bazaar, Baksos (Bakti Sosial), Mengajar TPA, dan kegiatan lainya. Kegiatan ini hampir menyerupai seperti sebuah KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilakukan oleh seorang mahasiswa. Seperti penuturan Muhammad Arief Mufti Habibi, “Kegiatan kepramukaan cukup fektif dalam pembentukan mental mahasiswa, terbukti ketika saya PPL dan KKNdulu” Dan pengalaman dari mahasiswa umum yang bukan anggota racana, seperti penuturan Nia Lestari ketika PPL dan KKN dulu , “Ketika PPL dan KKN teman saya yang anggota racana sangat berguna seperti bisa mengajak kita kreatif dan dapat kita terapkan, bisa berbaur dengan orang lain serta dapat diandalkan” d.
Ujian SKU Kegiatan lain yang ada di racana adalah ujian SKU. SKU merupakan sarat kecakapan umum yang harus diselesaikan sebelum menjadi seorang Pramuka Pandega. Di dalam SKU terdapat poin-poin
62
yang memuat tentang pengetahuan keagamaan, pengetahuan kepramukaan hingga pengetahuan umum sekalipun. Seperti penuturan Fitri Ariyani : ”Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Rapat harian, latihan rutin, ujian SKU dan kegiatan lainnya” Dan juga seperti penuturan Palupiningsih selaku ketua putri racana : “Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa seperti Latihan rutin, Rapat koordinasi kegiatan, Gladian pimpinan pandega dan Ujian SKU”. Untuk dapat melaksanakan ujian SKU, anggota Racana harus menemui sendiri Penguji yang telah ditentukan sebelumnya oleh Dewan Racana. Penguji tersebut disesuaikan dengan keahlian dibidangnya masing-masing yang terdiri dari Dosen dan alumni racana itu sendiri. Waktu dan tempat dalam ujian SKU tidak ditentukan sehingga dapat ujian dimanapun dan kapanpun sesuai kesepakatan dengan penguji. Setelah semua poin dalam SKU diujikan dan dinyatakan lulus oleh penguji, barulah anggota racana tersebut dilantik menjadi Pramuka Pandega. e.
Safari Racana Ulfi Mustika Dewi mengatakan kegiatan yang diikutinya di racana yaitu safari racana, seperti penuturannya : ”Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti seperti rapat-rapat harian, latihan rutin racana dan safari racana” Juga seperti penuturan Misbakhul Munir sebagi ketua putra racana :
63
“Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa seperti out bond, renungan, bakti social, safari racana, AMT dll.” Safari Racana merupakan kegiatan silaturohim dalam Racana. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara berkunjung ke rumah salah satu anggota racana. Waktu dan tempatnya menyesuaikan, sesuai dengan kesepakatan bersama. Kegiatan Safari Racana ini merupakan agenda bulanan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Dalam kegiatan ini, diisi dengan ramah tamah, rapat koordinasi, forum diskusi, dan hiburanhiburan. Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan dapat menambah rasa persatuan dan kekeluargaan antar anggota Racana dan dengan keluarga anggota Racana tersebut. f.
Rapat Koordinasi Rapat koordinasi kegiatan merupakan kegiatan yang dilakukan ketika menyiapkan sebuah kegiatan di racana. Rapat koordinasi ini diikuti oleh seluruh dewan racana dan anggota racana. Rapat koordinasi kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan yang sedang dipersiapkan. Seperti jawaban Nur Hidayati ketika diwawancarai : “Kegiatan yang saya ikuti banyak sekali, seperti rapat kerja, dan rapt rapat-rapat lainnya. hampir semua kegiatan racana saya ikuti” Waktu dan tempat dalam Rapat koordinasi ini menyesuaikan dengan kesepakatan bersama.
64
g.
Latihan Gabungan Latihan gabungan merupakan kegiatan yang melibatkan pangkalan lain maupun instansi lain. Seperti yang diutarakan Muhammad Anshori selaku salah satu pengurus racana : “Kegiatan-kegiatan dalam racan antara lain : Latihan gabungan, Problem solving, Pendidikan dan latihan dan Kegiatan-kegiatan lainnya yang mendidik” Kegiatan latihan gabungan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sudah meluas sampai tingkat pulau Jawa. Kegiatan ini dilakukan setiap satu tahun sekali. Peserta dalam kegiatan ini adalah anggota Racana di Perguruan tinggi se- pulau Jawa. Materi dalam kegiatan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai dengan ketentuan bersama. Latihan gabungan ini diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik dengan Racana di Perguruan tinggi lain dan sebagai ajang dalam tukar pengetahuan dan pengalaman.
h.
Seminar dan Loka karya Sama halnya dengan organisasi yang lain, di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan seminar atau Loka karya. Kegiatan seminar yang diadakan Racana tidak selalu berkaitan dengan Kepramukaan. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan seminar tentang kepemimpinan, interpreneur ship, motivasi, kewirausahan dan lain-lainnya.
65
Kegiatan ini seperti yang diutarakan Amik Mayasari : “Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti di racana seperti rapat-rapat harian, seminar-seminar dan hampir semua kegiatan di racana saya ikuti” Dengan mengadakan kegiatan seperti ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi anggota Racana khususnya dan bagi orang lain pada umumnya. Selain itu kegiatan seperti ini juga dapat dijadikan untuk menembah relasi dan kemitraan, menambah kerja sama kepada instansi-instansi diluar Racana. i.
Temu Prestasi Temu prestasi merupakan kegiatan perlombaan bagi anggota Pramuka. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi mengadakan kegiatan perlombanan antar pangkalan Pramuka yang berada diwilayah Salatiga dan Sekitarnya. Kegiatan itu berupa Temu Trestasi Penggalang dan Penegak (TPPP). Kegiatan ini berisikan perlombaan yang mencakup pengetahuan Kepramukaan, halang rintang, pengetahuan umum, ketrampilan, kesenian dan kebudayaan. Kegiatan seperti ini dapat melatih jiwa sportifitas dan membentuk mental juara. Seperti penuturan Shofatu Jamilah : “Hampir semua kegiatan yang saya ikuti di racana dapat melatih mental saya. Seperti latihan rutin, latihan gabungan, temu prestasi dan masih banyak lagi kegiatan lainnya”
66
j.
Laporan Pertanggung Jawaban Seperti penuturan Pembina putri racana Dra. Astuti Sakdiyah, M.Pdketika diwawancarai mengenai kegiatan pembentukan mental di racana. Beliau mengatakan : “Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa seperti out bond manajemen, gladian pimpinan pandega, bakti social, AMT dan kegiatan lainnya. Selain itu mental akan terbentuk ketika laporan pertanggung jawaban, karena dalam melaporkan pertanggung jawaban kepada Pembina dan STAIN Salatiga sangat diperlukan mental yang sangat besar” Kegiatan ini dilakukan setiap selesai melakukan sebuah kegiatan maupun setelah akhir periode kepengurusan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Kegiatan ini berisikan laporan pertanggung jawaban seluruh kegiatan yang telah dilakukan. Dalam kegiatan ini masing-masing sie melaporkan hal apa saja yang sudah dikerjakannya, hambatan apa sajakah yang ditemui dan saran untuk kegiatan mendatang. Dalam laporan pertanggung jawaban memerlukan mental yang sangat besar.
2. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh Di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Menurut data yang diperoleh peneliti setelah mengadakan wawancara kepada beberapa responden, peneliti menyimpulkan bahwa mental-mental yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan antara lain :
67
a.
Berani berbicara dalam sebuah forum Maksudnya adalah berani untuk menyampaikan sebuah pendapat, kritikan, sanggahan dan saran ketika sedang diskusi atau rapat dalam suatu forum. Hal ini seperti yang diungkapkan Ahmad Muhaimin ; “Mental yang saya peroleh setelah mengikuti Racana antara lain tidak merasa minder, problem solving dan berani berbicara di depan forum” Juga seperti yang di ungkapkan Fitri Ariyani : “Mental yang saya dapatkan seperti : Lebih berani dalam mengutarakan pendapat, Berani memimpin sbuah forum dan Tidak merasa minder” Selain itu, Paryono juga mengungkapkan : “Setelah ikut di racana mentalnya berubah, seperti sekarang dia pandai bergaul, pandai berbicara dan memiliki ide-ide yang bagus”
b.
Dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik Kegiatan kepramukaan ternyata dapat melatih untuk bisa berkomunikasi dan bisa bersosialisasi dengan baik kepada orang lain. Hal ini seperti yang diutarakan Tony Rahmad Darmawan : “Setelah saya di racana, mental yang saya peroleh adalah bisa berorganisasi, bisa memenejemen waktu dan sekarang saya dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain”
68
Pernyataan itu sama dengan yang di ungkapkan oleh Amik Mayasari : “Sekarang saya lebih percaya diri, berani berbicara di dalam forum dan lebih mudah bersosialisasi dengan orang lain” Pembina putri racana Dra. Astuti Sakdiyah, M.Pd juga mengatakan hal yang sama tentang peningkatan mental melalui kegiatan kepramukaan. Beliau mengatakan sebagi berikut : “Karena dalam pramuka menggunakan sistem among dan tutwuri handayani maka dapat membentuk mental-mental seperti : Dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik, berani berbicara dalam forum, percaya diri, tanggung jawab dan juga mental spiritualnya” c.
Lebih percaya diri dan tidak mudah merasa minder MAMH mengatakan bahwa lewat kepramukaan ternyata dapat melatih untuk bisa percaya diri (PD) dan menghilangkan rasa minder. Hal ini seperti yang diungkapkannya : “Mental yang saya dapatkan adalah : Berani berbicara di depan forum, Tidak merasa minder dan Lebih percaya diri” Hal ini juga diungkapkan oleh Nia Lestari : “Setelah ikut racana dia sekarang bisa lebih percaya diri lagi” Dan juga seperti yang diungkapkan oleh Abdul Chamim : “Sekarang teman saya itu lebih pd dan siap ketika disuruh berhadapan dengn orang lain seperti mengajar dan sebagainya”
69
d.
Tidak mudah stress Mental lain yang dapat diperoleh melalui pendidikan kepramukaan adalah tidak mudah merasa stres ketika ditimpa suatu masalah. Hal ini seperti penuturan Nur Hidayati ketika diwawancarai : “Peningkatan mental dalam diri saya adalah sekarang saya lebih berani berinteraksi dengan orang lain dan tidak takut dalam menghadapi masalah yang datang” Juga seperti penuturan Muhammad Anshori : “Bahwa dengan kepramukaan dapat melatih mental seseorang seperti mental spiritual, emosional, percaya pada dirinya dan keberanian”
e.
Tidak mudah cemas dalam menyelesaikan masalah Selain mental-mental di atas, mental yang bisa diperoleh melalui pendidikan kepramukaan adalah tidak mudah cemas dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal ini seperti yang diungkapkan Iis Syafa’atul Hasanah : “Mental-mental yang saya peroleh lewat kegiatan kepramukaan antara lain : Penguasaan diri dan sekitar, Aktif dalam diskusi, Percaya diri dan Bisa mandiri” Selain dia, hal itu juga diungkapkan oleh Nur Cahyo : “Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lebih dewasa lagi”
70
BAB IV ANALISIS DATA
A.
Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Dalam Pembentukan Mental. Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan dalam mengikuti kegiatan kepramukaan dan sejauh mana perkembangan mentalnya setelah mengikuti kegiatan kepramukaan, dan juga untuk mengetahui kegiatan seperti apasajakah yang dilakukan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi maka peneliti telah bertanya kepada pengurus (dewan) racana dan anggota racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi. Selain itu peneliti juga telah bertanya kepada pihak lain yang sesuai seperti mahasiswa umum. Dalam penelitian ini responden yang peneliti gunakan berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 5 pengurus racana, 10 anggota racana dan 10 mahasiswa umum. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara secara tersetruktur. Dalam wawancara ini, peneliti mencari informasi mengenai kegiatan apasajakah yang diikuti oleh angota racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi dalam pembentukan mentalnya. Selain itu juga menguraikan tentang peningkatan mental yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan kepramukaan tersebut.
71
Dari analisis data yang diperoleh, kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam hal pembentukan mental antara lain : 1.
Latihan Rutin Sebagai Pembiasaan Dalam Belajar Latihan rutin merupakan penerapan dari teori belajar behavioristik yang dikemukakan oleh para tokoh psikologi behavioristik seperti Thorndike, Pavlov, Watson dan Guthrie. manusia
itu
dikendalikan
Mereka berpendapat bahwa tingkah laku oleh
ganjaran
(reward)
dan
penguatan
(reinforcement) dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara raksi-reaksi behavioral dan stimulusnya (Dalyono, 2011). Jadi dapat disimpulkan bahwa teori behavioristik menekankan pada terbentuknya tingkah laku yang nampak sebagai hasil dari proses belajar. (Islamuddin, 2012 : 63). Salah satu hukum dalam teori belajar behavioristik yaitu yang disebut dengan hukum latihan ( the law of exercise). Berdasarkan dari hokum latihan ini, dapat disimpulkan bahwa dalam belajar prinsip utamanya adalah pengulangan (latihan), maka apabila belajar sering diulangi maka pelajaran tersebut dapat makin dikuasai. Dengan terus mengulangi pelajaran yang telah didapatkan maka akan dapat membentuk sebuah kebiasaan. Menurut Muhibbin (2004 : 123). Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan
72
perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (kontekstual). . Latihan rutin adalah kegiatan mingguan di Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi. Tempat dan waktu dalam kegiatan ini menyesuaikan sesuai dengan kesepakatan bersama. Materi yang diberikan tiap pertemuannya berbeda, seperti materi tentang pengetahuan kepramukaan. Selain itu juga latihan
pertolangan
pertama
(PP).
Pertolangan
pertama
merupakan
pengetahuan yang harus dimiliki oleh semua orang, karena musibah itu selalu menimpa siapa saja tanpa melihat waktu dan tempat. Dengan mengetahuai dasar pertolongan pertama sehingga diharapkan dapat selalu siap ketika dibutuhkan baik bagi diri sendiri maupun ketika menolong orang lain. Dalam
racana
juga
terdapat
latihan tentang administrasi.
Administrasi adalah hal yang sangat penting dalam hal apapun dan di manapun. Suatu lembaga akan dapat menjadi besar jika baik dalam administrasinya dan sebaliknya pula sebuah lembaga akan dapat hancur jika tidak baik dalam administrasinya. Dalam racana, terdapat latihihan tentang bagaimana dapat menjalankan administrasi dengan baik, sehingga akan dapat membiasakan seseorang tersebut untuk dapat memiliki administrasi yang baik. Hal tersebut akan dapat berguna ketika dia sudah masuk dalam suatu lembaga, dia akan terbiasa menjalankan administrasi dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan bahwa racana merupakan salah satu organisasi mahasiswa di STAIN Salatiga yang bagus dalam administrasinya.
73
Selain materi-materi di atas, racana juga melakukan latihan dalam pengetahuan umum agar angota racana dapat memiliki pengetahuan yang luas dan tidak hanya sebatas kepramukaan saja pengetahuannya maka juga diadakan latihan ketrampilan seperti membuat kerajinan tangan dan hiasanhiasan. Dengan latihan seperti itu akan dapat membiasakan anggota racana agar dapat selalu kreatif sehingga suatu saat ketika dibutuhkan dalam membuat kerajinan dia akan bisa. Dalam latihan rutin racana juga terdapat materi-materi lainnya yang sangat besar manfaatnya dan sesuai dengan yang telah diprogamkan. Latihan rutin dapat dijadikan wahana penambah pengetahuan, disamping pengetahuan yang telah didapatkan di bangku kuliah, selain itu juga dapat dijadikan kegiatan pembentukan mental karena dalam latihan rutin bisa menanamkan jiwa terbiasa pada anak, dengan jiwa seperti itu maka akan membuat seseorang menjadi mudah dalam mencapai kesuksesan, seperti pepatah yang mengatakan ”bisa karena terbiasa”. 2.
Bina SGT sebagai belajar praktik langsung di lapangan Anggota racana dilatih untuk bisa membantu seorang pembina dalam melakukan kegiatan kepramukaan di suatu pangkalan. SGT merupakan singkatan dari siaga, penggalang dan penegak. Bina SGT di sini maksudnya adalah menerjunkan langsung anggota racana di suatu pangkalan pramuka, baik itu tingkat siaga, penggalang, maupun penegak. Racana bertugas memfasilitasi dengan cara menyalurkan ke suatu pangkalan pramuka kemudia membuat kontroling didalamnya.
74
Bagi anggota racana yang sudah dianggap mampu maka dia diterjunkan dalam sebuah pangkalan pramuka. Hal ini dilakukan ketika ada sebuah pangkalan pramuka yang meminta permohanan kerjasama pada racana. Setelah permohonan tersebut disetujui oleh pengurus racana maka barulah racana mengirimkan anggotanya yang telah dipandang mampu untuk membantu di pangkalan tersebut. Di sana dia bertugas dalam membantu Pembina ketika menyampaikna materi kepada peserta didik. Materi yang disampaikan sesuai dengan rencana yang telah diprogamkan. Biasanya setiap satu orang diberi tanggungjawab dalam mengelola satu kelas. Dia diberi tugas dalam menyampaikan materi latihan pada kelas tersebut. Kegiatan ini dapat dijadikan kegiatan pembentukan mental bagi mahasiswa karena kita dilatih untuk bisa menyampaikan suatu materi pada peserta didik. Melatih seseorang agar dapat berani berbicara di depan forum, menyampaikan ide-ide dan gagasan-gagasannya tanpa merasa malu dan takut. Sebagai mahasiswa dan terlebih lagi sebagai calon pendidik, latihan seperti ini sangat diperlukan agar nantinya ketika diterjunkan di masyarakat sudah siap. Ketika PPL misalnya, latihan seperti ini bisa dijadikan bekal sehingga ketika pelaksanaanya nanti sudah terbiasa dan dapat berjalan dengan baik. 3.
Amalan Ramadhan Racana Sebagai Belajar Sosial Di Masyarakat Ketika bulan ramadhan tiba pasti setiap orang maupun setiap organisasi pasti mempunyai agenda sendiri-sendiri. Agenda tersebut dilakukan sebagai wujud rasa senang atas datangnya bulan ramadhan yang merupakan bulan penuh berkah. Pada bulan ini setiap orang berusaha
75
melakukan hal-hal baik dan terus beribadah untuk bisa mendekatkan diri pada Allah. Begitu juga dengan racana, ketika bulan ramadhan datang racana memiliki kegiatan yang berbentuk bakti masyarakat yang dikemas dalam kegiatan Amalan Ramadhan Racana (ARR). Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga. Kegiatan amalan ramadhan racana ini melibatkan peserta luar racana sehingga orang-orang umum yang bukan anggota racana sekalipun boleh mengikuti kegiatan ini. Dalam kegiatan amalan ramadhan racana ini berisikan tarling (tarawih keliling), di mana peserta ARR akan dibentuk dalam kelompok kemudian dibagi dibeberapa tempat untuk menjalankan terawih dan akan bergantian tempatnya setiap hari. Kemudian dalam kegiatan ini juga terdapat
bazar yang sering disebut dengan pasar murah. Dalam
bazar ini racana menjual berbagai barang seperti sembako, pakaian, alat rumah tangga, perkakas dapur, sandal, makanan dan barang-barang lainnya dengan harga yang murah. Selain kegiatan diatas, kegiatan lainnya adalah baksos (bakti Sosial), dalam bakti sosial ini, peserta ARR membantu masyarakat dalam membersihkan jalan, pemakaman dan sarana ibadah, selain itu juga menyumbangkan barang-barang seperti pakaian pantas pakai dan buku-buku. Kegiatan selain itu adalah mengajar TPA dan masih banyak kegiatan yang bermanfaat lainya. Kegiatan ini hampir menyerupai seperti sebuah KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilakukan oleh seorang mahasiswa.
76
Amalan ramadhan racana dapat dijadikan sebagai belajar sosial di masyarakat. Muhibbin (2004 : 122) menjelaskan bahwa belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah persahabatan, masalah kelompok, dan masalah-masalah lain yang bersifat kemasyarakatan. Dengan demikian sebagai seorang mahasiswa kegiatan seperti ini dapat menjadi pembelajaran awal dan pengalaman sebelum KKN nanti. Dengan pernah mengikuti kegiatan amalan ramadhan racana ini, seorang mahasiswa tidak akan bingung lagi ketika KKN, karena sudah memiliki bekal dan gambaran ketika KKN nanti. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat melatih dalam pembentukan mental seperti dapat bersosialisasi dan berbaur dengan masyarakat, berwirausaha, kebersamaan dan masih banyak lagi pembelajaran yang dapat diperoleh dalam kegiatan amalan ramadhan racana ini. 4.
Ujian SKU Sebagai Sarana Melatih Tanggungjawab Dalam metode kepramukaan salah satunya adalah dengan sistem tanda kecakapan. Tanda kecakapan merupakan bukti yang diberikan kepada seorang anggota pramuka yang telah dinyatakan berhak menerimanya dan telah memiliki ketrampilan tertentu. Sistem tanda kecakapan ini bertujuan mendorong dan merangsang agar anggota pramuka dapat secara sungguhsungguh meghayati
dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan dan
membuktikan bahwa dia telah memiliki kemampuan tertentu.
77
Dalam racana ujian SKU merupakan kegiatan yang dilakukan agar dapat dilantik menjadi pramuka pandega. SKU merupakan sarat kecakapan umum yang harus diselesaikan sebelum menjadi seorang pramuka pandega. Di dalam SKU terdapat poin-poin yang memuat tentang pengetahuan keagamaan, seperti pengertian tentang iman,islam dah ihsan, tatacara perawatan jenazah dan ahklah. Kemudian pengetahuan tentang kepramukaan seperti tali-temali, sejarah kepramukaan dan pengembaraan. Selain itu juga terdapat pengetahuan umum sekalipun seperti reproduksi remaja, cara menulis yang baik dan berwirausaha. Untuk dapat melaksanakan ujian SKU, anggota racana harus menemui sendiri penguji yang telah ditentukan sebelumnya oleh dewan racana. Penguji tersebut disesuaikan dengan keahlian dibidangnya masingmasing yang terdiri dari dosen dan alumni racana itu sendiri. Waktu dan tempat dalam ujian SKU tidak ditentukan sehingga dapat ujian dimanapun dan kapanpun sesuai kesepakatan dengan penguji. Setelah semua poin dalam SKU diujikan dan dinyatakan lulus oleh penguji, barulah anggota racana tersebut dapat dilantik menjadi pramuka pandega. Ujian SKU melatih untuk memiliki rasa tanggung jawab, tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan suatu tuntutan agar berhasil mencapai sebuah tujuan. Dengan adanya suatu target maka akan menjadi sebuah penyemangat untuk bisa berkembang. Salain itu juga menanamkan semangat bahwa seberat apapun rintangannya jangan sampai menyerah untuk mendapatkannya. seseorang akan mendapatkan apresiasi tersendiri jika dapat
78
melewati rintangan tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Muhibbin (2004 : 121) bahwa apresiasi adalah penghargaan atau penilaian terhadap bendabenda baik abstrak maupun konkrit yang memiliki nilai luhur. Islamuddin (2012 : 172) juga menjelaskan bahwa belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan ranah rasa yang dalam hal ini adalah kemampuan untuk menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu. Dan belajar apresiasi bisa diterapkan dalam kegiatan ujian SKU yang ada di racana. 5.
Safari Racana Sebagai Rekreasi (Pendidikan Yang Menyenangkan) Agar dapat menciptakan suatu kegiatan yang mendidik dan menyenangkan maka sering dilakukan dengan berbagai cara. Cara-cara tersebut seperti belajar melalui permainan, belajar melalui perlombaan dan ada juga cara belajar melalui rekreasi. Dengan rekreasi yang mendidik maka diharapkan akan dapat membuat seseorang tersebut merasa senang sekaligus mendapatkan pengetahuan. Dalam racana, cara belajar melalui rekreasi tersebut juga diterapkan melalui kegiatan safari racana. Safari Racana merupakan kegiatan silaturohim dalam Racana. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara berkunjung ke rumah salah satu anggota Racana. Waktu dan tempat dalam safari racana ini menyesuaikan, sesuai dengan kesepakatan bersama. Kegiatan safari racana ini merupakan agenda bulanan di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Dalam kegiatan ini, diisi dengan ramah tamah, rapat koordinasi, forum diskusi, dan hiburan-
79
hiburan. Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan dapat menambah rasa persatuan dan kekeluargaan antar anggota racana dan dengan keluarga anggota racana tersebut. Safari
racana
merupakan
perwujutan
dari
belajar
yang
menyenangkan yang merupakan penerapan deri belajar melalui rekreasi. Dengan belajar secara menyenagkan seperti ini merupakan upaya untuk meningkatkan motivasi belajar anak didik. Islamuddin (2012 : 265) dalam bukunya
menjelaskan
bahwa
upaya
yang
dapat
dilakukan
untuk
meningkatkan motivasi belajar salah satunya adalah dengan cara dapat menggairahkan anak didik. Dapat menggairahkan di sini maksudnya adalah dengan memberikan kebebasan kepada anak didik. 6.
Rapat Koordinasi Sebagi Sarana Belajar Memecahkan Masalah Pada dasarnya setiap orang maupun setiap kelompok pasti memiliki suatu masalah, karena masalah itu bisa datang dimana saja dan kapan saja, serta bisa menimpa siapa saja tanpa terkecuali. Setiap orang pasti memiliki masalah sendiri-sendiri yang berbeda antara satu orang dengan yang lain. Orang yang berhasil adalah orang yang dapat mengatasi masalahnya dan dapat menemukan jalan keluar dalam memecahkan masalahnya tersebut. Sehingga
sangat
diperlukan
latihan-tatihan
dan
pembiasaan
dalam
memecahkan masalah. Belajar memecahkan masalah adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur dan teliti. (Islamuddin, 2012 : 171). Salah satu latihan pembiasaan dalam memecahkan
80
masalah adalah melalui rapat dan musyawarah. Dengan rapat dan musyawarah sebuah masalah akan mudah untuk dipecahkan, karena di dalam musyawarah ini akan muncul berbagai pendapat dan solusi. Dengan aktif melaksanakan musyawarah maka akan dapat membatu dalam menghadapi suatu masalah yang datang dan akan menanamkan jiwa tenggang rasa sehingga akan dapat menghilangkan sikap egois. Dalam racana musyawarah merupakan jalan yang dilalui dalam memecahkan sebuah masalah. Musyawarah dalam racana tersebut terkemas dalam bentuk rapat-rapat koordinasi. Rapat koordinasi merupakan rapat-rapat yang dilakukan ketika mempersiapkan suatu acara di racana. Rapat tersebut dilaksanakan untuk membahas semua hal yang dibutuhkan ketika akan mengadakan suatu acara. Waktu dan tempat dalam melaksanakan rapat ini menyesuaikan dengan kesepakatan bersama. Rapat koordinasi ini diikuti oleh seluruh dewan racana dan anggota racana. Dengan adanya rapat koordinasi seperti ini diharapkan kegiatan yang akan dilaksanakan nantinya akan dapat tertata dan tersusun dengan rapi serta kegiatan tersebut dapat terprogam dengan baik. Dengan perencanaan yang baik maka akan melahirkan kegitan yang berkualitas. Rapat koordinasi juga dilaksanakan ketika ada sebuah masalah di racana. Rapat ini dilaksanakan dalam pemecahan masalah tersebut sehingga dalam racana semua keputusan adalah hasil dari kesepakatan bersama bukan atas kemauan seseorang. Racana adalah organisasi yang bersifat demokrasi bukan otoriter.
81
Rapat-rapat koordinasi melatih seseorang untuk dapat menyusun dan mempersiapkan sebuah progam kerja dengan baik. Selain itu juga melatih seseorang dalam memecahkan sebuah masalah. menjelaskan tujuan dari belajar
Muhibbin (2004 : 123)
pemecahan masalah adalah untuk
memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. Berfikir rasional maksudnya adalah berfikir secara logis menggunakan akal sehat sehingga dapat mencari jalan keluar melalui pengamatan tentang hal-hal di sekitarnya. Dengan mengikuti rapat-rapat koordinasi seperti ini dapat bermanfaat
dalam
melatih
mental
seseorang
untuk
bisa
berani
mengungkapkan pendapat ketika ingin bertanya, menyangah, memberikan kritikan dan saran. Selain itu juga bermanfaat dalam membentuk mental agar berani berbicara di dalam forum. Dengan rapat seperti ini akan dapat melatih dalam belajar tata cara berbicara dengan benar dan berkualitas. Sehingga apa yang dibicarakan adalah hal yang bermutu bukan hanya sekedar omong kosong belaka. 7.
Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan Dan Ketrampilan Belajar pengetahuan ialah belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasa lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya. (Islamuddin, 2012 : 172)
82
Latihan gabungan merupakan kegiatan racana sebagai media dalam menambah pengetahuan dan ketrampilan. Kegiatan ini dilakukan setiap satu tahun sekali dan peserta dalam kegiatan ini adalah anggota racana di perguruan tinggi di pulau Jawa. Kegiatan latihan gabungan di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sudah meluas sampai tingkat pulau Jawa. Sehingga dalam kegiatan ini melibatkan pangkalan lain maupun instansi-instansi lain. Berbagai perguruan tinggi di pulau jawa selalu antusias dalam mengikuti kegiatan latihan gabungan ini. Mereka datang dari perguruan tinggi negeri maupun suasta. Materi dalam kegiatan ini disesuaikan dengan konsep yang akan di tampilkan, sehingga setiap tahun materi kegiatannya pasti berbeda sesuai dengan konsep yang telah disepakati bersama. Materi kegiatan latgab ini meliputi materi pengetahuan seperti pertolongan pertama, SAR, orientering dan mountenering. Selain itu juga meliputi materi tentang ketrampilan seperti ketrampilan
membatik,
ketrampilan
mengolah
enceng
gondok
dan
ketrampilan dalam memadamkan kebakaran. Dengan pengetahuan dan ketrampilan seperti itu diharapkan dapat dijadikan sebagai bekal ketika sudah lulus kuliah dan ketika terjun dimasyarakat nanti. Selain hal itu dengan latihan gabungan seperti ini diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik dengan racana di perguruan tinggi lain dan sebagai ajang dalam saling tukar pengetahuan dan pengalaman. Dengan kegiaan latihan gabungan ini, pembentukan mental mahasiswa dapat dilakukan karena anggota racana dihadapkan dengan
83
keadaan dimana dia harus dapat mengelola sebuah kegiatan besar yang melibatkan banyak pihak juga melatih mental agar dapat bersosialisasi dengan baik kepada setiap orang, dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru sehingga akan dapat menghilangkan sikap minder dan tidak percaya diri. Latihan gabungan juga merupakan ajang unjuk kebolehan dan saling memperlihatkan kelebihan setiap pangkalan sehingga akan membentuk mental bangga dengan dirinya sendiri. Selain itu latihan gabungan
juga dapat melatih ketrampilan dalam kepramukaan dan
menambah pengetahuan umum lainnya. Menurut Muhibbin (2004 : 122) belajar ketrampilan adalah belajar menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syarap dan otot-otot. Tujuannya adalah untuk memperoleh dan menguasai ketrampilan jasmaniah tertentu. Dalam latihan gabungan yang diadakan racana kita bisa memperoleh banyak sekali ketrampilan. Ketrampilan tersebut seperti ketrampilan kepramukaan, ketrampilan dalam membuat hasta karya, ketrampilan berkemah dan masih banyak lagi ketrampilan lainnya. Dalam kegiatan latihan gabungan ini juga, kita bisa belajar bagaimana caranya menyelenggarakan kegiatan yang besar, dari mulai persiapan, pelaksanaan sampai pada pelaporan dan pertanggung jawaban nanti. Dengan pengalaman pernah mengikuti kegiatan seperti ini diharapkan nantinya ketika sudah terjun di masyarakat dan dipercaya untuk mengadakan kegiatan yang berskala besar sudah sudah akan terbiasa dan tidak bingung
84
lagi. Latihan gabungan merupakan sebuah kegiatan yang besar sekali manfaatnya dalam menambah pengetahuan, melatih ketrampilan dan dalam pembentukan mental. 8.
Seminar Dan Loka Karya Sebagai Pengembangan Dalam Pendidikan Sama halnya dengan organisasi yang lain, di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan seminar dan loka karya. Kegiatan seminar yang diadakan racana tidak selalu berkaitan dengan kepramukaan. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan seminar tentang kepemimpinan, interpreneur ship, motivasi, kewirausahaan dan lain-lainnya. Dengan seminar-seminar seperti ini dapat menambah pengetahuan anggota racana agar tidak hanya sebatas pengetahuan tentang kepramukaan saja, tetapi anggota racana juga dapat memiliki pengetahuan lebih luas. Seminar dan loka karya dapat membantu dalam mengembangkan pendidikan. Dalam seminar kita akan bisa belajar langsung dari pemateri maupun motivator yang telah sukses. Lewat pengalaman mereka kita dapat belajar banyak hal yang bisa kita jadikan motivasi untuk bisa sukses seperti mereka. Seminar dan loka karya dapat melengkapi pengetahuan kita disamping pengetahuan yang telah kita dapatkan dalam perkuliahan. Dengan mengadakan kegiatan seperti ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi anggota racana pada khususnya dan bagi orang lain pada umumnya. Selain itu kegiatan seperti ini juga dapat dijadikan untuk menambah relasi dan kemitraan, menjalin kerja sama kepada instansi-instansi diluar racana. Mental yang dapat dibentuk melalui kegiatan ini adalah mau
85
melihat kekurangan dirinya dan tidak sombong karena ternyata diluar sana masih banyak orang yang lebih hebat dan sukses darinya. 9.
Temu Prestasi Sebagai Evaluasi Dalam Pendidikan Dalam sebuah pendidikan perlu sekali adanya sebuah evaluasi. Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah progam. (Muhibbin, 2004 : 141). Evaluasi berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai oleh seorang siswa sesuai dengan kreteria yang telah ditetapkan. Dengan adanya sebuah evaluasi maka akan dapat diketahui sejauh mana perkembangan yang telah didapatkan peserta didik tersebut. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan yang dimiliki pangkalan pramuka di Salatiga dan sekitarnya. Hal ini dilakukan sebagai evaluasi bagi racana secara khususnya dan bagi anggota pramuka di Salatiga pada umumnya. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh racana dalam melakukan evaluasi adalah memaluli kegiatan temu prestasi. Temu prestasi merupakan kegiatan perlombanan antar pangkalan pramuka yang berada diwilayah Salatiga dan sekitarnya
yang diadakan oleh racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi. Kegitaan ini diberi nama Temu Prestasi Penggalang dan Penegak (TPPP). Kegiatan TPPP ini berisikan perlombaan yang mencakup pengetahuan Kepramukaan seperti pionering, halang rintang, dan materi tentang kepramukaan. Perlombaan tentang ketrampilans seperti kerajinan
86
tangan, membuat majalah dinding dan membuat tehnologi tepat guna. Selain itu perlombaan tentang kesenian seperti pentas seni dan kebudayaan seperti festival dolanan anak. Kegiatan TPPP ini dapat berfungsi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pada dirinya dan apa saja kekurangan yang masih dimilikinya. Dengan mengetahui taraf kemampuan dan kemajuan dirinya sendiri, siswa memiliki kesadarannya yang lugas mengenai eksistensi dirinya dan juga pengetahuan yang benar mengenai batas kemampuan akalnya sendiri sehingga dia akan dapat mengembangkan potensi yang telah dimilikinya dan mengatasi hal-hal tentang kekurangan yang dimilikinya. Sealin itu kegiatan temu prestasi seperti ini dapat melatih jiwa sportifitas dan membentuk mental juara. Mental juara adalah mental yang sangat diperlukan bagi semua orang. Dengan memiliki mental juara, seseorang akan siap dalam menerima kekalahannya dan tidak akan menjadikannya frustasi yang berujung stres. Jadi bukan menjadi juaralah yang penting, tapi berlaku sportifitas dan bermental juaralah yang paling penting. 10. Laporan pertanggung jawaban untuk melatih belajar rasional Menurut Islamuddin (2012 : 171) belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berfikir secara logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat). Jenis belajar seperti ini sangat erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah. Dengan belajar rasional sisiwa diharapkan memiliki
kemampuan
rational
problem
87
solving,
yaitu
kemampuan
memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal sehat, logis dan sistematis. Dalam racana laporan pertanggung jawaban dilaksanakan setiap selesai melakukan sebuah kegiatan, maupun setelah akhir periode kepengurusan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Kegiatan ini berisikan laporan pertanggung jawaban seluruh kegiatan yang telah dilakukan. Dalam kegiatan ini masing-masing bidang melaporkan hal apa saja yang sudah dikerjakannya, hambatan apa sajakah yang ditemui dan saran untuk kegiatan mendatang. Dengan adanya laporan kegiatan dapat melatih seseorang untuk dapat memiliki rasa tanggungjawab dan melaporkan apa saja yang sudah dilakukannya dalam sebuah kegiatan. Selain itu untuk membentuk jiwa tanggung jawab dan dapat dipercaya orang lain. Dalam kegiatan ini kita dilatih untuk berani mengungkapkan pendapat, bertanya dan menyanggah serta berani berbicara di depan banyak orang. dengan pembiasaan seperti ini maka akan dapat membentuk mental sehingga sudah tidak akan takut lagi ketika disuruh berbicara di depan orang banyak. Itulah contoh kegiatan-kegiatan yang dilakukan racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi dalam upaya pembentukan mental pada mahasiswa. Selain kegiatan-kegiatan di atas, masih banyak kegiatan yang dilakukan oleh racana. Kegiatan-kegiatan itu seperti konservasi alam, donor darah, kerohanian, patriotisme dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat mendidik. Kegiatankegiatan tersebut berguna untuk menambah pengetahuan, menambah pengalaman,
88
menambah relasi, serta sangat berguna dalam pembentukan mental bagi mahasiswa. Kegiatan dalam racana juga bersifat menarik dan menyenangkan dan mengandung pendidikan. B.
Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh melalui kegiatan-kegiatan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Pembentukan mental dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan, salah satunya dapat diperoleh melalui kegiatan kepramukaan. Pada dasarnya kegiatan kepramukaan itu bersifat menyenangkan dan mengandung pendidikan. Kegiatan tersebut seperti permainan, latihan rutin, temu prestasi, latihan gabungan dan lain sebagainya. Dalam kegiatan kepramukaan tersebut mengandung banyak sekali pendidikan mengenai pengetahuan kepramukaan, pengetahuan umum, melatih ketrampilan dan dalam pembentukan mental dan sepiritual. Menurut hasil analisis data yang diperoleh, peneliti menyimpulkan bahwa mental-mental yang dapat dibentuk dengan mengikuti kegiatan kepramukaan di racana Kusuma Dilaga-Woro antara lain : 1.
Berani Berbicara Dalam Sebuah Forum Mental berani berbicara di depan orang banyak adalah sesuatu yang sangat diperlukan oleh setiap orang terlebih bagi seorang pendidik. Hal ini akan terasa mudah bagi oarang yang sudah terbiasa, sedangkan bagi orang yang belum terbiasa merupakan hal yang sangat sulit sekali untuk dilakukan. Bagi orang yang belum terbiasa pasti akan merasa takut, bingung dan sulit untuk mngelurkan kata-kata, padahal sebenarnya dia memiliki suatu hal yang
89
ingin diucapkannya tetapi karena dia belum terbiasa berbicara di depan orang banyak sehingga membuat hal itu menjadi sulit sekali. Orang yang sedang mengalami hal ini akan mengalami konflik. Konflik disebut juga dengan pertentangan batin. Konflik merupakan suatu persaingan antara pola-pola perbuatan, selain itu konflik sebagai suatu keadaan perasaan yang disertai proses pertentangan. Sebagaimana frustasi, konflik merupakan hambatan untuk tercapainya suatu tujuan. Akan terjadi pertentangan antara batinnya dan mulutnya. Hatinya ingin mengungkapkan sesuatu tetapi mulutnya tidak bisa terbuka karena tidak berani dan merasa takut. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan racana ternyata dapat melatih untuk terbiasa berbicara didepan orang banyak sehingga tidak merasa takut dan malu lagi. Di racana dilatih untuk berani mengungkapkan pendapat melalui rapat-rapat koordinasi, laporan pertanggung jawaban dan kegiatankegiatan yang lainnya. Dengan aktif mengikuti kegiatan racana tersebut seseorang akan dapat terbiasa dalam berbicara di depan orang banyak sehingga akan melatih mentalnya. Ketika seseorang sudah berani berbicara di depan orang banyak maka hal itu akan sangat membantunya ketika mengikuti perkuliahan, akan menjadikannya sebagai mahasiswa yang aktif sehingga akan menjadikannya mahasiswa yang berhasil. 2. Dapat Berkomunikasi Dan Bersosialisasi Dengan Baik Kegiatan
kepramukaan
ternyata
dapat
melatih
untuk
bisa
berkomunikasi dan bisa bersosialisasi dengan baik kepada orang lain. Melalui kegiatan kepramukaan seseorang dapat berlatih bagaimana caranya
90
berkomunikasi dengan baik kepada orang lain dan dapat berlatih bagaimana caranya untuk bisa bersosialisasi dengan baik terhadap orang lain pula. Agar dapat menjadi orang yang sukses, kuncinya adalah harus dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik kepada siapa saja. Sebagai mahluk sosial, alat utama agar dapat hidup berdampingan di masyarakat adalah dengan komunikasi. Karena permasalahan inilah komunikasi merupakan hal yang sangat fital bagi setiap orang. Sering sekali timbul suatu masalah gara-gara kesalahan dalam komunikasi. Oleh sebab itulah penting sekali dapat berkomunikasi dengan baik kepada siapa saja agar tidak terjadi kesalah pahaman. Dalam
kepramukaan terdapat
sebuah
metode
pedidikan
yang
menggunakan sistem berkelompok. Melalui sistem seperti inilah seseorang dapat belajar untuk bisa saling berkomunikasi dengan baik, saling menghargai, saling tolong menolong dan perduli satu sama lain. Metode seperti ini sangat efektif dalam pembentukan mental agar seseorang dapat memiliki mental yang berani, tidak mudah takut, dan melatih agar dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik kepada semua orang. Kegiatan racana seperti ARR dan latihan gabungan dapat digunakan untuk belajar terjun langsung di masyarakat. Belajar bagaimana dapat berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat, belajar mengetahui bagaimana keadaan di masyarakat dan belajar untuk bisa bersosialisasi dengan baik di masyarakat. Dapat berkomunikasi dan dapat bersosialisasi dengan baik kepada siapapun adalah hal yang sangat penting dan harus
91
dimiliki oleh setiap orang. Dengan memiliki kemampuan komunikasi dan sosialisasi dengan baik ini seseorang akan mudah diterima di masyarakat. 3.
Lebih Percaya Diri Dan Tidak Mudah Merasa Minder Ketika seseorang tidak dapat memiliki rasa percaya diri maka akan menyebabkan dia merasa minder. Minder merupakan gejala dimana seseorang
tidak
bisa
beradaptasi
atau
menyesuaikan
diri
dengan
lingkungannya. Rasa minder biasanya menimpa seseorang ketika sedang dihadapi dengan situasi yang baru. Dia kurang berani untuk berbaur dengan sekelilingnya sehingga merasa sendiri dan tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk bisa berhasil dalam melakukan apapun dan menjadi orang yang sukses maka diperlukan rasa percaya diri yang tinggi. Dengan memiliki rasa percaya diri akan membuat seseorang tidak akan takut dalam melangkah dan mengambil keputusan. Seseorang tersebut akan bisa yakin dan mantap dalam menetapkan keputusannya tanpa merasa ragu-ragu dan takut. Rasa ragu-ragu dan takut dalam melangkah akan dapat membuat seseorang menjadi gagal. Orang
yang
gagal
akan
mengalami
gangguan
mental
dan
dapat
menyebabkanya frustasi. Frustasi merupakan rintangan terhadap dorongan atau kebutuhan, dorongan manusia yang sangat banyak sekali jumlahnya dan jelas sekali tidak mungkin dapat dipenuhi secara bersama-sama. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan khususnya di racana, akan dapat melatih rasa percaya diri seseorang. Rasa percaya diri tersebut sedikit demi sedikit akan bisa terbentuk melalui kegiatan-kegiatan yang sering diikuti di racana. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan racana
92
tersebut seseorang akan belajar membentuk rasa percaya diri pada dirinya. Dengan rasa percaya diri yang telah terbentuk itulah maka akan mudah mengantarkannya pada kesuksesan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mental percaya diri dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan. 4.
Tidak Mudah Stres Stres bisa berasal dari diri individu sendiri. Konflik yang berhubungan dengan peran dan tuntutan tanggung jawab yang dirasakan berat dapat membuat seseorang menjadi tegang. (Siswanto, 2007 : 52). Selain itu stres juga bisa berasal dari kelompok seperti teman, atasan, bawahan, dan juga bisa berasal dari pengaruh suatu organisasi. Stres biasanya terjadi pada seseorang karena mentalnya yang lemah, dia merasa tidak kuat ketika sedang menghadapi suatu masalah sehingga dia merasa tidak sanggup dan mengakibatkan stres. Pramuka dikenal dengan organisasi yang selalu bersenang-senang dan selalu gembira. Dalam kegiatan kepramukaan setiap materinya dibungkus dengan kegiatan yang menarik dan menyenangkan sehingga dapat membuat seseorang merasa senang ketika mengikuti kegiatan tersebut. Dengan selalu ceria maka seberat apapun masalah yang datang pasti akan bisa dihadapi dengan mudah. Ketika semua masalah itu bisa diterima dengan senang hati akan dapat menghindarkan seseorang terhadap stres. Dengan hidup selalu dibuat senang dan ceria akan membuat seseorang tersebut awet muda dan tidak mudah terkena penyakit. Karena dalam
93
hidupnya segala masalah yang datang diterimanya dan dihadapinya dengan senang sehingga tidak akan tidak akan memberi tekanan yang berat pada tubuh. 5.
Tidak Mudah Cemas Dalam Menyelesaikan Masalah Selain mental-mental di atas, mental yang bisa diperoleh melalui pendidikan kepramukaan adalah tidak mudah cemas dalam menyelesaikan suatu masalah. Kecemasan, ketakutan merupakan bagian diri dari kehidupan manusia. Kecemasan merupakan suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman terhadap dirinya. Kecemasan sering kali muncul karena mental seseorang tidak kuat sehingga menjadikan dia takut dalam menghadapi sebuah permasalahan yang sedang dihadapinya. Jika diperhatikan dengan baik sebenarnya setiap masalah pasti ada penyelesaiannya. Seberat apaun masalah itu selalu ada jalan keluarnya jika seseorang itu mau mencarinya tanpa menyerah. Tuhan memberikan masalah pada hambanya sesuai dengan kekuatan hambanya, sehingga Tuhan tidak akan memberikan masalah kepada hambanya diluar batas kekuatan hamba tersebut. Selesai tidaknya masalah tersebut tergantung dengan usaha yang dilakukanya. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan seperti kegiatan kepramukaan kita bisa berlatih untuk memecahkan masalah. Karena hidup di dunia itu tidak akan pernah bisa lepas dari masalah dan setiap orang pasti memiliki masalahmasalah yang berbeda. Dalam kepramukaan diajarkan metode-metede dalam memecahkan masalah sehingga akan membuat seseorang itu selalu siap
94
ketika ada masalah yang datang. Pramuka juga mengajarkan untuk selalu memiliki mental yang kuat sehingga seberat apapun masalah yang dihadapi tidak akan merasa cemas. Sebenarnya selain mental-mental diatas masih banyak pembentukan mental yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan. Karena tujuan gerakan pramuka adalah untuk mendidik dan membina kaum muda agar menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak mulia, tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya. Dengan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan dapat menambah pengetahuan seseorang, dapat menambah pengalaman, kreatifitasan dan pembentukan mentalnya yang sangat berguna ketika sudah terjun di masyarakat. Dari hasil analisis data mengenai pembentukan mental melalui kegiatan kepramukaan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mental mereka bisa terbentuk melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan yang mereka ikuti. C.
Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa Dari penjelasan teori-teori mengenai mental, ternyata pembentukan mental dapat dilakukan dalam pendidikan kepramukaan. Dalam pendidikan kepramukaan tidak hanya sebatas materi tentang pengetahuan saja, akan tetapi juga terdapat pembentukan watak, karakter dan pembentukan mental pada peserta didik. Banyak sekali pembentukan mental yang dapat diperoleh melalui pendidikan kepramukaan. Karena sesuai dengan tujuan kepramukaan yaitu untuk mendidik dan membina kaum muda agar menjadi manusia yang berkepribadian, berwatak, berahlak mulia, tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat
95
jasmaninya. Selain itu memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan. Menurut hasil analisis data yang diperoleh ketika wawancara mengenai efektifitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa, ternyata sebagian besar responden berpendapat bahwa kegiatan kepramukaan sangat efektif dalam pembentukan mental. Hal tersebut dapat dibuktikan dari peningkatan mental dalam diri mereka sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan kepramukaan. Setelah mengikuti kegiatan di racana ternyata ada peningkatan mental yang besar dalam diri mereka. Peningkatan mental tersebut juga diakui oleh teman-teman disekitar mereka. Peningkatan mental tersebut merupakan peningkatan mental yang positif. Peningkatan mental tersebut ternyata sangat berguna ketika sedang PPL dan KKN. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh beberapa narasumber ketika diwawancarai. Menurut mereka kegiatan-kegiatan di racana sangat membantu mereka ketika sedang PPL dan KKN. Terbukti dengan banyaknya anggota racana yang ditunjuk sebagi ketua kelompok maupun sebagi koordinator kegiatan. Hal tersebut dikarenakan anggota racana sudah terbiasa dalam mengelola kegiatan seperti itu di racana sehingga mereka dianggap mampu oleh teman-temannya. Selain itu dalam diskusi di kelaspun mereka dapat merasa lebih aktif. Hal ini dikarenakan ketika di racana sudah terbiasa berbicara didepan orang banyak sehingga tidak merasa grogi. Meraka berani ketika menyampaikan pendapat, menyampaikan pertanyaan, kritikan maupun saran. Dengan seperti itu menjadikan lebih aktif dalam perkuliahan sehingga dapat menambah nilai tersendiri bagi mereka. Mental yang dulu masih takut, grogi dan minder sedikit demi sedikit
96
sudah tidak ada lagi dalam diri mereka setelah ikut racana. Perasaan-perasaan tersebut mulai dihilangkan melalui kegiatan yang dilakukan di racana. Dengan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan akan dapat membiasakan diri dalam menghadapi segala situasi sehingga sedikit demi sedikit akan berpengaruh dalam pembentukan mental. Melalui kegiatan kepramukaan pembentukan mental dapat dilakukan. Dengan menggunakan metode yang menarik, menantang, mendidik dan menyenangkan akan membuat seseorang tidak merasa jenuh dan bosan dalam belajar. Dalam pramuka juga dilatih untuk bisa membina dirinya sendiri, membina satuannya dan membina masyarakat sehingga sangat berguna sebagai bekal ketika terjun di masyarakat. Dengan kata lain kegiatan kepramukaan sangat besar sekali manfaatnya terutama dalam pembentukan mental terlebih bagi anak muda seperti mahasiswa.
97
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya oleh peneliti mengenai pembentukan mental mahasiswa dalam kegiatan kepramukaan pada racana kusuma dilaga-woro srikandhi STAIN salatiga, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah : 1.
Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Dalam Pembentukan Mental kegiatan-kegiatan racana sangat berguna bagi pembentukan mental mahasiswa. Kegiatan-kegiatan tersebut juga berguna untuk menambah pengetahuan, menambah pengalaman, menambah relasi, serta sangat berguna dalam pembentukan mental bagi mahasiswa. Dengan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan racana ternyata memiliki dampak yang besar dalam pembentukan mental mahasiswa. Kegiatan-kegiatan di racana dalam pembentukan mental mahasiswa seperti : a. Latihan rutin sebagai pembiasaan dalam belajar yang dilakukan setiap minggunya
98
b. Pembinaan pada pangkalan-pangkalan
pramuka ditingkat siaga,
penggalang dan penegak sebagai sarana belajar praktik langsung di lapangan. c. Amalan ramadhan racana yang dilakukan setiap bulan ramadhan sebagai belajar sosial di masyarakat yang sangat bermanfaat sebagai bekal ketika PPL dan KKN d. Ujian SKU sebagai sarana melatih tanggungjawab e. Safari Racana sebagai rekreasi (pendidikan yang menyenangkan) dan sebagai silaturahmi untuk mempererat persaudaraan f. Rapat koordinasi sebagi sarana belajar memecahkan masalah g. Latihan gabungan sebagai media untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan h. Seminar dan loka karya sebagai pengembangan dalam pendidikan. i. Temu Prestasi sebagai evaluasi dalam pendidikan yang melibatkat pangkalan-pangkalan penggalang dan penegak di STAIN Salatiga, j. Laporan pertanggung jawaban yang bermanfaat untuk melatih belajar rasional. Selain kegiatan-kegiatan di atas, masih banyak kegiatan yang dilakukan oleh racana. Kegiatan-kegiatan itu seperti konservasi alam, donor darah, kerohanian, patriotisme dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersift mendidik. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagaimana dijelaskan dalam tujuan gerakan pramuka yaitu untuk mendidik dan membina kaum muda agar menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak mulia, tinggi
99
kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya. Selain itu tujuan gerakan pramuka adalah untuk membentuk warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada negara kesatuan republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa
dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan baik secara lokal, nasional, maupun internasional. 2.
Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh melalui kegiatan-kegiatan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Dari kegiatan-kegiatan racana yang telah disebutkan di atas, dapat bermanfaat sebagai pembentukan mental bagi mahasiswa. Pembentukan mental yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan di racana Kusuma Dilaga-Woro antara lain : a. Berani berbicara dalam sebuah forum b. Dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik c. Lebih percaya diri dan tidak mudah merasa minder d. Tidak mudah stress e. Tidak mudah cemas dalam menyelesaikan masalah Selain mental-mental tersebut masih banyak pembentukan mental yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan. Karena fungsi gerakan pramuka adalah untuk mempersiapkan kader bangsa yang memiliki kepribadian kepemimpinan yang berjiwa Pancasila. Disiplin, sehat dan kuat
100
mental, moral dan fisiknya. Selain itu juga memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh para pejuang bangsa. Serta memiliki kemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, berfikir, kreatif, inovatif, dan dapat dipercaya, berani dan mampu menghadapi tugas-tugas. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mental mereka bisa terbentuk melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan yang mereka ikuti. 3.
Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa Melalui kegiatan kepramukaanlah pembentukan mental dapat dilakukan. Dengan menggunakan metode yang menarik, menantang, mendidik dan menyenangkan akan membuat seseorang tidak merasa jenuh dan bosan dalam belajar. Dalam pramuka juga dilatih untuk bisa membina dirinya sendiri, membina satuannya dan membina masyarakat sehingga sangat berguna sebagai bekal ketika terjun di masyarakat. Dengan demikian, jika disimpulkan kepramukaan berperan dalam pembentukan mental mahasiswa. Terbukti setelah melakukan penelitian di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi gudep kota Salatiga 02.237-02.238 STAIN Salatiga mengenai pembentukan mental dalam kegitan kepramukaan mahasiswa ternyata ada peningkatan mental antara sebelum dan setelah mengikuti kegiatan kepramukaan di racana yang dapat dibuktikan ketika mengikuti pekuliahan di dalam kelas, selain itu juga dapat dibuktikan ketika pratikum pengalaman lapangan (PPL) dan ketika kuliah kerja nyata (KKN)
101
B.
Saran-Saran 1.
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Saran-saran dari peneliti untuk racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah sebagai berikut : a. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan mengetahui bahwa pembentukan mental mahasiswa di STAIN Salatiga dapat dilakukan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan racana sehingga kegiatan-kegiatan tersebut jangan sampai berhenti dan harus lebih ditingkatkan lagi. b. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan lebih dapat kreatif lagi dalam mengenalkan kepramukaan pada mahasiswa umum agar pramuka dapat dikenal lebih luas dan peminatnya semakin bertambah. c. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi senantiasa berkontribusi terutama dalam pembentukan watak, karakter dan mental bagi mahasiswa STAIN Salatiga sebagai bekal nanti ketika terjun di masyarakat. d. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan juga mampu berkontribusi dalam dunia pendidikan islam maupun pendidikan sosial yang terkait dengan pendidikan kepramukaan. e. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan dapat terus eksis dalam melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang dapat berguna bagi agama dan Negara Indonesia melalui pendidikan kepramukaan.
2.
Pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
102
Saran-saran dari peneliti untuk pengurus Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi adalah : a. Pengurus racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan mampu bekerja lebih optimal dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang sudah diprogamkan agar hasil yang didapat lebih memuaskan. b. Pengurus racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan dapat lebih memprogamkan
kegiatan-kegiatan
di
racana,
kegiatan
tersebut
direncanakan dengan matang, disusun dengan rapi kemudian dilakukan dengan maksimal sehingga hasil yang didapatkan bisa memuaskan. c. Pengurus racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi harapannya dapat menjaga keutuhan anggotanya dan dapat mendidik anggotanya dengan baik terutama dalam pembentukan mentalnya melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan yang telah diprogamkan dengan baik. 3.
Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi a. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi lebih semangat lagi dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di racana karena dengan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut pembentukan mental dalam diri dapat dilakukan. b. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi agar dapat serius dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di racana sehingga dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang luas serta pembentukan mentalnya juga lebih baik.
103
c. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi senantiasa dapat memanajemen waktunya dengan baik agar dapat berimbang antara kuliah dengan kegiatan-kegiatan racana sehingga antara organisasi dan kuliah keduanya dapat dilaksanakan dengan baik, dengan begitu akan menjadikan seseorang yang pintar dalam ilmu kuliah juga bagus dalam berorganisasi. 4.
Mahasiswa umum maupun masyarakat Saran-saran yang peneliti berikan untuk mahasiswa umum maupun masyarakat adalah : a.
Kepada Mahasiswa umum dan masyarakat agar mengetahui bahwa pembentukan mental mahasiswa dapat dilakukan dalam kegiatankegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh racana Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi di STAI Salatiga
b.
Kepada Mahasiswa umum dan masyarakat agar jangan lagi memandang pramuka sebagai kegiatan yang tidak bermanfaat karena seperti anak kecil yang kerjanya hanya tepuk tangan dan bernyanyi saja, karena ternyata kegiatan pramuka manfaatnya sangat besar sekali untuk diri sendiri dan orang lain dan dalam kegiatan kepramukaan berguna dalam pembentukan karakter, watak dan pembentukan mental
c.
Kepada Mahasiswa umum dan masyarakat disarankan agar mau menerima dan mendukung seluruh kegiatan-kegiatan kepramukaan yang positif dan bersifat mendidik terutama kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi di STAIN Salatiga
104
5.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga a. Kepada
STAIN
Salatiga
diharapkan
dapat
mengetahui
bahwa
pembentukan mental mahasiswa di STAIN Salatiga dapat dilakukan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan racana Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sehingga racana memberikan kontribusi yang besar bagi STAIN Salatiga terutama dalam pembentukan mental mahasiwa. b. Kepada STAIN Salatika diharapkan agar tetap mendukung kegiatankegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi c. Kepada STAIN Salatiga diharapkan dapat menginformasikan dan menghimbau bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan karena melalui kegiatan-kegiatan tersebut pembentukan mental dapat dilakukan
105
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Syukur, Maslikhah dan Nurhasanah. 2012. Konsep Dasar Materi Pendidikan Kepramukaan. Salatiga : STAIN Salatiga Press. Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Daradjat, Zakiyah. 1994. Problema Remaja Di Indonesia. Jakarta : Bulan Bintang. Gerakan Pramuka. 1983. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Jakarta : Kwarnas. Gerakan Pramuka. 2010. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan. Jakarta : Kwarnas. Ilyas & Qoni. 2012. Buku Pintar Pramuka Untuk Tingkat Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega. Yogyakarta : Famila. Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : pustaka pelajar. Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Tulis Ilmiah Bagi Mahasiswa. Yogyakarta : Trust Media. Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Poerwodarminto, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Salim, Emil. 2006. Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor : Ghalia Indonesia. Semiun, Yustinus. 2011. Kesehatan Mental 01 (Pandangan Umum Mengenai Penyesuaian Diri Dan Kesehatan Mental Serta Teori-Teori Yang Terkait). Surabaya : Kanisius. Siswanto. 2007. Kesehatan mental, konsep, cakupan dan perkembangannya. Yogykarta : Andi Yogyakarta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sundari, Siti. 2005. Kesehatan mental dalam kehidupan. Jakarta : Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Tim Peletih Kwarda Jateng. 2013. Panduan Kursus Mahir Dasar. Surakarta : PT Pabelan.
Lathifa, Isti Nur. 2014. Skripsi Tentang Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Dalam Kegiatan Majlis Doa Mawar Allah STAIN Salatiga Tahun 2014. Taufik, M. 2011. Skripsi Tentang Korelasi Antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kepramukaan Dengan Sikap Kemandirian Belajar Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2011. Avivah, 2013. Daniyatul. Skripsi Tentang Studi Korelasi Antara Keaktifan Mengikuti Kepramukaan Dengan Kedisiplinan Dalam Menaati Tata Tertib Pondok Pesantren Modern Bina Insane Susukan Kab. Semarang Tahun 2013.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Muhammad Fadlil
Tepat/Tanggal Lahir
: Kab. Semarang, 15 September 1991
Alamat
: Dsn. Krajan II Rt 05 Rw 02 Ds. Bener Kec. Tengaran Kab. Semarang
Agama
: Islam
Nama Ayah
: Sutimin
Nama Ibu
: Sunarti
Riwayat Pendidikan 1. Mi Bener Lulus Tahun 2004 2. SMP Islam Plus Bina Insani Susukan Lulus Tahun 2007 3. SMA Islam Plus Bina Insani Susukan Lulus Tahun 2010 Pengalaman organisasi 1. 2. 3. 4. 5.
Organisasi Santri Bina Insani (OSBI) Tahun 2007-2009 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2010 Sampai Sekarang Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Tahun 2010 Sampai Sekarang Palang Merah Indonesia (PMI) Tahun 2012 Sampai Sekarang Paguyuban Remaja Dawungsari Tahun 2012 Sampai Sekarang Salatiga, 5 Februari 2015 Penulis
Muhammad Fadlil
DAFTAR NILAI SKK Nama : Muhammad Fadlil Nim : 111 10 080 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan NO 1
KEGIATAN OPAK
STAIN
WAKTU
USER
POINT 3
2010 EDUCATION
OLEH 25 SEPTEMBER PESERTA
PERPUS STAIN SALATIGA 3
KETERANGAN
SALATIGA 25-27 AGUSTUS PESETRA
2010 2
Jurusan : Pendidikan Agama lslam Dosen PA : Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
AMALAN
2010
RAMADHAN 30 AGUSTUS –
RACANA (ARR) KE-12
3
3
PESERTA
3
SEPTEMBER
2010 4
PLCPP KE-20 RACANA
8-11 OKTOBER PESETA
3
2010 5
GLADI WIRA BRIGSUS KE- 26-29 17 RACANA
PESERTA
3
DESEMBER PESERTA
6
NOVEMBER 2010
6
WORKSHOP FATAWA
OF
KOPMA 19
“NATIONAL 2010
WORKSHOP ENTERPRENEURSHIP
OF AND
BASIC COOPERATION 2010” 7
PEMBRIVETAN PEANTIKAN
DAN 25-26
SK PENETAPAN SEBAGAI 31
3
2010
PANITIA KML SE- JAWA 25-30 JANUARI OPERASIONAL KE-3 RACANA
10
DESEMBER PESERTA
2010
ANGGOTA BRIGSUS 9
3
BRIGSUS DESEMBER
NAGA SANDHI 8
PESERTA
3
2011
PANITIA TEMU PRESTASI 18-20 PENGGALANG
REKA KERJA
3
PESERTA
4
3
DAN FEBRUARI 2011
PENEGAK RACANA 11
LATGAP
PERTI
SE-JAWA 25-27
RACANA 12
FEBRUARI 2011
SK
PENGANGKATAN 31 MARET 2011
PENDIDIKAN
DEWAN
BRIGSUS
DAN LATIHAN
MASA
BAKTI 2011-2012 13
BAKTI
SOSIAL
(DIKLAT) RACANA 15 MEI 2011
PESERTA
4
PESERTA
3
SULTAN AGUNG SE-JAWA TENGAH 2011 14
GLADI TANGGUH BRIGSUS 30 APRIL – KE- 6 RACANA
1 MEI 2011
15
SK PENJURUSAN BRIGSUS
8 JUNI 2011
PESERTA
3
16
PRATIKUM BTQ
22 JUNI 2011
PESERTA
2
17
JAMBORE DAN OLIMPIADE 24-26 JUNI 2011
PANITIA
4
PESERTA
3
ANAK
SOLEH
HIDAYATULLOH SE- JAWA TENGAH 18
PRATIKUM KEPRAMUKAAN 22-27 JULI 2011 STAIN SALATIGA
19
AMALAN
RAMADHAN 13-17 AGUSTUS PANITIA
RACANA KE- 13 RACANA 20
OPAK
2011
21
PENDIDIKAN CALON
22
2011
PRAMUKA 3 2011
PERKEMAHAN
21-30
SE-INDONESIA PEMBRIVETAN
KE-10
3
OKTOBER
PESERTA
6
SATUAN
3
PTAI NOVEMBER 2011 DAN 10-11
PELANTIKAN BRIGSUS KE- DESEMBER 18 RACANA
3
KESEHATAN
LATIHAN 30 SEPTEMBER- PANITIA
PANDEGA KE-21 RACANA
WIRAKARYA
23
2011
STAIN 20-22 AGUSTUS TIM
SALATIGA
3
2011
TUGAS
24
PIAGAM
PENGHARGAAN 19
SEBAGAI DEWAN RACANA 25
SK
DESEMBER DIKLAT
2011
PENGANGKATAN 25
3
BRIGSUS JANUARI LOGISTIK
3
FEBRUARI PESERTA
2
PESERTA
2
PENGURUS RACANA MASA 2012 BAKTI 2012 26
PRATIKUM ETIKA PROFESI 10 KEGURUAN
27
2012
PRATIKUM
KOMPUTER 14-15
MULTIMEDIA 28
SK
FEBRUARI 2012
PENGANGKATAN 25
PENGURUS
FEBRUARI KETUA
PAGUYUBAN 2012
3
REMAJA
REMAJA DAWUNGSARI 29
30
GLADI TANGGUH BRIGSUS 25-26
SATUAN
KE-7 RACANA
TUGAS
LATGAP
PERTI
FEBRUARI 2012 SE-JAWA 5-7 APRIL 2012
PANITIA
3
3
RACANA 31
KSR PMI SALATIGA
30 APRL - 6 MEI PESERTA
4
2012 32
JUMBARA KARYA
DAN PMI
JAWA TENGAH
TEMU 5-10 JULI 2012 TINGKAT
PESERTA
4
33
TUTOR PESANTREN KILAT 10 MI
AGUSTUS PENGAJAR
3
AGUSTUS PANITIA
3
SALATIGA 5-7 SEPTEMBER PANITIA
3
TARBIYATUL 2012
ISLAMIYAH NOBOREJO 34
AMALAN
RAMADHAN 3-7
RACANA KE- 14 35
OPAK
STAIN
2012
TAHUN 2012 36
PRATIKUM
2012 PERAWATAN 17 SEPTEMBER PESERTA
JENAZAH 37
3
2012
PENDIDIKAN CALON
LATIHAN 12-15 OKTOBER REKA KERJA
3
PRAMUKA 2012
PANDEGA KE- 22 RACANA 38
SURAT
TUGAS
PENYULUHAN
TIM 30
OKTOBER TIM
NARKOBA 2012
4
PENYULUH
DAN HIV AIDS 39
GLADI WIRA BRIGSUS KE- 30 NOVEMBER- SATUAN 19 RACANA
3
3
DESEMBER TUGAS
2012 40
41
PIAGAM
PENGHARGAAN 4 JANUARI 2013
LOGISTIG
DEWAN RACANA
BRIGSUS
SK
KOMANDAN
PENGANGKATAN 4 JANUARI 2013
3
3
DEWAN
RACANA
MASA
BRIGSUS
ALAM 3 MARET 2013
PANITIA
3
PESERTA
5
SK KEPALA DESA BENER 14 APRIL 2013
KETUA
3
KEGIATAN
PANITIA
BAKTI 2013 42
LOMBA
LINTAS
“ADVENTURE THE RIVERS IN SRUWEN” 43
IJAZAH KURSUS PEMBINA 1 APRIL 2013 PRAMUKA MAHIR DASAR
44
PENGADAAN
SERAGAM SINOMAN 45
LATGAB
PERTI
SE-JAWA 4-6 MEI 2013
KE-8 RACANA 46
AMALAN
PENANGGUNG
4
JAWAB RAMADHAN 25-28 JULI 013
REKA KERJA
4
RACANA KE-15 47
GLADI TANGGUH BRIGSUS 29 SEPTEMBER PENANGGUNG KE-8 RACANA
48
2013
SK PENDIDIKAN LATIHAN 9 CALON
JAWAB
SEPTEMBER KOORDINATOR
PRAMUKA 2013
3
3
KEAMANAN
PANDEGA KE- 23 RACANA 49
TEMU PENGGALANG
PRESTASI 5-6 DAN 2013
OKTOBER REKA KERJA
3
PENEGAK KE-2 50
GLADI WIRA BRIGSUS
15-18
PENANGGUNG
KE-20 RACANA
NOVEMBER
JAWAB
3
2013 51
PEMBRIVETAN
DAN 3ONOVEMBER-
PENANGGUNG
3
PELANTIKAN BRIGSUS KE- 1 DESEMBSER JAWAB 20 RACANA 52
SK
2013
PENETAPAN
SATGAS 20
GTB KE-9 53
2014
2014
SK
PENGANGKATAN 17
DEWAN
RACANA
3
TUGAS
GLADI TANGGUH BRIGSUS 25-26 JANUARI SATUAN KE-9 RACANA
54
JANUARI SATUAN
3
TUGAS FEBRUARI PEMANGKU
MASA 2014
3
ADAT RACANA
BAKTI 2014 55
GLADIAN
PIMPINAN 29-30
PANDEGA RACANA 56
57
58
LOMBA
MARET PESERTA
2013
PRAMUKA 4-6 APRIL 2014
JURI
CERDAS
PENEGAK VII JAWA TIMUR
CERMAT
SK LATGAB PERTI SE-JAWA 7 APRIL 2014
SATUAN
KE-9
TUGAS
PERKEMAHAN
3
14-20 MEI 2014
PESERTA
4
3
6
WIRAKARYA
PTAI
KE-12
SE-INDONESIA 59
AMALAN
RAMADHAN 11-15 JULI 2014
REKA KERJA
3
RACANA KE-16 60
SK PANITIA OPAK STAIN 6 SALATIGA TAHUN 2014
61
OPAK
STAIN
SALATIGA 18-19 AGUSTUS PANITIA
3
2014
SK PENDIDIKAN LATIHAN 23 CALON
3
2014
TAHUN 2014 62
AGUSTUS SC
AGUSTUS PEMANGKU
PRAMUKA 2014
3
ADAT
PANDEGA KE- 24 RACANA 63
LATGAB
PERTI
SE-JAWA 26-28 AGUSTUS SATUAN
KE-9 RACANA 64
PENDIDIKAN CALON
2014
REKA KERJA
3
PRAMUKA SEPTEMBER
LATIHAN BAGI
TUGAS
LATIHAN 26-29
PANDEGA KE- 24 RACANA 65
4
BELA
2014
NEGARA 23
MAHASISWA
OKTOBER PESERTA
4
OKTOBER PESERTA
3
SE- 2014
JATENG DAN DIY 66
SERTIFIKAT
SEBAGAI 23
KADER BELA NEGARA
2014
67
SEMINAR
NASIONAL 16 NOVEMBER PESERTA
ENTERPRENEUR
6
SHIP 2014
RACANA 68
KEMAH BAGI
KEBANGSAAN 25 NOVEMBER PESERTA
4
MAHASISWA 2014
TINGKAT JATENG 2014 69
SK PSCB DAN GWB KE-21
8
DESEMBER SATUAN
2014 70
SK VETIK KE- 21
23
3
TUGAS DESEMBER SATUAN
2014
3
TUGAS
JUMLAH
233
Salatiga, 5 Februari 2015 Mengetahui, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan
Moh. Khusen, M.Ag.,M.A NIP : 197412 12199903 1 003
Pertanyaan untuk pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? 2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? 3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? 4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan bagi STAIN Salatiga? 5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat ini? 6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? 7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? 8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa? 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Pertanyaan untuk anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
1.
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
2.
Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
3.
Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
4.
Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi?
5.
Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
6.
Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan?
7.
Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
8.
Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
9.
Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental?
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Pertanyaan untuk mahasiswa umum :
1.
Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
2.
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
3.
Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
4.
Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi?
5.
Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi?
6.
Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
7.
Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
8.
Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi teman anda tersebut?
9.
Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi : Nama Progam Studi Semester 1.
: Muhammad Arief Mufti Habibi : Pendidikan Agama Islam : 10
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Sebuah unit kegiatan mahasiswa yang berada di STAIN Salatiga yang mewadahi orang-orang yang menyukai pramuka 2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Untuk mengembangkan minat dan bakat saya 3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sudah lama sekali sejak saya masuk STAIN Salatiga 4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Ya, saya sering mengikutinya 5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Bisa mendapatkan ilmutentang kepramukaan - Mendapatkan pengalaman - Menambah relasi 6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Ya, tentu saja dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan 7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana 8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Mental yang saya dapatkan adalah : - Berani berbicara di depan forum - Tidak merasa minder - Lebih percaya diri 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental? Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti : - Latihan rutin - Kerohanian - Pelantikan - Latihan gabungan 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Kegiatan kepramukaan cukup fektif dalam pembentukan mental mahasiswa, terbukti ketika saya PPL dan KKNdulu.
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi : Nama Progam Studi Semester 1.
: Ulfi Mustika Dewi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah :6
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Sebuah wadah untuk membentuk karakter lewat pendidikan kepramukaan 2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Untuk membentuk karakter - Menambah pengalaman dan relasi - Menambah pengetahuan kepramukaan 3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sudah, sejak saya masuk STAIN Salatiga 4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Ya saya sering ikutkegiatan racana 5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Bisa berlatih terjun di masyarakat - Tidak minder - Berani memimpin forum 6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Iya bisa, dengan mengikuti kegiatan-kegiatan Racana pembentukan mental dapat dilakukan 7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana 8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Berani mengutarakan pendapat - Tidak merasa minder - Problem solving 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental? Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti seperti rapat-rapat harian, latihan rutin racana dan safari racana 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Sangat efektif, kepramukaan dapat melatih mental dan karakter
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi : Nama Progam Studi Semester 1.
: Thoni Rahmad Darmawan : Pendidikan Agama Islam :8
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Sebuah unit kegiatan mahasiswa di STAIN Salatiga dibidang kepramukaan 2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Ingin berlatih berorganisasi dengan baik - Menambah pengalaman dan relasi - Menambah pengetahuan kepramukaan sebagai calon guru 3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sudah 1,5 tahun saya bergabung di racana 4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Iya saya sering mengiikuti 5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Bisa mendapatkan ilmu pengetahuan tentang kepramukaan - Mendapatkan ketrampilan - Menambah persaudaraan - Bersenang-senang 6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Dapat, karena berhadapan dengan situasi yang sesungguhnya 7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana 8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Setelah saya di racana, mental yang saya peroleh adalah bisa berorganisasi, bisa memenejemen waktu dan sekarang saya dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental? - PLCPP - GWB - VETIK 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif, karena dapat berhadapan dengan bermacam-macam karakter
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi : Nama : Shofatun Jamilah Progam Studi : Perbankan Syariah Semester :6 1.
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa dalam bidang kepramukaan yang berada di STAIN Salatiga 2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Menambah pengalaman dan relasi - Menambah ilmu 3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Alhamdulliah sudah 3 tahun saya bergabung di racana 4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Ya lumayan sering 5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Bisa mendapatkan ilmu - Mendapatkan pengalaman - Menambah banyak hal 6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Bisa, karena kegiatan racana mendidik dalam membentuk mental agar lebih baik 7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana 8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Berani berbicara di depan forum - Berani berpendapat - Percaya diri 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental? Hampir semua kegiatan yang saya ikuti di racana dapat melatih mental saya. Seperti latihan rutin, latihan gabungan, temu prestasi dan kegiatan lainnya 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif, salah satunya melatih kita untuk berani berbicara di depan umum
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi : Nama Progam Studi Semester 1.
: Ahmad Muhaimin : Tadris Bahasa Inggris :6
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Sebuah organisasi kepramukaan yang berada di STAIN Salatiga 2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Ingin berlatih berorganisasi dengan baik - Menambah pengalaman dan relasi - Menambah pengetahuan kepramukaan 3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sudah 2,5 tahun saya bergabung di racana 4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Ya kadang-kadang, tapi kebanyakan saya ikut 5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Bisa mendapatkan ilmu - Mendapatkan pengalaman - Menambah relasi 6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Bisa, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan 7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana 8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Mental yang saya peroleh setelah mengikuti Racana antara lain : - Tidak merasa minder - Problem solving - Berani berbicara di depan forum 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental? Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti pendidikan dan latihan dalam racana 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif, karena kepramukaan dapat melatih mental dan karakter
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi : Nama : Iis Syafa’atul Hasanah Progam Studi : Pendidikan Agama Islam Semester :8 1.
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Sebuah unit kegiatan mahasiswa di bidang kepramukaan yang dibawah naungan kwarcab, kwarda dan kwarnas 2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Ingin meneruskan latihan kepramukaan setelag SMA - Mengetahui perbedaan pramuka di SMA dan perguruan tinggi 3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sudah dari saya mulai kuliah di STAIN Salatiga 4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Iya saya sering mengikuti kegiatan racana 5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Banyak seperti : - Bisa mendapatkan ilmu - Mendapatkan pengalaman dan pengalaman - Melatih pemikiran - Disiplin 6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Bisa, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan 7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya adalah, ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana 8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Mental-mental yang saya peroleh lewat kegiatan kepramukaan antara lain : - Penguasaan diri dan sekitar - Aktif dalam diskusi - Percaya diri - Bisa mandiri 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental? Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental yang saya ikuti antara lain Amalan ramadhan racana, Latihan rutin, Latihan gabungan dan Bina SGT 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif, karena di kepramukaan ada metode dengan sistem among sehingga sudah dalam belajar memecahkan masalah
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi : Nama Progam Studi Semester 1.
: Fitri Ariyani : Tadris Bahasa Inggris :8
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Sebuah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dalam organisasi kepramukaan dan kemasyarakatan 2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Untuk menambah relasi - Menambah pengalaman - Menambah pengetahuan kepramukaan 3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Tentu, sejak awal saya di STAIN Salatiga 4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Iya, saya ikut sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana 5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Banyak, seperti : - Terbiasa berorganisasi - Dapat bersosialisasi di masyarakat 6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Dapat, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan 7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana 8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Mental yang saya dapatkan seperti : - Lebih berani dalam mengutarakan pendapat - Berani memimpin sbuah forum - Tidak merasa minder 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental? Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Rapat harian, latihan rutin, ujian SKU dan kegiatan lainnya 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Ada dan sangat efektif
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi : Nama Progam Studi Semester 1.
: Amik Mayasari : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah :6
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Sebuah anak-anak pramuka yang berada di STAIN Salatiga untuk beraktivitas dan berkreasi 2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Karena sejak saya kecil sudah suka dengan pramuka 3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Dari saya smester pertama 4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Iya, saya sering mengikuti 5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Bisa mengembangkan diri - Bisa melatih ketrampilan dan mental - Belajar bersosialisasi 6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Oh bisa, karena dengan mengikuti Racana kita bisa belajar bersosialisasi dengan orang lain 7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada banyak peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana 8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sekarang saya lebih percaya diri, berani berbicara di dalam forum dan lebih mudah bersosialisasi dengan orang lain 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental? Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti di racana seperti rapat-rapat harian, seminarseminar dan hampir semua kegiatan di racana saya ikuti 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif sekali, bisa dibuktikan ketika sedang diskusi dikelas
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi : Nama Progam Studi Semester
: Ali Abdur Rohman : Pendidikan Bahasa Arab :6
1.
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Sebuah organisasi yang selalu ceria 2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Ingin berlatih berorganisasi dengan baik - Mencari teman yang banyak 3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sudah 3 tahun saya bergabung di racana 4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Saya jarang mengikuti kegiatan 5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Bisa mendapatkan ilmu - Mendapatkan pengalaman - Menambah relasi 6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Bisa, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan 7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana 8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Tingkat percaya dirinya meningkat - Bisa menghidupkan suasana 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental? Latihan rutin dan lainnya 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif sekali karena lebih bisa disiplin Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama Progam Studi Semester 1.
2.
3. 4.
5.
6.
: Nur Hidayati : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah :6
Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Sebuah wadah yang di dalamnya dapat mempelajari tentang kepramukaan dan berorganisasi Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Belajar berorganisasi - Belajar bersosialisasi Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sudah hamper 3 tahun Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Sering banget Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Mendapatkan banyak teman - Mendapatkan pengalaman - Mendapatkan penghargaan
Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Dapat, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan 7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana 8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Peningkatan mental dalam diri saya adalah sekarang saya lebih berani berinteraksi dengan orang lain dan tidak takut dalam menghadapi masalah yang datang 9. Kegatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental? Kegiatan yang saya ikuti banyak sekali, seperti rapat kerja, dan rapt rapat-rapat lainnya. hampir semua kegiatan racana saya ikuti 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Sangat Eeektif, karena dapat berinteraksi dengan orang banyak
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum Nama Progam Studi Semester 1.
: Ratna Miladiyah : Tadris Bahasa Inggris :10
Apakah organisasi gerakan pramuka itu? Sebuah ekstrakurikuler pramuka yang ada di sekolah-sekolah 2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Unit kegiatan mahasiswa yang ada di STAIN Salatiga 3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada 4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Dulu dia kurang tanggung jawab 5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Lebih percaya diri dantanggung jawab 6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada 7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Setelah ikut racana dia sekarang bisa lebih percaya diri lagi 8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi teman anda tersebut? Iya ada 9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan? Iya ada 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif, ketika PPL dan KKN bisa aktif dan memberi semangat
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum Nama Progam Studi Semester 1.
: Paryono : Pendidikan Agama Islam :10
Apakah organisasi gerakan pramuka itu? adalah organisasi yang mencintai alam, bisa hidup dimana-mana disegala kondisi dan tempat juga siap menghadapi tantangan 2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Organisasi yang mendidik mahasiswa di STAIN Salatiga dalam bidang kepramukaan 3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Ada, punya 4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Dulu dia kurang bisa bergaul, kurang berani berbicara 5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Setelah ikut di racana mentalnya berubah, seperti sekarang dia pandai bergaul, pandai berbicara dan memiliki ide-ide yang bagus 6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada 7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Keberanian dan dapat membina teman 8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi teman anda tersebut? Iya ada 9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan? Iya ada 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif ketika PPL bermanfaat untuk melatih anak-anak didik dalam kepramukaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum Nama Progam Studi Semester 1.
: Nur Khayati : Pendidikan Bahasa Arab :10
Apakah organisasi gerakan pramuka itu? Sebuah organisasi kepramukaan yang ada dari tingkat SD sampai tingkat SMA 2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Racana adalah pramuka untuk tingkat perguruan tinggi 3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya punya 4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Dulu teman saya belum berani jika ingin mengutarakan pendapat 5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Setelah ikut racana alhammdulillah sekarang dia sudah berani berpendat ketika sedang diskusi dikelas 6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada 7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lebih berani berbicara di dalam sebuah forum 8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi teman anda tersebut? Iya ada 9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan? Iya ada 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif menurut saya
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum Nama Progam Studi Semester 1.
: Nur Faizah : Pendidikan Agama Islam :10
Apakah organisasi gerakan pramuka itu? Pramuka adalah suatu kegiatan yang berpengaruh positif bagi diri seseorang, dengan organisasi tersebut dapat melatih seorang individu berbagai hal seperti ramah lingkungan, cinta alam, kaya akan pengalaman dll 2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Unit organisasi mahasiswa di STAIN Salatiga 3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya banyak 4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Dulu dia kurang percaya diri dalam menyampaikan usul 5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Setelah masuk racana dia bisa berubah memiliki kepribadian yang baik, selalu mentapa ketika bertemuteman, mudah bergaul, dll 6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada 7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lmandiri, percaya diri ketika menghadapi suatu hal dan sudah tidak demam panggung ketika berbicara di depan orang banyak 8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi teman anda tersebut? Iya ada 9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan? Iya ada 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif karena banyak peningkatan-peningkatan mental setelah mengikuti kegiatan kepramukaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum Nama Progam Studi Semester 1.
: Nia Lestari : Tadris Bahasa Inggris :10
Apakah organisasi gerakan pramuka itu? Sebuah wadah untuk orang yang menyukai pramuka 2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Organisasi yang ada di STAIN Salatiga bagi peminat pramuka 3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya saya punya 4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Dulu dia pemalu dan kurang percaya diri 5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Lebih percaya diri dan kreatif 6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada 7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Setelah ikut racana dia sekarang bisa lebih percaya diri lagi 8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi teman anda tersebut? Iya ada, bisa sebagai tempat minta tolong 9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan? Iya ada 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif karena bisa mengajak kita kreatif, berbaur dengan orang lain, menjadi orang yang dapat diandalkan dan dapat diterapkan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum Nama Progam Studi Semester 1.
: Nur Cahyo : Tadris Bahasa Inggris :10
Apakah organisasi gerakan pramuka itu? Sebuah organisasi untuk kepramukaan untuk bisa berlatih mandiri, melatih mental dan gotong royong 2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Unit kegiatan mahasiswa di STAIN Salatiga 3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya banyak 4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Dulu dia kurang percaya diri 5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Sekarang dia lebih dewasa 6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada 7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lebih dewasa lagi 8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi teman anda tersebut? Iya ada 9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan? Iya ada 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif karena lebih gotong royong
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum Nama Progam Studi Semester 1.
: Khusna : Komisi Penyiaran Islam :10
Apakah organisasi gerakan pramuka itu? Sebuah organisasi dibidang kepemimpinan dan kedisiplinan 2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Organisasi ang membidangi kepramukaan 3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? punya 4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Dulu dia belum terbentuk mentalnya 5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Sekarang dia sudah terbentuk mentalnya 6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada 7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Setelah mengikuti racana, dia sekarang lebih berani, percaya diri, tanggungjawabnya terlihat dan lebih respect 8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi teman anda tersebut? Iya ada 9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan? Iya ada 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif karena dapat membentuk sikap pengendalian diri, tanggungjawab, disiplin dan kekeluargaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum Nama Progam Studi Semester 1.
: Miftachul Azis : Tadris Bahasa Inggris :10
Apakah organisasi gerakan pramuka itu? Sebuah organisasi yang melatih dasar-dasar pendidikan pribadi, sosial dll 2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Salah satu organisasi kepramukaan yang banyak menyumbangkan ilmunya di sekolah-sekolah 3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya banyak 4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Dulu mentalnya belum terbentuk 5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Sekarang mentalnya lebih terbentuk 6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada 7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sekarang mentalnya lebih terbentuk lagi seperti percaya diri dan berani berbicara 8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi teman anda tersebut? Iya ada 9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan? Iya ada 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif ketika dia memang suka kepramukaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum Nama Progam Studi Semester 1.
: Muftikhatul Karimah : Tadris Bahasa Inggris :10
Apakah organisasi gerakan pramuka itu? Pramuka adalah kegitan ekstrakurikuler untuk meningkatkan kedisiplinan serta melatih keberanian pada siswa 2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Racana adalah organisasi kepramukaan tang berada di suatu kampus 3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya banyak 4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Sebelum masuk racana dia sering menyendiri, malu-malu dan jarang bergabung dengan teman 5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? lebih pemberani 6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada 7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sekarang dia sering bergabung, sering ngobrol bareng dan tentunya lebih pemberani 8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi teman anda tersebut? Iya ada 9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan? Iya ada 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif dan bisa dibuktikan pada teman saya
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum Nama Progam Studi Semester 1.
: Abdul Ckamim : Pendidikan Agama Islam :8
Apakah organisasi gerakan pramuka itu? Sebuah organisasi yang berpusat pada kepramukaan yang cenderung dengan kedisiplinan dan kekreatifitasan yang dilengkapi dengan seragam sebagi identitasnya 2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Organisasi kepramukaan yang fokus kegiatannya di STAN Salatiga yang memotori dan mengorganisir kepramukaan di STAIN Salatiga 3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya saya punya 4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Dulu dia cenderung kurang PD dan siap ketika dimintai bantuan 5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi? Lebih percaya diri dan selalu siap ketika dimintai bantuan 6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Iya ada 7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sekarang teman saya itu lebih pd dan siap ketika disuruh berhadapan dengn orang lain seperti mengajar dan sebagainya 8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi teman anda tersebut? Iya ada, karena dengan bekal diracana ketika nanti terjun di dunia pendidikan sudah siap 9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan? Jelas ada dan sangat ada 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif, sangat bagus ketika bisa secara serius mengikutinya, bisa dilihat dari hasil kegiatan yang dilakukan seperti bisa mengisi kegiatan dan percaya dirinya lebih tinggi
Hasil wawancara dengan pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi : Nama Jabatan
: Palupiningsih : Ketua racana putri
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah organisasi yang bergerak dalam bidang kepramukaan di tingkat perguruan tinggi bagi mahasiswa. 2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Adanya sebuah kebutuhan untuk membentuk sebuah organisasi gerakan pramuka dan secara administratib juga mengharuskan. 3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Untuk menampung mahasiswa yang berminat di dunia kepramukaan 4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan bagi STAIN Salatiga? - Sebagai sarana belajar tambahan - Sarana mencari pengalaman - Memajukan dan mengenalkan STAIN Salatiga lewat kepramukaan 5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat ini? Semakin berkembang, peminat semakin banyak dan progam kerja semakin baik 6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Cukup baik, karena banyak yang bergabung di racana 7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Iya, pembentukan mental dapat dilakukan dalam Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi 8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Berani berbicara dalam sebuah forum - Pembentukan watak dan kepribadian - Kepemimpinan 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa? Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa seperti : - Latihan rutin - Rapat koordinasi kegiatan - Gladian pimpinan pandega - Ujian SKU 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? kepramukaan efektif dalam pembentukan mental mahasiswa.
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Nama : Muhammad Anshori Jabatan : Komandan Brigsus 1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah suatu organisasi yang mewadahi kepramukaan di tingkat perguruan tinggi bagi mahasiswa STAIN Salatiga 2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Adanya minat dari mahasiswa untuk terjun dalam kepramukaan 3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Untuk memberikan fasilitas bagi mahasiswa yang senang dengan kepramukaan 4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan bagi STAIN Salatiga? Bagi mahasiswa bisa menambah ilmu dan menyalurkan bakat minatnya. Bagi SYAIN Salatiga sebagai ajang promosi kampus dan memberikan kontribusi akademik dan nonakademik 5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat ini? Perkembangan kualitasnya lumayan baik, keanggotaanya juga semakin baik 6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Lumayan baik, bisa dilihat ketika penerimaan anggota baru 7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Bisa, mental bisa terbentuk dari pengalaman ketika rapat-rapat dan agenda lain 8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Bahwa dengan kepramukaan dapat melatih mental seseorang seperti mental spiritual, emosional, percaya pada dirinya dan keberanian PD) 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa? Kegiatan-kegiatan dalam racan antara lain : - Latihan gabungan - Problem solvingPendidikan dan latihan - Kegiatan-kegiatan lainnya yang mendidik 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Efektif, karena dengan kepramukaan dapat melatih mental dalam keseharian
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Nama Jabatan
: Dra. Astuti Sakdiyah, Mpd : Pembina Putri Racana
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah sebuah lembaga yang berada di bawah dalam bidang kepramukaan yang termasuk dalam unit kegiatan mahasiswa 2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Ingin membentuk karakter pemuda melalui kegiatan kepramukaan yang berpedoman pada PDK dan MK dan implementasi dari SESOSIV (spiritual, emosional, social, kreasi dan inovasi) 3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Untuk membentuk karakter pemuda khususnya bagi anggota racana dan bagi mahasiswa pada umumnya 4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan bagi STAIN Salatiga? Pada umumnya secara implisif sangat besar sekali manfaatnya. Seperti ketika ada delegasi dari dinas yang diminta adalah anak pramuka, artinya karakter yang ditanam dalam racana sudah diakui 5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat ini? Perkembangan racana sudah bagus dalam arti kemampuan meningkatkan diri dan semangat harus ditingkatkan lagi melalui lati, upacara, uji SKU dan SKK 6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sebenarnya belum banyak, tapi setelah ada kurikulum 2013 dapat mewarnai dan mendongkrak kemampuan untuk bisa berpramuka. Selain itu dalam bidikmisipun sekarang juga diprogamkan untuk KMD dan KML 7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Sangat bisa, karena diracana memiliki progam kerja tentang pembentukan mental seperti dalam brigsus, untuk bisa menjadi anngota brigsus hal utama yang harus dimiliki adalah mental yang berani
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Karena dalam pramuka menggunakan sistem among dan tutwuri handayani maka dapat membentuk mental-mental seperti : - Dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik - berani berbicara dalam forum, - percaya diri, - Tanggung jawab - dan mental spiritualnya 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa? Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa seperti out bond manajemen, gladian pimpinan pandega, bakti social, AMT dan kegiatan lainnya. Selain itu mental akan terbentuk ketika laporan pertanggung jawaban, karena dalam melaporkan pertanggung jawaban kepada Pembina dan STAIN Salatiga sangat diperlukan mental yang sangat besar 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Sangat efektif, karena di racana ada progam perlemahan wira karya setiap 2 tahun, dalam kegiatan tersebut mental anggota racana dapat teruji dan dibuktikan. Ketika kegiatan tersebut akan terlihat bagaimana asih, asah dan asuh dalam diri anggota racana
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Nama : Dewi Ermawati Jabatan : Pemangku Adat Putri Racana 1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah organisasi kepramukaan di tingkat perguruan tinggi bagi mahasiswa laki-laki maupun perempuan. 2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Adanya ketertarikan dalam kepramukaan bagi mahasiswa 3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Untuk menumbuhkan dan melatih sikap, mental dan kepribadian 4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan bagi STAIN Salatiga? Menambah pengalaman dalam bidang social Menambah ilmu tentang kepramukaan Memajukan dan mengenalkan STAIN Salatigalewat kepramukaan 5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat ini? Baik, dan terus berkembang 6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sangat antusias, dibuktikan ketika penerimaan anggota baru racana mendapatkan banyak anggota 7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Iya, pembenyukan mental dapat dilakukan dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi 8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Berani memimpin sebuah forum - Bisa percaya diri - Berani berpendapat, bertanya dan menyanggah ketika diskusi 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa? Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa antara lain : - Latihan rutin - Latihan gabungan - Bina SGT, Dll 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? Sangat berperan, karena dalam racana individu dituntut untuk bisa melatih mentalnya
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Nama Jabatan
: Misbakhul Munir : Ketua racana putra
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu? Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah suatu wadah bagi mahasiswa dalam bidang kepramukaan di tingkat perguruan tinggi bagi mahasiswa STAIN Salatiga 2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Suatu kebutuhan untuk wadah bagi orang-orang ang suka kepramukaan 3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Untuk menampung orang-orang yang berminat dalam kepramukaan 4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan bagi STAIN Salatiga? Sangat besar, racana bermanfaat sebagai ladang untuk menempa diri, melatih mental dalam masyarakat dan keranah apapun 5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat ini? Semakin berkembang menyesuaikan perkembangan zaman dan kekinian 6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? Sangat antusias, bagi mahasiswa tarbiyah khususnya karena mereka sangat butuh pengetahuan tentang kepramukaan terutama bagi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) 7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan mental dapat dilakukan? Bisa, karena diracana dapat berlatih menempa fisik, mental dan spiritual 8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi? - Berani berbicara dalam forum - Bisa percaya diri (PD) - Tidak minder - Mental spiritualnya 9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa? Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa seperti out bond, renungan, bakti social, safari racana, AMT dll. 10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa? efektif, karena racana dapat membantu dalam melatih mental
Wawancara dengan narasumber
Bina SGT sebagai belajar praktik langsung di lapangan
Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan Dan Ketrampilan
Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan Dan Ketrampilan
Amalan Ramadhan Racana Sebagai Belajar Sosial Di Masyarakat
Sanggar Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga Tempat Lokasi Penelitian
Temu Prestasi Sebagai Evaluasi Dalam Pendidikan
Seminar Dan Loka Karya Sebagai Pengembangan Dalam Pendidikan
Latihan Rutin Sebagai Pembiasaan Dalam Belajar
Safari Racana dan Out bond Sebagai Rekreasi (Pendidikan Yang Menyenangkan)