HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA SMP NEGERI 3 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Sari Rahmawati NIM : 1110015000058
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
SURAT PER}I-YATAAN KARYA SEI{DIRI
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
Sari Rahmawati
NIM
1
Jurusan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
I 10015000058
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul "Hubungan Antara Tingkat Perhatian
Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan" adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen Dr. Teuku Ramli
Zakaria,MA.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
)
NIM
11t0015000058
LEMBAR PENGESAIIAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL SISWA SMP NEGERI3 TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh:
Sari Rahmawati
NIM:
1110015000058
Mengesahkan:
imbing Skripsi
)
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBTYAIT DAN KEGURUAN UNIYERSITAS ISLAM NEGERI OTN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2015 ii
LEMBAR PENGESAHAI\ PEMBIMBING SKRIPSI
Bahwasannya dengan
ini skripsi yang berjudul
'oHubungan Antara
Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan" yang disusun oleh:
Nama
: Sari Rahmawati
NIM
:
Jurusan
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fakultas
:
11
10015000058
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak
untuk diajukan pada sidang munaqosah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
lakarta,30 April 2015
mengesahkan,
kripsi
Dr. Teuku*5mli Zakaria. MA NIP. 19520902197903 1 001 ut
LEMBAR PENGESAI{AN Skripsi dengan judul "Hubungan Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuasn Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan", disusun oleh Sari Rahmarvati, NIM: 11i0015000058, diaiukan kepada Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FiTK) UiN Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 15 Juni 2015 dihadapan dewan penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta, 15 Juni 2015
Panitia Ujian lVlunaqosah Tanda Tangan
Tanggal
Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
za
Dr. Ilvan Purwanto, M.Pd
|"
NIP. 19730424200801 1 012
-o6-ao{
Sekretaris Sidang (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS)
4:i!:(Dr
Drs. Syaripulloh. M.Si
{---'t
--^\ -"\ J
NrP. 19670909 200701 1 033
Penguji I
Drs. Svaripulloh. M.Si NrP. 19670909200701 1 033 Penguji
II
OU
- G' zors
Anissa Windarti. M.Sc NIP. 1982080220n 01 2 00s
^\ Mengetahui,
Dekan F
Itas Ilmu Tarbiyah dan
arif Hidayatull
Prof. Dr. Ah NIP.1955042
203
I
007
ruan
\\
4-
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul oollubungan Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata
Pelajaran IImu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan')
yang disusun oleh Sari Rahmawati,
NIM
1110015000058. Program Studi
Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi padatanggal 28 April2015.
30
April2015
mbimbing
S
karia, MA 197903 i 001
ABSTRAK
Sari Rahmawati. (NIM: 1110015000058). Hubungan Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Skripsi. Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Tangerang Selatan yang berjumlah 322 siswa, sedangkan sample diambil 15% dari populasi yaitu berjumlah 46 siswa. Instrumen penelitian yang diberikan berupa kuesioner untuk variabel X (tingkat perhatian orang tua) dan nilai raport semester ganjil mata pelajaran IPS untuk variabel Y (prestasi belajar mata pelajaran IPS). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Dari hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh r = 0, 902 dan uji signifikasi dengan uji-t sebesar 13,913 dan di konsultasikan pada tabel ttabel 2,015 pada taraf signifikan 0.05. Karena thitung 13,913 > ttabel 2,015 maka koefisien korelasi signifikan. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMPN 3 Tangerang Selatan. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat perhatian orang tua terhadap kebutuhan pendidikan anak maka semakin baik prestasi belajar anak di sekolah. Kata kunci: Tingkat Perhatian Orang Tua, Prestasi Belajar.
vi
ABSTRACT
Sari Rahmawati. (NIM: 1110015000058). The Relationship between Parents’ Attention Level and Students’ learning Achievement of Social Studies at SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Skripsi. Jakarta: Department of Social Science Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers’ Training, Syarif Hidayatullah Islamic State University. 2015. This study was aimed to see the relationship between parents’ attention level and students’ learning achievement of social studies at SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. The method used in this study was correlation method which used quantitative approach. The population of this study was 322 students at the eighth grade of SMP N 3 Tangerang Selatan, and the sample was taken 15% from the population which was 46 students. The research instrument used in this study was questioner given for X variable (parents’ attention level) and the students’ score of social studies gotten from their report in odd term for Y variable (students’ achievement of social studies). The technique of data analysis in this study used correlation of product moment. From the result of the calculation based on product moment was obtained r = 0, 902 and significant test which used t-test was 13,913 and from ttable was gotten 2,015 in significant level 0.05. Because of ttest 13,913 > ttable 2,015, so the coefficient correlation was significant. Thus, there was a positive relationship between parents’ attention level and students’ achievement of social studies at SMP N 3 Tangerang Selatan. It can be concluded that the higher of parents’ attention level towards students’ education needs, so the better of students’ achievement in the school. Key Words: Parents’ Attention Level, Students’ learning Achievement.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Allah SWT. yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunia-Nya.
Sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam proses penyusunan skripsi, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Maka penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Allah SWT. atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga. 2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA serta para pembantu dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Dan Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si beserta seluruh staf Jurusan Pendidikan IPS yang telah mendukung dan memberikan izin untuk mengadakan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS 4. Dosen Pembimbing Skripsi, yaitu Bapak Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA yang tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan dan motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini.
viii
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS yang senantiasa mengajarkan ilmu dan memberikan arti pendidikan dalam kehidupan dunia dan akhirat, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari. 6. Bapak H. Maryono, S.E.M.M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Tabgerang Selatan yang memberikan izin dan berbagai bantuan kepada penulis dalam melakukan penelitian, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Guru-guru SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang memberikan motivasi, arahan, dan bimbingannya kepada penulis. 8. Seluruh siswa dan siswi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang mau membantu penulis dalam penelitian dengan mengisi angket, semoga kalian semua dapat menggapai cita-cita yang kalian inginkan 9. Ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Bpk Agus Mukarom Furqon dan Ibunda tercinta Ibu Munyanih yang selalu memberikan dukungan, doa, semangat, cinta dan kasih sayang yang tiada henti. Apapun tiada yang akan mampu membalas segala pengorbanan bapak dan ibu berikan kepada ananda. 10. Adik terkasih yang tiada dua, Nurul Mujaddidah penulis haturkan banyak terimakasih atas segala doa, dukungan, canda, tawa dan macam-macam bantuan lainnya dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta tante-tante super saya Cing Rokayah dan Cing Kulsum yang tiada henti mencurahkan cinta, kasih sayang, doa dan semangat yang tiada henti kepada saya. 11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 dan teman-teman REAKSI (Rakyat Ekonomi-Akuntansi) yang saling mendukung dan memberikan semangat dalam proses penyelesaikan skrispsi ini. Khususnya L.O.V (Khairina, Fauziah, Rizqy, Faiza, Rizka, Ayu, Marini, Nina, dan Ninis) canda, tawa, berjuang melalui mata kuliah demi mata kuliah, tugas demi tugas sampai lah pada akhirnya di penghujung perkuliahan kita. Yang bukan berarti mengakhiri tali silaturahmi dan persaudaraan kita.
ix
12. Teruntuk Sahabat Terkasih sedari SMA “Nabila Asegaf, Sri Suryani dan Winda Nurhasanah” yang masih setia untuk selalu berbagi memberi dan mengerti hingga sejauh ini. Terimakasih atas semangat dan doanya. 13. Kakak-kakak Marching Band “Bunda ila, kak Ria Julia, kak Nurul Rahma dan kak Haryati” yang tiada bosan menyemangati dan mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan skripsi. 14. Terimasih untuk yang selalu ada “Muhammad Nugraha Aulya Zaman”, terimakasih selalu punya cara jitu untuk menghibur saya dan menyemangati saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dan rahmat dari Allah SWT. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT. meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin. Jakarta, 30 April 2015
Sari Rahmawati NIM. 1110015000058
x
DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI....................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ................................................. iv UJI REFERENSI.................................................................................................
v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi ABSTRACT ........................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Identifikasi Masalah .............................................................
5
C. Pembatasan Masalah .............................................................
6
D. Perumusan Masalah ..............................................................
6
E. Tujuan Penelitian ...................................................................
6
F. Manfaat Penelitian .................................................................
6
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretik ...............................................................
8
1. Perhatian Orang Tua ......................................................
8
a) Pengertian Perhatian ................................................
8
b) Pengertian Orang Tua .............................................. 11 c) Peran Orang Tua ...................................................... 12 d) Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua ....................... 16 2. Prestasi Belajar .............................................................. 23 a) Pengertian Prestasi Belajar ...................................... 23 b) Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar........... 26 c) Indikator Prestasi Belajar......................................... 30 xi
3. Ilmu Pengetahuan Sosial .............................................. 32 a) Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ....................... 32 b) Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial.................... 33 c) Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ...... 34
BAB III
B.
Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 35
C.
Kerangka Berpikir ............................................................... 38
D.
Hipotesis Penelitian ............................................................. 39
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 40 B. Metode Penelitian.................................................................. 40 C. Populasi dan Sampel ............................................................. 41 D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 42 1. Kuesioner (Angket) ......................................................... 42 2. Wawancara ...................................................................... 44 3. Dokumentasi ................................................................... 44 E. Teknik Pengolahan Data ...................................................... 44 1. Editing ............................................................................. 44 2. Codeting/Skoring ............................................................ 45 3. Tabulasi ........................................................................... 45 F. Teknik Analisis Data ............................................................. 46 1. Uji Persyaratan Analisis Data ......................................... 46 a) Uji Normalitas .......................................................... 46 b) Uji Homogenitas ....................................................... 46 c) Uji Linearitas ............................................................ 46 2. Uji Hipotesis Penelitian ................................................. 47 a) Koefisien Korelasi .................................................... 47 b) Uji Keberartian Koefisien Korelasi (uji-t) ................ 49 G. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 50 1. Uji Validitas .................................................................... 50 2. Uji Reliabilitas ................................................................ 51 H. Hipotesis Statistik ................................................................. 54 xii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMPN 3 Tangerang Selatan ................... 55 1. Sejarah SMPN 3 Tangerang Selatan .............................. 55 2. Profil SMPN 3 Tangerang Selatan ................................. 56 3. Visi, Misi dan Tujuan SMPN 3 Tangerang Selatan ....... 56 a) Visi SMPN 3 Tangerang Selatan.............................. 56 b) Misi SMPN 3 Tangerang Selatan ............................. 57 c) Tujuan SMPN 3 Tangerang Selatan ......................... 57 4. Data Pendidik SMPN 3 Tangerang Selatan ................... 57 5. Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan ................................. 61 6. Sarana dan Prasarana SMPN 3 Tangerang Selatan ........ 62 B. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................... 65 1. Data Tingkat Perhatian Orang Tua ................................. 82 2. Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS ....................... 87 C. Hasil Uji Persyaratan Penelitian............................................ 92 1. Uji Normalitas ................................................................. 92 2. Uji Homogenitas ............................................................ 94 3. Uji Linearitas .................................................................. 95 D. Uji Hipotesis Penelitian ........................................................ 95 4. Koefisien Korelasi ........................................................... 95 5. Uji Hipotesis Koefisien Korelasi (Uji-t) ........................ 100 E. Interpretasi Hasil Penelitian .................................................. 102 F. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 104
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................... 105 B. Saran ...................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Prestasi Belajar .................................................................. 30 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Aangket Variabel X ........................ 43 Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban Responden ................................................. 45 Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi ........................................... 48 Tabel 3.4 Instrumen Nilai Reliabilitas .............................................................. 52 Tabel 3.5 Perhitungan Butir Soal Valid dan Drop Angket Variabel X ............. 53 Tabel 4.1 Nama Pemimpin SMPN 3 Tangerang Selatan .................................. 55 Tabel 4.2 Jenjang Pendidikan Guru SMPN 3 Tangerang Selatan .................... 58 Tabel 4.3 Nama-nama Guru SMPN 3 Tangerang Selatan ............................... 59 Tabel 4.4 Jumlah Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan ....................................... 62 Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana SMPN 3 Tangerang Selatan ........................... 63 Tabel 4.6 Persentase Variabel X Butir 1 ........................................................... 66 Tabel 4.7 Persentase Variabel X Butir 2 ............................................................. 66 Tabel 4.8 Persentase Variabel X Butir 3 ............................................................. 67 Tabel 4.9 Persentase Variabel X Butir 4 ............................................................. 68 Tabel 4.10 Persentase Variabel X Butir 5 ........................................................... 68 Tabel 4.11 Persentase Variabel X Butir 6 ........................................................... 69 Tabel 4.12 Persentase Variabel X Butir 7 ........................................................... 70 Tabel 4.13 Persentase Variabel X Butir 8 ........................................................... 70 Tabel 4.14 Persentase Variabel X Butir 9 ........................................................... 71 Tabel 4.15 Persentase Variabel X Butir 10 ......................................................... 72 xiv
Tabel 4.16 Persentase Variabel X Butir 11 ......................................................... 72 Tabel 4.17 Persentase Variabel X Butir 12 ......................................................... 73 Tabel 4.18 Persentase Variabel X Butir 13 ......................................................... 74 Tabel 4.19 Persentase Variabel X Butir 14 ......................................................... 74 Tabel 4.20 Persentase Variabel X Butir 15 ......................................................... 75 Tabel 4.21 Persentase Variabel X Butir 16 ......................................................... 76 Tabel 4.22 Persentase Variabel X Butir 17 ......................................................... 76 Tabel 4.23 Persentase Variabel X Butir 18 ......................................................... 77 Tabel 4.24 Persentase Variabel X Butir 19 ......................................................... 78 Tabel 4.25 Persentase Variabel X Butir 20 ......................................................... 78 Tabel 4.26 Persentase Variabel X Butir 21 ......................................................... 79 Tabel 4.27 Persentase Variabel X Butir 22 ......................................................... 80 Tabel 4.28 Persentase Variabel X Butir 23 ......................................................... 80 Tabel 4.29 Persentase Variabel X Butir 24 ......................................................... 81 Tabel 4.30 Skor Hasil Angket Variabel X ......................................................... 82 Tabel 4.31 Distribusi Frekuensi Variabel X ....................................................... 84 Tabel 4.32 Interpretasi Kategori Tingkat Perhatian Orang Tua .......................... 86 Tabel 4.33 Nilai Raport Mata Pelajaran IPS Variabel Y .................................... 87 Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Variabel Y ....................................................... 89 Tabel 4.35 Interpretasi Kategori Prestasi Belajar IPS ......................................... 92 Tabel 4.36 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S) .............................................. 94 Tabel 4.37 Hasil Uji Homogenitas ...................................................................... 95 Tabel 4.38 Anova Tabel ...................................................................................... 95 Tabel 4.39 Indeks Korelasi antara Variabel X dan Y ......................................... 96
xv
DAFTAR GAMBAR
Grafik
4.1 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram .......................... 93
Grafik
4.2 Hasil Residu Standar Menggunakan P-Plot................................. 93
Grafik
4.3 Koefisiensi Korelasi Uji t ............................................................ 101
Histogram 4.1 Data Variabel X .......................................................................... 85 Histogram 4.2 Data Variabel Y .......................................................................... 91
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket penelitian Tingkat Perhatian Orang Tua Lampiran 2. Perhitungan Validitas Variabel X Lampiran 3. Perhitungan Reliabilitas Variabel X Lampiran 4. Hasil Instrumen Angket Variabel X Lampiran 5. Data Variabel X dan Y Lampiran 6. Penghitungan Rata, Simpangan Baku, dan Varians X dan Y Lampiran 7. Lampiran Hitungan Lampiran 8. Hasil Wawancara Lampiran 9. Tabel r Product Moment Lampiran 10. T Tabel Statistik Lampiran 11. Surat Izin Penelitian Lampiran 12. Surat Pernyataan Penelitian Lampiran 13. Lembar Uji Referensi Lampiran 14. Foto-foto Kegiatan Penelitian Lampiran 15. Biodata Penulis
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia dewasa ini. Terlebih pendidikan sekarang ini merupakan sebuah kebutuhan bagi umat manusia. Pendidikan juga merupakan suatu upaya agar manusia dapat mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemampuan, kecerdasan dan kepribadian suatu bangsa banyak ditentukan oleh pendidikan, disamping itu pendidikan merupakan sarana utama dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di suatau bangsa. Bahkan maju tidaknya suatu bangsa banyak ditentukan oleh pendidikannya. Firdaus M. Yunus Menyatakan pendidikan pada dasarnya diselenggarakan dalam rangka membebaskan manusia dari berbagai persoalan hidup yang melingkupinya, pendidikan bagi Freire merupakan salah satu upaya mengembalikan fungsi manusia agar terhindar dari berbagai bentuk penindasan, kebodohan sampai kepada ketertinggalan, oleh karenha itu manusia sebagai pusat pendidikan maka manusia harus menjadikan pendidikan sebagai alat pembebasan untuk mengantarkan manusia menjadi makhluk yang bermartabat.1 Dalam Undang-Undang RI no 20 tahun 2003 pendidikan adalah: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, mengendalikan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara.”2 Pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Dengan adanya pendidikan, 1
Firdaus M. Yunus, Pendidikan Berbasis Realitas Sosial Paulo Freire & YB. Mangun Wijaya, (Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004), Cet. Ke-1, h. 1 2 Undang –Undang R.I. nomer: 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, (Jakarta: CV Mini Jaya Abadi, 2003), cet 1, h.5
1
2
peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikembangkan. Selain itu, pendidikan juga sebagai proses pembentukan pribadi peserta didik. Islam sangat mengajukan atau bahkan mewajibkan kepada pemeluknya agar proses pendidikan di berikan kepada anak-anak semenjak dalam buaiannya. Bahkan ketika masih dalam kandungan.3 Oleh karena itu, islam menetapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya bagi setiap manusia. Pendidikan merupakan investasi terpenting yang dilakukan orang tua bagi masa depan anaknya. Pendidikanlah yang menjadi jembatan penghubung anak dengan masa depannya itu. Dapat dikatakan, pendidikan, merupakan salah satu pembentuk pondasi bagi tumbuh dan berkembangnya seorang anak untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Sekolah sebagi salah satu lembaga pendidikan yang memiliki tugas dan fungsi untuk mengupayakan, meningkatkan dan membina potensi-potensi para siswa agar memiliki suatu kualitas dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Tetapi pendidikan tidak hanya diberikan dilingkungan sekolah saja, lingkungan keluarga merupakan tempat pendidikan paling utama. Seperti yang dinyatakan oleh Wens Tanlain, dkk ”Keluarga merupakan satuan hidup bersama yang pertama dikenal oleh anakanak. Oleh karena itu keluarga disebut ”Primary Community”. Yaitu sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama”.4 Keluarga merupakan unit terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak, sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak. Disamping itu baik buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak. Oleh kerena itu keluarga, masyarakat dan sekolah adalah 3
Abudin Nata danFauzan, Pendidikan Dalam Persfektif Hadits, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, h.229. 4 Alisuf Sabari, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 22
3
sesuatu yang tidak bisa di pisahkan untuk menciptakan generasi muda yang positif. Dalam keluarga terdapat bermacam-macam kehidupan anak. Ada berbagai macam permasalahan yang dihadapi anak dalam kehidupan keluarganya. Salah satunya adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, yang disebabkan oleh kesibukan dan banyak hal lainnya. Biasanya orang tua yang taraf ekonominya kuat, waktunya banyak digunakan untuk acara-acara yang dianggap sesuai dengan martabat sosialnya, sementara orang tua yang taraf ekonominya lemah, waktunya banyak digunakan untuk kegiatan memenuhi kebutuhan seharihari. Sehingga dengan keadaan ini timbulah berbagai kesulitan yang dihadapi oleh anak terutama kesulitan dalam belajar yang mengakibatkan prestasi belajar mereka semakin menurun. Sedangkan untuk mencapai prestasi belajar disekoloah, anak perlu mendapat perhatian dari orang tuanya. Semakin tinggi perhatian dari orang tuanya semakin tinggi pula prestasi belajar anak di sekolah. Orang tua yang lebih memperhatikan pendidikan dan fasilitas pendidikan anakanya, maka motivasi belajar anak tersebut akan meningkat begitu juga sebaliknya. Karena keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan prestasi belajar seorang anak. Keluarga merupakan sarana dan prasarana yang sangat penting dalam memperoleh kebutuhan seorang anak, terutama kebutuhan sandang, pangan, perlindungan dan sebagai pendukung utama bagi seorang anak untuk beraktivitas agar berprestasi sesuai dengan cita-citanya. Menurut Ahmadi & Sholeh ”pada umumnya anak mengharapkan pujian dari orangtuanya dan apabila pujian tersebut tidak diberikan oleh orangtua, maka anak akan menjadi malas dan tidak mau belajar sehingga dalam pendidikannya anak akan menunjukkan gejala-gejala kemunduran dalam prestasi belajar.”5
5
Ahmadi dan Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2005), h. 45
4
Selain itu orang tua juga harus berusaha untuk membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh putra-putrinya. Untuk bisa mengatasi kesulitan putra-putrinya, orangtua harus mempunyai kedekatan dengan mereka, agar anakanak dapat merasakan perhatian dan bimbingan dari orang tua. Pertolongan yang dilakukan oleh orang tua dalam proses belajar putra-putrinya akan menimbulkan motivasi belajar yang besar. Hal ini yang akan menjadikan anak berhasil dalam mencapai prestasi belajar yang ingin dicapai. Bimbingan orang tua dalam belajar anak sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Pengawasan orang tua dalam belajar anak dirumah menyebabkan anak dapat belajar dengan penuh kedisiplinan. Orang tua tidak harus membiarkan anaknya atau memanjakannya bahkan merasa kasihan untuk belajar karena hal ini bertujuan untuk menjadikan anak mempunyai wawasan yang berguna bagi kehidupannya dimasa yang akan datang. Orang tua sebagai guru utama bagi anaknya diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan anak dalam interaksinya dengan lingkungan sekitar. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya selalu berkembang kearah yang baik, dan untuk mengisi waktu luang anak, orang tua senantiasa memilih tempat yang mereka anggap akan membantu perkembangan anak yang lebih baik dengan tidak mengurangi kemerdekaan anak untuk bergaul dengan dunia luar. Misalnya saja orang tua memasukkan anaknya ke tempat les/ bimbingan belajar. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan anak dalam belajar. Rasa aman itu membuat anak akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar, seperti dengan adanya dukungan dari keluarga baik yang berbentuk moril atau lainnya akan sangat mendukung untuk peningkatan prestasi belajar yang lebih optimal. Tetapi dalam kenyataannya, masih banyak orang tua yang lalai, lupa dalam melaksanakan tugas mendidik anak. Kebanyakan dari mereka beranggapan kebutuhan pendidikan anak-anak sudah terpenuhi ketika anak-anak tersebut sudah
5
diserahkan kepada guru disekolah dan menganggap tugas mereka sebagai orang tua hanyalah mencari uang untuk membiayai sekolah anak-anak mereka. Padahal tugas penting orang tua adalah bagaimana mereka bisa membantu perkembangan belajar anak-anaknya, sesuatu kekeliruan ketika orang tua menganggap tugasnya seslesai dengan menyekolahkan anak. Seharusnya orang tua ikut terlibat dalam proses belajar putra-putrinya agar prestasi putra-putrinya cemerlang. Melihat terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar seorang anak, diantaranya faktor tingkat perhatian orang tua maka pada penelitian ini penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai hubungan antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa di sekolah, terutama dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial karena di SMPN 3 Tangerang Selatan terdapat murid-murid yang nilai mata pelajaran IPSnya tergolong paspasan atau masih kurang memuaskan. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui apkah benar buruknya prestasi belajar siswa disebabkan oleh tingkat perhatian orang tua yang renda? Berangkat dari latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1.
Kepedulian orang tua terhadap prestasi belajar anak.
2.
Kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua berpengaruh dalam proses belajar dan prestasi belajar anak di sekolah.
3.
Rendahnya motivasi belajar anak yang kurang perhatian orang tua
6
4.
Tidak sedikit orang tua yang menganggap bimbingan guru di sekolah sudah cukup bagi keberhasilan anak dalam belajar.
5.
Orang tua yang sibuk dengan aktifitas bekerja tanpa memperhatikan pendidikan anak mengakibatkan prestasi belajar anak rendah.
6.
Tidak sedikit orang tua yang tidak peduli dengan perkembangan belajar anak di sekolah.
C. Pembatasan Masalah Agar masalah ini dapat dibahas dengan jelas dan untuk menjaga agar penelitian lebih fokus dan terarah, serta tidak menimbulkan keraguan dalam penafsiran, maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi sebagai berikut “Hubungan antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”.
D. Perumusan Masalah Terkait dengan latar blakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Hubungan antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan?”.
E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini, yaitu: 1.
Manfaat Teoritis a. Hasil
penelitian
diharapkan
dapat
menambah
wawasan
dan
pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar IPS.
7
b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan terkait
2.
Manfaat Praktis a) Bagi Guru dan orang tua murid, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan kepada guru dan orang tua siswa-siswi agar prestasi belajar anak lebih baik dan bermutu. b) Bagi
penulis,
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
pengalaman, wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang psikologi pendidikan, psikologi belajar, dan mendapatkan informasi secara mendalam tentang hubungan tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar terutama dalam pembelajaran IPS, serta menjadi bekal bagi penulis dalam mendidik anak kelak. c) Bagi institusi sekolah, penelitian ini diharapkan agar dapat menjaga kualitas prestasi belajar siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik 1. Perhatian Orang Tua a. Pengertian Perhatian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”perhatian adalah ihwal memperhatikan; apa yang diperhatiakan; minat”.1 Menurut Drs. Slameto ”perhatian adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam hubungannya
dengan
pemilihan
rangsangan
yang
datang
dari
lingkungannya”.2 Sedangkan menurut Wasty Soemanto ”perhatian adalah cara menggerakan bentuk umum cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku”. 3 Sumadi Suryabrata dalam Psikologi Pendidikan menyebutkan bahwa pengertian perhatian itu dapat dirumuskan menjadi dua, yaitu: a) Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek. b) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktifitas yang dilakukan.4 Ada bermacam-macam perhatian, yang pokonya meliputi: a) Macam-macam perhatian menurut cara kerjanya: 1. Perhatian spontan, yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak subjek. 2. Perhatian refleksif, yaitu perhatian yang sengaja atau sekehendak subjek. 1
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal. 487. 2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 105. 3 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet ke-5, h. 34 4 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 14
8
9
b) Macam-macam perhatian menurut intensitasnya: 1. Perhataian intensif, yaitu perhatian yang banyak dikuatkan oleh banyaknya rangsang atau keadaan yang menyertai aktifitas atau pengalaman batin. 2. Perhatian tidak intensif, yaitu perhatian yang kurang diperkuat oleh rangsang atau beberapa keadaan yang menyertai aktifitas atau pengalaman batin. c) Macam-macam perhatian menurut luasnya: 1. Perhatian terpusat, yaitu perhatian yang tertuju pada objek yang sangat terbatas. 2. Perhatian terpencar, yaitu perhatian yang tertuju kepada objek yang luas atau tertuju kepada ruang lingkup objek yang luas atau tertuju kepada bermacam-macam objek. 5 Wina Sunjaya dalam Kurikulum dan Pembelajaran menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas perhatian ini dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek kondisi dan aspek individu. Kedua aspek itu dan komponen-komponennya adalah sebagai berikut: a) faktor-faktor yang mempengartuhi kualitas perhatian dari aspek kondisi terdiri dari: 1. kekuatan dan daya tarik rangsangan. 2. perubahan dan pergantian rangsangan. 3. keteraturan rangsangan. 4. Ketidakbiasaan, rangsangan. b) faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian dari aspek individu terdiri dari: 1. minat terhadap suatu rangsangan. 2. kondisi fisik setiap individu. 3. motivasi setiap individu. 4. kebutuhan individu. 6
5
Wasty Soemanto, Op. cit., h. 35. Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: Kencana, 2008), h. 268. 6
10
Berdasarkan pendap diatas, maka dapat disimpulkan perhatian adalah proses reaksi seseorang yang dilakukan secara sadar terhadap sesuatu obyek
akibat
adanya
suatu
rangsangan,
sehingga
mengakibatkan
bertambahnya kreatifitas seseorang. Dan dapat kita ketahui bahwa setiap aktifits disertai dengan perhatian, baik dengan secara lisan ataupun gerakan. Sedangkan perhatian yang dimaksud disini adalah perhatian orang tua terhadap anaknya. perhatian yang direalisasikan dalam tindakan nyata, dalam
mengupayakan
segala
sesuatunya
yang
dapat
mendukung
keberhasilan belajar anak. Perhatian yang intensif hendaknya diberikan orang tua terhadap anak terlebih manyangkut dengan kegiatan belajarnya, salah satunya dengan memeberikan rangsangan atau stimulus yang menarik perhatian anak untuk belajar. perhatian orang tua terhadap anaknya, termasuk perhatian orang tua dalam hal pendidikan dan proses belajar anak dapat dilihat dari salah satu bentuk perhatian dari segi subyektif. keterkaitan dari segi subyek ini terjadi karena adanya ikatan emosional antara orang tua dan anak. Peran perhatian orang tua sangatlah berpengaruh dalam proses belajar anak, agar anak mempunyai motivasi dan semangat yang baik dalam menggapai kesuksesannya dibiundang pendidikan. Adapun macam-macam perhatian yang tepat dilakukan dalam belajar yaitu: a) perhatian intensif perlu digunakan, karenakegiatan yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih terarah. b) Perhatian yang disengaja perlu digunakan, karena kesengajaan dalam kegiatan akan mengembangkan pribadi anak didik. c) Perhatian spontan perlu dilakukan, karena perhatian yang spontan cenderung dapat berlangsung lebih lama dan intensif dari pada perhatian yang sengaja.7 7
Wasty Soemanto, Op. cit., h. 37.
11
b. Pengertian Orang Tua Orang tua merupakan orang yang pertama kali dikenal oleh anak dalam kehidupan di dalam instutsi keluarga. Menurut kamus Bahasa Indonesia, istilah orang tua diartikan dengan ”ayah dan ibu kandung, atau orang yang dianggap orang tua atau dituakan (cerdik, pandai, ahli, dan sebagainya), atau orang-orang yang dihormati dan disegani dikampung”.8 Firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 14:
ِوَوَّصَيْى َا اْلِاوْسَانَ بِىَالِدَ يْهِ حَمَلَتْهُ أُّمُه وَهْىًاعَلى وَهْهٍ وَفِصلُه ِفيْ عَاّمَيْهِ أَن )41اشْنُسِْليْ وَلِىَالِدَيْلَ اَِليَ اْلمَصِيْسُ (لقمان Artinya:”Kami memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahlemah dan menyampihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku
dan
ibu-bapakmu.
Hanya
kepad-Kulah
kembalimu” (Q.S Luqman: 14).
Berdasarkan ayat diatas, disimpulkan bahwa orang tua adalah Ayah atau ibu kandung yang merawat sejak dalam kandungan, memberi kasih sayang, bimbingan dan latihan serta memenuhi setiap kebutuhan baik sandang, pangan maupun papan bagi anaknya. Allah telah memerintahkan kepada seluruh manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, dalam memelihara dan memperlakukan orang tua dengan baik sebagaiman sikap dan tindakan mereka. Karena dalam Islam orang tua ditempatkan pada posisi tertinggi sehubungan dengan kasih sayang dan ketulusan orang tua kepada anak-anak mereka.
8
http://www.kamusbesar.com/55484/orang-tua Deskripsi Orang Tua Kamus Besar KBBI. Diunduh pada tanggal 19 Januari 2015.
12
Menurut Thamrin Nasution ”orang tua merupakan setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai Bapak dan Ibu”.9 Sedangkan menurut Hurlock, ”orang tua adalah orang dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan”.10 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah ayah atau ibu kandung atau orang yang dianggap tua, dan memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi, berdasarkan uraian mengenai perhatian dan orang tua di atas maka dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua adalah suatu kegiatan pemusatan daya psikis yang senantiasa mencurahkan perhatian penuh, mengawasi serta memperhatikan mental dan sosial anak, diarahkan dengan penuh kesadaran serta intensif kepada anak, baik dalam bentuk sikap maupun perbuatan orang tua terhadap anak. sedangkan maksud ”perhatian orang tua” disini adalah mengenai perhatian orang tua terhadap pendidikan anak. mengingat orang tua sebagai pemegang bagian yang sangat penting dalam mendukung prestasi belajar seorang anak. Karena perhatian dan bimbingan belajar dari orang tua sangat dibutuhkan agar anak dapat meraih prestasi yang cemerlang.
c. Peran Orang Tua Kedudukan orang tuaa adalah ”sebagi pendidik pertama dan utama yang memiliki kesadaran dan cinta kasih yang mendalam untuk mengasuh/mendidik
9
anaknya
dengan
penuh
tanggung
jawab
dan
Wikipedia Bahasa, “Orang Tua”, http://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_tua, 4 Januari
2015. 10
Ibid.
13
kesabaran”.11 Itu artinya orang tua memegang peranan yang amat penting untuk meningkatkan perkembangan dan prestasi anak. Tanpa dorongan dan motivasi orang tua, maka perkembangan prestasi belajar anak akan mengalami hambatan. Hasbullah
merincikan
tanggung
jawab
orang
tua
terhadap
pendidikan anaknya sebagai berikut: a) Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang manjiwai hubungan orang tua dan anak. b) Pemberian
motivasi
kewajiban
moral
sebagai
konsekuensi
kedudukan orang tua terhadap keturunannya, tanggung jawab moral ini meliputi nilai-nilai agama atau spiritual. c) Tanggung jawab sosial adalah dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa, dan Negara. Tanggung jawab sosial itu merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab kekeluargaan yang dibina oleh darah, keturunan dan kesatuan keyakinan. d) Memelihara dan membesarkan anaknya serta bertanggung jawab dalam hal melindungi dan menjamin kesehatan anak baik jasmani maupun rohaniah. e) Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.12 Orang tua
harus
memberikan
pengarahan,
bimbingan,
dan
pendidikan kepada anak secara maksimum dan sempurna baik berbentuk perintah maupun larangan atau dalam bentuk motivasi maupun sanksi, atau bisa dalam bentuk ajakan kepada kebaikan maupun peringatan dari perbuatan tercela. Karena orang tua adalah orang yang mempunyai peran utama dalam membentuk kepribadian anak dan pendidikan anak, untuk 11 12
h. 44-45.
Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Prees, 2005), h. 10. Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persadia, 2008),
14
mencapai sebuah prestasi yang baik. Baik buruknya seorang anak terletak ditangan orang tuanya. Orang tua mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pendidik dan pembimbing dan sebagai pelindung dan pemelihara. Orang tua sebagai pembimbing dan pendidik merupakan tugas orang tua kepada anaknya, anak dalam islam merupakan amanat Allah. Oleh karenanya harus dididik dan dibimbing dengan baik agar selamat dunia maupun akhirat. Orang tua mempunyai tugas untuk melindungi dan memelihara keselamatan dan keterjamianan untuk hidup, mendapatkan hak-haknya sebagaimana mestinya baik secara moral maupun material. Berdasarkan hal ini, kawajiban dan tanggung jawab ada di tangan orang tua. Sedangkan menurut beberapa tokoh pendidik menyatakan bahwa tanggung jawab yang terpenting adalah: 1) Tanggung jawab pendidikan moral pendidikan moral adalah serangkaian sendi moral, keutamaan tingkah laku dan naluri yang diwajibkan untuk anak, diusahakan dan dibiasakan sejak ia mumayyiz dan mampu berfikir sehingga menjadi mukallaf, berangsur menjadi pemuda dan siap menyongsong kehidupan.13 2) Tanggung jawab pendidikan iman Pendidikan keimanan adalah membekali anak-anak dengan dasardasar iman, rukun islam dan dasar-dasar syariah, sejak anak mulai mengerti dan memahami sesuatu.14 Kewajiban pendidikan adalah menumbuhkan anak atas dasar pemahaman dan dasar-dasar pendidikan iman dan ajaran islam sejak masa pertumbuhannya, sehingga anak tersebut terikat dengan islam baik aqidah maupun ibadah. 13
Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak menurut Islam, (Bandung: Al-Syifa, 1988),
h. 169. 14
Ibid., h. 151.
15
3) Tanggung jawab pendidikan fisik Ada banyak yang dipikulkan islam pada para pendidik, terutama kepada
ayah
dan
ibu.
Tanggung
jawab
fisik
ini
untuk
mempersiapkan generasi agar tumbuh dengan kondisi fisik yang kuat dan selamat, sehat dan semangat. Berikut beberapa cara untuk mendidik secara fisik anak: a) Memberikan nafkah kepada keluarga dan anak dengan cara yang halal. b) Mengikuti aturan-aturan yang sehat dalam makan, minum dan tidur. c) Mencegah diri dari penyakit yang menular. d) Pengobatan terhadap penyakit. e) Membiasakan anak untuk berolah raga. f) Membiasakan anak untuk juhud dan tidak tenggelam dalam kenikmatan g) Membiasakan anak untuk sungguh-sungguh, jantan dan menjauhkan diri dari pengangguran dan penyimpangan 4) Tanggung jawab pendidikan psikis Pendidikan psikis adalah mendidik anak untuk berani mengatakan yang hak, lugas, kesatria, merasa mampu, mencintai orang lain, dapat mengendalikan amanah, dan berhias diri dengan semua keutaman jiwa dan moral. 5) Tanggung jawab pendidikan intelektual Pendidikan intelektual adalah pembentukan dan pembinaan berfikir anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat, ilmu pengetahuan hukum, peradaban ilmiah serta kesadaran berfikir dan berbudaya sehingga anak matang dalam pemikiran dan sikap ilmiahnya. 6) Tanggung jawab pendidikan seksual Pendidik seksual adalah upaya pengajaran, menyadarkan serta penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada anak, sejak ia mengerti masalah-masalah yang berkenaan dengan
16
seks, naluri dan perkawinan. Jika anak telah tumbuh menjadi seorang pemuda, dan dapat memahami urusan kehidupan, ia telah mengetahui masalah-masalah yang diharamkan dan dihalalkan. Bahkan mampu menerapkan tingkah laku islam sebagai akhlak yang tidak akan mengikuti syahwat. 7) Tanggung jawab pendidikan sosial Tanggung jawab yang dimaksud adalah pendidikan anak sejak dini agar terbiasa menjalankan adab soasial yang baik dan dasar-dasar psikis yang mulia dan bersumber pada aqidah islamiyah dan perasaan keimanan yang mendalam. Sehingga setelah pendidikan ini anak akan bisa tampil dengan pergaulan dan adab yang baik, keseimbangan akal yang matang dan tindakan yang bijaksana.
d. Bentuk-bentuk Perhatia Orang Tua a) Pemberian Bimbingan Belajar Menurut kamus pintar Bahasa Indonesia bimbingan adalah ”petunjuk cara mengerjakan sesuatu, tuntutan, pimpinan”.15 Bantuan atau bimbingan yang diberikan orang tua kepada anaknya untuk
menyelesaikan
sesuatu
atau
memecahkan
masalah.
Memberikan bimbingan kepada anak merupakan kewajiban orang tua. hal ini tersirat dalam Al-Qur’an surat An Nisa, ayat 9 Allah berfirman:
َز َي ًة ضِعفًاخَافُىْا عَلَ ْيهِمْ فَالْيَتَقُىْااهلل ِ خشَ اَلرِيْهَ لَىْ َت َسمُىْاّمِهْ خَلْ ِفهِمْ ُذ ْ َوَلْي )9:وَلْيَقُىُْلىْاقَىًْلاسَدِيْدًا (الىساء Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) 15
D. Wirah Aryono & Syaiful Hermawan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Makmur, 2013), cet-1 h. 87.
17
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. Surat
di
membimbingang
atas
menjelaskan
anak-anaknya
bahwa tidak
orang
tua
harus
membiarkan
atau
meninggalkan begitusaja. karena sesungguhnya anak-anak itu adalah makhluk yang lemah yang membutuhkan arahan dari kedua orang tuanya. Karena membimbing anak merupakan kewajiban semua orang tua kepada anknya. Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntuan hidup, agar anak lebih terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial. Didalam belajar anak membutuhkan bimbingan dan bantuan dari orang tua, anak tidak mungkin tumbuh dengan sendirinya dengan kelebihan dan kekurangannya, terlebih bimbingan dalam hal belajar. Dalam upaya memberikan bimbingan kepada anaknya yang sedang belajar dapat dilakukannya dengan saling berdiskusi mengenai persoalan yang dialami oleh anaknya baik dirumah ataupun dimana anak membutuhkannya. Keuntungan yang dapat diambil dengan adanya diskusi diantaranya adalah melatih menyampaikan gagasan dengan baik, terciptanya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga, orang tua lebih memahami perkembangan anaknya, cita-citanya, gaya hidupnya, serta dapat membantu anak dalam pencapaian prestasi belajarnya.
18
b) Memberi Nasehat Menurut kamus pintar Bahasa Indonesia bimbingan adalah ”ajaran atau pelajaran yang baik, anjuran petunjuk, peringatan teguran) yang baik”.16 Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan nasihat kepada anak. Menasihati anak berarti memberi saran-saran untuk memecahkan suatu masalah, berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan pikiran sehat. Nasihat dan petuah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anakanak terhadap kesadaran akan hakikat sesuatu serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik. Betapa pentingnya nasihat orang tua kepada anaknya, sehingga Al Qur’an memberikan contoh, seperti yang terdapat dalam surah Luqman ayat 13 Allah berfirman:
ٌه لِابْىِه وَهُىَيَعِظُه يبُ َىيَ لَاتُشْسِكْ بِااهللِ اِنَ الشِسْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْم ُ ه لُقْم َ َواِذْ َقا )41:(لقمان
Artinya : ”Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu memberikan pelajaran kepadanya: “Hai, anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesunggunya mempersekutukan (Allah) adalah kezaliman yang besar”. Maksud yang dapat dipetik dari ayat tersebut adalah orang tua sebagai pendidik yang pertama harus bisa mengarahkan dan membimbing kejalan yang benar serta menanamkan prinsip-prinsip keislaman dan ketuhanan yang berupa tauhid dan akidah sebagai bekal hidupnya kelak.
16
Ibid., h. 386.
19
Nasihat dapat diberikan orang tua kepada anaknya adalah agar anaknya rajin belajar, kerjakan tugas-tugas sekolah dan masih banyak lagi. c) Memberikan Motivasi dan Penghargaan Prestasi belajar anak ditentukan antara lain oleh gabungan antara kecerdasan intelektual dan motivasi belajarnya. Jadi motivasi merupakan hal yang penting untuk meraih prestasi, karena motivasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan dorongan yang menumbuhkan perilaku tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Hal
ini
berarti
bahwa
meskipun
anak-anak
memiliki
kecerdasan intelektual yang tinggi, jika tidak diikuti dengan motivasi yang tinggi untuk mencapai prestasi belajar yang optimal sesuai dengan kecerdasan intelektualnya, maka prestasi belajarnya akan kurang memuaskan. Oleh karena itu agar tercapai prestasi yang maksimal, maka orang tua perlu memotivasi dan memberikan penghargaan kepada anaknya agar tercapai cita-citanya. Peran orang tua dalam memotivasi anaknya agar berprestasi baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah sangatlah besar. Oleh karena itu orang tua perlu motivasi anaknya dalam hal belajar agar tercapainya prestasi, hal ini dapat diwujudkan dengan cara diantaranya adalah: a. menemukan sifat optimis pada diri anaknya. b. menemukan rasa aman dalam belajar. c. membantu anak menentukan target atau citanya. d. memberikan kesempatan kepada anak untuk pengembangan dirinya. Orang tua adalah pendidik anak di rumah, maka hendaklah mampu memberikan motivasi dan dorongan kepada anak serta sebisa mungkin memberikan semacam hadiah untuk menambah
20
prestasi dan minat belajarnya. Namun jika prestasi belajar anaknya tersebut kurang baik maka tanggung jawab orang tua adalah lebih memberikan motivasi kepada anaknya agar lebih giat belajar. Prestasi anak jelek biasanya akan menimbulkan anak akan berputus asa. Agar tidak terjadi hal yang demikian, sebagai orang tua harus melakukan tindakan yang preventif, diantaranya adalah : mengarahkan cara belajarnya, mengatur waktu belajarnya, jangan menuntut
anak
untuk
melakukan
hal-hal
yang
diluar
kemampuannya, selain itu sebagai orang tua jangan membanding anaknya dengan anak yang lain. Karena anak yang sering dibanding-bandingkan akan hilang kepercayaan dirinya. Orang tua harus menerima segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki anaknya. Disamping itu orang tua juga perlu memberikan penghargaan dan pujian kepada anaknya atas keberhasilan belajar yang telah diraihnya. Karena dengan penghargaan dan pujian serta perhatian orang tua akan menumbuhkan rasa banggga dan percaya diri dan berbuat yang lebih baik lagi pada diri anak. d) Memenuhi Kebutuhan Anaknya Proses pengajaran di sekolah anak dipersiapkan untuk mampu melaksanakan tugas dan keawajiban yang baru, khususnya dipersiapkan untuk tugas-tugas hidup yang lebih berat pada usia dewasa. Untuk itu peran orang tua sangat diperlukan dalam pencapaian proses belajar anaknya, yaitu memenuhi kebutuhankebutuhan yang diperlukan anaknya baik alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar anak. Kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah, bukubuku, alat-alat belajar, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak, karena akan dapat mempermudah baginya untuk belajar dengan
21
baik. Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadai akan berdampak positif dalam aktifitas belajar anak. Anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak memiliki semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi, maka anak tersebut lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar. Motivasi dalam belajar amerupakan faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar, seorang siswa akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan belajar, maka anak akan merasa diperhatikan oleh orang tua. Kebutuhan belajar seperti buku, karena buku termasuk unsur yang sangat penting dalam peningkatan prestasi belajar. Buku merupakan salah satu sumber belajar, disamping sumber belajar yang lain. Dengan dicukupinya buku, maka akan memperlancar dan mempermudah preoses belajar mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan demikian sudah sepatutnya orang tua senantiasa memperhatikan dan memenuhi kebutuhan belajar dalam upaya peningkatan prestasi belajar anaknya. e) Pengawasan Terhadap Anaknya Pengawasan orang tua terhadap anaknya biasanya lebih diutamakan dalam masalah belajar. Dengan cara ini orang tua akan mengetahui kesulitan apa yang dialami anak, kemunduran atau kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan anak sehubungan dengan aktifitas belajarnya, dan lain-lain. Dengan demikian orang
22
tua dapat membenahi segala sesuatunya hingga akhirnya anak dapat meraih hasil belajar yang maksimal. Pengawasan orang tua bukanlah berarti pengekangan terhadap kebebasan anak untuk berkreasi tetapi lebih ditekankan pada pengawasan kewajiban anak yang bebas dan bertanggung jawab. Ketika anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penyimpangan, maka orang tua yang bertindak sebagai pengawas harus segera mengingatkan anak akan tanggung jawab yang dipikulnya terutama pada akibat-akibat yang mungkin timbul sebagai efek dari kelalaiannya. Kelalaiannya di sini contohnya adalah ketika anak malas belajar, maka tugas orang tua untuk mengingatkan anak akan kewajiban belajarnya dan memberi pengertian kepada anak akan akibat jika tidak belajar. Dengan demikian anak akan terpacu untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan meningkat. Orang tua mengontrol atau mengawasi semua kegiatan atau aktifitas yang dilakukan oleh anaknya baik secara langsung maupun tidak langsung. Apalagi di jaman globlisasi seperti sekarang ini, anak lebih mudah untuk mengakses atau memperoleh keinganan dengan mudah dan cepat. Kadang-kadang mereka tidak mampu untuk menyaring antara hal-hal yang baik dan buruk, sehingga dengan era globalisasi seperti sekarang ini anak-anak sangat mudah untuk terpengaruh dengan sesuatu yang bersifat negatif. Jika anak-anak sampai mendapatkan informasi yang bersifat negatif dan senatiasa anak terpengaruh, maka akan berakibat fatal pada pendidikan mereka. Peran orang tua sangat diperlukan dalam pengawasan terhadap anaknya dalam masalah belajar, serta dengan cara ini orang tua
23
akan lebih mengetahui perkembangan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan sehubungan dengan aktifitas belajarnya sehingga pada akhirnya anak akan memperoleh hasil belajar yang diinginkannya. Dalam diri orang tua secara otomatis memiliki perasaan mengasihi dan menyayangi terhadap anak, orang tua secara fitrah mencintai anak, menjalar dalam perasaan jiwa, emosi untuk memelihara, mengasihi, menyayangi, dan memperhatikan anaknya. orang tua harus memberikan pengarahan, bimbinghan, dan pendidikan kepada anak secara maksimal dan sempurna baik berbentuk perintah maupun larangan atau dalam bentuk motivasi maupun sanksi, atau bisa dalam bentuk ajakan kepada kebaikan maupun peringatan dari perbuatan tercela. Dukungan dan perhatian yang konsisiten dari orang tua dalam kehidupan
sehari-hari
sangat
lah
penting,
untuk
mempertahankan
kepercayaan diri anak dalam keinginannya berprestasi.
2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah ungkapan yang terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Keduanya mempunyai makna berbeda, karena itu sebelum pengertian ungkapan prestasi belajar dibicarakan, ada baiknya pembahasan ini diarahkan terlebih dahddeulu untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai makna kata “prestasi” dan “belajar”. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata ”prestasi” diartikan ”hasil yang doperoleh dari sesuatu yang dilakukan, dikerjakan dan sebagainya”.17 Sedangkan Tu’u menyatakan bahwa ”prestasi merupakan
17
D. Wirah Aryono & Syaiful Hermawan, Op. cit., h. 1101
24
hasil yang dicapai seseorang ketika telah mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu”. 18 Dapat disimpulkan bahwa Prestasi adalah suatu hasil dari suatu usaha yang telah dilakukan oleh individu atau kelompok dalam suatu bidang tertentu. Sedangkan belajar dalam kamus Bahasa Indonesia adalah ”berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.19 Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik ataupu yang kurang abaik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar adalah pengalamanpengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungan.20 Menurut M.Alisuf Sabari, “Belajar adalah merupakan faktor penentu proses perkembangan, manusia memperoleh hasil perkembangan berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain tingkah laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar”.21 Sedangkan menurut Slameto “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. 22 Slameto juga mengembangkan cirri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, diantaranya adalah: 1) Perubahan terjadi secara sadar 2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif 18
Tulus Tu’u, Peran disiplin pada Perilaku & Prestasi Siswa, (Jakarta: Grafindo, 2004),
h 74 19
http://www.kamusbesar.com/607/orang-tua Deskripsi Orang Tua Kamus Besar KBBI. Diunduh pada tanggal 19 Januari 2015. 20 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009) Cet. Ke-5. H. 155. 21 M. Alisuf Sabari. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 1996) Cet. Ke-2 h. 54. 22 Slameto, op. cit., h. 2.
25
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara 5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah 6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.23 Dalam psikologi pendidikan disimpulkan bahwa hal-hal pokok dari pengertian belajar adalah: 1) Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar, baik aktual maupun potensial 2) Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatife lama. 3) Perubahan itu karena usaha.24 Dari pengertian-pengertian yang telah diungkapkan oleh para ahli diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam diri individu. Perubahan manusia dari tidak tau menjadi tau, perkembangan manusia dari tidak bisa menjadi bisa. Perubahan itu terjadi setelah melalui prose belajar. Proses
belajar itu terjadi meliputi
berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis seperti perubahan pada cara berpikir, keterampilan, kecakapan kebiasaan maupun sikap. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkahnya berkembang menjadi lebih baik. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Dari pemahaman tentang pengertian prestasi dan belajar maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai yang mengakibatkan perubahan atau kemajuan dalam diri individu dari aktivitas belajar, baik perubahan tingkah laku, ilmu pengetahuan atau kecakapan yang diketahui lewat hasil evaluasi berupa angka, simbol, huruf maupun
23 24
Ibid., h. 3-4 Alisuf Sabri, op. cit., h. 56
26
kalimat yang dapat menunjukan hasil yang sudah dicapai pada periode tertentu.
b. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Setiap siswa di sekolah dapan menunjukan prestasi yang berbeda dengan siswa lainnya. Setiap siswa memang tidak ada yang sama, perbedaan individualah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan siswa, sehingga menyebabkan perbedaan dalam prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya terdapat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi. Menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua, ”yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedagkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu”.25 Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar: 1.
Adapun faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang meliputi: a. Faktor Jasmaniah a) Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagianbagiannya/ bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehtan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. b) Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/ badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarya juga terganggu. 25
Slameto, op. cit., h. 54
27
b. Faktor Psikologis Beberapa aspek psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain: a) Intelegensi, Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan
konsep-konsep
yang
abstrak
secara
efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. faktor ini berkaitan dengan Intellegency Question (IQ) seseorang. b) Perhatian, Perhatian menurut Gazali yang di kutip okleh Slameto adalah ”keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada sesuatu obyek (benda/ hal) atau sekumpulan objek”.26 Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari. Jika bahan ajar tidak menjadi perhatian siswa, maka timbul kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, diusahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya. c) Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa
kegiatan
yang
diminati
seseorang,
diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan mintat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. 26
Ibid., h. 56
28
d) Motif, Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorong. e) Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.27 f)
Kematangan, Kematangan adalah suatu tingkat/ fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Anak yang sudah siap (matang) belum dapat melakukan kecakapannya sebelum belajar. Belajar akan lebih baik jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
g) Kesiapan, Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya susah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
c. Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
27
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h 131
29
2. Faktor ekstern adalah faktor sosial dan faktor non sosial. a. Faktor Sosial, yang terdiri dari: a) Lingkungan keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi orang tua, dan latar belakang kebudayaan. b) Lingkungan sekolah, yang meliputi metode pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa lainnya, disiplinsekolah, sarana dan prasarana peembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, metode belajar, dan tugas rumah. c) Lingkungan masyarakat, meliputi kegiatan anak dalam masyarakat, teman bergaul, media massa, dan budaya hidup masyarakat. b. Faktor Non Sosial Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Dari urain diatas dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa sangat berhubungan dengan dengan faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kelemahan salah satu faktor, akan dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar. Namun, dalam hubungannya dengan prestasi belajar yang dapat diperoleh siswa, faktor internallah yang sangat penting berperan besar dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Kalau siswa sudah mampu memotivasi dirinya untuk tekun belajar, maka siswa itu sudah tidak bergantung lagi dengan motivasi dari luar (eksternal). Serta hasil belajar yang didapat dengan adanya faktor intrinsik (memotivasi dari diri siswa) akan berbeda dengan prestasi belajar yang diperoleh karena faktor ekstrinsik (motivasi dari orang lain), dan akan mempunyai keputusan tersendiri jika prestasi belajar diperoleh dengan nilai yang optimal dengan motivasi dari diri siswa.
30
c. Indikator Prestasi Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dalam proses belajar siswa. Dalam menetapkan indikator prestasi belajar siswa perlu disesuaikan dengan ranah/ jenis prestasi siswa sehingga tepat dalam memberikan evaluasi dalam mencapai indikator prestasi belajar tesebut. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur28. Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi Ranah/ Jenis Prestasi
Indikator
Cara Evaluasi
A. Ranah Cipta (kognitif) 1. Pengamatan
1. Dapat menunjukan; 2. Dapat membandingkan; 3. Dapat menghubungkan
1. Tes tulis 2. Tes tertulis 3. Observasi
2. Ingatan
1. Dapat menyebutkan 2. Dapat menunjukkan kembali
1. Tes lisan 2. Tes tertulis 3. Observasi
3. Pemahaman
1. Dapat menjelaskan 2. Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
1. Tes lisan 2. Tes tertulis
1. Dapat memberikan contoh 2. Dapat menggunakan secara tepat
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas 3. Observasi
4. Aplikasi/ Penerapan
28
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 148
31
5. Analisis (pemeriksaan dan pemilihan secara teliti)
1. Dapat menguraikan 2. Dapat mengklasifikasikan/ memilah-milah
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
6. Sintesis (membuat paduan baru dan utuh)
1. Dapat menghubungkan 2. Dapat menyimpulkan 3. Dapat menggeneralisasikan (membuat prinsip umum)
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
1. Menunjukkan sikap menerima 2. Menunjukkan sikap menolak
1. Tes tertulis 2. Tes skala sikap 3. Observasi
1. Kesediaan berpartisipasi/ terlibat 2. Kesediaan memanfaatkan
1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas 3. Observasi
1. Menganggap penting dan bermanfaat 2. Menganggap indah dan harmonis 3. Mengagumi
1. Tes skala penilaian sikap 2. Pemberian tugas 3. Observasi
B. Ranah Rasa (Afektif) 1. Penerimaan
2. Sambutan
3. Apesiasi (sikap menghargai)
32
4. Internalisasi (pendalaman)
1. Mengakui dan meyakini 2. Mengingkari
5. Karakterisasi (penghayatan)
1. Melembagakan atau meniadakan 2. Menjelmakan dalam pribadi dan pribadi sehari-hari
1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas ekspresif (yang menyatakan sikap) dan tugas proyektif (yang menyatakan perkiraan atau ramalan)
1. Pemberian tugas ekspresif dan proyektif 2. Observasi
C. Ranah Karsa (Psikomotor) 1. Keterampilan bergerak dan bertindak
2. Kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal
Kecakapan mengkoordinasikan gerak mat, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya.
1. Observasi 2. Tes tindakan
1. Kefasihan melafalkan/ mengucapkan
1. Tes lisan 2. Observasi 3. Tes tindakan
2. Kecakapan membuat mimik dan gerakan jasmani
3. Ilmu Pengetahuan Sosial a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.29
29
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), cet 2, h. 171
33
Ada beberapa pendapat para ahli pendidik dan IPS di Indonesia yang memeberikan pengertian IPS, diantaranya yaitu: a) Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna. b) S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. c) Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengelola, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship sehingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahan. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dan berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah.30 Dari berbagai pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah hasil penyederhanaan dari berbagai macam disiplin ilmu sosial yang ada. Penyederhanaan yang dimaksud lebih tertuju kepada penyesuaian dengan kurikulum yang akan diterapkan di sekolah, karena pada dasarnya sifat dari disiplin ilmu sosial hampir serupa yakni mempelajari manusia dan gejala sosial yang dialaminya. b. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial Mata pelajaran IPS memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut:
30
Nadir dkk, Ilmu pengetahuan sosial 1 edisi pertam, (Lerning Assistance Program For Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 10
34
1) Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsure-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi bukan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama. 2) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekoonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan topik (tema) tertentu. 3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. 4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayah, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaa, keadilan dan jaminan keamanan. 5) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.31 Berdasarkan perspektif mengenai karakteristik IPS di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa IPS adalah salah satu mata pelajaran yang merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu yaitu ekonomi, geografi, sosiologi, dan sejarah yang dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial serta dikaji dengan pendekatan interdisipliner.
c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Setiap pembelajaran memiliki tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya tujuan pembelajaran dapat dijadikan sebagai arah untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Berikut ini adalah rumusan tujuan dari pembelajaran IPS adalah sebagai berikut: a) Memiliki kesadaran dan kepedulian dalam lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaanmasyarakat. b) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial. 31
Trianto, Op. cit., h. 175
35
c) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat. d) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat nalisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat. e) Mampu mengemukakan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat. f) Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral. g) Fasilitator didalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat menghakimi. h) Mempersiapkan siswa menjadi warga yang baik dalam kehidupannya dan mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapi. i) Menekankan perasaan emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa tehadap materi Pembelajaran IPS yang diberikan. 32 Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS bertujuan untuk mengembangkan potensis peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap dan mental yang positif, terampil dalam menyikapi segalah masalah yang terjadi, baik yang menimppa dirinya sendiri maupun masyarakat.
B. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Usman Hakim, Nim: 708114282. Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK BM Taman Siswa Lubuk Pakam. Fakultas Ekonomi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Universitas Negeri Medan 2013. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa ada hubungan yang positif antara perhatian orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari perhitungan variabel perhatian orang tua (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y) diperoleh Fhitung = 17,85 sedangkan Ftabel = 4,21 pada taraf signifikan 95% dan α= 0,05, derajat kebebasan (dk) 1: 27 32
Ibid., h. 177
36
ternyata Fh >Ft (17,85 > 4,21). Dengan demikian hipotesis pertama dapat diterima yaitu pengaruh yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa di Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK BM Taman Siswa Lubuk Pakam. Dari perhitungan variabel minat belajar (X2)terhadap prestasi belajar siswa (Y) diperoleh Fhitung = 11,44 sedangkan Ftabel = 4,21 pada taraf signifikan 95% dan α= 0,05, derajat kebebasan (dk) 1: 27 ternyata Fh >Ft (11,44 > 4,21). Dengan demikian hipotesis kedua dapat diterima yaitu pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadap prestasi belajar siswa di SMK BM Taman Siswa Lubuk Pakam. Sedangkan hasil perhitungan variabel perhatian orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa diperoleh Fhitung = 11,87 sedangkan Ftabel = 3,37 pada taraf signifikan 95% dan α= 0,05, derajat kebebasan (dk) 1: 26 ternyata Fh >Ft (11,87 > 3,37). Dengan demikian Hipotesis ketiga dapat diterima yaitu pengaruh yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa di SMK BM Taman Siswa Lubuk Pakam. Selanjutnya, dari perhitungan diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,477, yang berarti 47,7% prestasi belajar siswa (Y) dipengaruhi oleh perhatian orang tua (X1) dan minat belajar siswa (X2).33 2. Budiyono, NIM: 11410041, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012). Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga (STAIN) 2012. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Ada
33
Usman Hakim, Nim: 708114282. Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK BM Taman Siswa Lubuk Pakam. Fakultas Ekonomi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Universitas Negeri Medan 2013.
37
pengaruh positif antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini terlihat dari perhitungannya bahwa diperoleh nilai rxy korelasi antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV MI Miftahul Falah Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 sebesar 0,485. Setelah dikonsultasikan dengan r table pada taraf signifikan 5% dengan N = 32 sebesar 0,349 dan taraf signifikan 1% 0,449 ternyata hasil rxy lebih besar daripada harga r table product moment. Dan dikonsultasikan dengan uji t 5% sebesar 1,697 dan t hitung = 3,588, maka dalam hal ini t hitung > t tabel. Dalam hal ini Ho ditolak dan Ha diterima.34 3. Idris Gozali NIM: 106011000701, Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Fikih siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong Tangerang Selatan, Jurusan Pendidikan Agana Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa tidak terdapat korelasi yang positif antar perhatian orang tua dengahn prestasi belajar fikih. Hal ini terlihat dari hasil penelitian dengan angka 0,18. Korelasi tersebut tegolong lemah atau sangat rendah karena korelasinya berada antar 0,00-0,20. Berdasarkan tingkat keeratan
dua variabel, maka dapat diketahui koefisien
determinannya sebesar 1,166% dan 8,834% merupakan variabel lain yang memberikan konstribusi terhadap prestasi belajar siswa.35
34
Budiyono, NIM: 11410041, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012). Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga (STAIN) 2012. 35 Idris Gozali NIM: 106011000701, Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Fikih siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong Tangerang Selatan, Jurusan Pendidikan Agana Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012.
38
C. Kerangka Berpikir Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu seperti faktor dalam, faktor luar dan faktor pendekatan belajar yang digunakan oleh siswa. Faktor dalam yang mempengaruhi prestasi belajar siswa secara garis besar dibagi lagi menjadi faktor fisik, faktor psikis. Sedangkan faktor luar siswa terkait pada lingkungan diluar diri siswa diantaranya adalah keluarga. sedangkan pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan belajarnya. Orang tua adalah unsur dalam keluarga yang mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan anak dan motivasi belajar anak. Perhatian orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi aktifitas belajar anak. Bagi orang tua yang sering meluangkan waktunya untuk pendidikan anaknya akan dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan prestasi belajar anaknya. Apabila anaknya mengalami kesulitan belajar dan prestasi belajarnya menjadi turun makan dapat dicari penyebabnya dan diusahakan untuk mengatasinya. Orang tua yang mempunyai perhatian yang baik terhadap aktifitas belajar anaknya seperti menyediakan fasilitas belajar anak, mengawasis kegiatan dan penggunaan waktu belajar anak, serta pemberian bantuan ketika anak mengalami kesulitan dalam belajar akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. Sebaliknya orang tua yang kurang bahkan sama sekali tidak memperhatikan aktifitas belajar anaknya dapat menyebabkan anak menjadi kurang bersemangat dalam belajar akibatnya prestasi belajar anak akan kurang memuaskan. Oleh karena itu sebagi orang tua harus memperhatikan anaknya dalam hal pendidikan, mulai dari mengawasi cara belajar anak dirumah, memberi fasilitas belajar anak, membantu anak mengatasi kesulitan dalam belar danlain sebagainya dengan begitu maka akan tercipta kerjasama yang baik antara orang tua dan sekolah karena pendidikan bukan lah hanya tanggung jawab guru dan pihak
39
sekolah saja melainkan keluarga dan masyarakat juga mempunyai tanggung jawab yang sama atas pendidikan anak, seperti yang dikatkan oleh Abu Ahmadi bahwa ”pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah”.36 Dengan demikian diduga jika orang tua memberikan perhatian yang tinggi kepada anaknya maka anak akan termotivasi untuk lebih giat dan lebih mengembangkan kemampuannya dalam belajar sehingga anak akan mudah memperoleh prestasi belajar yang baik dan begitu juga sebaliknya.
Perhatian Orang Tua
Eksternal
Keluarga
Bimbingan Belajar Penyediaan fasilitas belajar Pengawasan
Prestasi Belajar Siswa
Kerjasama orang tua dan sekolah Nasehat Motivasi & Penghargaan
D. Hipotesis Penelitian Penulis menggunakan hipotesa kerja sebagai kesimpulan sementara, yaitu dengan rumusan sebagai berikut: “Terdapat hubungan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”.
36
h. 91.
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), Cet. Ke-1,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Objek yang akan diteliti adalah siswa-siswi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan maret 2015. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut, adalah: 1.
Kemudahan perizinan dalam melakukan penelitian
2.
Lokasi mudah dijangkau
3.
Peneliti ingin meyakinkan adakah hubungan antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar mata pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Tangsel
4.
SMP Negeri 3 Tangsel memiliki kriteria sesuai dengan yang peneliti harapkan
B. Metode Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif yaitu hasil penelitian berupa angka-angka dari perhitungan statistik. Menurut Nana Syaodih dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan, ”penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok”.1 Dalam
penelitian
pendekatan
korelasional
ini,
penulis
berusaha
menghubungkan suatu variable dangan variable lain yaitu antar tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa. ”Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal 1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode PenelitanPendidikan, (Bndung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. 9, Hal. 60
40
41
tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”. Ada dua jenis variabel, Ada variabel bebas dan ada variabel terikat.Variabel bebas (independen) adalah ”merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Sedangkan yang dimaksud variabel terikat (dependen) ”merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. 2 Adapun variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah: 1.
Tingkat perhatian orang tua adalah variabel (X) atau sebagai variabel bebas (independent variable).
2.
Prestasi belajar siswa (nilai raport) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah variabel (Y) atau sebagai variabel terikat (dependent variable). Adapun pedoman yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
buku pedoman penulisan skripsi yang disusun oleh tim Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
C. Populasi dan Sample ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.3 Jadi, pupolasi dalam penelitian pendidikan adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Adapun populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan populasi terjangkau adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Tangerang Selatan.
yang
berjumlah 322 siswa. ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.4 Jadi, sample adalah sebagian kecil atau wakil dari populasi yang diteliti. Sample diambil dari populasi dengan menggunakan teknik rendom. Dalam pengambilan sampel penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari seratus, maka 2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, CV, 2013), Cet. 19, h. 38-39 3 Ibid., h. 80 4 Ibid.
42
lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya mepupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya lebih dari seratus dapat diambil 10-15% atau 2025%”.5 Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis mengambil 15% dari populasi terjangkau , karena jumlah populasinya 322 siswa. Maka yang akan dijadikan sample dalam penelitian ini sebanyak 46 siswa. Penulis mengundi kelas mana yang ingin diteliti, kemudian terpilih lah kelas VIII6 SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Adapun alasan penulis memilih kelas VIII karena siswa kelas VIII merupakan suatu periode peralihan/masa perubahan, yang dimana seorang anak mencari identitasnya sendiri ketika akan memasuki masa ambang remaja. oleh karena itu anak perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua agar hasil belajarnya baik.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah berbagi macam data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis yang sudah dirumuskan. Untuk memperoleh data-data dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrumen pengumpulan data sebagai berikut: 1.
Kuesioner (angket) ”Kuesioner (angket) merupakan teknik pegumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.6 Penulis menyebarkan kuesioner (angket) terkait dengan permasalahan yang diteliti, kuesioner (angket) yang disebarkan tersebut akan memudahkan penulis mendapatkan data yang representatif sehubungan masalah yang diteliti.
5
http://panduanskripsi.com/teknik-teknik-dalam-menentukan-pengambilan-sampelpenelitian-skripsi/ Di unduh pada tanggal 19 Januari 2015. 6 Sugiyono, op. cit., h. 142
43
Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Angket tertutup adalah suatu pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada reponden dengan jawaban yang telah disediakan dan sifatnya tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. dengan kriteria penilaian sebagai berikut: a. Jika siswa memberikan jawaban SL diberi skor 4 b. Jika siswa memberikan jawaban SR diberi skor 3 c. Jika siswa memberikan jawaban JR diberi skor 2 d. Jika siswa memberikan jawaban TP diberi skor 17 Dalam penelitian ini penulis memperoleh data mengenai tingkat perhatian orang tua melalui kuisioner yang diajukan kepada siswa kelas VIII6 SMPN 3 Tangerang Selatan. Pernyataan-pernyataan pada kuisioner diberikan terlebih dahulu kepada 20 orang siswa untuk di uji cooba, kemudian disebarkan pada 46 siswa dikelas VIII6 SMPN 3 Tangerang Selatan. Tabel 3.1 Kisi-kisi Variabel X yaitu Tingkat Perhatian Orang Tua
Variabel
Tingkat
Indikator
No Item Pernyataan
Jumlah
Bimbingan belajar
4, 7, 8, 25, 29
5
Nasehat
24, 26, 22, 28
4
14, 18, 20, 23, 31
5
3, 10, 12, 19
4
Perhatian Orang Tua
Motifasi dan Penghargaan Memenuhi Kebutuhan Pengawasan
7
1, 5, 6, 9, 11, 13, 15, 17, 21, 27, 30
Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung, Refika Aditama, 2010), h.
17
11
44
Komunikasi Orang Tua dan Guru
2 dan 16
Total
2.
Wawancara Wawancara adalah merupakan proses komunikasi dua arah antara kedua pihak dan memiliki arti penting berkenan dengan upaya mendapatkan informasi awal.8 Wawancara digunakan untuk memperkuat penelitian yang terkait, maka dilakukan wawancara kepada beberapa orang tua siswa SMPN 3 Tangerang Selatan.
3.
Dokumentasi Dokumentasi adalah pengambilan data melalui dokumen-dokumen. Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa, yaitu nilai raport pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial semester ganjil 2014/2015. Selain itu juga untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya sekolah, visi dan misi sekolah serta sarana dan prasarana disekolah tersebut.
E. Teknik Pengolaan Data Data yang terkumpul diolah terlebih dahulu melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1. Editing ”Editing adalah pengecekan atau pemeriksaan data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan”.9 Tujuan dilakukan editing
8
Purbayu Budi Santosa dan Muliawan Handayani, statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal.14 9 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 126.
2 31
45
adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan lapangan.
2. Codeting/Skoring ”Codeting/Skoring adalah kegiatan pemberian kode atau skor tertentu pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama”.10 Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban Responden
Selalu
Skor Pernyataan Skor 4
Sering
3
Jarang
2
Tidak Pernah
1
Pilihan Jawaban
3. Tabulasi ”Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode atau skor sesuai dengan kebutuhan analisis”.11 Kemudian data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka selanjutnya melakukan analisis data dengan analisa kuantitatif. Analisa yang sebelumnya telah ditentukan persentasenya dengan menggunakan distribusi frekuensi.
Keterangan: P : Angka Persen (Prosentase) F : Frekuensi Jawaban 10 11
Ibid., h. 127 Ibid.
46
N : Banyaknya Responden12
F. Teknik Analisis Data Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi suatu informasi, sehingga dapat dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalahmasalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari responden terkumpul, yang kemudian akan dianalisis. 1. Uji Persyarat Analisis Data a) Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah distribusi sampel yang terpilih dari distribusi populasi dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Alat yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data dengan menggunakan statistik Kolmogrov-Smirnov. peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20 for Windows untuk perhitungan uji normalitas.
b) Uji Homogenitas Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih.13
Kriteria uji yang
digunakan adalah dua buah distribusi dikatakan memiliki penyebaran secara homogen apabila nilai r lebih kecil dari pada tingkat α yang digunakan yaitu 0,05.
c) Uji Linearitas
12
Ibid., h. 43 Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian: Dilengkapi Aplikasi Program SPSS, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), Cet. II, h. 84 13
47
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang liniear atau tidak secara signifikan. Alat yang dapat digunakan untuk menguji linearitas adalah dengan program SPSS dengan menggunakan Test for linearity pada taraf signifikan 0,05.
2. Uji Hipotesis Penelitian a) Koefisien Korelasi Tujuan korelasi adalah mengetahui apakah benar adanya pengaruh antara variabel X dan variabel Y atau sebaliknya. Dan apakah pengaruh tersebut positif atau negatif. Untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian, digunakan analisis data secara statistik. Adapun langkahlangkah sebagai berikut: a. Mencari angka indeks dengan korelasi ”r” dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Carl Person sebagai berikut: ( √(
(
)(
)
) ) (
(
) )
Keterangan : : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment N
: Jumlah Responden : Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y : Jumlah seluruh skor X : Jumlah seluruh skor Y14
b. Memberikan interpretasi terhadap (rxy) atau memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r”
14
Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditma, 2010), h. 180
48
product
moment
(rxy),
yaitu
dengan
mencocokan
hasil
perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment seperti dibawah ini:
Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi
Besarya “r”
Interpretasi
Product moment 0 00-0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikann (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)
0,20- 0.40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah
0,40-0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup
0,70-0,90
Antara variabel X dann variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90-1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi15
c. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan tabel nilai “r” product moment. Dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degress of reedom (df) dengan rumus sebagai berikut:
Df = N - nr
15
Anas Sudijno, Op. Cit., h. 193
49
Keterangan : Df = Degress of freedom N = Number of cases nr = banyaknya variabel yang di korelasikan Dengan diperolehnya df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment taraf signifikan 5% maupun 1%. Jika rhitung sama dengan atau lebih besar dari pada rtabel maka Ha disetujui atau terbukti kebenarannya. Jika sebaliknya maka Ha tidak disetujui atau tidak terbukti kebenarannya.
d. Selanjutnya Untuk mencari konstribusi variabel X terdapat variabel Y penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r2 x 100 %
Keterangan: KD : Koefisien terhadap
Determination
(konstribusi
variabel
X
variabel Y)
r2 : Koefisien Korelasi antara variabel X dan Variabel Y
b) Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji-t) Dalam penggunaan uji-t harus didahului dengan asumsi bahwa semua sampel yang diambil harus acak dan sumber data harus berasal dari populasi berdistribusi normal. Dengan demikian, terhadap hasil perhitungan koefisien korelasi pada data dari populasi tersebut dapat dilakukan uji keberartian. Uji keberatian tersebut bertujuan untuk mengetahui dan meyakini bahwa koefisien korelasi hasil perhitungan
50
mempunyai arti (bermakna).16 Setelah diketahui nilai koefisien korelasi, maka tahap selanjutnya adalah uji-t. Uji-t digunakan untuk melihat keberatian hubungan antara variabel X dengan variabel Y, maka perlu diuji dengan menggunakan rumus thitung:
√ √ Keterangan : thitung
:
nilai thitung
r
: koefisien korelasi hasil thitung
n
: jumlah responden17
Kriteria Pengujian : H0 diterima, jika thitung < ttabel, maka koefisien korelasi tidak signifikan H0 ditolak, jika thitung > ttabel, maka koefisien korelasi signifikan.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas adalah ”menunjukan sejauh mana suatu alat pengujur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur”.18 Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dlam suatu daftar pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Dalam pengujian instrumen penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan maksud untuk mengukur apakah variabel-variabel dalam penelitian ini valid atau tidak valid (Drop), yaitu: 16
Yusri, Statistik Sosial, (Yogyakarta,graha ilmu.2013) cet.2 hal.262. Budi Susetyo, Op.cit., h. 182 18 Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta, Kencana, 2010), h. 290 17
51
( √(
(
)(
) )
) (
(
) )
Keterangan: r xy
: Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
N
: Number of Cases (Jumlah data)
XY
: Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y
X
: Jumlah seluruh skor X
Y
: Jumlah seluruh skor Y.19
Hasil perhitungan setiap butir tersebut akan dikonsultasikan dengan “r” tabel, dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel (rhitung > rtabel) maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar dari “r” hitung maka variabel tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk menjaring data.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas (keandalan) adalah “indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan”.20 Tahap perhitungan uji reabilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbach, yaitu: a) Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan :
(
19 20
Budi Susetyo, Op, cit., h. 180 Syamsul Bachri Thalib, Op, cit., h. 292
)
52
b) Menghitung varians total dengan rumus :
(
)
c) Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha :
(( Keterangan
)(
)
)
:
r11
: Reliabilitas
k
: Banyaknya butir pertanyaan
σb 2
: Jumlah varians butir
σt 2
: Varians total21
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Reliabilitas
Besar nilai r
Interpretasi
0,800-1,000
Sangat Tinggi
0,600-0,799
Tinggi
0,400-0,599
Cukup
0,200-0,399
Rendah
Jika dari hasil perhitungan reliabilitas menghasilkan nilai r sebesar 0,800 berarti instrument penelitian dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi apabila dari hasil perhitungan menghasilkan nilai r sebesar 0,399, berarti instrumen penelitian tidak dapat dipercaya untuk penelitian. 21
V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistik untuk penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 186
53
Berikut butir soal pernyataan angket persepsi siswa yang valid, diantaranya
Tabel 3.5 Perhitungan Butir Soal Valid dan Drop Angket Variabel X
N = 20 α = 0,05 (maka angka kritis r atau rtabel = 0,468) Butir Soal
Hasil Koefisien Korelasi
Keterangan
1
0,742
Valid
2
0,112
Drop
3
0,512
Valid
4
0,685
Valid
5
0,245
Drop
6
0,672
Valid
7
0,566
Valid
8
0,678
Valid
9
0,494
Valid
10
0,554
Valid
11
-0,094
Drop
12
0,386
Drop
13
0,861
Valid
14
0,747
Valid
15
0,575
Valid
16
-0,041
Drop
17
0,479
Valid
18
0,603
Valid
19
0,507
Valid
20
0,523
Valid
21
0,431
Drop
22
0,511
Valid
54
23
0,651
Valid
24
0,727
Valid
25
0,681
Valid
26
0,601
Valid
27
0,706
Valid
28
0,547
Valid
29
0,491
Valid
30
0,376
Drop
31
0,521
Valid
Reliabililitas
0,932
Reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa pada angket variabel X (Tingkat Perhatian Orang Tua) terdapat 24 item yang valid, dan 7 item yang tidak valid. Dengan demikian item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 24 item. Sedangkan reliabilitas variabel X sebesar 0,932 > 0,468 atau rhitung > rtabel angket dinyatakan reliabel (perhitungan uji validitas dan reliabilitas terdapat pada lampiran).
H. Hipotesis Statistik Di dalam penelitian kuantitatif, untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMPN 3 Tangerang selatan adalah:
Ha = Ho = Keterangan: = Hubungan antara variabel X dengan Variabel Y x
= Tingkat Perhatian Orang Tua
55
y = Prestasi Belajar
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMPN 3 Tangerang Selatan 1.
Sejarah SMPN 3 Tangerang Selatan Berdiri sejak tahun 1977 dengan nama Kelas Jauh SMPN 2 Tangerang
dan dikukuhkan menjadi SMPN 2 Filial tahun 1979. Bulan Februari 1983 menjadi sekolah mandiri dengan nama SMP Negeri 1 Ciputat. Perubahan nomenkelatur pada tahun 1999 untuk kecamatan Ciputat menjadikan SMPN 1 Ciputat berubah nama menjadi SMP Negeri 2 Ciputat hingga SMPN 3 Tangerang Selatan saat ini. Adapun nama pimpinan di sekolah ini adalah: Tabel 4.1 Nama Pimpinan SMPN 3Tangsel
No
Nama
Masa jabatan
1
R. Soeharto
1977
2
Drs. H. Wanhar
1977 – 1989
3
Drs. H. Munadjat Indria
1989 – 1996
4
Dra. Hj. Ade Halimatusa'diah
1996 – 2000
5
Drs. H. Kuswanda M.Pd
2000 – 2006
6
Drs. H. Nurhadi MM
2006 – 2009
7
Maryono, SE. M.MPd
2009 – sekarang
SMPN 3 Tangerang Selatan memiliki beberapa kategori kelas, yaitu: a) CI-BI Akselerasi Adalah singkatan dari Cerdas Istimewa – Bakat Istimewa. Kelas ini adalah kelas satuan pendidikan ketuntasan belajar selama 2 (dua) tahun. b) Bilingual Adalah kelas berbasis reguler dengan mengutamakan komunikasi berbahasa asing (bahasa Inggris)
55
56
c) Reguler Adalah kelas biasa layaknya kelas umum dibeberapa sekolah lain.
2. Profil SMPN 3 Tangerang Selatan Nama Sekolah
: SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
No. Statistik Sekolah
: 201.280310.002
Alamat Sekolah
: Jl. Ir. H. Juanda (samping UIN Jakarta) Ciputat 15412 Kabupaten Tangerang
Telepon / Fax
: (021) 7401312
Status Sekolah
: Negeri
Status Pembinaan
: Potensial
Luas Lahan/Tanah
: 4.130 m2
Status Kepemilikan
: Hak Milik
Nama Kepala Sekolah
: Maryono, S.E.M.M.Pd
Pendidikan Terakhir
: Strata Dua (S2) Managemen Pendidikan
Masa Kerja Sebagai Kasek : 4 tahun Nilai Akreditasi Sekolah
: 97,05
3. Visi, Misi dan Tujuan SMPN 3 Tangerang Selatan a. Visi SMPN 3 Tangerang Selatan Terunggul dalam Prestasi, Teladan dalam bersikap dan bertindak, serta Konsisten dalam menjalankan ajaran agama. Indikator Visi : 1) Terunggul dalam perolehan nilai akademis. 2) Terunggul dalam persaingan masuk SMA / SMK Negeri. 3) Terunggul dalam lomba (olimpiade) MIPA. 4) Terunggul dalam prestasi non akademis. 5) Bersikap baik dan sopan kepada siapapun. 6) Selalu taat menjalankan ajaran agama (ibadah) di manapun berada
57
b. Misi SMPN 3 Tangerang Selatan 1) Mewujudkan peningkatan kualitas / mutu lulusan. 2) Mewujudkan peningkatan jumlah lulusan yang masuk SMA / SMK Negeri. 3) Membina sikap percaya diri, semangat gotong royong dan cinta tanah air. 4) Meningkatkan prestasi kerja yang diimbangi dengan penghargaan yang layak serta dilandasi dengan semangat ketauladanan dan keikhlasan. 5) Meningkatkan status sekolah menjadi sekolah unggulan
c. Adapun tujuan dari SMP Negeri 3 Tangerang Selatan adalah: 1) Meningkatkan perilaku akhlak mulia bagi peserta didik. 2) Meningkatkan pengetahhuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. 3) Mengembangkan kepribadian manusia yang utuh bagi peserta didik. 4) Mempesiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat yang mandiri dan berguna. 5) Mempersiapkan peserta didik dalam melanjutkan pendidikan lebih lanjut. 6) Meningkatkan pemahaman sekolah berwawasan lingkungan sehat bagi seluruh komponen sekolah.
4. Data Guru dan Karyawan SMPN 3 Tangerang Selatan Berikut ini data guru berdasarkan kualifikasi pendidikan, status, dan jenis kelamin tahun 2014/2015 dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
58
Tabel 4.2 Jenjang Pendidikan dan Status Guru SMPN 3 Tangsel
Tingkat No
Pendidikan
Status Guru
Jenis Kelamin
GT
GTT
Laki-laki
Perempuan Jumlah
1
S3 / S2
6
-
3
3
6
2
S1
47
5
17
35
52
3
D-4
-
-
-
-
-
4
D3/Sarmud
2
1
3
-
3
5
D2
4
-
3
1
4
6
D1
-
-
-
-
-
7
SMA
-
-
-
-
-
59
6
26
39
65
Total
Ket.
Tenaga pengajar di SMPN 3 Tangerang Selatan berjumlah 65 orang. Jenjang pendidikan tenaga pengajar di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan terdiri dari S1 sebanyak 52 orang, S2/S3 sebanyak 6 orang, D2 sebanyak 4 orang, dan D3 sebanyak 3 orang. Tenaga karyawan seperti tenaga Tata Usaha, tenaga keamanan, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, tenaga kebersihan berjumlah 15 orang. Berdasarkan data guru di atas, rata-rata guru di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memiliki jenjang pendidikan S1. Berikut ini adalah jumlah tenaga pengajar SMPN 3 Tangerang Selatan berdasarkan mata pelajaran dan statusnya. Guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama berjumlah 3 orang, 2 orang PNS dan 1 honor. Guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 3 orang dan ketiganya PNS. Guru yang mengajar mata pelajaran Matematika 7 orang, 6 orang PNS dan 1 orang honor. Guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa
59
Indonesia 9 orang dan semuanya PNS. Guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris 7 orang, 6 orang PNS dan 1 orang honor. Guru yang mengajar mata pelajaran IPA 8 orang dan semuanya PNS. Guru yang mengajar mata pelajaran IPS 10 orang dan semuanya PNS. Guru yang mengajar mata pelajaran Penjaskes 4 orang dan semuanya PNS. Guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Seni Budaya 3 orang dan semuanya PNS. Guru yang mengajar mata pelajaran Tikom 4 orang, 2 orang PNS dan 2 orang honor. Guru yang mengajar mata pelajaran Muatan Lokal 3 orang dan semuanya PNS. Guru yang mengajar mata pelajaran BP/BK 4 orang, 3 orang PNS dan 1 orang honor. Berdasarkan data guru di atas, rata-rata guru di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan bersetatus PNS. Berikut adalah nama guru-guru yang mengajar di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan: Tabel 4.3 Nama-nama Guru SMPN 3 Tangsel
Mata Pelajaran
Guru Pengajar
Mulai Mengajar
Pendidikan Agama Islam
H. M. Nasir Rinun, S.Pd
1978
Pendidikan Agama Islam
Chairunnisa S.Pd
2004
Pendidikan Agama Islam
Drs. Anwarudin
1992
Pendidikan Agama Islam
Rendra Mubarok, S.Ei
2009
Pend. Kewarganegaraan
Hj. Neni Suprianti, M.Pd
Pend. Kewarganegaraan
Nurul Istiqomah, S.Pd
Pend. Kewarganegaraan
Dadang Yohana, M.Pd
Bahasa Indonesia
Nining Wahyuni S.Pd
1996
Bahasa Indonesia
Takhriyah A. M.Pd
1994
Bahasa Indonesia
Hj. Eti Rahmawati, MM
2001
Bahasa Indonesia
Elly Fitriyah, S.Pd
Bahasa Indonesia
Dedeh Kurniasih, S.Pd
Bahasa Indonesia
Drs. Syaifullah
60
Bahasa Inggris
Nenden Hazrianthi S.Pd
2001
Bahasa Inggris
L.A. Muhanim
Bahasa Inggris
Herlina Yulianti S.Pd
Bahasa Inggris
Hj. Eti Kusmiati, S.Pd
Bahasa Inggris
Endar Suhendar S.Pd
2006
Bahasa Inggris
Agit Patroris S.Pd
2002
Ilmu Pengetahuan Alam
Laela Lubis, S.Pd
Ilmu Pengetahuan Alam
Amri Amsiati, M.P.Phis
Ilmu Pengetahuan Sosial
Iis Chotimah S.Pd
2009
Ilmu Pengetahuan Sosial
Hj. Nina Diana S.Pd
2005
Ilmu Pengetahuan Sosial
Rahmat Hidayat S.Pd
1997
Ilmu Pengetahuan Sosial
Dra. R.R. Rini. P. S.Pd
Ilmu Pengetahuan Sosial
Sholeh Fathoni, S.Pd
Ilmu Pengetahuan Sosial
Nita Marginingsih, S.Pd
Ilmu Pengetahuan Sosial
Eti Kusmiati, S.Pd
Ilmu Pengetahuan Sosial
Chairunnisa, S.Pd
Matematika
Sumarsih S.Pd
2003
Matematika
Ujang Suryono B. S.Pd
1999
Matematika
Hj. Siti Budaya S.Pd
1996
Matematika
Widihadi, S.Pd
Biologi
Heni Kristiani M.Pd
2000
Biologi
Evi Syarfiati S.Pd
1996
Biologi
Dra. Lilis Susilawati
1998
Fisika
Drs. Raharjo
1991
Fisika
Vendra Yoliska S.Pd
2003
Fisika
Indah Puji R. M.Pd
2008
Penjaskes
Kamalludin, S.Pd
Penjaskes
Drs. Junaidi
Penjaskes
Mustafa, S.Pd
Seni Budaya
Hazali, S.Pd
2006
77
1978
61
Seni Budaya
H. Harmanto, S.Pd
Prakarya
Nurzaidah, S.Pd
Prakarya
Hj. Ery Sueri, S.Pd
Keterampilan dan Jasa
Ida Yulia P. S.Pd
Bimbingan Konseling
Dra. Ngesti Wulandari
Budi Pekerti
Vivi Fitria, S.Pd
Budi Pekerti
Amas Taufaningsih, S.Pd
T.I.K
Rendra AlMubarok, S.Sei
T.I.K
Djamaludin Afghani, S.Pd
5. Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan 2014/2015 memiliki 1223 siswa. SMPN 3 Tangerang Selatan mempunyai 3 jenis kelas yaitu: 1. Kelas Akselerasi (lompat kelas atau percepatan), pada umumnya siswa dijenjang SMP sekolah selama tiga tahun tetapi siswa yang mengikuti program akselerasi hanya dua tahun, yaitu dari kelas VII langsung lompat ke kelas XI. Daya tampung kelas akselerasi hanya 2 kelas. kelas VII satu kelas, dengan jumlah 25 siswa dan kelas XI satu kelas, dengan jumlah 24 siswa. 2. Kelas Bilingual (kelas dua bahasa), kelas ini merupakan kelas unggulan karena siswa yang ada dikelas ini adalah siswa berprestasi selain itu siswa dikelas ini belajar menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Yang dapat masuk kelas ini hanyalah siswa yang mendapat peringkat 5 besar saja. Daya tampung kelas bilingual di SMPN 3 Tangerang Selatan hanya 3 kelas, kelas VII satu kelas, dengan jumlah 42 siswa. Kelas VIII satu kelas, dengan jumlah 42 siswa dan kelas XI satu kelas, dengan jumlah 41 siswa. 3. Kelas Regular (tetap/biasa), kelas ini adalah kelas yang sebagaimana pada umumnya diselenggarakan oleh sekolah-sekolah. Daya tampung kelas regular di SMPN 3 Tangerang Selatan cukup banyak yaitu 23 kelas, yang terdiri dari kelas VII sebanyak 9 kelas dengan jumlah 411 siswa,
62
kelas VIII sebanyak 7 kelas dengan jumlah 322 siswa, dan kelas IX sebanyak 7 kelas dengan jumlah 316 siswa. Tabel 4.4 Jumlah siswa SMPN 3 Tangsel
No
Jenis
1
Akselerasi
2
3
Billingual
Regular
Kelas
L
P
Jumlah
VII
10
15
25
IX
17
7
24
VII
18
24
42
VIII
19
23
42
IX
12
29
41
VII
188
228
411
VIII
192
213
322
IX
146
213
316
6. Sarana dan Prasarana SMPN 3 Tangerang Selatan Sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 3 Tangerang Selatan antara lain 29 ruang kelas/ruang belajar seluas 56 m2 dan 2 ruang kelas/belajar seluas 60 m2. Selain itu terdapat 4 ruang laboratorium yang terdiri dari 1 laboratorium IPA seluas 70 m2, 1 laboratorium Bahasa seluas 56 m2, dan 2 laboratorium Komputer seluas 56 m2. 1 ruang perpustakaan seluas 70 m2 yang berisi buku-buku pelajaran, majalah/Koran dan buku bacaan lainnya, 1 ruang kesenian seluas 42 m2, 1 ruang serbaguna/aula seluas 84 m2 dan 1 ruang Multi Media seluas 56 m2. Terdapat 5 ruang kantor yaitu 1 ruang kepala sekolah seluas 42 m2, 1 ruang wakil kepala sekolah seluas 21 m2, 1 ruang guru seluas 70 m2, 1 ruang tata usaha seluas 42 m2 dan 1 ruang komite sekolah seluas 21 m2. SMPN 3 Tangerang Selatan memiliki 12 ruang penunjang, yaitu 1 gudang seluas 42 m2 untuk menaruh barang-barang yang rusak. 1 ruang BP/BK seluas 42 m2, 1 ruang UKS seluas 56 m2, 1 ruang PMR/Pramuka seluas 24 m2, 1 ruang OSIS/Paskibra seluas 24 m2, 1 ruang ibadah/masjid seluas 110 m2, 1 ruang koperasi seluas 28 m2, 1 ruang kantin seluas 56 m2 dilengkapi dengan meja dan kursi untuk siswa makan, 1 pos
63
jaga/satpam seluas 9 m2 yang berada di dekat gerbang sekolah, serta mempunyai 23 ruang WC yang terdiri dari 1 ruang WC kepala sekolah seluas 4 m2, 1 ruang WC guru seluas 4 m2 dan 21 ruang WC siswa seluas 2 m2. Adapun sarana penunjang di SMPN 3 Tangerang Selatan adalah lapangan olah raga yang terdiri dari, 1 lapangan futsal seluas 264 m2, 1 lapangan basket seluas 264 m2, 1 lapangan volley seluas 98 m2, 1 lapangan badminton seluas 72 m2 dan 2 meja pingpong seluas 8 m2. Selain itu SMPN 3 Tangerang Selatan juga memiliki 1 lapangan upacara seluas 2500 m2, 1 tempat parker 128 m2 dan 1 kendaraan operasional (mini bus). Tabel 4.5 Sara dan Prasarana SMPN 3 Tangsel
Jenis Ruangan No
/Bangunan
Ukuran Jml
Kondisi Ruangan
PxL B
A
RUANG BELAJAR :
1
Ruang Teori / Kelas
29
8x7m
2
6 x 10 m
2
Ruang Perpustakaan
1
10 x 7 m
3
Ruang Lab. Bahasa
1
8x7m
4
Ruang Lab. IPA
1
10 x 7 m
5
Ruang Lab. Komputer
2
8x7m
6
Ruang Kesenian
1
6x7m
7
Ruang Keterampilan
-
-
8
Ruang Serbaguna/Aula
1
12 x 7 m
9
Ruang Multi Media
1
8x7m
B
RUANG KANTOR :
CB TB
Ket.
64
1
Ruang Kepala Sekolah
1
6x7m
2
Ruang Wkl Kepsek
1
3x7m
3
Ruang Guru
1
10 x 7 m
4
Ruang Tata Usaha
1
6x7m
5
Ruang Komite Sekolah
1
3x7m
C
RUANG PENUNJANG :
1
Ruang Gudang
1
6x7m
2
Ruang BP / BK
1
6x7m
3
Ruang U K S
1
8x7m
4
Ruang PMR/Pramuka
1
6x4m
5
Ruang OSIS/Paskibra
1
6x4m
6
Ruang Ibadah / Masjid
1
10 x 11
7
Raung WC Kepsek
1
2x2m
8
Ruang WC Guru
1
2x2
9
Ruang WC Siswa
21
2x1m
10
Ruang Koperasi
1
4x7m
11
Ruang Kantin
1
8x7m
12
Rumah Penjaga
-
-
-
13
Pos Jaga / Satpam
1
3x3m
1
12 x 22
D 1
SARANA PENUNJANG : Lapangan Olah Raga : a. Lapangan Futsal
65
b. Lapangan Basket
1
12 x 22
c. Lapangan Volley
1
14 x 7 m
d. Lapangan Badminton
1
12 x 6 m
f. Meja Pingpong
2
4x2m
2
Lapangan Upacara
1
25 x 100
3
Tempat Parkir
1
16 x 8 m
4
Kendaraan Operasional
1
Mini bus
B. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, bertujuan untuk melihat gambaran umum mengenai hubungan tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket, angket tersebut telah diuji coba dan diketahui validitas serta reabilitasnya. Angket variabel X (tingkat perhatian orang tua) berjumlah 31 item yang kemudian menjadi 24 item setelah di uji validitas serta reliabilitasnya, dan memiliki reliabilitas sangat tinggi. Angket tersebut kemudian disebar kepada 46 responden. Sempel diambil 15% dari populasi terjangkau, karena jumlah populasinya 322 siswa. Dengan demikian yang dijadikan sampel dalam penelitian ini ialah 46 responden dari seluruh kelas VIII. Penulis memperoleh data melalui penyebaran angket kepada 46 responden. Yang terdiri dari 24 item pernyataan tentang tingkat perhatian orang tua. Dibawah adalah hasil tanggapan responden yang penulis terima dan diolah dalam bentuk tabulasi sebagai berikut:
66
Variabel X (Tingkat Perhatian Perhatian Orang Tua) 1. Orang tua menegur/memarahi saya, jika saya malas belajar. Tabel 4.6 Persentase Variabel X Butir 1
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
18
39,1%
Sering
16
34,7%
Jarang
10
21,7%
Tidak Pernah
2
4,3%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase paling tinggi yaitu sebesar 39,1% dengan jumlah frekuensi sebanyak 18. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 34,7% dengan frekuensi sebesar 16. Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 21,7% dengan jumlah frekuensi sebanyak 10. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu memiliki jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa orang tua selalu menegur jika ia malas belajar.
2. Orang tua menyediakan buku-buku ilmu pengetahuan di rumah. Tabel 4.7 Persentase Variabel X Butir 2
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
6
13%
Sering
16
34,7%
Jarang
20
43,4%
Tidak Pernah
4
8,6%
Jumlah
46
100%
67
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase sebesar 13% dengan jumlah frekuensi sebanyak 6. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 34,7% dengan frekuensi sebesar 16. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 43,4% dengan jumlah frekuensi sebanyak 20. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 8,6% yaitu memiliki jumlah frekuensi sebanyak 4. Jadi menurut siswa orang tua jarang menyediakan buku-buku ilmu pengetahuan di rumah.
3. Orang tua saya membantu jika saya mengalami kesulitan dalam belajar di rumah. Tabel 4.8 Persentase Variabel X Butir 3
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
12
26%
Sering
10
21,7%
Jarang
23
50%
Tidak Pernah
1
2,1%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi sebanyak 12. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 21,7% dengan frekuensi sebesar 10. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase paling tertinggi yaitu sebesar 50% dengan jumlah frekuensi sebanyak 23. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 2,1% yaitu memiliki jumlah frekuensi sebanyak 1. Jadi menurut siswa orang tua jarang membantu jika siswa mengalami kesulitan dalam belajar di rumah.
68
4. Orang tua memperhatikan cara belajar saya dirumah. Tabel 4.9 Persentase Variabel X Butir 4
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
12
26%
Sering
13
28,2%
Jarang
21
45,6%
Tidak Pernah
0
0%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi sebanyak 12. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 28,2% dengan frekuensi sebesar 13. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase paling tertinggi yaitu sebesar 45,6% dengan jumlah frekuensi sebanyak 21. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua jarang memperhatikan cara belajar siswa dirumah.
5. Orang tua saya menyediakan waktu khusus untuk membaca buku bersama-sama di rumah. Tabel 4.10 Persentase Variabel X Butir 5
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
2
4,3%
Sering
4
8,6%
Jarang
21
45,6%
Tidak Pernah
19
41,3%
Jumlah
46
100%
69
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase paling sedikit yaitu 4,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 2. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 8,6% dengan frekuensi sebesar 4. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 45,6% dengan jumlah frekuensi sebanyak 21. Dan pada pilihan tidak pernah memiliki persentase sebesar 41,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 19. Jadi menurut siswa orang tua jarang menyediakan waktu khusus untuk membaca buku bersama-sama di rumah.
6. Orang tua saya memeriksa PR dan membantu (membimbing) dalam mengerjakannya. Tabel 4.11 Persentase Variabel X Butir 6
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
8
17,3%
Sering
22
47,8%
Jarang
11
23,9%
Tidak Pernah
5
10,8
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase sebesar 17,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 8. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 47,8% dengan frekuensi sebesar 22. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi sebanyak 11. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 10,8% yaitu memiliki jumlah frekuensi sebanyak 5. Jadi menurut siswa orang tua sering memeriksa PR dan membantu (membimbing) dalam mengerjakannya.
70
7. Ketika saya terlambat pulang kerumah, orang tua saya menanyakan alasan saya pulang terlambat. Tabel 4.12 Persentase Variabel X Butir 7
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
22
47,8%
Sering
16
34,7%
Jarang
6
13%
Tidak Pernah
2
4,3%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 47,8% dengan jumlah frekuensi sebanyak 22. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 34,7% dengan frekuensi sebesar 16. Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 13% dengan jumlah frekuensi sebanyak 6. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu memiliki jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa ketika siswa terlambat pulang kerumah, orang tua siswa selalu menanyakan alasan siswa pulang terlambat.
8. Orang tua memperhatikan perlengkapan sekolah saya (mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai).
Tabel 4.13 Persentase Variabel X Butir 8
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
16
34,7%
Sering
18
39,1%
Jarang
10
21,7%
71
Tidak Pernah
2
4,3%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase sebesar 34,7% dengan jumlah frekuensi sebanyak 16. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu 39,1% dengan frekuensi sebesar 18. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 21,7% dengan jumlah frekuensi sebanyak 10. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu memiliki jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa orang tua sering memperhatikan perlengkapan sekolah siswa (mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai).
9. Ketika saya lupa waktu belajar orang tua menegur saya. Tabel 4.14 Persentase Variabel X Butir 9
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
21
45,6%
Sering
14
30,4%
Jarang
9
19,5%
Tidak Pernah
2
4,3%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 45,6% dengan jumlah frekuensi sebanyak 21. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 30,4% dengan frekuensi sebesar 14. Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 19,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 9. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu memiliki
72
jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa ketika siswa lupa waktu belajar orang tua selalu menegur sisw.
10. Orang tua memberikan hadiah kepada saya apabila saya mendapatkan prestasi yang baik di sekolah. Tabel 4.15 Persentase Variabel X Butir 10
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
11
23,9%
Sering
20
43,4%
Jarang
11
23,9%
Tidak Pernah
4
8,6%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi sebanyak 11. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu 43,4% dengan frekuensi sebesar 20. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi sebanyak 11. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 8,6% yaitu memiliki jumlah frekuensi sebanyak 4. Jadi menurut siswa orang tua sering memberikan hadiah kepada siswa apabila siswa mendapatkan prestasi yang baik di sekolah.
11. Orang tua menanyakan setiap hasil ulangan saya. Tabel 4.16 Persentase Variabel X Butir 11
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
11
23,9%
Sering
15
32,6%
73
Jarang
17
36,9%
Tidak Pernah
3
6,5%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi sebanyak 11. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 32,6% dengan frekuensi sebesar 15. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 36,9% dengan jumlah frekuensi sebanyak 17. Sedangkan yang memiliki persentasi paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 6,5% yaitu memiliki jumlah frekuensi sebanyak 3. Jadi menurut siswa orang tua jarang menanyakan setiap hasil ulangan siswa.
12. Orang tua saya marah ketika nilai saya kurang baik. Tabel 4.17 Persentase Variabel X Butir 12
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
15
32,6%
Sering
13
28,2%
Jarang
12
26%
Tidak Pernah
6
13%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 32,6% dengan jumlah frekuensi sebanyak 15. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 28,2% dengan frekuensi sebesar 13. Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi sebanyak 12. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 13% yaitu memiliki
74
jumlah frekuensi sebanyak 6. Jadi menurut siswa orang tua selalu marah ketika nilai siswa kurang baik.
13. Orang tua memberikan pujian apabila saya melalukan hal baik. Tabel 4.18 Persentase Variabel X Butir 13
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
22
47,8%
Sering
12
26%
Jarang
10
21,7%
Tidak Pernah
2
4,3%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 47,8% dengan jumlah frekuensi sebanyak 22. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 26% dengan frekuensi sebesar 12. Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 21,7% dengan jumlah frekuensi sebanyak 10. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu memiliki jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa orang tua selalu memberikan pujian apabila siswa melalukan hal baik.
14. Orang tua saya melengkapi sarana belajar yang saya butuhkan. Tabel 4.19 Persentase Variabel X Butir 14
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
24
52,1%
Sering
20
43,4%
Jarang
2
4,3%
75
Tidak Pernah
0
0%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 52,1% dengan jumlah frekuensi sebanyak 24. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 43,4% dengan frekuensi sebesar 20. Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 4,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 2. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua selalu melengkapi sarana belajar yang siswa butuhkan.
15. Orang tua menganjurkan agar saya mengikuti bimbingan belajar. Tabel 4.20 Persentase Variabel X Butir 15
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
10
21,7%
Sering
14
30,4%
Jarang
17
36,9%
Tidak Pernah
5
10,8%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase sebesar 21,7% dengan jumlah frekuensi sebanyak 10. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 30,4% dengan frekuensi sebesar 14. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 36,9% dengan jumlah frekuensi sebanyak 17. Sedangkan yang memiliki persentasi paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 10,8% yaitu memiliki
76
jumlah frekuensi sebanyak 5. Jadi menurut siswa orang tua jarang menganjurkan siswa untuk mengikuti bimbingan belajar.
16. Orang tua saya menasehati agar saya giat belajar untuk mencapai citacita yang saya inginkan. Tabel 4.21 Persentase Variabel X Butir 16
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
18
39,1%
Sering
16
34,7%
Jarang
12
26%
Tidak Pernah
0
0%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 39,1% dengan jumlah frekuensi sebanyak 18. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 34,7% dengan frekuensi sebesar 16. Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi sebanyak 12. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua selalu menasehati agar siswa giat belajar untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.
17. Orang tua saya berusaha membangkitkan semangat belajar saya. Tabel 4.22 Persentase Variabel X Butir 17
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
20
43,4%
Sering
13
28,2%
Jarang
13
28,2%
77
Tidak Pernaqh
0
0%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 43,4% dengan jumlah frekuensi sebanyak 20. Pada pilihan sering dan jarang mendapatkan hasil persentase yang sama besar yaitu 28,2% dengan frekuensi sebesar 13. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua siswa selalu berusaha membangkitkan semangat belajar siswa.
18. Orang tua saya menasehati, agar berhati-hati dalam menjawab soal ujian. Tabel 4.23 Persentase Variabel X Butir 18
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
25
54,3%
Sering
16
34,7%
Jarang
2
4,3%
Tidak Pernaqh
3
6,5%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 54,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 25. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 34,7% dengan frekuensi sebesar 16. Sedangkan pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase paling sedikit yaitu 4,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 2. Dan pada pilihan tidak pernah mendapatkan hasil persentase sebesar 6,5% dengan frekuensi sebesar 3. Jadi menurut siswa orang tua selalu menasehati, agar siswa berhati-hati dalam menjawab soal ujian.
78
19. Orang tua saya membantu saya dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR). Tabel 4.24 Persentase Variabel X Butir 19
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
12
26%
Sering
18
39,1%
Jarang
14
30,4%
Tidak Pernaqh
2
4,3%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi sebanyak 12. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu 39,1% dengan frekuensi sebesar 18. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 30,4% dengan jumlah frekuensi sebanyak 14. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu memiliki jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa orang tua sering membantu siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR).
20. Orang tua melarang saya mencontoh latihan ataupun PR teman saya. Tabel 4.25 Persentase Variabel X Butir 20
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
17
36,9%
Sering
14
30,4%
Jarang
11
23,9%
Tidak Pernah
4
8,6%
Jumlah
46
100%
79
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 36,9% dengan jumlah frekuensi sebanyak 17. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 30,4% dengan frekuensi sebesar 14. Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi sebanyak 11. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 8,6% yaitu dengan jumlah frekuensi sebanyak 4. Jadi menurut siswa orang tua selalu melarang siswa mencontoh latihan ataupun PR teman siswa.
21. Orang tua saya membiarkan saya tidak belajar dalam menghadapi ujian. Tabel 4.26 Persentase Variabel X Butir 21
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
5
10,8%
Sering
6
13%
Jarang
11
23,9%
Tidak Pernah
24
52,1%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase paling sedikit yaitu 10,8% dengan jumlah frekuensi sebanyak 5. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 13% dengan frekuensi sebesar 6. Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi sebanyak 11. Sedangkan yang memiliki persentase tertinggi yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase sebesar 52,1% yaitu dengan jumlah frekuensi sebanyak 25. Jadi menurut siswa orang tua tidak pernah membiarkan siswa tidak belajar dalam menghadapi ujian.
80
22. Orang tua saya menasehati agar saya tidak menunda waktu dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR). Tabel 4.27 Persentase Variabel X Butir 22
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
24
52,1%
Sering
19
41,3%
Jarang
3
6,5%
Tidak Pernah
0
0%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 52,1% dengan jumlah frekuensi sebanyak 24. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 41,3% dengan frekuensi sebesar 19. Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 6,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 3. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua selalu menasehati agar siswa tidak menunda waktu dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR).
23. Orang tua saya menemani saya saat belajar dirumah. Tabel 4.28 Persentase Variabel X Butir 23
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
14
30,4%
Sering
19
41,3%
Jarang
12
26%
Tidak Pernah
1
2,1%
Jumlah
46
100%
81
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase sebesar 30,4% dengan jumlah frekuensi sebanyak 14. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu 41,3% dengan frekuensi sebesar 19. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi sebanyak 12. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 2,1% yaitu memiliki jumlah frekuensi sebanyak 1. Jadi menurut siswa orang tua sering menemani siswa saat belajar di rumah.
24. Orang tua saya mendukung kegiatan saya diluar kegiatan akademik. Tabel 4.29 Persentase Variabel X Butir 24
Pilihan
Frekuensi
Persentase
Selalu
25
54,3%
Sering
20
43,4%
Jarang
1
2,1%
Tidak Pernaqh
0
0%
Jumlah
46
100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 54,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 25. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 43,4% dengan frekuensi sebesar 20. Pada pilihan jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 2,1% dengan jumlah frekuensi sebanyak 1. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua selalu mendukung kegiatan siswa diluar kegiatan akademik.
82
1.
Data Tingkat Perhatian Orang Tua Tingkat perhatian orang tua merupakan variabel X. Data tingkat
perhatian orang tua diperoleh dari pengisisan angket oleh responden sebanyak 46 siswa. Jumlah skor hasil angket responden dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.30 Skor Hasil Angket Tingkat Perhatian Orang Tua (Variabel X)
Responden
Skor Hasil Angket
1
78
2
88
3
82
4
57
5
92
6
82
7
81
8
77
9
57
10
72
11
71
12
80
13
62
14
68
15
67
16
56
17
68
18
67
83
19
70
20
64
21
63
22
74
23
70
24
63
25
67
26
67
27
62
28
69
29
78
30
65
31
74
32
91
33
80
34
91
35
66
36
66
37
83
38
86
39
67
40
57
41
70
42
61
84
43
77
44
76
45
54
46
67
N = 46
3283
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh responden nomor 5 dengan skor 92. Sedangkan skor terendah didapat oleh responden dengan nomor 45 dengan skor 54. Data jumlah skor angket tersebut, kemudian dianalisis melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu menentukan rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang kelas interval (perhitungan pada lampiran ) Tabel 4.31 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X
Interval Kelas
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Batas Bawah
Batas Atas
54 – 59
5
10,86%
53,5
59,5
60 – 65
7
15,21%
59,5
65,5
66 – 71
15
32,60%
65,5
71,5
72 – 77
6
13,04%
71,5
77,5
78 – 83
8
17,39%
77,5
83,5
84 – 89
2
4,34%
83,5
89,5
90 – 95
3
6,52%
89,5
95,5
Jumlah
46
100%
85
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, frekuensi kelas tertinggi variabel Tingkat Perhatian Orang Tua terletak pada interval ke-3 dengan rentang nilai 66 – 71 dengan presentase 32,60%. Sedangkan frekuensi kelas terendah terletak pada interval ke-6 dengan rentang nilai 84 - 89 dengan presentase 4,34%. Sedangkan pada interval ke-1 dengan rentang nilai 54 – 59 memiliki hasil presentase 10,86%, pada kelas interval ke 2 dengan rentang nilai 60 – 65 memiliki hasil presentase sebesar 15,21%, pada kelas interval ke-4 dengan rentang nilai 72 – 77 memiliki hasil presentase sebesar 13,04%, dan pada kelas interval ke-5 dan 7 dengan rentang nilai 78 – 83, 90 – 95 masing masing memiliki hasil presentase sebesar 17,39% dan 6,25%.
b. Membuat Grafik Untuk mempermudah penafsiran data tingkat perhatian orang tua, maka data digambarkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut: Histogram 4.1 Data Variabel X (Tingkat Perhatian Orang Tua)
Data Tingkat Perhatian Orang Tua 16 14 12 10 8 6 4 2 0 59.5
65.5
71.5
77.5
83.5
89.5
95.5
86
c. Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel X Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari variabel persepsi siswa, maka terlebih dahulu mencari nilai mean, varians dan simpangan baku (proses perhitungan simpangan baku pada lampiran).
Mean
=
71,36
Varians
=
96,86
Simpangan Baku
=
9,84
Setelah nilai mean dan simpangan baku sudah didapatkan, maka langkah selanjutnya ialah: 1) Menentukan rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara ( ̅ - S) sampai ( ̅ + S). Jadi untuk kategori sedang, rentang nilainya 61,52 – 81,2. 2) Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada di atas 81,2 sampai dengan skor tertinggi variabel X yaitu 92. Jadi rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu 81,2 – 37. 3) Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan mentukan skor yang berada di bawah 61,52 sampai dengan skor terendah variabel X yaitu 54. Dengan demikian rentang nilai untuk kategori rendah berada diantara 54 – 61,52. Untuk lebih jelasnya, akan diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 4.32 Interpretasi Kategori Tingkat Perhatian Orang Tua
No.
Interval –
1.
54
2.
61,52 –
3.
81,2
–
Frekuensi
Presentase
Kategori
61,52
6
13,04%
Rendah
81,2
32
69,56%
Sedang
92
8
17,39%
Tinggi
87
Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa skor angket variabel tingkat perhatian orang tua berkategori sedang. Ini berarti tingkat perhatian orang tua di SMPN 3 Tangerang Selatan, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
2.
Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS merupakan variabel Y. Data
Prestasi Belajar Mata Pelajar IPS diperoleh dari nilai raport mata pelajaran IPS kelas VIII semester 1 siswa SMPN 3 Tangerang Selatan. di bawah ini nilai raport siswa kelas VIII SMPN 3 Tangsel: Tabel 4.33 Nilai Raport Mata Pelajaran IPS semester 1 kelas VIII SMPN 3 Tangsel (Variabel Y)
Responden
Nilai
1
82
2
85
3
85
4
67
5
86
6
85
7
82
8
80
9
70
10
78
11
80
12
85
88
13
70
14
78
15
78
16
70
17
75
18
71
19
75
20
71
21
68
22
80
23
78
24
69
25
75
26
70
27
73
28
78
29
85
30
71
31
80
32
85
33
81
34
87
35
75
36
70
89
37
80
38
85
39
78
40
65
41
78
42
70
43
82
44
80
45
68
46
65
N = 46
3529
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh responden nomor 34 dengan sekor 87. Sedangkan skor terendah didapat oleh responden dengan nomor 40 dan 46 dengan skor 65. Data jumlah nilai raport tersebut, kemudian dianalisis melalui langkah-langkah sebagai berikut: a.
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu menentukan rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang kelas interval (perhitungan pada lampiran).
90
Tabel 4.34 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y
Interval Kelas
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Batas Bawah
Batas Atas
65 – 68
5
10,86%
64,5
68,5
69 – 72
10
21,73%
68,5
72,5
73 – 76
5
10,86%
72,5
76,5
77 – 80
13
28,26%
76,5
80,5
81 – 84
4
8,69%
80,5
84,5
85 – 88
9
19,56%
84,5
88,5
Jumlah
46
100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, frekuensi kelas tertinggi variabel Tingkat Perhatian Orang Tua diatas terletak pada interval ke-4 dengan rentang nilai 77 – 80 dengan presentase 28,26%. Sedangkan frekuensi kelas terendah terletak pada interval ke-5 dengan rentang nilai 81 – 84 dengan presentase 8,69%. dan pada kelas interval ke-2 dengan rentang nilai 69 – 72 memiliki hasil presentase sebesar 21,73%, dan pada kelas interval ke-6 dengan rentang nilai 85 – 88 memiliki hasil presentasesebesar 19,56%, dan Pada interval ke-1 dan ke3 dengan rentang nilai 65 – 68 dan 73 – 76 memiliki hasil presentase yang sama yaitu sebesar 10,86%.
b. Membuat Grafik Untuk mempermudah penafsiran data prestasi belajar mata pelajaran IPS, maka data digambarkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut:
91
Histogram 4.2 Data Variabel Y (Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS)
Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS 14 12 10 8 6 4 2 0 68.5
c.
72.5
76.5
80.5
84.5
88.5
Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel Y Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari variabel prestasi belajar mata pelajaran IPS, maka terlebih dahulu mencari nilai mean, varians dan simpangan baku (proses perhitungan simpangan baku pada lampiran).
Mean
=
76,71
Varians
=
52,64
Simpangan Baku
=
6,18
Setelah nilai mean dan simpangan baku sudah didapatkan, maka langkah selanjutnya ialah: 1) Menentukan rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara ( ̅ - S) sampai ( ̅ + S). Jadi untuk kategori sedang, rentang nilainya 70,53 – 82,89. 2) Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada di atas 82,89 sampai dengan skor tertinggi variabel Y yaitu 87. Jadi rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu 82,89 – 87.
92
3) Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan mentukan skor yang berada di bawah 70,53 sampai dengan skor terendah variabel Y yaitu 65. Dengan demikian rentang nilai untuk kategori rendah berada diantara 65 – 70,53. Untuk lebih jelasnya, akan diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 4.35 Interpretasi Kategori Prestasi Belajar IPS
No.
Interval
Frekuensi
Presentase
Kategori
1.
65
– 70,53
12
26,08%
Rendah
2.
70,53 – 82,89
25
54,34%
Sedang
3.
82,89
–
9
19,56%
Tinggi
87
Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa skor nila raport variabel prestasi belajar mata pelajaran IPS berkategori sedang. Prestasi Belajar IPS Siswa SMPN 3 Tangerang selatan memiliki hasil yang cukup baik.
C. Hasil Uji Persyarat Penelitian 1.
Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y yang
diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan alat bantu SPSS 20 for windows. Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini adalah apabila taraf signifikan > 0,05 maka data tersebut normal, begitu pun sebaliknya apabila taraf signifikan < 0,05 maka data tersebut tidak normal. Berikut hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan SPSS 20 for windows.
93
Grafik 4.1 Hasil Residu Standar menggunakan Histogram
Grafik 4.2 Hasil Residu Standar menggunakan P-Plot
Pada Grafik 4.1 dan 4.2 data yang telah di olah memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data telah memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih menyakinkan hasil uji grafik, maka pada uji normaliltas ini dilengkapi dengan uji statistik, yaitu dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov pada α = 0,05 yang menunjukkan data tersebut normal. Dapat digambarkan sebagai berikut:
94
Tabel 4.36 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Perhatian N 46 Mean 71.37 a,b Normal Parameters Std. 9.842 Deviation Absolute .121 Most Extreme Positive .121 Differences Negative -.049 Kolmogorov-Smirnov Z .818 Asymp. Sig. (2-tailed) .516 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Prestasi 46 76.72 6.369 .145 .141 -.145 .984 .288
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diatas bahwa data tersebut normal dapat dilihat pada kolom signifikan menunjukkan angka 0,516 > 0,05 yang berarti bahwa variabel X (tingkat perhatian orang tua) berdistribusi normal. Sedangkan variabel Y (prestasi belajar) menunjukkan angka 0,288 > 0,05. Maka kedua variabel dikatakan normal.
2.
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian
populasi adalah sama atau tidak. Tabel 4.37 Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances Minat Levene Statistic df1 df2 2.841 12 19
Sig. .021
Berdasarkan tabel di atas, tampak nilai sig. yang diperoleh dari hasil perhitungan uji homogenitas lebih besar dari pada tingkat α yang digunakan
95
yaitu 0,021 > 0,05 sehingga skor-skor pada variabel tingkat perhatian orang tua dan skor-skor prestasi belajar menyebar secara homogen. 3.
Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Tabel 4.38 Anova Tabel Sum of Squares
Prestasi*perhatian Between Group (Combined) Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
Df
Mean Square
F
1637.326
26
62.974
6.364
.000
1486.933
1
1486.933
150.275
.000
150.393
25
6.016
.608
.879
188.000
19
9.895
1825.326
45
Berdasarkan tabel di atas, tampak nilai sig pada baris Deviation from Linearity sebesar 0,879 karena signifikansi lebih dari 0,05 itu artinya 0,879 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel X (perhatian orang tua) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) mempunyai hubungan yang linear.
D. Uji Hipotesis Penelitian 1.
Koefisien Korelasi Seperti yang penulis ungkapkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel X yaitu tingkat perhatian orang tua dan variabel Y prestasi belajar mata pelajaran IPS terdapat hubungan positif yang signifikan atau tidak. Untuk itu perlu adanya pengujian hipotesis koefisien korelasi, untuk melakukan pengujian hipotesis korelasi digunakan rumus korelasi product moment yaitu:
Sig
96
( √(
(
) )
)(
) (
(
) )
Keterangan
:
r xy
: Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
N
: Number of Cases (Jumlah data)
XY
: Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y
X
: Jumlah seluruh skor X
Y
: Jumlah seluruh skor Y
Adapun untuk mencari angka indeks korelasi product moment tersebut, maka langkah yang ditempuh adalah : a. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (X) yaitu Tingkat perhatian orang tua. b. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (Y) yaitu Prestasi belajar mata pelajaran IPS. c. Scoring, diteliti jumlahnya kemudian dimasukan kedalam tabel kerja atau tabel perhitungan yang terdiri dari enam kolom, sebagai berikut:
Tabel 4.39 Indeks Korelasi Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa SMPN 3 Tangsel No X Y X2 Y2 XY 1 78 82 6084 6724 6396 2
88
85
7744
7225
7480
3
82
85
6724
7225
6970
4
57
67
3249
4489
3819
5
92
86
8464
7396
7912
6
82
85
6724
7225
6970
7
81
82
6561
6724
6642
8
77
80
5929
6400
6160
97
9
57
70
3249
4900
3990
10
72
78
5184
6084
5616
11
71
80
5041
6400
5680
12
80
85
6400
7225
6800
13
62
70
3844
4900
4340
14
68
78
4624
6084
5304
15
67
78
4489
6084
5226
16
56
70
3136
4900
3920
17
68
75
4624
5625
5100
18
67
71
4489
5041
4757
19
70
75
4900
5625
5250
20
64
71
4096
5041
4544
21
63
68
3969
4624
4284
22
74
80
5476
6400
5920
23
70
78
4900
6084
5460
24
63
69
3969
4761
4347
25
67
75
4489
5625
5025
26
67
70
4489
4900
4690
27
62
73
3844
5329
4526
28
69
78
4761
6084
5382
29
78
85
6084
7225
6630
30
65
71
4225
5041
4615
31
74
80
5476
6400
5920
32
91
85
8281
7225
7735
33
80
81
6400
6561
6480
34
91
87
8281
7569
7917
35
66
75
4356
5625
4950
36
66
70
4356
4900
4620
37
83
80
6889
6400
6640
98
38
86
85
7396
7225
7310
39
67
78
4489
6084
5226
40
57
65
3249
4225
3705
41
70
78
4900
6084
5460
42
61
70
3721
4900
4270
43
77
82
5929
6724
6314
44
76
80
5776
6400
6080
45
54
68
2916
4624
3672
46
67
65
4489
4225
4355
Σ
3283
3529
238665
272561
254409
Setelah diketahui N = 46, ΣX = 3283, ΣY = 3529, ΣX2 = 238665, dan ΣY2 = 272561, ΣXY = 254409. Maka dapatlah dicari indeks korelasinya, sebagai berikut:
( √(
(
)(
) )
) (
(
( √(
(
√(
)
√
) (
(
) (
√(
)(
(
) )
) )
) )
)
)
99
Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah 0,902. Ini berarti terdapat korelasi positif antara tingkat perhatian orang tua terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMPN 3 Tangsel. Untuk memberikan interpretasi terhadap rxy dapat ditempuh dengan dua macam cara, yaitu : 1) Memberi interpretasi sederhana, apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara kasar atau sederhana dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment. Ternyata besarnya rxy = 0,902 yang besarnya berkisar antara 0,90 - 1,00 berarti korelasi antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. 2) Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang tercantum dalam tabel “r” pada taraf signifikan 5% dan 1% namun terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of freedom, dengan rumus: Df
= N – nr = 46 – 2 = 44
Dengan df sebesar 44 jika dikonsultasikan dengan “r” tabel, pada taraf signifikan 5% diperoleh harga minimal sebesar 0,297, ternyata rxy lebih besar daripada harga “r” tabel. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya “terdapat hubungan positif dan signifikan antara Tingkat Perhatian Orang Tua
100
dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan”. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi (sumbangan) yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus diketahui terlebih dahulu koefisiennya yang disebut dengan “Coefficient of Determinition” (koefision penentu) dengan rumus sebagai berikut:
KD
= r2 x 100 % = (0,902)2 x 100% = 0,81 x 100% = 81%
Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPStingk dan tingkat perhatian orang tua sebesar 81%, sedangkan 19% ditentukan oleh faktor lainnya.
2.
Uji Hipotesis terhadap Koefisien Korelasi dengan Uji-t Selanjutnya adalah pengujian keberatian koefisien korelasi bertujuan
untuk mencari keberatian korelasi antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5%, dk (n-2). √ √ √ √ √ √
101
Berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5% dengan, dk = 44 adalah 2,015. Karena thitung = 13,913 >
ttabel = 2,015 maka H0 ditolak, artinya
koefisien signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar mata pelajaran IPS.
Grafik 4.3
t tabel = 2,015 Dk = 44 α = 0,05
t hitung = 13,913
102
E. Interpretasi Hasil Penelitian Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, itu artinya ada hubungan yang positif antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Slameto bahwa “terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor internal (dalam) dan eksternal (luar), faktor dari luar individu diantaranya adalah faktor keluarga yang terdiri dari cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dan pengertian orang tua”.1 Menurut pendapat di atas, salah satu yang mempengaruhi prestasi belajar adalah perhatian orang tua. Sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Budiyono dengan judul Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012) yang menyimpulkan bahwa perhatian orang tua dapat mempengaruhi baik atau buruk prestasi siswa di sekolah.2 Lain halnya dengan sebuah penelitian yang dilakukakn oleh Idris Gozali dengan judul Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Fikih siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong Tangerang Selatan yang menyimpulkan bahwa faktor lainlah yang memberikan konstribusi lebih besar terhadap prestasi belajar siswa.3 Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa selain keluarga adalah faktor sekolah seperti metode mengajar yang monoton, kurikulum, relasi guru dengan siswa, metode belajar dan lain-lain. Faktor masyarakat media, teman bergaul, kegiatan siswa dalam masyarakat dan lain-lain. 1
Slameto, op. cit., h. 54. Budiyono, NIM: 11410041, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012). Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga (STAIN) 2012. 3 Idris Gozali NIM: 106011000701, Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Fikih siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong Tangerang Selatan, Jurusan Pendidikan Agana Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. 2
103
Dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, faktor perhatian orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi aktifitas belajar anak. Orang tua memiliki peran lebih dominan dan memiliki sumbangan lebih besar dalam mempengaruhi pendidikan dan karir seorang anak, karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Seperti yang dikatakan oleh Wens Tanlain, dkk ”Keluarga merupakan satuan hidup bersama yang pertama dikenal anak-anak. Oleh karena itu keluarga disebut ”Primary Community” yaitu sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama”.4 Berdasarkan hasil penelitian yang dijabarkan terlihat pula bahwa tingkat perhatian orang tua mempunyai korelasi positif dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal ini dibuktikan melalui penelitian ilmiah dan perhitungan statistik serta melalui berbagai pengujian statistik. Dari proses perhitungan uji-t didapatkan hasil thitung (13,913) lebih besar dari pada ttabel (2,015) pada taraf signifikansi 5% dengan, dk = 44 berada di daerah penerimaan Ha, maka dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Dan dari hasil perhitungan statistik, diperoleh tingkat korelasi sebesar 0,902, adapun pengaruh dari tingkat perhatian orang tua sebesar 81% terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMPN 3 Tangerang Selatan. Sedangkan 19% ditentukan oleh faktor lainnya seperti: faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, keadaan gedung sekolah, disiplin sekolah, dan waktu sekolah. faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan media. Juga faktor minat dan motivasi belajar dari dalam diri siswa itu sendiri serta faktor dari dalam diri siswa itu sendiri seperti faktor jasmani. Dan berdasarkan hasil wawancara kepada sebagian orang tua murid SMPN 3 Tangerang Selatan mengenai tingkat perhatian orang tua dapat disimpulkan bahwa, perhatian orang tua murid SMPN 3 Tangerang Selatan terhadap pendidikan anak sudah cukup baik karena sebagian besar orang tua 4
Alisuf Sabari, op. cit., h. 22
104
murid SMPN 3 Tangerang Selatan cukup peduli dengan hasil belajar anakanaknya dan juga proses belajar anak-anaknya, selain itu orang tua murid juga sangat memperhatikan kebutuhan perlengkapan sekolah anak-anaknya. Dari wawancara ini penulis dapat memperkuat hasil perhitungan kuisioner yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa SMPN 3 Tangerang Selatan. F. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan, diantaranya: 1. Banyak hal - hal di luar kemampuan peneliti yang tidak terjangkau, hal ini sehubungan dengan keterbatasan tenaga, waktu, dan pemikiran peneliti, sehingga memungkinkan penelitian kurang optimal. 2. Angket yang digunakan untuk menjaring data tentang hubungan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS belum mengungkapkan keseluruhan aspek yang diteliti, meskipun sudah diadakan uji coba baik uji validitas maupun uji reliabilitas. 3. Hasil penelitian merupakan interpretasi sepenuhnya, sehingga ada kemungkinan perbedaan analisis dengan peneliti sebelumnya. Karena perbedaan tempat dan objek penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari fase-fase yang dilalui siswa dalam perhatian orang tua termasuk dalam katagori sedang. Hal ini terbukti dengan variasi jumlah skor antara 54-92 dengan rata-rata 71,36 yang berada pada interval 61,52 – 81,2 dengan jumlah terbanyak 32 siswa. Dan prestasi belajar kelas VIII siswa SMPN 3 Tangerang Selatan, khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial juga termasuk dalam katagori sedang. Hal ini dapat dilihat dari rentang nilai antara 65-87 dengan ratarata sebesar 76,71 yang berada pada interval 70,53 - 82,89 dengan jumlah terbanyak yaitu 25 siswa. Berdasarkan hasil penelitian serta pengujian hipotesis yang telah dilakukan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMPN 3 Tangerang Selatan. Hal ini ditunjukan dengan diperolehnya hasil korelasi sebesar 0,902, setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment, ternyata dari hasil korelasi hubungan tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS terletak antara 0,90 – 1,00 yang berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat. Dan dari uji t didapatkan hasil thitung sebesar 13,913 sedangkan berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5% dengan, dk = 44 diperoleh ttabel sebesar 2,015, dengan demikian thitung > ttabel, berarti hipotesis alternativ nol ditolak.
B. Saran Berdasarkan beberapa kesimpulan pada bagian sebelum ini dengan keterbatasan yang penulis lakukan, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
105
106
1. Dengan terbuktinya adanya hubungan yang signifikan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa berarti, perhatian orang tua kepada siswa perlu ditingkatkan oleh setiap orang tua. Sebagai orang tua sesibuk apapun wajib memperhatikan kebutuhan belajar anak, tidak hanya kebutuhan fisiologis seperti memberikan kelengkapan sarana dan prasarana serta menyediakan biaya pendidikan anak saja yang penting, tetapi juga kebutuhan psikologis dan kebutuhan sosial anak. Di rumah, hendaknya orang tua juga ikut serta membimbing dan memotivasi anak agar lebih giat belajar guna meningkatkan prestasi belajar anak di sekolah. 2. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang kedua hendaklah juga menjalin kerjasama yang baik kepada orang tua murid dalam mengarahkan siswa. Akan lebih baik lagi apabila pihak sekolah mengadakan program khusus atau kegiatan khusus yang melibatkan kerjasama antara orang tua murid dengan pihak sekolah. Dengan begitu antara orang tua murid dan sekolah akan terjalin kerjasama dan komunikasi yang baik. Dengan kerjasama yang baik dengan orang tua murid, sekolah secara tidak langsung dapat mengetahui seberapa besar tingkat perhatian yang diberikan orang tua terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. 3. Guru perlu bekerjasama dengan orang tua siswa dalam memberi perhatian kepada anak dengan memotivasi anak belajar, sehingga dengan adanya kerjasama antara guru dan pihak orang tua peningkatan prestasi belajar siswa akan tercapai sesuai dengan harapan yang diinginkan. Karena bagi seorang guru keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam pendidikan atau pelajaran secara tidak langsung membuktikan keberhasilan guru dalam memberikan pengajaran kepada anak didiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu., dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. 1, 1991. -----. Psikologi Pendidikan Umum. Jakarta: Rienika Cipta, Cet. 1, 1992. Ahmadi, Abu., dan Sholeh, Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. Aryono, D. Wirah., dan Syaiful Hermawan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Makmur, Cet. 1, 2013. Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persadia, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Cet. 4, 2008. Nadir., dkk., Ilmu pengetahuan sosial 1 edisi pertama. Lerning Assistance Program For Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009. Nata, Abudin., dan Fauzan. Pendidikan Dalam Persfektif Hadits. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005. Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. 2, 1996. -----. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005. Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, 2008. Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama, 2010. Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta CV, Cet. 19, 2013. Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 5, 2009. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode PenelitanPendidikan. Bndung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 9, 2013. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: PT Refika Aditma, 2010 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013. Thalib, Syamsul Bachri. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, Jakarta: Kencana, 2010. Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. Trianto. Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 2, 2010. Tu’u, Tulus. Peran disiplin pada Perilaku & Prestasi Siswa, Jakarta: Grafindo, 2004. Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak menurut Islam. Bandung: Al-Syifa, 1988. Undang –Undang R.I. nomer: 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Jakarta: CV Mini Jaya Abadi, Cet. 1, 2003. Yunus, Firdaus M. Pendidikan Berbasis Realitas Sosial Paulo Freire & YB.’ Mangun Wijaya. Jogjakarta: Logung Pustaka, Cet. 1, 2004.
Sujarweni, V. Wiratna., dan Poly Endrayanto. Statistik untuk penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Sumber Skripsi Usman Hakim, Nim: 708114282. Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK BM Taman Siswa Lubuk Pakam. Fakultas Ekonomi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Universitas Negeri Medan 2013. Budiyono, NIM: 11410041, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012). Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2012. Idris Gozali NIM: 106011000701, Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Fikih siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong Tangerang Selatan, Jurusan Pendidikan Agana Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012.
Sumber Internet Wikipedia Bahasa, “Orang Tua”, http://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_tua, Diunduh pada tanggal 4 Januari 2015. http://panduanskripsi.com/teknik-teknik-dalam-menentukan-pengambilan-sampelpenelitian-skripsi/ Di unduh pada tanggal 19 Januari 2015. Kamus Besar KBBI, http://www.kamusbesar.com/55484/orang-tua. Diunduh pada tanggal 19 Januari 2015.
Lampiran 1 ANGKET TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA Nama
:
Jenis kelamin
: L/P
Kelas
: VIII (Delapan)
Petunjuk Pengisian: 1. Berilah tanda cek list pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan anda sebenarnya. 2. Pendapat anda tidak akan mempengaruhi sedikitpun terhadap nilai dan tidak ada kaitannya dengan kegiatan sekolah 3. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah, oleh karena itu kami berharap jawaban yang objektif, jujur, dan tidak mengada-ada. 4. Atas kesedian waktunya , kami ucapkan terima kasih. Keterangan : 1. SL 2. SR 3. JR 4. TP No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
= Selalu = Sering = Jarang = Tidak Pernah Pernyatan
Orang tua menegur/memarahi saya, jika saya malas belajar. Orang tua saya menanyakan perkembangan prestasi saya kepada guru. Orang tua menyediakan buku-buku ilmu pengetahuan di rumah. Orang tua saya membantu jika saya mengalami kesulitan dalam belajar di rumah. Orang tua saya menanyakan kepada saya tentang perkembangan belajar saya di sekoalah. Orang tua memperhatikan cara belajar saya dirumah. Orang tua saya menyediakan waktu khusus untuk membaca buku bersama-sama di rumah. Orang tua saya memeriksa PR dan membantu (membimbing) dalam mengerjakannya. Ketika saya terlambat pulang kerumah, orang tua saya menanyakan alasan saya pulang terlambat. Orang tua memperhatikan perlengkapan sekolah saya (mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak
SL
SR
JR
TP
pakai). 11 12 13 14
Orang tua saya memberikan bimbingan/arahan kepada saya saat sedang menonton televisi. Orang tua memenuhi permintaan saya yang berhubungan dengan alat-alat belajar/sekolah. Ketika saya lupa waktu belajar orang tua menegur saya. Orang tua memberikan hadiah kepada saya apabila saya mendapatkan prestasi yang baik di sekolah.
15
Orang tua menanyakan setiap hasil ulangan saya.
16
Orang tua saya berkonsultasi dengan guru di sekolah apabila saya mengalami kesulitan belajar.
17
Orang tua saya marah ketika nilai saya kurang baik.
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Orang tua memberikan pujian apabila saya melalukan hal baik. Orang tua saya melengkapi sarana belajar yang saya butuhkan. Orang tua menganjurkan agar saya mengikuti bimbingan belajar. Orang tua memarahi ketika saya lupa waktu beribadah. Orang tua saya menasehati agar saya giat belajar untuk mencapai cita-cita yang saya inginkan. Orang tua saya berusaha membangkitkan semangat belajar saya. Orang tua saya menasehati, agar berhati-hati dalam menjawab soal ujian. Orang tua saya membantu saya dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR). Orang tua melarang saya mencontoh latihan ataupun PR teman saya. Orang tua saya membiarkan saya tidak belajar dalam menghadapi ujian. Orang tua saya menasehati agar saya tidak menunda waktu dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR). Orang tua saya menemani saya saat belajar dirumah. Orang tua saya memperhatikan kemajuan yang saya lakukan di rumah. Orang tua saya mendukung kegiatan saya diluar kegiatan akademik.
Saran anda : .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Lampiran 2
Skor Hasil Uji Validitas Variabel X (Tingkat Perhatian Orang Tua) Responden
1 1 3 2 2 3 3 4 4 5 3 6 4 7 3 8 3 9 4 10 4 11 3 12 2 13 4 14 4 15 4 16 3 17 3 18 4 19 1 20 1 Jumlah 62 (ΣX)2 3844 ΣX2 210 ΣY 1824 (ΣY)2 3326976 ΣY2 170290 ΣXY 5851 N.ΣXY-(ΣX)(ΣY)3932 N.ΣX2-(ΣX)2 356 N.ΣY2-(ΣY)278824 r-hitung 0.742 r-tabel 0.468 Validitas Valid
2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 2 3 67 4489 233 1824 3326976 170290 6131 412 171 78824 0.112 0.468 Drop
3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 2 2 66 4356 228 1824 3326976 170290 6122 2056 204 78824 0.512 0.468 Valid
4 3 2 2 4 2 2 3 2 3 4 3 2 4 2 4 2 2 3 2 1 52 2704 150 1824 3326976 170290 4908 3312 296 78824 0.685 0.468 Valid
5 2 2 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 4 1 3 2 3 3 1 56 3136 174 1824 3326976 170290 5171 1276 344 78824 0.245 0.468 Drop
6 2 2 4 2 2 4 2 3 4 4 3 2 4 2 4 2 2 2 3 1 54 2916 164 1824 3326976 170290 5105 3604 364 78824 0.672 0.468 Valid
7 2 1 3 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 4 4 2 1 1 1 1 37 1369 85 1824 3326976 170290 3519 2892 331 78824 0.566 0.468 Valid
8 2 1 1 2 1 1 1 2 3 4 2 1 4 4 4 1 2 2 1 2 41 1681 109 1824 3326976 170290 3952 4256 499 78824 0.678 0.468 Valid
9 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 1 4 68 4624 246 1824 3326976 170290 6321 2388 296 78824 0.494 0.468 Valid
10 2 2 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 63 3969 211 1824 3326976 170290 5869 2468 251 78824 0.554 0.468 Valid
11 2 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 4 4 4 3 2 2 53 2809 155 1824 3326976 170290 4811 -452 291 78824 -0.094 0.468 Drop
12 2 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 2 4 4 4 66 4356 230 1824 3326976 170290 6104 1696 244 78824 0.386 0.468 Drop
13 3 2 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 1 66 4356 232 1824 3326976 170290 6223 4076 284 78824 0.861 0.468 Valid
14 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 2 2 66 4356 230 1824 3326976 170290 6183 3276 244 78824 0.747 0.468 Valid
Pernyataan 15 16 17 3 1 1 2 2 2 3 2 3 2 1 4 2 1 2 4 4 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 3 1 3 2 2 1 4 2 4 2 4 4 4 1 4 2 1 3 2 2 3 3 1 1 4 3 4 2 3 4 54 40 59 2916 1600 3481 158 98 197 1824 1824 1824 3326976 3326976 3326976 170290 170290 170290 5051 3637 5525 2524 -220 2884 244 360 459 78824 78824 78824 0.575 -0.041 0.479 0.468 0.468 0.468 Valid Drop Valid
18 3 2 3 4 2 1 2 2 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 2 61 3721 205 1824 3326976 170290 5728 3296 379 78824 0.603 0.468 Valid
19 1 2 3 1 4 4 2 2 4 4 2 1 3 4 4 3 3 1 4 1 53 2809 169 1824 3326976 170290 5004 3408 571 78824 0.507 0.468 Valid
20 2 1 3 1 3 4 3 1 4 2 2 1 2 2 4 3 3 2 2 1 46 2116 126 1824 3326976 170290 4343 2956 404 78824 0.523 0.468 Valid
21 2 1 4 2 2 1 3 2 4 2 3 2 4 2 4 2 2 2 2 4 50 2500 144 1824 3326976 170290 4678 2360 380 78824 0.431 0.468 Drop
22 3 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 63 3969 209 1824 3326976 170290 5850 2088 211 78824 0.511 0.468 Valid
23 3 2 3 4 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 67 4489 235 1824 3326976 170290 6243 2652 211 78824 0.651 0.468 Valid
24 3 2 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 67 4489 243 1824 3326976 170290 6307 3932 371 78824 0.727 0.468 Valid
25 2 2 2 3 1 3 3 2 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 2 2 56 3136 172 1824 3326976 170290 5274 3336 304 78824 0.681 0.468 Valid
26 3 1 3 4 4 3 3 2 4 2 1 2 4 4 4 1 1 4 4 1 55 3025 181 1824 3326976 170290 5222 4120 595 78824 0.601 0.468 Valid
27 3 2 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 71 5041 263 1824 3326976 170290 6622 2936 219 78824 0.706 0.468 Valid
28 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 5041 261 1824 3326976 170290 6578 2056 179 78824 0.547 0.468 Valid
29 4 2 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 61 3721 199 1824 3326976 170290 5674 2216 259 78824 0.491 0.468 Valid
30 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 66 4356 224 1824 3326976 170290 6078 1176 124 78824 0.376 0.468 Drop
31 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 2 67 4489 233 1824 3326976 170290 6206 1912 171 78824 0.521 0.468 Valid
Y
Y2
80 6400 64 4096 98 9604 98 9604 80 6400 95 9025 87 7569 75 5625 108 11664 105 11025 86 7396 83 6889 115 13225 103 10609 118 13924 92 8464 85 7225 96 9216 87 7569 69 4761 1824 170290
Lampiran 3
Skor Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Tingkat Perhatian Orang Tua) Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 1 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 4 4 2 4 4 3 1 4 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 1 2 4 4 1 4 4 4 2 1 4 4 1 1 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 2 3 2 2 1 3 2 3 4 3 3 2 1 2 2 4 3 2 2 3 3 1 4 2 3 2 4 3 6 4 3 3 2 4 4 1 1 4 2 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 7 3 3 3 3 2 2 2 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 8 3 4 3 2 3 3 1 2 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 9 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 10 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 11 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 12 2 3 2 2 4 2 2 1 3 4 3 2 3 3 2 2 1 4 1 1 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 13 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 14 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 1 3 4 4 2 4 4 4 4 2 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 15 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 3 3 4 2 3 2 2 1 4 2 4 3 4 4 2 1 3 2 3 3 2 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 17 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 4 4 4 3 4 18 4 4 4 3 3 2 1 2 4 4 3 4 4 4 3 1 1 4 1 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 19 1 2 2 2 3 3 1 1 1 3 2 4 3 2 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 20 1 3 2 1 1 1 1 2 4 3 2 4 1 2 2 3 4 2 1 1 4 2 3 1 2 1 3 4 2 4 2 Jumlah 62 67 66 52 56 54 37 41 68 63 53 66 66 66 54 40 59 61 53 46 50 63 67 67 56 55 71 71 61 66 67 (ΣX)2 3844 4489 4356 2704 3136 2916 1369 1681 4624 3969 2809 4356 4356 4356 2916 1600 3481 3721 2809 2116 2500 3969 4489 4489 3136 3025 5041 5041 3721 4356 4489 ΣX2 210 233 228 150 174 164 85 109 246 211 155 230 232 230 158 98 197 205 169 126 144 209 235 243 172 181 263 261 199 224 233 ΣY 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 (ΣY)2 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 ΣY2 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 Validitas Valid Drop Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Varians 0.89 0.51 0.74 0.91 0.827 1.247 0.74 0.627 0.71 0.61 0.61 1.147 0.947 1.427 1.01 0.527 0.527 0.927 0.76 1.487 0.547 0.447 0.647 0.427 Σ Varian Butir 19.248 Varians Total 197.06 Reliabilitas 0.932 Keterangan Reliabel Responden
Y
Y2
80 6400 64 4096 98 9604 98 9604 80 6400 95 9025 87 7569 75 5625 108 11664 105 11025 86 7396 83 6889 115 13225 103 10609 118 13924 92 8464 85 7225 96 9216 87 7569 69 4761 1824 170290
Lampiran 4
Data Mentah Skor Hasil Variabel X (Tingkat Perhatian Orang Tua) Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 N = 46
1 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 2 4 3 2 2 2 1 1 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3
2 2 2 3 1 4 2 3 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 2 4 3 4 1 4 2 2
3 4 4 4 1 4 4 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 2 2 3 2 2 4 2 4 2 3 4 3 3 2 2 2 4 2 2 3
4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 2 4 2 3 4 4 2 3 4 2 2 4 2 2
5 2 2 2 1 2 2 3 4 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 3 4 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 1 2
6 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 4 4 1 2 4 3 1 2 1 3 2 1 3 3
7 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 1 1 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3
8 4 4 4 3 4 2 3 3 1 4 4 4 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 3 2 2
9 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 2 1 3 3 3 3 4 4 2 2 2 1 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 2 3
10 4 4 4 1 4 4 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 4 3 3 2 4 3 2 1 2 2 4 1 3
11 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 3 4 2 2 1 2 2 4 3 2 2 4 2 4 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 4 3
Pernyataan 12 13 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 1 2 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 2 4 1 2 3 4 3 1 2 4 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 4 1 4 3 2 4 4 2 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 3 4 3 2 2 2 4 1 2 2 4 4 3 3 2 2 1 3
14 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4
15 2 4 3 3 4 3 4 1 2 2 2 2 3 2 3 1 4 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 2 4 1 2 2 4 3 1 4 3 1 3 4 2
16 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 2 2 3 2 4 3 3 2 4 2 2 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3
17 3 4 4 2 4 4 3 4 2 4 2 4 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 4 3 2 3
18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 1 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 4 3 1 3
19 3 4 2 1 4 4 3 4 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 4 2 2 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 2 3 1 3 2 2 3
20 4 3 4 1 4 4 3 3 2 1 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 4 4 2 1 4 4 4 2 1 2 4 3 2 3 4 4 3 3 2
21 2 1 1 1 2 2 1 1 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 3
22 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 3
23 2 4 2 1 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 2 4
24 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4
Nilai 78 88 82 57 92 82 81 77 57 72 71 80 62 68 67 56 68 67 70 64 63 74 70 63 67 67 62 69 78 65 74 91 80 91 66 66 83 86 67 57 70 61 77 76 54 67 3283
Lampiran 5
DATA VARIABEL X DAN Y No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 Σ
X 78 88 82 57 92 82 81 77 57 72 71 80 62 68 67 56 68 67 70 64 63 74 70 63 67 67 62 69 78 65 74 91 80 91 66 66 83 86 67 57 70 61 77 76 54 67 3283
Y 82 85 85 67 86 85 82 80 70 78 80 85 70 78 78 70 75 71 75 71 68 80 78 69 75 70 73 78 85 71 80 85 81 87 75 70 80 85 78 65 78 70 82 80 68 65 3529
X2 6084 7744 6724 3249 8464 6724 6561 5929 3249 5184 5041 6400 3844 4624 4489 3136 4624 4489 4900 4096 3969 5476 4900 3969 4489 4489 3844 4761 6084 4225 5476 8281 6400 8281 4356 4356 6889 7396 4489 3249 4900 3721 5929 5776 2916 4489 238665
Y2 6724 7225 7225 4489 7396 7225 6724 6400 4900 6084 6400 7225 4900 6084 6084 4900 5625 5041 5625 5041 4624 6400 6084 4761 5625 4900 5329 6084 7225 5041 6400 7225 6561 7569 5625 4900 6400 7225 6084 4225 6084 4900 6724 6400 4624 4225 272561
XY 6396 7480 6970 3819 7912 6970 6642 6160 3990 5616 5680 6800 4340 5304 5226 3920 5100 4757 5250 4544 4284 5920 5460 4347 5025 4690 4526 5382 6630 4615 5920 7735 6480 7917 4950 4620 6640 7310 5226 3705 5460 4270 6314 6080 3672 4355 254409
Lampiran 6 Perhitungan Rata-rata, Varian, dan Simpangan Baku Variabel X dan Y
Lampiran 7
LAMPIRAN HITUNGAN Langkah-langkah Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Tingkat Perhatian Orang Tua Perhitungan Validitas Dapat dicontohkan pada soal nomor 1, berdasarkan tabel validitas diperoleh nilai sebagai berikut : N
20
ΣX
62 2
(ΣX)
3844
ΣX2
210
ΣY
1824
(ΣY)2
3326976
ΣY2
170290
ΣXY
5851
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus product moment, yakni :
( √(
(
)(
) )
) (
(
) ) (
√(
√(
)
–
)
(
)(
)
(
)
)
√(
) (
)
√
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai rhitung = 0,742, sedangkan nilai rtabel dengan taraf
signifikan 5%
diperoleh 0,468,
(misalnya kita gunakan sampel untuk uji kuesioner sebanyak 20 orang responden, maka df = n - 2, df = 20 - 2 = 18). Kemudian kita lihat tabel r product moment pada kemaknaan 5%, didapatkan angka r
tabel=
0,468.
Maka rhitung > rtabel dan angket no.1 dikatakan valid.
Perhitungan Reliabilitas Berdasarkan tabel reliabilitas diperoleh nilai sebagai berikut : N
20
ΣX
62
(ΣX)2
3844
ΣX2
210
ΣY
1824
(ΣY)2
3326976
ΣY2
170290
ΣXY
5851
a. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus : (
)
Untuk mengetahui Σvarians Butir, maka jumlah varian butir soal nomor 1 – soal nomor 31 dijumlahkan (proses perhitungan sama dengan soal nomor 1). Tetapi yang dijumlahkan hanya butir soal yang valid saja. Jadi jumlah varians butir soal nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31 ialah 19,248 b. Menghitung varians total dengan rumus : (
)
c. Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha : ( ( (
(
)
(
)( )
)(
)(
) ) )
Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram untuk Variabel X No. 1.
Tahapan Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Menentukan Rentang
Data terbesar – Data terkecil = 92 – 54 = 38
2.
Menentukan Banyak Kelas
= 1 + 3,3.log n = 1 + 3,3.log 46 = 1 + 3,3.1,662 = 6,4846
3.
Menentukan Panjang Kelas Interval
6 (dibulatkan)
= = = 6,33
4.
6 (dibulatkan)
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Interval Kelas
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Batas Bawah
Batas Atas
54 – 59
5
10,86%
53,5
59,5
60 – 65
7
15,21%
59,5
65,5
66 – 71
15
32,60%
65,5
71,5
72 – 77
6
13,04%
71,5
77,5
78 – 83
8
17,39%
77,5
83,5
84 – 89
2
4,34%
83,5
89,5
90 – 95
3
6,25%
89,5
95,5
Jumlah
46
100%
Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram untuk Variabel Y No. 1.
Tahapan Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Menentukan Rentang
Data terbesar – Data terkecil = 87 – 65 = 22
2.
Menentukan Banyak Kelas
= 1 + 3,3.log n = 1 + 3,3.log 46 = 1 + 3,3.1,662 = 6,4846
3.
Menentukan Panjang Kelas Interval
6 (dibulatkan)
= = = 3,66
4.
4 (dibulatkan)
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Interval Kelas
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Batas Bawah
Batas Atas
65 – 68
5
10,86%
64,5
68,5
69 – 72
10
21,73%
68,5
72,5
73 – 76
5
10,86%
72,5
76,5
77 – 80
13
28,26%
76,5
80,5
81 – 84
4
8,69%
80,5
84,5
85 – 88
9
19,56%
84,5
88,5
Jumlah
46
100%
Langkah-langkah Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku Variabel X dan Variabel Y
Perhitungan Variabel X 1. Rata-rata (Means) X
̅ ̅
2. Varians
̅
√
3. Simpangan Baku
√
= 9,84
Perhitungan Variabel Y
1.
Rata-rata (Means)
2.
Varians
3.
Simpangan Baku
̅ ̅
√
̅
√
= 6,18
Pedoman Wawancara Nama
: Ibu icih
Jabatan
: Wali Murid
Hari/Tanggal
: Rabu, 17 Juni 2015
Waktu
: 17.00 WIB
Tempat
: Rumah
1. Apa pekerjaan Bapak dan Ibu? Saya mengajar disalah satu SD Negeri di tangerang selatan, sedangkan suami saya supir pribadi. 2. Apa pendidikan terakhir Bapak dan Ibu? Saya S1, kalau suami saya tamatan SMA. 3. Seberapa sering anda berkonsultasi dengan pihak sekolah tentang nilai yang anak anda peroleh? Biasanya saya datang kesekolah dan konsultasi kepada pihak sekolah hanya pada saat pengambilan raport saja. 4. Apakah anda menegur atau memarahi anak anda jika anak anda malas belajar atau lupa waktu belajar? Dimarahin si tidak, tetapi saya menegur kalau anak saya tidak belajar pada saat waktu belajar dirumah. Biasanya jam belajar anak saya itu sekitar pukul 19.00 WIB atau puku 20.00 WIB. 5. Apakah anda menanyakan setiap hasil ulangan anak? Kalau ulangan harian jarang, tepi kalau ujian tengah semester atau ujian akhir semester saya selalu menanyakan hasilnya. 6. Apakah anda memperhatikan perlengkapan sekolah anak anda? (mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai).
Iya saya memperhatikan segala perlengkapan sekolah anak saya. Saya selalu stok pensil, pulpen dan buku tulis dirumah. Apabila tas atau tempat pensil dan lain lainnya sudah tidak layak pakai atau sudah usang saya segera menggantikan dengan yang baru. 7. Ketika anak anda terlambat pulang kerumah, apakah anda menanyakan alasan anak pulang terlambat? Jarang yah. Karena saya sama ayahnya selalu pulang lebih sore dari anak saya dan memang kalau saya pulang anak saya sudah sampai dirumah jarang sekali saya pulang anak saya belum sampai rumah. 8. Apakah anda memberikan hadiah atau pujian kepada anak anda, apabila anak mendapatkan prestasi yang baik di sekolah? Kalau hadiah jarang, tapi pernah sesekali untuk momen tertentu saja. Seperti waktu anak saya lulus SD nilainya bagus akan dibelikan laptop. Selebihnya tidak. kalau pujian itu pasti iya mbak. 9. Apakah anda menasehati agar anak tidak menunda waktu dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR)? Iya, saya selalu menasehati agar anak saya tidak menunda waktu untuk mengerjakar tugas yang diberikan gurunya, agar pekerjaan rumahnya tidak menumpuk nantinya. 10. Apakah anda menasehati anak, agar berhati-hati dalam menjawab soal ujian? iya, saya selalu bilang sama anak saya untuk berhati-hati mengerjakan soal ujian, kerjakan yang lebih mudah terlebih dahulu, dan saya selalu bilang untuk selalu percaya diri dengan jawaban sendiri. 11. Apakah anda maraha ketika nilai ujian anak anda kurang baik? Tidak marah tapi saya akan menasihati anak saya kalau ada nilainya yang kurang baik atau turun dari sebelumnya. 12. Apakah anda menasehati anak agar giat belajar untuk mencapai citacita yang anak inginkan? Iya saya selalu menasehati anak saya agar giat belajar terutama disaat anak saya sedang kurang semangat belajar/ lagi malas belajarnya.
13. Apakah anda selalu berusaha membangkitkan semangat belajar anak? Iya saya selalu berusaha memberi semangat untuk anak saya, agar belajar menjadi suatu hal yang disenangi oleh anak. 14. Apakah anda menganjurkan anak anda untuk mengikuti bimbingan belajar? Untuk sekarang tidak. Mungkin nanti kelas sembilan. 15. Apa dan bagaimana kebijakan yang diambil jika terjadi pelanggaran yang dilakukan anak? Tergantung pelanggarannya apa dulu ya. Kalo kira-kira pelanggarannya sudah kelewat batas ya saya ngomel dan memberi sangsi yang sesuai, tetapi tidak dengan mencubit, memukul atau kekerasan fisik lainnya. 16. Sejauh mana anda membimbing atau mengawasi anak dalam belajar? Sesekali saya mengontrol saat anak saya sedang belajar dirumah. Kalau ada Sesutu yang tidak dimengerti anak suka bertanya nanti kita cari jawabannya sama-sama.. atau terkadang saya suka kasih masukanmasukan dalam menyelesaikan tugas maupun cara belajar.
Wali Murid
ICIH
Pedoman Wawancara Nama
: Bapak Sutarno
Jabatan
: Wali Murid
Hari/Tanggal
: Rabu, 17 Juni 2015
Waktu
: 14.20 WIB
Tempat
: Rumah
1. Apa pekerjaan Bapak dan Ibu? Pekerjaan saya buruh bangunan sedangkan ibunya sudah meninggal satu tahun lalu. 2. Apa pendidikan terakhir Bapak dan Ibu? Saya hanya tamatan SD 3. Seberapa sering anda berkonsultasi dengan pihak sekolah tentang nilai yang anak anda peroleh? Saya kesekolah pada saat pengambilan raport dan pada saat ada panggilan dari pihak sekolah saja. 4. Apakah anda menegur atau memarahi anak anda jika anak anda malas belajar? Iya saya suka menegur kalau anak saya malas belajar, meskipun kadang kita ngomel juga suka tetep aja gak didenger. 5. Apakah anda menanyakan setiap hasil ulangan anak? Jarang mbak, karenakan saya kalau lagi ada proyek suka berapa bulan atau berapa minggu tidak pulang, jadi saya liat hasil nilai diraport saja mbak. 6. Apakah anda memperhatikan perlengkapan sekolah anak anda? (mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai). Iya kalau anaknya ngomong
ya saya kasih uangnya
mau beli apa,
misalnya buku atau pinsil, kalu anak tidak ngomong saya tidak tau mbak dia butuhnya apa.
7. Ketika anak anda terlambat pulang kerumah, apakah anda menanyakan alasan anak pulang terlambat? Iya, kalau saya lagi ada di rumah saya pasti tanya alasan kenapa pulang telat. 8. Apakah anda memberikan hadiah atau pujian kepada anak anda, apabila anak mendapatkan prestasi yang baik di sekolah? Iya, saya memberikan pujian kalau anak saya mendapat prestasi yang baik. 9. Apakah anda menasehati agar anak tidak menunda waktu dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR)? Iya, saya selalu menasehati agar anak saya tidak menunda waktu dalam mengertjakan PR. 10. Apakah anda menasehati anak, agar berhati-hati dalam menjawab soal ujian? Iya saya suka menasehati anak saya agar hati-hati dan teliti dalam menjawab soal ujian. 11. Apakah anda maraha ketika nilai ujian anak anda kurang baik? Saya nasehati mbak. Supaya besok nilainya lebih bagus lagi. 12. Apakah anda menasehati anak agar giat belajar untuk mencapai citacita yang anak inginkan? Iya saya menasehati anak saya supaya rajin belajar supaya cita-citanya tercapai, agar jadi orang yang lebih baik dari orang tuanya. 13. Apakah anda selalu berusaha membangkitkan semangat belajar anak? Iya saya berusaha membangkitkan semangat belajar anak mbak. Walapun anaknya susah banget kalau disuruh belajarnya. 14. Apakah anda menganjurkan anak anda untuk mengikuti bimbingan belajar? Sangat menganjurkan mbak tapi karena uangnya belum ada ya belajarnya dirumah dulu aja sama kakaknya. 15. Apa dan bagaimana kebijakan yang diambil jika terjadi pelanggaran yang dilakukan anak?
Saya marahi mbak kalau anak saya berbuat nakal yang sudah melewati batas. 16. Sejauh mana anda membimbing atau mengawasi anak dalam belajar? Kalau saya kan kurang paham ya mbak dan saya juga jarang ada dirumah. Jadi paling sama kakaknya belajarnya.
Wali Murid
SUTARNO
Pedoman Wawancara Nama
: Zakiah
Jabatan
: Wali Murid
Hari/Tanggal
: Rabu, 17 Juni 2015
Waktu
: 11.00 WIB
Tempat
: Warung
1. Apa pekerjaan Bapak dan Ibu? Pekerjaan saya berdang warung kecil-kecilan, kalu bapaknya wirausaha mable. 2. Apa pendidikan terakhir Bapak dan Ibu? Saya dan bapaknya sama-sama tamatan SMA. 3. Seberapa sering anda berkonsultasi dengan pihak sekolah tentang nilai yang anak anda peroleh? Saya konsultasi dengan pihak sekolah hanya pada saat ambil raport saja. 4. Apakah anda menegur atau memarahi anak anda jika anak anda malas belajar? Iya saya pasti menegur anak saya kalu anak saya malas belajar. 5. Apakah anda menanyakan setiap hasil ulangan anak? Iya saya selalu menanyakan hasil ulangan anak saya. Terutama ulangan kenaikan kelas ya mbak sama ulangan tengah semester. 6. Apakah anda memperhatikan perlengkapan sekolah anak anda? (mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai). Iya saya memperhatikan segala perlengkapan sekolah yang dibutuhkan anak saya. Saya berusaha untuk melengkapi dan memenuhi kebutuhan sekolah anak saya. 7. Ketika anak anda terlambat pulang kerumah, apakah anda menanyakan alasan anak pulang terlambat? Iya, pasti saya tanya kenapa alasan anak saya terlambat sampai dirumah.
8. Apakah anda memberikan hadiah atau pujian kepada anak anda, apabila anak mendapatkan prestasi yang baik di sekolah? Iya saya memberikan anak saya sesuatu atau apa yang sedeang diinginkannya kalau anak saya mendapatkan prestasi yang baik di sekolah agar anak jadi semakin semngat lagi belajarnya dan termotivasi untuk jadi lebih baik lagi. 9. Apakah anda menasehati agar anak tidak menunda waktu dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR)? Iya saya selalu menasehatinya untuk tidak menunda waktu dalam menyelesaikan tugas sekolah dan bimbelnya karena anak saya suka lupa waktu kalau sudah main game. 10. Apakah anda menasehati anak, agar berhati-hati dalam menjawab soal ujian? Iya saya selalu menasehati anak saya untuk berhati-hati dalam menjawab soal soal ujian. 11. Apakah anda maraha ketika nilai ujian anak anda kurang baik? Iya saya marah kalau nilai ujian anak saya turun atau kurang baik. 12. Apakah anda menasehati anak agar giat belajar untuk mencapai citacita yang anak inginkan? Iya saya selalu menasehati anak saya untuk rajin belajar supaya apa yang dicita-citakan bisa tercapai. 13. Apakah anda selalu berusaha membangkitkan semangat belajar anak? Iya saya selalu berusa untuk membangkitkan semangat belajar anak saya. Meskipun kalau lagi males agak susah dinasehatinya. 14. Apakah anda menganjurkan anak anda untuk mengikuti bimbingan belajar? Iya saya sangat menganjurkan anak saya untuk mengikuti bimbingan belajar. 15. Apa dan bagaimana kebijakan yang diambil jika terjadi pelanggaran yang dilakukan anak?
Saya ngomel terus kadang saya sita laptop atau hpnya mbak. Supaya tidak bisa main game. 16. Sejauh mana anda membimbing atau mengawasi anak dalam belajar? Paling saya hanya mengawasi atau menemani anak belajar, karena saya mau membmbing juga saya kurang mngerti mbak. Pokoknya dalam satu hari jangan sampe anak tidak belajar gitu mbak kalo saya.
Wali Murid
ZAKIAYAH
Pedoman Wawancara Nama
: Ibu Ira Wati
Jabatan
: Wali Murid
Hari/Tanggal
: Kamis, 18 Juni 2015
Waktu
: 13.00 WIB
Tempat
: Rumah
1. Apa pekerjaan Bapak dan Ibu? Saya dan ayahnya sama-sama karyawan swasta disalah satu perusahaan di Jakarta. 2. Apa pendidikan terakhir Bapak dan Ibu? Saya SMA sedangkan bapaknya D3. 3. Seberapa sering anda berkonsultasi dengan pihak sekolah tentang nilai yang anak anda peroleh? Saya konsultasi dengan pihak sekolah hanya waktu pengambilan raport saja. 4. Apakah anda menegur atau memarahi anak anda jika anak anda malas belajar atau lupa waktu belajar? Iya saya menegur anak saya kalau anak saya lupa waktu belajar atau ketika waktu belajar anak bermalas-malasan. 5. Apakah anda menanyakan setiap hasil ulangan anak? Iya saya selalu menanyakan hasil ulangan anak-anak saya. 6. Apakah anda memperhatikan perlengkapan sekolah anak anda? (mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai). Iya saya memperhatikan segala peralatan sekolah yang dibutuhkan anakanak saya. 7. Ketika anak anda terlambat pulang kerumah, apakah anda menanyakan alasan anak pulang terlambat?
Iya saya selalu menanyakan alasan anak saya kalau anak saya terlambat sampai di rumah 8. Apakah anda memberikan hadiah atau pujian kepada anak anda, apabila anak mendapatkan prestasi yang baik di sekolah? Kalau hadiah tidak, Tapi kalau pujian iya saya selalu memberikan pujian untuk hal-hal positif yang dilakukan sama anak saya. 9. Apakah anda menasehati agar anak tidak menunda waktu dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR)? Iya saya selalu menasehati anak-anak saya agar tidak menunda waktu dalam menyelesaikan PR, tapi tetep aja kadang suka tidak didenger tetep aja dikerjainya kalau sudah kepept. 10. Apakah anda menasehati anak, agar berhati-hati dalam menjawab soal ujian? Iya saya selalu menasehati anak saya untuk berhati-hati dalam menjawab soal soal ujian. 11. Apakah anda maraha ketika nilai ujian anak anda kurang baik? Iya mbak saya ngomel kalo nilainya turun atau kurang baik. 12. Apakah anda menasehati anak agar giat belajar untuk mencapai citacita yang anak inginkan? Iya saya selalu menasehati anak-anak saya untuk rajin belajar supaya apa yang dicita-citakan bisa tercapai. 13. Apakah anda selalu berusaha membangkitkan semangat belajar anak? Iya saya selalu berusaha membangkitkan semangat belajar anak-anak saya agar anak berusaha mencapai hasil belajar yang lebih baik lagi. 14. Apakah anda menganjurkan anak anda untuk mengikuti bimbingan belajar? Iya saya menganjurkan tapi anaknya mbak yang belum mau. 15. Apa dan bagaimana kebijakan yang diambil jika terjadi pelanggaran yang dilakukan anak?
Pertama-tama sih diomongin dulu dinasehatin tapi kalau terjadi lagi saya pasti marah, tapi marahnya saya tidak main fisik, lebih ke ngomel. 16. Sejauh mana anda membimbing atau mengawasi anak dalam belajar? Menanyakan bagaimana disekolah. Shering apa dimana sulitnya dalam pelajaran disekolah. kalau mengawasi paling menanyakan ada ulang tidak. sudah belajar belum hari ini.
Wali Murid
IRA WATI
Pedoman Wawancara Nama
: Ibu Sukarni
Jabatan
: Wali Murid
Hari/Tanggal
: Kamis, 18 Juni 2015
Waktu
: 10.40 WIB
Tempat
: Rumah
1. Apa pekerjaan Bapak dan Ibu? Pekerjaan saya ibu rumah tangga sedangkan bapaknya guru SD. 2. Apa pendidikan terakhir Bapak dan Ibu? Saya hanya tamatan SMP sedangkan bapaknya S1 3. Seberapa sering anda berkonsultasi dengan pihak sekolah tentang nilai yang anak anda peroleh? Tiadak pernah, saya kesekolah hanya pada saat menganbil raport saja. 4. Apakah anda menegur atau memarahi anak anda jika anak anda malas belajar atau lupa waktu belajar? Iya saya memarahi anak saya kalu anak saya males belajar. Kadang kalo didiemin aja nanti malah jadi engga belajar. 5. Apakah anda menanyakan setiap hasil ulangan anak? Iya saya selalu menanyakan hasil ulangan anak saya. 6. Apakah anda memperhatikan perlengkapan sekolah anak anda? (mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai). Iya saya memperhatikan segala peralatan sekolah anak saya seperti pensil, penghapus pulpen buku-buku pelajaran. Terutama pada saat mau ujia saya selalu menanyakan apa sudah lengkap belum peralatan ulangannya. 7. Ketika anak anda terlambat pulang kerumah, apakah anda menanyakan alasan anak pulang terlambat? Iya saya selalu menanyakan alasan anak saya kalau anak saya terlambat sampai rumah.
8. Apakah anda memberikan hadiah atau pujian kepada anak anda, apabila anak mendapatkan prestasi yang baik di sekolah? Iya selalu memberikan pujian kalau ada hal positif yang dilakukan anak saya dan saya selalu berusaha kasih hadian walaupun hanya masak makanan kesukaannya. 9. Apakah anda menasehati agar anak tidak menunda waktu dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR)? Iya benar saya selalu menasehati anak saya agar tidak menunda waktu dalam mengerjakan suatu apapun, mau itu PR, shalat atau yang lain sebagainya. 10. Apakah anda menasehati anak, agar berhati-hati dalam menjawab soal ujian? Iya benar saya selalu berpesan kepada anak saya untuk hati-hati dalam menjawab soal ujian, jangan terburu-buru. 11. Apakah anda maraha ketika nilai ujian anak anda kurang baik? Tidak saya dan bapaknya tidak marah, tetapi kami menasehati supaya agar lebih giat lagi belajarnya agar nilai yang kurang bisa meningkat. 12. Apakah anda menasehati anak agar giat belajar untuk mencapai citacita yang anak inginkan? Iya betul kami selalu menasehati anak kami agar belajarnya lebih giat lagi. Supaya segala cita-citanya tercapai dan bisa membanggakan orang tuanya. 13. Apakah anda selalu berusaha membangkitkan semangat belajar anak? Iya betul saya selalu berusaha membangkitkan semangat belajar anak saya dengan cara menasehatinya. 14. Apakah anda menganjurkan anak anda untuk mengikuti bimbingan belajar? iya saya menyarankan anak say untuk mengikuti belajar tambahan. 15. Apa dan bagaimana kebijakan yang diambil jika terjadi pelanggaran yang dilakukan anak?
Mencari tau dulu kesalahan tersebut disengaja atau tidak dan apa sebabnya sampai bisa terjadi kesalahan tersebut. jika disengaja diberi hukuman yang setimpal dengan kesalahannya supaya anak tidak mengulangi lagi. 16. Sejauh mana anda membimbing atau mengawasi anak dalam belajar? Saya biasanaya mendampingi saat anak saya belajar meskipun tidak setiap hari saya mendampinginya. Kalau membimbing biasanya sama kakaknya kalau ada yang tidak dimengerti bertanyanya sama kakaknya.
Wali Murid
SUKARNI
rABEL III NILAI-NILAI r PODUCT MOMENT Tarat Signifikan
3 5
o,gg7 I o,ggg 0,950 I o,ggo o,g7g . ! o,ssg
6
0,91
7
4
B
I i0 't1
12 13 14
l5 16 17 18 19
20
27
0,381
28
0,374
0,487 0,478
60
0,266 0,254
29
0,367
0,47A
65
0,244
1 I O,g1z
30
0,361
0,463
70
0,235
c,754 | A,974 0,707 I 0,834
31
0,355
0,456
75
32
0,449 0,442 0,435
BO
34
0,349 0,344 0,339
0,227 0,220
90
0,213 0,207
35
0,334
0,430
95
0,202
36
0,329
0,,424
100
0,1 95
37
0,419 0,413 0,408
125
o,17 6
150
0,1 59
39
0,325 0,320 0,316
175
0,1 48
0,263 0,256 0,230 0,210 0,1 94
40
0,312
0,403
200
0,1 38
0,181
41
0,309
0,399
300
0,113
0,1 48
42
0,304
0,393
400
0,099
0,1
43 44
0,301
0,389
500
O,OBB
0,115
0,297
0,384
600
0,080
0,105
45 46 47
0,2g4
0,380 0,376
700
0,a74 0,070 0,065 0,062
0,097
0,666 , I Cr,7gg 0,632 I 0,765
0,602 0,576 c,553 0,532 0,514
I 0,735 | 0,708 I 0,694 I 0,661 | o,oat
4,497 | 0,623 0,492 | 0,606 0,469 I 0,590 0,456 I 0,525 0,444 I 0,561 0,433 | 0,549 0,423 I 0,537 0,413 I 0,526 0,404 | 0,515 0,396 | 0,505 0,389 I 0,496
33
3B
48
49 50
0,291
55
85
800 900 1
000
0;345 0,330 0,317 0,306 0,296 0,286 0,278 0,27A
28
0,091
0,086 0,091
KEilIENTERIAN AGAIgIA UI}I JAKARTA FITK ,E- b. H,hut& llo $ *.rA $arz M
FORi' (FR)
: Terbit : l,lo- Revisi: :
02
Hal
1t1
No. Dokumen Tgl.
FITK-FR-AKI>081 1 Maret 2010
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Uu 0 1/F. l/I(M .Ol .3 B+)y2Ol4 Lmp. : OutlindPropsal tlal : Peruohourulzin Peuelitian
Jakartq 29 Januari 2015
KepadaYth. Ke,pala SMPN 3 Tangerang Selatan
di
Temp* As s al omu' alaihtm w r. w b.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Narna
Sari Rahmawati
NIM
I I 10015000058
Jurusm
Peadidikan IPS
Semester
IX (Sembilan)
Judul Slripsi
Hubungan Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi
Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan adaiah benar rnahasiswa/i Fakultas Ilimu Tarbiyah dan Keguruan Ulirl Jakarta yang sedang
m€n)'u$rn skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di SMPN 3 Tangerang Selatan.
Untuk itu kami mohon Bapak/Ibu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas pcrtdian dan kerja sama
Sadra,kali
ucapkan tffima kasih-
Wassalamu' alaihtm wr.wb.
1973M24 200801 1012 Tembusan:
l. 2. 3.
Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa yang bersangkutan
PEMERII{TAH KOTA TANGERANG SELATAN
I}INAS PENDTDIKAN SMP NEGBRI 3 I{OTA TANGBRANG SELATAN :
Alamat
Jalan
lr. H. Juanda Ciputat l54l? Telp/Fax. (021) 740 l3l2
SURAT KtrTBIIANGAN Nonror :422.5 421.3/ 036 /SMPN.3 Tang-Sel.
Yang bertanda tangan menerangl
di
barvah
ini. Kepala SMP Negeri 3 Kota Tangerang
:
Nanla
SATTI
N irn
i11s015000058
Jurusan
Pendidikan Ihnu Pengetalruan Sosial ( IPS )
Fakultas
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Sernester
X (sepuluh)
Benai' nanra tersebut
Selatar,,
RAHMAWATI
UIN
Syahid Jakarta
di atas telah rnelairsanalian Peneiiriarr (Riset) pacia sekolah yang kami
pimpin sejak tanggal 25 Feb-l1 Maret 2015, lLrna penyelesaiarr penylrsunan Skripsi ybs. dengan
judul
" HUBUNGAN ANTA&4 TINGKAT PEEHATIAN ORANG TAA
DAN PRESTASI BEI.AJ,4R MATA PELAJARAN ILMU PENGEMHUAN SOSTAL SISWA SMP NEGEM 3 TANGERAI,TG SELATAN *. Demikian surat keterangan
inidi
buat unfuk digunak:an sebagaimana rnestinl,a.
23 MaretZAl5
iaono, S.E.M.M.Pd 196010t2 r98t 12 I 003
LEMBAR UJI REFERENSI Nama
Sari Rahmawati
NIM
1r100150000s8
Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Judul Skripsi
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA
DAN
PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN
ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL SISWA SMP NEGERI 3 TANGERANG SELATAN
No
I
2
Referensi BAB I Yunus, Berbasis Realitas Sosial Paulo Firdaus M. "Pendidikan Freire & YB. Mangun Wiaya", (Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004), Cet. Ke-l, h. 1 Undang -Undang R.I. nomer: 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, (Jakarta: CV Mini Jaya Abadi, 2003), cet 1, h.5
J
Abudin Nata danFauzan, Pendidikan Dalam Persfektif Hadits, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2A05,h.229.
4
Alisuf Sabari, o'Pengantar Ilmu Pendidikan", (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005\,h.22
5
Ahmadi dan Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta20A5),h
BAB 6
7
8
9
Paraf I
p IL
,A
\L
It \/1
(U
II
Kamus Besar Bahasa lndonesia Pusat Bahasa" (lakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2008), cet ke-4. h.487
L
Slameto, Belajar dan Faktor-fokor yang Mempengaruhinya.
/L
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 105
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h.34 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo PersadA 2008), h. 14
(;
(L
cit,h.35
10
Wasty Soemanto, Op.
1l
Wina Sanjay4 Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidiknn 6fSP). (Jakarta: Kencana, 2008) h.268
t2
Wasty Soemanto, Op. cit, h.37
l3
http ://www. kamusbesar. com/5 54 84/oran g-tua Deskrips i Oran g Tua Kamus Besar KBBI. Diunduh pada tanggal 19 Januari 2015.
Wikipedia Bahasa, "Orang Tua", l4 l5
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_tua, Diunduh pada tanggal 4
\e
t, k
v
Januari 2015.
(
rbid
V
1
t6
Alisuf Sabri, Pengantar llmu Pendidikan (Jakarta: UIN Jakarta Prees,2005), h. 10.
t7
Hasbullah, Dasar-dasar llmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persadia, 2008) h. 44 - 45
L
l8
Abdullah Nashih Ulwan, Pendidiknn Anak menurut Islam, (Bandung: Al-Syifa, 1988) h. 169
t
t9
Ibid,h.151
20
D. Wirah Aryono & Syaiful Hermawan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Makmur, 2013), cet-l h. 87
21
Ibid, h. 386
22
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat BahasiL Op, Cit, h. 1101
23
Tulus Tu'u, Peran disiplin pada Perilaku & Prestasi Siswa, (Jakarta:
Crafindo, 2004).h 74
il,
/[
L t,
d,
u
24
http://www.kanlusbesar.com/607orang-tua Deskripsi Orang Tua Kamus Besar KBBI. Diunduh pada tanggal 19 Januari 2015.
25
Nana Syaodih Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2009) Cet. Ke-5. H. 155
/L_
26
M. Alisuf Sabari. Psiktlogi Pendidikaru. (Jakarta: Pedoman Ilmu laya.1996) Cet. Ke-2 h. 54.
(/
t"
27
Slameto, op. cit. h. 2
28
rbid. .h.3 -4
,U
30
Slameto, op.
3t
rbid. h.56
JJ
V
56
29
32
IU
cith.54
Y
M
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006}h 129 " Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 148
IU
u
v
34
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), cet2, h.171
35
Nadir dkk, Ilmu pengetahuan sosial I edisi pertam, (Lerning Assistance Program For Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. l0
36
Trianto, Op. Cit. h. 175
(_
37
rbid h. 177
b,
38
Nur Uhbiyati,"Ilmu Pendidikan islam", (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), Cet. Ke-1, h.91
BAB 39
40
tL
L
III
Nana Syaodih Sukmadi nat4 Me t o de P e ne I i t anP e ndi dikan, (Bndung PT Remaia Rosdakarya. 2013), Cet. Ke-9 h. 60 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, CV, 2013), Cet. 19, h. 38-39
:
I. (_
rbid, h.80
l't
42
Ibid
U
43
http:/lpanduanskripsi.com/teknik-teknik-dalam-menentukanpengambilan-sampel-penelitian-skripsi/ Di unduh pada tanggal 19
41
Januari 20 I 5. 44
Sugiyono, op. cit., h. 142
It V
45
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta'. PT Bumi Aksara,
2AB), h.
126.
46
Ibid,.h. t27
4t
ibid
48
Anas Sudij ono,, Pengantar Stotistik Pendidikcn, (lakarta. PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 188
V
49
Ibid, h. 43
50
Budi Susetya, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditma, 2010), h 180
51
Anas Sudijno, Op. Cit,h. 193
52
Budi Susetyo, Op.cir. h.
{u V [,
t [,
v
182
lt,
Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta, Kencana, 2010), h.290
V
Budi Susetyo, op, cit. h. .180
rt
55
Syamsul Bachri Thalib, Op, cit. h.292
(,
56
V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistik untuk penelitian, (Yogyakarta: Graha llmu,2A12), h. i86
53
54
(,
April2015 imbing Skripsi,
30
-mli Zakaria.
MA
520902 i97903 1 001
BIODATA PENULIS
Nama lengkap penulis adalah Sari Rahmawati biasa dipanggil “Sari”, lahir di Jakarta pada 11 Oktober 1992, putri dari pasangan Bpk. Agus Mukarom Furqon dan Ibu Munyanih. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Alamat email penulis [email protected] Penulis
mengenyam
pendidikan
diataranya di SDI Darunnajah Ulujami-Jakarta 1998-2004, MTs Negeri 13 Petukangan Selatan-Jaksel tahun 2004-2007, MA Annajah Jakarta Selatan tahun 2007-2010, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2015) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS, Program Studi Ekonomi. Skripsi yang penulis buat berjudul “Hubungan Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selkatan”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan bimbingan dari Bapak Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA.