HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III Fitriana Ikhtiarinawati F* dan Dwi Tria Khoirunnisa** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Belajar efektif dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa sesuai dengan tujuan instruksional. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi internal yang meliputi bakat, motivasi dan intelegensi, serta kondisi eksternal. Penelitian analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh mahasiswa semester III Prodi D-III Kebidanan Universitas Islam Lamongan Tahun Ajaran 2010-2011, dengan teknik sampling non probability sampling secara Simple Random Sampling. Hasil penelitian hampir seluruh responden memiliki motivasi yang baik yaitu 77 responden (96,25%). Dan sebagian besar responden dengan hasil belajar baik yaitu 60 responden (75%). Hasil uji statistik Rank Spearman (rs) menunjukkan signifikansi dari hubungan kedua variabel tersebut adalah (p value) = 0,000 sehingga p < α 0,05. Sedangkan Koefisien Korelasi (rs) = 0,430, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah asuhan kebidanan II mahasiswa semester III di Prodi DIII Kebidanan Universitas Islam Lamongan Tahun ajaran 2010-2011. Upaya yang perlu dilakukan adalah menggali faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar dan meningkatkan kualitas pengajaran untuk meningkatan prestasi belajar mahasiswa yang optimal.
Kata kunci : Motivasi belajar, hasil belajar asuhan kebidanan II
berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. (Ahmadi, 2007). Menurut Djamarah (2008: 166) penemuan – penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Seperti yang dikemukakan oleh Dimyati (2002) bahwa banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak adanya minat dan motivasi dalam dirinya. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga
PENDAHULUAN Prestasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi merupakan salah satu tolok ukur kualitas SDM di Indonesia dan alat untuk mengukur keberhasilan perguruan tinggi dalam penyelenggaraan sistem pendidikan. Oleh karena itu, perguruan tinggi sebagai basis perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia memiliki peran strategis untuk melakukan berbagai langkahlangkah konkrit dalam upaya menciptakan SDM Indonesia yang
1 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
tercapai hasil – hasil yang semula tidak terduga. Kebidanan adalah bagian integral dari sistem kesehatan dan berkaitan dengan segala sesuatu yang menyangkut pendidikan, praktek dan kode etik bidan dimana dalam memberikan pelayanannya meyakini bahwa kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang fisilogi dan bukan merupakan penyakit, walaupun pada beberapa kasus mungkin berkomplikasi sejak awal karena kondisi tertentu atau komplikasi bisa timbul kemudian. Fungsi kebidanan adalah untuk memastikan kesejahteraan ibu dan janin/ bayinya, bermitra dengan perempuan, menghormati martabat dan memberdayakan segala profesi yang ada padanya.(Depkes RI, 2007). Menurut informasi dari BAAK, masih banyak mahasiswa yang mengikuti ujian perbaikan (UP) terutama mata kuliah Askeb II (Persalinan) yaitu hampir mencapai 50% di semester III. Sebagian mahasiswa mengemukakan berbagai alasan yang menyebabkan prestasi belajarnya menurun, dimana salah satunya adalah kualitas pengajaran. Misalnya cara penyampaian materi dosen yang dianggap membosankan atau terlalu cepat, sikap dosen terhadap mahasiswa, kemampuan dosen dalam berkomunikasi /berdiskusil. Keluhan yang disampaikan mahasiswa ini muncul karena mahasiswa menganggap bahwa media yang digunakan oleh dosen kurang menarik perhatian mahasiswa, sehingga minat dan motivasi belajar mahasiswa menurun dampaknya prestasi belajar mereka menjadi jelek atau kurang memuaskan.
Sebagian besar mahasiswa yang berulangkali mengalami kegagalan dalam studinya akan menimbulkan kejengkelan, kemarahan, kemalasan, kebosanan dan bahkan kebencian. Pada akhirnya mahasiswa terpaksa harus meninggalkan bangku kuliahnya dengan segala macam kerugian berupa gangguan mental, kerugian biaya dan kehancuran dalam seluruh hidupnya (Oemar Hamalik, 2003). Djamarah (2008) menyatakan motivasi melahirkan prestasi dalam belajar. Oleh karena itu, mutu prestasi belajar pada siswa perlu diperkuat terus-menerus, dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat optimal. Hasil belajar yang menurun dari proses pembelajaran sebelumnya dikarenakan adanya beberapa faktor yang mendukung, diantaranya adanya motivasi yang kurang serta penggunaan media dalam pembelajaran yang kurang menarik minat mahasiswa. Sehingga penurunan hasil belajar menjadi akibat dari faktor-faktor tersebut. (Arshad, 2010). Upaya memperbaiki cara belajar sangat diperlukan untuk menghindari kegagalan dalam belajar. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengenal sedini mungkin jenis kesulitan belajar dan mencari sumber penyebab utama dan penyerta yang menimbulkan kesulitan belajar (Ahmadi, 2007). TUJUAN PENELITIAN Mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa semester III Program Studi D-III Kebidanan Universitas
2 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
Islam Lamongan pada tahun ajaran 2010-2011.
materi yang telah dipelajari dan membuat sesuatu menjadi baru, misalnya membuat diagram yang menghubungkan antar gagasan, menyusun tulisan kedalam bentuk garis besar. 3. Pemantauan yang efektif (Effective Monitoring) Pemantauan yang efektif yaitu berarti bahwa siswa mengetahui kapan dan bagaimana cara menerapkan strategi belajarnya dan bagaimana cara menyatakannya bahwa strategi yang digunakan itu bermanfaat. 4. Kemujarapan Personal (Personal Efficacy) Siswa harus memiliki kejelasan bahwa belajar akan berhasil apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dalam hal ini guru dapat membantu siswa dengan cara menyelenggarakan ujian berdasarkan pada materi yang telah dipelajari.
TINJAUAN PUSTAKA Konsep Dasar Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Anni, 2006), belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu : 1. Faktor-faktor stimuli belajar 2. Faktor-faktor metode belajar 3. Faktor-faktor individual Faktor yang mempengaruhi belajar menurut Ahmadi (2007:259) adalah : 1) Faktor Endogen 2) Faktor Eksogen Prinsip-Prinsip Belajar Thomas Rohwer dan Salvin dalam Chatarina Tri Ani (2006:65)menyajikan beberapa prinsip belajar yang efektif sebagai berikut : 1. Spesifikasi (Specification) Dalam strategi belajar hendaknya sesuai dengan tujuan belajar dan karakteristik siswa yang menggunakannya. Misalnya belajar sambil menulis ringkasan akan lebih efektif bagi seseorang, namun tidak efektif bagi orang lain. 2. Pembuatan (Generativity) Dalam strategi belajar yang efektif, memungkinkan seseorang mengerjakan kembali
Konsep Dasar Motivasi Motivasi berasal dari kata “motif” yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan ( Sardiman 2008:73). Komponen Motivasi Motivasi mempunyai tiga komponen utama yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan.. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti dari pada motivasi (Dimyati, dkk, 2002:88). Jenis Motivasi Menurut jenisnya motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder. Motivasi primer adalah
3 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Sedangkan motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Sebagai contoh, orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2002:86). Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2007:162) pada pokoknya motivasi dapat di bagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Motivasi Instrinsik 2. Motivasi Ekstrinsik Fungsi Motivasi Belajar Menurut Sardiman (2008:83) fungsi motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut : 1. Mendorong manusia untuk berbuat 2. Menentukan arah perbuatan 3. Menyeleksi perbuatan Prinsip Motivasi Motivasi dapat didorong dengan berbagai prinsip sebagai mana dijelaskan oleh Oemar Hamalik (2007:163) sebagai berikut : 1. Pujian lebih efektif dari pada hukuman. 2. Semua mahasiswa mempunyai kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan. 3. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar. 4. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan akan merangsang motivasi. 5. Tekhnik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah efektif untuk memelihara minat mahasiswa. 6. Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan dalam belajar.
7.
Mahasiswa punya tingkat toleransi frustasi yang berlainan. 8. Motivasi yang besar erat kaitannya dengan kreatifitas mahasiswa. Pengukuran Motivasi Menurut Notoatmodjo (2010), pengukuran motivasi dilakukan melalui: 1. Tes Proyektif yaitu memberikan stimulus untuk diinterpretasikan oleh klien. 2. Kuesioner yaitu mengisi pertanyaan yang memancing motivasi klien. 3. Observasi perilaku yaitu membuat situasi untuk memunculkan perilaku. Pengukuran Sikap Model Likert Dalam skala Likert, item ada yang bersifat favorable (baik/positif/tidak mendukung) terhadap masalah yang diteliti, sebaliknya ada pula yang bersifat unfavorable (tidak baik/negatif) terhadap masalah yang diteliti. Jumlah item yang positif maupun yang negatif sebaiknya harus seimbang atau sama. Beberapa bentuk jawaban pertanyaan atau pernyataan yang masuk dalam kategori skala likert adalah sebagai berikut : Alternatif penilaian terhadap item yang positif terhadap masalah penelitian : Sangat setuju :4 Setuju :3 Tidak setuju :2 Sangat tidak setuju : 1 Alternatif penilaian terhadap item yang negatif terhadap masalah peneliti : Sangat setuju :1 Setuju :2 Tidak setuju :3 Sangat tidak setuju : 4 (Hidayat, 2007).
4 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
Random Sampling. Spearman.
Konsep Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan Mata kuliah yang diberikan pada semester III dengan beban studi 4 SKS ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan ketranpilan serta hasil "evidence based" dengan pokok bahasan konsep dasar persalinan, beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan, kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan, asuhan pada setiap kala persalinan, deteksi dini komplikasi persalinan dan cara penanganannya, asuhan kebidanan pada bayi segera setelah lahir, cara pendokumentasian asuhan masa persalinan (Depkes, 2007).
statistik
HASIL PENELITIAN Hasil penelitian bahwa hampir seluruh mahasiswa memiliki motivasi positif/mendukung yaitu 77 responden (96,25%). Dimana sebagian besar responden dengan hasil belajar baik sebanyak 60 responden (75%), sebagian kecil responden dengan hasil belajar amat baik sebanyak 16 responden (20%), dan sebagian kecil dengan hasil belajar cukup sebanyak 1 responden (1,25%) memiliki motivasi yang baik/mendukung. Sedangkan sebagian kecil responden dengan hasil belajar cukup yakni 3 responden (3,75%) memiliki motivasi yang kurang baik/tidak mendukung. Hasil uji statistik Rank Spearman (rs) menunjukkan signifikansi dari hubungan kedua variabel tersebut adalah (p value) = 0,000 sehingga p < α 0,05. Sedangkan Koefisien Korelasi (rs) = 0,430, karena p < α 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yakni berarti terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester III Program Studi D-III Kebidanan Universitas Islam Lamongan tahun ajaran 20102011. Arah korelasinya merupakan arah positif jadi semakin tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi hasil belajar asuhan kebidanan II pada mahasiswa.
HIPOTESIS Ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester III Program Studi D-III Kebidanan Universitas Islam Lamongan Tahun ajaran 2010-2011. METODE PENELITIAN Jenis rancangan yang digunakan adalah cross sectional yaitu jenis penelitian yang. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester III Program Studi DIII Kebidanan Universitas Islam Lamongan Tahun ajaran 20102011 sebanyak 100 mahasiswa. Sampel sebagian mahasiswa semester III Program Studi DIII Kebidanan Universitas Islam Lamongan Tahun Ajaran 20102011. Diambil secara Simple
PEMBAHASAN Motivasi Belajar Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden memiliki motivasi yang mendukung. Dari 80 responden yang diteliti, 77
5 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
uji
responden memiliki motivasi yang positif (96,25%). Motivasi belajar menurut Dimyati, dkk (2002:88), dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti dari pada motivasi. Hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar seperti lingkungan sekitar dan pergaulan seseorang (teman bermain), mengingat sebagian besar responden termasuk dewasa awal (17-20 tahun) yakni sebanyak 58 responden (72,5%) dimana masamasa ini adalah masa peralihan dari remaja akhir ke dewasa awal sehingga rasa ingin tahu dan cara pandang seseorang masih terpengaruh dengan lingkungan sekitar, oleh karena itu dukungan dan perhatian dari keluarga diharapkan dapat menjaga seorang anak dari pergaulan yang tidak baik yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya.
pula. Akan tetapi ketekunan dan kedisiplinan dalam belajar tetap dibutuhkan dalam proses belajar di Perguruan Tinggi, sekalipun seseorang itu tidak berasal dari SMA jika memiliki motivasi dan keinginan yang besar untuk mencapai hasil belajar yang baik maka seseorang itu akan dapat mencapainya. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya memiliki motivasi positif/mendukung yaitu 77 responden (96,25%). Dimana sebagian besar responden dengan hasil belajar Baik sebanyak 60 responden (75%), sebagian kecil responden dengan hasil belajar amat baik sebanyak 16 responden (20%), dan sebagian kecil dengan hasil belajar cukup sebanyak 1 responden (1,25%) memiliki motivasi yang baik/mendukung. Sedangkan sebagian kecil responden dengan hasil belajar cukup yakni 3 responden (3,75%) memiliki motivasi yang kurang baik/tidak mendukung. Hasil penelitian bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester III Program Studi D-III Kebidanan Universitas Islam Lamongan tahun ajaran 2010-2011. Hal ini menunjukkan antara motivasi belajar dan prestasi akademik mempunyai hubungan timbal balik yang sangat erat. pemberian motivasi mempengaruhi prestasi belajar, sehingga semakin tinggi pemberian motivasi kepada mahasiswa maka semakin baik hasil belajarnya, sebaliknya semakin rendah
Hasil Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan hasil belajar Baik sebanyak 60 responden (75%) memiliki motivasi yang mendukung atau positif. Hal ini dapat mempermudah seseorang mengikuti pelajaran yang ada di DIII Kebidanan apabila mahasiswa sebelumnya telah mengenal ilmu-ilmu alam dari SMA seperti Biologi, Kimia, Fisika dan Matematika. Sehingga akan lebih cepat menangkap materi yang diberikan oleh pengajar dengan baik
6 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
pemberian motivasi maka semakin rendah hasil belajarnya.
Goleman, Daniel. 2004. Kecerdasan Emosional :Mengapa EQ lebih penting daripada IQ?. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester III.
Hidayat Alimul A. (2007). Metode Penelitian dan Teknis Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
Saran Sebagai dosen agar memaksimalkan kualitas pengajaran pada anak didiknya dengan cara menciptakan suasana belajar yang tidak monoton, memberikan motivasi, bimbingan, pengarahan serta memberikan tugas-tugas kepada siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Oemar, Hamalik, (2007), Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, Cetakan kedua, Sinar Baru Algensindo, Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Raya Grafindo Persada.
Abu Ahmadi, Haji. (2007). Psikologi Sosial. Cetakan ketiga. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Anni,
Chatarina Tri. (2006). Psikologi Belajar. Semarang : UPT UNNES Press.
Azhar
Arsyad. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
DEPKES RI. 2007. Kurikulum Pendidikan Diploma III Kebidanan. Jakarta Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati, dkk. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Tenika Cipta.
7 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013