PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem Sleman Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : YOSEF WISNU SIWI KURNIAWAN NIM: 021334074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto
Sesungguhnya hidup adalah proses jatuh bangun diantara mimpi dan kenyataan
Masa lalu adalah kenangan, masa depan adalah misteri, dan masa sekarang adalah paling berharga. Waktu tidak akan bisa kembali.
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan untuk: Allah Bapa di surga Bapak dan Ibu Saudara-saudarakoe Hatikoe Sobat-sobatkoe Almamater
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus pada Siswa-Siswi “SMK Sanjaya Pakem” Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem, Sleman, Yogyakarta Yosef Wisnu Siwi Kurniawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara: (1) sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa; (2) lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa; (3) lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa; (4) lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa; (5) sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa-siswi SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta pada bulan Mei 2007. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMK Sanjaya Pakem. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas II berjumlah 98 siswa. Teknik penentuan sampel yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data digunakan adalah kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data adalah analisis regresi ganda. Hasil dari analisis data adalah sebagai berikut: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ( t hitung = 2,726> ttabel =1,661); (2) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa ( t hitung = 2,337> ttabel =1,661); (3) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa ( t hitung = 2,469> ttabel =1,661); (4) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa ( t hitung = 2,414> ttabel =1,661); (5) ada hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa (Fhitung= 13,897>Ftabel=2,471).
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE RELATIONSHIPS BETWEEN THE ATTITUDE OF STUDENTS’ LEARNING DICIPLINE, STUDENTS’ LEARNING ENVIRONMENT AND STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT A Case Study at Students of “SMK Sanjaya Pakem” Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem, Sleman, Yogyakarta Yosef Wisnu Siwi Kurniawan Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 The aims of this research are to know wheter there is positive relationship between: (1) the attitude of students’ learning dicipline and students’ learning achievement; (2) students’ learning enviroment at family context and students’ learning achievement; (3) students’ learning enviroment at school context and students’ learning achievement; (4) students’ learning enviroment at society context and students’ learning achievement; (5) the attitude of students’ learning dicipline, students’ learning enviroment at family context, students’ learning enviroment at school context, students’ learning enviroment at society context in relationship with students’ learning achievement. This research was conducted at SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta in May, 2007. The researh population was the entirely of SMK Sanjaya Pakem students. The samples were 98 second year students of SMK Sanjaya Pakem. The sampling method was purposive sampling. The data analysis techique was multiple regression analysis. The results of the data analysis were: (1) there was a positive and significant relationship between the attitude of students’ learning dicipline and students’ learning achievement (t count =2,726>t table =1,661); (2) there was a positive and significant relationship between students’ learning enviroment at family context and students’ learning achievement (t count =2,337>t table =1,661); (3) there was a positive and significant relationship between students’ learning enviroment at school context and students’ learning achievement (t count =2,469>t table =1,661); (4) there was a positive and significant relationship between students’ learning enviroment at society context and students’ learning achievement (t count =2,414>t table =1,661); (5) there was a positive and significant relationship between the attitude of students’ learning dicipline, students’ learning enviroment at family context, students’ learning enviroment at school context, students’ learning enviroment at society context in relationship with students’ learning achievement (F count =13,897>F table =2,471).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas segala berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan antara Sikap Disiplin Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa ”. Studi kasus pada SMK Sanjaya Pakem Sleman. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, semangat dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaiakan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakata. 4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan nasehat, kritik dan saran, serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai. 5. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. yang telah bersedia menyumbangkan saran dan masukan yang sangat berarti kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan terima kasih atas bantuannya. vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Ibu Natalina Premastuti B, S.Pd. yang telah bersedia menyumbangkan saran dan masukan yang sangat berarti kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya dan mendidik saya sehingga berguna untuk masa depan saya. 8. Mba’ Aris dan Pak Wawi yang telah melayani dan membantu selama menyelesaikan pendidikan di Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta.. 9. Bapak Y. Supriyadi, BcHk, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK SANJAYA PAKEM yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. 10. Seluruh siswa SMK SANJAYA PAKEM yang telah bersedia memberikan waktu dan tempat untuk melakukan penelitian khususnya bagi siswa kelas II. 11. Beloved parents, Bapak dan Ibu, terima kasih atas segala-galanya hingga aku bisa jadi sarjana. Matur nuwun nggih Pak Bu. 12. SimbokKu (Alm)......... Walau cepet marah tapi punya maksud baek kepada cucu-cucunya. Semoga tenang di Surga. Amien..... 13. My Brothers M’ Gega, M’ Kresno en D, Bayu..... terima kasih atas dukungan dan dorongannya. Damai selalu...... 14. My dearest....... Vian, wah akhirnya ga sia-sia perjuangan qta selama ini, thank’s atas kasihmu DEAJENG.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Bala Kontrakan PRINGWULUNG. Goesoer, Grandong, Pitrae, Joko Kendil, Yoyok, Sodron, Plenthusss, Solopoxs, Anson, Kingiss.....wah rame banget kontrakane. 16. Temen-temen edan. Bangun, Yoyok Suoroso, Tongjink, Bimo Gereh, Budi, Pelo, Jimin, Poegoeh, Sulist, Feta, Figo....dan laen-laen. Dimana sekarang kalian. Masih podo edan ora...ayo bertobat. (HIPPIES 99 en LGZ 00). 17. Bala sepuh. Simbah Mrican, Tiong, Slamet Man 97, Ndup-Ndup. Akhire podo sadar. 18. X-JB 02. Bule, Kobo, Memek, Katrexs, Dodiexs, Harto Ndeso, Radiexs, Gendhel, Sipiet, Sipur, Unyil, Bayu Ponijan, Komo, Sapto.........podo lali meneh jenenge. Nek wis podo sukses ojo lali boss. 19. Temen-temen seperjuangan. Lamdos (Nuwun bantuane), Dwi D.P. (Komputer membawa berkah neh), Lusi dan Plenthus (sori ngganggu yo en ngrepotin), Yoyok Klaten (Malem jadi rame yo), Bowo en Boem (wah impiane terwujud). MM (wah janjinya mana). 20. Teman-teman PAK B 02. Goris, Wiwin, Yuni, Adi, Didik, Yuni, Si Pox, Imas, Eri, Muntari, Irma, Fanya, Kris Sum, Fera, Rena, Indri, Iin dan el-el. Ayo kompak!!!....ojo leda-lede wae. 21. WadhaZ Crew. Panut, Trindil, Kampret, Kacung, Wedhus, Tengbret, Kuru, Blandar. Kapan menang, nek menang pas bon-bonan. 22. Seluruh PAK 2002. ayo cepat lulus.... 23. Pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih untuk doa, dukungan, dan perhatiannya.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstuktif. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 4 Oktober 2007 Penulis
Yosef Wisnu Siwi Kurniawan
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................
vi
ABSTRAK ......................................................................................................
vii
ABSTRACT .....................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR....................................................................................
ix
DAFTAR ISI...................................................................................................
xiii
DAFTAR BAGAN .........................................................................................
xvi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN .................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
B. Batasan Masalah ...............................................................
5
C. Rumusan Masalah .............................................................
6
D. Tujuan Penelitian ..............................................................
7
E. Manfaat Penelitian ............................................................
7
: TINJAUAN TEORETIK ......................................................
9
A. Kajian Teoretik... ...............................................................
9
1. Prestasi Belajar ..............................................................
9
2. Disiplin Belajar ..............................................................
13
3. Lingkungan Belajar .......................................................
17
a. Lingkungan Keluarga ................................................
18
b. Lingkungan Sekolah .................................................
23
c. Lingkungan Masyarakat ............................................
29
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
BAB IV
B. Kajian Penelitian Yang Relevan ........................................
32
C. Kerangka Berpikir..............................................................
33
D. Rumusan Hipotesis ............................................................
35
: METODE PENELITIAN ......................................................
37
A. Jenis Penelitian...................................................................
37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................
37
C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................
37
D. Populasi dan Sampel .........................................................
38
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ..................
39
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................
45
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .................................
46
H. Teknik Analisis Data .........................................................
51
: HASIL TEMUAN LAPANGAN...........................................
57
A. Gambaran Umum Sekolahan .............................................
57
B. Status SMK Sanjaya Pakem ..............................................
59
C. Visi dan Misi Sekolahan ...................................................
60
D. Kepala Sekolah .................................................................
61
E. Guru-Guru .........................................................................
62
F. Pegawai
BAB V
Tata
Usaha,
Kesehatan
Sekolah
dan
Perpustakaan .....................................................................
63
G. Siswa SMK Sanjaya Pakem ..............................................
64
H. Fasilitas Sekolah ...............................................................
64
I. Majelis Sekolah..................................................................
66
J. Implikasi dari Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan..
67
K. Ketentuan Pelaksanaan .....................................................
68
: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...........................
70
A. Deskripsi Data....................................................................
70
B. Analisis Data .....................................................................
78
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
1. Uji Normalitas ...............................................................
79
2. Uji Linearitas .................................................................
80
C. Uji Hipotesis .....................................................................
81
D. Pembahasan .......................................................................
86
: KESIMPULAN,
KETERBATASAN
PENELITIAN
DAN SARAN ..........................................................................
95
A. Kesimpulan ........................................................................
95
B. Keterbatasan Penelitian......................................................
96
C. Saran-saran.........................................................................
97
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
98
LAMPIRAN
............................................................................................ 101
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN Bagan III.1 Hubungan antara sikap disiplin belajar, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa.............................................................................................. 35
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel III.1 Skor Pertanyaan ............................................................................... 40 Tabel III.2 Tabel Kisi-kisi kuesioner sikap disiplin belajar siswa..................... 41 Tabel III.3 Tabel Kisi-kisi kuesioner lingkungan belajar siswa di keluarga ..... 42 Tabel III.4 Tabel Kisi-kisi kuesioner lingkungan belajar siswa di sekolah ....... 43 Tabel III.5 Tabel Kisi-kisi kuesioner lingkungan belajar siswa di masyarakat . 44 Tabel III.6 Rangkuman uji validitas sikap disiplin belajar siswa ...................... 48 Tabel III.7 Rangkuman uji validitas lingkungan belajar di keluarga................. 48 Tabel III.8 Rangkuman uji validitas lingkungan belajar di sekolah .................. 49 Tabel III.9 Rangkuman uji validitas lingkungan belajar di masyarakat ............ 49 Tabel V.1 Distribusi frekuensi sikap disiplin belajar siswa............................... 70 Tabel V.2 Sikap disiplin belajar......................................................................... 71 Tabel V.3 Distribusi frekuensi lingkungan belajar di keluarga ......................... 72 Tabel V.4 Lingkungan belajar di keluarga......................................................... 73 Tabel V.5 Distribusi frekuensi lingkungan belajar di sekolah........................... 74 Tabel V.6 lingkungan belajar di sekolah ........................................................... 75 Tabel V.7 Distribusi frekuensi lingkungan belajar di masyarakat..................... 75 Tabel V.8 Lingkungan belajar di masyarakat .................................................... 76 Tabel V.9 Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa ........................................ 77 Tabel V.10 Prestasi belajar siswa ...................................................................... 78 Tabel V.11 Hasil pengujian normalitas ............................................................. 79
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Koesioner........................................................................................ 100 Lampiran 2 Validitas dan Reabilitas.................................................................. 105 Lampiran 3 Data induk ...................................................................................... 113 Lampiran 4 Linieritas dan Normalitas ............................................................... 127 Lampiran 5 Daftar Distribusi Frekuensi ............................................................ 129 Lampiran 6 Regresi Berganda ........................................................................... 140 Lampiran 7 Tabel-Tabel..................................................................................... 142 Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 146
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan merupakan kebutuhan yang mutlak bagi peningkatan kualitas masyarakat suatu negara. Pendidikan juga merupakan salah satu cara untuk mencapai masa depan dan memberikan bekal kepada seseorang agar potensinya dapat berkembang secara optimal. Pendidikan menjadi salah satu sektor penentu keberhasilan poembangunan nasional, baik upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya, sebagai media informasi ilmu pengetahuan, budaya dan nilai-nilai yang positif dari satu generasi selanjutnya dalam rangka kemajuan bangsa dan negara, maupun dalam mewujudkan cita-cita pembangunan nasioinal. Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, supaya dia mencapai kedewasaan (Winkel 2004:27). Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa itu berupa pendampingan, yang menjaga agar anak didik belajar hal-hal yang positif, sehingga dapat mengalami perkembangan pada anak didik. Dalam proses belajar, anak didik akan mengalami perubahan yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti siswa, keluarga, sekolah, masyarakat dan juga faktor yang lain menunjang proses belajar seperti fasilitas-fasilitas di sekolah, peralatan sekolah yang memadai dan sebagainya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Fenomena-fenomena atau gejala-gejala yang terjadi di SMK SANJAYA PAKEM dengan sehubungan penelitian yang akan dilakukan berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, peneliti menemukan berbagai permasalahan yang mempengaruhi prestasi siswa di SMK SANJAYA PAKEM. Salah satu permasalahan adalah sikap disiplin siswa dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah. Sikap disiplin yang dimiliki siswa tersebut berbeda-beda, ada yang kurang menanamkan sikap disiplin di sekolah dan ada juga yang menanamkan sikap disiplin yang tinggi. Siswa yang kurang menanamkan sikap disiplin di sekolah biasanya menyebabkan kemauan untuk belajar kurang, memiliki sifat malas yang tinggi, tidak bisa membagi waktu untuk belajar dan sebagainya. Selain itu permasalahan lain yang timbul mempengaruhi prestasi siswa di SMK SANJAYA PAKEM diantaranya adalah faktor lingkungan yang ada seperti lingkungan belajar yang tidak mendukung. Berdasarkan pengamatan peneliti dan wawancara dengan beberapa guru, berbagai permasalahan yang timbul berkaitan dengan sikap disiplin belajar di SMK SANJAYA PAKEM di antaranya adalah kurangnya kesadaran dalam diri siswa untuk mengikuti pelajaran selayaknya seorang siswa. Hal ini dapat terlihat dalam sebagian kecil dari siswa yang datang terlambat ke sekolah, siswa kurang memusatkan perhatian dalam pelajaran, siswa sering menomorduakan pelajaran dan menomorsatukan kegiatan yang kurang berguna misalnya pada saat pelajaran berlangsung siswa justru pergi ke kantin, kamar mandi, mengobrol sendiri di kelas, mengganggu teman di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kelas. Selain itu permasalahan yang lain misalnya waktu guru mengerjakan tugas kepada siswa, siswa tersebut tidak serius dalam mengerjakan tugas, bahkan ada beberapa siswa yang menyelesaikan tugas tersebut tidak tepat pada waktunya. Lingkungan belajar siswa baik itu di keluarga, sekolah maupun di masyarakat akan sangat mempengaruhi prestasi belajar para siswa di SMK SANJAYA PAKEM. Kondisi lingkungan belajar yang baik akan sangat menentukan prestasi belajar siswa. Hal inilah yang sangat berpengaruh dalam mendidik anak seperti di lingkungan keluarga. Pihak-pihak lain yang dapat membantu mendidik siswa adalah lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar. Melihat keadaan sekolah SMK SANJAYA PAKEM yang cukup luas maka diharapkan para siswa dapat belajar dengan nyaman dan jauh dari kebisingan suara, karena sekolah ini masih terletak di desa. Kemudian dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana yang ada cukup memadai untuk proses belajar mengajar seperti papan tulis, meja dan kursi yang lengkap, keadaan kelas yang rapi dan bersih. Selain itu para guru yang ada di sekolah ini juga ramah-ramah, komunikasi yang ada antara guru dan murid terjalin cukup baik dan komunikasi antar murid juga terjalin dengan baik. Dengan demikian keadaan lingkungan yang seperti ini para siswa SMK SANJAYA PAKEM akan terbantu dalam belajarnya sehingga diharapkan prestasi belajar juga akan baik pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa guna mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada khususnya dalam lingkungan
keluarga.
Berdasarkan
wawancara,
peneliti
menemukan
permasalahan-permasalahan tersebut sebagian besar dari orang tua misalnya orang tua kurang mempedulikan anaknya untuk belajar, orang tua tidak memiliki target prestasi yang akan diperoleh anaknya, pendidikan orang tua yang rendah sehingga tidak tahu mana yang terbaik untuk anaknya di masa depan. Selain itu faktor ekonomi keluarga yang rendah juga dapat mempengaruhi anak dalam belajar karena keperluan untuk belajar seperti alat tulis tidak dapat terpenuhi secara maksimal. Permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat tersebut antara lain adalah masyarakat kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya di sekitarnya karena sebagian besar masyarakat pendidikannya rendah. Secara umum keadaan masyarakat yang sepi justru dapat menyebabkan anak nyaman dalam belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi seorang peserta didik antara lain peranan orang tua dalam menanamkan nilai disiplin, kemandirian, perhatian orang tua, pemenuhan gisi yang baik; peranan guru dalam memotivasi belajar siswa, sikap disiplin siswa; pengaruh lingkungan baik teman sebaya pada umumnya, sikap disiplin dalam membagi waktu, dukungan semangat belajar dari teman-teman sekitar dan sebagainya. Sebagian besar kemampuan siswa dalam menunjang proses belajar ditentukan oleh faktor-faktor lain. Menurut Suryabrata Sumadi (1984:253-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
258), faktor-faktor tersebut berasal dari luar maupun berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang misalnya lingkungan sosial dalam belajar, situasi kondisi keluarga, lingkungan masyarakat sekitar. Faktor yang berasal dari diri siswa misalnya keadaan jasmani, kesehatan dan nutrisi makanan, motivasi dan kedisiplinan siswa, kebutuhan manusia di masa yang datang dan lain-lain. Dengan latar belakang ini, perbedaaan lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah dan lingkungan belajar di masyarakat tersebut, maka peneliti ingin mengetahui hubungan antara lingkungan belajar siswa yang ada dengan prestasi belajar siswa SMK SANJAYA PAKEM. Selain itu juga ingin mengetahui hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa SMK SANJAYA PAKEM. Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan antara Sikap Disiplin Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa”
B. Batasan Masalah Banyak faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor ekstern siswa meliputi faktor intelegensi siswa, emosi dan sikap siswa, minat siswa dan motivasi siswa, keadaan fisik siswa dan lain-lain. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor sosial dan non sosial. Namun mengingat keterbatasan peneliti dari segi pengetahuan, tenaga, waktu dan biaya, maka yang akan diteliti yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Faktor intern atau dari diri siswa itu sendiri yaitu dibatasi pada sikap disiplin belajar siswa. 2. Faktor ekstern atau dari luar diri siswa yaitu lingkuangan belajar yang meliputi lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah dan lingkungan belajar di masyarakat.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ? 2. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ? 3. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ? 4. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ? 5. Apakah ada hubungan antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. 2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa. 3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa. 4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. 5. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah Sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk mengambil kebijakan. 2. Bagi Penulis a. Memberikan sumbangan pikiran kepada pihak sekolah perlunya menerapkan kedisiplinan belajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Agar dapat menentukan kebijakan yang terbaik dengan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Agar dapat menambah bahan bacaan dengan pihak-pihak yang membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN TEORETIK
A. Kajian Teoretik 1. Prestasi Belajar a. Belajar Menurut Winkel (1991:16), belajar merupakan aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Hal ini sejalan dengan pengertian dari Suryabrata Sumadi (1984:253) yang menjelaskan bahwa belajar itu membawa perubahan yang pada dasarnya akan memiliki kecakapan atau ketrampilan yang baru yang disebabkan oleh usaha disengaja. Dengan demikian unsur-unsur dari belajar tersebut ada hubungan dengan orang lain yaitu pendidik dan juga dari peserta didik untuk saling berhubungan. Seorang anak yang belajar di lingkungan belajar seperti di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat akan memperoleh sesuatu dari hasil belajar yaitu kecakapan atau ketrampilan yang baru. Misalnya anak akan dapat berbicara karena adanya bimbingan maupun didikan dari orang tua di dalam lingkungan keluarga.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Dalam pengertian yang lain kita dapat mengidentifikasi beberapa ciri perubahan yang merupakan perubahan perilaku belajar (Abin Syamsudin Makmun, 2002:158) antara lain: 1) Bahwa perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau praktik atau latihan yang disengaja dan didasari, hal ini karena kemantapan dan kematangan sebagai perubahan hasil belajar. 2) Bahwa perubahan itu positif, dalam arti bahwa sesuai seperti yang diharapkan dan memiliki tingkat keberhasilan baik itu oleh siswa dalam bakat khususnya, tugas perkembangan, dan juga dari pihak guru dalam menuntun masyarakat orang dewasa sesuai dengan perkembangan kultural. 3) Bahwa perubahan itu afektif, dalam arti bahwa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar dapat memecahkan masalah baik dalam ujian, ulangan, dan dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Disamping itu juga menurut Abin Syamsudin Makmun (2002: 160) menyimpulkan bahwa belajar merupakan: 1) Pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta, informasi, prinsip atau kaidah atau pola kerja atau teori sistem nilai-nilai. 2) Penguasaan pola-pola perilaku kognitif (pengamatan) proses berpikir, mengingat; perilaku afektif (perasaan, penghayatan); perilaku psikomotorik (ketrampilan-ketrampilan, rangsangan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3) Perubahan dalam sifat-sifat kepribadian tertentu. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar menurut Oemar Hamalik (2001:32-33) adalah sebagai berikut: 1. Faktor kegiatan yang dapat mendorong dan membantu siswa dalam penguasaan hasil belajar seperti dalam memproleh pengetahuan, sikap, kebiasaan dan minat siswa. 2. Adanya latihan-latihan yang dapat membantu siswa lebih menguasai pelajaran. 3. Tingkat keberhasilan siswa dalam belajar yang sehingga mendapatkan kepuasaan. 4. Pengalaman belajar dimasa lampau yang mendorong terhadap manfaat belajar sekarang. 5. Faktor kesiapan belajar akan mempermudah proses belajar. 6. Faktor minat dan usaha yang dilakukan siswa. 7. Faktor-faktor fisiologis seperti kondisi badan siswa. 8. Faktor intelegensi siswa dalam menangkap pelajaran yang didapat. c. Prestasi belajar Menurut Winkel (1987:13) dari pengertian prestasi belajar secara umum membuktikan usaha yang dapat dicapai atau bukti perubahan yang terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagai hasil dari proses belajar. Jadi prestasi belajar merupakan penilaian yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui proses belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yaitu kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran dan hasil belajar berupa kemampuan-kemampuan kinerja dengan perilaku-perilaku yang dimiliki siswa setelah ia berinteraksi dengan guru di sekolah. Prestasi belajar juga dapat dilihat dari hasil penilaian yang tercantum dalam daftar nilai. Biasanya nilai-nilai yang diperoleh dari hasil belajar siswa akan dicantum dalam rapor yang merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa selama waktu tertentu (Sumadi Surya Brata, 1984:324). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah terdiri dari faktor intern dan faktor ekstern (Dimyati dan Mudjiono, 1994:235-253) adalah: a. Faktor intern, adalah faktor yang berasal dari dalam individu meliputi: 1) Faktor psikologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan misalnya sikap dan mental, cara berpikir, kecerdasaan, daya ingat. 2) Faktor biologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan fisik misalnya penglihatan, pendengarannya. b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar baik itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat sekitar. Faktor-faktor tersebut berpengaruh dalam membantu meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
karena itu diupayakan supaya faktor dari ekstern dapat meningkatkan prestasi belajar.
2. Disiplin Belajar a. Pengertian Disiplin Dalam pengertian disiplin ini menurut Schaefer Charles (1997:xi) mengatakan bahwa inti dari disiplin ialah untuk mengajar seseorang yang mengikuti ajaran dari seseorang pemimpin, sehingga dapat terlatih dan terkontrol. Tujuan jangka lama dari disiplin adalah perkembangan dari pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri sendiri yaitu dapat mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh atau pengendalian dari luar. Pengendalian diri berarti menguasai tingkah laku diri sendiri dengan berpedoman dengan jelas, standar-standar dan aturan-aturan yang menjadi milik sendiri. Disiplin juga berarti bahwa bertindak secara suka rela berdasarkan suatu rangkaian peraturan dan tata tertib yang membatasi perilaku itu diterima atau tidak. Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan diri, menghormati dan mematuhi peraturan (Alex Sobur, 1987:67-68). Pengertian lain disiplin menurut Alex Sobur (1987:75) adalah setiap bimbingan, pengajaran, atau dorongan yang dilakukan oleh orang dewasa yang dimaksudkan untuk membantu anak-anak agar dapat belajar hidup sebagai makhluk sosial serta untuk mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Disiplin pada anak akan terlihat apabila anak memiliki pandangan serta pengertian mengenai batas-batas kebebasan dari perbuatan-perbuatan yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. Seorang anak dapat menanamkan pendidikan disiplin
apabila
mampu melakukan pengawasan diri (self control). Kemantapan pengawasan diri sendiri akan tercapai bukan semata-mata pengawasan dari luar (external control) oleh guru atau orang lain. Dengan demikian seorang anak didik akan menjadi lebih dewasa dalam hal disiplin dan mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri yang meningkat (Bacnadib, 1986:26-27). Dari berbagai pengertian disiplin di atas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah perilaku yang dapat mengendalikan diri tanpa pengaruh luar, mampu melakukan pengawasan diri (self control), bertindak secara suka rela berdasarkan suatu rangkaian peraturan dan tata tertib yang membatasi perilaku itu diterima atau tidak. b. Disiplin Belajar Sebagian besar dalam menanamkan sikap disiplin tersebut dari keterampilan-keterampilan diperoleh dari sekolah. Melalui kerjasama, kemauan dan adanya kesediaan untuk belajar serta kemungkinan untuk mengambil
keputusan
yang
sesuai,
seseorang
akan
dapat
mengembangkan kemampuan untuk menentukan sikapnya dengan bebas dalam segala situasi (Rudolf Dreikurs dan Rearlcassel, 1986:7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Misalnya seseorang akan belajar walaupun situasi yang ada kurang mendukung untuk belajar, karena seseorang akan menempuh ujian atau tes. Pada dasarnya disiplin merupakan pengendalian tingkah laku. Penanaman disiplin merupakan bagian dari pendidikan peserta didik yang dapat dilakukan oleh orang tua, oleh guru di sekolah maupun di lingkungan sosial masyarakat yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian peserta didik serta mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Dalam mengendalikan tingkah laku dalam belajar yang dapat dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut: tidak menunda-nunda waktu untuk mengerjakan tugas di sekolah maupun di rumah, tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kegiatan belajarmengajar di kelas seperti tidak mengganggu teman pada saat belajar, tidak ramai di kelas dan sebagainya. Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin dan keteraturan secara berkelanjutan. Untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka seorang pelajar/siswa perlu menanamkan sesuatu dengan matang dan sistematika yang baik tentang apa yang dipelajari. Menurut The Liang Gie (1979:51) bahwa cara lain dalam belajar yang baik adalah disiplin. Sikap disiplin dalam belajar adalah untuk melaksanakan pedoman-pedoman yang baik dalam usaha belajar sehingga seseorang akan mempunyai cara belajar yang baik pula. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
ini dimaksudkan adalah seseorang siswa atau pelajar dapat memiliki sikap-sikap yang dapat mendukung atau membantu dalam usaha belajar misalnya membuat jadwal jam belajar, datang ke sekolah tepat waktu, menaati peraturan-peraturan yang ada di sekolah. Pelaksanaan pedoman-pedoman yang baik dalam usaha belajar dengan disertai disiplin akan membuat peserta didik mempunyai cara belajar yang baik. Siswa akan belajar setiap hari secara teratur hanya mungkin dijalankan apabila peserta didik mempunyai disiplin untuk menaati rencana kerja tertentu. Dalam sikap disiplin belajar dapat dilakukan dengan pengawasan diri dalam belajar. Hal ini supaya seorang siswa dapat benar-benar melakukan tindakan belajar tanpa ada pengaruh dari luar seperti guru, orang tua dan pihak lain. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut mempersiapkan diri belajar untuk hari esok, memperhatikan pelajaran di kelas dan mencatat hal-hal yang belum dimengerti, mampu menyelesaikan tugas sekolah sendiri tanpa orang lain. Sikap disiplin yang dilakukan oleh siswa selain dapat memiliki kecakapan atau ketrampilan dalam mengenai cara belajar yang baik akan dapat melatih dalam proses ke arah pembentukan watak yang baik sehingga terbentuk pribadi yang luhur (The Liang Gie, 1979:51). Siswa akan dapat melakukan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari secara teratur dalam membagi waktu antara bermain, bekerja dan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dapat dimiliki oleh setiap orang dengan cara latihan-latihan. Keteraturan dan kedisiplinan harus ditanam dan dikembangkan dengan penuh kemauan dan kesanggupan haruslah dapat dimiliki oleh seseorang. Dengan demikian unsur keteraturan dan disiplin belajar tidak akan menjadi beban yang berat selama seseorang siswa atau pelajar mengikuti proses belajar secara teratur dan berkelanjutan. c. Faktor yang mempengaruhi disiplin belajar Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi disiplin belajar antara lain: 1) Persiapan dan perencanaan untuk belajar. 2) Pemusatan perhatian dalam belajar. 3) Cita-cita yang diharapkan dari pelajar. 4) Tata tertib / peraturan dalam belajar. 5) Kemauan dalam belajar.
3. Lingkungan Belajar Lingkungan belajar adalah keseluruhan keadaan yang meliputi siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh pada perkembangan siswa. Dalam proses belajar akan ditentukan oleh lingkungan belajar yang ada baik itu di keluarga, di sekolah dan di masyarakat. Lingkungan belajar ada 3 menurut Roestiyah (1982:159-164) meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. Lingkungan Keluarga Patterson dan Loeber (1984) seperti yang dikutip oleh Muhbbin Syah (1995:138) mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Sifar-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan dalam keluarga, letak rumah, semuanya dapat memberi dampak yang lebih baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai anak. Contoh pengelolaan keluarga yang keliru yang diterapkan oleh orang tua yaitu kelalaian orang tua dalam memonitor kegiatan anak dapat menimbulkan akibat buruk. Hal demikian dapat menimbulkan akibat anak tidak mau belajar dan dapat mengakibatkan anak berperilaku menyimpang. Keluarga
merupakan
lingkungan
sosial
yang
pertama-tama
dikenalkan kepada anak, sehingga perkembangan seorang anak di dalam keluarga itu sangat ditentukan oleh situasi kondisi keluarga dan pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh orang tuanya. Adapun faktor-faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam belajar dalam lingkungan keluarga menurut Abu Ahmat (1982:86-87) sebagai berikut : 1) Status sosial ekonomi keluarga Keadaan sosial ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak. Misalnya keluarga yang cukup akan sangat mudah dalam menunjang proses belajar karena anak tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mengalami kesulitan dalam keperluan sekolah dan anak tidak akan mengalami gangguan dalam mencukupi kebutuhan keluarga, sehingga anak akan mendapat perhatian yang lebih dalam belajar. 2) Faktor keutuhan keluarga Dalam keluarga yang utuh terdiri dari ayah, ibu dan anak yang lengkap, harmonis maka hubungan interaksi dalam keluarga akan mudah antara orang tua dan anak. Sehingga dalam belajar anak akan tidak mengalami gangguan yang berarti dan orang tua akan mendukung anaknya dalam belajar. 3) Sikap dan kebiasaan-kebiasaan orang tua Sikap orang tua yang mau memperhatikan anaknya dan membiasakan sikap-sikap yang dapat membantu anak dalam proses belajar seperti tidak bersikap otoriter dan tidak memaksa anaknya untuk mengikuti perintah-perintah orang tuanya, melakukan pengawasan terhadap anak dalam segala tindakan. Menurut
Winkel
(1989:108-109)
keadaan
sosial
ekonomi
menunjuk pada taraf kemampuan keuangan keluarga yang dapat bertaraf baik, cukup atau kurang. Dari keadaan inilah tergantung sampai berapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan material untuk belajar. Keadaan sosio-kultural menunjuk pada taraf kebudayaan yang dimiliki keluarga, yang dapat tinggi, tengah atau rendah. Dari keadaan ini tergantung kemampuan berbahasa dengan baik, pergaulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
antara oang tua dan anak
serta pandangan keluarga mengenai
pendidikan sekolah. Sikap siswa sendiri menentukan apakah kondisi intern akan menguntungkan belajar atau menghambatnya. Misalnya pada umumnya berlaku bahwa taraf kemampuan ekonomi keluarga yang tinggi akan menguntungkan bagi belajar anak, karena kebutuhan anak dalam menjaga kesehatan jasmani dan perlengkapan alat-alat belajar dapat dipenuhi. Sebaliknya siswa yang berasal dari keluarga yang berstatus ekonomi rendah itu akan mengalami kekurangan dalam perlengkapan alat-alat belajar sehingga akan sulit untuk belajar secara maksimal. Namun juga ada anak-anak yang ekonominya kurang dalan keluarga akan terpacu untuk belajar karena adanya keinginan maju. Namun pada dasarnya dalam lingkungan keluarga, baik itu dalam keluarga yang ekonomi baik dan buruk bukanlah hal yang pokok dalam mempengaruhi prestasi belajar anaknya. Disamping itu perhatian dari pihak-pihak keluarga yang terkait dalam mendorong belajar anak sangatlah penting, dan juga hubungan dalam keluarga yang harmonis dan adanya komunikasi antar keluarga tersebut berpengaruh dalam menunjang keberhasilan anak dalam belajar. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
proses
belajar
yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar dalam lingkungan keluarga menurut (Roestiyah, 1982:159) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1) Cara mendidik Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah anak sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Orang tua mempunyai tanggung
jawab
yang
besar
terhadap
anaknya
dalam
perkembangan belajar. Untuk itu perlu adanya dorongan dan semangat dari orang tua supaya anak dapat belajar dengan semaksimal mungkin. 2) Suasana keluarga Hubungan
antara
keluarga
yang
kurang
harmonis
menimbulkan suasana yang kaku, kurang komunikatif di dalam keluarga. Hal ini menyebabkan anak kurang semangat dalam belajar. Untuk itu dalam keluarga yang menyenangkan, akrab, dan penuh kasih sayang, anak akan termotivasi yang mendalam pada anak dalam hal belajar. Situasi
dan
kondisi
dalam
keluarga
akan
sangat
mempengaruhi kegiatan-kegiatan anak dalam belajar. Untuk itu dalam kondisi yang ada dalam keluarga sebaiknya dapat menciptakan suasana yang tenang pada saat anak
belajar di
rumah. 3) Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Apabila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah, memberikan kasih sayang, selalu memperhatikan hasilhasil belajar di sekolah. Kalau perlu menghubungi gurunya untuk mengetahui perkembangan anaknya 4) Keadaaan sosial ekonomi keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana dalam menunjang belajar yang kadang-kadang harganya mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan hal ini menjadi penghambat anak dalam belajar. Namun, bila keadaan sosial ekonomi keluarga terpenuhi, hal ini anak tidak akan mengalami kendala-kendala dalam belajar sehingga anak akan dapat belajar dengan senang. Selain itu anak akan merasa senang mendapatkan uang saku dari orang tuanya sehingga anak dapat belajar lebih semangat. 5) Latar belakang kebudayaan Hal ini dimaksudkan adalah tingkat pendidikan dan kebiasaan di dalam keluarga akan mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Seorang anak yang orang tuanya memiliki pendidikan yang tinggi biasanya anak akan lebih cenderung memiliki semangat belajar yang tinggi karena orang tua akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
selalu menekankan anaknya dapat sekolah sesuai keinginan orang tuanya. b. Lingkungan Sekolah Kemampuan belajar yang dimiliki manusia merupakan bekal yang membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan berkebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar maka dia berkembang mulai dari saat lahir sampai mencapai umur tua. Berdasarkan kesadaran tentang peranan belajar dalam kehidupan anak didik, masyarakat telah mendirikan suatu lembaga yang mendampingi anak dalam belajar dan menyalurkan pengalaman-pengalaman belajar sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang diharapkan. Lembaga tersebut disebut sekolah (W.S Winkel, 2004:2829). Pendidikan di sekolah sebagai dari pemenuhan akan pentingnya pendidikan, sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan. Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar dapat mendukung anak untuk belajar. Faktor gedung sekolah dan letaknya turut menentukan tingkat keberhasilan siswa. Letak gedung sekolah yang dekat dengan jalan raya ataupun dekat dengan tempat pariwisata misalnya dapat mengganggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
proses belajar siswa. Disamping itu juga dapat mempengaruhi tingkah laku siswa. (Muhibbin Syah, 1995:138). Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa (Muhibbin Syah 1995:138). Terutama dalam belajar di sekolah, peranan guru dalam cara mengajarnya merupakan hal yang penting karena bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimilikinya dan bagaimana cara mengajarkan pengetahuan atau pelajaran kepada para siswa ini dapat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa yang berpengaruh terhadap prestasi siswa menurut (Roestiyah, 1982:159-162) adalah sebagai berikut: 1) Interaksi guru dan murid Guru
yang
kurang
berinteraksi
dengan
murid
secara
menyeluruh akan menyebabkan proses belajar mengajar di kelas kurang lancar. Hal ini juga siswa akan merasa jauh dengan gurunya karena disebabkan komunikasi guru dengan muridnya kurang baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
sehingga siswa akan kurang berpartisipasi secara aktif dalam belajarnya. Untuk itu interaksi antara guru dan muridnya sangat penting agar dapat mudah untuk berkmunikasi. Seorang siswa tidak akan ragu-ragu untuk bertanya pada guru apabila mengalami kesulitan. 2) Cara penyajian Guru yang lama biasanya mengajar dengan metode ceramah saja, sehingga siswa akan mengalami bosan, kurang simpatik, pasif, kurang semangat. Untuk itu seorang guru harus memiliki alternatifalternatif yang lain yang dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan memotivasi siswa untuk memiliki semangat belajar sebagai berikut: guru mampu menjelaskan berbagai
informasi
secara jelas, dan terang, mendorong siswa untuk berpartisipasi, memonitoring dan mendatangi siswa, melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar-mengajar di kelas. 3) Hubungan antar murid Hubungan antar murid sangat penting dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk itu diperlukan suasana kelas yang kondusif dari antara murid supaya dapat belajar bersamasama dan dapat mewujudkan suasana yang tenang, tenteram dan dapat hidup bergotong-royong dalam belajar bersama di kelas maupun di luar kelas sebagai contoh dengan membentuk kelompok belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4) Media pendidikan Siswa
sangat
memerlukan
alat-alat
yang
membantu
memperlancar proses belajar mengajar di sekolah seperti buku-buku yang ada di perpustakaan, laboratorium, OHP (Overhead Projector) dan sebagainya. Kebanyakan sekolah-sekolah yang kurang memiliki media pendidikan menyebabkan kualitas sekolah juga kurang berkualitas. 5) Kurikulum Kurikulum dalam arti luas adalah program pendidikan nasional, program kerja sekolah, silabi untuk masing-masing bidang studi, petunjuk pelaksanaan pengajaran dan evaluasi belajar. Pengertian dalam arti yang lebih terbatas yaitu program kerja sekolah dan silabi pengajaran untuk masing-masing bidang studi (Winkel 1987:127128). Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar mengajar yang mementingkan kebutuhan anak oleh karena itu guru perlu mendalami siswa dengan baik seperti membuat perancanaan yang detail agar dapat melayani atau mempersiapkan anak dalam belajar
secara
menyeluruh.
Selain
itu
kurikulum
dapat
mempersiapkan guru dalam mengajar secara matang. 6) Waktu sekolah Dalam melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah dalam waktu yang efektif untuk belajar sebaiknya dimulai pada pagi hari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dimana pikiran anak masih segar dan kondisi anak masih baik. Selain itu anak diberi jam waktu untuk istirahat agar dapat memulihkan pikiran dan tenaganya kembali. 7) Pelaksanaan disiplin Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin masih kurang sehingga mempengaruhi anak dalam belajar. Sekolah kurang memilki rasa tanggung jawab terhadap tata tertib yang ada di sekolah. Untuk itu pihak sekolah harus mengawasi pelaksanaan peraturan-peraturan sekolah agar ditaati oleh para siswa dan memiliki rasa disiplin yang kuat. 8) Keadaan gedung Sebaiknya sekolah dalam pembangunan gedung harus memenuhi syarat-syarat sekolah yang baik seperti luas kelas, kebersihan dan penerangan yang cukup agar dalam proses belajar mengajar di kelas nyaman. 9) Metode belajar Banyak metode belajar yang digunakan di kelas dalam menyampaikan materi pelajaran terhadap para siswa. Supaya mengena dalam proses belajar-mengajar, maka metode pembelajaran perlu dipilih dengan tepat dan bervariasi. Tidak semua metode pembelajaran tepat untuk semua waktu, kondisi dan bidang. Untuk itu dalam proses belajar belajar-mengajar dalam kelas, seorang guru harus dapat menggunakan metode belajar yang tepat dan bervariatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
supaya
siswa
dapat
belajar
dengan
semangat
dan
tidak
membosankan, siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar di kelas. Metode belajar yang lazim dipakai di sekolah sebagi berikut: metode ceramah, metode demontrasi, metode diskusi, metode kelompok, metode studi kasus, metode permainan dan sebagainya (Davies 1987:233-247). 10) Tugas rumah Guru memberikan tugas di rumah kepada muridnya tujuannya adalah agar murid dapat belajar mandiri di rumah. Proses belajar mengajar di sekolah juga tidak lepas cukup tidaknya alat-alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang cukup memiliki peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar yang kemudian ditambah dengan cara mengajar yang baik oleh gurugurunya, kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu akan mempermudahkan dan mempercepat belajar anak (Ngalim Purwanto, 1990:104). Hal lain yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah lingkungan kelas yang di mana hubungan antar teman tercipta secara harmonis dan dapat mendukung proses belajar para siswa. Selain itu dalam lingkungan kelas harus mampu memenuhi persyaratan kelas yang ideal seperti: kebersihan, ruangan yang luas dan nyaman, penerangan yang cukup dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Lingkungan Masyarakat Siswa hidup di masyarakat, hal ini dikarenakan siswa merupakan bagian dari warga masyarakat sekitar tempat tinggal. Oleh karena itu siswa menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yanng lainnya. Hubungan tersebut terjadi dengan teman sebaya, orang yang lebih tua maupun orang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162). Anak perlu bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapat teman yang bergaul yang buruk dalam bergaul di masyarakat. Perbuatan yang tidak baik mudah menular pada orang lain, maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul. Siswa banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga itu sendiri merupakan bagian dari masyarakat. Komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dapat memberi pengaruh yang baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan yang salah dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawabnya sendiri sebagai seorang pelajar. Hal demikian ditegaskan oleh Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru (1995:138) yang mengatakan bahwa kondisi masyarakat di lingkungan yang kumuh dan serba kekurangan dan terdapat anak-anak penganggur dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Dalam kondisi masyarakat yang demikian jika anak tidak berhati-hati dalam pergaulannya anak dapat melupakan tugas sebagai pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa yang berpengaruh terhadap prestasi siswa menurut (Roestiyah, 1982:159-162) adalah sebagai berikut: 1)
Mass Media Banyak bacaan berupa buku-buku, novel, majalah yang kurang dipertanggungjawabkan secara pendidikan kadang-kadang membuat anak asyik membaca buku bukan buku pelajaran sehingga anak akan lupa tugas belajarnya. Selain itu semakin maraknya perkembangan teknologi yang semakin modern seperti televisi, radio, internet yang kurang menguntungkan dalam dunia pendidikan membuat anak berkurang dalam belajar. Selain itu adanya media massa juga dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas terhadap anak sebagai pelajar,
sehingga
anak
dapat
mengikuti
kemajuan
ilmu
pengetahuan dan teknologi. 2)
Teman bergaul Anak memang perlu bergaul dengan anak yang lain di lingkungan
masyarakat
sekitar
untuk
mengembangkan
sosialisasinya tetapi dalam pergaulannya perlu dijaga supaya dalam pergaulan dengan temannya dapat membatasi dan mengontrol dengan siapa mereka bergaul sehingga tidak mengganggu kegiatan lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3)
Kegiatan lain Disamping belajar di rumah anak mempunyai kegiatankegiatan di luar sekolah seperti olah raga, bermain drama, kumpul bersama teman-teman dan sebagainya. Hal itu perlu diawasi dan dibatasi agar jangan sampai anak melupakan kewajiban untuk belajar.
4)
Cara hidup lingkungan Cara hidup bertetangga di sekitar rumah dimana anak itu tinggal, besar pengaruhnya pada pertumbuhan anak, misalnya di lingkungan sekitar memiliki jam belajar malam maka secara otomatis anak tersebut akan dapat belajar sesuai jam belajar masyarakat. Selain itu suasana di lingkungan masyarakat dapat mendukung anak rajin belajar maka anak tersebut memiliki kesadaran untuk belajar sendiri. Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya
rajin belajar dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk belajar. Hal demikian ditegaskan oleh Roestiyah (1982:163) yang mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-anakya rajin belajar, kemungkinan besar anak akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika mendapat prestasi rendah terhadap teman-teman di sekitar mendapatkan prestasi yang tinggi yang kemudian dari pihak orang tua juga merasa malu dengan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
anaknya. Oleh karena itu anak akan berusaha untuk bersaing dengan belajar yang rajin agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Biasanya dalam lingkungan masyarakat yang aman damai dan tidak ada gangguan yang yang berarti dalam proses belajar di masyarakat akan mendukung siswa untuk belajar secara optimal yang memperoleh prestasi belajar siswa tinggi pula. Sebagai contoh diberlakukannya jam belajar masyarakat secara menyeluruh ke setiap masyarakat ini akan membuat para pelajar akan merasa memiliki kewajiban sebagai pelajar untuk belajar sesuai dengan jam belajar malam di masyarakat. Hal ini akan mendorong agar selama jam belajar di masyarakat, para pelajar tidak main-main dan tidak menyia-nyiakan waktu. Jam belajar masyarakat tersebut harus didukung penuh oleh setiap anggota masyarakat, keluarga dan juga dari pihak para pelajar yang ada dalam masyarakat.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan Menurut Indrawati dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa”, menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan disiplin belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar mahasiswa di program studi pendidikan akutansi angkatan 2000 di Universitas Sanata Dharma (Indrawati, 2004:63).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Menurut Mintarti dalam skripsinya yang berjudul “ Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Ekonomi”, menyimpulkan motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar siswa memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi, sehingga apabila motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar semakin baik maka prestasi belajar ekonomi juga meningkat (Mintarti, 2003:67).
C. Kerangka Berpikir 1. Hubungan sikap disiplin belajar dengan prestasi belajar Disiplin belajar sangat penting dalam proses belajar mengajar karena sikap disiplin belajar mempengaruhi prestasi belajar. Seseorang yang teratur dalam belajar maka seseorang tersebut akan mempunyai sifat yang positif dan merasa senang dengan kesadaran tinggi untuk belajar sehingga prestasi belajar akan meningkat. Sebaliknya apabila seseorang yang tidak menerapkan disiplin belajar dalam dirinya maka timbul sikap yang negatif dan merasa tidak tertarik untuk belajar secara maksimal sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar mereka. Maka dapat disimpulkan bahwa sikap disiplin belajar yang tinggi dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi lebih meningkat. 2. Hubungan lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar Adanya lingkungan keluarga yang baik akan sangat membantu belajar siswa sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar. Dengan keadaan lingkungan keluarga seperti perhatian orang tua selama kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
belajar yang dilakukan anaknya sebagai peserta didik akan membuat anaknya merasa terdorong dan merasa senang untuk belajar secara optimal. Dengan demikian dari lingkungan keluarga yang mendukung dalam belajar anaknya akan mempengaruhi prestasi belajar. 3. Hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa Dalam lingkungan sekolah yang baik seperti pihak guru, temanteman sekolah dan pihak pihak yang terkait dengan proses belajarmengajar di sekolah akan sangat membantu siswa dalam menunjang belajarnya sehingga para siswa dapat belajar dengan baik. Adanya hubungan baik dalam lingkungan sekolah dengan para siswa ini sangat mempengaruhi dari proses belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan demikian dengan lingkungan di sekolah akan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa 4. Hubungan lingkungan belajar di masyarakat sekitar dengan prestasi belajar siswa Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang dapat mempengaruhi para pelajar dalam proses belajar di lingkungan masyarakat sekitar. Di dalam masyarakat yang mungkin banyak sekali orang-orang yang memiliki perbedaaan dalam ekonomi, keadaan sosial masyarakat, kebudayaan, pandangan dan lain-lain ini akan membuat para pelajar merasa terdorong maupun terhambat dalam proses belajar di lingkungannya. Selain itu dalam pergaulan di masyarakat khususnya dengan teman-teman akan sangat mempengaruhi belajarnya. Apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dalam
lingkungan
masyarakat
tersebut
baik,
aman
dan
mau
memperhatikan kewajiban para pelajar akan membantu dalam proses belajar.
Dengan
demikian
dalam
lingkungan
masyarakat
akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa
Bagan II.1 Hubungan antara Sikap Disiplin Belajar, Lingkungan Belajar di Keluarga, Lingkungan Belajar di Sekolah dan Lingkungan Belajar di Masyarakat dengan Prestasi Belajar Siswa
SIKAP DISIPLIN BELAJAR
LINGKUNGAN BELAJAR DI KELUARGA
PRESTASI BELAJAR SISWA
LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH
LINGKUNGAN BELAJAR DI MASYARAKAT
D. Rumusan Hipotesis 1. Adanya hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin siswa dengan prestasi belajar siswa. 2. Adanya hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3. Adanya hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa. 4. Adanya hubungan antara positif dan signifikan lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. 5. Adanya hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian menggunakan metoda studi kasus (case study) karena penelitian ini dibatasi pada lokasi SMK SANJAYA PAKEM dimana hasil atau kesimpulan yang ditarik dari penelitian tidak bisa direalisasikan di tempat lain. Studi kasus yaitu penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian : SMK SANJAYA PAKEM 2. Waktu Penelitian : Mei 2007
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMK SANJAYA PAKEM, Yogyakarta 2. Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah: a. Sikap disiplin belajar siswa b. Lingkungan belajar siswa di keluarga
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. Lingkungan belajar siswa di sekolah d. Lingkungan belajar siswa di masyarakat e. Prestasi belajar siswa
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah sekumpulan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Sesuai masalah yang akan diteliti yaitu hubungan antara sikap disiplin belajar, lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa, maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMK SANJAYA PAKEM. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM. Dalam menentukan besar kecilnya sampel, tidak ada ketergantungan mutlak, dalam bukunya Suharsimi Arikunto mengatakan “apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila jumlah subyeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih targantung setidak-tidaknya: a) kemampuan peneliti dilihat segi waktu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tenaga, dan biaya; b) sempit luasnya pengamatan setiap subyek, karena hal itu menyangkut banyak sedikitnya data”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive
sampling
yaitu
teknik
penentuan
sampel
dengan
pertimbangan-
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005:61). Pertimbangan-pertimbangan melakukan penelitian siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut siswa kelas 1 belum dianggap mampu untuk beradaptasi dengan situasi lingkungan sekolah, siswa kelas 3 mempersiapkan untuk belajar menghadapi Ujian Akhir Nasional, keterbatasan waktu dalam penelitian karena mendekati ujian akhir sekolah sehingga guru pendamping hanya mengizinkan untuk melakukan penelitian di kelas 2.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas X 1 = Sikap disiplin belajar siswa X 2 = Lingkungan belajar siswa di keluarga
X 3 = Lingkungan belajar siswa di sekolah X 4 = Lingkungan belajar siswa di masyarakat
b. Variabel Terikat Prestasi belajar (nilai raport) siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel penelitian yang penulis lakukan adalah: a. Variabel Bebas Data mengenai variabel bebas diperoleh melalui jawaban kuesioner yang berupa daftar pertanyaan. Kuesioner berbentuk pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban yang disediakan. Pengukuran sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, dan lingkungan belajar di masyarakat menggunakan skala Likert dengan memberi skor 1 sampai dengan 4 pada setiap pertanyaan. Pengukuran tersebut adalah: Tabel III.1 Skor pertanyaan Skor No 1 2 3 4
Kriteria Jawaban Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
Pertanyaan Positif Dinilai 4 Dinilai 3 Dinilai 2 Dinilai 1
Pertanyaan Negatif Dinilai 1 Dinilai 2 Dinilai 3 Dinilai 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel III.2 Tabel kisi-kisi Kuesioner sikap disiplin belajar siswa Variabel Penelitian Disiplin belajar
Dimensi 1. Pengendalian tingkah laku dalam belajar.
2. Memiliki pengawasan diri dalam belajar
3. Mampu membatasi perilaku siswa dalam belajar sesuai dengan ketentuanketentuan
Indikator 1. tidak mengganggu teman dalam belajar 2. tidak menunda tugas-tugas dalam belajar 3. tidak ramai di kelas
Nomor item + 7
-
8 10
1. menyelesaikan tugas dari gurunya 2. memiliki tanggung jawab siswa untuk belajar 3. persiapan belajar untuk esok hari 4. memperhatikan pelajaran di kelas dan mencatat hal yang penting
1
1. menaati tata tertib sekolah 2. datang ke sekolah tepat waktu 3. belajar sesuai dengan peraturan jadwal jam belajar
4
6 3 5
9 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel III.3 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga Variabel Penelitian
Dimensi
Lingkungan Belajar di Keluarga
1) Cara mendidik orang tua
2) Suasana keluarga
3) Pengertian orang tua
Indikator 1. dorongan dan semangat dari orang tua 2. kewajiban orang tua mendidik terhadap anaknya sebagai pelajar 1. kebiasaan dalam keluarga yang rajin 2. situasi dan kondisi dalam keluarga 1. orang tua selalu memperhatikan proses belajar di rumah 2. orang tua menanyakan hasil belajar dari sekolah 3. kasih sayang orang tua kepada anaknya
Nomor item + 1 5
2 8
3
4
10
4) Keadaaan sosial ekonomi keluarga
1. penghasilan dari orang tua 2. pemberian uang saku ke sekolah
6
5) Latar belakang kebudayaan keluarga
1. tingkat pendidikan orang tua
7
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel III.4 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah Variabel Penelitian Lingkungan Belajar di Sekolah
Dimensi
Indikator
Nomor item + 5
1) Interaksi guru dengan murid
bertanya kepada guru
2) Cara penyajian guru
penyajian guru yang menarik
3) Hubungan antara murid
memiliki rasa saling menghormati dan bergotong royong
4) Media pendidikan
penggunaan fasilitas sekolah
8
5) Kurikulum
membuat perencanaan pembelajaran yang jelas terhadap murid
9
6) Waktu sekolah
penggunaan waktu yang sebaikbaiknya
2
7) Pelaksanaan disiplin di sekolah
menaati peraturan di sekolah
3
8) Keadaan gedung
kondisi sekolah yang bersih, rapi dan terang
4
9) Metode belajar
menggunakan metode belajar yang variatif
6
10) Tugas rumah
berlatih belajar mandiri di rumah
-
1
7
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel III.5 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat Variabel Penelitian
Dimensi
Indikator
Lingkungan Belajar di Masyarakat
1) mass media yang ada di masyarakat
1. menambah wawasan yang luas 2. maraknya majalah, komik dan acara pertelevisian yang makin banyak
2) teman bergaul
1. dapat mengatur waktu dalam bermain dan belajar. 2. membatasi dan mengontrol diri dalam pergaulan terhadap temanteman
3) kegiatankegiatan di masyarakat
1
4) cara hidup di lingkungan masyarakat
1. suasana masyarakat yang ada 2. adanya jam belajar masyarakat
Nomor item + 5 10
3
6,7
4,9
olah raga, kesenian, gotong royong, kegiatan kaum muda yang lain 1,8 2
b. Variabel Terikat Prestasi belajar diukur dengan berdasarkan nilai raport mata pelajaran ekonomi kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM. Pengukuran prestasi belajar dengan melihat nilai raport ekonomi yang dicapai pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
semester II. Prestasi siswa dikelompokkan dengan menggunakan PAP tipe II. Dalam tipe II batas penguasaan minimal yang dianggap dapat meluluskan dari derajat pengusaaan kompentensi yang dituntut 56%. Derajat penguasaan minimal 56% diberi nilai cukup (Masidjo, 1985:40). a. 81% - 100%
= A, sangat baik
b. 66% - 80%
= B, baik
c. 56% - 65%
= C, cukup
d. 46% - 55%
= D, kurang
e. dibawah 46%
= E, sangat kurang
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Koesioner Koesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data tentang disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah dan lingkungan belajar siswa di masyarakat. 2. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum dan data mengenai prestasi belajar ekonomi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM. 3. Wawancara Wawancara merupakan dialog yang dilakukan oleh peneliti dimaksudkan untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan. Metode ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
diperlukan untuk mendapat data-data untuk melengkapi data-data yang telah dikumpulkan dengan metode kuesioner.
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Untuk mencapai tingkat objektivitas hasil yang tinggi, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Pengetahuan tentang validitas dan reliabilitas alat ukur akan mencegah pengambilan kesimpulan penelitian yang keliru dan mencegah pemberian gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya. 1. Uji Validitas / Kesahihan Kuesioner Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Suharsimi, 2002:144145). Alat ukur dikatakan valid bila dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya pengukuran. Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur taraf sampai di mana suatu kuesioner valid/sah. Suatu kuesioner dikatakan valid jika butirbutir pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur (Suharsimi, 2002:146). Dengan kata lain pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur apakah instrument pengukurannya dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Rumus korelasi yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson, adapun rumus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
korelasinya menurut Suharsimi Arikunto (2002:146) adalah sebagai berikut: rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Keterangan: rxy
= koefisien korelasi antara X dan Y
ΣX
= jumlah skor X
ΣY
= jumlah skor Y
ΣXY = jumlah hasil kali antara X dan Y N
= banyaknya sampel yang diuji Sedangkan untuk proses perhitungan, penulis menggunakan bantuan
komputer program SPSS (Statistical Package For Social Sciences) versi 12. Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi (rhit) bernilai positif dan lebih besar atau sama dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Demikian sebaliknya dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi (rhit) lebih kecil dari rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Berikut ini interpretasi koefisien korelasi nilai r (Sugiyono, 2005:183): Interval koefisien 0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,000
Tingkat hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dipakai sebagai bahan penelitian yang layak atau tidak dipakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Koesioner sebagai alat ukur perlu di uji validitasnya untuk menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakakan fungsi ukurnya. Semakin tinggi alat ukurnya, semakin tepat pula alat pengukur mengenai sasarannya. Sebaliknya semakin rendah validitas suatu alat ukur, semakin jauh pula alat pengukur itu mengenai sasarannya. Uji validitas menggunakan populasi berukuran N = 30 dengan df = N-2 (dk = 30-2 = 28), sehingga didapatkan rtabel = 0,239. Rangkuman dari hasil pengukuran validitas tampak dalam tabel-tabel berikut ini : Tabel III.6 Rangkuman Uji Validitas Sikap Disiplin Belajar No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
r hitung
r tabel
Keterangan
0,2677 0,2453 0,3538 0,3668 0,5054 0,2782 0,3317 0,3045 0,5251 0,4793
0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel III.7 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga No. r hitung r tabel Keterangan Item 1 0,3606 0,239 Valid 2 0,4542 0,239 Valid 3 0,4256 0,239 Valid 4 0,6558 0,239 Valid 5 0,2481 0,239 Valid 6 0,2432 0,239 Valid 7 0,3375 0,239 Valid 8 0,4230 0,239 Valid 9 0,3585 0,239 Valid 10 0,3688 0,239 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel III.8 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah No. r hitung r tabel Keterangan Item 1 0,4167 0,239 Valid 2 0,5307 0,239 Valid 3 0,3287 0,239 Valid 4 0,2763 0,239 Valid 5 0,3710 0,239 Valid 6 0,4636 0,239 Valid 7 0,2871 0,239 Valid 8 0,3681 0,239 Valid 9 0,2658 0,239 Valid 10 0,2611 0,239 Valid
Tabel III.9 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat No. r hitung r tabel Keterangan Item 1 0,3038 0,239 Valid 2 0,2771 0,239 Valid 3 0,3273 0,239 Valid 4 0,3587 0,239 Valid 5 0,3434 0,239 Valid 6 0,6266 0,239 Valid 7 0,4570 0,239 Valid 8 0,5066 0,239 Valid 9 0,2938 0,239 Valid 10 0,2580 0,239 Valid
2. Uji Reliabilitas / Keandalan Kuesioner Reliabilitas didefinisikan sebagai sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas koesioner dilakukan dengan teknik belah dua, yaitu teknik ganjil genap. Jenis reliabilitas yang digunakan adalah teknik analisis butir. Pengujian koesioner ini merupakan kelanjutan dari validitas kuesioner terdahulu. Dari sejumlah kuesioner yang valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
tadi kemudian dibagi dua yaitu item yang bernomor genap dijadikan satu menjadi belahan kedua (Y), kemudian skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan dan dikorelasikan pada total belahan pertama dengan skor total belahan (r1/2 ½) dengan product moment. Dari hasil tersebut, kita masih perlu mencari angka reliabilitas untuk keseluruhan item tanpa dibelah (r11). Perhitungan reliabilitas koesioner dengan menggunakan rumus Spearman-Brown: 11 22 R11= 11 ) (1 + r 22 2r
Keterangan: r 11
= angka reliabilitas keseluruhan item
r1/21/2 = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua Selanjutnya bila kita lihat taraf dari hasil relibilitas untuk keseluruhan item tanpa dibelah dan kita terapkan taraf signifikan 5%. Dengan syarat r11 lebih besar dari tabel berarti koesioner reliable. Analisis realibilitas instrument menggunakan perhitungan dengan bantuan komputer SPSS 12.00. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r 11 ) untuk variabel sikap disiplin belajar (X 1 ) sebesar 0,7094. Harga r 11 selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239. mengingat nilai
r 11
berada pada taraf 0,60 – 0,799 maka dapat dikatakan bahwa variabel sikap disiplin belajar ini mempunyai taraf reliabilitas kuat (Lampiran II: 111).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r 11 ) untuk variabel lingkungan belajar di keluarga (X 2 ) sebesar 0,7256. Harga r 11 selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239, mengingat nilai r 11 berada pada taraf 0,60 – 0,799 maka dapat dikatakan bahwa variabel lingkungan belajar di keluarga ini mempunyai taraf reliabilitas kuat (Lampiran II: 112). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r 11 ) untuk variabel lingkungan belajar di sekolah (X 3 ) sebesar 0,6821. Harga r 11 selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239, mengingat nilai r 11 berada pada taraf 0,60 – 0,799 maka dapat dikatakan bahwa variabel lingkungan belajar di sekolah ini mempunyai taraf reliabilitas kuat (Lampiran II: 113). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r 11 ) untuk variabel lingkungan belajar di masyarakat (X 4 ) sebesar 0,7153 Harga r 11 selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239, mengingat nilai
r 11 berada pada taraf 0,60–0,799 maka dapat dikatakan bahwa
variabel lingkungan belajar di masyarakat ini mempunyai taraf reliabilitas kuat (Lampiran II: 114).
H. Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan regresi. Agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari seharusnya, maka terlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dahulu dilakukan uji prasyarat analisis regresi ganda yaitu uji normalitas dan uji linearitas sebagai prasyarat untuk dilakukannya analisis data. 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah skor-skor sampel dapat masuk akal dianggap berasal dari suatu populasi distribusi teoritis. Dalam pengujian normalitas peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan SPSS 12.00. Jika nilai α hitung untuk tiap-tiap variabel penelitian ini dibawah α =0.05 maka distribusi data tersebut adalah tidak normal. Jika masing-masing variabel mempunyai nilai di atas 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian berdistribusi
normal.
Adapun
uji
Kolmogorov-Smirnov
normalitas adalah sebagai berikut (Imam Ghozali, 2002: 36):
D = maksimum Fo ( X − S n ( X )) Keterangan: D
: Deviasi maksimum
Fo(X)
: Fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan
Sn(X)
: Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Uji ini dapat menggunakan ketentuan sebagai berikut: 1). Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi populasi normal. 2). Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi populasi tidak normal.
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Uji Linearitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linearitas atau tidak dengan variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Nana Sudjana, 1992:332): 2 S TC F= 2 Se
Keterangan: F
: Nilai F untuk garis regresi
2 S TC
: Varians tuna cocok
Se 2
: Varians kekeliruan Kriteria pengujian linearitas yaitu nilai Fhitung
dibandingkan
dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5%. Koefisien F hitung diperoleh dari perhitungan SPSS 12.00. Jika nilai Fhitung
nilai Ftabel maka hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier.
2. Pengujian Hipotesis Penelitian a. Pengujian Hipotesis I, II, III, IV Untuk menguji hipotesis 1, 2, 3 dan 4 dalam pengujian ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1) Perumusan hipotesis I Ho : r = 0
Tidak ada hubungan sikap disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Ha : r ≠ 0
Ada hubungan antara sikap disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.
2) Perumusan hipotesis II Ho : r = 0
Tidak ada hubungan lingkungan belajar siswa di keluarga terhadap prestasi belajar siswa.
Ha : r ≠ 0
Ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di keluarga terhadap prestasi belajar siswa.
3) Perumusan hipotesis III Ho : r = 0
Tidak ada hubungan lingkungan belajar siswa di sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
Ha : r ≠ 0
Ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
4) Perumusan hipotesis IV Ho : r = 0
Tidak ada hubungan lingkungan belajar siswa di masyarakat terhadap prestasi belajar siswa.
Ha : r ≠ 0
Ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di masyarakat terhadap prestasi belajar siswa.
Untuk menguji koefisien korelasi sederhana digunakan tabel t dengan menggunakan statistik uji t sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
t=
r n−2 1− r 2
Dimana: r
= koefisien korelasi sederhana
n
= jumlah sampel
1) Ha diterima jika thitung ≥ ttabel 2) Ha ditolak jika thitung ≤ ttabel Atau berdasarkan probabilitas pada taraf signifikan 5% 1). Jika probabilitas > 0,05 maka Ha harus ditolak 2). Jika probabilitas < 0,05 maka Ha harus diterima b. Analisis regresi berganda Mencari persamaaan regresi linear berganda Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 Keterangan: Y : prestasi belajar siswa a
: konstanta
b1 : slope yang berhubungan dengan variabel x1 b2 : slope yang berhubungan dengan variabel x2 b3 : slope yang berhubungan dengan variabel x3 b4 : slope yang berhubungan dengan variabel x4 x1 : skor kedisiplinan belajar siswa x2 : skor lingkungan belajar di keluarga x3 : skor lingkungan belajar di sekolah x4 : skor lingkungan belajar di masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Untuk melihat apakah variabel-variabel dalam regresi bisa dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa dilakukan uji F dengan membandingkan F hitung dengan F tabel pada signifikansi = 0,05 dengan pembilang db pembilang = k dan penyebut = n-k-1.
F=
R 2 (n − k − 1) (1 − R 2 )k
Keterangan : F
: harga F garis regresi yang dicari
N
: banyaknya sampel
R2
: koefisien determinan korelasi ganda
K
: jumlah variabel bebas
Kesimpulan: 1). Jika nilai F hitung >F tabel berarti variabel-variabel dalam regresi bisa dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa. 2). Jika nilai F hitung < F tabel berarti variabel-variabel dalam regresi tidak bisa dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa. Atau berdasarkan probabilitas pada taraf signifikansi 5%: 1). Jika probabilitas > 0,05 maka variabel-variabel dalam regresi tidak bisa dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa 2). Jika probabilitas < 0,05 maka variabel-variabel dalam regresi bisa dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Data kelembagaan sekolah Nama Sekolah
: SMK SANJAYA PAKEM
Alamat
: Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem, Sleman
2. Sejarah berdirinya sekolah SMK Sanjaya Pakem berlokasi di jalan Kaliurang Km 17 Pakem, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SMK Sanjaya Pakem didirikan
pada tanggal 1 Januari 1966 dengan nama Sekolah
Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto. Awalnya SMK Sanjaya Pakem belum memiliki gedung, sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung di gedung SMP Kanisius Pakem. SMK Sanjaya Pakem didirikan oleh Yayasan Sanjaya, milik Keuskupan Agung Semarang, dengan dibentuk suatu panitia yang diketuai oleh bapak FX. Dirjo Widarsono yang beranggotakan: 1. Bpk. Drs. Ramidjo Sutanto 2. Bpk. Drs. Y. Sukijo 3. Bpk. Y. Susmadi, BA Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto yang didirikan oleh Yayasan Sanjaya kemudian berganti nama sesuai dengan pendirinya yakni SMK Sanjaya Pakem hingga saat ini. SMK Sanjaya Pakem didirikan
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dengan akte notaris nomor 43 tahun 1979 dengan notarisnya adalah Bpk. S. Siswadi, SH. Dan pada tahun 1983 SMK Sanjaya Pakem mulai menempati gedung barunya yang dibangun diatas tanah seluas 3200 m2 yang terdiri dari: 1. 9 ruang kelas 2. 1 ruang guru 3. 1 ruang perpustakaan 4. 1 ruang BP 5. 1 ruang koperasi 6. 1 ruang parkir siswa 7. 1 lapangan basket 8. 1 ruang kepala sekolah 9. 1 ruang praktek 10. 1 ruang UKS 11. 1 ruang computer 12. 1 ruang parkir guru 13. 3 kamar mandi/WC Pada tahun 1992 dibangun lagi dua ruang kelas disebelah Utara gedung lama dan dua kamar mandi/WC. Kini SMK Sanjaya Pakem telah memiliki: 1. 11 ruang kelas 2. 5 kamar mandi/WC (1 untuk guru pegawai dan 4 untuk siswa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3. 3 ruang praktek, masing-masing untuk kelas Akuntansi, Perkantoran dan Penjualan. 4. 1 ruang tata usaha 5. 3 ruang kantin 6. 1 ruang kaprodi 7. 1 ruang mengetik 8. 1 ruang OSIS 9. 1 ruang laboratorium bahasa 10. 1 ruang gudang 11. 1 ruang operator
B. Status SMK Sanjaya Pakem
SMK Sanjaya Pakem mendapat status “disamakan” dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1986, dengan surat keputusan nomor 0292/H/1986. Piagam Akreditasi “disamakan” nomor A 04 003. Dan sejak tanggal 14 Desember 2005, dengan surat keputusan (SK- terlampir) Badan Akreditasi
Sekolah
Propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
Nomor:
14.1/BASPROP/TU/XII/2005 tentang penetapan hasil akreditasi sekolah, menetapkan bahwa SMK Sanjaya Pekem, Sleman dinyatakan “terakreditasi” dengan nilai dan peringkat akreditasi seperti tampak dalam tabel 1 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel nilai dan peringkat akreditasi N0 21
Alamat sekolah SMK Sanjaya Pakem, Sleman Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem Sleman (Tlp. 895187)
Program Keahlian 1. Akuntansi
2. Sekretaris
Nilai Akreditasi 91,55 85,59 90,34
Peringkat Akreditasi A A A
3. Penjualan
C. Visi dan Misi Sekolah
Tujuan pendidikan SMK Sanjaya Pakem, sejalan dengan apa yang tertuang dalam Visi dan Misinya yaitu: 1. Visi SMK Sanjaya Pakem Menyiapkan siswa yang cerdas, terampil mandiri yang berkepribadian cinta kasih. 2. Misi SMK Sanjaya Pakem a. Disiplin dalam belajar dan bekerja b. Tertib dalam belajar dan bekerja c. Jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas d. Menumbuhkan sikap dan semangat kekeluargaan, kebersamaan serta aktif dan kreatif. e. Menumbuhkan rasa kepedulian/rasa memiliki terhadap seluruh warga sekolah sesuai dengan ciri khas sekolah f. Melayani dalam segala aspek kehidupan sekolah dengan rasa cinta kasih g. Mendorong siswa untuk belajar keterampilan yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Selain itu, SMK Sanjaya Pakem dalam upaya mengembangkan bidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan nasional tetap berpegang pada tujuan pendidikan SMK yang telah ditetapkan oleh Depdiknas, yaitu: a. Menyiapakan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan manajemen. b. Menyiapkan
siswa
agar
mampu
memilih
karier,
mampu
berkompetensi, dan mampu mengembangkan siri dalam bidang bisnis dan manajemen. c. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja tingkat yang mandiri (bekerja untuk dirinya sendiri) dan atau mengisi kebutuhan dunia kerja bidang bisnis dan manajemen. d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif, khususnya di bidang bisnis dan manajemen.
D. Kepala Sekolah
Sejak berdiri sampai dengan sekarang, sudah tercatat lima orang yang pernah dan sedang menjabat Kepala sekolah: 1. Periode 1996-1969
: Bapak Drs. J. Sukidjo
2. Periode 1969-1975
: Bapak St. Teguh Setiadi, BA
3. Periode 1975-1977
: Bapak Drs. V. Sumarno
4. Periode 1977-1999
: Bapak F. Sutoyo, BA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
5. Periode 1999-2001
: Bapak Drs. Ig. Suryadi S.W., S.E
6. Periode 2001- sekarang
: Bapak Y. Supriyadi, Bc.Hk., S.Pd
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala sekolah dibantu langsung oleh empat wakil kepala sekolah, yaitu: 1. Bidang Kurikulum
: Dra. F.Heny Prihasworo
2. Bidang Kesiswaan
: Y. Broto Purwanto, S.Pd
3. Bidang Sarana dan Parasarana
: Y.C.Agus Budiyanto, S.Pd
4. Bidang Humas
: M. Murniyati, B.Sc
Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, Kepala Sekolah juga mengangkat beberapa guru menjadi Ketua Program Studi, yaitu: 1. Ka. Prodi Jurusan Akuntansi
: B.Endah Wahyuningsih,S.Pd
2. Ka. Prodi Jurusan Penjualan
: Budi Rahayu, B.A.
3. Ka. Prodi Jurusan Sekretaris
: Dra. Suwarti
E. Guru-Guru
SMK Sanjaya Pakem mempunyai 28 orang guru, yang terdiri dari: 1. Guru Tetap sebanyak 12 orang, yang terdiri dari: a. Lima orang guru tetap yayasan b. Tujuh orang guru DPK 2. Guru Tidak Tetap sebanyak 16 orang 3. Pegawai sebanyak 7 orang, terdiri dari: b. Pegawai Tetap Yayasan: 3 orang c. Pegawai Tidak Tetap: 4 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Dilihat dari fungsinya, guru SMK Sanjaya Pakem dapat dikategorikan sebagai berikut: guru kelas biasa, guru kelas merangkap guru bimbingan dan wali kelas. Jumlah wali kelas sebanyak 10 orang, seperti tertera dalam tabel berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kelas I AK I AP I PJ II AK II AP II PJ III AK III AP III PJ
Nama Wali Kelas Y. Broto Purwanto, S.Pd Dra. Z. Sri Utami Y. Rini Kusuma Indrawati, S.Pd E. Triswinarti, S.Pd Setyo Budi Kriawanto, S.Pd M. Peniati, S.Pd B. Endah Wahyuningsih, S.Pd Dra. F. Heny Prihaswara YC. Agus Budiyanto, S.Pd
F. Pegawai Tata Usaha, Kesehatan Sekolah dan Perpustakaan
Tugas umum pegawai Tata Usaha adalah memberi pelayanan kepada guru, pegawai lainnya dan siswa-siswi yang berhubungan dengan surat-menyurat dan urusan administratif lainnya. Rincian tugas pegawai Tata Usaha adalah sebagai berikut: 1. Mengurus daftar gaji 2. Mengurus subsidi 3. Mengurus kenaikan pangkat 4. Mengurus kenaikan berkala 5. Mengurus uang sekolah 6. Mengurus persediaan barang kebutuhan sekolah dan kantor 7. Mengurus perpustakaan 8. Mengurus foto copy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
G. Siswa SMK Sanjaya Pakem
Jumlah siswa SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2006/2007 menurut data terakhir adalah sebanyak 262 0rang siswa. Yang terdiri dari: 1. Putra : 20 orang 2. Putri : 242 orang Perincian menurut masing-masing kelas adalah sebagai berikut: Kelas I AK I AP I PJ II AK II AP II PJ III AK III AP III PJ Jumlah
Putra 1 6 4 2 1 6 20
Putri 28 25 17 31 31 30 32 30 18 242
Jumlah 29 25 23 35 31 32 33 30 24 262
H. Fasilitas Sekolah
Fasilitas dalam ruangan kelas cukup lengkap, antara lain: 1. Meja dan kursi untuk guru dan siswa 2. Papan informasi kelas 3. Papan absensi 4. Salib 5. Gambar Kepala Negara dan Wakil 6. Gambar lambang Negara 7. Visi dan Misi SMK Sanjaya Pakem 8. Papan tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
9. Kalender akademik 10. Peta Indonesia 11. Gambar pahlawan Selain itu, ada juga fasilitas-fasilitas pelatihan dan penunjang kegiatan belajar mengajar seperti: 1. 40 buah mesin ketik manual 2. 6 buah mesin hitung manual 3. 40 buah mesin hitung listrik 4. 2 set OHP 5. 2 buah kas register 6. 40 buah Komputer 7. 1 alat trimbang elektronik 8. 1 mesin ketik elektonik 9. 2 buah laptop 10. 2 buah labeling 11. 1 buah TV LCD 12. Projektor
I. Majelis Sekolah
Majelis Sekolah (MS) adalah wadah kerja sama sekolah dan masyarakat dalam upaya memanfaatkan potensi-potensi penunjang kegiatan pembelajaran yang ada di sekitar sekolah, khususnya dunia usaha, dunia industri dan dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kerja, demi pencapaian tujuan SMK, yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Majelis sekolah adalah majelis pendidikan kejuruan yang ada di tingkat sekolah, yang keanggotaannya terdiri atas unsur perwakilan kelompok atau perorangan, antara lain: KADINDA tingkat II, asosiasi profesi, organisasi pekerja, tikoh masyarakat, instansi terkai dan relawan alumni yang memiliki kepedulian terhadap sekolah, serta dari pihak sekolah (guru-guru). Majelis sekolah diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam membangun hubungan fungsional antara sekolah dan DU/DI/DK, baik yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, sekaligus menjadi wahana untuk melakukan upaya-upaya peningkatan dan pengembangan mutu proses dan hasil pelatihan bagi siswa. Majelis sekolah berperan sebagai agen yang memformulasikan dan mengkomunikasikan aspirasi dan tuntutan DU/DI/DK, baik yang berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan maupun tentang tenaga kerja berkualitas yang dibutuhkan. Majelis sekolah menjadi mitra pimpinan sekolah dalam mengembangkan lembaga pendidikan
kejuruan (SMK), kurikulum, penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan, guru/staf, relasi dengan DU/DI/DK, unit produksi, mempromosikan kedudukan SMK serta memasarkan tamatan. Selain itu, MS juga turut berperan dalam penerimaan siswa baru (PSB), uji kompetensi dan sertifikasi, penambahan institusi (DU/DI/DK) tempat siswa menjalankan praktik lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
J. Implikasi dari Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan
1. Di dalam penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normative, adaptif, dan produktif. Kelompok normative adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok Produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternative lain. 2. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja. 3. Evaluasi pembelajaran dilakukan pada setiap akhir penyelesaian satu stndar kompetensi atau beberapa penyelesaiaan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. 4. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 40 menit. 5. Beban belajar di SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industry ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
6. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran.
K. Ketentuan Pelaksanaan
Ketentuan pelaksanaan Standar isi dan standar kompetensi diatur dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006. Beberapa hal penting yang perlu diketahui adalah sebagai berikut: 1. Satuan pendidikan dasar dan menengah mengembangkan dan menetapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan pada: a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 sampai dengan pasal 38; b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 5 sampai dengan pasal 18, dan pasal 25 sampai dengan pasal 27; c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah; d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi kelulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. 2. Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Isi sebagaimana diatur dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Standar Kompetensi Lulusan seperti diatur dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Satndar Kompetensi Kelulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 3. Pengembangan dan penetapan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pendidikan dasar dan menengah memperhatikan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 4. Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengadopsi atau mengadaptasi model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun BSNP. 5. Satuan pendidikan dasar dan menengah harus sudah mulai menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah paling lambat tahun ajaran 2009/2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data
Deskripsi data dalam bab ini akan dibahas mengenai sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dan prestasi belajar siswa yang disusun dalam suatu distribusi frekuensi. 1. Sikap disiplin belajar siswa Berdasarkan
data
hasil
koesioner
yang
digunakan
untuk
mengungkap variabel sikap disiplin belajar siswa yang dibagikan pada para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan skor terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 37 dan skor terendah adalah 20. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 jml
Interval 20 – 21 22 – 23 24 – 25 26 – 27 28 – 29 30 – 31 32 – 33 34 - 40
Tabel V.1 Distribusi Frekuensi Sikap Disiplin Belajar Siswa Frekuensi Frekuensi relative (%) 3 3.06 6 6.12 15 15.31 14 14.29 22 22.45 17 17.35 9 9.18 12 12.24 98 100 %
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai skor antara 34 - 40 ada 12 siswa atau12.24%. Skor 32 - 33 ada 9 siswa 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
atau 9.18%, skor 30 - 31 ada 17 siswa atau 17.35%, skor 28 -29 ada 22 siswa atau 22.45% yang mana merupakan skor sikap disiplin belajar siswa yang paling tinggi, skor 26 – 27 ada14 siswa atau 14.29%, skor24 – 25 ada 15 siswa atau 15.31%, skor 22 - 23 ada 6 siswa atau 6.12, skor 20 -21 ada 3 siswa atau 3.06% merupakan skor sikap disiplin belajar siswa yang paling rendah . Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 28,663 dan standar deviasi adalah 4,11 (lihat lampiran V: 113). Untuk mengetahui penilaian siswa terhadap variabel sikap disiplin belajar siswa digunakan Penilaian Acuan Patokan II seperti yang direferensikan Drs. Ign. Masidjo (1995:157) sebagai berikut:
No. 1 2 3 4 5
Interval ≥ 34 30 - 33 27 – 29 24 - 26 < 24 Jumlah
Tabel V.2 Sikap Disiplin Belajar f fr 13 13,27 26 26,53 28 28,57 22 22,45 10 10,20 98 100%
Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Dari tabel di atas diketahui bahwa sikap disiplin belajar siswa sebagian besar termasuk dalam kategori cukup (28,57%). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap disiplin belajar siswa pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori cukup. 2. Lingkungan Belajar di Keluarga Berdasarkan
data
hasil
kuesioner
yang
digunakan
untuk
mengungkap variabel lingkungan belajar di keluarga yang dibagikan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan skor terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 39 dan skor terendah adalah 17. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 jml
Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Keluarga Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 17 – 19 2 2,04 20 – 22 5 5,10 23 – 25 12 12,24 26 – 28 8 8,16 29 – 31 29 29,59 32 – 34 22 22,45 35 – 37 13 13,27 38 - 40 7 7,14 98 100 %
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai skor antara 38 - 40 ada 17 siswa atau 7,14%, skor 35 - 37 ada 13 siswa atau 13,27%, skor 32 - 34 ada 22 siswa atau 22,45%, skor 29 -31 ada 29 siswa atau 29.59% yang mana merupakan skor lingkungan belajar di keluarga yang paling tinggi, skor 26 – 28 ada 8 siswa atau 8,16%, skor 23 - 25 ada 12 siswa atau 12,24%, skor 20 - 22 ada 5 siswa atau 5,10, skor 17 - 19 ada 2 siswa atau 2,04% merupakan skor lingkungan
belajar di
keluarga yang paling rendah . Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 30.337 dan standar deviasi adalah 4,99 (lihat lampiran V: 135). Untuk mengetahui penilaian siswa terhadap variabel lingkungan belajar di keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
digunakan Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan Drs. Ign. Masidjo (1995:157) sebagai berikut:
No. 1 2 3 4 5
Tabel V.4 Lingkungan Belajar di Keluarga Interval f fr ≥ 34 27 27,55 30 - 33 37 37,76 27 – 29 12 12,24 24 - 26 7 7,14 < 24 15 15,31 Jumlah 98 100%
Interpretasi Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
Dari tabel di atas diketahui bahwa lingkungan belajar di keluarga sebagian besar termasuk dalam kategori baik (37,76%). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan belajar di keluarga pada siswa pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori baik. 3. Lingkungan Belajar di Sekolah Berdasarkan
data
hasil
kuesioner
yang
digunakan
untuk
mengungkap variabel lingkungan belajar di sekolah yang dibagikan pada para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan skor terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 38 dan skor terendah adalah 21. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No 1 2 3 4 5 6 7 jml
Tabel V.5 Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Sekolah Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 20 – 22 4 4,08 23 – 25 13 13,27 26 – 28 28 28,57 29 – 31 22 22,45 32 – 34 17 17,35 35 – 37 9 9,18 38 – 40 5 5,10 98 100 %
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai skor antara 38 - 40 ada 5 siswa atau 5,10% Skor 35 - 37 ada 9 siswa atau 9,18%, skor 32 - 34 ada 17 siswa atau 17,35%, skor 29 -31 ada 22 siswa atau 22,45% yang mana merupakan skor lingkungan belajar di sekolah yang paling tinggi, skor 26 – 28 ada 28 siswa atau 28,57%, skor 23 - 25 ada 13 siswa atau 13,27%, skor 20 - 22 ada 4 siswa atau 4,08 merupakan skor lingkungan belajar di sekolah yang paling rendah . Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 29.480 dan standar deviasi adalah 4.20 (lihat lampiran V: 121-122). Untuk mengetahui penilaian siswa terhadap variabel lingkungan belajar di sekolah digunakan Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan Drs. Ign. Masidjo (1995:157) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel V.6 Lingkungan Belajar di Sekolah No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 18 18,38 Sangat baik 2 30 - 33 31 31,63 Baik 3 27 – 29 24 24,49 Cukup 4 24 - 26 17 17,35 Kurang 5 < 24 8 8,16 Sangat kurang Jumlah 98 100% Dari tabel di atas diketahui bahwa lingkungan belajar di sekolah
sebagian besar termasuk dalam kategori baik (31,63%). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan belajar di sekolah pada siswa pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori baik. 4. Lingkungan Belajar di Masyarakat Berdasarkan
data
hasil
kuesioner
yang
digunakan
untuk
mengungkap variabel lingkungan belajar di masyarakat yang dibagikan pada para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan skor terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 39 dan skor terendah adalah 19. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 jml
Tabel V.7 Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Masyarakat Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 19 – 21 3 3,06 22 – 24 8 8,16 25 – 27 20 20,41 28 – 30 26 26,53 31 – 33 23 23,47 34 – 36 9 9,18 37 - 39 9 9,18 ≥ 40 0 0 98 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai skor antara 37 - 39 ada 9 siswa atau 9,18%, skor 34 - 36 ada 9 siswa atau 9,18%, skor 31 - 33 ada 23 siswa atau 23,47%, skor 28 -30 ada 26 siswa atau 26,53% yang mana merupakan skor lingkungan
belajar di
masyarakat yang paling tinggi, skor 25 – 27 ada 20 siswa atau 20,41%, skor 22 - 24 ada 8 siswa atau 8,16%, skor 19 - 21 ada 3 siswa atau 3,06 merupakan skor lingkungan belajar di masyarakat yang paling rendah . Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 29,694 dan standar deviasi adalah 4.43 (lihat lampiran V: 136). Untuk mengetahui penilaian siswa terhadap variabel lingkungan belajar di masyarakat digunakan Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan Drs. Ign. Masidjo (1995:157) sebagai berikut: Tabel V.8 Lingkungan Belajar di Masyarakat Interval f fr Interpretasi ≥ 34 17 17,35 Sangat baik 30 - 33 31 31,63 Baik 27 – 29 29 29,59 Cukup 24 - 26 13 13,27 Kurang < 24 8 8,16 Sangat kurang Jumlah 98 100%
No. 1 2 3 4 5
Dari tabel di atas diketahui bahwa lingkungan belajar di masyarakat sebagian besar termasuk dalam kategori baik (31,63%). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan belajar di masyarakat pada siswa pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
5. Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan
data
hasil
kuesioner
yang
digunakan
untuk
mengungkap variabel prestasi belajar ekonomi siswa yang dibagikan pada para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x1=40 dan skor terendah
adalah
1x1=1.
Berdasarkan
data
yang
diperoleh
dan
diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 9,00 dan skor terendah adalah 6,00. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 jml
Interval 6.0 – 6.3 6.4 – 6.7 6.8 – 7.1 7.2 – 7.5 7.6 – 7.9 8.0 – 8.3 8.4 – 8.7 8.8 – 10.0
Tabel V.9 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Frekuensi Frekuensi relative (%) 9 9.18 18 18.37 23 23.47 15 15.31 17 17.35 9 9.18 3 3.06 4 4.08 98 100 %
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai skor antara 8.8 – 10.0 ada 4 siswa atau 4,08%. Skor 8.4 – 8.7 ada 3 siswa atau 3,06% merupakan skor prestasi belajar siswa yang paling rendah, skor 8.0 – 8.3 ada 9 siswa atau 9,18%, skor 7.6 – 7.9 ada 17 siswa atau 17,35%, skor 7.2 – 7.5 ada 15 siswa atau 15,31%, skor 6.8 – 7.1 ada 23 siswa atau 23,47% merupakan skor prestasi belajar siswa yang paling tinggi, skor 6.4 – 6.7 ada 18 siswa atau 18,37%, skor 6.0 – 6.3 ada 9 siswa atau 9,18%. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah
7.262 dan
standar deviasi adalah 0.719 (lihat lampiran V: 137). Untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
penilaian siswa terhadap variabel prestasi belajar siswa digunakan Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan Drs. Ign. Masidjo (1995:157) sebagai berikut:
No. 1 2 3 4 5
Interval ≥ 8.1 6.6 – 8.0 5.6 – 6.5 4.6 – 5.5 < 4.6 Jumlah
Tabel V.10 Prestasi Belajar Siswa f fr 16 16,33 60 61,22 22 22,45 0 0 0 0 98 100%
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Dari tabel di atas diketahui bahwa prestasi belajar ekonomi siswa sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi (61,22%). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar mata pelajaran ekonomi
pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori
tinggi.
B. Analisis Data
Dalam bab ini akan disajikan analisis data yang meliputi pengujian normalitas dan linieritas serta pengujian hipotesis. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer pogram SPSS (Statistical
Packages for Social Science for Windows release 12.00). Setelah didapatkan data penelitian yang dibutuhkan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Adapun uji asumsi dilakukan untuk mengetahui linier atau tidaknya sebaran data penelitian antara
sikap disiplin belajar siswa,
lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Uji normalitas dibutuhkan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran skor variabel sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Uji linieritas dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel yang ada. 1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan uji normalitas untuk variabel sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa diperoleh pada kolom asymp sig/asymtotic siginificance dua sisi adalah diatas 0,05. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian normalitas. Tabel V.11 Hasil Pengujian Normalitas α Variabel Asymp.sig Sikap disiplin belajar 0,92 0,05 Lingkungan belajar di 0,88 0,05 keluarga Lingkungan belajar di 0,316 0,05 sekolah Lingkungan belajar di 0,682 0,05 masyarakat Prestasi belajar 0,109 0,05
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal
Dengan demikian bahwa persyaratan normalitas dapat dipenuhi. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran IV: 129.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
2. Uji Linearitas
Hasil uji linieritas antara variabel sikap disiplin belajar siswa ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 0,857 dibandingkan dengan F tabel pada df pembilang 16 dan df penyebut 80 dengan taraf signifikasi 5% diperoleh F sebesar 1,772. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa F
hitung
< F tabel atau 0,857 < 1,772, maka hubungannya linier Hasil uji linieritas antara variabel lingkungan belajar di keluarga
ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 0,976 dibandingkan dengan F tabel pada df pembilang 19 dan df penyebut 77 dengan taraf signifikasi 5% diperoleh F sebesar 1,723. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa F
hitung
< F tabel atau 0,976 < 1,723, maka hubungannya linier Hasil uji linieritas antara variabel lingkungan belajar di sekolah
ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 1,009 dibandingkan dengan F tabel pada df pembilang 16 dan df penyebut 80 dengan taraf signifikasi 5% diperoleh F sebesar 1,772. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa F
hitung
< F tabel atau 1,009 < 1,772, maka hubungannya linier Hasil uji linieritas antara variabel lingkungan belajar di masyarakat
ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 1,514 dibandingkan dengan F tabel pada df pembilang 18 dan df penyebut 78 dengan taraf signifikasi 5% diperoleh F sebesar 1,738. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa F hitung
atau
1,514<1,738,
maka
hubungannya
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran IV:130.
linier.
Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
C. Uji Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis I Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara antara sikap disiplin belajar siswa (X 1 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,414 (lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,411 maka terdapat hubungan antara X 1 dan Y, namun hubungan antara X 1 dan Y sedang. Koefisien korelasi 0,414 bertanda positif maka ada hubungan antara X 1 dan Y. Untuk menguji hubungan X 1 dan Y signifikan atau tidak, dapat dilakukan dengan uji t yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung > t tabel maka hubungan antara X 1 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika t hitung < t tabel maka hubungan antara X 1 dan Y tidak signifikan. Dari perhitungan terdapat t hitung (2,726) > t tabel (1,661) atau dengan melihat probabilitasnya, yaitu sebesar 0.008 yang dimana pada taraf signifikansi 5% probabilitas sikap disiplin belajar siswa = 0,008 lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara X1 dan Y signifikan. Dengan demikian (Ha 1 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ini diterima. 2. Pengujian Hipotesis II Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara lingkungan belajar di keluarga (X 2 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,369 (lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,369 maka terdapat hubungan antara X 2 dan Y, namun hubungan antara X 2 dan Y rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Koefisien korelasi 0,369 bertanda positif maka ada hubungan antara X 2 dan Y. Untuk menguji hubungan X 2 dan Y signifikan atau tidak, dapat dilakukan dengan uji t yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung > t tabel maka hubungan antara X 2 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika t hitung < t tabel maka hubungan antara X 2 dan Y tidak signifikan. Dari perhitungan terdapat t hitung (2,337) > t tabel (1,661) atau dengan melihat probabilitasnya yaitu sebesar 0,022 yang dimana pada taraf signifikansi 5% probabilitas lingkungan belajar di keluarga = 0,022 lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara X 2 dan Y signifikan. Dengan demikian (Ha 2 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa ini diterima. 3. Pengujian Hipotesis III Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara lingkungan belajar di sekolah (X 3 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,386 (lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,386 maka terdapat hubungan antara X 3 dan Y, namun hubungan antara X 3 dan Y rendah. Koefisien korelasi 0,386 bertanda positif maka ada hubungan antara X 3 dan Y. Untuk menguji hubungan X 3 dan Y signifikan atau tidak, dapat dilakukan dengan uji t, yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung >
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
t tabel maka hubungan antara X 3 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika t hitung < t tabel maka hubungan antara X 2 dan Y tidak signifikan. Dari perhitungan terdapat t hitung (2,469) < t tabel (1,661) atau dengan melihat probabilitasnya yaitu sebesar 0,015 yang dimana pada taraf signifikansi 5% probabilitas lingkungan belajar di sekolah = 0,015 lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara X 3 dan Y signifikan. Dengan demikian (Ha 3 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa ini diterima. 4. Pengujian Hipotesis IV Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara lingkungan belajar di masyarakat (X 4 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,473 (lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,473 maka terdapat hubungan antara X 4 dan Y, namun hubungan antara X 4 dan Y sedang. Koefisien korelasi 0,473 bertanda positif maka ada hubungan antara X 4 dan Y. Untuk menguji hubungan X 4 dan Y signifikan atau tidak, dapat dilakukan dengan uji t yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung > t tabel maka hubungan antara X 4 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika t hitung < t tabel maka hubungan antara X 4 dan Y tidak signifikan. Dari perhitungan terdapat t hitung (2,414) < t tabel (1,661) atau dengan melihat probabilitasnya, yaitu sebesar 0,018 yang dimana pada taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
signifikansi 5% probabilitas lingkungan belajar di masyarakat = 0,018 lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara X 4 dan Y signifikan. Dengan demikian (Ha 4 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. 5. Pengujian Hipotesis V Berdasarkan perhitungan kompoter melalui program SPSS (lampiran VI:143), diperoleh nilai koefisien regresi berganda sebagai berikut: Konstanta (K)
= 2,859
Koefisien regresi (X 1 )
= 0,042
Koefisien regresi (X 2 )
= 0,030
Koefisien regresi (X 3 )
= 0,039
Koefisien regresi (X 4 )
= 0,038
Maka didapat persamaaan regresi linier ganda, sebagai berikut: Y = 0,042X 1 + 0,030X 2 + 0,039X 3 + 0,038X 4 + 2,859 Konstanta sebesar 2,859 menyatakan jika tidak ada sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa maka prestasi belajar siswa adalah 2,859. koefisiensi regresi X 1 sebesar 0,042 menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan 1x sikap disiplin belajar siswa akan meningkatkan nilai prestasi sebesar 0,042. koefisiensi regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
X 2 sebesar 0,030 menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan 1x lingkungan belajar di keluarga akan meningkatkan nilai prestasi sebesar 0,030. koefisiensi regresi X 3 sebesar 0,039 menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan 1x lingkungan belajar di sekolah akan meningkatkan nilai prestasi sebesar 0,039. koefisiensi regresi X 4 sebesar 0,038 menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan 1x lingkungan belajar di masyarakat akan meningkatkan nilai prestasi sebesar 0,038 Pengujian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi ganda. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien regresi ganda (R) sebesar 0,614 (lampiran VI:143). Hal ini ada hubungan positif antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Untuk menguji signifikan atau tidaknya harga koefisien regresi ganda (R) tersebut digunakan uji F. Jika F hitung ≥ F tabel , maka harga koefisien regresi ganda adalah signifikan. Jika F hitung < F tabel , maka harga koefisien regresi ganda adalah tidak signifikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa F hitung dengan taraf signifikansi 5%, db pembilang 4 dan db penyebut 92 lebih besar dari pada F tabel (13,897 ≥ 2,471). Dengan demikian (Ha 5 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa ini diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
D. Pembahasan
1. Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa (X 1 ) dengan prestasi belajar siswa (Y). Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa yang koefisiensi korelasi 0,414 menunjukkan hubungan sedang. Positif artinya ada hubungan searah antara sikap disiplin belajar siswa dengan dengan prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan sikap kedisiplinan belajar siswa maka akan terjadi secara bersama-sama hubungan yang searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara sikap disiplin belajar siswa dengan dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan tersebut signifikan, karena t hitung 2,726 lebih besar dari t tabel 1,661. Hal ini berarti antara sikap disiplin belajar siswa dengan dengan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Sikap disiplin belajar yang dialami siswa memiliki hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Adanya sikap disiplin belajar yang tinggi dari siswa akan mempengaruhi siswa untuk berusaha mencapai hasil-hasil belajar yang diharapkan dengan baik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran ekonomi. Sikap disiplin belajar siswa harus dapat diterapkan oleh para siswa baik itu di dalam keluarga, sekolah maupun dalam masyarakat. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
akan menjadi tugas untuk siswa dalam mengembangkan sikap dan perilaku siswa dalam mengatur pola hidup yang teratur dan terencana. Siswa akan merasa memiliki rasa tanggung jawab yang besar dalam proses belajar yang akan dicapai. Siswa yang memiliki sikap disiplin akan cenderung lebih mandiri, bertanggung jawab, mempunyai semangat dalam belajar dan prestasi yang dicapai juga akan baik. Siswa dapat memiliki perencanaan-perencanaan dalam mengelola waktu untuk belajar dan memiliki pedoman-pedoman yang baik dalam belajar, sehingga siswa mampu menjalankan tugas belajar dengan kemauan sendiri tanpa ada paksaan dari pihak luar. Hal ini siswa yang ada sebagian besar sudah dapat menjalankan sikap disiplin belajar dengan baik dan sikap ini harus dapat ditingkatkan lagi supaya prestasi belajar siswa juga akan dapat meningkat pula. Dalam menanamkan sikap disiplin belajar siswa kebanyakan memiliki sikap yang teratur dan memiliki kemauan yang tinggi untuk belajar sehingga dapat membentuk dan mengembangkan kepribadian yang matang, memliki rasa tanggung jawab yang tinggi dalam belajar dan pada akhirnya dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. 2. Hubungan antara lingkungan belajar di keluarga (X 2 ) dengan prestasi belajar siswa (Y). Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa yang koefisiensi korelasi 0,369 menunjukkan hubungan rendah. Positif artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
ada hubungan searah antara lingkungan belajar di keluarga dengan dengan prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan lingkungan belajar di keluarga maka akan terjadi secara bersama-sama hubungan yang searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di keluarga dengan dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan tersebut signifikan, karena thitung 2,337 lebih besar dari ttabel 1,661. Hal ini berarti antara lingkungan belajar di keluarga dengan dengan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Dalam lingkungan belajar di keluarga yang dialami siswa memiliki hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Adanya lingkungan belajar di keluarga yang mendukung suasana belajar siswa dapat mencapai hasil-hasil belajar yang diharapkan dengan baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebaliknya apabila lingkungan belajar di keluarga yang tidak dapat mendukung siswa dalam belajar sehingga prestasi bejar yang akan dicapai juga rendah. Lingkungan belajar di keluarga memiliki peranan yang penting dalam membentuk pola hidup dan sikap dari anak itu sendiri. Dalam lingkungan belajar yang ada di keluarga siswa dapat mengalami perkembangan dan kematangan dalam belajar apabila di keluarga dapat mendukung, membantu dan memahami situasi dan kondisi anak dalam kesempatan memperoleh belajar. Dari pihak keluarga seperti orang tua, saudara dan juga pihak yang lain dalam hubungan keluarga harus dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki sebagai seorang siswa seperti perlengkapan sekolah, buku-buku sekolah, uang saku dan sebagainya. Selain itu lingkungan belajar di keluarga dapat membantu dalam proses belajar siswa seperti situasi dan kondisi di kekuarga yang tenang, cara mendidik orang tua yang menanamkan sikap yang mandiri dalam belajar, pengertian dari pihak keluarga yang dapat membantu anak untuk belajar lebih nyaman, kebiasaaan dalam keluarga untuk melatih hidup teraratur dalam belajar dan lain-lain. Hal ini dalam lingkugan belajar yang ada di keluarga akan melatih, membantu dan membimbing anak untuk lebih memiliki rasa tangggung jawab sebagai seorang siswa dalam memperoleh prestasi belajar yang diharapkan oleh siswa dan keluarga. 3. Hubungan antara lingkungan belajar di sekolah (X 3 ) dengan prestasi belajar siswa (Y). Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa yang koefisiensi korelasi 0,386 menunjukkan hubungan rendah. Positif artinya ada hubungan searah antara lingkungan belajar di sekolah dengan dengan prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan lingkungan belajar di sekolah maka akan terjadi secara bersama-sama hubungan yang searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di sekolah dengan dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
signifikan, karena thitung 2,469 lebih besar dari ttabel 1,661. Hal ini berarti antara lingkungan belajar di sekolah dengan dengan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Dalam lingkungan belajar di sekolah yang dialami siswa memiliki hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan belajar di sekolah memang sangat memiliki peranan yang penting dalam mendukung suasana belajar siswa di sekolah, baik itu peranan guru yang ada, sarana dan prasarana yang ada di sekolah, suasana lingkungan sekitar sekolah, hubungan atau interaksi yang ada di dalam sekolah maupun di kelas dapat membantu siswa mencapai hasil-hasil belajar yang diharapkan dengan baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran ekonomi. Sebaliknya apabila lingkungan belajar di sekolah yang tidak dapat mendukung siswa dalam belajar sehingga prestasi bejar yang akan dicapai juga rendah. Lingkungan belajar di sekolah akan berusaha memaksimalkan usaha-usaha dalam menyelenggaraan pendidikan yang ada supaya para siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Usaha-usaha yang ditempuh antara lain keadaan sekolah maupun kelas yang bersih dan rapi; pengadaan sarana dan prasarana yang lebih modern seperti laboratorium komputer, projektor, laptop, buku-buku pelajaran yang terbaru; lingkungan sekolah yang tenang dan nyaman. Selain itu dalam lingkungan sekolah dapat menciptakan situasi yang harmonis antar guru, antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dan pihak-pihak sekolah yang lain. Diharapkan dalam lingkungan sekolah mampu berkomunikasi yang baik supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Siswa dapat belajar lebih tenang dan serius dengan keadaan sekolah yang lebih memusatkan kepentingan para muridnya dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian dari sekolah harus memperhatikan lingkungan belajar di sekolah supaya para siswa mampu belajar dengan maksimal dan sungguh-sungguh sehingga prestasi belajar yang diharapkan siswa dan sekolah juga akan baik. 4. Hubungan antara lingkungan belajar di masyarakat (X 4 ) dengan prestasi belajar siswa (Y). Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa yang koefisiensi korelasi 0,437 menunjukkan hubungan cukup. Positif artinya ada hubungan searah antara lingkungan belajar di masyarakat dengan dengan prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan lingkungan belajar di masyarakat maka akan terjadi secara bersama-sama hubungan yang searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di masyarakat dengan dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan tersebut signifikan, karena thitung 2,414 lebih besar dari ttabel 1,661. Hal ini berarti antara lingkungan belajar di keluarga dengan dengan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi hubungan yang positif dan signifikan.
terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lingkungan belajar di masyarakat yang dialami siswa memiliki hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Adanya lingkungan belajar di masyarakat yang mendukung suasana belajar siswa, baik itu dalam pergaulan, kegiatan-kegiatan masyarakat yang tidak membebani siswa dalam belajar, kondisi lingkungan masyarakat sekitar yang tenang pada jam belajar dapat membantu siswa dalam proses belajar yang diharapkan dengan baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran ekonomi. Sebaliknya apabila lingkungan belajar di keluarga yang tidak dapat mendukung siswa dalam belajar sehingga prestasi bejar yang akan dicapai juga rendah. Setiap masyarakat dapat mempengaruhi pendidikan yang dicitacitakan oleh para siswa. Dalam lingkungan belajar di masyarakat ini membantu para siswa untuk menciptakan suasana masyarakat yang mendukung belajar sehingga dapat belajar dengan maksimal. Usaha-usaha yang dilakukan oleh siswa dalam lingkungan masyarakat sekitar adalah sebagai berikut membantu menciptakan suasana yang tenang pada saat jam belajar, mengawasi anak-anak dalam pergaulan di masyarakat, membatasi diri dalam pergaulan di masyarakat, dapat memilih acara-acara yang berguna di masyarakat, dapat menggunakan media massa dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian anak dalam lingkungan masyarakat akan mempunyai rasa tanggung jawab sebagai pelajar untuk menjalankan tugasnya yaitu belajar sehingga prestasi yang diperoleh akan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
5. Pegujian hubungan antara sikap disiplin belajar siswa (X 1 ), lingkungan belajar di keluarga (X 2 ), lingkungan belajar di sekolah (X 3 ), lingkungan belajar di masyarakat (X 4 ) dengan prestasi belajar siswa (Y). Hasil analisis regresi ganda diproleh harga koefisien regresi ganda (R hitung ) sebesar 0,614 (lampiran VI halaman 130) dan menunjukkan hubungan yang sedang. Koefisien tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa, artinya semakin tinggi sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah dan lingkungan belajar di masyarakat akan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa, begitu juga sebaliknya. Koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,377 (lampiran VI hal 130) termasuk dalam korelasi yang rendah antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui signifikan tidaknya harga koefisien regresi ganda maka digunakan uji F pada taraf signifikansi 5%. Harga Fhitung diperoleh sebesar 13.897 sedangkan Ftabel dengan derajat kebebasan db pembilang 4 dan db penyebut 92 sebesar 2,471. Dengan demikian ada hubungan yang positif dan signifikan sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti bila sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
sekolah, lingkungan belajar di masyarakat ditingkatkan maka prestasi belajar siswa juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Hal ini akan menjadi masukan bagi siswa bahwa sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat mempengaruhi prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi. Sehingga siswa akan dapat meningkatkan sikap disiplin belajar dengan lebih serius dan dapat memanfaatkan suasana lingkungan belajar yang baik dalam belajar sehingga siswa akan dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian pada siswa SMK Sanjaya Pakem maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara antara sikap disiplin belajar siswa dengan dengan prestasi belajar ekonomi siswa.. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan korelasi dengan r xy = 0,414. Hubungan tersebut signifikan karena didukung dengan statistik uji t yang menunjukkan thitung (2,726) lebih besar dari ttabel(1,661). 2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa Hal ini didukung oleh hasil perhitungan korelasi dengan r xy = 0,369. Hubungan tersebut signifikan karena didukung dengan satatistik uji t yang menunjukkan thitung (2,337) lebih besar dari ttabel (1,661). 3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan korelasi dengan r xy = 0,386. Hubungan tersebut signifikan karena setelah diuji dengan satatistik uji t yang menunjukkan
thitung
(2,469) lebih kecil dari ttabel (1,661). 4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
perhitungan korelasi dengan r xy = 0,473. Hubungan tersebut signifikan karena setelah diuji dengan statistik uji t yang menunjukkan thitung (2,414) lebih kecil dari ttabel (1,661). 5. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah , lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan teknik analisa regresi ganda dengan Ry 1, 2,3, 4 = 0,616. Hubungan tersebut signifikan karena didukung dengan uji F yang menunjukkan Fhitung(13.897) lebih besar dari Ftabel(2,471).
B. Keterbatasan Penelitian
Hal-hal yang menyebabkan keterbatasan penelitian adalah: 1. Penelitian dilakukan di kelas 2 saja karena dari pihak sekolah hanya mengijinkan untuk meneliti di kelas 2 dengan alasan keterbatasan waktu mengingat waktu mendekati ujian akhir. 2. Semua data penelitian tersebut diperoleh dari koesioner yang telah diisi oleh para siswa yang bersangkutan sehingga kebenaran peneltian ini tergantung dari keseriusan siswa dalam mengisi koesioner. 3. Penulis tidak bisa melacak kebenaran data yang diperoleh dari responden. Apabila responden dalam menjawab kuesioner tidak secara jujur maka hasil penelitian ini tentu tidak berlaku secara penuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4. Kemampuan penulis yang terbatas untuk membuat daftar pertanyaan kuesioner, waktu dan biaya sehingga masih memiliki ketebatasan dalam menyusun skripsi.
C. Saran-saran
1. Bagi
lembaga
pendidikan
SMK
SANJAYA
PAKEM
untuk
mempertahankan dan terus meningkatkan kondisi dan aturan-aturan yang ada di sekolah supaya para siswa dapat menanamkan sikap disiplin dalam belajar, memperhatikan lingkungan sekitar di sekolah supaya dapat membantu dan memperlancar proses belajar-mengajar, meningkatkan kualitas sebagai pendidik sehingga dapat mencapai prestasi belajar siswa yang diharapkan. 2. Bagi para siswa hendaknya selalu membiasakan untuk mematuhi peraturan yang ada di sekolah sehingga dapat menanamkan sikap disiplin yang tinggi, memanfaatkan lingkungan belajar yang ada dengan baik 3. Bagi orang tua, harus selalu memperhatikan dan mendorong untuk belajar pada waktu jam belajar di rumah maupun di sekolah,menanamkan pola hidup yang teratur dalam belajar sehingga akan memiliki rasa disiplin yang tinggi sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajar sesuai dengan harapan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmad, H. Sosiologi Pendidikan. Penerbit Bina Ilmu, Surabaya. 1982 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 1991 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 1997 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 2002 Davies, Ivor K. Pengelolaan Belajar. Rajawali Pers, Jakarta. 1987 Ghozali, Imam. (2002) Aplikasi Analisis Multivariat Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamalik Oemar. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta. 2001 Mahmud Dimyati, dan Mujiono. Psikologi Pendidikan Suatu Penerapan Terapan, Edisi kedua, BPFE, Yogyakarta. 1999
Makmun, Abin Syamsudin. Psikologi Pendidikan – Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Rosdakarya, Bandung. 2002 Masidjo Ign. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 1995 Nana Sudjana,, Penilaian Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung. 1990 Orost, S.J. Sekolah: Mengajar atau Mendidik?. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 1998 Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. 1990 Roetiyah, N.K. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Penerbit Remadja Karya CV. Bandung. 1982 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Rudolf Dreikurs dan Rearkassel. Disiplin Tanpa Hukuman. Remaja Karya, Bandung. 1986. Santoso, Singgih. Menguasai Stastitik di Era Informasi dengan SPSS 12. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2005
Schaefer Charles. Bagaimana Membimbing, Mendidik dan Mendisiplinkan Anak Secara Efektif. Restu Agung, Jakarta. 1997 Sugiono. Statistik Untuk Penelitian. CV. Alfabet, Bandung. 2006 Suryobrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. CV. Rajawali, Jakarta. 1984 Sutrisno Hadi . Analisis Butir untuk Instrumen, Yogyakarta: Andi Offset. 1990 Sutrisno Hadi. Analisis Regresi. Edisi Kedua, Cetakan Keenam, Andi Offset, Yogyakarta. 1990 Syah Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Suatu Pendekatan Baru. Penerbit Remadja Rosda Karya. Bandung. 1995 The Liang Gie. Cara Belajar Yang Efisien. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1982 Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran dan Evaluasi Belajar. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. 1986 Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran dan Evaluasi Belajar. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. 1991 Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. 1989
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 KOESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Hal
: Pengisian kuesioner penelitian
Kepada Yth. Siswa SMK SANJAYA PAKEM Sleman Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Sikap Disiplin Belajar Siswa Dan Lingkungan Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa”, dalam rangka penyusunan tugas akhir (skripsi).
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan saudara menjadi responden uji coba kuesioner penelitian ini. Saya berharap saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan aktiva penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban saudara dan memastikan bahwa jawaban saudara hanyalah semata-mata untuk tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian koesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas saudara. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama saudara, saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Mei 2007 Hormat saya
Wisnu Kurniawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Angket Kuisioner A. Identitas Responden
1. Nama Siswa
:
2. Kelas
:
3. Jenis Kelamin :
B. Kuesioner Keterangan Jawaban S : Sering KK : Kadang Kadang JR : Jarang TP : Tidak Pernah
1. Angket Sikap Disiplin Belajar Siswa No URAIAN 1 Saya berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya?
2
Saya belajar sesuai dengan pengaturan jadwal, jam, dan persiapan secara baik?
3
Saya mempelajari bahan mata pelajaran untuk esok hari?
4
Saya taat mengikuti dan menaati tata tertib di kelas?
5
Saya memperhatikan pelajaran yang dijelaskan gurunya dan mencatat hal-hal yang penting?
6
Saya belajar atas kemauan saya sendiri?
7
Saya berusaha untuk tidak mengganggu teman saat pelajaran di kelas berlangsung?
8
Saya lebih suka menunda pekerjaan rumah?
S
KK
JR
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
9 10
Saya datang ke sekolah tidak selalu terlambat? Saya selalu ramai pada saat pelajaran di kelas?
2. Angket Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga NO
URAIAN
1
Orang tua saya selalu memberikan dorongan dan semangat untuk belajar?
2
Kebiasaan Saudara-saudaraku dalam lingkungan keluarga yang rajin belajar membuatku turut untuk rajin belajar?
3
Saya dibiarkan saja oleh orang tua ketika saya tidak belajar?
4
Orang tua saya selalu menanyakan hasil ulangan kepada saya?
5
Orang tua saya sering menyuruh saya untuk belajar?
6
Keadaan ekonomi keluargaku yang berkecukupan dapat mendukung saya dalam belajar?
7
Tingkat pendidikan orang tuaku membuat saya terpacu untuk belajar lebih rajin?
8
Suasana keluarga yang ramai maembuat saya malas untuk belajar?
9
Uang saku yang pas-pasan atau kadang tidak diberi oleh orang tua membuat saya malas untuk belajar?
10
Orang tua saya yang dapat menunjukkan kasih sayang dapat mempengaruhi saya dalam belajar?
S
KK
JR
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
3. Angket Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah NO
URAIAN
1
Sikap guru dalam menyajikan materi pelajaran dengan baik dapat mendukung siswa dalam belajar? Saya senang apabila ada jam kosong?
2 3
Tidak ada sanksi yang diberikan guru ketika saya tidak mengerjakan tugas rumah membuat saya malas belajar?
4
Lingkungan sekolah yang bersih luas, terang, membuat saya merasa senang untuk belajar?
5
Adanya guru membantu siswa mengatasi permasalahan-permasalahan belajar yang saya hadapi membuat saya malas belajar?
6
Guru yang mengajar secara variatif membuat saya semangat untuk belajar?
7
Hubungan teman yang kurang akrab membuat saya merasa terganggu dalam belajar?
8
Media belajar di kelas seperti papan tulis, meja, kursi dan OHP yang baik dapat mendukung saya belajar?
9
Dengan membuat perencanaan pembelajaran yang dibuat guru akan membantu siswa dalam mempersiapkan strategi dalam belajar?
10
Dengan adanya tugas rumah akan membantu siswa dalam belajar di rumah?
S
KK
JR
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
4. Angket Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat NO
URAIAN
1
Jalinan hubungan yang erat di antara lingkungan masyarakat kami memudahkan saya untuk belajar?
2
Adanya jam belajar yang ditetapkan dalam masyarakat membantu saya dalam belajar?
3
Saya dapat mengatur waktu bermain dengan teman bermain di lingkungan sekitar? Saya senang dan tertarik dengan kegiatankegiatan di lingkungan masyarakat sehingga malas untuk belajar?
4
5
Saya sering membaca novel, komik, menonton TV bersama teman-teman yang membuat saya lupa belajar?
6
Adanya kontrol diri dalam bergaul sangat penting agar belajar saya tidak terganggu?
7
Saya dapat membatasi dalam bergaul sesama teman-teman supaya saya tidak melupakan tugas saya sebagai belajar?
8
Suasana masyarakat yang tenang dapat membantu saya dalam belajar?
9
Kegiatan pemuda seperti karang taruna, olah raga, kesenian yang ada dalam masyarakat tidak akan mengembangkan bakat dan kemampuan yang saya miliki?
10
Saya lebih suka maen game net, PS sama temen-temen daripada kelompok belajar?
S
KK
JR
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 VALIDITAS DAN REABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
VALIDITAS DAN REABILITAS Sikap Disiplin Belajar
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Btr 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 1 2 1 2 1 2
Btr 2 2 4 3 2 3 3 4 2 4 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 4 3 3 2 2
Btr 3 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 4 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 1 3 2 4 2 2
Btr 4 3 4 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 4 3 1
Btr 5 4 3 4 3 2 4 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 4 2 4 1 2
Btr 6 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 2 3 1 3 3 2 2 4 3 2 3 1 3 3 4
Btr 7 3 2 4 2 3 3 3 1 2 3 4 2 3 1 2 2 3 3 2 4 2 3 4 3 2 3 1 2 2 3
Btr 8 3 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3
Btr 9 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 1 2 2 3 2 4 3 2 3 2 3 4 3 1 3 2 4 2 3
Btr 10 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 1 2 3 4 3 2 3 2 3 2 4 3 3 1 3 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lingkungan Belajar di keluarga
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Btr 1 3 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 2 2 3 2 3 4 2 4 3 2 4 2 3 4 2 2 3
Btr 2 3 3 2 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 2 3 2 4 3 3 2 4 3 4 3 2 4 3
Btr 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4 3 3 2 2 1 3 2 4 2 2 3 2
Btr 4 3 2 3 4 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 2 2 3 2 2 4 2 1 2 3
Btr 5 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 2 3 2 3 2 3 4
Btr 6 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 4 2 2 2 3 2 1 3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4
Btr 7 3 2 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 1 4
Btr 8 2 2 3 4 1 2 1 4 2 3 4 4 3 4 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3
Btr 9 3 2 3 3 2 3 1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 4 2 1 3 2 3 2 3 2 1 2 3
Btr 10 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2 1 4 3 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lingkungan Belajar di Sekolah
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Btr 1 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2
Btr 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2
Btr 3 1 2 3 3 3 3 3 4 1 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 4 3
Btr 4 2 4 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 2 3 4 2 4 3 3 4 1 4 4 3 4 3 3 1 3 2
Btr 5 2 3 4 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 2 2 2 4 3 2
Btr 6 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
Btr 7 2 1 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 1 4 3 2 2 3 2 1 3 1 4 2 4 2 1
Btr 8 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 1 2 3 2 4 4 3 3 3 3 1 3 3 2 3 4 2 4 4 3
Btr 9 1 2 2 3 2 4 4 3 1 4 3 1 2 2 2 3 4 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2
Btr 10 3 3 4 3 3 4 2 2 4 3 2 2 2 3 4 2 4 3 3 2 1 3 2 3 2 4 1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lingkungan Belajar di Masyarakat
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Btr 1 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 1 3 3 2
Btr 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 2 3 2 4 2 2 3 3 2 1 3 2
Btr 3 1 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3
Btr 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 4 4 2 4 1
Btr 5 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 2
Btr 6 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 1 3 2 4 4 2 3 3 4 3 2 2
Btr 7 2 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2
Btr 8 2 3 4 3 4 2 3 4 2 4 3 4 3 3 4 2 3 4 2 4 2 2 4 2 4 4 2 3 3 3
Btr 9 3 4 2 2 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3
Btr 10 2 3 4 3 2 2 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
1. Sikap Disiplin Belajar Siswa N of Cases = 30.0
Statistics for Scale
Mean 26.2333
Variance 17.6333
Std Dev 4.1992
N of Variables 10
Item-total Statistics
BUTIR1 BUTIR2 BUTIR3 BUTIR4 BUTIR5 BUTIR6 BUTIR7 BUTIR8 BUTIR9 BUTIR10
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
24.0000 23.6333 23.7667 23.7000 23.5000 23.5000 23.6667 23.5667 23.4000 23.3667
15.8621 15.5506 14.7368 14.8379 13.6379 15.1552 14.7126 15.4264 13.6966 13.8264
Corrected ItemSquared Alpha Total Multiple if Item Correlation Correlation Deleted .2766 .2453 .3538 .3668 .5054 .2782 .3317 .3045 .5251 .4793
.3082 .4409 .4567 .3736 .5752 .2883 .4354 .4295 .4509 .5847
Reliability Coefficients 10 items Alpha = .7094
Standardized item alpha = .7053
.7006 .7066 .6895 .6873 .6613 .7026 .6938 .6969 .6584 .6665
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2. Lingkungan Belajar di Keluarga N of Cases = 30.0
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 27.2000 17.4069 4.1722 10 Item-total Statistics Scale Mean if Item Deleted BUTIR1 BUTIR2 BUTIR3 BUTIR4 BUTIR5 BUTIR6 BUTIR7 BUTIR8 BUTIR9 BUTIR10
24.2333 24.2000 24.6333 24.7000 24.3667 24.4667 24.1667 24.4667 24.8333 24.7333
Scale Corrected Variance ItemSquared Alpha if Item Total Multiple if Item Deleted Correlation Correlation Deleted 14.5299 14.3034 14.5161 13.1138 15.5506 15.0161 14.8333 13.9126 14.9023 14.6161
.3606 .4542 .4256 .6558 .2481 .2432 .3375 .4230 .3585 .3688
.2546 .3757 .4311 .6525 .1584 .2282 .3236 .4280 .3718 .3493
Reliability Coefficients 10 items Alpha = .7256
Standardized item alpha = .7274
.7081 .6934 .6980 .6587 .7234 .7290 .7114 .6976 .7081 .7065
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3. Lingkungan Belajar di Sekolah N of Cases = 30.0
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 28.1000 16.8517 4.1051 10 Item-total Statistics Scale Mean if Item Deleted BUTIR1 BUTIR2 BUTIR3 BUTIR4 BUTIR5 BUTIR6 BUTIR7 BUTIR8 BUTIR9 BUTIR10
25.0000 25.1667 25.0333 25.1667 25.3000 25.1000 25.8333 25.3667 25.5000 25.4333
Scale Corrected Variance ItemSquared Alpha if Item Total Multiple if Item Deleted Correlation Correlation Deleted 14.5517 13.6609 13.9644 14.1437 14.1483 14.4379 14.0747 13.8954 14.1207 14.3230
.4167 .5307 .3287 .2763 .3710 .4636 .2871 .3681 .2658 .2611
.5391 .5230 .5622 .4843 .5164 .5837 .3605 .3509 .4321 .6374
Reliability Coefficients 10 items Alpha = .6821
Standardized item alpha = .7048
.6505 .6285 .6615 .6729 .6537 .6449 .6707 .6537 .6758 .6753
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
4. Lingkungan Belajar di Masyarakat N of Cases = 30.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 29.2667 16.5471 4.0678 10 Item-total Statistics
BUTIR1 BUTIR2 BUTIR3 BUTIR4 BUTIR5 BUTIR6 BUTIR7 BUTIR8 BUTIR9 BUTIR10
Scale Mean if Item Deleted
Scale Corrected Variance ItemSquared Alpha if Item Total Multiple if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
26.0667 26.5667 26.4000 26.4667 26.4667 26.1667 26.3333 26.2000 26.2333 26.5000
14.0644 14.2540 14.0414 13.4299 14.1885 12.1437 13.9540 12.8552 14.5989 14.7414
.3038 .2771 .3273 .3587 .3434 .6266 .4570 .5066 .2938 .2580
.2481 .2456 .3168 .2970 .2552 .4927 .3556 .4692 .2937 .2929
Reliability Coefficients 10 items Alpha = .7153
Standardized item alpha = .7135
.7054 .7096 .7010 .6971 .6981 .6451 .6828 .6691 .7052 .7104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
DATA SPSS Sikap Disiplin Belajar Siswa KBS 1
KBS 2
KBS 3
KBS 4
KBS 5
KBS 6
KBS 7
KBS 8
KBS 9
KBS 10
1
2
2
2
2
2
2
1
3
2
4
2
2
3
3
3
2
3
4
3
2
2
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
2
3
3
5
2
4
3
2
3
3
3
3
4
3
6
3
3
2
3
2
2
3
3
4
3
7
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
8
2
3
2
2
3
2
2
3
3
3
9
3
4
4
2
2
2
3
2
3
2
10
4
3
2
2
2
3
2
3
4
3
11
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
12
2
2
3
4
3
3
2
4
4
3
13
2
3
2
4
3
3
3
4
4
3
14
2
3
2
3
4
4
3
4
4
4
15
2
1
2
2
2
2
3
3
3
2
16
2
1
2
2
2
2
3
3
3
3
17
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
18
2
2
3
3
3
3
2
3
2
2
19
1
4
2
3
3
2
1
2
3
4
20
3
2
3
2
3
2
2
3
2
4
21
3
2
2
3
3
2
3
3
3
4
22
3
2
3
2
4
3
3
3
3
4
23
4
3
4
4
3
3
4
4
3
4
24
2
2
2
3
2
4
2
2
3
3
25
2
2
2
3
2
1
2
4
2
2
26
3
3
3
3
4
3
1
2
3
2
27
2
2
2
3
3
2
2
2
4
3
28
3
3
2
3
3
4
2
3
3
4
29
3
2
4
4
4
4
2
3
3
3
30
2
2
3
3
3
2
4
2
2
3
31
2
3
2
2
3
4
2
3
3
4
32
3
2
2
2
2
3
2
2
3
3
33
2
2
3
2
2
1
2
2
2
2
34
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
35
3
2
2
2
3
4
3
4
2
4
36
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
37
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
38
2
4
2
4
4
3
3
3
4
4
39
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
40
3
3
2
2
2
2
1
3
3
3
41
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
42
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
43
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
44
4
2
3
4
4
3
4
3
4
3
45
3
4
3
2
3
4
2
2
2
3
46
4
2
2
2
3
3
2
3
4
3
47
2
4
2
4
3
2
3
2
3
2
48
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
49
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
50
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
51
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
52
2
2
3
4
4
4
3
4
4
3
53
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
54
3
2
2
3
2
2
3
3
2
3
55
3
4
3
4
3
4
4
4
3
3
56
2
3
2
3
3
3
2
2
3
2
57
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
58
2
2
3
2
3
2
2
3
3
2
59
3
2
2
3
2
2
4
3
3
3
60
3
4
3
2
4
4
1
3
3
3
61
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
62
2
2
2
2
4
2
4
4
3
3
63
2
3
4
4
4
3
4
4
4
4
64
2
2
3
3
3
2
4
3
4
4
65
3
2
2
4
4
2
3
4
3
4
66
3
3
2
4
3
3
3
3
4
3
67
3
2
4
4
4
3
3
3
4
3
68
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
69
2
2
3
4
4
4
3
3
4
4
70
4
3
3
4
3
3
3
3
3
2
71
2
2
2
4
3
2
3
3
3
2
72
2
3
2
2
2
2
4
2
2
2
73
2
2
2
4
3
3
3
2
4
3
74
3
2
2
3
3
2
3
3
3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
75
2
2
2
3
4
3
3
3
3
3
76
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
77
3
2
2
3
3
2
4
3
2
4
78
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
79
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
80
2
3
3
3
3
2
3
3
3
4
81
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
82
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
83
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
84
3
4
3
3
3
2
3
3
3
4
85
2
3
2
4
3
2
4
4
4
3
86
3
2
2
4
4
3
3
4
4
4
87
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
88
2
3
2
3
4
4
4
4
4
4
89
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
90
3
2
2
4
3
2
3
3
3
3
91
3
2
2
3
4
3
3
3
3
3
92
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
93
3
2
2
3
2
2
3
3
3
2
94
2
2
2
3
3
2
2
3
3
4
95
3
2
3
4
3
2
3
3
3
2
96
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
97
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3 98
2 98
2 98
4 98
3 98
2 98
3 98
3 98
3 98
3 98
98 Total
N
Lingkungan Belajar di keluarga
LBK 1
LBK 2
LBK 3
LBK 4
LBK 5
LBK 6
LBK 7
LBK 8
LBK 9
LBK 10
1
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
2
4
3
4
2
4
4
4
3
4
4
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
3
4
3
3
3
2
2
4
4
3
4
4
5
2
2
1
3
2
2
4
2
2
4
6
4
3
3
2
4
3
3
2
4
4
7
4
3
3
2
2
4
4
4
4
4
8
4
3
3
2
2
2
4
3
4
4
9
4
2
2
4
4
4
3
2
4
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
10
4
2
3
3
4
4
4
3
3
4
11
3
2
3
1
3
4
1
1
3
2
12
3
2
3
1
3
4
1
1
3
2
13
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
14
4
4
3
4
1
4
3
4
4
4
15
3
2
2
2
2
4
3
3
4
3
16
2
2
2
1
2
3
4
2
4
4
17
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
18
3
2
4
3
4
2
4
2
4
2
19
4
3
3
2
4
4
4
4
4
4
20
4
2
3
2
3
2
2
4
4
4
21
4
2
3
2
3
4
2
3
4
4
22
4
1
3
2
4
4
4
4
4
4
23
4
4
4
3
4
4
3
3
2
4
24
3
2
3
2
3
3
3
3
4
4
25
4
3
3
2
3
3
4
4
4
4
26
4
2
4
1
2
4
4
4
4
4
27
3
1
2
2
3
4
1
4
4
4
28
3
1
4
1
4
2
4
3
4
3
29
3
3
4
3
4
2
2
3
4
4
30
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
31
4
2
4
3
4
4
3
3
1
3
32
4
3
4
3
3
2
4
2
4
4
33
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
34
4
3
4
3
3
3
4
1
2
4
35
3
3
2
1
2
1
4
1
3
2
36
4
4
3
2
4
4
2
2
3
2
37
3
2
3
2
3
2
3
4
4
3
38
4
2
2
1
3
1
2
4
2
2
39
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
40
2
2
3
1
3
2
3
2
3
2
41
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
42
2
2
3
2
3
2
2
3
4
3
43
2
1
3
1
2
1
1
2
2
2
44
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
45
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
46
4
3
4
2
1
2
4
3
2
4
47
2
2
3
2
2
2
3
2
4
3
48
3
2
3
2
3
4
2
3
3
4
49
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
50
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
51
2
1
2
2
2
3
3
4
4
4
52
4
2
3
3
3
3
2
4
4
3
53
4
2
4
3
4
3
4
4
4
4
54
2
2
2
1
2
3
3
3
3
2
55
4
3
3
2
3
4
3
4
4
4
56
3
3
3
1
2
3
1
3
3
3
57
3
4
3
2
4
2
2
2
4
4
58
2
2
1
1
2
3
4
2
1
4
59
4
4
2
2
4
4
4
3
4
4
60
3
2
3
2
3
3
3
3
4
3
61
4
3
4
1
4
2
3
3
4
2
62
2
3
3
2
3
2
4
3
4
3
63
4
3
4
2
3
4
3
3
3
3
64
4
2
4
2
2
3
2
3
4
4
65
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
66
3
2
3
2
4
2
2
4
4
4
67
4
2
4
2
4
4
4
2
2
4
68
3
4
3
2
4
2
2
2
4
4
69
3
3
4
2
2
3
4
3
4
4
70
3
2
3
2
4
2
2
4
4
4
71
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
72
2
1
4
1
2
2
1
2
2
2
73
4
3
4
2
2
2
3
4
3
4
74
3
2
3
2
3
3
3
3
4
3
75
3
2
3
2
3
3
2
3
3
4
76
4
3
4
2
4
3
3
4
4
4
77
3
2
3
1
3
2
3
2
4
4
78
2
1
2
1
2
3
3
3
1
2
79
4
3
3
2
4
3
3
3
4
4
80
4
3
2
2
4
4
3
2
4
4
81
4
2
4
2
4
3
2
2
4
4
82
2
4
3
2
3
3
1
2
2
2
83
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
84
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
85
4
3
3
3
2
2
3
4
4
4
86
2
1
4
2
3
2
1
3
4
4
87
3
3
3
2
4
4
4
3
4
2
88
3
2
3
2
4
3
3
3
4
4
89
3
3
3
1
4
3
3
2
4
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
90
2
2
4
2
4
2
3
4
4
4
91
4
3
4
2
3
3
3
3
3
4
92
2
1
2
2
2
2
3
3
3
2
93
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
94
4
3
4
2
3
4
4
2
4
3
95
3
2
2
2
3
2
2
2
3
3
96
3
3
3
2
4
3
3
3
3
4
97
4
4
4
1
4
1
4
4
4
4
98
4 98
4 98
3 98
2 98
2 98
4 98
4 98
3 98
4 98
4 98
Total
N
Lingkungan belajar di sekolah LBS 1
LBS 2
LBS 3
LBS 4
LBS 5
LBS 6
LBS 7
LBS 8
LBS 9
LBS 10
1
3
4
4
2
2
3
3
4
3
2
2
2
4
2
3
2
2
3
2
4
2
3
3
3
3
4
2
3
1
3
3
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
5
4
4
4
4
2
3
2
4
4
4
6
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
7
3
4
3
3
2
2
1
4
3
2
8
3
4
3
3
4
4
3
4
4
3
9
3
2
3
1
2
2
2
3
3
2
10
4
4
2
3
3
4
2
2
3
3
11
2
2
3
3
3
2
1
4
4
3
12
3
4
2
3
3
3
2
3
3
2
13
3
4
4
3
2
4
1
2
4
3
14
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
15
3
4
3
3
3
3
2
4
4
2
16
2
2
2
3
2
2
2
4
4
2
17
3
3
2
3
2
2
2
3
4
3
18
3
3
4
4
4
3
3
2
4
3
19
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
20
3
2
4
3
4
3
2
2
3
2
21
3
3
2
2
3
3
1
3
3
2
22
3
3
3
2
3
3
2
4
3
2
23
3
3
3
4
4
4
2
4
3
3
24
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
25
2
4
2
2
3
3
1
2
4
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
26
2
3
2
2
2
3
1
2
3
2
27
3
3
3
4
3
3
3
4
4
2
28
3
2
3
3
2
2
2
4
3
2
29
3
4
3
2
2
2
3
2
4
3
30
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
31
3
4
3
2
3
3
1
3
3
2
32
2
3
2
2
4
2
1
4
4
2
33
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
34
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
35
3
4
3
2
3
3
2
3
4
2
36
2
4
3
4
4
3
2
3
3
2
37
2
3
3
3
2
2
2
2
3
3
38
3
4
3
2
2
2
2
2
4
2
39
3
3
3
4
2
3
2
3
3
3
40
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
41
2
4
4
4
4
4
2
4
3
2
42
2
4
3
1
2
4
2
4
4
4
43
3
3
4
3
3
4
4
3
4
3
44
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
45
3
3
2
4
3
3
2
3
3
2
46
2
3
3
2
2
3
2
3
2
3
47
2
2
3
4
2
3
1
4
4
2
48
3
3
3
3
4
3
1
2
3
4
49
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
50
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
51
3
4
4
2
4
4
1
4
3
4
52
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
53
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
54
3
4
4
3
2
2
3
3
3
2
55
2
4
2
3
2
2
2
2
3
3
56
2
4
3
3
2
3
2
4
3
4
57
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
58
2
2
3
3
4
3
2
4
3
2
59
4
4
4
4
2
3
3
4
4
2
60
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
61
4
4
4
3
2
3
2
4
4
4
62
3
1
3
2
2
3
2
2
2
2
63
4
3
4
4
2
3
2
4
4
3
64
3
2
3
3
3
2
2
1
2
2
65
2
3
4
4
2
2
2
2
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
66
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
67
2
3
3
3
2
3
3
4
2
3
68
3
2
3
3
3
3
4
4
3
3
69
4
4
2
3
3
3
2
4
4
2
70
4
4
4
4
2
2
2
3
3
2
71
3
3
4
3
2
3
2
4
4
2
72
3
4
4
2
2
4
1
3
3
4
73
2
3
2
3
3
3
2
3
2
2
74
3
3
2
4
2
2
2
4
4
2
75
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
76
3
4
3
3
3
4
2
4
4
2
77
3
2
3
4
4
3
3
4
3
3
78
4
4
4
2
3
4
2
3
4
2
79
2
4
2
2
3
4
3
3
3
1
80
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
81
3
3
3
3
2
3
2
3
4
2
82
3
2
4
2
3
2
3
4
3
2
83
4
4
4
4
3
3
2
4
4
2
84
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
85
3
4
4
4
4
4
4
4
2
3
86
3
3
4
4
2
3
2
3
3
4
87
2
2
3
2
2
3
2
3
2
2
88
3
3
3
2
2
2
2
3
3
2
89
3
3
3
4
2
3
2
4
3
3
90
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
91
3
2
4
3
4
4
2
4
3
3
92
3
2
3
3
3
2
2
2
3
2
93
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
94
4
4
3
4
3
4
2
2
4
3
95
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
96
2
4
4
4
3
3
3
4
4
4
97
3
4
4
4
3
3
2
4
3
3
3 98
4 98
3 98
3 98
3 98
2 98
4 98
4 98
3 98
3 98
98 Total
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lingkungan belajar di masyarakat
LBM 1
LBM 2
LBM 3
LBM 4
LBM 5
LBM 6
LBM 7
LBM 8
LBM 9
LBM 10
1
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
2
2
2
4
1
1
2
2
1
3
2
3
4
4
2
2
3
4
2
2
3
3
4
3
3
3
4
2
4
3
3
4
3
5
2
3
3
4
2
3
4
4
4
3
6
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
7
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
8
3
3
4
4
2
4
4
3
3
3
9
2
3
3
4
3
3
2
3
4
3
10
2
2
2
3
3
3
3
4
3
2
11
4
4
4
4
4
4
1
4
3
4
12
4
2
2
3
3
3
3
2
3
2
13
4
2
4
4
4
4
3
3
4
2
14
4
3
3
2
4
3
3
3
4
2
15
3
3
3
2
3
2
2
3
4
3
16
3
2
2
3
3
2
4
4
3
2
17
3
2
3
2
3
3
2
3
4
2
18
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
19
2
1
3
3
2
4
2
1
2
2
20
3
2
4
4
3
4
2
4
4
3
21
2
2
3
3
4
2
3
2
4
3
22
3
2
3
4
2
3
2
3
3
2
23
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
24
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
25
4
2
2
2
2
2
1
4
3
3
26
4
2
2
2
2
2
1
4
3
3
27
2
2
3
3
1
3
4
2
3
1
28
3
1
1
3
1
3
2
3
3
3
29
4
1
4
3
3
4
3
4
4
2
30
3
4
4
3
3
3
4
4
4
3
31
2
1
2
2
2
2
2
2
3
2
32
2
4
4
2
4
4
4
2
3
3
33
3
2
3
3
2
4
3
3
3
4
34
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
35
3
1
2
3
2
4
2
2
3
3
36
4
4
3
1
3
2
3
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
37
3
2
3
3
3
4
4
3
4
2
38
3
2
2
3
2
2
2
3
3
2
39
2
4
3
4
3
3
3
2
3
2
40
3
2
2
3
3
4
2
2
3
3
41
2
4
3
2
3
2
4
2
2
4
42
4
4
2
2
3
3
4
2
2
1
43
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
44
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
45
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
46
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
47
2
2
3
4
2
3
3
2
3
2
48
4
3
2
2
3
4
3
2
4
3
49
4
3
4
4
4
3
4
2
4
4
50
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
51
4
2
4
3
3
2
3
3
3
4
52
4
3
3
4
1
4
3
3
3
4
53
4
2
4
4
3
4
4
4
4
4
54
2
2
3
4
3
3
3
2
2
2
55
3
2
2
3
2
3
2
2
3
3
56
2
2
1
1
3
2
1
2
4
1
57
2
2
3
1
2
3
3
4
4
3
58
2
2
3
4
2
4
4
2
3
4
59
2
3
3
4
3
4
4
2
3
2
60
4
1
4
4
2
3
2
3
4
4
61
3
2
2
2
4
3
4
2
3
4
62
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
63
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
64
3
3
3
4
3
4
2
2
3
2
65
3
2
4
4
3
4
4
3
3
2
66
4
4
4
1
2
2
4
3
4
2
67
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
68
3
1
4
2
3
3
2
3
3
4
69
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
70
4
3
3
3
3
4
4
3
4
2
71
1
1
2
3
3
3
2
2
3
2
72
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
73
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
74
3
1
2
2
2
4
2
2
3
3
75
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
76
4
1
3
4
3
4
2
2
4
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
77
4
2
2
4
2
3
3
2
4
2
78
4
4
2
3
4
1
4
2
1
1
79
4
3
4
4
4
4
2
4
4
4
80
3
3
3
4
3
4
2
2
3
2
81
4
2
4
3
3
3
3
2
4
3
82
4
3
3
3
3
4
4
3
3
2
83
4
2
4
4
2
4
3
4
4
2
84
3
2
2
3
3
3
3
3
4
2
85
4
2
2
2
4
2
3
3
4
3
86
2
2
4
4
3
4
4
2
3
4
87
3
3
3
2
3
2
2
3
4
3
88
3
4
3
3
4
2
3
3
3
1
89
4
4
4
2
3
4
4
1
4
2
90
3
2
4
3
2
3
3
3
3
2
91
4
1
3
4
3
4
4
4
4
2
92
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
93
4
3
4
3
3
2
4
3
4
3
94
4
3
3
3
2
4
4
4
4
2
95
3
2
2
2
3
2
3
3
4
2
96
3
4
4
2
3
4
3
4
4
3
97
4
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3 98
3 98
4 98
3 98
3 98
3 98
3 98
4 98
4 98
3 98
98 Total
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Case Summaries
X1 Disiplin Belajar Siswa
X2 Lingkungan Belajar di keluarga
X3 Lingkungan belajar di sekolah
X4 Lingkungan belajar di masyarakat
Y Prestasi belajar siswa
1
22
37
30
38
6.50
2
27
36
26
20
6.50
3
28
24
28
29
7.60
4
31
32
35
32
6.30
5
30
24
35
32
7.00
6
28
32
28
27
6.50
7
27
34
27
30
6.70
8
25
31
35
33
6.70
9
27
33
23
30
6.80
10
28
34
30
27
6.90
11
28
23
27
36
6.00
12
30
23
28
27
6.50
13
31
39
30
34
6.90
14
33
35
30
31
6.50
15
22
28
31
28
8.10
16
23
26
25
28
7.00
17
31
37
27
27
7.10
18
25
30
33
38
7.50
19
25
36
26
22
6.80
20
26
30
28
33
6.50
21
28
31
25
28
7.00
22
30
34
28
27
6.00
23
36
35
33
34
7.00
24
25
30
37
38
7.10
25
22
34
26
25
7.20
26
27
33
22
25
7.20
27
25
28
32
24
6.50
28
30
29
26
23
7.30
29
32
32
28
32
7.30
30
26
34
34
35
7.60
31
28
31
27
20
7.40
32
24
33
26
32
8.10
33
20
37
22
30
6.30
34
26
31
22
23
6.50
35
29
22
29
25
8.80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
36
24
30
30
29
9.00
37
30
29
25
31
7.00
38
33
23
26
24
6.30
39
28
30
29
29
6.50
40
24
23
30
27
6.50
41
25
20
33
28
7.80
42
37
26
30
27
7.40
43
21
17
34
33
6.80
44
34
39
26
38
8.50
45
28
39
28
39
9.00
46
28
29
25
26
6.80
47
27
25
27
26
6.80
48
27
29
29
30
7.00
49
37
35
38
36
8.70
50
37
39
38
37
8.90
51
37
27
33
31
7.80
52
33
31
38
32
8.10
53
37
36
38
37
8.70
54
25
23
29
26
6.50
55
35
34
25
25
7.40
56
25
25
30
19
6.50
57
32
30
24
27
7.40
58
24
22
28
30
6.50
59
27
35
34
30
7.90
60
30
29
37
31
7.60
61
32
30
34
29
7.60
62
28
29
22
28
6.70
63
36
32
33
34
8.30
64
30
30
23
29
7.60
65
31
37
27
32
7.90
66
31
30
30
30
7.40
67
33
32
28
37
7.90
68
26
30
31
28
7.00
69
33
32
31
36
8.10
70
31
30
30
33
7.60
71
26
23
30
22
6.30
72
23
19
30
22
6.30
73
28
31
25
26
7.00
74
26
29
28
24
6.80
75
28
28
21
27
6.70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
76
28
35
32
29
7.40
77
28
27
32
28
7.00
78
23
20
32
26
6.30
79
34
33
27
37
8.10
80
29
32
24
29
7.10
81
21
31
28
31
7.40
82
37
24
28
32
7.50
83
31
38
34
33
8.30
84
31
38
38
28
8.10
85
31
32
36
29
7.80
86
33
26
31
32
7.50
87
29
32
23
28
7.00
88
34
31
25
29
7.00
89
24
30
30
32
7.50
90
28
31
35
28
7.00
91
29
32
32
33
7.90
92
25
22
25
27
6.30
93
25
38
30
33
7.60
94
26
33
33
33
7.80
95
28
24
28
26
6.70
96
35
31
35
34
8.30
97
30
34
33
32
7.90
28 98
34 98
32 98
33 98
7.90 98
98 Total
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 LINIERITAS DAN NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 X2 Lingkungan X3 Lingkungan X4 Lingkungan Disiplin Belajar di belajar di belajar di Y Prestasi sekolah masyarakat Belajar Siswa keluarga belajar siswa N a,b Normal Parameters
Most Extreme Differences
98
98
98
98
98
Mean
28.66
30.34
29.48
29.69
7.2622
Std. Deviation
4.114
4.986
4.199
4.427
.71947
.125
.126
.097
.072
.122
Absolute Positive
.125
.072
.097
.072
.122
Negative
-.048
-.126
-.054
-.066
-.070
1.240
1.249
.959
.718
1.206
.092
.088
.316
.682
.109
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LINIERITAS Oneway Sikap Disiplin Belajar Sum of Squares Y Prestasi belajar siswa * X1 Sikap Disiplin Belajar Siswa
Between Groups
(Combined)
Mean Square
df
F
Sig.
14.592
17
.858
1.928
.027
Linearity
8.488
1
8.488
19.065
.000
Deviation from Linearity
6.104
16
.381
.857
.619
Within Groups
35.618
80
.445
Total
50.210
97
Lingkungan Belajar di Keluarga Sum of Squares Y Prestasi belajar siswa * X2 Lingkungan Belajar di keluarga
Between Groups
(Combined)
Mean Square
df
F
Sig.
15.398
20
.770
1.703
.051
Linearity
7.012
1
7.012
15.509
.000
Deviation from Linearity
8.386
19
.441
.976
.497
Within Groups
34.813
77
.452
Total
50.210
97
F
Sig.
Lingkungan Belajar di Sekolah Sum of Squares Y Prestasi belajar siswa * X3 Lingkungan belajar di sekolah
Between Groups
(Combined)
Mean Square
df
14.773
17
.869
1.962
.024
Linearity
7.621
1
7.621
17.205
.000
Deviation from Linearity
1.009
.456
F
Sig.
7.151
16
.447
Within Groups
35.438
80
.443
Total
50.210
97
Lingkungan Belajar di Masyarakat Sum of Squares Y Prestasi belajar siswa * X4 Lingkungan belajar di masyarakat
Between Groups
Mean Square
df
(Combined)
21.455
19
1.129
3.063
.000
Linearity
11.410
1
11.410
30.949
.000
Deviation from Linearity
10.045
18
.558
1.514
.108
Within Groups
28.755
78
.369
Total
50.210
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI 1. Menentukan jumlah kelas Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menentukan jumlah kelas adalah dengan menggunakan aturan atau rumus Struges, yaitu sebagai berikut (Sudjana, 1996:47): k = 1 + (3,322) log n Dimana :
k
= Jumlah kelas
n = Jumlah responden 3,322 = Bilangan konstan 2. Menentukan interval kelas Dalam menentukan interval kelas atau panjang kelas interval ini digunakan rumus sebagai berikut ( Sudjana 1996:47): p=
ren tan g k
Dimana :
p = Interval kelas rentang = Selisih antara data terbesar dan terkecil k = Jumlah kelas
3. Memasukkan data pada masing-masing kelas a. Harga rata-rata (mean) yaitu jumlah seluruh nilai dibagi dengan seluruh kejadian. Dalam menghitung rata-rata digunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1992: 67-69):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
_
X=
∑X N
Dimana :
−
X = Harga rata-rata
X = Jumlah Skor N = Jumlah Subyek b. Standar Deviasi Dalam menghitung standard deviasi rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: S=
(
n ∑ xi − ∑ xi 2 n(n − 1)
Dimana:
)
S = Standar deviasi xi = jumlah skor n = junlah subyek
Berdasarkan rumus – rumus diatas, maka berikut ini dapat dicari harga untuk tiap variabel. 1. Sikap Disiplin Belajar Siswa Jumlah kasus (n) = 98 Data tertinggi
= 37
Data terendah
= 20
Maka dari data tersebut diperoleh: a. Range
= 37-20 = 17
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98) = 7,615 = 8 kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
c. Kelas interval =
17 = 2,125 = 2 8
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 jml
Interval 20 – 21 22 – 23 24 – 25 26 – 27 28 – 29 30 – 31 32 – 33 34 - 40
Distribusi Frekuensi Sikap Disiplin Belajar Siswa Frekuensi Frekuensi relative (%) 3 3.06 6 6.12 15 15.31 14 14.29 22 22.45 17 17.35 9 9.18 12 12.24 98 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga mean dan standard deviasi sebagai berikut : 1. Mean = 2. SD
2809 = 28,663 98
98 X 82157 − (2809) 2 = 9506
8051386 − 7890481 9506 = 4,11 2. Lingkungan Belajar di Keluarga
=
Jumlah kasus (n) = 98 Data tertinggi
= 39
Data terendah
= 17
Maka dari data tersebut diperoleh: a. Range
= 39-17 = 22
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98) = 7,615 = 8 kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
c. Kelas interval =
22 = 2,75 = 3 8
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut : Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Keluarga No 1 2 3 4 5 6 7 8 jml
Interval 17 – 19 20 – 22 23 – 25 26 – 28 29 – 31 32 – 34 35 – 37 38 - 40
Frekuensi 2 5 12 8 29 22 13 7 98
Frekuensi relative (%) 2,04 5,10 12,24 8,16 29,59 22,45 13,27 7,14 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga mean dan standard deviasi sebagai berikut : 1. Mean = 2. SD
2973 = 30,337 98
=
98 X 92603 − (2973) 2 9506
=
9075094 − 8838729 9506
= 4,99 3. Lingkungan Belajar di Sekolah Jumlah kasus (n) = 98 Data tertinggi
= 38
Data terendah
= 21
Maka dari data tersebut diperoleh: a. Range
= 38-21= 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98) = 7,615 = 8 kelas c. Kelas interval =
17 = 2,125 = 3 8
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut : Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Sekolah No 1 2 3 4 5 6 7 8 jml
Interval 17 – 19 20 – 22 23 – 25 26 – 28 29 – 31 32 – 34 35 – 37 38 – 40
Frekuensi 0 4 13 28 22 17 9 5 98
Frekuensi relative (%) 0 4,08 13,27 28,57 22,45 17,35 9,18 5,10 100%
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga mean dan standard deviasi sebagai berikut : 2889 = 29,480 98
Mean
=
SD
=
98 X 806877 − (2889) 2 9506
=
8513946 − 8346321 9506
= 12,95 4. Lingkungan Belajar di Masyarakat Jumlah kasus (n) = 98 Data tertinggi
= 39
Data terendah
= 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Maka dari data tersebut diperoleh: a. Range
= 39-19 = 20
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98) = 7,615 = 8 kelas c. Kelas interval =
20 = 2,5 = 3 8
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut : Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Masyarakat No 1 2 3 4 5 6 7 8 jml
Interval 19 – 21 22 – 24 25 – 27 28 – 30 31 – 33 34 – 36 37 - 39 ≥ 40
Frekuensi 3 8 20 26 23 9 9 0 98
Frekuensi relative (%) 3,06 8,16 20,41 26,53 23,47 9,18 9,18 0 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga mean dan standard deviasi sebagai berikut : Mean
=
SD
=
2910 = 29,694 98 98 X 88310 − (2910) 2 9506
8654380 − 8468100 9506 = 13,65
=
5. Prestasi Belajar Ekonomi Jumlah kasus (n) = 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Data tertinggi
= 9.00
Data terendah
= 6.00
Maka dari data tersebut diperoleh: a. Range
= 9–6 = 3
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98) = 7,615 = 8 kelas c. Kelas interval =
3 8
= 0,375 = 0,4
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Ekonomi No 1 2 3 4 5 6 7 8 jml
Interval 6.0 – 6.3 6.4 – 6.7 6.8 – 7.1 7.2 – 7.5 7.6 – 7.9 8.0 – 8.3 8.4 – 8.7 8.8 – 10.0
Frekuensi 9 18 23 15 17 9 3 4 98
Frekuensi relative (%) 9.18 18.37 23.47 15.31 17.35 9.18 3.06 4.08 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga mean dan standard deviasi sebagai berikut : Mean
=
SD
=
711.7 = 7,262 98 98 X 5218,75 − (711,7) 2 9506
511437,5 − 506516,89 9506 = 2,22
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PAP II
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II digunakan untuk menentukan kategori kecendrungan variable. 1. Sikap Disiplin Belajar Siswa Skor tertinggi = 4 X 10 = 40 Skor terendah = 1 X 10 = 10 Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus; Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah) Perhitungan 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 Di bawah 46%
No. 1 2 3 4 5
Skor-skor ≥ 34 30 - 33 27 – 29 24 - 26 < 24
Sikap Kedisiplinan Belajar Interval f fr ≥ 34 13 13,27 30 - 33 26 26,53 27 – 29 28 28,57 24 - 26 22 22,45 < 24 10 10,20 Jumlah 98 100%
Kategori Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
2. Lingkungan Belajar di Keluarga Skor tertinggi = 4 X 10 = 40 Skor terendah = 1 X 10 = 10 Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus; Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Perhitungan 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 Di bawah 46%
No. 1 2 3 4 5
Skor-skor ≥ 34 30 - 33 27 – 29 24 - 26 < 24
Lingkungan Belajar di Keluarga Interval f fr ≥ 34 27 27,55 30 - 33 37 37,76 27 – 29 12 12,24 24 - 26 7 7,14 < 24 15 15,31 Jumlah 98 100%
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
Interpretasi Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
3. Lingkungan Belajar di Sekolah Skor tertinggi = 4 X 10 = 40 Skor terendah = 1 X 10 = 10 Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus; Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah) Perhitungan 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 Di bawah 46%
No. 1 2 3 4 5
Skor-skor ≥ 34 30 - 33 27 – 29 24 - 26 < 24
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
Lingkungan Belajar di Sekolah Interval f fr ≥ 34 18 18,38 30 - 33 31 31,63 27 – 29 24 24,49 24 - 26 17 17,35 < 24 8 8,16 Jumlah 98 100%
Interpretasi Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
4. Lingkungan Belajar di Masyarakat Skor tertinggi = 4 X 10 = 40 Skor terendah = 1 X 10 = 10 Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus; Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah) Perhitungan 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 Di bawah 46%
No. 1 2 3 4 5
Skor-skor ≥ 34 30 - 33 27 – 29 24 - 26 < 24
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
Lingkungan Belajar di Masyarakat Interval f fr Interpretasi ≥ 34 17 17,35 Sangat baik 30 - 33 31 31,63 Baik 27 – 29 29 29,59 Cukup 24 - 26 13 13,27 Kurang < 24 8 8,16 Sangat kurang Jumlah 98 100%
5. Prestasi Belajar Ekonomi Skor tertinggi = 10 Skor terendah = 0 Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus; Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah) Perhitungan 81% (10 – 0) = 8.1 66% (10 – 0) = 6.6 56% (10 – 0) = 5.6 46% (10 – 0) = 4.6 Di bawah 46%
Skor-skor ≥ 8.1 6.6 – 8.0 5.6 – 6.5 4.6 – 5.5 < 4.6
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
No. 1 2 3 4 5
Prestasi Belajar Ekonomi Interval f fr ≥ 8.1 16 16,33 6.6 – 8.0 60 61,22 5.6 – 6.5 22 22,45 4.6 – 5.5 0 0 < 4.6 0 0 Jumlah 98 100%
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 REGRESI BERGANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Regresi Berganda Descriptive Statistics Mean Y Prestasi belajar siswa
Std. Deviation
N
7.2622
.71947
98
X1 Sikap Disiplin Belajar Siswa
28.66
4.114
98
X2 Lingkungan Belajar di keluarga
30.34
4.986
98
X3 Lingkungan belajar di sekolah
29.48
4.199
98
X4 Lingkungan belajar di masyarakat
29.69
4.427
98
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
prestasi 1.000
disiplin .414
disiplin
.414
keluarga
.369
sekolah masyarak
prestasi
keluarga .369
sekolah .386
masyarak .473
1.000
.257
.225
.291
.257
1.000
.053
.359
.386
.225
.053
1.000
.403
.473
.291
.359
.403
1.000
prestasi
.
.000
.000
.000
.000
disiplin
.000
.
.006
.013
.002
keluarga
.000
.006
.
.304
.000
sekolah
.000
.013
.304
.
.000
masyarak
.000
.002
.000
.000
.
prestasi
97
97
97
97
97
disiplin
97
97
97
97
97
keluarga
97
97
97
97
97
sekolah
97 97
97 97
97 97
97 97
97 97
masyarak Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
masyarak, disiplin, keluarga, sekolah(a)
a All requested variables entered. b Dependent Variable: prestasi
Method .
Enter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of Square the Estimate R R Square .614(a) .377 .350 .58088 a Predictors: (Constant), masyarak, disiplin, keluarga, sekolah b Dependent Variable: prestasi Model 1
ANOVA(b) Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
18.756
4
4.689
Residual
31.043
92
.337
Total
49.799
96
F 13.897
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), X4 Lingkungan belajar di masyarakat, X1 Sikap disiplin Belajar Siswa, X2 Lingkungan Belajar di keluarga, X3 Lingkungan belajar di sekolah b Dependent Variable: Y Prestasi belajar siswa Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
1
Standardized Coefficients
t
Sig.
B 2.859
Std. Error .601
4.756
.000
disiplin
.042
.015
.241
2.726
.008
keluarga
.030
.013
.211
2.337
.022
sekolah
.039
.016
.226
2.469
.015
masyarak
.038
.016
.236
2.414
.018
(Constant)
a Dependent Variable: prestasi
Beta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 TABEL-TABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 SURAT KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148