“HUBUNGAN PARTISIPASI AKTIF PADA KEGIATAN KEPRAMUKAAN TERHADAP DISIPLIN BELAJAR” Dosen Pembimbing : Dr. Khalimi. M.Ag
Disusun oleh : Fenita Anugrah 1112018300037
JURUSAN-PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 1437 H/2016 M
ABSTRAK Fenita Anugrah. NIM: 1112018300037, Judul Skripsi “Hubungan Partisipasi Aktif Pada Kegiatan Kepramukaan Terhadap Disiplin Belajar. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru MI/SD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X yaitu partisipasi Aktif pada kegiatan kepramukaan dengan Variabel Y yaitu Disiplin Belajar. Teknik penelitian yang digunakan pada peneliti ini adalah menggunakan metode Kuantitatif Korelasional, penelitian dilakukan di SD Islam Harapan Ibu, Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Sampel peneliti berjumlah 60 Siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa Angket, Observasi, Wawancara dan Studi Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Korelasi Product Moment Hasil perhitungan dengan hasil Koefisien Korelasi yang ditandai dengan nilai r sebesar 0,77 yang berarti menandakan bahwa terdapat hubungan yang baik antara partisipasi aktif kegiatan kepramukaan terhadap disiplin belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penelitian ini adanya Hubungan yang signifikan antara Partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan dengan Disiplin belajar siswa. Kata Kunci : Kegiatan Pramuka. Disiplin Belajar
v
ABSTRACT
Fenita Anugrah, NIM 1112018300037, and the essay’s chapter is “Hubungan Partisipasi Aktif Pada Kegiatan Kepramukaan terhadap Disiplin Belajar Siswa”.. The background from this research is education scouting is somehing so importent for national education in Indonesia, in each school in indonesia must there should be educational scouting. Because that part of the national strunggle. Behind the scout simpliccity of scout interchangebel delivier students on the value of norm trough from Dhasa Darma, so the aim of researcher from this research is to know is the realitionship between partisipation of scouting and dicipline student learning. Engenering for this research is kuantitatif mode, and the research at primary school of Harapan Ibu. And sample of this research is quesioner, Observation, Interview and study documents. And technical analysis of the data in this research is product moment correlation. Finally and research results from this research is 0,77 that the value of
“r”
the mind this research there was a
significant relationship between two variabels. Key Word : Parrtisipation of Scouting activity and Student Learning Discipline.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, tidak ada ungkapan yang Maha dahsyat, yang lebih indah, untuk diungkapkan selain rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT, sang pemilik taqdir. Yang memberikan nikmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sholawat salam selalu tercurahkan kepada junjungan mulia Nabi Muhammad SAW. Seorang revolusioner, sang pemimpin, sang pencerah bagi umat Islam. Banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penulisan skripsi ini, namun berkat kesungguhan hati kerja keras, dorongan dan juga bantuan berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Hambatan dan kesulitan tersebut ada yang tidak berguna (sia-sia), penulis akui semua itu menjadi pelajaran yang berharga. Selanjutnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, namun dengan adanya bimbingan dan arahan serta motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelasaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih sedakamdalamnya kepada pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada semia yang tercinta dan tersayang : 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya. MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sayri Hidayatullah. 2. Dr. Khalimi. M.Ag Ketua jurusan Pendidikan guru MI/SD Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Asep Ediana Latip. M. Pd Sekertaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Takiddin. M.Pd sebagai dosen Pembimbing akademik yang dengan kerja kerasnya dan sukarela membimbing penulis selama penulisan berlangsung.
vii
5. Dr. Khalimi M.Ag yang telah bersedia membimbing penulis sampai akhir. 6. Almarhumah Dra. Djunaidatul Munawwaroh. M.Ag yang telah menemani perjuangan penulis, walau hanya selama setengah perjuangan. 7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru MI/SD yang telah memberikan ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliahan. 8. Kepala Sekolah SD Islam Harapan Ibu Dr. Mahmudi beserta guru dan jajarannya yang telah memberikan izin untuk penelitian yang telah dilaksanakan. 9. Yang teristimewa untuk ayahanda M. Effendi Musa dan ibunda Masitoh Yang selalu memberikan cinta kasih, do’a, semangat serta restu kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Kakak dan adikku dan saudara-saudaraku yang selalu mendoakan dan memberi dukungan skripsi ini. 11. Teristimewa pula untuk yang tersayang Sahabat Aku rindu, Aida, Liya, Nopriadi, Rohayatun dan PGMI B 2012 yang selalu memberikan cinta, doa, dukungan dan pengorbanannya untuk membantu penulis dalam penulisan skripsi ini. 12. Untuk sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan PGMI 2012, dan seluruh teman-teman yang telah membantu dan terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan datu persatu tetapi tidak mengurangi rasa terimakasih penulis terhadap kalian semua. Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan kebaikan kepada kita semua. Amiin. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang membacanya. Amiin Ya rabbal’alamiin.
Jakarta, 11 Juni 2016 Penulis
Fenita Anugrah
viii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii SURAT PERSETUJUAN ............................................................................. iii SURAT KETERANGAN ............................................................................. iv ABSTRAK ..................................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 5 C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ................................... 5 D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6 BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 7 A. Deskripsi Teoritik ................................................................................ 7 1. Partisipasi Aktif ............................................................................. 7 a. Prinsip Partisipasi Aktif .......................................................... 9 b. Faktor yang mempengaruhi Partisipasi ................................... 11 c. Tahapan Partisipasi Aktif ........................................................ 13 d. Tipe Partisipasi Aktif .............................................................. 13 2. Organisasi Gerakan Pramuka ........................................................ 16 3. Konsep Dasar Kepramukaan ......................................................... 17 4. Pendidikan Kepramukaan ............................................................. 36 5. Disiplin Belajar ............................................................................ 40 a. Pengertian Disiplin .................................................................. 41 ix
b. Indikator Disiplin .................................................................... 42 c. Perlunya Disiplin ..................................................................... 43 d. Belajar ..................................................................................... 45 e. Teori dan Konsep Belajar Modern .......................................... 46 f. Pengertian Disiplin Belajar ..................................................... 49 g. Jenis Disiplin Belajar .............................................................. 51 h. Fungsi dan Tujuan Disiplin Belajar ........................................ 52 i. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar .......................... 54 j. Indikator Disiplin Belajar ........................................................ 55 B. Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................................... 57 C. Kerangka Berfikir ................................................................................ 58 D. Hipotesis Penelitian/ Pertanyaan Penelitian ........................................ 61 BAB III METODELOGI PENELITIAN .................................................... 62 A. Tempat dan Waktu Penlitian ............................................................... 62 B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................. 63 C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 63 D. Tehnik Pengumpulan Data .................................................................. 64 E. Tehnik Analisis Data ........................................................................... 70 F. Hipotesis Statistik dan Pengujian Statistik .......................................... 74 BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 75 A. Deskripsi Data ..................................................................................... 75 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 75 2. Realita Kegiatan Kepramukaan di SDI Harapan Ibu .................... 80 3. Realita Disiplin Belajar Siswa di SDI Harapan Ibu ...................... 92 4. Laporan Hasil Wawancara ............................................................ 104 5. Laporan Hasil Observasi ............................................................... 106 B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ................... 107 C. Temuan Penelitian ............................................................................... 109 D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian ......................................... 109
x
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 111 A. Kesimpulan ......................................................................................... 111 B. Implikasi .............................................................................................. 111 C. Saran .................................................................................................... 112 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 113 LAMPIRAN
xi
Daftar Tabel
1. Tabel 2.1. Tipe Partisipasi Aktif .............................................................. 13 2. Tabel 2.2 Bagan Hubungan Variabel X dan Y ........................................ 56 3. Tabel 3.1. jadwal Kegiatan Penelitian ...................................................... 58 4. Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara ................................................................ 61 5. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................................. 63 6. Tabel 3.4 Pedoman Observasi .................................................................. 66 7. Tabel 3.5 Tabel Intreprestasi Nilai r ........................................................ 69 8. Tabel 4.1 Tabel Data Sarana dan Prasarana ............................................. 72 9. Tabel 4.2 Tabel Data Pendidik ................................................................. 75 10. Tabel 4.3 Tabel Data Siswa ..................................................................... 78
xii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Ketika bangsa Indonesia bersepakat untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tangal 17 Agustus 1745, para bapak pendiri bangsa menyadari bahwa paling tidak ada tiga tantangan besar yang harus dihadapi. Pertama, adalah mendirikan negara yang bersatu dan berdaulat, kedua, adalah membangun bangsa dan ketiga, adalah membangun karakter.1 Karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan setiap akibat dari keputusannya. Meminjam
Inpres no. 1 tahun 2010 tentang percepatan
pembangunan nasional yang terdiri dari 14 bidang yang menjadi prioritas pembangunan nasional, dan salah satunya adalah masalah dalam Pendidikan karakter.2 Jika berbicara tentang persoalan karakter akan berhubungan dengan nilai luhur dari kebudayaan yang mampu membangun karakter bangsa. Pendidikan karakter terkait dengan tiga aspek dalam pendidikan sekolah yaitu aspek Kognitif, Psikomotorik dan Afektif. Nilai karakter menjadi penting untuk diinternalisasikan dalam pendidikan untuk membangun kepribadian anak. Selain itu sikap juga internalisasikan dengan
nilai-nilai
moral
dan kebudayaan dalam
pembentukan karakter peserata didik. Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
no. 20
tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk 1
Mukhlas samani dan Hariyanto, Pendidikan Karakter, ( Bandung: Rosda, 2011).
Hlm. 1 2
Instruksi Presiden no 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional.
1
2
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat bangsa dan negara.3 Pendidikan bukan sekedar mentransfer pengetahuan dan keterampilan tetapi juga berkaitan dengan menumbuhkan aspek Afektif di sekolah. Terdapat sejumlah nilai karakter yang harus ditanamkan dan dibiasakan di jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Dari beberapa banyak sikap yang dapat menumbuhkan nilai karakter di antaranya adalah sikap Disiplin menjadi sikap positif yang paling penting dibiasakan dan ditumbuhkan di sekolah, dalam hal ini yang paling penting adalah disiplin dalam belajar, karena Disiplin belajar merupakan faktor yang sangat penting di setiap sekolah menjadi tantangan dan tugas berat bagi guru untuk mengajarkan dan menerapkannya pada anak didik. Sejak diberlakukannya Kurikulum Nasioanal atau Kurikulum 2013, Kepramukaan atau Pendidikan Pramuka merupakan kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh peserta didik, karena pendidikan kepramukaan memiliki fungsi dan tujuan yang penting. Dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka Bab. IV Bag. I Pasal 8 ayat 2 dijelaskan bahwa: “Pendidikan kepramukaan merupakan proses pendidikan yang praktis, di luar sistem pendidikan sekola dan di luar sistem pendidikan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, agar terbentuk kepribadian dan watak yang berakhlak mulia, mandiri, cinta tanah air, serta memiliki keckapan hidup”.4 Adapun fungsi dari pendidikan kepramukaan ialah sebagai wadah pendidikan non formal Gerakan Pramuka menggunakan Prinsip dasar 3
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasioanal no. 20 tahun 2003.
4
Anggaran Rumah Tangga ( ART Bag. I Pasal 8 ayat 2 Pramuka Bab ) Gerakan. IV.
3
metodik Kepramukaan. Proses pendidikan kepramukaan pada hakekatnya berbentuk kegiatan yang menarik yang mengandung unsur pendidikan, bertujuan pendidikan, dilandasi nilai-nilai pendidikan dilaksanakn di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di luar lingkungan sekolah, dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan.5 Dan tujuan yang paling terpenting adalah melalui kegiatan kepramukaan dapat membentuk sikap disiplin pada diri peserta didik, dengan senantiasa mengikuti kegiatan pramuka dengan aktif dan partisipatif. Sikap disiplin yang harus menjadi contoh terbaik adalah pada proses pembelajaran dan belajar baik belajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Karena disiplin merupakan kegiatan yang melahirkan sikap positif serta kebiasaan sebagai penunjang suksesnya proses belajar dan menjadikan peserta didik mencapai prestasinya. Untuk mencapai prestasi belajarnya siswa juga memerlukan partisipasi aktif dari dirinya sendiri, karna Partisipasi menunjukkan pada partisipasi aktif dari siswa pada level ini siswa tidak hanya hadir dan memperhatikan, tetapi juga memberikan reaksi. Hasil belajar pada level ini menekankan pada kesiapan dalam memberikan respon. Seperti membaca materi dan bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh peserta didik.6 Dengan masalah kedisiplinan adanya kegiatan pramuka diharapkan menjadi wadah bagi menumbuhkan dan menerapkan sikap disiplin dan bisa diterapkan pada saat kegiatan belajar-mengajar di kelas. Namun, realita yang terjadi di SD Islam Harapan Ibu Jakrta Selatan, dampak atau pengaruh dari kegiatan kepramukaan di sekolah tersebut belum menunnjukan adanya dampak positif terhadap kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas khususnya.
5
Ibid. Zaim, Hisyam. Dkk, Disain Pembelajaran di Perguruan Tinggi), ( Yogyakarta : CTSD, 2002), hlm. 68 6
4
Kurangnya partisipasi aktif siswa di SD Islam Harapan Ibu dalam mengikuti kegiatan kepramukaan. Menurut koordinator kepramukaan yang didapat informasi dari hasil wawancara nilai dalam mengukur partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan yaitu Dari absensi daftar hadir siswa, yang telah di ambil data kehadiran mereka setiap mereka menghadiri latihan kepramukaan. Sedangkan Kurang efektifnya program dan kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu menurut guru koordinator Pramuka Yaitu bisa dilihat dari kualitas Waktu, kulitas Pembina, dan Kegiatan Pramuka pada setiap latihan kepramukaan, yaitu keadaaan dan kualifikasi pelatihan kepramukaan yang belum maksimal.7 Kurangnya kualitas pembina atau pelatih pramuka di SD Islam Harapan Ibu dalam Kegiatan kepramukaan dari hasil wawancara yaitu dapat dilihat dari kurangnya pelatih dan sikap keaktifan pelatih dalam membina latihan pramuka siswa. Selain daripada hal yang di atas maka ada faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan kepramukaan yaitu sarana dan prasarana. Di sekolah tempat penelitian terlihat Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang keberhasilan pendidikan kepramukaan di sekolah. Hal ini ditandai dengan sanggar pramuka yang baru dibuat dan belum ada alatalat pramuka yang mendukung keberhasilan kegiatan pramuka untuk mengundang partisipasi siswa. Kondisi seperti yang dikemukakan di atas, tentu memunculkan permasalahan-permasalahan
yang
menarik
untuk
diteliti,
apakah
pendidikan kepramukaan berpengaruh pada sikap disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran?. Apakah siswa yang menjadi anggota pramuka dapat memberikan sikap yang lebih baik dari teman-temannya yang lain? Apakah pendidikan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan 7
Wawancara Langsung dengan Koordinator Kepramukaan oleh Ibu Rani Wijaya, pada 12 Maret, 2016.
5
telah terlaksana dengan baik dan efektif? Bagaimanakah peranan dan partisipasi guru-guru di SD Islam Harapan Ibu dalam menyukseskan program kegiatan kepramukaan? dan Apakah dengan berpartisipasi aktif pada pramuka siswa dapat bersikap disiplin saat belajar? Untuk mengetahui
semua
persoalan
tersebut,
maka
peneliti
bermaksud
mengadakan penelitian Kausal Komparatif yang dikemas dalam sebuah judul “ Hubungan Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka Terhadap Disiplin Belajar “ di SD Islam Harapan Ibu.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditemukan beberapa permasalahan, yaitu: 1. Kurangnya partisipasi aktif siswa di SD Islam Harapan Ibu dalam mengikuti kegiatan kepramukaan. 2. Kurang efektifnya program dan kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu. ( Waktu, kulitas Pembina, dan Kegiatan Pramuka). 3. Kurangnya kualitas pembina atau pelatih pramuka di SD Islam Harapan Ibu dalam Kegiatan kepramukaan. 4. Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang keberhasilan pendidikan kepramukaan di sekolah. 5. Kurangnya sikap disiplin belajar siswa di SD Islam Harapan Ibu.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut yang tertuang dalam penelitian dengan judul “ Adakah Hubungan Partisipasi aktif siswa di SD Islam Harapan Ibu pada kegiatan kepramukaan dengan disiplin belajar”? Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari beberapa pertanyaan berikut. 1.
Bagaimana proses kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu?
2.
Bagaimana partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu?
6
3.
Adakah Hubungan Partisipasi aktif siswa di SD Islam Harapan Ibu dengan disiplin belajar siswa di kelas?
4.
Bagaimana proses disiplin belajar siswa SD Islam Harapan Ibu ?
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mendeskripsikan proses dan program kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu-Jakarta Selatan.
2.
Mendeskripsikan bagaimana partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu
3.
Memaparkan bagaimana proses disiplin belajar siswa SD Islam Harapan Ibu.
4.
Mendeskripsikan dan menguraikan Hubungan Partisipasi aktif siswa pada kegiatan pramuka dengan disiplin belajar siswa di luar/di dalam kelas.
E. Manfat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, terutama : 1.
Bagi kepala sekolah dan khususnya bagi guru kelas dalam memperhatikan dan meningkatkan disiplin siswa dalam belajar khususnya di dalam kelas.
2.
Bagi
pembina
pramuka
dalam
meningkatkan
kualitas
dan
efektifitasnya dalam mendidik siswa pada pendidikan kepramukaan. 3.
Bagi peneliti lain agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam meneliti/mengkaji kegiatan kepramukaan yang ada di lingkungan sekolah secara luas.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik 1. Partisipasi Aktif Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Participation” adalah pengambilan bagian atau pengikut sertaan yang terdapat pada Suryosubroto dalam bukunya. Kemudian Menurut Keit Davis dalam Suryosubroto menyatakan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang untuk pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab didalamnya. Partisipasi didefinisikan baik seskriftif maupun normative, terutama harus menekankan bahwa segala perkembangan masyarakat dan pembangunan masyarakat merupakan proses yang hanya bisa berhasil jika dijalankan bukan saja bagi tetapi juga bersama dan dengan oleh rakyat sendiri.1 Partisipasi atau responding ditunjukan pada ikut sertanya siswa secara aktif dalam mengikuti kegiatan belajar, tidak hanya hadir dan memperhatikan tetapi juga ikut memberi respon. Seperti membaca dan mempraktekkan materi dalam pembelajaran. Adapaun level yang lebih tinggi dari kategori ini ialah apa yang disebut dengan Minat.2 Adanya minat atau kemauan untuk berbuat sesuatu pastinya dengan bantuan motivasi. Karna dalam proses belajar sangat dibutuhkan motivasi. Karna menururt Sardiman dalam bukunya menyatakan “ Motivation is an Essensial conditioning of Learning”. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi yang diberikan,
1
Johanes Muller, Perkembangan Mayarakat Lintas ilmu, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 256. ( Skripsi Ummu salamah) 2 Zaim, Hisyam. Dkk, Disain Pembelajaran, ( Yogyakarta: CTSD, 2002), h. 68
7
8
akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya seorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukkan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Jika dilihat dari pengaruh dan fungsi yang sangat besar dari sebuah motivasi, maka bisa diambil kesimpulan bahwa seorang anak akan melakukan semua kegiatan dalam maupun luar kelas dalam belajar secara partisipasi aktif maka akan sangat dipengaruhi oleh motivasi yang kuat dari kegiatan tersebut maupun dari seorang guru. Hoofsteed menyatakan “partisipasi merupakan turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan dalam suatu kegiatan, peran serta aktif atau proaktif dalam suatu kegiatan”. (online).3 Menurut Devi Hairani mengutip dari Slamet dalam bukunya menyatakan “partisipasi merupakan suatu bentuk keterlibatan dan keikutsertaan secara aktif dan sukarela dalam suatu kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan bersama”.4 Menurut Effendi, partisipasi ada dua bentuk, yaitu partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal. Partisipasi vertikal adalah suatu bentuk kondisi tertentu dalam masyarakat yang terlibat di dalamnya atau mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan mana masyarakat berada sebagai posisi bawahan.
3
http://suniccome.50webs.com/32konsep pembelajaran partisipasi.pdf. diakses pada 2910-2015. Pukul. 19.35. 4 http://www.google.com tanggal 29Oktober 2015
9
Partisipasi horizontal adalah dimana masyarakatnya tidak mustahil untuk
mempunyai
prakarsa
dimana
setiap
anggota/kelompok
masyarakat berpartisipasi secara horizontal antara satu dengan yang lainnya, baik dalam melakukan usaha bersama, maupun dalam rangka melakukan kegiatan dengan pihak lain. menurut Effendi sendiri, tentu saja partisipasi seperti ini merupakan tanda permulaan tumbuhnya masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri. a. Prinsip-prinsip partisipasi5 Sebagaimana tertuang dalam Panduan Pelaksanaan Pendekatan Partisipati
yang
disusun
oleh
Departement
for
International
Development (DFID) (dalam Monique Sumampouw, 2004: 106-107) adalah: 1) Cakupan : Semua orang atau wakil-wakil dari semua kelompok yang terkena dampak dari hasil-hasil suatu keputusan atau proses proyek pembangunan. Kesetaraan dan kemitraan (Equal Partnership): Pada dasarnya setiap orang mempunyai keterampilan, kemampuan dan prakarsa serta mempunyai hak untuk menggunakan prakarsa tersebut terlibat dalam setiap proses guna membangun dialog tanpa memperhitungkan jenjang dan struktur masing-masing pihak. 2) Transparansi : Semua pihak harus dapat menumbuh kembangkan komunikasi dan iklim berkomunikasi terbuka dan kondusif sehingga menimbulkan dialog. Kesetaraan kewenangan (Sharing Power/Equal Powership): Berbagai pihak yang terlibat harus dapat menyeimbangkan distribusi kewenangan dan kekuasaan untuk menghindari terjadinya dominasi. Kesetaraan Tanggung Jawab (Sharing Responsibility : Berbagai pihak mempunyai tanggung jawab yang jelas dalam setiap proses 5
https://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi. diakses pada 9 November 2015. Pukul 12.15
WIB
10
karena
adanya
kesetaraan
kewenangan
(sharing
power)
dan
keterlibatannya dalam proses pengambilan keputusan dan langkahlangkah selanjutnya. Pemberdayaan (Empowerment : Keterlibatan berbagai pihak tidak lepas dari segala kekuatan dan kelemahan yang dimiliki setiap pihak, sehingga melalui keterlibatan aktif dalam setiap proses kegiatan, terjadi suatu proses saling belajar dan saling memberdayakan satu sama lain. 3) Kerjasama : Diperlukan adanya kerja sama berbagai pihak yang terlibat untuk saling berbagi kelebihan guna mengurangi berbagai kelemahan
yang
ada,
khususnya
yang
berkaitan
dengan
kemampuan sumber daya manusia. Dalam prinsip partisipasi aktif pada Pembelajaran ada beberapa prinsip yaitu: 1) Prinsip Feedback (Umpan Balik) : merupakan suatu bagian penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Umpan balaik adalah informasi yang diberikan kepada siswa mengenai keberhasilan atau
kekurangan
dalam
belajar.
Umpan
balik
sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. 6 Dari pembahasan di atas dapat peneliti simpulkan yang menjadi prinsip partisipasi adalah cakupan atau perwakilan dari semua perwakilan, transparasi atau semua wakil dapat mengetahui tujuan dari kegiatan pramuka yang dilaksanakan, kerjasama
atau saling membagi bersama
tentang kelebihan dan kelemahan.
6
http://Nurhibatullah.blogspot.co.id/2013/12/penerapan-prinsip-belajar-akanlebih.html. Diakses 22 mei 2016. Jam 06.04.
11
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi7 Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam suatu program, sifat faktor-faktor tersebut dapat mendukung suatu keberhasilan program namun ada juga yang sifatnya dapat menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell dalam
buku
Ross
yang tumbuh dalam
pada
tahun
masyarakat
1967
mengatakan
dipengaruhi
oleh
partisipasi
banyak faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu: 1) Faktor Pendidikan Faktor pendidikan berpengaruh pada prilaku seseorang dalam menerima dan menolak suatu perubahan yang dirasakan baru. Seseorang yang berpendidikan cenderung lebih mampu banyak menerima inovasi. Seseorang yang mempunyai derajat pendidikan mempunyai kesempatan yang lebih besar dalam menjangkau sumber informasi. Oleh karena itu orang yang memiliki derajat pendidikan yang tinggi lebih akan tertanam sikap ingin tahu. 2) Faktor Penghasilan Factor penghasilan merupakan indikator status ekonomi seseorang. Seseorang yang memiliki status ekonomi yang tinggi cenderung pada umumnya memiliki status sosial yang tinggi pula. Pengaruh ekonomi jika diukur dalam besarnya kontribusi dalam kegiatan pembangunan ada kecenderungan lebih besar kontribusi berupa tenaga. 3) Faktor pekerjaan Anggota Masyarakat Dalam hubungannya partisipasi orangtua siswa dalam membantu pengembangan proses pembelajaran pada tahapan pelaksanaan. Faktor 7
Rini Wulandari, “Meningkatkan partisipasi Aktif dan hasil belajar dalampembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui penerapan metode kooperatif tipe STAD di SMP 8 Yogyakarta. Skripsi Rini Wulandari Pendidikan kewarganegaraan dan hukum. Universitas Negeri Yogyakarta. 2010.
12
penghasilan mempunyai peranan, karena untuk melaksanakan inovasi membutuhkan banyak modal yang sifatnya lebih intensif. 4) Usia Faktor usia merupakan faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya. 5) Jenis kelamin Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur” yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang semakin baik. 6) Pendidikan Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap dapat memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat. 7) Pekerjaan dan penghasilan Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang
akan
menentukan
berapa
penghasilan
yang
akan
diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang baik dan mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Pengertiannya bahwa untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan, harus didukung oleh suasana yang mapan perekonomian.
13
8) Lamanya tinggal Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya
berinteraksi
dengan
lingkungan
tersebut
akan
berpengaruh pada partisipasi seseorang. Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut. c. Tahapan-tahapan Partisipasi8 1) Tahap
perencanaan.
Keikutsertaan
seseorang
dalam
musyawarah penentuan program, identifikasi, dan masalah ataupun formula suatu rangkaian kegiatan/program. 2) Tahap
Pelaksanaan.
Keikut
sertaan
seseorang
dalam
pelaksanaankegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya. 3) Tahapan Pelembagaan Program. Proses keikutsertaan siswa dalam merancang suatu kegiatan/Program. 4) Tahap monitoring dan Evaluasi. Keikutsertaan seseorang dalam pengawasan dan evaluasi suatu program/kegiatan. Pada partisipasi ini terdapat 4 tahap, dan pada tahap satu dengan tahap yang lainnya saling berhuungan agar tercapainya suatu tujuan pembelajara, kegiatan ataupun program. d. Tipe Partisipasi Tabel 2.1 Tipologi
Karakteristik
Partisipasi pasif/
(1) Masyarakat berpartisipasi dengan cara diberitahu apa
8
Ummu Salamah. “Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi ibu Rumah Tangga dalam Pemberdayaan Lingkungan Melalui Kegiatan Daur ulang Sampah Anorganik” Skripsi Ummu Salamah jurusan pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu dakwah dan komunikasi UIN Jakarta, 2014.
14
manipulatif
yang sedang atau telah terjadi; (2)
Pengumuman
sepihak
pelaksana proyek
tanpa
oleh
manajemen
memperhatikan
atau
tanggapan
masyarakat; (3) Informasi yang dipertukarkan terbatas pada kalangan profesional di luar kelompok sasaran. (1) Masyarakat berpartisipasi dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan
seperti
dalam
kuesioner atau sejenisnya;
Partisipasi dengan cara memberikan
penelitian
(2) Masyarakat tidak punya kesempatan untuk terlibat dan memengaruhi proses penyelesaian;
informasi (3)
Akurasi
hasil
penelitian
tidak
dibahas
bersama
masyarakat. (1) Masyarakat berpartisipasi dengan cara berkonsultasi; (2) Orang luar mendengarkan dan membangun pandanganpandangannya sendiri untuk kemudian mendefinisikan permasalahan dan pemecahannya, dengan memodifikasi Partisipasi melalui konsultasi
tanggapan-tanggapan masyarakat; (3) Tidak ada peluang bagi pembuat keputusan bersama; (4) Para profesional tidak berkewajiban mengajukan pandangan-pandangan masyarakat (sebagai masukan) untuk ditindak lanjuti. (1) Masyarakat berpartisipasi dengan cara menyediakan
Partisipasi untuk insentif materil
sumber daya seperti tenaga kerja, demi mendapatkan makanan, upah, ganti rugi, dan sebagainya; (2) Masyarakat tidak dilibatkan dalam eksperimen atau
15
proses pembelajarannya; (3) Masyarakat tidak mempunyai andil untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat insentif yang disediakan/diterima habis. (1) Masyarakat berpartisipasi dengan membentuk kelompok untuk
mencapai tujuan yang
berhubungan
dengan
proyek; Partisipasi
(2)
Pembentukan
kelompok
(biasanya)
setelah
ada
keputusan-keputusan utama yang disepakati;
fungsional
(3) Pada awalnya, kelompok masyarakat ini bergantung pada pihak luar (fasilitator, dll) tetapi pada saatnya mampu mandiri. (1) Masyarakat berpartisipasi dalam analisis bersama yang mengarah pada perencanaan kegiatan dan pembentukan lembaga sosial baru atau penguatan kelembagaan yang telah ada; (2) Partisipasi ini cenderung melibatkan metode inter-disiplin Partisipasi
yang mencari keragaman perspektif dalam proses belajar
interaktif
yang terstruktur dan sistematik; (3) Kelompok-kelompok masyarakat mempunyai peran kontrol atas keputusan-keputusan mereka, sehingga mereka
mempunyai
andil
dalam
seluruh
penyelenggaraan kegiatan. (1) Self mobilization
Masyarakat mengambil inisiatif secara
berpartisipasi
dengan
bebas
(tidak
dipengaruhi/ditekan pihak luar) untuk mengubah sistemsistem atau nilai-nilai yang mereka miliki;
16
(2) Masyarakat mengembangkan kontak dengan lembagalembaga lain untuk mendapatkan bantuan-bantuan teknis dan sumberdaya yang dibutuhkan; (3) Masyarakat memegang kendali atas pemanfaatan sumber daya yang ada.
Dari beberapa pernyataan di atas dapat peneliti ambil kesimpulan bahwa partisipasi mengikut sertakan jasmani dan rohani dalam suatu kegiatan. Dan apabila kita kaitkan dengan partisipasi belajar yaitu keikutsertaan secara aktif dan sukarela dalam mengikuti kegiatan pembelajaran supaya mendapat kepandaian. Siswa yang berpartisipasi dalam belajar akan mudah menangkap dan memahami isi dari materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga dapat memacu prestasi belajar siswa menjadi lebih baik. Dalam penelitian ini yang peneliti maksud adalah partisipasi aktif siswa pada kegiatan Kepramukaan di Sekolah pada Kegiatan Ekstrakurikuler. Yaitu dengan giat dan semangat serta aktif dalam mengikuti berbagai macam materi dalam Kepramukaan.
2. Pengertian Organisasi Gerakan Pramuka Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, ideailisme, kepribadian dan budi pekerti yang luhur. Bila membicarakan pembinaan mengandung pengertian suatu usaha yang dilaksanakan dengan sadar, berencana, teratur dan terarah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap, keterampilan subyek didik dengan tindakan-tindakan pengarahan, bimbingan pengawasan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Usaha
17
peningkatan dan pembinaan organisasi gerakan pramuka perlu diperhatikan fungsinya sehingga benar-benar mampu menjadi wadah pembimbingan generasi muda melalui pendidikan kepramukaan yang ada di sekolah. Organisasi gerakan pramuka merupakan satu-satunya wadah organisasi kepanduan yang sah di sekolah. Organisasi gerakan pramuka sebagai suatu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah merupakan bagian integral dari kehidupan sekolah, sehingga keberadaannya diharapkan mampu mendukung terwujudnya sekolah sebagai Wawasan Wiyata Mandala. Dalam menumbuhkembangkan organisasi gerakan pramuka adalah menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua dan masyarakat. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III, kegiatan ekstrakurikuler
merupakan
perangkat
(supplement dan complements) kurikulum dan
dituangkan dalam rencana
kerja
yang
operasional perlu
disusun
tahunan dan kalender
pendidikan sekolah. Dalam kurikulum 2013 pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib di Sekolah. 3. Konsep Dasar Kepramukaan9 a. Sejarah Kepramukaan Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti kaum muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiri penggunaan istilah “Pramuka” baru resmi digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinya telah ada sejak jaman penjajahan Belanda dengan nama kepanduan. Gagasan kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia yang pada masa itu merupakan daerah jajahan Hindia-Belanda
9
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III. Sumber bahan: Kepramukaan, bahan Implementasi kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah
18
(Nederlands OOst Indie), dengan mendirikan Nederland Indischie Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu HindiaBelanda. b. Sejarah Kepramukaan di Indonesia Gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktu singkat menyebar
ke
berbagai
negara
termasuk
Belanda. Di belanda
gerakan pramuka dinamai Padvinder. Pada masa itu Belanda yang menguasai Indonesia membawa gagasan itu ke Indonesia. Akhirnya mereka mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan PanduPandu Hindia Belanda). Setelah sumpah Pemuda kesadaran nasional juga semakin meningkat, maka pada tahun 1930 berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada tahun 1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia). Pada
masa
pendudukan
Jepang
di
Indonesia organisasi
Kepanduan dilarang, maka banyak dari tokoh Pandu yang beralih dan memilih masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA. Setelah proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi kepanduan yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 dan menjadi
satu-satunya
organisasi kepanduan. Pada
tahun
1961
organisasi kepanduan di Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan
dan terhimpun
dalam
3
federasi
organisasi
yaitu
IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan kelemahan
Kepanduan
terpecah-pecah
Puteri akhirnya
Indonesia). ketiga
Sadar
akan
federasi
yang
19
menghimpun bergabung menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Sejarah pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961. Hal tersebut didasarkan pada Keppres RI No.112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961. Peringatan hari Pramuka diperingati pada setiap tanggal 14 Agustus dikarenakan pada tanggal 14 Agustus 1961 adalah hari dimana Gerakan Pramuka diperkenalkan di seluruh Indonesia, sehingga ditetapkan sebagai hari Pramuka yang diikuti dengan pawai besar. Pendirian gerakan ini pada tanggal 14 Agustus 1961 sedikit banyak diilhami oleh Komsomol di Uni Soviet. Sebelumnya presiden juga telah melantik Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari.
c. Pengertian dan Dasar Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan
asal-usul,
ras,
suku
dan
agama,
yang
menyelenggarakan kepramukaan melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka. Berdasarkan
pengertian
itu
sekolah
hendaknya
menyelenggarakan kepramukaan sebagai proses pendidikan yang menyenangkan bagi anak muda, dibawah tanggungjawab anggota dewasa, yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar dan metode pendidikan tertentu.
e. Dasar Kegiatan Pramuka Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukum diatur berdasarkan:
20
1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka 2) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka 3) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun
1961 Tentang
Penganugerahan
Pandji
kepada
Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda karana 4) Keputusan
Presiden
Republik
Indonesia
Nomor
24
tahun 2009 Tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka 5) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203
tahun 2009 Tentang Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka. Landasan Hukum Gerakan Pramuka merupakan landasan gerak setiap aktifitas
dalam
manajemen Gerakan
menjalankan
tatalaksana organisasi
Pramuka diantaranya dituangkan
dan dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. a) Faktor–faktor
penyusunan Anggaran
Dasar
dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 24 Tahun 2009 dan SK Kwarnas 203 Tahun 2009) ialah : ( 1) Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur material maupun spiritual, dan beradab. (2) Kesadaran
bertanggung jawab
atas
kelestarian
Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. (3) Upaya pendidikan
bagi kaum muda melalui kepramukaan
dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda dalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan keutuhan :
21
(a) Negara Kesatuan Republik Indonesia (b) Ideologi Pancasila (c) Kehidupan rakyat yang rukun dan damai (d) Lingkungan hidup di bumi nusantara b) Fungsi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, sebagai : (a) Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan Gerakan Pramuka. (b) Pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan.
a) Struktur Organisasi Pramuka Penyajian
diagram
organisasi
Pramuka
diharapkan
dapat
memberikan gambaran untuk memperjelas kedudukan kepala sekolah sebagai ketua majelis pembimbing gugus depan (Ka mabigus) pada tingkat satuan pendidikan dalam sistem kepramukaan pada tingkat Nasional.
Di samping
kewenangan
ini
diagram
memberikan
gambar
alur
dan tanggung jawab yang dipikul pada setiap level
organisasi dengan fokus utama meningkatkan mutu kompetensi seluruh siswa khususnya dalam kegiatan kepramukaan secara Nasional. Posisi kepala sekolah sebagai ka mabigus yang bertanggung jawab atas efektifnya program kepramukaan pada tingkat satuan pendidikan dalam kerangka struktur nasional kepramukaan.
b) Jenis dan Tujuan Kegiatan Pramuka Pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler di sekolah dasar sampai Permendikbud
dengan
sekolah
No.81A Tahun
menengah, mengacu
pada
2013. Di samping itu terdapat
pengaturan dalam Undang Undang Nomor 12 Tahun 2010, yang mengatur penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. Dalam implmentasi kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan dapat diimplementasikan dalam 3 model, yaitu: (1)
22
Sistem Blok yang dilaksanakan pada awal masuk sekolah; (2) Sistem Aktualisasi, proses pembelajaran setiap Mata Pelajaran ke dalam Pendidikan Kepramukaan; dan (3) Sistem Reguler bagi peserta didik yang memiliki minat serta ketertarikan menjadi anggota pramuka. Sebagai ka mabigus kepala sekolah perlu menggerakan kegiatan ekstrakurikuler keparmukaan dalam tiga divisi kegiatan, yaitu system blok,
pendidikan
wajib
kepramukaan,
dan
kegiatan
ekstrakurikuler kepramukaan. Ketiga model tersebut dikembangkan untuk menjamin seluruh siswa mengikuti pendidikan kepramukaan dan menjamin kegiatan pramuka reguler sebagai kegiatan yang diikuti dengan dasar sukarela. Kegiatan wajib untuk seluruh siswa adalah kegiatan ekstra pendidikan wajib kepramukaan. Berdasarkan materi yang dikembangkan oleh tim Balitbang tentang Pedoman pelaksanaan kepramukaan, dijelaskan sebagai berikut: (1) Sistem Blok Penyelenggaraan
pendidikan
kepramukaan
melalui
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem blok
adalah bentuk
kegiatan
pendidikan
kepramukaan
yang
dilaksanakan pada awal peserta didik masuk di satuan pendidikan. Sistem blok ini dilakukan dengan alokasi waktu 36 jam pelajaran karena sifatnya baru pengenalan. Sistem blok ini merupakan “Kursus Orientasi Kepramukaan bagi peserta didik” sesuai tingkatan dan usianya. Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem blok dilakukan dengan menggunakan modul, sehingga setiap pendidik dapat
mengajarkan
pendidikan
kepramukaan.
Pendidik
yang
menyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan.
23
Aktivitas Sistem Blok diantaranya : (a) Dilaksanakan pada awal tahun pelajaranUntuk kelas Is.d VI SD, kelas VII s.d. IX dan kelas X s.d. XII SMA/SMK. (b) Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs danSMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam Tujuan Sistem Blok, Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem blok adalah: a) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan dan menantang kepada seluruh peserta didik pada awal masuk lembaga pendidikan. b) Meningkatkan kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga dan Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang, Penegak dan Pandega. (2) Sistem Aktualisasi Penyelenggaraan
pendidikan
kepramukaan
melalui
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan system Aktualisasi adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan. Sistem
penyelenggaraan
pendidikan
kepramukaan
system
Aktualisasi dilakukan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan. Oleh karena itu pendidik harus terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan pendidikan kepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya
telah
mengikuti
Orientasi
Pendidikan
24
Kepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Aktivitas Sistem Aktualisasi Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit. Kegiatan sistem Aktualisasi merupakan
kegiatan
Latihan Ekstrakurikuler
Pramuka. Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka dan Pembina Pramuka serta dapat dibantu
oleh
Pembantu
Pembina
(Instruktur
Muda/Instruktur
Pramuka). Tujuan Sistem Aktualisasi, Tujuan
pelaksanaan
pendidikan
kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem Aktualisasi adalah: a) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan dan menantang kepada seluruh peserta didik. b) Media Aktualisasi kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan. c) Meningkatkan
kompetensi
(nilai-nilai
dan
keterampilan)
peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga dan Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia Penggalang, Penegak dan Pandega. (3) Sistem Reguler Penyelenggaraan
pendidikan
kepramukaan
melalui
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem reguler
adalah bentuk
dilaksanakan
kegiatan
pendidikan
kepramukaan
yang
pada Gugus depan (Gudep) yang ada di satuan
pendidikan dan merupakan kegiatan pendidikan kepramukaan secara utuh. Oleh
karena
itu apabila satuan pendidikan memilih sistem
reguler dan belum memiliki Gudep, maka harus terlebih dahulu
25
menyiapkan
sistem
pengelolaan pendidikan kepramukaan melalui
Gudep. Aktivitas Sistem Reguler yaitu Bersifat sukarela sesuai dengan bakat dan minat peserta didik Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan atau gugus satuan pendidikan. Pembina
kegiatan
adalah
Guru
Kelas atau Guru
Mata
pelajaran selaku Pembina Pramuka dan atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka) yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD). Tujuan Sistem Reguler diantaranya yaitu: Tujuan pendidikan adalah
kepramukaan
meningkatkan
melalui
pelaksanaan
ekstrakurikuler sistem
kompetensi
(nilai-nilai
reguler
dan keterampilan)
peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki minat dan ketertarikan sebagai anggota pramuka, melalui Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia Penggalang,Penegak dan Pandega.
e. Fungsi Kegiatan Pramuka Mengacu Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan bahwa fungsi
kegiatan
ekstrakurikuler
ekstrakurikuler
pada satuan
Pramuka
pendidikan
adalah
Kegiatan
memiliki
fungsi
pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir yaitu: 1) Fungsi
pengembangan,
ekstrakurikuler berfungsi personal
untuk
untuk
peserta didik
pengembangan
yaitu bahwa
melalui
potensi,
pembentukan
mendukung
karakter
kegiatan perkembangan
perluasan
dan pemberian
minat,
kesempatan
dan pelatihan kepemimpinan.
26
2) Fungsi
sosial,
berfungsi untuk
yaitu bahwa
kegiatan
mengembangkan
ekstrakurikuler
kemampuan
dan
rasa
tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan peserta
didik
praktek
kesempatan
untuk memperluas
keterampilan
kepada
pengalaman
sosial,
sosial, dan internalisasi nilai moral dan
nilai sosial. 3) Fungsi
rekreatif,
dilakukan dalam
yaitu bahwa suasana
kegiatan
rileks,
menggembirakan,
menyenangkan sehingga menunjang peserta
didik. Kegiatan
ekstrakurikuler
proses
dan
perkembangan
ekstrakurikuler
harus
dapat
menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik. 4) Fungsi
persiapan
karir,
ekstrakurikuler berfungsi
untuk
yaitu bahwa
kegiatan
mengembangkan
kesiapan
karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.
f. Peran dan Fungsi Mabigus Majelis Pramuka
Pembimbing
adalah
suatu
badan
dalam
Gerakan
yang mendukung pelaksanaan tugas Gerakan Pramuka
dengan cara member bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material dan finansial kepada Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir
Cabang,
Kwartir Ranting,
dan Gugus depan Gerakan
Pramuka. 2. Jenis Kegiatan Pembentuk Karakter10 Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangat relevan sebagai wadah penanaman nilai karakter. Nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan kepramukaan adalah 10
Anton, Kristidi. Ensikopledia Tematik keterampilan pramuka. (Surakarta: PT. Borobudur Inspirasi Nusantara: 2015) hlm. 5-17. jilid ke - 7
27
sebagai berikut: religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, damai,
gemar
membaca,
peduli
cinta
lingkungan, peduli sosial, dan
tanggung jawab. Berikut keterampilan kepramukaan yang dapat membentuk karakter peserta didik terutama sikap Disiplin, termasuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. a. Keterampilan Tali Temali 1) Cara dan manfaat Keterampilan Tali Temali digunakan dalam berbagai keperluan diantaranya membuat tandu, memasang tenda, membuat tiang jemuran, dan tiang bendera. Setiap anggota gerakan pramuka diharapkan mampu dan dapat membuat dan menggunakan talitemali dengan baik. 2) Implementasi Nilai Karakter Membuat simpul dan ikatan diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran, kerjasama, dan tanggung jawab. Membuat tandu diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran, kerjasama, dan tanggung jawab. b. Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) 1) Cara dan Manfaat Keterampilan
Pertolongan
Pertama
Gawat
Darurat (PPGD)
merupakan kegiatan untuk memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan atau orang sakit. Yang perlu diperhatikan dalam hal
ini adalah bahwa
tindakan
ini
hanya tindakan pertolongan
sementara. Langkah berikutnya tetap harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. 2) Implementasi Nilai Karakter: Mencari dan memberi obat diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran, kerjasama, tanggung jawab, dan
28
peduli sosial. Membalut luka, menggunakan bidai dan mitela diharapkan
dapat
membentuk
karakter
ketelitian,
kesabaran,
kerjasama, tanggung jawab, Kedisiplinan, dan peduli sosial. c. Ketangkasan Pionering 1) Cara dan Manfaat Ada beberapa kegiatan keterampilan dan pengetahuan yang sekiranya dapat membantu membuat kegiatan kepramukaan tetap menarik dan menantang minat peserta didik untuk tetap menjadi anggota gerakan pramuka. Kegiatan ketangkasan pioneering merupakan kegiatan yang sudah biasa dalam kegiatan kepramukaan. Kegiatan itu meliputi membuat gapura, menara pandang, membuat tiang bendera, membuat jembatan tali goyang, meniti dengan satu atau dua tali. 2) Implementasi Nilai Karakter Dalam kegiatan membuat gapura, menara pandang dan membuat tiang bendera diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, percaya diri, ketekunan, dan kerjasama. Dalam kegiatan membuat jembatan tali goyang dan meniti dengan satu atau dua tali diharapkan dapat membentuk karakter keberanian, ketelitian, percaya diri, ketekunan, kesabaran, dan Kedisiplinan. d. Keterampilan Morse dan Semaphore 1) Cara dan manfaat Kedua keterampilan ini sebenarnya merupakan bahasa sandi dalam kepramukaan. Perbedaan keduanya adalah terletak pada penggunaan
media. Morse menggunakan
media
peluit, senter,
bendera, dan pijatan. Semaphore menggunakan media bendera kecil berukuran 45 cm X 45 cm. Keterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap anggota gerakan pramuka agar dalam kondisi darurat mereka tetap dapat menyampaikan pesan. 2) Implementasi Nilai Karakter Morse dan Semaphore diharapkan dapat membentuk karakter kecermatan, ketelitian, tanggung jawab, Kedisiplinan, dan kesabaran.
29
e. Keterampilan Membaca Sandi Pramuka 1) Cara dan Manfaat Keterampilan
ini
sangat
diperlukan
dalam
kegiatan
penyampaian pesan rahasia dengan menggunakan kunci yang telah disepakati. Seorang pramuka harus dapat dipercaya untuk dapat melakukan segala hal termasuk penyampaian dan penerimaan pesanpesan rahasia.
Dalam menyampaikan pesan rahasia ini diperlukan
kode-kode tertentu yang dalam kepramukaan disebut sandi. Sandi dalam pramuka antara lain sandi akar, sandi kotak biasa, sandi kotak berganda, sandi merah putih, sandi paku, dan sandi angka. 2) Implementasi Nilai Karakter: Sandi akar, sandi kotak biasa, sandi kotak berganda, sandi merah putih, sandi paku, dan sandi angka diharapkan dapat membentuk karakter kreatif, ketelitian, kerjasama, dan tanggung jawab. f. Penjelajahan dengan Tanda Jejak 1) Cara dan Manfaat Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk latihan berpetualang. Anggota gerakan pramuka harus terbiasa dengan alam bebas. Di alam bebas tidak terdapat rambu-rambu secara jelas sebagaimana di jalan raya. Oleh karena itu,seorang anggota gerakan pramuka harus dapat memanfaatkan fasilitas alam sebagai petunjuk arah dan atau tanda bahaya kepada teman kelompoknya. 2) Implementasi Nilai Karakter Penjelajahan dengan memasang dan membaca tanda jejak diharapkan dapat membentuk karakter religius, toleransi, cinta tanah air, peduli lingkungan, kerja sama, Kedisiplinan, dan tanggung jawab. g. Kegiatan Pengembaraan 1) Cara dan Manfaat Kegiatan pengembaraan ini bukan sekedar jalan-jalan di alam bebas atau rekreasi bersama melainkan melakukan perjalanan
30
dengan berbagai rintangan yang perlu diperhitungkan agar tujuan kita dapat dicapai. Hal ini dengan sendirinya juga mendidik generasi muda bahwa untuk dapat mencapai cita-cita itu banyak rintangan dan sangat memerlukan perjuangan yang kuat. itu,
pendidikan
di
alam
bebas
Oleh karena
dengan berbagai
rintangan
merupakan pendidikan yang menantang dan menyenangkan. 2) Implementasi Nilai Karakter Kegiatan karakter
pengembaraan
mandiri,
peduli
ini
diharapkan
lingkungan,
dapat
membentuk
tangguh,
tanggung
jawab,kepemimpinan, kerja sama, peduli sosial, ketelitian, dan religius. h. Keterampilan Baris-Berbaris (KBB) 1) Cara dan manfaat Di disebut
lingkungan
gerakan
keterampilan
keterampilan untuk
pramuka,
baris-berbaris.
peraturan
Kegiatan
ini
baris-berbaris merupakan
melaksanakan perintah atau instruksi yang
berkaitan dengan gerakan-gerakan fisik. Keterampilan Baris-berbaris ini dilakukan untuk melatih kedisiplinan, kekompakan, keserasian, dan seni dalam berbaris. 2) Implementasi Nilai Karakter Keterampilan baris-berbaris ini diharapkan dapat membentuk karakter kedisiplinan, kreatif, kerja sama, dan tanggung jawab. i. Keterampilan Menentukan Arah 1) Cara dan Manfaat Keterampilan ini merupakan suatu upaya bagi anggota gerakan pramuka untuk mengetahui arah. Dalam penentuan arah ini dapat digunakan kompas, dan benda yang ada di alam sekitar, misalnya: kompas sederhana (silet, magnet, dan air) bintang, matahari.
pohon,
dan
Hal ini sangat penting apabila anggota gerakan pramuka
itu tersesat di alam bebas ketika melakukan pengembaraan. 2) Implementasi Nilai Karakter
31
Keterampilan menentukan arahini diharapkan dapat membentuk karakter kreatif, kerja keras, rasa ingin tahu, Kedisiplinan, dan kerja sama. j. Internalisasi Nilai-nilai Karakter Beberapa
strategi
yang
dapat dilakukan untuk
membentuk
karakter peserta didik melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka adalah sebagai berikut; 1) Intervensi Intervensi
adalah
bentuk
campur
tangan
yang
dilakukan
pembimbing ekstrakurikuler pramuka terhadap peserta didik. Jika intervensi ini dapat dilakukan secara terus menerus, maka lama kelamaan karakter yang diintervensikan akan terpatri dan mengkristal pada diri peserta didik. Di berbagai jenis kegiatan ekstrakurikuler pramuka, terdapat banyak karakter yang dapat diintervensikan oleh pembimbing
terhadap
peserta
didik
yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler pramuka. Pembimbing dapat melakukan
intervensi
melalui pemberian pengarahan, petunjuk dan bahkan memberlakukan aturan ketat agar dipatuhi oleh para peserta didik yang mengikutinya. 2) Pemberian Keteladanan Kepala sekolah dan guru pembimbing peserta didik adalah model bagi peserta didik. Apa saja yang mereka lakukan, banyak yang ditiru dengan serta merta oleh peserta didik. Oleh karena itu, berbagai karakter positif yang mereka miliki, sangat bagus
jika
ditampakkan kepada peserta didik dengan maksud agar mereka mau
meniru
atau
mencontohnya. Karakter
disiplin yang
ingin
disemaikan kepada peserta didik, haruslah dimulai dengan contoh keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolah dan guru, termasuk ketika
dalam
pelaksanaan
kegiatan
ekstra kurikuler
pramuka.
Karakter disiplin yang dicontohkan oleh kepala sekolah dan guru dalam kegiatan ekstra kurikuler pramuka ini, dapat diwujudkan dalam bentuk selalu hadir tepat waktu saat latihan/kegiatan ekstra kurikuler
32
pramuka, mentaati waktu
dan
jadwal
latihan
yang
disepakati.
Dengan contoh konkret yang diberikan secara terus menerus, dan kemudian ditiru secara terus menerus,
akan membentuk karakter
disiplin peserta didik. 3) Habituasi/Pembiasaan Ada ungkapan menarik terkait pembentukan karakter peserta didik:
“Hati-hati dengan kata-katamu, karena
kebiasaanmu.
Hati-hati
dengan kebiasaanmu,
itu
akan
menjadi
karena itu akan
menjadi karaktermu”. Ini berarti bahwa pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus, akan mengkristal menjadi karakter. Ada ungkapan senada terkait dengan pembentukan kebiasaan ini. Yaitu, “Biasakanlah yang benar, dan jangan membenarkan kebiasaan”. Kebenaran harus dibiasakan agar membentuk karakter yang
berpihak
pada
kebenaran.
Semenara
itu,
tidak semua
kebiasaan itu benar, dan oleh karena itu, hanya yang benar saja yang perlu dibiasakan. Sementara yang salah, sebagai salah satu ujung dari karakter yang tidak positif, hendaknya tidak dibiasakan. Dalam realitas kehidupan, orang menjadi bisa karena biasa atau banyak membiasakan. 4) Mentoring/pendampingan Pendampingan adalah suatu fasilitasi yang diberikan oleh pendamping kegiatan ekstra kurikuler pramuka terhadap berbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh peserta didik, agar karakter positif yang sudah disemaikan, dicangkokkan dan diintervensikan tetap terkawal dan diimplementasikan oleh peserta didik. Dalam proses pendampingan
ini,
bisa
terjadi terdapat
persoalan
aktual
riil
keseharian yang ditanyakan peserta didik kepada pembimbingnya, sehingga pembimbing yang dalam hal ini berfungsi sebagai mentor, dapat memberikan pencerahan sehingga tindakan peserta didik tidak keluar dari koridor karakter positif yang hendak dikembangkan.
33
Pembimbing peserta didik, dalam proses-proses pendampingan (mentoring), juga bisa mengedepankan berbagai kelebihan dan kekurangan, efek positif dan negatif setiap tindakan manusia, serta keuntungan dan kerugian (jangka pendek dan jangka panjang), baik tindakan yang positif maupun negatif. Dengan demikian, sebelum dan selama peserta didik bertindak, senantiasa dikerucutkan pada tujuan-tujuan yang positif dan juga dengan menggunakan cara-cara yang positif. Untuk mencapai tujuan yang baik hanya boleh dengan menggunakan tindakan yang baik dan dengan menggunakan cara yang baik juga. Tujuan tidak membolehkan segala cara untuk mencapainya, sebaik dan sepositif apapun tujuan tersebut. Hanya dengan cara yang baiklah, tujuan yang baik itu boleh dicapai. 5) Penguatan Dalam berbagai perspektif psikologi, penguatan yang diberikan oleh
pembimbing
ekstra
kurikuler
pramuka
berkhasiat
untuk
memperkuat perilaku peserta didik. Oleh karena itu, jangan sampai pembimbing peserta didik kalah start dengan peer group peserta didik yang sering mencuri start dalam hal memberikan penguatan perilaku sebayanya. Sebab, jika peer group peserta didik telah “dikuasi” oleh peer
group-nya, termasuk
peer
group
yang
mengarahkan
ke
tindakan-tindakan yang negatif, akan sangat sukar dikuasai oleh pembimbingnya. Penguasaan atas peserta didik ini dapat ditempuh dengan secepatnya
memberikan
penguatan
terhadap
perilaku
berkarakter positif. 6) Keterlibatan Berbagai Pihak Berbagai pihak yang sepatutnya terlibat dalam kegiatan ekstra kurikuler pramuka adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah urusan kesiswaan, guru pembimbing ekstra kurikuler pramuka, komite sekolah, pengawas sekolah dan orang tua siswa. Berbagai bentuk keterlibatan berbagai pihak tersebut dapat bertanggung jawab sebagai berikut:
34
a) Kepala Sekolah Sebagai Ketua Mabigus. b) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan c) Pembimbing Kegiatan Ektra Kurikuler Pramuka sebagai Ketua Gugus Depan Pramuka d) Pengawas Sekolah e) Komite Sekolah. Strategi Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka (1) Perencanaan Program Kegiatan: Revitalisasi gerakan pramuka perlu dilakukan agar kegiatankegiatan kepramukaan dapat terselenggara secara lebih berkualitas, menarik minat dan menjadi pilihan peserta didik, dan mewujudkan peserta didik yang berkarakter kuat untuk menjadi calon pemimpin bangsa dalam berbagai bidang kehidupan. Guna menunjang dan memperkuat
kebijakan
tersebut
perencanaan program
kegiatan
ekstrakurikuler pramuka mutlak diperlukan yang meliputi: (a) Program Kerja Kegiatan Pramuka; (b) Rencana Kerja Anggaran Kegiatan Pramuka; (c) Program Tahunan; (d) Program Semester; (e) Silabus Materi Kegiatan Pramuka; (f) Rencana PelaksanaanKegiatan; dan (g) Kriteria Penilaian Kegiatan. Berdasarkan
uraian
di
atas,
maka
penyusunan
program
ekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan perlu dikuasai oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan pengawas sekolah sebagai
pembimbing
maupun
tersebut
di
binaannya. contoh
sekolah
pemantau
pramuka untuk satuan pendidikan. (2) Pelaksanaan Pelatihan Pramuka (a) Pengelolaan Pelatihan Pramuka
pelaksanaan program
program
kerja kegiatan
35
Pelatih menyesuaikan tempat pelatihan peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses Pelatihan Pramuka. Volume dan intonasi suara Pelatih dalam proses Pelatihan Pramuka harus dapat didengar
dengan
baik oleh
peserta
didik.
Pelatih
menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah
wajib
dimengerti oleh
peserta didik. Pelatih menyesuaikan materi dengan kecepatan dan kemampuan
penerimaan
peserta
didik.
Pelatih
menciptakan
ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan
dalam
menyelenggarakan proses Pelatihan Pramuka. Pelatih memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses Pelatihan Pramuka berlangsung. Pelatih mendorong
dan
menghargai
peserta
didik
untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat. Pelatih berpakaian sopan, bersih, dan rapi. Pada tiap awal semester, Pelatih menjelaskan kepada peserta didik silabus bahan materi pelatihan; dan Pelatih memulai dan mengakhiri proses Pelatihan Pramuka sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. (b) Pelaksanaan Pelatihan Pramuka Pelaksanaan Pelatihan Pramuka merupakan implementasi dari Rencana
Pelaksanaan
Kegiatan
(RPK),
meliputi
kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup. Pada Kegiatan inti model Pelatihan Pramuka, metode Pelatihan Pramuka, media Pelatihan Pramuka, dan alat serta bahan yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik pramuka. Pengopera sionalan pendekatan saintifik, model pembelajaran inkuiri, discoveri, project based learning, dan problem based learning disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan, dan peserta didik. Kompetensi tersebut mencakup 3 ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. (3) Penilaian Kegiatan Pramuka (a) Penilaian
Pendidikan
sebagai berikut:
Kepramukaan
mencakup
hal-hal
36
Penilaian dilakukan lebih banyak secara kualitatif. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. Nilai yang diperoleh pada
kegiatan
Ekstrakurikuler
Wajib Kepramukaan berpengaruh
terhadap kenaikan kelas peserta didik. Nilai di bawah baik dalam dua semester atau satu tahun memberikan sanksi bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program khusus
yang diselenggarakan bagi mereka (Modifikasi
Prilaku) Kriteria
keberhasilan kompetensi lebih
ditentukan
oleh
proses dan keikutsertaan peserta didik. (b) Media Penilaian: Jurnal/Buka Harian, Portofolio, Tanda-tanda pencapaian kecakapan atau perilaku baik (c) Teknik Penilaian: Observasi, Keterampilan Kepramukaan, Partisipasi. (d) Proses penilaian. Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam proses pelatihan pramuka. Proses penilaian dilaksanakan dengan metode Observasi dan Partisipasi. Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema
dan Mata pelajaran.
sebagai
penguatan
yang
bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013. Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Mata pelajaran, Pemangku Kegiatan dan/atau Pembina Pramuka. Indikator pencapaian kompetensi yang dinilai ditentukan oleh satuan pendidikan..
Pelaporan nilai dituangkan dalam bentuk deskripstif
dengan mengacu kriteria.
4. Pendidikan Kepramukaan Untuk bisa memahami hakekat Kepramukaan terlebih dahulu perlu mengetahui tentang sejarah berdiri dan berkembangnya Gerakan
37
Pramuka. Mempelajari sejarah gerakan pramuka tentu tidak lepas dari riwayat hidup pendiri kepramukaan dunia yaitu Lord Robert Baden Powell of Gilwill. Pengalaman dari jalan hidupnya beliau menjadi inspirasi untuk menggagas pembinaan bagi kaum muda di Inggris. Pembinaan ini lah yang dimaksud dan berkembang di Indonesia yang dikenal dengan nama Pramuka. “ Baden powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London. Nama yang sebneranya adalah Robert Stephenson Smyth Baden Powell., sedangkan ayahnya seorang profesor Geometri di Universitas Oxford Inggris, yang bernama Baden Powell yang mmeninggal pada tanggal 11 Juni 1860, ketika stephenson masih Kecil kurang lebih berusia 3 tahun. Dengan menjadi seorang yatim sejak kecil, maka dia terbiasa hidup mandiri. Baden powell adalah seorang yang bertipe pekerja keras, beliau tidak mudah putus asa dan penolong.
11
Di usia 19 tahun, Baden Powell menamatkan sekolah di Charterhous School dan kemudian memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran. Setelah lulus dari akademik militer tersebut Baden Powell ditempatkan di India dengan pangkat pembantu letnan. Pengalaman
di
ketentaraan
inilah
yang
kemudian
banyak
mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris, bahkan dunia. “Pada
tahun 1908 Letnan Jendral Lord Robert Baden Powell dari
Inggris melancarkan suatu gagasan tentang pendidikan di luar sekolah untuk anak Inggris, dengan tujuan supaya mereka menjadi manusia Inggris, warga Inggris, dan anggota masyarakat Inggris yang baik, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaan Inggris Raya Ketika itu. Untuk itu beliau Mengarang suatu buku yang terkenal, yaitu buku “ Scouting For Boy” . buku ini memuat cerita pengalaman beliau dan latihan apa yang diperlukan untuk para Pramuka. Sementara itu, Kepanduan masuk ke Indonesia pertama-tama dibawa oleh orang Belanda. Organisasinya bernama Nederland Indische Padvinder Vereniging ( NIPV) yang artinya adalah Persatuan pandu-Pandu Hindia-Belanda.
12
16 Andi Bob Sunardi, BOYMAN Ragam latihan Pramuka, (Bandung: Nuansa Muda, 2011). Cet.7, hlm. 15-16 12 ibid, hlm. 15
38
Meskipun gerakan ini dibawa oleh penjajah, namun karena sifatnya yang universal, maka organisasi kepanduan dapat dengan cepat diterima oleh bangsa Indonesia, terlebih pada saat itu kondisinya sangat dibutuhkan suatu organisasi yang dapat menjadi wadah bagi para remaja dan pemuda Indonesia untuk menyalurkan aspirasi dan pendapat mereka. Jika akan membahas pendidikan pramuka maka hendaknya kita memahami Hakekat Pramuka. Pramuka yang diresmikan berdirinya pada tanggal 14 Agustus 1961 merupakan kesinambungan gerakan kepanduan nasional Indonesia yang bertujuan menumbuhkan tunas bangsa menjadi generasi yang dapat menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggungjawab serta mampu mengisi kemerdekaan Indonesia. Pada 20 Mei 1961 , Keputusan Prsiden No. 238/1961, tentang Gerakan Pramuka dan menetapkan Gerakan Pramuka adalah satu-satunya Organisasi Kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan Pendidikan Kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. Saat itu pula disahkan Anggaran Dasar Pramuka. Bagi Pramuka tanggal 20 Mei merupakan tangal sejarah dan memiliki makna khusus yang disebut “Hari Permulaan Tahun Kerja” .13 Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal
yang
menyelenggarakan
pendidikan
kepanduan
yang
dilaksankan di Indonesia. “ (1) Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka. (2) gerakan pramuka adalah organisasi sebagaimana diatur dalam Undangundang Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dan berstatus pada Hukum. (3) gerakan pramuka berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. (4) Garakan Pramuka ditetapkan dengan keputusan Presiden Republik Indonesia 13
Team DAP, Buku Pintar Pramuka, ( Jakarta: DAP Publisher, 2012). Hlm. 30
39
nomor 238 Tahun 1961 Tanggal 20 mei 1961 sebagai kelanjutan dan
pembaruan
gerakan
Pendidikan
Kepanduan
Nasional
Indonesia, dan didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan. (5) dan hari pramuka tanggal 14 Agustus”. 14
Adapun mengenai Pendidikan Kepramukaan bagian kesatu mencakup Nilai, Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Keprammukaan, dan Kode Kehormatan Pramuka. Nilai kepramukaan mencakup: 1. Keimanan dan Ketakwaam kepada Tuhan yang maha Esa, 2. Kecintaan pada alam dan sesama manusia, 3. Kecintaan pada tanah air dan manusia, 4. Kedisiplinan, keberanian, dan kesetiaan, 5. Tolongmenolong, 6. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya, 7. Jernih dalam Berfikir, berkata dan betbuat. 8. Hemat, cermat dan bersahaja, 9. Rajin dan Terampil. Adapun Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi: Iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya, Peduli terhadap diri Pribadinya, dan Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka. 15 Dalam melaksanakan pendidikan Kepramukaan digunakan sistem among. Sistem among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antar manusia. Sistem among sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan: 1. Di Depan menjadi teladan, 2. Di tengah membangun kemauan, dan 3. Di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian.16 Metode pada kepramukaan adalah metode belajar interaktif dan progresif yang dilaksankan melalui: 1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
14
Ibid, Hlm. 35 Ibid, hlm. 38-39 16 ibid, hlm. 39-40 15
40
2. Belajar sambil melakukan 3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama dan berkompetisi (Sistem Beregu) 4. Kegiatan yang menarik dan menantang 5. Kegiatan di alam terbuka 6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan. 7. Penghargaan berupa tanda kecakapan. 8. Satuan terpisah antara putra dan putri. Dalam
menjalankan
metode
Kepramukaan
sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (1) digunakan sistem among dan kiasan dasar. Pendidikan kepramukaan dalam sistem pendidikan nasional termasuk dalam jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan pendidikan
nilai-nilai
Gerakan
Pramuka
dalam
pembentukan
kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup.17
5. Disiplin Belajar a. Pengertian Disiplin Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Disiplin berarti tata tertib ( kemiliteran ), ketaatan ( kepatuhan ) pada peraturan. Secara
terminology
pengertian
disipin
dari
beberapa
ahli
berpendapat sebagai berikut: 1. Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, dalam buku pengelolaan pengajaran berpendapat dalam arti luas disiplin adalah mencakup setiap macam pengaturan yang ditunjukan untuk membantu setiap peserta didik agar dia dapat memenuhi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan juga penting
17
Ibid, hlm, 43
41
tentang penyelesaian tuntunan yang ini di tunjukan kepada peserta didik terhadap lingkungannya. 2. Menurut Peter, Salim dan Yeni dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer mengartikan istilah Disiplin sebagai, kepatuhan kepada peraturan yang telah ditetapkan.18 3. Menurut Amir Achin dalam membahas pengertian disiplin dalam bukunya pengelolaan kelas dan interaksi Belajar Mengajar menyimpulkan disiplin sebagai “Pematuhan secara sadar akan aturan-aturan yang telah ditetapkan”.19 4. Dan menurut Hasan Langgulung disiplin itu terbagi menjadi dua bagian yang disiplin lahir dan disiplin batin. Disiplin lahir yakni menjaga jasmani kita dari setiap apa yang dilarang karena adanya peraturan, sedangkan disiplin batin menjaga hati kita dari segala bentuk kemaksiatan yang berhubungan dengan agama.20 Sedangkan kata Disiplin dalam pengertian yang umum diartikan, ketaatan pada peraturan, taat berarti selalu melakukan apa yang berlaku atau yang disebut dengan peraturan sebagai suatu latihan. Dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa Disiplin adalah suatu ketetapan yang berupa peraturan atau tata tertib yang telah ditetapkan oleh lembaga ( sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat) yang mana ketetapan di dalamnya wajib di patuhi, sehingga dapat berjalan dengan baik dan tujuan yang diharapkan dan dicita-citakan dapat terwujud. Dan pada lingkungan sekolah bentuk bimbingan dari para guru adalah suatu bentuk kedisiplinan.
18
Hasan, Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, ( Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988) c.
ke-2, h.57 19
20
Ibid, h. 59
ibid, hlm. 59
42
b. Indikator Disiplin Yang sudah dipaparkan di atas tentang pengertian dan arti kata Disiplin, yaitu upaya dan usaha untuk mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembngkan rasa kepatuhan dan ketaatan terhadap tata tertib dan peraturan. Indikator disiplin menurut Tu’u dalam bukunya yang dikutip oleh Budiman (2010) mengemukakan bahwa indikator yang menunjukkan pergeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah adalah meliputi: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin , dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar di kelas. Selain itu menurut Eko Prasetyo dan Harry Muliadi dalam jurnal Pendidikan Ekonomi tahun 2008 membagi Indikator kedisiplinan siswa menjadi tiga macam, yaitu: disiplin di dalam kelas, disiplin di luar kelas, di dalam lingkungan sekolah dan disiplin belajar di rumah.21 Indikator disiplin menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan pada tahun 1994, disiplin mengandung ciri-ciri sebagai berikut:22 1. Melaksanakan tata tertib dengan baik, baik bagi guruatau siswa karena tata tertib yang berlaku merupakan aturan dengan ketentuan yang harus ditaati. Oleh siapapun demi kelancaran proses pendidikan tersebut yang meliputi: a) Patuh terhadap aturan sekolah atau lembaga pendidikan. b) Mengindahkan petunjuk-petunjuk yang beralku disekolah atau sebuah lembaga. c) Tidak membangkang pada peraturan berlaku. d) Tidak membohong e) Tingkah laku yang menyenangkan 21
Arga Lacopa Arisana dan Ismani, Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, vol.X, No. 2, tahun 2012, h. 22-24. 22 Artikel Suara Nurani Guri. https://Suaranuraniguru.wordpress.com/2011/12/01/disiplin. Diaksees pada 13 Feb 2016. Pukul . 18.23.
43
f) Rutin dalam mengajar g) Tidak suka malas dalam belajar h) Tidak menyuruh orang lain untuk kepentingan dirinya i) Tepat waktu dalam belajar j) Tidak pernah keluar dan membolos dalam belajar
2. Taat terhadap kebijaksanaan atau kebijaksanaan yang berlaku: a) Menerima,
Menganalisis
dan
mengkaji
berbagai
pembeharuan pendidikan. b) Berusaha menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi pendidikan yang ada. c) Menguasai dan intropeksi diri. Adapun indikator disiplin menurut Singgih. D Gunarsah adalah, tepat waktu, tegas, dan bertanggung jawa.23 c. Perlunya Disiplin Disiplin diperlukan oleh siapapun dan di manapun, begitupun seorang siswa dia harus disiplin baik itu disiplin dalam menaati tata tertib sekolah, disiplin dalam belajar di sekolah, disiplin dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam belajar di rumah, sehingga akan dicapai hasil belajar yang optimal. Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulam. Menurut Tu’u disiplin penting karena alasan berikut ini:24 1. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali
23
Ibid. Tu’u, tulus, 2004, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar, Jakarta : Grasindo.h, 37 24
44
melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya 2.
Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
3. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur, dan disiplin. 4. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang Sedangkan menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u pentingnya disiplin bagi para siswa adalah sebagai berikut:25 1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang. 2. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan
peserta
didik
terhadap
lingkunganya.
Untuk
mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.
25
Ibid, hlm. 35
45
3. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam belajar. d. Belajar Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar kata “belajar” merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Masalah pengertian belajar ini, para ahli psikologi dan pendidikan mengemukakan rumusan yang berlainan sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. Sehingga tidak melahirkan pemahaman yang keliru. Menurut para ahli tentang Belajar adalah sebagai berikut: 1. Menurut Dr. Slameto
juga merumuskan pengertian tentang
belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.26 2. Menurut syaiful Bahri menyimpulkan
belajar adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga.27 3. Dan definisi umum tentang belajar menurut Muhibbin Syah belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh 26
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Djakarta: Rineka Cipta, 2011 ), h. 13 Ibid, h. 13
27
46
tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif28 Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan. Serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. e. Teori dan Konsep Dasar Belajar Modern29 Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Dalam tautan di bawah ini akan dikemukakan empat jenis teori belajar, yaitu: (A) teori behaviorisme; (B) teori belajar kognitif menurut Piaget; (C) teori pemrosesan informasi dari Gagne, dan (D) teori belajar gestalt. 1. Teori Behaviorisme Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleksrefleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya : a. Connectionisme (S-R Bond) menurut Thorndike.
28
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, ( Bandung: Rosda Karya, 2013), cet. Ke-19, h.
90 29
Deni, Darmawan, Konsep Dasar pembelajaran, modul 1, Jurnal konsep_pembelajaran.pdf (Secured). Diakses pada 14 maret 2016, pukul. 19.43 wib.
47
Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum belajar,diantaranya: Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan Stimulus-Respons akan semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons. 1) Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi
bahwa
kepuasan
organisme
itu
berasal
dari
pemdayagunaan satuan pengantar (conduction unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. 2) Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan Respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih. b. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar,diantaranya: 1) Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat. 2) Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun. c. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
48
1) Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat. 2) Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah. Reber (Muhibin Syah, 2003) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning. d. Social Learning menurut Albert Bandura Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberianreward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan. Sebetulnya masih banyak tokoh-tokoh lain yang mengembangkan teori belajar behavioristik ini, seperti : Watson yang menghasilkan
49
prinsip kekerapan dan prinsip kebaruan, Guthrie dengan teorinya yang disebut Contiguity Theory yang menghasilkan Metode Ambang (the treshold method), metode meletihkan (The Fatigue Method) dan Metode rangsangan tak serasi (The Incompatible Response Method), Miller dan Dollard dengan teori pengurangan dorongan. Dari beberapa teori tentang Belajar Modern di atas dapat disimpulkan bahwa teori belajar modern belajar diantaranya adalah: Terlibat Mental, Berlatih dan Berusaha dalam Belajar, Konsentrasi, motivasi, Sadar Tujuan, Pemanfaatan Lingkungan, Mengalami atau mau mengulang dan Habit (Pembiasaan). f. Pengertian Disiplin Belajar Sebelum membahas lebih jauh tentang disiplin, lebih dulu kita akan membahas arti dari kata disiplin itu sendiri. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata disiplin berarti tata Tertib (disekolah kemiliteran), ketaatan (kepatuhan) pada peraturan.30 Menurut Amir Achin dalam Bukunya pengelolaan kelas dan interaksi Belajar Mengajar menyimpulkan disiplin sebagai “ Pemantauan
secara
sadar
akan
aturan-aturan
yang
lelah
ditetapkan”.31 Kita lebih cenderung sukses membantu siswa mengubah perilaku mereka yang tak terduga ketika kita menggunakan prosedur disiplin yang efektif. Disiplin merupakan bagian dari proses berkelanjutan pengajaran atau pendidikan. Sebagai guru, hendaknya memahami bahwa tidak hanya ada satu metode yang digunakan mendidik siswa, melainkan bergantung pada strategi dan pendekatan untuk mencapai dan mengajar populasi yang
30
Dedikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1990),
hlm. 208 31
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, ( Jakarta: Pustaka Alhusna, 1988). Cet.2, hlm. 57
50
sangat beragam dengan berbagai kemampuan dan kebutuhan sosial/emosional. Dan menurut Hasan Langgulung disiplin itu terbagi menjadi dua bagian yang disiplin lahir dan disiplin batin. Disiplin lahir yakni menjaga jasmani kita dari setiap apa yang dilarang karena adanya peraturan, sedangkan disiplin batin menjaga hati kita dari segala bentuk kemaksiatan yang berhubungan dengan agama.32 Dari dua pendapat ahli di atas dapat peneliti simpulkan bahwa disiplin adalah Artisipasi aturan-aturan secara fisik dan jasmani yang telah ditetapkan dengan mengikuti yang di wajibkan dan meninggalkan yang dilarang. Disiplin belajar dapat disimpulkan bahwa segala peraturan atau tata tertib yang telah ditetapkan oleh lembaga (Keluarga, Sekolah, Masyarakat dan lain sebagainya.) yang harus dijalankan, Ditegakan dan dipatuhi oleh semua personil yang ada dalam lembaga tersebut, sehingga kedisiplinan atau kegiatan disiplin dapat berjalan dengan baik, maka tujuan yang diharapkan serta dicita-citakan itu akan dapat tercapai pula. Dengan demikian segala kegiatan dan bimbingan yang ada di sekolah adalah merupakan sikap disiplin belajar yang dilakukan oleh orang dewasa. Dan proses kedisiplinan yang ada di sekolah adalah dewan guru atau pendidik di sekolah. Apabila kata disiplin dan belajar disatukan dengan batasan masing-masing maka dapat dikatakan bahwa disiplin di sekolah merupakan suatu karakteristik atau satu upaya bagi sekolah untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam belajar baik pada aspek Kognitif, Afektif maupun Psikomotorik.
32
ibid, hlm. 59
51
g. Jenis Disiplin belajar Disiplin belajar menurut Cece Wijaya mempunyai dua jenis yaitu disiplin sikap belajar dan tanggung jawab dalam belajar.33
1. Disiplin sikap belajar Bahwa disiplin sikap belajar adalah suatu peraturan dengan kesadaran sendiri untuk tercapai suatu tujuan peraturan itu dengan perubahan sikap atau tingkah lakunya. Sedangkan menjalankan peraturan atas pengaruh pihak luar dengan kepatuhan dan ketaatan maka hal ini disebut berdisiplin. Jadi sikap yang baik akn mempengaruhi proses disiplin belajar seseorang. 2.
Disiplin Tanggung jawab belajar Seseorang atau siswa hendaknya mempunyai sikap disiplin
tanggung jawab dalam belajar. Seseorang yang bertanggung jawab sebagai pelajar dia akan mengetahui posisinya sebagai seorang pelajar dengan penuh tanggung jawab saat menerima tugas dari seorang gurunya. Menurut Cece Wijaya menjelaskan bahwa disiplin tanggung jawab adalah sesuatu yang terletak di dalam hati dan jiwa manusia yang mendorong bagi orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu sebagaimana yang ditetapkan peraturan oleh pihak yang bersangkutan. Jadi jelaslah dari semua pengertian jenis disiplin belajar di atas adalah suatu panutan terhadap suatu peraturan yang sudah dibuat oleh pihak yang bersangkutan yang dipengaruhi oleh pihak luar dan dalam lingkungan. Dan sikap serta tanggung jawab dapat menghantarkan
seseorang
pada
disiplin
yang
baik
untuk
meraihsebuah prestasi yang memuaskan. Seseorang dikatakan memiliki disiplin diri yang kuat bila dapat mengendalikan dirinya sendiri. Kerugian akibat dilanggarnya disiplin lazimnya tidak langsung, tetapi berjangka panjang. Oleh 33
Cece Wijaya, Faktor-faktor Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 1990), h. 18
52
karena itu orang yang berdisiplin diri adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menjangkau ke depan akibat tindakannya, bukan hanya pada akibat langsung. Berhubungan dengan hal tersebut, soedijrto dalam bukunya Menuju pendidikan
nasional yang Relevan dan Bermutu,
mengatakan bahwa: Kuat tidaknya disiplin diri seseorang akan dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya dalam melatih dan mempribadikan disiplin ke dalam dirinya. Seorang anak yang beranjak dewasa akan memiliki disiplin pribadi yang kuat apabila dalam proses perkembangannya memperolehpengalaman yang positif dari usahanya melakukan disiplin, tetapi sebaliknya akan goyah kalau dalam perjalanan menuju kedewasaan mengalami kekecewaan dalam mencoba disiplin. 34
Utipan di atas menunjukkan bahwa pengalaman dasar dalam berdisiplin akan memberikan kerangka dalam keteraturan hidup selanjutnya. Di sekolah disiplin diri akan tumbuh dan berkembang apabila apabila tercipta suatu suasana dimana antara guru dan peserta didik terjalin sikap persahabatan yang berakar pada dasar saling hormat menghormati dan saling mempercayai. Berkenaan dengan disiplin belajar Soedijarto, berpendapat bahwa disiplin belajar merupakan kemampuan seseorang untuk secara teratur belajar dan tidak melakukan sesuatu yang dapat merugikan tujuan akhir dari proses belajarnya.35 h. Fungsi dan Tujuan Disiplin Belajar Fungsi
utama
disiplin
belajar
adalah
mengajar
mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mentaati
34
Soedijarto, menuju Pendidikan yang Relevan dan Bermutu, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1989), cet, ke-2, h. 165. 35 ibid, h. 62.
53
peraturan berkaitan dengan hal tersebut diatas menerangkan sebagai berikut: (a) Menerapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenal hak milik orang lain;. (b) Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan merasa mengerti larangan-larangan (c) Mengerti tingkah laku yang baik dan tidak baik (d) Belajar mengendalikan diri, keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman. (e). Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain (Singgi, 1985). Jadi dalam menanamkan pendidikan pada anak perlu menanamkan pendidikan
kedisiplinan,
artinya
menumbuhkan
dan
mengembangkan pengertian-pengertian yang berasal dari luar yang merupakan proses untuk melatih dan mengajarkan anak bersikap dan bertingkah laku sesuai harapan.36 Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan wadah yang berpotensi untuk mengembangkan sikap disiplin. Bila dihubungkan dengan sekolah, Soeganda berpendapat bahwa “Disiplin sekolah dapat diartikan sebagai pengawasan langsung terhadap tingkah laku bawaan (siswa/ pelajar) dengan mengunakan sistem hukuman atau hadiah”.37Pada dasarnya dibuatnya peraturan atau tata tertib dan diterapkannya disiplin untuk mematuhinya yaitu untuk mencapai kondisi yang baik guna untuk memenuhi fungsi Pendidikan.38 Dari hal ini menunjukan bahwa disiplin sekolah bukan bermaksud untuk mempersulit kehidupan peserta didik dan bukan
pula
menghalangi
kesenangan
orang-orang
berhubungan dengan lembaga pendidikan tersebut.
36
M.Asrori Ardiansyah, https://aersmile159.wordpress.com/elearning/pembelajaran/pengertian-dan-hakikat-disiplin-belajar/.Artikel.Diaksespada 10-112015.Pukul, 14.32. 37 Soegarda Poebakawatja dan H. AH. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, ( Jakarta: Gunung Agung, 1981), hlm. 81 38 Ibid, hlm. 82
yang
54
Pemberian disiplin kepada anak dimaksudkan supaya anak kelak bertindak dewasa dalam kehidupannya terutama dalam hal menguasai dan mengendalikan diri membangkitkan bakat yang masih terpendam serta mengarahkan kemauan dan perasaan anak. Devi dalam skripsinya yang berjudul Hubungan Disiplin Belajar denagn prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPI Al-attasiyah berpendapat bahwa “Disiplin bagi anak akan membiasakan diri untuk bisa hidup secara teratur dengan adanya keteraturan dalam hidup diharapkan ia mampu mengendalikan diri tersebut maka ia tidak melakukan pelanggaran terhadap tata tertib yang telah ditetapkan dengan kata lain mematuhinya”. Untuk menegakan disiplin dalam diri anak yaitu dengan menunjukkan kerja sama dalam menghargai kebebasan dan tanggung
jawab
pribadinya,
sehingga
mereka
mampu
mengembangkan sikap dan tingkah laku, yang dapat diterima dalam masyarakatnya.
i. Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Belajar Dalam hal sikap kedisiplin belajar, ada beberapa faktor yang datang dari siswa mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan belajar. Hal ini dapat dikatakan logis dan wajar, sebab hakikat disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan serta perubahan tingkah laku yang diminati siswa. Itu juga masih bergantung pada faktor yang datang dari luar diri siswa yang menurut Tabrani Rusyan terdiri dari : 1) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan Kelompok. 2) Faktor budaya 3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim.
55
4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan Pendapat lain dikemukakan oleh Muhibin Syah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : 1) Faktor Internal yaitu keadaan, kondisi jasmani dan rohani siswa. 2) Faktor eksternal, yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa 3) Faktor pendekatan belajar, yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiata
nmateri-materi
pembelajaran.39
dari
pernyataan dan uraian di atas maka dapat ditetapkan bahwa faktor yang sangat mempengaruhi disiplin dalam belajar siswa adalah ketiga faktor yang ada Internal, Eksternal dan Pendekatan Belajar. j. Indikator Disiplin Belajar Menurut
Arikunto
dalam
penelitian
mengenai
kedisiplinnannya membagi tiga macam indikator kedisiplinan, yaitu: 1) perilaku kedisiplinan di dalam kelas, 2) perilaku kedisiplinan di luar kelas di lingkungan sekolah, dan 3) perilaku kedsiplinan di rumah. Tu’u dalam penelitian mengenai disiplin sekolah mengemukakan bahwa indikator yang menunjukan pergeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah adalah meliputi: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar di kelas.40 Sedangkan menurut Syafrudin dalam jurnal Edukasi (2005:80) membagi indikator disiplin belajar menjadi empat macam, yaitu: 1) ketaatan terhadap waktu belajar, 2) ketaatan terhadap tugas-tugas 39 40
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali Pers, 1990), Cet. 2, hlm. 65 Tu’u, tulus, 2004, PeranDisiplinpadaPerilakudanPrestasiBelajar, Jakarta :Grasindo. Hlm. 91
56
pelajaran, 3) ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar, dan 4) ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis membagi indikator disiplin belajar menjadi empat macam, yaitu: a. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah b. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah c. Ketaaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran d. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah Karena disiplin merupakan suatu proses belajar melalui latihan dan pengalaman, maka menurut Ngalim purwanto “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi seabagi suatu hasil dari latihan atau pengalaman”41 oleh karna itu siswa harus dibiasakan untuk hidupdalam
kegiatan
disiplin.
Dan
untuk
mengukur
kedisiplinan siswa maka dapat dilihat dari kebiasaan mereka melalui kebiasaan kegiatan belajar di sekolah dan di rumah. Adapun
bentuk-bentuk
kedisiplinan
yang
ada di
lingkungan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
dua
42
1) Kedisiplinan belajar siswa di sekolah dapat dilihat dari indicator sikap disiplin siswa dalam hal: a) Kehadiran di sekolah b) Ketepatan hadir di sekolah c) Ketepatan penyelesaian tugas d) Etika dan sopan santun e) Kerapian berpakaian f) Menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran g) Selalu bertanya 4141
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997), Cet. 12, h. 84. 42 Aswandi (17 November 2008) dalam http://www. Indikatordisiplin.com.?mib=berita,detail & id=9365. Diakses 20 mei. Pukul. 06.38
57
h) Rasa kuat ingin menjadi yang terbaik i) Pandai bergaul j) Rasa ingin tahu yang tingggi k) Tidak puas dengan nilai rendah 2) Kedisiplinan belajar siswa di rumah dapat dilihat dari indicator sikap disiplin siswa dalam hal: a) Suka mengulang kembali pelajaran di sekolah b) Rasa ingin tahu bahan belajar buat besok c) Tidak menunda mengerjakan tugs/PR d) Memiliki
jadwal/pengelompokkan
waktu
kegiatan
harian . B. Hasil Penelitian yang Relevan Giyono. (2010) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Intensitas Mengikuti Aktifitas Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan siswa SD Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010” Memebrikan kesimpulan sebagai berikut : (1) intensitas mengikuti aktivitas kepramukaan siswa di SD Bugel 02 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga 2009/2010 terhitung baik, (2) Kedisiplinan siswa SD Bugel 02 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga 2009/2010 terhitung baik, (3) ada pengaruh yang signifikan antara intensitas mengikuti aktivitas kepramukaan siswa SD Bugel 02 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga 2009/2010. Neneng Nurjamila, (2013) dalam skripsinya yang berjudul : Pengaruh Kegiatan Kepramukaan Terhadap disiplin Belajar siswa (Study Kasus dalam pembelajaran PKn MI Manarul Huda-Sukabumi memberikan kesimpulan sebagai berikut: “ Ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan kepramukaan terhadap disiplin belajar siswa dalam pembelajaran khususnya pada PKn.
58
C. Kerangka Berfikir Pedidikan
menjadi faktor utama yang menjadi penentu suatu
kemajuan bangsa. Pada bangsa Indonesia cita-cita bangsa adalah dapat mencerdaskan anak bangsa. Pada realitanya keberhasilan seseorang tidak hanya dilihat dan dinilai dari aspek Kognitifnya saja, tetapi dari aspek Afektif yang lebih utama yang setelahnya diikuti di belakangnya oleh aspek Kognitif dan Psikomotorik. Dengan setiap hari belajar di kelas kadang anak merasa jenuh sehingga menyebabkan siswa ingin melanggar suatu kebiasaan yang sudah ada atau yang sering kita sebut dengan peraturan dan tata tertib. Untuk itu maka, dibutuhkannya pembiasaan pada hal-hal yang baik atau positif, dan salah satu sikap yang dimaksud adalah sikap disiplin, khususnya disiplin siswa saat belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Pada kurikulum 2013 yang sempat menghampiri dunia pendidikan di Negeri kita ini. Pada setiap kebijakan kurikulum pasti memiliki kekurangan dan kelebihan yang digunakan untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya. Yang peneliti tertarik adalah pada kebijakan kurikulum 2013 yaitu pada Kegiatan Pramuka. Ini menjadi kegiatan ekskul wajib bagi para peserta didik mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Pendidikan dalam Kegiatan Kepramukaan merupakan pendidikan Nonformal yang berusaha untuk mendidik siswa/peserta didik untuk membangun sikap disiplin siswa pada saat kegiatan yang dilakukan berkesinambungan pada kegiatan Belajar Mengajar di kelas. Karna banyaknya sikap ketidakdisiplinan yang ditunjukkan siswa di kelas seperti seringnya tidak mengerjakan tugas dengan maksimal, sering izinnya siswa ke toilet pada saat Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung. Dengan realitik ini
kegiatan
pramuka
diharapkan
bisa
menjadi
wadah
dalam
mengembangkan atau menumbuhkan sikap disiplin siswa di kelas dengan nilai-nilai Kepramukaan yang telah diajarkan serta dididik untuk anggota Pramuka.
59
Karna salah satu tujuan pendidikan kepramukaan yang tertera dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Pasal 3 adalah : Bertujuan untuk membentuk sikap setiap pramuka memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, Taat hukum, Disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Bangsa, berkecakapan Hidup, sehat jasmani dan Rohani. Dengan adanya pembinaan yang terus menerus tentang sikap disiplin di pramuka dan denggan dukungan motivasi dari para guru serta pendidik di sekolah, maka diharapkan dapat membentuk sikap disiplin siswa khususnya pada saat di kelas. Dengan demikian terdapat hubungan antara partisipasi aktif siswa pada kegiatan pramuka terhadap disiplin belajar.
60
Bagan 2.2 Hubungan partisipasi aktif Kegiatan kepramukaan dengan Disiplin Belajar Siswa
PENGARUH Partisipasi aktif Kegiatan Kepramukaan ( Variabel X ) 1. Melalui kegiatan Kepramukaan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat dan teratur serta Disiplin. 2. System kepemimpinan ( system Among ) “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani ”. ( di depan menjadi Teladan, Di tengah membangun Kemauan, dan di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian ). 3. Prinsip Dasar Metodik Kepramukaan : - Metode belajar Interaktif - Pengamalan Kode kehormatan dalam bentuk janji, dan ketentuan moral. - Belajar sambil melakukan - Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi. - Kegiatan yang menarik dan menantang - Kegiatan di alam terbuka - Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan. - Penghargaan berupa tanda kecakapan - Satuan terpisah antara putra dan putri
Disiplin Belajar Siswa ( Variabel Y ) 1) Kedisiplinan belajar siswa di sekolah dapat dilihat dari indicator sikap disiplin siswa dalam hal: a) Kehadiran di sekolah b) Ketepatan hadir di sekolah c) Ketepatan penyelesaian tugas d) Etika dan sopan santun e) Kerapian berpakaian f) Menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran g) Selalu bertanya h) Rasa kuat ingin menjadi yang terbaik i) Pandai bergaul j) Rasa ingin tahu yang tingggi k) Tidak puas dengan nilai rendah 2) Kedisiplinan belajar siswa di rumah dapat dilihat dari indicator sikap disiplin siswa dalam hal: a) Suka mengulang kembali pelajaran di sekolah b) Rasa ingin tahu bahan belajar buat besok c) Tidak menunda mengerjakan tugs/PR d) Memiliki jadwal/pengelompokkan waktu kegiatan harian .
RESPONDEN/SISWA
61
D. Hipotesis Penelitian / Pertanyaan Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : H0 : Tidak ada Hubungan antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka dengan disiplin Belajar. H1 : Ada Hubungan antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka dengan disiplin Belajar.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang akan dilaksanakan pada penelelitian ini adalah di SD Islam Harapan Ibu yang beralamatkan di Jl. H. Banan No. 1 Pondok Pinang Komplek Deplu Pondok Pinang Keb. Lama Jakarta Selatan 12310. Didirikan sejak tahun 1982 di bawah naungan Yayasan Harapan Ibu yang diketuai oleh H.M. Indra Wargadalem.SH, MH. 2. Waktu Penelitian Adapun
waktu
penemuan
masalah
adalah
sejak
tanggal
ditetapkannya Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) yaitu tanggal 20 Agustus 2015 sampai dengan bulan Desember, dan waktu pelaksanaan penelitian dari bulan januari – April atau dengan kata lain adalah penelitian dilakukan di tahun pelajaran ganjil dan genap. Untuk lebih jelasnya jadwl penelitian dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel. 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian No
Kegiatan
1
Suvei ke tempat Penelitin
2
Mengajukan surat izin kepala sekolah tempat
Bulan Januari x
Februari
Maret
April
x x
penelitian 3
Mengadakan koordinasi dengan guru pamong
4
Melakukan Observasi kegiatan pramuka
5
Melakukan Obserbasi Disiplin belajar siswa
x x x x x x x
di kelas 6
Menyebar angket/Quisioner penelitian
7
Mealkukan wawancara dan pengumpulan
x
dokumentasi penelitian
62
63
8
Pengumpulan data terkaitpenelitian
9
Pengolahan data penelitian
x x x
B. Metode dan Desain Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pengaruh partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan terhadap Disiplin belajar siswa. Serta tujuan yang ke dua yaitu untuk menccari korelasi atau hubungan antara dua variabel pada penelitian tersebut. Dengan menimbang tujuan penelitian di atas maka metode yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu Kuantitatif Korelasional.
Pendekatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang menekankan pada data yang bersifat kumulatif untuk menghasilkan penafsiran yang kokoh. Untuk mendukung pemahaman lebih kuat, maka dilengkapi pula dengan metode kualitatif guna melengkapi data-data yang belum dapat terjelaskan melalui metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, yakni melihat bentuk hubungan antara variabelvariabel yang diteliti. Metode korelasi ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Di
samping
pendekatan
kuantitatif,
penelitian
ini
juga
menggunakan penelitian kualitatif dengan deskriptif, yang bertujuan menggambarkan keadaan sebenarnya.
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : Obyek/Subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.1 Populasi
1
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, ( Bandung : Alfabeta, 2010), Cet. 11, h. 8.
64
atau bisa disebut dengan kelompok besar yang mana kelompok besar atau suatu wilayah yang menjadi lingkup penelitian oleh peneliti.2 Sedangkan yang dimaksud dengan sampel, bagian yang diambil dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut. Penelitian hanya dilakukan terhadap sekelompok anggota populasi yang mewakili populasi. Kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulan dari padanya disebut sampel.3 Sampel juga dapat diartikan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.4 Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik “Sampling
Purposive”
yaitu
tehnik
penentuan
sampel
dengan
pertimbangan tertentu.5 Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas IV, V, VI SD Islam Harapan Ibu yang mengikuti kegiatan kepramukaan adalah berjumlah 289 siswa, dimana pada setiap kelas terdapat 5 rombel. Adapun sampel penelitian ini diambil dengan beberapa pertimbangan yaitu diperuntukkan hanya untuk kelas tinggi karena secara ilmu psikologi umur mereka memasuki anak awal remaja karnanya dirasa IQ mereka mampu untuk menjawab butiran soal pada angket peneliti. yaitu dari populasi siswa kelas IV, V, VI SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan dengan tehnik Proporsional untuk dijadikan sampel penelitian, semuanya berjumlah 60 Orang.
D. Tehnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini ada beberapa tehnik pengumpulan data untuk mendapatkan data, di antaranya yaitu :
2
Nana, Syaodihsukmadinata, MetodePenelitianPendidikan, (Bandung: ROSDA KARYA, 2006). Cet ke2, hlm. 250 3 Ibid, h. 250 . 4 Op.Cit. Sugiono. H. 81. 5 Sugiono, Ibid, h. 39.
65
1. Wawancara Tehnik wawancara ini sengaja digunakan oleh peneliti untuk mengambil dan mendapatkan informasi jelas mengenai kegiatan kepramukaan yang ditujukan kepada koordinator pramuka di SD Islam Harapan Ibu. Selain itu juga wawancara ditujukan kepada guru atau wakil kelas mengenai kegiatan belajar serta mengenai Disiplin Belajar. Setelah itu juga wawancara ditunjukan kepada beberapa siswa dan peserta didik yang mengikuti kegiatan kepramukaan.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara No
Objek
Indikator
Wawancara 1
Koordinator Pramuka
Jumlah Soal
1. Keadaan Ekskul
4
Pramuka 2. Sarana dan prasarana Pendukung kegiatan Pramuka 3. Jenis-jenis Kegiatan Pramuka 4. Kontroling Kegiatan
2
Pelatih pramuka
1. Materi ajar/ progam
2
kegiatan pramuka 2. Pola/metode penyampaian materi 3
Siswa
1. Materi kepramukaan 2. Ketertarikan mengikuti latihan pramuka 3. Suasana KBM di kelas bersama Guru.
3
66
2. Angket Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang penentuan partisipasi aktif dan Disiplin Belajar menggunakan Angket bentuk Kuesioner skala sikap. Pada skala ini alternatif jawaban adalah selalu skor = 4, kadang-kadang skor = 3, pernah skor = 2 dan tidak pernah skor = 1 untuk pernyataan positif. Adapun pada pernyataan negatif, Selalu skor = 1, kadang-kadang skor = 2, pernah skor = 3, tidak pernah skor = 4. Skor yang diperoleh dari masing-masing item soal kemudian dihitung dengan menggunakan rumus: JumlahSkor: Skor Maksimal x100. Dan untuk kebutuhan interprestasi hasil analisis, kemudian hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan pada skala nilai sebagai berikut: 0
–
25
= Kurang
26
-
50
= Sedang
51
-
75
= Baik
76
-
100
= Sangat Baik
Dalam pengisian kuesioner responden hanya menuliskan tanda silang atau check list pada kolom jawaban yang telah tersedia. Jumlah butir soal adalah 50 soal dengan setiap variabel terdiri dari 25 soal. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen No
Variab
Dimensi
Indikator
No Soal
el 1
ml
partisi 1. Keikut pasi
J
sertaan.
Aktif
1. Intensitas
kehadiran
1, 26
2
pada kegiatan pramuka. 2. Mengikuti
kegiat
Aktifitas/melakukan.
an Pramu 2. Sistem ka
Among
1. Pendidikan
dan 17,18,22
Pengarahan 2. Keteladanan
,19,20, dan
21
6
67
Penghargaan
3. Sadar akan Penting nya
1. Manfaat kepramukaan 2. Manfaat
bagi 2,6,8,4,5
pembinaan diri
10
,7,13,12,
3. Manfaat
bagi 3,10
Pramuk
pembinaan
a
karir/keterampilan. 4. Mengandung
unsur
pendidikan 5. Sesuai
dengan
perkembangan
rohani
dan jasmani
4. Kegem
1. Antusiasme atau suka 25,9,15
aran/ant
dan tidak sukanya siswa
usias
kegiatan Pramuka
3
2. Semangat sampai lupa waktu
5. Kesedia 1. Giat dalam mengikuti an Mempe lajari materi pramuk a
2
Disiplin Teori Belajar
Belajar
pelajaran/rajin. 2. Mau belajar mencoba
14,15,11 ,23,24
5
68
Modern: 1. Terlibat 1. Etika dan sopan santun mental
6,7,18
3
2. Rasa ingin tahu bahan belajar buat besok
2. Berusa ha dan
1. Ketepatan penyelesaian 4,5,15, tugas
21
4
Berlatih 2. Rasa ingin tahu yang untuk
tinggi
belajar
3. Sadar Tujuan
1. Kehadiran di sekolah 2. Tidak puas dengan nilai 1,16,19, rendah
4
24
3. Tidak
menunda
mengerjakan tugas/PR
4. Motiva si Belajar
5. Mengal
1. Ketepatan hadir di kelas
yang terbaik
1. Menyimak
dengan 10,11,17
sungguh-sungguh setiap
atau
pelajaran
ang
4
2. Rasa kuat ingin menjadi 25
ami
mengul
2,3,13,
2. Suka kembali
3
mengulang pelajaran
di
sekolah
1. Selalu bertanya 6. Pemanf aatan
12,23
2
69
Lingku ngan 1. Kerapian Berpakaian 7. Habit/K 2. Pandai Bergaul ebiasaa n
8,9,14,
5
20,22
3. Memiliki jadwal atau Pengelompokkan waktu kegiatan harian
3. Observasi Peneliti juga akan menggunkan tehnik pengambilan data dari observasi di lapanagan untuk kegiatan kepramukaanya dan di dalam kelas dalam suasana belajar untuk mengetahui sikap disiplin belajar. Objek pengamatan atau Observasi adalah kegiatan kepramukaan, partisipasi aktif siswa dalam kegiatan kepramukaan, serta disiplin siswabelajar.
Tabel 3.4 Pedoman Observasi No
Obyek Observasi
1
Keadaan lingkungan Sekolah
2
Fasilitas sekolah dan Sanggar Pramuka
3
Struktur Organisasi Sekolah dan Data Pelatih Pramuka
4
Keadaan sarana dan prasarana sekolah
5
Keadaan siswa, Guru dan Pelataih Pramuka
6
Jenis-jenis kegiatan Ekskul Pramuka
7
Suasana pembelajaran ( Kedisiplinan siswa di kelas )
70
4. Studi dokumenter Peneliti juga menjadikan Studi dokumenter sebagai tehnik analisis data. Yang menjadi fokus studi dokumenter ialah tentang profil dan program kegiatan kepramukaan
dan profil tata tertib sekolah dan
kelas.
E. Tehnik Analisi Data Bertitik tolak dari bentuk data mengenai Partisipasi Aktif pada kegiatan Pramuka dengan Disiplin Belajar, maka tehnik analisis data partisipasi Aktif dan Disiplin Belajar dikelompokan serta ditabulasi sesuai dengan fungsinya, yaitu : 1.
Data X untuk Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka
2.
Data Y untuk Disiplin Belajar.
Data yang telah terkumpul diolah lebih dahulu melalui langkahlangkah sebagai berikut:6 1. Editing, Yaitu memeriksa data pertanyaan yang telah diserahkan oleh responden. Tujuannya untuk merapikan data agar bersih dan rapih sehingga dapat mengadakan pengolahan lebih lanjut. Langkah dalam kegiatan ini antara lain: a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi b. Mengecek kelengkapan data. c. Mengecek macam isian data. 2. Tabulating, bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiapitem yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatlah table yang mempunyai kolom setiap bagian angket, sehingga terlihat jawaban yang satu dengan yang lain. Langkah dalam kegiatan ini antara lain: a. Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor. 6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik ( Edisi revisi VI) …H. 235-237
71
b. Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor. c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan tehnik analisis yang akan digunakan. d. Memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer. 3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan Penelitian. Analisis data adalah proses penyederhanaan ke dalam bentuk yang lebih muda dibaca dan diinterprestasikan. Tujuan analisis data dalam penelitian ini yaitu untuk mengklasifikasikan skor dari data angket dengan mempresentasekannya dari klasifikasi skor AB, B, C, atau K. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan bentuk tabel
dengan menggunakan teknik deskriptif presentase dengan rumus sebagai berikut : 7 P=
x 100%
Keterangan : P = Presentase F = Frekuensi N = jumlah Responden Dalamanalisi penelitian ini dengan menggunakan korelasi Product Moment, adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment, secara operasional, analisis data tersebut dilakukan melalui tahap: 1. Mencari korelasi dengan rumus :
7
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), cet. X, h. 43
72
rxy : koefisien Korelasi N
: Jumlah Responden
XY : Jumlah hasil perkalian X dan Y X
: Jumlah skor X
Y
: Jumlah skor Y
∑
: Jumlah kuadrat seluruh skor X
∑
: Jumlah Kuadrat seluruh skor Y 2. Memberikan interprestasi terhadap
angka indeks korelasi “r”
Product Moment. Interprestasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product Moment, seperti dibawah ini: Table 3.5 8 Interprestasi Nilai r Besarnya “r” Product
Interprestasi
Moment (rxy) 0,00 – 0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)
0,20 – 0,40 8
Antar variabel X dan vareabel Y
Anas, Sudjiono.PengantarStatistikPendidikan, ( Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2004), Cet. Ke-25, h. 192-193.
73
terdapat korelasi, yang lemah atau rendah 0,40 - 0,70
Antara variabel X dan variabel Y tedapat korelasi, yang sedang atau cukup
0,70 – 5,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi, yang kuat atau tinggi
0,90 –1,00
Antar variabel X dan variabel Y terdapat korelasi, yang kuat atau tinggi
b. Interprestasi menggunakan table nilai “r” Product Moment (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) yang rumusnya adalah: df = N-nr9 keterangan : df = Degress of freedom N = Number of Cases Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan. Untuk mencari kontribusi variabel X terhadap variabel Y penulis menggunakan rumus sebagai berikut : KD =
X 100%
Keterangan: KD = Kontribusi Variabel X terhadap Y R 9
Ibid, h. 194
= Koefisien korelasi anatara variabel X dan Y
74
F. Hipotesis Statistik dan Pengujian Hipotesis H0 : p = 0 H1 : p > 0 Keterangan : P : Koefisien Korelasi ( Populasi ) untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara 2 variabel. Adapun
hipotesis
statistik
yang
akan
diuji
dalam
rangka
pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: a. H0 : Pyx = 0; Artinya, Partisipasi Aktif siswa pada kegiatan kepramukaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Disiplin Belajar siswa. b. H1 : Pyx ≠ 0; Artinya Partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Disiplin Belajar siswa.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu yang beralamat di
Jl. H. Banan No. 1 RT. 8 RW. 12 Kelurahan Pondok Pinang Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Didirikan sejak tahun 1982 dibawah naungan yayasan Harapan Ibu yang dipimpin oleh Bapak Indra Wargadalem. Luas tanah/lahan sekolah yang dimiliki saat ini 10.000 m2 dengan luas bangunan sebesar 4000 m2 dengan struktur bangunan permanen 3 lantai. Kondisi sarana dan prasarana yang ada di lokasi penelitian adalah sebagaimana terlihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Data Sarana dan Prasarana No
Jenis Prasarana
Milik sekolah Baik
Rusak Ringan
Jumla
Luas
Jumla
h
m2
h
Luas
Bukan milik Rusak Berat Jumla
Luas
h
Jumla
Luas
h
1
Ruang Kelas
26
1274
-
-
-
-
-
-
2
Ruang tamu
1
14
-
-
-
-
-
-
3
Ruang
1
25
-
-
-
-
-
-
1
25
-
-
-
-
-
-
perpustakaan 4
Ruang kepala sekolah
5
Ruang guru
1
126
-
-
-
-
-
-
6
Ruang BP/BK
1
12
-
-
-
-
-
-
7
Ruang TU
2
25
-
-
-
-
-
-
75
76
8
Ruang
wakil
1
25
-
-
-
-
-
-
1
65
-
-
-
-
-
-
kep. Sekolah 9
Ruang lab.IPA
10
Ruang
Lab -
-
-
-
-
-
Lab. -
-
Fisika 11
Ruang Lab.Biologi
12
Ruang Lab.Kimia
13
Ruang Bahasa
14
Ruang UKS
1
20
15
Ruang Praktik 2
75
Komputer 16
Kamar
10
9
mandi/WC Murid 17
Gudang
1
25
18
Aula
1
55
19
Ruang
1
75
ibadah/Mushol ah 20
Koperasi/toko
1
25
21
Ruang osis
-
-
22
Ruang
dinas 1
25
kep.Sekolah 23
Ruang Penjaga 1
10
sekolah 24
Pos sekolah
penjaga 1
10
77
25
Keterampilan
3
45
26
Kamar
4
12
mandi/WC Guru Jumlah
66
SD Islam Harapan Ibu yang merupakan salah satulembaga penyelenggara pendidikan formal tingkat dasar di bawah pembinaan dan koordinasi Dinas DKI Jakarta dan berstatus terakreditasi A. Pada tahun ajaran 2015/2016, SD Islam Harapan Ibu dipimpin oleh seorang kepala Sekolah bernama Dr. H. Mahmudi, yang dibantu oleh wakil kepala sekolah bidang keagamaan Hima Rahmawati S.Pd.I dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum Dian, S.Pd. serta dilengkapi dengan guru-guru honorer yang ada di SD tersebut. Data tenaga pendidik dan kependidikan di SD Islam Harapan Ibu selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik No
Nama
Gelar
Pendidikan
Jabatan
S.Kom
S1
Guru kelas
S.S
S1
Guru kelas
1
Abas
2
Adinda Nurmaulinda
3
Ahmad Ali Imron
4
Ahmad Siroj
5
Anarita Sofiah
6
Arifuddin
S.Pd
S1
Guru kelas
7
Bangun Dwiatun
S.Pd
S1
Guru matpel
8
Bara Widya
9
Diah Juniarti
M.Sn
S2
Guru kelas
10
Dian Fitriani
S.Si
S1
Guru kelas
Guru kelas S.Pd
S1
Guru kelas Lainya
Guru kelas
78
11
Dini Mariana
S.Kom
S1
Guru kelas
12
Ema laelasari
13
Ending Sudihartini
S.Pd
S1
Guru kelas
14
Eriene Rakhmidiyah
S.T
S1
Guru kelas
15
Fransiska
Guru kelas
16
Gordo mikrodo
Guru kelas
17
Hardiyanta
S.Pd
S1
Guru kelas
18
Imas Choirunnisa
S.Sos
S1
Guru kelas
19
Lucky Magentara
S.Pd
S1
Guru matpel
20
Mahfudhoh
S.Pd
S1
Guru kelas
21
Mahmudin
22
Mansuri
23
Neneng kulsum
24
Niken Palupi
25
Nonganih
S.Pd
S1
Guru kelas
26
Nuraini Wijaya
S.Pd
S1
Guru kelas
27
Nurma Widyanti
28
Rini Astuti
S.Pd
S1
Guru kelas
29
Rostiati
A.Md
S1
Guru matpel
30
Saefudin
S.Pd.I
S1
Guru kelas
31
Saparudin
32
Satralinda
S.Pd
S1
Guru kelas
33
Selistyowati
S.S
S1
Guru kelas
34
Silvy Shaffana
S.Pd
S1
Guru kelas
35
Sri Hutami
S.Pd
S1
Guru kelas
36
Subkhan Farikhi
M.M
S1
Guru kelas
37
Sugiman
S.Pd
S1
Guru kelas
38
Sujadi
S.Pd
S1
Guru kelas
39
Sukarmin
M.M
S1
Guru kelas
40
Sumarni
S.Pd
S1
Guru kelas
Guru kelas
Guru kelas S.Pd
S1
Guru kelas Lainnya Guru kelas
Guru kelas
Guru matpel
79
41
Syrie Subekti
S.Pd
S1
Guru kelas
42
Udi Rudiana
S.Pd
S1
Guru kelas
43
Wahyu Arie
S.S
S1
Guru kelas
44
Yulia suci
S.Pd
S1
Guru kelas
45
Yuyun Julaeha
S.Pd
S1
Guru kelas
46
Zaimarni
Lainnya
Jumlah siswa pada gambar semester genap tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 492 orang, yang terbagi dalam 22 rombel, yaitu: kelas 1: 3 rombel, kelas 2: 3 Rombel, kelas 3: 3 rombel, kelas 4: 4 rombel, kelas 5: 5 rombel, kelas6:5 rombel. Kegiatan intra dan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu sebagai wadah pembinaan dan latihan kepemimpinan siswa yang antara lain dalam bidang: Kepramukaan yang menjadi ekskul wajib bagi siswa kelas 1-6, bidang tehnologi, kreativitas, seni tari dan olahraga sebagai kegiatan ekskul minat yang mendukung. Data siswa SD Islam Harapan Ibu, pada tahun akademik /ajar 2015/20116 terlihat dalam bentuk tabel berikut: Tabel 4.3 Data siswa dalam tahun ajaran 2015-2016 No
Jumlah Siswa
Nama Rombel
L
P
Jumlah
1
Kelas 1-A
Kelas 1
16
9
25
2
Kelas 1-B
Kelas 1
11
11
22
3
Kelas 1-C
Kelas 1
12
10
22
4
Kelas 2-A
Kelas 2
14
8
22
5
Kelas 2-B
Kelas 2
12
9
21
6
Kelas 2-C
Kelas 2
12
8
20
7
Kelas 2-D
Kelas 2
13
10
23
8
Kelas 3-A
Kelas 3
8
11
19
9
Kelas 3-B
Kelas 3
13
9
22
80
10
Kelas 3-C
Kelas 3
11
11
22
11
Kelas 4-A
Kelas 4
12
10
22
12
Kelas 4-B
Kelas 4
12
9
21
13
Kelas 4-C
Kelas 4
11
12
23
14
Kelas 4-D
Kelas 4
9
14
23
15
Kelas 5-A
Kelas 5
11
12
23
16
Kelas 5-B
Kelas 5
11
11
22
17
Kelas 5-C
Kelas 5
12
12
24
18
Kelas 5-D
Kelas 5
9
14
23
19
Kelas 6-A
Kelas 6
16
9
25
20
Kelas 6-B
Kelas 6
12
11
23
21
Kelas 6-C
Kelas 6
13
11
24
22
Kelas 6-D
Kelas 6
15
8
23
265
229
492
Total
2. Realita Kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu Untuk mengetahui realita kepramukaan pada pennelitian ini peneliti bermaksud mengadakan perbandingan kegiatan kepramukaan dari dua tahun belakangan ini. Dari hasil wawancara dengan pihak terkait dan hasil studi dokumentasi bahwa Kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu mengalami peningkatan walau tidak banyak tetapi ada perubahan yang positif pada kegiatan kepramuukaan, baik dari segi prestasi kepramukaan, administrasi, maupun nilai dan norma kehidupan yang dilahirkan oleh kegiaatan ekskul pramuka. Untuk mengetahui realita kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu pondok Pinang Jakarta Selatan, peneliti mengajukan 25 item pertanyaan dalam bentuk angket yang disebar kepada sejumlah responden yang telah ditentukan sebagai sampel dalam penelitian, yakni sebanyak 60 orang siswa. 25 item pertanyaan dalam angket, merupakan rincian dari 5 dimensi utama dan beberapa indikator yang dihasilkan dari 5 dimensi utama dari variablel penelitian Partisipasi Aktif Kegiatan Kepramukaan (Variabel X). Kelima dimensi utama tersebut antara lain: Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan, Sistem Among, sadar Pentingnya
81
Kegiatan Kepramukaan, kegemaran atau antusias, dan Kesediaan Mempelajari materi Kepramukaan. a. Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan Penelitian
terhadap
Keikutsertaan
Kegiatan
Kepramukaan
yang
dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu, ditelusuri melalui 2 indikator, yaitu; 1) kehadiran pada kegiatan, dan 2) Ikut Aktifitas atau Melakukan. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 2 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kedua pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kehadiran pada Kegiatan (1) Bertolak dari indikator tersebut, penulis mengajukan suatu pertanyaan yaitu item angket no. 1 yang diarahkan untuk mengetahui intensitas kehadiran siswa pada saat kegiatan ekskul Pramuka dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu tinggi atau tidak intensitas kehadiran siswanya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 25 responden menjawab “a”, 34 responden menjawab “b”, tidak ada responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. Jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (25x4) + (34x3) + (0x2) + (1x1) = 203/240 x 100 = 84,58 %. Nilai tersebut berada di interval 76 – 100 yang berarti sangat baik. Hasil analisis data tersebut dapat menunjukkan bahwa intensitas siswa pada kegiatan kepramukaan di SD I slam Harapan ibu sangat Tinggi.
2) Ikut Aktifitas atau Melakukan (25) Pertanyaan angket no 25 yang sesuai dengan indikator di atas untuk mengetahui seberapa besar siswa ikut dan melakukan setiap kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu, sebagian besar atau kecil siswa yang ikut dan melakukan kegiatan pramuka di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 14 responden yang menjawab “c” dan 16 responden yang menjawab “d”. Jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (38x4) + (7x3) + (14x2) + (1x1) = 194/240 x 100 = 80,83 %. Nilai tersebut berada
82
di Interval 76 - 100yang berarti Sangat Baik. Hasil analisis data tersebut dapat menunjukkan bahwa siswa yang ikut aktifitas dan melakukan kegiatan kepramukaan sangat besar yang mengikutinya.
b. Sistem Among Dimensi kedua untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai pola pembinaan dan pendidikan kepramukaan, yang dikenal dengan Sistem Among. Indikator yang diteliti adalah: 1) Pendidikan dan Pengarahan, dan 2) Keteladanan dan Pengarahan. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 6 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap keenam pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pendidikan dan Pengarahan (16,17,21) Bertolak dari indkator pendidikan dan pengarahan pada kegiatan kepramukaan terdapat dalam tiga butir soal yang menerangkan indikator tersebut. Pada item soal ke 16 untuk mencari tahu tentang model dan pengarahan yang dilaksankan pada saat kegiatan kepramukaan apakah menunjukan pola hidup Bersahaja dan Sederhana. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 38 responden menjawab “a”, 14 responden menjawab “b”, 7 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (38x4) + (14x3) + (7x2) + (1x1) = 209/240 x 100 = 87,08 %. Nilai tersebut berada di interval 76 – 100 yang berarti Sangat Baik. Nilai pada item soal 16 ini menunjukan bahwa pendidikan kepramukaan selalu memberikan dan menunjukkan pada pola hidup Sejahtera. Item soal untuk indkator ini juga terdapat pada item soal 17 tentang perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa terdidik atau tidak dalam kegiatan ekskul pramuka. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 43 responden menjawab “a”, 11 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (43x4) + (11x3) + (5x2)
83
+ (1x1) = 216/240 x 100 = 90. %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai paa item soal 17 ini menunjukkan bahwa dengan pola pendidikan yang ada di kegiatan Pramuka akan menjadikan siswa merasa terdidik. Item soal untuk indkator ini juga terdapat pada item soal 21 tentang perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa Bersemangat atau tidak dalam mengikuti setiap kegiatan Ekskul kepramukaan yang ada di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 28 responden menjawab “a”, 19 responden menjawab “b”, 3 responden yang menjawab “c” dan 10 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (28x4) + (19x3) + (3x2) + (10x1) = 185/240 x 100 = 77,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 18 ini menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dalam mengikuti setiap kegiatan ekskul Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu. Darai ketiga item tersebut peneliti rasa bahwa soal sudah mewakili indikator pengarahan dan pendidikan Pramuka, dan jugga menunjukkan bahwa pengarahan dan pendidikan yang ada pada ekskul kepramukaan sangatlah baik.
2) Keteladanan dan Penghargaan (18,19,20) Item soal untuk indkator ini terdapat di beberapa item soal yang mewakilinya salah satunya terdapat pada item soal 18 tentang perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa pendidikan kepramukaan yang ada di SD Islam Harapan Ibu menggunakan sistem ber regu atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 32 responden menjawab “a”, 25 responden menjawab “b”, 3 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (32x4) + (25x3) + (3x2) + (0x1) = 205/240 x 100 = 85.42 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 17 ini menunjukkan bahwa dengan pola pengajaran dan latihan ekskul kepramukaan menggunakan sistem ber regu.
84
Item soal untuk indkator ini juga terdapat di beberapa item soal yang mewakilinya selanjutnya terdapat pada item soal 19 untuk mengetahui perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa mengikuti kegiatan pramuka yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu
dengan perasaan sukarela ataupun
sebaliknya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 39 responden menjawab “a”, 17 responden menjawab “b”, 3 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (17x3) + (3x2) + (1x1) = 214/240 x 100 = 89,16 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 19 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu. Item soal untuk indkator ini juga terdapat di beberapa item soal yang mewakilinya selanjutnya terdapat pada item soal 20 untuk mengetahui sikap dan perasaan siswa untuk mengikuti kegiatan pramuka apakah siswa sampai lupa waktu dalam mengikuti kegiatan pramuka yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu ataupun sebaliknya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 15 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 5 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (15x3) + (5x2) + (5x1) = 200/240 x 100 = 83,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 20 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat sampai lupa waktu dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu sampai-sampai lupa waktu. Dari hasil ketiga item soal yang telah dipaparkan di atas peneliti rasa dapat mewakili indikator keteladanan dan penghargaan, jelasnya bahwa kegiatan yang ada pada ekskul pramuka selalu memberikan penghargaan dan keteladanan. c. Sadar Pentingnya Kegiatan Pramuka Dimensi ketiga untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenaiSadar Pentingnya Kegiatan Pramuka.
85
Indikator yang diteliti adalah: 1) Manfaat Kepramukaan, 2) manfaat bagi Pembinaan Diri, 3) manfaat bagi Pembinaan karir Kepramukaan, 4) mengandung Unsur pendidikan dan 5) sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani siswa . Kelima indikator tersebut kemudian disusun menjadi 10 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kesembilan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Kepramukaan ( 2,5) Item soal untuk indkator Manfaat Kepramukaan terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal 2untuk mengetahui yang dirasakan siswa apakah pembina memberikan tanda kecakapan atau tidak setelah ujian naik tingkatan kepramukaan yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu dengan perasaan sukarela atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 14 responden yang menjawab “c” dan 16 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (21x4) + (9x3) + (14x2) + (16x1) = 155/240 x 100 = 64,58 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 – 75 yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 2 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna pelatih memberikan tanda kecakapan setelah ujian naik tingkatan kepramukaan. Item soal untuk indkator ini juga terdapat juga pada beberapa item soal
yang mewakili indikator selanjutnya terdapat pada item soal 5 untuk
mengetahui
perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa diberi
penghargaan jika selalu bersemanagat dalam kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 17 responden menjawab “a”, 5 responden menjawab “b”, 28 responden yang menjawab “c” dan 10 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (17x4) + (5x3) + (28x2) + (10x1) = 149/240 x 100 = 62,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 75yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 5 menunjukkan bahwa siswa sangat
86
bersemangat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna siswa mendapatkan penghargaan dari pelatih setelah kegiatan pramuka berlangsung. Dari hasil dua item soal yang telah dipaparkan di atas peneliti rasa sudah dapat mewakili indikator manfaat kepramukaan. 2) Manfaat bagi Pembinaan diri (3,4) Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 2 item soal yang mewakilinya pertama terdapat pada item soal no. 3 untuk mengetahui ingatan dan perasaan siswa apakah pembiana memberikan teori kepramukaan sebelum kegiatan pramuka berlangsung baik di dalam dan di luar sekolah seperti kegiatan perkemahan Jumat-Sabtu yang berlangsung di SD Islam Harapan Ibu atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 47 responden menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 4 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (47x4) + (8x3) + (4x2) + (1x1) = 201/240 x 100 = 83,75 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 3 menunjukkan bahwa siswa diberikan teori pramuka pada saat kegiatan berlangsung baik di dalam dan di luar sekolah. Item soal untuk indkator ini juga terdapat item soal yang mewakilinya selanjutnya terdapat pada item soal no. 4 untuk mengetahui ingatan dan yang dirasakan siswa apakah pelatih memberitahukan alat-alat yang dibutuhkan untuk kegiatan pendidikan pramuka yang berlangsung di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 42 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (42x4) + (10x3) + (6x2) + (2x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 4 menunjukkan bahwa siswa merasakan bahwa pembina pramuka mengumumkan alat yang dibutuhkan untuk kegiatan pramukaan di SD Islam Harapan Ibu.
87
Dengan kesimpulan bahwa manfaatnya adalah untuk pembinaan diri untuk selalu bersikap bertanggung jawab atas tugas yang diberikan dan pembiasaan Hidup disiplin. 3) Manfaat bagi pembinaan karir dan keterampilan (11,12) Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 2 item soal yang mewakilinya pertama terdapat pada item soal no. 11 untuk mengetahui akan pentingnya kegiatan yang ada pada ekskul pramuka menurut siswa SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 34 responden menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 14 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (34x4) + (8x3) + (14x2) + (0x1) = 188/240 x 100 = 78, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 11 menunjukkan bahwa siswa menganggap kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu cukup penting. Item soal untuk indkator ini juga terdapat di item soal yang mewakilinya kedua terdapat pada item soal no. 12 untuk mengetahui perasaan siswa apakah kegiatan kepramukaan yang dilaksankan di SD Islam Harapan Ibu berlangsung menyenangkan atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 27 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 6 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (27x4) + (10x3) + (17x2) + (6x1) = 178/240 x 100 = 74, 17 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 - 75yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 12 menunjukkan bahwa siswa sangat merasa senang dan lebih bermakna pada saat kegiatan pramuka dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari hasil kedua butir soal yang mewakili indikator manfaat pembinaan karir dan keterampilan adalah bahwa dalam kegiatan dalam ekskul pramuka hasilnya baik dan
cukup berpengaruh untuk pembinaan karir dan
keterampilan untuk peserta didik.
88
4) Mengandung Unsur Pendidikan (9) Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 1 item soal yang mewakilinya yaitu untuk mengetahui pendapat siswa akan ketertarikan mereka pada kegiatan eskul kepramukaan yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 33 responden menjawab “a”, 14 responden menjawab “b”, 13 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (33x4) + (14x3) + (13x2) + (0x1) = 200/240 x 100 = 83, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no. 3 menunjukkan bahwa siswa selalu merasa senang dalam mengikuti kegiatan kepramukaan dan mengandung unsur pendidikaan karena kegiatan parmuka di SD Islam Harapan Ibu karna kegiatannya sangat menarik. 5) Sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani siswa (6,7) Item soal untuk indkator sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani siswa terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 6untuk mengetahui apakah pada saat latihan kepramukaan berlangsung di SD Islam Harapan Ibu pembina membimbing siswa atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 46 responden menjawab “a”, 6 responden menjawab “b”, 8 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (46x4) + (6x3) + (8x2) + (0x1) = 218/240 x 100 = 90, 83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 6 menunjukkan bahwa siswa merasa sangat menjiwai dalam mengikuti kegiatan ekskul Pramuka berlangsung di SD Islam Harapan Ibu. Item soal untuk indkator sesuai dengan pekembangan jasmani dan rohaninya selain yang diatas ada juga pada item soal no. 7 mewakilinya, untuk mengetahui apakah pembina mengawasi siswa pada saat kegiatan Kepramukaan dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 44 responden menjawab “a”, 14 responden menjawab “b”, 2 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab
89
“d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (44x4) + (14x3) + (2x2) + (0x1) = 222/240 x 100 = 92,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 7 menunjukkan bahwa siswa sangat merasa diawasi oleh pembina pramuka saat kegiatan kepramukaan berlangsung di SD Islam Harapan Ibu.
d. Kegemaran atau Antusias Dimensi keempat untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Kegemaran atau Antusias. Indikator yang diteliti adalah: 1) Antusiasme siswa pada kegiatan kepramukaan dan 2) Semangat sampai lupa waktu. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Antusiasme atau suka dan tidak sukanya siswa kegiatan Pramuka Item
soal
untuk
indkator
antusiasme
siswa
pada
kegiatan
kepramukaan yang ada Di SD Islam Harapan Ibu terdapat di item soal 24 yang mewakilinya diantaranya mengetahui
yang dirasakan siswa apakah pembina
mengaahkan kalian untuk membuka materi pramuka dengan membacakan kode kehormatan pramuka.Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 36 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 9 responden yang menjawab “c” dan 5 responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (36x4) + (10x3) + (9x2) + (5x1) = 197/240 x 100 = 82, 08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai sangat Baik. Nilai pada item soal 24 menunjukkan bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna pelatih selalu membimbing untuk memulai latihan kepramukaan dengan membaca kode etik kehormatan pramuka.
90
2) Semangat sampai lupa waktu (8,15) e. Kesediaan Mempelajari materi Kepramukaan Dimensi kelima untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD Islam
Harapan
Ibu
adalah
mengenai
Kesediaan
Mempelajari
materi
Kepramukaan. Indikator yang diteliti adalah: 1) Giat dalam mengikuti pelajaran/rajin dan 2) Mau Belajar dan Mencoba. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 4 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kelima pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Giat dalam mengikuti pelajaran/rajin (13,14) Item soal untuk indkator giat dalam mengikuti pelajaran/Rajin terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no.13 untuk mengetahui apakah dalam kegiatan kepramukaan menunjukkan hal positif sehingga dapat membuat siswa giat untu mengikutinya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 33 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (33x4) + (10x3) + (15x2) + (2x1) = 194/240 x 100 = 80,83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai sangat Baik. Nilai pada item soal 13 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dan giat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna seluruh kegiatan menunjukkan ke dalam hal yang positif. Item soal untuk indkator giat dalam mengikuti kegiata/ Rajin selanjutnya
terdapat
di
item
soal
no.
14
yang
mewakilinya
untuk
mengetahuiapakah kegiatan kepamukaan yang dilaksanakan di SD islam Harapan Ibu selalu mengajarkan pola hidup bersahaja dan sederhana atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 46 responden menjawab “a”, 12 responden menjawab “b”, 2 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
91
responden tersebut bernilai: (46x4) + (12x3) + (2x2) + (0x1) = 224/240 x 100 = 93, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 14 menunjukkan bahwa siswa sangat Giat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna kegiatannya selalu menunjukkan pola hidup bersahaja dan sederha. Dari hasil jawaban responden untuk 2 item soal tentang indikator di atas peneliti rasa sudah dapat mewakili karna hasilnya siswa menjadi giat dalam mengikkuti kegiatan kepramukaan karna hampir semua kegiatannya mengajarkan pola hidup sejahtera dna sederhana.
2) Mau belajar dan mencoba (22,23) Item soal untuk indkator Mau belajar dan mencoba terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 22 untuk mengetahui kedisiplinan selalu di ajarkan dan dibiasakan atau tidak pada kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 49 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 2 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (49x4) + (9x3) + (2x2) + (0x1) = 227/240 x 100 = 94,58 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 22 menunjukkan bahwa kedisiplinan tampang dibaiasakan dan diajarkan pada setiap kegiatan pramuka berlangsung di SD Islam Harapan Ibu sehingga siswa mau belajar dan mencoba terus. Item soal untuk indkator mau belajar dan mencoba selanjutnya terdapat di item soal no. 23 yang mewakilinya untuk mengetahui apakah dalam setiap kegiatan parmuka selalu dengan kegiatan yang memudahkan fisik dan mental siswa atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh 37 Responden yang menjawab “a”, 14 Responden yang mennjawab “b”, 7 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (37x4) + (14x3) + (7x2) + (2x1) = 206/240 x
92
100 = 85,83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 23 menunjukkan bahwa kegaitan kepramukaan selalu memudahkan pengunaan mental dan fisik sehingga siswa mau belajar dan mencoba setiap materi baru diberikan. Dari dua item soal yang mewakili 1 indikator diatas menunjukkan bahwa dengan kegiatan yang menarrik dn mengandung unsur pembiasaan pada hal positif dapat meningkatkan kemauan siswa dalam belajar dan mencoba hal yang baru.
3. Realita Disiplin Belajar siswa Untuk mengetahui realitas tentang disiplin belajar siswa di SD Islam Harapan Ibu, Peneliti bermaksud untuk mengadakan perbandingan dari dua tahun terakhir. Dari hasil pengamatan dan wawancara terkait dengan disiplin belajar siswa maka dapat diperoleh hasil bahwa disiplin belajar siswa dari tahun ke tahun sangat meningkat dengan dibarengi kegiatan pada ekskul kepamukaan yang semakin meningkat pula. Untuk mengetahui realitas tentang Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan, Peneliti mengajukan 25 item pertanyaan dalam angket yang disebar kepada 60 responden yang telah ditentukan sebagai sampel dalam penelitian. 25 item pertanyaan yang disebar dalam angket, merupakan rincian dari 7 dimensi yang memunculkan beberapa indikator variabel penelitian tentang disiplin belajar siswa (Variabel Y). beberapa dimensi dan indikator dilahirkan dari teori belajar Modern. a. Terlibat Mental Penelitian terhadap terlibat mental di SD Islam Harapan Ibu, ditelusuri melalui 2 indikator, yaitu; 1) Etika dan Sopan Santun dan 2) Rasa Ingin tahu bahan belajar selanjutnya. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 5item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban
93
yang diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Etika dan Sopan santun (5,6,7) Item soal untuk indkator etika dan Sopan Santun terdapat di 3 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 5 untuk mengetahui sikap sopan santun siswa jika ingin pergi ke kamar mandi saat kegiatan belajar di kelas berlangsung permisi dan izin atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 44 responden menjawab “a”, 6 responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (44x4) + (6x3) + (6x2) + (4x1) = 210/240 x 100 = 87,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 5 menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa di kelas tercermin dengan sikap sopan santun siswa yaitu permisi dan izin untuk ke kamar mandi. Item soal untuk indkator etika da sopan santun selanjutnya terdapat di item soal no. 6 yang mewakili indikator di atas untuk mengetahui perasaan siswa jika mengikuti kegiatan belajar di kelas atau di luar kelas apakah merasa selalu ingin jadi yang terbaik atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 52 responden menjawab “a”, 3 responden menjawab “b”, 4 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (52x4) + (3x3) + (4x2) + (1x1) = 226/240 x 100 = 19,17 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 6 menunjukkan bahwa siswa selalu merasa ingin jadi yang terbaik ketika kegiatan belajar di sekolah atau di luar sekolah SD Islam Harapan Ibu. Item soal untuk indkatorEtika dan Sopan santun selanjutnya terdapat di item soal no. 7 yang mewakili indikator di atas, pada item soal ini bertujuan untuk mengetahui apakah siswa berusaha untuk mencari tahu atau tidak tentang informasi pada pelajaran yang belum diketahui. Dari pertanyaan yang diajukan
94
diperoleh jawaban sebagai berikut: 47 responden menjawab “a”, 4 responden menjawab “b”, 9 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (47x4) + (4x3) + (9x2) + (0x1) = 218/240 x 100 = 90,83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 7 menunjukkan bahwa siswa di SD Islam Harapan Ibu selalu berusha untuk mencari tahu tentang informasi pembelajaran yang belum mereka ketahui. Dari ketiga hasil item soal di atas dapat menunjukkan indikator Etika dan sopan santun dapat terpenuhi karena hasilnya menunjukkan bahwa siswasiswi SD Islam Harapan Ibu menunnjukkan etika dan sopan santunnya khususnya pada saat kegiatan belajar mengajar di kela sberlangsung. 2) Rasa ingin tahu bahan belajar selanjutnya (18,19) Item soal untuk indkator Rasa Ingin tahu bahan pelajaran selanjutnya terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 18 tujuan dari item soal ini adalah untuk mengetahui apakah siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 20 responden menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (21x4) + (20x3) + (17x2) + (2x1) = 180/240 x 100 = 75 %. Nilai tersebut berada di Interval 51–75 yang bernilaiBaik. Nilai pada item soal no 18 menunjukkan bahwa siswa mampu untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Item soal untuk indkator rasa Ingin tahu bahan pelajaran selannjutnya yang ke dua terdapat di item soal no. 19 yang mewakili indikator di atas tujuannya adalah untuk mengetahui apakah siswa yang menjadi pramuka inti SD Islam Harapan Ibu kenal dengan guru dan teman-temannnya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 22 responden menjawab “a”, 32 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
95
(22x4) + (32x3) + (5x2) + (1x1) = 195/240 x 100 = 81, 25 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 19 menunjukkan bahwa siswa yang menjadi pramuka Inti di SD Islam Harapan Ibu sangat kenal semua guru dan teman-temannya. Dari kedua item soal tersebut di atas bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu pada bahan pelajaran yang akan disampaikan dipertemuan berikutnya. b. Berusaha dan Berlatih untuk Belajar Dimensi kedua untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Usaha siswa dalam berusaha untuk belajar. Indikator yang diteliti adalah: 1) Ketepatan Penyelesaian Tugas dan 2) Rasa ingin tahu yang tinggi. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap keempat pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Ketepatan penyelesaian tugas (4) Item soal untuk indkator ketepatan penyelesaian tugas pada dimensi Berusaha dan Berlatih terdapat di item soal no. 4 tujuannya untuk mengetahui apakah siswa yang menjadi pramuka inti selalu tepat waktu atau tidak dalam mengerjakan tugas baik di Sekolah atau di Rumah. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 23 responden menjawab “b”, 1 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (23x3) + (1x2) + (1x1) = 212/240 x 100 = 88,33%. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 4 menunjukkan bahwa siswa yang menjadi oramuka inti di SD Islam Harapan Ibu selalu mampu mengerjakan tugas dengan tepat waktu.
2) Rasa ingin tahu yang tinggi (15,21)
96
Item soal untuk indkator Rasa Ingin Tahu yang Tinggi terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 15 untuk mengetahui kesemangatan siswa dalam mengumpulkan tugas tinggi atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 37 responden menjawab “a”, 7 responden menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (37x4) + (7x3) + (15x2) + (1x1) = 200/240 x 100 = 83,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 15 menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan pramuka di SD Islam Harapan Ibu memiliki kesemangatan yang tinggi dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas. Item soal untuk indkator rasa ingin tahu yang tinggi selanjutnya juga terdapat pada item soal no. 21 yang bertujuan untuk mengetahui kedisiplinan siswa saat mengenakan seragam sekolah yang telah ditetapkan oleh sekolah atau yayasan. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 56 responden menjawab “a”, 2 responden menjawab “b”, 1 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (56x4) + (2x3) + (1x2) + (1x1) = 233/240 x 100 = 97,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 21 menunjukkan bahwa kedisiplinan tampak pada diri siswa dalam mengenakan seragam yang telah ditentukan sekolah atau yayasan. Dari hasil item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam Harapan Ibu memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan rasa semangat berdisiplin yang tinggi pada kegiatan khususnya kegiatan belajar. c. Sadar Tujuan Dimensi ketiga untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Kesadaran akan tujuan. Indikator yang diteliti adalah: 1) kehadiran di sekolah, 2) tidak puas dengan nilai rendah, dan 3) Tidak
97
menunda mengerjakan tugas/PR. Ketiga indikator tersebut kemudian disusun menjadi 5 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap keempaat pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kehadiran di sekolah (1) Item soal untuk indkator Kehadiran siswa di sekolah terdapat di item soal no. 1 yang mewakilinya tujuannya untuk mengetahui apakah siswa selalu berkata sopan dengan guru dan teman yang lain apabila sedang berbicara atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 40 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 11 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (40x4) + (9x3) + (11x2) + (0x1) = 209/240 x 100 = 87,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 1 menunjukkan bahwa siswa sangat bersikap sopan pada saat berbicara dengan guru dan teman-teman. 2) Tidak puas dengan nilai rendah (20,11) Item soal untuk indkator ketidak puasan dengan nilai rendah terdapat pada 2 item soal salah satu item soal yaitu item soal no. 20 tujuannya untuk mengetahui apakah siswa akan bertanya atau tidak jika ada materi pelajaran yang belum dipahami. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 30 responden menjawab “a”, 19 responden menjawab “b”, 10 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (30x4) + (19x3) + (10x2) + (1x1) = 198/240 x 100 = 82,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no. 1 menunjukkan bahwa siswa sangat aktif untuk bertanya ketika saat ada materi pelajaran yang belum dipahami. Item soal untuk indkator tidak puas dengan nilai rendah selanjutnya terdapat pada item soal no. 11 yang mewakili indikator tersebut yang tujuannya untuk mengetahui kesadaran siswa dalammengerjakan tugas tinggi atau tidak.
98
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 30 responden menjawab “a”, 13 responden menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (30x4) + (13x3) + (117x2) + (0x1) = 193/240 x 100 = 80,42 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 11 menunjukkan bahwa siswa memiliki kesadaran yang tinggi dalam mengerjakan tugas. Dari kedua hasil item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam Harapan Ibu memiliki kesadaran yang sangat baik untuk belajar sehingga mmiliki kemauan yang tinggi untuk mendapatkan nilai yang baik. Indikator-indikator yang sudah diuraikan di atas menjawab semua dimensi dari keterlibatan mental karena dalam belajar juga dibutuhkan keterlibatan mental yang cukup. 3) Tidak menunda mengerjakan tugas/Pekerjaan Rumah (16,24) Item soal untuk indkator Kehadiran siswa di sekolah terdapat di beberapa item soal salah satunya yaitu terdapat di item soal no. 16 yang mewakilinya tujuannya untuk mengetahui sikap siswa ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran apakah siswa memperhatikan dengan baik atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 43 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 7 responden yang menjawab “c” 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (43x4) + (9x3) + (7x2) + (1x1) = 214/240 x 100 = 89,17 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 16 menunjukkan bahwa sikap siswa sangat baik ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran, hal ini dicerminkan dengnan siswa memperhatikan penjelasan guru. d. Motivasi Belajar Dimensi keempat untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Motivasi Belajar. Indikator yang diteliti adalah: 1) Ketepatan hadir di kelas dan 2) Rasa ingin tahu yang kuat untuk
99
menjadi yang terbaik. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 4 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap keempat pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Ketepatan hadir di kelas (3,8) Item soal untuk indikator Ketepatan hadir terdapat di item soal no. 3 yang mewakilinya tujuannya untuk mengetahui apakah siswa menunda-nunda atau tidak dalam mengerjakan PR di rumah yang telah diberikan guru. siswa selalu berkata sopan dengan guru dan teman yang lain apabila sedang berbicara atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 23 responden menjawab “b”, 1 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (23x3) + (1x2) + (1x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 3 menunjukkan bahwa siswa sangat bersikap sangat rajin dan tidak menunda-nunda pekerjaan rumah yang diberikan guru di sekolah. Item soal untuk indkator ketepatan hadir di kelas selanjutnya terdapat pada beberapa item soal yaitu pada item soal no. 8 yang tujuannya untuk mengetahui kedisiplinan diri siswa dari jumlah kehadiran siswa di kelas. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 38 responden menjawab “a”, 11 responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan 5 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (38x4) + (11x3) + (6x2) + (5x1) = 202/240 x 100 = 84,17 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no.8 menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa untuk kehadiran siswa sangat disiplin dengan melihat data kehadiran siswa di Absensi. 2) Rasa kuat ingin menjadi yang terbaik (13,25) Item soal untuk indikator rasa yang kuat untuk menjadi yang terbaik terdapat pada 2 item soal satu diantaranya yaitu pada item soal no. 13 yang tujuan
100
dari soal ini adalah untuk mengetahui rasa sadar akan patuh terhadap tata tertib atau tidak, dicerminkan dengan keberadaan siswa setelah bel tanda masuk berbunyi. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 42 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 9 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (42x4) + (9x3) + (9x2) + (0x1) = 213/240 x 100 = 88,75 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 13 menunjukkan bahwa siswa sangat memiliki sikap sadar akan patuh pada tata tertib peraturan, dicerminkan dari siswa terbiasa untuk selalu baris di depan kelas untuk berdoa sebelum mereka memasuki kelas. Item soal untuk indikator rasa yang kuat untuk menjadi yang terbaik selanjutnya berada pada item soal no. 25 yang tujuan dari item soal ini untuk mengetahui jujur atau tidak siswa ketika guru menanyakan siapa yang belum mengumpulkan tugas. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 47 responden menjawab “a”, 7 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (47x4) + (7x3) + (5x2) + (1x1) = 188/240 x 100 = 78,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no. 25 menunjukkan bahwa siswa sangat jujur saat guru yang menannyakan tentang tugas yang belum dikerjakan. e. Mengalami atau mengulang Dimensi kelima untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah megenai Mengalami atau Proses Mengulang. Indikator yang diteliti adalah: 1) Menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran, dan 2) Suka mengulang kembali pelajaran di sekolah. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
101
1) Menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran (10,9) Item soal untuk indikator rasa sungguh-sungguh dalam menyimak pelajaran terdapat pada 2 item soal diantaranya item soal no. 10 yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa suka mencari tahu tentang informasi materi yang diajarkan besok atau tidak.Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 22 responden menjawab “a”, 11 responden menjawab “b”, 23 responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (22x4) + (11x3) + (23x2) + (4x1) = 189/240 x 100 = 78,75 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 10 menunjukkan bahwa siswa sangat memiliki sikap suka mencari tahu tentang informasi materi yang diajarkan besok. Item soal untuk indikator rasa sungguh-sungguh dalam menyimak pelajaran selanjutnya terdapat pada item soal no. 9 yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa tetap tertib belajar di kelas atau tidak walau guru sedang izin ke luar kelas. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 5 responden menjawab “b”,15 responden yang menjawab “c” dan 3 responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (5x3) + (15x2) + (3x1) = 192/240 x 100 = 80,00 %. Nilai tersebut berada di Intekelas walau guru sedang izin ke luar kelas. 2) Suka mengulang kembali pelajaran di sekolah (17) Item soal untuk indikator suka mengulang kembali pelajaran di sekolah terdapat pada item soal no. 17 yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa merasa kecewa atau tidak apabila mendapat nilai rendah. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 39 responden menjawab “a”, 12 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (12x3) + (5x2) + (4x1) = 166/240 x 100 = 69,17 %. Nilai tersebut berada
102
di Interval 51 – 75 yang bernilai Baik. Nilai pada item soal no 17 menunjukkan bahwa siswa bias merasa kecewa jika mendapat nilai rendah di sekolah. Dari etika hasil item soal di atas menunjukkan bahwa indikator rasa ingin tahu tentang materi yang akan dipelajarinya dan indikator suka mengulang kembali pelajaran di sekolah, dan indikator di atas bias memenuhi dimensi Mengalami dan mengulang pelajaran. Menunjukkan bahwa mengulang pelajaran adalah dimensi yang juga dibutuhkan dalam membangun disiplin belajar siswa. f. Pemanfaatan Lingkungan Dimensi keenam untuk mengetahui Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Pemanfaatan Lingkungan. Indikator yang diteliti adalah: 1) Selalu Bertanya. Indikator tersebut kemudian disusun menjadi 2 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kedua pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Selalu bertanya(12,23) Item soal untuk indikator selalu bertanya terdapat pada 2 item soal salah satunya terdapat pada item soal no.12 yang bertujuan untuk mengetahui ketepatan siswa dalam hadir di kelas sehari-hari. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 42 responden menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 10 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (8x3) + (10x2) + (0x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai sangat Baik. Nilai pada item soal no. 12 menunjukkan bahwa siswa selalu tepat dalam kehadiran di kelas. Item soal untuk indikator selalu bertanya selanjutnya terdapat pada item soal no. 23 yang bertujuan untuk apakah siswa selalu bertanya atau tidak ketikamasih ada pelajaran yang belum dipahami. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 25 responden menjawab “a”, 18 responden
103
menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (25x4) + (18x3) + (15x2) + (2x1) = 186/240 x 100 = 77,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai SangatBaik. Nilai pada item soal no 23 menunjukkan bahwa siswa selalu bertanya apabilaada materi pelajaran yang masih belum dipahami. Dari kedua item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam Harapan Ibu terbiasa memnfaatkan lngkungan yaitu dengan selalu bertanya kepada guru, teman apabila ada materi pelajaran yang belum siswa pahami. g. Habit/Kebiasaan Dimensi ketujuh untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Habit/Kebiasaan. Indikator yang diteliti adalah: 1) Kerapian Berpakaian, 2) Pandai bergaul, dan 3) memiliki jadwal atau pengelompokkan waktu kegiatan harian. Ketiga indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kelima pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kerapian Berpakaian (2) Item soal untuk indkator ketepatan hadir di kelas terdapat pada item soal yaitu pada item soal no. 2 yang tujuannya untuk mengetahui kedisiplinan diri siswa dengan memakai seragam dengan rapih. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 54 responden menjawab “a”, 6 responden menjawab “b”, tidak ada responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (54x4) + (6x3) + (0x2) + (0x1) = 234/240 x 100 = 97,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 2 menunjukkan bahwa siswa sangat disiplin dengan selalu kelihatan sangat rapih dalam memakai seragam.
104
2) Pandai bergaul (14) Item soal untuk indkator pandai bergaul ketepatan hadir di kelas terdapat pada item soal no. 14 yang tujuannya untuk mengetahui kedisiplinan siswa dalam kegiatan siswa terjadwal atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 34 responden menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (34x4) + (8x3) + (17x2) + (1x1) = 227/240 x 100 = 94,58 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 14 menunjukkan bahwa siswa sangat disiplin dengan menjadwalkan setiap kegiatan yang ada di rumah. 3) Memiliki jadwal atau pengelompokkan waktu kegiatan harian (22) Item soal untuk indkator pengelompokkan waktu kegiatan harian terdapat pada item soal no. 22 yang bertujuan untuk melihat ketertiban siswa dalam pembelajaran di kelas apakah siswa menyimak pelajaran dengan sungguhsungguh atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 39 responden menjawab “a”, 15 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (15x3) + (5x2) + (1x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 22 menunjukkan bahwa siswa sangat tertib dan disiplin dengan selalu bersungguh-sungguh dalam menyimak pelajaran yang diberikan oleh guru. 4. Laporan Hasil Wawancara a. Keadaan ekskul Kepramukaan di SD Islam Hrapan Ibu kegiatannya menarik, menantang dan mampu membuat anak-anak terbuai Asyik dan menyenangkan serta asik. Sarana dan prasarana serta alat untuk menunjang keberhasilan kegiatan pramuka di sekolah juga pantas dan
105
mumpuni untuk dijadikannya pramuka sebagai ekskul wajib di ekolah Dasar. Jenis-jenis kegiatan untuk peserta pramuka yaitu sudah disiapkan dan diatur oleh para pelatih dari dalam dan dari luar sekolah yang disatukan sehingga menjadi program kegiatan tahunan yang matang dan diharapkan bias membuat pramuka SD ini maju dan jaya. Dukungan daripimpinan beserta jajarannya pada setiap kegiatan pramuka menjadi cara mereka untuk melaksanakan kontroling pada kegiatan pramuka, serta dengan dampingan guru pada saat kegiatan berlangsung pun memudahkan kegiatan kontroling kegiatan sehingga membiasakan siswa menjadi disiplin dan tertib pada setia kegiatan. Materi ajar atau program kegiatan kepramukaan sudah terstrukur dan terprogram satu tahun sebelum ajaran baru dimulai. Program ajar yang dibuat dari pembina Dalam seperti coordinator pramuka dan pelatih dan pembina dari luar juga membuat raker yang berbeda. Pola yang diguanakan dalam penyampaian materi sesuai dengan system kepemimpinn adalah system beregu atau putra dan putri berbeda. Serta metode latihan pramuka di SD Islam Harapan Ibu juga menggunakan system Learning By Doing dan Learning By Game. Pembelajaran dengan melakukan dan belajar dan berlatih dengan permainan dan lagu-lagu yang menyenangkan namun tetap mendidik. b. Wawancara ini juga dilakukan kepada beberapa siswa di SD Islam Harapan Ibu yaitu Aurel kelas 5 dan Leoni kelas 4. Hasil dari wawancara ini adalah menurut siswa kegiatan kepramukaan yang ada di SD Islam Harapan Ibu sangat menyenangkan dan mendidik
para
andikanya,
karna
materi
yang
disampaikan
menggunakan kegiatan dan metode sambil bermain dan bernyanyi jadi yang ada pada diri siswa hanya pendidikan yang menyenangkan. Menurut siswa mengenai suasana belajar mengajar di kelas bersama guru sangat disiplin walau ada beberapa waktu pelajaran yang sangat membosankan karna pembelajaran yang menggunakan metode
106
ceramah sehingga pembelajaran terasa monoton, mereka terbiasa di ekskul
Pramuka
latihannya
menggunakan
metode
yang
menyenangkan dan menarik makanya mereka merasa sangat bosan.
5. Laporan Hasil Observasi Keadaan lingkungan di SD Islam Harapan ibu pada saat kegiatan Belajar Mengajar terlihat sangat baik dan tertib sesuai peraturan dan tata tertib di sekolah, serta pada saat kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka juga terlihat tertib dan mencerminkan sikap disiplin siswa. Dengan fasilitas sekolah dan fasilitas kegiatan pramuka yang terdapat di sanggar pramuka Sriwijaya juga mendukung kegiatan kepramukaan. Sekolah Dasar Islam Harapan Ibu juga dipimpin oleh yayasan Harapan Ibu. Pada Jenjang pendidikan SDI harapan Ibu juga memiliki struktur organisasi sendiri beda dengan jenjang SMP dan SMA, padaEkskul Pramuka juga memiliki struktu organisasi yang dipimpin oleh Koordinator Pramuka SDI Harapan Ibu yaitu Ka Rani. Serta 4 orang pelatih yang berkompeten dalam bidang pramuka yaitu ka Tyo, ka Roy, Ka Junaidi dan Ka Fenita. Dalam setiap kegiatan pasti tidak lepas dari factor pendukun yaitu sarana da prasarana. Keadaan baik sarana dan prasarana di SD Islam Harapan Ibu terasan baik dan memadai sebagai pendukung dan menunjang kegiatan intra dan esktra kurikuler. Siswa terlihat antusias pada saat mengikuti kegiatan kepramukaan, dirasa hingga di dalam kelas pun terasa disiplin pramuka diterapkan di dalam kelas. Tetapi ada kendala di sisi Pelatih yang kurang sesuai dengan banyaknya peserta pramuka di kelas. Jenis-jenis kegiatan pramuka yang ada di SD Islam Harapan Ibu diantaranya sangat membiasakan siswa untuk hidup mandiri, kreatif dan inovatif diantara acara besarnya yaitu PBS ( Pesta Besar Siaga ), PERJUSA (
107
Perkemahan Jum’at –Sabtu) serta pemberin materi pramuka pada setiap Minggunya. Kegiatan ekstra kurikuler berjalan baik dan penuh antusias dari para siswa, kegiatan itu pun harus sesuai dengan kegiatan intrakurikuler yaitu Kegiatan belajar mengajar di kelas, keadaannya yaitu tertib, Disiplin dengan nampaknya guru dapat mengatur kelas serta siswanya pada saat dalam kelas. Inilah kegiatan intra dan ekstra kurikuler pada SD Islam harapan ibu khusunya kegiatan belajar mengajar dan Pramuka yang terasa dan terlihat berjalan dengan seimbang sehiingga tercipta suasana yang tertib peraturan. B. Pengujian persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis Karena rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus pencarian rxy (angka indeks korelasi “r” Product Moment, maka langkahlangkah pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan tabel kerjaatau tabel perhitungan data hasil penelitian (sebagaimana terlihat dalam lampiran 5) 2. Mencari angka korelasinya dengan rumus:
3. Koefisien Determinasi Perhitungan koefisien determinasi (KD) yang penulis manfaatkan untuk mengetahui kontribusi dari Variabel Y adalah sebagai berikut: KD
= r2 x 100% = (0,77)2 x 100 % = 0,5929 x 100% = 59,29 %
108
Jadi angka koefisien penentu sebesar 59,29% menunjukkan bahwa kontribusi pengaruh partisipasi Aktif kegiatan pramuka terhadap Disiplin Belajar siswa adalah sebesar 59, 29 % sedangkan sisahnya 40,71% adalah sumbangan dari variabel lain yang menunjang tingkat Disiplin Belajar Siswa.
4. Memberikan interpretasi terhadap rxy dan menarik kesimpulan Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut di atas, maka diperoleh hasil bahwa harga “rxy” sebesar 0,77 dan bernilai Positif. Dengan demikian interprestasi secara kasar/sederhana, dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara Variabel X dan variabel Y tidak bertanda negative, berarti di antara keduavariabel tersebut terdapat korelasi positif (Korelasi Searah). Dan dengan memperhatikan besarnya “rxy” yaitu = 0,77 yang mana besarnya terdapat di interval antara 0,70 – 0,90, yang berarti korelasi baik atau positif antara variabel X dan Y dan hubungan anatara keduanya termasuk korelasi positif yang kuat atau Tinggi. Selanjutnya uji Hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan besarnya harga “rxy” dengan besarnya “r tabel” yang tercantum dalam tabel nilai “r” Product Moment dengan memperhitungkan df-nya atau nilai kebebasanya terlebih dahulu. Df = N – nr = 60 – 2 = 58.Dan ternyata df 58 tidak terdapat pada tabel, maka dikonsultasikan pada df yang terdekat, yaitu df 55. Pada df 55, diperoleh “rtabel” pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai pada “rtabel” adalah 0,345 dan pada taraf 1% diperoleh “rtabel”sebesar 0,266. Ternyata nilai hail “rxy” yang besarnya 0,77 adalah jauh lebih besar dari nilai “rtabel” yang bernilai (0,345 dan 0,266). Karena “rxy” lebih besar nilainya lebih besar dari pada nilai “rtabel”, maka hipotesis Nol yang menyatakan bahwa Tidak ada Hubungan antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka dengan disiplin Belajar, ditolak. Dan hipotesis alternative yang menyatakan Ada Hubungan antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka dengan disiplin Belajar, diterima. Maka kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan tersebut adalah bahwa semakin besar tingkat partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan semakin besar pula tingkat kedisiplinan belajar siswa.
109
C. Temuan Penelitian Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti lakukan terhadap beberapa dokumen diantaranya berupa daftar hadir siswa pada kegiatan kepramukaan yang menunjukkan siswa terlihat selalu ikut aktif dalam berpartisipasi dengan mengikuti kegiatan kepramukaan dengan rasa senang. Selain daftar hadir siswa peneliti juga melakukan observasi terhadap buku aktifitas siswa terlihat kedisiplinan siswa dalam setiap kegiatan belajarbaik di kelas ataupun di luar kelas. Peneliti juga sedikit melakukan kesimpulan observasi terhadap rata-rata nilai ujian harian dan Ujian Sekolah yang hasilnya adalah sangat baik, peneliti rasa faktor ini disebabkan oleh kegiatan kepramukaan yang mengandung unsur pendidikan karakter dan membentuk karakter kedisiplinan siswa dalam mengikuti setiap kegiatan belajar. Selain data tentang daftar hadir, Buku aktifitas siswa dan nilai prestasi belajar siswa, melalui observasi, penulis juga menemukan suatu realitas “animo” dan dukungan masyarakat lingkungan sekitar serta dukungan dari pada wali murid yangsangat mendukung pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran di SD Islam Harapan Ibu, sehingga dalam mewujudkan kedisiplinan belajar siswa dilingkungan sekolah tampak jelas kontribusi dari masyarakat dan wali murid. Misalnya, ketika ada acara atau kegiatan pendidikan dan pengajaran yang harus menggunakan lingkungan sekitar, maka masyarakat sekita dengan ikhlas mendukung dan mengizinkan kegiatan berlangsung. Dukungan juga datang dari wali murid yaitu pada setiap kegiatan pendidikan dan pembelajaran selalu mendukung baik dukungan yang bersifat moril atau materil.
D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian Sebagaimana telah dijelaskan di atas, tentang disiplin belajar siswa yang ditunjukkan dengan hasil nilai belajar siswa yang sangat baik tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, dan salah satunya adalah faktor kedisiplinan belajar siswa baik di sekolah dan di rumah. Faktornya juga terdapat pada hal partisipasi aktif siswa pada setiap kegaiatan kepramukaan. karena kedisiplinan merupakan suatu watak atau karakter yang tidak bisa tiba-tiba ada seketika dalam diri siswa, maka
110
untuk membentuknya dibutuhkan pola, sistem, serta kebijakan dalam hal pendidikan dan pembelajaran yang terus-menerus, terarah terencana, terprogram dan pengawasan dengan baik. Atas dasar tersebut, maka pendidikan kepramukaan menjadi salah satu alternative kegiatan yang harus selalu dan terus dilaksanakan di sekolah yang dapat membantu dalam membentuk karakter siswa khususnya nilai kedisiplinan dalam diri siswa. Dan karena di SD Islam Harapan Ibu kegiatan Ekskul Kepramukaan berjalan sangat baik dalam pelaksanaanya, maka wajar jika hasil dan kualitas lulusan pendidikan dan pengajarannnya pun sangat baik. Namun dirasa sangat penting jika kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu berjalan setiap Minggunya baik untuk pramuka Siaga dan Penggalang. Selain itu, sebaik apapun kegiatan, program dan rencana kegiatan sekolah, jika tidak ada dukungan dari masyarakat sekitar dan dukungan dari para wali murid, tidak mungkin bisa mencapai suatu tujuan pendidikan yang diharapkan, oleh karna itu dukungan dan kerja sama dari paramasyarakat sekita dan para wali murid sangat dibutuhkan untuk kesuksesan proses pendidikan.
Serta penulis
meyakini bahwa yang menjadi salah satu faktor penyebab tinggi dan baiknya kualitas mutu pendidikan dan tinggat kedisiplinan serta kesuksesan program dan rencana di SD Islam Harapan Ibu adalah karena adanya dukungan dan partisipasi aktif Masyarakat sekitar dan para wali murid.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu yang beralamat di
Jl. H. Banan No. 1 RT. 8 RW. 12 Kelurahan Pondok Pinang Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Didirikan sejak tahun 1982 dibawah naungan yayasan Harapan Ibu yang dipimpin oleh Bapak Indra Wargadalem. Luas tanah/lahan sekolah yang dimiliki saat ini 10.000 m2 dengan luas bangunan sebesar 4000 m2 dengan struktur bangunan permanen 3 lantai. Kondisi sarana dan prasarana yang ada di lokasi penelitian adalah sebagaimana terlihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Data Sarana dan Prasarana No
Jenis Prasarana
Milik sekolah Baik
Rusak Ringan
Jumla
Luas
Jumla
h
m2
h
Luas
Bukan milik Rusak Berat Jumla
Luas
h
Jumla
Luas
h
1
Ruang Kelas
26
1274
-
-
-
-
-
-
2
Ruang tamu
1
14
-
-
-
-
-
-
3
Ruang
1
25
-
-
-
-
-
-
1
25
-
-
-
-
-
-
perpustakaan 4
Ruang kepala sekolah
5
Ruang guru
1
126
-
-
-
-
-
-
6
Ruang BP/BK
1
12
-
-
-
-
-
-
7
Ruang TU
2
25
-
-
-
-
-
-
75
76
8
Ruang
wakil
1
25
-
-
-
-
-
-
1
65
-
-
-
-
-
-
kep. Sekolah 9
Ruang lab.IPA
10
Ruang
Lab -
-
-
-
-
-
Lab. -
-
Fisika 11
Ruang Lab.Biologi
12
Ruang Lab.Kimia
13
Ruang Bahasa
14
Ruang UKS
1
20
15
Ruang Praktik 2
75
Komputer 16
Kamar
10
9
mandi/WC Murid 17
Gudang
1
25
18
Aula
1
55
19
Ruang
1
75
ibadah/Mushol ah 20
Koperasi/toko
1
25
21
Ruang osis
-
-
22
Ruang
dinas 1
25
kep.Sekolah 23
Ruang Penjaga 1
10
sekolah 24
Pos sekolah
penjaga 1
10
77
25
Keterampilan
3
45
26
Kamar
4
12
mandi/WC Guru Jumlah
66
SD Islam Harapan Ibu yang merupakan salah satulembaga penyelenggara pendidikan formal tingkat dasar di bawah pembinaan dan koordinasi Dinas DKI Jakarta dan berstatus terakreditasi A. Pada tahun ajaran 2015/2016, SD Islam Harapan Ibu dipimpin oleh seorang kepala Sekolah bernama Dr. H. Mahmudi, yang dibantu oleh wakil kepala sekolah bidang keagamaan Hima Rahmawati S.Pd.I dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum Dian, S.Pd. serta dilengkapi dengan guru-guru honorer yang ada di SD tersebut. Data tenaga pendidik dan kependidikan di SD Islam Harapan Ibu selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik No
Nama
Gelar
Pendidikan
Jabatan
S.Kom
S1
Guru kelas
S.S
S1
Guru kelas
1
Abas
2
Adinda Nurmaulinda
3
Ahmad Ali Imron
4
Ahmad Siroj
5
Anarita Sofiah
6
Arifuddin
S.Pd
S1
Guru kelas
7
Bangun Dwiatun
S.Pd
S1
Guru matpel
8
Bara Widya
9
Diah Juniarti
M.Sn
S2
Guru kelas
10
Dian Fitriani
S.Si
S1
Guru kelas
Guru kelas S.Pd
S1
Guru kelas Lainya
Guru kelas
78
11
Dini Mariana
S.Kom
S1
Guru kelas
12
Ema laelasari
13
Ending Sudihartini
S.Pd
S1
Guru kelas
14
Eriene Rakhmidiyah
S.T
S1
Guru kelas
15
Fransiska
Guru kelas
16
Gordo mikrodo
Guru kelas
17
Hardiyanta
S.Pd
S1
Guru kelas
18
Imas Choirunnisa
S.Sos
S1
Guru kelas
19
Lucky Magentara
S.Pd
S1
Guru matpel
20
Mahfudhoh
S.Pd
S1
Guru kelas
21
Mahmudin
22
Mansuri
23
Neneng kulsum
24
Niken Palupi
25
Nonganih
S.Pd
S1
Guru kelas
26
Nuraini Wijaya
S.Pd
S1
Guru kelas
27
Nurma Widyanti
28
Rini Astuti
S.Pd
S1
Guru kelas
29
Rostiati
A.Md
S1
Guru matpel
30
Saefudin
S.Pd.I
S1
Guru kelas
31
Saparudin
32
Satralinda
S.Pd
S1
Guru kelas
33
Selistyowati
S.S
S1
Guru kelas
34
Silvy Shaffana
S.Pd
S1
Guru kelas
35
Sri Hutami
S.Pd
S1
Guru kelas
36
Subkhan Farikhi
M.M
S1
Guru kelas
37
Sugiman
S.Pd
S1
Guru kelas
38
Sujadi
S.Pd
S1
Guru kelas
39
Sukarmin
M.M
S1
Guru kelas
40
Sumarni
S.Pd
S1
Guru kelas
Guru kelas
Guru kelas S.Pd
S1
Guru kelas Lainnya Guru kelas
Guru kelas
Guru matpel
79
41
Syrie Subekti
S.Pd
S1
Guru kelas
42
Udi Rudiana
S.Pd
S1
Guru kelas
43
Wahyu Arie
S.S
S1
Guru kelas
44
Yulia suci
S.Pd
S1
Guru kelas
45
Yuyun Julaeha
S.Pd
S1
Guru kelas
46
Zaimarni
Lainnya
Jumlah siswa pada gambar semester genap tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 492 orang, yang terbagi dalam 22 rombel, yaitu: kelas 1: 3 rombel, kelas 2: 3 Rombel, kelas 3: 3 rombel, kelas 4: 4 rombel, kelas 5: 5 rombel, kelas6:5 rombel. Kegiatan intra dan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu sebagai wadah pembinaan dan latihan kepemimpinan siswa yang antara lain dalam bidang: Kepramukaan yang menjadi ekskul wajib bagi siswa kelas 1-6, bidang tehnologi, kreativitas, seni tari dan olahraga sebagai kegiatan ekskul minat yang mendukung. Data siswa SD Islam Harapan Ibu, pada tahun akademik /ajar 2015/20116 terlihat dalam bentuk tabel berikut: Tabel 4.3 Data siswa dalam tahun ajaran 2015-2016 No
Jumlah Siswa
Nama Rombel
L
P
Jumlah
1
Kelas 1-A
Kelas 1
16
9
25
2
Kelas 1-B
Kelas 1
11
11
22
3
Kelas 1-C
Kelas 1
12
10
22
4
Kelas 2-A
Kelas 2
14
8
22
5
Kelas 2-B
Kelas 2
12
9
21
6
Kelas 2-C
Kelas 2
12
8
20
7
Kelas 2-D
Kelas 2
13
10
23
8
Kelas 3-A
Kelas 3
8
11
19
9
Kelas 3-B
Kelas 3
13
9
22
80
10
Kelas 3-C
Kelas 3
11
11
22
11
Kelas 4-A
Kelas 4
12
10
22
12
Kelas 4-B
Kelas 4
12
9
21
13
Kelas 4-C
Kelas 4
11
12
23
14
Kelas 4-D
Kelas 4
9
14
23
15
Kelas 5-A
Kelas 5
11
12
23
16
Kelas 5-B
Kelas 5
11
11
22
17
Kelas 5-C
Kelas 5
12
12
24
18
Kelas 5-D
Kelas 5
9
14
23
19
Kelas 6-A
Kelas 6
16
9
25
20
Kelas 6-B
Kelas 6
12
11
23
21
Kelas 6-C
Kelas 6
13
11
24
22
Kelas 6-D
Kelas 6
15
8
23
265
229
492
Total
2. Realita Kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu Untuk mengetahui realita kepramukaan pada pennelitian ini peneliti bermaksud mengadakan perbandingan kegiatan kepramukaan dari dua tahun belakangan ini. Dari hasil wawancara dengan pihak terkait dan hasil studi dokumentasi bahwa Kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu mengalami peningkatan walau tidak banyak tetapi ada perubahan yang positif pada kegiatan kepramuukaan, baik dari segi prestasi kepramukaan, administrasi, maupun nilai dan norma kehidupan yang dilahirkan oleh kegiaatan ekskul pramuka. Untuk mengetahui realita kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu pondok Pinang Jakarta Selatan, peneliti mengajukan 25 item pertanyaan dalam bentuk angket yang disebar kepada sejumlah responden yang telah ditentukan sebagai sampel dalam penelitian, yakni sebanyak 60 orang siswa. 25 item pertanyaan dalam angket, merupakan rincian dari 5 dimensi utama dan beberapa indikator yang dihasilkan dari 5 dimensi utama dari variablel penelitian Partisipasi Aktif Kegiatan Kepramukaan (Variabel X). Kelima dimensi utama tersebut antara lain: Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan, Sistem Among, sadar Pentingnya
81
Kegiatan Kepramukaan, kegemaran atau antusias, dan Kesediaan Mempelajari materi Kepramukaan. a. Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan Penelitian
terhadap
Keikutsertaan
Kegiatan
Kepramukaan
yang
dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu, ditelusuri melalui 2 indikator, yaitu; 1) kehadiran pada kegiatan, dan 2) Ikut Aktifitas atau Melakukan. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 2 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kedua pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kehadiran pada Kegiatan (1) Bertolak dari indikator tersebut, penulis mengajukan suatu pertanyaan yaitu item angket no. 1 yang diarahkan untuk mengetahui intensitas kehadiran siswa pada saat kegiatan ekskul Pramuka dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu tinggi atau tidak intensitas kehadiran siswanya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 25 responden menjawab “a”, 34 responden menjawab “b”, tidak ada responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. Jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (25x4) + (34x3) + (0x2) + (1x1) = 203/240 x 100 = 84,58 %. Nilai tersebut berada di interval 76 – 100 yang berarti sangat baik. Hasil analisis data tersebut dapat menunjukkan bahwa intensitas siswa pada kegiatan kepramukaan di SD I slam Harapan ibu sangat Tinggi.
2) Ikut Aktifitas atau Melakukan (25) Pertanyaan angket no 25 yang sesuai dengan indikator di atas untuk mengetahui seberapa besar siswa ikut dan melakukan setiap kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu, sebagian besar atau kecil siswa yang ikut dan melakukan kegiatan pramuka di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 14 responden yang menjawab “c” dan 16 responden yang menjawab “d”. Jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (38x4) + (7x3) + (14x2) + (1x1) = 194/240 x 100 = 80,83 %. Nilai tersebut berada
82
di Interval 76 - 100yang berarti Sangat Baik. Hasil analisis data tersebut dapat menunjukkan bahwa siswa yang ikut aktifitas dan melakukan kegiatan kepramukaan sangat besar yang mengikutinya.
b. Sistem Among Dimensi kedua untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai pola pembinaan dan pendidikan kepramukaan, yang dikenal dengan Sistem Among. Indikator yang diteliti adalah: 1) Pendidikan dan Pengarahan, dan 2) Keteladanan dan Pengarahan. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 6 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap keenam pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pendidikan dan Pengarahan (16,17,21) Bertolak dari indkator pendidikan dan pengarahan pada kegiatan kepramukaan terdapat dalam tiga butir soal yang menerangkan indikator tersebut. Pada item soal ke 16 untuk mencari tahu tentang model dan pengarahan yang dilaksankan pada saat kegiatan kepramukaan apakah menunjukan pola hidup Bersahaja dan Sederhana. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 38 responden menjawab “a”, 14 responden menjawab “b”, 7 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (38x4) + (14x3) + (7x2) + (1x1) = 209/240 x 100 = 87,08 %. Nilai tersebut berada di interval 76 – 100 yang berarti Sangat Baik. Nilai pada item soal 16 ini menunjukan bahwa pendidikan kepramukaan selalu memberikan dan menunjukkan pada pola hidup Sejahtera. Item soal untuk indkator ini juga terdapat pada item soal 17 tentang perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa terdidik atau tidak dalam kegiatan ekskul pramuka. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 43 responden menjawab “a”, 11 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (43x4) + (11x3) + (5x2)
83
+ (1x1) = 216/240 x 100 = 90. %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai paa item soal 17 ini menunjukkan bahwa dengan pola pendidikan yang ada di kegiatan Pramuka akan menjadikan siswa merasa terdidik. Item soal untuk indkator ini juga terdapat pada item soal 21 tentang perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa Bersemangat atau tidak dalam mengikuti setiap kegiatan Ekskul kepramukaan yang ada di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 28 responden menjawab “a”, 19 responden menjawab “b”, 3 responden yang menjawab “c” dan 10 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (28x4) + (19x3) + (3x2) + (10x1) = 185/240 x 100 = 77,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 18 ini menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dalam mengikuti setiap kegiatan ekskul Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu. Darai ketiga item tersebut peneliti rasa bahwa soal sudah mewakili indikator pengarahan dan pendidikan Pramuka, dan jugga menunjukkan bahwa pengarahan dan pendidikan yang ada pada ekskul kepramukaan sangatlah baik.
2) Keteladanan dan Penghargaan (18,19,20) Item soal untuk indkator ini terdapat di beberapa item soal yang mewakilinya salah satunya terdapat pada item soal 18 tentang perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa pendidikan kepramukaan yang ada di SD Islam Harapan Ibu menggunakan sistem ber regu atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 32 responden menjawab “a”, 25 responden menjawab “b”, 3 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (32x4) + (25x3) + (3x2) + (0x1) = 205/240 x 100 = 85.42 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 17 ini menunjukkan bahwa dengan pola pengajaran dan latihan ekskul kepramukaan menggunakan sistem ber regu.
84
Item soal untuk indkator ini juga terdapat di beberapa item soal yang mewakilinya selanjutnya terdapat pada item soal 19 untuk mengetahui perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa mengikuti kegiatan pramuka yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu
dengan perasaan sukarela ataupun
sebaliknya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 39 responden menjawab “a”, 17 responden menjawab “b”, 3 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (17x3) + (3x2) + (1x1) = 214/240 x 100 = 89,16 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 19 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu. Item soal untuk indkator ini juga terdapat di beberapa item soal yang mewakilinya selanjutnya terdapat pada item soal 20 untuk mengetahui sikap dan perasaan siswa untuk mengikuti kegiatan pramuka apakah siswa sampai lupa waktu dalam mengikuti kegiatan pramuka yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu ataupun sebaliknya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 15 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 5 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (15x3) + (5x2) + (5x1) = 200/240 x 100 = 83,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 20 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat sampai lupa waktu dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu sampai-sampai lupa waktu. Dari hasil ketiga item soal yang telah dipaparkan di atas peneliti rasa dapat mewakili indikator keteladanan dan penghargaan, jelasnya bahwa kegiatan yang ada pada ekskul pramuka selalu memberikan penghargaan dan keteladanan. c. Sadar Pentingnya Kegiatan Pramuka Dimensi ketiga untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenaiSadar Pentingnya Kegiatan Pramuka.
85
Indikator yang diteliti adalah: 1) Manfaat Kepramukaan, 2) manfaat bagi Pembinaan Diri, 3) manfaat bagi Pembinaan karir Kepramukaan, 4) mengandung Unsur pendidikan dan 5) sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani siswa . Kelima indikator tersebut kemudian disusun menjadi 10 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kesembilan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Kepramukaan ( 2,5) Item soal untuk indkator Manfaat Kepramukaan terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal 2untuk mengetahui yang dirasakan siswa apakah pembina memberikan tanda kecakapan atau tidak setelah ujian naik tingkatan kepramukaan yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu dengan perasaan sukarela atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 14 responden yang menjawab “c” dan 16 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (21x4) + (9x3) + (14x2) + (16x1) = 155/240 x 100 = 64,58 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 – 75 yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 2 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna pelatih memberikan tanda kecakapan setelah ujian naik tingkatan kepramukaan. Item soal untuk indkator ini juga terdapat juga pada beberapa item soal
yang mewakili indikator selanjutnya terdapat pada item soal 5 untuk
mengetahui
perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa diberi
penghargaan jika selalu bersemanagat dalam kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 17 responden menjawab “a”, 5 responden menjawab “b”, 28 responden yang menjawab “c” dan 10 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (17x4) + (5x3) + (28x2) + (10x1) = 149/240 x 100 = 62,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 75yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 5 menunjukkan bahwa siswa sangat
86
bersemangat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna siswa mendapatkan penghargaan dari pelatih setelah kegiatan pramuka berlangsung. Dari hasil dua item soal yang telah dipaparkan di atas peneliti rasa sudah dapat mewakili indikator manfaat kepramukaan. 2) Manfaat bagi Pembinaan diri (3,4) Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 2 item soal yang mewakilinya pertama terdapat pada item soal no. 3 untuk mengetahui ingatan dan perasaan siswa apakah pembiana memberikan teori kepramukaan sebelum kegiatan pramuka berlangsung baik di dalam dan di luar sekolah seperti kegiatan perkemahan Jumat-Sabtu yang berlangsung di SD Islam Harapan Ibu atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 47 responden menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 4 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (47x4) + (8x3) + (4x2) + (1x1) = 201/240 x 100 = 83,75 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 3 menunjukkan bahwa siswa diberikan teori pramuka pada saat kegiatan berlangsung baik di dalam dan di luar sekolah. Item soal untuk indkator ini juga terdapat item soal yang mewakilinya selanjutnya terdapat pada item soal no. 4 untuk mengetahui ingatan dan yang dirasakan siswa apakah pelatih memberitahukan alat-alat yang dibutuhkan untuk kegiatan pendidikan pramuka yang berlangsung di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 42 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (42x4) + (10x3) + (6x2) + (2x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 4 menunjukkan bahwa siswa merasakan bahwa pembina pramuka mengumumkan alat yang dibutuhkan untuk kegiatan pramukaan di SD Islam Harapan Ibu.
87
Dengan kesimpulan bahwa manfaatnya adalah untuk pembinaan diri untuk selalu bersikap bertanggung jawab atas tugas yang diberikan dan pembiasaan Hidup disiplin. 3) Manfaat bagi pembinaan karir dan keterampilan (11,12) Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 2 item soal yang mewakilinya pertama terdapat pada item soal no. 11 untuk mengetahui akan pentingnya kegiatan yang ada pada ekskul pramuka menurut siswa SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 34 responden menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 14 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (34x4) + (8x3) + (14x2) + (0x1) = 188/240 x 100 = 78, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 11 menunjukkan bahwa siswa menganggap kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu cukup penting. Item soal untuk indkator ini juga terdapat di item soal yang mewakilinya kedua terdapat pada item soal no. 12 untuk mengetahui perasaan siswa apakah kegiatan kepramukaan yang dilaksankan di SD Islam Harapan Ibu berlangsung menyenangkan atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 27 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 6 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (27x4) + (10x3) + (17x2) + (6x1) = 178/240 x 100 = 74, 17 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 - 75yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 12 menunjukkan bahwa siswa sangat merasa senang dan lebih bermakna pada saat kegiatan pramuka dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari hasil kedua butir soal yang mewakili indikator manfaat pembinaan karir dan keterampilan adalah bahwa dalam kegiatan dalam ekskul pramuka hasilnya baik dan
cukup berpengaruh untuk pembinaan karir dan
keterampilan untuk peserta didik.
88
4) Mengandung Unsur Pendidikan (9) Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 1 item soal yang mewakilinya yaitu untuk mengetahui pendapat siswa akan ketertarikan mereka pada kegiatan eskul kepramukaan yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 33 responden menjawab “a”, 14 responden menjawab “b”, 13 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (33x4) + (14x3) + (13x2) + (0x1) = 200/240 x 100 = 83, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no. 3 menunjukkan bahwa siswa selalu merasa senang dalam mengikuti kegiatan kepramukaan dan mengandung unsur pendidikaan karena kegiatan parmuka di SD Islam Harapan Ibu karna kegiatannya sangat menarik. 5) Sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani siswa (6,7) Item soal untuk indkator sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani siswa terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 6untuk mengetahui apakah pada saat latihan kepramukaan berlangsung di SD Islam Harapan Ibu pembina membimbing siswa atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 46 responden menjawab “a”, 6 responden menjawab “b”, 8 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (46x4) + (6x3) + (8x2) + (0x1) = 218/240 x 100 = 90, 83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 6 menunjukkan bahwa siswa merasa sangat menjiwai dalam mengikuti kegiatan ekskul Pramuka berlangsung di SD Islam Harapan Ibu. Item soal untuk indkator sesuai dengan pekembangan jasmani dan rohaninya selain yang diatas ada juga pada item soal no. 7 mewakilinya, untuk mengetahui apakah pembina mengawasi siswa pada saat kegiatan Kepramukaan dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 44 responden menjawab “a”, 14 responden menjawab “b”, 2 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab
89
“d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (44x4) + (14x3) + (2x2) + (0x1) = 222/240 x 100 = 92,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 7 menunjukkan bahwa siswa sangat merasa diawasi oleh pembina pramuka saat kegiatan kepramukaan berlangsung di SD Islam Harapan Ibu.
d. Kegemaran atau Antusias Dimensi keempat untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Kegemaran atau Antusias. Indikator yang diteliti adalah: 1) Antusiasme siswa pada kegiatan kepramukaan dan 2) Semangat sampai lupa waktu. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Antusiasme atau suka dan tidak sukanya siswa kegiatan Pramuka Item
soal
untuk
indkator
antusiasme
siswa
pada
kegiatan
kepramukaan yang ada Di SD Islam Harapan Ibu terdapat di item soal 24 yang mewakilinya diantaranya mengetahui
yang dirasakan siswa apakah pembina
mengaahkan kalian untuk membuka materi pramuka dengan membacakan kode kehormatan pramuka.Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 36 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 9 responden yang menjawab “c” dan 5 responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (36x4) + (10x3) + (9x2) + (5x1) = 197/240 x 100 = 82, 08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai sangat Baik. Nilai pada item soal 24 menunjukkan bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna pelatih selalu membimbing untuk memulai latihan kepramukaan dengan membaca kode etik kehormatan pramuka.
90
2) Semangat sampai lupa waktu (8,15) e. Kesediaan Mempelajari materi Kepramukaan Dimensi kelima untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD Islam
Harapan
Ibu
adalah
mengenai
Kesediaan
Mempelajari
materi
Kepramukaan. Indikator yang diteliti adalah: 1) Giat dalam mengikuti pelajaran/rajin dan 2) Mau Belajar dan Mencoba. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 4 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kelima pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Giat dalam mengikuti pelajaran/rajin (13,14) Item soal untuk indkator giat dalam mengikuti pelajaran/Rajin terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no.13 untuk mengetahui apakah dalam kegiatan kepramukaan menunjukkan hal positif sehingga dapat membuat siswa giat untu mengikutinya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 33 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (33x4) + (10x3) + (15x2) + (2x1) = 194/240 x 100 = 80,83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai sangat Baik. Nilai pada item soal 13 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dan giat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna seluruh kegiatan menunjukkan ke dalam hal yang positif. Item soal untuk indkator giat dalam mengikuti kegiata/ Rajin selanjutnya
terdapat
di
item
soal
no.
14
yang
mewakilinya
untuk
mengetahuiapakah kegiatan kepamukaan yang dilaksanakan di SD islam Harapan Ibu selalu mengajarkan pola hidup bersahaja dan sederhana atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 46 responden menjawab “a”, 12 responden menjawab “b”, 2 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
91
responden tersebut bernilai: (46x4) + (12x3) + (2x2) + (0x1) = 224/240 x 100 = 93, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 14 menunjukkan bahwa siswa sangat Giat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna kegiatannya selalu menunjukkan pola hidup bersahaja dan sederha. Dari hasil jawaban responden untuk 2 item soal tentang indikator di atas peneliti rasa sudah dapat mewakili karna hasilnya siswa menjadi giat dalam mengikkuti kegiatan kepramukaan karna hampir semua kegiatannya mengajarkan pola hidup sejahtera dna sederhana.
2) Mau belajar dan mencoba (22,23) Item soal untuk indkator Mau belajar dan mencoba terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 22 untuk mengetahui kedisiplinan selalu di ajarkan dan dibiasakan atau tidak pada kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 49 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 2 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (49x4) + (9x3) + (2x2) + (0x1) = 227/240 x 100 = 94,58 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 22 menunjukkan bahwa kedisiplinan tampang dibaiasakan dan diajarkan pada setiap kegiatan pramuka berlangsung di SD Islam Harapan Ibu sehingga siswa mau belajar dan mencoba terus. Item soal untuk indkator mau belajar dan mencoba selanjutnya terdapat di item soal no. 23 yang mewakilinya untuk mengetahui apakah dalam setiap kegiatan parmuka selalu dengan kegiatan yang memudahkan fisik dan mental siswa atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh 37 Responden yang menjawab “a”, 14 Responden yang mennjawab “b”, 7 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (37x4) + (14x3) + (7x2) + (2x1) = 206/240 x
92
100 = 85,83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 23 menunjukkan bahwa kegaitan kepramukaan selalu memudahkan pengunaan mental dan fisik sehingga siswa mau belajar dan mencoba setiap materi baru diberikan. Dari dua item soal yang mewakili 1 indikator diatas menunjukkan bahwa dengan kegiatan yang menarrik dn mengandung unsur pembiasaan pada hal positif dapat meningkatkan kemauan siswa dalam belajar dan mencoba hal yang baru.
3. Realita Disiplin Belajar siswa Untuk mengetahui realitas tentang disiplin belajar siswa di SD Islam Harapan Ibu, Peneliti bermaksud untuk mengadakan perbandingan dari dua tahun terakhir. Dari hasil pengamatan dan wawancara terkait dengan disiplin belajar siswa maka dapat diperoleh hasil bahwa disiplin belajar siswa dari tahun ke tahun sangat meningkat dengan dibarengi kegiatan pada ekskul kepamukaan yang semakin meningkat pula. Untuk mengetahui realitas tentang Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan, Peneliti mengajukan 25 item pertanyaan dalam angket yang disebar kepada 60 responden yang telah ditentukan sebagai sampel dalam penelitian. 25 item pertanyaan yang disebar dalam angket, merupakan rincian dari 7 dimensi yang memunculkan beberapa indikator variabel penelitian tentang disiplin belajar siswa (Variabel Y). beberapa dimensi dan indikator dilahirkan dari teori belajar Modern. a. Terlibat Mental Penelitian terhadap terlibat mental di SD Islam Harapan Ibu, ditelusuri melalui 2 indikator, yaitu; 1) Etika dan Sopan Santun dan 2) Rasa Ingin tahu bahan belajar selanjutnya. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 5item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban
93
yang diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Etika dan Sopan santun (5,6,7) Item soal untuk indkator etika dan Sopan Santun terdapat di 3 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 5 untuk mengetahui sikap sopan santun siswa jika ingin pergi ke kamar mandi saat kegiatan belajar di kelas berlangsung permisi dan izin atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 44 responden menjawab “a”, 6 responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (44x4) + (6x3) + (6x2) + (4x1) = 210/240 x 100 = 87,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 5 menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa di kelas tercermin dengan sikap sopan santun siswa yaitu permisi dan izin untuk ke kamar mandi. Item soal untuk indkator etika da sopan santun selanjutnya terdapat di item soal no. 6 yang mewakili indikator di atas untuk mengetahui perasaan siswa jika mengikuti kegiatan belajar di kelas atau di luar kelas apakah merasa selalu ingin jadi yang terbaik atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 52 responden menjawab “a”, 3 responden menjawab “b”, 4 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (52x4) + (3x3) + (4x2) + (1x1) = 226/240 x 100 = 19,17 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 6 menunjukkan bahwa siswa selalu merasa ingin jadi yang terbaik ketika kegiatan belajar di sekolah atau di luar sekolah SD Islam Harapan Ibu. Item soal untuk indkatorEtika dan Sopan santun selanjutnya terdapat di item soal no. 7 yang mewakili indikator di atas, pada item soal ini bertujuan untuk mengetahui apakah siswa berusaha untuk mencari tahu atau tidak tentang informasi pada pelajaran yang belum diketahui. Dari pertanyaan yang diajukan
94
diperoleh jawaban sebagai berikut: 47 responden menjawab “a”, 4 responden menjawab “b”, 9 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (47x4) + (4x3) + (9x2) + (0x1) = 218/240 x 100 = 90,83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 7 menunjukkan bahwa siswa di SD Islam Harapan Ibu selalu berusha untuk mencari tahu tentang informasi pembelajaran yang belum mereka ketahui. Dari ketiga hasil item soal di atas dapat menunjukkan indikator Etika dan sopan santun dapat terpenuhi karena hasilnya menunjukkan bahwa siswasiswi SD Islam Harapan Ibu menunnjukkan etika dan sopan santunnya khususnya pada saat kegiatan belajar mengajar di kela sberlangsung. 2) Rasa ingin tahu bahan belajar selanjutnya (18,19) Item soal untuk indkator Rasa Ingin tahu bahan pelajaran selanjutnya terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 18 tujuan dari item soal ini adalah untuk mengetahui apakah siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 20 responden menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (21x4) + (20x3) + (17x2) + (2x1) = 180/240 x 100 = 75 %. Nilai tersebut berada di Interval 51–75 yang bernilaiBaik. Nilai pada item soal no 18 menunjukkan bahwa siswa mampu untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Item soal untuk indkator rasa Ingin tahu bahan pelajaran selannjutnya yang ke dua terdapat di item soal no. 19 yang mewakili indikator di atas tujuannya adalah untuk mengetahui apakah siswa yang menjadi pramuka inti SD Islam Harapan Ibu kenal dengan guru dan teman-temannnya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 22 responden menjawab “a”, 32 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
95
(22x4) + (32x3) + (5x2) + (1x1) = 195/240 x 100 = 81, 25 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 19 menunjukkan bahwa siswa yang menjadi pramuka Inti di SD Islam Harapan Ibu sangat kenal semua guru dan teman-temannya. Dari kedua item soal tersebut di atas bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu pada bahan pelajaran yang akan disampaikan dipertemuan berikutnya. b. Berusaha dan Berlatih untuk Belajar Dimensi kedua untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Usaha siswa dalam berusaha untuk belajar. Indikator yang diteliti adalah: 1) Ketepatan Penyelesaian Tugas dan 2) Rasa ingin tahu yang tinggi. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap keempat pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Ketepatan penyelesaian tugas (4) Item soal untuk indkator ketepatan penyelesaian tugas pada dimensi Berusaha dan Berlatih terdapat di item soal no. 4 tujuannya untuk mengetahui apakah siswa yang menjadi pramuka inti selalu tepat waktu atau tidak dalam mengerjakan tugas baik di Sekolah atau di Rumah. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 23 responden menjawab “b”, 1 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (23x3) + (1x2) + (1x1) = 212/240 x 100 = 88,33%. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 4 menunjukkan bahwa siswa yang menjadi oramuka inti di SD Islam Harapan Ibu selalu mampu mengerjakan tugas dengan tepat waktu.
2) Rasa ingin tahu yang tinggi (15,21)
96
Item soal untuk indkator Rasa Ingin Tahu yang Tinggi terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 15 untuk mengetahui kesemangatan siswa dalam mengumpulkan tugas tinggi atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 37 responden menjawab “a”, 7 responden menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (37x4) + (7x3) + (15x2) + (1x1) = 200/240 x 100 = 83,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 15 menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan pramuka di SD Islam Harapan Ibu memiliki kesemangatan yang tinggi dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas. Item soal untuk indkator rasa ingin tahu yang tinggi selanjutnya juga terdapat pada item soal no. 21 yang bertujuan untuk mengetahui kedisiplinan siswa saat mengenakan seragam sekolah yang telah ditetapkan oleh sekolah atau yayasan. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 56 responden menjawab “a”, 2 responden menjawab “b”, 1 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (56x4) + (2x3) + (1x2) + (1x1) = 233/240 x 100 = 97,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 21 menunjukkan bahwa kedisiplinan tampak pada diri siswa dalam mengenakan seragam yang telah ditentukan sekolah atau yayasan. Dari hasil item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam Harapan Ibu memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan rasa semangat berdisiplin yang tinggi pada kegiatan khususnya kegiatan belajar. c. Sadar Tujuan Dimensi ketiga untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Kesadaran akan tujuan. Indikator yang diteliti adalah: 1) kehadiran di sekolah, 2) tidak puas dengan nilai rendah, dan 3) Tidak
97
menunda mengerjakan tugas/PR. Ketiga indikator tersebut kemudian disusun menjadi 5 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap keempaat pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kehadiran di sekolah (1) Item soal untuk indkator Kehadiran siswa di sekolah terdapat di item soal no. 1 yang mewakilinya tujuannya untuk mengetahui apakah siswa selalu berkata sopan dengan guru dan teman yang lain apabila sedang berbicara atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 40 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 11 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (40x4) + (9x3) + (11x2) + (0x1) = 209/240 x 100 = 87,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 1 menunjukkan bahwa siswa sangat bersikap sopan pada saat berbicara dengan guru dan teman-teman. 2) Tidak puas dengan nilai rendah (20,11) Item soal untuk indkator ketidak puasan dengan nilai rendah terdapat pada 2 item soal salah satu item soal yaitu item soal no. 20 tujuannya untuk mengetahui apakah siswa akan bertanya atau tidak jika ada materi pelajaran yang belum dipahami. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 30 responden menjawab “a”, 19 responden menjawab “b”, 10 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (30x4) + (19x3) + (10x2) + (1x1) = 198/240 x 100 = 82,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no. 1 menunjukkan bahwa siswa sangat aktif untuk bertanya ketika saat ada materi pelajaran yang belum dipahami. Item soal untuk indkator tidak puas dengan nilai rendah selanjutnya terdapat pada item soal no. 11 yang mewakili indikator tersebut yang tujuannya untuk mengetahui kesadaran siswa dalammengerjakan tugas tinggi atau tidak.
98
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 30 responden menjawab “a”, 13 responden menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (30x4) + (13x3) + (117x2) + (0x1) = 193/240 x 100 = 80,42 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 11 menunjukkan bahwa siswa memiliki kesadaran yang tinggi dalam mengerjakan tugas. Dari kedua hasil item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam Harapan Ibu memiliki kesadaran yang sangat baik untuk belajar sehingga mmiliki kemauan yang tinggi untuk mendapatkan nilai yang baik. Indikator-indikator yang sudah diuraikan di atas menjawab semua dimensi dari keterlibatan mental karena dalam belajar juga dibutuhkan keterlibatan mental yang cukup. 3) Tidak menunda mengerjakan tugas/Pekerjaan Rumah (16,24) Item soal untuk indkator Kehadiran siswa di sekolah terdapat di beberapa item soal salah satunya yaitu terdapat di item soal no. 16 yang mewakilinya tujuannya untuk mengetahui sikap siswa ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran apakah siswa memperhatikan dengan baik atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 43 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 7 responden yang menjawab “c” 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (43x4) + (9x3) + (7x2) + (1x1) = 214/240 x 100 = 89,17 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 16 menunjukkan bahwa sikap siswa sangat baik ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran, hal ini dicerminkan dengnan siswa memperhatikan penjelasan guru. d. Motivasi Belajar Dimensi keempat untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Motivasi Belajar. Indikator yang diteliti adalah: 1) Ketepatan hadir di kelas dan 2) Rasa ingin tahu yang kuat untuk
99
menjadi yang terbaik. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 4 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap keempat pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Ketepatan hadir di kelas (3,8) Item soal untuk indikator Ketepatan hadir terdapat di item soal no. 3 yang mewakilinya tujuannya untuk mengetahui apakah siswa menunda-nunda atau tidak dalam mengerjakan PR di rumah yang telah diberikan guru. siswa selalu berkata sopan dengan guru dan teman yang lain apabila sedang berbicara atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 23 responden menjawab “b”, 1 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (23x3) + (1x2) + (1x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 3 menunjukkan bahwa siswa sangat bersikap sangat rajin dan tidak menunda-nunda pekerjaan rumah yang diberikan guru di sekolah. Item soal untuk indkator ketepatan hadir di kelas selanjutnya terdapat pada beberapa item soal yaitu pada item soal no. 8 yang tujuannya untuk mengetahui kedisiplinan diri siswa dari jumlah kehadiran siswa di kelas. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 38 responden menjawab “a”, 11 responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan 5 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (38x4) + (11x3) + (6x2) + (5x1) = 202/240 x 100 = 84,17 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no.8 menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa untuk kehadiran siswa sangat disiplin dengan melihat data kehadiran siswa di Absensi. 2) Rasa kuat ingin menjadi yang terbaik (13,25) Item soal untuk indikator rasa yang kuat untuk menjadi yang terbaik terdapat pada 2 item soal satu diantaranya yaitu pada item soal no. 13 yang tujuan
100
dari soal ini adalah untuk mengetahui rasa sadar akan patuh terhadap tata tertib atau tidak, dicerminkan dengan keberadaan siswa setelah bel tanda masuk berbunyi. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 42 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 9 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (42x4) + (9x3) + (9x2) + (0x1) = 213/240 x 100 = 88,75 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 13 menunjukkan bahwa siswa sangat memiliki sikap sadar akan patuh pada tata tertib peraturan, dicerminkan dari siswa terbiasa untuk selalu baris di depan kelas untuk berdoa sebelum mereka memasuki kelas. Item soal untuk indikator rasa yang kuat untuk menjadi yang terbaik selanjutnya berada pada item soal no. 25 yang tujuan dari item soal ini untuk mengetahui jujur atau tidak siswa ketika guru menanyakan siapa yang belum mengumpulkan tugas. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 47 responden menjawab “a”, 7 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (47x4) + (7x3) + (5x2) + (1x1) = 188/240 x 100 = 78,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no. 25 menunjukkan bahwa siswa sangat jujur saat guru yang menannyakan tentang tugas yang belum dikerjakan. e. Mengalami atau mengulang Dimensi kelima untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah megenai Mengalami atau Proses Mengulang. Indikator yang diteliti adalah: 1) Menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran, dan 2) Suka mengulang kembali pelajaran di sekolah. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
101
1) Menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran (10,9) Item soal untuk indikator rasa sungguh-sungguh dalam menyimak pelajaran terdapat pada 2 item soal diantaranya item soal no. 10 yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa suka mencari tahu tentang informasi materi yang diajarkan besok atau tidak.Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 22 responden menjawab “a”, 11 responden menjawab “b”, 23 responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (22x4) + (11x3) + (23x2) + (4x1) = 189/240 x 100 = 78,75 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 10 menunjukkan bahwa siswa sangat memiliki sikap suka mencari tahu tentang informasi materi yang diajarkan besok. Item soal untuk indikator rasa sungguh-sungguh dalam menyimak pelajaran selanjutnya terdapat pada item soal no. 9 yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa tetap tertib belajar di kelas atau tidak walau guru sedang izin ke luar kelas. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 5 responden menjawab “b”,15 responden yang menjawab “c” dan 3 responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (5x3) + (15x2) + (3x1) = 192/240 x 100 = 80,00 %. Nilai tersebut berada di Intekelas walau guru sedang izin ke luar kelas. 2) Suka mengulang kembali pelajaran di sekolah (17) Item soal untuk indikator suka mengulang kembali pelajaran di sekolah terdapat pada item soal no. 17 yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa merasa kecewa atau tidak apabila mendapat nilai rendah. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 39 responden menjawab “a”, 12 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (12x3) + (5x2) + (4x1) = 166/240 x 100 = 69,17 %. Nilai tersebut berada
102
di Interval 51 – 75 yang bernilai Baik. Nilai pada item soal no 17 menunjukkan bahwa siswa bias merasa kecewa jika mendapat nilai rendah di sekolah. Dari etika hasil item soal di atas menunjukkan bahwa indikator rasa ingin tahu tentang materi yang akan dipelajarinya dan indikator suka mengulang kembali pelajaran di sekolah, dan indikator di atas bias memenuhi dimensi Mengalami dan mengulang pelajaran. Menunjukkan bahwa mengulang pelajaran adalah dimensi yang juga dibutuhkan dalam membangun disiplin belajar siswa. f. Pemanfaatan Lingkungan Dimensi keenam untuk mengetahui Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Pemanfaatan Lingkungan. Indikator yang diteliti adalah: 1) Selalu Bertanya. Indikator tersebut kemudian disusun menjadi 2 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kedua pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Selalu bertanya(12,23) Item soal untuk indikator selalu bertanya terdapat pada 2 item soal salah satunya terdapat pada item soal no.12 yang bertujuan untuk mengetahui ketepatan siswa dalam hadir di kelas sehari-hari. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 42 responden menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 10 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (8x3) + (10x2) + (0x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai sangat Baik. Nilai pada item soal no. 12 menunjukkan bahwa siswa selalu tepat dalam kehadiran di kelas. Item soal untuk indikator selalu bertanya selanjutnya terdapat pada item soal no. 23 yang bertujuan untuk apakah siswa selalu bertanya atau tidak ketikamasih ada pelajaran yang belum dipahami. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 25 responden menjawab “a”, 18 responden
103
menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (25x4) + (18x3) + (15x2) + (2x1) = 186/240 x 100 = 77,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai SangatBaik. Nilai pada item soal no 23 menunjukkan bahwa siswa selalu bertanya apabilaada materi pelajaran yang masih belum dipahami. Dari kedua item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam Harapan Ibu terbiasa memnfaatkan lngkungan yaitu dengan selalu bertanya kepada guru, teman apabila ada materi pelajaran yang belum siswa pahami. g. Habit/Kebiasaan Dimensi ketujuh untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD Islam Harapan Ibu adalah mengenai Habit/Kebiasaan. Indikator yang diteliti adalah: 1) Kerapian Berpakaian, 2) Pandai bergaul, dan 3) memiliki jadwal atau pengelompokkan waktu kegiatan harian. Ketiga indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kelima pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kerapian Berpakaian (2) Item soal untuk indkator ketepatan hadir di kelas terdapat pada item soal yaitu pada item soal no. 2 yang tujuannya untuk mengetahui kedisiplinan diri siswa dengan memakai seragam dengan rapih. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 54 responden menjawab “a”, 6 responden menjawab “b”, tidak ada responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (54x4) + (6x3) + (0x2) + (0x1) = 234/240 x 100 = 97,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 2 menunjukkan bahwa siswa sangat disiplin dengan selalu kelihatan sangat rapih dalam memakai seragam.
104
2) Pandai bergaul (14) Item soal untuk indkator pandai bergaul ketepatan hadir di kelas terdapat pada item soal no. 14 yang tujuannya untuk mengetahui kedisiplinan siswa dalam kegiatan siswa terjadwal atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 34 responden menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (34x4) + (8x3) + (17x2) + (1x1) = 227/240 x 100 = 94,58 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 14 menunjukkan bahwa siswa sangat disiplin dengan menjadwalkan setiap kegiatan yang ada di rumah. 3) Memiliki jadwal atau pengelompokkan waktu kegiatan harian (22) Item soal untuk indkator pengelompokkan waktu kegiatan harian terdapat pada item soal no. 22 yang bertujuan untuk melihat ketertiban siswa dalam pembelajaran di kelas apakah siswa menyimak pelajaran dengan sungguhsungguh atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 39 responden menjawab “a”, 15 responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirataratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (15x3) + (5x2) + (1x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 22 menunjukkan bahwa siswa sangat tertib dan disiplin dengan selalu bersungguh-sungguh dalam menyimak pelajaran yang diberikan oleh guru. 4. Laporan Hasil Wawancara a. Keadaan ekskul Kepramukaan di SD Islam Hrapan Ibu kegiatannya menarik, menantang dan mampu membuat anak-anak terbuai Asyik dan menyenangkan serta asik. Sarana dan prasarana serta alat untuk menunjang keberhasilan kegiatan pramuka di sekolah juga pantas dan
105
mumpuni untuk dijadikannya pramuka sebagai ekskul wajib di ekolah Dasar. Jenis-jenis kegiatan untuk peserta pramuka yaitu sudah disiapkan dan diatur oleh para pelatih dari dalam dan dari luar sekolah yang disatukan sehingga menjadi program kegiatan tahunan yang matang dan diharapkan bias membuat pramuka SD ini maju dan jaya. Dukungan daripimpinan beserta jajarannya pada setiap kegiatan pramuka menjadi cara mereka untuk melaksanakan kontroling pada kegiatan pramuka, serta dengan dampingan guru pada saat kegiatan berlangsung pun memudahkan kegiatan kontroling kegiatan sehingga membiasakan siswa menjadi disiplin dan tertib pada setia kegiatan. Materi ajar atau program kegiatan kepramukaan sudah terstrukur dan terprogram satu tahun sebelum ajaran baru dimulai. Program ajar yang dibuat dari pembina Dalam seperti coordinator pramuka dan pelatih dan pembina dari luar juga membuat raker yang berbeda. Pola yang diguanakan dalam penyampaian materi sesuai dengan system kepemimpinn adalah system beregu atau putra dan putri berbeda. Serta metode latihan pramuka di SD Islam Harapan Ibu juga menggunakan system Learning By Doing dan Learning By Game. Pembelajaran dengan melakukan dan belajar dan berlatih dengan permainan dan lagu-lagu yang menyenangkan namun tetap mendidik. b. Wawancara ini juga dilakukan kepada beberapa siswa di SD Islam Harapan Ibu yaitu Aurel kelas 5 dan Leoni kelas 4. Hasil dari wawancara ini adalah menurut siswa kegiatan kepramukaan yang ada di SD Islam Harapan Ibu sangat menyenangkan dan mendidik
para
andikanya,
karna
materi
yang
disampaikan
menggunakan kegiatan dan metode sambil bermain dan bernyanyi jadi yang ada pada diri siswa hanya pendidikan yang menyenangkan. Menurut siswa mengenai suasana belajar mengajar di kelas bersama guru sangat disiplin walau ada beberapa waktu pelajaran yang sangat membosankan karna pembelajaran yang menggunakan metode
106
ceramah sehingga pembelajaran terasa monoton, mereka terbiasa di ekskul
Pramuka
latihannya
menggunakan
metode
yang
menyenangkan dan menarik makanya mereka merasa sangat bosan.
5. Laporan Hasil Observasi Keadaan lingkungan di SD Islam Harapan ibu pada saat kegiatan Belajar Mengajar terlihat sangat baik dan tertib sesuai peraturan dan tata tertib di sekolah, serta pada saat kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka juga terlihat tertib dan mencerminkan sikap disiplin siswa. Dengan fasilitas sekolah dan fasilitas kegiatan pramuka yang terdapat di sanggar pramuka Sriwijaya juga mendukung kegiatan kepramukaan. Sekolah Dasar Islam Harapan Ibu juga dipimpin oleh yayasan Harapan Ibu. Pada Jenjang pendidikan SDI harapan Ibu juga memiliki struktur organisasi sendiri beda dengan jenjang SMP dan SMA, padaEkskul Pramuka juga memiliki struktu organisasi yang dipimpin oleh Koordinator Pramuka SDI Harapan Ibu yaitu Ka Rani. Serta 4 orang pelatih yang berkompeten dalam bidang pramuka yaitu ka Tyo, ka Roy, Ka Junaidi dan Ka Fenita. Dalam setiap kegiatan pasti tidak lepas dari factor pendukun yaitu sarana da prasarana. Keadaan baik sarana dan prasarana di SD Islam Harapan Ibu terasan baik dan memadai sebagai pendukung dan menunjang kegiatan intra dan esktra kurikuler. Siswa terlihat antusias pada saat mengikuti kegiatan kepramukaan, dirasa hingga di dalam kelas pun terasa disiplin pramuka diterapkan di dalam kelas. Tetapi ada kendala di sisi Pelatih yang kurang sesuai dengan banyaknya peserta pramuka di kelas. Jenis-jenis kegiatan pramuka yang ada di SD Islam Harapan Ibu diantaranya sangat membiasakan siswa untuk hidup mandiri, kreatif dan inovatif diantara acara besarnya yaitu PBS ( Pesta Besar Siaga ), PERJUSA (
107
Perkemahan Jum’at –Sabtu) serta pemberin materi pramuka pada setiap Minggunya. Kegiatan ekstra kurikuler berjalan baik dan penuh antusias dari para siswa, kegiatan itu pun harus sesuai dengan kegiatan intrakurikuler yaitu Kegiatan belajar mengajar di kelas, keadaannya yaitu tertib, Disiplin dengan nampaknya guru dapat mengatur kelas serta siswanya pada saat dalam kelas. Inilah kegiatan intra dan ekstra kurikuler pada SD Islam harapan ibu khusunya kegiatan belajar mengajar dan Pramuka yang terasa dan terlihat berjalan dengan seimbang sehiingga tercipta suasana yang tertib peraturan. B. Pengujian persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis Karena rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus pencarian rxy (angka indeks korelasi “r” Product Moment, maka langkahlangkah pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan tabel kerjaatau tabel perhitungan data hasil penelitian (sebagaimana terlihat dalam lampiran 5) 2. Mencari angka korelasinya dengan rumus:
3. Koefisien Determinasi Perhitungan koefisien determinasi (KD) yang penulis manfaatkan untuk mengetahui kontribusi dari Variabel Y adalah sebagai berikut: KD
= r2 x 100% = (0,77)2 x 100 % = 0,5929 x 100% = 59,29 %
108
Jadi angka koefisien penentu sebesar 59,29% menunjukkan bahwa kontribusi pengaruh partisipasi Aktif kegiatan pramuka terhadap Disiplin Belajar siswa adalah sebesar 59, 29 % sedangkan sisahnya 40,71% adalah sumbangan dari variabel lain yang menunjang tingkat Disiplin Belajar Siswa.
4. Memberikan interpretasi terhadap rxy dan menarik kesimpulan Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut di atas, maka diperoleh hasil bahwa harga “rxy” sebesar 0,77 dan bernilai Positif. Dengan demikian interprestasi secara kasar/sederhana, dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara Variabel X dan variabel Y tidak bertanda negative, berarti di antara keduavariabel tersebut terdapat korelasi positif (Korelasi Searah). Dan dengan memperhatikan besarnya “rxy” yaitu = 0,77 yang mana besarnya terdapat di interval antara 0,70 – 0,90, yang berarti korelasi baik atau positif antara variabel X dan Y dan hubungan anatara keduanya termasuk korelasi positif yang kuat atau Tinggi. Selanjutnya uji Hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan besarnya harga “rxy” dengan besarnya “r tabel” yang tercantum dalam tabel nilai “r” Product Moment dengan memperhitungkan df-nya atau nilai kebebasanya terlebih dahulu. Df = N – nr = 60 – 2 = 58.Dan ternyata df 58 tidak terdapat pada tabel, maka dikonsultasikan pada df yang terdekat, yaitu df 55. Pada df 55, diperoleh “rtabel” pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai pada “rtabel” adalah 0,345 dan pada taraf 1% diperoleh “rtabel”sebesar 0,266. Ternyata nilai hail “rxy” yang besarnya 0,77 adalah jauh lebih besar dari nilai “rtabel” yang bernilai (0,345 dan 0,266). Karena “rxy” lebih besar nilainya lebih besar dari pada nilai “rtabel”, maka hipotesis Nol yang menyatakan bahwa Tidak ada Hubungan antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka dengan disiplin Belajar, ditolak. Dan hipotesis alternative yang menyatakan Ada Hubungan antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka dengan disiplin Belajar, diterima. Maka kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan tersebut adalah bahwa semakin besar tingkat partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan semakin besar pula tingkat kedisiplinan belajar siswa.
109
C. Temuan Penelitian Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti lakukan terhadap beberapa dokumen diantaranya berupa daftar hadir siswa pada kegiatan kepramukaan yang menunjukkan siswa terlihat selalu ikut aktif dalam berpartisipasi dengan mengikuti kegiatan kepramukaan dengan rasa senang. Selain daftar hadir siswa peneliti juga melakukan observasi terhadap buku aktifitas siswa terlihat kedisiplinan siswa dalam setiap kegiatan belajarbaik di kelas ataupun di luar kelas. Peneliti juga sedikit melakukan kesimpulan observasi terhadap rata-rata nilai ujian harian dan Ujian Sekolah yang hasilnya adalah sangat baik, peneliti rasa faktor ini disebabkan oleh kegiatan kepramukaan yang mengandung unsur pendidikan karakter dan membentuk karakter kedisiplinan siswa dalam mengikuti setiap kegiatan belajar. Selain data tentang daftar hadir, Buku aktifitas siswa dan nilai prestasi belajar siswa, melalui observasi, penulis juga menemukan suatu realitas “animo” dan dukungan masyarakat lingkungan sekitar serta dukungan dari pada wali murid yangsangat mendukung pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran di SD Islam Harapan Ibu, sehingga dalam mewujudkan kedisiplinan belajar siswa dilingkungan sekolah tampak jelas kontribusi dari masyarakat dan wali murid. Misalnya, ketika ada acara atau kegiatan pendidikan dan pengajaran yang harus menggunakan lingkungan sekitar, maka masyarakat sekita dengan ikhlas mendukung dan mengizinkan kegiatan berlangsung. Dukungan juga datang dari wali murid yaitu pada setiap kegiatan pendidikan dan pembelajaran selalu mendukung baik dukungan yang bersifat moril atau materil.
D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian Sebagaimana telah dijelaskan di atas, tentang disiplin belajar siswa yang ditunjukkan dengan hasil nilai belajar siswa yang sangat baik tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, dan salah satunya adalah faktor kedisiplinan belajar siswa baik di sekolah dan di rumah. Faktornya juga terdapat pada hal partisipasi aktif siswa pada setiap kegaiatan kepramukaan. karena kedisiplinan merupakan suatu watak atau karakter yang tidak bisa tiba-tiba ada seketika dalam diri siswa, maka
110
untuk membentuknya dibutuhkan pola, sistem, serta kebijakan dalam hal pendidikan dan pembelajaran yang terus-menerus, terarah terencana, terprogram dan pengawasan dengan baik. Atas dasar tersebut, maka pendidikan kepramukaan menjadi salah satu alternative kegiatan yang harus selalu dan terus dilaksanakan di sekolah yang dapat membantu dalam membentuk karakter siswa khususnya nilai kedisiplinan dalam diri siswa. Dan karena di SD Islam Harapan Ibu kegiatan Ekskul Kepramukaan berjalan sangat baik dalam pelaksanaanya, maka wajar jika hasil dan kualitas lulusan pendidikan dan pengajarannnya pun sangat baik. Namun dirasa sangat penting jika kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu berjalan setiap Minggunya baik untuk pramuka Siaga dan Penggalang. Selain itu, sebaik apapun kegiatan, program dan rencana kegiatan sekolah, jika tidak ada dukungan dari masyarakat sekitar dan dukungan dari para wali murid, tidak mungkin bisa mencapai suatu tujuan pendidikan yang diharapkan, oleh karna itu dukungan dan kerja sama dari paramasyarakat sekita dan para wali murid sangat dibutuhkan untuk kesuksesan proses pendidikan.
Serta penulis
meyakini bahwa yang menjadi salah satu faktor penyebab tinggi dan baiknya kualitas mutu pendidikan dan tinggat kedisiplinan serta kesuksesan program dan rencana di SD Islam Harapan Ibu adalah karena adanya dukungan dan partisipasi aktif Masyarakat sekitar dan para wali murid.
BAB V PENUTUPAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan data penelitian maka peneliti memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Terdapat hubunngan positif antara Partisipasi Aktif siswa pada kegiatan Kepramukaan dengan Disiplin Belajar siswa di SD Islam Harapan Ibu. Dengan koefisien korelasi yang ditandai dengan nilai r sebesar 0,77 yang berarati terdapat hubungan yang positif atau tinggi antara partisipasi aktif siswa pada kegiatan pramuka dengan Disiplin Belajar siswa di SD Islam Harapan Ibu.
2.
Partisipasi Aktif
siswa pada kegiatan kepramukaan mempengaruhi
Disiplin belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah sebesar 59,29 % dan sisanya sebesar 40,71 % dipengaruhi oleh faktor lain seperti motivasi guru, media dan juga straregi pembelajaran yang menekankan kedisiplinan.
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa dengan minat siswa dalam berpartisipasi aktif pada kegiatan Kepramukaan yang muncul dari diri sendiri dan drongan dari guru dan pelatih pramuka, siswa dapat mencerminkan sikap disiplinnya dalam pembelajar dan belajarnya. Tanpa adanya dorongan yang baik dari dalam maupun luar belum tentaun dapat terceminnya sikap disiplin yang ditunjukkan oleh siswa dalam belajarnya. Secara positif disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran. Orang tua juga senantiasa mengharapkan anak-anaknya di sekolah dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian siswa dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin. Dengan didasari kebiasaan tertib dan disiplin pada kegiatan
111
112
kepramukaan. Karna disiplin jalan menunju kesuksesan kita dalam belajar maupun dalam bekerja kelak. C. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian ini,maka penulis kemukakan beberapa saran sebagaiberikut: 1. Bagi para guru hendaknya menjalin hubungan yang baik dengan siswanya, agar
siswa selalu merasa aman dan nyaman ketika berada dan
berdampingan dengan guru, sehingga sisa tidak merasa bahwa guru menjadi penguasa di sekolah melainkan guru sebagai pelindung dan menjadi motivator dalam kegiatan siswa. 2. Untuk para siswa yang masih banyak yang malas dalam mengikuti kegiatan kepramukaan, hendaknya memperbaiki diri agar rajin dan giat dalam mengikuti segala macam kegiatan Kepramukaan, karna dalam setiap kegiatan kepramukaan menanamkan norma, sikap disiplin yang mampu siswa bawa dalam kegiatan belajar. 3. Untuk orangtua hendaknya memfasilitasi anaknya dalam memenuhi keperluan pribadi anak dalam kegiatan kepramukaan. Bagi orangtua juga hendaknya
membimbing
dan
mengawasi
anaknya
dalam
sikap
kedisiplinan anaknya dalam setiap kegiatan di rumah dan terutama kedisiplinan anak dalam belajar. 4. Bagi masyarakat yang berada disekitar lingkungan sekolah tersebut hendaknya ikut mendukung serta mengawasi segala kegiatan sekolah terutama kegiatan Kepramukaan yang dalam hal ini membentuk sikap Disiplin siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anggaran Rumah Tangga Pramuka ( ART Bag. 1 Pasal 8 Ayat 2 Pramuka Bab ) Gerakan. IV. Aswandi
(17
November
2008)
dalam
Indikatordisiplin.com.?mib=berita,detail & id=9365.
http://www. Diakses 20 mei.
Pukul. 06.38 Darmawan,
Deni,
Konsep
Dasar
pembelajaran,
modul
1,
Jurnal
konsep_pembelajaran.pdf (Secured). Dedikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta. Hasan, M. Iqbal, 2005, Pokok-pokok Materi 1 (statistic deskriptif), Jakarta: Bumi Aksara. Cet ke 3. Hisyam, Zaim, dkk. 2002. Disain Pembelajaran Di Pergutuan Tinggi. Yogyakarta: CTSD. Instruksi Presiden No. 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional. Langgulung, Hasan.
1988. Asas-asas Pendidikan Islam,
Jakarta: Pustaka
Alhusna. cet.2. Muller, Johanes. 2006. Perkembangan Masyarakat Lintas Ilmu. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III. sumber bahan: Kepramukaan, bahan Implementasi kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah.
113
114
Poebakawatja, Soegarda dan H. AH. Harahap. 1981. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung. Prasetyo, Bambang dan Jannah, Lina Miftahul. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Cet ke.7. Purwanto, Ngalim. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Rosdakarya. Rini Wulandari, “Meningkatkan partisipasi Aktif dan hasil belajar dalampembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui penerapan metode kooperatif tipe STAD di SMP 8 Yogyakarta. Skripsi Rini Wulandari Pendidikan kewarganegaraan dan hukum. Universitas Negeri Yogyakarta. 2010. Syah, Muhibbin. 1990. Psikologi Belajar. Jakarta: CV. Rajawali Pers, Cet. 2. Syah, Muhibbin. 2014. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet.ke-19.
Saertian, Piet. A. 1994. Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional. Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Samani, Mukhlas dan Hariyanto. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: Rosda Karya . Sugiono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabetta. Sujiono, Anas. 2014, Pengantar Stattistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. MetodePenelitianPendidikan. Bandung: RosdaKaryaRemaja. Sunardi, Andi Bob. 2011. BOYMAN Ragam latihan Pramuka. Bandung: Nuansa Muda, cet.7
115
Susetyo, Budi, 2010, Statistik Untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: Refika Aditama. Cet. Ke 1. Team DAP. 2012. Buku Pintar Pramuka. Jakarta: DAP Publisher. Tulus, Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belaja. Jakarta : Grasindo. Ummu Salamah. “Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi ibu Rumah Tangga dalam Pemberdayaan Lingkungan Melalui Kegiatan Daur ulang Sampah Anorganik” Skripsi Ummu Salamah jurusan pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu dakwah dan komunikasi UIN Jakarta, 2014. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003. Usman, Muhammad Uzer. 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda Karya. Cet. Ke-3. Wijaya, Cece. 1994. Faktor-faktor Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. http://suniccome.50webs.com/32konsep pembelajaran partisipasi.pdf. diaksespada 29-10-2015. Pukul. 19.35. 1
http://www.google.com tanggal 29Oktober 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi. diakses pada 9 November 2015. Pukul 12.15. . M.Asrori Ardiansyah, https://aersmile159.wordpress.com/elearning/pembelajaran/pengertian-dan-hakikat-disiplin-belajar/. Artikel. Diakses pada 10-11-2015. Pukul, 14.32.
LAMPIRAN 1
Angket jawablah pertanyaan di bawah ini, dengan cara memberi tanda ( X ), pada salah satu huruf, a, b, c, d, atau e sesuai dengan yang kalian lihat, dengar, rasakan dan alami ! 1. Apakah dalam masalah kehadiran latihan pramuka tepat waktu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Pernah d. Tidak pernah 2.
Apakah dalam pendidikan dan latihan kepramukaan di sekolah mu, pembina melaksankan ujian dan jika telah lulus kalian diberi tanda kecakapan ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
3.
Dalam kegiatan kepramukaan, apakah pembina pramuka memberikan pendidikan tentang materi atau teori-teori kegiatan kepramukaan yang akan dilaksanakan? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Pernah d. Tidak pernah
4.
Ketika akan melaksanakan kegiatan pramuka baik di dalam atau di luar sekolah, apakah pembina memberikan pengarahan tentang apa saja yang harus dipersiapkan? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
5.
Jika kamu melakukan dan melaksankan kegiatan latihan kepramukaan dengan baik, apakah pembinamu memberikan penghargaan untuk kamu ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
6.
Dalam kegiatan atau latihan kepramukaan, apakah pembinamu membimbing kamu ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah .
7.
Dalam kegiatan dan latihan pramuka, apakah pembinamu mengawasi kegiatan mu ? a. Selalu b. Sering c. kadang-kadang d. Tidak pernah
8.
Sikap dan perilaku pembina kamu dalam membina dan memberikan materi kepramukaan selama ini ? a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Jelek
9.
Kegiatan-kegiatan dalam ekskul pramuka yang dilaksanakan selama ini di sekolah kamu …. a. Selalu Menarik b. Sering menarik c. Kadang-kadang Menarik d. Tidak pernah Menarik
10.
Apakah kegiatan pramuka di sekolah kamu ….
a. Selalu teratur/terjadwal
b. Sering teratur/ terjadwal c. Kadang-kadang teratur/ terjadwal d. Tidak pernah teratur/terjadwal 11.
Bagaimana menurutmu kegiatan pramuka di sekola kamu selama ini ?
a. Selalu dianggap Penting b. Kadang-kadang dianggap penting c. Pernah dianggap penting d. Tidak pernah dianggap penting 12.
Kegiatan-kegiatan pramuka yang dilaksankan selama ini di sekolah kamu …
a. Selalu Menyenangkan b. Sering menyenangkan c. Kadang-kadang Menyenangkan d. Tidak pernah Menyenangkan 13.
Apakah kegiatan pramuka di sekolah kamu …
a. Selalu menunjukkan hal positif b. Sering menunjukkan hal positif c. Pernah menunjukkan hal positif d. Tidak pernah menunjukkan hal Posistif 14. Apakah kegiatan dan materi kepramukaan di sekolah kamu selama ini mengajarkan cara dan pola hidup bersahaja dan sederhana ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 15.
Kegiatan-kegiatan pramuka yang dilaksanakan selama ini di sekolah kamu …
a. Selalu Menyehatkan b. Kadang-kadang menyehatkan c. Pernah menyehatkan d. Tidak pernah menyehatkan 16.
Apakah kegiatan dan materi kepramukaan di sekolah kamu selama ini
mengajarkan cara dan pola hidup bersahaja dan sederhana?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Pernah d. Tidak pernah 17.
Apakah kegiatan-kegiatan kepramukaan yang kamu ikuti Selama ini membuat
kamu merasa terdidik ? a. Sangat terdidik b. Cukup terdidik c. Kurang terdidik d. Tidak terdidik sama sekali 18. Apakah dalam pendidikan dan latihan kepramukaan di sekolahmu mengunakan sistem beregu ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 19.
Apakah dalam kegiatan dan latihan pramuka kamu mengikutinya dengan
sukarela ? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Pernah d. Tidak pernah
20. Apakah sikap akan hobimu terhadap kegiatan pramuka sampai kamu lupa waktu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Pernah d. Tidak pernah 21. Apakah dalam setiap kegiatan dan materi kepramukaan di sekolah kamu? a. Selalu bersemangat dalam mengikutinya b. Kadang-kadang bersemangat dalam mengikutinya
c. Pernah bersemangat dalam mengikutinya d. Tidak pernah bersemangat dalam mengikutinya 22. Apakah kedisiplinan giat dilaksanakan dalam kegiatan dan latihan kepramukaan di sekolah kamu? a. Selalu b. Jarang-jarang c. Pernah d. Tidak pernah 23. Apakah kegiatan dan materi kepramukaan di sekolah kamu selama ini dapat kalian ikuti dapat terlaksana dengan memudahkan fisik dan mental kamu ? a. Selalu dapat terlaksana dan memudahkan b. Sering dapat terlaksana dan memudahkan c. Kadang-kadang dapat terlaksana dan memudahkan d. Tidak pernah dapat terlaksana dan memudahkan
24. Ketika kegiatan latihan kepramukaan, apakah pembinamu memerintahkan kamu mengucapkan kode kehormatan pramuka ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 25. Apakah dalam pendidikan dan latihan kepramukaan di sekolahmu antara pramuka putri dan putra dipisahkan? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
LAMPIRAN 2 ANGKET jawablah pertanyaan di bawah ini, dengan cara memberi tanda ( X ), pada salah satu huruf, a, b, c, d, atau e sesuai dengan yang kalian lihat, dengar, rasakan dan alami ! 1. Apabila kamu bertemu dan berbicara dengan guru atau sesama teman, maka yang kamu lakukan ? a. Selalu berbicara dan berbuat dengan sopan b. Sering berbicara dan berbuat dengan sopan c. Kadang-kadang berbicara dan berbuat dengan sopan d. Tidak pernah berbicara dan berbuat dengan sopan 2. Ketika memakai seragam sekolah, maka kamu lebih suka ? a. Selalu terlihat rapih b. Sering terlihat rapih c. Kurang terlihat rapih d. Tidak terlihat rapih sama sekali 3.
Apakah kamu suka menunda-nunda untuk mengerjakan Pekerjaan rumah ( PR ) dari gurumu ? a. Tidak pernah b. Jarang c. Kadang-kadang d. Selalu
4. Jika gurumu di kelas memberikan tugas maka kamu suka ? a. Menyelesaikannya dan selalu tepat waktu b. Menyelesaikannya namun kadang-kadang tidak tepat waktu c. Menyelesaikannya namun sering tidak tepat waktu d. Tidak menyelesaikannya sama sekali 5. Apabila saat kegiatan pembelajaran di kelas kamu ingin meminta izin keluar, maka yang kamu lakukan adalah ? a. Selalu mengacungkan tanggan terlebih dahulu untuk meminta izin keluar
b. Sering mengacungkan tanggan terlebih dahulu untuk meminta izin keluar c. Kadang-kadang mengacungkan tanggan terlebih dahulu untuk meminta izin keluar d. Tidak pernah mengacungkan tanggan terlebih dahulu untuk meminta izin keluar 6.
Baik dalam kegiatan belajar di kelas atau dalam kegiatan-kegiatan sekolah lain di sekolah dan di luar sekolah kamu merasa ? a. Selalu ingin jadi yang terbaik b. Sering ingin jadi yang terbaik c. Kadang-kadang ingin jadi yang terbaik d. Tidak pernah menjadi yang terbaik
7.
Jika ada materi pelajaran yang belum kamu pahami atau ada informasi yang belum jelas tentang sesuatu, maka yang kamu lakukan ? a. Selalu berusaha mencari tahu b. Sering berusaha mencari tahu c. Kadang-kadang berusaha mencari tahu d. Tidak pernah berusaha mencari tahu
8. Dalam satu semester ini bagaimanakah tingkat kehadiran kamu dalam kegiatan belajar di kelas …. e. Tidak pernah alfa f. Ada alfa 1 kali g. Ada alfa 2 kali h. Ada alfa lebih dari 3 kali 9.
Jika dalam kegiatan belajar di kelas, dan gurumu ada keperluan di luar kelas, maka yang kamu lakukan adalah ? a. Selalu tetap tenang dan melaksanakan tugas b. Sering tetap tenang dan melaksanakan tugas c. Kadang-kadang tetap tenang dan melaksanakan tugas d. Tidak pernah tetap tenang dan melaksanakan tugas
10. Apakah kamu suka mencari tahu tentang materi pelajaran yang akan dipelajari di sekolah besok ? a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 11. Apakah kesadaran untuk mengerjakan tugas di kelas atau di rumah terlaksana ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang terlaksana d. Tidak pernah terlaksana 12. Ketika akan mengikuti kegiatan belajar di kelas, bagaimanakah kehadiran kamu di kelas ? a. Selalu tepat waktu b. Sering tepat waktu c. Kadang-kadang tepat waktu d. Tidak pernah tepat waktu 13. Pada saat berbunyi tanda mulai kegiatan pembelajaran, di manakah kamu berada ? a. Selalu telah berada di kelas b. Sering telah berada di kelas c. Kadang-kadang telah berada di kelas d. Belum pernah telah ada di kelas 14. Apakah waktu dan kegiatan kamu sehari-hari di rumah telah terjadwal dengan baik ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 15. Bagaimana sikapmu jika guru menyuruh mengumpulkan tugas ? a. Selalu bersemangat b. Sering bersemangat c. Kadang-kadang bersemangat d. Tidak pernah bersemangat 16. Apabila guru di kelasmu sedang menjelaskan tentang pelajaran, maka kamu ?
a. Selalu duduk tenang dan memperhatikan pelajaran b. Sering duduk tenang dan memperhatikan pelajaran c. Kadang-kadang duduk tenang dan memperhatikan pelajaran d. Selalu rebut dan tidak memperhatikan pelajaran 17. Jika dalam pembelajaran di kelas kamu mendapatkan nilai rendah , maka kamu merasa ? a. Sangat kecewa b. Kecewa c. Sedikit kecewa d. Tidak kecewa atau biasa-biasa saja 18. Ketika guru di kelas memberikan tugas, apakah kamu dapat menyelesaikannya ? a. Selalu tepat waktu b. Sering tepat waktu c. Kadang-kadang tepat waktu d. Tidak pernah tepat waktu 19. Apakah kamu kenal dan akrab dengan guru di sekolah dan teman-temanmu ? a. Saya kenal dengan semua guru dan semua siswa serta suka bergaul dengan mereka b. Saya kenal dengan sebagian besar guru dan sebagian besar siswa serta suka bergaul dengan mereka c. Saya kenal sebagian kecil guru dan sebagian kecil siswa serta kurang bergaul dengan mereka d. Saya hanya kenal beberapa orang guru dan beberapa orang siswa dan saya tidak suka bergaul dengan mereka 20. Jika kamu merasa kesulitan dalam mengerjakan tugasmu, apa yang kamu lakukan ? a. Selalu bertanya b. Sering bertanya c. Kadang-kadang bertanya d. Tidak pernah bertanya 21. Apakah seragam sekolah yang kamu kenakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pihak sekolah/yayasan ?
a. Selalu sesuai b. Sering sesuai c. Kadang-kadang sesuai d. Tidak pernah sesuai 22. Ketika pembelajaran di dalam kelas berlangsung maka yang kamu lakukan ? a. Selalu menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran b. Sering menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran c. Kadang-kadang menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran d. Tidak pernah menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran 23. Jika pada saat kegiata pembelajaran di kelas berlangsung, dan ada materi pelajaran yang belum kamu pahami maka, yang kamu lakukan ? a. Selalu bertanya b. Sering bertanya c. Kadang-kadang bertanya d. Tidak pernah bertanya 24. Setelah sampai di rumah, apa yang kamu lakukan terhadap materi pelajaran yang telah kamu pelajari di sekolah ? a. Selalu mempelajari kembali b. Kadang-kadang mempelajari kembali c. Pernah mempelajari kembali d. Tidak pernah mempelajari kembali 25. Jika setiap guru menyuruh mengumpulkan tugas dan kamu belum mengerjakan tugas apa yang kalian lakukan ? a. Selalu jujur b. Sering jujur c. Kadang-kadang jujur d. Tidak pernah jujur
DATA MENTAH HASIL ANGKET PARTISIPASI AKTIF KEGIATAN KEPRAMUKAAN VARIABEL X No Suby ek S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 S.10 S.11 S.12 S.13 S.14 S.15 S.16 S.17 S.18 S.19 S.20 S.21 S.22 S.23 S.24 S.25 S.26 S.27 S.28 S.29 S.30 S.31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skor Untuk Item No: 11 12 13 14 15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
4 4 1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 4 3 4 4 1 4 2 4 2 2 4 4 4 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 3 2 3 3 2
4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 2 4 3
2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 4 4 4
2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 2 4 2
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 1
3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 1 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 1 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 1
3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 1 3 2 4 4 2 2
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 2 4 4 1 3 2 4 4 2 2
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 2
4 4 1 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 1 2 4 1 1 4 3 2 4 3 1
4 4 1 3 3 4 4 1 3 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 1 2 4 1 1 4 3 2 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 4 1 3 1 3 3
4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 1 3 2 4 3 2 3
2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 1 4
2 2 1 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 1
4 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2 3 4 3 2 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3
4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 2
Jumlah
89 93 74 97 95 97 97 73 92 87 97 94 90 92 74 77 85 86 91 82 85 73 80 78 59 88 71 77 79 77 65
S.32 S.33 S.34 S.35 S.36 S.37 S.38 S.39 S.40 S.41 S.42 S.43 S.44 S.45 S.46 S.47 S.48 S.49 S.50 S.51 S.52 S.53 S.54 S.55 S.56 S.57 S.58 S.59 S.60 Ʃ % Ratarata
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 20 3 85
1 4 4 4 4 3 1 1 2 2 2 4 4 1 4 4 1 4 1 1 1 1 3 1 1 3 1 2 3 15 5 65
3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 20 1 84
4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 1 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4 21 2 88
1 3 2 1 4 3 1 2 2 1 1 3 1 4 4 2 4 4 1 1 2 4 4 1 2 2 2 2 2 14 9 62
4 3 2 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 21 8 91
4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 22 2 93
3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 20 6 86
2 4 3 2 1 3 2 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 20 0 83
2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 20 1 84
4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 18 8 78
2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 4 3 3 4 2 2 2 4 2 3 2 4 4 4 3 1 4 2 2 17 8 74
2 4 2 2 4 4 2 2 3 1 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 19 4 81
4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 22 4 93
4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 4 21 4 89
4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 20 9 87
4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 21 6 90
3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 20 5 85
4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 21 4 89
3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 20 0 83
2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 1 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 18 5 77
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 22 7 95
4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 20 6 86
1 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 1 2 3 4 4 4 4 1 4 4 3 19 7 82
4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 3 19 4 81
76 88 78 76 98 84 79 66 70 81 81 90 81 95 94 92 82 85 68 82 79 95 96 89 92 88 86 71 90
DATA MENTAH HASIL ANGKET PARTISIPASI AKTIF KEGIATAN KEPRAMUKAAN VARIABEL X No Subyek S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 S.10 S.11 S.12 S.13 S.14 S.15 S.16 S.17 S.18 S.19 S.20 S.21 S.22 S.23 S.24 S.25 S.26 S.27
1 4 4 1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 3 4 4 1 4 2 4 2 2 4 4 4 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 3
3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 3
5 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2
6 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3
7 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3
9 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3
10 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 1 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3
Skor Untuk Item No: 11 12 13 14 15 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 1 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 3 4 3 4 1 4 4 3 2 1 2 2 2 3 3 3 4 2 3 2 4 2 3
Jumlah 16 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 1 3 2
17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 2 4 4 1 3 2
18 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2
19 4 4 1 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
20 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 1 2 4 1 1 4 3
21 4 4 1 3 3 4 4 1 3 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 1 2 4 1 1 4 3
22 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 4 1
24 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 1 3 2
25 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 4
89 93 74 97 95 97 97 73 92 87 97 94 90 92 74 77 85 86 91 82 85 73 80 78 59 88 71
S.28 S.29 S.30 S.31 S.32 S.33 S.34 S.35 S.36 S.37 S.38 S.39 S.40 S.41 S.42 S.43 S.44 S.45 S.46 S.47 S.48 S.49 S.50 S.51 S.52 S.53 S.54 S.55 S.56 S.57 S.58 S.59 S.60 Ʃ
3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
2 3 3 2 1 4 4 4 4 3 1 1 2 2 2 4 4 1 4 4 1 4 1 1 1 1 3 1 1 3 1 2 3
4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 1 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4
3 4 4 4 1 3 2 1 4 3 1 2 2 1 1 3 1 4 4 2 4 4 1 1 2 4 4 1 2 2 2 2 2
2 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4
3 4 4 1 2 4 3 2 1 3 2 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4
3 1 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 4 3 3 4 2 2 2 4 2 3 2 4 4 4 3 1 4 2 2
3 2 4 2 2 4 2 2 4 4 2 2 3 1 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4
3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 4
4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2
4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4
3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4
2 4 3 1 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4
2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 1 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
3 1 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4
4 3 2 3 1 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 1 2 3 4 4 4 4 1 4 4 3
4 4 1 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 3
203
155
201
212
149
218
222
206
200
201
188
178
194
224
214
209
216
205
214
200
185
227
206
197
194
% Rata-
85
65
84
88
62
91
93
86
83
84
78
74
81
93
89
87
90
85
89
83
77
95
86
82
81
77 79 77 65 76 88 78 76 98 84 79 66 70 81 81 90 81 95 94 92 82 85 68 82 79 95 96 89 92 88 86 71 90
rata
DATA MENTAH HASIL ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA VARIABEL Y
No Subyek S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 S.10 S.11 S.12 S.13 S.14 S.15 S.16 S.17 S.18 S.19 S.20 S.21 S.22 S.23 S.24 S.25 S.26 S.27 S.28
1 4 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 3 2
2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 2 4 4 2 2 1 2 3 4 4 3 4 2 3 4 2 2 1 3 3 2 2 4 3 4 3 2
4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4
5 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 1
6 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
7 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 2 4 2 4 3 4
8 1 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4
9 2 2 4 4 2 2 4 4 2 1 1 2 2 4 3 4 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 1
10 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 1 2 2 4 3 4 2 3 2 2 2 2 4 4 3 4 3 2
Skor Untuk Item No: 11 12 13 14 15 3 4 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 1 2 2 3 4 2 3 2 4 4 4 2 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 2 4 4 2 2
Jumlah 16 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 2 2 4 4 4 3 3
17 1 3 2 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 3 4 4 3 4 4 3
18 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 2 4 1 3 4 4 2 2 2 4 2 4 3 3
19 4 3 2 3 2 3 4 3 2 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3
20 4 2 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
22 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3
23 3 2 4 4 2 2 3 3 2 2 4 4 2 4 3 4 3 2 4 1 4 2 2 4 4 4 3 2
24 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2
25 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
78 73 81 94 72 69 95 88 82 83 88 88 76 97 87 99 77 77 83 72 79 72 74 99 86 100 79 70
S.29 S.30 S.31 S.32 S.33 S.34 S.35 S.36 S.37 S.38 S.39 S.40 S.41 S.42 S.43 S.44 S.45 S.46 S.47 S.48 S.49 S.50 S.51 S.52 S.53 S.54 S.55 S.56 S.57 S.58 S.59 S.60 Ʃ % Ratarata
3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 2 4 2 2 1 2 2 2 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4
3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4
4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4
4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 2 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 2 4 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 2
4 4 3 1 2 2 2 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4
2 4 3 1 2 2 2 4 4 1 2 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 2
2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4
2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 4 2 3 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 3 4 2 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4
2 2 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4
2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
3 2 3 3 4 2 2 4 3 3 3 2 1 2 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4
3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 1 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3
4 2 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 1 4 3 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 2 2 4 3 3 2 4 1 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 1 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3
4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
209
234
212
212
210
226
218
202
192
189
193
212
213
227
200
214
166
180
195
198
233
212
186
190
220
69
73
71
71
70
75
73
67
32
63
64
71
71
76
67
67
55
60
65
66
77
71
62
63
73
76 81 85 87 86 81 72 90 83 91 70 90 84 90 96 95 98 73 90 90 96 78 90 86 96 91 97 98 97 96 76 92 66.88
TABEL PERHITUNGAN UNTUK MENCARI ANGKA INDEKS KORELASI ANTARA VARIABEL “X” DAN “Y” No. X X XY Responden R.1 89 78 6942 7921 6084 R.2 93 73 6789 8649 5329 R.3 74 81 5994 5476 6561 R.4 97 94 9118 9409 8836 R.5 95 72 6840 9025 5184 R.6 97 69 6693 9409 4761 R.7 97 95 9215 9409 9025 R.8 73 88 6424 5329 7744 R.9 92 82 7544 8464 6724 R.10 87 83 7221 7569 6889 R.11 97 88 8536 9409 7744 R.12 94 88 8272 8836 7744 R.13 90 76 6840 8100 5776 R.14 92 97 8924 8464 9409 R.15 74 87 6438 5476 7569 R.16 77 99 7623 5929 9801 R.17 85 77 6545 7225 5929 R.18 86 77 6622 7396 5929 R.19 91 83 7553 8281 6889 R.20 82 72 5904 6724 5184 R.21 85 79 6715 7225 6241 R.22 73 72 5256 5329 5184 R.23 80 74 5920 6400 5476 R.24 78 99 7722 6084 9801 R.25 59 86 5074 3481 7396 R.26 88 100 8800 7744 10000 R.27 71 79 5609 5041 6241 R.28 77 70 5390 5929 4900 R.29 79 76 6004 6241 5776 R.30 77 81 6237 5929 6561 R.31 65 85 5525 4225 7225 R.32 76 87 6612 5776 7569 R.33 88 86 7568 7744 7396 R.34 78 81 6318 6084 6561 R.35 76 72 5472 5776 5184 R.36 98 90 8820 9604 8100 R.37 84 83 6972 7056 6889 R.38 79 91 7189 6241 8281 R.39 66 70 4620 4356 4900 R.40 70 90 6300 4900 8100 R.41 81 84 6804 6561 7056
R.42 R.43 R.44 R.45 R.46 R.47 R.48 R.49 R.50 R.51 R.52 R.53 R.54 R.55 R.56 R.57 R.58 R.59 R.60 N = 60
81 90 81 95 94 92 82 85 68 82 79 95 96 89 92 88 86 71 90 Ʃ X= 5026
90 96 95 98 73 90 90 96 78 90 86 96 91 97 98 97 96 76 92 Ʃ 5119
7290 8640 7695 9310 6862 8280 7380 8160 5304 7380 6794 9120 8736 8633 9016 8536 8256 5396 8280 Y= Ʃ XY 430032
6561 8100 6561 9025 8836 8464 6724 7225 4624 6724 6241 9025 9216 7921 8464 7744 7396 5040 8100 = Ʃ
= 426217
8100 9216 9025 9604 5329 8100 8100 9216 6084 8100 7396 9216 8281 9409 9604 9409 9216 5776 8464 Ʃ
= 441593
Berdasarkan tabulasi data di atas, maka angka korelasinya dapat di cari dengan rumus:
(
√(
) )(
(
)(
√(
)(
√(
√
= 0,77
) )
)
)
UJI NORMALITAS DATA PENELITIAN NO
Y
F
P = F/n
∑P
∑ FY
1
69
1
0,017
0,017
69
2
70
2
0,033
0,05
140
3
72
4
0,066
0,116
288
4
73
2
0,033
0,149
146
5
74
1
0,017
0,166
74
6
76
3
0,05
0,216
228
7
77
2
0,033
0,249
154
8
78
2
0,033
0,282
156
9
79
2
0,033
0,315
158
10
81
3
0,05
0,365
243
11
82
1
0,017
0,382
82
12
83
3
0,05
0,432
249
13
84
1
0,017
0,449
84
14
85
1
0,017
0,466
85
15
86
3
0,05
0,516
16
87
4
0,067
17
88
3
18
90
6
Z 0,186 0,175 0,151 0,141 0,128 0,105 0,093 0,081 0,070 0,046 0,035 0,023 0,011
ɸ
T = ɸ - ∑P
0,4286
0, 4116
0,4325
0,3825
0,4404
0,3244
0,4443
0,2953
0,4522
0,2862
0,4602
0,2442
0,4641
0,2151
0,4681
0,1861
0,4721
0,1571
0,4840
0,119
0,4880
0,106
0,4920
0,06
0,4960
0,047
0,9762
258
1,982 0,012
0,5040
0,5102 -0,012
0,583
348
0,024
0,5080
-0,075
0,05
0,633
264
0,035
0,5120
-0,121
0,1
0,733
540
0,058
0,5199
-0,2131
0,5040
-0,262
19
91
2
0,033
0,766
182
0,012
20
92
1
0,017
0,783
92
0,082
0,5318
-0,2512
21
94
1
0,017
0,8
94
0,105
0,5398
-0,2602
22
95
2
0,033
0,833
190
0,118
0,5438
-0,2892
23
96
4
0,067
0,9
384
0,128
0,5477
-0,3523
24
97
1
0,017
0,917
97
0,140
0,5556
-0,3614
25
98
2
0,033
0,95
196
0,151
0,5596
-0,3904
0,5635
-0,4195
0,5674
26
99
2
0,033
0,983
198
0,163
27
100
1
0,017
1,000
100
0,175
∑ FY=5099
Ẋ=
Ῡ = 84,983
s = 85,782
n= 60
Ῡ = 84,98
s = 85,78
Dari tabel terlihat harga T maks = 0,5102 T = ɸ - ∑P, T memiliki harga mutlak. kriteria pwngujian= Taraf signifikansi ἀ = 0,05 pada tabel nilai uji Lillyfors T (ɸ)(60)
tabel lillyfors : 0,886 T tabel : 0,886/7,76=0,1143 Tolak H0 jika T > 0,114 dan terima Ho Jika T ≤ 0,114 keputuan : pada taraf signifikansi 0,05, H0 ditolak maka populasi berdistribusi Normal.
UJI HOMOGENITAS DATA PENELITIAN
Variabel X =
(
=
)
= 7103,634 – 7016,8543 = 86,7797
Variabel Y =
=
(
)
= 7359,883 – 7278,933 = 80,9 F= Kesimpulan : Derajat kebebasan pembilang n – 1 = 60-1=59 dan penyebut n-1 = 60-1 = 59 diperoleh F 0,05 (59,59) = dari hasil perhitungan F hitung. 1,0726 dan F tabel 1,53. Maka H0 diterima berarti kedua sampel mempunyai variansi yang sama atau homogen.
Foto-foto Dokumntasi Penelitian
UJI REFEREI\SI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudr-rl "Hubungan Partisipasi Aktif pada Kegiatan I(epramukaan terhadap Disiplin Ilclajar siswa" yang disusun
olelr Fenita Anugrah,
NIM:
1112018300037, Program Stucli Pendiciikan Guru Madrasah
Ibtidaiyyah (MVSD) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diujikan kebenarannya oleh Dosen Pembimbing Skripsi Pada tanggal24 Junt 2016.
Jaliarta. 24 Jvni 2016 Pembimbing,
fi'
Dr. Khalimi. M.Ag.
NIP: 196505 15 199403 1006
b,
U)
O tr
t
a tr,
z
L
O
E=
=
r,
\l
atr 7:g /iij: 4i a,J,
#a
=
4!
a
t/c) \
'Fn
,,/
r&
HY q!
E
4! \4
<) a.]
c'2.
cJ
q9() qH
!./
? zLlc
5 -t a cd
4
:a\
c{a
cOZ
i^!u^i'-. bf=
Ff
).
Lr-.]
-q-
v
=
a"or.:=
cu
()
=o 4)
--
f{vr0,
-d -o
0,,
a
fiJ
:
a
.i
dtr dO
EV
a
a
cC
a! C)() !^
cC
A)
a
u
a
\) *\.
c!U .f<
Ar
\r
-tt
:r.) -
I
cd
UV
pPA a-d
';
'd a)
'/a<
l-"
bo
u-.1 ti
.()
!
-
;a
--..
au
!oo F-
H
ca
O O
(\
cs Ca bo :: )t
d d d cO
r
a d ,Z
A^
!v!taev
!c\
r\
F) .:Jz
CO
bo -= n^"-
NN F
'-
CU
:: ^
(it
cd
:-tl atl !l =l
-,1 <-il .t
al +l 9l > r'l
Ql (Jl
t' a)
tr*A \\J
A^qro N\.\
'13
.*a c C)
ra
d;l -l Cl at
cd
ts! F!L (U
2l :t
bo bo
vt -t t r'l
j
tf
cd
L{
o
U
^/! CU
bo
La
LUO
li
:Z n(o -Y>\
n
.\It
C\
a aJl =CJ a
.=A :y
.3
.;lvl
co
.--l Jl Li
:il '-4 \r) 1Il- v Cl dl
!lEl= Jt
lwt
\-l ^t +l
al -l 9l
','
t
l?l 6l ;i _at o]
L ;?
-l
,
at --,1
a=
L!
o-
,r; O c-]
6l
.-..i1 r .^l 2l .1 :t .;t v t/,1
tri
4)1
=l-/l
"If u/-)
O
.! :i1 I u
-c;
i] its ---t v C()
9t
r'l
cl
(_)
-o tr
o o
'2,
6 o. a ()
a c,3
.\.{(--_
.-\=-__
v
c.l
tr-
===I-'L=cs ts*s\-o-iiH S: E=*G\ilu.j::o v!^Lu
s 3
i
=
S
H.-
:,_ sD'E? & S2 -ES = E.-Ssi.E-En E E' s s s, a:
gb
.=
d
i-(
l-
Y ! i 2= ="a .=':=:ah-o=o
ti-..1
ra)
:z:\.Y:.au=o
c.i
O
i: .r
f
IJ -:i
J
+r .:
)
t:
",1
5
-
.Ly
)"
5/
.=
ti
i:^
:fi ':i
/a
::
f;
al
:;
*fl.
\s.-
S
tr-
q
c.l
\?
oo
ca
traa
co
I
\n
aa
\o I
tr)
C
a.)
.V ;-Hlr) 63
a-)
(,/) (B
o.
o
V &
cd
tr'c)!u dU
=a !jc Cad :i *'
c\
r-tr \/
'2,
L LU
=(n,; v -V:A a -:Z ri)(nl
d
t-, m
=o-a'O
y:.=F.J
_^it=l cd _o u-9 !uL-
-\< i
!
AH siiri
^\ =\O ;c! ae
ra)
:\rF'
;= +]
A
O.4 4.i \
l__-.1
! cS !,
LV
!
-{v
'L
_v aa
A)
!-.1
-,4
M'aaFAV !
C\i
O)d
P
o.l
!
o-
Li.
(.)=c
) LI]ESo :io-;.!v
aa
ai
v
(-I
-:
/. ca
.-;
t--
\L_
\o ={,
sN I
N
O A
C\ u2 !i1
\n
-.r .6
l
! -Cl a
i)
*:S
a-
r-
c)
\co s@ \A *t*
*tir o: tE\
-{
(vuP
l* t-
90i {q
o
-\
C)
o<)
Cg
d
N ^ R >.
.S q=
a () }Z $i
O.
{]
'_t
?t ?
-c^O
t'
^v
.:
^a
rl Jl \l=l -l -.Jt
El )t
'41 ---l-l al
Sl
=l --t
ctl -l
el +l cil -trt =l
li
4:l
;
a.:
)
(J
ca
()
<)
\:;
ts\\,
P
O
o.l
C6
a
d
6
.r' a
a
li
=o
ca
/4,
d
-o
A
E ti
a
(u
a
v
>. L1
L:.
cn
a
O.
+V
+-*lY
cd
Oi
o
a)
r-t .:ll .-lcr al El 9". Ft '=l =l
a
c
c
=\J v\ L
V ()
.U
-L l-
03 cd
^'x
H^H r]l\Fli
'2.
(-.l
L
6*() tia L ix-
cd
al O
f
) ='a\ oJl
cl ,J
I
,lL
"i li v
a(g
rnl
q)
'O
^:d r))
o
;l
;vl
!
tr)
aa
ca
tr)
Cd
.i
!
=-<.o(.)
'-
.Y
\a
r*]
!
r:1
s-y zcu 1 -) >,s -
^O ()
a
,* ) F:i
4L
'a
.j-o
h6 ;iXG) '=a
()o
5U
tr.
cd
:::
V
.-AU
-,
AJ U
\-
P*o.
xio'\ l-] \
a\_c, N N
\
u^t
o *\(
r<,
{-l
'=0)
v
cC
E
cO
o"
Rso Rco N
(d :=1
^,
U! li
e
v
-lu 0'
A^
olo'..
(nqO. U)
J J?| ^Ll al .*1 Ut
--.i'
'X Y\t a \gr1
rr -l -Jl tl
atl;= Ll :Il I .Ll EI ,l:
J '/
l,
.4
vt-i(g 2t /l -) lvl
ol
-tCJI (J]
G
.rl i,l Ol -:l cll --fi -1 :il '=l
a u
oi tnl
ip
a)m rH
=
tr^\< c.ld )\ (uvJ
v -.1
L-
-ra\ =-(,)
l-
)
'r< '-,
,. ci b0 F-
r-.]
'oB! d)
:
F(i
!!-() hlr L!
th
\)
-LV
.:
a4 -= (v
.!! !
$i
l_4
o
L,;
cC
C\:l (] ;1 ,.o .i:t I
-:z v
ts
B. Mgi
*\
FTT
\^
& NU SL
!
=U
Ee
-Uux a L. (!u!
a))
ag.co :)o
b0cst (JHr; ,.
Yr' c *k=
i. u
|i
03
lcd v
UVN +
U: 6+i
l'o
l^ tca lo lo
'A' ^./
= c3
0-, %
!
-
s*a .a>-N E-l !d *x at'1, AJL() --4
=$cu\o 7*-1,.
;() =') ()
a)
iy a!
i> lo
tl.r I
td
t> l? la
i<
A/
cl 6 Cg
-n
lzr-I
)
lt.6
L.] I
t,rt
CJY _o F
-
rF1
-o
iQ) P 0ri
6
cd
--t .i-..i
.-:
tr
dP
c.
>.:L ,!c') \\/d
--]X
-
co aa
.; O
Ll-l
\L
\
\
cr)
(r-
aa
<) (r)
(\
C\I
I
N
V1
an
ol
-to *e
.*:
*k
(..\
\
t-
o.
c.i
I e_: ::
FF
=
{.*a l< ,.* r.= lei
a)
: c6' ro SC=if
^t,trX E!
i;'
-vp 6J +.
s{ e-
r{l
a d
C-)
cg li
an CC
li
a)
()
"t< 6 d=(, lCJ.D
A
U) :: Ecg _ at) 'o
-:-
.U !2
6
tr
d
D
a)l
.ti_: v>
CO
6J
.
v i-
Fi =a
zs
9l
o
l= lli
la t!
o ;l()
,H
:N Prr)
t
d
03
-E
a*
\ti o \
o a
-o
6J
o
a G
;lt qq
C!
-o cd
O. ! c3
d
a q
I
\
ao
F-
e.l
B a
n a JI
63
loo
IU
l.
lri lcd IO C'J
'o
s
()
xi 5a)
O
i:r' A
cg
!!
'=
Hcd a
hE d
Au)
o_<.\./
:l: co
d
Ar-E $i
I
1.. l!
io ',F )= ) 1A
1-C
I I
.i-
/A
o'=a 6
'-gL
'Od OOO
at)
Jo-
!
(g Ctr
t-
p !-
c.l
\f
e#,* lrrrrl lLtrr I
I
No Dokumen
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Tgl.
:
Terbit :
FITK-FR-AKD-081 1 Maret 2010
Jl. h. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.O1/F.1/KM.01.3/..1Q:19 . Lamp. :Hal :Bimbingan SkriPsi
Jakarta, 23 Februari 2076
12016
Kepada Yth.
Dr. Khalimi.M.Ag. Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. As
s
alamu' al aikum
w
r.w b.
yII diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Dengan
ini
Nama
Fenita Anugrah
NIM
11
Jurusan
Pendidikan Guru MI/SD
Semester
Delapan
Judul Skripsi
1201 8300037
(VI[)
"Hubungan Partisipasi
Aktif pada Kegiatan
Kepramukaan
terhadap Disiplin Belajar siswat' Februari Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 15 pada redaksional perubahan 2016, abstraksiloutline teriampir. Saudara dapat melakukan pembimbing judul tersebut. Apabila p".rbuhu, substansial dianggap perlu, mohon menghubungi Jurusan terlebih dahulu. dapat Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 3 (Tiga) bulan, dan perpanjangan. surat diperpaijang selama 3 ( Tiga) bulan berikutnya tanpa
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Was
s
alamu' alaikum wr.w b.
-F;-n-* )' , //',*'7, "\'
,l' :,.
a.n. Dekan"
,,:' '
3t x
rz::-.-i" Kajui
jl"", 1u.
-,,
t+,,-
",,_'l .rtii
i
r
-'-L ' ': Dr.\-, \ -' {i'.-'1 ''",('N-lI \
Tembusan: Dekan FITK Mahasiswa Ybs.
1. 2.
4
a"!,-
\'4'r^":'*a":
r [,\ {rIii;A'{r
didikan Guru MI
Kompul Pendidihon hlom
Yoyorqn Hqrqpqn lbu Pondoh Pinqng
TK.'D-'MP-'MA Webrite:
I'LAM HARAPAN IBU
fl. H. Bonqn No. I Pondoh Pinong, Keboyoron Lqmq, fqhqrtq teloton t23lo Telp. (o2l)
'D
www.horoponibu.rch.id
7591 t228
(Hunting) Fqx. (o2l) 7652116
SURAT KETERANGAN N*
: 3*V t.fi*t-?4#V lZ{}1
*
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
:
Drs. Mahmudi Kepala Sekolah
Tempat
Tugas
:
Menerangkan nama di bawah ini
Nama NIM/NIMKO Jurusan Alamat
SD lslam Harapan lbu
:
: ' : :
Fenita Anugerah 1112018300037 Pend. Guru Ml Jl. Winong datam Rt. 03/03
Telah mengadakan peneritian / Riset di penyusunan skripsi dengan judul :
"
sD rsram Harapan rbu, daram
rangka
Hubungan parrisipasi aktif kegiatan kepramukaan terhadap disiptin
belajar siswa ,'
Demikian surat keterangan ini, mestinya.
Tembusan : Arsip Sekolah
dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana