HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan ujian dalam menempuh Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh SITI MASITOH NIM : 809011000164
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2012
1!
ts
i :41
LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi Jurusan Belajar Siswa disusunoleh Siti Masitoh, NIM. 809011000164, Pendidikan Agama Islam, Fakultas Iimu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakansah sebagaikarya ilmiyah yang berhakuntuk diujikan pada sidang munaqasahsesuaiketentuanyang ditetapkanoleh fakultas.
Jakarta,23 Jwi 2012
Yang mengesahkan, Pembimbing
Drs. Saipudin Shiddiq. M.A NIP. 196703282000031001
iti:'$
F
I, I il
LNMEAR
PEF'iGESAFTAF{
Shripsi berjudui trftibnngan rLniara Ferhatian Srang Tna Dengan Frestasi Eelajar $iswa di s***n *leh SITI IIIASITOH Nn:x*r Induk Mahasiswa8$9*ll$f!$164. di ajukan kryadajlakuiias llnrH Thrbiyah .ian Kegwudri Ulhi S3,erif Flitilayaiuliatriaharla rlan tictah d*:1"affikanluirrs
Tanggal
Tanda'fangan
$ahrissaiim,M. As NIP : 196803S?199803! $$2 Sekretsris(SekrutarlsJurusan/ Ptodi)
Drs. $nniildin$hiddiq,MA NIP: 196703l*tffi31{|01 Ppr*'rii
I
22:.t.:&P.lg
Brs. RusdiJeuil, M A ITIP; 196?t!3!r99583t0t!5 I!+ntrrii
fI
Dm. Diumiriatui Munawaroh. illAs ITIF : 195*S91*lSS?81?$01
dan l{eguruan
. t${r&sr$tse!$ito$t
I
s/
l
#l-t$ii:
KEMENTEFJAI{ AGAIIH Ufi$ JAKARTA
ilia. d*kugren : FITK-FR-AKD-089
F.aRryr {FR}
3lTg. **.** t{o.$scip*iar tr54r1 tradss*si*
To!.TErhif Iiis. Revisi
: t *{ARf;TZt}l$ :UI - t tl
Fiai
-
lJ I
STIRATPHRNVATAAF{KARV,A SENT}ERI Saya yang fuertanda tangan dibarryahini:
Fdama Tempe#?gl"Lahir NIS,[ Jru'rlenn/Prdi Jnqlu-tSkripsi
Iloseu Pernbirnbing
: SXTI${ASITSH : Bogol", xI Slaret 19Sd 8$9S11SSS164 Fakul*a* Tnrbrytah/ PAI HL,]-Sil$CAH A}qTAP*A.FERMAT{C.N &RA$G T'TjA, DENGAISFRESTASI SEL]IJAII $ISWA
l.
ilrs. $npiudin fihiddik MA
Ilcngan ini rueny*t*kan bahwa sl*.r"ipsi y*ng $aynLrr**,tbenar-b*nar hnril ftarp'n *endiri, da* sayatlertanggungj*wab ssc$r&akadeu&is atas apa $eng say* tadis. Penryataanini dibuat scbagaisalahsa{rreyaratWisuda
f,il&1,Stl9t}t1{}{|$164
ABSTRAK
“HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SDN SUKAMAJU 02 JONGGOL – BOGOR”. Kata Kunci : Perhatian Orang Tua , Prestasi Belajar Siswa. Perhatian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa, seberapa besar kontribusi yang diberikan, dan apakah hal tersebut memiliki signifikansi atau tidak. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April – Mei 2012 di SDN Sukamaju 02 Jonggol-Bogor : Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik pengambilan sampel yaitu random sampling; Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan bentuk pilihan berganda. Sedangkan tehnik korelasi yang digunakan adalah Product Moment. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa. Hasil penelitiaan menunjukan bahwa nilai r hitung sebesar 0,936 dan termasuk kategori sedang, dengan nilai KD sebesar 36,6% . Dengan demikian terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa pada SDN Sukamaju 02 Jonggol dan memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada SDN Sukamaju 02 Jonggol- Bogor.
SITI MASITOH
KATA PENGANTAR
ِبِسْـــــمِ اهللِ الّرَحْ َمنِ ال َّر حِـــــيْم Syukur Al-hamdulillah segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga, para sahabat dan semua pengikutnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, namun ini merupakan usaha yang maksimal , karena dalam proses penyusunannya skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dihadapi. Namun berkat ridho dan izin Alloh Swt sesuai dengan apa yang telah di janjikan-Nya dalam surat AlInsyirah ayat 5 : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan “, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan setinggitingginya kepada : 1. Bapak Prof,Dr. Rifat Syauki Nawawi, MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Bahrissalim, M.Ag Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 3. Bapak Drs. Saipudin Shiddiq, M,A Selaku Sekretaris dan Dosen Pembimbing jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 4. Segenap Dosen, Staf dan Karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman dan pelayan selama melaksanakan Studi.
i
5. Seluruh Guru SDN Sukamaju 02 Jonggol., Terutama Bapak Yohanes Sukadi, Spd, selaku Kepala Sekolah, juga siswa-siswi SDN Sukamaju 02 Jonggol, khususnya kelas II dan orang tua nya yang telah bersedia menjadi responden. 6. Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta kesempatan sehingga dapat mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini. 7. Kedua orang tua yang turut mendukung dan mendoakan sehingga dapat berjalan dengan lancar tanpa menemui kesulitan dan hambatan yang tak berarti. 8. Keluarga, kerabat, teman dan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan guna terselesainya tugas akhir kuliah.
Akhirnya kepada Alloh Swt jualah kita menyerahkan segala urusan. Semoga amal baik semua pihak diterima oleh Alloh Swt, dan skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca, pada umumnya, Amien.
Bogor, 23
Juni
2012
03 Ruwah-1433 H
Penulis.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL Surat Pernyataan Karya Ilmiah Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi Lembar Pengesahan Panitia Ujian ABSTRAK KATA PENGANTAR …………………………………………. i DAFTAR ISI …………………………………………………... ii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….……...….…………………... 1 B. Identifikasi Masalah …………..…………….………………… 4
C. Pembatasan Masalah .…….…….……………..………............. 4 D. Perumusan Masalah …………………………….…………….. 5 E. Tujuan Penelitian ……………………………….…………….. 5 F. Kegunaan Hasil Penelitian ……………………….…………… 5 BAB II. KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskrifsi Teoritik ...……………………...……………………. 6 B. Hasil Penelitian yang relevan .………….…………................ 14 C. Kerangka Berpikir …………………………………………… 26 D. Hipotesis Penelitian …………………………………………. 26
ii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ……...………………………... 27 B. Metode dan Desain Penelitian ………………………………. 32 C. Populasi dan Sampel ………………………………………… 32 D. Teknik Pengumpulan Data ………….……………………….. 33 E. Teknik Analisis Data …………………………………………33 F. Hipotesis Statistik …………………………………………….34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ( Temuan )…………………………………….46 B. Pengujian Hipotesis .………………………………………… 51 C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………... 66 D. Keterbatasan Penelitian ……………………………………….70
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………...71 B. Implikasi ……………………………………………………...72 C. Saran……….............................................................................72
DAFTAR PUSTAKA Lampiran – lampiran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Lembaga pendidikan yang ada untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan tumpuan dan harapan para orang tua, siswa dan masyarakat guna memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap dan sifat-sifat kepribadian utama, sebagai sarana pengembangan karir, peningkatan status sosial dan bekal hidup lainnya di dunia dan di akhirat.2 Di era sekarang ini sering kita temui adanya lembaga pendidikan yang lulusan siswa-siswinya tidak dapat mencapai hasil yang memuaskan, apalagi sampai lebih dari nilai standar yang di tetapkan oleh Depdiknas, dan umumnya sekolah yang memiliki lulusan seperti itu adalah sekolah yang tingkat disiplinnya kurang, yang berada di desa-desa, yang mana informasi dan pengetahuan tentang hal keilmuan dan kependidikannya masih kurang, ditambah lagi dengan cara orang tua siswa yang kesadaran dan perhatiannya akan hal kependidikannya sangat kurang, bahkan banyak diantara mereka yang
latar belakang
pendidikannya tidak jelas atau rendah, sehingga peerhatian akan keberlangsungan dan perkembangan pendidikan tidak sedemikian baik dan optimal.
__________________________ UU RI. No 20 Th 2003 Tentang SISDIKNAS., (Jakarta PT Kloang Klede Putra Timur dan Koperasi Primer P.M.I 2003) h.6 2 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998, Cet Ke-2, h.186) 1 1
2
Prestasi belajar seorang anak yang biasanya dapat diindikasikan dengan kompetensi atau skill yang dimilikinya atau dengan nilai-nilai seperti: ulangan, ujian dan raport yang di berikan oleh guru, merupakan suatu hal yang dituju dan ingin dicapai oleh orang tua dan lembaga pendidikan dimana anak tersebut belajar bahkan hal itu jg merupakan sesuatu yang ingin dicapai dan diketahui oleh siswa itu sendiri. Pendidikan adalah sebuah proses yang berlangsung seumur hidup dan dapat di lakukan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karna itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah.3 Berikut ini akan dijelaskan satu persatu komponen tripusat pendidikan tersebut: pertama, keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang pertama dikenal oleh anak, oleh karena itu keluarga di sebut sebagai “primary community” yaitu sebagai lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan bimbingan dan pendidikan, dan keluarga disebut sebagai lingkungan pendidikan utama karena sebagian besar hidup anak berada dalam keluarga, maka pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah didalam keluarga.4 Pendidikan keluarga adalah fundament (dasar) dari pendidikan anak dimasa selanjutnya, hasil-hasil yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya baik di sekolah maupun masyarakat. Comenius (1592-1670) seorang ahli didaktis terbesar, dalam bukunya yang berjudul “informatorium” menjelaskan betapa pentingnya pendidikan dalam keluarga bagi si anak yang sedang berkembang, ia menegaskan bahwa tingkatan permulaan bagi pendidikan anak dilakukan dalam keluarga yang disebutnya “scola-materna” (sekolah ibu), ia menjelaskan pula bagaimana orang tua harus mendidik anaknya dengan bijaksana, untuk memuliakan tuhan, untuk keterampilan dan keselamatan jiwa anaknya.5 __________________________ Zakiah Darajat, Dasar-dasar Pendidikan, (Semarang: Effhar Publishing, 1990). Cet ke-1, h.73 4 Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet ke-1, h.17 5 M. Ngalim Purwanro, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2004), Cet ke-16, h.79 3
3
Kedua sekolah, sekolah merupakan lembaga atau institusi masyarakat, didirikan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu dalam rangka mempersiapkan anggota masyarakat sebagai mana yang diharapkan oleh masyarakat. Masyarakat yang dimaksud, didalamnya termasuk pemerintah/atau Negara, lembaga-lembaga pemberi kerja serta lembaga-lembaga sosial yang berkepentingan dengan hasil pendidikan, oleh karena itu fungsi sekolah terikat dengan target/sasaran-sasaran yang dibutuhkan masyarakat. Ketiga masyarakat, yang dimaksud masyarakat sebagai faktor lingkungan disini adalah bukan dari segi kumpulan orang-orangnya, tetapi dari segi karya manusianya, budayanya, sistem-sistemnya serta pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, termasuk didalamnya juga kumpulan organisasi pemuda dsb.6 Kaitannya prestasi belajar, dalam sebuah buku yang membahas tentang pendidikan disebutkan bahwa, terdapat banyak hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar seorang anak, diantaranya faktor lingkungan, keluarga, sekolah, kelompok teman sepermainan/kumpulan organisasi pemuda yang telah disebutkan diatas, bahkan karena faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri baik fisik maupun psikis. Namun demikian hal-hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak yang sangat banyak itu dapat dikelompokan hanya kedalam dua unsur yaitu : pertama unsur intrinsik yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak tersebut, baik psikis maupun fisik, baik bawaan sejak lahir maupun yang diperolehnya kemudian. Kedua unsur ekstrinsik yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri anak tersebut. Unsur ekstrinsik yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak, merupakan hal yang berhubungan dengan judul penelitian ini. Adapun fokus dari penelitian ini adalah tentang perhartian orangtua (keluarga) yang dapat berpengaruh pada prestasi belajar anak, dan budaya keilmuan orangtua tersebut dapat tergolong kedalam kategori unsur ekstrinsik, yang mana hal lain yang tergolong dalam unsur ekstrinsik tersebut antara lain : faktor sosial, budaya, lingkungan dan lain-lain. Masalahnya apakah perhatian orangtua khususnya mengenai perhatian dan kepedulian terhadap hal-hal kepentingan dan terhadap keberlangsungan dan perkembangan pendidikan anaknya itu dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan prestasi belajar anaknya, dan apakah perhatian
__________________________ Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, Pedoman Ilmu Jaya 1999), Cet ke-1, h.18 6
(Jakarta:
CV
4
Orang tua itu dapat tergolong dalam faktor yang termaksud sangat penting dalam hubungannya dengan prestasi belajar anaknya. Penelitian ini merupakan bentuk partisipasi dalam usaha mencari sebuah teori atau kesimpulan tentang pengaruh dan hubungan kedua hal diatas, yaitu penelitian atas “HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA
DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA” di SDN Sukamaju 02
Jonggol Bogor. Hal ini juga bisa merupakan langkah awal penyimpanan perumusan konsep-konsep tentang hal yang berhubungan dengan perhatian dan prestasi belajar anak, kelak bila penelitian ini mendapatkan sebuah kesimpulan yang berujung pada teori-teori atau konsep yang valid dan komprehensif.
B. Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah dari alasan pemilihan judul ini, penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan muncul antara lain sebagai berikut : a. Orangtua memberikan motivasi dan perhatian terhadap anaknya b. Perbedaan siswa yang memiliki orangtua dengan yang tidak memiliki orangtua c. Latar belakang pendidikan keluarga siswa sebagian masih rendah
C. Pembatasan Masalah Melihat luasnya permasalahan yang dihadapi berkenaan dengan judul diatas, maka masalah-masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini perlu di batasi agar arah dan sasarannya lebih jelas. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi penelitian kepada hal-hal sebagai berikut, yaitu : a. Perhatian orangtua, yang dimaksud dengan perhatian orangtua di sini adalah upaya orang tua dalam menumbuhkan semangat belajar anak agar berprestsi dengan cara antara lain : menciptakan situasi kondusif untuk belajar anak dirumah, melengkapi fasilitas belajar anak, selalu memberikan support (dorongan) kepada anak untuk berprestasi, selalu memberikan arahan dan bimbingan agar tercipta hubungan yang harmonis.
5
b. Prestasi belajar anak yaitu : prestasi rata-rata siswa yang bersifat kognitif yang berupa nilai raport pada semester genap kelas II pada mata pelajaran PAI tahun pelajaran 2012.
D. Perumusan Masalah Agar pembatasan masalah dapat di teliti dan di analisa secara terarah, perlu kiranya penulis merumuskan masalah yang akan dibahas atau di teliti. Adapun perumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut : a. Bagaimana hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak, terdapat hubungan erat yang saling mempengaruhi atau tidak. b. Adakah perbedaan antara siswa yang orang tuanya memiliki perhatian tinggi dengan siswa yang orang tuanya memiliki perhatian rendah, dalam hal prestasi belajarnya.
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui hubungan antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar anak di SDN Sukamaju 02. b. Perencanaan pembelajaran PAI pada kelas II di SDN Sukamaju 02 c. Tehnik/metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI pada kelas II di SDN Sukamaju 02
F. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan teoritis bagi orangtua, sekolah maupun instansi-instansi lain untuk melakukan hal yang terkait dengan hasil penelitian ini, yaitu dalam memberikan perhatian dan memperlakukan anak hubungannya dengan prestasi belajarnya. 2. Sebagai sumbangan dalam mengembangkan hazanah keilmuan, khususnya dalam hal yang berhubungannya dengan prestasi belajar anak.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik I.
Pengertian Perhatian Orangtua
Secara bahasa perhatian dapat diartikan sebagai minat, apa yang disukai atau yang di senangi. Secara istilah perhatian berarti keaktifan jiwa yang di arahkan kepada suatu obyek, baik di dalam maupun di luar dirinya.1 Dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang pada lingkungan sekitar.2 Dalam keterangan lain disebutkan bahwa perhatian adalah upaya mencurahkan waktu dan ruang seiring dengan perkembangan anak baik secara fisik maupun mental spiritual disamping memfokuskan pembinaan kepada perkembangan jasmani serta daya intelektualnya.
Dari definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perhatian merupakan suatu keadaan, sikap dimana kesadaran jiwa dipusatkan kepada suatu objek tertentu baik dari dalam maupun dari luar dirinya dengan disertai reaksi-reaksi organisme yang dapat memungkinkan adanya perlakuan khusus terhadap objek tersebut.
Dalam kontek Islam perhatian yang dimaksud lebih ditekankan kepada kemampuan memonitor atau mengontrol moralitas agar terhindar dari ancaman hukuman neraka, dengan kata lain perhatian yang diberikan lebih kepada tanggung jawab atas hukum illahi. ___________________________ Abu Ahmadi, Psikologi perkembangan. (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), Cet,ke-2.h.
1
145 2
Slameto, Belajar dari factor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,1991).Cet, ke-2, h.107. 6
7
Hal ini tercemin dalam firman Allah (Q,S AL Tahrim : 6) يَآ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” Adapun yang penulis maksud dengan perhatian orang tua dalam perhatian ini hanyalah terbatas pada perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan (sekolah) dan kasih sayang. Dengan demikian penulis mendefinisikan perhatian orang tua sebagai berikut, perhatian orang tua adalah upaya/sikap orang tua mencurahkan waktu dan ruang dengan penuh kesadaran dengan cara mengawasi dan membinanya guna mendorong anak untuk berprestasi dan guna menciptakan situasi kondusif dan harmonis untuk belajar di rumah. Dalam perakteknya perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : kebutuhan, kewajiban, pembawaan, latihan, keadaan jasmani, suasana jiwa dan sekitar kita serta kuat tidaknya rangsangan dari objek itu sendiri.3 Dalam teori psikologi dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya perhatian yang diberikan orang tua terhadap anaknya. Secara umum faktor-faktor yang dimaksud bergantung pada dua aspek, Pertama Aspek Internal, kondisi jasmani, rohani dan intelektual orang tua selaku pemberi perhatian merupakan hal yang terpenting dalam aspek ini, contoh orang tua yang keadaan jasmani dan rohaninya lemah tentu tidak dapat memberikan perhatian yang lebih besar, karena mereka sendiri memiliki keterbatasan dalam memberikan pembinaan terhadap anaknya, keterbatasan tersebut dapat dikarnakan antara lain : bodoh, gila, cacat, sering sakit dan lain-lain. Kedua aspek eksternal yaitu kondisi-kondisi di luar diri orang tua selaku pemberi perhatian seperti keadaan ekonomi, budaya sekitar, rangsangan dari objek itu sendiri dan lain-lain.
____________________________ 3
Abu Ahmadi, Psikologi umum, (Jakarta : Rineka Cipta 1999), Cet. Ke-1, h.145-150 Humaidi Surya Brata, Psikologi pendidikan, (Jakarta : Raja grafindo, 2002), Cet. Ke-1, h 4
8
Berdasarkan intensitasnya perhatian dibagi menjadi dua : (1) perhatian intensif, (2) perhatian tidak intensif. Semakin tinggi kesadaran dan kesiapan yang menyertai suatu aktifitas atau pengalaman, berarti semakin intensif perhatiannya, dan hal ini akan membantu suksesnya aktifitas yang dilakukan tersebut.4 Perhatian orangtua guna mendorong anak untuk berprestasi, khususnya ketika berada di rumah terbagi dalam tiga bentuk antara lain : a. Secara aktif mengatur dan memonitor waktu anak b. Membimbing mereka dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya c. Mendiskusikan masalah-masalah pendidikan (sekolah) dengan anak.5 1.
Pengertian orang tua Adapun pengertian orang tua, menurut kamus besar bahasa Indonesia orang tua diartikan dengan : 1) Ayah dan Ibu kandung. 2) orang tua. 3) orang yang dianggap tua
( Cerdik, pandai, ahli dsb ) 4) orang yang di
segani/di hormati di kampung.6 Istilah orang tua dalam bahasa inggris di kenal dengan sebutan “ parent” yang artinya 1) orang tua, 2) ayah, 3) ibu.7
Sedangkan dalam
penggunaan bahasa arab istilah orang tua di kenal dengan sebutan Al-walid, pengertian tersebut dapat dilihat dalam al-qur’an surat luqman ayat 14 yang berbunyi :
“ Dan kita perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada ibu bapak ( Kedua orang tua )”.8 Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa orang tua adalah ayah dan ibu kandung atau orang yang dianggap tua yang harus disegani
dan
dihormati, yang memberikan kasih sayang, bimbingan,
___________________________ 5 Jamaludin, Pembelajaran yang efektif, (Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa), Bagian proyek EMIS Perguruan Agama Islam Tingkat Dasar, Dirjen kelembagaan Agama Islam, Depag RI 2001, h,53 6 Departemen pendidikan dan kebudayaan, UUD 45, (Jakarta : Pustaka Amami, 1994) h.63-64 7 John. M.E Chols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: gramedia, 1996) h. 8 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan terjemah, (Jakarta : Yayasan penyelenggara penterjemah dan penafsir Al-qur’an, 1971) h.654
9
latihan dan pendidikan serta memenuhi setiap kebutuhan baik sandang, maupun pangan bagi anaknya.
Namun yang penulis maksud dengan “orangtua” dalam perhatian orangtua disini adalah orangtua dalam arti (ayah/ibu) dan anggota keluarga tertentu. Alasan penulis hanya mencantumkan kalimat orangtua dalam judul skripsi ini, karena orangtua dipandang sebagai orang yang lebih berpengaruh dominan terhadap pendidikan anaknya, ditambah lagi karena belum tentudalam keluarga objek yang akan diteliti terdapat anggota keluarga lainnya seperti bibi/paman, kakek/nenek, keponakan, sepupu dan lain - lain.
____________________________ 3
Abu Ahmadi, Psikologi umum, (Jakarta : Rineka Cipta 1999), Cet. Ke-1, h.145-150 Humaidi Surya Brata, Psikologi pendidikan, (Jakarta : Raja grafindo, 2002), Cet. Ke-1, h 4
10
2. Peran orang tua terhadap pendidikan anak Sudah jelas bahwa peran ibu sebagai anggota keluarga adalah memegang peranan terpenting terhadap pendidikan anaknya, sejak anak itu dilahirkan ibulah yang selalu di sampingnya, memberi makan memelihara dan sebagainya. Pendidikan ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan, maka dari itu seorang ibu hendaknya adalah seorang yang bijaksana dan pandai mendidik anaknya, maka tidak heran jika ada sebagian orang berkata “kaum ibu adalah pendidik bangsa”. Islam telah mengangkat kaum wanita sebagai kaum ibu yang menghasilkan anak-anak sebagai generasi penerus, dan Allah pun menganugrahkan kepada kaum wanita sifat-sifat seperti : sabar, lembut, kasih sayang, telaten, oleh karena wanita mempunyai sifat-sifat seperti itu maka Allah menetapkan wanita menjadi pembimbing rumah tangga (bertanggung jawab kepada anak-anaknya). Sabda nabi Muhammad saw :
Wanita (istri/ibu) adalah pemimpin terhadap rumah tangga suami dan harta bendanya dan dia akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.9 Allah memerintahkan agar seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tua khususnya kepada ibu, hal itu disebabkan karena ibu mengalami beberapa kesusahan dalam memperoleh seorang anak, baik pada saat sedang hamil, melahirkan, menyusui maupun pada saat ia mendidik.
_________________________ 9
Hartono Ahmad Jaiz dan Mulya Wati Yasan, Ragam keluarga serasi tapi sehat, (Jakarta: Pusaka Al-Kautsar, 1994) Cet ke-1 h.
11
Allah SWT berfirman dalam Q.S, AL-Lukman : 14
“Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya , ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah menyapihnya dalam dua tahun, bersukurlah kepada ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepadakulah tempatmu kembali.” Kemudian dalam sebuah hadits nabi SAW disebutkan
Isi dari hadits tersebut adalah siapakah orang yang paling berhak untuk di pergauli dengan baik, dan rasulullah menjawab “ ibu” sebanyak 3 kali dan kemudian ayah.10 Dari serangkaian keterangan di atas menjadi semakin jelas bahwa posisi ibu dalam keluarga/terhadap anak adalah posisi yang paling penting, baik buruknya pendidikan ibu terhadap anak akan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak selanjutnya. Sesuai dengan Visi dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga dapat disimpulkan bahwa peran ibu dalam mendidik anak adalah sebagai berikut : a. Sumber dan pemberi kasih sayang b. Pengasuh dan pemelihara c. Tempat mencurahkan isi hati d. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga e. Pembimbing hubungan pribadi f. Pendidik dalam segi emosional __________________________________________________ 10
Yusuf Al-Qardawy, Ruang lingkup aktifitas wanita muslim, (Jakarta: Pustaka AlKautsar 1996) h.104
12
1) Ayah Bahwa
ayah
juga
turut
bertanggung
jawab
atas
perawatan,
penjagaan,pendidikan dan bimbingan anak - anaknya bersama-sama istri (ibu). Allah SWT berfirman :
“Kaum lelaki berkuasa atas kaum wanita, oleh karna itu allah telah melebihkan sebagian mereka ( kaum laki-laki ) atas sebagian yang lain (wanita) dan karna mereka ( laki-laki ) telah menafkahkan sebagian harta mereka” (An-nisa :34). Beberapa sebab mengapa Allah SWT menempatkan kepemimpinan ditangan laki-laki : 1.
Keluarga adalah lembaga sosial yang didalamnya harus ada pimpinan, sudah barang tentu bapaklah (laki-laki) yang harus menjadi pemimpin
2.
Rasionalitas kaum laki-laki lebih luas dari pada kaum wanita, secara umum pemikiran kaum laki-laki adalah argumentative dan logis, sedangkan kaum wanita adalah intuitif emosional, Allah membekali laki-laki pemikiranpemikiran di atas untuk dapat membantunya bergaul dengan alam, sementara wanita dengan emosinya, agar dapat membantu dalam mengasuh dan mendidik anak.
3.
Allah melebihkan laki-laki atas wanita, diantaranya dari segi fisik.11 Sedangkan peran ayah terhadap pendidikan anak secara umum dapat ditinjau dari segi fungsi dan tugasnya, antara lain sebagai berikut : a. Sumber kekuasaan dalam keluarga b. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat/lingkungan luar c. Perlindungan terhadap ancaman dari luar d. Hakim/yang mengadili jika terjadi perselisihan e. Pemberi perasaan aman bagi semua anggota keluarga _______________________________ Khalid Ahmad Asy-syantuh, pendidikan anak putrid dalam kluarga muslim, (Jakarta: pustaka Al-Kautsar, 1993), h.104 11
13
3.Kedudukan dan status anak Hakikatnya kedudukan anak bagi orang tua adalah sebagai amanah (titipan) dari Allah SWT yang harus dijaga dan dibimbing perkembangannya agar menjadi insan yang kamil (sempurna) yang berakhlak mulia, memiliki keimanan dan ketaqwaan, serta berpengetahuan. Disisi lain kedudukan anak dalam keluarga adalah sebagai obyek/penerima, yaitu obyek yang diberikan kasih sayang, yang dibimbing, yang didik, yang dipelihara dan lain-lain, sekaligus harapan dan kebanggaan keluarga. Namun terkadang terdapat perbedaan perlakuan orang tua terhadap anak-anaknya, adapun perbedaan perlakuan tersebut dapat di sebabkan oleh kedudukan atau setatus anak tersebut dalam keluarganya, seperti contoh : anak tiri kemungkinan akan mendapatkan perlakuan yang berbeda di banding anak bungsu, anak perempuan satu-satunya akan mendapatkan perlakuan yang berbeda diantara saudaranya yang laki-laki dan lain-lain. Hal diataslah yang pada
umumnya
dapat
mempengaruhi
perkembangan
mental
dan
kecerdasannya. Dari serangkaian di atas, budaya keilmuan orang tua dapat di artikan sebagai aktualisasi dari sebuah ide, gagasan serta pemikiran yang berupa sikap/prilaku kebiasaan dan kebijakan-kebijakan orangtua/anggota keluarga lain yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan dan kependidikan yang dapat di ketahui dari cara pandang dan cara memecahkan masalah-masalah pendidikan yang tercermin dalam suasana kehidupan sehari-hari dalam keluarga tersebut. Dapat juga berarti pola prilaku, nilai-nilai, sikap dan kebiasaankebiasaan orang tua akan hal kependidikan yang di bentuk dalam perjalanan panjang proses pendidikan, yang di refleksikan dalam kesehariannya terhadap anak atau anggota keluarga.
___________________________ Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) Cet ke-16, h.82-83 12
14
B. Hasil penelitian yang releven a. Pengertian prestasi Supaya lebih jelas dalam membahas istilah prestasi belajar, maka terlebih dahulu penulis akan menguraikan satu persatu dari ke dua istilah tersebut, kata prestasi dalam bahasa Inggris “Achivement” yang berarti hasil yang telah dicapai dari yang telah di tetapkan.13 Dalam keterangan lain, prestasi belajar diartikan sebagai apa yang telah di lakukan dan di ciptakan, atau hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang di peroleh dengan jalan keuletan bekerja.14 Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia prestasi diartikan sebagai sebuah hasil yang di capai dari suatu pekerjaan/usaha yang telah di lakukan, yang menandai dan member penilaian terhadap baik tidaknya hasil usaha tersebut.15 b. Pengertian belajar Secara umum belajar dimaksudkan sebagai kegiatan psikofisik menuju perkembangan pribadi utuh, sedangkan secara spesifik belajar di maksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya keperibadian yang utuh.16 Menurut Skinner seperti yang di kutip Blower (1985) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung progresif, dan berdasarkan eksperimennya Skinner menyatakan bahwa proses adaptasi tersebut akan menghasilkan suatu yang maksimal, jika di beri penguat.Menurut Chaplin (1972) dalam dictionary of psychologiy, merumuskan dua macam definisi belajar yaitu : Pertama belajar adalah memperoleh perubahan tingkah laku yang relative menetapkan sebagai
___________________________ Sudirman, Interaksi dan Motifasi Belajar, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 1994),Cet. Ke-5, h.38 14 Habsy, Kamus Popular, (Jakarta Centre, 1983), Cte, Ke-20, h.216 15 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid 3, (Jakarta, Balai Pustaka, 2002) h.894 16 Salman,, Interaksi dan motifasi belajar, (Jakarta, CV Rajawali, 1986), Cet,Ke-1, h.23 13
15
akibat dari latihan dan pengalaman. Kedua belajar adalah suatu proses untuk memperoleh respon-respon yang di karenakan adanya latihan-latihan khusus. Jadi belajar tidak hanya melibatkan suatu kemampuan atau masalah akademis baru, tapi perkembangan emosi, interaksi sosial dan pengembangan kepribadian.17 Dalam buku psychology pendidikan karya Ngalim Purwanto, terdapat pendapat Hilgrade dan Blower yang menyatakan bahwa belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi tersebut. Menurut pendapat Gagne (dalam buku theconditional oflearning 1977) menyatakan bahwa belajar terjadi jika situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga membuat perubahan dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami tadi.18 Dalam keterangan lain disebutkan bahwa belajar adalah: aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu sipelajar dalam arti behavioral change (perubahan sikap / tingkah laku) baik aktual maupun potensial, yang mana dari perubahan tersebut didapatkan kemampuan baru yang dilalui dalam waktu yang relative lama dan juga karena usaha yang dilakukannya.19 Menurut ahli psikologi belajar diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baik, secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu tersebut dalam reaksinya dengan lingkungan.20 Terdapat banyak perbedaan dikalangan ahli psikologi dalam menjelaskan mendefinisikan istilah belajar, namun secara umum, dari definisi - definisi para ahli psikologi yang ada pada hakikatnya terdapat kesamaan maknanya, bahwa ____________________________________________ 17
h.53-54
18
Netti Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta R E Persada, 2004), cet.ke-1,
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1986), h.85 19 Muhibin Syah, Psikologo Pendidikan dengan Pendekatan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), cet.ke-4, h.90 20 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), cet.ke-1, h.121 21 Abin Syamsudin Makmun, PSikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), cet.ke-4, h.157
16
konsep belajar itu selalu merujuk pada suatu proses perubahan prilaku/pribadi individu berdasarkan pengalaman - pengalaman tertentu.21 Dari semua definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa: terdapat dua hal besar yang dibedakan dalam pemakaian istilah belajar yaitu: pertama pemakaian tersebut menunjukan pada berbagai macam keadaan baik yang berasal dari suasana kehidupan dalam keluarga maupun dari lingkungan luar, yang diperkirakan menjadi dasar dari proses perubahan prilaku. Dari definisi - definisi yang telah di kemukakan di atas penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran , yang lazimnya di tunjukan dalam bentuk nilai atau skor yang diberikan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.22 Prestasi belajar merupakan kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa yang meliputi perubahan prilaku dari tiga buah ranah psikologis yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar siswa baik cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa. Menurut Muhibbin syah, pada prinsipnya bahwa pengungkapan hasil belajar idealnya meliputi segenap ranah psikologis yang berubah akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demkian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa siswa, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba).23 c.
Tipe hasil belajar Tipe hasil belajar sebagai tujuan yang ingin dicapai ada tiga bagian, antara lain: bidang kognitif, bidang efektif, bidang psikomotorik. Ketiga bidang tersebut tidak bias berdiri sendiri, namun merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan dan harus merupakan hasil belajar siswa di ___________________________________________ 22
Tim penyusun kamus pusat pembinaan pengembangan bahasa,Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet.ke-1, h.700 23 Muhibbin Syah, M. Ed, Psikologi belajar, (Jakarta: PT Logos, 1999), cet.ke-1 h.192
17
I.
sekolah dalam proses pembelajaran. Berikut uraian unsur-unsur yang terdapat pada dalam tiga bidang itu. Tipe hasil belajar bidang kognitif a. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge) Yaitu tingkat kemampuan yang hanya meminta responden untuk mengenal atau mengetahui adanyakonsep, fakta atau istilah tanpa harus mengerti, menilai atau dapat menggunakannya. Kata kerja operasional yang digunakan untuk mengukur jenjang penguasaan tipe ini antara lain: menyebutkan, mendefinisikan, menunjukan dan lain-lain b. Tipe hasil belajar pemahaman (komprehensif). Yaitu tingkat kemampuan yang mengharapkan testee (responden) mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya, testee tidak hanya hafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari fakta/masalah yang ditanyakan. Kata kerja operasional yang digunakan untuk mengukur tipe ini antara lain : membedakan, menjelaskan, memberi contoh, mendemonstrasikan dan lain-lain. c. Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi). Yaitu kemampuan yang mengharapkan respoden mampu untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dalam situasi yang baru baginya. Kata kerja operasional yang digunakan untuk mengukurnya antara lain : menggunakan, menerapkan, menghubungkan dan lain-lain. d. Tipe hasil belajar analisis. Yang tingkat kemampuan responden untuk menganalisis atau menguraikan suatu integritas atau situasi tertentu kedalam komponen atau unsur pembentuknya. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur penguasaan jenjang analisis ini antara lain : membedakan, mengklasifikasikan, membandingkan, mengategorikan dan lain-lain. e. Tipe hasil belajar sintesis Yang dimaksud dengan sintesis adalah penyatuan unsur atau bagianbagian kedalam suatu bentuk yang menyeluruh. Jadi kemampuan sintetis yaitu : kemampuan yang menuntut responden untuk dapat menemukan hubungan kausal atau urusan tertentu, atau menemukan abstraksinga
18
yang berupa integritas. Kata kerja operasional yang digunakan untuk mengukurnya
antara
lain
:
menghubungkan,
menggambungkan,
menyimpulkan, mengklasifikasikan dan lain-lain. f. Tipe hasil belajar evaluasi Yaitu kemampuan yang menuntut responden untuk dapat membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi berdasarkan suatu kritaria tertentu. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur kemampuan jenjang evaluasi ini antara lain : membandingkan, menafsirkan, menilai, memutuskan dan lain-lain.24 II. Tipe Hasil belajar bidang efektif Tipe ini berkenaan dengan sikap dan nilai yang condong atau mengacu kepada berbagai tingkah laku, seperti contoh perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motifasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan lain-lain: a. Receiving / Attending yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa. b. Responding yaitu reaksi yang diberikan terhadap rangsangan dari luar. c. Valuing / penilaian yaitu segala yang berkenaan dengan nilai atau kepercayaan terhadap suatu gejala. d. Organisasi yaitu pngembangan nilai dalam suatu perkumpulan e. Karakteristik nilai yaitu keterpaduan dari sistem nilai yang dimiliki seseorang.25 III. Tipe hasil belajar psikomotorik Hasil belajar psikomotorik tampak pada bentuk keterampilan (skill) kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi antara lain: a. Persepsi (perseption) Level ini berkenaan dengan penggunaan organ indra untuk menangkap isyarat yang membimbing aktifitas gerak. Contoh pada level ini seperti: Siswa dapat membedakan beberapa warna
_____________________________________________ 24
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan tek nik evaluasi pengajaran, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), Cet. Ke-12, h.44-47 25 Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar baru algesindo, 1998) h.55
19
Siswa dapat membedakan dengan sentuhan tangan beberapa tipe kain yang berbeda dan lain-lain. b. Kesiapan (set) Level ini menunjukan pada kesiapan untuk melakukan tindakan tertentu yang meliputi kesiapan mental, fisik dan emosi. Contoh: Siswa dapat menyusun langkah-langkah untk membuat sebuah prakarya Siswa dapat siap memosisikan dirinya dalam menerima servis bola tenis Siswa menyatakan minat / kesiapan untuk meningkatkan kemampuannya dalam hal tertentu c. Gerak terbimbing (Guided Respone) Level ini merupakan tahapan awal dalam mempelajari keterampilan yang komplek, hal ini meliputi peniruan (mengulang suatu gerakan yang didemonstrasikan oleh instruktur) serta trial dan eror. Contoh: Siswa dapatmengikuti langkah instruktur dalam memperagakan sesuatu Siswa mampu memasak kue dengan cara mengikuti resep, dan lain-lain. d. Gerak Terbiasa Gerak yang berkenaan dengan kinerja dimana respon siswa telah menjadi terbiasa dan gerakan gerakan yang dilakukan penuh dengan keyakinan dan kecakapan. Contoh: Siswa mampu secara mandiri menggunakan mesin potong kayu Siswa
mampu
secara
mandiri
mengaktifkan
computer
dan
menggunakannya dan lain-lain. e. Gerak kompleks Gerak ini merupakan gerak yang sangat trampil dengan pola-pola gerak yang sangat kompleks, keahliannya terindikasi dengan gerakannya yang cepat, lancar, akurat tanpa keraguan.
20
f. Gerak pola penyesuaian Gerak ini berkenaan dengan keterampilan yang di kembangkan dengan baik sehingga siswa dapat memodifikasi pola - pola gerak untuk menyesuaikan tuntutan tertentu atau situasi tertentu. g. Kreatifitas Level ini menunjukan pada penciptaan pola-pola gerak baru untuk menyesuaikan
situasi
tertentu
atau
problem
khusus,
hasil
belajar
inimenekankan kreatifitas yang didasarkan pada keterampilan yang sangat hebat (piawai). Contoh: Siwa dapat mendemonstrasikan suatu gerak dengan kombinasi tertentu Siswa dapat memodifikasi gerak dalam tarian / senam dengan gerak yang sedikit berbeda.26 Ketiga tipe ini adalah pendapat bloom yang sangat penting untuk di ketahui oleh guru sebagai dasar dalam membuat tujuan pembelajaran. 4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Masalah utama yang menghambat sukses / keberhasilan pendidikan dan pengajaran adalah kesukaran - kesukaran yang dihadapi oleh anak pada umumnya, sebab - sebab kesukaran tersebut dapat digolongkan menjadi 2 sebab yaitu : 1. Sebab indogin27 a. Sebab yang bersipat biologis yang berhubungan dengan jasmaniah, contoh : 1) Kesehatan : Faktor kesehatan sangat mempengaruhi diri anak, sebab anak-anak yang sakit akan mengalami kesulitan dalam belajar. 2) Cacat badan : contoh bisu, tuli, buta dan lain-lain, hal ini menghambat belajar anak, sebab anak-anak yang seperti ini tidak dapat menerima pelajaran seperti biasa, melainkan harus secara khusus. b. Sebab yang bersifat psikologis yang berhubungan dengan kejiwaan anak, contoh : ___________________________________________ 26
Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: C.T.S.D IAIN Sunan gunung jati, 2002) h.79-82 27 D5a. kartini Kartono, Bimbingan belajar di Sma dan Perguruan tinggi, (Jakarta: CV Rajawali cet 1) h.61
21
(1) Intelejensi : Merupakan salah satu faktor indogin yang sangat mempengaruhi kemajuan dan perkembangan anak, sebab jika intelejensi anak memeng rendah, maka hal ini akan membatasi kemampuan belajarnya, contoh : Anak idiot : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan sama dengan anak 3 tahun. Anak imbesil : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan sama dengan anak umur 3-7 tahun. Anak debil : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan sama dengan anak umur 7-12 tahun. (2) Perhatian: ini sangat mempengaruhi kemajuan belajar anak, sebab dengan tidak adanya perhatian terhadap pelajaran, maka anak tidak akan suka belajar, berarti tanpa perhatian akan sangat menghambat belajar anak. (3) Minat: Bila pelajaran tidak sesuai dengan minat anak, maka anak tidak akan belajar dengan baik. a. Bakat: Jika pelajaran tidak sesuai dengan bakat anak, maka anak tidak akan mancapai prestasi tinggi, karena dia tidak berbakat dalam bidang tersebut. b. Konstelasi psikis yang lain yaitu adanya kemunduran-kemunduruan psikis yang menghambat belajar anak, contoh: kehidupan emosinya, gangguan-gangguan psikis, antaralain neoreosis psikosis dan lain-lain. 2.
Sebab eksogin a) Faktor keluarga Karena faktor keluarga sangat luas maka faktor ini di bagi dalam beberapa aspek, antara lain:
22
1) Faktor orang tua, contoh: Cara orang tua mendidik anak yang tidak mapan. Hubungan antara orang tua dengan ankanya kurang harmonis. Contoh perbuatan orang tua yang tidak baik, baik dari segi perkataan maupun sikap. 2) Suasana rumah Suasana rumah yang tenang,damai dan harmonis sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak, karna hal itu sangat mendukung belajar anak, jika keadaan harmonis, damai dan tenang maka dalam belajar pun anaka akan merasakan ketenangan sehingga apa yang di pelajari akan mudah di ingat dan di fahami. 3) Keadaan ekonomi keluarga Jika keadaan ekonomi kurang, makakebutuhan dan perlengkapan belajar akan kurang terpenuhi, bisa jadi tempat belajar pun tidak ada, maka anak tidak akan belajar dengan baik. Demikian pula anak yang ekonomi keluarganya serba terpenuhi juga dapat terhambat dalam belajar, karena biasanya anak yang tersebut di atas di manja oleh orang tuanya sehingga ia hanya bersenang-senang dan kurang perhatian terhadap pelajaran. 5.
Faktor-faktor lain yang ada dalam keluarga adalah: a) Adanya anggota keluarga lain Hadirnya saudara atau anggota keluarga lain dalam sebuah keluarga, akan sangat mempengaruhi suasana kehidupan keluarga tersebut dalam hal ini anak adalah objek pertama yang akan terkena pengaruhnya, bila anggota keluarga lain tersebut dapat membuat suasana keluarga yang harmonis dengan perhatian dan kasih saying, mak hal itu akan berdampak baik bagi perkembangan anak. b) Kedudukan/status anak dalam keluarga Dalam keluarga, apakah anak tersebut (yang dijadikan sampel penelitian) termasuk anak yang di manja, disayang, atau anak yang sering
23
terkena marah karena hal-hal tertentu?, hal tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi motifasi dan psikologi dalam perkembangannya. Status juga dapat mempengaruhi perkembangan anak, yang di maksud status disini: apakah anak tersebut anak tunggal, anak bungsu,anak angkat, anak pertama dll, hal itu akan berpengaruh khususnya dalam hal perlakuan yang di dapatkan c) Jenis kelamin anak Dalam keluarga, apakah apakah anak tersebut anak lelaki satu-satunya diantara saudaranya yang lain, atau anak perempuan satu-satunya diantara saudaranya yang lain dan sebagainya. Hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan anak. 1.
Faktor sekolah 1) Cara penyajian belajar yang kurang baik Guru kurang menguasai bahan pelajaran Methode yang di gunakan kurang baik dan tepat Tanpa penggunaan alat peraga dan lain-lain. 2) Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik Biasanya guru yang sudah di benci oleh siswa, maka pengajaran yang di sampaikan tidak akan berhasil maksimal. 3) Hubungan antar anak dengan temannya Hubungan dengan teman yang baik akan membawa anak tersebut kearah yang baik pula, hal ini juga dapat merupakan motifasi bagi anak untuk dapat saling berbagi pengetahuan dan bersaing dalam pelajaran yang akhirnya akan berujung pada dampak yang positif. Sebaliknya hubungan dengan teman yang kurang baik akan menimbulkan perasaan malas belajar dan cenderung bersenang-senang yang tentunya akan berujung pada dampak yang negative. 4) Standar pelajaran tidak sesuai dengan ukuran normal kemampuan anak Maksudnya jika pelajaran yang diberikan oleh guru ada di atas kemampuan anak pada umumnya, maka hanya anak-anak yang pandai sajalah yang berhasil menerimanya, maka hal ini juga merupakan hambatan belajar anak.
24
5) Alat-alat pelajaran di sekolah kurang lengkap Dengan kurangnya alat-alat pelajaran, maka penyajian bahan pelajaran juga akan kurang baik, hal ini akan mengakibatkan anak-anak untuk tidak menerima pelajaran dengan jelas dan baik.
6) Kurikulum kurang baik Kurikulum yang tidak sesuai dan seimbang dengan kebutuhan anak juga merupakan hambatan dalam proses belajar. 7) Pelaksanaan disiplin yang kurng baik Seperti contoh anak yang datang terlambat di biarkan saja tanpa di berikan teguran atau sangsi, anak yang kurang rajin di biarlan saja tanpa di berikan nasehat dan motifasi, contoh yang semacam ini akan memberikan pengaruh yang tidak baik pada proses belajar dan perkembang 8) Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah disini mencakup lingkungan masyarakat yang berada di sekitar sekolah, bila lingkungan tersebut baik maka kemungkinan besar akan berdampak baik bagi sekolah khususnya siswa tersebut , namun bila di sekitar sekolah buruk maka akan sangat mempengaruhi sekolah khususnya siswa. 9) Keberadaan sakolah Keberadaan sekolah disini dapat berupa letak geografis sekolah bahkan status sekolah, hal ini juga mempengaruhi kualitas pendidikan sekolah khususnya dalam pelaksanaan segala aktifitas sekolah seperti prosses belajar mengajar,administrasi, keorganisasian sekolah, yang mana hal itu berdampak pada proses perkembangan belajar anakdan proses belajar mengajarnya. Di bawah ini
terdapat 9 ( Sembilan ) komponen dalam
penyelenggaraan sekolah, secara umum semuanya dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Namun setelah digolongkan secara sfesifik,
25
hanya terdapat beberapa poin saja yang dapat berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar anak di sekolah, ke sembilan komponen tersebut adalah:
2.
1.
Kurikulum dan pembelajaran
2.
Administrasi dan manajemen
3.
Organisasi dan kelembagaan
4.
Sarana dan prasarana
5.
Ketenagaan
6.
Kesiswaan
7.
Pembiayaan
8.
Peran serta masyarakat
9.
Lingkungan dan budaya sekolah
Faktor masyarakat / lingkungan umum Dalam faktor ini terdapat empat hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar antara lain: 1) Mas- media contoh: bioskop, radio, majalah, komik dan lain-lain. 2) Teman bergaul. Teman bergaul yang kurang baik akan menyebabkan anak tersebut kurang baik pula. 3) Aktifitas dalam masyarakat. Jika terlalu banyak tugas yang di jabat dan dilakukan dalam berbagai organisasi, maka hal itu akan mengganggu belajar anak. 4) Corak kehidupan tetangga. Suatu contoh jika lingkungan tetangganya suka berjudi, mabuk-mabukan, mencuri dan kebiasaan buruk lain, maka juga akan mempengaruhi belajar dan kehidupan anak.
3.
Faktor-faktor lain 1) Metode belajar anak yang kurang baik, contoh: Pembagian waktu belajar yang kurang baik Cara belajar yang salah Pembagian dan penggunaan waktu istirahat yang kurang baik 2) Tugas-tugas rumah yang terlalu banyak Anak yang terlalu banyak diberikan tugas rumah, contoh mengasuh adik, mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci, membersihkan halaman,
26
melakukan pekerjaan sambilan untuk menambah penghasilan, hal ini akan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karna wktu dan konsentrasi yang mereka miliki menjadi terbagi.
C. Kerangka Berpikir
Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa
Terdapat Pengaruh Yang Signifikan Anatar Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Anak
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar keputusan awal pemecahan suatu persoalan yang di jadikan dasar penelitian. Hipotesis akan di terima jika penelitian yang diadakan hasilnya mebenarkan kebenarannya dan akan di tolak jika kenyataannya tidak membenarkan pernyataan untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang diteliti. Hipotesis yang hendak di uji kebenarannya dan digunakan dalam pribadi orang tua terhadap prestasi belajar anak, yaitu : Ho : Tidak dapat pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anak. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anak.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Sukamaju 02 yang beralamat di jalan kampung Ceger Rt. 01/06 Desa Sukamaju Jonggol -Bogor. Adapun penelitian dilaksanakan pada bulan April - Mei 2012. Dalam penelitian terdapat dua variabel yang dijadikan sasaran,yaitu : Perhatian orang tua dengan penuh kesadaran dalam menumbuhkan semangat belajar anak agar berprestasi dengan cara antara lain : Menciptakan situasi kondusif untuk belajar anak dirumah, melengkapi fasilitas belajar anak, selalu memberikan support (dorongan) kepada anak untuk dapat berprestasi, dan prestasi belajar anak yang dapat di indikasikan dengan skor atau nilai rata-rata yang di berikan oleh guru. Prestasi belajar yang di maksud adalah nilai yang di peroleh siswa setelah di adakan proses belajar mengajar atau hasil belajar siswa yang di peroleh setelah melalui serangkaian tes pelajaran, yang berupa skor/nilai. Jadi data variabel”Y” (prestasi belajar) yang akan di olah nanti adalah berupa nilai raport siswa kelas II smester II, merupakan nilai kumulatif yang meliputi : nilai-nilai dari ketiga ranah hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotorik ) ditambah dengan catatan-catatan harian guru atas para siswanya. Jadi nilai raport merupakan satu paket yang terdiri dari beberapa aspek yang tersebut diatas. Berikut gambaran taksonomi Bloom tentang ketiga ranah hasil belajar yang dijadikan patokan penilaian oleh para guru. 27
28
a. Ranah Kognitif
Tipe hasil belajar pengetahuan / hapalan
Tipe hasil belajar pemahaman
Tipe hasil belajar kesiapan dan lain-lain
b. Ranah Afektif
Receiving ( Kepekaan terhadap segala rangsangan )
Responding ( reaksi terhadap rangsangan dari luar )
Valuing ( penilaian / pandangan ) dan lain-lain
c. Ranah Psikomotorik
Persepsi ( penggunaan organ indra yang membimbing aktipitas gerak )
Gerak terbimbing ( meniru/mengulang gerakan-gerakan komplek yang diperagakan oleh pelatih ) dan lain-lain. Penulis memilih kelas II sebagai sempel penelitian karena pada
umumnya kelas II belum terlalu dalam terkena pengaruh lingkunan luar, mereka adalah anak yang masih lugu yang baru akan beranjak dewasa, oleh karenanya pengaruh yang mengkristal/kental dalam dirinya saat ini hanya pengaruh lingkungan sekolah dasarnya dan lingkungan keluarganya (orang tua), disinilah peneliti ingin mengetahui seberapa kental pengaruh budaya ke ilmuan orang tua (keluarga) terhadap anak yang tersebut di atas. Dan mengapa pada semester II, karena semester II merupakan masa dimana hasil belajar siswa yang telah di tempuh selama satu tahun pelajaran di tuangkan dalam bentuk angka, yaitu nilai raport yang mengindikasikan prestasi belajar masing-masing siswa dari ketiga aspek penting yaitu : aspek kognitif, afektif, psikomotorik ( lihat lampiran contoh penilaian raport ) yang selama ini berusaha di kembangkan.
29
Tabel I MATRIX VARIABEL PENELITIAN No
Variabel
Dimensi
1
Perhatian
1. Perhatian terhadap
orangtua
proses belajar anak
anak di rumah dan
(keluarga)
dan
mengingatkannya
perkembangannya
Indikasi
No.Soal
- Memiliki jadwal belajar 3
- Menemani belajar anak
14
di rumah - Menanyakan
16
perkembangan prestasi anak ke sekolah - Membimbing dalam
8
mengerjakan PR - Mengajak berbincang
7
seputar ilmu pengetahuan,politik, sosisal dan lain - Membantu mengatasi
8
kesulitan belajar (memberikan arahan dan bimbingan) - Menegur jika melihat
2
anaknya malas untuk belajar. - Menanyakan hasil
4
ulangan atau tes anaknya. - Mengingatkan akan jadwal belajar anaknya di rumah.
6
30
- Menanyakan/konsultasi
5
kepada guru yang terkait tentang kesulitan belajar yang di alami anak. - Menganjurkan untuk
20
mengikuti kursus/bimbingan belajar. 2. Perehatian terhadap
- Memberikan apa yang
sarana belajar anak
dibutuhkan anak untuk
10
belajar (meja belajar,lampu belajar dan lain-lain). - Membelikan buku
9
pelajaran wajib guna kebutuhan belajar anaknya. - Memperhatikan dan
1
peduli terhadap situasi tempat belajar anak. - Menyediakan berbagai
15
buku atau bahkan perpustakaan mini di rumah,guna belajar bersama. 3. Perhatian dan gemar
- Terlihat sering
terhadap hal-hal
membaca
yang memiliki nilai
Koran,majalah atau
11
31
edukatif atau yang
buku-buku yang berisi
berhubungan dengan
tentang pendidikan.
pendidikan
- Orang tua berusaha
7
selalu memberikan jawaban terbaik atas pertanyaan anaknya. - Memberikan
12
arahan/bimbingan kepada anak menyaksikan beritaberita TV. - Sering berbincang
13
seputar ilmu pengetahuan,sosial,polit ik dan lain-lain guna melatih anak. 4. Pengaruh lingkungan keluarga
- Adanya family lain
18
dalam keluarga seperti: paman, bibi, kake dan lain-lain. - Kedudukan anak (anak
11
sulung,bungsu,tunggal bahkan anak pungut) - Pengaruh media (TV,Radio,majalah,Kor an dll) - Kebiasaan orang tua dalam sikap dan perlakuan terhadap anak dan lain-lain.
2
32
2
Prestasi belajar
5. Pengaruh pergaulan anak
anak
- Anak lupa waktu dan
2
orang tua menegur/memarahi. - Kehidupan masyarakat sekitar
Nilai rapot
- Nilai rapot (keterangan di bawah)
B. Metode dan Desain Penelitian Untuk memperoleh data, fakta, dan informasi
yang akan
mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang didukung oleh data yang di peroleh dari penelitian yang digunakan adalah angket dengan bentuk pilihan berganda sedangkan teknik korelasi yang digunakan adalah Product Moment, yaitu di Sekolah Dasar Negeri Sukamaju 02 Jonggol-Bogor.
C. Populasi dan Sampel Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah : “Keseluruhan subjek penelitian”.1 Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian yang dari padanya terkandung informasi yang ingin di ketahui. Dalam keterangan lain diterangkan, populasi adalah sejumlah masa (manusia/bukan) yang terdapat dalam kawasan tertentu atau berada dalam satu unit kesatuan.2 Sedangkan sampel adalah bagian terkecil dari populasi yang mewakili secara representatif.3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Sukamaju 02 Jonggol-Bogor yang berjumlah 179 orang, sedangkan sampel penelitian
33
hanya berasal dari kelas dua yang telah dipilih dan ditentukan dengan teknik random sampling (pemilihan secara acak), yang berjumlah 30 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian.3 Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi untuk mengamati keadaan sekolah, guru-guru, siswa, fasilitas yang dimiliki dan struktur organisasi SDN Sukamaju 02 Jonggol-Bogor. Disamping itu juga penulis meneliti dan mencermati persiapan pembelajaran yang dalam hal ini silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2. Wawancara Wawancara yaitu proses Tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dengan 2 orang atau lebih dengan bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keteranganketerangan. Guna mendapatkan data objektif, penulis mengadakan wawancara dengan guru mata pelajaran kelas II. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran di SDN Sukamaju 02. 3. Angket Angket yaitu mengumpulkan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada siswa yang telah di tetapkan menjadi responden. Adapun respondennya adalah siswa kelas II pada SDN Sukamaju 02.
E. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah tahap analisa data. Analisa data di lakukan dengan menggunakan metode deskriftif kuantitatif yaitu dengan memberikan gambaran dan memberikan penilaian terhadap hasil penelitian dalam upaya menumbuhkan minat siswa. Untuk mengetahui besar kecilnya tingkat keberhasilan yang di peroleh dari hasil
34
penelitian, maka akan mudah dibuat dan dilihat dengan cara persentasi dari hasil penelitian, dan jumlah frekuensi jawaban responden. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: P=
𝐹 𝑁
x 100
Keterangan: P : Prosentasi F : Frekuensi N : Number of Case (Jumlah responden) Kemudian untuk mengetahui pengaruh budaya keilmuan orang tua terhadap prestasi belajar anak, maka penulis menganalisis data dalam bentuk analisis dengan rumus Korelasi Product Moment:
𝑟𝑥𝑦 =
N𝛴XY − 𝛴𝑋 (𝛴𝑌) N𝛴𝑋 2 − (𝛴𝑋)2 {N𝛴𝑌 2 − (𝛴𝑌)2 }
Keterangan: X
: Variabel perhatian orang tua
Y
: Variabel prestasi belajar anak
𝑟𝑥𝑦
: Angka Indek korelasi”r” product moment
N
: Jumlah responden
𝛴XY
: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Skor Y
𝛴X
: Jumlah seluruh skor Y
𝛴Y
: Jumlah seluruh skor Y
F. Hipotesis Statistik Untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak, penulis menggunakan tehnik product moment, yang merupakan salah satu tehnik untuk mencari korelasi antar dua variable. Adapun rumus yang di perlukan adalah :
35
𝑁ΣXY − ΣX (ΣY)
rxy
=
Rxy
= angka korelasi “r” product moment
N
= number of cases
ΣΧY
= jumlah hasil perkalian
ΣX 2
= jumlah seluruh skor X
𝛴Y 2
= jumlah seluruh skor
(𝑁Σ𝑋)2 −(𝛴𝑋)2 (NΣ𝑌 2 −(𝛴𝑌)2
Sebelum dilakukan penghitungan untuk memperoleh angka indeks korelasinya, terlebih dahulu akan di rumuskan hipotesis alternative dan hipotesis nihilnya, sebagai berikut: Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X (perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar) Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X (perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar). Setelah data selesai di kumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya adalah pengolahan data yaitu : a.
Editing Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh
para responden. Jadi setelah angket dan tes di isi oleh responden dan di serahkan kembali kepada penulis, kemudian penulis memeriksa satu persatu tes angket tesebut. Bila ada jawaban yang di ragukan atau tidak di jawab maka penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya. Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada pada daftar pertanyaan yang telah di selesaikan. b.
Skoring Untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian ini, responden yang
menjawab dengan jawaban, a nilainya 4, b = 3, c = 2, dan d = 1. Ini berarti bahwa dengan jumlah item 20 dari pertanyaan angket mengenai budaya keilmuan orang tua akan di dapat jawaban seluruhnya berjumlah a= 40, b = 30, c = 20, dan d = 10.
36
Selanjutnya dari prestasi belajar anak, skornya akan didapat dari hasil raport kelas II semester II. Dan hasil diatas, agar dapat diukur dan dianalisa, penulis menggunakan ketentuan kategori dari variabel X, yaitu perhatian orang tua sebagai berikut:
Tabel 2
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL X NO
Rentang Nilai
Kategori
1
37 – 43
Tinggi
2
30 - 36
Rendah
Sedangkan Prestasi belajar anak sebagai variabel Y, penulis menggunakan tolak ukur dengan ketentuan kategori sebagai berikut:
Tabel 3
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL Y
c.
NO
Rentang Nilai
Kategori
1
68 – 75
Tinggi
2
61 - 67
Rendah
Tabulating Yaitu mengolah data dengan memindahkan jawaban-jawaban yang
terdapat dalam angket dan telah dikelompokkan ke dalam bentuk tabel frekuensi. Tujuannya untuk dapat mudah di baca dan maknanya segera mudah dipahami. a.
Memberikan interpretasi secara kasar /sederhana yaitu dengan mencocokan hasil penelitian dengan angka korelasi “r” product moment, sebagai berikut:
37
Table 4 Nilai “r” Produk Moment Besarnya “r” Produk
Interpretasi
Moment (rxy) 0,00 – 0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan teapi korelasi itu sangat lemah atau rendahsehingga korelasi itu diabaikan (antara variabel X dan variabel Y di anggap tidak ada korelasi.)
0,20 – 0,40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
0,40 - 0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
0,70 -0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90 – 1.00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
b.
Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment. Dengan prosedur sebagai berikut: 1) Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho). 2) Menguji kebenaran/kepalsuan yang telah diajukan, dengan jalan membandingkan besarnya “r” yang diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum dalam table nilai (rt) baik dalam taraf signifikan 1% maupun 5% dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas (db) atau degrees of freedomnya (df) dengan rumus sebagai berikut:
38
df = N – nr Keterangan : df : Degrees of Freedom N : Number of Cases nr : Banyaknya variabel yang dikorealisasikan Pada kesimpulannya adalah jika hasil “r” di hitung lebih besar dari “r” table, maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. Namun jika “r” hasil perhitungan lebih kecil dari “r” table maka korelasi tidak signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak.. 3) Selanjutnya agar dapat dibuktikan seberapa besar konstribusi variabel X terhadap variabel Y, penulis menggunakan rumus KD = r2x100 % Keterangan KD : Kontribusi variabl X terhadap variabel Y R2 : Koeisien korelasi antara variable.
39
(prestasi belajar) yang akan diolah nanti adalah berupa nilai rapot siswa kelas II semester II. Berdasarkan keterangan dari wali kelas II SDN SUKAMAJU 02 tentang nilai raport siswa, bahwa : Prestasi belajar siswa yang dituangkan ke dalam nilainilai raport tersebut, merupakan nilai kumulatif yang meliputi : nilai-nilai dari ketiga ranah hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotorik) di tambah dengan catatan-catatan harian guru atas para siswanya (lihat lampiran contoh raport). Jadi nilai rapot “merupakan satu paket yang terdiri dari beberapa aspek yang tersebut di atas”. Berikut gambaran taksonomi Bloom tentang ketiga ranah hasil belajar yang dijadikan patokan penilaian oleh para guru. a.
Ranah Kognitif Tipe hasil belajar pengetahuan/hafalan Tipe hasil belajar pemahaman Tipe hasil belajar kesiapan dan lain-lain
b.
Ranah Afektif Receiving (kepekaan terhadap segala rangsangan) Responding (reaksi terhadap rangsangan dari luar) Valuing (penilaian/pandangan) dan lain-lain
c.
Ranah Psikomotorik Persepsi (penggunaan organ indra yang membimbing aktifitas gerak) Gerak terbimbing (meniru/mengulang gerakan-gerakan komplek yang diperagakan oleh pelatih) dan lain-lain. Penulis memilih kelas II sebagai sempel penelitian karena pada umumnya
kelas II belum terlalu dalam terkena pengaruh lingkungan luar, mereka adalah anak yang masih lugu yang baru akan beranjak dewasa, oleh karenanya pengaruh yang mengkristal/kental dalam dirinya saat ini hanya pengaruh lingkungan sekolah dasarnya dan lingkungan keluarganya (orang tua), di sinilah peneliti ingin mengetahui seberapa kental pengaruh budaya keilmuan orang tua (keluarga) terhadap anak yang tersebut di atas. Dan mengapa pada semester II, karena semester II merupakan masa dimana hasil belajar siswa yang telah ditempuh
40
selama satu tahun pelajaran di tuangkan dalam bentuk angka, yaitu nilai raport yang mengindikasikan prestasi belajar masing-masing siswa dari ketiga aspek penting yaitu : aspek Kognitif, afektif, psikomotorik (lihat lampiran contoh penilaian raport) yang selama ini berusaha dikembangkan. B. Populasi dan sempel Populasi atau universe, yang berarti keseluruh objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal lain yang terjadi.2 Dalam keterangan lain diterangkan, populasi adalah sejumlah masa (manusia/bukan) yang terdapat dalam kawasan tertentu atau berada dalam satu unit kesatuan.3 Sedangkan sampel adalah bagian terkecil dari populasi yang mewakili secara representatif.4 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN SUKAMAJU 02 JONGGOL-BOGOR, sedangkan sampel penelitian hanya berasal dari kelas dua yang telah dipilih dan ditentukan dengan teknik random sampling (pemilihan secara acak), yang berjumlah 30 orang. C. Teknik pengumpulan data Untuk mengumpulkan data yang konkrit dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik, antara lain : 1.
Penelitian kepustakaan (Library Research) Yakni dengan mem baca, menelaah dan mengkaji buku-buku dan sumber tertulis di perpustakaan, yang berkaitan dengan masalah-masalah yang di angkat dalam penelitian sebagai bahan teoritas.
2.
Penelitian Lapangan (Field Research) Yakni penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data-data lapangan, dengan cara langsung terjun ke lapangan penelitian tersebut. ______________________________ 2
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian : Suatu Tujuan Dasar, (Surabaya: SIC 1996). Cet. Ke-1 h.67 3 Aminudin Rasyad, Metodologi Riset, (Jakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN, 1987), h-62 4 Ibid., h.62
41
1. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian.5 Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi secara langsung ke SDN SUKAMAJU 02 JONGGOL-BOGOR, untuk mengamati keadaan sekolah, guru-guru, siswa, fasilitas yang dimiliki dan struktur organisasi SDN tersebut. 2. Wawancara Merupakan percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak pewawancara (Interviewer) yang di wawancarai dengan di berikan pertanyaan-pertanyaan, dan yang di wawancarai (Interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.6 3. Angket Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan responden untuk dijawabsecara tertulis.7 D. Teknik Analisa dan Interpretasi Data 1. Teknik Analisa Data Setelah data selesai di kumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya adalah tahap analisa, yaitu: a. Editing Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para responden. Jadi setelah angket dan tes di isi oleh responden dan diserahkan kembali kepada penulis, kemudian penulis memeriksa satu persatu angket dan tes tersebut. Bila ada jawaban yang diragukan atau tidak dijawab maka penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya. Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan. __________________________________ 5 6 7
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, Op, Cit., h.77 Ibid., h.68 Ibid., h.70
42
b.
Skoring Untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian ini, responden yang
menjawab dengan jawaban, a nilainya 4, b = 3, c = 2, dan d = 1. Ini berarti bahwa dengan jumlah item 20 dari pertanyaan angket mengenai budaya keilmuan orang tua akan di dapat jawaban seluruhnya berjumlah a= 40, b = 30, c = 20, dan d = 10. Selanjutnya dari prestasi belajar anak, skornya akan didapat dari hasil raport kelas II semester II. Dan hasil diatas, agar dapat diukur dan dianalisa, penulis menggunakan ketentuan kategori dari variabel X, yaitu perhatian orang tua sebagai berikut:
Tabel 2
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL X NO
Rentang Nilai
Kategori
1
37 – 43
Tinggi
2
30 - 36
Rendah
Sedangkan Prestasi belajar anak sebagai variabel Y, penulis menggunakan tolak ukur dengan ketentuan kategori sebagai berikut:
Tabel 3
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL Y NO
Rentang Nilai
Kategori
1
68 – 75
Tinggi
2
61 - 67
Rendah
c. Tabulating
Yaitu mengolah data dengan memindahkan jawaban-jawaban yang terdapat dalam angket dan telah dikelompokkan ke dalam bentuk tabel frekuensi. Tujuannya untuk dapat mudah di baca dan maknanya segera mudah dipahami.
43
d. Prosentasi Untuk mengetahui besar kecilnya tingkat keberhasilan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka akan mudah dibuat dilihat dengan cara persentasi dan jumlah frekuensi jawaban responden. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: P=
𝐹 𝑁
x 100
Keterangan: P : Prosentasi F : Frekuensi N : Number of Case (Jumlah responden) Kemudian utuk mengetahui pengaruh budaya keilmuan orang tua terhadap prestasi belajar anak, maka penulis menganalisis data dalam bentuk analisis dengan rumus Korelasi Product Moment:
𝑟𝑥𝑦 =
N𝛴XY − 𝛴𝑋 (𝛴𝑌) N𝛴𝑋 2 − (𝛴𝑋)2 {N𝛴𝑌 2 − (𝛴𝑌)2 }
Keterangan: X
: Variabel perhatian orang tua
Y
: Variabel prestasi belajar anak
𝑟𝑥𝑦
: Angka Indek korelasi”r” product moment
N
: Jumlah responden
𝛴XY
: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Skor Y
𝛴X
: Jumlah seluruh skor Y
𝛴Y
: Jumlah seluruh skor Y
2.
Interpretasi Data Setelah mengetahui pengaruh antara dua variabel diatas penulis memberikan interpretasi terhadap index korelasi “r” produk moment serta menarik kesimpulan dengan dilakukan dua cara sebagai berikut:
44
a.
Memberikan interpretasi secara kasar /sederhana yaitu dengan mencocokan hasil penelitian dengan angka korelasi “r” product moment, sebagai berikut: Table 4 Nilai “r” Produk Moment
Besarnya “r” Produk
Interpretasi
Moment (rxy) 0,00 – 0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan teapi korelasi itu sangat lemah atau rendahsehingga korelasi itu diabaikan (antara variabel X dan variabel Y di anggap tidak ada korelasi.)
0,20 – 0,40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
0,40 - 0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
0,70 -0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90 – 1.00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
b.
Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment. Dengan prosedur sebagai berikut: 1) Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho). 2) Menguji kebenaran/kepalsuan yang telah diajukan, dengan jalan membandingkan besarnya “r” yang diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum dalam table nilai (rt) baik dalam taraf signifikan 1% maupun 5% dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas (db) atau degrees of freedomnya (df) dengan rumus sebagai berikut:
45
df = N – nr Keterangan : df : Degrees of Freedom N : Number of Cases nr : Banyaknya variabel yang dikorealisasikan Pada kesimpulannya adalah jika hasil “r” di hitung lebih besar dari “r” table, maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. Namun jika “r” hasil perhitungan lebih kecil dari “r” table maka korelasi tidak signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak.. 3) Selanjutnya agar dapat dibuktikan seberapa besar konstribusi variabel X terhadap variabel Y, penulis menggunakan rumus KD = r2x100 % Keterangan KD : Kontribusi variabl X terhadap variabel Y R2 : Koeisien korelasi antara variable.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA 1. Letak Geograpis SDN Sukamaju 02 Jonggol Bogor SDN Sukamaju 02 merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri yang berada di wilayah Desa Sukamaju Jonggol Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Sekolah ini merupakan sekolah yang pertama kali didirikan pada tahun 1943, diatas tanah wakaf seluas ± 1000 m2. Bangunan ini hanya terdiri dari : 3 ruang kelas dan 1 ruang kantor, sehingga masih jauh dari sempurna untuk ukuran sekolah seperti di kota-kota besar. Pada tahun 1962 diadakan perombakan di segala bidang untuk mensejajarkan sistem pendidikan dan kurikulum yang di pakai pemerintah.
Demikianlah
dari
tahun
ke
tahun
mengalami
peningkatan, baik jumlah siswanya maupun tenaga pengajarnya. Begitu pula kepala sekolahnya, diantaranya adalah sebagai berikut : 1.
Kosim Suminta Atmaja
2.
Mustopa
3.
Junaedi
4.
E. Kusnaedi. R
5.
Rukiah
6.
Nanan Surtinah Spd.
7.
Ishak Saeroni
8.
Supriadi S. Pd
9.
Yohanes Sukadi S.pd (Kepsek Sekarang)
46 ________________________ Hasil wawancara dengan Kepala sekolah SDN Sukamaju 02 diruang kantornya, Selasa 15 Mei 2012
47
2. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI SDN SUKAMAJU 02 JONGGOL – BOGOR 2011-2012 Ketua Komite Doyok Mulyana
Kepala Sekolah
Kepala Desa
Yohanes Sukadi.Spd
Holil
Kaur TU Amar Wijaya .Spd
Administrasi EnengAmalia .
Guru Kelas I Ismah Lynna.w
Guru Kelas II Eva Latifah
Guru Kelas III EnengAmalia.
Guru Kelas V Siti Masitoh.
Keuangan Siti Masitoh.
Guru Kelas IV Amar Wijaya
Guru Kelas VI Umi Agustiana
Seksi - seksi
Kerohanian
Olahraga
LKS dan K3
Perpustakaan
Kesenian
Siti Masitoh
Amar Wijaya .
Ismah Lynna.w
Eva Latifah
EnengAmalia
Pramuka
Humas
Umi Agustiana
Kustiawan.m
Siswa – Siswi SDN SUKAMAJU 02
48
Keterangan Struktur Organisasi SDN Sukamaju 02 Jonggol – Bogor Tahun 2011- 2012
Kepala Sekolah
:
Yohanes Sukadi.Spd
Kaur Tata Usaha
:
Amar Wijaya .Spd
Guru / Wali Kelas I
:
Ismah Lynna Widyaningsih Spd
Wali Kelas II
:
Eva Latifah Ama. pd
Wali Kelas III
:
Eneng Amalia Ama pd
Wali Kelas IV
:
Amar Wijaya .Spd
Wali Kelas V
:
Siti Masitoh Ama
Wali Kelas VI
:
Umi Agustiana Ama pd
Kerohanian
:
Siti Masitoh Ama
Olahraga
:
Amar Wijaya .Spd
Pramuka
:
Umi Agustiana Ama pd
LKS dan K3
:
Ismah Lynna Widyaningsih Ama pd
Perpustakaan
:
Eva Latifah Ama. pd
Kesenian
:
Eneng Amalia Ama. pd
Humas
:
Kustiawan M Spd
Ketua Komite
:
Doyok Mulyana
Seksi – seksi
____________________________ Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Sukamaju 02 di ruang kantornya, Selasa 15 Mei 2012
49
3. Keadaan Guru dan Siswa Untuk mengetahui keadaan guru/tenaga pengajar dan siswa di SDN Sukamaju 02 Jonggol, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5 Keadaan Guru SDN Sukamaju 02 Jonggol Tahun Pelajaran 2011 – 2012 No
Pendidikan
Nama
Terakhir
Jabatan
Bidang Studi
Fungsional
1
Yohanes Sukadi.Spd
SI, 2005
Matematika
Kep.Sekolah
2
Siti Masitoh Ama
D2, 1995
PAI
Guru
3
Amar Wijaya .Spd
SI, 2002
PKN
Guru
4
Umi Agustiana Ama pd
D2, 2004
IPA
Guru
5
Ismah Lynna W, Ama pd
SMAN, 1995
Bhs.Indonesia
Guru
6
Kustiawan M Spd
SI,PLS, 2009
Bhs.Inggris
Guru
7
Eva Latifah Ama pd
D2, 2006
Bhs.Daerah
Guru
8
Eneng Amalia Ama pd
D2, 2008
IPS
Guru
9
Doyok Mulyana
SR, 1959
-
Ketua Komite
Table 6 Keadaan Siswa Islam SDN Sukamaju 02 Jonggol 2011 – 2012 Kelas
Laki – laki
Perempuan
Jumlah
I
9
10
19
II
12
20
32
III
15
18
33
IV
12
16
28
V
15
12
27
VI
20
20
40
Jumlah Total
179
50
4. Visi dan Misi Visi SDN Sukamaju 02 yaitu adalah agar terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, SDM yang kreatif, inovatif, propesional, serta unggul dalam IPTEK dan IMTAQ. Sedangkan misinya adalah : a. Menciptakan lingkungan sekolah yang indah, bersih, aman dan nyaman. b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan imtaq. c. Meningkatkan mutu proses belajar, mutu hasil belajar. d. Meningkatkan kreatifitas untuk selalu berbuat dan berkarya. e. Melakukan inovatif kearah yang lebih maju. f. Meningkatkan kinerja yang professional. g. Meningkatkan presentasi siswa yang melanjutkan sekolah. h. Meningkatkan disiplin warga sekolah, i. Meningkatkan peran serta dan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak. J. Unggul dalam bidang akademik dan non akademik. 5. Sarana dan Prasarana Kondisi SDN Sukamaju 02 secara umum dapat di kategorikan cukup baik, karena semua bangunan bisa di pakai sesuai dengan fungsinya, walaupun masih ada ruang kelas yang masih di sekat karena jumlah ruang yang kurang mencukupi, dengan uraian sebagai berikut : Tabel 7 Sarana dan Prasarana SDN Sukamaju 02 No
Peruntukan
Jumlah
Kondisi
1
Ruang kepsek
1
Baik
2
Ruang guru
-
-
3
Ruang TU
-
-
4
Ruang belajar
4
2 disekat
5
Ruang perpus
-
-
6
Toilet
3
1 guru, 2 murid
7
Musholla
-
-
51
6. Latar belakang orang tua siswa Berdasarkan angket yang diisi langsung oleh orangtua siswa, penulis mendapatkan data yang kemudian diolah dan berujung kepada kesimpulan bahwa : sebagian besar orang tua siswa SDN Sukamaju 02 berlatar belakang pendidikan rendah 25%, lebih dari 50% orang tua siswa hanya berpendidikan terakhir SD, bahkan ada yang tidak sekolah dan selebihnya berpendidikan terakhir SMP 15% dan SMA 10%, sedangkan yang berpendidikan terakhir serjana hanya ada 1 orang saja ( lihat lampiran ). Kemudian latar belakang kehidupan sosial/ekonominya dapat diketahui bahwa sebagian besar fropesi orang tua siswa adalah sebagian pedagang/buruh, hanya beberapa orang saja yang berprofesi sedikit lebih tinggi disbanding propesi tersebut ( seperti karyawan, wiraswasta dan pegawai ), dan dari segi ekonomi dapat di ketahui pula bahwa sebagian besar orang tua siswa bertaraf ekonomi menengah kebawah. Adapun hubungan sekolah dengan para orang tua siswa cukup baik dan harmonis. Sekolah selalu mengadakan silaturahmi, terutama pada saat pembagian raport. Kegiatan lain adalah apabila ada sesuatu hal yang perlu disampaikan kepada orang tua, maka orang tua di undang datang ke sekolah. Respon orang tua pun positif, karena adanya saling keterbukaan dan kekeluargaan. B. Pengujian Hipotesis 1.
Pengujian Hipotesis Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan angket yang disebarkan pada responden berdasarkan sampel. Kemudian data yang diperoleh diolah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus :
P
𝑓 N
= 𝑥 100%
_______________________ Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Sukamaju 02 diruang kantuirnya, Selasa 15 Mei 2012
52
P : Prosentase yang dicari f : Frekuensi N : Number of cases Hasil angket dimasukkan dalam tabulasi yang merupakan proses mengubah data dan instrumen pengumpulan data (angket) menjadi tabel-tabel angka (persentase), dapat dilihat pada tabel-tabel berikut : Tabel 8 Orangtua pernah menyediakan perlengkapan belajar Alternatif
F
%
Selalu
17
57
Sering
13
43
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 57 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu menyediakan perlengkapan belajar, 43 % sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orang tua mereka menyediakan perlengkapan belajar tidak ada. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hampir setengah orang tua siswa selalu menyediakan perlengkapan belajar. Tabel 9 Orangtua pernah menegur jika melihatmu malas belajar Alternatif
F
%
Selalu
22
73
Sering
8
27
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 73 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu menegur apabila anaknya malas belajar, 27 % menyatakan
53
sering, dan yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orang tua mereka menegur apabila anaknya malas belajar tidak ada. Dengan demikian berarti sebagian besar orang tua mereka selalu menegur apabila anaknya malas belajar. Tabel 10 Orangtua pernah menanyakan perkembangan belajarmu Alternatif
F
%
Selalu
23
77
Sering
7
23
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 77 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu menanyakan perkembangan belajar anaknya, 23 % menyatakan sering, sedangkan yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah dalam menanyakan perkembangan belajar anaknya tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa selalu menanyakan perkembangan belajar anaknya. Tabel 11 Orangtua pernah menanyakan hasil ulanganmu Alternatif
F
%
Selalu
20
67
Sering
10
33
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 67 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu menanyakan hasil ulangan, 33 % menyatakan sering, sedangkan yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah dalam menanyakan hasil ulangan tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa selalu menanyakan hasil ulangan anaknya.
54
Tabel 12 Orangtua ikut mengatasi kesulitan belajarmu Alternatif
F
%
Selalu
25
83
Sering
5
17
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu ikut mengatasi kesulitan belajar anaknya, 17 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah bahwa orangtuanya tidak ikut mengatasi kesulitan belajar anaknya tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa selalu ikut mengatasi kesulitan belajar anaknya. Tabel 13 Orangtua pernah mengingatkan jam belajarmu di rumah Alternatif
F
%
Selalu
20
67
Sering
10
33
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 67 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu mengingatkan jam belajar di rumah, 33 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah bahwa orangtuanya mengingatkan jam belajar anaknya di rumah tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa selalu mengingatkan jam belajar anaknya di rumah.
55
Tabel 14 Orangtua dapat memberikan jawaban yang memuaskan atas setiap pertanyaanmu Alternatif
F
%
Selalu
25
83
Sering
5
17
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Dari tabel di atas terlihat bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orangtua mereka selalu memberikan jawaban yang memuaskan atas setiap pertanyaan yang di ajukan, 17 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadangkadang dan tidak pernah bahwa orangtuanya menjawab memuaskan tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa selalu memberikan jawaban yang memuaskan. Tabel 15 Orangtua selalu memeriksa PR dan membantu dalam mengerjakan Alternatif
F
%
Selalu
20
67
Sering
10
33
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Dari tabel di atas terlihat bahwa 67 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu memeriksa PR dan membantu dalam mengerjakan, 33 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orang tuanya memeriksa PR dan membantu dalam mengerjakan tidak ada. Dengan demikian maka sebagian besar orang tua siswa selalu memeriksa PR dan membantu dalam mengerjakannya.
56
Tabel 16 Orangtua pernah memberikan uang untuk membeli buku LKS Alternatif
F
%
Selalu
23
77
Sering
7
23
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 77 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu memberikan uang untuk membeli buku LKS, 23 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah memberikan uang untuk membeli buku LKS tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar orang tua siswa selalu memberikan uang untuk membeli buku LKS. Tabel 17 Orangtua peduli terhadap situasi tempat belajar anaknya Alternatif
F
%
Selalu
18
60
Sering
12
40
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 60 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu peduli terhadap situasi tempat belajar anaknya, 40 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orangtuanya peduli terhadap situasi tempat belajar anaknya tidak ada. Dengan demikian maka dapat disimpulkan lebih dari setengah orang tua siswa selalu peduli terhadap situasi tempat belajar anaknya.
57
Tabel 18 Orangtua selalu menyuruh untuk membaca buku-buku pelajaran Alternatif
F
%
Selalu
25
83
sering
5
17
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu menyuruh untuk membaca buku-buku pelajaran, 17 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orangtuanya menyuruh untuk membaca buku-buku pelajaran tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar orang tua siswa selalu menyuruh anaknya untuk membaca buku-buku pelajaran. Tabel 19 Orang tua selalu memberikan bimbingan ketika menonton televisi Alternatif
F
%
Selalu
25
83
Sering
5
17
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu memberikan bimbingan ketika menonton televisi, 17 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orangtuanya memberikan bimbingan ketika menonton televisi tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar orang tua siswa selalu memberikan bimbingan ketika menonton televisi. Tabel 20 Orangtua bertanya tentang ilmu pengetahuan untuk melatih kecerdasan Alternatif
F
%
58
Selalu
25
83
Sering
5
17
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Dari tabel di atas terlihat bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu bertanya tentang ilmu pengetahuan untuk melatih kecerdasan, 17 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orangtuanya bertanya tentang ilmu pengetahuan untuk melatih kecerdasan anaknya tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar orang tua siswa selalu bertanya tentang ilmu pengetahuan untuk melatih kecerdasan anaknya. Tabel 21 Orang tua selalu menemani belajar anaknya Alternatif
F
%
Selalu
25
83
Sering
5
17
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Dari tabel di atas terlihat bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu menemani belajar anaknya, 17 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orangtuanya menemani belajar anaknya tidak ada. Dengan demikian maka sebagian besar orang tua siswa menemani belajar anaknya.
59
Tabel 22 Orang tua menyediakan buku-buku pelajaran tambahan di rumah Alternatif
F
%
Selalu
22
73
Sering
8
27
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Melihat tabel di atas, ternyata 73 % siswa selalu disediakan buku-buku pelajaran tambahan di rumah, 27 % menyatakan sering, sedangkan tidak ada siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orangtuanya menyediakan buku-buku pelajaran tambahan di rumah tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa selalu menyediakan bukubuku pelajaran tambahan anaknya di rumah. Tabel 23 Orangtua selalu mengingatkan untuk rajin belajar Alternatif
F
%
Selalu
22
73
Sering
8
27
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 73 % siswa menyatakan bahwa selalu diingatkan untuk rajin belajar, 27 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orang tuanya mengingatkan anaknya untuk rajin belajar tidak ada. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar orangtua selalu mengingatkan anaknya untuk rajin belajar.
60
Tabel 24 Orangtua berkonsultasi kepada gurunya tentang kesulitan belajar anaknya Alternatif
F
%
Selalu
24
80
Sering
6
20
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Dari tabel di atas terlihat bahwa 80 % siswa menyatakan bahwa orangtua mereka selalu berkonsultasi kepada gurunya tentang kesulitan belajar anaknya, 20 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orang tuanya berkonsultasi kepada gurunya tentang kesulitan belajar anaknya tidak ada. Dengan demikian maka sebagian besar orang tua siswa selalu berkonsultasi kepada gurunya tentang kesulitan belajar anaknya. Tabel 25 Mendapatkan perhatian dari anggota keluarga lain terhadap pendidikan Alternatif
F
%
Selalu
25
83
Sering
5
17
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 83 % siswa menyatakan bahwa mereka selalu mendapatkan perhatian dari anggota keluarga lain terhadap pendidikannya, 17 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah mendapatkan perhatian dari anggota keluarga lain terhadap pendidikannya tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar siswa selalu mendapatkan perhatian dari anggota keluarga lain terhadap pendidikannya.
61
Tabel 26 Orangtua selalu menasehati ketika anaknya lupa akan waktu belajar Alternatif
F
%
Selalu
19
63
Sering
11
37
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Melihat tabel di atas, ternyata 63 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu menasehati ketika anaknya lupa akan waktu belajarnya, 37 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orangtuanya menasehati ketika anaknya lupa akan waktu belajarnya tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah orang tua siswa selalu menasehati ketika anaknya lupa akan waktu belajarnya. Tabel 27 Orangtua menganjurkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar Alternatif
F
%
Selalu
20
67
Sering
10
33
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 67 % siswa menyatakan bahwa orang tua mereka selalu menganjurkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar, 33 % menyatakan sering, sedangkan siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah orangtuanya menganjurkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar orang tua siswa selalu menganjurkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar.
62
2. Analisis data Tabel 28 Item soal Nomer Pertanyaan
Jumlah
Responden 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
4
4
3
3
4
2
4
3
4
3
3
3
4
2
1
4
2
0
4
3
60
2
3
4
3
3
4
1
3
3
4
3
2
4
4
3
4
2
1
4
4
1
60
3
2
4
4
4
3
4
3
2
4
3
2
3
1
3
2
4
3
3
3
2
60
4
3
4
2
4
4
4
3
3
4
4
4
3
1
3
3
4
4
2
4
2
65
5
2
4
2
3
4
4
3
2
3
3
1
1
2
2
1
3
2
2
4
2
50
6
4
4
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
4
3
2
3
1
3
4
1
60
7
4
4
4
2
4
2
4
3
4
3
4
3
4
2
1
3
2
0
4
3
60
8
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
2
3
2
4
3
3
4
3
2
65
9
3
4
1
3
3
3
4
4
2
4
3
4
1
3
1
4
4
3
4
2
60
10
4
4
4
4
2
3
4
1
3
4
3
4
3
1
4
3
3
4
4
3
65
11
3
3
2
2
4
3
4
2
3
4
2
4
2
1
1
2
2
3
2
1
50
12
4
4
3
3
4
2
4
3
4
1
3
3
4
2
3
4
3
0
4
2
60
13
4
3
4
4
4
2
4
3
3
4
3
3
4
3
1
3
2
0
4
2
60
14
2
4
4
3
4
3
3
3
4
2
2
3
4
2
4
2
1
4
3
1
58
15
3
4
2
3
4
2
3
2
3
4
2
4
2
2
2
3
1
4
3
2
55
16
4
4
4
2
3
3
3
1
4
2
4
1
2
3
2
2
1
4
4
2
55
17
4
3
4
4
3
4
3
4
4
1
3
4
4
3
2
4
3
2
4
2
65
18
4
4
1
3
4
3
3
3
3
1
4
3
3
4
3
4
4
4
4
3
65
19
4
4
2
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
4
2
1
4
2
65
20
4
4
2
4
3
3
4
3
4
4
3
2
3
4
3
4
3
0
4
4
65
21
2
4
1
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
4
2
1
4
1
60
22
4
3
2
3
4
4
3
3
2
4
4
1
4
3
4
4
4
2
4
3
65
23
2
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
2
3
2
3
1
2
3
4
2
60
24
4
4
3
4
2
3
4
1
4
3
4
4
3
1
4
3
3
4
4
3
65
25
4
2
4
4
1
1
4
1
4
3
3
2
2
1
4
1
1
3
2
3
50
26
4
4
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
70
27
4
3
4
3
4
4
3
3
4
2
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
70
28
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
3
70
29
4
2
4
4
2
2
4
2
4
3
3
2
2
2
4
2
2
3
2
3
56
4
4
3
4
2
3
4
2
4
3
4
4
3
2
4
3
3
4
4
3
67
111
90
102
87
88
105
80
108
93
93
91
89
78
84
93
73
79
110
30
104
63
69
1827
Table 29 Nilai Rata- rata Raport Kelas II Variabel Y
No
Nama
Nilai
1
Adinda Fardiansyah
65
2
Adnan Hobir
66
3
Ahmad Fadilah
71
4
Alfira Wulan Dari
69
5
Alya Ramadani
69
6
Farhan Nawawi
65
7
62
8
Maulidiya Karyani Mega Diana
9
Memey Melani
75
10
M.Farel Rizqullah
67
11
M. Fajli
68
12
Selly Fitriyani
75
13
Desi Silvia
65
14
71
15
Angga Maulana Radi Wijaya
16
Abelia Putri
61
17
Jujun Junaedi
71
18
Nur Marifah
70
19
69
20
Ramdhani Siti Munawaroh
21
Siti Nurlela
67
22
Widhya Ayu Juliani
70
23
Amelia Putri
69
24
Hendrian Syah
60
25
Mila Amelia
70
26
Siti Nurmala
70
74
64
62
64
27
Siti Marpuah
70
28
Syahwa Aryani
70
29
Stepani
56
30
Siti Zahra
67
Untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak, penulis menggunakan tehnik product moment, yang merupakan salah satu tehnik untuk mencari korelasi antar dua variable. Adapun rumus yang di perlukan adalah : 𝑁ΣXY − ΣX (ΣY)
rxy
=
Rxy
= angka korelasi “r” product moment
N
= number of cases
ΣΧY
= jumlah hasil perkalian
ΣX 2
= jumlah seluruh skor X
𝛴Y 2
= jumlah seluruh skor
(𝑁Σ𝑋)2 −(𝛴𝑋)2 (NΣ𝑌 2 −(𝛴𝑌)2
Sebelum dilakukan penghitungan untuk memperoleh angka indeks korelasinya, terlebih dahulu akan di rumuskan hipotesis alternative dan hipotesis nihilnya, sebagai berikut: Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X (perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar) Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X (perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar) Untuk lebih jelasnya penulis sertakan table sebagai berikut :
65
Tabel 30 Penghitungan Data No
X
Y
XY
X2
Y2
1
60
65
3900
3600
4225
2
60
66
3960
3600
4356
3
60
71
4260
3600
5041
4
65
69
4160
4225
4096
5
50
61
3050
2500
3721
6
60
67
4020
3600
4489
7
60
71
4260
3600
5041
8
65
71
4615
4225
5041
9
60
70
4200
3600
4900
10
65
69
4485
4225
4761
11
50
70
3500
2500
4900
12
60
69
4140
3600
4761
13
60
69
4140
3600
4761
14
58
62
3596
3364
1844
15
55
65
3575
3025
4225
16
55
62
3410
3025
3844
17
65
74
4810
4225
5476
18
65
67
4355
4225
4489
19
65
70
4550
4225
4900
20
65
75
4875
4225
5625
21
60
67
4020
3600
4489
22
65
68
4420
4225
4624
23
60
69
4140
3600
4761
24
65
75
4875
4225
5625
25
50
60
3000
2500
3600
26
70
70
4900
4900
4900
27
70
70
4900
4900
4900
66
28
70
70
4900
4900
4900
29
56
56
3136
3136
3136
30
67
67
4489
4489
4489
𝚺𝟏𝟖𝟑𝟔
𝚺𝟐𝟎𝟑𝟎
𝚺𝟏𝟐𝟒𝟔𝟒𝟏
𝚺𝟏𝟏𝟑𝟐𝟔𝟒
𝚺𝟏𝟑𝟕𝟗𝟐𝟎
rxy = rxy = rxy = rxy = rxy = rxy =
𝑁ΣXY − ΣX (ΣY) (𝑁Σ𝑋)2 −(𝛴𝑋)2 (NΣ𝑌 2 −(𝛴𝑌)2 25.102316 − 1503 (1697) (25.102316 )−(1503)2 (25.102316 2 −(1697)2 2557900 −2550591 2273475 − 259009 2889875 −(2879809 ) 7309 14466 (10066 ) 7309 145614756 7309 12067 .094
rxy : 0,605
C. Pembahasan Hasil Penelitian Selanjutnya
untuk
menginterpretasikan
nilai
koefision
korelasi
dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1) Interpretasi secara sederhana Dengan interpretasi secara sederhana, dari perhitungan di atas memperoleh hasil rxy sebesar 0,605 menunjukan adanya antara variable X dan Variabel Y tidak bertanda negative, yang berada antara 0,40 - 0,70 (lihat pada tabel 5 bab III). Berarti diantara Variabel X (perhatian Orang Tua) dan Variabel Y (Prestasi Belajar Anak) terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah). Dalam interpretasinya tergolong korelasi yang sedang atau cukup. 2) Interprestasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment. Setelah mendapatkan rxy sebesar 0,605 maka rxy tersebut dikonsultasikan dengan r tabel product moment atau membandingkan
67
besarnya r hitung dengan r tabel, dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas (df), dengan responden yang di teliti sebanyak 30 orang, sedangkan variable yang diteliti sebanyak 2 (variable X dan variable Y), maka rumus yang digunakan sebagai berikut : df = N – nf df = 30 – 2 df = 28 Setelah diketahui df nya adalah 28, maka dapat di lihat pada tabel nilai “r” product moment di ketahui bahwa 28 pada taraf signifikan 5 % diperoleh “r” tabel = 0,936, sedangkan pada taraf 1% = 0,505. Karena baik pada taraf signifikan 5% maupun 1% rxy atau r hitung lebih besar dari r tabel, maka hipotesa alternatif (Ha) di terima atau disetujui kebenarannya, sementatra hiptesa nihil (Ho) di tolak. Dengan demikian, pada kesimpulannya rxy dapat diberikan interpretasi bahwa adanya korelasi positif yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anak, dengan korelasi sedang, artinya budaya keilmuan orang tua cukup berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 3) Menentukan Koefisien Determination (KD) Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Variabel X terhadap Variabel Y, maka penulis mengunakan rumus : KD = r2 x 100% = 0,6052 x 100% = 36,6 % Pada kesimpulannya diperoleh kontribusi Variabel X yaitu perhatian orang tua memberikan kontribusi sebesar 36,6% terhadap prestasi belajar anak, ini berarti perhatian orang tua mempengaruhi terhadap prestasi belajar anak sebesar 36,6%. 4) Perbedaan prestasi dii tinjau dari tingkat perhatian orang tua. Kemudian untuk memperkuat hasil penghitungan rumus statistik (“r” Produk moment) = 0,605 yang berada pada indeks (0,40 – 0,70) di atas,
68
“yang berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan dalam kategori sedang/cukup”, penulis mengelompokan perhatian orang tua kedalam dua kategori (tinggi dan rendah) berdasarkan hasil angket yang dijawab langsung oleh para orang tua, adapun pengelompokan ini bertujuan untuk : 1.
Mengetahui sinkron/tidaknya hasil penghitungan data statistik di atas yang berkesimpulan akhir bahwa : “pengaruh perhatian orang tua terhadap
prestasi
belajar
anak
adalah
masuk
dalam
kategori
sedang/cukup”. Hal yang perlu digaris bawahi, bahwa: yang di maksud dengan kategori sedang/cukup disini ialah, cukup/sedang dalam hal “pengaruhnya” dan bukan berarti perhatian orang tua itu sendiri yang masuk dalam kategori sedang. 2.
Adakah perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa yang orang tuanya memiliki perhatian tinggi dengan yang orang tuanya memiliki perhatian rendah.
Berikut tabel pengelompokkan perhatian orang tua : 1.
Perhatian tinggi (skor : 37- 43) Tabel 31 Pengelompokkan perhatian tinggi No
Nama Orang Tua
Anak
Nilai
Katagori nilai
1
Fardiyansyah
Adinda F
69
Tinggi
2
Rahman H
Adnan Hobir
68
Tinggi
3
Nimin
Ahmad Fadilah
71
Tinggi
4
Endang Hendra
Alfira Wulan D
69
Tinggi
5
H.Sudin
Alya Ramadani
69
Tinggi
6
Komarudin
Farhan Nawawi
70
Tinggi
7
Dana Karyana
Maulidiya K
68
Tinggi
8
Ikum Suryadi
Mega Diana
74
Tinggi
9
Endang
Memey Melani
75
Tinggi
10
Aan Ananta
M.Farel R
69
Tinggi
69
11
Amir
M. Fajli
68
Tinggi
12
Bohani
Selly Fitriyani
75
Tinggi
13
Idrus
Siti Munawaroh
68
Tinggi
14
Atmaja
Siti Nurlela
68
Tinggi
15
Sandi
Siti Marfuah
69
Tinggi
16
Nanang
Siti Nurmala
70
Tinggi
17
Deriyatna
Hendrian Syah
68
Tinggi
18
Mulyadi
Syahwa Aryani
69
Tinggi
Untuk katagori nilai tinggi dan randah, lihat tabel 3 pada bab III 2.
Perhitungan rendah ( skor : 30 - 36 ) Tabel 32 Pengelompokkan perhatian rendah No
Nama Orang Tua
Anak
Nilai
Katagori nilai
1
Usman
Desi Silvia
65
Rendah
2
Karim
Angga Maulana
66
Rendah
3
Rasan
Radi Wijaya
64
Rendah
4
Abay
Abelia Putri
61
Rendah
5
Dadan
Jujun Junaedi
65
Rendah
6
Mamur
Nur Marifah
66
Rendah
7
Jujun
Ramdhani
67
Rendah
8
Mamin
Mila Amelia
67
Rendah
9
Usman
Stepani
66
Rendah
10
Udin
Widhya Ayu. J
65
Rendah
11
Ujang
Amelia Putri
66
Rendah
12
Jajang
Siti Zahra
65
Rendah
Dari tabel pengelompokkan di atas dapat disimpulkan bahwa :
70
Dalam kelompok orang tua yang memiliki perhatian tinggi, ternyata tidak semua anak-anaknya berprestasi tinggi, bahkan sebagian dari anak mereka memiliki prestasi berkategori rendah. Hal ini menunjukan bahwa perhatian orang tua (walaupun orang tua tersebut memiliki budaya keilmuan tinggi) tidak berpengaruh besar / tinggi terhadap prestasi belajar anaknya, atau tidak menjamin bahwa anaknya akan berprestasi tinggi, hal ini sesuai dengan hasil penghitungan rumus statistik di atas yang menyatakan bahwa pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anak masuk dalam kategori sedang cukup. Andaikan saja dalam kelompok perhatian tinggi, anak dari para orang tua tersebut mayoritas berprestasi tinggi maka dapat disimpulkan bahwa perhatian berpengaruh besar / tinggi terhadap prestasi belajar anak. Demikian pula dalam kelompok orangtua yang memiliki perhatian rendah, jika mayoritas anak-anaknya berprestasi belajar rendah, maka juga dapat disimpulkan bahwa pengaruh perhatian orangtua terhadap prestasi belajar anaknya adalah tinggi. Perhatian orangtua tinggi
prestasi belajar anak tinggi
Perhatian keilmuan orangtua rendah
prestasi belajar anak rendah
Namun kenyataan yang ada dalam tabel pengelompokan diatas
Pengaruh perhatian terhadap prestasi belajar adalah tidaklahtinggi demikian,
melainkan : Perhatian orangtua tinggi
tidak semua anaknya berprestasi tinggi
Perhatian orangtua rendah
tidak semua anaknya berprestasi rendah
Pengaruh perhatian terhadap prestasi belajar adalah sedang/cukup
D. Keterbatas Penelitian Dalam hal penelitian penulis menyadari masih banyak sekali kekurangannya dan jauh dari pada sempurna. Karena keterbatasan kemampuan peneliti, juga karena waktu penelitian yang terlalu singkat sehingga semple kurang memenuhi syarat, biaya dan peralatan yang terbatas sehingga hasil penelitian ini masih banyak kekurangan dari segala aspek. Namun peneliti mengharapkan kepada semua pihak untuk sudi kiranya memberikan masukan dan saran demi terwujudnya penelitian yang sempurna.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan analisa dan interpretasi yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Prestasi belajar siswa Prestasi belajar siswa yang diambil dari nilai rata-rata raport semester I dan II menunjukan adanya peningkatan yang cukup signifikan. Ini menunjukan bahwa prestasi belajar siswa rata-rata berada pada taraf cukup. 2. Perhatian orang tua Perhatian orang tua secara umum dapat dikatakan cukup tinggi dengan melihat total perhitungan jawaban angket yang disebar menunjukan sekor sebesar 36,5, yang berada pada rentang nilai 37-43 (lihat tabel 2 Bab III). Sedangkan prestasi belajar anak dapat dikatakan tinggi dengan melihat nilai raport akhir semester, yang berada pada 68-75 (lihat tabel 3 Bab III). 3.
Sesuai dengan hasil perhitungan data yang penulis lakukan yaitu menggunakan interprestasi sederhana dan melakukan interpretasi dengan membandingkan nilai rxy dengan rtabel ternyata terdapat korelasi positif yang searah dan signifikan. Pada interpretasi sederhana hasil perhitungan rxy = 0,605 yang berkisar antara 0,40-0,70 yang menunjukkan adanya korelasi sedang/cukup besar antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak. Sedangkan interpretasi dengan membandingkan nilai rxy dengan rtabel, ternyata rxy lebih besar dari rtabel, baik pada taraf signifikasi 5% maupun 1%. 71
72
Dengan perolehan rxy = 0,605, sedangkan rtabel pada taraf 5% = 0,396 dan pada taraf 1% = 0,505. Pada kesimpulannya, perhatian orang tua mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap prestasi belajar anak di SDN Sukamaju 02 Jonggol Bogor. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variable X (perhatian orang tua) terhadap variable Y (prestasi belajar anak), maka perhitungannya adalah koefision korelasi antara variabel X dan Y (r2) x 100% = 36,6%. Jadi kontribusi yang diberikan variabel X (perhatian orang tua) terhadap variabel Y (prestasi belajar anak) sebesar 32,8%.
B. IMPLIKASI Berdasarkan analisa dan interpretasi yang telah dilakukan dapatlah disimpulkan bahwa dengan metode deskriftif dan pendekatan kuantitatif juga teknik pengambilan sampel random sampling dengan teknik Korelasi Product Moment sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian oprang tua dengan prestasi belajar siswa terdapat hubungan yang kuat dan positif. C. SARAN 1.
Melihat keadaan yang ada nampaknya orang tua harus lebih Meningkatkan perhatian, dalam arti menginsentifkan kepeduliannya terhadap pendidikan
anaknya, agar motifasi dan semangat anak
menjadi lebih baik sehingga perkembangan pendidikannya menjadi lebih baik. 2.
Bagi para guru hendaknya memberikan dorongan dan sarana kepada para orang tua untuk terus memperhatikan dan mensupport anaknya dengan cara apapun dan dalam bentuk apapun selama dalam bingkei positif, karena hal itu akan berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak. Tentunya tidak lupa pula memberikan motifasi kepada siswanya.
73
3.
Bagi para siswa, janganlah menjadikan keadaan ekonomi, latar belakang, dan profesi orang tua sebagai alasan untuk tidak berprestasi, karena pada dasarnya setiap siswa memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk berprestasi. Buktinya dalam pengelompokan orang tua yang memiliki perhatian rendah terdapat anak yang berprestasi tinggi, dan sebaliknya dalam kelompok orang tua yang bebudaya keilmuan tinggi tidak semua anak-anaknya memiliki prestasi tinggi, inti dari yang ingin di sampaikan penulis adalah “semua tergantung pada diri sendiri masing-masing, rajin/tidak, sabar/tidak,. mau berusaha/tidak dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, abu, Psikologi perkembangan, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Cet. Ke-2 Ahmadi, abu, Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-1 Chols, Jhon M.E dan Sadily Hasan, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia 1996 Darajat, Zakiah, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang: Effhar Publishing, 1990, Cet ke-1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemah, Jakarta: Yayasan penyelenggara penterjemah dan penafsir Al Qur’an 1971 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia Jilid 3, Jakarta: Balai Pustaka 2002 Habsy, Kamus popular, Jakarta: Centre 1983, cet ke-20 Hartati, Teti, dkk, Islam dan Psikologi, Jakarta: R E Persada, 2004 cet. Ke-1 Hebby, Kamus popular, Jakarta: Centre 1974 Jamaludin, Pembelajaran yang efektif (Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa), DirjenKelembagaan Agama Islam Depag RI, 2001 Kountur, Ronny, D.M.S, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis, Jakarta: PPM 2003 Cet ke-1 Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikam Teoritis Dan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2004, Cet ke-16 Ryanto Yatim, Metodologi Penelitian : Suatu Tujuan Dasar, Surabaya: SIC 1996, Cet, ke-1 Sabri, Alisuf, Ilmu Pendidikan., Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jayaa 1999 Cet ke-1
Salameto, Belajar dan factor-faktopr yang mempengaruhi, Iakarta Rineka Cipta, 1991, Cet-2 Sudiman, Inter aksi dan motifasi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994, Cet-5 Sujana, Nana, Dasar-Dasar Proses Balajar Mengajar, Bandung: Bandung Sinar Baru Algesindo, 1998 Syamsyudin, Makmun, Abin, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998 cet ke-2 UU RI. No. 20 Th 2003 Tentang SISDIKNAS, (Jakarta: PT Kloang Klede Putra Timur dan Koprasi Primer P.M.I 2003).
-.:
F/
j"l
| .1 t'
I
I
z <E
*.4
< ElJ t 'Or-
>ea,
ac :a aa a
-_{
r-I
a F
a tl
a
-l
z
r-
< g ir
j
\o oo
\o
frl
#
ra)
oo
o\ tr-
t--
F--
s
-t
r+t E l-l
0
bb d
F
2& r-l ;A
)r
E\/
+j c.,r _v \<
E 9 ',4 7\/
?E -(,l_
2 Fd x r-'t rrl-v
,.t E
tv. r fr -VAr
z tY.
dlo
#*; ^
Vo.
'8n q o!2 :s
6
rlt
z
aH aq boM
ca
fi
NCB
L
+i
-v4 .E
sd pz
=c)
FIA
F.i t/
-rA }l. E
'\
3
z Z
a-
bI) A
(s
g
O
E,,^
'v
li
E
s
v
oo
*E ..1 Ed
Nr'
s L
c.:
s
FA<
_vt C) Cl
\) q a r G) l
trq
€E
:i ii
!o\ cd' !
F
q)
\* s0) *.}< \6
\(€
.r/
t'r
<e tt)
H
NJ
.s9 q)
an
ccq > ?/.
H 'o i-
-€ bn .: o\ g?
"aC Rs
\a S
S, ,r<
I
\€
t's
cg)
bo.cl
za
A
oo .Ae
s
i3 cl
a)
's-'1 (,) tig
tsh0
L
ax
.-r v qO gv
5U)O\
<=
'1 p a-
c-l
<4
cn
a.l
cr)
[n
\o
tr)
\o
(h
z rh
.cg >. 4cd ^)4
0.)
q)
ov
I
'ae "ii
i ..}<
.o-
tv. Jl
'oo
;(l)
DM
(J
A-. n
zs, a>E, t r
V)
c) hJ4 'F
qv
F
.q
FH'
xe
55i
.-\
ti
$
-i-^
H E (DL
(.)
() (n
'pa
S\o
F
\
}4 (.)
L
-
a<
E <1.
a(.) 4ti
z'u
v
)v
rl<
O
*€
bb R$
r lr
EP7 f.lF= v
RiZ
.i
al
r-l it1 frl
d.
cf)
>' fr
Fri )
a.!
a-)
(-.1
ca
F-\
,s f'f!
z
*
i\
' ' 1 r. {
h,1
l-
\
\a
Rp
\0
\e
tar
t*-
+
ca
I
{+
c.)
tr) $
rrf
ra)
I
(.1
=+
\G)
q/
\o
botr c)
U
>.u)
.F
s i\
hO
€
lri
U
g
-
\g S -ti RI
tr'd
€.8 'h* cQ
o
*4
o0 J1 + (/)(l) O.V
f\ o0
=c)
-H? h
bn bo
4
x ..1
al
6s ?
::9
ccg dJ<
S()
<M
,.'
>.
box q
b4
sP 4. 3
(n
SP
E
'*k R'E
9.+
$4
EO\
:Hi
. 9 t=r
d
IiV \ F
lri
\x \ ! A^H
:3
^/
csH
€Ra0
Ptsr
c*o. H PA HRI.]
cd:ScB
c.-
F
oo
cA
$
rn
E€ rn !, ;i(d
vo
e 4 c\ (,) (gq
o=
oo
cd
A
o:i
h
> . x \ * RFa=
5C.l V)
tic) a,i oi
-
\A
F$
AE g)1 -qcq
o-
>J P-1
qo
6q
(6C) H'r)
s<
&
N
v)
* ^A
IX
-bs 6a cs J1
el#
&9
+= q)
--i
:Y
^d cc !a a= .(g I
,-r tr '.bo Pbn dC.) b0 ?]
<x
b ^c) ()= *cn^
O. >\A 6) cdx'
a
oo
c-
oo
c.l
s
>0i ct Lv
rC
Lr
cd
N.Y dc€
ts
OIJ
6')
,ru h< B* !l cs $(, d3 IH
<s +iE EU) tis dL
;: *a
rj
c-l
d.
U)
rtoR Gvr
q,h
dH
a
.aP
*AC
;i5
a
5
v0)
s4( A E.-r \
(;3
La) $
pl 6 FM Q()
sg
ti
E"" io\ Ho\
.\c
!
sl
hi.Q
d
cd c.l }. ,r'
)-:
3 j 5 at
el
(.)
s<
''s 30
,r4 q
s o0
d
a d
ESo
:
: P
l/.)
a-y 0)
-.J
l"t'
/ l
ca oo
.
\s
\
\0
\
.f,
oo
I
cn
N
oo
\c
a_9
o{) (f
-+ |.r)
ca
Y
<-p
la)
(J
d
oo
I
d
oo
(.'l
\c, Y
ca
|r)
L4
= E ar t+{ v) e l-r O\
Ek
F
d
r-i
:iu
cq5
Cg
cl
d14 .Yl
H< '9 cs g-v
^oS -(h
>r ad O& JCS rhv
JJ (Er,
v) ':-1 Ft
xc) t:M
r-t *.i ;1 O .54O :H .t n-N ai
trh HU
^-
E3 a-
<; -o0 vLi
tr-
G
.=q
olI c)
(-) ca
oo
.F
q) F{
E
C.)lr!
q)
.* (.)
U
o \,r'
d
cd$
ttt
b0
q O
#w -
:
E
lr
rr
Lr
I
t
H
O
sa
o0 0\ bo
go, ,.:4
Q: cg !v
U)
-
(t)
s
€ sJ .-l
b0
C)a3 HrX
p(g
*<
x-q
J4
Z6 !rv
€-\
l.{ G
Cd
s-
€A\
J1 i
s3
v)
dL
EO
rH
>.
.aM }(*j
9s(.) (.) v
c)cc Bti
x-V
M
fiE6l
-14.* e=
a
-l
u2 -y Cg
E3
joo
Eo\
<^=-
E= '6' t
c.t
cA
ca
s
trl
N
c\
6l
ca
c\
ca
at)
oo
E F#
-= 0) a \.r', -v c) JI L)
b0g
j1 a
..{ \o voo
Eo\ B d>r ti
o':1, -v: ^U)6
HCg
a&
ci C.I
.-i $
HR rr C.I
(E
A.
zil
v!
0,
,s >. O\
'-#
=-s
aQ^ J\J
'-i
q)
F.E a&
tsc
c6 rq
>'A .a bb
:JJ :9 cq FF)
?H
*rE PA
'5o ' ov o .v
Eii
(6F
o.'(f 0)=
a
!-.
()
r-
.F 0.)
Of
r-
.F
;i c..l
a
Ze^
r\ :i
u)
c)
'(f c0 =-h
oo Fi
a
v)
lr
q:
(cn
v-v
il
a'l C
g
M
cd
EO\ -V
.F
cd ;; b00
+
.f,
f-
oo
cr) c.l
$ C\
a= $
r -i; cg
.O
<3 $
c'I
rn (\
ai
'\q
I
$/
I
s
\
\
c-.1
o\
t\
\p
\
trr -f,
c\l ao I
rr) \
I
+
A m
d
(\l I
cl
M
c!cg dE -od g.ll
=v (t-(
t
>.+
L
r$ #
80g Fc
#i( trd
6
n-'d
th
l-r
EF
.F () s bo
' EE xdGt
gju) ()CS oi€
H d a. :
aA a&
5pqM Eq*
't3 ,r, F'1 M
g E O E^-( ) F,
E Mr O6\ V, PEo,
^- €o # - i
>. /i mo\
!q
P.
f{
bo'
)a
HJ
IE
l-+ cc .C
H cr) h0
.=
a7-
V)
=h0
Fi(,
cg
-H
G)O
u;i A ;; t-r OO
.r E *d
.5(2 $cd
Nq EU) >,2 o4
;ii <
F> bY
.IY
.E .q .tsM O*j F()
^o O
9a E5
GI
g*4 Pr:
g'Ei : bI) FC A?-
F-
t-.
o\
cl c.I
cR
(\
.f, c.l
(n (\
\fJ
r-
c.t
ca
ao
ca
co
v6 \z j1 Evi odi
c.l
ct
CN
lr J-{
o
c)
C) V)
p*
q
H I
oc)
tr
aq
b0
s? \o Ei o\
\- O\ A€
FA .J>' -'
cg
F{
cd
,r.o
te
() ho
6)
)l-1
EU
Mts
tr)
€
a1.
.C) N
tr)
c.l
CS .54
0'l
f.n'=
,.YJA NC.)
* c{
g
A4
EF
=lY <1 *1
ZU
l.r
H
E\J bI);, 'ii cs
f-
V)
(l)
tM
c-
F
a
'=
tv
.f
>. '
l-{ q
ti J
(.)
v) 4)o
LE k{
F^* BC
()
a .o |( g{l *
rr ol
_o*
.FAE ts
=v
f-r
bo
o ' .,'a ( ) Atr =o0 .:. 6 ? & 'tr bo 2 4 t7
q,
?n g
>.
3 9t-a
p. cs'
\o
.o
E-
J1
bo o 6: 'F
c..l
\o
o
trc{
.Fc
"t4 a
1B,i
l-J
r-
ca
f
cqE cg tt
ftl*
ftl
O
26
bl tl
=e \o
ho
C)
ccg
\
\o
c--
\f,
a (tl
\$
'o C)
io
>. u) € HI\
coo
.=z trH
.:7<
+.1
>. d H
ca
cn
c\ co
C\t
co
ra!
rtr, ca
ca
t\ co
':
a
b#
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDIDIKAN UPT KURIKULUM VI TIVSD KECAMATAN JONGGOL Alamat: Kp.CegerDesaSukamajuKec.JonggolKab.Bogor Kode Pos 16830
SURAT
KETERANGAN
NO:421.2/ ll /5D.36/V/2012
Yang bertandatangandibawahini, KepalaSekolatrSDN Sukamaju02 UPT Kurikulum VI KecamatanJonggolKabupatenBogor menerangkanbahwa: Nama
SITI MASITOH
T empat/Tangallahir
Bogor,lI Marct 1964
NIM
80901 1000164
ProgramStudi
StrataSatu(SI)
Jurusan
PendidikanAgamaIslam
Semester
8 (delapan)
TahunAkademik
20lt I 2012
Telah mengadakanpenelitian tentang" HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASIBELAJAR SISWA", studi kasusdi SDN Sukamaju02 JonggolBogor. agarpihak yang Demikian suratketeranganini di buat dengansebenar-benamya, berkepentingan maklum. Jonggol, 15 Mei 2012
S J NS T . I X A M A SJl U
.r95305081977051002
Lampiran :
1
BERITA WAWANCARA
Nama
: Yohanes Sukadi,S.Pd
Hari dan tanggal
: Sel;asa, 15 Mei 2012
Tempat
; SDN Sukamaju 02
Hal-hal yang ditanyakan 1.
Bagaimanakah sejarah singkat berdirinya SDN Sukamaju 02 ? Jawab Kepala Sekolah : -
SDN Sukamaju 02 merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri yang berada di wiliyah Desa Sukamaju Jonggol Kabupaten Bogor.
-
Sekolah ini pertama pertama kali didirikan pada tahun1943, diatas tanah wakap wakap seluas + 1.000 M2.
-
Pada
tahun
1962
diadakan
perombakan
disegala
bidang
untuk
mensejajarkan Sistem Pendidikan, da kurikulum yang dipakai Pemerintah, sehingga sudah beberapa kali ganti Kepala Sekolah. -
Status sekolah SDN Sukamaju 02 adalah Negeri.
2. Bagaimana keadaan letak geografisnya ? Jawab Kepala Sekolah : -
Masalah geografis sekolah ini terletak dipinggir jalan raya, namun tidak persis berada di pinggir jalan raya, melainkan aga masuk kedalam, jadi suasananya tidak terlalu bising dan cukup mendukung kelancaran KBM (Kegiatan belajar mengajar), sekolah ini dekat dengan Balai Desa Sukamaju.
3. Bagaimana prilaku siswanya ? Jawab Kepala Sekolah : -
Pada umumnya prilaku siswa SDN Sukamaju 02 wajar dan terkendali dan masih dapat di tolelir.
4. Apa kebijakan yang diambil apabila jika terjadi pelanggaran yang dilakukan siswa ? Jawab Kepala Sekolah : -
Kebijakan yang saya ambil apabila terdapat siswa yang melanggar peraturan, pertama saya hanya cukup menegurnya/member nasehat. Tahapan selanjutnya jika masih melakukan pelanggaran saya berikan sanksi/hukuman berupa fisik maupun non fisik yang bersifat mendidik, kemudian tahap ketiga jika yang bersangkutan masih melakukan pelanggaran, saya akan memanggil orang tua/wali siswa tersebut untuk datang ke sekolah.
5. Apa Visi dan Misi SDN Sukamaju 02 ? Jawab Kepala Sekolah : Visi SDN Sukamaju 02 adalah -
Agar terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, SDM yang kreatif, inovatif, professional, serta unggul dalam IPTEK dan IMTAQ. Sedangkan Misinya adalah : 1. Menciptakan lingkungan sekolah yang indah, bersih, aman dan nyaman. 2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan Imtaq. 3. Meningkatkan mutu proses belajar, mutu hasil belajar. 4. Meningkatkan kreatifitas untuk selalu berbuat dan berkarya. 5. Melakukan Inovatif kearah yang lebih maju. 6. Meningkatkan kinerja yang professional. 7. Meningkatkan prosentase siswa yang melanjutkan sekolah. 8. Meningkatkan disiplin warga sekolah. 9. Meningkatkan pran serta dan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak.
Lampiran :
2
ANGKET PENELITIAN Kepada Yth, Siswa/I Kelas II SDN Sukamaju 02 Jonggol Di Tempat
Dengan hormat
Bersama ini saya selaku mahasiswi semester VIII Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dual Modesytem Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bermaksud mengadakan penelitian di SDN Sukamaju 02 Jonggol, guna menyelesaikan skripsi, sebagai syarat mencapai gelar Serjana Strata I (S I). Oleh karena itu saya mengharapkan adik-adik siswa/I kelas II SDN Sukamaju 02 Jonggol dapat mengisi angket penelitian ini sesuai dengan pendapat/keadaan yang sebenarnya, atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
SITI MASITOH .
(809011000164) 1. Petunjuk A. Jawab pertanyaan berikut dengan member tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan kenyataan dan pendapat anda. B. Indentitas dan jawaban anda dijamin kerahasiaannya serta tidak mempengaruhi nilai anda, sebab angket ini bertujuan dalam rangka menyelesaikan skripsi.
1.
Apakah orang tua anda pernah menyediakan perlengkapan belajar seperti meja belajar, lampu belajar, buku-buku dan alat tulis yang anda butuhkan. a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
2.
Apakah orang tua anda pernah menegur jika melihat anda malas belajar ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
3.
Apakah orang tua anda selalu menanyakan perkembangan belajar anda disekolah ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
4.
Apakah orang tua anda pernah menanyakan hasil tes/ ulangan anda ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
5.
Apakah orang tua anda ikut mengatasi kesulitan belajar anda ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
6.
Apakah orang tua anda mengawasi/Meningkatkan jam belajar anda dirumah ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
7.
Apakah orang tua anda dapat memberikan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan anda ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
8.
Apakah orang tua anda selalu memeriksa PR dan membantu (membimbing) dalam mengerjakannya ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
9.
Apakah orang tua anda pernah memberikan uang untuk membeli buku pelajaran yang diwajibkan untuk belajar anda? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
10. Apakah orang tua anda memperhatikan/peduli terhadap situasi tempat belajar anda ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 11. Apakah orang tua anda selalu meminta / menyuruh anda untuk sering membaca Koran, majalah dan buku – buku pengetahuan lainnya ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 12. Ketika anda menyaksikan televisi bersama orang tua anda, Apakah orang tua anda selalu member bimbingan atas acara tv tersebut ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
13. Apakah orang tua anda sering berbincang tentang hal terkini seperti masalah politik, sosial dan inovasi ilmu pengetahuan untuk melatih kecerdasan anda ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 14. Apakah orang tua anda selalu menemani anda belajar bersama – sama ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 15. Apakah orang tua anda menyediakan buku – buku ilmu pengetahuan dan sebagainya atau bahkan perpustakaan mini dirumah ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 16. Apakah orang tua anda selalu mengingatkan anda untuk selalu rajin belajar ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 17. Ketika anda mengalami kesulitan belajar, apakah orang tua anda mengkonsultasikan hal tersebut kepada guru anda ? c. kadang-kadang d. tidak pernah a. selalu b. sering 18. Jika terdapat keluarga lain seperti paman, bibik, nenek, sepupu dan lain –lain dalam keluarga anda, apakah mereka perhatian terhadap pendidikan anda ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 19. Ketika anda asik bermain kemudian lupa waktu belajar, shalat dan lain – lain, pakah orang tua anda memarahai / menasehati anda ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 20. Apakah orang tua anda pernah menganjurkan anda untuk mengikuti kursus, bimbingan belajar dan lain – lain? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
Lampiran :
3
ANGKET PENELITIAN Kepada Yth, Orang tua/wali siswa/i kelas II SDN Sukamaju 02 Jonggol Di Tempat Dengan hormat
Bersama ini saya selaku mahasiswi semester VIII Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dual Modesytem Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bermaksud mengadakan penelitian di SDN Sukamaju 02 Jonggol - Bogor, guna menyelesaikan skripsi, sebagai syarat mencapai gelar Serjana Strata Satu (S1). Oleh karena itu, saya mengharapkan Orang tua/wali siswa/i kelas II SDN Sukamaju 02 Jonggol dapat mengisi angket penelitian ini sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
SITI MASITOH
(809011000164) 1. Petunjuk A. Jawab pertanyaan berikut dengan member tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan kenyataan dan pendapat anda. B. Indentitas dan jawaban anda dijamin kerahasiaannya serta tidak mempengaruhi nilai anda, sebab angket ini bertujuan dalam rangka menyelesaikan skripsi.
Nama orang tua : Nama anak yang bersekolah di SDN Sukamaju 02 1. 2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9. 10.
11.
12.
13.
:
Pendidikan terakhir.
a. sarjana b. SMA/sederajat c. SMP/sederajat d. SD/sederajat Profesi. a. Pegawai negri b. karyawan c. wiraswasta d. pedagang / buruh Apabila terdapat keluarga lain dalam keluarga anda, apakah mereka peduli terhadap pendidikan anak anda ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah Apakah anda pernah menganjurkan anak anda untuk mengikuti kursus, bimbingan belajar dan lain – lain ? Apakah anda pernah menemani anak anda dalam belajar (membimbingnya belajar) c. kadang-kadang d. tidak pernah a. selalu b. sering Apakah anda menyediakan dana khusus untuk biaya pendidikan anak anda ? a. ya b. tidak Apakah anda pernah menyediakan fasilitas belajar seperti, meja belajar, lampu belajar, buku – buku bulpoin dan lain – lain ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah Bagaimana keadaan ekonomi keluarga anda ? a. sejahtera b. cukup sejah tera c. pas-pasan d. kurang Apakah anda membimbing anak anda dalam menyaksikan televisi ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah Apakah anda pernah berbincang dengan anak anda tentang massalah ilmu pengetahuan, sosial politik dan lain-lain ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah Apakah anda membantu mengatasi kesulitan belajar anak, dengan member arahan, nasehat dan bimbingan ? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah Apakah anda pernah menanyakan kemajuan/perkembangan belajar anak anda ke sekolah/guru? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah Apakah anda gemar membaca Koran/majalah/buku-buku lain ? a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
Lampiran :
4
TABULASI ITEM ANGKET DAN SKOR YANG DIPEROLEH TENTANG BUDAYA KEILMUAN RESPONDEN : ORANG TUA Nomer Pertanyaan
Jumlah
Responden 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
1
0
3
3
4
4
2
3
3
4
1
4
34
2
3
1
4
2
3
6
3
2
4
4
4
3
3
42
3
2
4
4
4
3
4
3
2
4
3
2
3
1
32
4
3
4
2
4
4
4
3
3
4
4
4
3
1
34
5
2
4
2
3
4
4
3
2
3
3
1
1
2
30
6
4
4
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
4
37
7
4
4
4
2
4
2
4
3
4
3
4
3
4
39
8
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
2
3
32
9
3
4
1
3
3
3
4
4
2
4
3
4
1
36
10
4
4
4
4
2
3
4
1
3
4
3
4
3
37
11
3
3
2
2
4
3
4
2
3
4
2
4
2
31
12
4
4
3
3
4
2
4
3
4
1
3
3
4
33
13
4
3
4
4
4
2
4
3
3
4
3
3
4
41
14
2
4
4
3
4
3
3
3
4
2
2
3
4
35
15
3
4
2
3
4
2
3
2
3
4
2
4
2
39
16
4
4
4
2
3
3
3
1
4
2
4
1
2
40
17
4
3
4
4
3
4
3
4
4
1
3
4
4
41
18
4
4
1
3
4
3
3
3
3
1
4
3
3
34
19
4
4
2
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
35
20
4
4
2
4
3
3
4
3
4
4
3
2
3
43
21
2
4
1
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
37
22
4
3
2
3
4
4
3
3
2
4
4
1
4
38
23
2
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
2
3
32
24
4
4
3
4
2
3
4
1
4
3
4
4
3
40
25
4
2
4
4
1
1
4
1
4
3
3
2
2
31
84
94
72
84
84
73
86
66
89
78
75
73
74
903
Lampiran :
5
Nukilan Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Produet Momen Dari Pearson untuk Berbagai df *. Banyak Variabel yang dikorelsikan Df (Degrees of
2
Freedom) atau db
Harga “r” pada Tarap Signifikansi
(Derajat Bebas ) 5%
1%
1
0,997
1,000
2
0,950
0,990
3
0,878
0,959
4
0,811
0,917
5
0,754
0,874
6
0,707
0,834
7
0,666
0,798
8
0,632
0,765
9
0,602
0,735
10
0,576
0,708
11
0,553
0,684
12
0,532
0,661
13
0,514
0,641
14
0,497
0,623
15
0,482
0,606
16
0,468
0,590
17
0,456
0,575
18
0,444
0,561
19
0,433
0,549
20
0,423
0,537
21
0,413
0,526
22
0,404
0,515
23
0,396
0,505
24
0,388
0,496
25
0,381
0,487
26
0,374
0,478
27
0,367
0,470
28
0,361
0,463
29
0,355
0,456
30
0,349
0,449
35
0,325
0,418
40
0,304
0,393
45
0,288
0,372
50
0,273
0,354
60
0,250
0,325
70
0,232
0,302
80
0,217
0,283
90
0,205
0,267
100
0,195
0,254
125
0,147
0,228
150
0,159
0,208
200
0,138
0,181
300
0,113
0,148
400
0,098
0,128
500
0,088
0,115
1000
0,062
0,081
Dinukil dari Hendri E Garrett, Statistics in Psichology and Education, (New York Longmans, Green and co), hlm 437-439, dengan penyesuaian seperlunya, sesuai dengan kebutuhan variable yang dikorelasikan hanya dibatasi 2 buah.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 11 Maret 1964 tepatnya di Kp. Cibucil Rt 06/02 Desa. Sukamanah Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor. Dilahirkan sebagai anak dari pasangan M.Mustopa dan Siti Rohati. Pendidikan dasar penulis di tempuh di MI. Hidayatul Athfal Cibucil lulus tahun 1976. Pada tahun 1980 lulus MTS Jonggol
kemudian
melanjutkan ke PGAN Bogor lulus tahun 1983. Sejak itu mengajar menjadi tenaga honorer di M.I. Hidayatul Athfal tempat dimana penulis sekolah. Alhamdulillah dua keberutungan datang tepatnya pada tahun 1984 yaitu menikah dan di angkat menjadi PNS sampai sekarang. Pada tahun 1992 penulis mendapatkan kesempatan melanjutkan kuliah DII. Program penyetaraan yang diselenggarakan oleh fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung dan lulus pada tahun 1995. Berbagai kursus dan pelatihan pernah di ikuti oleh penulis diantaranya pelatihan guru kelas, pelatihan profesionalisme guru mata pelajaran dan kurikulum sekolah dasar. Dari hasil pernikahan dengan Wahyu Hidayat dikaruniai dua orang putra Deni Wahyudi dan Hendra Hidayat. Dan pada tahun 2010 keberuntungan datang kembali, Allah SWT mengabulkan segala harapan dan cita-cita penulis mendapatkan bea siswa untuk melanjutkan kuliah program S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Syukron Walhamdulillah.