Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Hasail Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Oleh 1
M. Rizal Agriawan , Saur Tampubolon2, Dadang Kurnia3 Program Studi Guru Sekolah dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November, 2012 Abstrak Penelitian ini merupakan Studi Deskriptif dengan metode Kuanitatif. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan atau korelasi positif antara Motivasi Belajar dengan hasil belajar siswa kelas VI. subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Cileungsi 09 yang terdiri dari 65 siswa, dengan komposisi siswi perempuan 40 orang dan siswa laki-laki 25 orang. Proses penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dengan melakukan ujicoba instrument pada 26 orang siswa dari jumlah populasi yang ada di luar jumlah sampel. Dari uji coba instrument tersebut dilakukan uji validitas instrument menggunakan rumus Pearson Product Moment dan uji reliabilitas instrument dihitung menggunakan rumus Alpha Cronbach. Setelah mendapatkan hasil analisis, dilakukan penelitian dengan me-nyebarkan angket penelitian pada jumlah sampel sebanyak 39 orang, dari penyebaran angket tersebut dilakukan analisis uji normalitas, uji homogenitas dan uji liniearitas instrument. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas, diperoleh harga Liliefors hitung (Lo) data galat taksiran (Y-Ŷ) maksimal sebesar 0.0712. Daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan N = 39 dan taraf nyata α=0,05 diperoleh Ltabel(Lt) = 0,142 > Lhitung (Lo) = 0.0712. Persyaratan normal adalah Lo maks < Lt, berarti data galat taksiran (Y-Ŷ) berasal dari populasi yang berdistribusi normal diterima. Perhitungan pengujian homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan harga א² hitung < א² tabel varians kedua variabel adalah homogen, dan sebaliknya. Varians Y setelah data X dikelompokkan menghasilkan א² hitung = 5,237 dan dari tabel pencar didapat harga untuk N = 39 pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh א² tabel sebesar 36,415, berarti varian Y yang dikelompokkan atas X berasal dari populasi yang homogen. Berdasarkan hasil uji keberartian dan uji linieritas diatas, analisis regresi sederhana dengan persamaan regresi Ŷ = 55,852 + 0,148x adalah signifikan dan linier, dengan Linieritas regresi: Fhitung = 0,134 < Ftabel = 2,35 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan demikian regresi Y atas X adalah berpola Linier. Hasil pengujian keberartian koefisien korelasi diperoleh nilai thitung , sedangkan nilai ttabel dengan α = 0,05 dan dk 37, maka didapat ttabel = 1,686, perbandingan kedua harga yang diperoleh menunjukkan bahwa jika thitung > ttabel artinya signifikan, dan sebaliknya. Berdasarkan hasil Penelitian maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis Penelitian yang menyatakan terdapat hubungan positif diterima. Kata Kunci : Motivasi Belajar, Hasil Belajar Ilmu Pengetauan Alam, SD 1. 2. 3.
Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNPAK Staf Pengajar di Prodi PGSD FKIP UNPAK Staf Pengajar di Prodi PGSD FKIP UNPAK
1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
ABSTRACT The aim of research is investigate the corre between leraning motivation to the achievement of the student in sixth grade of Elemenary School. The research is condueted at SDN Cileungsi 09 with the student of sixth grade that consist of 65 sutdent. This research is use formula Pearson Product Moment and to test reliabilitas instrument formula use Alpha Cronbach. After the writer get the data of analysis, he administers the questionnaire to 39 student. For koesioner do it analysis normalitas tes, homogenitas test, and liniearitas instrument test. The list of critic L for Liliefor test with N=39 and the real standard α=0,05 gained L tabel (Lt) = 0,142 > Lhitung (Lo) = 0,0712. The normal qualification is Lo max < Lt, it means that the prediction data galat came from the poulation that contribute normal. The test calculation of homogenitas is done by testing Barlett. This test is done by comparing the value x2 hitung < x2 tabel second varian variable is homogen and the contrary. Y varians after the data X is classifed and the result is X2 hitung = 5,327 and from the table pencar gained value for N=39 in significan standard α=0,05 gained X2 table 36,415 it means Y varians that classified from X came from the population that homogen. Based on the result of keberartian and the test of linieritas, the simple regresi of analysis. In equality Y regresi = 55,852 + 0,148x is significant and linear. Linear regresi Fhitung = 0,134 < Ftabel = 2,35 in standard of significant α = 0,05 in conclution Y regresi of X is linear pattern. The result of keberartian koefisien korelasi is gained the value of thing 5,148, mean while the value of ttable with α = 0,05 and dk 37, so it gained ttable = 1,686, the equivalent both of the value that gained shows that if thitung > ttable means significant and contradicty. Based on the research, it can be concluded that hipotesys of the research shows there is a positive relationship and received. Key word : Learning Motivation, Learning Achievement science, Elementary School.
PENDAHULUAN Meningkatkan mutu pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, terutama bagi guru SD yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam kualitas siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang telah melakukan pembelajaran di kelas. Menurut Siregar & Nara (2010:144), hasil belajar adalah segala macam prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai unjuk kerja (performance) siswa atau seberapa
2
jauh siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar merupakan hasil dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan hasil belajar akan diketahui hasil setiap peserta didik dari pembelajaran tesebut. Sehingga dapat terlihat unjuk kerja pada setiap peserta didik, mana yang mempunyai prestasi yang tinggi maupu yang rendah dan dapat terlihat pada hasil belajarnya. Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi berbagai faktor, baik yang timbul dari faktor internal (faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri) maupun faktor eksternal (faktor yang timbul dari luar diri siswa). Faktor
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
internal yang mendukung hasil belajar siswa seperti minat belajar, motivasi belajar siswa, serta keadaan fisik siswa. Banyak faktor eksternal yang mendukung meningkatnya hasil belajar siswa, diantaranya adalah lingkungan keluarga lingkungan sekolah baik dari sarana prasarana, tenaga pendidik, pengorganisasian kelas dan lingkungan masyarakat. Menurut Uno (2011:2) motivasi adalah dorongan dasar yang menggerak-an seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Motivasi salah satu faktor internal yang mendukung hasil belajar. Secara umum, terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar. Pertama, motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan. Kedua, motivasi memegang peranan penting dalam memberikan semangat dan rasa senang dalam belajar. Sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah motivasi. Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada
3
pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang di dasarkan atas motivasi tertentu dengan motivasi yang mendasarinya. Termasuk dalam proses belajar, motivasi merupakan syarat mutlak yang dapat dan mempengaruhi hasil belajar. Motivasi menjadi bagian dari tujuan pengajaran, dimana siswa diharapkan dapat memiliki motivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Motivasi berkaitan erat dengan perilaku belajar, prestasi, dan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pembelajar di sekolah. Terdapat dua jenis motivasi, internal dan eksternal. Salah satu motivasi eksternal yang mempengaruhi anak-anak pada tahap masa kanak-kanak (middle childhood) dalam kegiatan belajar adalah keluarga. Maka motivasi ekternal dan internal merupakan faktor penting yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar. Seseorang yang memiliki motivasi belajar kecenderungan untuk mencurahkan segala kemampuannya untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Semakin tinggi motivasi yang dimiliki siswa, maka semakin giat lagi dalam belajar. Akan tetapi kuat dan lemahnya motivasi seseorang berbeda, hal itu dipengaruhi oleh faktor cita-cita atau aspirasi, kemampuan belajar, kondisi siswa, dan kondisi lingkungan sekolah. Motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah, lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil belajar menjadi rendah. Oleh
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Dengan tujuan agar siswa mempunyai motivasi belajar yang kuat, sehingga hasil belajar yang diraihnya dapat optimal motivasi belajar yang tinggi harus dimiliki oleh siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran, karena sangat berperan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam semua mata pelajaran. Sehingga Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya semakin kuat usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi hasil belajar yang diperolehnya. Disamping itu, motivasi juga menjaga agar proses belajar siswa tetap bersemangat dalam belajar. Hal ini dijadikan siswa gigih dalam belajar dan terutama pada mata pelajaran IPA. Motivasi belajar sangat penting pada pembelajaran IPA, motivasi belajar siswa menjadi rendah di karenakan belajar hanya dari buku saja dan tidak melakukan praktek. Sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar IPA, agar siswa semakin tertarik dan paham mengenai konsep-konsep pembelajaran IPA. Maka guru akan mengajak siswa untuk belajar IPA di alam yang sebenarnya. Laboratorium alam dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, sehingga siswa dapat melakukan pengamatan secara langsung pada obyek yang dipelajari. Dengan memanfaatkan lingkungan alam sebagai sumber belajar diharapkan proses pem-belajaran akan berjalan lebih baik dan bervariasi, motivasi belajar
4
menjadi tinggi. Sehingga hasil belajar siswa juga dapat meningkat. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini pengajaran pendidikan IPA lebih banyak dilakukan di dalam kelas dengan hanya berpedoman pada buku-buku pendamping saja, siswa kurang dilibatkan dalam kegiatan yang sebenarnya. Perlu disadari bahwa keberhasilan proses pembelajaran IPA di tentukan oleh banyak faktor, antara lain: guru, siswa, lingkungan, proses pembelajaran, sarana prasarana penunjang lainnya. Kondisi pembelajaran yang relatif majemuk dengan penggunaan metode yang sama dan monoton menyebabkan kebosanan belajar bagi siswa. Siswa pasif dan suasana kelas kurang komunikatif sehingga menyebabkan motivasi belajar siswa rendah, dan hasil belajarpun menjadi rendah.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
METODE PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan informasi empiris mengenai: Hubungan atau korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas VI. Berdasarkan surat izin penelitian dengan nomor 421 penelitian dilakukan mulai tanggal 29 s.d 30 Oktober 2012 di SDN Cileungsi 09 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor dengan kelas VI-A dan VI B. “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto, 2010: 173).Populasi dari penelitian ini adalah siswa SDN Cileungsi 09 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor tahun ajaran 2012-2013 sebanyak 65 siswa yang terdiri dari dua kelas terdiri dari kelas A sebagai kelas Peneltian dan kelas B sebagai kelas Uji Coba. Menurut Masridan Sofian (1993:149) dalam penelitian yang menggunakan metode survai, tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi, karaena memakan biaya yang sangat besar juga membutuhkan waktu yang lama. Berdasarkan populasi tersebut, peneliti mengambil metode Kuantitatif dan mengambil sampel dengan teknik simple random sampling atau sampel acak dengan rumus Taro Yamane. Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 39 responden. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini penulis menggunakan angket langsung dengan item angket tipe pilihan di mana hanya meminta responden untuk memilih salah satu
5
jawaban atau lebih dari sekian banyak jawaban (alternatif) yang sudah disediakan. Langsung di sini bahwa angket tersebut diberikan langsung kepada subyek penelitian yang sekaligus menjadi sasaran penelitian, untuk memberikan jawaban informasi mengenai dirinya sendiri yaitu mengungkapkan mengenai hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar. Teknik ini dilakukan dengan cara mengadakan tes yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi ciri-ciri khusus makhluk hidup. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes plihan ganda terdiri dari 30 buitr soal.
TEMUAN PENELITIAN Berdasarkan skor siswa yang telah dibuat diketahui bahwa skor terbanyak hasil belajar berada pada rentang 60 sampai dengan 63 sebesar 38.46% sebanyak 15 orang, rentang 64 sampai dengan 67 sebesar 17.95% sebanyak 7 orang, rentang 68 sampai dengan 71 sebesar 12.82% sebanyak 5 orang, rentang 72 sampai dengan 75 sebesar 12.82% sebanyak 5 orang, rentang 76 sampai dengan 79 sebesar 5.13% sebanyak 2 orang, 80 sampai dengan 83 sebesar 10.26% sebanyak 4 orang, serta rentang 84 sampai dengan 87 sebesar 2.56% sebanyak 1 orang. Memperhatikan perhitungan deskriptif data di atas, dapat dikatakan bahwa antara rata-rata (mean) empiris yang dihasilkan sebesar 68,20 dengan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
mean teoritik sebesar 15 dari skor 39 responden, data tersebut jauh berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri Cileungsi 09 baik. Berdasarkan skor siswa yang telah dibuat diketahui bahwa skor terbanyak Motivasi belajar berada pada rentang 63 sampai dengan 68 sebesar 10.26% sebanyak 4 orang, rentang 69 sampai dengan 74 sebesar 7.69% sebanyak 3 orang, rentang 75 sampai dengan 80 sebesar 7.69% sebanyak 3 orang, rentang 81 sampai dengan 86 sebesar 33.33% sebanyak 13 orang, rentang 87 sampai dengan 92 sebesar 30.78% sebanyak 12 orang, serta rentang 93 sampai dengan 98 sebesar 7.69% sebanyak 3 orang. Memperhatikan perhitungan deskriptif data di atas, dapat dikatakan bahwa antara rata-rata (mean) empiris yang dihasilkan sebesar 83,18 dengan mean teoritik sebesar 60 dari skor 39 responden, data tersebut berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa Motivasi Belajar Siswa dalam keadaan sangat baik. PEMBAHASAN Motivasi belajar dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar, karena salah satu faktor pendukung dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah motivasi belajar yang merupakan faktor intern siswa. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi, siswa dapat belajar lebih semangat dan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Seperti yang dikemukakan Hatimah (2007:29) juga menyatakan bahwa, motivasi adalah dorongan bagi seseorang untuk me-laksanakan
6
kegiatan. Orang yang memiliki motivasi yang tinggi cenderung akan mencapai keberhasilan yang maksimal dibandingkan dengan mereka yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi. Siswa yang dapat belajar dengan motivasi yag tinggi, dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebaliknya jika motivasi siswa rendah siswa, maka hasil belajar siswa akan rendah . Sehingga terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian dapat diterima, motivasi belajar memberikan kontribusi dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan analisis statistik terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar yang ditunjukkan dari analisis satistik yang menghasilkan harga koefisien korelasi (r) sebesar . Ini menunjukkan hubungan yang rendah antara motivasi dengan hasil belajar, sedangkan kontribusi variabel pengelolaan kelas dengan hasil belajar dilihat dari koefisien determinasi (r2) sebesar 41,73%. Artinya peningkatan atau penurunan hasil belajar dapat ditentukan dengan adanya motivasi belajar sebesar 41,73%, sedangkan sisanya 58,27% ditentukan oleh faktorfaktor lain yang mendukung siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Harga thitung dengan ttabel 1,686, dapat disimpulkan bahwa t hitung > t tabel, maka data tersebut signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik motivasi belajar dalam kegiatan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
pembelajaran, maka makin tinggi pula hasil belajar siswa. Derajat kekuatan hubungan antara motivasi belajar dalam kegiatan pembelajaran,dengan hasil belajar siswa ditentukan oleh koefisien determinasi sebesar 41,73% dari koefisien korelasi oleh persamaan regresi Ŷ=55,852 + 0,148x. Artinya siswa sebelum mendapatkan motivasi belajar sebesar 55,852, telah memiliki hasil belajar sebesar 55,852 dan setiap kenaikkan satu unit kegiatan motivasi belajar, maka akan meningkat pula hasil belajar siswa sebesar 0,148 unit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Hermin Suprapti mahasiswa Universitas Pakuan angkatan 2007. Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil Penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat hubungan positif antara Motivasi Belajar dengan hasil belajar siswa. Hubungan tersebut mengandung makna bahwa semakin baik dan meningkatnya Motivasi Belajar maka semakin meningkat pula hasil belajar siswa. Harga koefisien korelasi (r) = 0,270 menunjukkan kekuatan hubungan yang rendah, dengan harga koefisien determinasi (r²) = 0,0729, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar 7,29% dengan persamaan regresi Ŷ = 45,506 + 0,221x, sedangkan sisanya 92,71% ditentukan oleh variabel lain. Hasil persamaan regresi yang diperoleh dapat diartikan bahwa siswa telah memiliki hasil belajar sebesar 45,506 dan setiap kenaikkan satu unit Motivasi Belajar,
7
maka akan meningkat pula hasil belajar siswa sebesar 0,221 unit. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil Penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. Hubungan tersebut mengandung makna bahwa semakin baik dan meningkatnya motivasi belajar maka semakin meningkat pula hasil belajar siswa. Harga koefisien korelasi (r) = 0,353 menunjukkan kekuatan hubungan yang rendah, dengan harga koefisien determinasi (r²) = 0,646, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar 41,73% dengan persamaan regresi Ŷ = 55,852 + 0,148x, sedangkan sisanya 58,27% merupakan hasil dari faktor-fakor lain yang turut berperan dalam menumbuhkan hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas bahwa motivasi belajar dengan hasil belajar terdapat hubungan. Dengan demikian menunjukan adanya hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar, berdasarkan analisis statistik di atas secara logika dapat terubukti. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharmi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
Hatimah, Ihat, dkk. 2007, Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Siregar, Evelina dan Nara Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pemelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sofian, Masridan. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Kencana. Uno, B. Hamjah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. BIODATA PENULIS M. Rizal Agriawan, Lahir di Ciamis, 03 Juni 1989, agama Islam anak pertama pasangan dari Bapak Setiawan dan Ibu Atih, dengan tiga orang adik perempuan bernama Vidia Dian Lestari, Diana Puspa dan Diani Ranti. Tinggal di Jl. Camat Enjan No. 29 Rt/Rw 02/16 Kelurahan Cileungsi Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Pendidikan formal yang ditempuh di Taman Kanak-kanak Darul Istikomah tahun 1995-1996, Sekolah Dasar Negeri Cileungsi 06 tahun 1996-2002, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 01 Sadananya tahun 2002-2005, Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah tahun, 2005-2008, kemudian melanjutkan pendidikan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pakuan Bogor dan Lulus pada tahun 2012.
8
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012