1
HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Oleh : Anna Yuliana Harun1, Sumardi2, Elly Sukmanasa3
ABSTRAK Anna Yuliana Harun. 037110237. Hubungan Antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pakuan. Bogor. 2014. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif asosiatif dengan jenis studi korelasional yang terdiri dari disiplin belajar sebagai variabel bebas, dan variabel terikatnya yaitu prestasi belajar siswa. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VA dan VB Sekolah Dasar Negeri Lawanggitung 1 Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor yang terdiri dari 44 sampel responden. Pengujian prasyarat analisis berupa uji normalitas dengan uji Liliefors untuk variabel disiplin belajar dan prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa Lhitung< Ltabel atau 0,1603 < 0,1636 artinya kedua varibel tersebut berdistribusi normal. Setelah dari uji normalitas kemudian dilakukan pengujian homogenitas menggunakan uji Barlett menunjukkan bahwa hitung= 21,563 < tabel = 35,415 yang berarti kedua data variabel dari populasi yang berdistribusi homogen. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis regresi dan korelasi sederhana, dimana kedua analisis tersebut menghasilkan suatu model hubungan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Ŷ = 21,78 + 0,51x, dengan harga Fhitung>Ftabel (α = 0,05) atau 0,714 < 2,04 yang menyatakan signifikan. Kekuatan hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa ditujukan dengan koefisien korelasi r xy = 0,932 dengan koefisien determinasi (KD) = 0,99 menunjukkan bahwa 99% prestasi belajar siswa dapat dihasilkan dari sikap disiplin belajar. Dilihat dari hasil perhitungan semua data H0 ditolak, tidak terdapat hubungan, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, terdapat hubungan positif antara disiplin belajardengan prestasi belajar siswa, yang menyatakan bahwa semakin baik dan tinggi sikap disiplin guru maka akan semakin meningkat prestasi belajar siswa. Kata Kunci: Disiplin Belajar, Prestasi Belajar Siswa
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Pakuan
2
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Pakuan
3
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Pakuan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
2
ABSTRACT
Anna Yuliana Harun. 037110237. The Relationship Between Discipline Learning to Student Achievement In Subjects of Natural Science. Thesis Studies Program Elementary School Teacher. Faculty of Teacher Training and Education. Pakuan University. Bogor. 2014. This research is classified in quantitative research associative with the type of correlational studies consisting of disciplined study as independent variables and the dependent variable is student achievement. The main objective of this study was to determine the positive relationship between the discipline of learning with student achievement. This study was conducted in January 2015. The subjects were students of class VA and VB State Primary School Lawanggitung 1 South Bogor Bogor District of consisting of 44 sample respondents. Testing requirements analysis in the form of normality test to test for variables Liliefors discipline of learning and student achievement shows that Lhitung
F table (α = 0.05) or 0.714 <2.04 were declared significant. The strength of the relationship between the discipline of learning with student achievement addressed with a correlation coefficient r xy = 0.932 with a coefficient of determination (KD) = 0.99 indicates that 99% of student achievement can be generated from the discipline of learning. Judging from the results of the calculation of all the data H0 is rejected, there is no relationship, it can be concluded that Ha is accepted, there is a positive relationship between student achievement belajardengan discipline, which states that the higher the better and the discipline of teachers will increase student achievement. Keyword: Discipline Learning, Student Achievement
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
3
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Juga harus dilaksanakan sedini mungkin agar tujuan pendidikan dapat tercapai dan hal ini menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah. Melalui pendidikan akan terbentuk manusia yang berbudi perkerti luhur, kepribadian baik dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, pendididkan harus terus menurus dilaksanakan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan demikian mutu para pendidik diharapkan dapat menyesuaikan pengajaran pada perkembangan tersebut Disiplin belajar merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan adanya sikap disiplin belajar ada siswa dalam proses pembelajaran akan membuat siswa menaati tata tertib. Dengan demikian, situasi belajar yang kondusif akan tercipta. Jika siswa tidak disiplin dalam belajarnya maka akan mempengaruhi pembelajaran dan mengganggu temannya yang sedang belajar serius. Dengan menerapkan disiplin terutama ketika mengajar di dalam kelas, maka akan timbul rasa takut siswa akan melanggar peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan oleh guru. Sehingga siswa pun akan patuh dan mengikuti perintah guru karena tidak ingin terkena hukuman yang sudah ada dalam tata tertib yang dibuat. Apabila siswa disiplin dalam belajar secara otomatis prestasi belajar siswa akan meningkat, sedangkan sebaliknya, apabila siswa tidak disiplin dalam belajar yang dipelajari cenderung prestasi belajar siswa tersebut tidak akan memuaskan. Oleh karena itu, disiplin belajar merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, dengan disiplin belajar maka tujuan pembelajaran pun akan tercapai dengan baik seperti yang diharapkan. Keberhasilan proses pembelajaran diwujudkan berupa prestasi belajar siswa. Prestasi belajar sering diidentifikasikan sebagai nilai yang didapat anak berupa angka atau huruf yang diberikan oleh guru. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh siswa setelah melaksanakan usahausaha belajar.
Pada dasarnya, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Diantaranya faktor dari dalam diri siswa sendiri seperti kemampuan dan kondisi siswa dalam memahami materi pelajaran, perasaan menyenangi atau tidaknya materi pembelajaran, serta faktor dari luar diri siswa seperti kurangnya motivasi dari orang tua, lingkungan yang tidak mendorong kemampuan siswa untuk belajar dalam kata lain sarana dan prasarana yang kurang memadai, minimnya upaya guru dalam membina disiplin belajar, tidak adanya variasi dalam mengajar. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran pokok di sekolah dasar. Mata pelajaran ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalahmasalah yang dapat di identifikasikan. Dalam pelajaran IPA diperlihatkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang melibatkan siswa untuk mengembangkan kreativitas dalam belajar. Sedangkan pada kenyataanya masih banyak terlihat dalam proses kedisiplinan siswa masih kurang hal ini dapat terlihat dari perilaku belajar siswa sehingga menyebabkan prestasi belajar siswa rendah. Berdasarkan nilai rapot di kelas V SDN Lawanggintung 01 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam semester ganjil dapat dilihat dari 80 siswa yang terdiri dari kelas V A dan VB, hanya 40 siswa yang berprestasi atau yang nilai rapotnya diatas 80 atau hanya 50% Kondisi seperti itulah yang menuntut disiplin belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Karena semakin tinggi disiplin belajar di sekolah dalam proses belajar mengajar maka hasil yang didapat oleh siswa akan lebih optimal, dalam arti kata prestasi belajar siswa akan lebih baik. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian adalah Apakah terdapat hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa di kelas V Sekolah Dasar Negeri Lawanggitung 1 Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014?
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
4
Mengacu pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Lawanggitung 1 Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. Kajian Teoretik 1. Prestasi Belajar Untuk memahami tentang pengertian prestasi belajar, di bawah ini beberapa ahli mengemukakan definisi tentang prestasi belajar. Diantaranya sebagai berikut: Prestasi belajar merupakan cerminan dari tingkatan keberhasilan yang dijadikan acuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam pencapaian suatu materi pembelajaran. Hal ini diperkuat oleh Tohirin (2005:140) yang menyatakan bahwa apa yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar sering disebut prestasi belajar. Sedangkan pendapat Sukadji (2000:6) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam belajar. Dalam belajar, sikap seseorang selalu mempunyai harapan untuk mencapai hasil yang optimal demi tercapainya prestasi belajar yang tinggi. Prestasi belajar juga sering dikatakan sebagai hasil dari perbuatan belajar yang melukiskan taraf kemampuan seseorang setalah seseorang belajar dan berlatih dengan sengaja sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih maju. Pelaksanaan evaluasi bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh teori Sutisnawidjaja (2010: 30-31) yang menegaskan bahwa prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Dalam dunia pendidikan prestasi belajar sering diidentifikasikan sebagai nilai berupa angka atau huruf. Prestasi belajar merupakan hasil
maksimum yang dicapai oleh seseorang dan sebagai bukti keberhasilan seseorang. Penjelasan ini diperkuat Winkel yang dikutip oleh Hamdani (2011:138) berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Hampir senada dengan Winkel, Djamarah (2012: 24) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa setelah melakukan aktivitas belajar. Hal ini diperkuat Hamdani (2011:138) yang mengemukakan prestasi belajar dalam bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrument tes atau instrument yang relevan. Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Berdasarkan beberapa teori diatas dapat di sintesiskan bahwa prestasi belajar adalah hasil akhir dari kegiatan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang menunjukan keberhasilan proses dan tujuan pembelajaran, keberhasilan tersebut dapat dilihat melalui nilai yang didapat siswa berupa angka maupun huruf dari nilai rapot. 2.
Disiplin Belajar Disiplin merupakan sikap yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu atau melatih fikiran yang bersifat positif, seperti disiplin dalam belajr ataupun disiplin pada diri
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
5
sendiri, hal tersebut sama yang di utarakan oleh Prijodarminto (1993: 23) mengemukakan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban Sedangkan Turney & Cairns yang dikutip oleh Anitah (2007: 116) mengkaji ulang definisi disiplin yang berasal dari para pakar, disiplin diartikan tingkat keteraturan yang terdapat pada suatu kelompok. Secara umum, disiplin diartikan sebagai ketaatan pada aturan yang ditetapkan Selain daripada itu, Ketut (1986: 97) menyatakan bahwa disiplin semu ialah disiplin yang disertai jiwa yang kurang sehat, disiplin yang disertai perasaan kecil hati, rendah hati, cemas tak tentu, berdebar-debar, tak yakin akan dirinya, bahkan disertai gejalagejala psikomotorik, keringat dingin, sakit maag dan sebagainya Berdasarkan kajian teoritik dapat di sintesiskan bahwa disiplin belajar adalah suatu kepatuhan yang harus dilaksanakan oleh siswa sebagai prilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan atau dalam kegiatan belajar dikelas maka siswa pun akan terbiasa dengan tata terbib/ aturan yang menunjang anak untuk berdisiplin dalam belajar seharihari
Metode Penelitian Agar suatu penelitian dapat memperoleh hasil yang maksimal maka suatu penelitian harus didasarkan pada suatu metode yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam kegiatan penelitian ini, jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif yang dilaksanakan dengan metode survai melalui pendekatan
studi korelasional. Studi korelasional adalah studi yang mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. (Asmani, 2011: 46). Sedangkan metode survai adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi pada variabel penelitian yaitu disiplin belajar dan prestasi belajar. Data penelitian tersebut diperoleh dari cakupan sampel populasi penelitian siswa di Sekolah Dasar Negeri Lawanggintung 1 Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Lawanggitung 1 Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor, dengan populasi sebanyak 80 siswa. Sampel yang diambil 44 siswa, diperoleh menggunakan rumus Slovin. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 Januari 2015. Dalam penelitian ini terdapat dua teknik pengumpulan data, yaitu teknik angket (kuesioner) digunakan untuk memperoleh data mengenai disiplin belajar dan teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Setelah data hasil penelitian terkumpul, kemudian melakukan analisis data uji prasyarat analisis dengan uji normalitas dan uji homogenitas, serta melakukan uji hipotesis. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian kedua variabel yang diteliti yaitu variabel Prestasi Belajar (Y) dan Disiplin Belajar (X), maka dengan bantuan statistika dapat dipaparkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian tentang disiplin yang dimiliki siswa, siswa diberikan angket berupa pernyataan kepada 44siswa yang masing-masing terdiri dari siswa pada kelas V/A 24 dan V/B 20 siswa. Pilihan jawaban yang disediakan sebanyak lima macam yaitu, selalu, sering, kadang-kadang, pernah, dan tidak pernah. Sehingga data yang diperoleh, antara lain: nilai mean 132,72 untuk disiplin belajar, 89,47 untuk prestasi belajar IPA, median 132,16 untuk disiplin belajar, 92,1 untuk prestasi belajar
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
6
IPA, modus 124 untuk disiplin belajar, 91,08 untuk prestasi belajar IPA, rentang skor 41 untuk disiplin belajar, 23 untuk prestasi belajar IPA, standar deviasi 10,4 untuk disiplin belajar, 5,36 untuk prestasi belajar IPA, nilai maksimum 155 untuk disiplin belajar, 98 untuk prestasi belajar IPA, nilai minimum 114 untuk disiplin belajar, 75 untuk prestasi belajar IPA, varians 109,97 untuk disiplin belajar, 28,76 untuk prestasi belajar IPA, skor total 5840 untuk disiplin belajar dan skor total 3937 untuk Prestasi belajar IPA Adapun distribusi frekuensi data hasil penelitian variabel prestasi belajar IPA dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar (Y) Interval Batas Titik fabsolut frelatir% Nilai kelas tengah 65 – 69 64,5-69,5 66,5 5 12,5 70 – 74 69,5-74,5 72,5 11 27,5 75 – 79 74,5-79,5 76,5 7 17,5 80 – 84 79,5-84,5 81,5 12 30 85 – 89 84,5-89,5 86,5 3 7,5 90 – 94 89,5-94,5 91,5 2 5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa skor prestasi belajar, diketahui pada rentang 75 sampai 78 sebesar 4,5% sebanyak 2 siswa, 79 sampai 82 sebesar 6,8% sebanyak 3 siswa, 83 sampai 86 sebesar 6,8% sebanyak 3 siswa, 87 sampai 90 sebesar 38,6% sebanyak 17 siswa, 91 sampai 94 sebesar 27,2% sebanyak 12 siswa dan 95 sampai 98 sebesar 15,9% sebanyak 7 siswa. Hasil distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat pada diagram histogram dibawah ini.
penyebaran skor terbanyak prestasi belajar IPA berada pada rentang 87-90 sebanyak 17 siswa (38,6%), kemudian disusul dengan rentang nilai 91-94 sebanyak 12 siswa (27,2%), rentang nilai 95-98sebanyak 7 siswa (15,9%), rentang nilai 83-86 sebanyak 3 siswa (6,8%), rentang nilai 79-82 sebanyak 3 siswa (6,8%) dan rentang nilai 75-78 sebanyak 2 siswa (4,5%). Adapun hasil perhitungan disiplin guru dengan jumlah 44 responden, nilai mean 132,72 untuk disiplin belajar, median 132,16 untuk disiplin belajar, modus 124 untuk disiplin belajar, rentang skor 41 untuk disiplin belajar, standar deviasi 10,4 untuk disiplin belajar, nilai maksimum 155 untuk disiplin belajar, nilai minimum 114 untuk disiplin belajar, varians 109,97 untuk disiplin belajar, skor total 5840 untuk disiplin belajar. Adapun distribusi dapat dilihat pada tabel 4.3 pada gambar di bawah ini. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data hasil penelitian variabel disiplin belajar(X) Interval Nilai 114 – 120 121 – 127 128 – 134 135 – 141 142– 148 149 – 155 Jumlah
Batas kelas 113,5120,5 120,5127,5 127,5134,5 134,5141,5 141,5148,5 148,5155,5
Titik Tengah 117,5
fabsolut
frelatif
2
4,5
124,5
12
27,2
131,5
11
25
138,5
10
22,7
145,5
4
9
152,5
5
11,36
44
100
Berdasarkan tabel frekuensi di atas menunjukan bahwa skor disiplin belajar yang telah dibuat, diketahui pada rentang 114 sampai 120 sebesar 4,5% sebanyak 2 siswa, 121 sampai 127 sebesar 27,2% sebanyak 12 siswa, 128 sampai 134 sebesar 25% sebanyak 11 siswa, 135 sampai 141 sebesar 22,7% sebanyak 10 siswa, 142 sampai 148 sebesar 9% sebanyak 4 siswa, dan 149 sampai 155 sebesar 11,36% sebanyak 5 siswa. Hasil distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat pada diagram histogram dibawah ini.
Gambar 4.1 Diagram Histogram/Poligon Data Prestasi Belajar (Y) Berdasarkan grafik Histogram di atas menunjukan bahwa berdasarkan skor siswa yang telah didapat diketahui bahwa
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
7
Gambar 4.2 Diagram Histogram Distribusi Data Hasil Penelitian Disiplin Belajar (X) Berdasarkan histogram di atas menunjukan bahwa skor disiplin belajar yang diisi oleh siswa berada pada rentang 121-127 sebanyak 12 siswa (27,2%), kemudian disusul dengan rentang 128-134 sebanyak 11 siswa (25%), kemudian nilai rentang selanjutnya 135-141 sebanyak 10 siswa (22,7%), nilai rentang 149-155 sebanyak 5 siswa (11,36%), nilai rentang 142-148 sebanyak 4 siswa (9%), dan nilai rentang 114-120 sebanyak 2 siswa (4,5%). Selanjutnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian uji normalitas menggunakan uji Lilliefors terhadap kedua variabel didapatkan Lhitung = 0,1603< Ltabel(α = 0,05) = 0,1636, maka kedua data tersebut berdistribusi normal. Perhitungan uji homogenitas dilakukan menggunakan uji Barlett. Dimana kedua variabel dengan syarat jika χ2hitung < χ2tabel berarti varians data dikatakan homogen. Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data kedua variabel diperoleh nilai χ2hitung = 21,563dengan χ2tabel(0,05) = 35,415, sehingga χ2hitung= 21,563 < χ2tabel (0,05) = 35,415, yang berarti skor pada kedua variabel berasal dari populasi yang homogen. Hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana antara disiplin guru dengan prestasi belajar siswa menghasilkan koefisien korelasi regresi variabel disiplin guru (X) sebesar 0,51 yang artinya setiap kenaikan satu unit disiplin belajar maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 21,78 unit. Hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa disajikan dalam persamaan regresi Ŷ = 21,78+0,51X.
PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran IPA. Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian dapat diterima, karena disiplin belajar memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPA. Hasil analisis korelasi product moment menunjukkan koefisien korelasi 0,932. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang sangat kuat antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa dan arah yang positif. Artinya, jika disiplin belajar tinggi maka prestasi belajar siswa pun akan tinggi dan sebaliknya. Hubungan positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa sebesar 99%. Berdasarkan hasil uji signifikansi koefisien korelasi diperoleh hasil uji keberartian koefisien korelasi yaitu thitung = 53,076 dengan ttabel (α = 0,01) = 2,423atau ttabel (α = 0,05) = 1,684. Sehingga thitung > ttabel (α = 0,05) yaitu 53,076> 2,423 atau thitung > ttabel (α = 0,01) yaitu 53,076 > 1,684. Perbandingan kedua nilai yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Ini berarti bahwa korelasi antara disiplin belajar (X) dengan prestasi belajar siswa (Y) signifikan. Karena koefisien korelasi yang diperoleh positif, maka dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara disiplin belajar (X) dengan prestasi belajar siswa (Y) bersifat positif dan signifikan. Artinya, semakin tinggi disiplin belajar semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Kekuatan hubungan antara disiplin guru dengan prestasi belajar siswa menghasilkan koefisien korelasi regresi variabel disiplin belajar (X) 0,51, artinya jika disiplin belajar sebesar satu unit, maka prestasi belajar siswa akan mengalami peningkatan sebesar 0,51. Hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar disajikan dalam persamaan regresi sebagai berikut Ŷ = 21,78 + 0,51X. Belajar yang professional dalam hal ini disiplin adalah belajar yang mampu menjadi teladan dan panutan bagi siswanya. Sikap dan berpenampilan yang mencerminkan seorang belajar yang ramah, sopan dan bersikap disiplin dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian Maya Puspita Sari dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Disiplin
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
8
Belajar” dan penelitian yang dilakukan oleh Tami Handayani yang berjudul “Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar”. Disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa mempunyai hubungan yang sangat erat sebagaimana dinyatakan oleh Tu’u (2004,38) bahwa disiplin belajar dapat menciptakan lingkungan yang kondusip dikelas sehingga prestasi belajar akan meningkat sebaliknya jika disiplin belajar akan menimbulkan lingkungan yang tidak kondusip yang menimbulkan lingkungan belajar siswa terganggu dan prestasinya pun akan ikut menurun. Hal ini diperkuat oleh pendapat Maman yang dikutip oleh Tu’u (2004,32) sikap disiplin belajar sangat berguna bagi siswa dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang dilakukannya berhasil. Dengan demikian akan berbanding lurus pada prestasi belajarnya. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa terdapat hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa berdasarkan analisa statistic di atas secara logika dan dapat dibuktikan. Jadi, salah satu upaya meningkatkan prestasi belajar siswa belajar harus memberikan teladan yang baik untuk siswa terutama dalam hal kedisiplinan.
prestasi belajar siswa sebesar 0,99 unit. Konstribusi variabel disiplin belajar dalam meningkatkan prestasi belajar sebesar 0,99 atau sebesar 99% dan sisanya 1% dari faktor-faktor yang lain.
SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar dengan prestasi belajar menunjukkan adanya hubungan positif yang siginifikan. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa di kelas V SDN Lawanggitung 1. Hal ini dapat ditunjukkan dari uji normalitas dengan uji Liliefors untuk variabel disiplin belajar dan prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa Lhitung< Ltabel atau 0,1603 < 0,1636 artinya kedua varibel tersebut berdistribusi normal. Setelah dari uji normalitas kemudian dilakukan pengujian homogenitas menggunakan uji Barlett menunjukkan bahwa hitung= 21,563 < tabel = 35,415 yang berarti kedua data variabel dari populasi yang berdistribusi homogen. Teknik analisis data dengan analisis sederhana regresi menghasilkan suatu hubungan positif dan signifikan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Ŷ = 21,78+0.51X artinya setiap peningkatan 1 disiplin belajar akan meningkatkan
Sukadji, S. 2000. Psikologi Pendidikan dan Sekolah. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Sutisnawidjaja, Tjahjo. 2010. Wawasan Tridharma. Bandung: Majalah Ilmiah Bulanan Kopertis Wilayah IV.
DAFTAR PUSTAKA Anitah, Sri. 2007. Strategi Pembelajaran Di SD. Jakarta Universitas Terbuka Asmani, Jamal M. 2011. Tuntunan Lengkap Metodologis Praktis: Penelitian Pendidikan. Jogjakarta: DIVA Press. Djamarah, Syaiful Bahri. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:Usaha Nasional Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Ketut,
Dewa. 1986. Bimbingan Perkembangan Jiwa Anak. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prijadarminto, Soegeng. 1993. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Pradnya Paramita
Tohirin. 2005. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Anna Yuliana Harun dilahirkan di Bogor 7 Juli 1992. Beragama Islam, anak tiga bersaudara dari pasangan Bapak (Alm). Drs Harun Karta Wijaya, dan Ibu Badriyah, S.Pd. Bertempat tinggal di Jalan Sempur lama RT/RW 04/01 No. 32 Kelurahan Sempur Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Pendidikan formal yang ditempuh, pernah bersekolah di Sekolah Dasar Negeri Papan dayan 1 Kota Bogor Tahun 1998 – 2004, Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah Bogor Tahun 2004 – 2007, Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Bogor Tahun 2007 – 2010, kemudian melanjutkan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pakuan Bogor.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015