PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA BERSTATUS SANTRI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN KEMAMPUAN PENGATURAN DIRI (Pada Mahasiswa STAIN Salatiga Tahun 2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)
Disusun Oleh: IMAMA QUDROTUL AENI NIM. 11109087
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
i
ii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Fax323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 4 Eksemplar Hal
: Naskah Skripsi Saudari Imama Qudrotul Aeni
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu’alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama
: IMAMA QUDROTUL AENI
NIM
: 11109087
Jurusan/ Progdi
: Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul
:“PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA BERSTATUS SANTRI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN KEMAMPUAN PENGATURAN DIRI” (Pada Mahasiswa STAIN Salatiga Tahun 2013)
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb. Salatiga, 14 Februari 2014 Pembimbing
Muna Erawati, M.Si NIP. 19751218 199903 2002
iii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Fax323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
SKRIPSI PRESTASI AKDEMIK MAHASISWA BERSTATUS SANTRI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN KEMAMPUAN PENGATURAN DIRI DISUSUN OLEH IMAMA QUDROTUL AENI NIM : 11109087 Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 1 April 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Drs. Imam Sutomo, M. Ag ________________________
Sekretaris Penguji
: Dra. Siti Zumrotun, M. Ag ________________________
Penguji 1
: Drs. Ahmad Sulthoni, M.Pd ________________________
Penguji ll
: Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si________________________
Penguji lll
: Muna Erawati, M. Si
________________________ Salatiga, 7 April 2014 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005 iv
MOTTO “Sekarang belajar besok bebas”. “kegagalan adalah ujian, kesuksesan adalah impian”.
v
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Orang tuaku tercinta Bapak Ahmad Zaeni dan Ibu Siti Khasanah yang telah mengasuh dan mendidikku dengan penuh kesabaran sejak kecil dan kasih sayang sampai saat ini.
Mertuaku tercinta Bapak Sumani dan Ibu Sabariyah yang telah memberikan do’a restunya.
Kakak-kakakku yang kusayangi (Fatih Maulida, Lilis Sholihaniyah, Indah Kurnia Ulfa, Ahmad Romdhon).
Pacar
Dunia
Akhiratku
(Teguh
Pamudji)
yang
selalu
setia
Fawwaz
Ziyan
mendampingi dalam perjalanan hidupku.
Adikku tercinta Ummu Alimatil Quaida.
Keponakanku
tercinta
(Naufal
Iftitanun
Ni’am,
Mustawa Ahmad, Vina Alisa, Fata Nabhan Fa’iq).
Sahabat-sahabatku yang telah memberi bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
vi
KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya yang selalu diberikan kepada
umat manusia menuju
sanjungkan kepada
kebaikan. Sholawat serta salam penulis
Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skipsi ini dengan judul “PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA BERSTATUS KEMAMPUAN
SANTRI
DITINJAU
PENGATURAN
DARI
DIRI
JENIS
PADA
KELAMIN
MAHASISWA
DAN STAIN
SALATIGA TAHUN 2013”. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak baik spiritual maupun material, skripsi ini tidak mungkin akan selesai sesuai yang ditargetkan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati dari penulis menghaturkan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Bapak Suwardi, S. Pd., M. Pd., selaku Ketua Jurusan Tarbiyah. 3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M., selaku Ketua Program Studi PAI.
vii
4. Ibu Muna Erawati, M. Si., selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis sehingga terselesaikan skripsi ini. 5. Bapak Achmad Maemun M.Ag., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik. 6. Bapak dan Ibu dosen yang banyak memberikan jasanya, mendidik penulis dalam menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 7. Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah Bapak KH. Zoemri Rohib Wahab Sulaiman yang telah membina, mendidik, mencurahkan ilmunya kepada penulis selama studi di pesantren. 8. Sahabat-sahabatku di Al Falah khususnya komplek B, C dan D terimakasih atas do‟anya. 9. Teman-temanku seluruh PAI angkatan 2009 khususnya PAI – C. 10. Semua pihak yang telah membantu keberhasilan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan namanya satu persatu. Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut diatas mendapatkan imbalan lebih baik dari Allah WT. Dengan sedikitnya kemampuan, penulis telah berusaha menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya, namun skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
viii
para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Salatiga, 14 Maret 2014 Penulis
Imama Qudrotul Aeni
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Imama Qudrotul Aeni
NIM
: 11109087
Jurusan
: Tarbiyah
Progam studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi ini saya tulis benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 14 Maret 2014 Penulis
ix
IMAMA QUDROTUL AENI NIM. 11109087
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………......... LEMBAR LOGO………………………………………………………………. PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………... PENGESAHAN KELULUSAN………………………………………………. MOTTO………………………………………………………………………... PERSEMBAHAN……………………………………………………………… KATA PENGANTAR…………………………………………………………. ABSTRAK…………………………………………………………………….. DAFTAR ISI.......................................................................................................
i ii iii iv v vi vii xiii x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7 D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 7 E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8 F. Definisi Operasional ............................................................................... 8 G. Metode Penelitian ................................................................................... 10 H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 15 BAB II KAJIAN TEORI A. Prestasi Akademik Mahasiswa.................................................... 17 1. Pengertian Prestasi Akademik............................................... 17 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik........ 18 B. Jenis Kelamin.............................................................................. 20
x
C. Pengaturan Diri (self-regulated).................................................. 20 1. Pengertian Pengaturan Diri (self-regulated)……………….. 20 2. Aspek-aspek Pengaturan Diri……………………………… 21 3. Keterampilan Mengatur Diri………………………………. 30 4. Pengaturan Diri untuk Kebiasaan Studi……………………. 32 1) Pengertian Kebiasaan Studi.......................................... 32 2) Macam-macam Kebiasaan Studi.................................. 32 3) Contoh-contoh Kebiasaan Studi................................... 33 D. Hubungan Prestasi Akademik dengan Jenis Kelamin................. 35 E. Hubungan Kemampuan Pengaturan Diri (self-regulated) dengan Prestasi Akademik........................................................... 37 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum STAIN Salatiga 1. Sejarah singkat STAIN Salatiga ....................................................... 38 2. Letak Geografis STAIN Salatiga ...................................................... 39 3. Profil STAIN Salatiga ....................................................................... 39 4. Visi dan Misi ..................................................................................... 40 5. Asas, Fungsi dan Tujuan ................................................................... 41 6. Keadaan Dosen ................................................................................. 43 7. Organisasi ......................................................................................... 43 8. Jurusan dan Program ......................................................................... 43 9. Fasilitas ............................................................................................. 47 10. Tata tertib Mahasiswa ....................................................................... 47 11. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)..................................................... 49 B. Penyajian Data ........................................................................................ 50
BAB IV ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif ............................................................................ 51
xi
1. Analisis Data tentang Prestasi akademik Mahasiswa Berstatus Santri ........................................................................................... 51 2. Analisis Data tentang Jenis Kelamin........................................... 51 3. Analisis Data tentang Kemampuan Pengaturan Diri .................
52
B. Pembahasan………………………………………………………... 55 a. Analis Uji Persyaratan................................................................. 55 b. Analisis Uji Hipotesis ................................................................. 59 C. Rangkuman ....................................................................................... 64
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................. 66 B. Saran ....................................................................................................... 67
xii
xiii
ABSTRAK
Aeni, Imama Qudrotul. 2013. Prestasi Akademik Mahasiswa Berstatus Santri Ditijau dari Jenis Kelamin dan Kemampuan Pengaturan Diri pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pembimbing : Muna Erawati, M. Si. Kata kunci : Prestasi akademik mahasiswa berstatus santri, jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui prestasi akademik mahasiswa berstatus santri ditinjau dari jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri pada mahasiswa STAIN Salatiga. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: Pertama, Apakah terdapat perbedaan prestasi akademik mahasiswa berstatus santri ditinjau dari jenis kelamin. Kedua, Apakah terdapat pengaruh kemampuan pengaturan diri terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri. Ketiga, Apakah terdapat pengaruh jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri secara bersama-sama terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri. Pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah 50 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria yang digunakan adalah mahasiswa STAIN jurusan Tarbiyah yang menjadi santri di pesantren yang melakukan pembelajaran (Kegiatan Belajar Mengajar) rata-rata 6 jam /hari, mengkaji kitab-kitab kuning, sudah menempuh mata kuliyah Hadits, minimal semester IV. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner yaitu dengan metode angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi dengan dua prediktor dengan bantuan program SPSS 16 (statiscal package for social sciences). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan antara jenis kelamin terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri. Hasil probobalitas signifikansi sebesar 0,032 dengan taraf signifikan 0,05. (2) ada pengaruh antara kemampuan pengaturan diri dengan prestasi akademik mahasiswa berstatus santri. Hasil probobalitas 0,002 dengan taraf signifikan 0,05. (3) terdapat pengaruh prestasi akademik mahasiswa berstatus santri ditinjau dari jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri secara bersama-sama dengan hasil F hitung 8,843 dengan tingkat probobalitas 0,001. Nilai tersebut dibawah 0,05 sehingga signifikan pada value 5% dengan F hitung lebih besar dari 2. Penelitian ini menunjukkan sumbangan variabel jenis kelamin sebesar 15,9% dan sumbangan kemampuan pengaturan diri sebesar 0,8%.
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenoma baru dalam akademi mahasiswa perguruan tinggi agama saat ini sebagian besar berstatus santri. Yang mana dari mereka sendiri beraneka ragam lamanya dalam menempuh pendidikan di pesantren. Ada yang sudah lama di pesantren dan ada juga yang baru memulai tinggal di pesantren. Menurut Zamakhsyari Dhofir berpendapat bahwa: “Santri yaitu murid-murid yang tinggal di dalam pesantren untuk mengikuti pelajaran kitab-kitab kuning atau kitab-kitab Islam klasik yang pada umumnya terdiri dari dua kelompok santri yaitu: santri mukim (tinggal di pesantren) dan santri kalong (tidak tinggal di pesantren). Dalam menjalani kehidupan di pesantren, pada umumnya mereka mengurus sendiri keperluan sehari-hari dan mereka mendapat fasilitas yang sama antara santri yang satu dengan lainnya. Santri diwajibkan menaati peraturan yang ditetapkan di dalam pesantren tersebut dan apabila ada pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Problematika yang dihadapi santri mahasiswa adalah mereka harus lebih giat dan lebih pandai mengatur jam belajarnya, mana waktu untuk belajar materi pesantren dan mana waktu untuk memperdalami materi di kampus. Namun pada kenyataannya, lain dengan yang di inginkan. Santri
xv
mahasiswa sekarang kebanyakan tidak adil dalam memenej waktu, kadang banyak mainnya dibanding belajar, kadang banyak tidurnya dibanding menghafal. Tapi meskipun demikian masih ada juga santri mahasiswa yang pandai memaknai sebuah waktu, pandai dalam mengatur waktu, rata-rata mahasiswa seperti ini adalah calon orang sukses.
Selain itu, dari sisi psikologis, seorang santri yang berstatus mahasiswa akan lebih mandiri, berani dan mampu beradaptasi ketimbang di masa menjadi santri di era sekolah dasar dan menengah pertama atau menengah atas. Santri seolah menjadi dirinya yang sejati dengan menjadikan fungsi kepribadian yang lebih aktraktif. Santri mahasiswa hanya memiliki kontrol dari dalam dirinya sendiri berdasarkan tautan yang dimiliki dan gemblengan dari kyai dan masyarakat. Menurut Eduard Spranger ahli psikologi dari Swiss menyebutkan bahwa salah satu sumber konflik disebabkan oleh dorongan dalam diri seperti kejadian karena mengalami suatu kekecewaan hidup (frustasi) akibat tidak terpenuhinya keinginan dengan kenyataan yang ada, gagalnya usaha, cita-cita, dan sebagainya (Arifin & Kartikawati, 1992: 180) Selalu ada dua sisi dalam upaya meraih prestasi, sukses dan gagal; sebagaimana dalam sebuah kompetisi ada menang dan kalah. Kemenangan hampir pasti menjadi hasil akhir yang didambakan setiap orang. Namun demikian, di sisi lain, kemungkinan menjadi pihak yang kalah akan selalu ada dan tak terhindarkan (Kanisius : 2006, 59).
xvi
Menurut ajaran Islam kedudukan perempuan sama dengan laki-laki dalam pandangan Allah SWT. Firman Allah SWT tersebut tersirat dalam Qs. Al-Ahzab: 35 yang berbunyi:
Artinya: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. Dalam hadits juga menyebutkan kewajiban laki-laki dan perempuan dalam menuntut ilmu. Kewajiban menuntut ilmu ini ditegaskan dalam hadits Nabi, yaitu :
َ ﴾علَى كُ ِّل ُم ْس ِل ٍم َو ْال ُم ْس ِل َم ٍة ﴿رواه إبن عبد البر ُ ط َ ٌ ضة َ لب ْال ِع ِِ ِلم فَ ِر ْي Artinya : “Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)
xvii
Secara jelas dan tegas hadits diatas menyebutkan bahwa menuntut ilmu itu diwajibkan bukan untuk laki-laki saja, melainkan perempuan juga diwajibkan. Tidak ada perbedaan bagi laki-laki ataupun perempuan dalam mencari ilmu, semuanya wajib. Hanya saja bawa dalam mencari ilmu itu harus tetap sesuai dengan ketentuan Islam. Menuntut ilmu tidak saja dapat dilaksanakan di lembaga-lembaga formal, tetapi juga dapat dilakukan lembaga non formal. Bahkan, pengalaman kehidupanpun merupakan guru bagi kita semua, di mana kita bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Begitu juga masalah tempat, kita dianjurkan untuk menuntut ilmu dimana saja, baik di tempat yang dekat maupun di tempat yang jauh, asalkan ilmu tersebut bermanfaat bagi kita. Nabi pernah memerintahkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu walaupun sampai di tempat yang jauh seperti negeri China. Dalam inteligensi (kecerdasan) antara laki-laki dan perempuan memang kompleks dan masih teka-teki. Simpang siur pandangan soal ini memaksa para ilmuan untuk berusaha menemukan metode yang baik dalam mengukur inteligensi (Dagun: 1992, 98 ). Beberapa literatur yang ada tentang keberhasilan akademik salah satunya dipengaruhi oleh faktor psikologis. Diantaranya adalah pendorongan diri (self-motivation), penyusunan diri (self-organization), pengendalian diri (self-control ), pengembangan diri (self-development), konsep diri (selfconsept), penilaian diri (self-efficacy), dan pengaturan diri (self-regulated).
xviii
Manusia memotivasi dan menuntun perilaku melalui pengaturan dirinya, menetapkan bagi diri mereka merupakan tujuan-tujuan berharga, yang pada gilirannya menciptakan kondisi tidak keseimbangan untuk kemampuan dan upaya segala yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan penelitian empiris yang pernah dilakukan oleh para ahli seperti Chen (2002) menemukan hubungan yang signifikan antara strategi SRL (selft regulated Learning) dengan prestasi akademik. Begitu juga Basuki (2005) menemukan hubungan yang signifikan antara SRL (Self Regulated Learning) dengan prestasi akademik. Pada hakikatnya kualitas seorang mahasiswa dapat dilihat dari prestasi akademik yang dicapai, potensi yang dimiliki juga motivasi tinggi yang ada dalam
dirinya.
Secara
akademik,
keberhasilan
seorang
mahasiswa
ditunjukkan dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Keberhasilan dalam memperoleh IPK yang tinggi tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu faktor intelektual (jumlah nilai UAN) dan faktor nonintelektual (jenis kelamin, lingkungan tempat tinggal, pergaulan dan lainlain). Melihat paparan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut untuk melihat sejauh mana “ Prestasi Akademik Mahasiswa Berstatus Santri Ditinjau dari Jenis Kelamin dan Kemampuan Pengaturan Diri pada Mahasiswa STAIN Salatiga tahun 2013”.
xix
B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan prestasi akademik mahasiswa berstatus santri ditinjau dari jenis kelamin? 2. Apakah terdapat pengaruh kemampuan pengaturan diri terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri? 3. Apakah terdapat pengaruh jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri secara bersama-sama terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri?
C. Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi akademik mahasiswa berstatus santri ditinjau dari jenis kelamin. 2. Mengetahui apakah terdapat pengaruh kemampuan pengaturan diri terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri. 3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri secara bersama-sama terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri.
xx
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti “di bawah” dan “thesa” yang berarti “kebenaran”( Martono : 2011, 63). Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis mengemukakan hipotesisnya adalah: 1. Ada perbedaan prestasi akademik mahasiswa berstatus santri ditinjau dari jenis kelamin. 2. Ada pengaruh kemampuan pengaturan diri terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri. 3. Ada pengaruh jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri secara bersama-sama terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri.
E. Manfaat Penelitian Dari penulisan ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan baik itu di lembaga sekolah maupun di pondok pesantren dan orang tua untuk memacu prestasi akademik anakanaknya sejak dini. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan antara lain : 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah dalam pendidikan, khususnya prestasi akademik.
xxi
2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pijakan untuk melaksanakan pendampingan mahasiswa berstatus santri dalam mengembangkan kemampuan akademiknya.
F. Definisi Operasional Untuk
mengetahui
secara
jelas
dan
untuk
menghindari
kesalahpahaman pengertian terhadap judul skripsi yang penulis bahas, maka akan penulis sampaikan batasan-batasan istilah yang terdapat pada judul yaitu:
1. Prestasi Akademik Mahasiswa Pengertian prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi akademik pada penelitian ini dinilai berdasarkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Indeks Prestasi (IP) adalah penilaian keberhasilan studi yang dilakukan pada tengah dan akhir semester. Penilaian ini meliputi semua mata kuliah yang direncanakan mahasiswa dalam Kartu Rencana Studi (KRS). Akan tetapi dalam hal ini, data prestasi akademik mahasiswa akan ditinjau dari nilai IPK.
xxii
2. Jenis kelamin Jenis kelamin dapat diketahui melalui lembar identitas yang akan diisi sendiri oleh responden. Pilihan huruf “L” untuk laki-laki dan huruf “P” untuk perempuan. 3. Kemampuan Pengaturan Diri (self-regulated) Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Self-regulated adalah segenap langkah dan tindakan untuk mengatur diri. Pengaturan terhadap proses-proses kognitif sendiri agar belajar sukses (Ormrod, 2009: 38 ). Demikian pula menurut Sudarwan Khairil (2011: 137) mengatakan
bahwa
pengertian
pengaturan
diri
adalah
mengendalikan perilaku diri sendiri. Lebih lanjut, Ormrod (2008: 30) menyatakan self-regulated bertujuan untuk menetapkan standar tujuan kita sendiri dengan cara memonitor dan mengevaluasi diri agar tercapai hasil yang kita inginkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan pengaturan diri adalah tindakan-tindakan positif yang dilakukan seseorang agar tercapai tujuan yang diinginkan. Adapun indikator kemampuan pengaturan diri menurut Gie (1995: 188) dan Ormrod (2009: 39) adalah sebagai berikut: a. Mampu untuk memotivasi diri. b. Mampu untuk mengendalikan diri.
xxiii
c. Mampu untuk mengembangkan diri. d. Mampu untuk mengevaluasi diri.
G. Metode Penelitian Kebenaran dalam penelitian dapat diterima apabila ada bukti-bukti nyata dengan prosedur-prosedur yang jelas dan sistematis serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Asmadi, 2003: 13). Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang menghasilkan data numerik (angka). Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokkan
data,
menentukan
hubungan
serta
mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data (Jamal, 2011: 70). 2. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini berlokasi di STAIN Salatiga yang dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2013.
xxiv
3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu (Martono, 2011: 74). Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa populasi
adalah
keseluruhan.
Sedangkan
populasi
yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STAIN Salatiga yang berstatus santri yang jumlahnya 150 orang. Yang meliputi santri Pondok Pesantren Al-Falah, Edi Mancoro, Nurul Asna, Al manar dan Al Azhar. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut Sugiyono (2011: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto, “...Apabila subyeknya kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Jenis penelitian ini menggunakan purposive sampling. Dalam purposive sampling pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan melihat kriteria yang sesuai dengan tujuan pengukuran atau penelitian.
xxv
Kriteria sampel yang ditegakkan dalam penelitian ini adalah: a) Mahasiswa STAIN jurusan Tarbiyah yang menjadi santri di pesantren yang melakukan pembelajaran (Kegiatan Belajar Mengajar) rata-rata 6 jam /hari b) Mengkaji kitab-kitab kuning c) Minimal semester 4 4. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang penulis gunakan ada 2, yaitu: a. Metode angket Angket atau kuisioner adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2011: 142). Dalam penggunaan metode angket ini penulis gunakan untuk
mengumpulkan
data
mengenai
jenis
kelamin
dan
kemampuan pengaturan diri Mahasiswa berstatus santri di STAIN Salatiga. b. Metode dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, transkip, surat kabar, majalah atau data tertulis lain yang mendukung penelitian ini.
xxvi
Telaah ini digunakan untuk mengumpulkan data pasti akademik mengenai IPK Mahasiswa bertatus santri di STAIN Salatiga.
5.
Instrumen Penelitian Menurut Sugiono (2011: 102), Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen
yang
digunakan
oleh
peneliti
dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Skala Kemampuan Pengaturan Diri Indikator dari Kemampuan Pengaturan Diri diadopsi dari Gie (1996: 194) dan Ormrod (2008: 83) adalah sebagai berikut: Indikator Skala No
Indikator
No item
Jumlah item
1
Mampu untuk memotivasi diri
1-10
10
2
Mampu untuk mengendalikan diri
11-20
10
3
Mampu untuk mengembangkan diri
20-30
10
4
Mampu untuk mengevaluasi diri
31-40
10
Total
xxvii
40
6. Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data ke dalam bentuk angka-angka kuantitatif agar dianalisis dengan teknik statistik. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif karena untuk menganalisis data sampel yang hasilnya diperoleh melalui dokumentasi dan angket (kuesioner). Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis tersebut, maka teknik statistik yang digunakan untuk analisis data menggunakan alat bantu program SPSS (Statistical Package For Social Sciences) 16 sebagai piranti untuk menganalisis dengan formula analisis regresi linier
H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah mempelajari dan memahami isi skripsi ini, maka sistematika disusun sebagai berikut : Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan kajian pustaka yang berisi variabel-variabel dan teori mengenai hubungan antara variabel. Variabel pertama yaitu tentang prestasi akademik mahasiswa, mencakup:
pengertian
prestasi
akademik
dan faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar. Variabel kedua yaitu tentang jenis kelamin,
xxviii
dan variabel yang ketiga yaitu tentang kemampuan pengaturan diri, mencakup: pengertian pengaturan diri, aspek-aspek pengaturan diri, keterampilan
mengatur diri, kebiasaan studi serta contoh-contoh
kebiasaan studi. Selajutnya hubungan prestasi akademik dengan jenis kelamin dan hubungan prestasi dengan kemampuan pengaturan diri. Bab III merupakan bagian dari hasil penelitian yang
meliputi
gambaran umum lokasi, sejarah berdirinya sekolah, visi dan misi, letak geografis, struktur organisasi, keadaan dosen dan karyawan serta data penelitian. Bab IV merupakan analisis data yang meliputi analisis deskriptif, Uji Persyaratan Analisis, Analisis Uji Hipotesis dan pembahasan. Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran
xxix
BAB II KAJIAN TEORI A. Prestasi Akademik 1. Pengertian Prestasi Akademik Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan), (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1982: 768). Prestasi akademik menurut perspektif kognitif sosial dipandang sebagai hubungan yang kompleks antara kemampuan individu, persepsi diri, penilaian terhadap tugas, harapanakan kesuksesan, strategi kognitif dan regulasi diri, gender, gaya pengasuhan, status sosio ekonomi, kinerja dan sikap individu terhadap sekolah (Clemons, 2008). Hal ini menunjukkan bahwa prestasi akademik individu ditentukan oleh dua faktor, baik eksternal maupun internal. Sebagaimana dinyatakan oleh Chung (2002) bahwa, belajar tidak hanya dikontrol oleh aspek eksternal saja, melainkan juga dikontrol oleh aspek internal yang diatur sediri (self-regulated). Oleh karena itu, belajar harus dipahami sebagai proses aktif, konstruktif dan self-regulated (Montalvo & Tores, 2004). Sehingga, individu yang belajar akan mendapatkan
prestasi
akademik
yang
baik,
bila
ia
menyadari,
bertanggungjawab dan mengetahui cara belajar yang efektif atau memiliki strategi regulasi diri dalam belajar (self-regulated learning) yang baik. Self-regulated learning (SRL) merupakan kegiatan dimana individu yang belajar secara aktif, menyusun, menentukan tujuan belajar, merencanakan dan memonitor, mengatur dan mengontrol kognisi, motivasi perilaku serta
xxx
lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Filho, 20001; Pintrich, 2004; Wolters, et. al, 2003). Secara teoritis kemampuan meregulasi diri individu dalam belajar (self-regulated learning) telah berkembang baik pada masa remaja (Wang, 2004). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi akademik mahasiswa berstatus santri adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, dan E yang masing-masing bernilai 4, 3, 2, 1, dan 0. Prestasi akademik pada penelitian ini dinilai berdasarkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Indeks Prestasi (IP) adalah penilaian keberhasilan studi semester yang dilakukan pada tiap akhir semester. Penilaian ini meliputi semua mata kuliah yang direncanakan mahasiswa dalam Kartu Rencana Studi (KRS). 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Sangatlah wajar apabila dari mereka yang memiliki inteligensi tinggi diharapkan akan dapat diperoleh prestasi belajar yang tinggi pula. Pada umumnya orang berpendapat bahwa inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan performansi yang optimal. Salah satu konsep yang pernah dirumuskan oleh para ahli mengatakan bahwa keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh banyak
xxxi
faktor yang bersumber dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) diri individu. Diagram dibawah ini menjelaskan konsep yang dimaksud. Internal Panca Indera Fisik
Kondisi Fisik Umum Variabel Nonkognitif:
Psikologi s
Minat Motivasi Variabel-variabel Kepribadian
Kemampuan Kognitif: Eksternal
Kemampuan Khusus (Bakat) Kemampuan Umum (Intellegensi)
Kondisi tempat belajar Fisik
Sarana dan perlengkapan belajar Materi pelajaran Kondisi lingkungan belajar
Sosial Dukungan sosial Pengaruh budaya
Gambar 1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
xxxii
Dari diagram diatas tampak bahwa inteligensi hanya merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan belajar. Interaksi antar berbagai faktor tersebutlah yang menjadi determinan atau penentu bagaimana hasil akhir proses belajar yang dialami oleh individu. Peranan masing-masing faktor penentu itu tidak selalu sama dan tetap. Besarnya kontribusi suatu faktor akan ditentukan oleh kehadiran faktor lain dan bersifat sangat situasional, yaitu tidak dapat diprediksikan dengan cermat akibat keterlibatan faktor lain yang sangat bervariasi (Azwar, 1996: 166). B. Jenis Kelamin Jenis Kelamin dapat diketahui melalui angket yang diisi oleh responden. Huruf “L” untuk jenis kelamin laki-laki dan huruf “P” untuk jenis kelamin perempuan. C. Pengaturan Diri (self-regulated) 1. Pengertian Pengaturan Diri (self-regultion) Kemampuan
adalah
kapasitas
seorang
individu
untuk
melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Dalam (Kamus Besar
Bahasa
Indonesia,
2007:
707)
kemampuan
diartikan
kesanggupan, kekuatan kita berusaha dengan sendirinya. Kemampuan dapat digolongkan pada dua jenis, yaitu kemampuan fisik dan kemampuan intelektual. Merupakan kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa setiap orang mempunyai kemampuan tertentu yang sangat mungkin berbeda dari orang lain.
xxxiii
Self-regulation adalah segenap langkah dan tindakan untuk mengatur diri. Pengaturan terhadap proses-proses kognitif sendiri agar belajar sukses (Ormrod: 2009, 38). Demikian pula menurut (Sudarwan & Khairil, 2011: 137) mengatakan bahwa pengertian pengaturan diri adalah mengendalikan perilaku diri sendiri. Lebih lanjut, Ormrod (2009: 30) menyatakan selfregulated bertujuan untuk menetapkan standar tujuan kita sendiri dengan cara memonitor dan mengevaluasi diri agar tercapai hasil yang kita inginkan. Jadi kemampuan pengaturan diri adalah tindakan-tindakan positif yang dilakukan seseorang agar tercapai tujuan yang diinginkan. 2. Aspek-aspek Pengaturan Diri Aspek-aspek pengaturan diri merupakan standar dan tujuan yang kita tetapkan bagi diri kita sendiri, dan cara kita memonitor dan mengevaluasi proses-proses kognitif dan perilaku kita sendiri, dan konsekuensi-konsekuensi yang kita tentukan sendiri untuk setiap kesuksesan dan kegagalan kita. Dalam hal ini akan membahas 3 macam self-regulated ditinjau dari aspek-aspeknya, antara lain:
xxxiv
1) Self–Regulated Behavior (perilaku yang diatur sendiri)
Self-regulated behavior adalah perilaku yang dipilih sendiri yang mengarah pada terpenuhinya standar dan tujuan yang dipilih secara pribadi.
Menurut (Ormrod, 30: 2009) Aspek-aspek selfregulated behavior (perilaku yang diatur sendiri) ada 6, yaitu :
a) Standar dan Tujuan yang Ditentukan Sendiri (SelfDetermined Standars and Goals)
Sebagaimana memiliki manusia yang mengatur diri, kita cenderung memiliki standar-standar yang umum bagi perilaku kita, standar yang menjadi kriteria untuk mengevaluasi perfoma kita dalam situasi-situasi spesifik. Standar dan tujuan pembelajar sering mengikuti standar dan tujuan yang dianut orang lain. Seseorang yang mengalami kecemasan berlebihan ketika mereka atau depresi ketika mereka tidak dapat mencapai tujuan yang mustahil diraih itu yang telah mereka tetapkan bagi diri mereka sendiri.
xxxv
b) Pengaturan Emosi (Emotional Regulation)
Menurut arti kamus, emosi adalah perasaan yang mendalam. Dengan demikian, emosi semata-mata situasi perasaan yang mendalam. Pengaturan emosi bisa disebut juga emotional regulation, yaitu selalu menjaga atau mengelola setiap perasaan mungkin amarah, dendam, kebencian, atau kegembiraan yang berlebihan agar tidak menghasilkan respons-respons yang kontraproduktif. Atau dengan kata lain emotional regulasion merupakan proses selalu memeriksa atau secara sengaja mengubah perasaan yang
mungkin
mengarah
pada
perilaku
yang
kontraproduktif.
Menurut Ormrod, Richards dan Steinberg & Morris menyatakan
Pengaturan
emosi
yang
efektif
sering
melibatkan pendekatan dua cabang. Pertama, pembelajar mengontrol pengungkapan perasaan mereka. Kedua, individu yang mengatur diri (self-regulation individual) sering menafsirkan kembali berbagai peristiwa dalam rangka memberikan makna yang positif pada kondisikondisi yang bagi orang lain mungkin membangkitkan amarah atau kesedihan.
xxxvi
c) Instruksi Diri (Self-Intruction)
Instruksi diri (self-intruction) merupakan instruksi yang seseorang berikan kepada dirinya sendiri untuk melakukan suatu perilaku yang kompleks. Instruksi diri (self-intruction) memberikan sarana untuk mengingatkan diri mereka sendiri tentang tindakan-tindakan yang tepat.
d) Self-Monitoring
Self-Monitoring
atau
observasi
diri
(self-
observation) merupakan mengamati diri sendiri saat sedang melakukan sesuatu. Agar membuat kemajuan ke arah tujuan-tujuan yang penting, kita harus sadar tentang seberapa baik yang sedang kita lakukan, dan ketika melihat diri kita sendiri membuat kemajuan ke arah tujuan-tujuan kita, kita lebih mungkin melanjutkan usaha-usaha kita. Pengamatan yang berfokus pada diri sendiri (self-focused) dan pencatatan dapat membawa perubahan (terkadang perubahan yang dramatis) pada perilaku.
xxxvii
e) Evaluasi Diri
Evaluasi diri adalah penilaian tehadap performa atau perilaku sendiri. Kemampuan melakukan evaluasi diri secara
objektif
dan
akurat
sangatlah
penting
bagi
kesuksesan jangka panjang. Begitu seorang individu bisa mengembangkan standar dan tujuan yang tepat maka akan mudah baginya mengembangkan beberapa teknik yang obyektif untuk mengamati dan memonitor perilaku diri sendiri.
f) Kontigensi
yang
Ditetapkan
Sendiri
(Self-Imposed
Contigencies)
Kontigensi yang ditetapkan sendiri adalah penguatan atau hukuman yang ditetapkan sendiri yang menyertai suatu perilaku. Dalam hal ini self-reinforcement dan selfpunishment termasuk ke dalam kontigensi yang ditetapkan sendiri. Akan tetapi kontigensi yang ditetapkan sendiri tidak selalu terbatas pada reaksi emosional. Banyak individu yang mengatur diri memberikan penguatan kepada diri mereka sendiri dengan cara-cara yang jauh lebih konkret ketika mereka melakukan sesuatu dengan baik.
xxxviii
2) Self-Regulated Learning (pembelajaran yang diatur sendiri)
Self-regulated learning adalah pengaturan terhadap proses-proses kognitif sendiri agar belajar secara sukses. Secara khusus, self-regulated learning (pembelajaran yang diatur sendiri) mencakup beberapa proses, yaitu :
(a) Penetapan tujuan (goal setting)
Pembelajar yang mengatur diri tahu apa yang ingin mereka capai ketika membaca atau belajar. Mungkin mempelajari
fakta-fakta
yang
spesifik,
mendapatkan
pemahaman konseptual yang luas tentang suatu topik, atau hanya mendapatkan pengetahuan yang memadai agar bisa mengerjakan soal ujian di kelas. Biasanya, mereka mengaitkan tujuan-tujuan mereka mengerjakan suatu aktifitas belajar dengan tujuan dan cita-cita jangka panjang.
(b) Perencanaan (planning)
Pembelajar yang mengatur diri sebelumnya sudah menentukan bagaimana baiknya menggunakan waktu dan sumber daya yang tersedia untuk tugas-tugas belajar.
xxxix
(c) Motivasi diri (self-motivation)
Pembelajar yang mengatur diri biasanya memiliki self-efficacy
yang
tinggi
akan
kemampuan
mereka
menyelesaikan suatu tugas belajar dengan sukses. Mereka menggunakan banyak strategi agar tetap terarah pada tugasbarangkali
dengan
menghiasi
tugasnya
agar
lebih
menyenangkan, mengingatkan diri mereka sendiri pentingnya mengerjakan tugas dengan baik, atau menjanjikan kepada diri mereka sendiri hadiah tertentu begitu suatu tugas selesai dikerjakan.
(d) Kontrol atensi (attention control)
Pembelajar
yang
mengatur
diri
berusaha
memfokuskan perhatian mereka pada pelajaran yang sedang berlangsung dan menghilangkan diri pikiran mereka hal-hal lain yang mengganggu.
(e) Penggunaan strategi belajar yang fleksibel (flexible use of learning strategis)
Pembelajar yang mengatur diri memiliki strategi belajar yang berbeda tergantung tujuan-tujuan spesifik yang ingin mereka capai. Sebagai contoh, bagaimana mereka membaca sebuah artikel majalah tergantung pada apakah
xl
mereka membacanya sebagai sekedar hiburan aatau sebagai persiapan ujian.
(f) Monitor diri (self-monitoring)
Pembelajar yang mengatur diri terus memonitor kemajuan
mereka
ditetapkan,dan
dalam
mereka
kerangka
mengubah
tujuan strategi
yang
telah
belajar
atau
memodifikasi tujuan bila dibutuhkan.
(g) Mencari bantuan yang tepat (appropriate help seeking)
Pembelajar yang benar-benar mengatur diri tidak selalu harus berusaha sendiri. Sebaliknya, mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan bantuan orang lain dan mencari bantuan semacam itu. Mereka khususnya mungkin meminta bantuan yang akan memudahkan mereka bekerja secara mandiri dikemudian hari
(h) Evaluasi diri (self-evalution)
Pembelajar yang mampu mengatur diri muenentukan apakah yang mereka pelajari itu telah memenuhi tujuan awal mereka. Idealnya, mereka juga menggunakan evaluasi diri untuk menyesuaikan penggunaan berbagai strategi belajar dalam kesempatan-kesempatan dikemudian hari.
xli
3) Self-Regulated Problem Solving (pemecahan masalah yang diatur sendiri)
Menurut Ormrod (2009: 42) mengatakan Self-Regulated Problem Solving adalah mengarahkan usaha sendiri secara efektif untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks yang lazim disebut pemecahan masalah yang diatur sendiri.
Self-regulated problem solving merupakan strategi-strategi yang diarahkan sendiri untuk memecahkan masalah-masalah yang komplek, yang tidak hanya untuk memecahkan masalahmasalah akademik saja, melainkan juga maslah-masalah sosial.
Langkah yang bisa ditempuh untuk memecahkan masalah salah satunya adalah dengan cara mediasi dengan teman sebaya. Sebagaimana gagasan (Vygotsky dalam bukunya Ormrod) yang mengatakan bahwa proses-proses kognitif yang efektif sering berakar pada interaksi sosial. Dalam sebuah mediasi ini resolusi konflik yang efektif kepada satu sama lain, dan
pada
akhirnya
mereka
bisa
menginternalisasikan
keterampilan mereka memecahkan masalah mereka sendiri.
xlii
3. Keterampilan Mengatur Diri
Keterampilan mengatur diri ini paling penting dan paling utama, karena ini menyangkut diri perorangan mahasiswa dan mencerminkan seluruh kepribadiannya.
Bentuk-bentuk keterampilan dalam mengatur diri (selfregulated) menurut (Gie, 188: 2009) sekurang-kurangya ada 4 bentuk perbuatan dalam pengaturan diri (self-management) adalah sebagai berikut : 1) Pendorongan diri ( self-motivation) 2) Penyusunan diri ( self-organization) 3) Pengendalian diri ( self-control) 4) Pengembangan diri ( self-development) Syarat pertama bagi setiap mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikannya ialah pendorongan diri. Ini ialah dorongan psikologis dalam diri seseorang yang merangsangnya sehingga mau melakukan berbagai
kegiatan
untuk
mencapai
tujuan
yang
didambakan.
Pendorongan diri yang kuat akan melahirkan minat yang besar untuk melakukan studi dengan sepenuh kemampuan. Bentuk perbuatan yang kedua dalam pengaturan diri (selfmanagement) adalah penyusunan diri. Ini adalah pengaturan diri sebaik-baiknya terhadap pikiran, tenaga, waktu, tempat, benda dan semua sumber daya lainnya dalam kehidupan seseorang mahasiswa
xliii
sehingga
tercapai
efisiensi
pribadi.
Efisiensi
pribadi
adalah
perbandingan terbaik antara setiap kegiatan hidup pribadi mahasiswa dengan hasil yang diinginkan. Pada pokoknya penyusunan diri atau pengorganisasian diri adalah merencanakan, mengatur dan mengurus segala hal dalam diri sendiri atau menyangkut diri pribadi dapat berlangsung secara tertib, lancar dan mudah. Pengendalian diri atau self-control ialah perbuatan membina tekad untuk mendisiplin kemauan, memacu semangat, mengikis keseganan, dan mengerahkan energi untuk benar-benar melaksanakan apa yang harus dikerjakan dalam studi. Melatih kontrol itu harus sungguh-sungguh diusahakan dari waktu ke waktu oleh setiap mahasiswa yang ingin menjadi mahasiswa yang unggul. Self-control merupakan salah satu persyaratan yang tidak kalah penting ketimbang self-motivation dan organization untuk mencapai sukses dalam studi. Bentuk pengaturan diri (self-management) yang terakhir ialah pengembangan diri. Ini adalah perbuatan menyempurnakan atau meningkatkan diri sendiri dalam berbagai hal. Masih menurut Ormrod dalam bukunya mengatakan David Cherrington menyatakan bahwa pengembangan diri dapat dibedakan dalam 6 segi, adalah sebagai berikut : (1) Pengembangan fisik untuk memajukan kesehatan. (2) Pengembangan
sosial
untuk
meningkatkan
keterampilan hubungan antar perorangan.
xliv
berbagai
(3) Pengembangan emosional untuk membina kesadaran diri yang lebih besar dan kekokohan emosional. (4) Pengembangan
intelektual
untuk
menambah
kearifan,
pengetahuan, dan ketera mpilan. (5) Pengembangan karakter untuk membina prilaku moral. (6) Pengembangan spiritual untuk memupuk suatu kesadaran yang lebih besar terhadap makna kehidupan. 4. Pengaturan diri untuk kebiasaan studi 1) Pengertian kebiasaan studi Kebiasaan studi adalah segenap perilaku mahasiswa yang ditunjukkan secara ajeg dari waktu ke waktu dalam rangka pelaksanaan studi di peerguruan tinggi. Kebiasaan studi tidaklah sama dengan keterampilan studi. Kebiasaan studi adalah perilaku seseorang mahasiswa untuk bertindak dari waktu ke waktu dalam cara yang sama, sedang keterampilan studi adalah sistem, metode, atau tehnik yang telah dikuasai oleh mahasiswa untuk melakukan studi. 2) Macam-macam kebiasaan studi Ada 2 macam kebiasaan studi yaitu : (a) Kebiasaan studi baik yang membantu mahasiswa menguasai pelajarannya, mencapai kemajuan studi, dan akhirnya meraih sukses di perguruan tinggi.
xlv
(b) Kebiasaan studi buruk yang mempersulit mahasiswa memahami pengetahuan, menghambat kemajuan studi, dan akhirnya mengalami kegagalan di perguruan tinggi. Kebiasaan studi itu bukanlah bakat alamiah atau bawaan kelahiran yang dimiliki oleh seseorang mahasiswa sejak kecil, melainkan perilaku yang dipelajari secara sengaja ataupun secara tak sadar dari waktu ke waktu. 3) Contoh-contoh kebiasaan studi Berikut ini contoh dari kedua macam kebiasaan studi antara lain : (a) Kebiasaan studi yang baik (1) Melakukan studi secara teratur setiap hari (2) Mempersiapkan semua keperluan studi pada malamnya (3) sebelum keesokan harinya berangkat kuliah. (4) Senantiasa hadir di kelas sebelum kuliah dimulai. (5) Terbiasa belajar sampai paham betul dan bahkan tuntas tak terlupakan lagi. (6) Terbiasa mengunjungi perpustakaan untuk menambah bacaan atau menengok buku referensi mencari arti istilahistilah ilmiah.
xlvi
(b) Kebiasaan Studi yang Buruk (1) Hanya melakukan studi secara mati-matian setelah ujian diambang pintu. (2) Sesaat sebelumnya berangkat kuliah barulah ribut mengumpulkan buku dan peralatan yang perlu dibawa. (3) Sering terlambat menghadiri kuliah. (4) Umumnya belajar seperlunya saja sehingga butir-butir pengetahuan masih kabur dan banyak terlupakan. (5) Jarang sekali masuk perpustakaan dan tidak tahu caranya mempergunakan ensiklopedi dan berbagai karya acuan lainnya. Berbagai kebiasaan studi yang baik pasti membantu seseorang mahasiswa mencapai sukses dalam studinya. Kebiasaan studi yang baik memainkan peranan yang terpenting bagi para mahasiswa yang sukses. Kecerdasan tidak dianggap sebagai faktor yang utama untuk mencapai sukses itu. Tetapi, tentu saja inteligensi yang tinggi kalau didukung kebiasaan yang baik dan dilandasi minat yang besar pasti akan mendatangkan sukses dalam studi (Gie, 1995: 194). Umumnya kebiasaan studi yang buruk tidak membantu seseorang mahasiswa mencapai sukses dalam studinya. Akan tetapi, kecerdasan seseorang memang berbeda-beda. Orang yang berinteligensi tinggi pun terkadang kebiasaan studinya tidak
xlvii
teratur. Ia belajar semaunya sendiri sesuai dengan minat atau tidaknya. Bukan berarti mahasiswa yang kebiasaan studinya buruk tidak memungkinkan untuk mendapatkan prestasi yang unggul. Dalam
Islam
pun
orang
yang
bersungguh-sungguh
mendapatlah ia, seperti Mahfudhot yang berbunyi: َم ْن َ د َّدا َو َ د َّدا Artinya: “Barang siapa bersungguh-sungguh mendapatlah ia”. Allah juga berfirman dalam Qs. Al-Insyiroh ayat 5 yang berbunyi:
فَ ِا َّدن َم َع ْالعُ ْس ِر يُ ْس ًرا Artinya: “Sesungguhnya kemudahan itu selalu disertai kesukaran”. Betapa pentingnya untuk bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu agar tercapai hal yang diharapkan. Begitu juga, dalam kemudahan itu selalu disetai dengan kesukaran jalan yang ditempuh. Jadi, selagi kita masih ada waktu pergunakanlah dengan sungguh-sungguh dalam meraihnya sebelum terlambat.
D. Hubungan Prestasi Akademik ditinjau dari Jenis Kelamin Dari LiveScience, perbedaan keterampilan yang dimiliki pria dan wanita tidak membuat perbedaan tingkat kecerdasan. “Tidak ada gender yang lebih pintar”. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dilaporkan bahwa pria cenderung lebih baik dalam matematika, sedangkan
xlviii
wanita kerap kali unggul dalam membaca dan menulis. Wanita pun cenderung lebih baik dalam semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Sedangkan pria cenderung unggul dalam bidang di luar kurikulum sekolah mereka. Ketika pria dan wanita diberikan akses yang sama akan pendidikan, rata-rata, wanita akan cenderung lebih baik dalam membaca dibandingkan pria, dan pria cenderung lebih baik dalam tugas yang menuntut kreatifitas. Dalam Penelitian Cobb (2003) menemukan hubungan yang signifikan antara aspek perilaku SRL dengan prestasi akademik, Chen (2002) menemukan hubungan yang signifikan antara strategi SRL (effort regulation) dengan prestasi akademik, Alsa (2005) menemukan korelasi yang signifikan antara belajar berdasarkan regulasi diri dengan prestasi belajar matematika pada pelajar program akselerasi dan reguler di SMUN Yogjakarta, Basuki (2005) menemukan hubungan yang signifikan antara SRL dengan prestasi akademik pada siswa SMU di Jakarta, dan Fatimah (2010) juga menemukan hubungan yang signifikan antara SRL dengan prestasi akademik pada siswa program akselerasi tingkat SMU dikota Malang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa individu akan memperoleh hasil yang baik, jika memiliki regulasi diri yang baik. Prestasi Akademik ditinjau dari jenis kelamin itu bisa dilihat dengan cara mereka
xlix
berproses mengatur diri ataupun memacu diri sendiri untuk berperilaku secara obyektif sesuai tujuan yang diharapkan.
E. Hubungan Pengaturan Diri dengan Prestasi Akademik Masih menurut (Ormrod, 2009: 37) mengatakan bahwa para ahli (Duckwork & Seligman, 2005), (Trautwein, Ludke, Kasten, & Koller, 2006) menyatakan siswa yang paling rajin dan paling berprestasi di kelas biasanya adalah siswa yang dapat mengatur sendiri (self-regulated) perilaku mereka secara efektif. Akan tetapi, perkembangan perilaku yang diatur sendiri itu tidak bisa terjadi secara ilmiah, melainkan perlu diarahkan dan dirancang sengaja. Hal itu bisa dilakukan dengan cara memberi penguatan terhadap diri sendiri untuk berperilaku yang produktif. Jadi, berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan pengaturan diri dengan prestasi akademik memang perlu dikuasai dan dipraktikkan bagi para pembelajar (siswa) dalam kehidupan sehari-hari agar tercapai tujuan yang diinginkan.
l
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum STAIN Salatiga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga berlokasi di Salatiga, Jawa Tengah. Lembaga ini merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Islam Negeri yang ada di Salatiga. Perguruan Tinggi ini mempunyai dua lokasi yang cukup strategis yaitu lokasi kampus I yang bertempat di jalan Tentara Pelajar No. 2, dan lokasi kampus II yang bertempat di Kembang Arum Salatiga. Lembaga ini merupakan peralihan dari fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang di Salatiga. Peralihan status tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1997, tanggal 21 Maret 1997. Sebagai salah satu perguruan tinggi, lembaga ini memiliki keunikan sejarah, visi dan misi, tujuan, serta jati diri. 1. Sejarah Singkat STAIN Salatiga Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Salatiga telah membawa berbagai peningkatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Peningkatan fisik meliputi penambahan tanah dan gedung sekretariat. Pada tahun 1997 STAIN Salatiga telah menambah tanah seluas 12.500 meter persegi yang terletak tidak jauh dari kampus
li
sekarang. Kemudian pada tahun 2001, STAIN Salatiga telah membangun gedung sekretariat berlantai tiga dengan luas bangunan seluruhnya 900 meter persegi, yang dibangun di atas tanah bekas KUA seluas 871 meter persegi. Sedangkan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga. 2. Letak Geografis STAIN Salatiga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga kampus I terletak di jl. Tentara Pelajar No. 2 Salatiga terletak di tengah-tengah kota Salatiga yang berdekatan dengan alun-alun Pancasila. Dan Kampus II terletak di jl. Nakula Sadewa V No. 9 Salatiga. Sedangkan Kampus 3 berada di daerah Pulutan yang kini masih dalam proses pembangunan.
3. Profil STAIN Salatiga
STAIN Salatiga adalah Perguruan Tinggi Islam Negeri yang terletak di kota Salatiga, yang berhawa sejuk dan sangat kondusif untuk belajar. STAIN Salatiga mengintegrasikan pengembangan dimensi spiritualitas, intelektualitas, dan profesionalisme, dengan memberikan jaminan mutu proses dan output pendidik. Lulusan STAIN Salatiga bisa memasuki dunia kerja dan keilmuan dengan kompetensi yang tinggi dan karakter serta akhlak yang baik.
lii
4. Visi dan Misi
Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut: “Menjadi Perguruan Tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan kesimbangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual”.
Dengan Visi tersebut, maka Misi yang diemban lembaga diuraikan sebagai berikut:
a. Mengantarkan
mahasiswa
memiliki
kemantapan
aqidah,
kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan. b. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. c. Mengembangkan
pendidikan,
penelitian,
dan
pengabdian
masyarakat melalui kinerja internal dan eksternal. d. Mengembangkan college base management dengan pelibatan stake holder dan masyarakat. e. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya bangsa.
liii
5. Asas, Fungsi dan Tujuan Dalam penyusunan dan mengembangkan program, STAIN Salatiga berasaskan Pancasila. Sedang operasionalnya adalah: 1) Undang-undang Dasar 1945 2) Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. 4) Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian STAIN. 5) Status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 6) Peraturan-peraturan lain yang terkait.
Keberadaan STAIN Salatiga mempunyai fungsi:
a. Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program. b. Menyelenggarakan
pendidikan
dan
pengajaran
ilmu
pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam. c. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam. d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. e. Pelaksana pembinaan kemahasiswaan.
liv
f. Pelaksana kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya. g. Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembagalembaga lain. h. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen. i. Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan. j. Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan.
Adapun tujuan penyelenggaraan pendidikan STAIN Salatiga adalah:
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam. 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam dan/atau teknologi serta seni yang bernapaskan Islam, dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
lv
6. Keadaan Dosen
Adapun tenaga pendidik (dosen) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga terdiri dari berbagai lulusan Perguruan Tinggi. Tenaga pendidik di STAIN Salatiga berkualifikasi akademis: Guru Besar 4 orang, Doktor 11 orang, 47 orang sedang studi S3 dan Magister 54 orang.
7. Jumlah Dosen dan Karyawan (terlampir) 8. Struktur Organisasi (terlampir) 9. Jurusan dan Program
Dalam pengabdiannya STAIN Salatiga membuka dua jurusan dan beberapa program studi yang dapat dipilih oleh mahasiswa. Jurusan dan beberapa program studi yang dikembangkan oleh STAIN Salatiga pada tahun akademik 2008/2009 (Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan, 2009:14-15), meliputi: a. Jurusan Tarbiyah Jurusan
tarbiyah
berfungsi
untuk
menyelenggarakan
pendidikan akademik dan profesional. Tujuannya adalah untuk membentuk Sarjana Pendidikan Islam, yang memiliki keahlian dalam pendidikan dan pengajaran Islam dengan keahlian khusus dalam bidang studi pendidikan agama Islam, bahasa Arab, bahasa Inggris, dan guru Madrasah Ibtidaiyah serta kewenangan menjadi
lvi
guru atau mengajar dalam bidang studinya. Adapun gelar sarjana yang diterimanya untuk alumni Strara satu adalah S.Pd.I atau sesuai peraturan yang berlaku. Jurusan Tarbiyah memiliki empat program studi yaitu: 1) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) 2) Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 3) Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) 4) Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 5) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Raudhatul Atfal (PGRA) b. Jurusan Syari‟ah Jurusan
syari‟ah
berfungsi
untuk
menyelenggarakan
pendidikan akademik dan profesional, yang bertujuan untuk membentuk Sarjana Hukum Islam, yang memiliki keahlian dalam bidang hukum Islam maupun hokum positif dengan keahlian khusus dalam bidang Ahwal al-Syakhshiyyah (peradilan agama) dan Muamalah (ekonomi Islam). Gelar kesarjanaan yang diperolehnya adalah S.HI. Program D.III dengan konsentrasi Perbankan Islam menyelenggrakan pendidikan profesional bertujuan membentuk ahli madya yang memiliki keahlian dalam bidang manajemen dan akuntansi keuangan baik di lembaga keuangan maupun perbankan. Gelar sarjana yang diperolehnya adalah A.Md. lvii
Jurusan Syari‟ah memiliki empat program studi, yaitu: 1) Program Studi S-1, Program Studi Al-Ahwal AlSyakhshiyyah (Peradilan Agama) a) Program Studi S-1 Perbankan Syari‟ah b) Program Studi S-1 Sejarah Kebudayaan Islam c) Program Studi S-1 Hukum Ekonomi Syari‟ah d) Program Studi S-1 Komunikasi dan Penyiaran Islam e) Program Studi S-1 Al-Qur‟an dan Ilmu Tafsir c. Program Khusus Kelas Internasional (KKI) Program Khusus Kelas Internasional (KKI) mulai dibuka pada tahun akademik 2010/2011, diikuti oleh 20 orang mahasiswa (satu kelas) yang berasal dari berbagai program studi. Program ini dirancang beratmosfer
untuk
memberikan
internasional,
dan
suasana
pembelajaran
memberikan
yang
pengalaman
internasional (opportunity to get experience on living or studying abroad). Dalam jangka panjang, kelas internasional juga dirancang untuk menarik mahasiswa asing belajar tentang Indonesia, Islam di Indonesia, indigenous culture, maupun courses lainnya.
lviii
Pembukaan Kelas Khusus Internasional pada STAIN Salatiga bertujuan untuk: 1) Memberikan layanan pendidikan dan pembelajaran yang lebih baik kepada mahasiswa berpotensi, agar mereka terbiasa dengan atmosfer internasional sehingga memiliki kesiapan untuk memasuki era global. 2) Menyediakan kelas yang bisa diikuti oleh mahasiswa dari Negara lain. 3) Menjadi pemicu dan pemacu untuk melakukan kerja sama luar negeri dan internasionalisasi STAIN Salatiga. 4) Khusus untuk Jurusan Tarbiyah, pembukaan kelas ini bertujuan untuk menjadi pilot project Penyiapan Guru Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional. Pada tahun akademik 2012/2013 program KKI apabila dimungkinkan akan menerima dua kelas, yaitu untuk jurusan Tarbiyah dan Syariah masing-masing satu kelas (apabila jumlah pendaftar dan criteria nilai bahasa asing terpenuhi). d. Program Pascasarjana Selain program Sarjana, STAIN Salatiga mulai tahun akademik
2011/2012
juga
menyelenggarakan
Program
Pascasarjana, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Saat ini PPs STAIN Salatiga telah memiliki mahasiswa dua angkatan, yaitu tahun 2011 (dua kelas) dan 2012 (dua belas) dan 2013.
lix
10. Fasilitas
Fasilitas dan keunggulan yang dimiliki STAIN Salatiga diantaranya :
(a) Asrama Mahasiswa gratis selama satu tahun, untuk menjamin intensitas pembelajaran agama dan bahasa asing (Arab dan Inggris) yang diampu oleh Native Speaker (penutur asli) (b) Studi Intensif Bahasa Asing (SIBA) selama dua semester. (c) Perpustakaan yang terkoneksi dengan Jasapusperti (d) Ruang kuliah multimedia. (e) Laboratorium: Lab. IPA, Lab. Falak, Lab. Bahasa, Lab. Peradilan, Lab. Microteaching, Lab. Perbankan dan Akuntansi, Lab. Komputer dan jaringan internet terpadu, hotspot area. (f) Fasilitas olah raga dan pengembangan bakat/minat lainnya. (g) Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Islam (LKBHI). (h) Lembaga Konsultasi Psikologi “Tazkia”.
11. Tata tertib Mahasiswa
~ Larangan
(1) Memakai kaos oblong/tidak berkerah, celana atau baju yang sobek, sarung dan sandal, topi, rambut panjang dan atau bercat, anting-anting, kalung, gelang (khusus laki-laki) dan
lx
tato
dalam
mengikuti
kegiatan
akademik,
layanan
adminitrasi dan kegitan kampus. Khusus bagi mahasiswi dilarang memakai baju dan /atau celana ketat, tembus pandang dan tanpa berjilbab dalam mengikuti kegiatan di kampus. (2) Berbuat
sesuatu
pendidikan,
yang
keamanan,
dapat
mengganggu
kenyamanan
dan
proses
ketertiban
kampus. (3) Melakukan
kecurangan
akademik
dalam
bentuk
menyontek, plagiat dan praktik perjokian. (4) Memalsukan nilai, tanda tangan dan surat keterangan yang berkaitan dengan kegiatan akademik, adminstrasi maupun kemahasiswaan. (5) Melakukan tindakan campur tangan kepentingan organisasi ekstra kampus dalam pengambilan kebijakan organisasi intra kampus. (6) Menggunakan kantor sekretariat organisasi kemahasisaan di luar batas jam yang telah ditetapkan. (7) Menggunakan kantor sekretariat organisasi kemahasiswaan sebagai tempat menginap, memasak, mencuci, menjemur pakaian dan aktivitas rumah tangga lainnya. (8) Melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral, susila dan ajaran agama Islam yakni membunuh,
lxi
merampok,
mencuri,
meminum
minuman
keras,
menyimpan, menggunakan dan/atau melakukan transaksi jual-beli narkoba, berbuat zina, tidak melaksanakan shalat, tidak menjalankan ibadah puasa ramadhan, tindakan kriminal dan tindakan tercela lainnya. Sarana dan prasarana kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.
12. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Kegiatan mahasiswa merupakan wadah untuk belatih berorganisasi, bersosialisasi, mengembangkan bakat, menambah wawasan dan mengasah kemampuan. Berikut ini beberapa unit kegiatan mahasiswa di STAIN Salatiga antara lain: 1. Dewan Mahasiswa (DEMA) 2. Senat mahasiswa ( SEMA) 3. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syari`ah 4. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah 5. Racana 6. Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dinamika 7. Lembaga Dakwah Kampus (LDK) 8. Koperasi Mahasiswa (Kopma) Fatawa 9. Mapala Mitapasa 10. STAIN Music Club (SMC) 11. STAIN Sport Club (SSC)
lxii
12. Resimen Mahasiswa sat.953 Kalimosodo 13. Teater Getar 14. Communicative English Club (CEC) 15. Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) 16. Jam`iyatul Qurro` Walhuffadz (JQH) 17. Ittihadu Ath-tholabah Litarqiyyah Al-lughoh Al- „Arobiyah (ITTAQO)
B. Penyajian Data Penelitian
Sebelum peneliti menyajikan data penelitian, terlebih dahulu penulis sajikan data tentang daftar nama yang menjadi responden dalam penelitian ini. 1.
Data Responden (terlampir)
lxiii
BAB IV ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
A. Analisis Data Analisis prestasi akademik mahasiswa berstatus santri ditinjau dari jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri mahasiswa STAIN Salatiga tahun 2014. Setelah data terkumpul, maka data yang telah diperoleh akan dianalisis statistik. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari pokok permasalahan yang dipertanyakan. Secara berturut-turut penulis menganalisis data yang terkumpul sebagai berikut: A. Analisis Deskriptif 1. Analisis data tentang prestasi akademik mahasiswa berstatus santri Untuk mengetahui data prestasi akademik mahasiswa berstatus santri, penulis menggunakan data prestasi akademik mahasiswa yang ditinjau dari nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Hasil Prestasi Akademik bisa dilihat pada tabel. Tabel 4.1 (terlampir) 2. Analisis Data tentang Jenis Kelamin Jenis kelamin dapat diketahui melalui skala yang diisi oleh responden. Pilihan huruf “L” untuk laki-laki dan huruf “P” untuk perempuan dengan perolehan skor 1 untuk laki-laki dan skor 2
lxiv
untuk perempuan. Analisis data ini penulis digunakan untuk mengetahui jenis kelamin responden bisa dilihat pada tabel 4.3. 3. Analisis Data tentang Kemampuan Pengaturan Diri a. Untuk mengetahui data kemampuan pengaturan diri, penulis menggunakan instrument beberapa skala yang terdiri dari empat puluh item pernyataan, dari masing-masing pernyataan skala tersedia 5 alternatif jawaban dengan ketentuan sebagai berikut: a) Santri yang menjawab SS diberi nilai 5 b) Santri yang menjawab S diberi nilai 4 c) Santriyang menjawab R diberi nilai 3 d) Santri yang menjawab TS diberi nilai 2 e) Santri yang menjawab STS diberi nilai 1 Dengan demikian setelah masing-masinng jawaban diberi skor angka maka akan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Perolehan Responden (terlampir) Berdasarkan nilai hasil skala kemampuan pengaturan diri diperoleh nilai tertinggi 163 dan nilai terendah 103, kemudian ditetapkan intervalnya dengan rumus:
lxv
I = (Nilai tertinggi – Nilai terendah) + 1 5 = (163- 103) + 1 5 = 60,2 Setelah diketahui lebar interval, maka langkah selanjutnya
memasukkan
data
nominasi
klasifikasi
kemampuan pengaturan diri tersebut dapat didistribusikan dalam tabel berikut: Tabel 4.3 Nominasi Jenis Kelamin dan Kemampuan Pengaturan Diri (terlampir) a. Frekuensi dan Prosentase Nilai Skala Dari tabel nominasi klasifikasi kemampuan pengaturan
diri
tersebut
kemudian
dihitung
frekuensi masing-masing klasifikasi serta dihitung prosentesanya dengan rumus (Irianto, 2004: 22) : P = F x100% N
Keterangan: P
: prosentase
F
:frekuensi
N
: jumlah total sampel lxvi
Dari Tabel 4.3 tentang nominasi jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri dapat diketahui mahasiswa berstatus santri dalam kemampuan pengaturan diri: a) Sangat Setuju (kategori A) mencapai 19 anak b) Setuju (kategori B) 16 anak c) Ragu-ragu (kategori C) 8 anak d) Tidak Setuju (kategori D) 5 anak e) Sangat Tidak Setuju (kategori E) 2 anak Hasil perhitungan dari data tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.4 Frekuensi dan Prosentase Kemampuan Pengaturan No Klasifikasi Kemampuan Pengaturan Diri 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah
Interval
Frekuensi
Prosentase
151-163 139-150 127-138 115-126 103-114
2 8 16 19 5 50
4% 16% 32% 38% 10% 100%
Dari tabel diatas terlihat pengaturan diri mahasiswa berstatus santri dalam kategori sangat tinggi sebanyak 19 dari 50 responden atau 38%. Adapun kategori tinggi sebanyak 16 atau 32%, kategori sedang sebanyak 8 atau 16%, kategori rendah sebanyak 5 atau 10% dan kategori sangat rendah sebanyak 2 atau 4%.
lxvii
B. Pembahasan a.Uji Persyaratan Analisis Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik. Perhitungan dan analisis data dilakukan dengan program SPSS 16 for windows. Sebelum tahap pengujian hipotesis, untuk memenuhi persyaratan tersebut, harus dipenuhi beberapa analisis, diantaranya uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas. 1.Uji Validitas
Prestasiakademik jeniskelamin Regulasidiri Prestasiakademik Pearson Correlation
1
.326
Sig. (2-tailed)
Jeniskelamin
Regulasidiri
N
50
Pearson Correlation
.326
Sig. (2-tailed)
.021
N
50
*
*
.445
.021
.001
50
50
1
.119
**
.410
**
50
50
.119
1
Pearson Correlation
.445
Sig. (2-tailed)
.001
.410
N
50
50
50
Berdasarkan uji validitas item diperoleh variabel pertama sebesar 0,445, variabel kedua sebesar 0,119 dan variabel ketiga sebesar 1 yang kemudia dibendingkan dengan r tabel product moment (pada signifikan 0,01 dengan uji 2 sisi dan N = 50). Diperoleh nilai r tebel sebesar 0,361. Maka dari itu dapat
lxviii
disimpulkan bahwa variabel pertama valid karena r hitung lebih besar dari r tabel, variabel kedua tidak valid karena r hitung lebih kecil dari r tabel dan variabel ketiga valid karena r hitung lebih besar dari r tabel. 2.Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.040
3
Dari Uji reliabilitas diperoleh nilai Alpha sebesar 0,040. Menurut kriterianya jika Alpha < 0,7 artinya reliabilitas tidak mencukupi. Hasil analisis ini menyatakan reliabilitas tidak mencukupi karena Alpha yang diperoleh kurang dari 0,7. 3.Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Prestasiakademik
jeniskelamin
regulasidiri
50
50
50
3.1682
1.7400
128.0600
Std. Deviation .25387
.44309
12.30134
.090
.461
.134
Positive
.073
.279
.134
Negative
-.090
-.461
-.076
Kolmogorov-Smirnov Z
.638
3.262
.950
Asymp. Sig. (2-tailed)
.811
.000
.327
N Normal Parameters
Most
a
Mean
Extreme Absolute
Differences
lxix
Berdasarkan tabel di atas nilai signifikan variabel jenis kelamin (X1) 0,000, kemampuan pengaturan diri (X2) 0,327 dan Prestasi Akademik Mahasiswa berstatus santri (Y) 0,811. Jenis kelamin lebih kecil dari alpha (0,05), dengan demikian dapat dinyatakan bahwa distribusi data variabel jenis kelamin tidak terdistribusi normal. Kemampuan pengaturan diri dan prestasi akademik mahasiswa berstatus santri lebih besar dari alpha (0,05), dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua data variabel tersebut terdistribusi normal. 4.Uji Linieritas
ANOVA Table Sum
Df
Square
F
Sig.
.336
1
.336
5.706
.021
Within Groups
2.822
48
.059
Total
3.158
49
(Combined)
* Groups
jeniskelamin
Mean
Squares prestasiakade Between mik
of
ANOVA Table Sum
Mean
Squares
Df
Square
F
Sig.
1.860
27
.069
1.168
.358
Within Groups
1.298
22
.059
Total
3.158
49
prestasiakademi Between k * regulasidiri
of
Groups
(Combined)
lxx
Uji linieritas antara variabel bebas (Jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri) dengan variabel terikatnya (Prestasi Akademik Mahasiswa berstatus santri) dilihat dari diviation from liniarity. Menurut hasil perhitungan didapatkan nilai deviation from liniarity sebesar 0,021 antara jenis kelamin dan Prestasi Akademik Mahasiswa berstatus santri, sebesar 0,358 antara kemampuan pengaturan diri dan Prestasi Akademik Mahasiswa berstatus santri. Menurut kriterianya adalah jika harga deviation from liniarity lebih besar dari taraf signifikansi yang diambil (5%) berarti hubungan linier. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin dengan Prestasi akademik mahasiswa berstatus santri bersifat tidak linier sedangkan kemampuan pengaturan diri dengan prestasi akademik mahasiswa berstatus santri bersifat linier. 5.Uji Multikolinieritas Correlations
Prestasiakademik Prestasiakade mik
Regulasidiri
*
Regulasidiri
Pearson Correlation 1
.326
Sig. (2-tailed)
.021
.001
50
50
1
.119
N Jeniskelamin
jeniskelamin
50
Pearson Correlation .326 Sig. (2-tailed)
.021
N
50
Pearson Correlation .445
*
.445
.410
**
50
50
.119
1
Sig. (2-tailed)
.001
.410
N
50
50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
lxxi
50
**
Hasil analisis yang disajikan dalam tabel menunjukkan bahwa nilai korelasi antara semua variabel bebas sebesar 0,326 lebih kecil dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak ada yang berkorelasi secara sempurna atau tidak terjadi multikolinier. b.Analisis Uji Hipotesis Setelah dilakukan analisis terhadap 2 variabel berdasarkan nilai atau sekor dan berdasarkan item-item pernyataan skala, langkah selanjutnya
adalah
melakukan
uji
hipotesis
untuk
menguji
kebenarannya. Dalam analisis ini menggunakan regresi dengan aplikasi SPSS 16 untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri secara bersama-sama terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri di STAIN Salatiga. Langkah-langkah analisis yang ditempuh menurut Priyatno (2009:133) lain sebagai berikut: 1. Buka file Crossec.xls. 2. Memasukkan jumlah skor tiap responden, baik dalam variabel X1 (jenis kelamin), variabel X2 (pengaturan diri) maupun variabel Y (prestasi akademik). 3. Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze kemudian sub menu Regression, lalu pilih Linear 4. Memasukkan variabel 1 pada box Dependent 5. Memasukkan variabel 2 dan variabel 3 pada box Independent
lxxii
6. Pada box Method pilih Enter 7. Abaikan yang lain dan tekan Ok Dari langkah-langkah tersebut output SPSS yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Model Summary Adjusted Model
R
1
.523
a
R Std. Error of the
R Square
Square
Estimate
.273
.242
.22095
a. Predictors: (Constant), regulasidiri, jeniskelamin
b
ANOVA Model
Sum of Squares Df
Mean Square
F
Sig.
1 Regression
.863
2
.432
8.843
.001
Residual
2.295
47
.049
Total
3.158
49
a
a. Predictors: (Constant), regulasidiri, jeniskelamin b. Dependent Variable: prestasiakademik
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1 (Constant)
1.804
.341
Jeniskelamin
.159
.072
Regulasidiri
.008
.003
a. Dependent Variable: prestasiakademik
lxxiii
T
Sig.
5.290
.000
.277
2.212
.032
.412
3.288
.002
Pembahasan:
1. Koefisien Determinasi Model Summary Dari tinjauan output SPSS dapat dilihat besarnya Adjusted R2 adalah 0,242. Hal ini berarti bahwa 24,2% variasi prestasi akademik bisa dijelaskan oleh variasi kedua variabel independen jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri. Sedangkan sisanya (100% - 24,2% = 75,8%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar model. 2. Uji Signifikansi Sigmultan (Uji Statistik F) Dari uji ANOVA atau F test, didapat F Hitung sebesar 8,843 dengan tingkat probabilitas 0,040. Nilai F Hitung lebih besar dari 2 maka dapat dikatakan hasil perhitungan regresi tersebut signifikan. Selanjutnya, dapat dilihat hasil signifikansi sebesar 0,001. Nilai tersebut di bawah 0,05 sehingga signifikan pada P value 5%. Maka model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi prestasi akademik atau dapat dikatakan bahwa jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi akademik. 3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik) Untuk menginterpretasikan koefisien variabel motivasi belajar intrinsik
dan persepsi terhadap beban studi dapat menggunakan
Unstandardized Coefficiens maupun Standardized Coefficients.
lxxiv
a. Unstandardized Beta Coefficients Dari kedua variabel independen yang dimasukkan dalam regresi, variabel X1 (jenis kelamin) signifikan dan X2 (kemampuan pengaturan diri) signifikan. Hal ini bisa dilihat dari probabilitas signifikansi untuk variabel X1 sebesar 0,032 dan variabel X2 sebesar 0,002. Dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel Y dipengaruhi oleh variabel X1 dan variabel X2 dengan persamaan matematis: Y= b + b1 x1 + b2 x2 + e Y= 8,843 + 0,159X1 + 0,008 X2 + e Y = prestasi akademik X1 = jenis kelamin X2 = kemampuan pengaturan diri Dari persamaan tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan: 1) Konstanta sebesar 1,804 menyatakan bahwa jika jenis kelamin dan
kemampuan pengaturan diri dianggap konstan, maka
prestasi akademik mahasiswa berstatus santri sebesar 1,804. 2) Koefisien regresi jenis kelamin sebesar 0,159 menyatakan bahwa apabila jenis kelamin ditingkatkan 1 point maka akan memiliki pengaruh sebesar 0,159 terhadap prestasi akademik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin memiliki
lxxv
sumbangan
sebesar
15,9%
terhadap
prestasi
akademik
mahasiswa berstatus santri. 3) Koefisien regresi kemampuan pengaturan diri sebesar 0,008 menyatakan bahwa ditingkatkan 1 point maka akan memiliki pengaruh 0,008 terhadap prestasi akademik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pengaturan diri memiliki sumbangan
sebesar
0,8%
terhadap
prestasi
akademik
mahasiswa berstatus santri. 4) Koefisien regresi jenis kelamin sebesar (0,159) lebih besar daripada koefisien regresi kemampuan pengaturan diri (0,008), sehingga jenis kelamin lebih besar memberikan sumbangan terhadap prestasi akademik dibandingkan dengan kemampuan pengaturan diri. b. Standardized Beta Coefficients 1) Dari hasil output SPSS dapat dilihat koefisien beta pada variabel X1 sebesar 0,277 yang berarti bahwa jenis kelamin memiliki pengaruh sebesar 27,7% terhadap prestasi akademik dengan taraf signifikansi 0,032. 2) Pada variabel X2 dapat dilihat koefisien beta sebesar 0,412 yang berarti bahwa kemampuan pengaturan diri memiliki pengaruh sebesar 41,2% terhadap prestasi akademik dengan taraf signifikan 0,002.
lxxvi
Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan oleh Siti Suminarti Fasikhah dan Siti Fatimah dengan Judul “ Self-
regulated learning (SRL) dalam Meningkatkan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa”. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Independent sample t-test, diperoleh nilai
t =
3,088 dan p (sig.2 tailed) = 0.003. Oleh karena nilai p < 0,005, maka terbukti bahwa terdapat perbedaan nilai prestasi akademik yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
C. Rangkuman Setelah melakukan analisis maka terangkum sebagai berikut: 1. Efek Jenis Kelamin terhadap Prestasi Akademik Berdasarkan analisis data dengan memakai program SPSS diperoleh nilai ρ 0,032 sehingga nilai ρ lebih kecil dari dari α yang digunakan (0,032 < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima. Ini berarti ada perbedaan yang signifikan jenis kelamin dengan prestasi akademik mahasiswa berstatus santri pada mahasiswa STAIN Salatiga. 2. Efek Pengaturan Diri terhadap Prestasi Akademik Hasil yang diperoleh sebesar ρ 0,002 sehingga ρ lebih kecil dari α yang digunakan (0,002 < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima. Ini berarti ada hubungan yang
lxxvii
signifikan pengaturan diri dengan prestasi akademik mahasiswa berstatus santri pada mahasiswa STAIN Salatiga. 3. Efek Jenis Kelamin dan Pengaturan Diri terhadap Prestasi Akademik Hasil penelitian ini memperoleh nilai ρ 0,001 sehingga lebih kecil dari α yang digunakan (0,001 < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima. Ini berarti ada hubungan yang signifikan jenis kelamin dan pengaturan diri terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri pada mahasiswa STAIN Salatiga.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian Chaput dan Dunn (2001) yang berkaitan dengan jenis kelamin tapi tidak membandingkan antara pencapaian prestasi pria dan wanita. Hasil utama dari penelitian tersebut bahwa pria memiliki standar internal sendiri dalam pencapaian prestasi dan tidak terlalu terpengaruh oleh lingkungan belajar yang ada, sedangkan wanita pencapaian prestasi secara signifikan berkaitan dengan lingkungan belajar yang ada. Basuki (2005) juga menemukan hubungan yang signifikan antara Self-Regulated Learning dengan prestasi akademik pada siswa SMU di Jakarta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa individu akan memperoleh hasil yang baik, jika memiliki regulasi diri yang baik.
lxxviii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah penulis mengumpulkan data dalam rangka membuktikan hipotesis yang diajukan dan mengolahnya dengan teknik statistik dengan menggunakan rumus regresi ganda melalui progam SPSS 16, selanjutnya penulis dapat menarik kesimpulan dari penelitian yang berjudul “Prestasi akademik mahasiswa berstatus santri ditinjau dari jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri di STAIN Salatiga tahun 2013” sebagai berikut: (1) ada perbedaan prestasi akademik mahasiswa berstatus santri ditinjau dari jenis kelamin. Hasil probobalitas signifikansi sebesar 0,032 dengan taraf signifikan 0,05. (2) ada pengaruh antara kemampuan pengaturan diri dengan prestasi akademik mahasiswa berstatus santri. Hasil probobalitas 0,002 dengan taraf signifikan 0,05. (3) terdapat pengaruh jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri secara bersama-sama terhadap prestasi akademik mahasiswa berstatus santri. Hasil F hitung 8,843 dengan tingkat probobalitas 0,001. Nilai tersebut dibawah 0,05 sehingga signifikan pada value 5% dengan F hitung lebih besar dari 2. Penelitian ini menunjukkan sumbangan variabel jenis
lxxix
kelamin sebesar 15,9% dan sumbangan kemampuan pengaturan diri sebesar 0,8%. Sehingga, model regresi tersebut dapat
digunakan untuk
memprediksi prestasi akademik mahasiswa berstatus santri ditinjau dari jenis kelamin dan kemampuan pengaturan diri pada Mahasiswa di STAIN Salatiga. B. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi lembaga STAIN Salatiga STAIN Salatiga merupakan Lembaga Perguruan Tinggi Pendidikan Islam yang berperan dalam mencetak bibit yang unggul, terutama dalam bidang pendidikan Islam. Oleh karena itu, penulis memberikan saran kepada lembaga STAIN Salatiga untuk mencetak prestasi akademik yang unggul dengan menambah berbagai pelatihanpelatihan sebagai bekal potensial untuk siap terjun ke dalam masyarakat. 2. Bagi penelitian selanjutnya Penelitian yang selanjutnya, peneliti mengaharapkan untuk menyempurnakan penelitian. Terutama dalam penyebaran skala supaya data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan.
lxxx
Daftar Pustaka Alsa. 2005. Program Belajar, Jenis Kelamin, Belajar Berdasarkan Regulasi Diri dan Prestasi Belajar Matematika pada Pelajar SMUN di Yogyakarta. Desertasi S-3 Psikologi Pendidikan tidak dipublikasikan. UGM: Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. 1996. Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dagun, Save. 1992.Maskulin dan Feminin. Jakarta: Rineka Cipta. De Bono, Edward. De Bono’s Thinking Cource. diterj. Samosir, Martin.1990. Pelajaran Berpikir de Bono. PT. Gelora Aksara Pratama. Djaali. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi aksara. Fasikhah, Siti Suminarti dan Siti Fatimah. 2011. Self-regulated learning (SRL) dalam Meningkatkan Prestasi Akademik Mahasiswa. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang. Gie, The liang. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti. Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Martono, nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Ormrod, Jeanne Ellis. Education Psychology; Developing Learnesrs. Diterj. Kumara, Amitya. 2009. Psikologi Pendidikan; Membantu siswa tumbuh dan Berkembang .Jakarta: Erlangga. Pustaka famili. 2006. Konsep Diri Positif. Yogyakarta: Kanisius. Priyatno, Duwi. 2008. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi. Poerwadarminto, WJS. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. _________________. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
lxxxi
Sugiono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
lxxxii
RAHASIA
No : ....... (Diisi Peneliti)
Angket Mahasiswa
A. Identitas Diri Nama : ...................................................... NIM : ...................................................... Semester : ...................................................... Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan B. Petunjuk Pengisian 1. Terlebih dahulu tulislah identitas diri Anda pada tempat yang telah disediakan. 2. Di bawah ini terdapat serangkaian pernyataan yang menggambarkan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan Anda. 3. Berikanlah respon terhadap setiap pernyataan dengan cara membubuhkan tanda centang (√) pada pilihan-pilihan yang tersedia. 4. Jawablah dengan sejujur-jujurnya yang benar-benar sesuai keadaan diri Anda. 5. Identitas dan jawaban saudara dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. 6. Terimakasih atas pertisipasi Anda dalam penelitian ini.
lxxxiii
(Skala RD-2014) No 1
2
3
4
5
Pernyataan Saya yakin bahwa Saya bisa melakukan hal-hal yang dianggap sulit/rumit. Saya meningkatkan cara belajar supaya tercapai apa yang Saya harapkan. Ketika ujian diambang pintu, semangat Saya belajar dengan sungguh-sungguh. Untuk ujian akhir nanti, Saya akan berusaha keras untuk mendapatkan nilai yang lebih bagus lagi dari sebelumnya. Saya selalu mensugesti diri Saya agar segera menyelesaikan studi ini.
7
Saya mencoba berbagai cara agar tidak jenuh dalam menyelesaikan perkuliahan. Saya pantang menyerah dalam mencapai cita-cita.
8
Saya yakin, dengan belajar tekun nilainilai mata kuliah (IP) akan bagus.
9
Saya tidak akan pantang menyerah sebelum tugas selesai.
10
Saya meningkatkan amalan ibadah sunnah agar harapan Saya terkabul.
6
11
12
13
Saya bisa menahan godaan dari melakukan hal-hal yang mengganggu rencana. Ketika melakukan sesuatu, Saya berkonsentrasi penuh. Ketika ada suatu hal yang menggoda, Saya merasa kesulitan memutuskannya.
lxxxiv
SS
S
R
TS
STS
14
15 16
17
Sebelum tugas selesai, Saya tidak akan bersantai-santai. Ketika ada tugas perkuliahan, terkadang Saya enggan untuk segera menyelesaikannya. Ketika mengikuti sesi perkuliahan, terkadang perhatian Saya mengembara kemana-mana. Saya pantang menyontek pekerjaan teman.
19
Saya berusaha mencari sumber-sumber tambahan untuk menyelesaikan tugas perkuliahan. Saya tidak tergoda mengikuti teman yang mengajak membolos kuliah.
20
Saya harus bisa membagi waktu untuk belajar dan bersantai.
21
Tindakan Saya sering meleset dari yang direncanakan.
18
23
Saya memiliki banyak rencana yang memungkinkan bagi Saya untuk diraih. Saya terkadang mudah menyerah dengan cepat.
24
Saya cenderung melakukan hal yang sama.
22
25
26
27
Saya mengikuti berbagai kegiatan untuk mengasah kemampuan / bakat. Setelah saya melihat ada sesuatu yang tidak beres, Saya berupaya mencari jalan keluar/solusinya. Saya menikmati rutinitas dan menyukai hal-hal yang sama.
lxxxv
28
29
Saya mencoba belajar dengan hal-hal yang baru. Saya merasa senang mempelajari hal-hal baru bermanfaat bagi masa depan.
dapat yang
31
Saya bergaul dengan orang-orang yang dapat menginspirasi keberhasilan dimasa depan. Perilaku Saya tidak jauh berbeda dengan orang lain.
32
Perilaku Saya adalah mirip dengan teman-teman Saya.
33
Saya pikir banyak orang lain yang memikirkan tentang Saya.
34
Saya cenderung membandingkan diri dengan orang lain.
30
36
Saya menilai apa saja kegagalan dan keberhasilan dalam hidup yang telah Saya alami. Saya mencoba untuk menjadi seperti orang-orang di sekitar Saya.
37
Saya merasa buruk ketika Saya tidak memenuhi tujuan Saya.
35
Saya belajar dari kesalahan saya. 38
39
Saya membandingkan diri Saya yang dulu dengan yang sekarang.
Saya biasanya hanya perlu membuat satu kesalahan satu waktu untuk belajar dari itu. Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu S : Tidak setuju TS : Sangat Tidak Setuju
40
lxxxvi
Tabel 4.1 Daftar Nilai IPK Mahasiswa Berstatus Santri ditinjau dari Jenis Kelamin Jenis Kelamin No Responden IPK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
3.14 3.44 3.14 3.25 3.36 2.46 2.94 3.12 3.14 3.62 3.15 3.29 2.63 3.08 3.41 3.23 2.99 3 3.35 3.34 2.99 3.28 3.54 3.53 3.21 2.99 3.1 3.44 3.02 3.45 3.21 2.61 3.13 2.96 3.43 3.19 2.81 3.3 3.29
lxxxvii
1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2.84 3.41 3.33 3.31 3.2 2.68 3.4 2.92 3.03 3.33 3.4
lxxxviii
2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2
Data Mentah Untuk Mempermudah Perhitungan Menggunakan SPSS No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Y 3.14 3.44 3.14 3.25 3.36 2.46 2.94 3.12 3.14 3.62 3.15 3.29 2.63 3.08 3.41 3.23 2.99 3 3.35 3.34 2.99 3.28 3.54 3.53 3.21 2.99 3.1 3.44 3.02 3.45 3.21 2.61 3.13 2.96 3.43 3.19 2.81 3.3 3.29 2.84 3.41 3.33 lxxxix
X1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
X2 104 136 113 126 128 120 115 127 130 149 138 126 139 124 132 132 125 127 125 127 103 129 143 140 126 132 139 163 147 161 121 128 123 116 143 115 125 129 120 121 140 124
43 44 45 46 47 48 49 50
3.31 3.2 2.68 3.4 2.92 3.03 3.33 3.4
2 2 1 2 2 2 2 2
xc
126 122 119 132 107 113 127 132
Tabel 4.4 Nominasi Skala RD-2014 No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Sekor 104 136 113 126 128 120 115 127 130 149 138 126 139 124 132 132 125 127 125 121 103 129 143 140 126 132 139 163 147 161 121 128 123 116 143 115 125 129 120 121
Nilai Nominasi A C A A B A A B B D B A C A B B A B A A D A C D A B C E C E A B A A B B B B A A
xci
Keterangan Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Rendah Sangat tinggi Sedang Rendah Sangat tinggi Tinggi Sedang Sangat rendah Sedang Sangat rendah Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
140 124 126 122 119 132 107 113 127 132
C A A A A B D D B B
xcii
Sedang Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi
Peta Denah Lokasi STAIN Salatiga
xciii
Tabel Rangkuman Struktur Organisasi Tabel 3.1 Daftar Kepengurusan Organisasi STAIN Salatiga Pimpinan Ketua
Dr. Imam Sutomo
Pembantu Ketua I
Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd
Pembantu Ketua II
Drs. Miftahuddin, M. Ag
Pembantu Ketua III
H. Agus Waluyo, M.Ag
Kabag Administrasi
Drs. Jumadi
Tabel 3.2 Daftar Kepengurusan Jurusan Jurusan Jurusan
Tarbiyah
Syari‟ah
Nama
Jabatan
Suwardi, S. Pd., M. Pd
Ketua Jurusan
Beni Ridwan, M. Hum
Sekretaris Jurusan
Drs. H. Mubasirun, M. Ag
Ketua jurusan
Dra. Siti Zumrotun, M. Ag
Sekretaris Jurusan
xciv
Tabel 3.3 Daftar Kepengurusan Program Studi (Prodi) Program Studi (Prodi) Prodi
Nama
Jabatan
PAI
Dra. Siti Asdiqoh, M. Si
Ketua Prodi
PBA
Muh. Haf idz, M. Ag
Ketua Prodi
TBI
Maslikhatul Umami, S. Pd. I, M. A
Ketua Prodi
PGMI
Drs. Sumarno Widjaya, M.Pd
KetuaProdi
Miftakhur Rif‟ah, M. Ag
Sekretaris Prodi
Ekstensi
Drs. Joko Sutopo
Ketua Prodi
AHS
Ilyya Muhsin, M.si
Ketua Prodi
DIII PS
Abdul Aziz NP, M.M
Ketua Prodi
MKS
Faqih Nabhan, S.E., M.M
Ketua Prodi
Hammam, M. Pd
Ketua Prodi
Dr. H. Sa‟adi, M.Ag
Direktur
Kelas Khusus Internasional (KKI)
Pascasarjana Pascasarjana
Dr. Zakiyuddin, M. Ag
Asisten Direktur I
Dr. Widiyanto
Asisten Direktur II
xcv
Tabel 3.4 Daftar Kepengurusan Unit Pelayanan Teknis Unit PelayanTeknis UPT
Nama
Jabatan
Komputer
Muqtafin, A. Md
Kepala
Perustakaan
Sudiyanto, SH
Kepala
Hikmah E, M.Si
Kepala
Haryo Aji, M.A
Sekretaris
Mukti Ali, M.Hum
Kepala
Hanung Triyoko, M.hum
Kepala
Yahya, S. Ag
Sekretaris
Setia Rini, S.Pd
Sekretaris
Drs. Bahroni, M.Pd
Kepala
Rovi‟in, M.Ag
Sekretaris
Faturrohman, M.Pd
Sekretaris
Pusat Ilmiah dan
Drs. Abdul Syukur, M.M
Kepala
Penerbitan
Mokhlasin, M.Ag
Sekretaris
Pusat
Drs. H. Ahmad Sulthoni, M. Pd
Kepala
Ari Setiawan, M.M
Sekretaris
Achmad Maimun, M.Ag
Kepala
M. Ghufon, M.Ag
Sekretaris
Pusat Penelitian
Dr. Adang Kuswaya, M. Ag
Kepala
dan Pengabdian
Jaka Siswanta, M. Pd
Sekretaris
PSIM Pembinaan Kemahasiswaan Pembinaan Bahasa
Penjaminan Mutu Akademik
Pengembangan Sumber Belajar Pusat Pengembangan Praktikum
xcvi
Masyarakat Moh. Khusen, M. Ag., M.A
Sekretaris
(P3M)
Tabel 3.5 Daftar Kepengurusan Lembaga Non Struktural Lembaga Non Struktural Lembaga
Nama
Jabatan
Maslikhah, M.Si
Direktur
Dra. Nur Hasanah, M. Pd
Direktur
Frakhani, S.H., M.H
Direktur
Pusat Studi Gender (PSG) Pusat Studi Pengembangan Pendidikan Islam (PSPPI) Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Islam
Tabel 3.6 Daftar Kepengurusan Tenaga Administrasi Tenaga Administrasi Drs. Jumadi
Kabag Administrasi
Muzayin, S. Ag
Kasubag Akad dan Kemahasiswaan
Diyah Rochati, S. E
Kasubag Kepegawaian dan Keuangan
H. Krajan, MM
Kasubag Umum
xcvii
Lampiran 3. Rangkuman nama-nama pendidik di STAIN Salatiga 1. Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, M.A. 2. Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag. 3. Prof. Dr. Mansur, M.Ag. 4. Prof. Dr. Fahrudin, M.A. 5. Drs. H. A. Mahzumi, MA. 6. Dr. H. M. Zulfa, M.Ag. 7. Dr. Imam Sutomo, M. Ag. 8. Drs. A. Bahruddin, M.Ag. 9. H. A. Farid Wadjdi, S. H., M. M. 10. Prof. Dr. H. A. Choliq D, M. Ag. 11. Drs. H. Nasafi, M. Pd. I. 12. Drs. H. Muhtar Hadi, M. Ag. 13. Dra. Djami‟atul Islamiyah, M.Ag. 14. Dra. Woro Retnaningsih, M. Pd. 15. Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. 16. Drs. Saefudin Bachri, M.Ag. 17. Drs. Badwan, M. Ag. 18. Drs. H. Muh. Saerozi, M. Ag. 19. Drs. Abdul Syukur, M.Si. 20. Dr. H. Sa‟adi M. Ag. 21. Drs. Miftahuddin, M.Ag. 22. Drs. H. Alfred L, M. Si. 23. Drs. Bahroni, M. Pd. 24. Dra. Siti Farikhah, M. Pd. 25. Drs. Kastolani, M.Ag. 26. H. Agus waluyo, M. Ag. 27. Hj. Marfu‟ah, M. Pd. 28. Drs. Mubasirun, M. Ag. 29. Dra. Ulfah Susilawati, M.Si. 30. Dra. Lilik Sriyanti, M.Si. 31. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. 32. Dra. Siti Zumrotun, M. Ag 33. Dr. adang Kuswaya, M.Ag. 34. Jaka Siswanta, M.Pd. 35. Moh. Khisen, M. Ag. 36. Benny Ridwan, M. Hum. 37. Ruwandi, S. Pd. M.A. 38. Dra. Nur Hasanah, M. Pd. 39. Anton Bawono, S.E. M. Si 40. Winarno, S. Si., M. Pd. 41. Hikmah Endraswati, S. E., M. Si. 42. Drs. H. Wahyudina, M. M. Pd. 43. Dr. Zakiyudin, M. Ag. xcviii
44. Achmad Maimun, M. Ag. 45. Drs. Machfud, M. Ag. 46. Norwanto, S. Pd., M. Hum. 47. Drs. Machfud, M. Ag. 48. Dr. H. Imam. Baihaqi, M. Ag. 49. Drs. Djoko Sutopo 50. Dra. Sri Suparwi 51. Dra. Siti Muhtamiroh 52. H. Sidqon Maesur, Lc., M. A. 53. Dra. Siti Asdiqoh, M. Si. 54. Miftachur Rif‟ah, S. Ag., M. M. 55. Maslikhah, M. Si. 56. Drs. Juz‟an, M. Hum. 57. Drs. Ahmad Sultoni, M. Pd. 58. Suwardi, S.Pd., M. Pd. 59. Dra. Maryatin, M. Pd. 60. H. Muh. Irfan Hemy, Lc., M. A. 61. Tri Wahyu Hidayati, M. Ag. 62. Yedi Efriadi, M. Ag. 63. Muna Erawati, S. Psi., M. Si. 64. Fatchurrohman, S. Ag., M. Pd. 65. Faqih Nabhan, S. E., M. Pd. 66. Nafis Irkhami, M. Ag., M. A. 67. M. Gufron, M. Ag. 68. Rovi‟in, M. Ag. 69. Mashlihatul Umami, S. PdI., MA. 70. Mochlasin, M. Ag. 71. Hammam, S. Pd., M. Pd. 72. Hanung Triyoko, S. S., M. Hum., M. Ed. 73. Peni Susapti, S. Si., M. Si. 74. Dra. Urifatun Anis, M. Pd. I. 75. Muh. Hafidz, M. Ag 76. Drs. Taufiqul Mu‟in, M. Ag. 77. Mufiq, S. Ag., M. Phil. 78. Asfa Widiyanto., MA., Ph. D. 79. Heni Satar Nurhida, S. H., M. H. 80. Evi Ariyani, S. H., M. H. 81. Lutfiana Zahriani, S. H., M. H. 82. Desi Trisnawati, S. E., MM. 83. Ari Setiawan, S. Pd., MM. 84. Haryo Aji Nugroho, S. Sos., M. A. 85. Yahya, S. Ag. 86. Munajat, S. Ag., M.A 87. Mukti Ali, S. Ag., M. Hum. 88. Ilyya Muhsin, S. HI., M. Si. 89. Supardi, S. Ag., M. A.
xcix
90. Noor Malihah, S. Pd., M. Hum. 91. Siti Rukhayati, M. Ag. 92. Ahmad Mifdlol M, Lc., M. Si. 93. Farkhani, S. H., S. HI., M. H. 94. Drs. Muh. Choderin 95. Setia Rini, S. Pd., M. Pd. 96. H. Agus Ahmad Su‟adi, M. A. 97. Mohammad Ali Zamroni, M. A. 98. Faizal Risdianto, S. S. M. Hum. 99. Rasinmin, S. PdI, M. Pd. 100. Rifqi aulia Erlangga, S. Fil, M. Hum 101. Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M. SI. 102. Budiyono Saputro, S. Pd., M. Pd. 103. Fetria Eka Yudiana, M. Si. 104. Sukron Ma‟mun, S. HI., M. Si. 105. Taufikur Rahman, S. E., M. Si. 106. Eni Titi kusumawati, S, Pd., M. Pd. 107. Wiwin Kurniasari, S. E., M. Si., Akt 108. Sri Guno Najib C, S. Pd. I., M. A. 109. Sari Famularsih, S. Pd. I. M. A. 110. Rr. Dewi Wahyu M. S. S., M. Pd. 111. Imam Mas Arum, S. Pd. I., M. Pd. 112. M. Yusuf Khumaini, S. HI., M. H. 113. M. Farid Abdullah, S. Pd. I. 114. Wahidin, S. Pd. I., M. Pd. 115. Eva Palupi, S. Psi.
c
4. Rangkuman nama-nama karyawan STAIN Salatiga 1. Drs. Jumadi 2. Sudiyanto, S. H. 3. Diyah Rochati, S. E. 4. Umi Sahil, S. E. 5. Muzayin, S. Ag. 6. Tarmizi Agus, S. Ag. 7. Dra. Imaniarsih YH 8. H. Kardjan, S. Pd., M. M. 9. Supardi, S. Si., S. IPI. 10. Sutrisna, S. Si., S. IPI. 11. Mujib Sahli, S. Ag. 12. Heru Heriyanto, S. E. 13. Nidaul Hasanah, S. T. 14. Ifonilla Yenianti, S. PdI., S. IPI. 15. Dra. Astuti Sakdiyah, M. Pd. 16. Tatik Nurhasanah, S. E. 17. M. Abdul Haq, S. Ag., M. Si. 18. Hadi, S. H. 19. Muh. Amin, S. Ag. 20. Tejo, S. E. 21. Kusumo Yudha Saputro, S. E. 22. Wiji Sumarno, M. Hum. 23. Siti Mukaromah Fikriyah, S. PdI. 24. Siti Nur Rohmawati, S. E, 25. Siti Juwariyah, S. PdI. 26. Itmamudin, S. S. 27. Rina Wahyu Andari, S. PdI. 28. Muh. Muqtafin, A. Md. 29. Badrul Munir, S. PdI. 30. Handayani Malihatun, M. Si. 31. Bimo Haryo Setyoko, S. Kom. 32. Nur Wachid, S. E. 33. Ali Mahrus, S. E. 34. Badrodin, S. E. 35. Kurnia Ika Wardhani, S. E. 36. Siti Nurhayati Ning Rahayu, S. E. 37. Yusuf ismail, S. H. 38. Syarifuddin, S. Kom. 39. Moh. Khoirul Atok, S. Kom. 40. Tri Nuri Handayani, S. E. 41. Sularti Yuli Amintasih, S. Sos. 42. Fahrudin, S. HI. 43. Budi Setiyarini, A. Md. 44. Yayuk Kamalin, A. Md. 45. Himmi Naf‟an, S. E. ci
46. Abdullah 47. Mahfudh Rois, A. Md. 48. Tafsiri 49. Anida Rahmawati 50. Anni Purwanti 51. Argo Rosbiyantoro 52. Edi wiyono 53. Mudjianto 54. Haryono
cii