PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh : Puspa Wulandari NIM : 091334061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMA PL St. Louis IX Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh Puspa Wulandari NIM : 091334061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Karya tulis ini kupersembahkan sebagai ucapan Syukur dan Terimakasih kepada : Allah SWT yang selalu menyertai, memberikan jalan serta menuntun tiap langkahku. Orang tuaku tersayang, Wibowo dan Annastasia Patrisia Gillipa Saudaraku tercinta, Arry Mukti Prabowo dan Intan Utami Satu nama yang selalu terukir dihatiku, Yafet Pringga Pradipta. Teman-teman dan Sahabat-sahabatku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Directions is more important than speed. We are so busy looking at our speedometers that we forget the milestone -Anonymous-
Jika salah perbaiki, jika gagal coba lagi, tapi jika kamu menyerah semuanya akan berakhir tanpa ada penyelesaian. Hari ini bukan hari untuk menyerah tetapi hari ini adalah hari untuk tetap semangat mencapai cita-cita. If you spend too much time thinking about a thing, you’ll never get it done. Make a least one definite move daily toward your goal. (Bruce Lee).
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Pada SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Puspa Wulandari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara : (1) lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa; (2) kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa (3) motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu pada bulan Oktober tahun 2013. Populasi penelitian ini adalah siswa Jurusan IPS di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu yang berjumlah 160 siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS sebanyak 97 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa (rx1y = -0,006 dan probabilitas = 0,482); (2) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan = antara kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa (rx2y = 0,059 dan probabilitas 0,317); (3) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar (rx3y = 0,071 dan probabilitas = 0,284).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING ENVIRONMENT, LEARNING INDEPENDENCE, LEARNING MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN STUDYING ACCOUNTING A Case Study of SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Puspa Wulandari Sanata Dharma University Yogyakarta 2014
This study aims to determine whether there is a relationship between : (1) learning environment and students’ learning achievement; (2) learning independence and students’ learning achievement and (3) learning motivation and students’ learning achievement. This research was conducted at SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu in October 2013. The population of this study were 160 students of social department of Senior High School Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. The samples of this study were 97 students of the twelfth class of sosial department. The technique of taking samples was purposive sampling technique. Data collection techniques were questionnaires and documentation. The data were analyzed by using technique Product Moment correlation. The result shows that : (1) there isn’t positive and significant relationship between learning environment and students’ learning achievement (rx1y = -0,006 and 0,482 probability); (2) there isn’t positive and significant relationship between learning independence and students’ learning achievement (rx2y = 0,059 and 0,317 probability); (3) there isn’t positive and significant learning motivation and students’ learning achievement (rx3y = 0,071 and 0,284 probability).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua karunia dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul ” Hubungan antara Lingkungan Belajar, Kemandirian Belajar, Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi”. Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMA PL St. Louis IX Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari banyak pihak yang telah memberikan bantuan moril, materil, dukungan, bimbingan, kerjasama dan doa, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 4. Bapak Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, saran dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi dan seluruh staf karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan pelayanan selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Akuntansi. 6. Kepala sekolah, guru, karyawan, dan murid SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini. 7. Orang tua tersayang, Bapak Wibowo dan Ibu Annastasia Patrisia Gillipa yang sungguh hebat dan tak pernah lelah memberi dukungan, cinta, kasih sayang, perhatian, serta semangat. Lucky for me, my parents is the most amazing persons in the world. 8. Kakakku Arry Mukti Prabowo dan Adikku Intan Utami yang selalu ada, untuk memberikan semangat dan perhatian untukku. 9. Sahabat-sahabatku tersayang Anggelina Kalaina Liwun, Agustina Etiningsih, Natalia Shara Dewanti, Fransisca Aprilia Ayu Ningtyas, Susilawati, Fajar Kartika Tya Gita, Ririska Vakta Ninda, Agnes Ria Dwi Janari, Praptomaningsih, Yennica Endang Tri Utami, Dodi Bambang Sijabat, Anggraeni Destiningsih, Th. Evilia Wulandari dan Nurul Istiqomah, terimakasih untuk kebersamaan, kasih sayang, semangat, dukungan, motivasi, dan canda tawa selama ini. You’re my best friends. 10. Yafet Pringga Pradipta, terimakasih untuk kasih sayang, pengertian dan kesabaran yang selalu diberikan kepadaku dan terimakasih juga karena telah setia menemaniku dari awal hingga akhir. You’re the one person I could never let go of.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv HALAMAN MOTTO ............................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vii ABSTRAK ................................................................................................. viii ABSTRACT ................................................................................................ ix KATA PENGANTAR............................................................................... x DAFTAR ISI.............................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR................................................................................. xviii DAFTAR BAGAN..................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xx BAB I A. B. C. D. E. BAB II A.
B. C. D. BAB III A. B. C. D. E. F. G.
PENDAHULUAN ....................................................................... Latar Belakang Masalah ............................................................... Identifikasi Masalah ..................................................................... Rumusan Masalah......................................................................... Tujuan Penelitian.......................................................................... Manfaat Penelitian........................................................................ TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. Tinjauan Teoritik .......................................................................... 1. Lingkungan Belajar............................................................... 2. Kemandirian Belajar ............................................................. 3. Motivasi Belajar .................................................................... 4. Prestasi Belajar ..................................................................... Kajian Hasil Penelitian yang Relevan .......................................... Kerangka Berpikir ........................................................................ Perumusan Hipotesis .................................................................... METODOLOGI PENELITIAN................................................ Jenis Penelitian ............................................................................. Subyek dan Obyek Penelitian....................................................... Waktu dan Tempat Penelitian....................................................... Populasi dan Sampel..................................................................... Variabel Penelitian dan Pengukurannya....................................... Teknik Pengumpulan Data ........................................................... Instrumen Penelitian .....................................................................
xiii
1 1 5 5 6 6 8 8 8 19 26 35 44 45 49 50 50 50 51 51 52 57 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. I. BAB IV A.
B.
C. D. E. F. G. BAB V A.
B. C.
D.
Pengujian Instrumen Penelitian .................................................... Teknik Analisis Data .................................................................... GAMBARAN UMUM SEKOLAH ...................................... Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu 1. Identitas SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ...... 2. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu 3. Tujuan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ......... 4. Strategi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ........ Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu....................................................... 1. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ............................................................. 2. Kelompok Mata Pelajaran .............................................. 3. Struktur Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu............................................................................. 4. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)............ Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ................................................................. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ...................................................................................... Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .................... Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu................................................................................. Fasilitas Pendidikan dan Latihan.............................................. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN............................ Deskripsi Data .......................................................................... 1. Lingkungan Belajar ........................................................ 2. Kemandirian Belajar ....................................................... 3. Motivasi Belajar.............................................................. 4. Prestasi Belajar Siswa..................................................... Uji Prasyarat............................................................................. 1. Uji Normalitas ................................................................ Pengujian Hipotesis.................................................................. 1. Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa .................................................................. 2. Hubungan Antara Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar Siswa .................................................................. 3. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa............................................................................... Pembahasan.............................................................................. 1. Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa ..................................................................
xiv
59 68 73 73 73 76 76 77 78 78 79 81 85 89 99 100 100 102 105 105 106 106 107 108 109 109 111 111 113 114 115 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
BAB VI A. B. C.
Hubungan Antara Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar Siswa .................................................................. 3. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa............................................................................... KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ........... Kesimpulan............................................................................... Keterbatasan ............................................................................. Saran.........................................................................................
117 120 124 124 125 125
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 127 LAMPIRAN ................................................................................................... 129
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10
Tabel
4.11
Tabel Tabel Tabel
5.1 5.2 5.3
Pengembangan Indikator Variabel Lingkungan Belajar .......................................................................... Pengembangan Indikator Variabel Kemandirian Belajar .......................................................................... Pengembangan Indikator Variabel Motivasi Belajar ... Penilaian Variabel Prestasi Belajar Siswa.................... Skor Pernyataan Kuesioner .......................................... Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Lingkungan Belajar .......................................................................... Hasil Uji Validitas Kedua Variabel Lingkungan Belajar .......................................................................... Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Kemandirian Belajar .......................................................................... Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Motivasi Belajar Hasil Uji Validitas Kedua Variabel Motivasi Belajar .. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel........................... Tingkat KeterandalanVariabel Penelitian .................... Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi..... Daftar kepala Sekolah yang Pernah Bertugas .............. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran............................. Muatan Kurikulum ....................................................... Skala Penilaian Penentuan KKM ................................. KKM Setiap Mata Pelajaran Kelas X........................... KKM Setiap Mata Pelajaran Kelas XI IPA.................. KKM Setiap Mata Pelajaran Kelas XI IPS .................. KKM Setiap Mata Pelajaran Kelas XII IPA ................ KKM Setiap Mata Pelajaran Kelas XII IPS ................. Daftar Pegawai SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .......................................................................... Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Lingkungan Belajar .......................................................................... Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Kemandirian Belajar .......................................................................... Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Motivasi Belajar ..........................................................................
xvi
54 55 56 57 59 61 62 63 64 65 66 67 72 75 80 82 85 85 86 87 87 88 99 100 106 107 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9
Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Prestasi Belajar Siswa ............................................................................ Hasil Uji Normalitas..................................................... Interpretasi Hubungan Antar Variabel ......................... Hasil Pengujian Korelasi Pearson Lingkungan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa............................................ Hasil Pengujian Korelasi Pearson Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar Siswa ............................... Hasil Pengujian Korelasi Pearson Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa............................................
xvii
108 110 111 112 113 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar
4.1
Logo SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu..........
xviii
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN Halaman Bagan
4.1
Logo SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu..........
xix
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kuesioner...................................................................... Data Validitas dan Reliabilitas Kuesioner.................... Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner............. Data Penelitian ............................................................. Hasil Analisis Data ....................................................... Hasil Uji Normalitas..................................................... Hasil Uji Korelasi ......................................................... Tabel r........................................................................... Surat Ijin Penelitian ......................................................
xx
Halaman 129 138 143 153 167 170 172 175 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia bukanlah hal yang mudah untuk ditentukan ukuran kuantitasnya. Oleh karena itu, ukuran kuantitatif tersebut umumnya didekati dengan pencapaian prestasi dalam belajar. Sementara, prestasi belajar dapat ditentukan berdasarkan hasil evaluasi belajarnya Prestasi belajar yang dicapai siswa adalah hasil dari kegiatan belajarnya. Syah (2003:133) mengatakan bahwa pendekatan belajar (approach to learning), strategi belajar, dan metode belajar adalah faktorfaktor yang menentukan tingkat efisiensi kegiatan belajar dan prestasi belajar siswa. Sering ditemukan dalam kenyataan bahwa siswa yang memiliki kemampuan ranah cipta (kognitif) lebih tinggi daripada temantemannya puncak prestasinya kurang memuaskan, tetapi sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan ranah cipta rata-rata atau sedang dapat mencapai puncak prestasi yang memuaskan. Perbedaan kedua hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh perbedaan dalam hal usaha belajar, metode/cara belajar dan strategi dalam belajar. Seberapa besar kemampuan siswa dalam mencapai prestasi juga ditentukan oleh faktor-faktor lain. Faktor-faktor tersebut berasal dari luar maupun dari dalam diri siswa.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, misalnya lingkungan, keadaan cuaca, motivasi yang diberikan oleh guru, strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru, dll. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya kondisi tubuh siswa, tingkat intelegensi, kemandirian siswa, motivasi siswa dalam belajar, bakat siswa, kedisiplinan siswa dalam belajar. Faktor lingkungan memegang peran penting dalam kehidupan siswa. Siswa tidak bisa lepas dari lingkungan tersebut karena siswa selalu berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Tingkat kemandirian belajar dan motivasi dalam belajar biasanya dipengaruhi oleh lingkungan dimana siswa tersebut tinggal. Hubungan antara lingkungan, kemandirian belajar, dan motivasi dalam belajar itu yang akan menjadi penentu hasil/prestasi belajar siswa. Siswa yang bertempat tinggal di lingkungan yang kumuh, ramai, kotor, tidak memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar serta kondisi negatif lainnya tidak akan mendukung dalam belajar. Dengan keadaan lingkungan tersebut, siswa akan terganggu kenyamanannya dalam belajar. Hal ini mengakibatkan hasil/prestasi yang mereka dapat menjadi tidak maksimal. Sebaliknya, jika siswa yang bertempat tinggal di daerah yang tenang, bersih, tidak banyak anak-anak yang putus sekolah serta tersedianya sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar. Maka siswa akan dapat belajar dengan maksimal dan merasa nyaman dalam belajar sehingga akan memperoleh hasil belajar yang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Keberhasilan usaha dalam belajar siswa juga didukung oleh kemandirian siswa. Siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar akan mencapai prestasi belajar yang optimal. Pada kenyataannya, masih banyak siswa yang belum mampu mengatur/mengarahkan dirinya sendiri dalam aktivitas belajar. Kebiasaan-kebiasaan belajar masih sering merupakan tanggapan dari tuntutan eksternal, bukan tanggapan untuk memenuhi kebutuhan atas dirinya sendiri. Siswa biasanya lebih cenderung untuk bergantung pada orang lain dan tidak memiliki inisiatif sendiri sehingga siswa lebih mengharapkan untuk diberi daripada mencari tersebut sendiri. Kecenderungan untuk saling menggantungkan dan bekerjasama antar siswa ini dapat terlihat pada saat siswa melaksanakan ujian, pada saat siswa mengerjakan tugas, dan dalam pemenuhan kebutuhan akan pengetahuan lainnya. Di dalam kelas terdapat beberapa siswa yang tidak mendengarkan guru pada saat mengajar, beberapa siswa lebih sibuk dengan hal yang mereka lakukan saat itu daripada mendengarkan guru. Hal-hal yang mereka lakukan misalnya mengerjakan tugas mata pelajaran lain, menggobrol dengan teman lain, bermain HP dan hal-hal yang lain. Selain itu juga terlihat beberapa siswa yang jarang memanfaatkan waktu luang mereka untuk membaca di perpustakaan misalkan pada saat jam kosong atau disaat tidak ada pelajaran. Kondisi aktivitas belajar siswa yang demikian akan menentukan
pencapaian
prestasi
belajar
yang
cenderung
rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa yang mandiri, mereka lebih berinisiatif, kreatif dan mampu mengatur waktu belajar. Selain kemandirian belajar dibutuhkan juga motivasi untuk belajar. Hal ini ditujukan agar siswa dapat selalu bersemangat dalam belajar. Masalah yang sering berkaitan dengan motivasi belajar siswa terutama siswa di SMA adalah siswa sering merasakan kurang motivasi dalam dirinya sehingga siswa menjadi malas dalam belajar, malas untuk berpartisipasi aktif didalam kelas, siswa berpendapat bahwa siswa akan tetap bisa lulus atau naik kelas dengan mudah meskipun dengan nilai yang rata-rata. Sikap seperti inilah yang harus dihilangkan dari dalam diri siswa karena dengan sikap yang seperti ini, siswa sampai kapan pun tidak akan pernah bisa untuk mengelola dirinya dengan tepat. Baik itu sebagai siswa, sebagai mahasiswa maupun sebagai karyawan yang telah bekerja disuatu tempat. Motivasi akan tumbuh didalam diri siswa apabila siswa mau untuk merubah sikap buruknya misal malas belajar, lebih memilih bermain atau tidur daripada belajar, menonton TV sampai malam dan sikap-sikap lainnya. Selanjutnya Motivasi siswa untuk belajar akan berhubungan dengan prestasi atau hasil belajar siswa. Semakin tinggi motivasi yang diberikan terhadap siswa untuk mengelola dirinya dalam belajar maka hasil yang akan diperoleh siswa dalam akademik akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah motivasi yang diberikan terhadap siswa untuk mengelola dirinya dalam belajar maka hasil yang akan diperoleh siswa dalam akademik akan semakin menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud meneliti apakah prestasi belajar berhubungan dengan lingkungan belajar, kemandirian belajar, dan motivasi belajar. Penelitian selanjutnya diberi judul “Hubungan Antara Lingkungan Belajar, Kemandirian Belajar, Motivasi Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi” dengan studi kasus pada siswa kelas XII SMA PL St. Louis Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.
B.
Batasan Masalah Banyak faktor yang menjadi penentu prestasi belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal misalnya kondisi tubuh siswa, tingkat intelegensi, bakat siswa, kemandirian. Sedangkan faktor eksternal misalnya lingkungan sosial, keadaan cuaca, alat-alat belajar dan lain-lain. Penelitian ini memfokuskan pada faktor lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa akuntansi.
C.
Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut. 1.
Apakah ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa di SMA PL St. Louis Sedayu?
2.
Apakah ada hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa SMA PL St. Louis Sedayu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3.
Apakah ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa SMA PL St. Louis Sedayu?
D.
Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, dirumuskan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa akuntansi SMA PL St. Louis Sedayu.
2.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa akuntansi SMA PL St. Louis Sedayu.
3.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa akuntansi SMA PL St. Louis Sedayu.
E.
Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan ini kiranya dapat bermanfaat bagi : 1.
Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi siswa untuk
memperhatikan
lingkungan
belajarnya,
sehingga
dapat
mengusahakan dan menjadikan lingkungan tersebut untuk dapat mendukung proses belajar dan menumbuhkan motivasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
serta kemandirian belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. 2.
Bagi Guru dan Pengelola Sekolah Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam mendidik siswa agar siswa lebih mandiri dalam belajar dan memperhatikan lingkungan belajar di sekolah sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
3.
Bagi Orang Tua Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi orang tua dalam pendidikan putra putri mereka, agar lebih diperhatikan dalam belajar khususnya melatih kemandirian belajar, meningkatkan motivasi belajar dan memperhatikan lingkungan belajar di dalam keluarga maupun di masyarakat agar tetap dapat mendukung belajar sehingga prestasi belajar putra putri mereka dapat meningkat.
4.
Bagi Penulis Hasil penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan sebagai latihan dalam menganalisis suatu masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Teoritik 1.
Lingkungan Belajar Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan atau pengaruh tertentu kepada individu (Hamalik, 2007: 195). Menurut M. Dimyati (1989: 126) lingkungan adalah segala yang
ada
di
sekitar
seseorang
yang
mempengaruhi
proses
sosialisasinya. Faktor lingkungan memegang peranan penting dalam proses belajar, karena siswa hidup dalam masyarakat yang tidak lepas dari lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial keluarga dan masyarakat luas. Sejalan dengan hal tersebut Muhibbin Syah (2003: 154-155) mengelompokan lingkungan menjadi dua macam, yaitu: 1.
Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat dan aktivitas belajar seorang siswa.
Guru dapat
memperlihatkan teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar sehingga dapat menjadi dorongan yang positif dalam kegiatan belajar siswa. interaksi antara guru dengan siswa secara intim dapat memperlancar proses belajar mengajar. Seperti siswa
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
yang dekat dengan guru akan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. Begitu pula hubungan antar siswa juga berpengaruh terhadap proses belajar. Lingkungan sosial siswa, meliputi masyarakat, tetangga, dan teman- teman di sekitar di sekitar perkampungan. Hal demikian berarti siswa adalah bagian dari warga masyarakat. Oleh karena itu siswa diharapkan dapat menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yang lainnya. Hubungan tersebut terjadi dengan teman sebaya, dengan orang tua yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162), anak perlu bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk. Perbuatan yang tidak baik mudah menular pada orang lain. Maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul. Banyak bacaan berupa buku-buku, novel, majalah dan koran yang kurang dapat dipertanggungjawabkan secara pendidikan. Kadang-kadang anak asyik membaca buku yang bukan buku pelajaran, sehingga lupa akan tugas belajar. Maka, bacaan perlu diawasi dan diseleksi (Roestiyah, 1982:162). Televisi yang banyak menyajikan
hiburan
yang
berupa
film-film
akan
dapat
mengakibatkan anak untuk malas belajar dan moral bagi anak akan rusak misalnya adanya adegan kekerasan dan pemerkosaan, hal ini tentu juga tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Siswa lebih banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan bagian dari masyarakat. Komunikasi yang terjalin di dalam lingkungan keluarga maupun dengan anggota masyarakat lain, dapat memberikan pengaruh yang baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan yang salah dapat mengakibatkan siswa lupa akan tanggungjawabnya sebagai seorang pelajar. Roestiyah (1982:162) berpendapat bahwa anak tetap perlu bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk sehingga dapat mempengaruhi sikap anak di dalam kesehariannya. Sikap ini akan menetukan anak di dalam arah kehidupannya, di dalam kegiatan belajarnya maupun didalam kegiatan anak yang lainnya. Anak-anak yang tinggal di lingkungan brutal memang tidak mempunyai alasan untuk tidak menjadi brutal, lebih-lebih apabila kedua orang tuanya kurang atau tidak berpendidikan. Dengan kondisi masyarakat yang demikian akan memberi peluang untuk mempengaruhi sikap anak. Anak dapat terseret pada kegiatan yang negatif yang dapat merusak dirinya. Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya rajin dalam kegiatan belajar, dapat menjadi dorongan semangat bagi anak tersebut dalam melakukan kegiatan rajin belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Roestiyah (1982:163) mengatakan bahwa di lingkungan yang anakanaknya rajin belajar, kemungkinan besar akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika mendapat prestasi yang rendah, jika teman-teman di sekitarnya mendapat prestasi belajar tinggi. Oleh karena itu anak akan berusaha belajar keras agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Apabila teman-teman di sekitarnya itu sebagian besar merupakan teman sekelasnya, maka mereka dapat mengadakan kegiatan belajar bersama/belajar kelompok. Belajar bersama ini dimaksudkan untuk dapat mengatasi masalah-masalah/kesulitan-kesulitan di dalam belajar serta dapat saling membantu jika ada salah satu dari mereka yang ketinggalan di dalam menempuh mata pelajaran di kelas. Menurut
Winkel
(1989:109),
keadaan
sosial-ekonomi
menunjukan pada taraf kemampuan finansial keluarga yang dapat bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan inilah tergantung sampai seberapa
jauh
keluarga
dapat
membekali
siswa
dengan
perlengkapan material untuk belajar. Keadaan sosial-kultur menunjukkan pada taraf kebudayaan yang dimiliki keluarga, yang dapat tinggi, tengah atau rendah. Dari keadaan ini tergantung kemampuan bagi anak untuk berbahasa dengan baik, corak pergaulan antara orang tua serta pandangan keluarga mengenai pendidikan sekolah. Sebenarnya, yang penting di sini bukanlah keadaan itu sendiri, melainkan kondisi intern pada siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
timbul sebagai akibat dari keadaan itu. Namun, akibat itu tidak harus timbul secara otomatis/dengan sendirinya. Sikap siswa sendiri terhadap keadaan itu, sering menentukan apakah kondisi intern akan menguntungkan belajar/menghambatnya. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bagaimana
sikap
siswa
menanggapi
lingkungannya
dapat
menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya, maka harus diperhatikan kebutuhan yang dapat menunjang keberhasilan belajar siswa. 2.
Lingkungan non sosial Lingkungan non sosial yang menunjang dalam proses belajar siswa adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah yang menjadi tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Rumah yang sempit dan berantakan serta perkampungan yang terlalu padat dan tak memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja (seperti lapangan voli) misalnya akan mendorong siswa untuk berkeliaran ke tempattempat yang sebenarnya tidak pantas untuk dikunjungi. Kondisi rumah dan perkampungan seperti ini jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Khusus mengenai waktu yang disenangi untuk belajar (study time preference) seperti pagi atau sore hari, seorang ahli bernama J. Biggers (1980) berpendapat bahwa belajar pada pagi hari lebih efektif daripada belajar pada waktu –waktu yang lainnya. Namun, menurut penelitian beberapa ahli learning style (gaya belajar), hasil belajar itu tidak tergantung pada waktu secara mutlak, tetapi bergantung pada pilihan waktu yang cocok dengan kesiapsiagaan siswa (Dunn et al, 1986). Diantara siswa ada yang siap belajar pagi hari, ada pula yang siap pada sore hari, bahkan tengah malam. Perbedaan antara waktu dan kesiapan belajar inilah yang menimbulkan perbedaan study time preference antara seorang siswa dengan siswa lainnya. Namun demikian, menurut hasil penelitian mengenai kinerja baca (reading performance) sekelompok mahasiswa disebuah universitas di Australia Selatan, tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil membaca dipagi hari dan hasil membaca pada sore hari. Selain itu, keeratan korelasi antara waktu yang disenangi untuk belajar dengan hasil membaca pun sulit dibuktikan. Bahkan mereka yang lebih senang belajar pada pagi hari dan dites pada sore hari ternyata hasilnya tetap baik sebaliknya ada pula diantara mereka yang lebih suka belajar pada sore hari dan dites pada saat yang sama, namun hasilnya tidak memuaskan (Syah, 1990).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dengan demikian waktu yang digunakan siswa untuk belajar yang selama ini sering dipercaya berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, tak perlu dihiraukan. Sebab bukan waktu yang penting dalam belajar melainkan kesiapan sistem memori siswa dalam menyerap, mengelola dan menyimpan item-item informasi dan pengetahuan yang dipelajari siswa tersebut. Selain itu, ada sebelas faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa menurut Roestiyah (1982:159-162) yaitu sebagai berikut. a. Interaksi guru dan murid. Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim, meyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa yang merasa jauh dari guru, maka akan segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. b. Cara penyajian. Guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. c. Hubungan antara murid. Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak. d. Standar pelajaran di atas ukuran. Guru berpendidikan untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standard. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata kuliahnya, guru semacam itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. e. Media pendidikan. Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam memiliki media jumlah maupun kualitetnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
f. Kurikulum. Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajarmengajar yang mementingkan kebutuhan anak. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian. g. Keadaan Gedung. Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap kelas. h. Waktu sekolah. Akibat meledaknya jumlah anak yang masuk sekolah, dan penambahan gedung sekolah belum seimbang dengan jumlah siswa. Akibat selanjutnya banyak siswa yang terpaksa masuk sekolah di sore hari. Hal mana sebenarnya kurang dapat dipertanggung-jawabkan. Dimana anak harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah. Mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya. Sebaiknya anak belajar di pagi hari, di mana pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
i. Pelaksanaan disiplin. Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana dalam proses belajar siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat. j. Metode belajar. Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur, atau terus-menerus, karena besok akan ujian. Dengan belajar demikian siswa akan kurang beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar. k. Tugas rumah. Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Hal ini yang perlu diperhatikan yaitu masalah kebersihan. Lingkungan rumah, kelas maupun sekolah yang bersih dapat menimbulkan rasa nyaman bagi siswa untuk belajar dan mendukung proses belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bagaimana sikap siswa dalam menanggapi lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial dapat menjadi penentu berhasil tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya, maka harus diperhatikan segala sesuatau yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan pentingnya pendidikan, sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan. Sekolah merupakan tempat siswa untuk belajar, mempelajari sejumlah materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar dapat mendukung anak untuk belajar Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua sebagai keluarga, temanteman dan guru di lingkungan sekolah siswa serta teman-teman di masyarakat siswa itu sendiri. Ini sesuai dengan pendapat Petterson dan Loeber (1984) seperti yang dikutip oleh Syah (2012:154) yang mengatakan
bahwa
lingkungan
sosial
yang
lebih
banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu
sendiri.
Oleh
mengalami/menjalani
karena proses
itu belajar,
siswa perlu
yang
sedang
memperhatikan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Di sini saya sebagai peneliti akan meneliti mengenai lingkungan sosial siswa, karena menurut saya lingkungan sosial tersebut harus lebih diperhatikan karena dapat menunjang keberhasilan belajar dari siswa.
2.
Kemandirian Belajar Kemandirian (kematangan pribadi) dapat didefinisikan sebagai keadaan kesempurnaan dan keutuhan, kedua unsur tersebut dalam kesatuan pribadi. Dengan kata lain, manusia mandiri adalah pribadi yang dewasa yang sempurna. Seorang manusia harus tahu apa yang dilakukannya, dan sadar apa yang akan dituju menjadi pribadi yang utuh dan tertata. Inilah sifat dan sikap manusia yang matang dan yang mandiri. Ia tahu dan akan menerima baik keunggulannya maupun kelemahannya. Ia tidak memiliki kerendahan hati yang palsu karena ia sadar dan bangga atas kepribadiannya yang berharga serta penting bagi sesama. Ia mempergunakan kemampuannya secara penuh. Ia pantang mundur walaupun ada kekurangan padanya. Ia menerima dirinya sendiri dan orang lain apa adanya. Ia berani to face the facts, berani menghadapi kenyataan. Kemandirian pribadi adalah hasil suatu proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Kemandirian dalam belajar akan membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya. Mereka ditantang dan dituntut menjadi manusia muda yang mandiri. Mereka mempunyai hak untuk dapat berkembang sebagai anak, serta untuk menuju kemandirian yang dewasa. Kemandirian dalam belajar menurut Dimyati (1998:51) dapat diartikan sebagai aktivitas belajar dan berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar. Pengertian kemandirian menurut Masrun (1986:84), yaitu adalah suatu sifat yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri dan untuk kebutuhan sendiri, mengejar prestasi, penuh ketekunan serta berkeinginan untuk mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain, mampu berpikir dan bertindak secara original, kreatif dan penuh inisisiatif, mampu mengatasi
masalah
yang
dihadapi,
mampu
mempengaruhi
lingkungannya, mempunyai rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri, menghargai keadaan diri sendiri dan memperoleh kepuasan dari usahanya. Sedangkan pengertian kemandirian menurut Samana, (dalam Susmeini, 1998:37), adalah sikap bagaimana seseorang itu dapat mengatur
dan
mengendalikan
kegiatan
belajarnya,
atas
dasar
pertimbangan keputusan dan tanggung jawabnya sendiri. Kemandirian belajar seseorang sangat tergantung pada pada seberapa jauh seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
tersebut dapat belajar mandiri. Dalam belajar mandiri siswa akan berusaha sendiri terlebih dahulu untuk mempelajari serta memahami isi pelajaran yang dibaca/dilihatnya melalui media pandang dan dengar. Jika siswa mendapat kesulitan barulah siswa tersebut akan bertanya atau mendiskusikan dengan teman, guru atau pihak lain lain yang sekiranya lebih berkompeten dalam mengatasi kesulitan tersebut. Siswa yang mandiri akan mampu mencari sumber belajar yang dibutuhkan serta harus mempunyai kreativitas inisiatif sendiri dan mampu bekerja sendiri dengan merujuk pada bimbingan yang diperolehnya. Dari
beberapa
menyimpulkan
bahwa
pengertian
kemandirian
kemandirian
belajar
di
atas,
adalah
peneliti
kemampuan
seseorang untuk tidak bergantung pada orang lain dalam mengatur kegiatan belajarnya, atas dasar sifat bebas, progresif, ulet, inisiatif, aktif, mampu mengambil keputusan dan bertanggung jawab. Kemandirian belajar siswa dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Kemandirian yang ada di dalam diri siswa biasanya ditunjukan dalam tingkah laku sebagai berikut. 1.
Memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya. Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa yang lainnya. Adanya interaksi antara siswa dengan siswa lainnya dapat menyebabkan siswa tersebut dapat mengetahui tingkat kemampuannya dibanding dengan
kemampuan
temannya.
Apabila
siswa
merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kemampuannya masih kurang dibanding temannya, ia akan termotivasi untuk bersaing dalam mempelajari suatu pokok bahasan. Setiap siswa yang melibatkan dirinya dalam suatu persaingan yang sehat dan dapat memenangkan persaingan tersebut harus berusaha keras untuk membangkitkan keberanian, semangat juang dan rasa percaya diri yang maksimal. Aplikasi pada siswa adalah bersaing dalam upaya memahami materi yang dipelajari dengan memperbanyak sumber literatur dari berbagai media (misalnya perpustakaan, internet, dan lain-lain) serta mempunyai waktu khusus untuk mempelajari materi tersebut di luar jam sekolah sehingga siswa dapat mencapai prestasi dalam belajar dan memenangkan persaingan tersebut. 2.
Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Siswa yang mempunyai inisiatif senantiasa tidak menunggu orang lain untuk melakukan sesuatu. Ia mampu bergerak di depan dan seringkali menjadi contoh perubahan di dalam kelompoknya. Kemampuan mengambil keputusan dan inisiatif dipengaruhi oleh respon siswa terhadap apa yang ada dan terjadi di sekitar untuk dijadikan bahan kajian belajar. Aplikasinya pada siswa adalah mempunyai inisiatif untuk mempelajari dahulu materi sebelum diajarkan oleh guru serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
berinisiatif mengerjakan soal-soal sendiri pada mata pelajaran yang diterimanya disekolah dengan memanfaatkan seluruh kemampuan yang
dimilikinya,
termasuk
dalam
memecahkan
setiap
permasalahan yang dihadapi di lapangan yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat. 3.
Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Siswa yang memiliki kepercayaan diri tidak mudah terpengaruh oleh apa yang dilakukan orang lain. Siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi cenderung memiliki rasa percaya diri, yaitu selalu bersikap tenang dalam mengerjakan tugas-tugas belajar yang diberikan guru dengan memanfaatkan segala potensi atau kemampuan yang dimiliki dan tidak mudah terpengaruh orang lain dalam mengerjakan tugas-tugasnya serta tidak mencontek.
4.
Bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya. Siswa yang bertanggung jawab adalah siswa yang menyadari hak
dan
kewajibannya
sebagai
seorang
peserta
didik.
Tanggungjawab seorang siswa adalah belajar dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru dengan penuh keikhlasan dan kesadaran, selain itu siswa yang bertanggung jawab adalah yang mampu mempertanggungjawabkan proses belajar berupa nilai dan perubahan tingkah laku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Kemandirian juga dipengaruhi oleh beberapa komponen. Menurut Masrun
(1986:85)
ada
beberapa
komponen-komponen
utama
kemandirian. 1.
Bebas Faktor ini ditunjukan dengan tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri bukan karena orang lain.
2.
Progresif dan ulet Ini nampak dari adanya usaha untuk mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan serta mewujudkan harapan-harapannya.
3.
Inisiatif Komponen ini meliputi kemampuan berfikir, bertindak secara original, kreatif dan penuh inisiatif.
4.
Pengendalian diri dari dalam Komponen ini meliputi perasaan mampu mengatasi masalah, kemampuan mengendalikan diri dari dalam, dan kemampuan mempengaruhi lingkungan atas usahanya sendiri.
5.
Kemampuan diri Kemampuan diri mencakup aspek percaya terhadap kemampuan diri, menerima dirinya, dan memperoleh kepuasan dari usahanya. Menurut Samana (Susmeini, 1998:38), ciri-ciri kemandirian belajar
adalah usaha seseorang untuk menyadari, serta memiliki tujuan belajar, keteraturan serta kesungguhan mendalami bahan, kritis, taksis dalam memilih dan menggunakan metode serta sarana, berdisiplin dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
aturan dan perencanaan, berinisiatif dan berani menciptakan hal-hal baru untuk meningkatkan efisiensi belajar, percaya diri dan optimis terhadap hasil yang dicapainya dan bersikap realistis serta bertanggung jawab. Menurut Lenner (Barus, 2002:2), aspek-aspek kemandirian mencakup : kebebasan untuk bertindak, tidak bergantung kepada orang lain, tidak terpengaruh lingkungan, bebas mengatur kebutuhan sendiri, kebebasan untuk mengambil inisiatif mengatasi hambatan, melakukan sesuatu yang tepat, gigih dalam usaha, melakukan sendiri segala sesuatu tanpa bantuan orang lain, aktivitas perilaku yang terarah pada diri sendiri, tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain dan mencoba memecahkan atau menyelesaikan masalah sendiri tanpa minta bantuan kepada orang lain dan mampu mengatur/memerintah diri sendiri. Kemandirian belajar yang dipunyai siswa dalam mengatur kegiatan belajar secara bebas, progresif, penuh inisiatif, maupun tanggung jawab tersebut akan menentukan hasil belajar yang dicapai. Menurut Degeng (dalam Barus 2002:8) salah satu temuannya menyebutkan bahwa siswa yang memiliki kemandirian, ternyata secara signifikan memiliki prestasi belajar tinggi dari pada siswa yang tidak mandiri. Oleh karena itu, (Holstein, 1986:186) kemandirian merupakan unsur penting dalam kegiatan belajar dan jelas dapat memperbaiki mutu karena menyangkut inisiatif pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3.
Motivasi Belajar a.
Pengertian Motivasi Belajar Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu (Hamzah 2007 : 3). Sedangkan motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Hamzah, 2007 : 3). Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan tau mengelakkan perasaan tidak suka itu (Sardiman 2008 : 75). Sedangkan motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar (Dimyati & Mudjiono 2013 : 80). Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Sardiman A.M (2008 : 75), mendefinisikan motivasi dalam kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan keseluruhan, karena pada umumnya ada beberapa motif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non- intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal dengan adanya motivasi belajar yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan (Winkel, 1987). Siswa yang memiliki motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan dalam belajarnya (Palardi, 1975). (Sardiman,
2007:83)
mengemukakan
bahwa
ciri-ciri
motivasi yang ada pada diri seseorang adalah tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama, ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh, menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung pada orang lain, tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan apa yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah. Banyak riset yang membuktikan bahwa tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan pada saat ini kaitan antara motivasi dengan perolehan dan atau prestasi ini tidak hanya dalam belajar dalam kerja pun motivasi ini juga sangat penting. Oleh karena itu motivasi belajar sangat urgent dalam peningkatan perolehan belajar dalam kasanah kepustakaan kependidikan, motivasi sering disebut secara berulang sebagai variabel yang banyak menentukan perolehan belajar. Bahkan orang yang sukses disegala bidang lebih banyak disebabkan oleh tingginya motivasi yang mereka punyai.
b.
Fungsi Motivasi Belajar Menurut Sardiman A. M. (2008:85), fungsi motivasi adalah sebagai berikut. a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan – perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan – perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
c.
Bentuk-bentuk Motivasi Belajar Menurut (Sardiman, 2008: 91 – 95) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah yaitu sebagai berikut. 1) Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik. Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angkaangka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan yang diajarka kepada para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya. 2) Hadiah Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak lah selalu
demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan,
mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar. 3) Saingan/kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sabagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dimanfaatkan didalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa. 4) Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya. 5) Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu,
memberi ulangan ini juga
merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitis. Dala hal ini guru harus
juga
terbuka,
maksudnya
diberitahukan kepada siswanya.
kalau
ulangan
harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
6) Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. 7) Pujian Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memumupk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi
gairah
belajar
serta
sekaligus
akan
membangkitkan harga diri. 8) Hukuman Hukuman sebagai reinforcement
yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. 9) Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada ungsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan menjadi lebih baik, bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. 10) Minat Di depan sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut: a) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan. b) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau. c) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. d) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar. 11) Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting.
sebab
dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Disamping bentuk-bentuk motivasi sabagaimana diuraikan diatas, sudah barang tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan. Hanya yang penting bagi guru adanya bermacammacam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan pada mulanya, karena ada sesuatu (bentuk motivasi) siswa itu rajin belajar, tatapi guru harus mampu melanjutkan dari tahap rajin belajar itu bisa diarahkan menjadi kegiatan belajar yang bermakna, sehingga hasilnya pun akan bermakna bagi kehidupan si subjek belajar. d.
Jenis – Jenis Motivasi Belajar Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman (2008: 86 – 90) mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu. a.
Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya. 1) Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir. 2) Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.
b.
Motivasi menurut pembagiaan dari woodworth dan marquis dalam sardiman. 1) Motif atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dan lain-lain. 2) Motif-motif
darurat
misalnya,
menyelamatkan
dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
diri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3) Motif-motif objektif c.
Motivasi jasmani dan rohani. 1) Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya. 2) Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.
d.
Motivasi intrisik dan ekstrinsik. 1) Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. 2) Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari luar.
4.
Prestasi Belajar Dalam kehidupan sehari-hari, kita melakukan banyak kegiatan yang sebenarnya merupakan gejala belajar, dalam arti kita tidak akan bisa melakukan kegiatan tersebut kalau kita tidak belajar terlebih dahulu. Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku seseorang dengan serangkaian kegiatan melalui penguasaan materi, ilmu pengetahuan untuk menjadikan seseorang menjadi manusia seutuhnya. Belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam
interaksi
aktif
dengan
lingkungan
yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
keterampilan dan sikap. Menurut Winkel (1996:53), belajar merupakan suatu aktivitas mental dan psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Menurut Muhibbin Syah (1997 : 141), prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran disekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar bukan merupakan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Sementara itu, Hilgard (1984:3) dalam bukunya yang berjudul “Theories of Learning” menyatakan bahwa: “Learning is the process by which an activity originates or is changed throught reacting to an encountered situation, provided that the characteristics of the change in activity cannot be explained on the basis of native response tendencies, maturation or temporary states of the organism.” Belajar diartikan sebagai suatu proses kegiatan reaksi terhadap lingkungan, namun perubahan tersebut tidak dapat dikatakan belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau kegiatan sementara orang. Dalam pengertian ini diketahui bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan sebagai hasil reaksi terhadap lingkungan. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua perubahan merupakan hasil dari belajar, sebab ada perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi belajar merupakan suatu masalah dalam sejarah kehidupan karena sepanjang rentang kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi juga merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan. Proses yang dilakukan tersebut menghasilkan suatu perubahan yang khas, yaitu perubahan dalam sikap atau tingkah laku yang dicapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur, yaitu tes. Seseorang di dunia pada dasarnya mempunyai tujuan yang jelas di dalam mengarungi kehidupannya, diantara tujuan yang dicapai tersebut antara lain adalah keinginan untuk berprestasi. Prestasi dalam hal belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya hal ini ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru (Mulyono, 1990:30). Senada dengan penulis ini, Winkel (1989:100) mendefinisikan prestasi belajar sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Sementara Winkel (1991:39), menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang dapat dicapai siswa setelah melakukan proses belajar yang berlangsung dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
interaksi subyek dengan lingkungannya yang akan di simpan atau dilaksanakan menuju kemajuan. Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Sehingga jika dihubungkan atau dikaitkan dengan prestasi belajar maka definisi dari prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ali, 1995:787) adalah Penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Berdasarkan pendapat di atas maka pengertian prestasi belajar adalah hasil usaha yang dicapai siswa setelah melakukan proses belajar dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes. Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar maka mengenal apa yang dinamakan dengan prestasi belajar. Hal ini menyatakan seberapa jauh hasil yang telah dicapai atau dibuktikan oleh seseorang. Belajar sendiri merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan dengan didapatkannya kemampuan baru yang disebabkan usaha (Suryobroto, 1984:324). Sehubungan dengan prestasi belajar maka ia mengemukakan bahwa nilai rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi siswa selama masa tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dari beberapa pengertian tentang prestasi tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang dinyatakan dalam nilai rapornya, setelah siswa tersebut selesai mengikuti pelajaran selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil setelah proses belajar menyatakan (mengukur) tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses belajar. Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan di dalam diri seorang pelajar, dimana ia dapat mempunyai hasil yang berbeda-beda dan apa yang telah diketahui. Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Evaluasi adalah usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja, metode. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa (Dimyati & Mudjiono, 2013:239-254) yaitu sebagai berikut. 1. Faktor internal a. Sikap terhadap belajar. Sikap merupakan kemampuan dalam memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak atau mengabaikan kesempatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi yang lemah akan melemahkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil belajar ikut rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu dikuatkan terus menerus, agar siswa memiliki hasil belajar yang baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan motivasi berprestasi. c. Konsentrasi belajar. Konsentrasi
belajar
merupakan
kekuatan
mental
untuk
memusatkan perhatian pada pelajaran yang tertuju pada bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian guru memerlukan berbagai macam strategi belajar mengajar, serta memperhitungkan waktu belajar serta selingan untuk istirahat. d. Mengolah bahan belajar. Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara perolehan ajaran yang dikembangkan di berbagai mata pelajaran, sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa pengetahuan, nilai agama, nialai kesenian,
serta
keterampilan
mental
dan
jasmani.
Cara
memperoleh ajaran berupa bagaimana menggunakan kamus, daftar logaritma, atau rumus matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
e. Menyimpan perolehan hasil belajar. Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Proses belajar terdiri dari proses penerimaan, pengolahan, penyimpanan dan pengaktifan yang berupa penguatan serta pembangkitan kembali untuk dipergunakan lagi. f. Menggali hasil belajar yang tersimpan. Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah diterima. Dalam pesan baru siswa akan mencoba mengaitkan dengan bahan yang lama atau mempelajari kembali. Proses kembali pesan lama dapat berwujud transfer belajar atau unjuk prestasi belajar. Gangguan dalam menggali atau mengulas kembali ini bersumber pada kesukaran dalam penerimaan, pengolahan dan penyimpanan. g. Kemampuan prestasi atau unjuk hasil belajar. Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar dalam memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Kemampuan berprestasi terpengaruh oleh proses penerimaan, pengaktifan, prapengolahan,
pengolahan,
serta
pembangkitan pesan dan pengalaman.
pemanggilan
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
h. Rasa percaya diri siswa. Rasa percaya diri tumbuh dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Unjuk prestasi merupakan tahap perwujudan diri yang diakui oleh orang-orang disekitar siswa misalkan teman belajar, guru, orang tua. Bagi siswa yang kurang memiliki rasa percaya diri untuk mengatasinya guru dan orang tua harus terus menerus memberikan penguatan, pengakuan, dan kepercayaan sampai siswa tersebut berhasil memiliki rasa percaya diri. i. Intelegensi dan keberhasilan belajar. Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa berhasil memecahkan masalah dalam belajar maupun kehidupan sehari-hari. j. Kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar harusnya dilakukan siswa setiap hari, mengajarkan siswa untuk bisa lebih mengatur waktu atau membiasakan menerapkan disiplin waktu. k. Cita-cita siswa. Cita-cita merupakan motivasi intrinsik yang perlu ditanamkan sejak dini, sejak siswa menerima pendidikan awal. Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Faktor eksternal a. Guru sebagai pembina siswa belajar Guru adalah pengajar yang mendidik. Sebagai pendidik, guru harus mampu memusatkan perhatian pada kepribadian siswa dan sebagai pembina belajar terutama untuk membangkitkan motivasi belajar pada siswa sehingga pelaksanaan dan pengevaluasian pembelajaran secara jujur dan obyektif dapat berjalan dengan baik sehingga hasil yang diperoleh memuaskan dan hasil belajar siswa dapat dilaporkan kepada orang tua siswa. b. Prasarana dan sarana pembelajaran. Kelengkapan sarana dan prasarana belajar merupakan jaminan terselenggaranya proses belajar yang baik. c. Faktor keluarga Hubungan yang baik diantara anggota keluarga dapat membantu siswa dalam terselenggaranya kegiatan belajar siswa yang dapat menjadi modal baik untuk memperoleh prestasi belajar yang baik pula. d. Faktor lingkungan. Lingkungan dimana kegiatan belajar siswa berlangsung memiliki pengaruh pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Lingkungan yang sehat, bersih, dan nyaman merupakan faktor pendukung untuk siswa dalam meraih prestasi yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
e. Kurikulum sekolah Kurikulum merupakan program belajar yang telah ditentukan atau dirancang
oleh
sekolah
untuk
memberikan
arah
dalam
pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum yang berlaku disekolah adalah kurikulum yang telah disahkan oleh pemerintah sebagai kurikulum nasional. Perubahan kurikulum akan mengacaukan sistem pembelajaran yang telah berjalan sehingga tujuan, isi, kegiatan belajar serta evaluasi menjadi berubah arah dan menjadi masalah bagi pelaksana pendidikan. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauhmana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.
B.
Kajian Hasil Peneitian Yang Relevan Beberapa peneliti sebelumnya yang meneliti tentang beberapa variabel (Lingkungan Belajar, Kemandirian Belajar dan Motivasi Belajar) yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Hasil Penelitian dari Indrawati (2004) yang dilakukan di Universitas Sanata Dharma menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa dan ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan pretasi belajar akuntansi siswa. Hasil penelitian dari Agnes Kartika Vidyanti (2005) yang berjudul hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, dan jumlah jam belajar siswa dengan prestasi belajar siswa yang menunjukkan tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa, dan ada hubungan yang positif dan signfikan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa. Hasil Penelitian dari suciningrum (2006) yang berjudul hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa yang menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa dan ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa.
C.
Kerangka Berpikir 1.
Hubungan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna/pengaruh tertentu kepada individu (Hamalik, 2003: 195). Sedangkan menurut Dimyati (1979:126) lingkungan adalah segala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
sesuatu yang ada di sekitar seseorang yang mempengaruhi proses sosialisasinya. Faktor lingkungan memegang peranan penting dalam proses belajar siswa, karena siswa hidup dalam masyarakat tidak lepas dari lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Hubungan baik antara siswa dengan orang-orang yang ada di lingkungannya akan menguntungkan siswa itu sendiri, dalam arti dapat mendukung situasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Jadi kesimpulannya, lingkungan belajar yang mendukung akan mendorong siswa untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi, dan sebaliknya lingkungan belajar yang tidak mendukung akan menjadikan prestasi belajar siswa akan rendah. 2.
Hubungan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa. Belajar merupakan kegiatan wajib seorang siswa. Kegiatan belajar siswa ini tidak lepas dari sikap siswa itu sendiri, khususnya kemandirian. Kemandirian (kematangan pribadi) dapat didefinisikan sebagai keadaan kesempurnaan dan keutuhan, kedua unsur tersebut dalam kesatuan pribadi. Seorang manusia harus tahu apa yang dilakukannya, dan sadar apa yang akan dituju menjadi pribadi yang utuh dan tidak berantakan. Kemandirian dalam belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas belajar dan berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar (Dimyati, 1998:51). Pengertian kemandirian menurut Samana, (Susmeini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1998:37), adalah sikap seseorang dalam kemandirian belajar dalam mengatur
dan
mengendalikan
kegiatan
belajarnya,
atas
dasar
pertimbangan keputusan dan tanggung jawabnya sendiri. Kemandirian dalam belajar merupakan bekal untuk siswa dalam meraih prestasi yang baik. Kemandirian belajar siswa terlihat dalam usaha-usaha siswa didalam memenuhi/mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam proses belajar. Siswa yang kurang/tidak mandiri akan menjadikan prestasi belajarnya juga akan rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kemandirian belajar siswa maka prestasi belajarnya akan semakin tinggi dan sebaliknya, semakin rendah kemandirian belajar siswa maka prestasi belajarnya juga akan semakin rendah. 3.
Hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Ada beberapa ciri siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar dikelas, sebagaimana dikemukakan (Brown, 1981) sebagai berikut : tertarik pada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatian terutama kepada guru, ingin selalu bergabung ke dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain, tindakan, kebiasaan, dan moralnya selalu dalam kontrol diri, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
(Sardiman, 1986) mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama, ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh, menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung pada orang lain, tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan apa yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah. Banyak riset yang membuktikan bahwa tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan pada saat ini kaitan antara motivasi dengan perolehan dan atau prestasi ini tidak hanya dalam belajar dalam kerja pun motivasi ini juga sangat penting. Oleh karena itu motivasi belajar sangat urgent dalam peningkatan perolehan belajar dalam kasanah kepustakaan kependidikan, motivasi sering disebut secara berulang sebagai variabel yang banyak menentukan perolehan belajar. Bahkan orang yang sukses disegala bidang lebih banyak disebabkan oleh tingginya motivasi yang mereka punyai. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin banyak motivasi belajar yang diberikan kepada siswa maka prestasi belajarnya akan semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
tinggi dan sebaliknya, semakin sedikit motivasi belajar yang diberikan kepada siswa maka prestasi belajarnya akan semakin rendah.
D.
Perumusan Hipotesis Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara terhadap pernyataan yang diajukan dalam rumusan masalah, sehingga hipotesis ini harus diuji atau dibuktikan kebenarannya berdasarkan kerangka berpikir diatas melalui pengumpuan data dan analisis data. Berdasarkan uraian data-data di atas penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ha1
: Ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa.
Ha2
: Ada hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa.
Ha3
: Ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus, yaitu penelitian terhadap subjek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti (Consoelo, 1933:73). Dengan demikian hasil hanya berlaku pada kasus dimana objek atau subjek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasikan pada kasus lain. Dalam penelitian ini saya akan meneliti tentang hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
B.
Subjek dan Objek Penelitian 1.
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa yang menjadi sumber informasi yaitu siswa IPS kelas XII tahun ajaran 2013/2014.
2.
Objek Penelitian Objek
penelitian
adalah
sesuatu
yang
dianggap
pokok
pembicaraan dalam penelitian adalah lingkungan belajar siswa, kemandirian belajar siswa, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
C.
Waktu dan Tempat Penelitian 1.
Waktu Penelitian Waktu untuk penelitian ini yaitu pada bulan Oktober 2013.
2.
Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian yaitu SMA PL St. Louis Sedayu Yogyakarta.
D.
Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa IPS kelas XI dan XII.
2.
Sampel Sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:81). Peneliti mengambil sampel siswa IPS kelas XII SMA Pangudi Luhur St. Louis Sedayu, Bantul. Berdasarkan pertimbangan kemampuan, waktu dan biaya yang dimiliki oleh peneliti, maka penelitian tidak dilaksanakan pada seluruh populasi tetapi pada sebagian populasi (sampel). Diketahui keseluruhan populasi penelitian berjumlah 160 siswa maka sampel yang akan diambil berjumlah 97 (60%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Cara atau teknik pengambilan/penarikan sampel menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu pada penelitian dalam
melaksanakan
ini adalah pertimbangan biaya dan waktu penelitian
karena
penelitian
dilaksanakan
mendekati pelaksanaan Try Out UAN dan UAS bagi kelas XII. Setelah bulan Oktober SMA PL St. Louis Sedayu membuat kebijakan untuk tidak mengijinkan adanya penelitian di sekolah karena ditakutkan akan menganggu pelaksanaan Try Out bagi kelas XII.
E.
Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1.
Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti. Variabel juga adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi variabel penelitian adalah: a. Variabel bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang mewakili berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat. Variabel bebas ini akan diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert adalah suatu cara yang sistematis untuk memberi skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan. Dua katagori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Yang menjadi variabel bebasnya adalah: 1) Variabel lingkungan belajar 2) Variabel kemandirian belajar 3) Variabel Motivasi belajar b. Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.
2.
Pengukuran Variabel a. Variabel bebas (Independent Variable) Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan tertentu. Oleh sebab itu pernyataan yang diajukan ada dua kategori yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. 1. Variabel Lingkungan Belajar Lingkungan belajar siswa ada dua macam yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non sosial yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa (Syah, 2012:154). Lingkungan sosial yang lebih banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Ini sesuai dengan pendapat Petterson (1984) seperti yang dikutip oleh Syah (2012:155) yang mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Oleh karena itu siswa yang sedang mengalami/menjalani
proses
belajar,
perlu
memperhatikan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Tabel 3.1 Pengembangan Indikator Variabel Lingkungan Belajar Dimensi Lingkungan Belajar
Sub Dimensi Lingkungan Sekolah
1. 2.
Lingkungan Masyarakat
3. 4. 1. 2. 3. 4.
Lingkungan Keluarga
Butir Pertanyaan Positif Negatif Fasilitas yang telah 1 2 disediakan sekolah. Kondisi lingkungan 3,4 sekolah. Tata tertib sekolah. 5 6 Perhatian guru. 8,9,10 7 Sarana dan 12 11 prasarana. Kondisi lingkungan 13 14 masyarakat. Jam belajar 15 16 masyarakat. Peraturan yang 17,18 dibuat dimasyarakat Indikator
1. Fasilitas yang telah disediakan di rumah. 2. Dukungan dari keluarga. 3. Tata tertib yang dibuat dalam keluarga. 4. Perhatian keluarga.
Sumber : ( Suciningrum, 2011 )
19,20
21
22,23 24,25
26
27,29
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Variabel Kemandirian Belajar Alam penelitian ini yang dimaksud kemandirian belajar adalah sikap siswa dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan belajarnya yang tidak bergantung pada orang lain atas dasar bebas, ulet, kreatif, inisiatif, mampu mengendalikan diri, percaya diri, mampu mengambil keputusan dan bertanggung jawab. Menurut Masrun (1986:85) komponen-komponen kemandirian, yaitu: Tabel 3.2 Pengembangan Indikator Variabel Kemandirian Belajar Butir Pertanyaan Dimensi Indikator Positif Negatif 1. Tindakan yang dilakukan 30,32 31 atas kehendak sendiri (bebas). 2. Usaha untuk mengejar 33,34 35 prestasi, penuh ketekunan, merencanakan dan Komponenmewujudkan harapan komponen (progresif dan ulet). utama 3. Inisiatif, kreatif, percaya 37,38,39 40 kemandirian diri (inisiatif). 4. Pengendalian diri dari 41,42 43 dalam. 5. Kemampuan menerima 44 45 diri sendiri dan memperoleh kepuasan dari usahanya (kemampuan diri).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Variabel Motivasi Belajar Motivasi belajar yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan (Winkel, 1987). Banyak riset yang membuktikan bahwa tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan pada saat ini kaitan antara motivasi dengan perolehan dan atau prestasi ini tidak hanya dalam belajar dalam kerja pun motivasi ini juga sangat penting. Oleh karena itu motivasi belajar sangat urgent dalam peningkatan perolehan belajar dalam kasanah kepustakaan kependidikan, motivasi sering disebut
secara
berulang
sebagai
variabel
yang
banyak
menentukan perolehan belajar. Bahkan orang yang sukses disegala bidang lebih banyak disebabkan oleh tingginya motivasi yang mereka punyai. Tabel 3.3 Pengembangan Indikator Variabel Motivasi Belajar Butir Pertanyaan Dimensi Indikator Positif Negatif 1. Kemauan untuk mengikuti 46,47,48 49 pelajaran akuntansi. 2. Kerelaan untuk menyediakan 50,51,54 52,53 waktu belajar. Motivasi 3. Ketekunan dalam 55,57 56 Belajar menyelesaikan tugas-tugas akuntansi. 4. Keinginan untuk menguasai 58,60 59 materi akuntansi. Sumber : ( Vina Christina, 2011 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. Variabel Terikat (Dependent Variable) Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang tercantum dalam rapor siswa XI SMA PL Sedayu Yogyakarta. Variabel prestasi belajar diukur dari rata-rata nilai rapor siswa saat semester genap tahun ajaran 2012/2013. Dengan menggunakan acuan Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II) (Masidjo, 1995) dikelompokkan sebagai berikut. Tabel 3.4 Penilaian Variabel Prestasi Belajar Siswa No 1 2 3 4 5
F.
Nilai/Skor 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1.
Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan/pernyatan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:142) sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan data (informasi) yang berkaitan dengan lingkungan belajar, kemandirian belajar, dan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2.
Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu teknik yang dimungkinkan oleh peneliti untuk
memperoleh
informasi
dari
bermacam-macam
sumber
tertulis/dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana responden bertempat tinggal/melakukan kegiatan sehari-hari. Dokumen ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan gambaran umum sekolah dan data-data prestasi belajar siswa.
G.
Instrumen Penelitian Instrumen untuk mengumpulkan data, digunakan penelitian sebagai berikut. 1.
Kuesioner Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data mengenai lingkungan belajar, kemandirian belajar, dan motivasi belajar. Langkahlangkah yang diperlukan dalam membuat kuesioner sebagai berikut. a.
Menentukan indikator-indikator dalam setiap variabel.
b.
Membuat daftar pertanyaan
c.
Membuat skoring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Alternatif jawaban kuesioner 1) Lingkungan belajar Tabel 3.5 Skor Pernyataan kuesioner
2.
Jawaban
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1
1 2 3 4 5
Nilai Raport Siswa Peneliti menggunakan nilai raport untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang telah dicapai.
H. Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner, apakah isi dari butir-butir pertanyaan yang ada dalam sebuah kuesioner tersbut valid dan reliabel. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2000:218) bahwa instrument yang baik harus valid dan reliabel. Dalam penlitian ini pengujian validitas dan reliabilitas didasarkan pada jawaban kuisioner dengan 30 responden di luar sampel penelitian. Pengujian validitas dan reliabilitas dikerjakan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Pacakage for Social Science).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1.
Pengujian Validitas Suatu instrument dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang diingikan dan bisa mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Umar (2003:72) validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor jawaban masing-masing item pertanyaan pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment (Arikunto, 2000:225) yaitu sebagai berikut:
rxy =
N XY X Y
N X 2 X
2
N Y 2
Y 2
Keterangan : rxy =
koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y.
Y
skor total item.
=
X =
skor item.
N =
jumlah responden.
2. Kuesioner yang disebar sebanyak 100 dan kembali sebanyak 97. Dari 97 kuesioner diambil sebanyak 30 untuk dilakukan uji validitas. Uji validitas menggunakan sampel berjumlah N = 30, sehingga didapatkan = 0,361.
dapat dilihat pada kolom kolom corrected
item-total correlation dengan menggunakan perhitungan SPSS 16 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Lingkungan Belajar Butir Keterangan 1 0,647 0,361 Valid 2 0,497 0,361 Valid 3 0,587 0,361 Valid 4 0,549 0,361 Valid 5 0,551 0,361 Valid 6 0,685 0,361 Valid 7 0,436 0,361 Valid 8 0,465 0,361 Valid 0,361 9 0,170 Tidak Valid 10 0,647 0,361 Valid 11 -0,413 0,361 Valid 12 0,674 0,361 Valid 13 0,747 0,361 Valid 14 0,387 0,361 Valid 15 0,633 0,361 Valid 16 0,776 0,361 Valid 17 0,391 0,361 Valid 18 0,664 0,361 Valid 19 0,735 0,361 Valid 20 0,435 0,361 Valid 21 -0,426 0,361 Valid 22 0,392 0,361 Valid 23 0,672 0,361 Valid 24 0,537 0,361 Valid 25 0,123 Tidak Valid 0,361 26 0,581 0,361 Valid 27 0,640 0,361 Valid 28 0,670 0,361 Valid 29 0,776 0,361 Valid 30 0,736 0,361 Valid 31 0,791 0,361 Valid Berdasarkan uji validitas di atas dapat diketahui besarnya untuk setiap butir pertanyaan. Pada taraf signifikan 5% diketahui dari 31
butir pertanyaan terdapat 2 butir (9 dan 25)
ℎ ℎ
lebih kecil dari
atau dapat dikatakan tidak valid. Sedangkan 29 butir pertanyaan yang lain mempunyai
ℎ
lebih besar dari
. Dari 31 butir pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
sebanyak 2 butir pertanyaan yang tidak valid dihapus/dihilangkan dan dilakukan pengujian ulang pada butir pertanyaan yang valid. Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Kedua Variabel Lingkungan Belajar Butir Keterangan 1 0,674 0,361 Valid 2 0,504 0,361 Valid 3 0,587 0,361 Valid 4 0,567 0,361 Valid 5 0,553 0,361 Valid 6 0,656 0,361 Valid 7 0,424 0,361 Valid 8 0,456 0,361 Valid 10 0,674 0,361 Valid 11 -0,396 0,361 Valid 12 0,651 0,361 Valid 13 0,731 0,361 Valid 14 0,403 0,361 Valid 15 0,625 0,361 Valid 16 0,790 0,361 Valid 17 0,385 0,361 Valid 18 0,668 0,361 Valid 19 0,748 0,361 Valid 20 0,437 0,361 Valid 21 -0,391 0,361 Valid 22 0,400 0,361 Valid 23 0,664 0,361 Valid 24 0,512 0,361 Valid 26 0,560 0,361 Valid 27 0,612 0,361 Valid 28 0,674 0,361 Valid 29 0,790 0,361 Valid 30 0,757 0,361 Valid 31 0,693 0,361 Valid
Berdasarkan hasil pengujian ulang dapat diketahui pada keseluruhan 29 butir pertanyaan lebih besar dari
ℎ
dan
dinyatakan semuanya valid dan dapat digunakan untuk analisis data penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Kemandirian Belajar Butir Keterangan 1 0,811 0,361 Valid 2 0,545 0,361 Valid 3 0,499 0,361 Valid 4 0,708 0,361 Valid 5 0,698 0,361 Valid 6 0,361 Valid 0,421 7 0,493 0,361 Valid 8 0,584 0,361 Valid 9 0,410 0,361 Valid 10 0,587 0,361 Valid 11 0,643 0,361 Valid 12 0,671 0,361 Valid 13 0,650 0,361 Valid 14 0,643 0,361 Valid 15 0,574 0,361 Valid 16 0,562 0,361 Valid
Berdasarkan uji validitas di atas dapat diketahui besarnya untuk setiap butir pertanyaan. Pada taraf signifikan 5% diketahui dari 16 butir pertanyaan lebih besar dari
ℎ ℎ
atau dapat dikatakan valid.
Ini berarti butir pertanyaan pertama sampai pertanyaan dengan butir 16 dari variabel kemandirian belajar dinyatakan sahih atau valid sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat untuk digunakan sebagai analisis data penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Motivasi Belajar Butir Keterangan 1 0,703 0,361 Valid 2 0,584 0,361 Valid 3 0,722 0,361 Valid 4 0,717 0,361 Valid 5 0,525 0,361 Valid 6 0,589 0,361 Valid 7 0,609 0,361 Valid 8 0,585 0,361 Valid 9 0,512 0,361 Valid 10 0,513 0,361 Valid 11 0,615 0,361 Valid 12 0,433 0,361 Valid 13 0,380 0,361 Valid 14 15 16
0,470 0,629 -0,074
0,361
Valid
0,361 0,361
Valid Tidak Valid
Berdasarkan uji validitas di atas dapat diketahui besarnya setiap butir pertanyaan. Pada taraf signifikan 5% diketahui butir pertanyaan terdapat 1 butir (butir 16) yang
untuk
ℎ
dari 16
ℎ
lebih kecil dari
yaitu 0,361 atau dapat dikatakan tidak valid. Sedangkan 15 butir pertanyaan yang lain mempunyai butir
pertanyaan
sebanyak
1
ℎ
butir
lebih besar dari pertanyaan
. Dari 16
yang tidak
valid
dihapus/dihilangkan dan dilakukan pengujian ulang pada butir pertanyaan yang valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Kedua Variabel Motivasi Belajar Butir Keterangan 1 0,703 0,361 Valid 2 0,569 0,361 Valid 3 0,706 0,361 Valid 4 0,704 0,361 Valid 5 0,492 0,361 Valid 6 0,598 0,361 Valid 7 0,613 0,361 Valid 8 0,594 0,361 Valid 9 0,544 0,361 Valid 10 0,512 0,361 Valid 11 0,629 0,361 Valid 12 0,446 0,361 Valid 13 0,395 0,361 Valid 14 0,476 0,361 Valid 15 0,625 0,361 Valid Berdasarkan hasil pengujian ulang dapat diketahui keseluruhan 15 butir pertanyaan lebih besar dari
ℎ
pada
dan dinyatakan
semuanya valid dan dapat digunakan untuk analisis data penelitian. 3.
Pengujian Reliabilitas Kuesioner Instrument dikatakan reliabel, bila memberikan hasil yang tepat/benar walaupun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja sehingga instrument dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Menurut Umar (2003:72) reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali. Pengujian didasarkan pada perhitungan koefisien alpha (α) (Arikunto, 2000:235-236) yaitu sebagai berikut:
reliabilitas
dari Cronbach
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
r11
2 k b = 1 t2 k 1
Keterangan:
r11 =
reliabilitas instrumen.
k
banyak butir pertanyaan.
=
t2 =
varian total.
b2 =
jumlah varian butir. Nilai varian butir dapat dicari berdasarkan rumus sebagai berikut
(Umar, 2003:91) :
X
2
2 =
X
2
n n
Keterangan :
n =
jumlah responden.
X =
nilai skor yang dipilih ( total nilai dari nomor-nomor butir
pertanyaan). Tabel 3.11 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel No. Variabel Keterangan ℎ 1. Lingkungan Belajar 0,907 0,361 Reliabel 2. Kemandirian Belajar 0,909 0,361 Reliabel 3. Motivasi Belajar 0,883 0,361 Reliabel Dengan taraf signifikan sebesar ( α ) = 5%, jika nilai rhitung lebih besar dari pada 0,6 maka butir soal tersebut dapat dikatakan reliabel, begitu juga sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari 0,6 maka soal tersebut tidak reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Hasil uji tingkat realibilitas dari tabel di atas kemudian dibandingkan dengan tingkat keterandalan variabel penelitian yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:245): Tabel 3.12 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian No. Koefisien Alpha Interpretasi Tingkat Keandalan 1. 0,8 – 1,00 Sangat Tinggi 2. 0,6 – 0,8 Tinggi 3. 0,4 – 0,6 Cukup 4. 0,2 – 0,4 Rendah 5. 0,0 – 0,2 Sangat Rendah Berdasarkan
hasil pengujian reabilitas variabel lingkungan
belajar pada kolom Cronbach's Alpha dapat diketahui 0,907. Oleh karena
ℎ
lebih besar dari
ㅤ
ℎ
=
atau 0,907 >
0,361 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan reliabel dengan tingkat keterandalan sangat tinggi. Berdasarkan
hasil pengujian reabilitas variabel status
kemandirian belajar pada kolom Cronbach's Alpha dapat diketahui ℎ
= 0,909. Oleh karena
ℎ
lebih besar dari
atau
0,909 > 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan
reliabel dengan tingkat
keterandalan sangat tinggi. Berdasarkan
hasil pengujian reabilitas variabel motivasi
belajar pada kolom Cronbach's Alpha dapat diketahui 0,883. Oleh karena
ℎ
lebih besar dari
ℎ
=
atau 0,883 > 0,361
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan reliabel dengan tingkat keterandalan sangat tinggi.
I.
Teknik Analisis Data 1.
Statistik Deskriptif Untuk
mendeskripsikan
variabel
lingkungan
belajar,
variabel
kemandirian belajar, variabel motivasi belajar dan variabel prestasi belajar siswa, maka akan dilakukan perhitungan rata-rata (mean), median, modus dan deviasi standar. Perhitungan nilai-nilai tersebut didasarkan pada skor jawaban ditransformasikan ke dalam tingkat pengukuran
interval.
Kemudian
untuk
menilai/menentukan
kecenderungan variabel-variabel tersebut digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. 2.
Pengujian Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis dimaksudkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik. Uji prasyarat analisis dilakukan dengan menggunakan: a.
Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis (Ghozali, 2002:35-36). Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes Kolmogorov-Smirnov. Data yang akan saya uji adalah residual data hasil interaksi antara variabel lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2002:36) untuk normalitas sebagai berikut:
Keterangan: D
= | ( )−
( )|
= Deviasi maksimum
0(
)
( )
= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi.
Kriteria penerimaan: -
Jika nilai Signifikan value lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, dan
-
Jika nilai Signifikan value lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3.
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis 1, disusun dengan langkah sebagai berikut: a.
Rumusan hipotesis pertama (H1)
H o : Ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa.
H 1 : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa. b.
Uji Korelasi Pengujian hipotesis ini untuk melihat hubungan atau tidak variabel bebas dan varibel terikat. Pengujian hipotesis pertama digunakan huruf Product Moment dari Pearson (Arikunto, 2000:225) sebagai berikut: rxy =
N X
N XY X Y 2
X N Y 2 Y 2
2
Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan Y = jumlah responden ∑
= Jumlah hasil perkalian nilai variabel X dengan variabel Y
∑ = Jumlah nilai dari variabel X ∑ = Jumlah nilai dari variabel Y ∑ ∑
2
= Jumlah kuadrat nilai variabel X
2
= Jumlah kuadrat nilai variabel Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dapat diterima atau tidak, maka dilakukan uji signifikasi. Rumus yang digunakan t test (Sudjana, 1983:48) sebagai berikut :
t=
r n2 1 r2
Keterangan:
t = harga tes yang dicari. r = koefisien korelasi antara lingkungan belajar, kemandirian
belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
n = jumlah populasi. Uji koefisien korelasi Pearson dilakukan untuk menguji ke tiga hipotesis yang menyatakan hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar, hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar, hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar. Harga
ℎ
taraf signifikan 5%. Apabila
dikorelasikan dengan ℎ
lebih besar atau sama dengan
maka Ho ditolak, sedangkan apabila dari lalu
pada
ℎ
lebih kecil
maka Ho diterima. Koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan.
Pedoman
terhadap koefisien korelasi:
untuk
menginterpretasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 3.13 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,19 Sangat Lemah 0,20 - 0,39 Rendah 0,40 - 0,69 Sedang/Cukup 0,70 - 0,89 Kuat/Tinggi 0,90 - 1,00 Sangat Kuat/Tinggi c.
Penarikan kesimpulan a)
Jika H o diterima berarti bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar.
b) Jika Ho ditolak berarti bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar.
Catatan: pengujian hipotesis kedua ( H 2 ) dan hipotesis ketiga( H 3 ) dilakukan dengan cara yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu 1.
Identitas SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu a. Sejarah Sekolah SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan SMA alih fungsi dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama dengan SPG yang lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 28 Februari 1989. Oleh karena itu visi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu adalah sama dengan visi SPG Pangudi Luhur tetapi dengan penyesuaian dan beberapa perubahan, karena SMA tidak seperti SPG. Visi yang melandasi berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota Yogyakarta karena keadaan ekonomi yang kurang. Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu mendirikan SPG Santo Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi Luhur Moyudan. Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Hal ini dibuktikan sampai saat ini 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu masih tinggi. Pada pembukaan tahun ajaran baru 2010-2011, SMA Pangudi Luhur Sedayu memutuskan untuk menjadikan St Louis IX sebagai Santo Pelindung SMA Pangudi Luhur Sedayu. Pada tanggal 25 Agustus 2010, SMA Pangudi Luhur Sedayu melakukan launching nama baru bagi sekolahnya dengan menambahkan St. Louis IX. Sejak saat itu, nama SMA Pangudi Luhur Sedayu dikenal dengan nama SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Pendidikan yang dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX juga berdasarkan teladan kerendahan hati dan kerja keras St. Louis IX. SMA Pangudi Luhur Sedayu didukung oleh asrama putri ”St. Angela” yang dikelola oleh para suster (biarawati) kongregasi Hati Kudus. Tahun 2009 SMA Pangudi Luhur Sedayu terakreditasi A sesuai dengan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional No. 12.01/BAP/TU/X/2009 tanggal 12 Oktober 2009. Keadaan ini membuat
keyakinan
masyarakat
untuk
tetap
mempercayakan
pendidikan putra-putri mereka di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Berikut disajikan daftar Kepala Sekolah yang pernah bertugas di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.1 Daftar Kepala Sekolah yang Pernah Bertugas No. Nama Periode Tugas 1. Mukardi, B.A. 1989-1999 2. Drs. Ag. Sadjad 1999-2003 3. Drs. Markoes Padmonegoro 2003-2010 4. Br. Agustinus Mujiya, S.Pd., FIC. 2010-sekarang
b. Arti Makna Logo SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Gambar 4.1 Logo SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Keterangan Gambar: Gunungan Salib Melati
Buku Warna Biru Warna Merah Warna Keemasan
: Nuansa khas jawa, yang melambangkan penyerahan diri pada kehendak Tuhan : Sekolah melandaskan semua yang dilakukan pada penderitaan Yesus : Jumlah melati 5 buah, melambangkan dasar dari penyelenggaraan sekolah yaitu Pancasila : Sekolah sebagai tempat olah pikir dan sumber pengetahuan : Semua civitas akademik menjunjung nama baik institusi : Keberanian semua warga sekolah untuk mewartakan kasih : Pekerti luhur yang akan dicapai oleh semua warga sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2.
Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu a. Visi “Menjadi sekolah pilihan, berkarakter katolik, unggul dalam akademik, peduli lingkungan, dan memiliki keterampilan hidup dilandasi semangat pelayanan” b. Misi 1) Mengembangkan persaudaraan sejati dilandasi semangat cinta kasih. 2) Memperhatikan yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir. 3) Menciptakan lingkungan sekolah yang disiplin, tertib, bersih, sehat, nyaman dan berprestasi 4) Mengembangkan
proses
pembelajaran
yang
aktif
dan
menyenangkan. 5) Mengembangkan pelayanan prima, transparan dan akuntabel. 6) Mengembangkan jiwa kewirausahaan 7) Melestarikan keutuhan ciptaan. 3.
Tujuan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berdasarkan uraian visi dan misi sekolah, maka tujuan yang hendak dicapai oleh SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah: a. Terselenggaranya
pembelajaran
yang
aktif,
kreatif,
dan
menyenangkan. b. Terwujudnya mutu lulusan cukup tinggi, sehingga mampu bersaing dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun ke dunia kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
c. Tercapainya peningkatan kesadaran tenaga kependidikan dalam melayani masyarakat pengguna jasa pendidikan SMA Pangudi Luhur Sedayu. d. Terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat, sejuk, dan indah. e. Bertambahnya peran serta orangtua siswa dan dewan sekolah. f. Tercapainya peningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar mengajar. g. Tercapainya peningkatan budi pekerti luhur h. Tercapainya peningkatan sarana/prasarana dan media kegiatan dalam belajar. 4.
Strategi Berdasarkan visi – misi serta indikator yang telah ditetapkan, maka strategi yang akan dilakukan oleh SMA Pangudi Luhur Sedayu dalam pencapian visi dan misi adalah : a. Mengoptimalkan kegiatan promosi dan website sekolah b. Melakukan kerjasama dengan gereja dalam tugas – tugas gereja c. Menerapkan pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran d. Menerapkan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan e. Meningkatkan pelayanan akademik f. Mengefektifkan kader – kader adiwiyata g. Memperbanyak macam keterampilan bagi siswa h. Memperbanyak macam keterampilan bagi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu 1.
Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Kurikulum sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan haruslah disesuaikan dengan tuntutan kemajuan di bidang pendidikan sehingga terjadi perubahan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau disebut dengan Kurikulum 2004 berkembang menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pemberlakuan KTSP oleh pemerintah memberikan implikasi yang lebih
besar
berupa
kewenangan
sekolah
untuk
mengadakan
perkembangan yang disesuaikan dengan potensi yang ada di sekolah dengan tidak mengurangi standar minimal yang diberikan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional. Sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab X Kurikulum pasal 36 ayat (1) Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan (2) kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik; Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan bab III Standar Isi bagian kedua Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum pasal 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia, 2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4) kelompok mata pelajaran estetika dan 5) kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. 2.
Kelompok Mata Pelajaran Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut: a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 4.2 Cakupan Kelompok Mata Pelajaran Kelompok Mata No Cakupan Pelajaran 1 Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan Mulia akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2. Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran Kepribadian kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. 3. Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu Teknologi pengetahuan dan teknologi pada SMA Pangudi Luhur Sedayu dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
5.
3.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. Jasmani, Olahraga dan Kelompok mata pelajaran jasmani, Kesehatan olahraga dan kesehatan pada SMA Pangudi Luhur Sedayu dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Struktur Kurikulum SMA Pangudi Luhur Sedayu a. Mata Pelajaran Dari struktur kurikulum yang ada, SMA Pangudi Luhur Sedayu menambah jam pelajaran untuk beberapa mata pelajaran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No
Kelas
1.
X
2.
XI - IPA
3.
XI - IPS
4.
XII - IPA
5.
XII – IPS
Tabel 4.3 Muatan Kurikulum Mata Pelajaran Fisika Biologi Sejarah Membatik Matematika Fisika Biologi Membatik Ekonomi Matematika Sosiologi Membatik Matematika Fisika Biologi Ekonomi Matematika Bahasa Inggris Geografi
Jam tambahan 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1
Penambahan jam sebanyak tersebut dalam tabel di atas dilakukan mengingat kemampuan intelektual input siswa relatif rendah, hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ujian sekolah di bawahnya. Siswa memerlukan waktu lebih lama untuk dapat mengerti dan memahami bahan ajar yang disampaikan oleh guru. b. Muatan Lokal 1) Bahasa Jawa Bahasa Jawa dijadikan muatan lokal di SMA Pangudi Luhur Sedayu, hal ini sesuai dengan SK Gubernur Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
dan
untuk
melestarikan
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
mengembangkan budaya daerah. Dalam muatan lokal ini akan dikembangkan pengetahuan dan keterampilan budaya Jawa. 2) Kepangudiluhuran Sebagai salah satu sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur, siswasiswa SMA Pangudi Luhur perlu meneladani dan memahami semangat dan cita-cita pendiri konggregasi Bruder-bruder FIC. Muatan lokal kepangudiluhuran diajarkan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan menanamkan nilai-nilai yang diharapkan dimiliki oleh para siswa di sekolah-sekolah Pangudi Luhur. 3) Membatik Membatik merupakan muatan lokal wajib untuk sekolah-sekolah di Kabupaten Bantul, hal ini sesuai dengan Keputusan Bupati Bantul Nomor 05 A Tahun 2010 tentang Penetapan Membatik Sebagai Muatan Lokal Wajib bagi Sekolah/Madrasah di Kabupaten Bantul. Tujuan utama Membatik dijadikan muatan lokal wajib, karena merupakan salah satu upaya untuk melestarikan batik sebagai budaya asli Indonesia. Pada tahun pelajaran 2011/2012 pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Membatik pada kelas X dan kelas XI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
4) Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Pangudi Luhur Sedayu. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui: 5) Kegiatan pelayanan konseling Yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar,
dan
pembentukan
karier
peserta
didik.
Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Pangudi Luhur Sedayu terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. 6) Kegiatan Pengembangan Pribadi dan Kreativitas siswa Dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup kegiatan: Keagamaan Rekoleksi, retret, petugas ibadat di gereja, perayaan hari besar agama, Keolahragaan Basket, bola voli, futsal, bulu tangkis; Kepemimpinan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa/LDKS, Pleton Inti, Pecinta Alam, Palang Merah Remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Seni Paduan Suara, Cheerleaders, Musik, Karawitan; Pengembangan Intelektual OPSI/Karya Ilmiah Remaja, Jurnalistik, English Club. 4.
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Untuk memudahkan analisis setiap indikator, dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 4.4 Skala Penilaian Penentuan KKM Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian Kompleksitas < 65 65-79 80-100 Daya Dukung 80-100 65-79 <65 Intake siswa 80-100 65-79 <65 Adapun
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran
tahun ajaran 2013/2014 akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut: a. Kelas X Tabel 4.5 KKM setiap Mata Pelajaran kelas X KKM No Komponen Kognitif Psikomotor A Mata Pelajaran Pendidikan 1 76 Agama Pendidikan 2 75 Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 75 75 4 Bahasa Inggris 75 75 5 Matematika 75 6 Fisika 76 75 7 Biologi 75 75 8 Kimia 75 75 9 Sejarah 75 10 Geografi 75 11 Ekonomi 75 -
Afektif Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Ket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
12 13 14
15 16 B 1
Sosiologi Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komputer Keterampilan: Membatik Muatan Lokal Bahasa Jawa
75 -
78
Baik Baik
75
75
Baik
75
75
Baik
-
75
Baik
75
75
Baik
b. Kelas XI IPA Tabel 4.6 KKM setiap Mata Pelajaran kelas XI IPA KKM No Komponen Kognitif Psikomotor Afektif A Mata Pelajaran 1 Pendidikan 78 Baik Agama 2 Pendidikan 78 Baik Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 80 80 Baik 4 Bahasa Inggris 78 78 Baik 5 Matematika 77 Baik 6 Fisika 78 78 Baik 7 Kimia 78 78 Baik 8 Biologi 78 78 Baik 9 Sejarah 78 Baik 10 Seni Budaya 80 Baik 11 Pendidikan Jasmani, 78 78 Baik Olahraga, dan Kesehatan 12 Teknologi 78 78 Baik Informasi dan Komputer 13 Keterampilan: 78 Baik Kewirausahaan B Muatan Lokal 1 Bahasa Jawa 78 78 Baik
Ket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
c. Kelas XI IPS Tabel 4.7 KKM setiap Mata Pelajaran kelas XI IPS KKM No Komponen Ket Kognitif Psikomotor Afektif A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 78 Baik 2 Pendidikan 78 Baik Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 80 80 Baik 4 Bahasa Inggris 78 78 Baik 5 Matematika 77 Baik 6 Sejarah 78 Baik 7 Geografi 78 Baik 8 Ekonomi 78 Baik 9 Sosiologi 78 Baik 10 Seni Budaya 80 Baik 11 Pendidikan Jasmani, 78 78 Baik Olahraga, dan Kesehatan 12 Teknologi Informasi dan 78 78 Baik Komputer 13 Keterampilan: 78 Baik Kewirausahaan B Muatan Lokal 1 Bahasa Jawa 78 78 Baik d. Kelas XII IPA Tabel 4.8 KKM setiap Mata Pelajaran kelas XII IPA KKM Ket No Komponen Kognitif Psikomotor Afektif A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 80 Baik 2 Pendidikan 82 Baik Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 82 82 Baik 4 Bahasa Inggris 80 80 Baik 5 Matematika 80 Baik 6 Fisika 80 80 Baik 7 Kimia 80 80 Baik 8 Biologi 80 80 Baik 9 Sejarah 80 Baik 10 Seni Musik 85 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
11 12 13 B 1
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komputer Keterampilan : Kewirausahaan Muatan Lokal Bahasa Jawa
80
80
Baik
80
80
Baik
-
80
Baik
80
80
Baik
e. Kelas XII IPS Tabel 4.9 KKM setiap Mata Pelajaran kelas XII IPS KKM Ket No Komponen Kognitif Psikomotor Afektif A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 80 Baik 2 Pendidikan 80 Baik Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 82 82 Baik 4 Bahasa Inggris 80 80 Baik 5 Matematika 80 Baik 6 Sejarah 82 Baik 7 Geografi 80 Baik 8 Ekonomi 80 Baik 9 Sosiologi 82 Baik 10 Seni Musik 85 Baik 11 Pendidikan Jasmani, 80 80 Baik Olahraga, dan Kesehatan 12 Teknologi Informasi dan 80 80 Baik Komputer 13 Keterampilan : 80 Baik Kewirausahaan B Muatan Lokal 1 Bahasa Jawa 80 80 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
C. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berikut ini bagan struktur organisasi SMA Pangudi Luhur Sedayu: Bagan 4.1 Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur Sedayu YAYASAN PANGUDI LUHUR
KEPALA SEKOLAH
KOMITE
DINAS PENDIDIKAN
TATA USAHA / TENAGA ADMINISTRASI
TENAGA PELAKSANA
WAKA BIDANG KURIKULUM
WAKA BIDANG KESISWAAN
WAKA BIDANG HUMAS
WAKA BIDANG SARANA PRASARANA
WALI KELAS
GURU
GURU BK / BP
OSIS
SISWA-SISWI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
TUGAS DAN FUNGSI PERSONALIA SEKOLAH 1.
Kepala Sekolah Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, pemimpin/leader, motivator, innovator. Kepala Sekolah bertanggung jawab kepada Yayasan dan Pemerintah. Secara umum dapat disimpulkan tugas kepala sekolah yaitu: a. Menyusun program dan RAPBS b. Melaksanakan pembinaan kepegawaian. c. Melaksanakan administrasi sekolah d. Mengatur Humas e. Menyusun pemanfaatan dan pengadaan fasilitas sarana prasarana f. Menyusun tata tertib guru, tenaga administrasi, dan tenaga pelaksana g. Merencanakan pertemuan antara orang tua/wali siswa dengan pihak sekolah h. Menentukan keputusan akhir kenaikan dan kelulusan siswa bersama staf dan guru i. Memegang kendali dan penanggung jawab semua kegiatan sekolah. j. Melaksanakan supervisi kegiatan k. Melaksanakan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait. l. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan m. Memberikan laporan kepada Ka Dispenmen dan non formal Kabupaten Bantul dan Yayasan Pangudi Luhur Pusat/Cabang, secara langsung atau tidak langsung mengenai pelaksanaan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2.
Wakil Kepala Sekolah Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah mendelegasikan kepada wakil Kepala Sekolah. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan kegiatan. b. Pengorganisasian c. Pengarahan d. Ketenagakerjaan e. Pengkoordinasian f. Pengawasan g. Penilaian h. Identifikasi dan pengumpulan data i. Penyusunan laporan. Ada empat wakil kepala sekolah yang bertugas membantu kepala sekolah. Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut : a. Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam hal: 1) Pembagian tugas pembelajaran, wali kelas, jadwal piket. 2) Penyusunan jadwal mengajar, jadwal pelajaran – tes mid & semester- ujian akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3) Pengembangan Kurikulum dan peningkatan prestasi akademik 4) Mengkoordinasi teknik penyusunan program: Tahunan, Semester, RPP, Silabus, kisi-kisi soal 5) Mempersiapkan jurnal pengajaran, agenda guru, perangkat daftar nilai, buku ledger 6) Peningkatan prestasi akademik dibentuk tim pendampingan belajar 7) Mengawasi
terhadap
proses
(KBM)
Kegiatan
Belajar
Mengajar/Pembelajaran 8) Mengkoordinasi penjurusan bersama wali kelas dan guru BK 9) Membuat laporan akademik setiap Mid semester, semesteran, dan tahunan. 10) Membuat grafik peningkatan PBM 11) Melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran 12) Membuat pedoman penilaian, kriteria kenaikan kelas dan penjurusan. 13) Membuat catatan kehadiran guru 14) Pengarsipan nilai (ulangan harian, mid, semester, ledger, ujian) 15) Mewakili kepala sekolah bila berhalangan hadir di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam hal: 1) Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) 2) Menjalin hubungan dengan SMP pelanggan (Promosi sekolah) 3) Bersama dengan Guru BK menyusun pembagian kelas 4) Mengkoordinasi Kegiatan ekstrakurikuler 5) Presensi Siswa 6) Mengkoordinasi Kegiatan OSIS / siswa 7) Mengkoordinasi kegiatan pengembangan diri siswa 8) Mengorganisasi dan supervisi tata tertib siswa 9) Mengkoordinasi kegiatan upacara 10) Mengkoordinasi wali kelas, guru piket dan guru BK dalam kedisiplinan, tata tertib, kasus-kasus siswa dan bekerja sama dengan orang tua dan komite. 11) Menyampaikan laporan perkembangan siswa kepada kepala sekolah 12) Melakukan evaluasi kegiatan kesiswaan 13) Mewakili Kepala Sekolah dalam
urusan kesiswaan, bilamana
kepala sekolah berhalangan /tidak hadir 14) Memberikan laporan kepada kepala sekolah secara langsung atau tidak langsung mengenai pelaksanaan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
c. Wakil Kepala Sekolah bagian Sarana Prasarana Wakil Kepala Sekolah Bidang sarpras bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam hal: 1) Mendata/menginventaris sarana prasarana (kekayaan) sekolah 2) Menyusun jadwal kegiatan dan mengatur penggunaan sarana prasarana 3) Perawatan peralatan baik untuk pembelajaran maupun peralatan yang lain 4) Ikut membuat RAPBS bersama staf lain 5) Memeriksa laporan keuangan masuk dan keluar sebelum di audit / disupervisi oleh kepala sekolah / Yayasan. 6) Menampung usulan yang berkaitan dengan kebutuhan sarana prasarana 7) Melaksanakan evaluasi program sarana prasarana 8) Mewakili kepala sekolah urusan sapras jika berhalangan/tidak hadir. 9) Memberikan laporan kepada kepala sekolah secara langsung atau tidak langsung mengenai pelaksanaan tugasnya. d. Wakil Kepala Sekolah bagian Hubungan Masyarakat Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam hal: 1) Mengadakan
hubungan
kerjasama
dengan
(Pemerintah) dalam menjaring informasi pihak luar.
instansi
lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2) Merencanakan mengundang orang tua/wali siswa 3) Merencanakan dan melaksanakan dalam mendatangkan nara sumber untuk input sekolah. 4) Menjadi penghubung antar staf, guru dan karyawan 5) Berperan aktif dalam Komite sekolah dan bekerjasama positif 6) Menjalin komunikasi dengan ALUMNI dan bekerja sama positif 7) Mengkoordinasi warga sekolah dalam menciptakan budaya senyum, salam, sapa, dan sopan santun. 8) Mengkoordinasi warga sekolah dalam membangun suasana yang sejuk dan bersemangat. 9) Berkoordinasi dengan wali kelas, guru piket dan BK dalam kedisiplinan,
tata tertib, kasus-kasus siswa dan bekerja sama
dengan orang tua dan komite. 10) Mengkoordinasi perlombaan di luar sekolah 11) Melaksanakan evaluasi program kegiatan humas 12) Mewakili kepala sekolah dalam urusan humas , bilamana kepala sekolah berhalangan / tidak hadir. 13) Memberikan laporan kepada kepala sekolah secara langsung atau tidak langsung mengenai pelaksanaan tugasnya. 3.
Wali Kelas Wali Kelas bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam hal: a. Mengelola kelas baik teknis administratif maupun teknis edukatif b. Mengenal identitas, dan budi pekerti peserta didiknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
c. Membantu mengatasi masalah / kesulitan belajar siswa d. Membantu pengembangan kecerdasan siswa e. Memberikan pembinaan tentang suasana kekeluargaan, ketertiban, kedisiplinan, kebersihan, keamanan, keindahan, organisasi dan administrasi kelas sehingga menunjang keberhasilan belajar f. Memberi penilaian kelakuan, kerajinan dan kerapian g. Memasukkan nilai pada leger nilai dan mengisi buku rapor. h. Memberikan pelayanan, bantuan, memotivasi, dan nasehat kepada siswa agar belajar lebih giat demi masa depannya. i. Melakukan kunjungan terhadap siswa yang perlu diperhatikan j. Memberikan pelayanan konsultasi bagi siswa/orang tua siswa yang memerlukan. k. Menjaga kerahasiaan dan keamanan data – informasi tentang siswa yang ada padanya dari orang-orang yang tidak berkepentingan. l. Memberi bimbingan karier kepada siswa dalam pemilihan jurusan maupun program study di perguruan tinggi dengan kemampuan siswa yang bersangkutan secara obyektif. m. Mengumpulkan
data
dari
(MGP,
GBK,
Guru
pendamping
ekstrakurikuler) dan membuat catatan tersendiri tentang kepribadian, kegiatan, kemajuan dan hasil belajar siswa serta menyimpan leger, rapor, catatan dengan baik. n. Mengetahui peserta didiknya yang mempunyai bakat dan mengikuti kegiatan diluar (lomba, aktif dalam kegiatan sekolah (promosi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
o. Menertibkan dalam hal berpakaian dan berperilaku yang baik. p. Menciptakan situasi kelas demi tercapainya kegiatan belajar mengajar yang optimal. q. Menggerakkan siswa dalam mendayagunakan perpustakaan r. Melaksanakan kegiatan pembinaan. s. Mengidentifikasi siswa yang bermasalah dan masalah siswa t. Memberikan laporan kepada kepala sekolah secara langsung atau tidak langsung mengenai pelaksanaan tugasnya. u. Melaksanakan 12 langkah kepemimpinan wali kelas 4.
Guru Mata Pelajaran Selaku Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara EFEKTIF dan EFESIEN. Tugas dan tanggung jawab saorang guru meliputi: a. Membuat Program Tahunan, Semesteran, Mid Semester, RPP, Silabus, Alokasi Waktu Pembelajaran. b. Melaksanakan Proses Pembelajaran (menggunakan Power Point) c. Mengelola kelas dengan baik. d. Melaksankan kegiatan penilaian/evaluasi belajar (tengah semester, semester, tahunan) e. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya. f. Meneliti daftar hadir siswa sebelum mulai pelajan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
g. Membuat dan menyusun lembar kerja (job sheet) untuk mata pelajaran yang membutuhkan lembaran kerja. h. Menjelaskan KKM, sistem ulangan, dll. i. Pembuatan daya serap, perbaikan nilai, program pengayaan j. Memberikan
pembinaan
tentang
kedisiplinan,
tata
tertib,
kekeluargaan, kebersihan, kerapian, keamanan, keindahan kelas dan cara belajar evektif dan efesien sehingga menunjang keberhasilan belajar. k. Mengenal identitas, dan budi pekerti peserta didiknya l. Membantu mengatasi masalah / kesulitan belajar siswa m. Membantu pengembangan kecerdasan siswa n. Memberikan pelayanan, bantuan, memotivasi, dan nasehat kepada siswa agar belajar lebih giat demi masa depannya. o. Memberi masukan kepada wali kelas tentang perkembangan peserta didiknya. p. Menjaga kebersihan ruang kelas, praktek, pengembalian alat, pemeliharaan dan keamanan alat praktek. q. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa. r. Memberikan laporan kepada kepala sekolah secara langsung atau tidak langsung mengenai pelaksanaan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
D. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berikut ini disajikan susunan pejabat struktural di SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun pelajaran 2013/2014:
No 1. 2. 3.
4. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Tabel 4.10 Daftar Pegawai SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Nama Jabatan Br. Agustinus Mujiya, S.Pd. FIC Kepala Sekolah C. Ratna Siwi Widayanti, S.Pd Waka Bidang Kurikulum Drs. Paena Andreas Drs. Al. Candra Widyantara Tim Kurikulum Drs. Y. Purwoko Agus Subroto Drs. Yulius Ujang Sukasna Waka Bidang Kesiswaan Drs. Markoes Padmonegoro Waka Bidang Humas Agustinus Budi Susanto, S.Pd Waka Bidang Sarana Prasarana Y. Eni Purwaningsih, S.Si Koordinator Laboratorium IPA Drs. Paulus Samsuhari Bidang Sarana Prasarana Drs. Markoes Padmonegoro PrasaranaPublic Ralation (PR) Drs. Al. Candra Widyantara ICT/Litbang C. Ratna Siwi W. S.Pd - Pendamping Lomba Akademik - Dana bantuan pemerintah Drs. Bambang Suharya Bendahara Sekolah Uang Kegiatan YM. Budi Antoro Tenaga Administrasi Surat menyurat K. Septiasih Tenaga Administrasi Keuangan YM. Budi Antotoro Tenaga Administrasi Kepegawaian K. Septiasih/ Fx. Suradiyo Tenaga Administrasi Kesiswaan A. Krismastuti Tenaga Administrasi Perpustakaan M. Ngadimin Y. P. Lasiman P. Sumarji Tenaga Pelaksa P. Wawan Setiadi A.Sugiyanto FX. Suradiyo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
E. Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berikut adalah data siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berdasarkan jenis kelamin: Tabel 4.11 Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X 56 69 116 XI IPA 10 28 38 XI IPS 53 34 87 XII IPA 15 46 61 XII IPS 36 34 70 JUMLAH 170 202 372
F. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berlokasi di Jalan Wates Km. 12 Sedayu Bantul Yogyakarta 55752. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memiliki batas di antara sawah-sawah, sekolah SD, asrama putri, dan beberapa rumah penduduk. SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu juga terletak tepat di sebelah selatan rel kereta api, kondisi ini terkadang membuat kegiatan belajar-mengajar sedikit terganggu ketika ada kereta api yang melintas. Bentuk SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu hampir sama seperti sekolah pada umumnya dan ada sebagian gedung yang bertingkat dan gedung yang ditempati bersifat permanen. Keadaan gedung secara umum masih baik, misal: tembok masih kokoh, cet tembok masih baik, genteng masih baik. Lingkungan di sekitar sekolah bersih, teratur dan rapi dan ditunjang dengan banyaknya bunga-bunga, tanaman perindang di depan kelas, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
menimbulkan kesan sejuk, hijau dan asri yang mendukung proses belajar mengajar. Semua ini terawat dengan baik karena sikap saling memiliki dan menjaga dari semua warga sekolah. Semua ruangan kelas dan sebagian besar ruangan berada di lantai satu. Di lantai dua tersebut hanya ada dua ruangan, yaitu ruangan untuk kelas XA dan Ruangan Komputer yang digunakan untuk pelajaran TI (Teknologi Informasi). Untuk kegiatan olahraga terdapat di sebelah selatan (lapangan basket) dan disebelah barat (lapangan voli dan lapangan futsal). Jika hujan atau kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk digunakan, sekolah telah menyediakan sebuah aula besar yang bisa digunakan untuk pelajaran olah raga. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dikelilingi pagar permanen yang terbuat dari batu bata dan batako, dengan rincian sebagai berikut: a. Timur
: gedung aula sekaligus sebagai pagar
b. Selatan
: tembok batako setinggi 2 meter
c. Barat
: tembok batako setinggi 2 meter
d. Utara
: tembok batu bata setinggi 1 meter dengan 2 buah pintu gerbang dari besi.
Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu-pintu besi yang menghubungkan halaman luar dengan halaman dalam sebanyak 5 pintu. Halamannya tergolong sempit namun sangat indah, yang terbagi menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
a. Bagian dalam : taman dengan kolam ikan, dari petak taman yang satu dengan yang lain dibuat jalan penghubung antarkelas bagian utara dengan selatan. b. Bagian luar
: halaman luar dimanfaatkan untuk lapangan olah raga yaitu
lapangan bola basket permanen, lapangan futsal, voli dan atletik G. Fasilitas Pendidikan dan Latihan Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga tercipta tujuan pendidikan secara optimal. Adapun fasilitas untuk menunjang proses pendidikan tersebut antara lain: 1. Perpustakaan Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk menunjang
kegiatan
belajar-mengajar.
Demikian
pula
dengan
perpustakaan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu yang selalu memperbanyak perbendaharaan buku-buku dan meningkatkan kualitas agar senantiasa memperluas pengetahuan warga di sekolah di samping meningkatkan budaya membaca. 2. Laboratorium SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memiliki 3 unit laboratorium yaitu laboratorium komputer, fisika, kimia dan biologi. Laboratorium yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
sangat memadai memungkinkan siswa untuk dapat menerapkan teori yang telah didapat dengan praktik yang sesungguhnya. Adapun penjaga laboratorium yang ditunjuk oleh pihak sekolah adalah Bapak P. Wawan Setiadi. 3. Ruang Media Ruang media yang cukup luas dan memiliki berbagai fasilitas yang lengkap seperti: TV, VCD player, tape recorder, komputer, LCD dan OHP. Berbagai fasilitas ini memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang kontekstual. Siswa dapat melihat secara langsung contohcontoh yang divisualisasikan lewat VCD ataupun televisi. Proses pembelajarannya pun bisa dibuat lebih bervariasi untuk menghindarkan siswa dari kebosanan. 4. Ruang Bimbingan dan Konseling Salah satu tujuan diadakannya layanan bimbingan dan konseling adalah untuk
menyalaraskan
kebutuhan
jasmani
dan
rohani
sehingga
perkembangan siswa dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif. 5. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah. Siswa dapat berpartisipasi dalam usaha menjaga kesehatan sekolah melalui kegiatan Palang Merah Remaja (PMR).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
6. Ruang Doa Ruang doa berbentuk seperti kapel kecil. Ruangan ini terletak diantara Ruang Multimedia dan Ruang Guru. Seluruh warga sekolah bisa menggunakan Ruang Doa ini untuk berdoa ataupun hanya ingin sekedar memperoleh ketenangan batin dan menenangkan diri dari hiruk pikuk keadaan sekolah. 7. Ruang Fotokopi Ruang fotokopi terletak di sebelah laboratorium Kimia. Ruangan ini berukuran 3x8m. Penjaga ruang fotokopi adalah Bapak Wawan Setiadi. Dengan adanya ruang fotokopi ini mempermudah bagi seluruh anggota sekolah untuk memperbanyak surat dan handout.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data dalam penelitian ini terdiri dari data lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas XII IPS SMA PL Sedayu, Yogyakarta. Data lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada siswa kelas XII IPS, sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh melalui nilai rapor siswa semester gasal. Kuesioner dibagikan sebanyak 100 eksemplar dan kembali sebanyak 97 eksemplar. Sebanyak 30 eksemplar kuesioner dipergunakan untuk keperluan uji validitas dan 67 eksemplar kuesioner (51% dari total keseluruhan siswa kelas XII) digunakan oleh peneliti untuk kepentingan pengolahan data.
A. Deskripsi Data Dalam penelitian ini variabel yang digunakan peneliti berjumlah 4 variabel, yaitu lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan berdasarkan PAP tipe II.
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
1. Lingkungan Belajar Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak 29 butir dari 31 butir. Jadi jumlah butir pertanyaan kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian sebanyak 29, jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 29 x 5 = 145, sedangkan untuk skor minimum adalah 29 x 1 = 29. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh:
No 1 2 3 4 5
Tabel 5.1 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Lingkungan Belajar Perhitungan Interval Frekuen Persentase Kriteria Skor si (%) 29+81%x(145-29) ≥122 2 3% Sangat Tinggi 29+66%x(145-29) 105-121 30 44,7% Tinggi 29+56%x(145-29) 93-104 29 43,3% Cukup 29+46%x145-29) 82-92 6 9% Rendah 29+0%x(145-29) 29-81 0 0% Sangat Rendah Jumlah 67 100% Tabel di atas menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang dimiliki oleh responden berada dalam kriteria antara tinggi dan cukup dengan hasil sebesar 88%. Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan dengan skor terendah 83, dari skor tertinggi 124 sehingga di dapat mean = 104,01 median = 104 modus = 99 dan simpangan baku = 8,838. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar yang dialami responden termasuk dalam kategori antara tinggi dan cukup. 2. Kemandirian Belajar Jumlah pertanyaan kuesioner
dinyatakan valid sebanyak 16 butir.
Jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 16 x 5 = 80, sedangkan untuk skor minimum adalah 16 x 1 = 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
No 1 2 3 4 5
Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh: Tabel 5.2 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Kemandirian Belajar Perhitungan Interval Frekuensi Persentase Kriteria Skor (%) 16+81%x(80-16) ≥67 4 6% Sangat Tinggi 16+66%x(80-16) 58-66 29 43,3% Tinggi 16+56%x(80-16) 51-57 28 41,8% Cukup 16+46%x(80-16) 45-50 6 8,9% Rendah 16+0%x(80-16) 16-44 0 0% Sangat Rendah Jumlah 67 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel kemandirian belajar yang dimiliki oleh responden berada dalam kriteria antara tinggi dan cukup dengan hasil sebesar 85,1%. Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan dengan skor terendah 46, dari skor tertinggi 74 sehingga di dapat mean = 57,45 median = 57 modus = 55 dan simpangan baku = 5,392. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar yang dialami responden termasuk dalam kategori antara tinggi dan cukup. 3. Motivasi Belajar Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak 15 butir dari 16 butir. Jadi skor maksimum yang dicapai adalah 15 x 5 = 75, sedangkan untuk skor minimum adalah 15 x 1 = 15. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
No 1 2 3 4 5
Tabel 5.3 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Motivasi Belajar Perhitungan Interval Frekuensi Persentase Kriteria Skor (%) 15+81%x(75-15) ≥63 6 9% Sangat Tinggi 15+66%x(75-15) 54-62 24 35,8% Tinggi 15+56%x(75-15) 48-53 33 49,2% Cukup 15+46%x(75-15) 42-47 4 6% Rendah 15+0%x(75-15) 15-41 0 0% Sangat Rendah Jumlah 67 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar berada dalam kriteria antara tinggi dan cukup dengan hasil sebesar 85%. Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan dengan skor terendah 42, dari skor tertinggi 71 sehingga di dapat mean = 54,24 median = 53 modus = 52 dan simpangan baku = 5,371. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar yang dialami responden termasuk dalam kategori antara tinggi dan cukup. 4. Prestasi Belajar Prestasi belajar diperoleh dari nilai rapor semester genap dengan menjumlahkan semua nilai mata pelajaran dan kemudian dicari rataratanya. Rata-rata tertinggi yang diharapkan adalah 100. Berikut adalah tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh: Tabel 5.4 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Prestasi Belajar Siswa No Perhitungan Interval Frekuensi Persentase Kriteria Skor (%) 1 81% x 100 ≥81 51 76,1% Sangat Tinggi 2 66% x 100 66-80 16 23,9% Tinggi 3 56% x 100 56-65 0 0 Cukup 4 46% x 100 46-55 0 0 Rendah 5 <46 x 100 ≤46 0 0 Sangat Rendah Jumlah 67 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel prestasi belajar yang telah dicapai oleh responden berada dalam kriteria yang sangat baik dengan hasil sebesar 74,6 %. Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan dengan skor terendah 79, dari skor tertinggi 87 sehingga di dapat mean = 81,40 median = 81 modus = 81 dan simpangan baku = 1,371. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang dialami responden termasuk dalam kategori sangat baik.
B. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji normal tidaknya data. Pada pengujian normalitas data ini peneliti menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov yang memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Proses uji normalitas One Sample Kolgorov-Smirnov ini menggunakan bantuan Program SPSS 16. Berikut adalah tabel hasil pengujian normalitas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data
67 .0000000 1.36590254 .156 .156 -.093 1.278 .076
Keputusan yang diambil berdasarkan hasil pengujian adalah: a.
Jika nilai Asymptotik. Sig > taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan normal.
b.
Jika nilai Asymptotik Sig < taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan tidak normal. Oleh karena Asymtotik sig.2-tailed-nya 0,076 > 0,05 maka
dengan demikian distribusi data variabel Lingkungan belajar, Kemandirian Balajar, Motivasi belajar dan prestasi belajar belajar dapat dikatakan normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
C. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang akan diuji. Untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam rumusan hipotesis I, II dan III peneliti menggunakan teknik analisis Pearson karena berdistribusi normal. Pengujian akan menggunakan bantuan Program SPSS 16. Pedoman dalam pengambilan keputusan adalah jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Tabel 5.6 Interpretasi Hubungan Antar Variabel Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
1. Hubungan antara Lingkungan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Pengujian hipotesis yang pertama adalah antara Lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa dengan rumusan hipotesisnya sebagai berikut: Ho : tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar. Hi : ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Korelasi Pearson Lingkungan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Correlations Lingkungan_ Prestasi_Bela Belajar jar Lingkungan_Belajar
Pearson Correlation
1
Sig. (1-tailed) Prestasi_Belajar
-.006 .482
N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
67 -.006 .482 67
67 1 67
Berdasarkan hasil tabel output SPSS 16 dapat diketahui bahwa ℎ
sebesar -0,006 dan taraf signifikansinya sebesar 0,482. Dari
hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa 0,482 > 0,05 maka Ho diterima atau dengan kata lain tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar. Interpretasi hubungannya terdapat pada
ℎ
= -0,006 menunjukkan bahwa ada
hubungan antara variabel lingkungan belajar dengan prestasi belajar, tetapi hubungan yang terjadi terjalin sangat lemah. Tanda negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi lingkungan belajar siswa maka semakin rendah prestasi belajar siswa, demikian pula sebaliknya, semakin rendah lingkungan belajar maka semakin tinggi prestasi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
2. Hubungan antara Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Pengujian hipotesis yang kedua adalah antara Kemandirian Belajar dan prestasi belajar siswa dengan rumusan hipotesisnya sebagai berikut: Ho : tidak ada hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar. Hi : ada hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar. Tabel 5.8 Hasil Pengujian Korelasi Pearson Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Correlations Kemandirian_ Prestasi_Bela Belajar jar Kemandirian_Belajar Pearson Correlation
1
Sig. (1-tailed) Prestasi_Belajar
.059 .317
N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
67 .059 .317 67
67 1 67
Berdasarkan hasil tabel output SPSS 16 dapat diketahui bahwa ℎ
sebesar 0,059 dan taraf signifikansinya sebesar 0,317. Dari hasil
perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa 0,317 > 0,05 maka Ho diterima atau dengan kata lain tidak ada hubungan positif yang signifikan antara
kemandirian
belajar
hubungannya terdapat pada
ℎ
dengan
prestasi
belajar.
Interpretasi
= 0,059 menunjukkan bahwa hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
antara variabel kemandirian belajar dengan prestasi belajar tetapi hubungan yang terjadi terjalin sangat lemah. Tanda positif menunjukkan bahwa semakin tinggi kemandirian belajar maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa, demikian pula sebaliknya, semakin rendah kemandirian belajar maka semakin rendah pula prestasi belajarnya. 3. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Pengujian korelasi yang ketiga adalah antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dengan rumusan hipotesisnya sebagai berikut: Ho : tidak ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar. Hi : ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar. Tabel 5.9 Hasil Pengujian Korelasi Pearson Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Correlations Motivasi_Bel Prestasi_Bela ajar jar Motivasi_Belajar
Pearson Correlation
1
Sig. (1-tailed) Prestasi_Belajar
N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
.071 .284
67 .071 .284 67
67 1 67
Berdasarkan hasil tabel output SPSS 16 dapat diketahui bahwa ℎ
sebesar 0,071 dan taraf signifikansinya sebesar 0,284. Dari hasil
perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa 0,284 > 0,05 maka Ho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
diterima atau dengan kata lain tidak ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar. Interpretasi hubungannya terdapat pada
ℎ
= 0,071 menunjukkan bahwa hubungan antara
variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar tetapi hubungan yang terjadi terjalin sangat lemah. Tanda positif menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa, demikian pula sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar maka semakin rendah pula prestasi belajarnya.
D. Pembahasan 1. Hubungan antara Lingkungan Belajar dan Prestasi Belajar Hasil pengujian korelasi menunjukkan tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar. Berdasarkan hasil tabel output SPSS dapat diketahui bahwa
ℎ
sebesar -0,006 dan taraf signifikansinya sebesar 0,482. Interpretasi hubungannya terdapat pada
ℎ
= -0,006 menunjukkan bahwa ada
hubungan antara variabel lingkungan belajar dan prestasi belajar, tetapi hubungan yang terjadi terjalin sangat lemah. Tanda negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi lingkungan belajar maka akan membuat prestasi belajar siswa menjadi menurun, demikian pula sebaliknya, semakin rendah lingkungan belajar maka akan membuat prestasi belajar siswa semakin tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari Agnes Kartika Vidyanti (Tahun 2005) dan Suciningrum (Tahun 2006) yang menyatakan bahwa lingkungan belajar dengan prestasi belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. Berdasarkan hasil analisis deskripsi pada siswa kelas XII SMA PL St. Louis Sedayu menunjukkan bahwa lingkungan belajar tergolong dalam kategori antara tinggi dan cukup yaitu sebesar 88% dan sebesar 76,1% prestasi belajar siswa tergolong sangat tinggi. Namun hasil pengujian korelasi diketahui bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dengan tingkat prestasi belajar siswa. Ini terlihat pada analisis data yaitu sebanyak 52,3% siswa yang lingkungan belajarnya tergolong tidak tinggi
namun memiliki prestasi belajar
yang tergolong sangat tinggi. Faktor lingkungan belajar siswa sebenarnya memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Roestiyah (1982:163) mengatakan bahwa di lingkungan anak-anak rajin belajar, kemungkinan besar akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika mendapat prestasi yang rendah, jika teman-teman disekitarnya mendapat prestasi belajar yang tinggi. Oleh karena itu anak akan berusaha belajar keras agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Akan tetapi sering kita menemukan siswa yang bertempat tinggal di lingkungan yang kumuh, ramai, kotor, tidak memiliki sarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar serta kondisi negatif lainnya yang semestinya menganggu kenyamanan siswa dalam belajar malahan membuat siswa tersebut memiliki prestasi yang cemerlang di sekolah. Hal ini disebabkan dari kemauan serta tekad dari siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh demi masa depan mereka, sehingga siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang maksimal. Sedangkan ada pula beberapa siswa yang bertempat tinggal di daerah yang tenang, bersih, serta tersedia sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar sehingga siswa tersebut memiliki lingkungan yang kondusif untuk belajar malah bermalas-malas dan tidak memiliki niat untuk belajar. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut kurang memiliki kemauan serta tekad untuk belajar demi masa depan mereka, sehingga siswa tersebut tidak memperoleh hasil belajar yang maksimal. Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan belajar tidak berhubungan dengan prestasi belajar siswa, karena tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat berasal dari faktor lain seperti kemauan serta tekad yang berasal dari dalam diri siswa tersebut. 2. Hubungan antara Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar Hasil pengujian korelasi menunjukkan tidak ada hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar. Berdasarkan hasil tabel output SPSS 16 dapat diketahui bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
ℎ
sebesar 0,059 dan taraf signifikansinya sebesar 0,317.
Interpretasi hubungannya terdapat pada
ℎ
= 0,059 menunjukkan
bahwa ada hubungan antara variabel kemandirian belajar dan prestasi belajar tetapi hubungan yang terjadi terjalin sangat lemah. Tanda positif menunjukkan bahwa semakin tinggi kemandirian belajar siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa, demikian pula sebaliknya, semakin rendah kemandirian belajar siswa maka semakin rendah pula prestasi belajarnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Agnes Kartika Vidyanti (Tahun 2005) yang menyatakan bahwa kemandirian belajar dengan prestasi belajar tidak mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. Berdasarkan hasil analisis deskripsi pada siswa kelas XII SMA PL St. Louis Sedayu menunjukkan bahwa kemandirian belajar tergolong dalam kategori antara tinggi dan cukup yaitu sebanyak 85,1% dan sebanyak 76,1% prestasi belajar siswa tergolong sangat tinggi. Namun hasil pengujian korelasi diketahui bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa. Ini terlihat pada analisis data yaitu sebanyak 50,7% siswa yang kemandirian belajarnya tergolong tidak tinggi namun memiliki prestasi belajar yang tergolong sangat tinggi. Kemandirian dalam belajar menurut Dimyati (1998:51) dapat diartikan sebagai aktivitas belajar dan berlangsungnya lebih didorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar. Pengertian kemandirian menurut Masrun (1986:84), yaitu adalah suatu sifat yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri dan untuk kebutuhan sendiri, mengejar prestasi, penuh ketekunan serta berkeinginan untuk mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain, mampu berpikir dan bertindak secara original, kreatif dan penuh inisisiatif, mampu mengatasi
masalah
yang
dihadapi,
mampu
mempengaruhi
lingkungannya, mempunyai rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri, menghargai keadaan diri sendiri dan memperoleh kepuasan dari usahanya. Sedangkan
pengertian
kemandirian
menurut
Samana,
(Susmeini, 1998:37), adalah sikap bagaimana seseorang itu dapat mengatur dan mengendalikan kegiatan belajarnya, atas dasar pertimbangan keputusan dan tanggung jawabnya sendiri. Kemandirian belajar seseorang sangat tergantung pada pada seberapa jauh seseorang tersebut dapat belajar mandiri. Dalam belajar mandiri siswa akan berusaha sendiri terlebih dahulu untuk mempelajari serta memahami isi pelajaran yang dibaca/dilihatnya melalui media pandang dan dengar. Jika siswa mendapat kesulitan barulah siswa tersebut akan bertanya atau mendiskusikan dengan teman, guru atau pihak lain lain yang sekiranya lebih berkompeten dalam mengatasi kesulitan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Siswa yang mandiri akan mampu mencari sumber belajar yang dibutuhkan serta mempunyai kreativitas inisiatif sendiri dan mampu bekerja sendiri dengan merujuk pada bimbingan yang diperolehnya. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diketahui bahwa tingginya kemandirian belajar siswa belum tentu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa yang kurang mandiri terkadang karena tingkat kecerdasan siswa yang tinggi serta keinginan untuk selalu dapat memecahkan setiap persoalan membuat siswa bersemangat dan berusaha untuk belajar sehingga membuat siswa memperoleh prestasi belajar yang maksimal. Dari
uraian
tersebut
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
kemandirian belajar tidak berhubungan dengan prestasi belajar siswa, karena tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat berasal dari faktor-faktor yang lain. 3. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Hasil pengujian korelasi menunjukkan tidak ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Berdasarkan hasil tabel output SPSS 16 dapat diketahui bahwa
ℎ
= 0,071 dan taraf signifikansi 0,284. Interpretasi hubungannya terdapat pada
ℎ
= 0,071 menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel
motivasi belajar dengan prestasi belajar tetapi hubungan yang terjadi terjalin sangat lemah. Tanda positif menunjukkan arah hubungan yang sama bahwa semakin tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
prestasi belajar dan sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar maka semakin rendah pula prestasi belajar. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari Indrawati (Tahun 2004) dan Suciningrum (Tahun 2006) yang menyatakan
bahwa
motivasi
belajar
dengan
prestasi
belajar
mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data pada siswa kelas XII sebanyak 85% siswa memiliki motivasi belajar yang tergolong dalam kategori antara tinggi dan cukup, sebanyak 79,3% siswa memiliki prestasi belajar yang tergolong sangat tinggi. Sedangkan hasil pengujian korelasi diketahui bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan t prestasi belajar siswa. Semakin tinggi motivasi yang diberikan terhadap siswa untuk mengelola dirinya dalam belajar maka hasil yang akan diperoleh siswa dalam akademik akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah motivasi yang diberikan terhadap siswa untuk mengelola dirinya dalam belajar maka hasil yang akan diperoleh siswa dalam akademik akan semakin menurun. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Hamzah, 2007:3). Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan tau mengelakkan perasaan tidak suka itu (Sardiman, 2008:75). Menurut Dimyati & Mudjiono (1999:239) motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. motivasi yang lemah akan melemahkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil belajar ikut lemah. Oleh karena itu motivasi belajar pada diri siswa perlu dikuatkan terus menerus agar siswa memiliki hasil belajar yang baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan motivasi berprestasi. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diketahui bahwa tingginya motivasi yang diberikan kepada siswa belum tentu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa yang kurang termotivasi terkadang karena konsentrasi belajar siswa yang tinggi dan rasa percaya diri siswa yang tumbuh dari keinginan mewujudkan diri untuk bertindak dan berhasil serta hubungan yang baik diantara keluarga dapat membuatnya bersemangat dan berusaha keras untuk belajar sehingga dapat membuat siswa memperoleh prestasi belajar yang optimal. Dari hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar meskipun motivasi belajar merupakan faktor pendukung pencapaian prestasi belajar tetapi pencapaian prestasi belajar tidak hanya berasal dari tingginya motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
saja namun juga harus diimbangi dengan usaha siswa untuk belajar dan faktor-faktor yang lain sehingga pencapaian prestasi belajar sesuai dengan yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut: 1.
Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa SMA PL St. Louis Sedayu Yogyakarta kelas XII IPS. Hal ini ditunjukkan dari hasil olah dan analisis data diperoleh rhitung sebesar -0,006 dan taraf signifikansi 0,482 yang menunjukkan tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar.
2.
Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara antara kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa SMA PL St. Louis Sedayu Yogyakarta kelas XII IPS. Hal ini ditunjukkan dari hasil olah dan analisis data diperoleh rhitung sebesar 0,059 dan taraf signifikansinya 0,317 yang menunjukkan tidak ada hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar.
3.
Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa SMA PL St. Louis Sedayu Yogyakarta kelas XII IPS. Hal ini ditunjukkan dari hasil olah dan analsis data diperoleh rhitung sebesar 0,071 dan taraf signifikansinya
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
0,284 yang menunjukkan tidak ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar.
B. Keterbatasan Dalam melakukan penelitian ini, penulis menyadari bahwa dalam melaksanakan penelitian mempunyai beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang dialami penulis antara lain: keterbatasan biaya dan waktu, oleh karena itu peneliti menggunakan purposive sampling sehingga penelitian ini hanya mengambil sebagian dari keseluruhan populasi. Ketidakjujuran dalam pengisian kuesioner oleh responden juga menjadi keterbatasan dikarenakan berbagai kondisi dan situasi pribadi yang dialami responden selama mengisi kuesioner yang menyebabkan hasil kuesioner tidak sesuai yang diharapkan penulis dan para pembaca.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti buat, maka peneliti mencoba untuk mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut: 1. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar. Karena tinggi rendahnya prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh faktor lingkungan dari siwa akan tetapi dapat ditentukan oleh faktorfaktor yang lain seperti kemauan serta tekad yang berasal dari dalam diri siswa tersebut. Maka lingkungan yang tidak mendukung siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
dalam belajar bukanlah hambatan bagi siswa asalkan siswa memiliki kemauan serta tekad untuk terus belajar demi masa depannya maka siswa tersebut akan memperoleh prestasi belajar yang maksimal. 2. Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar. Meskipun kemandirian belajar siswa tinggi belum tentu prestasi belajar siswa tersebut juga tinggi. Prestasi belajar siswa tinggi dapat dikarenakan faktor lain. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan bimbingan secara terus menerus untuk siswa agar siswa dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. 3. Hasil penelitian yang ketiga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar. Walaupun motivasi belajar merupakan salah satu faktor pendukung dalam pencapaian belajar namun siswa juga harus mengimbanginya dengan usaha untuk belajar. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran oleh siswa untuk belajar semaksimal mungkin untuk tercapainya prestasi belajar yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2000. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya. Arikunto, Suharsimi, 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Sinar Grafika Offset. Brataningrum, Natalina Premastuti. 2008. Modul Pengolahan Data Elektronik I. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Dimyati dan Mudjiyono, 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati,
1989.
Dasar-Dasar
Sosiologi
Pendidikan(Suatu
Penelitian
Kepustakaan). Jakarta. Ghozali, Imam, 2002. Statistik Non-Parametrik - Teori dan Aplikasi Dengan Program SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro. Hilgard, Ernest R, 1984. Theories of Learning. Chicago: Chicago Up. Holstein Herman, 1986. Murid Belajar Mandiri. Bandung: Remaja Karya CV. Indriarti, Paulina Ervin. 2011. Hubungan Antara Motivasi Belajar Siswa, Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Jurusan Akuntansi. Skripsi. Yogyakkarta : Universitas Sanata Dharma. Lukman Ali, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 2. Jakarta: Balai Pustaka.
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Masrun, dkk., 1986. Studi Mengenai Kemandirian pada Penduduk di Tiga Suku Bangsa (Jawa, Batak, Bugis). Laporan Penelitian. Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan Fakultas Psikologi UGM. Muhadi, Fx. 2011. Modul Metode Penelitian. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Oemar Hamalik, 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Roestiyah N, 1982. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta : PT. Bina Aksara. Sardiman, A.M, 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Suciningrum, 2011. Hubungan antara Motivasi Belajar,Disiplin Belajar dan Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta Syah, Muhibbin, 2012. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Uno, Hamzah B, 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. Vidyanti, Agnes Kartika. 2012. Hubungan Antara Lingkungan Belajar, Kemandirian Belajar dan Jumlah Jam Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. WS Winkel, 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia ---------,1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia. ---------, 1996. Psikologi Pengajaran. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 KUESIONER
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kuesioner Penelitian HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Pada Siswa KELAS XII SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Yogyakarta TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh : Puspa Wulandari 091334061
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Hal: P engisian Kuesioner Kepada Yth: Saudara-saudara kelas XII SMA
Dengan Hormat, Saya sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul ”Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi”. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara-saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan memberikan jawaban atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudarasaudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara-saudara hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini mengganggu aktivitas Saudara-saudara. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara-saudara, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 24 Oktober 2013 Hormat Saya
Puspa Wulandari Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1.
2. 3.
4.
Kuesioner ini terdiri dari 3 (tiga) bagian: Bagian I Pernyataan mengenai Lingkungan Belajar Bagian II Pernyataan mengenai Kemandirian Belajar Bagian III Pernyataan mengenai Motivasi Belajar Tulislah identitas anda yang telah tersedia. Tulislah nama siswa, kelas dan nomor absensi anda. Untuk Kuesioner Bagian I, II dan III pilihlah jawaban yang paling saudara anggap sesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap pernyataan dengan tanda Centang (). SS jika Sangat Setuju dengan pernyataan S jika Setuju dengan pernyataan RR jika Ragu-ragu dengan pernyataan TS jika Tidak Setuju dengan pernyataan STS jika Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyatan dalam kuesioner ini telah dijawab semua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Nama
: .......................................................
Kelas
: ...............
No Absen
: ...............
I.
No.
Kuesioner Lingkungan Belajar Lingkungan Sekolah Pernyataan
A. Fasilitas yang telah disediakan sekolah 1. Sekolah telah menyediakan fasilitas seperti : perpustakaan, lab komputer dan lab multimedia yang dapat menunjang proses belajar sehingga memudahkan saya dalam belajar. 2. Tidak ada fasilitas disekolah yang dapat menunjang proses belajar siswa dan memudahkan siswa dalam belajar. B. Kondisi lingkungan sekolah 3. Lingkungan sekolah yang bersih membuat saya merasa nyaman untuk belajar. 4. Letak gedung sekolah yang berdekatan dengan jalur transportasi mengganggu konsentrasi saya dalam belajar. C. Tata Tertib Sekolah 5. Dengan adanya tata tertib disekolah membuat saya menjadi disiplin dalam belajar. 6. Saya senang dengan adanya jam kosong. D. Perhatian Guru 7. Meskipun saya tidak mengerjakan tugas, guru tidak memberi sangsi pada saya. 8. Saya senang jika ada tambahan waktu belajar oleh guru di luar jam pelajaran. 9. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa membuat saya malas mengikuti pelajaran. 10. Metode mengajar yang digunakan oleh guru meningkatkan motivasi saya dalam belajar.
SS
S
RR
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Kuesioner Lingkungan Masyarakat No.
Pernyataan
SS
S
RR
TS
STS
SS
S
RR
TS
STS
A. Sarana dan prasarana dimasyarakat 11. Saya tidak tertarik dgn kegiatan pemuda yang diadakan di lingkungan saya. 12. Kegiatan karang taruna dimasyarakat, menambah semangat saya untuk belajar. B. Kondisi lingkungan masyarakat 13. Kondisi lingkungan masyarakat yang tenang dan bersih membuat saya menjadi nyaman dalam belajar. 14. Jika bermain di masyarakat, saya dapat melupakan tugas saya sebagai seorang pelajar. C. Jam belajar masyarakat 15. Dengan adanya peraturan jam belajar yang ditetapkan di lingkungan, hal tersebut dapat membantu saya dalam belajar. 16. Tidak ada peraturan mengenai jam belajar dilingkungan saya sehingga saya dapat bermain di rumah tetangga sampai larut malam. D. Peraturan yang dibuat dimasyarakat 17. Saya merasa senang dengan adanya peraturan jam belajar yang ditetapkan di lingkungan saya. 18. Saya menjadi tidak nyaman jika ingin bermain dimalam hari karena adanya peraturan di lingkungan saya mengenai jam belajar. Kuesioner Lingkungan Keluarga No. Pernyataan A. Fasilitas yang telah disediakan dirumah 19. Orang tua saya selalu memenuhi kebutuhan sarana belajar seperti alat tulis, buku dan sebagainya sehingga saya dapat belajar dengan maksimal 20. Kondisi ruang belajar yang tenang dan nyaman membuat saya dapat belajar dengan maksimal 21. Saya tidak memiliki fasilitas ruang belajar yang dapat membuat saya menjadi tertarik untuk belajar dirumah. B. Dukungan dari keluarga 22. Orang tua saya selalu memberikan dorongan dan semangat untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
23. Saya memiliki keluarga yang rajin sehingga memacu saya untuk rajin dalam belajar. C. Tata tertib yang dibuat dalam keluarga 24. Dengan adanya jadwal belajar yang dibuat oleh orang tua, saya semakin disiplin dalam belajar. 25. Kebiasaan keluarga saya yang mematikan TV pada waktu belajar membuat saya nyaman untuk belajar. 26. Saya tidak senang dengan adanya jadwal belajar yang dibuat oleh orang tua saya. D. Perhatian keluarga 27. Orang tua saya selalu mendampingi saya belajar sehingga membuat saya terpacu untuk lebih rajin. 28. Meskipun saya tidak belajar, orang tua tidak menegur saya. 29. Suasana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang dalam keluarga memberikan semangat kepada saya untuk belajar.
II. Kuesioner Kemandirian Belajar No. Pernyataan SS S RR TS STS A. Tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri (bebas). 30. Saya akan berusaha sendiri untuk mengerjakan soal yg sulit. 31. Saya malas belajar karena mencontoh atau meniru saudara saya yang malas. 32. Saya belajar atas keinginan saya sendiri. B. Usaha untuk mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan dan mewujudkan harapan (progresif dan ulet). 33. Saya membuat ringkasan agar mudah dalam belajar. 34. Saya membuat jadwal belajar tetap di rumah. 35. Saya malas mempelajari kembali mata pelajaran yang sukar. 36. Pengalaman gagal dalam berusaha dapat membimbing saya untuk rajin belajar. C. Inisiatif, kreatif, percaya diri (inisiatif). 37. Saya menyerahkan tugas sekolah tepat pada waktunya tanpa disuruh orang lain. 38. Saya berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-teman walaupun dikritik. 39. Saya mengerjakan soal ujian dengan percaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
diri. 40. Saya merasa tersaingi bila ada teman saya yang lebih rajin dari saya. D. Pengendalian diri dari dalam 41. Saya tetap belajar meskipun tidak ada ulangan. 42. Saya tidak putus asa bila tidak dapat mengerjakan soal-soal yang sulit. 43. Saya tidak memerlukan orang lain untuk belajar. E. Kemampuan menerima diri sendiri dan memperoleh kepuasan dari usahanya (kemampuan diri). 44. Saya puas dengan hasil ulangan saya meskipun nilainya kurang maksimal asalkan itu hasil dari usaha saya sendiri. 45. Saya tidak puas dengan hasil ulangan saya jika nilainya kurang maksimal meskipun itu hasil dari usaha saya sendiri.
III. Kuesioner Motivasi Belajar No. Pernyataan A. Kemauan untuk mengikuti pelajaran 46. Saya selalu berusaha untuk mengikuti pelajaran. 47. Saya berusaha mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 48. Saya selalu mencatat apa yang diterangkan oleh guru 49. Saya tidak pernah menaati tata tertib di sekolah. B. Kerelaan untuk menyediakan waktu belajar 50. Saya selalu berusaha menggunakan waktu belajar sebaik-baiknya. 51. Saya selalu berusaha mengerjakan pekerjaan rumah pada waktu jam belajar di rumah. 52. Saya tidak pernah menyediakan waktu untuk belajar di rumah bila tidak ada ulangan 53. Saya tidak perlu mempunyai jadwal belajar di rumah. 54. Saya selalu mempelajari kembali pelajaran yang diberikan guru pada waktu belajar di rumah. C. Ketekunan 55. Saya selalu tertantang oleh tugas-tugas yang diberikan oleh guru
SS
S
RR
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
56. Saya tidak mau belajar jika keesokan harinya tidak ada ulangan. 57. Saya selalu membuat soal-soal sendiri untuk latihan di rumah. D. Keinginan untuk menguasai materi 58. Saya selalu bertanya pada guru apabila mengalami kesulitan dalam menangkap materi pelajaran. 59. Saya jarang menggunakan jam kosong untuk mempelajari materi yang belum dikuasai. 60. Saya selalu membaca buku yang ada hubungannya dengan materi yang diajarkan TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 DATA VALIDITAS DAN REALIBILITAS KUESIONER
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA UJI VALIDITAS 1.
Lingkungan Belajar
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Butir Pertanyaan 1 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 31 8 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 4 2 5 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 4 3 4 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 2 4 5 4 4 1 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 5 4 4 3 5 3 4 3 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 2 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 2 4 3 3 1 3 3 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 2 4 5 3 5 5 1 5 5 5 4 5 4 1 1 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 3 4 5 3 2 4 4 4 4 4 4 5 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 5 3 4 4 3 5 4 5 1 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 3 2 5 4 3 5 3 3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 5 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 5 3 2 4 3 3 3 4 5 3 4 2 2 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 1 3 5 3 5 2 1 2 5 4 2 3 5 3 5 5 3 5 2 2 2 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140 23 24 25 26 27 28 29 30
4 4 4 5 4 3 3 5
3 4 5 5 4 4 3 4
5 3 5 5 4 4 3 3
5 4 4 4 3 3 3 3
4 3 4 5 3 3 3 4
5 4 4 5 2 2 2 2
3 4 4 5 3 3 3 4
5 3 3 5 3 2 4 2
4 4 4 5 4 3 3 5
3 2 2 3 3 4 5 5
5 4 4 5 2 2 2 2
5 4 5 5 4 3 3 5
5 2 3 5 4 2 1 4
5 3 4 5 3 2 4 2
4 3 4 5 3 3 3 4
3 4 4 5 4 4 3 4
4 3 4 5 4 3 4 5
4 3 4 5 3 3 3 4
5 5 5 5 4 4 4 4
1 4 4 1 5 4 4 4
5 3 5 5 4 4 3 4
5 4 5 5 4 4 3 4
5 4 5 5 4 3 4 5
5 4 5 5 4 3 3 5
5 4 5 5 4 3 4 4
4 3 5 5 4 3 2 3
4 3 4 5 3 3 3 4
4 3 4 5 3 3 3 4
5 4 5 5 4 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
2.
Kemandirian belajar
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 5 3 5 3 4 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 2 1 4 5 3 4 5 3 2 4 2
2 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 5 5 2 2 3 3
3 4 4 5 5 4 3 5 2 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 2 5 3 4 5 5 4 4 3 4
4 5 3 5 5 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 3 2 3 4 5 4 4 5 3 4 3 5
5 5 3 5 3 4 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 2 3 4 5 3 4 5 3 2 4 2
6 4 3 5 5 2 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 3 3 5 4 5 4 5 5 3 4 4 4
Butir Pertanyaan 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 2 4 4 4 5 5 5 5 3 3 5 3 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3 5 3 3 4 2 3 4 4 3 4 5 4 3 5 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 5 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 5 2 2 5 4 2 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 5 3 3 2 1 1 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 5 5 4 5 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
3.
Motivasi Belajar
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 3 1 4 4 3 4 5 3 3 3 5
2 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5
3 4 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 1 4 5 4 4 5 4 4 3 5
4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 1 3 5 3 5 5 2 2 3 3
5 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 2 4 4 4 5 5 4 4 2 5
6 4 4 4 2 3 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 3 1 4 4 3 5 5 3 4 4 5
Butir Pertanyaan 7 8 9 10 11 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 1 3 4 1 5 5 1 4 5 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3 5 5 3 2 5 3 3 5 4 4 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 4 3 1 3 1 3 3 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 2 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 4 3 2 4 2 3 5 2
12 4 3 4 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 5 4 4 3 3 4 4 3 3 5 2 2 2 2
13 4 2 3 3 1 3 5 2 4 2 2 3 2 3 4 4 3 3 4 3 1 3 1 3 3 5 3 3 4 4
14 3 3 2 3 1 3 4 3 1 4 4 3 2 4 4 3 2 4 3 2 2 4 5 2 3 5 4 2 1 4
15 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 1 4 5 5 3 5 3 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 HASIL UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS KUESIONER
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VARIABEL LINGKUNGAN BELAJAR Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1 (belum valid)
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .901
N of Items .923
31
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
B1
116.83
162.833
.647
.
.895
B2
116.90
161.886
.497
.
.897
B3
117.13
161.913
.587
.
.896
B4
117.20
161.545
.549
.
.896
B5
117.07
163.099
.551
.
.896
B6
117.47
154.189
.685
.
.893
B7
117.40
164.938
.436
.
.898
B8
117.50
160.259
.465
.
.898
B9
116.77
170.530
.170
.
.901
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
B10
116.83
162.833
.647
.
.895
B11
117.27
184.340
-.413
.
.916
B12
117.43
154.461
.674
.
.893
B13
116.53
159.361
.747
.
.893
B14
117.97
161.413
.387
.
.899
B15
117.30
155.734
.633
.
.894
B16
117.10
157.886
.776
.
.892
B17
117.03
166.171
.391
.
.899
B18
116.93
162.823
.664
.
.895
B19
117.07
158.133
.735
.
.893
B20
116.63
166.447
.435
.
.898
B21
117.47
186.878
-.426
.
.920
B22
117.30
161.528
.392
.
.899
B23
116.37
163.620
.672
.
.895
B24
116.67
164.230
.537
.
.897
B25
117.17
168.420
.123
.
.906
B26
117.03
161.413
.581
.
.895
B27
116.70
162.769
.640
.
.895
B28
117.23
159.702
.670
.
.894
B29
117.10
157.886
.776
.
.892
B30
117.13
158.326
.736
.
.893
B31
116.47
161.706
.719
.
.894
Scale Statistics Mean 120.97
Variance 173.620
Std. Deviation 13.176
N of Items 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Pengujian Validitas dan Reliabilitas 2 (valid)
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .907
N of Items .927
29
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
B1
108.83
154.351
.674
.
.902
B2
108.90
153.679
.504
.
.904
B3
109.13
153.844
.587
.
.902
B4
109.20
153.131
.567
.
.903
B5
109.07
154.961
.553
.
.903
B6
109.47
147.016
.656
.
.900
B7
109.40
157.007
.424
.
.905
B8
109.50
152.466
.456
.
.905
B10
108.83
154.351
.674
.
.902
B11
109.27
175.237
-.396
.
.922
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
B12
109.43
147.151
.651
.
.901
B13
108.53
151.637
.731
.
.900
B14
109.97
152.930
.403
.
.906
B15
109.30
148.010
.625
.
.901
B16
109.10
149.679
.790
.
.899
B17
109.03
158.102
.385
.
.906
B18
108.93
154.685
.668
.
.902
B19
109.07
149.926
.748
.
.900
B20
108.63
158.240
.437
.
.905
B21
109.47
176.947
-.391
.
.926
B22
109.30
153.252
.400
.
.906
B23
108.37
155.620
.664
.
.902
B24
108.67
156.506
.512
.
.904
B26
109.03
153.757
.560
.
.903
B27
108.70
155.114
.612
.
.903
B28
109.23
151.633
.674
.
.901
B29
109.10
149.679
.790
.
.899
B30
109.13
149.982
.757
.
.899
B31
108.47
154.051
.693
.
.902
Scale Statistics Mean 112.97
Variance 165.275
Std. Deviation 12.856
N of Items 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
VARIABEL KEMANDIRIAN BELAJAR Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1 (valid)
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 33
100.0
0
.0
33
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .909
N of Items .909
16
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
B1
57.73
59.455
.811
.
.895
B2
57.82
67.091
.545
.
.905
B3
57.18
68.528
.449
.
.908
B4
57.15
64.945
.708
.
.899
B5
57.58
63.502
.698
.
.899
B6
57.09
69.460
.421
.
.908
B7
57.12
70.422
.493
.
.906
B8
56.70
69.155
.584
.
.904
B9
57.12
70.422
.410
.
.908
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
B10
57.24
68.002
.584
.
.904
B11
57.39
66.871
.643
.
.902
B12
58.15
65.008
.671
.
.900
B13
57.82
63.466
.650
.
.902
B14
57.39
66.871
.643
.
.902
B15
57.42
68.002
.574
.
.904
B16
57.27
67.642
.562
.
.904
Scale Statistics Mean 61.21
Variance 75.547
Std. Deviation 8.692
N of Items 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
VARIABEL MOTIVASI BELAJAR Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1 ( belum valid)
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .883
N of Items .883
16
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
B1
54.33
71.471
.703
.742
.870
B2
53.97
75.689
.584
.643
.876
B3
54.17
70.833
.722
.710
.869
B4
54.57
69.495
.717
.650
.868
B5
54.23
74.461
.525
.682
.877
B6
54.30
71.941
.589
.644
.874
B7
54.87
70.464
.609
.718
.873
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
B8
54.67
70.713
.585
.984
.874
B9
54.80
71.683
.512
.742
.878
B10
54.43
74.116
.513
.635
.877
B11
54.70
70.217
.615
.986
.873
B12
54.93
75.030
.443
.777
.880
B13
55.20
74.441
.380
.552
.883
B14
55.20
72.303
.470
.651
.880
B15
54.57
72.599
.629
.634
.873
B16
54.07
82.892
-.074
.656
.894
Scale Statistics Mean
Variance
58.20
Std. Deviation
82.441
N of Items
9.080
16
Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1 ( belum valid)
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .894
N of Items .898
15
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
B1
50.20
71.890
.703
.713
.883
B2
49.83
76.282
.569
.640
.889
B3
50.03
71.482
.706
.689
.882
B4
50.43
70.116
.704
.645
.882
B5
50.10
75.334
.492
.586
.890
B6
50.17
72.213
.598
.636
.886
B7
50.73
70.823
.613
.717
.886
B8
50.53
70.947
.596
.984
.886
B9
50.67
71.540
.544
.669
.889
B10
50.30
74.562
.512
.572
.890
B11
50.57
70.392
.629
.986
.885
B12
50.80
75.407
.446
.742
.892
B13
51.07
74.616
.395
.543
.895
B14
51.07
72.616
.476
.647
.892
B15
50.43
73.082
.625
.619
.886
Scale Statistics Mean 54.07
Variance 82.892
Std. Deviation 9.105
N of Items 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 DATA PENELITIAN
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA SKOR KUESIONER PENELITIAN 1. Lingkungan Belajar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 5 5 3 5 4 5 1 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5
2 2 4 3 4 5 3 3 4 5 3 4 4 2 5 4 4 5 4 2 3 4 4 4
3 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 5 4 3 3 4 5 4 4 4 5 1
5 3 4 3 5 4 5 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4
6 1 2 1 3 2 1 1 1 1 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 1 2 1 2
7 4 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 5 4 4 4 4 3
8 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 5 2 4 4 5 4
9 10 11 12 13 5 3 4 2 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 3 3 1 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 5 4 5 3 5 5 3 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 5 3 3 4 3 4 3 4 3 4 5 3 4 4 2 3 4 2 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4
Butir Pertanyaan Ket 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 LB 2 3 4 4 5 5 4 5 5 2 2 1 1 2 4 4 99 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 97 3 3 3 3 2 5 5 5 4 3 3 1 3 2 2 5 93 4 5 4 3 1 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 115 5 4 5 4 2 4 4 2 5 5 4 3 3 2 2 5 108 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 116 3 3 2 3 3 4 3 3 5 4 3 3 3 3 1 5 85 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 124 4 5 4 3 4 4 2 5 5 4 5 4 3 2 5 5 114 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 2 3 3 4 97 2 1 4 3 2 4 4 4 3 3 1 1 2 1 2 3 90 2 3 5 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 99 3 5 5 5 5 4 5 2 5 3 5 5 4 3 4 5 115 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 107 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 1 3 3 88 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 108 4 3 5 3 2 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 5 112 3 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 4 3 2 4 4 117 3 3 4 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 83 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 114 2 4 1 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 3 2 105 1 4 2 5 4 4 3 3 5 5 4 5 1 4 4 4 110 5 4 5 3 1 5 4 5 5 4 4 3 4 3 3 5 110 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4
5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 2 4 3 4 3 2 4 4 5 4 3 3 4 4
3 5 5 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5
5 5 5 2 2 2 1 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 5 1 4 4
4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5
5 1 3 1 3 1 4 4 3 2 4 1 2 1 2 2 4 1 1 1 4 1 1 1 2 3 1 4 2
4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4
3 1 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 4 4 4 3 2 3 5
4 3 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 2 3 4 4 3 5 4 4 5 4 5
5 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4
4 2 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2
3 3 3 1 3 3 2 4 3 3 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5
2 3 4 3 4 3 4 5 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 1 3 4
3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4
3 4 3 4 2 3 3 5 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 5 4 3
5 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4
3 3 4 2 4 4 3 2 3 2 4 3 4 4 3 5 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 5 4 4
4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 2 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4
4 4 2 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 1 4 2
4 3 5 5 3 4 4 5 4 4 4 2 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 5
4 3 4 5 3 4 4 5 3 4 5 2 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 2 3 3 5 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3
4 2 2 5 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 5 5 4 5 4 3 4 3 4 3 3 4 5
3 3 3 4 2 2 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 1 4 4
2 3 4 5 2 3 3 5 3 4 4 2 2 2 3 1 3 2 4 4 4 3 4 5 4 2 5 4 3
4 2 3 5 2 3 4 4 4 3 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 1 4 4
5 5 3 5 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 5
110 98 104 112 88 102 95 114 101 107 111 99 100 99 98 110 110 106 97 107 104 95 101 102 108 101 95 112 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5
4 5 3 4 4 2 5 4 5 4 4 5 4 4 4
4 4 5 2 5 3 5 5 4 3 4 4 3 3 4
4 1 5 3 5 4 5 2 2 2 2 1 2 4 5
4 4 5 1 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 3 1
4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 2 1 3
2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3
4 2 4 5 5 4 4 3 3 5 4 3 4 2 5
5 5 5 4 4 5 4 4 4 2 3 4 2 2 5
4 5 3 3 1 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3
5 3 4 3 2 5 4 4 4 2 3 4 4 5 3
4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2
4 4 5 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 5 3
2 5 3 4 5 3 5 4 3 4 4 3 4 3 3
3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 5 3
3 1 4 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 2
4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5
4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 4 3 4 5
4 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 5 4 1 5
4 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
2 5 5 4 4 5 5 4 3 3 3 4 4 4 5
3 3 5 3 3 4 5 4 3 2 3 4 3 5 4
2 4 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 2 5 5
3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4
2 4 5 2 1 4 5 4 3 3 3 3 2 2 3
2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4
1 5 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4
98 114 116 96 103 106 122 109 101 95 97 99 92 104 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
2. Kemandirian Belajar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
1 5 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 5 3 2 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3
2 5 3 3 4 5 4 3 4 2 3 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 5 4 5 3 4 4 2 2 5 4 3 2 4 4 3
3 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 2 4 5 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4
4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 2 3 3 4 5 4 4 4 4 2 4
5 2 3 4 3 4 4 3 5 4 3 4 2 5 4 2 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 5 3 2 4
6 4 2 3 4 3 4 2 4 4 3 2 4 4 5 3 3 3 2 2 4 3 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3
Butir Pertanyaan 7 8 9 10 11 2 3 5 5 1 4 3 3 4 3 5 5 5 4 1 5 4 4 4 1 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 4 3 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 3 3 2 3 3 5 4 5 4 5 5 5 1 5 5 5 5 3 4 5 5 5 1 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 5 2 5 3 3 4 2 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 5 4 4 4 1 5 3 3 3 4 4 3 3 3 1 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 1 4 4 5 1 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3
12 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 2 4 5 5 4 3 3 2 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 5 3 3 4 4 2 3
13 14 4 1 3 4 3 5 2 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 3 3 4 5 3 5 3 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 3 4 3 2 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 5
15 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 2 4 5 4 4 5 2 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 3 5 3 4 2 4
16 5 2 1 4 1 2 1 4 1 2 5 2 4 3 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 3 1 4 2 2 2 4 4 4 3 4 3
Ket KB 56 54 57 56 61 61 59 69 66 51 63 63 74 69 50 59 58 51 52 62 53 58 65 59 59 50 49 57 49 55 65 55 59 54 60 55 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 2 5 5 3 4 5 4 3 4 3 4 4 2 3 4
3 5 3 3 4 3 3 4 3 5 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5 3 4 3 3 4 3 4
4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5
5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 4 3 5
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 5 2 3 4 2 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1 4 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4
4 3 4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4
4 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 4 3 3 5 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 4 4 5 3
4 3 4 4 4 4 3 4 2 5 2 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 5 4
5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 5 4 5 5 3 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4
3 5 2 2 1 3 2 2 3 1 4 5 1 2 5 3 3 1 2 2 2 2 3 1 1 2 3 1 1 1
3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 5 3
4 2 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4
3 5 4 5 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 5 3 5 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 1 2
4 1 5 4 2 4 3 4 3 5 4 3 3 2 5 2 4 4 4 5 5 3 4 3 5 4 4 4 5 3
2 1 4 2 2 2 3 3 3 3 1 5 1 2 1 2 3 2 3 4 1 2 3 4 3 3 3 1 4 3
58 54 59 56 52 59 57 56 55 60 55 60 52 56 64 46 67 55 53 62 66 53 58 61 54 52 58 50 57 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
3. Motivasi Belajar NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
1 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4
2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 3 4 4 3 2 3
4 2 4 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4
5 3 3 5 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 5 4 2 3
Butir Pertanyaan 6 7 8 9 10 11 12 13 14 2 3 2 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 4 2 4 2 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 5 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 2 5 2 3 4 2 2 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 2 5 4 3 4 3 3 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 4 3 5 3 4 3 1 4 2 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 1 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 2 4 3 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 2 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 2 5 2 4 2 2 3 2 4 2 4 2 3 3 5 4 3 3 4 3 3
15 3 3 3 5 4 4 3 5 3 4 3 4 5 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 2
Ket.MB 51 51 60 57 53 61 51 63 63 50 44 54 71 58 47 52 55 48 52 57 50 56 62 57 53 53 52 52 50 58 59 51 53 63 53 42 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5
5 2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
5 2 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4
3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 4 5 4 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 5 1 3
5 3 3 3 4 4 4 2 4 3 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 5 4 4 2 4 4 3 3 4 5 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4
4 3 4 3 4 2 2 3 3 2 4 2 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3
4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 3 5 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4
4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 5 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4
5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4
4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 5 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 2 4 3
4 5 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3
5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4
1 2 3 2 4 2 3 3 4 3 5 5 3 3 1 2 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 1 4 3
5 4 3 3 4 4 4 3 3 3 5 3 5 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 4 2 3
63 51 53 49 59 52 53 50 52 52 67 53 57 57 56 42 59 52 50 54 61 58 56 54 56 52 51 49 49 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
SMA PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU YOGYAKARTA DAFTAR LEDGER KELAS XII IPS 1 TAHUN AJARAN 2012/2013 No. Induk
KKM Nama Siswa
78
78
80
78
77
78
78
78
78
78
78
78
17
18
19
P AGM
PKN
IND
ING
MAT
SEJ
GEO
EKO
SOS
PEN
TIK
JAWA
JMH
Rata
PEM
1
2383
ADEODHATUS KUMALADEWA
2383
86
80
80
79
77
80
80
79
87
80
79
78
965
80,4167
80
2
2385
ADRIANUS YUDHA KRISNADEWARA
2385
84
83
84
83
77
82
78
79
86
85
88
80
989
82,4167
82
3
2387
AGATHA SULISTYORINI
2387
85
83
83
84
86
81
79
85
85
79
80
82
992
82,6667
83
4
2388
AGNES SHINTA ARDYANTI
2388
82
82
86
88
82
79
84
83
85
78
84
79
992
82,6667
83
5
2393
ALFREDO MANIK
2393
83
78
79
85
81
78
78
85
85
84
86
79
981
81,75
82
6
2395
ANASTASIA ANI PUSPITASARI
2319
85
81
85
82
80
78
78
86
84
79
82
78
978
81,5
82
7
2401
ANTONIUS MEGAN WICAKSONO
2401
83
81
81
81
77
78
78
78
89
82
79
79
966
80,5
81
8
2405
BAYU CRISTIAN PAMUNGKAS
2405
86
83
83
85
78
84
79
82
85
80
80
79
984
82
82
9
2409
BERNADETTA PINTI YULIANTI
2409
84
84
82
80
79
82
78
81
85
78
79
83
975
81,25
81
10
2413
BONDAN DENIS PATRIA
2413
85
85
81
78
77
79
78
80
83
78
79
80
963
80,25
80
11
2419
CHRISMAS JEFRI PRATAMA
2419
85
81
83
82
78
82
80
82
86
85
78
82
984
82
82
12
2423
DESY KURNIAWATI
2423
88
83
81
81
79
82
78
79
87
78
82
86
984
82
82
20
XI IPS2 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS2 XI IPS1 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS1 XI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
13
2425
DIKY PRATAMA PUTRA
2425
86
83
81
78
77
78
78
81
86
78
81
86
973
81,0833
81
14
2427
EDIANTO
2427
80
82
80
81
80
83
79
80
80
78
79
79
961
80,0833
80
15
2428
EDUARDUS RANGGA KRISNADEWARA
2428
85
84
82
83
77
82
78
81
89
82
86
87
996
83
83
16
2429
ELISABET SUTIRAH
2429
94
87
87
86
92
89
82
90
86
78
83
90
1044
87
87
17
2432
EMILIA JUITA
2432
92
81
82
78
77
83
79
80
84
78
79
80
973
81,0833
81
18
2436
FELIX RENDRA ARINTYA
2436
88
80
85
80
80
84
81
82
88
80
80
80
988
82,3333
82
19
2437
FERNANDEZ CRISTENTY
2437
80
80
83
80
79
80
80
82
80
80
79
79
962
80,1667
80
20
2442
FRANSISCA WAHYU ERI WIDIASTUTI
2442
83
83
84
83
80
85
79
83
88
85
83
83
999
83,25
83
21
2450
HERMAWAN
2450
88
85
83
81
77
78
78
82
85
82
80
80
979
81,5833
81
22
2451
INGGIT LISTYORINI
2451
89
83
82
78
77
78
78
86
87
82
80
80
980
81,6667
82
23
2452
JOHANITO DELA SENJA
2452
84
82
80
79
81
79
78
83
84
81
85
81
977
81,4167
81
24
2454
KRISTIAN ANDI NUGROHO
2454
81
82
80
80
78
80
79
81
86
84
84
81
976
81,3333
81
25
2471
NITA DESTA PRASTIWI
2471
85
80
81
84
78
80
79
82
85
80
80
88
982
81,8333
82
26
2472
NOVI IKA ARYANTI
2472
80
80
83
82
79
80
78
82
80
80
80
80
964
80,3333
80
27
2473
ODA NIMAS AYU PRABU
2473
87
83
84
78
77
82
80
80
83
78
80
87
979
81,5833
82
28
2480
PAULUS FEBRIANDIKA
2480
85
83
86
79
79
80
78
79
84
83
84
81
981
81,75
82
IPS2 XI IPS2 XI IPS1 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS2 XI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163 BEREK 29
2481
PETRI HANDAYANI
2481
93
81
82
78
77
78
80
78
83
78
80
86
974
81,1667
81
30
2486
PRIMANDIKA PERMANA YOGA
2486
83
84
84
78
77
78
78
81
83
78
80
82
966
80,5
81
31
2490
RIA ERVINA
2490
84
80
81
80
78
79
81
80
84
80
81
85
973
81,0833
81
32
2493
ROMUALDUS IGOUSTA WIDYANAKA
2493
85
80
81
84
80
79
82
80
84
86
86
80
987
82,25
82
33
2498
SISILIA LINA AMBARWATI
2498
90
84
82
78
77
78
78
79
83
78
79
81
967
80,5833
81
34
2509
VINCENTIA CITRA THERANTIA
2509
86
83
80
79
80
79
79
85
85
80
78
83
977
81,4167
81
35
2519
YUSTINUS IDNA DWI SABDA NUGROHO
2519
84
83
84
78
82
79
79
82
85
80
84
81
981
81,75
82
36
2482
PETRICK RYAN FAJAR YUDHATAMA
2482
85
81
79
72
77
78
78
76
81
78
79
78
942
78,5
79
IPS1 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS2 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
SMA PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU YOGYAKARTA DAFTAR LEDGER KELAS XII IPS 2 TAHUN AJARAN 2012/2013 No. Induk
KKM
20
78
78
80
78
77
78
78
78
78
78
78
78
18
19
P AGM
PKN
IND
ING
MAT
SEJ
GEO
EKO
SOS
PEN
TIK
JAWA
JMH
Rata2
PEM
2392
85
82
80
78
77
82
82
80
85
80
83
78
972
81
81
2394
83
82
80
78
77
78
78
78
86
80
80
78
958
79,833
80
2397
81
81
80
81
78
81
82
80
80
82
84
78
968
80,667
81
2398
83
84
88
86
86
87
85
87
87
78
82
82
1015 84,583
85
Nama Siswa
1
2392
2
2394
3
2397
4
2398
AGUSTINUS YOGI FAJAR HERNUNGKORO ALOYSIUS YUDI LAURA ANCELINA MAWAR PRASTI SETYANINGRUM ANDREF GIGA KURNIAWAN
5
2400
ANGELLA MERICI EKAYATI
2400
88
80
79
79
78
82
80
78
81
80
79
79
963
80,25
80
6
2406
BAYU KRISTIANTO
2406
86
81
81
81
82
84
85
80
84
78
81
80
983
81,917
82
7
2408
2408
89
81
83
78
89
86
81
85
89
80
82
80
1003 83,583
84
8
2412
2412
86
80
79
79
79
85
83
85
81
80
82
82
981
81,75
82
9
2414
2414
89
83
80
80
77
78
78
80
82
78
82
78
965
80,417
81
10
2415
BENEDICT PRADIPTA SABRIANTORO BONAVENTURA WINAZ GAUNG KUMARA CAROLUS BOROMEUS EKO INDAH SASONGKO CAROLUS TRI YUNIADI
2415
87
83
81
79
77
80
81
78
80
78
82
78
964
80,333
80
11
2416
CATHARINA DWI
2416
87
81
82
78
77
78
78
80
88
78
81
78
966
80,5
81
XI IPS2 XI IPS2 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS2 XI IPS1 XI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165 HANDAYANI
12
2421
CLAUDIA BERLITA DEWI
2421
85
83
80
78
77
78
78
82
87
78
81
80
967
80,583
81
13
2422
DENIS RUBEN NAFTALI ELIEZER
2422
85
82
80
82
78
79
78
83
82
78
79
78
964
80,333
80
14
2435
2435
85
82
82
78
77
78
78
80
84
80
80
80
964
80,333
80
15
2445
FEBRITA VITRI LISTYOWATI FRANSISKUS XAVIRIUS PANGGAH HERMAWAN
2445
83
80
84
81
77
88
81
76
83
79
82
81
975
81,25
81
16
2446
FRILIA
2446
84
85
85
81
81
81
78
78
81
78
84
79
975
81,25
81
17
2448
HAJAR SURYA PERMANA
2448
83
83
80
79
78
78
80
78
78
79
78
78
952
79,333
79
18
2453
JOSEF CRISNA LISTHA ARADITHA
2453
84
82
81
78
77
79
78
79
84
78
83
78
961
80,083
80
19
2459
LIA LISTIANI
2459
80
81
82
78
77
78
78
80
84
78
79
78
953
79,417
79
20
2468
MARIA SASA KUMARA
2468
83
80
83
79
79
85
83
80
83
79
80
78
972
81
81
21
2470
NICOLAS FORNEDA PRATAMA
2470
85
84
79
78
77
78
78
81
85
80
79
78
962
80,167
80
22
2474
OKTAVIANUS LUMEN SAWITO LARAS
2474
84
83
80
83
77
83
85
80
82
80
80
82
979
81,583
82
23
2476
PASKALIS CHANDRA LAKSANA
2476
86
84
80
83
80
80
82
80
83
84
80
79
981
81,75
82
24
2479
PAULUS BAYU SETIAWAN
2479
83
84
80
81
81
80
82
80
84
80
79
82
976
81,333
81
25
2485
PRANSISKA OKTAVIANI
2485
84
83
81
80
80
83
85
82
84
80
81
80
983
81,917
82
26
2488
PUSPITA ARUM
2488
84
83
81
78
77
78
78
79
84
78
80
78
958
79,833
80
IPS2 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS1 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
27
2494
RONALD SAPUTRA
2494
85
82
80
80
78
80
81
80
84
80
83
81
974
81,167
81
28
2495
ROSA DANIA ASTARI
2495
84
82
83
82
78
78
78
81
84
78
79
79
966
80,5
81
29
2496
SASA LANTHIKA
2496
87
81
83
80
80
84
83
80
84
79
82
82
985
82,083
82
30
2340
SCHOLASTICA FRINSHA ADELLIA SAPUTRI
2340
85
83
88
85
87
91
81
86
84
90
85
78
1023
85,25
85
31
2499
TAUFAN PRAKOSO
2499
85
82
80
78
77
78
80
81
84
78
85
79
967
80,583
81
32
2500
THERESIA TRIWIYANTI
2500
87
82
81
78
77
80
78
82
82
78
80
79
964
80,333
80
33
2510
VIRGINIA IKA PANGASTUTI
2510
86
80
81
80
88
84
81
82
83
78
80
81
984
82
82
34
2511
WALFIAN AMBARITA
2511
85
81
81
80
81
82
80
79
79
80
78
79
965
80,417
80
35
2515
YOHANA TRI ANGGRAINI
2515
81
80
84
80
77
85
91
77
82
77
80
82
976
81,333
81
XI IPS2 XI IPS2 XI IPS1 XI IPS1 XI IPS2 XI IPS2 XI IPS1 XI IPS2 XI IPS1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 HASIL ANALISIS DATA
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DESKRIPSI DATA
1. Pengujian analisis deskripsi data lingkungan belajar Statistics Lingkungan_belajar N
Valid
67
Missing
0
Mean
104.01
Median
104.00 99a
Mode Std. Deviation
8.838
Minimum
83
Maximum
124
2. Pengujian analisis deskripsi data kemandirian belajar Statistics Kemandirian_belajar N
Valid
67
Missing
0
Mean
57.45
Median
57.00 55a
Mode Std. Deviation
5.392
Minimum
46
Maximum
74
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
3. Pengujian analisis deskripsi data motivasi belajar Statistics Motivasi_belajar N
Valid
67
Missing
0
Mean
54.24
Median
53.00
Mode
52
Std. Deviation
5.371
Minimum
42
Maximum
71
4. Pengujian analisis deskripsi data prestasi belajar siswa Statistics Prestasi_Belajar N
Valid Missing
67 0
Mean
81.40
Median
81.00
Mode Std. Deviation
81 1.371
Minimum
79
Maximum
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 HASIL UJI NORMALITAS
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI NORMALITAS
Hasil uji normalitas variabel lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
67 a
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
1.36590254
Absolute
.156
Positive
.156
Negative
-.093
Kolmogorov-Smirnov Z
1.278
Asymp. Sig. (2-tailed)
.076
a. Test distribution is Normal.
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 HASIL UJI KORELASI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI KORELASI
1. Hasil pengujian korelasi antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa
Correlations Lingkungan_ Prestasi_Bela Belajar jar Lingkungan_Belajar
Pearson Correlation
1
-.006
Sig. (1-tailed) N Prestasi_Belajar
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
.482 67
67
-.006
1
.482 67
67
2. Hasil pengujian korelasi antara kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa
Correlations Kemandirian_ Prestasi_Bela Belajar jar Kemandirian_Belajar Pearson Correlation
1
Sig. (1-tailed) N Prestasi_Belajar
.059 .317
67
67
Pearson Correlation
.059
1
Sig. (1-tailed)
.317
N
67
173
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
3. Hasil pengujian korelasi antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa
Correlations Motivasi_Bel Prestasi_Bela ajar jar Motivasi_Belajar
Pearson Correlation
1
Sig. (1-tailed) N Prestasi_Belajar
.071 .284
67
67
Pearson Correlation
.071
1
Sig. (1-tailed)
.284
N
67
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 TABEL r
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
3 4 5
Taraf Signif 5% 1% 0.997 0.999 0.950 0.990 0.878 0.959
27 28 29
Taraf Signif 5% 1% 0.381 0.487 0.374 0.478 0.367 0.470
55 60 65
Taraf Signif 5% 1% 0.266 0.345 0.254 0.330 0.244 0.317
6 7 8 9 10
0.811 0.754 0.707 0.666 0.632
0.917 0.874 0.834 0.798 0.765
30 31 32 33 34
0.361 0.355 0.349 0.344 0.339
0.463 0.456 0.449 0.442 0.436
70 75 80 85 90
0.235 0.227 0.220 0.213 0.207
0.306 0.296 0.286 0.278 0.270
11 12 13 14 15
0.602 0.576 0.553 0.532 0.514
0.735 0.708 0.684 0.661 0.641
35 36 37 38 39
0.334 0.329 0.325 0.320 0.316
0.430 0.424 0.418 0.413 0.408
95 100 125 150 175
0.202 0.195 0.176 0.159 0.148
0.263 0.256 0.230 0.210 0.194
16 17 18 19 20
0.497 0.482 0.468 0.456 0.444
0.623 0.606 0.590 0.575 0.561
40 41 42 43 44
0.312 0.308 0.304 0.301 0.297
0.403 0.398 0.393 0.389 0.384
200 300 400 500 600
0.138 0.113 0.098 0.088 0.080
0.181 0.148 0.128 0.115 0.105
21 22 23 24 25 26
0.433 0.423 0.413 0.404 0.396 0.388
0.549 0.537 0.526 0.515 0.505 0.496
45 46 47 48 49 50
0.294 0.291 0.288 0.284 0.281 0.279
0.380 0.376 0.372 0.368 0.364 0.361
700 800 900 1000
0.074 0.070 0.065 0.062
0.097 0.091 0.086 0.081
N
N
176
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 9 SURAT IJIN PENELITIAN
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178