HUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP
Intan Purnama Sari Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara readiness belajar dan persepsi mata pelajaran matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP di Kecamatan Kebumen. Sampel dalam penelitian ini 70 siswa dengan menggunakan teknik propotionate random sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah metode angket dan tes. Analisis data menggunakan korelasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adanya hubungan yang positif dan signifikan antara: (1) readiness belajar terhadap prestasi belajar matematika (2) persepsi mata pelajaran matematika terhadap prestasi belajar matematika; (3) readiness belajar dan persepsi mata pelajaran matematika terhadap prestasi belajar matematika. Kata kunci: readiness belajar, persepsi, prestasi belajar matematika
PENDAHULUAN Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, matematika memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan. Matematika digunakan semua orang di segala kehidupan karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Namun keabstrakan matematika dalam pembelajaran sekolah membuat matematika sulit dipahami. Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan di sekolah terlihat bahwa masih rendahnya readiness belajarnya siswa dan banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran matematika tidak lebih hanya sekedar berhitung, bermain dengan rumus, aturan-aturan yang tidak bermakna dan tidak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sering sekali mengakibatkan siswa enggan bahkan tidak berminat dengan pelajaran matematika. Sebagai peserta didik tidak dapat dilepaskan dari aktivitas belajar, dan untuk menunjang hal tersebut diperlukan readiness (kesiapan) belajar. Keberhasilan peserta didik dalam proses belajar di sekolah salah satunya tergantung pada kesiapan peserta didik dalam menerima materi pelajaran yang diberikan oleh masing-masing guru bidang studi, khususnya pada pelajaran matematika. Kesiapan individu akan membawa
68
Ekuivalen: Hubungan Readiness Belajar dan Persepsi Mata Pelajaran Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP
individu untuk siap memberikan respon terhadap situasi yang dihadapi melalui cara sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2013: 113) bahwa “kesiapan adalah keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu”. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikisnya, sehingga untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikis yang saling menunjang kesiapan individu tersebut dalam proses pembelajaran. Kesiapan individu sebagai seorang siswa dalam belajar akan menentukan kualitas proses dan prestasi belajar siswa. Menurut Agoes Soejanto (dalam Desy Mulyani, 2013: 1) kesiapan diri siswa sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam kegiatan belajar. Sebagaimana dikemukakan (Slameto, 2013: 54) ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu faktor ekstern (yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor intern (dalam diri siswa). Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, sedangkan faktor intern yaitu tiga tahap bagian yaitu faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan kelelahan rohani), faktor jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh) dan faktor
psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan,
keterampilan dan kesiapan belajar). Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah persepsi siswa. (Abdul Gani, 2013: 3) mengemukakan bahwa persepsi merupakan faktor yang penting dalam pencapaian prestasi belajar siswa, karena persepsi dapat menjadi sebuah kekuatan dan memiliki daya dorong bagi siswa untuk belajar. Menurut (Alex Sobur, 2003: 6) menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses diterimanya suatu rangsangan (obyek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai suatu rangsang tersebut disadari atau dimengerti sehingga individu mempunyai pengertian tentang lingkungannya. Bimo Walgito (2005: 99) berpendapat bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris.
Ekuivalen:Hubungan Readiness Belajar dan Persepsi Mata Pelajaran Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP
69
Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang dalam diri individu sendiri. Namun demikian sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu yang bersangkutan. Sekalipun persepsi dapat melalui macam-macam alat indera yang ada pada diri individu, tetapi sebagian besar persepsi melalui alat indera penglihatan. Karena itulah banyak penelitian mengenai persepsi adalah persepsi yang berkaitan dengan alat penglihatan.
METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMP Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen mulai dari Januari sampai Juli 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP di Kecamatan Kebumen yang berjumlah 448 siswa. Teknik sampling yang digunakan Propotionate Random Sampling sehingga diperoleh sampel 70 siswa. Teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan adalah angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas, homogenitas serta uji hipotesis menggunakan analisis korelasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi skor readiness belajar, persepsi mata pelajaran matematika dan prestasi belajar matematika. Kemudian dilakukan uji hipotesis yang disajikan dalam bentuk tabel berikut. Tabel 1. Hasil Keputusan Uji Hipotesis Hubungan antar variable Readiness belajar dengan prestasi belajar Persepsi mata pelajaran matematika dengan prestasi belajar Readiness belajar dan Persepsi mata pelajaran matematika dengan prestasi belajar
Statistik Uji = 0,03
= 0,25
Keputusan Uji H01 ditolak
= 0.04
= 0,28
H02 ditolak
= 2,96
H03 ditolak
= 0,06
Uji Signifikan
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara readiness belajar dengan prestasi belajar matematika. Positif disini
70
Ekuivalen: Hubungan Readiness Belajar dan Persepsi Mata Pelajaran Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP
berarti pada kondisi tertentu readiness belajar yang dimiliki siswa mempengaruhi prestasi belajar matematika. Siswa yang memiliki readiness belajar yang baik, dapat mencapai prestasi belajar yang baik pula. Dengan adanya readiness belajar yang baik tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Selanjutnya berdasarkan tabel diatas juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mata pelajaran matematika dengan prestasi belajar matematika. Positif dalam hal ini adalah siswa yang mempunyai persepsi mata pelajaran matematika yang baik untuk meningkatkan prestasi belajarnya, dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika yang diperoleh. Siswa yang mempunyai persepsi baik terhadap matematika otomatis dia akan lebih mudah menerima materi saat guru menjelaskan, mempunyai keingin tahuan untuk mengetahui hal yang sulit sehingga siswa aktif
bertanya, mengerjakan apa yang diperitahkan guru, dan lain
sebagainya akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Signifikan dalam arti kebermaknaan dalam hal ini ditunjukan adanya hubungan positif dan signifikan dalam arti statistik yang ditunjukan pada perhitungan signifikan yaitu berlaku pada semua populasi yang ada. Untuk hubungan antara dua variabel dengan prestasi belajar menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara readiness belajar dan persepsi mata pelajaran matematika terhadap prestasi belajar. Hal ini berarti kedua hal antara readiness belajar dan persepsi mata pelajaran matematika saling berhubungan terhadap prestasi belajar siswa, sehingga readiness belajar dan persepsi siswa pada kondisi tertentu mempengaruhi prestasi belajar matematika yang diperoleh siswa. Positif disini berarti siswa yang memiliki readiness belajar yang lebih, akan memiliki motifasi yang lebih baik terhadap persepsi belajarnya dibanding dengan siswa yang readiness belajar yang kurang baik. Signifikan dalam arti kebermaknaan dalam hal ini ditunjukan adanya hubungan positif dan signifikan dalam arti statistik yang ditunjukan pada perhitungan signifikan yaitu berlaku pada semua populasi yang ada.
Ekuivalen:Hubungan Readiness Belajar dan Persepsi Mata Pelajaran Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP
71
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini: ada hubungan yang positif dan signifikan antara: readiness belajar terhadap prestasi belajar matematika; persepsi mata pelajaran matematika terhadap prestasi belajar matematika; readiness belajar dan persepsi mata pelajaran matematika terhadap prestasi belajar matematika. Dari simpulan yang diperoleh, ada beberapa saran yang peneliti sampaikan diantaranya yaitu: (1) Bagi siswa, supaya lebih aktif dalam proses pembelajaran agar dapat memperoleh prestasi belajar yang baik di sekolah. (2) Bagi orang tua siswa, agar lebih memantau proses belajar siswa agar proses belajarnya dapat terkontrol dan dapat memperoleh prestasi yang baik di sekolah. (3) Bagi sekolah sebaiknya lebih memperhatikan lingkungan di sekitar sekolah agar siswa nyaman dalam proses belajar.
DAFTAR PUSTAKA Gani, Abdul. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran dan Persepsi Tentang Matematika Terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP. Jurnal Daya Matematis, Volume 3 Nomor 3. Mulyani, Dessy. 2013. Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar. Jurnal Ilmiah Konseling, Volume 2 Nomor 1. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sobur, Alex. 2003. Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia. Walgito, Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI.
72
Ekuivalen: Hubungan Readiness Belajar dan Persepsi Mata Pelajaran Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP