PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Oleh: Dian Fawzia Scubania1, Saur M. Tampubolon2, Sumardi3
ABSTRAK Dian Fawzia Scubania. 037110239. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan. Bogor, 2014. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dilakukan dengan metode survey dengan pendekatan analisis jalur. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa. Obyek penelitian ini adalah siswa SDN Margajaya 03 Kota Bogor kelas IV yang terdiri dari 2 (dua) rombongan belajar dengan jumlah siswa sebanyak 73. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan uji coba validitas dan reliabilitas instrument yang kemudian dilanjutkan dengan menyurvei sampel dengan instrument yang valid dan reliable. Kemudian, hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa ditunjukan dengan analisis statistik yang mengasilkan harga koefisien jalur (p xy) sebesar 0,98. Ini menunjukan adanya pengaruh antara disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa, sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,98 atau sebesar 98%. Hal ini berarti nilai rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 98% ditentukan oleh disiplin belajar siswa, melalui persamaan regresi Ŷ = 47,87 + 0,61X. Sisanya sebanyak 2% ditentukan oleh faktor lain. Persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebelum siswa memperhatikan disiplin belajar siswa telah memiliki motivasi belajar yang konstanta sebesar 47,87. Artinya setiap kenaikan unit nilai disiplin belajar akan menyebabkan peningkatan motivasi belajar sebesar 0,61 unit. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang positif antara disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa. Kata kunci : Disiplin Belajar, Motivasi Belajar
1
Mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan Staf Pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan 3 Staf Pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan 2014 2
ABSTRACT
Dian Fawzia Scubania. 037110239. Influence Learning Discipline Student Motivation. Thesis Studies Program Elementary School Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education Sciences University Pakuan. Bogor, 2014. This research is quantitative. Conducted by survey method with the approach path analysis. The purpose of this study was to determine the effect of the discipline of learning to students' motivation. Object of this study were students of SDN Margajaya 03 Bogor class IV consisting of two (2) study groups with the number of students as much as 73. This research was conducted in the first semester of the school year 2014/2015. Quantitative research was conducted by testing the validity and reliability of the instrument which is then followed by a survey of a sample with a valid and reliable instrument. Then, the results of the study showed that the effect of the discipline of learning to students' motivation shown by statistical analysis mengasilkan price path coefficient (PXY) 0.98. It shows the influence of the discipline of learning to students' motivation, while the coefficient of determination (r2) of 0.98 or 98%. This means that the average value of students' motivation by 98% is determined by the student's learning discipline, through the regression equation y = 47.87 + 0,61X. The remaining 2% is determined by other factors. The regression equation can be interpreted that before students consider learning discipline students have had the motivation to learn the constants of 47.87. This means that any increase in the unit value of learning discipline will lead to increased motivation to learn by 0.61 units. From these results we can conclude that there is a positive influence between the discipline of learning to students' motivation. Keywords: Learning Discipline, Motivation
2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan 2014
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORETIK
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di Sekolah Dasar Negeri Margajaya 03 Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor disiplin belajar belum terlihat maksimal. Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan pengamatan penulis terhadap 10 siswa yang mengisi instrumen awal. Hasilnya dari 10 pernyataan bahwa 52% siswa menyatakan tidak. Oleh sebab itu perhatian mereka belum sepenuhnya terfokus pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Selain itu dapat mempengaruhi motivasi siswa untuk meningkatkan tingkat belajarnya. Hal tersebut disebabkan oleh fakta proses pembelajaran di kelas yang masih terlihat kurang terkonsep dan kurang teratur. Salah satu aspek psikologis yang sangat penting untuk diperhatikan ialah motivasi. Motivasi memiliki hubungan yang erat dengan dorongan untuk melakukan suatu kegiatan. Mengabaikan aspek motivasi dalam pembelajaran berarti membuat siswa enggan untuk melakukan kegiatan belajar yang telah direncanakan. Siswa tidak mungkin mendapatkan pengalaman belajar yang baik, jika siswa tersebut enggan untuk melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu, menyentuh aspek motivasi dalam pembelajaran akan mendorong siswa berpartisipasi aktif, menggali pengetahuan, mendapatkan pengalaman belajar dan mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Hal ini yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa“. Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Margajaya 03 ? Mengacu pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengatahui pengaruh antara disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa.
Motivasi merupakan suatu kondisi yang menimbulkan prilaku sesorang yang memberi arahan serta ketahana pada tingkah laku tertentu. Sama halnya dengan Siregar dan Nara (2010:49) menyatakan bahwa motivasi berasal dari bahasa Latin “movere”, yang berarti menggerakkan. Berdasarkan pengertian ini, maka motivasi menjadi berkembang. Wlodkowski dalam Siregar dan Nara, 2010:49 menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah serta ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Motivasi merupakan suatu kekuatan, tenaga, daya atau keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ka arah tujuan tertentu baik disadari mapun tidak disadari. Hal tersebut sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Makmun (2009:37) yang menyatakan bahwa motivasi belajar itu merupakan suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energi) atau suatu keadaan yang kompleks (a complex state) dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu (organisme) untuk bergerak (to move, motion, motive) ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Sedangkan Slameto (2010:170) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arahan umum dari tingkah laku manusia yang merupakan konsep yang rumit. Dorongan dan penggerak merupakan kata kunci motivasi dalam setiap perbuatan dalam belajar. Hal tersebut sesuai dengan definisi yang dinyatakan oleh Sardiman (2007:85) bahwa motivasi belajar memiliki 3 fungsi motivasi yaitu sebagai berikut: 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerakan dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) Menetukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan. 3) Menyeleksi
3
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan 2014
perbuatan, yakni menentukan perbuatanperbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. Dalam jenis-jenis motivasi belajar terdapat dalam diri seseorang terbagi menjadi dua jenis yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder. Selain itu juga motivasi belajar dapat dilihat dari sudut pandang yaitu motivasi dasar pembentukannya, motivasi menurut pembagiannya, motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah dan motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Hal tersebut sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono (2009:86) motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (1) motivasi primer, dan (2) motivasi sekunder. Hal ini senada dengan Makmun (2009:37) menyatakan bahwa motivasi dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu; (1) Motif primer atau motif dasar yang menunjukan kepada motif yang tidak dipelajari dan sering disebut sebagai dorongan. (2) Motif sekunder yang menunjukan pada motif yang berkembang dalam diri individu karena pengalaman dan dipelajari. Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dapat disintesiskan bahwa motivasi belajar adalah sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar. Motivasi belajar terdiri dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik terdiri dari rasa ingin tahu, senang belajar, dan keinginan untuk belajar. Motivasi ekstrinsik terdiri dari adanya penghargaan dan hukuman atau sanksi. Ariesandi (2008:231) mengatakan bahwa, disiplin adalah proses melatih fikiran dan karakter secara bertahap sehingga menjadi seorang yang memiliki kontrol diri 4
dan berguna bagi masyarakat. Orangtua yang memahami hal ini menyadari betul bahwa proses pendisiplinan adalah proses yang berjalan seiring dengan waktu dan pengulangan serta pematangan kesadaran diri dari kedua pihak, yakni anak dan orangtua. Pendapat senada dijelaskan oleh Gordon (1996:3) bahwa disiplin adalah sebuah prilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau prilaku yang diperoleh dari pelatihan seperti disiplin dalam kelas atau disiplin sebuah tim sepak bola yang baik. Siswa dengan memilik prilaku baik dengan membiasakan diri patuh terhadap nasihat orang tua dan juga gurunya akan menjadi siswa yang memiliki disiplin tinggi. Sementara itu Daryanto dan Darmiatun (2013:49) mengemukakan bahwa disiplin adalah prilaku sosial yang bertanggungjawab dan fungsi kemandirian yang optimal dalam suatu relasi sosial yang berkembang atas dasar kemampuan mengelola atau mengendalikan, memotivasi dan idependensi diri. Ada tiga macam disiplin belajar yang dikemukakan Imron (2012:173) diantaranya: 1) Otoritarian. Menurut kacamata konsep ini, siswa di sekolah dikatakan mempunyai disiplin tinggi manakala mau duduk tenang sambil memperhatikan uraian guru ketika sedang mengajar. Siswa diharuskan mengiyakan saja terhadap apa yang dikehendaki guru, dan tidak boleh membantah. Dengan demikian, guru bebas memberikan tekanan kepada peserta didik, dan memang harus menekan siswa. Dengan demikian, siswa takut dan terpaksa mengikuti apa yang ingin diingini oleh guru. 2) Permissive. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep ini, peserta didik haruslah diberi kebebasan seluas-luasnya di dalam kelas dan sekolah. Aturan-aturan di sekolah dilonggarkan dan tidak perlu mengikat kepada siswa. Siswa dibiarkan berbuat apa saja sepanjang itu menurutnya baik. 3) Konvergensi. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep kebebasan yang terkendali atau kebebasan yang bertanggung jawab. Disiplin demikian, memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada siswa untuk berbuat apa saja, tetapi konsekuensi dari perbuatan itu, haruslah ia
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan 2014
tanggung. Karena ia yang menabur dan ia pula yang menuai. Tu’u (2004: 33) mengemukakan unsur-unsur disiplin belajar yaitu sebagai berikut: 1) Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku di sekolah. 2) Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya. 3) Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk prilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan. 4) Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku. 5) Peraturan-peraturan yang beraku sebagai pedoman dan ukuran prilaku. Faktor yang mempengaruhi disiplin kelas sebenarnya sangat kompleks, dan sering sukar untuk diidentifikasi. Namun, untuk kemudahan mempelajarinya, faktorfaktor tersebut kita kelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu faktor fisik, social, dan psikologis. Hal tersebut dikemukakan oleh Anitah (2011:10) antara lain: 1) Faktor Fisik. 2) Faktor Sosial. 3) Faktor Psikologi. Berdasarkan kajian teoritik dapat disintesiskan bahwa disiplin belajar adalah suatu kepatuhan yang harus dilaksanakan oleh siswa sebagai prilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau prilaku yang diperoleh dari pelatihan atau dalam kegiatan belajar di kelas maka siswa pun akan terbiasa dengan tata tertib/ aturan yang menunjang anak untuk berdisiplin dalam belajar sehari-hari.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Margajaya 3 Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Margajaya 3. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan pendekatan kausal untuk mendapatkan pengaruh disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa Sekolah 5
Dasar Negeri Margajaya 3 Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor.
HASIL PENELITIAN Deskripsi data penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu terdiri dari kelompok data variabel terikat yaitu, Motivasi belajar siswa (Y), dan data variabel bebas, Disiplin belajar (X) yang dideskripsikan dalam bentuk deskriptif statistik. Deskripsi data masing-masing yaitu: skor rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang sering muncul (modus), standar deviasi (SD), nilai maksimum, nilai minimum, varians sampel, banyak kelas, dan rentang kelas. 1. Variabel Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil perhitungan tentang motivasi belajar siswa dengan jumlah sampel sebanyak 42 reponden. Didapatkan rata-rata (mean) sebesar 121,24, nilai tengah (median) sebesar 124,5, nilai yang sering muncul (modus) sebesar 121,5, standar deviasi (SD) sebesar 8,73, skor varians sebesar 76,23, data nilai minimum sebesar 136, sedangkan nilai maksimum sebesar 101, dengan rentang skor (range) sebesar 35 dan jarak kelas 6. Hasil distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat pada diagram histogram dibawah ini.
2.
Variabel Disiplin Belajar Berdasarkan hasil perhitungan tentang disiplin belajar siswa dengan jumlah sampel sebanyak 42 reponden. Didapatkan rata-rata (mean) sebesar 120,26, nilai tengah (median) sebesar 131,41, nilai yang sering muncul (modus) sebesar 120,5, standar deviasi (SD) sebesar 14,16, skor varians sebesar 200,59, data nilai minimum sebesar 86, sedangkan nilai maksimum sebesar 145,
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan 2014
dengan rentang skor (range) sebesar 59 dan jarak kelas 10. Hasil distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat pada diagram histogram dibawah ini.
PEMBAHASAN Pengaruh dari disiplin belajar terhadap motivasi belajar secara analisis statistik ditunjukkan dengan hasil uji signifikansi dan regresi dengan persamaan regresi Ŷ = 47,87 + 0,61X. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan satu unit variabel disiplin belajar akan menyebabkan peningkatan pada motivasi belajar siswa sebesar 0,61 unit. Kekuatan pengaruh dari disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa ditunjukkan dengan koefisien jalur sebesar 0,98. Harga koefisien tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat dari variabel disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa. Besarnya kontribusi disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa ditunjukkan oleh koefisien (r 2) sebesar 0,98 dengan koefisien determinasi sebesar 98%. Hal tersebut berarti bahwa penaikan atau penurunan motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh tingkat disiplin belajar sebesar 89% sedangkan sisanya 11% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Disiplin adalah membantu anak dalam hal rasa perasaan maupun perbuatan. Orang tua memperbolehkan anak-anak untuk mengeluarkan isi hati dan perasaan. Tetapi orang tua mencegah dan membatasi perbuatan anak yang tidak diinginkan atau mengarahkan dengan baik. Cara mencegah dan membatasi dilakukan sedemikian rupa sehingga harga diri si anak maupun orang tua tidak terluka (Sukardi, 1986:98). Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Motivasi mempunyai tiga aspek, yaitu (1) keadaan terdorong dalam diri organisme, 6
yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan lingkungan, atau karena keadaan mental seperti berfikir dan ingatan; (2) perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini; dan (3) sasaran atau tujuan oleh perilaku tersebut (Khodijah, 2014:150). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa.
SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Disiplin Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan. Hal ini dapat ditunjukkan dari persamaan regresi Ŷ = 47,87 + 0,61X, artinya setiap peningkatan 1 unit disiplin belajar akan menurunkan motivasi belajar siswa sebesar 0,61 unit. Kontribusi variabel disiplin belajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa 98% dengan koefisien jalur (pxy) = 0,98%.
DAFTAR PUSTAKA Anitah, W. Sri. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Ariesandi, 2008. Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Daryanto dan Darmiatun, Suryati . 2013. Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Yogyakarta Gava Media Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Gordon, Thomas. 1996. Mengajar Anak Berdisiplin Diri di Rumah dan di Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan 2014
Makmun, Abin Syamsuddin. 2009. Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sardiman. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Siregar, Eveline dan Nara, Hartinii. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sukardi, Dewa Ketut. 1986. Bimbingan Perkembangan Jiwa Anak. Jakarta: Ghalia Indonesia Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Prilaku Pada Prestasi Siswa, Jakarta: Grasindo
7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Dian Fawzia Scubania, lahir di Bogor, 29 Juni 1991, agama Islam, anak ketiga dari pasangan Bapak Rochman dan Ibu Tabiah Juangsih. Tinggal di Kp. Cibuntu RT.03/03 Kelurahan Pasawahan Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Pendidikan formal yang ditempuh di Sekolah Dasar Negeri Bekasi Jaya 13 tahun 1998-2004. Sekolah Menengah Pertama Negeri 18 Bekasi tahun 2004-2007. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tambun Utara tahun 2007-2010. Kemudian tahun 2010 Melanjutkan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pakuan Bogor.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan 2014