HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI JATIRAHAYU I
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: SITI MASITOH 208011000015
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Hubungan Antara Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa di SD Negeri
Jatirahavu
1
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.l)
Oleh:
Siti Masitoh
NIM: 208011000015 Dibawah bimbingan Pembimbing
Dr.Jeien Musfah. MA NIP. 19770602 200501 1 A22
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KBGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi berjudul Hubungan Antara Perhatian Orangtua terhadap prestasi Belajar siswa disusun oleh siti Masitoh, NIM. 209011000015, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakar sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk dii,jik.i, 1ro.ia sida,,g munaqasah sesuai ketentuan yang ditentukan oleh fakultas.
Jakarta, 26 Maret2014
Yang mengesahkan,
Pembimbing
Dr.Jejen Musfah. MA NrP. 197706022005At | 022
J .I
j
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul Hubungan Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Sisrva Di Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu I disusun oleh SITI
MASITOH. Nomor Induk Mahasiswa 208011000015, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 30 September 2ot4 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1
(S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam. JakarlaJP Septernber 20 I 4 Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program
Dr, Muhbib Abdul Wahab, M.Ag N{P: 19681023 199303 I OO2
Studi)
Tanggal
t-lO-ltl
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Marhamah Saleh, Lc,. MA NIP:l972031i 200801 2 010
i
t0-
t{
Penguji I
Drs. Rusdi Jamil, MA NIP: 19621231 199503
1 005
Penguji II
ot Dr. Dimyati, M.Ag NIP:19640704 199303
I
ft (*q
003
020 198603 2 001
rruL:W1 lwffiw wi
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
: Terbit : No. Revisi: :
00
Hal
1t1
No.
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia
Dokumen
FITK-FR-AKD-098 1 Maret 2010
Tgl.
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI Saya yang bertanda tangan di bawah
ini,
Nama
Siti Masitoh
Tempat/Tgl.Lahir
Bekasi, 29 Januari 1990
NIM
20801 100001s
Jurusan
/
Prodi
Judul Skripsi
Pendidikan Agama Islam (PAD
Hubungan Antara Perhatian Orangtua
Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Dosen Pembimbing
dengan
ini
Dr. Jejen Musfah, MA.
menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis. Pernyataan
ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta,26Maret2014 Mahasiswa Ybs.
M
4ffi3Mffi Siti Masitoh
NIM : 208011000015
ABSTRAK
Siti Masitoh, NIM 208011000015, Hubungan Antara Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu I) Perhatian Orangtua adalah upaya orangtua mencurahkan waktu dan ruang seiring dengan perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental spiritual di samping memfokuskan pembinaan terhadap pengembangan jasmani serta intelektualnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan pada bulan november-desember 2013 di Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu I. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ekspo fakto. Instrumen yang digunakan adalah angket berbentuk pilihan berganda. Sedangkan teknik korelasi yang digunakan adalah product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa r. Hitung sebesar 0,383 termasuk lemah atau rendah (nilai rhitung pada rentang 0,20 – 0,40). Dengan demikian terdapat korelasi antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar . Kata kunci : Perhatian Orangtua
iii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirobil „alamiin, Segala puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmatnya dan nikmatnya kepada seluruh hambanya. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, junjungan dan pemberi tauladan yang telah membawa cahaya kehidupan bagi ummatnya beserta kepada keluarganya, para sahabat dan para tabi‟ tabi‟in. Skripsi ini bertemakan “Pentingnya Interaksi Edukatif Pendidik (Guru) Dalam Upaya Pembentukan Akhlak Peserta Didik Di Sekolah (Mts Miftahul Amal)”. Penulis menyadari bahwa muatan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik penyusunan, penulisan maupun isinya. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk menuju perbaikan sangat penulis harapkan. Dalam proses pembuatan skripsi ini, berbagai hambatan dan kesulitan penulis hadapi, namun berkat Rahmat, taufik, dan hidayah Allah SWT. Dan berbagai dorongan, saran dan bimbingan dari semua pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, diantaranya : 1. Nurlena Rifai, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Abdul Majid Khon, MAg. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah. 3. Marhamah Saleh, Lc,. MA. Selaku Wakil Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah. 4. Drs. H. Masan Af, M.pd . Selaku dosen Pembimbing dalam penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membimbing dan
iv
membekali dengan Ilmu pengetahuan serta membantu proses perkuliahan penulis. 6. Seluruh Staf Perpustakaan Umum dan Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Serta perpustakaan yang diluar kampus UIN Syarif Hidayatullah atas semua bantuan untuk penulis dalam melengkapi literaturnya. 7. Kedua orang tuaku yang tercinta Bapak Ramdhan dan Ibu siti khotimah, juga mas andi, mba al bang hanafi dan adeku syarifa nadia salasa dan izul yang tulus memberikan segalanya, baik cinta, kasih, sayang, perhatian, pikiran, do‟a, motivasi, kritik dan saran, arahan, senyum dan usaha untuk mencukupi segala kebutuhan penulis. 8. Saudara-saudaraku, bibi, paman, kakek dan nenek yang selalu memberikan do‟a, motivasi dan dukungan hingga skripsi ini selesai ditulis. 9. Anisatul Hikmah, bangun Parlindungan, Siti Masitoh, Fahru, Jumar, Hurul Terimakasih atas dukungan moral dan do‟a yang kalian berikan dalam penyusunan skripsi ini. 10. Rekan-rekan seperjuangan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya di jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2008-2009, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk semangat persaudaraan dan kekeluargaannya. Semoga tali silaturrahmi kita tetap terjalin. 11. Guru besar yayasan perguruan Al-Hikmah, Ustd. Syahrul Arif dan guru besar PPS lekap bang Budi Joesak Kurniawan yang telah memberikan motifasi, dan semangat. Tidak ada yang dapat membalas kebaikan kalian semua, tidak juga penulis. Kepada mereka semuanya hanya seuntai do‟a dari lubuk hati yang dapat penulis sampaikan “Jazakumullah Khairon Kastiroo wabarokallah fi hayatikum wasalamatu fi hayatikum”, semoga Allah Ta‟ala membalas kebaikan mereka semua dengan kebaikan yang lebih baik di dunia ini dan kelak di akhirat nanti. Amiin Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, 23 September 2014
v
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................ iv ABSTRAK .........................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang ...........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
4
C. Pembatasan Masalah ...................................................................
5
D. Perumusan Masalah ...................................................................
5
E. Tujuan penelitian ........................................................................
5
F. Manfaat penelitian ......................................................................
5
KAJIAN TEORI .............................................................................
7
A. Perhatian Orang Tua ...................................................................
7
1. Pengertian Perhatian ............................................................
7
2. Pengertian Orang Tua ..........................................................
9
3. Tanggung Jawab Orang Tua ................................................. 10 4. Bentuk-Bentuk Perhatian Orang Tua ................................... 13 B. Prestasi Belajar ...................................................................... ..... 19 1. Pengertian Prestasi belajar ................................................... 19 2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........... 20 3. Pengukur prestasi Belajar ..................................................... 28
vi
C. Kerangka Berfikir........................................................................ 30 D. Hipotesis...................................................................................... 31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 32 A. Tempat dan waktu Penelitian ..................................................... 32 B. Metodologi Penelitian ................................................................ 32 C. Variabel Penelitian ..................................................................... 33 D. Populasi dan Sampel .................................................................. 33 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 34 F. Instrumen Penelitian ................................................................... 35 G. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 37 1. Teknik Pengolahan Data ...................................................... 37 2. Prosentasi .............................................................................. 38 3. Teknik Analisa Data ............................................................. 38
BAB IV
HASIL PENELITIAN .................................................................... 41 A. Gambaran Umum SD Negeri Jatirahayu I ................................. 41 1. Letak Geografis ..................................................................... 41 2. Visi dan Misi ......................................................................... 42 3. Sarana dan Prasaran .............................................................. 42 4. Keadaan siswa dan Tenaga Pengajar .................................... 43 B. Deskripsi data ............................................................................. 46 C. Analisis Data ............................................................................... 61 D. Interpretasi Data .......................................................................... 65
BAB V
PENUTUP ........................................................................................ 67 A. Kesimpulan ................................................................................ 67 B. Implikasi ..................................................................................... 67 C. Saran ........................................................................................... 68
vii
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Kisi-kisi angket variabel perhatian orangtua................................................. 35 2. Daftar Nilai Raport kelas V........................................................................... 36 3. Skor Angket penelitian untuk Jawaban Positif ............................................. 37 4. Skor Angket penelitian untuk Jawaban negative .......................................... 38 5. Sarana dan prasarana SD Negeri Jatirahayu I .............................................. 42 6. Keadaan siswa SD Negeri Jatirahayu I ......................................................... 43 7. Keadaan tenaga pengajar SD Negeri Jatirahayu I ......................................... 44 8. Orangtua anda mengingatkan jam belajar dirumah ...................................... 46 9. Orang tua anda menyediakan perlengkapan belajar dirumah seperti meja belajar, lampu belajar dan alat-alat tulis yang diperlukan............................. 47 10. Orangtua menemani anda ketika belajar dirumah ......................................... 47 11. Orangtua anda memberikan waktu khusus untuk belajar dirumah ............... 48 12. Orangtua menanyakan hasil tes atau ulangan ............................................... 48 13. Orangtua anda memeriksa pekerjaan rumah anda ........................................ 49 14. Orangtua membantu/membimbing anda dalam mengerjakan pekerjaan rumah............................................................................................................. 49 15. Orangtua ikut mengatasi kesulitan belajar anda............................................ 50 16. Orangtua memberikan bimbingan ketika anda belajar.................................. 50 17. Orangtua menegur ketika anda malas belajar .............................................. 51 18. Orangtua menanyakan kesulitan belajar anda kepada guru .......................... 51 19. Orangtua anda menanyakan kepada guru tentang perkembangan belajar anda di sekolah .............................................................................................. 52 20. Orangtua anda melarang membeli buku pelajaran di sekolah ...................... 52 21. Orangtua membiarkan anda tidur larut malam.............................................. 53
viii
22. Orangtua menganjurkan anda untuk mengikuti bimbingan belajar di sekolah........................................................................................................... 53 23. Orangtua membiarkan anda mengerjakan pekerjaan rumah sendiri ............. 54 24. Ketika anda belajar, orang tua anda memberikan jawaban yang baik atas pertanyaan anda ............................................................................................. 54 25. Orang tua anda menyediakan buku/pengetahuan lain di rumah yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah .................................................... 55 26. Orangtua anda menegur/ memarahi ketika nilai anda jelek .......................... 55 27. Orangtua anda membaca majalah, koran/ buku lain yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah .......................................................................... 56 28. Orangtua membantu membersihkan/membereskan perlengkapan sekolah .. 56 29. Orangtua memberi hadiah saat nilai belajar anda baik ................................. 57 30. Orangtua memberi uang untuk keperluan belajar di sekolah ........................ 57 31. Ketika anda belajar, orangtua asik menonton televise .................................. 58 32. Orangtua menanyakan kesehatan anda ......................................................... 58 33. Orangtua memberi tahu bagaimana harusnya anda bergaul dengan teman anda ............................................................................................................... 59 34. Ketika anda menyaksikan acara televisi, orangtua anda memberikan bimbingan tentang acara tersebut .................................................................. 59 35. Ketika
akan
tes/ulangan,
orangtua
anda
memberi
semangat
...................................... ................................................................................. 60 36. Ketika anda bermain, kemudian lupa waktu belajar, orangtua anda memarahi/menasihati anda ............................................................................ 60 37. Orangtua menanyakan tentang teman-teman anda di sekolah ...................... 61 38. Skor jawaban variabel x ................................................................................ 63 39. Perhitungan ................................................................................................... 64
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya mencapai prestasi belajar di sekolah, anak perlu mendapat perhatian dari orangtuanya. Makin tinggi perhatian dari orangtua makin tinggi pula prestasi belajar anak, begitu juga sebaliknya. Namun dalam kenyataan, banyak orangtua beranggapan bahwa memenuhi kebutuhan jasmani saja sudah cukup untuk mendukung prestasi belajar di sekolah, banyak orangtua yang tidak mau tahu dan acuh terhadap urusan sekolah dan tambah kenyataan yang penulis dapatkan di lapangan, mengenai prestasi belajar siswa di SD Negeri Jatirahayu I kelas V masih kurang memuaskan. Setiap manusia membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Demikian pula seorang anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang-orang disekitarnya, terutama orangtua. Orangtua diharapkan dapat menciptakan suasana rumah yang menyenangkan. Perhatian dan kasih sayang yang dicurahkan orangtua kepada anaknya akan meberikan suatu rasa tersendiri yang diterimanya. Anak bisa lebih memahami dan merasakan bahwa kedua orangtua memang sungguh-sungguh sayang kepadanya. Pengajaran orangtua kepada anak-anak akan lebih lengkap dan bermakna bila didasari kasih sayang, saling menghargai dan saling membutuhkan. Mengajar anak dengan dilandasi perasaan kasih sayang yang tulus akan berdampak terciptanya suasana batin yang dekat dan akrab. Membuat anak menjadi tidak canggung bertanya masalah pelajaran, bahkan
1
2
tidak sungkan untuk mengungkapkan masalah pribadi atau hubungan sosialnya. Suasana yang penuh kasih sayang dari orangtua ini pun akan menimbulkan semangat belajar pada diri anak-anak. Tidak diragukan bahwa pendidikan anak merupakan tanggung jawab bersama kedua orangtua. Orangtua selalu berusaha dengan baik dalam mendidik anaknya, yaitu membimbing mereka menuju kebaikan dengan tidak menggunakan cara yang salah. Mendidik anak adalah tugas yang paling mulia yang pernah diamanatkan Tuhan kepada orangtua. Oleh karena itu maka tanggung jawab terletak di atas bahu mereka. Orangtua tidaklah cukup hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari demi kelangsungan hidup anaknya. Anak membutuhkan perhatian yang lebih mendalam serta pengelolaan yang lebih insentif, baik melalui pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan non formal (keluarga). Melalui sarana pendidikan ini orangtua dapat memberikan pengaruh dalam pembentukan pribadi anak dan watak yang akan dibawanya hingga dewasa nanti.1 Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa yang akan datang. Keluargalah yang akan memberikan wacana seorang anak, baik perilaku, budi perkerti, watak maupun adat kebiasaan sehari-hari. Dengan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak dalam lingkungan keluarga, maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik serta memperoleh prestasi yang baik pula, karena tujuan pendidikan yang dilaksanakan di dalam keluarga adalah untuk membina, membimbing, mendidik dan mengarahkan anak untuk mencapai tujuan yang baik. Dalam lingkungan keluarga, pendidikan yang berlangsung di dalamnya adalah pendidikan informal, dengan orangtua sebagai pendidik. Orangtua adalah pendidik kodrati.2 Mereka pendidik bagi anak-anaknya karena secara kodrati ibu dan bapak diberikan anugerah oleh Allah SWT berupa naluri 1 2
Hassan Syamsyi Basya, Cara Jitu Mendidik Anak, (Jakarta: Dzikrul, 2000), h. 20 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2001), cet. 5, h. 215
3
orangtua. Kasih sayang dan pengertian keluarga, khusunya orangtua akan meninggalkan bekas positif dalam perkembangan jiwa anak. Memang setiap orang dapat menjadi orangtua, namun tidak semua orangtua berhasil memegang jabatannya sebagai orangtua, apalagi tanpa persiapan-persiapan matang. Dengan demikian hal-hal seperti ini pantas menjadi pemikiran serta bahan renungan setiap orangtua. Apakah kita sebagai orangtua akan mampu mengarahkan perkembangan anak, sehingga terdapat interaksi optimal antara faktor-faktor yang dibawa anak pada waktu kelahirannya dan pengaruh-pengaruh dari luar yang menghujani dirinya. Karena tidak dapat disangkal lagi bahwa pada permulaan hidupnya seorang anak sangat tergantung kepada orangtua yang mengasuhnya. Oleh karena itu setiap anak memiliki fase-fase pada dirinya. Seperti yang telah di sebutkan di atas bahwa pada permulaan hidupnya seorang anak sangat tergantung kepada orangtua yang telah mengasuhnya. Orangtua bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan anak, karena: 1. Anak adalah anugerah Tuhan kepada orangtuanya. 2. Anak mendapat pendidikan pertama kali dari orangtuanya. 3. Orangtua adalah yang paling mengetahui karakter anaknya.3 Pendidikan dilingkungan keluarga diakui sangat penting peranannya dalam upaya pendidikan pada umumnya, sehingga berarti tanpa adanya pendidikan keluarga yang terlaksana dengan baik maka pembentukan kepribadian yang diharapkan oleh pendidikan nasional akan sulit dapat diwujudkan oleh lembaga-lembaga pendidikan selanjutnya karena dasar-dasar kepribadiannya kurang terbentuk dengan baik waktu di lingkungan pendidikan keluarga.4 Orangtua selalu memperhatikan kehidupan anaknya sejak kecil maka orangtua-lah yang paling mengetahui bagaimana sebenarnya bakat dan potensi yang dimiliki anaknya. Dan lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor 3 4
Mohammd Ali, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), cet. 4, h. 9 Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 16-17
4
yang mempengaruhi proses dan hasil pendidikan dan dianggap ikut berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar anak. Namun seringkali prestasi belajar yang diperoleh anak tidak sesuai dengan potensinya karena: 1. Anak itu sendiri, misalnya anak mempunyai masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam perkembangan diri dan prestasi. 2. Lingkungan, misalnya orangtua kurang mampu menyediakan kesempatan atau waktu dan sarana pendidikan yang ia butuhkan atau orangtua yang ekonominya cukup tetapi kurang dapat memberi perhatian terhadap pendidikan anaknya. Untuk mencapai prestasi belajar di sekolah anak perlu mendapat perhatian dari orangtuanya. Makin tinggi perhatian dari orangtua makin tinggi pula prestasi belajar anak, begitu juga sebaliknya. Dan perhatian orangtua yang dapat mendukung prestasi belajar anak berupa bimbingan belajar, monitoring, penyediaan fasilitas belajar dan kerjasama orangtua dengan pihak sekolah itu sendiri. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis merasa tertarik untuk mengangkat masalah yang berkenaan dengan HUBUNGAN ANTARA
PERHATIAN
ORANGTUA
TERHADAP
PRESTASI
BELAJAR SISWA DI SD NEGERI JATIRAHAYU I.
B. Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasikan masalahmasalah yang akan muncul antara lain sebagai berikut: a. Kurangnya orangtua yang peduli terhadap tanggung jawab kepada anaknya. b. Orangtua menyerahkan masalah anaknya kepada pihak sekolah. c. Banyak orangtua tidak peduli dengan perkembangan anaknya di sekolah. d. Tidak adanya perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.
5
2. Pembatasan Masalah Dari
identifikasi
masalah
di
atas,
maka
penulis
membatasi
permasalahannya kedalam hal-hal sebagai berikut: a. Perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa, yang dilihat dari intensitasnya. b. Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas V(lima) SD Negeri Jatirahayu I Kota Bekasi. c. Prestasi belajar siswa terbatas hanya pada nilai rata-rata raport semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. 3. Perumusan Masalah a. Tingkat perhatian orangtua siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas V(lima) SD Negeri Jatirahayu I Kota Bekasi. b. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V(lima) SD Negeri Jatirahayu I Kota Bekasi. c. Adakah hubungan yang signifikan antara Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas V(lima) SD Negeri Jatirahayu I Kota Bekasi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Tujuan Penelitian: a. Untuk mengetahui perhatian orangtua terhadap anaknya. b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa. c. Untuk mengetahui hubungan antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Praktis: Memberikan masukan kepada guru atau orangtua dari siswa V(lima) SD Negeri Jatirahayu I Kota Bekasi, agar prestasi belajar anak menjadi lebih baik.
6
b. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan terhadap hazanah ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Perhatian Orangtua 1. Pengertian Perhatian Perhatian secara bahasa dapat diartikan dengan minat, apa yang disukai atau disenangi. Perhatian adalah upaya mencurahkan waktu dan ruang seiring dengan perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental
spiritual
di
samping
memfokuskan
pembinaan
terhadap
pengembangan jasmani serta intelektualnya. Sedangkan secara istilah perhatian berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Ada pula yang mendefinisiikan dengan pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek terentu
dan juga merupakan banyak sedikitnya
kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang dilakukan. Kata perhatian, tidaklah digunakan dalam arti yang sama. Beberapa contoh yang dapat dijelaskan hal ini: a. Dia sedang memperhatikan contoh yang sedang diberikan oleh gurunya. b. Dengan penuh perhatian dia mengikuti kuliah yang di berikan oleh dosen yang baru itu. Kedua contoh di atas itu menggunakan kata perhatian. Arti kata tersebut, baik dalam masyarakat dalam hidup sehari-hari, maupun dalam bidang psikologi kira-kira sama. Karena itulah maka definisi mengenai
7
8
perhatian itu diberikan oleh para ahli psikologi juga dua macam yaitu kalau diambil intinya saja dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek. b. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang dilakukan.5 Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya lingkungannya.
dengan
pemilihan
rangsangan
yang
datang
dari
6
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian berhubungan erat dengan keberadaan jiwa yang direalisasikan dalam suatu aktifitas terhadap suatu objek yang direaksi pada suatu waktu, objek yang menjadi sasaran yaitu hal-hal yang ada dalam dirinya. Sebagai contoh halhal yang dalam dirinya adalah tanggapan, pengertian dan perasaan, sedangkan hal-hal yang berada diluar dirinya adalah keadaan alam, keadaan masyarakat, ataupun keadaan sosial ekonomi. Peranan perhatian sangat penting dalam cara manusia bertingkah laku terhadap lingkungannya. Rangsangan-rangsangan yang sampai atau mengenai diri kita tidak sedikit jumlahnya, dan tentunya tidak semuanya mempunyai instensitas dan mengandung maksud atau kegunaan yang sama bagi diri kita. Untuk menghindari terjadinya pembaruan dari rangsangan-rangsangan
yang
mengenai
diri
kita,
maka
dengan
perhatianlah kita dapat memilih rangsangan-rangsangan yang berguna atau kita perlukan.7
5
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali, 1990 ), h. 13 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 105 7 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), cet-1, h. 42 6
9
2. Pengertian Orangtua Orangtua dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan dengan: 1) Ayah dan Ibu kandung, 2) Orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya), 3) Orang yang disegani atau dihormati.8 Orangtua adalah perantara bagi kehadiran anak di muka bumi ini. Yang pertama kali mengasuh, mengajar dan mendidik anak. Ditengah malam yang diselimuti udara nan dingin, seorang ibu dengan ikhlas mengganti pakaian yang basah, membelai ketika menangis dan memberikan kehangatan. Dengan penuh keikhlasan pula ibu merawat, membimbing, mengajar dan mendidik. Sementara ayah dengan bermandikan keringat bersusah payah mencari nafkah demi kelangsungan hidup sang anak, tanpa merasa sedikitpun merasa derita. 9 Dari beberapa pengertian diatas dapat dilihat bahwa orangtua adalah Ibu Bapak yaitu, orang yang melahirkan (Ibu), merawat, mendidik, dan bertanggung jawab terhadap anak-anaknya dalam semua aspek kehidupan yang dapat membentuk anak menjadi pribadi-pribadi yang mampu mensosialisasikan semua itu dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Orangtua mempunyai posisi sebagai kepala keluarga atau pemimpin rumah tangga. Keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua orangtua atau lebih yang memiliki ikatan darah perkawinan atau adopsi. Dalam keeluarga, orangtua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak pertama kali menerima pendidikan. Setiap anak merupakan anugerah sekaligus tugas yang diberikan Tuhan kepada orangtua, oleh sebab itu orangtua harus melayani dan merawat anak dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab terhadap Tuhan. Orangtua sebagai pendidik dan memikul tanggung jawab, membimbing,
8
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h. 709 9 Mudjad Mahali, Hubungan Timbal Balik Orangtua dan Anak, (Solo: Ramadhani, 1994), cet-III, h. 19
10
membantu dan mengarahkan perkembangan anak agar mencapai kedewasaan sebagaimana yang dicita-citakan. Orangtua harus berusaha supaya anak-anaknya tumbuh wajar dan baik, lepas dari berbagai ikatan, lepas dari tekanan batin atau jiwa, supaya mereka merasakan kesenangan, ketenangan dan kesejukan serta kebahagiaan hidup bersama mereka. Satu persiapan yang besar yang harus dilakukan oleh ibu dan bapak untuk mencegah kecenderungan anak kepada hal-hal yang negatif seperti merosotnya akhlak atau rendahnya martabat kemanusiaan. Maka kedua orangtua itu harus memperbaiki diri serta menyibukan dirinya untuk menghadapi pendidikan dan pembinaan anaknya.10
3. Tanggung Jawab Orangtua Anak-anak sejak masa bayi hingga usia sekolah memilki lingkungan tunggal yaitu keluarga. Kebiasaan yang dimiliki anak-anak sebagian besar terbentuk oleh pendidikan keluarga. Saat bangun tidur hingga saat tidur kembali anak-anak menerima pengaruh dan pendidikan dari keluarga. Karena naluri ini, timbulah rasa kasih sayang orangtua kepada anakanaknya, sehingga secara moral keduanya merasa terbebani tanggung jawab untuk memelihara, mengawasi, melindungi serta membimbing keturunan mereka. Tanggung jawab orangtua tidak hanya terletak pada bidang material saja, akan tetapi pada pendidikan dirumah. Beberapa hal yang termasuk tanggung jawab orangtua, antara lain: a. Mencintai Ini adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar, yang berarti secara kongkrit bahwa orangtua harus terbuka kepada anak-anaknya. Yang tidak dikenal mustahil di cintai. Jadi perhatian sejati bukan perhatian buatan, perhatian berarti juga orangtua dapat dan harus tegas dan keras. Sifat tidak tega bukan berarti cinta kasih melainkan egoisme orangtua. 10
Salwa Sahab, Membina Muslim Sejati, (Gresik: Karya Indonesia, 1989), h. 19
11
Mereka ingin dinilai sebagai orangtua yang baik, ramah dan sebagainya tidak senang kalau disebut streng dan keras, padahal kedua macam sikap itu harus mendapat tempat yang wajar. b. Memberikan Perlindungan Anak-anak sangat mengharapkan perlindungan dari kedua orangtua nya hingga mereka merasa aman dari kekerasan. Percaya mempercaiyai adalah syarat mutlak untuk menciptakan suasana aman dan tentram. Suasana keterbukaan yang memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk ikut berbagi kebahagiaan, keberhasilan namun juga kegagalan dan keprihatinan. c. Memberikan Bimbingan Ini berarti orangtua harus menerima bakat dan kemampuan yang ada pada anak, tetapi tetap bertumpu pada asas pokok yaitu menerima anak apa adanya. Supaya kemampuannya berkembang, orangtua harus menciptakan ruang lingkup yang menyenangkan dan menghindari segala hal yang menekan anak. Jadi bimbingan harus didasarkan atas kepercayaan kepada anak dan bimbingan orangtua harus selalu menyesuaikan diri dengan keadaan nyata si anak. d. Memberikan Pengakuan Artinya orangtua harus menghargai pribadi seorang anak. Anak berhak didekati dengan penuh respek. Anak pun mempunyai hak-hak dirumah, di keluarga dan di sekolah. Walaupun masih amat bergantung kepada orang lain dan masih amat lemah, ia hendak di perlakukan sebagai pribadi. e. Kebutuhan Akan Disiplin Anak adalah manusia yang harus didewasakan. Jadi sedikit demi sedikit sesuai dengan umurnya ia harus diajari dan dibiasakan bahwa ia adalah makhluk sosial yang harus bergaul dengan orang lain atau sesamanya. Ia harus belajar bahwa pergaulan berarti ada aturan, ada batasbatas pada perilakunya.
12
Orangtua hendaknya menjadi contoh kedisiplinan ini, apabila anak melihat bahwa ayah dan ibu mereka adalah orang yang tahu akan disiplin, maka ia akan menerima bahwa kepadanya dituntut disiplin juga. Disiplin pula adalah salah satu syarat untuk dapat mencintai dan menghargai orang lain.11 Telah dijelaskan di atas bahwa tanggung jawab pendidikan anak terletak di tangan ke dua orangtua dan tidak bisa di pikulkan kepada orang lain, kecuali ada berbagai keterbatasan orangtua, maka sebagian orangtua dilimpahkan kepada orang lain (sekolah). Tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh orangtua terhadap anak antara lain : a. Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan karena si anak memerlukan makan, minum dan perawatan agar ia dapat hidup secara berkelanjutan. b. Memelihara dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmani maupun rohani dari gangguan berbagai penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya. c. Mendidiknya, dengan membekali berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan kelak, sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri serta dapat membantu orang lain. d. Membahagiakan anak dunia dan akhirat, yaitu dengan membekalinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan dari Allah SWT sebagai tujuan akhir seorang muslim. Dengan adanya kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak secara berkelanjutan atau kontinyu perlu dikembangkan kepada setiap orangtua, sehingga pendidikan yang dilakukan tidak hanya berdasarkan pada kebiasaan-kebiasaan yang dilihat dari orangtua tetapi juga didasari oleh teori-teori pendidikan modern sesuai dengan perkembangan zaman.12
11
Jdrots SJ, Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: Gramedia, 1999),
12
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h.
h. 22-24 88-89
13
4. Bentuk-bentuk Perhatian Orangtua Sejak berada dalam kandungan sampai dilahirkan anak sudah mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Yang mula-mula diberikan orangtua kepada anaknya adalah rasa kasih sayang. Ketika bayi orangtua memberikan kasih sayang yang tak ternilai harganya dan tidak dapat diukur dengan apapun. Ketika anaknya sakit, orangtua rela tidak tidur untuk menjaga anaknya, tengah malam ketika orangtuanya sedang lelap tidur mereka bangun karena mendengar anaknya menangis, semua itu dilakukan untuk buah hati yang sangat disayangi. Selain kasih sayang, rasa aman juga diberikan orangtua untuk anaknya, orangtua juga memperhatikan kesehatan anaknya. Ia tidak membiarkan anaknya bermain ditempat yang kotor dan selalu menjaga keseimbangan makan nya. Ketika telah memasuki usia sekolah, perhatian orangtua semakin bertambah. Orangtua mulai memperhatikan kebutuhan-kebutuhan sekolah anaknya. Bentuk –bentuk perhatian orangtua ini dapat dilihat dari bimbingan belajar, monitoring, penyediaan fasilitas belajar dan kerja sama orangtua dengan pihak sekolah. a. Bimbingan Belajar Kata bimbingan belajar terdiri dari dua kata yaitu kata bimbingan dan belajar. Untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang pengertian bimbingan belajar, dibawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian bimbingan dan belajar. Menurut crow and crow yang di kutip oleh Jumhur dah Moh. Surya bahwa yang dimaksud dengan bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai, kepada seorang individu dari setiap usia untuk
menolongnya
mengemudikan
kegiatan-kegiatan
hidupnya,
mengembangkan arah pandangannya, membuat pilihannya dan memikul bebannya sendiri. Miller menjelaskan bahwa bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengamalan diri yang
14
dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal kepada sekolah, keluarga dan masyarakat.13 Sedangkan menurut Bimo Walgito bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh individu atau sekumpulan individu dalam menghindari dan mengatasi kesulitan hidupnya, agar individu atau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa bimbingan suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan sistematis pada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Sedangkan belajar menurut beberapa para ahli adalah: 1) Menurut James O Withaker belajar dapat di definisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan pengalaman. 2) Menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses diamana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melaui praktek atau latihan. Dari pengertian yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan-perubahan dalam tingkah laku dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengar, meniru, dan sebagainya. Setelah dijelaskan pengertian bimbingan dan belajar maka dapat dipahami bahwa bimbingan belajar adalah bantuan tuntutan yang diberikan kepada anak didik dalam menghadapi
masalah
yang
berhubungan dengan aktifitas belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Seorang anak dalam kegiatan belajarnya memerlukan bimbingan dari orangtua dan guru. Guru memberikan bimbingan di sekolah sedangkan orangtua memberikan bimbingan belajar di rumah. Tujuan bimbingan belajar diantaranya adalah membantu anak agar mendapat 13
Jumhur dan Muhammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu, 1975), h. 25-26
15
penyesuaian yang baik dalam situasi belajar, sehingga anak dapat belajar sesuai dengan kemampuannya atau potensi yang dimilikinya dan dapat mencapai perkembangan yang optimal. b. Monitoring Pengertian monitoring dalam buku Manajemen menyebutkan bahwa monitoring atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah di tetapkan. Sedangkan
menurut
Robert
J.
Mockler
monitoring
atau
pengawasan adalah menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sitem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.14 Monitoring itu penting sekali dalam mendidik anak-anak. Tanpa monitoring
atau
pengawasan
berarti
membiarkan
anak
berbuat
sekehendaknya, anak tidak akan dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk, tidak mengetahui mana yang seharusnya dihindari atau tidak seronoh, dan mana yang boleh dan harus dilaksanakan, mana yang membahayakan dan tidak.15 Dengan melihat teori diatas yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan monitoring adalah serangkaian aktifitas yang saling menunjang satu sama lainnya dalam melihat setiap kegiatan itu berjalan dengan baik atau tidak. Dalam hal ini monitoring yang dilakukan orangtua adalah mengenai pengawasan penggunaan waktu belajar anak apakah anak mengalami kesulitan dalam belajarnya. c. Penyediaan Fasilitas Belajar Sebagian orang beranggapan bahwa penyediaan fasilitas belajar adalah sangat penting untuk keberhasilan pendidikan tanpa adanya penyediaan fasilitas belajar anak akan merasa kurang diperhatikan dan 14
T. Hani Handoko, Manajemen, ( Jakarta: BPFE, 2009), h. 359-360 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya: 2007), h. 178 15
16
semangat untuk belajar akan berkurang. Oleh karena itu banyak para ahli yang mengemukakan bahwa betapa sangat pentingnya penyediaan fasilitas bagi anak. Menurut Suharsimi Arikunto fasilitas adalah “Segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha.” Orangtua perlu menyediakan fasilitas belajar bagi anaknya. Fasilitas belajar disini antara lain alat tulis, buku tulis, buku-buku pelajaran, tempat untuk belajar, penerangan ruang belajar, dan kesmpatan belajar dengan tenang. Ary H. Gunawan mengatakan bahwa fasilitas belajar dapat berupa kesempatan belajar dengan tenang. Orangtua perlu menciptakan suasana yang harmonis dalam keluarga. Suasana rumah yang damai dan rukun antara sesama anggota keluarga dapat membuat anak belajar dengan tenang sehingga hal itu dapat berpengaruh terhadap keberhasilah belajar anak di sekolah. Penyediaan fasilitas belajar oleh orangtua dapat menunjang keberhasilan anak disekolah, adanya kesediaan orangtua untuk memenuhi fasilitas belajar anaknya dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajar anaknya.16 Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa penyediaan fasilitas belajar sangat besar manfaatnya bagi keberhasilan belajar anak. d. Kerjasama Orangtua Dengan Pihak di Sekolah Untuk mencapai keberhasilan didalam belajar di sekolah M. Ngalim Purwanto mengatakan dengan adanya kerjasama orangtua dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari guru dalam mendidik anaknya. Sebaliknya para guru dapat pula memperoleh keterangan dari orangtua nya tentang kehidupan dan sifat anaknya. Keterangan orangtua itu sungguh besar gunanya bagi guru dalam memberikan pelajaran dan pendidikan terhadap muridnya. 17 16
Ary H Gunawan, Peranan Keluarga Memandu Anak, (Jakarta CV. Rajawali, 1986), h.
50 17
M.Ngalim Purwanto, Ilmu pendidikan Teoritis dan Praktis, (Semarang: Effhar Publishing, 1990), cet ke-1, h. 76
17
Dari beberapa definisi yang dikemukankan diatas dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa kerjasama orangtua dengan pihak sekolah merupakan faktor terpenting untuk tercapainya keberhasilan belajar anak. Pada dasarnya banyak cara yang ditempuh untuk menjalin kerjasama antara keluarga dengan pihak sekolah antara lain, seperti: 1) Mengadakan kunjungan ke rumah anak didik Tujuannya untuk menimbulkan perasaan pada anak didik bahwa sekolah selalu memperhatikan dan mengawasinya. Pendidik dapat melihat dan mengetahui langsung permasalahan-permasalahan yang dihadapi anak dalam keluarganya. Memberikan dorongan kepada orangtua anak agar lebih terbuka dan dapat kerjasama guna mempebaiki/memajukan pendidikan anaknya. 2) Mengundang orangtua ke sekolah Memberikan informasi tentang kebijaksanaan yang baru dalam pelaksanaan pendidikan, membicarakan cara kerjasama orangtua dan guru guna kemajuan pendidikan anak dan kemajuan sekolah, juga dapat digunakan secara khusus untuk membicarakan kasus-kasus anak didik yang serius yang harus segera diatasi oleh orangtua dan sekolah. Dalam hal ini orangtua juga bisa melihat hasil karya dan prestasi anakanak sekolah misalnya dalam mengarang, membaca puisi, demonstrasi ketangkasan dan keterampilan anak didik lainnya. 3) Mengadakan rapat mengenai kasus-kasus anak didik yang biasa digunakan dalam bimbingan penyuluhan. Peserta rapat terdiri dari orangtua anak didik, guru-guru, petugas bimbingan penyuluhan yang ada kaitannya dengan mengatasi kasus permasalahan anak didik. 4) Mengaktifkan badan pembantu sekolah atau POMG (Persatuan Orangtua Murid dan Guru) yang bertujuan untuk membantu, memelihara sekolah supaya sekolah itu hidup subur sehingga lebih sanggup melaksanakan tugasnya, ini dilakukan dengan jalan memelihara hubungan yang erat antara orangtua/wali murid dan para
18
guru dan menyelenggarakan segala sesuatu yang diperlukan oleh sekolah dengan tidak mencampuri urusan pimpinan sekolah.18 5) Mengadakan surat menyurat antara sekolah dengan keluarga. Surat menyurat itu perlu diadakan, terutama pada waktu-waktu yang sangat diperlukan bagi perbaikan pendidikan anak-anak. Seperti surat peringatan dari guru kepada orangtua jika anaknya perlu lebih giat, sering mangkir atau membolos, dan lain-lain. Alangkah baiknya pula jika surat menyurat timbul dari orangtua sendiri kepada guru atau kepala sekolah, maupun ketika orangtua memerlukan keteranganketerangan bagaimana tingkahlaku anaknya di sekolah, adakah anaknya itu tidak menyusahkan guru dan sebagainya. Sebab ternyata banyak anak-anak yang menunjukan tingkah laku yang berlawanan dirumah dengan sekolah. 6) Adanya daftar nilai atau raport yang setiap caturwulan atau semester dibagikan
kepada
murid-murid
pun
dapat
dilakukan
sebagai
penghubung antara sekolah dan orangtua murid. Sekolah dapat memberi surat peringatan atau meminta bantuan orangtua yang hasil raport anaknya kurang baik, atau sebaliknya jika anaknya mempunyai keistimewaan dalam suatu mata pelajaran, agar dapat lebih giat mengembangkan bakatnya.19 Demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjalin kerjasama antara sekolah dengan keluarga. Semua kerjasama tersebut sangat besar manfaatnya dalam memajukan pendidikan sekolah anak.
B. Prestasi Balajar Siswa 1. Pengartian Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Supaya lebih jelas dalam membahas istilah prestasi belajar, maka terlebih dahulu penulis akan menguraikan satu persatu dari 18 19
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 24 M.Ngalim Purwanto, Ilmu pendidikan Teoritis dan Praktis.....h. 128
19
kedua istilah tersebut. Kata prestasi dalam bahasa inggris adalah “ Achievement “ yang berarti hasil belajar yang dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya. Dalam keterangan lain prestasi bisa juga diartikan sebagai “ pemanfaatan secara optimal kemampuan kita untuk melebihi rata-rata, atau prestasi adalah hasil yang telah dicapai”.
20
sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi diartikan sebagai “ sebuah hasil yang dicapai dari suatu pekerjaan atau usaha yang telah dilakukan, yang menandai dan memberi penilaian terhadap baik atau tidaknya hasil usaha tersebut”. 21 Dari definisi-definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh anak atau siswa setelah melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan belajar dalam jangka atau kurun waktu tertentu. b. Pengertian Belajar “ Belajar adalah proses perubahan tingkahlaku sebagai akibat pengalaman dan latihan, perubahan tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa memperoleh perilaku yang baru atau memperbaiki dan meningkatkan perilaku yang sudah ada “. Belajar juga dapat diartikan sebagai “tahapan seluruh tingkahlaku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif“.22 Dari keterangan lain disebutkan bahwa belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu si pelajar dalam arti behavioral change (perubahan sikap / tingkahlaku) baik aktual maupun potensial, yang mana dari perubahan tersebut didapatkan kemampuan baru
20
Baban Sabana dan Dina Diana, AMPUH Menjadi Cerdas Tanpa Batas, (Jakarta: Gramedia, 2001) Cet ke-2, h. 26-27 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 787 22 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: PT Logos, 1999), Cet ke-1, h. 64
20
yang dilalui dalam waktu relative lama dan juga karena usaha yang dilakukan.23 Dari definisi-definisi diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa terdapat dua hal besar yang dibedakan dalam pemakaian istilah belajar yaitu: Pertama
: pemakaian itu menunjukan tingkahlaku.
Kedua
: pemakaian tersebut menunjukan pada berbagai macam keadaan baik yang berasal dari suasana kehidupan dalam keluarga maupun dari lingkungan luar yang diperkirakan menjadi dasar dari proses perubahan tingkahlaku. Dari keterangan yang telah dikemukakan di atas penulis
menyimpulkan bahwa belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya ditunjukan dalam bentuk nilai atau skor yang diberikan guru mata pelajaran yang bersangkutan.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestsi belajar siswa di sekolah, yaitu: a. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, pertama, faktor lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan sushu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), letak gedung sekolah dan lain-lainnya. Kedua, faktor lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan representasinya termasuk budayanya, akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. b. Faktor Instrumental Faktor instrumental ini terdiri dari gedung-gedung, atau sarana fisik kelas, sarana atau alat pengajaran, guru, kurikulum, materi pelajaran,
23
Ibid, h. 90
21
serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. c. Faktor Kondisi Internal Siswa Faktor kondisi internal siswa ini terdiri dari dua macam, yaitu kondisi fisiologis dan psikologis siswa. Faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kesehatan dan kebugaran fisik serta kondisi panca indranya terutama penglihatan dan pendengaran. Adapun faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan siswa adalah minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif, seperti kemampuan persepsi, ingatan, berfikir dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimilki siswa.24 Sedangkan menurut Slameto, faktor-faktor yang mepengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. a. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam diri individu siswa yang sedang belajar. 1) Sebab yang bersifat biologis yang berhubungan dengan jasmaniah. a) Kesehatan
: Faktor kesehatan seseorang sangat berpengaruh
terhadap belajarnya. Proeses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu, selain itu ia akan merasa cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk atau gangguangangguan kelainan fungsi alat indera serta tubuhnya. b) Cacat badan
: Contoh bisu, tuli, buta, lumpuh dan lain-lain. Hal
ini dapat menghambat belajar anak, sebab anak yang seperti ini tidak dapat menerima pelajaran seperti anak-anak normal melainkan secara khusus. 2) Sebab yang bersifat psikologis, seperti: a) Intelegensi
24
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), h. 59-60
22
Intelegensi merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kemajuan dan perkembangan anak, sebab jika integensi anak rendah maka hal ini akan membatasi kemampuan belajarnya, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi rendah. b) Perhatian Ini sangat mempengaruhi kemajuan belajar anak, sebab denga tidak adanya perhatian terhadap pelajaran maka anak tidak akan suka belajar, berarti tanpa perhatian akan sangat menghambat belajar anak. c) Minat Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila pelajaran tidak sesuai dengan minat mereka maka anak tidak akan dapat belajar dengan baik. Ia segan untuk belajar, ia tidak akan memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, akan lebih mudah dipelajari dan di simpan karena minat menambah siswa untuk belajar. d) Bakat Jika pelajaran tidak sesuai dengan bakat anak maka anak tidak akan mencapai prestasi tinggi karena dia tidak berbakat dalam bidang itu. e) Motif Motif yang kuat sangatlah perlu di dalam belajar, dalam membentuk motif yang kuat itu dapat dilaksanakan dengan adanya latihan-latihan / kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang memperkuat. Jadi, latihan atau kebiasaan itu sangat perlu dalam belajar. f) Kematangan
23
Anak
yang
belum
siap
(matang),
belum
dapat
melaksanakan kecakapannya sebelum belajar, belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi, kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. g) Kesiapan Kesiapan adalah kesedian untuk memberi respon / reaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih baik. h) Faktor Kelelahan Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani
dapat
terlihat
dari
lemahnya
tubuh
dan
timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Karena kelelahan ini terjadi karena kekacauan subtansi sisa pembakaran dalam tubuh. Kelelahan rohani dapat terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan. Kelelahan ini terasa pada bagian kepala sehingga anak sulit untuk berkonsentrasi. Agar anak belajar dengan baik, perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan seperti : tidur / istirahat yang cukup, memenuhi makanan yang sehat dan bergizi, dan lain-lain. b. Faktor Ekstern 1) Fator Keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarganya berupa: a) Cara Orangtua Mendidik Anaknya Cara orangtua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. Ada orangtua yang mendidik anaknya dengan memanjakannya, ada orangtua yang terlalu kasihan tak sampai hati memaksa
anaknya
untuk
balajar,
atau
orangtua
yang
24
memperlakukan anaknya dengan keras dan lain-lain. Hal ini akan sangat mempengaruhi belajar anak. b) Relasi Antar Anggota Keluarga Relasi / hubungan yang terpenting adalah hubungan orangtua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota yang lain turut mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi / hubungan yang baik dalam keluarga anak tersebut. Yaitu hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang disertai dengan bimbingan dan bila perli hukuman untuk mensukseskan belajar anak itu sendiri. c) Suasana Rumah Suasana rumah yang kurang tenang, damai dan harmonis sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak, karena hal itu sangat mendukung belajar anak. Jika keadaan tenang dan harmonis,
maka
dalam
belajarpun
anak
akan
merasakan
kenyamanan sehingga apa yang dipelajari akan mudah diingat dan dipahami. d) Keadaan Ekonomi Keluarga Jika keadaan ekonomi kurang, maka kebutuhan dan perlengkapan belajar akan kurang terpenuhi, bisa jadi tempat belajarpun tidak ada. Jika begitu maka anak tidak akan belajar dengan baik. Demikian juga anak yang ekonomi keluarganya serba terpenuhi dapat juga terhambat dalam belajar, karena biasanya anak tersebut biasa dimanja oleh orangtuanya sehingga ia hanya bersenang-senang dan kurang perhatian terhadap pelajarannya.
e) Pengertian Orangtua Anak
belajar
perlu
dorongan
dan
pengertian
dari
orangtuanya. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas dirumah. Karena anak akan mengalami lemah
25
semangat dalam belajar. Orangtua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah serta menghubungi guru untuk mengetahui perkembangan belajarnya di sekolah. f) Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kepada anak perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar. 2) Faktor Sekolah a) Metode Mengajar Metode
mengajar
guru
yang
kurang
baik
akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula, hal itu dapat terjadimisalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai materi pelajaran sehingga dalam penyajiannya menjadi tidak jelas atau sikap guru yang kurang baik kepada siswa dan atau terhadap guru mata pelajaran itu sendiri. b) Kurikulim Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik tehadap belajar siswa, misalnya kurikulum yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa.
c) Relasi / Hubungan Guru Dengan Siswa Biasanya guru yang sudah dibenci siswa, maka pelajaran yang disampaikannya tidak akan berhasil dengan maksimal. Anak segan mempelajari mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya akan berpengaruh terhadap belajarnya. Sebaliknya jika hubungan guru dengan siswa baik, siswa akan menyukai gurunya dan mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa akan berusaha belajar dengan baik.
26
d) Hubungan Antara Siswa Dengan Temannya Hubungan dengan teman yang baik akan membawa anak tersebut ke arah yang baik pula, hal ini juga dapat menjadi motivasi bagia anak untuk saling berbagi pengetahuan dan bersaing dalam pelajaran, yang akhirnya akan berujung pada dampak yan positif. Sebaliknya hubungan dengan teman yang kurang baik akan menimbulkan perasaan malas belajar dan cenderung bersenangsenang tentunya akan berujung pada dampak negatif. e) Disiplin Sekolah Kedisiplinan erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dan melaksanakan tata tertib sekolah. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerha disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, dan juga akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya. f) Alat Pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelaran yang dipakai guru waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan, alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. g) Waktu Sekolah Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar disekolah, waktu itu bisa pagi, siang atau sore hari, karena waktu belajar dapat mempengaruhi belajar siswa. Siswa yang sekolah di siang hari, akan mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya, tapi siswa yang sekolah di pagi hari, pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik sehingga lebih siap menerima pelajaran. h) Standar Pelajaran Diatas Ukuran
27
Maksudnya jika pelajaran yang diberikan oleh guru berada diatas kemampuan anak pada umumnya, maka hanya anak-anak yang pandai sajalah yang akan berhasil menerimanya, dan hal ini juga merupakan hambatan belajar bagi anak. i) Keadaan Gedung Dengan jumlah keadaan yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung yang memadai disetiap kelas. j) Metode Belajar Siswa Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Anak perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan perkembangan yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar anak. k) Tugas Rumah Waktu belajar yang utama adalah di sekolah, di samping untuk belajar waktu di rumah. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memeberi tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan lainnya. 3) Faktor Masyarakat a) Kegiatan Siswa Dalam Masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan di masyarakat terlalu banyak, maka akan mengganggu waktu belajarnya. b) Mass Media Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, tv, surat kabar, majalah, komik-komik dan lain-lain, yang semua itu ada dan beredar dalam masyarakat. Maka perlunya kiralah siswa mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orangtua dan pendidik, baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
28
c) Teman Bergaul Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul akan lebih cepat masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap guru siswa, sebaliknya teman bergaul yang tidak baik akan berpengaruh tidak baik pula terhadap diri siswa. d) Bentuk Kehidupan Masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Lingkungan masyarakat yang tidak baik seperti penjudi, suka mencuri, orang tidak terpelajar dan kebiasaan buruk lainnya, akan berpengaruh jelek atau tidak baik terhadap anak, sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang terpelajar yang baik, maka siswa akan terpengaruh ke dalam halhal yang baik pula seperti apa yang ada di lingkungannya. Dan pengaruh itu akan mendorong semangat anak atau siswa untuk lebih giat lagi dalam belajarnya.25
3. Pengukur Prestasi Belajar Dalam dunia pendidikan pengukur prestasi belajar digunakan untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran. Pengukur pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga penilaian berdasarkan kriterian tertentu. Dengan demikian pengukur mempunyai posisi yang penting dalam proses belajara mengajar, dan dengan adanya pengukur maka keberhasilan pembelajaran dapat diketahui. Prestasi belajar yang dicapai siswa sangat berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran
yang
direncanakan
guru
dalam
rencana
pelaksanaan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran itu harus meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. a. Fungsi Pengukuran Secara garis besar pengukuran memiliki fungsi pokok sebagai berikut: 25
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, h. 54-71
29
1) Untuk mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar mengajar dalam waktu tertentu. 2) Mengukur keberhasilan sistem pengajaran yang digunakan. 3) Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan dalam proses belajar mengajar.26 Dengan demikian fungsi pengukuran dalam proses belajar mengajar bermanfaat bagi guru dan siswa. b. Jenis Alat Ukur 1) Non Tes Yang termasuk dalam non tes adalah : observasi, wawancara, study kasus. 2) Tes Yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan.27 Menurut Muhubin Syah, pada prinsipnya bahwa pengungkapan hasil belajar idealnya meliputi segenap ranah psikologis yang berubah akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian pengungkapan pengungkapan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa siswa sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba).28
C. Kerangka Berfikir Perhatian
orangtua
salah
satu
faktor
yang
penting
dalam
mempengaruhi aktifitas belajar anak. Bagi orangtua yang sering meluangkan waktunya untuk pendidikan anaknya akan dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan prestasi belajar anaknya. Apabila anaknya mengalami kesulitan belajar dan belajarnya menjadi turun, maka dapat dicari penyebabnya dan diusahakan untuk mengatasinya, terutama berhubungan dengan kesulitankesulitan yang berasal dari lingkungan keluarga. 26
Haryanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) h. 277 Ibid, h. 278 28 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos, 1999), cet ke 1, h. 192 27
30
Orangtua yang mempunyai perhatian yang baik terhadap aktifitas belajar anaknya seperti penyediaan dan pengadaan sarana atau fasilitas belajar termasuk didalamnya buku dan ruang belajar bacaan yang menunjang dan sebagainya serta pemberian bantuan lainnya ketika anak menghadapi kesulitan didalam belajar, akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian terhadap prestasi belajar. Sebaliknya orangtua yang kurang bahkan sama sekali tidak memperhatikan aktifitas belajar anaknya dapat menyebabkan anak menjadi kurang bersemangat dalam belajarnya akibatnya prestasi belajar anak menjadi kurang memuaskan. Oleh karena itu sebagai orangtua harus memperhatikan anaknya dalam hal bimbingan belajar, mengawasi cara belajar anak, memberi fasilitas belajar sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dengan sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam keberhasilan anak. Dengan demikian diduga bahwa semakin tinggi perhatian orangtua akan semakin tinggi rasa tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak, maka akan semakin tinggi prestasi belajar anak, begitu pula sebaliknya.
D. Hipotesis Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis yang diajukan ialah: Ho
: Tidak terdapat hubungan signifikan antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar siswa
Ha
: Terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar siswa. Jadi, dari kerangka berfikir di atas hipotesa yang di ajukan penulis
sementara adalah benar atau tidaknya dugaan sementara penulis mengenai hubungan perhatian orangtua dengan prestasi belajar siswa. Tegasnya, jika terdapat korelasi yang signifikan antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mengambil tempat di SD Negeri Jatirahayu I, Kota Bekasi. Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terhitung dari tanggal 20 November sampai 20 Desember 2013 pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
B. Metodologi Penelitian Untuk memudahkan pengumpulan data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian tentang hubungan antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan metode penelitian “ekspo fakto” (after the fact), merupakan penelitian yang dilakukan terhadap suatu kejadian yang telah berlangsung. Jenis penelitian ini disebut juga sebagai restropective study karena menelusuri kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian menelusuri kebelakang untuk menyelidiki faktor-faktor yang menimbulkan kejadian tersebut.29 Teknik sampling yang digunakan dalam Penelitian ini adalah tehnik simple random sampling yaitu, pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan srata yang ada dalam populasi 29
Arif Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional), h,
382
32
33
itu.30 Ciri utama sampling ini adalah setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Caranya dengan menggunakan undian, ordinal, Tabel bilangan random, atau komputer.31
C. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. Atau dengan kata lain, variabel merupakan kondisi atau karakteristik masalah yang dapat dikontrol atau dapat diobservasi.32 Dalam penelitian ini melibatkan dua variable yaitu: 1. Variabel perhatian orangtua, variabel ini menempati posisi sebagai variabel independen (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. 2. Variabel prestasi belajar, variabel ini menempati posisi sebagai variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
D. Populasi dan Sampel Menurut terminologi riset, yang dimaksud dengan populasi adalah sejumlah masa (manusia) yang terdapat dalam satu kawasan tertentu atau berada dalam suatu unit kesatuan. Atau dengan kata lain, populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti tidak menjadikan seluruh siswa SD Negeri Jatirahayu I sebagai sasaran objek penelitian, akan tetapi hanya kelas V saja yang dijadikan populasi, dengan jumlah keseluruhannya sebanyak 63 orang. Alasan peneliti memilih kelas V sebagai objek penelitian adalah karena siswa-siswi kelas V dianggap cukup representative dan lebih fokus dalam mengikuti kegiatan sekolah, dibandingkan dengan kelas IV yang masih beradaptasi dengan kegiatan sekolah maupun dengan kelas VI yang sudah
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), h. 82 31 Arif Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan....... h, 192 32 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.......... h. 60
34
kurang aktif mengikuti sekolah karena mereka harus berkonsentrasi untuk mempersiapkan diri menghadapi UN (Ujian Nasional). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menurut Suharsimi Arikunto, jika obyek penelitian lebih dari 100 orang, maka sampel yang diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Siswa yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah kelas V (lima) yang terdiri dari dua kelas dan sebanyak 63 orang. Dari populasi tersebut yang menjadi sampel objek penelitian sebanyak 30 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Studi kepustakaan yaitu: mengumpulkan data dari literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian seperti buku, jurnal. Data ini digunakan sebagai landasan pemikiran teoritis untuk mempertanggungjawabkan analisis dalam pembahasan masalah. 2. Angket atau kuesioner yaitu: sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.33 Angket atau kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawabannya dan membubuhkan tanda (X) pada kolom yang sesuai. Teknik angket digunakan untuk mendapatkan data tentang kegiatan sekolah yang terkait dengan hubungan antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa. 3. Studi dokumentasi, yaitu teknik yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa dengan melihat raport siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Jatirahayu I, Kota Bekasi.
33
Ibid., h. 140
35
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian sebagai alat pengumpulan data. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket yang terdiri dari 30 butir soal untuk mengukur hubungan antara Perhatian Orangtua.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Variabel Perhatian Orangtua VARIABEL
INDIKATOR 1. Bimbingan Belajar
NOMER BUTIR 1, , 7, 8, 9, 15, 17, 19, 22, 27, 28
2. Monitoring/Pengawasan
3, 5, 6, 13, 14, 20, 23,
PERHATIAN
24, 25, 26,
ORANGTUA
29, 30
3. Penyediaan Fasilitas Belajar
2, 8, 21, 23
4. Kerjasama Orangtua Dengan Pihak Sekolah
10, 11
36
Tabel 3.2 Daftar Nilai Raport Kelas V NO
NAMA
KELAS
NILAI
1
Rahmi Aulia Faatin
V-B
86
2
Rifqi Syahril Muharrom
V-B
67
3
Risya Aini Rafila
V-A
65
4
Riri Roiqoh
V-B
72
5
Annida Wardatun Kamila
V-B
82
6
Anna Nurwahidah
V-A
80
7
Ibnu Aqil Muyassar
V-A
70
8
Elqi Ahmad Mubarrok
V-A
70
9
Ahmad Jarkasi
V-B
70
10
Moh. Rajab Al-maki
V-A
70
11
Bayazid Bustami
V-B
70
12
Muh. Lutfi Mulyana
V-B
70
13
Fikri Abd Ajiz
V-B
76
14
Moh. Fadhil
V-A
66
15
Nuraini Mulyani
V-B
68
16
Lazy Yahya
V-A
75
17
Jakaria Saputra
V-A
65
18
Yayah Huriyah
V-A
70
19
Umi Hanik
V-B
68
20
Ahmad Rofiudin
V-B
70
21
Denia Dwi Ulya
V-B
84
22
Sri Rahayu
V-B
76
23
Fakih Maulana
V-B
72
24
Syaiful Anwar
V-A
72
25
Fauzi Hidayat
V-A
78
26
Moh. Kosasih
V-B
80
27
Ahmad Tajuddin
V-A
74
28
Junaidi Abdullah
V-B
76
29
Hermida Widyani
V-B
70
30
Elia Delestia
V-A
70
37
G. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data 1. Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini tehnik pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Editing Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah disebarkan oleh para pengumpul data. Setelah angket diisi dan dikembalikan pada peneliti, peneliti segera meneliti satu persatu agket yang dikembalikan. Apabila ada jawaban yang meragukan atau tidak dijawab, maka peneliti menghubungi responden yang bersangkutan untuk dibetulkan atau disempurnakan jawabannya agar angket itu sah. Peneliti berusaha meneliti sedetail mungkin terhadap angket yang telah disebarkan kepada populasi yang ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari dari kesalahan dan diharapkan hasil yang diperoleh benar-benar valid. b. Skoring Setelah tahap editing telah selesai, maka proses tahap selanjutnya adalah skoring. Adapun cara untuk memberikan skor penulis menggunakan skala Kappa-Phi, sesuai pedoman pada table berikut:
Tabel 3.4 Skor Angket penelitian untuk Jawaban Positif No
Item
Skor
1
Sering
4
2
Kadang-kadang
3
3
Jarang
2
4
Tidak Pernah
1
38
Tabel 3.4 Skor Angket penelitian untuk Jawaban negatif No
Item
Skor
1
Sering
1
2
Kadang-kadang
2
3
Jarang
3
4
Tidak Pernah
4
c. Tabulasi Berdasarkan data-data yang telah terkumpul setelah diberi skor, data dimasukkan kedalam tabel, kegiatan ini dilakukan untuk mempermudah interprestasi data.
H. Prosentasi Setelah data ditabulasikan dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban, maka data tersebut diprosentasikan. Dengan rumus sebagai berikut: F P = ──── X 100% N Keterangan: P
: Angka Prosentasi
F
: Frekuensi yang sedang dicarikan prosentasinya
N
: Number of Cases (Banyaknya individu) 100%
: Bilangan tetap (konstanta)34
I. Teknik Analisa Data Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Korelasi Product-moment yang digunakan untuk mencari terdapat 34
Sudijono, op. cit., h. 43
39
atau tidaknya hubungan antara varibel X dengan variabel Y.
Dengan
perumusan sebagai berikut: NXY – (X)( Y)
rxy =
√ (NX² - (X)²) (NY² - (Y)²) indeks korelasi „r‟ product moment
rxy
: Angka
N
: Number of cases
∑xy
: Jumlah dari hasil X dan Y
∑X
: Jumlah seluruh sekor X
∑Y
: Jumlah seluruh sekor Y35
Apabila nilai rxy telah diketahui, maka langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah memberikan interprestasi terhadap rxy tersebut. Setelah diketahui hubungan dari dua variabel, selanjutnya adalah diadakan interpretasi data dengan dua cara: 1. Analisa secara sederhana dengan mencocokkan hasil penelitian dengan indeks korelasi „r‟ product moment seperti di bawah ini: 00,0 – 0,20 Antara variabel X dan variable Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y) 0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variable Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah 0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variable Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup 0,70-0,90
Antara variabel dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat
atau tinggi 0,90 -1,00
Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi yang
sangat kuat atau sangat tinggi 35
Ibid., h. 204
40
2. Analisa nilai ”r” Product moment dengan jalan membandingkan besarnya ”r” product moment dengan ”r” yang tercantum dalam tabel nilai (rt) , dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas, memakai rumus: df=N-nr Keterangan : df = derajat bebas N = banyak responden yang diteliti nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan.36 Setelah hasil dicocokkan dengan tabel koefisien korelasi ”r” Product Moment untuk berbagai df, baik pada taraf signifikan 1% ataupun pada taraf signifikan 5%. Selanjutnya untuk mencari dan mengetahui seberapa besar hubungan variabel X terhadap Variabel Y dipergunakan rumus sebagai berikut: KD = r ² x 100% Keterangan : KD = koefisien determination (konstribusi variabel X terhadap variabel Y) r
36
= Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
Ibid., h. 194.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Jatirahayu I 1. Letak Geografis SD Negeri Jatirahayu I merupakan salah satu SD yang ada di wilayah kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Sekolah ini terletak di Kampung Nangka, Gg. H. Harun No. 105 Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi. Letak sekolah ini cukup strategis, dengan keadaan gedung yang terdiri dari 2 lantai dan terletak di tengah-tengah perumahan di sekitar daerah Jatirahayu Bekasi. Letak sekolah ini pun jauh dari jalan raya, sehingga aman untuk siswa bermain pada saat istirahat. Gedung sekolah ini di bangun di atas luas tanah 500 m2 persegi dan luas bangunan mencapai 300 m2 persegi. Berdiri 2 lantai dengan 15 ruangan dan jumlah siswa sekitar 388 siswa. Sekolah ini berdiri pada tahun 1982. Selama kurun waktu tiga puluh dua tahun berdirinya SD Negeri Jatirahayu I, sekolah ini sudah mengalami beberapa pergantian Kepala Sekolah. Beliau-beliau yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri Jatirahayu I adalah: a. Bapak Abdurrahman b. Bapak Ahmad Jamaluddin c. Ibu Suhaimi d. Bapak Slamet Susanto
41
42
e. Bapak Nanang Kurniawan f. Ibu Euis Suaebah, S.Pd (2006-2012) g. Ibu Dunyati, S.Ag, M.Si (2012 sampai sekarang)
2. Visi Dan Misi SD Negeri Jatirahayu I Setiap sekolah memiliki visi dan misi sendiri, SD Negeri Jatirahayu I juga mempunyai visi dan misi yang mungkin berbeda dari sekolah lainnya. Visi SD Negeri Jatirahayu I adalah : siap tampil dalam menggali dan mengembangkan potensi siswa,untuk mengukir potensi, demi tercapainya pendidikan nasional. Adapun misi SD Negeri Jatirahayu I adalah : a. Meningkatkan mutu pendidikan b. Mengembangkan berbagai gagasan pembaharuan tentang pendidikan c. Menggali potensi dan bakat siswa agar berkembang
3. Sarana dan Prasarana SD Negeri Jatirahayu I Kondisi bangunan SD Negeri Jatirahayu I secara umum dapat dikategorikan sangat baik, karena semua bangunan masih bisa di pakai sesuai dengan fungsinya. Untuk mengetahui sarana dan prasarana di SD Negeri Jatirahayu I, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SD Negeri Jatirahayu I No
Ruangan
Jumah
Kondisi
1
Ruang Kepala Sekolah
1
Baik
2
Ruang Guru
1
Baik
3
Ruang Kelas I dan II
2
Baik
4
Ruang Kelas III
2
Baik
5
Ruang Kelas IV
2
Baik
6
Ruang Kelas V
2
Baik
43
7
Ruang Kelas VI
2
Baik
8
Ruang Lab. Komputer
1
Baik
9
Ruaang Tata Usaha
1
Baik
10
Ruang Perpustakaan
1
Baik
11
Mushola
1
Baik
12
WC Siswa
1
Baik
13
WC Guru
1
Baik
14
Gudang
1
Baik
4. Keadaan Siswa Dan Tenaga Pengajar SD Negeri Jatirahayu I a. Keadaan Siswa Jumlah siswa SD Negeri Jatirahayu I untuk tahun 2013/2014 berjumlah 388 siswa dan setiap kelas dibagi menjadi 2 kelas, dengan perincian pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Keadaan Siswa SD Negeri Jatirahayu I No 1 2 3 4 5 6
Kelas
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
IA
17
17
34
IB
13
17
30
II A
18
14
32
II B
19
16
35
III A
16
17
33
III B
17
19
36
IV A
16
18
34
IV B
19
12
31
VA
18
15
33
VB
18
12
30
VI A
14
15
29
VI B
13
18
31
198
190
388
Jumlah
44
b. Keadaan Guru Melihat tugas
guru yang begitu berat maka dibutuhkan
keprofesionalan guru dalam menjalankan tugasnya. Oemar Hamalik berpendapat bahwa “ jabatan guru dikenal sebagai suatu pekerjaan profesional, artinya jabatan ini memerlukan suatu keahlian khusus. Sebagaimana orang menilai bahwa Dokter, Insinyur, Ahi Hukum dan sebagainya sebagai profesi tersendiri maka gurupun adalah suatu pekerjaan profesi tersendiri. SD Negeri Jatirahayu I memiliki tenaga-tenaga pengajar dengan kualifikasi Pendidikan yang berasal dari perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta yang sudah berpengalaman, berdedikasi tinggi, loyal dan mempunyai etos kerja yang tinggi dimana dalam pengabdiannya tidak hanya sebagai pengajar umum juga sebagai pendidik dan pelatih yang profesional. Dari data yang didapat bahwa guru dan pegawai SD Negeri Jatirahayu I terdiri dari 21 orang . 1 orang lulusan S2, 16 orang lulusan S1, 1 orang lulusan D3 dan 3 0rang lulusan SMA. Guru dan pegawai SD Negeri Jatirahayu I adalah guru PNS. Sebagian besar terdiri dari guru-guru lulusan S1 dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta. sehingga guru-guru di SD Negeri Jatirahayu I termasuk guru-guru yang berkualifikasi baik dan berpengalaman dalam masalah mengajar.
B. Deskripsi Data Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada para responden, untuk memperoleh data tentang hubungan antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa. Setelah data diperoleh, peneliti mengolah data tersebut dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang dilengkapi persentase dengan menggunakan rumus:
45
P = F x 100% N Hasil angket kemudian dimasukkan kedalam tabulasi, yang merupakan proses data-data instrument pengumpulan data menjadi tabel-tabel angka dalam persentase yang dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini: Tabel 4.4 Orangtua anda mengingatkan jam belajar dirumah No 1
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
19
63,3%
b. Kadang-kadang
4
13,3%
c. Jarang
2
6,6%
d. Tidak Pernah
5
16,6%
30
100%
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 63,3% siswa menjawab sering, 13,3% menjawab kadang-kadang, 6,6% menjawab jarang, dan 16,6% siswa menjawab tidak pernah. Dengan demikian di ketahui bahwa sebagian besar siswa mempunyai orangtua yang sering mengingatkan jam belajar dirumah.
Tabel 4.5 Orangtua anda menyediakan perlengkapan belajar dirumah seperti meja belajar, lampu belajar dan alat-alat tulis yang diperlukan No 2
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a.
Sering
5
16,6%
b.
Kadang-kadang
18
60%
c.
Jarang
4
13,3%
d.
Tidak Pernah
3
10%
Jumlah
30
100%
46
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 16,6% siswa menyatakan sering, 60% kadang-kadang, 13,3% siswa menyatakan Jarang, dan 10% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orangtua siswa kadang-kadang menyediakan perlengkapan belajar di rumah.
Tabel 4.6 Orangtua menemani anda ketika belajar dirumah No 3
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
6
20%
b. Kadang-kadang
17
56,6%
c. Jarang
7
19,5%
d. Tidak Pernah
-
Jumlah
30
100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 20% siswa menyatakan sering, 56,6% siswa kadang-kadang, dan 19,5% siswa jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa kadang-kadang menemani siswa ketika belajar dirumah.
Tabel 4.7 Orangtua anda memberikan waktu khusus untuk belajar dirumah No 4
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
9
30 %
b. Kadang-kadang
12
40%
c. Jarang
14
46,6%
d. Tidak Pernah Jumlah
30
100%
47
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 30% siswa menyatakan sering, 40% siswa kadang-kadang, dan 46,6% siswa menyatakan jarang. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar orangtua jarang memberikan waktu khusus untuk anak-anaknya belajar. Tabel 4.8 Orangtua menanyakan hasil tes atau ulangan No 5
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
25
83,3%
b. Kadang-kadang
9
30%
c. Jarang
2
6,6%
d. Tidak Pernah
-
-
30
100%
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 83,3% siswa menyatakan sering, 30% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 6,6% siswa menyatakan jarang. Dengan demikian dapat di ketahui sebagian besar orangtua siswa sering menanyakan hasil tes atau ulangan siswa.
Tabel 4.9 Orangtua anda memeriksa pekerjaan rumah anda No 6
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
6
20%
b. Kadang-kadang
18
60%
c. Jarang
8
26,6%
d. Tidak Pernah
2
6,6%
30
100%
Jumlah
48
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 20% siswa menyatakan sering, 60% siswa menyatakan kadang-kadang suka, 26,6% siswa menyatakan jarang, dan 6,6% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa kadang-kadang memeriksa pekerjaan rumah. Tabel 4.10 Orangtua membantu/membimbing anda dalam mengerjakan pekerjaan rumah No 7
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
9
30%
b. Kadang-kadang
13
43,3%
c. Jarang
8
26,6%
d. Tidak Pernah
-
-
30
100%
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar
30% siswa
menyatakan sering, 43,3% siswa menyatakan kadang-kadang, 26,6% siswa menyatakan jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa kadang-kadang membantu/ membimbing dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Tabel 4.11 Orangtua ikut mengatasi kesulitan belajar anda No 8
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
1
3,3%
b. Kadang-kadang
25
83,3%
c. Jarang
4
13,3%
30
100%
d. Tidak Pernah Jumlah
49
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 3,3% siswa menyatakan sering, 83,3% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 13,3% siswa menyatakan jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa kadang-kadang ikut mengatasi kesulitan belajar siswa. Tabel 4.12 Orangtua memberikan bimbingan ketika anda belajar No 9
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
4
13,3%
b. Kadang-kadang
23
76,6%
c. Jarang
5
16,6%
d. Tidak Pernah
4
13,3%
30
100%
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 13,3% siswa menyatakan sering, 76,6% kadang-kadang, 16,6% siswa menyatakan jarang, dan13,3% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa kadang-kadang memberikan bimbingan ketika siswa sedang belajar.
Tabel 4.13 Orangtua menegur ketika anda malas belajar No 10
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
1
3,3%
b. Kadang-kadang
8
26,6%
c. Jarang
15
50%
d. Tidak Pernah
6
20%
30
100%
Jumlah
50
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 3,3% siswa menyatakan sering, 26,6% siswa menyatakan kadang-kadang, 50% siswa menyatakan jarang, dan 20% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa jarang memberikan teguran kepada anaknya yang malas belajar. Tabel 4.14 Orangtua menanyakan kesulitan belajar anda kepada guru No 11
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
19
63,3%
b. Kadang-kadang
6
20%
c. Jarang
4
13,3%
d. Tidak Pernah
1
3,3%
30
100%
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 63,3% siswa menyatakan sering, 20% siswa menyatakan kadang-kadang, 13,3% siswa menyatakan jarang, 3,3% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa sering menanyakan kesulitan belajar anaknya kepada guru.
Tabel 4.15 Orangtua anda menanyakan kepada guru tentang perkembangan belajar anda di sekolah No 12
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
10
33,3%
b. Kadang-kadang
15
50 %
c. Jarang
5
16,6%
30
100%
d. Tidak Pernah Jumlah
51
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 33,3% siswa menyatakan sering, 50% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 16,6% siswa menyatakan jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa kadang-kadang menanyakan tentang perkembangan belajar siswa di sekolah. Tabel 4.16 Orangtua anda melarang membeli buku pelajaran di sekolah No 13
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
b. Kadang-kadang
6
20%
c. Jarang
10
33,3%
d. Tidak Pernah
14
46,6%
30
100%
a. Sering
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 20%
siswa
menyatakan kadang-kadang, 33,3% siswa menyatakan jarang, 46,6% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa tidak pernah melarang anaknya membeli buku pelajaran di sekolah.
Tabel 4.17 Orangtua membiarkan anda tidur larut malam No 14
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
b. Kadang-kadang
8
26,6%
c. Jarang
10
33,3%
d. Tidak Pernah
12
40%
30
100%
a. Sering
Jumlah
52
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 26,6% siswa menyatakan kadang-kadang, 33,3% siswa menyatakan jarang, dan 40% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa tidak pernah membiarkan anaknya tidur larut malam. Tabel 4.18 Orangtua menganjurkan anda untuk mengikuti bimbingan belajar di sekolah No 15
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
15
50%
b. Kadang-kadang
6
20%
c. Jarang
6
20%
d. Tidak Pernah
3
10%
30
100%
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 50% siswa menyatakan sering, 20% siswa menyatakan
kadang-kadang, 20% siswa menyatakan
jarang, dan 20% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa sering menganjurkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar.
Tabel 4.19 Orangtua membiarkan anda mengerjakan pekerjaan rumah sendiri No 16
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
b. Kadang-kadang
3
10%
c. Jarang
9
30%
d. Tidak Pernah
18
60%
30
100%
a. Sering
Jumlah
53
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 10% siswa menyatakan kadang-kadang, 30% siswa menyatakan guru jarang, 60% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa tidak pernah membiarkan anaknya mengerjakan PR sendiri. Tabel 4.20 Ketika anda belajar, orangtua anda memberikan jawaban yang baik atas pertanyaan anda No 17
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
14
46,6%
b. Kadang-kadang
10
33,3%
c. Jarang
6
20%
30
100%
d. Tidak Pernah Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 46,6% siswa menyatakan sering, 33,3% siswa tidak pernah, dan 20% siswa menyatakan jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa sering memberikan jawaban terbaik atas pertanyaan anaknya. Tabel 4.21 Orangtua anda menyediakan buku/pengetahuan lain di rumah yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah No 18
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
9
30%
b. Kadang-kadang
12
40%
c. Jarang
6
20%
d. Tidak Pernah
3
10%
30
100%
Jumlah
54
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 30% siswa menjawab sering, 40% menjawab kadang-kadang, 20% menjawab jarang, dan 10% tidak pernah . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa kadang-kadang menyediakan buku/pengetahuan lain di
rumah
yang
berhubungan tentang pelajaran di sekolah. Tabel 4.22 Orangtua anda menegur/ memarahi ketika nilai anda jelek No 19
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
15
50%
b. Kadang-kadang
13
43,3%
2
6,6%
30
100%
c. Jarang d. Tidak Pernah
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 50% siswa menyatakan sering, 43,3% kadang-kadang, dan 6,6% siswa menyatakan Jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa sering menegur/memarahi anaknya ketika nilainya jelek. Tabel 4.23 Orangtua anda membaca majalah, koran/ buku lain yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah No 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
4
13,3 %
b. Kadang-kadang
25
83,3%
1
3,3%
-
-
30
100%
c. Jarang d. Tidak Pernah
Jumlah
55
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 13,3% siswa menyatakan sering, 83,3% siswa kadang-kadang, dan 3,3% siswa jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa kadang-kadang membaca majalah, koran/pengetahuan lain yang berhubungan dengan pelajaran disekolah. Tabel 4.24 Orangtua membantu membersihkan/ membereskan perlengkapan sekolah No 21
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
20
66,6%
b. Kadang-kadang
5
16,6%
c. Jarang
5
16,6%
d. Tidak Pernah
-
-
30
100%
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 66,6% siswa menyatakan sering, 16,6% siswa mnyatakan kadang-kadang, 16,6% siswa menyatakan arang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa sering
membantu
membersihkan/membereskan
perlengkapan
sekolah
anaknya. Tabel 4.25 Orangtua memberi hadiah saat nilai belajar anda baik No 22
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
13
43,3%
b. Kadang-kadang
15
50%
c. Jarang
1
3,3%
d. Tidak Pernah
1
3,3%
30
100%
Jumlah
56
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 43,3% siswa menyatakan sering, 50% siswa menyatakan kadang-kadang, 3,3% siswa menyatakan jarang, 3,3% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa menyatakan kadang-kadang memberi hadiah saat nilai belajar anaknya baik. Tabel 4.26 Orangtua memberi uang untuk keperluan belajar di sekolah No 23
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
19
63,3%
b. Kadang-kadang
9
30%
c. Jarang
2
6,6%
d. Tidak Pernah
-
-
30
100%
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 63,3% siswa menyatakan sering, 30% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 6,6% siswa menyatakan jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa sering memberikan uang untuk keperluan belajar anaknya disekolah.
Tabel 4.27 Ketika anda belajar, orangtua asik menonton televisi No 24
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
-
-
b. Kadang-kadang
1
3,3%
c. Jarang
11
36,6%
d. Tidak Pernah
18
60%
30
100%
Jumlah
57
Dari tabel di atas, 3,3% siswa menyatakan kadang-kadang, 36,6% siswa menyatakan jarang, dan 60% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa tidak pernah menonton televisi saat anaknya belajar. Tabel 4.28 Orangtua menanyakan kesehatan anda No 25
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
17
56,6%
b. Kadang-kadang
11
36,6%
c. Jarang
2
6,6%
d. Tidak Pernah
-
-
30
100%
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 56,6% siswa menyatakan sering, 36,6% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 6,6% siswa menyatakan jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa sering menanyakan kesehatan anaknya.
Tabel 4.29 Orangtua memberi tahu bagaimana harusnya anda bergaul dengan teman anda No 26
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
18
60%
b. Kadang-kadang
8
26,6%
c. Jarang
3
10%
d. Tidak Pernah
1
3,3
30
100%
Jumlah
58
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 60% siswa menyatakan sering, 26,6% siswa menyatakan kadang-kadang, 10% siswa menyatakan jarang, dan 3,3% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa sering memberi tahu anaknya bagaimana harusnya bergaul dengan teman nya. Tabel 4.30 Ketika anda menyaksikan acara televisi, orangtua anda memberikan bimbingan tentang acara tersebut No 27
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
15
50%
b. Kadang-kadang
7
23,3%
c. Jarang
7
23,3%
d. Tidak Pernah
1
3,3%
30
100%
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 50% siswa menyatakan sering, 23,3% siswa menyatakan kadang-kadang, 23,3% siswa menyatakan jarang, dan 3,3% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa sering membimbing anaknya ketika anaknya menonton televisi. Tabel 4.31 Ketika akan tes/ulangan, orangtua anda memberi semangat No 28
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
7
23,3%
b. Kadang-kadang
17
56,6%
c. Jarang
6
20%
30
100%
d. Tidak Pernah Jumlah
59
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 23,% siswa menyatakan sering, 56,6% siswa menyatakan kadang-kadang, 20% siswa menyatakan jarang.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa kadang-kadang memberi semangat ketika anaknya akan tes/ulangan. Tabel 4.32 Ketika anda bermain, kemudian lupa waktu belajar, orangtua anda memarahi/menasihati anda No 29
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
14
46,6%
b. Kadang-kadang
12
40%
c. Jarang
4
13,3%
d. Tidak Pernah
-
-
30
100%
Jumlah
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 46,6% siswa menyatakan sering, 40% siswa menyatakan kadang-kadang sabar, 13,3% siswa menyatakan jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa sering menegur/menasehati anaknya saat lupa waktu belajar. Tabel 4.33 Orangtua menanyakan tentang teman-teman anda di sekolah No 30
Alternatif Jawaban
Frekuensi (F)
Presentasi (P)
a. Sering
19
63,3%
b. Kadang-kadang
4
13,3%
c. Jarang
4
13,3%
d. Tidak Pernah
3
10%
30
100%
Jumlah
60
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 63,3% siswa menyatakan sering, 13,3% siswa menyatakan kadang-kadang, 13,3% siswa menyatakan jarang, dan 10% siswa menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa sering tentang keadaan teman-teman anaknya di sekolah.
C. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterprestasikan. Untuk mengetahui hubungan kedua variable tersebut, peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson, yaitu dengan rumus:
NXY - (X) (Y) rxy = √ (NX² - (X)²) (NY² - (Y)²)
Keterangan : rxy N
= Angka indeks kolerasi “r” product moment = Jumlah responden
XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y X = Jumlah seluruh skor X Y = Jumlah skor Y
61
Tabel 4.35 TABEL PERHITUNGAN SUBJEK
X
Y
X²
Y²
XY
1
104
86
10816
7396
8944
2
93
67
8649
4489
6231
3
81
65
6561
4225
5265
4
95
72
9025
5184
6840
5
99
82
9801
6724
8118
6
83
80
6889
6400
6640
7
103
70
10609
4900
7210
8
91
70
8281
4900
6370
9
82
70
6724
4900
5740
10
91
70
8281
4900
6370
11
99
70
9801
4900
6930
12
87
70
7569
4900
6090
13
97
76
9409
5776
7372
14
79
66
6241
4356
5214
15
107
68
11449
4624
7276
16
100
75
10000
5625
7500
17
97
65
9409
4225
6305
18
99
70
9801
4900
6930
19
107
68
11449
4624
7276
20
94
70
8836
4900
6580
21
111
84
12321
7056
9324
22
98
76
9604
5776
7448
23
82
72
6724
5184
5904
24
90
72
8100
5184
6480
25
96
78
9216
6084
7488
26
104
80
10816
6400
8320
27
84
74
7056
5476
6216
28
97
76
9409
5776
7372
29
92
70
8464
4900
6440
30
86
70
7396
4900
6020
Jumlah
2828
2182
268706
159584
206213
62
rxy =
=
=
NXY - (X) (Y) _____________________ √ (NX² - (X)²) (NY² - (Y)²)
30.206213 (2828)(2182)
30.268706 (2828) 2 (30.159584 (2182) 2 6186390 6170696 8061180 (7997584)(4787520 4761124) 15694
=
(63596)(26396) 15694
=
1678680016
= =
0,383
D. Interpretasi data Dalam
menginterpretasikan
hasil
korelasi
antara
hubungan
perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan dua cara, yaitu: 1. Interpretasi secara kasar/sederhana Dari perhitungan di atas ternyata antara korelasi antara variable X (hubungan Perhatian Orangtua) dengan variable Y (prestasi belajar) tidak bertanda negative. Hal ini berarti antara dua variabel tersebut terdapat korelasi positif, walaupun hasilnya lemah atau rendah. Dengan memperhatikan besarnya
rxy
(yaitu = 0,383) yang
besarnya berkisar antara 0,20 - 0,40 berarti korelasi positif antara variable X dan variable Y itu adalah termasuk korelasi positif yang lemah atau rendah. 2. Interpretasi dengan menggunakan table nilai “r” Product Moment Untuk mengetahui signifikansi rxy melalui tabel “r” Product Moment, langkah pertama yang harus ditempuh adalah dengan mencari df
63
(degree of freedom) atau derajat bebasnya terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, sampel yang diteliti sebanyak 30 orang. berarti N = 30. Dengan demikian df = N - nr = 30 – 2 = 28. Dengan df sebesar 28 diperoleh r. tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,361. Ternyata rxy (0,383) lebih besar dari r.tabel (0, 361) maka Ho (Hipotesis Nol) ditolak dan Ha (Hipotesis Alternatif) diterima. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perhatian orangtua berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Jatirahayu I. 3. Menghitung kooefisien determinan Setelah melakukan uji hipotesis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam bentuk persen, maka digunakan rumus “Coefficient of Determination” atau koofisien penentu yang dalam hal ini digunakan untuk lebih memudahkan pemberian interprestasi angka indeks korelasi ”r” product moment di atas sebagai berikut: KD = r² x 100% = 0,383 ² x 100% = 0,146689 x 100% = 14,67% Dari perhitungan di atas diperoleh hasil koofisien determinan sebesar 14,67%, hal ini menunjukkan bahwa variabel X (Perhatian Orangtua) memberikan pengaruh terhadap variabel Y (prestasi belajar) sebesar 15,28%. Dan 84,72% dari prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor tersebut kemungkinan dapat juga disebabkan oleh faktor internal, diantaranya inteligensia, kemauan, bakat, daya ingat, daya konsentrasi. atau faktor eksternal diantaranya faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan masyarakat siswa.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Perhatian Orangtua dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa/i di SD NegeriJatirahayu I. Hal ini dapat diketahui dari hasil penelitian yang diperoleh peneliti dari observasi dan angket yang disebarkan pada siswa yang menjadi objek penelitian ini. Aspek dasar Perhatian Orangtua yang sebagai indikator pengukuran perkembangan Perhatian Orangtua siswa dimiliki secara baik oleh sebagian besar sampel penelitian. 2. Dari hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri Jatirahayu I, dihasilkan kesimpulan terdapat hubungan yang diberikan oleh Perhatian Orangtua terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil r.hitung lebih besar dari r.tabel dalam taraf signifikan 5% (0,383<0,349) dengan demikian hipotesis diterima.
B. Implikasi 1. Pembelajaran tentang hal- hal yang dapat menumbuhkan perhatian orangtua harus mulai di tanamkan dalam diri siswa/i.
64
65
2. Memberikan arahan kepada siswa/i bahwa keberhasilan itu bukan hanya bermula dari prestasi semata, tetapi juga membutuhkan perhatian orangtua yang baik.
C. Saran 1. Bagi para orangtua hendaknya lebih meningkatkan perhatiannya, mengintensifkan kepeduliannya terhadap segala hal yang berhubungan dengan pendidikan anaknya, seperti buku-buku atau pengetahuan lain yang berhubungan dengan pendidikan agar motovasi dan semangat anak menjadi terpacu sehingga prestasi belajarnya pun lebih baik. 2. Para orangtua juga perlu meningkatkan bimbingan dan nasehatnya kepada anak agar tidak menghabiskan waktunya untuk bermain sehingga lupa waktu belajar. 3. Bagi para guru hendaknya memberi dorongan dan saran kepada para orangtua siswa, untuk terus memperhatikan anaknya sekuat tenaga selama masih dalam bingkai positif karena hal itu akan berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak. 4. Untuk para siswa, janganlah keadaan ekonomi, latar belakang pendidikan orangtua dan profesi orangtua dijadikan sebagai alasan untuk tidak berprestasi atau semangat belajar menjadi lemah, justru keadaan seperti itu hendaknya menjadi cambuk, motovasi dan dorongan agar prestasi belajar menjadi lebih baik, karena pada dasarnya setiap anak atau siswa memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk meraih prestasi.
DAFTAR PUSTAKA
Basya Hassan Syamsyi, Cara Jitu Mendidik Anak, (Dzikrul, 2000) Ali, Mohammd, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), cet. 4 Sabri, Alisuf , Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999) ----------------Sabri,
Alisuf,
Pengantar
Psikologi
Umum
dan
Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), cet-1 ----------------Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet ke-3 Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1990 Slameto,
Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999) Mahali, Mudjad, Hubungan Timbal Balik Orang Tua dan Anak, (Solo: Ramadhani, 1994), cet-III Sahab, Salwa, Membina Muslim Sejati, (Gresik: Karya Indonesia, 1989) SJ, drots, Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: Gramedia, 1999) Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006) Muhammad Surya dan Jumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu, 1975)
Handoko, T. Hani, Manajemen, ( Jakarta: BPFE, 2009) Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya: 2007) Gunawan, Ary H, Peranan Keluarga Memandu Anak, (Jakarta: CV. Rajawali, 1986) Dina Diana dan Baban Sabana, AMPUH Menjadi Cerdas Tanpa Batas, (Jakarta: Gramedia, 2001) Cet ke-2 Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos, 1999), Cet ke-1 Haryanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) Furchan Arif, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008)
UJI REFERENSI Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi dengan judul "Hubungan
Antara Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa di SD Negeri Jatirahayu
i i I
1,ang disusun
oleh Siti Masitoh, NIM 208011000015, Jurusan Pendidikan Agama Islatn.
Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, telah disetujui
kcbenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada hari Jum'at, 04 April 2014.
Jakarta, 26
Maret2}l4
Dosen Pembimbing
.\F
Dr.Jejen Musfah. MA NIP. 197706A2 2005U 1 A22
:
i \t
l : I
t t
1
["
LEMBAR UJI RE}'ERENSI
tlalaman
Pengarang dan Judul Buku
lr
Alisuf Sabri. Ilnru Pendidiknn
t-
) I -
I
dan J,ttuLUEL \Jtltulft Umum uuft YllEL4tltUt lPsikologi .1llSttl JclUIl, lPenganlar Alistrf Sabri,
l.-
I'erkemblnsan I l'arkcmbung,an
lr
P endidikan Alistrf Sabri, Psilrologi P silrologi Pendidikan | ' ] atsutsabri, Pengantar Penelitian dalam lrtrrchan, Prryarnrar I ;-l[if Arif li*ha". Pendidikan Pandidikan | |
l-t I 5 "
L"
," bl_ i i I 8
16
| .4nak
I Uaban Sabana dan Dina Diana, AIvIPUH Menjadi ('c'rdrts 7'an1ta lhrtus Departem.en Pendidikan clan Kebudayaan, Karnus -....._ Besar llolrr[o !r4grg!]o I
I Ilalyanto. l'erutc'unuun
Pe
t
I
ngajaron
| 9 1 l{assan Svanrsyi l}as1'a. Caro.litu illcndiclik Atruk r-- ----T --I tO I ltasbullah, Dusor-dasur llmu Pendiclikan
- ; i^^*o;"-r*r, r-, *-, o
Proses I Jdrots SJ. Pros'es I'etnbelajaran Sebagai | Pcncliclikun imbingan dan l-1.rr.*l-r*-t1m '' I Pc'nvttltthtrtt di ,\ckolah M.-x^s"ri,rrn,'r*-u',n.lh,,rPundidikrrr*uiti, Ngalim Purrvanto, Ilntu Pendidikan'leorilis
i ,, i '-
i
,
Muhr*
1ffi dan Pruktis
Mohirnrmd Ali. l'si kologi Remcl
N,tudjad Mahali, Hubungon Timbal
'fry
15,17,18 a
J
ct
llalik Orang
Ayok _ __ Mrrliibbiri S1'ah, ['s ikologi Belaj ar
9
dl1yt
Salrva Sahab, l,Ientbinu lVlttslim Seiati
Sugiyono, lVle{ode Penelitian Kuantitatif, Kualitatil-dctrt R&l) Srrmadi Suryabrata, Psikologi Pendidifutn
Slameto. Belctjar dan l,-aktot'-Faktor yang
!&vpsryElllki I I
l
22
T. I-lani l{andoko. Manttjcmen
t
8, 28
FORMAT AIYGKET UNTUK SISWA Nama
:
Kelas
:
Ketentuan:
1.
Bacalah dan jawablah pertanyaan dibawah
ini
tanpa ada yang
terlewatkan.
2. 3.
Berilah tanda centang (r/) pada kolom yang menurut anda tepat.
Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, dipersilahkan bertanya kepada peneliti.
Keterangan:
I I t
SR : Sering KD : Kadang-kadang JR :Jarang TP : Tidak Pernah
No
Pertanyaan
1
Orang tua anda mengingatkan jam belajar dirumah Orang tua anda menyediakan perlengkapan belajar dirumah seperti meja belajar, lampu belajar dan alat-alat tulis yang diperlukan Orang tua menemani anda ketika belajar dirumah Orang tua anda memberikan waktu khusus untuk belajar dirumah Orang tua menanyakan hasil tes atau ulangan Orang tua anda memeriksa pekerjaan rumah anda Orang tua membantu/membimbing anda dalam mengerjakan pekerjaan rumah Orang tua ikut mengatasi kesulitan belajar anda Orang tua memberikan bimbingan ketika anda belajar Orang tua menegur ketika anda malas belajar Orang tua menanyakan kesulitan belajar anda kepada guru Orang tua anda menanyakan kepada guru tentang perkembangan belajar anda di sekolah Orang tua anda melarang membeli buku pelajaran di sekolah Orang tua membiarkan anda tidur larut malam Orang tua menganjurkan anda untuk mengikuti bimbingan belajar di sekolah Orang tua membiarkan anda mengerjakan PR sendiri Ketika anda belajar, orang tua anda memberikan jawaban yang baik atas pertanyaan anda Orang tua anda menyediakan buku/pengetahuan lain di rumah yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah Orang tua anda menegur/ memarahi ketika nilai anda jelek Orang tua anda membaca majalah, koran/ buku lain yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah Orang tua membantu membersihkan/membereskan perlengkapan sekolah Orang tua memberi hadiah saat nilai belajar anda baik Orang tua memberi uang untuk keperluan belajar di sekolah Ketika anda belajar, orang tua asik menonton televisi Orang tua menanyakan kesehatan anda Orang tua memberi tahu bagaimana harusnya anda bergaul dengan teman anda Ketika anda menyaksikan acara televisi, orang tua anda memberikan bimbingan tentang acara tersebut Ketika anda menyaksikan acara televisi, orang tua anda memberikan bimbingan tentang acara tersebut Ketika anda bermain, kemudian lupa waktu belajar, orang tua anda memarahi/menasihati anda Orang tua menanyakan tentang teman-teman anda di sekolah
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
SR
KD
JR
TP
j&
KEMENTERIAN AGAMA urN JAKARTA
L-@f
l,',:f ,,,,0" No ss cipurat 15412 tndonesa
: FITK-FR-AKD-081 Terbit : 1 Maret 2010 No. Revisi: : 01 No.
Dokumen
Tgl.
FoRM {FR)
Hal
1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nornor : Un.0l/F. l/KM.01.31........DA13
Jakarta" 05
Juli
2013
Lamp. :Hal : Bimbingan Skripsi Kepada Yth. Dn. "Iejen Musfah,
MA
Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UiN Syarif Hidayatullah
Jakarta. As s al
amu' ala ikum wr.w b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing UII (materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
Siti Masitoh
NIM
208011000015
Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Semester
XI Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar
Judul Skripsi
Siswa di Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu I.
l6 Maret 2012 , abstraksi/oztline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal
Bimbingan skripsi
ini
diharapkan selesai dalam waktu
6
(enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. lilas s alamu' al aikum wr.w b.
a.n. Dekan Kajur Pendidikan Agama lslam
Tembusan:
l. 2.
Dekan FITK Mahasiswa ybs.
yN
im,M.Ag. 0307 199803 I 002
& iirrhl
IqIIIII
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Cipdat 1 541 2 lndonesia
Dokumen
:
FITK-FR-AKD-082
Tgl.
Terbit :
1 Maret
No.
Revisi: :
01
2010
1t1
Hal
SURAT PERNROHONAN IZIN PENELITIAN
t
:*
I
No.
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
Jakarta,
Nomor : Un.01/F.1/KM.01 .31........12013 Lamp. . Outline/Proposal . Permohonan lzin Penelitian
12
-
11 - 2013
Hal
Kepada Yth.
Kepala SD Negeri Jatirahayu
I
Dunyati. SA.g, MSi di
Tempat Assal am u' al aikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama NIM Jurusan
: Siti Masitoh : 208011000015
: Pendidikan Agama lslam
Semester :Xl Judul Skripsi : Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belaiar
Siswa Di Sekolah Dasar NegeriJatirahayu
!.
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)
di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk
itu kami mohon
Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassal a m u' al aiku m wr.wb.
:::14,;O;;Dekan ..rr'.
'
Kajur Pendidikan Agama Islam
''i,'
Tembusan: Dekan FITK
1. 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. lvlahasiswa yang bersangkutan
m, M.Ag 80307 199803
I
002
PEMERINTAH KOTA BEKASI
DINAS PENDIDIKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMBINAAN SD
SDN JATIRAHAYU
I
KECAMATAN PONDOK MELATI
Jl. H. Harun No"105, Jatirahayu, Pondok Melati Telp. (021) 8488806
SURAT KETERANGAN Nomor :4211 19 /SDN JTR I
Saya yang bertanda tangan
lXll
12013
di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri
Jatirahayu I KecamatanPondok Melati Kota Bekasi menyatakan bahwa:
Nama
: Siti Masitoh
Nim
: 20801 1 00001 5
Jurusan
: PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Telah melakukan observasi di SDNJatirahayu
I Kota Bekasi di mulai pada
tanggal 20 November sampai dengan 20 desember. Untuk melaksanakan tugas akhir kuliah yang sedang dikerjakan.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.
Bekasi, 1 9 Desember 2013 Mengetahui,
Jatirahayu
I