ANALISIS PROBLEM-PROBLEM KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA DI STAIN SALATIGA (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Tahun Akademik 2004 dan 2005) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ANIS ARDIANA KURNIAWATI NIM. 111 07 007 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN) SALATIGA 2011 i
ii
ANALISIS PROBLEM-PROBLEM KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA DI STAIN SALATIGA (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Tahun Akademik 2004 dan 2005) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ANIS ARDIANA KURNIAWATI NIM. 111 07 007 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN) SALATIGA 2011 iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: Anis Ardiana Kurniawati
NIM
: 11107007
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
:
ANALISIS
PROBLEM-PROBLEM
KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA DI STAIN SALATIGA (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Tahun Ajaran 2004 dan 2005) Telah kami setujui untuk dimunaqasyahkan. Salatiga, 09 Agustus 2011 Pembimbing
Drs. Bahroni, M.Pd NIP.19640818 199403 1 9004
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “SEMUA BERAWAL DARI NIAT YANG KUAT”
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Keluargaku tercinta, terutama bapakku “Munawir, S.Ag” Lelaki
yang paling hebat
di seluruh dunia dan ibuku
"Yetti Ningsih”, terimakasih untuk semua pengorbanan, kesabaran,
kepercayaan,
dorongan,
dukungan,
kasih
sayang, dan doa yang tak henti-hentinya kalian berikan padaku.
Pengalaman
hidup
kalian
membuatku
lebih
dewasa dalam memahami hidup. 2. Adikku tersayang “Hanifati Noor Atika” , terimakasih atas
kebersamaan, kasih sayang, dukungan, doa,
dan
penyediaan fasilitas yang sangat membantuku. 3. Black Efendi terimakasih untuk semua yang kau berikan untukku. 4. Sahabatku seperjuangan, Liya “Panda” dan Risa “Emon”, Terimakasih sampai saat ini masih setia mendukungku, serta teman-temanku Maya, Thuba, Deny, Mas Muna, mbak Mahev
terimakasih telah memberi kenangan yang
berbeda dalam kehidupanku. 5. SMC yang memberikan ilmu dan pengalaman unik yang belum
pernah
kudapatkan
sebelumnya,
walau
hanya
sebentar. 6. Keluarga
besar
SMC
terima
kasih
atas
dukungan,
bantuan, pengalaman, dan kebersamaannya. 7. Semua Teman temanku yang mendukungku, khususnya PAI 2007 terimakasih atas segalanya.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai keistimewaan. Hanya dengan petunjuk serta tuntunan-Nya penulis mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Sang Murobbi sejati kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, yang telah menunjukkan jalan yang terang mengarungi samudra kehidupan dan menuntun kita menuju kehidupan yang abadi. Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat. Akhirnya dengan berbekal kekuatan dan kemauan serta bantuan dari berbagai pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhana ini dengan judul: ANALISIS PROBLEM-PROBLEM
KETERLAMBATAN
PENYELESAIAN
STUDI
MAHASISWA DI STAIN SALATIGA (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Tahun Ajaran 2004 dan 2005). Oleh karena itu dengan kerendahan hati dan tulus, penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
viii
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga. 4. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd selaku pembimbing yang senantiasa ikhlas dan sabar dalam membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. 5. Bapak/Ibu dosen dan pejabat STAIN Salatiga, Bapak Agus Waluyo, Bapak Suwardi, Ibu Siti Asdiqoh, Bapak maimun, Bapak Mukti Ali, Bapak Agus Su’aidi, yang bersedia meluangkan sedikit waktunya untuk membantu proses pembuatan skripsi ini. 6. Team perpustakaan STAIN Salatiga, terimakasih atas layanan dan bantuan penyediaan buku-buku kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. 7. Teman-teman PAI angkatan 2004, 2005, dan 2006 yang bersedia meluangkan waktunya sehingga memperlancar pembuatan skripsi ini. 8. Keluargaku tercinta (Bapak, ibu dan adikku) yang selalu memberikan motivasi dalam kehidupanku. 9. Para sahabat dan semua pihak yang telah membantu hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di STAIN Salatiga. Dengan sedikitnya kemampuan yang ada, penulis telah berusaha menyusun skripsi dengan sebaik-baiknya. Namun dengan demikian, skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang budiman demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga bermanfaat untuk semua. Salatiga, 5 Agustus 2011 Penulis
ix
ABSTRAK
Kurniawati, Anis Ardiana. 2011. Analisis Problem-Problem Keterlambatan Penyelesaian Studi Mahasiswa di Stain Salatiga (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Tahun Ajaran 2004 dan 2005) . skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Bahroni, M. Pd.
Kata Kunci
: Problem, Mahasiswa, Program Studi Pendidikan Agama Islam
Penelitian ini membahas tentang problem-problem keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun ajaran 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga. Permasalahan yang diteliti adalah faktor- faktor penyebab keterlambatan penyelesaian studi pada mahasiswa Program Studi PAI tahun ajaran 2004 dan 2005, serta solusi untuk mengatasi permasalahan keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa Program Studi PAI tahun ajaran 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yaitu sebagai pengembangan ilmu khususnya dalam bidang pendidikan dan kepribadian. Dalam penelitian ini penulis juga berharap dapat bermanfaat sebagai acuan bagi semua mahasiswa dan para dosen khususnya di STAIN Salatiga dalam bidang pendidikan dan kepribadian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan prosedur pengumpulan datanya penulis menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa Program Studi PAI tahun ajaran 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Pada faktor eksternal problem yang dialami oleh mereka adalah problem kemampuan ekonomi keluarga, sedangkan pada faktor internal problem yang dialami adalah problem inteligensi, problem kepribadian, problem minat sekolah, problem adaptasi, problem sifat dan problem motivasi. Selain itu penulis juga menemukan beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, dan peneliti menemukan solusi menurut beberapa alumni mahasiswa Program Studi PAI tahun ajaran 2006 dan menurut beberapa dosen serta pejabat STAIN Salatiga yang berkecimpung pada Program Studi PAI.
x
Daftar Tabel Tabel I. Kompetensi Lulusan Program Studi PAI dan indikatornya Tabel 2. Sebaran Matakuliah Pendidikan Agama Islam Tahun 2004 dan 2005 Tabel 3. Data Dosen Stain Salatiga Berdasarkan Pendidikan Dan Jabatan Fungsional Tabel 4. Data Kepegawaian berdasarkan Fungsi dan pendidikan terakhir Tabel 5. Data Mahasiswa Aktif Program Studi PAI Tahun Pelajaran 2004 Tabel 6. Data Mahasiswa Aktif Program Studi PAI Tahun Ajaran 2005
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ............................................................................ ........ .... ii JUDUL .................................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ vi MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vii KATA PENGANTAR ......................................................................................viii ABSTRAK ............................................................................................................ x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ................................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian................................................................................ 4 D. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 4 E. Penegasan Istilah ................................................................................ 5 F. Metode Penelitian ............................................................................... 6 G. Sistematika Penulisan......................................................................... 13
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Problem 1. Pengertian Problem ..................................................................... 15 2. Macam-Macam Problem Pendidikan ......................................... 16 B. Mahasiswa ......................................................................................... 21 1. Pengertian Mahasiswa ................................................................ 21 2. Hak dan Kewajiban Mahasiswa .................................................. 22 3. Peran Mahasiswa ......................................................................... 24 C. Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) ................................. 27 1. Program Studi PAI ....................................................................... 27 2. Kompetensi Lulusan Program Studi PAI ..................................... 27 3. Kurikulum STAIN Salatiga tahun Ajaran 2004 dan 2005 ........... 29 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum STAIN Salatiga .................................................... 34 1. Sejarah Singkat STAIN Salatiga ................................................. 34 2. Asas, Fungsi, dan Tujuan ............................................................ 38 3. Visi dan Misi ............................................................................... 40 4. Letak Geografis ........................................................................... 41 5. Struktur Organisasi ..................................................................... 41 6. Keadaan Dosen dan Karyawan ................................................... 42
xiii
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 44 1. Data Mahasiswa Aktif Program Studi Pendidikan Agama (PAI) Islam Tahun Ajaran 2004 dan 2005 ............................................ 44 2. Penyebab Keterlambatan penyelesaian studi Mahasiswa Program Studi PAI Tahun Ajaran 2004 dan 2005 ..................................... 45 3. Solusi untuk mengatasi permasalahn keterlambatan [penyelesaian studi mahasiswa PAI Tahun Ajaran 2004 dan 2005 ................... 59
BAB IV PEMBAHASAN A. Penyebab Keterlambatan penyelesaian studi Mahasiswa Program Studi PAI Tahun Ajaran 2004 dan 2005 ............................................ 71 B. Solusi untuk mengatasi permasalahn keterlambatan [penyelesaian studi mahasiswa PAI Tahun Ajaran 2004 dan 2005 .......................... 78
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................................... 82 B. Saran ................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Manusia dalam hidupnya membutuhkan pendidikan sebagai bekal untuk hidupnya. Pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Kegiatan pengajaran tersebut diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional kependidikan dilaksanakan oleh para tenaga pendidik yang tugas utamanya adalah mengajar. Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar itu adalah guru untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, dosen untuk jenjang pendidikan tinggi. Seperti yang telah kita ketahui, sistem pendidikan di Indonesia yang dikenal dengan sistem pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur pendidikan, yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.
Masing-masing
mempunyai
ciri-cirinya
sendiri
yang
dapat
membedakan satu sama lain. Pada umumnya pendidikan formal mempunyai ketentuan yang lebih ketat daripada pendidikan nonformal. Sedangkan pendidikan informal dikenal sebagai pendidikan yang terjadi akibat dari fungsi
xv 1
keluarga, media massa, acara keagamaan, partisipasi dalam organisasi, dan lainlain (Suprijanto, 2007: xvii). Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan formal didefinisikan sebagai berikut “ pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur yang berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan informal menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri” (Suprijanto, 2007: 6-8). Salah satu jalur pendidikan formal di Indonesia, dalam tingkat pendidikan tinggi adalah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Secara tidak langsung STAIN Salatiga memfasilitasi dan melaksanakan dua jalur pendidikan, yaitu pendidikan formal dan pendidikan informal. Pendidikan formal yang ada di STAIN Salatiga dilaksanakan dalam bentuk perkuliahan, sedangkan pendidikan informalnya dilaksanakan dalam bentuk kegiatan-kegiatan organisasi kemahasiswaan. Terlepas dari pendidikan, manusia sebagai makhluk sosial juga membutuhkan orang lain dalam melangsungkan hidupnya. Aristoteles berpendapat, bahwa manusia ini adalah zoon politicion, makhluk sosial yang hanya menyukai hidup bergolongan, atau sedikitpun mencari teman untuk hidup bersama, lebih suka daripada hidup sendiri (Abdulsyani, 2007:35).
2 xvi
Berkaitan dengan hal di atas, mahasiswa sebagai makhluk yang membutuhkan pendidikan mempunyai tuntutan untuk menyelesaikan studinya, di samping itu mahasiswa juga makhluk yang membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Tetapi terkadang antara tuntutan menyelesaikan studi dengan kebutuhan hidup lainnya, mahasiswa tidak berjalan dengan seimbang. Seperti halnya problem yang dihadapi mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di STAIN Salatiga yang mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan studinya. Pada dasarnya setiap mahasiswa mempunyai aktivitas di luar kegiatan perkuliahan, tetapi tujuan utama mahasiswa di kampus STAIN Salatiga adalah melaksanakan kegiatan perkuliahan. Akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya mahasiswa juga mempunyai aktivitas-aktivitas lain baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Berangkat dari permasalahan tersebut di atas, maka penulis terdorong untuk memilih dan membahas skripsi yang berjudul : ANALISIS PROBLEMPROBLEM KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA DI STAIN SALATIGA (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Tahun Akademik 2004 dan 2005)
xvii 3
B.
Fokus Penelitian 1. Apakah penyebab keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa program studi PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga? 2. Apa saja solusi untuk mengatasi permasalahan keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa program studi PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga?
C.
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui penyebab keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa program studi PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga. 2. Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi permasalahan keterlambatan penyelesaikan studi mahasiswa program studi PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga.
D.
Kegunaan Penelitian 1. Teoretis Secara teoretis penelitian ini bermanfaat sebagai pengembangan ilmu khususnya dalam bidang pendidikan dan kepribadian.
xviii 4
2. Praktis a.
Bagi peneliti Sebagai tambahan wawasan dan pengalaman dalam meningkatkan keseimbangan aktivitas pendidikan dan aktivitas lainnya.
b.
Bagi Mahasiswa 1)
Sebagai bekal bagi mahasiswa dalam proses pengembangan dan pendewasaan diri
2)
Meningkatkan motivasi mahasiswa dalam aktivitas kemahasiswaan dan peningkatan prestasi.
3)
Sebagai solusi dalam menyeimbangkan kegiatan pendidikan dan aktivitas lainnya.
c.
Bagi dosen 1) Sebagai acuan dalam pola pengembangan strategi dalam pengelolaan kegiatan pendidikan. 2)
Membantu memahami kehidupan mahasiswa pada umumnya dan pada khususnya.
E.
Penegasan Istilah Untuk memudahkan dalam memahami dan menghindari kesalahan dalam penafsiran judul skripsi, maka penulis sampaikan maksud-maksud istilah berikut:
5xix
1.
Analisis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab, musabah, duduk prakara dsb) (2007:43).
2.
Problem a.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, problem adalah masalah, persoalan (2007:896).
b.
Menurut Gulo (1982:225) problem adalah situasi yang tidak pasti, meragukan dan sukar dipahami, masalah atau pernyataan yang memerlukan pemecahan.
F.
Metode Penelitian 1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis pelitian berdasarkan pendekatannya, secara garis besar dibedakan menjadi 2 macam, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Di mana keduanya memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur yang berbeda (Sukmadinata, 2008:12). Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual (Sukmadinata, 2008:60). Sedangkan berdasarkan tujuannya, penelitian dibedakan menjadi 4 macam, yaitu penelitian deskriptif, produktif, improftif dan eksplanatif (Sukmadinata, 2008:18 ). Dalam penelitian ini termasuk dalam jenis
xx 6
penelitian
deskriptif,
yaitu
penelitian
yang
bertujuan
untuk
menggambarkan fenomena yang ada baik yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia, dan penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan dengan fenomena lain ( Sukmadinata, 2008:72). Berdasarkan pendekatan dan tujuan yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya, tanpa manipulasi atau pemberian perilaku tertentu terhadap objek penelitian dan pengumpulan serta analisis datanya lebih memperhatikan karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan (Sukmadinata, 2008:73). 2.
Kehadiran Peneliti Penelitian ini dilaksanakan oleh penulis pada bulan Juli 2011 selama kurang lebih 3 minggu. Peneliti hadir secara langsung pada obyek dalam rangka untuk mengetahui apa problem yang dihadapi oleh mahasiswa PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 serta mencari solusi agar segera menyelesaikan studinya. Selain itu mencari informasi-informasi untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan. Dengan ini penulis hadir pada objek penelitian berposisi sebagai seorang peneliti.
3.
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sama dengan sumber data yang diperlihatkan, di mana
penelitian
memerlukan
xxi 7
observasi
secara
langsung
untuk
mendapatkan dan menganalisis data. Lokasi penelitian yang peneliti ambil adalah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, yang beralamatkan di Jl. Tentara Pelajar 02 Salatiga 50721. 4.
Sumber Data Data penelitian digolongkan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. a.
Data Primer Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Anwar, 2007: 91). Adapun data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan mahasiswa dan dosen.
b.
Data Sekunder Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Anwar, 2007: 91). Sumber data sekunder penulis peroleh dari studi pustaka dan dokumen STAIN Salatiga.
5.
Subjek Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini mengambil subjek penelitian mahasiswa program studi PAI angkatan 2004 dan 2005
xxii 8
STAIN Salatiga. Peneliti mengambil subjek penelitian tersebut karena pada mahasiswa yang tergolong di atas banyak yang belum menyelesaikan studinya, padahal mahasiswa-mahasiswa tersebut sudah menempuh kurang lebih sepuluh semester. 6.
Prosedur Pengumpulan Data Adapun untuk mengolah data, penulis menggunakan metodemetode pengumpulan data sebagai berikut : a.
Wawancara Wawancara
adalah
percakapan
dengan
maksud
tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang
mengajukan
pertanyaan
dan
terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyan itu. maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Linclon antara lain mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain lain. Ada bermacam-macam cara pembagian jenis wawancara yang dikemukakan dalam kepustakaan, salah satunya pembagian wawancara yang dilakukan oleh Patton yang didasarkan atas perencenaan pertanyaan, yaitu sebagai berikut: (a) wawancara pembicaraan formal, (b) pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara, (c) wawancara baku terbuka (Moleong, 2009:186).
xxiii 9
Dalam penelitian ini penulis menggunakan petunjuk umum wawancara. Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup (Moleong, 2009:187). b. Dokumentasi Adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti dan sebagainya (Arikunto, 1998:236). Penulis juga memilih sumber-sumber lain yang dianggap menunjang terhadap penelitian ini, diantaranya adalah datadata yang berada di dokumen milik STAIN Salatiga. 7.
Analisis Data Dalam analisis data kualitatif, metode yang digunakan untuk membahas sekaligus sebagai kerangka berpikir pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu (Surakhmad, 1990: 139). Dari
beberapa
jenis metode
deskriptif
yang telah
lazim
dilaksanakan, penelitian ini termasuk jenis studi kasus. Studi kasus (case study) merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data
xxiv 10
berkenaan dengan sesuatu kasus. Sesuatu dijadikan kasus biasanya karena ada masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan, tetapi bisa juga sesuatu dijadikan kasus karena keunggulan atau keberhasilannya. Kasus ini bisa berkenaan dengan perorangan, kelompok (kerja, kelas, sekolah, etnis, ras, agama, sosial, budaya dan lain-lain), keluarga, lembaga, organisasi, daerah/wilayah, perkembangan serta faktor-faktor penting yang terkait dan menunjang kondisi dan perkembangan tersebut (Sukmadinata, 2008:7778). 8.
Pengecekan Keabsahan Data Agar penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan maka peneliti melakukan suatu teknik yaitu teknik keabsahan data. Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) menurut versi “positivisme” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri. Dalam pemerikasaan keabsahan data terdapat banyak teknik dan peneliti dalam peneliatiannya menggunakan beberapa teknik keabsahan data untuk memperkuat hasil penelitian a.
Perpanjangan keikutsertaan Sebagaimana sudah dikemukakan, peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrument itu sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data, keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu yang singkat tetapi memerlukan
xxv 11
perpanjangan keikutsertaan peneliti pada latar penelitian. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan (Moleong, 2002:175-176). b.
Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dengan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isi yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Oleh karena itu, jika dalam perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka dalam ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman.
c.
Pemeriksaan sejawat melalui diskusi Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekanrekan sejawat. Teknik ini mengandung beberapa maksud, yaitu untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran, serta memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti.
d.
Kecukupan referensial Konsep kecukupan referensial ini mula-mula diusulkan oleh Eisner (dalam Lincoln dan Guba, 1981:313) sebagai alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan evaluasi. Film atau
xxvi 12
video tape, misalnya dapat digunakan sebagai alat perekam yang pada saat senggang dapat dimanfaatkan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan kritik yang telah terkumpul. Jadi bahan-bahan yang tercatat atau terekam dapat digunakan sebagai patokan untuk menguji sewaktu diadakan analisis dan penafsiran data (Moleong, 2002:177181). G.
Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dan memahami isi skripsi, maka peneliti menulis skripsi ini secara sistematis. Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu: BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan tentang: Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan
Istilah,
Penulisan.
xxvii 13
Metode
Penelitian
dan
Sistematika
BAB II : KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan tentang kajian pustaka yang meliputi Pengertian problem, macam-macam problem, Pengertian mahasiswa, Hak dan Kewajiban mahasiswa, Peran mahasiswa, penjabaran tentang Program Studi Pendidikan Agama Islam. BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Dari fakta temuan hasil penelitian terdiri dari Gambaran umum lokasi penelitian, Sejarah singkat berdirinya STAIN Salatiga, Asas fungsi dan tujuan, Visi dan misi, serta problem yang di alami mahasiswa. BAB IV : PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas satu persatu tentang problem yang dialami mahasiswa PAI, dan solusi-solusi untuk mengatasi problem tersebut. BAB V
: PENUTUP Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran.
xxviii 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Problem Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, mempunyai akal dan pikiran untuk menumbuhkembangkan kehidupannya maka tidak lepas dari sebuah masalah/problem. Seperti halnya dalam Surat Al Balad ayat 4, yang berbunyi:
“Sesungguhnya Kami ciptakan manusia dalam keadaan perjuangan yang berat”. Sangat jelas tercantum dalam ayat tersebut bahwa manusia selalu menghadapi kesulitan demi kesulitan. Manusia selalu mempunyai masalah dalam kehidupannya. 1. Pengertian Problem Problem adalah suatu rintangan yang timbul saat terjadinya suatu proses (Kartasapoetra, 1992: 328). Tjuparmah dan Komaruddin (2006:145) menyatakan bahwa kata masalah berasal dari bahasa Arab yang dalam bahasa Inggris disebut problem. Kata problem sendiri berasal dari bahasa Yunani dan bahasa latin, yang sering juga disebut dengan problema atau persoalan,yaitu suatu persoalan yamg muncul untuk penelitian, pertimbangan, atau pemecahan. xxix 15
2. Macam-Macam Problem Pendidikan Pendidikan sebagai suatu aktifitas yang merupakan proses itu banyak dijumpai problema yang memerlukan pemikiran pemecahannya. Problem atau masalah dalam proses pendidikan itu menyangkut 5W dan 1H, yaitu: a. Problematika who Dalam
pendidikan,
problematika
who
adalah
masalah
pendidikan (subyek) yang melaksanakan aktivitas pendidikan dan masalah anak didik (obyek) yang dikenai sebagai sasaran aktivitas pendidikan. 1) Problem pendidik Masalah-masalah atau problem yang berkaitan dengan pendidik antara lain adalah sebagai berikut: a) Problem kemampuan ekonomi b) Problem kemampuan pengetahuan dan pengalaman c) Problem kewibawaan d) Problem kepribadian e) Problem attitide (sikap) f)
Problem sifat
g) Problem kebijaksanaan h) Problem kerajinan i)
Problem tanggung jawab
j)
Problem kesehatan dan sebagainya
xxx 16
2) Problem anak didik Problem yang berkaitan dengan anak didik juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan, dipikirkan, dan dipecahkan. Karena anak didik adalah pihak yang digarap untuk dijadikan manusia yang diharapkan, baik dalam keluarga, sekolah maupun dalam masyarakat. Adapun problem-problem yang terdapat pada anak didik, di antaranya adalah: a) Problem kemampuan ekonomi keluarga b) Problem inteligensi c) Problem bakat dan minat d) Problem pertumbuhan dan perkembangan e) Problem kepribadian f)
Problem sikap
g) Problem sifat h) Problem kerajinan dan ketekunan i)
Problem pergaulan
j)
Problem kesehatan.
b. Problematika why Dalam proses pendidikan, tidak semua pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar, akan tetapi dijumpai rintangan-rintangan atau hambatan-hambatan.
Kesulitan tersebut bisa terdapat pada
xxxi 17
semua faktor pendidikan yang menghambat jalannya proses pendidikan, seperti: 1) Mengapa anak-anak sulit bekerja sama dengan sesama mereka. 2) Mengapa masyarakat tidak menghargai jasa pendidik yang mendidik putra-putri mereka. 3) Mengapa masyarakat sulit dimintai sumbangan tenaga, pikiran dan dana dalam pembangunan prasarana pendidikan untuk kepentingan anal-anak mereka. 4) Mengapa orang tua anak didik menghalangi kegiatan ekstra kurikuler putra-putrinya. 5) Mengapa pejabat setempat mengizinkan mendirikan pabrik di sebelah lembaga pendidikan yang mengganggu jalannya proses balajar mengajar. 6) Mengapa penyaluran buku-buku pelajaran tidak sampai atau selalu terlambat datang di lembaga pendidikan. 7) Mengapa kasus amoral dikalangan pendidik, anak didik, dan orang tua anak didik terjadi. Dan banyak lagi hal-hal yang menjadi hambatan perlaksanaan proses pendidikan, yang memerlukan jalan keluar dari kesulitankesulitan (Ahmadi, 2007:256).
xxxii 18
c. Problematika where Pada umumnya pendidikan itu biasanya dapat dilaksanakan pada keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sistem pendidikan pada masing-masing tempat tersebut tidak sama dan metodenya juga berbeda. Lokasi daripada letak tempat pendidikan mempengaruhi bagi jalannya pendidikan, seperti di desa dengan di kota, di masyarakat religius dengan masyarakat heterogen pemeluk agamanya. Problem pendidikan keluarga sebagai tempat pendidikan anakanak antara lain adalah situasi keluarga itu sendiri dan letak keluarga yang
berbeda
di
tengah-tengah
lingkungan
yang
tidak
menguntungkan. Demikian pula sekolah sebagai tempat pendidikan untuk anak didik, bila letaknya di tengah-tengah lingkungan yang tidak menguntungkan, maka akan menjadi problema juga. Apabila tempat pendidikan itu di masyarakat, yang menjadi problem tempat di masyarakat adalah jika kebudayaan dan peradaban masyarakat itu bertentangan dengan norma-norma agama ataupun norma-norma pancasila. Pengaruh lingkungan bagi anak adalah memang besar sekali, sehingga besar pula problem yang timbul bila tempat keluarga atau sekolah yang berusaha menanamkan norma-norma yang luhur tetapi lingkungannya tidak menguntungkan.
xxxiii 19
d. Problematika when Problema when (kapan) banyak menyangkut tentang penyiapan sesuatu kepada anak didik, sehingga akan timbul beberapa pertanyaan, yaitu: 1) Kapan suatu materi itu disampaikan 2) Kapan suatu hukuman itu dijatuhkan 3) Kapan suatu ganjaran itu diberikan 4) Kapan suatu kewajiban itu dibebankan 5) Kapan suatu perintah itu dilaksanakan Masalah when (kapan) tidak hanya berkenaan dengan sesuatu yang diberikan, tetapi juga berkenaan usia anak, seperti: 1) Pada usia berapa anak mulai di didik 2) Pada usia berapa pendidikan berakhir Anak dari segi pertumbuhan dan perkembangan mengalami perubahan dengan standar periodesasi usia, baik usia kronologis, biologis, kejasmanian, dan pengalaman. Yang menjadi problem adalah berkenaan dengan anak yang kurang normal pikirannya, sedang dirundung malang, sangat perasa, sangat acuh dan sebagainya. e. Problematika what Problem what (apa) menyangkut dasar, tujuan, bahan atau materi, sarana, prasarana dan media.
xxxiv 20
Masalah materi erat hubungannya dengan kurikulum dan silabi tidak sesuai dengan situasi saat itu dan kondisi anak. Perubahan
sistem
pendidikan
secara
otomatis
juga
mempengaruhi perubahan kurikulum dan silabi. Apabila kurikulum selalu berubah maka pendidik dan anak didik di lembaga pendidikan akan terombang-ambing. Masalah sarana terjadi dikarenakan tidak lengkapnya sarana pendidikan yang ada. Hal ini akan mengganggu jalannya proses pendidikan, seperti kurangnya kursi, meja, buku, dan lain- lain. f. Problematika how Masalah how (bagaimana) berkenaan dengan metode atau cara yang akan digunakan dalam proses pendidikan. Anak didik mempunyai sifat dan bakat yang berbeda-beda, maka pendidik harus mengakui adanya perbedaan tersebut (Ahmadi, 2007: 259).
B. Mahasiswa 1. Pengertian Mahasiswa Mahasiswa dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 30 Tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Peserta didik (mahasiswa) sebagai komponen pendidikan tidak bisa lepas dari sistem kependidikan, sehingga ada aliran pendidikan
xxxv 21
yang menempatkan anak didik sebagai pusat segala usaha pendidikan. Dalam proses pendidikan, peserta didik (mahasiswa) memiliki kompetensi yang diharapkan, antara lain memiliki kemampuan dasar pada tahap pengetahuan, ketrampilan dan sikap (Maslikhah, 2009: 151). Karena peserta didik merupakan salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar, maka peserta didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tumpuan perhatian. Di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal (Sardiman, 2009:111). 2. Hak dan Kewajiban Mahasiswa di STAIN Salatiga Hak dan kewajiban adalah dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia sebagai makhluk sosial. Yang satu ada hanya karena adanya yang lain, tak ada hak tanpa kewajiban. Jika seseorang mempunyai hak untuk menuntut sesuatu maka tentu ada pihak lain yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut. Sebaliknya kewajiban ada karena ada pihak lain yang harus dipenuhi haknya (Tirtarahardja, 2005:9). Begitu juga mahasiswa, mereka mempunyai hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan. a. Hak Mahasiswa Setiap Mahasiswa mempunyai hak yang diperoleh dari lembaga pendidikannya, dan hak mahasiswa di STAIN Salatiga adalah sebagai berikut:
xxxvi 22 22
1) Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan STAIN Salatiga. 2) Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya sesuai dengan minat, bakat, kegemaran, dan kemampuan. 3) Mendapat pelayanan dibidang administrasi dan akademik. 4) Memanfaatkan
fasilitas
STAIN
Salatiga
dalam
rangka
kelancaran proses belajar sesuai aturan yang berlaku. 5) Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi yang diikuti untuk penyelesaian studinya. 6) Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang diikuti serta hasil belajarnya. 7) Menyelesaikan studi lebih awal dari batasan waktu yang ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. 8) Memperoleh perkuliahan tatap muka dengan dosen sekurangkurangnya 12 (dua belas) kali pertemuan atau yang setara dengannya. 9) Memperoleh layanan kuliah sesuai dengan peraturan yang berlaku. 10) Memanfaatkan sumber daya STAIN Salatiga melalui perwakilan atau organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat, dan tata kehidupan di kampus.
xxxvii 23
11) Pindah ke Perguruan Tinggi lain atau Program Studi lain, bilamana memenuhi persyaratan yang berlaku di Program Studi atau Perguruan Tinggi yang bersangkutan. 12) Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa STAIN Salatiga. b. Kewajiban Mahasiswa Setiap
mahasiswa
mempunyai
kewajiban
yang
harus
dilaksanakan, dan kewajiban mahasiswa di STAIN Salatiga adalah sebagai berikut: 1) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2) Mematuhi semua peraturan atau ketentuan yang berlaku pada STAIN Salatiga. 3) Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan STAIN Salatiga. 4) Menghargai ilmu pengetahuan. 5) Menjaga kewibawaan dan nama baik almamater. 6) Menjunjung tinggi akhlaqul karimah dan kebudayaan nasional 3. Peran Mahasiswa Mahasiswa memang menjadi komunitas yang unik, di mana dalam catatan sejarah perubahan selalu menjadi garda terdepan dan motor penggerak perubahan . Mahasiswa dikenal dengan jiwa patriotnya serta pengorbanan yang tulus tanpa pamrih, namun hanya sedikit rakyat Indonesia
xxxviii 24
yang dapat merasakan dan punya kesempatan memperoleh pendidikan hingga ke jenjang ini karena sistem perekonomian di Indonesia yang kapitalis serta biaya pendidikan yang begitu mahal sehingga kemiskinan menjadi bagian hidup rakyat ini. Di samping itu mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) mempunyai peran dalam kehidupannya. Sutisna (2010) dalam artikel “Transformasi Peran Mahasiswa”. (http//: mahasiswa.com), diunduh pada hari Senin, 4 Juli 2011 menjelaskan empat peran mahasiswa, yaitu sebagai berikut :
a.
Peran Moral Mahasiswa
yang
dalam
kehidupanya
tidak
dapat
memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar. Jika hari ini kegiatan mahasiswa hanya bersifat hurahura dan kesenangan, maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang “ yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.
b.
Peran Sosial
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam, atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi
25 xxxix
oleh sekat-sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara
menyeluruh
serta
dapat
melepaskan
keangkuhan
dan
kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan dibiarkan begitu saja.
c.
Peran Akademik
Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat lupa bahwa mahasiswa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah .
d.
Peran Politik
Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena di sini mahasiswa berfungsi sebagai presseur group (group penekan) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu, pemerintah yang zalim
merancang
sedemikian
rupa
agar
mahasiswa
tidak
mengambil peran yang satu ini. Pada masa Orde Baru di mana daya kritis rakyat itu dipasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan
xl26
pemerintah langsung dicap sebagai makar dan kejahatan terhadap negara.
C. Program Studi Pendidikan Agama Islam ( PAI ) 1. Program Studi PAI. Program Studi Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu program studi dari jurusan tarbiyah yang ada di STAIN Salatiga, yang bertujuan untuk membentuk Sarjana Pendidikan Islam yang memiliki keahlian dalam pendidikan dan pengajaran islam dengan keahlian khusus dalam bidang studi pendidikan agama islam. Adapun gelar sarjana yang diterima untuk alumni Strata satu adalah S. Pd. I atau sesuai peraturan yang berlaku.
2. Kompetensi Lulusan Program Studi PAI Tabel. I Kompetensi Lulusan Program Studi PAI dan indikatornya
TUJUAN PROGRAM STUDI
Menghasilkan sarjana muslim yang mampu menjadi guru agama Islam yang profesional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
KOMPETENSI
INDIKATOR
xli27
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memahami pendidikan komprehensif
wawasan a. secara
Menjelaskan dan menguraikan wawasan pendidikan umum dan Islam: sejarah, filsafat, kebijakan, teori, tokoh dan pemikirannya, metodologi dan intuisi.
b.
Menjelaskan aplikasi teori-teori pendidikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Menguasai ilmu-ilmu a. keislaman dan metodologi pembelajaran
Menjelaskan substansi ilmu-ilmu keislaman: tafsir, hadis, sejarah peradaban Islam, fiqih, kalam dan akhlak.
b.
Menjelaskan metodologi pembelajaran Agama Islam: pendekatan, metode, teknik, media dan evaluasi.
a.
Memberikan berpendapat.
b.
Menghargai pendapat orang lain.
c.
Tidak memaksakan kehendak.
Memiliki sikap demokratis
kebebasan
Memiliki profesionalisme a. dalam melaksanakan tugas b.
Menekuni dan mencintai profesinya.
c.
Meningkatkan dan mengembangkan profesi.
a.
Meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemampuan akademik yang telah dimilikinya.
b.
Menghargai disiplin dimiliki orang lain.
Mencintai ilmu
Memiliki sikap responsif, a. inovatif dan kreatif
28 xlii
Melaksanakan tugas secara efisien dan efektif.
ilmu
yang
Tanggap terhadap perkembangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
7.
8.
b.
Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
c.
Menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Memiliki sikap keteladanan a. dalam melaksanakan tugas b.
Menampilkan sikap keteladanan. Disiplin dan menunjukkan etos kerja.
c.
Menghargai waktu
d.
Mengayomi
e.
Mampu bekerja sama.
Terampil menerapkan a. teori-teori kependidikan dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan b. Agama Islam. c.
Merencanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Mengevaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Menindaklanjuti hasil evaluasi PAI.
Sumber: Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan STAIN Salatiga tahun akademik 2004 dan 2005
3. Kurikulum STAIN Salatiga Tahun 2004 dan 2005 a. Kurikulum Tahun Akademik 2004 Sambil menunggu Keputusan Menteri Agama yang baru tentang pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
xliii 29
Kurikulum STAIN Salatiga pada Tahun Akademik 2004/2005, adalah sebagai berikut: 1) Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 2) Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) 3) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) 4) Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) 5) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MPB) Setiap lembaga STAIN memiliki otoritas untuk menambah matakuliah yang disebut kurikulum institusional, dan berfungsi untuk menampung program remedial, pendalaman profesi dan pengayaan tambahan. b. Kurikulum Tahun Akademik 2005 Pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum STAIN Salatiga pada Tahun Akademik 2005/2006, adalah sebagai berikut: 1) Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 2) Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) 3) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) 4) Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) 5) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MPB) Setiap lembaga STAIN memiliki otoritas untuk menambah matakuliah yang disebut kurikulum institusional, dan berfungsi
xliv 30
untuk menampung program remedial, pendalaman profesi dan pengayaan tambahan.
c. Sebaran Matakuliah Pendidikan Agama Islam Tahun 2004 dan 2005 Tabel. 2 Sebaran Matakuliah Pendidikan Agama Islam Tahun 2004 dan 2005
NO
MATA KULIAH
SKS
1
Civic Education
3
2
Bahasa Arab I
6
3
Ilmu Alamiah Dasar
3
4
Seajarah Peradaban Islam
2
5
Ilmu Pendidikan
3
6
Ilmu Jiwa Belajar
3
7
Apresiasi Komputer
0 20
1
Bahasa Indonesia
2
2
Bahasa Inggris I
3
3
Bahasa Arab II
6
4
Ulumul Qur’an
2
5
Ulumul Hadis
3
6
Ushul Fiqh
3
7
Filsafat Ilmu
2 21
xlv 31
1
Bahasa Inggris II
3
2
Ilmu Kalam
2
3
Akhlak Tasawuf
2
4
Tafsir
3
5
Hadis
3
6
Ilmu Pendidikan Islam
3
7
Materi Pendidikan Agama Islam I
2 18
1
Fiqh
3
2
Perencanaan Sistem PAI
3
3
Pengembangan Kurikulum PAI
3
4
Statistik Pendidikan
3
5
Materi Pendidikan Agama Islam II
2
6
Tarikh Tasyri’
3
7
Penulisan Karya Ilmiah
0 17
1
Al-Qur’an
2
2
Metodologi Studi Islam
3
3
Metode Penelitian
2
4
Administrasi Pendidikan
3
5
Metodologi Pendidikan Agama Islam
2
6
Bahasa Inggris Pengembangan
3
7
Sosiologi Pendidikan
3 21
1
Pengembangan Sistem Evaluasi
3
2
Teknologi Pembelajaran
3
xlvi 32
3
Sejarah Pendidikan Islam
3
4
Filsafat Pendidikan Islam
3
5
Ilmu Jiwa Agama
3
6
Qiraatul Kutub
3
7
Metode Penelitian Pendidikan
3 21
1
Pemikiran Islam Kontemporer
2
2
Masailul Fiqhiyah Haditsah
3
3
Bimbingan Konseling Islami
3
4
Kapita Selekta Pendidikan Islam
2
5
Pemikiran Pendidikan Islam
3
6
Manajemen Kelembagaan
2 15
1
Micro Teaching
2
2
Praktikum Pengembangan Profesi
4
3
Praktikum Pengabdian Masyarakat
4
4
Skripsi
6 16
Jumlah
149
Sumber: Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan STAIN Salatiga tahun akademik 2004 dan 2005
xlvii 33
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum STAIN Salatiga 1. Sejarah berdirinya STAIN Salatiga Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) “Nahdlatul Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan “Pesantren Luhur”, yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang setahun, lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya. Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan
xlviii 34
untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969. Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN Walisongo.
Penegerian Fakultas
Tarbiyah
IAIN
Walisongo
tersebut
berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970.
Meskipun telah berstatus negeri dan menjadi IAIN Walisongo Fakultas Tarbiyah, namun kondisinya tidak berubah dalam waktu singkat, sehingga sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: a. Sarana dan prasarana yang jauh dari memadai. Utamanya belum tersedia gedung milik sendiri. b. Tenaga profesional baik edukatif maupun administrasi yang masih kurang. c. Animo mahasiswa yang relatif masih kecil. Keadaan tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif lama, sehingga kondisi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Salatiga, dapat dikatakan kurang layak untuk disebut sebagai perguruan tinggi, terutama dilihat dari sarana dan fasilitas yang dimiliki.
35 xlix
Berkar
perhatian
Menteri
Agama
(H.
Alamsyah
Ratu
Prawiranegara) terhadap perkembangan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga, maka beliau berkenan mengabulkan usulan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga Nomor 031/A-a/FTWS/I/1979, tanggal 24 Januari 1979, tentang maksud pembelian tanah (pada waktu itu Dekan dijabat oleh Drs. Achmadi). Berdasar
pada
surat
Dirjen
Binbaga
Islam
Nomor
E/Dag/BI/2828. tanggal 10 Agustus 1982, maka dibelilah tanah dengan menggunakan DIP Pusat (tahun anggaran 1980/1981 dan 1981/1982). Tercatat mulai tahun 1982 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga hijrah dari kampus lama ke kampus baru milik sendiri, tepatnya dijalan Caranggito 2 (sekarang berubah menjadi jalan Tentara Pelajar 2). Kampus baru dinilai sebagai jawaban tepat yang bersifat fisik atas tantangan rencana rasionalisasi. Bahkan kampus baru tersebut dirasakan mampu membangkitkan kembali optimisme dan antusiasme seluruh civitas akademikannya. Sedikit
demi
sedikit
sarana
dan
prasarana
pendidikan
bertambah, antara lain gedung kuliah, perpustakaan dan kantor. Seiring dengan semakin bertambahnya fasilitas akademik, bertambah pula tenaga kependidikan khususnya tenaga edukatif dan mahasiswanya. Disimak dari sisi akademis, eksistensi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga juga semakin mantap, sebab mulai tahun akademik 1983/1984 sudah diberi kewenangan menyelenggarakan Program
l 36
Pendidikan Strata Satu (S1) dengan sistem SKS. Sebelumnya Perguruan Tinggi ini hanya berhak menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana Muda. Disamping itu secara yuridis juga semakin kokoh dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1985 tentang Struktur Organisasi IAIN di mana Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga termasuk di dalamnya. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1987 tentang status IAIN/Fakultas merupakan justifikasi yuridis yang amat mengokohkan eksistensi lembaga pendidikan tinggi Islam ini. Pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sendiri sebenarnya tengah terjadi pula proses penguatan institusional, baik berupa sarana fisik maupun sumber daya tenaga kependidikannya. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya.
li 37
Beralihnya status Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Salatiga telah membawa berbagai peningkatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Peningkatan fisik meliputi penambahan tanah dan gedung sekretariat, sedangkan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga.
2. Asas, Fungsi, dan Tujuan a. Asas STAIN Salatiga Dalam menyusun dan mengembangkan program, STAIN Salatiga berasaskan Pancasila. Sedangkan dasar operasionalnya adalah:
1) Undang-Undang Dasar 1945 2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. 4) Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian STAIN. 5) Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 6) Peraturan-peraturan lain yang terkait.
b. Fungsi STAIN Salatiga Keberadaan STAIN Salatiga juga mempunyai beberapa fungsi, di antaranya sebagai berikut :
lii 38
1) Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program. 2) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam. 3) Melaksanakan
penelitian
dalam
rangka
pengembangan
ilmu
pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam. 4) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. 5) Pelaksana pembinaan kemahasiswaan. 6) Pelaksana kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya. 7) Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembaga-lembaga lain. 8) Menyelenggarakan administrasi dan manajemen. 9) Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan. 10) Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan.
liii 39
c. Tujuan STAIN Salatiga Selain
mempunyai
beberapa
fungsi,
penyelenggaraan
pendidikan STAIN Salatiga juga mempunyai tujuan, di antaranya adalah:
1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam. 2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam dan/atau teknologi serta seni yang bernapaskan Islam, dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
3. Visi, Misi, dan Jati Diri Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut: kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual”
Dengan visi tersebut, maka misi yang diemban lembaga adalah sebagai berikut:
a.
Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan.
b.
Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
40 liv
c.
Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui kinerja internal dan eksternal.
d.
Mengembangkan college base management dengan pelibatan stake holder dan masyarakat.
e.
Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya bangsa.
4. Letak Geografis STAIN Salatiga berlokasi di Jalan Tentara Pelajar No 2 Salatiga, Jawa Tengah. Letak STAIN Salatiga sangat dstrategis, yaitu terletak disebelah barat alun-alun, Polres dan Kantor PEMDA Salatiga. Di samping dekat dengan sentral pemerintahan, STAIN Salatiga juga dekat dengan lapangan olah raga dan rumah sakit, di samping itu juga mudah di jangkau karena dekat dengan jalan raya Solo Semarang. Di samping itu STAIN Salatiga juga memiliki kampus 2 yang terletak dekat dengan sekolah internasional, kampus 2 ini di tengah kota Salatiga Barat yaitu di Kembangarum. Kampus ini juga mudah dijangkau karena alat transportasinya mudah di dapat.
5. Struktur Organisasi Upaya penyampaian tujuan yang optimal dalam pelaksanaan pendidikan diperlukan organisasi yang baik. Dalam pengertian yang luas organisasi merupakan suatu badan yang mengatur segala urusan untuk
lv41
mencapai tujuan, adapun struktur organisasi STAIN Salatiga adalah sebagai berikut:
a. Unsur pimpinan Terdiri dari ketua dan pembantu ketua b. Unsur senat sekolah tinggi Dalam unsur ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu terdiri dari unsur pimpinan STAIN, unsur jurusan, unsur guru besar dan dosen. c. Unsur pelaksana akademik Jurusan dan program studi, Pusat Pengembangan Praktikum, unit pelayanan bahasa, unit pengembangan sumber belajar, unit pengembangan mutu akademik, pusat ilmiah dan penerbitan pusat sistem informasi mahasiswa, dan kelompok dosen d. Unsur pelaksana administrasi Unsur ini dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan bidang pelaksana dan spesifikasi pekerjaan, antara lain; bagian administrasi, sub bagian akademik dan kemahasiswaan, sub bagian kemahasiswaan, sub bagian kepegawaian, dan keuangan. 6. Keadaan dosen dan karyawan a. Rektor
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag
b. Pembantu Ketua I
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
c. Pembantu Ketua II
: Drs. Miftahudin, M.Ag
d. Pemabntu Ketua III
: H. Agus Waluyo, M.Ag Tabel. 3
42 lvi
DATA DOSEN STAIN SALATIGA BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN JABATAN FUNGSIONAL Jenjang N Pendidikan o Jabatan Lk Fungsional Guru 1 0 Besar Lektor 2 Kepala 0 3 Lektor Asisten Ahli Calon 5 Dosen 4
Total
SI
S2
Pr
Jm l
0
Jumlah
S3
Lk Pr
jm l
Lk
Pr
jm Lk l
Pr
jml
0
0
0
0
4
0
4
4
0
4
0
0
21
7
28
7
0
7
28
7
35
2
4
6
29
15 44
0
0
0
31
19
50
1
0
1
4
1
5
0
0
0
5
1
6
1
1
2
8
3
11
0
0
0
9
4
13
4
5
9
62
26 88
11
0
11
77
31
108
Tabel. 4 Data Kepegawaian berdasarkan Fungsi dan pendidikan terakhir No .
Fungsi
Pendidikan terakhir
1
Dosen
SD / MI -
2
JM L
SMP / MTS -
SMA / MA -
D.I I
D.II I
S 1
-
-
10 83 10 103
3
5
-
5
30 6
-
50
3
Tenaga 1 Administrasi Pustakawan -
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Perencana
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Analisi Kepegawaia n Pranata Komputer Pranata Humas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6 7
lvii 43
S 2
S 3
8
Ass. Komputer 9 Dosen Honorer 10 Pegawai Honorer Jumlah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
2
32
-
1
6
-
-
46
6
5
37
-
6
46 89 10 203
B. Hasil Penelitian 1. Data mahasiswa aktif program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun Pelajaran 2004 dan 2005 Tabel.5 Data Mahasiswa Aktif Program Studi PAI Tahun Pelajaran 2004 No
NIM
Nama
Jenis
Status
Kelamin
1
11104026
Nur Wachid Efendi
L
Aktif
2
11104065
Wahyu Budi Utomo
L
Aktif
3
12104008
Muhammad Syukron
L
Aktif
44 lviii
Tabel. 6 Data Mahasiswa Aktif Program Studi PAI Tahun Akademik 2005
No
NIM
Nama
Jenis
Status
Kelamin 1
11105016
Assrori
L
Aktif
2
11105040
M. Fadli Ismail Sholeh
L
Aktif
3
11105041
Arif Santoso
L
Aktif
4
11105052
Misbahul Munir
L
Aktif
5
11105054
Indah Pujianti
P
Aktif
6
11105056
Joko Sulistiyo
L
Aktif
7
11105059
Lion Hariyadi
L
Aktif
2. Penyebab keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa program studi PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga. Problem yang berkaitan dengan anak didik juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan, dipikirkan, dan dipecahkan. Adapun problem-problem yang terjadi pada anak didik yang juga dialami oleh mahasiwa PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005,di mana problemproblem
tersebut
menjadi
penyebab
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studinya, di antaranya adalah sebagai berikut: a) Problem kemampuan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak, selain terpengaruh oleh kebutuhan pokoknya, misalnya
lix 45
pakaian, makan, perlindungan kesehatan juga membutuhkan fasilitas belajat seperti ruang belajar, meja, kersi, alattulis-menulis, bukubuku dan lain-lain. Fasilitas itu dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang (Daryanto, 2010:43). Problema keuangan memang masalah yang banyak di rasakan oleh remaja. Boleh jadi hal ini disebabkan oleh keadaan ekonomi yang kurang mantab, yang kadang-kadang menyebabkan tidak mampunya keluarga menghadapi kehidupan sehari-hari karena kenaikan harga yang secara terus-menerus. Di samping itu di Indonesia terasa sekali betapa besarnya semangat orang untuk menyekolahkan anaknya, sehingga orang-orang yang miskinpun ingin agar anak-anak mereka juga bersekolah. Sudah barang tentu mereka yang tidak mampu itu tidak sanggup mencukupkan kebutuhan anak- anak mereka (Daradjat, 1978:120). Jika anak hidup dalam keluarga yang kurang mampu dalam perekonomian, kebutuhan pokok anak kurang akibatnya kesehatan anak akan terganggu sehingga belajar anak juga akan terganggu. Bahkan mungkin anak harus bekerja mencari nafkah untuk membantu orang tuanya (Daryanto, 2010: 44). Problem tersebut di atas memang dialami oleh mahasiswa PAI yang sampai saat ini belum menyelesaikan studinya, mereka mengalami kesulitan dalam hal ekonomi, dan hal ini diperkuat dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan.
lx 46
“Yang pertama karena kejenuhan kuliah itu ada, yang kedua faktor dana, otomatis. Yang selanjutnya faktor diri sendiri, tentang malas, bikin tugas ga selesei. Kendala terbesar tu semester II, saya sempat gak kuliah, dana terlambat”. (MM/18-07-2011) Dari hasil wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu
yang menyebabkan keterlambatan dalam
penyelesaian studi adalah faktor ekonomi. Dalam kasus ini mahasiswa tidak masuk kuliah selama satu semester karena dia tidak sanggup membayar uang registrasi, dan otomatis studi dia terlambat. Problem kemampuan ekonomi keluarga juga termasuk dalam problematika where. Dalam problematika where menjelaskan tempat pendidikan itu berlangsung, salah satunya pada keluarga, bagaimana kondisi dan situasi keluarga, mendukung atau tidakkah keadaan keluarga. Pada problem ini, yang menjadi permasalahan adalah keadaan ekonomi keluarga kurang mendukung aktifitas perkuliahan anak-anaknya.
Sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam
penyelesaian studi. b) Problem inteligensi Persoalan anak didik yang disebabkan oleh kemampuan intelek anak, tidak selalu memperoleh perhatian orang lain, bahkan sering pula orang tua tidak mengetahui adanya suatu persoalan (Gunarsa, 1987:102). Hampir semua orang tua di Indonesia mengharapkan anaknya pandai. Mereka yang mampu ingin anaknya menjadi sarjana, seakan-
lxi 47
akan dengan modal kepandaian seseorang akan berhasil dalam hidupnya. Kepandaian sering kali diartikan dengan angka rapor yang tinggi, apalagi kalau bisa masuk “ rangking’ 10 besar. Tetapi baikburuknya angka rapor tidak selalu disebabkan oleh kepandaian (yang dalam bahasa psikologisnya dinamakan inteligensi), karena hal tersebut tergantung juga pada berbagai faktor lain seperti cara pendidik mengajar, lingkungan lembaga pendidikan, hasrat belajar anak, kreativitas, dan lain- lain. Bahkan dalam bidang- bidang lain di luar kuliah pun prestasi seseorang selalu merupakan hasil perpaduan antara berbagai faktor termasuk intelegensi (Sarwono, 1997:77). Meskipun bukan sebagai satu-satunya yang menentukan kecerdasan seseorang, intiligensi juga memberi pengaruh pada proses belajar sesorang. Secara umun seseorang dengan tingkat kecerdasan yang tinggi dapat mudah belajar menerima apa yang diberikan padanya. Sedangkan yang inteligensinya rendah cenderung lebih lambat menerima materi atau kesulitan menangkap materi yang diberikan(Subini, 2011:21) Selain itu ada pula situasi yang menyebabkan tidak enaknya anak didik, antara lain kegagalan atau merasa gagal dalam mengikuti pelajaran atau dalam memahaminya di sekolah atau Universitas di tahun-tahun pertama, karena belum pernah mengalami cara belajar cepat menangkap dan menulisnya dalam catatan (Daradjat, 1978:150). Dan mungkin ada materi baru yang belum pernah anak
lxii 48
didik temui selama dia sekolah dahulu, jadi dia agak sulit dalam memahaminya. Hal ini juga dialami oleh mahasiswa PAI yang belum menyelesaikan studinya. Hasil wawancara di bawah ini juga menyebutkan bahwa mereka juga mengalami kesulitan dalam memahami beberapa materi yang disampaikan. Iya kalau saya ada kesulitan, yang pertama mata kuliah Bahasa Arab, saya belajare bahasa Arab dari SMA yaitu dari guru ngaji, Cuma neg kaya mudhof ilaih, fi’ilm madhi dan makanan-makanan bahasa Arab yang lebih dalam aku gak paham, tapi neg kaya “wa”artinya dan, “na’am artinya ya” tu saya bisa. Mudhof ilaih, fi;il madhi, mudhori’, wahhhhh anti banget. (WBU/12-07-2011) “Mungkin kalau saya ada, seperti hadis, tafsir, bahasa arab, itu saya mengalami kesulitan, tapi kalau yang lainnya saya masih bisa memahaminya”. (IP/18-07-2011) “Kalau saya pribadi yang membuat saya kesulitan itu mata kuliah bahasa Inggris”. (LH/13-07-2011) Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa problem intelegensi mahasiswa itu terjadi karena kurangnya pemahaman mereka tentang materi dalam mata kuliah tertentu, misalnya saja bahasa arab, tafsir, hadis dan bahasa inggris. Problem inteligensi juga termasuk problematika why, dimana pada
problematika
why
timbul
beberapa
pertanyaan
yang
menyangkut tentang penghambat jalannya proses pendidikan. Yang terjadi di sini adalah mengapa anak didik sulit memahami beberapa materi yang di sampaikan dalam perkuliahan.
lxiii 49
c) Problem kepribadian Pengetahuan dan kecekatan dapat menaikkan kepribadian manusia dalam segi estetis dan intelektualistis. Kebudayaan pada umumnya memperkaya hidup manusia, sehingga dengan demikian dapat
membangkitkan
motif
terhadap
pembentukan
dan
perkembangan kepribadian. Jadi motif itu mendorong individu untuk belajar (Pasaribu, 1984:54). Tetapi motif bisa menjadi sebuah konflik dalam diri individu karena adanya macam- macam motif yang masing-masing menuntut pemuasan. Bila dalam diri seseorang terdapat beberapa motif yang saling bertentangan yang menuntut pemuasan, maka di dalam diri individu terjadi konflik motif. Yang mana akan diputuskan terlebih dahulu. Selain itu ada juga konflik psikis, yang pada dasarnya terbagi menjadi empat jenis, dua konflik dari empat jenis itu diantaranya yang pertama adalah mengalami dua atau lebih motif positif yang sama kuat, yang kedua adalah adanya motif positif dan motif negatif sekaligus ( Pasaribu,1984: 59). Konflik psikis tersebut ternyata sering dihadapi oleh anak didik/ mahasiswa. Seorang mahasiswa, selain melakukan kegiatan perkuliahan, dia juga mempunyai kegiatan lain di luar perkuliahan. Dengan adanya kegiatan selain perkuliahan, maka mahasiswa akan dihadapkan dalam suatu motif yang bertabrakan, misalnya saja antara kepentingan kuliah dengan kepentingan lainnya yang terjadi
lxiv 50
bersamaan. Maka mahasiswa akan memilih salah satu dari kedua kepentingan tersebut, dan akan mengorbankan kepentingan yang tidak dipilihnya. Dan hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan beberapa responden yang berhasil peneliti wawancarai. Ya masalah yang pertama karena ikut organisasi ekstra kampus. Sebenarnya ikut organisasi bisa dikatakan menguras waktu, neg bahasane kita kan bisa ga membagi waktu, tapi bagiku bulshit, membagi waktu itu susah, karena tidak ada dua pilihan yang sama-sama opo ya? Sama-sama harus bisa membagi waktu, harus ada satu yang dimaksimalkan dan harus ada satu yang dikorbankan. Saya kira tidak ada ruginya, karena kalau kemudian organisasi itu menjadi second pada umumnya, tapi malah justru menjadi first buat saya.(WBU/12-07-2011) “kalau saya yang pertama karena kebanyakan kegiatan di luar perkuliahan. Selain itu juga malas, dan itu tadi jarang mengurus kuliah saya”. Jadi kesibukan saya di luar perkuliahan adalah mengikuti berbagai organisasi, karena sejak tahun 2004, dari semester awal saya kuliah disini sudah aktif mengikuti kegiatan, baik kegiatan ekstra kampus maupun kegiatan intra kampus.(NWE/12-07-2011) “Kalau saya karena banyak sekali faktornya, yang pertama karena kurang niat.dan juga saya sudah berkeluarga”.(MFIS/19-0702011)
Ya kemungkinan kalau jelasnya kurang disiplin, kalau faktor yang lain-lain itu sambil bekerja, dan ngurusin sesuatu, pekerjaan rumah atau punya target tersendiri dalam aktifitas lain dikampus, tapi bukan di organisasi dan sulitnya itu waktu tertentu, satu sisi pekerjaan rame kadang kuliah yang kalah.(JS/18-07-2011) “Saya dapat tempat kerja, akirnya harus terbagi antara kuliah dengan kerja. Jadi makin molor dan molor”. (IP/18-07-2011) Sesekali ada kegiatan di pesantren yang tidak bisa ditinggalkan dan akhirnya mengalahkan kuliah saya. Lha ketika ada kegiatan pesantren yang harus meninggalkan kuliah dilalah dosene rodo killer, itu jadie kuliah ga lulus dan
lxv 51
mengulang tahun depan. Dan itu terjadi karena saya memberatkan pesantren.(MM/18-07-2011) Dari berbagai penjelasan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan
bahwa
faktor
yang
menyebabkan
terlambat
menyelesaikan studi adalah karena problem kepribadian, di sini yang terjadi adalah pada konflik psikis. Konflik psikis ternyata memang dialami mahasiswa PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005. Selain melakukan kegiatan perkuliahan, dia juga mempunyai kegiatan lain di luar perkuliahan, misalnya saja mengikuti sebuah organisasi, aktif di pondok pesantren, bekerja ataupun sudah berkeluarga. Dengan adanya kegiatan-kegiatan lain tersebut, maka mahasiswa akan dihadapkan dalam dua pilihan yang bertabrakan, misalnya saja antara kuliah dengan bekerja, kuliah dengan organisasi, kuliah dengan aktifitas di pesantren, kepentingan kuliah dan kepentingan keluarga, dan jika mahasiswa lebih memilih aktifitas lainnya selain kuliah maka itu yang akan menjadi problem dalam menyelesaikan studi. d) Problem sifat Secara garis besar, sifat terbagi menjadi dua macam, yang pertama sifat terpuji dan yang kedua sifat tercela. Salah satu sifat yang tercela adalah malas, dalam hal apapun jika ada sifat malas yang ada pada diri seseorang akan menghambat jalannya seseorang untuk mencapai sebuah tujuan.
lxvi 52
Problem sifat ini juga terjadi pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan studinya. Dan sifat malas yang melekat pada diri mahasiswa Tahun Akademik 2004 dan 2005 adalah yang menjadi faktor utama atas keterlambatan mereka dalam menyelesaikan studinya. Dan hasil wawancara yang menerangkan tentang hal ini adalah sebagai berikut, “Yo faktor intine ki males, terlalu nyante saya, lulus cepetcepet yo meh ngopo”.(MS/19-07-2011) “Faktornya yang pertama karena bekerja, yang kedua karena faktor malas”. (IM/18-07-2011) “Selain mengikuti organisasi, ada alasan lain, yaitu malas. Yang sangat jelas sekali malas”.(WBU/12-07-2011) “Faktor yang lain selain itu juga malas, dan itu tadi jarang mengurus kuliah saya”.(NWE/12-07-2011) “Yang selanjutnya faktor diri sendiri, tentang malas, bikin tugas ga selesei”.(MM/18-07-2011) “Yang kedua karena faktor psikologi wae, malesss”. (AR/1807-2011)
Dari hasil wawancara dengan berbagai responden, mereka mengatakan malas, jadi dapat diambil kesimpulan kalau penyebab terlambat menyelesaikan studi salah satunya adalah karena malas.
Hasil penelitian yang peneliti lakukan telah menemukan berbagai macam problem yang sesuai dengan buku yang dijadikan sebagai pedoman. Namun peneliti juga menemukan problem-problem
lxvii 53
lain yang dihadapi oleh anak didik selain yang tersebut diatas, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Problem minat sekolah Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebgai individu. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang di anggapnya penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berniat (dan bermotivasi) untuk mempelajarinya (Slameto, 1991: 182-183). Sekolah bagi remaja adalah yang memberikan pendidikan baik secara langsung dan formil, selain itu di sekolah mereka mendapatkan pengalaman, kebiasaan, ketrampilan, berbagai sikap dan bermacam-macam ilmu. Tetapi mereka juga merasakan pula persoalan- persoalan sekolah, seperti kurangnya buku dan alat pelajaran. Di samping itu banyak pula remaja yang memasuki
lxviii 54
jurusan yang tidak cocok dengan bakat atau kemampuannya (Daradjat, 1978:153). Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden, yaitu sebagai berikut: “Dulu saya itu minatnya malah kuliah itu yang di matematika,cita-citanya di matematika, Jadi saya ga minat di sini”. (MM/18-07-2011) “Alesannya karena faktor orang tua, disuruh orang tua. Karena dulu sempat daftar di AKPER Kariadi masuk tapi karena faktor biaya jadinya kuliah di STAIN Salatiga”. (NWE/12-07-2011) “Mungkin karena orang tua, orang tua yang menyuruh, bukan dari hati nurani sendiri.dan dulu pengennya di luar kota, gak di salatiga”. (MFIS/19-07-2011) “Karena sama orang tua tidak boleh kuliah di luar kota,dan satu-satunya Perguruan Tinggi di Salatiga hanya di STAIN. orang tua yang menyuruh, bukan dari hati nurani sendiri”. (IP/18-07-2011) “Alasan saya, yang pertama karena tidak diterima di Universitas Negeri”. (AR/18-07-2011) “Kalau saya pribadi alasan yang pertama itu dari materi, yaitu buku-buku yang kurang”. (LH/13-07-2011)
Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, problem minat sekolah yang terjadi pada mereka adalah dalam memilih Perguruan Tinggi, mereka memilih tidak berdasarkan dengan pilihan mereka sendiri, tetapi karena disuruh orang tua, karena tidak diterima di perguruan tinggi yang mereka inginkan. Kurangnya minat dalam memasuki perguruan tinggi menjadi problem sekolah dan mempengaruhi aktifitas dalam perkuliahan.
lxix 55
2. Problem adaptasi ( menyesuaikan diri) Faktor terpenting yang sering dialami oleh anak didik adalah masalah penyesuaian diri dengan situasi dirinya yang baru, karena setiap perubahan membutuhkan usaha penyesuaian diri. Biasanya penyesuaian diri itu didahului oleh kegoncangan emosi, karena setiap percobaan mungkin gagal atau sukses. Ketakutan akan gagal menyebabkan goncang. Semakin banyak situasi dan suasana baru akan bertambah pula usaha untuk menyesuaikan diri (Daradjat, 1978:151). Jika hendak mengatakan apa yang diperbuat oleh seorang individu “ dengan lingkungannya”, maka dalam usaha menyesuaikan diri (baik dalam mengubah dirinya atau lingkungannya, maupun kedua-duanya) kadang-kadang ia berhasil atau gagal (Pasaribu, 1984: 65). Sama dengan halnya seorang mahasiswa yang hidup di lingkungan kampus. Mereka dituntut untuk segera menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Karena jika mahasiswa tersebut mengalami problem dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus maka akan menjadi suatu hambatan dalam menjalani proses pendidikan. Misalnya saja kasus yang dialami oleh salah satu responden yang dijelaskan dalam hasil wawancara, “Kendala terbesar tu semester II, saya sempat gak kuliah, dana terlambat, dan karena saya belum mengenali situasi kampus jadi saya tidak brani berbuat apa-apa”. (MM/18-072011)
lxx 56
Dari hasil wawancara di atas jelas terlihat, bahwa responden tidak bisa berbuat apa-apa karena dia belum paham dengan situasi kampus, artinya dia belum menyesuaikan diri dengan keadaan kampus, dia tidak tau apa yang harus dilakukan ketika dia mengalami kasus seperti itu. 3. Problem motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang berarti suatu keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melaksanakan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Perlu dipahami
bahwa motif bukanlah hal yang dapat diamati tetapi sesuatu hal yang dapat disimpulkan. Tiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang. Kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motif(Pasaribu, 1984: 49). Motivasi memegang peranan penting dalam pencapaian keberhasilan suatu hal. Secara psikologi, motivasi merupakan usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau suatu kelompok tertentu, tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu karena ingi mencapai tujuan yang diinginkan. (Subini, 2011:22). Motifasi tidak hanya dari diri sendiri saja, namun dari orang lain juga. Yang menjadi problem adalah ketika seseorang mengerjakan suatu hal tetapi dia tidak mempunyai motifasi, entah dari dirinya sendiri ataupun dari lingkungan sekitar. Seperti halnya mahasiswa yang mengalami keterlambatan dalam penyelesaian studinya
lxxi 57
dikarenakan tidak adanya motifasi dari orang lain, dan ini diperjelas dalam hasil wawancara sebagai berikut Yang kedua faktor teman, kalau gak ada teman saya gak bisa menyelesaikan, karena dulu saya dua orang, tapi sekarang hanya sendiri jadi saya mau melanjutkan itu malas. Bisa diartikan kurang motifasi dari teman. (lion) Dari hasil wawancara di atas, menjelaskan bahwa ternyata motifasi itu sangat berpengaruh dalam penyelesaian studi. Terbukti bahwa responden malas untuk melanjutkan karena tidak ada teman yang biasanya menjadi motifasi buat dia. Problem-problem
yang
dialami
mahasiswa
PAI
dalam
penyelesaian studinya telah di uraikan di atas, dari semua problem yang ada dapat disimpulan bahwa yang menjadi faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 adalah : a. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar anak (Subini, 2011:26). Problem yang terjadi pada faktor eksternal
meliputi : Problem kemampuan ekonomi
keluarga b.Faktor Internal Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak itu semdiri. Faktor internal sangat tergantung pada perkembangan fungsi otaknya (Subini, 2011:18). Problem yang terjadi pada faktor internal meliputi:
lxxii 58
a. Problem inteligensi b. Problem kepribadian c. Problem sifat d. Problem adaptasi (menyesuaikan diri) e. Problem motivasi f.
Problem minat sekolah
3. Solusi untuk mengatasi permasalahan keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa program studi PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga. Pada dasarnya solusi merupakan titik terang yang diperoleh dari berbagai sumber sebagai kunci agar bisa keluar dari sebuah problematika. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh solusi dari berbagai sumber. Yang pertama adalah dari beberapa mahasiswa PAI Tahun Akademik 2006 yang telah menyelesaikan studinya dengan tepat waktu. Yang kedua adalah dari beberapa dosen dan pejabat STAIN yang berkecimpung dalam program studi PAI. a.
Solusi
menurut mahasiswa PAI Tahun Akademik 2006 yang
menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Setelah melakukan wawancara dengan beberapa mahasiswa PAI Tahun Akademik 2006 yang menyelesaikan studi dengan tepat waktu, peneliti menemukan beberapa solusi untuk mahasiswa PAI
lxxiii 59
Tahun Akademik 2004 dan 2005 agar segera menyelesaikan studinya, di antaranya sebagai berikut: 1) Problem inteligensi Permasalahan yang dialami mahasiswa pada problem intelegensi adalah karena kurangnya pemahaman mereka tentang materi dalam mata kuliah tertentu, misalnya saja bahasa arab, tafsir dan hadis. Strategi dalam mengatasi problem seperti itu yang pertama dengan mengikuti program ma’had dari kampus selama satu tahun, serta melanjutkannya dengan belajar di pondok pesantren lain. Hal ini diutarakan oleh beberapa sumber dalam wawancara. Strategi saya begini, saya kan dulu memang dari SMA makanya saya ikut program ma’had 1 tahun. Kenapa, karna ada matukuliah SIBA kan selama 1tahun dimana membutuhkan pemikiran atau ketrampilan kusus yang tidak diajarkan di SMA, jadi strategi saya mengikuti program ma’had selama satu tahun. Dan untuk mata kuliah yang lainnya yang tentang keislaman saya mengikuti ma’had lagi, tapi bukan yang program satu tahun, melainkan pindah ke ma’had Edi Mancoro. Karena pelajaran di ma’had kitab-kitab yang dikaji itu kebanyakan sama dengan apa yang diajarkan dikampus.(UA/13-07-2011)
Yang kedua jika mata kuliah yang kurang paham itu tidak lulus dan sudah terlewati jauh pada semester awal solusinya adalah minta kepada ketua program studi untuk diadakan dan mengikuti kuliah mandiri, agar bisa lulus dalam
lxxiv 60
mata kuliah tersebut. Hal ini di jelaskan dalam wawancara dibawah ini, Untuk masalah solusi ini mungkin dibicarakan dulu sama Ketua program studi juga ya... karena setiap 4 tahun sekali STAIN itu mata kuliah itu selalu diriview, diriview kurikulumnya jadi ketika ada mahasiswa yang ketinggalan mata kuliah yang semester 1 belum diambil, atau semester 3 belum diambil. Kalausudah terlewati masa 4 tahun riview kurikulumnya, atau terlanjur ganti menghubungi Ketua Program Studi saja minta semacam surat rekomendasi untuk dibuatkan atau diadakan secara mandiri selama siswa tersebut jumlahnya mencukupi atau memenuhi. (UA/13-07-2011)
2) Problem minat Dalam problem ini yang dialami mahasiswa Tahun Akademik 2004 dan 2005 adalah karena tidak adanya minat dan kurangnya niat untuk segera menyelesaikan studinya. Dan solusi untuk
mengatasinya
yang
pertama
dengan
membangun
minat/niat yang kuat untuk segera menyelesaikan studinya, karena dengan niat yang kuat dari diri sendiri itu akan mendorong mereka untuk segera menyelesaikan studinya. Yang kedua adalah membuat target hasil studi, dengan membuat target yang jelas,misalnya saja tahun ini harus lulus, maka mereka akan melakukan usaha-usaha untuk memperoleh target itu. Dan di bawah ini adalah hasil wawancara yang menyatakan hal tersebut. Kalau saya yang pertama kembali ke niat. Kalo mereka sudah punya niat, pasti mereka akan bergerak untuk berusaha agar cepat lulus. Kalau tidak ada niat ya akan
lxxv 61
malas dan tidak lulus-lulus, harus punya niatan saya harus lulus tahun ini. Pasti dia akan usaha untuk mencapai itu. Yang kedua punya target, orang kalau tidak punya target ga akan tercapai, dulu saya niat ingin lulus tepat waktu dan target saya tahun 2010. (MTS/1607-2011) “Kembali kepada niat diri kita sendiri, apa to tujuan kita kuliah, untuk apa kita kuliah, dan kepada siapa akan kita persembahkan, kalau tujuan itu sudah kita dapatkan, insyaallah dapat mengejar keterlambatan”. (PN/14-072011)
3) Problem kepribadian Salah
faktor
yang
menyebabkan
terlambat
menyelesaikan studi adalah karena problem kepribadian, di sini yang terjadi adalah pada konflik psikis. Selain melakukan kegiatan perkuliahan, mahasiawa juga mempunyai kegiatan lain di luar perkuliahan, misalnya saja mengikuti sebuah organisasi, aktif di pondok pesantren, bekerja ataupun sudah berkeluarga. Dengan
adanya
mahasiswa
akan
kegiatan-kegiatan dihadapkan
lain
dalam
dua
tersebut, pilihan
maka yang
bertabrakan. Dan solusi dari permasalahn tersebut yang pertama adalah pandai-pandailah dalam membagi waktu, yang kedua fokus dan totalitas dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Dalam wawancara dijelaskan seperti berikut: “Mungkin yang pertama pandai pandailah mengatur waktu, Ketika saya bisa mengatur dan memilah waktu, waktu ini untuk kuliah, waktu ini untuk organisasi, insyaallah masih lancar semuanya”. (PN/14-07-2011)
lxxvi 62
Kalau saya begini, wayahe kuliah yo kulliah, kalau misalnya jam kuliah saya harus kuliah, nahhh... kalau setelah kuliah wayahe organisasi ya saya fokus kesitu. Jadi istilahe gak setengah-setengah. Biasanya kalau gak bisa mengatur waktu itu seperti ini, ketika mereka kuliah, pikiran mereka malah di organisasi, wah mau piye yo?kae mau piye dadine? Tapi ketika di organisasi kebalik, aduh iki kuliahe sopo yo?kuliahku piye yo? Nah itu biasanya. Jadi kalau saya dulu wayahe kuliah ya konsentrasi saya ke kuliah, jadi materi yang diberikan dosen saya pahami, begitu juga wayahe organisasi, kuliah nanti. (MTS/16-07-2011)
4) Problem motivasi Motifasi itu sangat berpengaruh dalam penyelesaian studi. Terbukti bahwa responden malas untuk melanjutkan karena tidak ada teman yang biasanya menjadi motifasi untuk dia. Dan solusinya, pada dasarnya motivasi itu bisa dibangun oleh dirinya sendiri, salah satunya dengan cara berkumpul dengan orang yang memilki semangat juang yang tinggi, karena kita akan termotivasi untuk ikut memilki semangat itu, dan hal ini dijelaskan dari hasil wawancara, Kalau solusi dari saya itu karena mengingat umur, umur dan waktu kan tidak bisa berhenti, maka kita harus tetap stabil, ya mungkin berkumpul dengan orang-orang yang memilki semangat juang yang tinggi, sehingga kita akan mendapatkan imbasnya dan melaksanakan perkuliahan dengan semangat.(PN/14-07-2011).
b.
Solusi menurut beberapa dosen dan pejabat STAIN yang berkecimpung dalam program studi PAI.
lxxvii 63
Setelah melakukan wawancara dengan beberapa dosen dan pejabat STAIN yang berkecimpung pada program studi PAI, penulis memperoleh beberapa solusi. Di antaranya adalah sebagai berikut: 1) Solusi menurut Pembantu ketua bidang kemahasiswaan Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan, selaku pejabat STAIN Salatiga yang lebih memusatkan perhatiannya pada bidang kemahasiswaan, memberikan solusinya untuk mahasiswa Tahun Akademik 2004 dan 2005 yang terlambat dalam menyelesaikan studinya dalam hasil wawancara. Pertama saya sampaikan skali lagi, silahkan temui kaprodi, problemnya itu adalah mereka ga selesei-selesei tapi tidak ada komikasi dengan kaprodi. Ketika mereka bertemu dengan kaprodinya itu karena nilai mereka belum keluar. Yang kedua mahasiswa kita harapkan harus betulbetul punya keinginan cepat lulus, yang penting nggarap penting lulus. Karena persoalan sekarang itu mahasiswa semester tua tapi mereka kepengen nilai yang memenuhi standart, nilai yang baik,tetapi dia lupa kalau waktu dia sudah mepet, harusnya mereka sadar itu dan sebisa mungkin memanfaatkan sisa waktu yang ada, berusaha melakukan sak tekane. Yang ketiga saran saya kepada mereka, bisa sering komunikasi dengan pimpinanuntu apa? jadi begini mereka itu tidak lulus adalah mereka yang problemnya SPP, itu kemarin ada beberapa mahasiswa yang tidak kuliah lagi kaena pembayaran SPP nya kemarin ga registrasi, hal itu kan bisa dibicarakan jika dia menemui pimpinan.(AW/20-07-2011)
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa solusi untuk mengatasi keterlambatan dalam penyelesaian studi antara lain:
lxxviii 64
a) Menjalin komunikasi dengan ketua program studi dan pimpinan lainnya, untuk berkonsultasi tentang hal apaun yang menyangkut perkuliahan, misalnya saja nilai yang tidak keluar, permasalahan registrasi yang terlambat, dan apapun yang menjasi problem dalam perkuliahan. b) Membangun niat dan keinginan yang kuat pada diri sendiri agar cepat menyelesaikan studi. 2) Solusi menurut Ketua Jurusan Tarbiyah. Sebagai Ketua Jurusan Tarbiyah salah satu tugasnya adalah
memberikan
bimbingan
dan
pengarahan
kepada
mahasiswa di lingkungan jurusan tarbiyah, salah satunya pada program studi PAI. Solusi yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara adalah sebagai berikut: Sebenarnya kita sudah menyediakan layanan bimbingan. Dan memang problem terlambat belajar itu memang selama ini lebih banyak problem dari diri mahasiswanya. Dan untuk mengantisipasi itu sebenarnya sejak awal kita sudah bekerja sama dengan Tazkia, mahasiswa yang IP nya rendah itu sudah diberi ancer-ancer untuk datang kebiro Tazkia, supaya tidak terjadi seperti angkatan sebelumnya, dan program ini sudah berjalan 2 tahun. Itu salah satu solusi yang kita harapkan bisa menyelesaikan. Di samping itu mungkin mahasiswa harus berkomunikasi dengan PA, karena PA itu fungsinya tidak hanya membimbin pengambilan mata kuliah, tetapi membimbing yang lainnya juga, tetapi kadang-kadang mahasiswanya kurang berkomunikasi dengan PA.(SW/20-07-2011) Dari hasil wawancara tersebut, solusi dari permasalahan keterlambatan dalam menyelesaikan studi adalah sebagai berikut:
lxxix 65
a) Dari lembaga sudah menyediakan layanan bimbingan di biro tazkia, untuk mahasiswa yang Indeks Prestasinya (IP) kurang atau rendah maka sudah dianjurkan untuk datang ke biro tazkia
supaya
menemukan
solusi
apa
yang
harus
dilakukannya. b) Menjalin komunikasi yang baik dengan Pembimbing Akademik (PA). 3) Solusi menurut Ketua Program Studi PAI Ketua program studi PAI sebagai pimpinan pada program studi PAI yang salah satu tugasnya adalah menilik dan mengkoordinir pelaksanaan pendidikan dan pengajaran program studi PAI memberikan berbagai solusi. Dan solusi yang diberikan dalam hasil wawancara adalah sebagai berikut: Kalau saya awal semester I itu sudah saya kasih tips-tips agar tidak ketinggalan, saya mengharapkan masuk bareng metune yo bareng, saya sosialisasi itu dalam rangka mengantisipasi apabila ada mahasiswa yang belum paham tentang sistem, walaupun itu sudah dijelaskan waktu ospek, tapi itu kan tidak detail. Yang kedua, setiap masuk kelas saya selaku kaprogdi meminta ke jurusan untuk memegang lima kelas dalam satu mata kuliah dalam rangka misi saya yaitu sistem-sistem atau segala tetek bengek saya jelaskan, saya integrasikan dengan mahasiswa ketika kuliah itu. Jadi apa yang harus dilakukan ketika nilai tidak keluar lalu belum ikut ujian apa yang harus dilakukan?kalau mau ikut SP apa yang harus dilakukan? habis kuliah ini kamu harus mengambil mata kuliah apa? kalau tidak memenuhi kuota harus mengambil kuliah ko syarat atau pra syarat? Itu tadi langkah prefentif saya. Kemudian langkah kuratif saya, langkah kuratif itu kan yang wis kasep, yang sudah kena finalty, semesternya habis baru konsultasi, saya menyarankan ke mereka itu membuat surat perpanjangan
lxxx 66
studi kepada ketua STAIN, kalau ga kan otomatis dia di DO,. Makanya saya sarankan HSS dari semester awal ojo di ilangke, wong kui gawe mengontrol, karena kalau minta transkip bolehnya hanya satu kali.(AD/19-07-2011)
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa solusi untuk mengatasi permasalahan mahasiswa dibagi dalam dua langkah yaitu sebagai berikut a) Langkah Preventif adalah langkah-langkah yang dilakukan sebelum permasalahan itu terjadi. Dan langkah-langkahnya yang pertama adalah pada awal semester memberikan tipstips agar tidak ketinggalan, yang kedua adalah menjelaskan tentang sistem perkuliahan di STAIN. b) Langkah kuratif adalah langkah yang dilakukan ketika permasalahan itu sudah terjadi. Solusinya bagi mahasiswa yang semesternya habis diharapkan untuk membuat surat perpanjangan studi kepada ketua STAIN. 4) Solusi menurut Kepala PPP PPP merupakan Pusat Pengembangan Praktikum yang ada di STAIN Salatiga. Sebagai kepala PPP, solusi yang diberikan bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya. Dan solusi yang diberikan dalam hasil wawancara adalah sebagai berikut: Kalau menurut saya yang pertama dari pribadi dia. Dia harus membangun semangat baru, motivasi baru, Lha utamanya adalah dari pihak mahasiswa, dia harus membangun motivasi dirinya sendiri.kalau dari situ tidak bisa maka sebaiknya dari kampus kan ada biro Tazkia, tapi akan menjadi baik jika seandainya dari akademik, unit
lxxxi 67
kemahasiswaan dan tazkia bekerjasama, jadi dari unit akademik memberikan informasi tentang mahasiswa yang sampai deadline belum selesei atau nyaris belum selesei, nah itu disampaikan kepada pembantu ketua I dan Pemabntu Ketua Bidang Kemahasiswaan, nah puket III berkoordinasi dengan unit pembinaan kemahasiswaan dan bekerjasama dengan tazkia. Lha itu diundang dikasih motivasi dalam sebuah acafra forum., atau dikasih kesempatan untuk dikasih bembingan di tazkia untuk membngun motifasi yang baru.(AM/20-07-2011)
Dari hasil wawancara tersebut, solusi dari permasalahan keterlambatan dalam menyelesaikan studi adalah sebagai berikut: a) Mulai membangun semangat baru, motivasi baru dari dirinya sendiri. b) Menjalin kerjasama antara akademik, unit kemahasiswaan dan tazkia untuk membuat acara yang isinya memberikan motivasi ataupun membangun motivasi baru.
5) Solusi menurut Kepala UPK UPK merupakan Unit Pembinaan Kemahasiwaan di STAIN Salatiga, dan solusi yang diberikan dalam hasil wawancara adalah sebagai berikut: Saya sebagai UPK, yang sebetulnya tidak mempunyai wewenang lebih pada tingkat akademik mereka, saya selalu siap meluangkan waktu untuk sekedar memberikan masukan tentang judul atgau menentukan tema atau yang lainnya, saya selalu siap. Saya tidak membatasi diri walaupun saya bukan pembimbing tapi saya siap untuk diajak konsultasi, karena kebanyakan mahasiswa lambat itu, setelah mata kuliahnya selesei, tapi mereka agak
lxxxii 68
bingung agak telat untuk mengawali skripsi. Lalu antara organisasi dan kuliah itu bisa membagi waktu, bisa memanage dengan baik, trus mahasiswa tau mana yang lebih penting, itu saya pikir bisa cepat lulus. Karena tidak ada yang bisa merubah mahasiswa itu kecuali mahasiswa itu sendiri, saya sebagai UPK juga memfasilitasi kekurangan mereka ketika belajar di bangku kuliah. (MA/21-07-2011) Dari hasil wawancara tersebut, solusi dari permasalahan keterlambatan dalam menyelesaikan studi adalah sebagai berikut: a) Bisa membagi waktu antara kuliah dengan organisasi. b) Mahasiswa
bisa
menjalin
komunikasi
dengan
dosen
kaitannya dengan pembuatan skripsi. 6) Solusi menurut dosen PAI Kurangnya pemahaman mata kuliah pada mahasiswa PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 menjadi problem dalam menyelesaikan studinya, maka penulis mewawancarai dosen PAI agar memberikan solusi terkait dengan masalah di atas, dan solusi dalam wawancaranya adalah sebagai berikut: Motivasi internal itu bisa di bangun dengan misinya. Jadi misi ke depan dia itu apa, kadang-kadang motivasi itu tidak muncul karena dia tidak bervisi, apa yang akan dia capai dimasa depan itu tidak muncul karena dia tidak bervisi, apa yang akan dicapai dimasa depan itu gak dimiliki, dia tidak menyusun sebuah visi, sebuah cita-cita yang seandainya cita-cita itu jelas, fokus dan detail maka orang akan melangkah menuju arah yang telah di tetapkan itu. Kemudian semua orang yang bisa bahasa arab seperti saya dulu awalnya juga gak bisa sama sekali, demikian juga bahasa inggris dan yang lainnya. Cuma kenapa ketika tau bahasa arab itu sulit sejak awal tahun masuk STAIN tidak berjuang untuk mengalahkan kesulitan itu, tanpa itu ya seterusnya akan sulit, karena itu nanti akan menjadi semacam pelajaran bagi mahasiswa lain, khusunya yang
lxxxiii 69
baru bahwa bahasa arab ternyata menjadi penghambat kelancaran studi mereka, maka sikap yang diambil adalah lebih mencurahkan perhatian dan motivasi untuk mengalahkan kesulitan itu.(AS/19-07-2011) Dari hasil wawancara tersebut, solusi dari permasalahan keterlambatan dalam menyelesaikan studi adalah sebagai berikut: a) Membangun motivasi internal dengan mempunyai sebuah misi dan visi dalam kehidupan. b) Belajar untuk memahami materi dalam mata kuliah, fokuskan dan berikan perhatian untuk mengalahkan kesulitan dalam pehaman materi.
lxxxiv 70
BAB IV PEMBAHASAN
A. Penyebab keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa program studi PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga. Keterlambatan dalam penyelesaian studi mahasiswa PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 disebabkan oleh dua faktor utama, yakni faktor yang terdapat dalam diri peserta didik itu sendiri yang disebut faktor internal, dan yang terdapat di luar diri peserta didik yang disebut dengan eksternal. 1. Faktor Eksternal Problem yang terjadi pada faktor eksternal adalah problem kemampuan ekonomi keluarga Kemampuan ekonomi keluarga memang sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pendidikan anak-anaknya, terutama dalam hal administrasi dalam pendidikan. Yang menjadi problema adalah ketika ekonomi keluarga tidak dapat mendukung pendidikan anak-anaknya. Seperti halnya problem yang dialami oleh mahasiswa PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 yang sampai saat ini belum menyelesaikan studinya, adalah karena mereka mengalami kesulitan dalam hal ekonomi. Kasus yang dialami mahasiswa tersebut adalah ketidaksanggupan mahasiswa dalam membayar uang registrasi, dengan tidak membayar
lxxxv 71
uang registrasi maka mahasiswa tidak bisa mengikuti perkuliahan dalam jangka waktu tertentu, dan secara otomatis dalam pelaksanaan studi mengalami keterlambatan.. 2. Faktor Internal Problem yang terjadi pada faktor eksternal diantaranya adalah sebagai berikut: a) Problem inteligensi Salah satu problem inteligensi yang terjadi pada mahasiwa PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 adalah karena kurangnya pemahaman mereka tentang materi dalam mata kuliah tertentu, misalnya saja bahasa arab, tafsir, dan hadis. Latar belakang pendidikan mereka yang berasal dari SMA menjadi alasan mengapa mereka kurang bisa memahami mata kuliah yang berhubungan erat dengan bahasa arab, tetapi yang berlatar belakang pendidikan dari aliyah pun juga mengalami kesulitan dalam memahami mata kuliah yang berhubungan dengan bahasa arab, karena memang itu mata kuliah yang susah dan ketika di aliyah mereka tidak mendapatkan materi sedetail pada saat kuliah. Pada dasarnya mereka sulit memahami mata kuliah yang berhubungan erat dengan bahasa arab, padahal di STAIN banyak mata kuliah yang erat hubungannya dengan bahasa arab. Hal ini menjadi salah satu problem dalam menyelesaikan studi.
lxxxvi 72
b) Problem kepribadian Salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 terlambat menyelesaikan studi adalah karena problem kepribadian, di sini yang terjadi adalah pada konflik psikis. Konflik
psikis
yang
dialami
oleh
mereka
adalah
dihadapkannya mereka pada dua motif positif yang sama kuat, di antaranya adalah mengikuti sebuah organisasi, aktif di pondok pesantren, bekerja ataupun sudah berkeluarga. Dengan adanya kegiatan-kegiatan lain di luar perkuliahan tersebut, maka mahasiswa akan dihadapkan dalam dua pilihan yang bertabrakan, misalnya saja antara kuliah dengan bekerja, kuliah dengan organisasi, kuliah dengan aktifitas di pesantren, kepentingan kuliah dan kepentingan keluarga. Dengan adanya dua kegiatan yang sama-sama penting maka mahasiswa harus bisa memilih mana kegiatan yang harus segera dilaksanakan, jika mereka tidak bisa membagi waktunya maka salah satu dari kegiatan tersebut akan terbengkalai. Dan jika kegiatan yang terbengkalai adalah perkuliahan, maka dapat terjadi keterlambatan dalam menyelesaikan studi. Kebanyakan problem dari mereka adalah kurang bisa membagi waktu, antara kegiatan perkuliahan dengan kegiatan lainnya di luar perkuliahan, sehingga perkuliahan mereka tidak
lxxxvii 73
teratur dilaksanakannya, dan itu yang menyebabkan mengapa mereka mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan studi. c) Problem sifat Setiap manusia mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam melaksanakan pendidikan. Tetapi pada dasarnya sifat terbagi menjadi dua macam, yang pertama sifat terpuji dan yang kedua sifat tercela. Yang menjadi problem pada mahasiswa PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 dalam menyelesaikan studi adalah ketika pada diri mereka terdapat sifat malas yang tinggi. Sifat malas yang ada pada diri mereka sangat mempengaruhi dalam menyelesaikan studi. Dengan sifat malas yang mereka miliki maka akan menjadi penyebab keterlambatan dalam menyelesaikan studi, karena mereka akan malas belajar, malas mengikuti perkuliahan, malas mengurus nilai mereka, malas mengurus perkuliahan mereka, dan itu
menjadi
penyebab
mengapa
mereka
terlambat
dalam
menyelesaikan studinya.
d) Problem adaptasi ( menyesuaikan diri) Faktor terpenting ketika memasuki kehidupan baru dan lingkup baru adalah penyesuaian diri atau adaptasi dengan lingkungan yang baru. Karena setiap lingkup mempunyai keadaan yang berbeda-beda. Begitu pula menjadi seorang mahasiswa, dia
lxxxviii 74
juga harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Beradaptasi dengan kampus, adaptasi dengan akademik, adaptasi dengan proses perkuliahan, adaptasi dengan sistem kampus dan adaptasi dengan segala hal
yang berhubungan dengan proses
pendidikan di kampus. Karena sistem yang ada di pendidikan kuliah, berbeda dengan sistem perkuliahan sewaktu SMA. Yang menjadi problem adalah ketika mahasiswa tidak bisa adaptasi dengan sistem kampus, maka mereka akan sulit memahami sistem yang berjalan di kampus. Misalnya saja kasus yang dihadapi mahasiswa adalah mereka tidak mampu membayar uang registrasi, dan secara otomatis mereka tidak bisa mengikuti perkuliahan dalam jangka waktu tertentu. Seandainya mereka sudah beradaptasi dengan sistem kampus, memahami bagaimana sistem kampus, mereka akan tahu apa yang harus dilakukan ketika tidak bisa membayar uang registrasi, tapi tetap masih bisa mengikuti perkuliahan. Selain itu, ketika nilai mata kuliah mahasiswa tidak keluar apa yang harus dilakukannya, jika mahasiswa sudah beradaptasi dan kemudian memahami sistem kampus
maka
dia
tahu
harus
berbuat
bagaimana
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.
75 lxxxix
untuk
e) Problem motivasi Motivasi memang sangat berpengaruh dalam melakukan setiap kegiatan, karena dengan adanya motivasi dapat memicu semangat diri untuk segera menyelesaikan kegiatan tersebut. Begitu
juga
dalam
menjalani
mahasiswa harus mempunyai
motivasi
kegiatan
perkuliahan,
agar dapat
segera
menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Pada dasarnya motivasi itu bisa terdapat pada dirinya sendiri atau bisa juga dari orang lain. Yang menjadi problem adalah ketika mahasiswa tidak mempunyai motivasi pada dirinya sendiri dan justru sangat bergantung pada motivasi dari orang lain, terutama teman atau sahabat dalam menyelesaikan studinya. Maka ketika sahabat yang menjadi motivasi tidak lagi ada, akan menyebabkan seseorang itu tidak lagi bersemangat. Jika hal itu terus dirasakan oleh mahasiswa maka problem seperti itu menjadi salah satu penyebab mahasiswa terlambat dalam menyelesaikan studinya.
f) Problem minat sekolah Semua pelaksanaan kegiatan harus diawali dengan minat dan niat yang kuat. Dengan adanya minat yang kuat akan menjadikan seseorang untuk segera menyelesaikan kegiatannya. Salah satunya adalah kegiatan
perkuliahan, minat memasuki
jurusan atau perguruan tinggi mempengaruhi aktifitas dalam
xc 76
perkuliahan. Yang menjadi sebuah problem dalam menyelesaikan studi adalah ketika seseorang tidak punya minat untuk memasuki sebuah perguruan tinggi yang akhirnya berpengaruh pada aktifitas perkuliahannya. B. Solusi untuk mengatasi permasalahan keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa program studi PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga. 1. Solusi menurut mahasiswa PAI Tahun Akademik 2006 yang menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Solusi yang diberikan oleh beberapa mahasiswa PAI Tahun Akademik 2006 adalah sebagai berikut: a.
Problem inteligensi 1) Mengikuti program ma’had dari kampus selama satu tahun, agar dapat memahami materi yang kurang dipahami. 2) Melanjutkan dengan belajar di pondok pesantren. 3) Mengajukan permohonan untuk diadakan kuliah mandiri, agar dapat menyelesaikan mata kuliah yang masih tertinggal sewaktu semeter awal.
b.
Problem minat 1) Membangun minat/niat yang kuat untuk segera menyelesaikan studinya, karena dengan niat yang kuat dari diri sendiri itu akan mendorong mereka untuk segera menyelesaikan studinya.
xci 77
2) Membuat target hasil studi, dengan membuat target yang jelas,misalnya saja tahun ini harus lulus, maka mereka akan melakukan usaha-usaha untuk memperoleh target itu.
c.
Problem kepribadian 1) Pandai-pandailah mengatur waktu, untuk kepentingan kuliah dan untuk kepentingan lainnya di luar perkuliahan. 2) Totalitas dalam melakukan setiap kegiatan. 3) Fokus dalam melakukan segala kegiatan, baik dalam perkuliahan maupun kegiatan di luar perkuliahan.
d.
Problem Motivasi 1) Bangun motivasi pada diri sendiri, dengan cara berkumpul dengan orang yang memilki semangat juang yang tinggi, karena kita akan termotivasi untuk ikut memilki semangat itu.
2. Solusi menurut beberapa dosen dan pejabat STAIN yang berkecimpung dalam program studi PAI. Selain solusi dari mahasiswa PAI Tahun Akademik 2006, peneliti juga mencari solusi dari dosen dan pejabat stain untuk melengkapi solusi dari permasalahan-permasalah tersebut di atas. Dan solusi yang diberikan adalah sebagai berikut: a.
Solusi yang berkaitan dengan lembaga.
xcii 78
1) Menjalin komunikasi dengan ketua program studi dan pimpinan lainnya, untuk berkonsultasi tentang hal apaun yang menyangkut perkuliahan, misalnya saja nilai yang tidak keluar, permasalahan registrasi yang terlambat, dan apapun yang menjadi problem dalam perkuliahan. 2) Menjalin kerjasama antara akademik, unit kemahasiswaan dan tazkia untuk membuat acara yang isinya memberikan motivasi ataupun membangun motivasi baru. 3) Jika Indeks Prestasinya (IP) kurang atau rendah maka dianjurkan untuk datang ke biro Tazkia supaya menemukan solusi apa yang harus dilakukannya. 4) Dari lembaga pada awal semester sudah menjelskan tentang sistem perkuliahan di STAIN dan memberikan tips-tips agar mahasiswa bisa mengikuti semua mata kuliah yang ada di STAIN, dengan kata lain tidak ada mata kuliah yang tertinggal.
b.
Solusi yang berkaitan dengan diri mahasiswa. a) Membangun motivasi internal dengan mempunyai sebuah misi dan visi dalam kehidupan, membangun semangat baru, motivasi baru dari dirinya sendiri untuk mengejar kelulusan, serta membangun niat dan keinginan yang kuat pada diri sendiri agar cepat menyelesaikan studi.
xciii 79
b) Belajar untuk memahami materi dalam mata kuliah, fokuskan dan berikan perhatian untuk mengalahkan kesulitan dalam pehaman materi. c) Bisa membagi waktu antara kuliah dengan organisasi. d) Mahasiswa
yang
semesternya
habis
diharapkan
membuat surat perpanjangan studi kepada ketua STAIN.
xciv 80
untuk
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang analisis problem-problem keterlambatan penyelesaian studi pada mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun Akademik 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga, dan dari hasil analisis yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Penyebab keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa program studi PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga. Faktor
yang
menjadi
penyebab
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi yang dialami oleh mahasiswa PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 adalah karena dua faktor, diantaranyah sebagai berikut: a. Faktor Eksternal meliputi Problem kemampuan ekonomi keluarga. b. Faktor Internal, meliputi: 1) Problem inteligensi 2) Problem kepribadian 3) Problem sifat 4) Problem adaptasi ( menyesuaikan diri) 5) Problem motivasi 6) Problem minat sekolah
xcv 81
2.
Solusi untuk mengatasi permasalahan keterlambatan
penyelesaian
studi mahasiswa program studi PAI Tahun Akademik 2004 dan 2005 di STAIN Salatiga adalah sebagai berikut: a. Solusi menurut mahasiswa PAI Tahun Akademik 2006 adalah sebagai berikut: 1) Mengikuti program ma’had dari kampus selama satu tahun, agar dapat memahami materi yang kurang dipahami. 2) Melanjutkan dengan belajar di pondok pesantren. 3) Mengajukan permohonan untuk diadakan kuliah mandiri, agar dapat menyelesaikan mata kuliah yang masih tertinggal sewaktu semeter awal. 4) Membangun minat/niat yang kuat untuk segera menyelesaikan studinya, karena dengan niat yang kuat dari diri sendiri itu akan mendorong mereka untuk segera menyelesaikan studinya. 5) Membuat target hasil studi, dengan membuat target yang jelas,misalnya saja tahun ini harus lulus, maka mereka akan melakukan usaha-usaha untuk memperoleh target itu. 6) Pandai-pandailah mengatur waktu, untuk kepentingan kuliah dan untuk kepentingan lainnya di luar perkuliahan. 7) Totalitas dalam melakukan setiap kegiatan. 8) Fokus dalam melakukan segala kegiatan, baik dalam perkuliahan maupun kegiatan di luar perkuliahan.
xcvi 82
9) Bangun motivasi pada diri sendiri, dengan cara berkumpul dengan orang yang memilki semangat juang yang tinggi, karena kita akan termotivasi untuk ikut memilki semangat itu. b. Solusi menurut beberapa dosen dan pejabat STAIN Salatiga yang berkecimpung dalam program studi PAI, adalah sebagai berikut: 1) Solusi yang berkaitan dengan lembaga. a) Menjalin komunikasi dengan ketua program studi dan pimpinan lainnya, untuk berkonsultasi tentang hal apaun yang menyangkut perkuliahan, misalnya saja nilai yang tidak keluar, permasalahan registrasi yang terlambat, dan apapun yang menjadi problem dalam perkuliahan. b) Menjalin kerjasama antara akademik, unit kemahasiswaan dan tazkia untuk membuat acara yang isinya memberikan motivasi ataupun membangun motivasi baru. c) Jika Indeks Prestasinya (IP) kurang atau rendah maka dianjurkan untuk datang ke biro Tazkia supaya menemukan solusi apa yang harus dilakukannya. d) Dari lembaga pada awal semester sudah menjelskan tentang sistem perkuliahan di STAIN dan memberikan tips-tips agar mahasiswa bisa mengikuti semua mata kuliah yang ada di STAIN, dengan kata lain tidak ada mata kuliah yang tertinggal.
xcvii 83
2) Solusi yang berkaitan dengan diri mahasiswa. a) Membangun motivasi internal dengan mempunyai sebuah misi dan visi dalam kehidupan, membangun semangat baru, motivasi baru dari dirinya sendiri untuk mengejar kelulusan, serta membangun niat dan keinginan yang kuat pada diri sendiri agar cepat menyelesaikan studi. b) Belajar untuk memahami materi dalam mata kuliah, fokuskan dan berikan perhatian untuk mengalahkan kesulitan dalam pehaman materi. c) Bisa membagi waktu antara kuliah dengan organisasi. d) Mahasiswa yang semesternya habis diharapkan untuk membuat surat perpanjangan studi kepada ketua STAIN. B. Saran-saran 1.
Bagi Mahasiswa a. Rajinlah belajar dan banyaklah membaca buku untuk memperkaya pengetahuan. b. Kuatkan niat dan bangun motivasi pada diri sendiri sebelum anda melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan supaya hasilnya memuaskan. c. Banyaklah komunikasi dengan orang disekitarmu (baik kepada sesama mahasiswa maupun dosen). d. Carilah
pengalaman
hidup
sebanyak-banyaknya,
pangalaman tersebut sangat berguna dikemudian hari.
xcviii 84
karena
e. Belajar membagai waktu sebaik mungkin, karena dengan pembagian waktu yang baik, maka akan sukses dalam segala kegiatan. 2.
Bagi dosen a. Kembangakan pola strategi pengajaran supaya mahasiswa dapat lebih bisa memahami materi yang disampaikan. b. Menjalin komunikasi dengan para mahasiswa, karena dengan banyak komunikasi dapat membuat para mahaiswa merasa nyaman terhadap para dosen. c. Mencoba lebih memahami kehidupan para mahasiswa pada umumnya dan pada khususnya.
3.
Bagi lembaga STAIN Salatiga a. Mencoba bersikap bijaksana kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan di bidang keuangan b. Memperkaya koleksi buku yang ada di perpustakaan sehingga mempermudah para mahasiswa dalam proses pembelajaran. c. Mengembangkan fasilitas-fasilitas umum yang ada di STAIN Salatiga.
xcix 85
DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani. 2007. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ahmadi, Abu, Nur Uhbiyati. 2007. Ilmu Pendidikan, Semarang: Rineka Cipta. A.M. Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. Daradjat, Zakiyah. 1978. Problematika Remaja Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang. Dayanto.2010. Belajar dan Mengajar, Bandung: Yrama Widya Gunarsa, Singgih D. 1987. Psikologi anak bermasalah, Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Kartasapoetra,G. 1997. Kamus Sosiologi dan kependudukan. Jakarta: Bumi Aksara. Maslikhah. 2006. Ensiklopedia Pendidikan, Salatiga: Salatiga Press. Moleong, Lexi J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Pasaribu.I.L, Simandjuntak. 1984. Teori Kepribadian, Bandung: Tarsito. Sarwono, Sarlito Wirawan.1997. Psikologi Remaja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
c
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. 2004. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan. Salatiga: Salatiga Perss 2005. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan. Salatiga: Salatiga Perss 2007. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan. Salatiga: Salatiga Perss Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta. Subini, Nini. 2011. Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak, Jogjakarta: Java Litera Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa, Jakarta: PT Bumi Aksara. Surakhmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah dasar metod teknik, Bandung: Tarsito Suryabrata, Sumadi. 1995. Metodologi Penelitian, Jogjakarta: Pustaka Pelajar. Tirtarahadja, umar, L.La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Tjuparmah, Yooke, S. Komaruddin. 2006. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara.
ci
CURRUCULUM VITAE
Nama
: Nurul Efendi
TTL
: Salatiga, 6 November 1987
Alamat
: Jl. Abdul hamid No 1121 Pungkursari Salatiga
Pendidikan
: TK Islam Al Murtadlo Tahun 1994 SD Negeri 03 Salatiga Tamat Tahun 2000 SLTP N 9 Salatiga Tamat Tahun 2003 SLTA N 2 Salatiga Tamat Tahun 2006
cii
ciii
civ
cv
cvi
cvii
PEDOMAN WAWANCARA (Untuk Mahasiswa)
ANALISIS PROBLEM-PROBLEM KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA DI STAIN SALATIGA (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Tahun Ajaran 2004 dan 2005)
Hari/ Tanggal
:
Tempat
:
Waktu
:
1.
2.
Identitas Diri a.
Nama Lengkap
:
b.
Masuk Kuliah tahun berapa :
c.
Program Studi
:
Daftar Pertanyaan a.
Apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
b.
Apa alasan anda mengambil program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di STAIN Salatiga?
c.
Apakah anda mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang disampaikan di perkuliahan program studi PAI?
cviii
d.
Apa faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
e.
Bagaimana tanggapan keluarga atas keterlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
f.
Apa hikmah
yang anda dapat atas keterlambatan dalam
menyelesaikan studi? g.
Apa pesan anda kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi?
cix
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2004
Hari/ Tanggal
: Selasa/ 19 Juli 2011
Tempat
: STAIN Salatiga (Di depan ruang kelas B1)
Waktu
: Pukul 12.46 WIB
1.
2.
Identitas Responden I Nama
: MS
Masuk kuliah tahun
: 2004
Program Studi
: PAI
Hasil wawancara 1. Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga. Peneliti
: Sebenarnya apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Alesan saya , karena bukan kemauan saya sendiri, tapi dari orang tua.
Peneliti
: Jadi kuliah di STAIN Salatiga karena disuruh orang tua?
Responden
: Iya mbak, karena disuruh orang tua.
2. Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama Islam(PAI). Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja?
Responden
: Podho wae, kemauan dari orang tua.
Peneliti
: Berarti kuliah du STAIN dan pemilihan program studi semuanya atas kemauan orang tua. cx
Responden
: Iya mbak, dari orang tua semua.
Peneliti
: Dulu waktu sekolah anda dari SMA atau dari aliyah?
Responden
: Saya dari aliyah, aliyah Kebon Agung Demak.
3. Mengalami
kesulitan
dalam
memahami
matakuliah
yang
disampaikan di perkuliahan atau tidak. Peneliti
: Anda kan dari aliyah, trus pada dasarnya kan pendidkan di aliyah itu berbasis islam, begitu juga di STAIN , pendidikannya tidak berbasis umum, tapi islam juga, nah apakah anda mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan di perkuliahan?
Responden
: Alhamdulillah enggak, saya tidak mengalami kesulitan, Cuma karena malas saja, asline nek saya tidak ada kesulitan dalam bidang agama.
. 4. Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: Yo faktore intine ki males, terlalu nyante saya, lulus cepetcepet yo meh ngopo?
Peneliti
: Kemudian, apakah anda sudah bekerja?
Responden
: Alhamdulillah....belumm...hehehe.
cxi
Peneliti
: Trus apakah anda mengikuti organisasi baik intra maupun ekstra?
Responden
: Iya, saya ikut organisasi dikampus.
Peneliti
: Apakah itu mengganggu perkuliahan anda?
Responden
: Saya rasa ndak ya, aku ndak menyalahkan aktvitas di luar dengan kuliah. Aku ndak menyalahkan organisasi, aku malah menyalahkan awakku dewe, yang memang karena aku malas.
cxii
5. Tanggapan
dari
keluarga
atas
keterlambatan
anda
dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan ketrlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Tanggapane ya intine ndang lek rampung.yo kui sih, intine ndang dirampungke, kamu tu udah ndak umur muda lagi, karuan neg S2 suwe neng kampus rak popo, ra mikir kerjo. Paling wong ngomah ngomong gitu tok.
. 6. Hikmah yang didapat atas keterlambatan dalam menyelesaikan studi. Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
: Kalo saya tu yang jelas menyesal, pokoke akirnya imbase dari kemalasan saya ya nyesel itu. Dah itu saja.
7. Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi. Peneliti
: apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Pokoke pesenku gawe mahasiswa sak ngisorku ndang dirampungke, ndang cepet pokoke. Kalau kita bertele-tele
cxiii
malas-malasan yo akirnya molor juga, lulus juga tertundatunda. Gitu aja mbak. Hehe....
cxiv
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2004
Hari/ Tanggal
: Selasa/ 12 Juli 2011
Tempat
: STAIN Salatiga (Di ruang kelas B3)
Waktu
: Pukul 14.48 WIB
3.
4.
Identitas Responden II Nama
: NWE
Masuk kuliah tahun
: 2004
Program Studi
: PAI
Hasil wawancara 8. Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga. Peneliti
: Sebenarnya apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Alesannya karena faktor orang tua, disuruh orang tua. Karena dulu sempat daftar di AKPER Kariadi masuk tapi karena faktor biaya jadinya kuliah di STAIN Salatiga.
Peneliti
: Jadi anda kuliah di STAIN sebenarnya tidak minat sama skali ya?
Responden
: Iya, cuman karena anjuran dari orang tua saja.
9. Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama Islam(PAI). Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja? cxv
Responden
:Asal ambil saja, karena dulu tidak terkonsep mau bagaimana kuliah di STAIN itu.
Peneliti
: Latar belakang pendidikan anda dulu dari SMA atau MA?
Responden
: Kebetulan saya dulu dari MA, yaitu MAN 1 Salatiga.
10.
Mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang
disampaikan di perkuliahan atau tidak. Peneliti
: Apakah anda mengalami kesulitan dalam memahami mteri yang disampaikan di perkuliahan?
Responden
: yaaa....kalau saya biasa saja, sebenarnya materinya tidak terlalu sulit, Cuma karena saya malas jadi tidak terlalu merespon perkuliahan. Selain itu juga saya jarang masuk, jadi kalau misalnya ada materi yang kurang saya pahami itu karena memang saya jarang mengurus kuliah saya.
11.
Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan
studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: kalau saya yang pertama karena kebanyakan kegiatan di luar perkuliahan. Selain itu juga malas, dan itu tadi jarang mengurus kuliah saya.
Peneliti
: Apakah anda mengikuti organisasi?
cxvi
Responden
: ya, saya mengikuti banyak organisasi.
Peneliti
:jadi mungkin kesibukan anda di luar perkuliahan adalah kesibukan di berbagai macam organisasi yang anda ikuti ya?
Responden
: Iya, karena sejak tahun 2004, dari semester awal saya kuliah disini sudah aktif mengikuti kegiatan, baik kegiatan ekstra kampus maupun kegiatan intra kampus.
Peneliti
: Apakah anda juga sudah bekerja?
Responden
: kalau bekerja, saya memang bekerja tapi saya mulai bekerja baru mulai tahun ini.
12.
Tanggapan dari keluarga atas keterlambatan anda dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan ketrlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Ya tetep dioyak-oyak, sejak semester 10. Karena konsep orang tua saya lulus kuliah itu paling lambat 4 sapai 5 tahun, pokoknya batasan kuliah itu kurang lebih 4 sampai 5 tahun. Jadi kalau sepeti saya saat ini belum lulus tetep disuruh cepat lulus.
13.
Hikmah
yang
didapat
menyelesaikan studi.
cxvii
atas
keterlambatan
dalam
Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
: kalau saya banyak mendapatkan ilmu justru di luar kelas, ketika saya bekerja, ketika saya bermasyarakat, semua ilmu itu saya dapatkan dari kegiatan, bukan di dalam kelas, karena didalam kelas itu Cuma dapat teori-teori saja, yang terkadang saya rasakurang bermanfaat.
Peneliti
: Jadi anda lebih banyak mendapatkan ilmu itu dalam kegiatan? Bukan waktu di dalam kelas?
Responden
: iya. Kalau dari pengalaman pribadi
yang saya alami
seperti itu. 14.
Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas
pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi. Peneliti
: apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: ya kuliah yang bener, kegiatan harus dibatasi. Kemudian konsep mengikuti kegiatan begini, semester satu sampai lima atau enam kegiatan boleh, tapi setelah semester itu harus lebih konsntrasi kekuliah.
cxviii
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2004
Hari/ Tanggal
: Selasa/ 12 Juli 2011
Tempat
: STAIN Salatiga (Di ruang kelas A1)
Waktu
: Pukul 11.26 WIB
5.
6.
Identitas Responden I Nama
: WBU
Masuk kuliah tahun
: 2004
Program Studi
: PAI
Hasil wawancara 15.
Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga.
Peneliti
: Sebenarnya apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Alesane ya karena pengen kuliah neng kene, trus selain kui juga cedak karo wong STAIN. Neg masalah penilaian miring tentang STAIN tidak terlalu begitulah, maksutnya ada yang berpendapat sekolah STAIN ki ndeso dan lain sebagainya, tapi kalau saya memang dari dulu niat sekolah di STAIN Salatiga, jadi pendapat seperti itu tidak terlalu saya respon.
Peneliti
: Dulu latar belakang pendidikannya dari SMA atau Aliyah?
Responden
: Dulu dari SMA, SMA Muhammadiyah Salatiga. cxix
16.
Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama
Islam(PAI). Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja?
Responden
: yo....asline pengen mendalami ilmu Agama Islam, meskipun sebenere neg aku ngarani pendidikan dalam konteks pendidikan agama islam neng kene kurang, dalam artian kurang itu tidak maksimal, artinya hanya sebatas teoritis teoritis saja, meskipun akire ada praktik-praktiknya semisal KKN, PPL dan lain sebagainya.
Peneliti
: tapi apakah menurut anda praktik-praktik yang diadakan di kampus kurang maksimal?
Responden
: menurut saya iya, seperti kurang bisa membumilah, karena pada akirnya kita tetap takluk pada zaman dan takluk pada pendidikan umum.
17.
Mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang
disampaikan di perkuliahan atau tidak. Peneliti
: karena anda dari SMA, apakah anda mengalami kesulitan dalam memahami mteri yang disampaikan di perkuliahan?
Responden
: Iya kesulitan, yang pertama matakuliah Bahasa Arab, saya belajare bahasa Arab dari SMA yaitu dari guru ngaji, Cuma neg kaya mudhof ilaih, fi’ilm madhi dan makanan-makanan bahasa Arab yang lebih dalam aku gak paham, tapi neg
cxx
kaya “wa”artinya dan, “na’am artinya ya” tu saya bisa. Mudhof ilaih, fi;il madhi, mudhori’, wahhhhh anti banget. Peneliti
: Padahal sebenarnya pada jurusan tarbiyah mayakuliah Bahasa Arab tu sangat penting lho mas, terbukti bahwa nilaimatakuliah bahasa arab sebagai syarat untuk menikuti ujian komprehensif?
Responden
: Iya memang, asline bahasa arab ki penting tapi aku gak tertarik, dan aku lebih tertarik ke filsafat. Lalu yang kedua matakuliah Ulumul Hadis, di samping materinya memang susah dosennya juga boseni,
Peneliti
: jadi pada dasarnya anda dapat dengan mudah memahami matakuliah yang disampaikan asalkan yang tidak ada hubungannya dengan bahasa arab,?
Responden
: siip....betul sekali..kayak bahasa arab dan ulumul hadis, tapi kalau matakuliah yang lain masih bisa saya pahami yang penting masih ada bahasa Indonesianya. Pokoke intine yang jelas bahasa arab minded itu sulit.
18.
Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan
studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: ya masalah yang pertama karena ikut organisasi ekstra kampus.
Sebenarnya
cxxi
ikut
organisasi
bisa
dikatakan
menguras waktu, neg bahasane kita kan bisa ga membagi waktu, tapi bagiku bulshit, membagi waktu itu susah, karena tidak ada dua pilihan yang sama-sama opo ya? Sama-sama harus bisa membagi waktu, harus ada satu yang dimaksimalkan dan harus ada satu yang dikorbankan. Saya kira tidak ada ruginya, karena kalau kemudian organisasi itu menjadi second pada umumnya, tapi malah justru menjadi first buat saya. Peneliti
: trus apakah alasan anda hanya karena mengikuti organisasi saja?
Responden
: Ada alasan lain, yaitu malas. Yang sangat jelas sekali malas.
Peneliti
: Trus kemudian anda sudah terlalu enjoy dengan organisasi tersebut?
Responden
: Iya, terlalu enjoy kemudian kesibukan yang berhubungan erat dengan organisasi tidak hanya sebatas dengan internal organisasi saja, tetapi dengan eksternalnya juga, maksutnya kenal dengan sama orang lain, wawasannyapun tidak terfokus dari internal organisasi saja, maksutnya kita kenal dengan orang besar, pengalaman luas, banyak kenalan, sing jelas banyak pengalaman lebih dari sekedar pengalaman yang ada di internal organisasi.
cxxii
19.
Tanggapan dari keluarga atas keterlambatan anda dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan ketrlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Wahhhhh.........Tanggapannya ngeri..... dari keluarga jelas sekali, dari saya semester 8 sudah dioyak-oyak, biasanya keluarga itu kan melihatnya dari KKN disemester 8, “wah berarti neg wis KKN lek wisuda”, tapi pada kenyataane kan saya enggak, dulu saya juga pernah sakit selama kurang lebih berapa bulan ya? MID semester saya sakit, Semesteran juga saya sakit, akire malesss, tapi ga saya cuti Cuma ga tak urusi, ngeblang.
Peneliti
: tapi ada matakuliah yang nilainya bisa keluar?
Responden
: Ada, satu atau dua gitu, saya lupa ada yang keluar nilainya. Tapi alhamdulillah semua terselesaikan meskipun dengan tertatih-tatih.
Peneliti
: Kemudian apakah dari pihak keluarga keberatan anda mengikuti organisasi yang dapat mengganggu perkuliahan anda?
Responden
: kalo dari pihak keluarga jelas keberatan, ngapain kamu ikut organisasi?dadi pendemo ki opo untunge?, manusia pendemo ki opo manfaate?gitu kan, karena orientasi orang
cxxiii
tua kan kuliah trus kerja. Kita kuliah itu kan untuk kerja, udah itu ga bisa dipungkiri tenan. 20.
Hikmah
yang
didapat
atas
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
: yang jelas yang paling dominan yaitu pertama kesibukan organisasi, tapi organisasi tidak menjadi kambing hitam , yang menjadi kambing hitam adalah rasa malas yang sangat luar biasa pada diri saya. Yang pasti pada hari ini temanteman 2004 sudah tidak ada.
Peneliti
: kalau pengalaman yang didapat anda apa?
Responden
: pengalaman yang saya dapat banyak sekali, yang pertama saya ternyata korupsi waktu selama 3tahun , seharusnya dalam waktu 3tahun ini saya bisa berbuat yang lebih baik daripada kita menganggur. Yang kedua saya dapat merenung, ternyata apa?, aku jebule wis tuo, umurku wis 25 tahun, idealnya katakanlah umur segini berfikire ke masa depan kenceng juga. Itu pengalaman saya.
21.
Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas
pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi.
cxxiv
Peneliti
: apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: yang jelas jaga kesibukan, jangan sampai mengatakan bahwa banyaknya kesibukan mengatasnamakan organisasi. Jangan
mengkambing
hitamkan
organisasi
atas
keterlambatan studi, semisal gini( lha kamu ngopo terlambat studinya?sibuk ngurusi organisasi). Itu organisasi dijadikan kambing hitam, padahal sebenarnya rasa malas itu lho yang luar biasa. Trus ya wajar kalau pada tahap semester awal atau pertengahan lagi seneng-senenge ikut organisasi, karena memang disitu menjadi proses pencarian jati diri yang tidak bisa dipungkiri. Peneliti
:
jadi
inti
dari
pesan
anda
adalah
jangan
mengkambinghitamkan organisasi atas keterlambatan dalam menyelesaikan studi? Responden
: Iya, mau organisasi apapun, entah itu SMC, SSC, Teater atau apalah semua organisasi yang ada.karena kalau boleh jujur, semua itu kan gara-gara rasa malas yang amat sangat tinggi itu yang pertama, dan yang kedua karena didukung oleh satu bentuk atau kumpulan yang mencerminkan kayak gitu semua. Jadi ibaratnya “ojo cedak kebo gupak”. Kalau kita cedak kebo sing gupak, yo kita melu gupak.
cxxv
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2005
Hari/ Tanggal
: Selasa/ 19 Juli 2011
Tempat
: Base Camp Mapala Mitapasa STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 10.15 WIB
7.
8.
Identitas Responden I Nama
: MFIS
Masuk kuliah tahun
: 2005
Program Studi
: PAI
Hasil wawancara 22.
Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga.
Peneliti
: Apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Mungkin karena orang tua, orang tua yang menyuruh, bukan dari hati nurani sendiri.dan dulu pengennya di luar kota, gak di salatiga
Peneliti
: Lha dulu sebenarnya anda pengen kuliah dimana?
Responden
: Dulu pengennya yang penting ga di Salatiga.
Peneliti
: Jadi dulu pengennya di luar kota?
Responden
: Iya mbak, dan karena orang tua sudah menyuruh saya kuliah di sini ya sudah.
23.
Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama
Islam(PAI). cxxvi
Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja?
Responden
: Karena gak tau apa yang harusnya saya ambil, karena pilihane apa ya? Susah semua. Bahasa Inggris trus bahasa Arab, Syariah, lahhhh sing rodo ringan kan PAI mbak.
Peneliti
: Dulu latar belakang pendidikannya dari SMA atau Aliyah?
Responden
: Dulu saya dari aliyah, yaitu MAN 1 Salatiga.
24.
Mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang
disampaikan di perkuliahan atau tidak. Peneliti
: Anda kan dari aliyah, trus pada dasarnya kan pendidkan di aliyah itu berbasis islam, begitu juga di STAIN , pendidikannya tidak berbasis umum, tapi islam juga, nah apakah anda mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan di perkuliahan?
Responden
: Iya, saya mengalami kesulitan, terutama pada matakuliah bahasa inggris dan bahasa arab. Karena saya tu membaca saja sulit apalagi mengartikan.
25.
Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan
studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
:Kalau saya karena banyak sekalki faktornya, yang pertama karena kurang niat.dan juga saya sudah berkeluarga.
cxxvii
Peneliti
: Tahun berapa anda menikah?
Responden
: pada waktu itu tahun 2008.
Peneliti
: Apakah anda sudah bekerja?
Responden
: Kemarin saya bekerja, tapi sekarang tidak, dan pekerjaan saya kemarin serabutan.
Peneliti
: Mulai dari tahun berapa anda bekerja?
Responden
: Mulai dari tahun 2009
Peneliti
: Anda kan sudah bekerja, sudah menikah pula, apakah itu mempengaruhi perkuliahan anda?
Respoden
: Nak kemarin itu kan critane saya cuti, cuti sekali dtambah mogok satu kali.tapi cuti tahun berapa saya lupa mbak. Hehehe..
Peneliti
: kalau anda sendiri aktif di organisasi tidak?
Responden
: Iya, saya aktif di organisasi mapala.
Peneliti
: Apakah anda menjabat sebagai pengurus?
Responden
: Untuk selama ini saya menjabat sebagai pengurus, yang pertama dulu saya menjabat sebagai divisi GH, kemudian divisi cafling 2 kali.
Peneliti
: Biasanya kan gini, jika menjabat sebagai pengurus disebuah organisasi itu kan pastinta mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lebih dibandingkan hanya sebagai anggota, apakah dengan anda menjabat sebagai pengurus itu menganggu perkuliahan anda?
cxxviii
Responden
: Menurut saya tidak begitu mengganggu perkuliahan, ya biasa-biasa wae, fun-fun aja. Kuliah karo organisasi rak ganggu.
Peneliti
: Berarti kesibukan di organisasi bukan salah satu dari beberapa
faktor
yang
menyebabkan
anda
terlambat
menyelesaikan studi? Responden
: Kalau dari saya, tidak sama sekali.
Peneliti
: Jadi hanya karena kurang niat, males, ambil cuti dan mogok kuliah?
Responden
: Hahahaha...Iya mbak.
cxxix
26.
Tanggapan dari keluarga atas keterlambatan anda dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan ketrlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Kalau dari orang tua tidak terlalu memaksa untuk lulus cepat-cepat, yang pentingkuliahnya kelar gitu.
Peneliti
: Kalau tanggapan dari istri bagaimana mas?
Responden
: Kalau istri sih ikut suami aja, yang jelas mendukung apa yang suami lakukan selagi itu positif.
. 27.
Hikmah
yang
didapat
atas
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
: Hikmah? yang jelas pengalaman yang saya dapat tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pengalamane banyak yang menarik, salah satu di antaranya adalah ikut kuliah dengan adik-adik yang semester baru yang rajin-rajin dan saya sulit mengikutinya ataupun menhyesuaikan dirinya.
. 28.
Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas
pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi.
cxxx
Peneliti
: apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Wahhh...pesan saya itu kalau cepat lulus rugi, ikut organisasi biar banyak pengalamannya. Tapi jangan menjadikan organisasi sebagai alasan yang menghambat perkuliahan.
cxxxi
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2005
Hari/ Tanggal
: Senin/ 18 Juli 2011
Tempat
: Depan gedung perpustakaan STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 13.10 WIB
9.
Identitas Responden I Nama
: IM
Masuk kuliah tahun
: 2005
Program Studi
: PAI
10. Hasil wawancara 29.
Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga.
Peneliti
: Apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Yang pertama karena dekat dari rumah, trus usulan dari orang tua juga, selain itu karena juga minat sendiri.
30.
Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama
Islam(PAI). Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja?
Responden
:Ya karena gimana ya? Lebih mudah aja dibandingkan dengan yang lain, karena kalau bahasa arab dan inggris pengetahuannya juga kurang, mungkin kalo bagi saya lebih mudah di PAI.
cxxxii
Peneliti
: Dulu latar belakang pendidikan andaa dari SMA atau Aliyah?
Responden 31.
: Dulu saya dari SMA, yaitu SMA di Solo.
Mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang
disampaikan di perkuliahan atau tidak. Peneliti
: Karena anda dari SMA, apakah anda mengalami kesulitan dalam
memahami
materi
yang
disampaikan
dalam
perkuliahan? Responden
: Alhamdulillah ga terlalu sulit, masalahnya dulu SMA nya juga dilingkup pondok, jadie ada kemudahan. Dulu di SMA juga sudah belajar agama.
32.
Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan
studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: Faktornya yang pertama karena bekerja, yang kedua karena faktor males.
Peneliti
: Anda bekerja dimana mas?
Responden
: Alhamdulillah saya ngajar di TK, tapi saya tidak sebagai staf pengajar, saya di bagian TU nya,
Peneliti
: Apakah anda kesulitan dalam mengatur waktu antara bekerja dengan kuliah?
cxxxiii
Responden
: Kalau dari saya tidak mbak, soalnya saya mulai bekerja itu stahun 2010, sedangkan dari tahun 2009 alhmdulillah kuliah saya sudah selesi semua mbak, jadi tinggal skripsi, sebenarnya pulang kerja itu kan jam 10, tapi untuk berangkat ke kampusnya itu malas.
33.
Tanggapan dari keluarga atas keterlambatan anda dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan ketrlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: ya pokoknya kuliah dulu baru bekerja, intinya suruh cepat menyelesaikan kuliah saya.
34.
Hikmah
yang
didapat
atas
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
: Hikmahnya kalau saya mungkin ya bisa bekerja, saya sudah bekerja, selain itu pastinya tambah teman juga.
35.
Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas
pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi.
cxxxiv
Peneliti
: Apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Mungkin kalau buat teman-teman mahasiswa, maslah kuliah harus diselesaikan, terus cepat diluluskan, gitu ajalah, jangan seperi saya.
cxxxv
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2005
Hari/ Tanggal
: Senin/ 18 Juli 2011
Tempat
: Samping gedung perpustakaan STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 10.00 WIB
11. Identitas Responden I Nama
: JS
Masuk kuliah tahun
: 2005
Program Studi
: PAI
12. Hasil wawancara 36.
Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga.
Peneliti
: Apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Sing jelas cerak, murah trus kancane yo akeh.
37.
Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama
Islam(PAI). Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja?
Responden
:Yang pasti mendewasakan diri dari segi ketarbiyahan.
Peneliti
: Dulu latar belakang pendidikan andaa dari SMA atau Aliyah?
Responden 38.
: Kalau dulu saya justru dari STM Muhammadiyah.
Mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang
disampaikan di perkuliahan atau tidak. cxxxvi
Peneliti
: Karena anda dari STM, apakah anda mengalami kesulitan dalam
memahami
materi
yang
disampaikan
dalam
perkuliahan? Responden
: Neg gunakke argument tidak begitu ya, paling banyak kesulitan itu biasanya di matakuliah yang berumus atau eksak itu kayak bahasa inggris ataupun bahasa arab sudsah.
Peneliti
: Kalau untuk pelajaran yang umum masih bisa diatasi ya?
Responden
: Bisa mbak, selagi itu bukan ilmu pasti.saya masih bisa memahaminya.
39.
Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan
studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: Ya kemungkinan kalau jelasnya kurang disiplin, kalau faktor yang lain-lain itu sambil bekerja, dan ngurusin sesuatu, pekerjaan rumah atau punya target tersendiri dalam aktifitas lain dikampus, tapi bukan di organisasi.
Peneliti
: Anda bekerja dimana mas?
Responden
: Kalau bekerjanya ndak pasti, tapi yang jelas targetnya pasti.
Peneliti
: Apakah anda kesulitan dalam mengatur waktu antara bekerja dengan kuliah?
cxxxvii
Responden
: Iya kalau sulitnya itu waktu tertentu, satu sisi pekerjaan rame kadang kuliah yang kalah.
Peneliti
: Kalau kesibukan lain apa mas?
Responden
: Kalau kesibukan yang lain ya ada, intinya faktor keluarga.
Peneliti
: Tapi kakau dari keluarga sendiri mendukung perkuliahan anda tidak?
Responden
: Ya mendukung, dengan kata-kata saja. Yo piye ya? Intine tidak ada kaitannya antara kuliah dengan keluarga. Pokoknya keluarga menyemangati hanya sebatas dengan kata-kata saja.
40.
Tanggapan dari keluarga atas keterlambatan anda dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan ketrlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Tanggapane ya agak tanda tanya, tapi di oyak-oyak juga tidak, istilahe dari keluarga tidak tahu soal kulaih.
41.
Hikmah
yang
didapat
atas
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
:
Hikmahnya
yang paling penting adalah
kedisiplinan itu sangat berharga sekali.
cxxxviii
ternyata
42.
Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas
pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi. Peneliti
: Apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Saya kira pesan dari pengalaman pribadi saya janganlah menunda-nunda waktu, karena kalau tertuda besok-besok akan bukan sekedar malas, kalau malas masih bisa disiasati, tapi ketika aktifitas bertumpuk, tugas menumpyuk, itu yang kesulitan
disitu.
Dan
menentukan kesuksesan.
cxxxix
ternyata
kedisiplinan
sangat
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2005
Hari/ Tanggal
: Rabu/ 13 Juli 2011
Tempat
: STAIN Salatiga (Kantor Menwa)
Waktu
: Pukul 09.19 WIB
13. Identitas Responden I Nama
: LH
Masuk kuliah tahun
: 2005
Program Studi
: PAI
14. Hasil wawancara 43.
Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga.
Peneliti
: Sebenarnya apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Alasan saya yang pertama saya ingin mengetahui sedalam mana pendidikan agama Islam di perguruan tinggi. Kan saya dulu dari aliyah jadi saya ingin memperdalami ilmu agama.
Peneliti
:Jadi anda masuk kuliah di STAIN memang karena niat dari diri sendiri?
Responden
:Iya mbak, niat dari diri saya sendiri, karena saya juga mengukur kemampuan saya, ya mungkin kalau dari segi
cxl
agama saya mampulah, tapi kalau segi yang lain saya gak terlalu bisalah. . 44.
Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama
Islam(PAI). Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja?
Responden
: karena dari dulu saya, dari aliyah saya gak suka bahasa Inggris, trus ya kalau mau mengambil bahasa Arab juga kurang mampu, maka saya ambil Pendidikan Agama Islam (PAI), Dengan dasar begini kalau saya mengambil PAI kemungkinan besar saya bisa menguasai.
45.
Mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang
disampaikan di perkuliahan atau tidak. Peneliti
: karena anda dari SMA, apakah anda mengalami kesulitan dalam memahami mteri yang disampaikan di perkuliahan?
Responden
: Kalau saya pribadi yang membuat saya kesulitan itu matakuliah bahasa Inggris, karena dari dulu aliyah kan guru bahasa inggris saya dalam mengajar kurang efektif, kurang bisa memahami anak-anak.
Peneliti
: jadi pada dasarnya anda tidak menyukai bhasa inggris?kemudian dulu waktu aliyah guru bahasa Inggris dalam menyampaikan materi itu kurang?
Responden
: Iya mbak, kalau dari pribadi saya seperti itu, tapi kalau mata kuliah yang lain saya masih bisa mengikuti.
cxli
46.
Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan
studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: Yang pertama itu dari materi, yaitu buku-buku yang kurang. Yang kedua faktor teman, kalau gak ada teman saya gak bisa menyelesaikan, karena dulu saya dua orang, tapi sekarang hanya sendiri jadi saya mau melanjutkan itu malas.
Peneliti
: Jadi kayak semacam anda itu kurang motivasi dari temanteman anda?kemudian juga menurut anda buku-bukju yang ada di perpustakaan kurang?
Responden
: Iya mbak, benar. Kurang motivasi dari sekitar. Selain itu menurut saya memang buku-bukun ya kurang karena skripsi yang saya ambil itu kan berhubungan dengan psikologi, yaitu psikologi anak. Di perpustakaan sin i saya mencari kuyrang sekali. Terpaksa saya mengambil dari internet.
Peneliti
: Apakah anda mengikuti organisasi?
Responden
: Iya mbak, saya mengikuti organisasi di kampus, yaitu saya ikut MENWA.
Peneliti
: kemudian apakah dengan anda mengikuti organisasi di kampus itu tidak mengganggu perkuliahan anda?
cxlii
Responden
: Untuk masalah organisasi sebenarnya tidak terlalu mengganggu, itu tinggal kita membagi waktunya sepeti apa. sebenernya faktor yang lain juga karena kemarin masih ada matakuliah yang belum keluar nilainya, sehingga saya harus mengulang lagi dan tambah semester lagi.
47.
Tanggapan dari keluarga atas keterlambatan anda dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan keterlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Klau tanggapan dari keluarga mereka menyuruh cepatcepat untuk menyelesaikannya. Saya juga dapat motivasi dari rekan-rekan biar saya cepat menyelesaikan.
cxliii
48.
Hikmah
yang
didapat
atas
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
: hikmahnya saya bisa mengambil motivasi dari temanteman yang sudah selesei, saya harus bisa seperti mereka kenapa mereka bisa saya kok ga bisa, saya harus bisa memotivasi diri saya sendiri. Kalau teman bisa saya harus bisa dan berusaha keras untuk menyelesaikan itu
Peneliti
: Kalau pengalaman dari mengikuti organisasi mas?
Responden
: dari organisasi yang pertama itu kedisiplinan memang sangat membantu saya dalam menyelesaikan skripsi. Walaupun kuliah saya terlambat.
Peneliti
: Sudah menyelesaikan skripsi to mas?
Responden
: Sripsi alhamdulillah sudah selesei, dan sekarang tinggal menunggu munaqosah.
49.
Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas
pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi. Peneliti
: apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Ya bagi teman-teman yang belum lulus, segeralah menyelesaikan skripsi karena di kampus itu bukan cuma
cxliv
tempat bermain, tapi kita belajar. Sehingga kita dapat ilmu yang nantinya kita juga dibutuhkan di masyarakat. Bagi teman-teman yang belum saya harapkan semangat, jangan putus asa, seperti yang pertama semangat!semangat!dan semangat!
cxlv
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2005
Hari/ Tanggal
: Senin/ 18 Juli 2011
Tempat
: Ruang kelas A2 STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 10.24 WIB
15. Identitas Responden I Nama
: MM
Masuk kuliah tahun
: 2005
Program Studi
: PAI
16. Hasil wawancara 50.
Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga.
Peneliti
: Apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Alasan pertama karena dekat, karena saya berdomisili di tuntang. Yang kedua biaya terjangkau, dan yang ketiga tes masuknya tidak terlalu sulit..
51.
Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama
Islam(PAI). Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja?
Responden
: Wahhh.... kalau soal pendaftarannya itu saya diterimanya di PAI, dan yang memilih jurusan adalah teman saya, bukan saya sendiri..
Peneliti
: Dulu latar belakang pendidikannya dari SMA atau Aliyah? cxlvi
Responden
: Dulu saya dari aliyah, yaitu MAN 1 Salatiga.
Peneliti
: Karena yang memilih program studi PAI itu teman anda, segtelah anda jalani masuk di program studi PAI tu nyaman tidak?
Responden
: Ya nyaman, tapi sebenarnya pada awal tetap merasa tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Dulu saya itu minatnya malah kuliah itu yang di matematika,cita-citanya di matematika tapi karena ada kendala, yaitu dana, jarak dan ada sesuatu yang harud diberatkan, dan setelah saya diskusikan dengan orang tua dan saudara di STAIN tidak apa-apa. yang penting kuliah.
52.
Mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang
disampaikan di perkuliahan atau tidak. Peneliti
: Anda kan dari aliyah, trus pada dasarnya kan pendidkan di aliyah itu berbasis islam, begitu juga di STAIN , pendidikannya tidak berbasis umum, tapi islam juga, nah apakah anda mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan di perkuliahan?
Responden
: Bagi saya tidak mengalami kesulitan, karena saya SMP nya juga dulu di MTs, SMA nya juga dulu di MAN, dan juga saya di pesantren di Sejambu.
cxlvii
53.
Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan
studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: Yang pertama karena kejenuhan kuliah itu ada, yang kedua faktor dana, otomatis. Yang selanjutnya faktor diri sendiri, tentang malas, bikin tugas ga selesei. Kendala terbesar tu semester II, saya sempat gak kuliah, dana terlambat, dan karena saya belum
mengenali situasi kampus jadi saya
tidak brani berbuat apa-apa, dan itupun tidak bisa diitung cuti, karena semster II masih paketan, jadi kuliah gak kuliah harus bayar. Peneliti
: Apakah anda sudah bekerja?
Responden
: Saya bekerja di klinik dalam bidang kesehatan. Ya ada yang buka praktik alternatif, dan saya menjadi asistennya, jadi ketika dia keluar saya menggantinya.
Peneliti
: Kesehatan? Lalu pengetahuan tentang kesehatan anda dapat darimana?
Responden
: : Ya tentunya dari dia, dia berbagi ilmu dengan saya.
Peneliti
: kalau anda sendiri aktif di organisasi tidak?
Responden
: Iya, saya aktif . dalam kampus saya mengikuti getar, SMC. Kalau di luar kampus saya ikut HMI, trus keluar, lalu sering bermain hanya bermain bukan anggota dari anak-anak
cxlviii
FPPI, kemudian bermain juga dengan anak PMII, pokoke semuanya. Intinya saya tidak mau terikat dengan satu tempat. Peneliti
: Apakah anda menjabat sebagai pengurus?
Responden
: Tidak, saya tidak mau menjabat sebagai pengurus..
Peneliti
: Apakah dengan anda mengikuti organisasi itu menganggu perkuliahan anda?
Responden
: Neg aku enggak, aktif dan tidaknya tergantung orangnya. Bagaimana membagi waktu. Kalau organisasi di kampus itu tidak mempengaruhi perkuliahan, mau masukdan tidaknya tergantung diri saya sendiri, bukan tergantung pada UKM nya.
Peneliti
: Kalau di Pesantren menjabat sebagai pengurus tidak?
Responden
: Iya, saya sebagai pengurus dan sekaligus menjabat sebagai ketua.
Peneliti
: Kemudian aktifitas di pondok berpengaruh kepada perkuliahan tidak? Karena biasanya kegiatan di pondok itu sangat padat, apalagi anda sebagai ketua, otomatis anda mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak sepele.
Responden
: sesekali ada kegiatan di pesantren yang tidak bisa ditinggalkan dan akhirnya mengalahkan kuliah saya. Lha ketika ada kegiatan pesantren yang harus meninggalkan kuliah dilalah dosene rodo killer, itu jadie kuliah ga lulus
cxlix
dan mengulang tahun depan. Dan itu terjadi karena saya membertkan pesantren. 54.
Tanggapan dari keluarga atas keterlambatan anda dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: Bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan ketrlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Kebetulan keluarga saya soal kampus itu belum tau. Untuk bapak saya sendiri ketentuan lulus berapa tahun itu belum tahu, tapi untuk saudara-saudara saya itu sudah tau, nah dari mereka tetap menuntut saya agar saya cepat lulus. Kapan lulus, lek kapan kerjo.
Peneliti
: Tapi walaupun begitu orang tua tetap mendukung anda kan?
Responden
: Sangat mendukung sekali, karena di keluarga saya yang sekolah sampai tingkat perguruan tinggi Cuma saya, yang lain hanya lulus SD semua.
55.
Hikmah
yang
didapat
atas
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
: Kalo hikmah ya tetep apa yang harus diselesaikan, selesaikanlah secepatnya. Kalau satu selesai maka akan
cl
tercapai yang lainnya. Selesei kuliah itu bukan berarti kita harus bekerja atau berhenti untuk mencari pengetahuan. Berkumpul dengan teman-teman mahasiswa itu juga penting. Peneliti
: Kalau pengalaman lain yang anda dapatkan apa?
Responden
: Kalau kuliah biasanya kita dapat teori, kalau praktik di luar ya, atau mungkin bahasa kasarnya kampus itu teoriteorinya sedangkan prktiknya langsung adalah ketika kita terjun di masyarakat, justru itu pelajaran yang lebih sulit.
56.
Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas
pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi. Peneliti
: apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Jadilah mahasiswa yang cerdas dalam membagi waktu, selesaikan yang lebih dahuku. Kuliah selesei tepat waktu tapi berkumpul dengan anak-anak kuliah jangan ada batasnya. Dan bagi saya UKM itu membantu mahasiswa dalam bidang yang lainnya.
cli
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2005
Hari/ Tanggal
: Senin/ 18 Juli 2011
Tempat
: Kantin Sasa STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 12.35 WIB
17. Identitas Responden I Nama
: AR
Masuk kuliah tahun
: 2005
Program Studi
: PAI
18. Hasil wawancara 57.
Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga.
Peneliti
: Apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Apa ya? Banyak sebenere, yang pertama karena tidak diterima di Universitas Negeri, yang kedua karena dekat, dan yang ketiga karena biayanya murah.
58.
Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama
Islam(PAI). Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja?
Responden
: Ketoe gampang dewe, bahasa inggris ra iso po meneh bahasa arab.
Peneliti
: Dulu latar belakang pendidikannya dari SMA atau Aliyah?
Responden
: Dulu saya dari SMA, yaitu SMA Negeri 1 Karanggede. clii
59.
Mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang
disampaikan di perkuliahan atau tidak. Peneliti
: Karena anda dari SMA, apakah anda mengalami kesulitan dalam
memahami
materi
yang
disampaikan
dalam
perkuliahan? Responden
: Kalau kesulitan sebenarnya tidak, kan ada materinya tinggal baca to, kalau bisa melihat dan membaca sebenarnya kan gak susah-suah amat, Cuma kadang-kadang problem pribadi. Kadang emosional mahasiswa dengan dosen bertabrakan, untuk mengurus nilai juga kadang malas. Kalau psikologinya udah tabrakan kan mau ngurus nialai juga malas mbak.
60.
Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan
studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: Faktornya yang pertama karena cuti, pada tahun 2008 dan hanya satu semester saja. Yang kedua karena faktor psikologi wae, malesss. Kemudian keseringan di rumah, kadang bepergian, ke Palembang kerumah saudara atau ke rumah nenek.
cliii
Peneliti
: kalau anda sendiri aktif di organisasi tidak?baik intra maupun ekstra?
Responden
: Iya, di intra saya dulu ikut mapala, tapi malas-malasan, sedangkan ekstra kampus saya ikut FPPI.
Peneliti
: Apakah anda menjabat sebagai pengurus?
Responden
: Iya, di FPPI saya menjabat sebagai divisi advokasi.
Peneliti
: Biasanya kan gini, jika menjabat sebagai pengurus disebuah organisasi itu kan pastinya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lebih dibandingkan hanya sebagai anggota, apakah dengan anda menjabat sebagai pengurus itu menganggu perkuliahan anda?
Responden
: Sebenarnya pengaruh dan enggak itu kan tergantung orange, tinggal bagaimana membagi waktunya. Sebenernya kalau diambil dari segi positifnya itu bisa memancing seseorang untuk lebih aktif. Kalau mengganggu perkuliahan tidak ya, yang berpengaruh itu kan pribadinya sendiri, dia semangat atau malas-malasan.
61.
Tanggapan dari keluarga atas keterlambatan anda dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan ketrlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
cliv
Responden
: Kalau dari orang tua marah-marah. Ngopo kok ora ndang lek dirampungke? Opo kw meh tuo neng kampus? Kalo dari orang tua seperti itu.
Peneliti
: Tapi walaupun begitu dari keluarga dan teman mendukung kan?
Responden
: Sangat mendukung, tapi memang karena saya yang memang malas dan malu juga.
62.
Hikmah
yang
didapat
atas
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
: Hikmahnya lebih pada psikologi orangnya, ya kalau lebih serius yo akan lebih berjalan lancar, kuliahnya jadi lebih fokus, neg fokus pasti lancar. Aktifitas apapun di luar perkuliahan itu sebagai semangat untuk lebih aktif dan kreatif dalam perkuliahan. Bukan malah menghalangi.
Peneliti
: Kalau pengalaman lain yang didapat ada tidak?
Responden
:
Pengalaman
berorganisasi
tidak
hanya
sekedar
mengajarkan bagaimana kita terjun kemasyarakat, tapi lebih dari pembentukan karakter dan sikap seseorang. Kalau seseorang tidak pernah ikut organisasi nanti karakternya akan beda ketika menjadi pemimpin atau apapun itu ketika di masyarakat, bahkan saat menjadi guru pun juga akan
clv
beda, orang yang pernag ikut organisasi dan yang tidak ikut sama sekali. 63.
Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas
pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi. Peneliti
: Apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Mahasiswa yang belum terlambat kuliahnya lebih fokus terhadap apa yang dilakukan, kalau kerja ya fokus, ikut organisasi ya fokus, tapi ingat kuliah juga harus tetap fokus.
clvi
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2005
Hari/ Tanggal
: Senin/ 18 Juli 2011
Tempat
: Kantin Sasa STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 12.35 WIB
19. Identitas Responden I Nama
: AR
Masuk kuliah tahun
: 2005
Program Studi
: PAI
20. Hasil wawancara 64.
Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga.
Peneliti
: Apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Apa ya? Banyak sebenere, yang pertama karena tidak diterima di Universitas Negeri, yang kedua karena dekat, dan yang ketiga karena biayanya murah.
65.
Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama
Islam(PAI). Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja?
Responden
: Ketoe gampang dewe, bahasa inggris ra iso po meneh bahasa arab.
Peneliti
: Dulu latar belakang pendidikannya dari SMA atau Aliyah?
Responden
: Dulu saya dari SMA, yaitu SMA Negeri 1 Karanggede. clvii
66.
Mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang
disampaikan di perkuliahan atau tidak. Peneliti
: Karena anda dari SMA, apakah anda mengalami kesulitan dalam
memahami
materi
yang
disampaikan
dalam
perkuliahan? Responden
: Kalau kesulitan sebenarnya tidak, kan ada materinya tinggal baca to, kalau bisa melihat dan membaca sebenarnya kan gak susah-suah amat, Cuma kadang-kadang problem pribadi. Kadang emosional mahasiswa dengan dosen bertabrakan, untuk mengurus nilai juga kadang malas. Kalau psikologinya udah tabrakan kan mau ngurus nialai juga malas mbak.
67.
Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan
studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: Faktornya yang pertama karena cuti, pada tahun 2008 dan hanya satu semester saja. Yang kedua karena faktor psikologi wae, malesss. Kemudian keseringan di rumah, kadang bepergian, ke Palembang kerumah saudara atau ke rumah nenek.
clviii
Peneliti
: kalau anda sendiri aktif di organisasi tidak?baik intra maupun ekstra?
Responden
: Iya, di intra saya dulu ikut mapala, tapi malas-malasan, sedangkan ekstra kampus saya ikut FPPI.
Peneliti
: Apakah anda menjabat sebagai pengurus?
Responden
: Iya, di FPPI saya menjabat sebagai divisi advokasi.
Peneliti
: Biasanya kan gini, jika menjabat sebagai pengurus disebuah organisasi itu kan pastinya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lebih dibandingkan hanya sebagai anggota, apakah dengan anda menjabat sebagai pengurus itu menganggu perkuliahan anda?
Responden
: Sebenarnya pengaruh dan enggak itu kan tergantung orange, tinggal bagaimana membagi waktunya. Sebenernya kalau diambil dari segi positifnya itu bisa memancing seseorang untuk lebih aktif. Kalau mengganggu perkuliahan tidak ya, yang berpengaruh itu kan pribadinya sendiri, dia semangat atau malas-malasan.
68.
Tanggapan dari keluarga atas keterlambatan anda dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan ketrlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
clix
Responden
: Kalau dari orang tua marah-marah. Ngopo kok ora ndang lek dirampungke? Opo kw meh tuo neng kampus? Kalo dari orang tua seperti itu.
Peneliti
: Tapi walaupun begitu dari keluarga dan teman mendukung kan?
Responden
: Sangat mendukung, tapi memang karena saya yang memang malas dan malu juga.
69.
Hikmah
yang
didapat
atas
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
: Hikmahnya lebih pada psikologi orangnya, ya kalau lebih serius yo akan lebih berjalan lancar, kuliahnya jadi lebih fokus, neg fokus pasti lancar. Aktifitas apapun di luar perkuliahan itu sebagai semangat untuk lebih aktif dan kreatif dalam perkuliahan. Bukan malah menghalangi.
Peneliti
: Kalau pengalaman lain yang didapat ada tidak?
Responden
:
Pengalaman
berorganisasi
tidak
hanya
sekedar
mengajarkan bagaimana kita terjun kemasyarakat, tapi lebih dari pembentukan karakter dan sikap seseorang. Kalau seseorang tidak pernah ikut organisasi nanti karakternya akan beda ketika menjadi pemimpin atau apapun itu ketika di masyarakat, bahkan saat menjadi guru pun juga akan
clx
beda, orang yang pernag ikut organisasi dan yang tidak ikut sama sekali. 70.
Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas
pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi. Peneliti
: Apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Mahasiswa yang belum terlambat kuliahnya lebih fokus terhadap apa yang dilakukan, kalau kerja ya fokus, ikut organisasi ya fokus, tapi ingat kuliah juga harus tetap fokus.
clxi
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2005
Hari/ Tanggal
: Senin/ 18 Juli 2011
Tempat
: STAIN Salatiga (Di samping gedung perpustakaan)
Waktu
: Pukul 11.37 WIB
1.
2.
Identitas Responden I Nama
: EW
Masuk kuliah tahun
: 2005
Program Studi
: PAI
Hasil wawancara 1. Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga. Peneliti
: Apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Alasan saya , untuk mendalami agama biar lebih baik, ya kan biarpun aku dari MAN, tapi agama-agama itu juga masih kurang. Jadi ini untuk mendalami agama.
Peneliti
: Jadi kuliah di STAIN Salatiga karena memang niat dari diri sendiri ya?
Responden
: Iya mbak, karena memang saya sudah niat itu tadi.
2. Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama Islam(PAI). Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja?
Responden
: Karena dari kecil sampai sekarang aku tertarik dengan agama, jadi aku memilih PAI. clxii
3. Mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang disampaikan di perkuliahan atau tidak. Peneliti
: Anda kan dari aliyah, trus pada dasarnya kan pendidkan di aliyah itu berbasis islam, begitu juga di STAIN , pendidikannya tidak berbasis umum, tapi islam juga, nah apakah anda mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan di perkuliahan?
Responden
: Ada dek, apa ya? Kayak hadis-hadias gitu lho, ulumul hadis, kurang paham, bahasa arab juga..
4. Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: Dulu kan saya masuk kuliah tahun 2005, tapi baru semster awal trus tak tinggal ziarah, saya ambil cuti selama satu tahun. Mulai kuliah lagi tahun 2006.
Peneliti
: Maksutnya ziarah kemana mbak?
Responden
: Naik haji mbak, bersama keluarga saya.
Peneliti
: Owhhh...berarti mbak ni sudah menunaikan ibadah haji ta, trus kuliahnya ambil cuti satu tahun?
Responden
: Iya dek, dan kuliah lagi tahun 2006
Peneliti
: Trus apakah anda mengikuti organisasi baik intra maupun ekstra?
clxiii
Responden
: Iya, saya ikut organisasi dikampus.Saya ikut IMM
Peneliti
: Apakah itu mengganggu perkuliahan anda?
Responden
: Kalau saya tidak mengganggu ya, justru kalau saya jadi tambah pengalaman.
5. Tanggapan
dari
keluarga
atas
keterlambatan
anda
dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan ketrlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Tanggapane ya sebenarnya pengen cepet aku lulus, tapi walaupun begitu saya tetap mendapat dukungan dari keluarga.
. 6. Hikmah yang didapat atas keterlambatan dalam menyelesaikan studi. Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
: Ya alhamdulillah, pada umur segini saya sudah bisa melaksanakan ibadah haji, mungkin itu hikmah dan pengalaman disana yang tidak terlupakan.
7. Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi.
clxiv
Peneliti
: apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Pesenku mungkin singkat saja yang jelas tetap semangat dan fokus sama apa yang dikerjakan.
clxv
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2005
Hari/ Tanggal
: Senin/ 18 Juli 2011
Tempat
: Ruang kelas B1 STAIN salatiga
Waktu
: Pukul 12.19 WIB
3.
4.
Identitas Responden I Nama
: IP
Masuk kuliah tahun
: 2005
Program Studi
: PAI
Hasil wawancara 8. Alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga. Peneliti
: Apa alasan anda memilih kuliah di STAIN Salatiga?
Responden
: Karena sama orang tua tidak boleh kuliah di luar kota,dan satu-satunya Perguruan Tinggi di Salatiga hanya di STAIN. orang tua yang menyuruh, bukan dari hati nurani sendiri.
Peneliti
:jadi kuliah di STAIN karena saran dari orang tua?
Responden
: Sippp, betul sekali dek.
9. Alasan anda memilih Program Studi Pendidikan Agama Islam(PAI). Peneliti
: Alasan anda mengambil program studi PAI apa saja?
Responden
: Karena kemarin kebetulan dari madrasah aliyah, jadi untuk mempermudah belajarnya, maka saya ambil PAI. clxvi
Peneliti
: Dulu Aliyah dimana mbak?
Responden
: Dulu saya dari aliyah solo.
10.
Mengalami kesulitan dalam memahami matakuliah yang
disampaikan di perkuliahan atau tidak. Peneliti
: Anda kan dari aliyah, trus pada dasarnya kan pendidkan di aliyah itu berbasis islam, begitu juga di STAIN , pendidikannya tidak berbasis umum, tapi islam juga, nah apakah anda mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan di perkuliahan?
Responden
: Mungkin kalau saya ada, seperti hadis, tafsir, bahasa arab, itu saya mengalami kesulitan, tapi kalau yang lainnya saya masih bisa memahaminya.
11.
Faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan
studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saja faktor yang menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
:Alesannya karena ada problem keluarga yang sangat mengganggu belajar saya, trus malah saya dapat tempat kerja, akirnya harus terbagi antara kuliah dengan kerja. Jadi makin molor dan molor.
Peneliti
: Dimana anda bekerja?
Responden
: Di TK Banin 19
Peneliti
: Mulai dari tahun berapa anda bekerja?
clxvii
Responden
: Mulai dari tahun 2009
Peneliti
: kalau anda sendiri aktif di organisasi tidak? Baik intra maupun ekstra?
Responden
: Iya, saya aktif di organisasi Racana dan PMII
Peneliti
: Apakah anda menjabat sebagai pengurus?
Responden
: Untuk di racananya saya tidak menjabat sebagai pengrus, tapi kalau di PMII saya menjabat sebagai sie.wacana dan juga bendahara.
Peneliti
: Biasanya kan gini, jika menjabat sebagai pengurus disebuah organisasi itu kan pastinya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lebih dibandingkan hanya sebagai anggota, apakah dengan anda menjabat sebagai pengurus itu menganggu perkuliahan anda?
Responden
: Kalau di organisasi saya kira tidak, karena itu kan ada rekan kerjanya yang satu jabatan. Jadi bisa berbagi kerja. Misalnya saya ada kuliah nanti di ganti dengan rekan satu jabatan dengan saya.
Peneliti
: Jadi alasan anda mengalami keterlambatan studi karena problem keluarga dan bekerja ya?
Responden
: Iya dek, dan maaf sekali kalau saya tidak bisa mengutarakan apa problem saya. Kakau masalah organisasi tidak mengganggu ya.
clxviii
12.
Tanggapan dari keluarga atas keterlambatan anda dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: bagaimana tanggapan dari keluarga anda dengan ketrlambatan anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Kalau dari keluarga sampai sekarang juga sebenarnya ngoyak-ngoyak, suruh cepet menyelesaikan, kalau memang pekerjaan saya menganggu saya suruh meninggalkannya, tapi karena sudah lumayan lama bekerjanya, jadie emaneman, apalagi sekarang cari kerja susah.
13.
Hikmah
yang
didapat
atas
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi. Peneliti
: Adakah hikmah yang anda dapat gara-gara anda terlambat menyelesaikan studi?
Responden
: Ya mungkin pengalaman bekerja ya, kan jurusan saya PAI, tapi mengajarnya kan di TK, jadi harus belajar dari nol, karena saya tidak pernah belajar pendidikan TK, Mungkin lebih pada bagaimana memahami karakter anakanak TK.
. 14.
Pesan kepada semua mahasiswa STAIN Salatiga atas
pengalaman yang anda alami dalam menyelesaikan studi.
clxix
Peneliti
: apa pesan anda terhadap semua mahasiswa di STAIN Salatiga atas pengalaman yang anda dalam menyelesaikan studi?
Responden
: Pesan saya mungkin banyak kendala itu ketika sudah mulai menyusun skripsi, kalau buat skripsi jangan berhenti ditengah jalan, karena kalau sudah berhenti kita banyak malesnya, untuk mengerjakan skripsi lagi.
clxx
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2006 Hari/ Tanggal
: Kamis/ 14 Juli 2011
Tempat
: Kantor BIRO Tazkia STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 13.08 WIB
1.
2.
Identitas Responden a.
Nama
: PN
b.
Masuk kuliah tahun
: 2006
c.
Lulus tahun
: 2010
Daftar Pertanyaan a.
Tanggapan anda kepada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2004 dan 2005 yang belum lulus sampai saat ini? Peneliti
: Dari hasil saya mewawancarai mahasiswa angkatan 2004 maupun 2005 yang yang belum lulus,
mereka
beralasan
kalau
terlambat
menyelesaikan studi karena yang pertama malas, yang kedua karena mengikuti organisasi jadinya kurang bisa membagi waktu, ada juga yang beralasan
karena
kurangnya
motivasi
dari
lingkungan sekitar, selain itu ada juga yang beralasan karena bekerja, kemudian ada juga yang mengatakan bahwa bukubuku di STAIN kurang memadahi, ada juga yang berlatarbelakang dari
clxxi
SMA, jadinya sulit memahami materi, dari berbagai alasan yang sudah saya utarakan tadi apa tanggapan anda terhadap mahasiswa angkatan 2004 dan 2005 yang belum lulus sampai saat ini? Responden
: Trimakasih atas waktunya, mungkin dari saya sendiri menaggapi mahasiswa angkatan 2004 dan 2005 yang sampai saat ini belum menyelesaikan studi
mungkin
seharusnya lebih
jeli
dalam
membagi waktu, dalam pelaksanaan kuliah dan aktifitas lainnya, tapi kan mereka juga punya alasan
tersendiri
kenapa
mereka
terlambat
menyelesaikan studinya. Peneliti
: dulu mas dari SMA atau MA?
Responden
:Saya dulu tidak dari SMA maupun MA, saya justru dari SMK.
Peneliti
: tadi kan dari sebagian alasan ada yang mengatakan kalau dia berlatar belakang SMA, jadi sulit memahami matakuliah yang ada di STAIN Salatiga, menurut anda sendiri bagaimana?
Responden
: Kalau dari pribadi saya, walaupun saya dari SMA, tapi saya tidak terlalu mengalami kesulitan. Ketika saya sudah mempunyai sebuah tujuan atau cita-cita dari awal sudah bulat dulu, ketika masuk
clxxii
ya mungkin ada ganjalan-ganjalan, tapi saya kembalki
kme
tujuan
tadi
pasti
kita
bisa
mengatasinya. Jadi kalau buat saya pribadi karena saya
dari
SMK
maka
semacam
tu
tidak
berpengaruh, saya merasa gak terlalu berat menjalaninya. Peneliti
:
Kalau
stategi
anda
dalam
menjalankan
perkuliahan di kampus apa? Responden
: Kalau untuk strategi saya begini,dulu waktu di awal kuliah saya kan memang buta dengan bahasa Arab, bahasa inggris pun kurang, karena pengaruh dari lingkungan teman-teman yang memutuskan ikut ma’had di STAIN, maka saya juga ikut tapi hanya 3 bulan saja, karena saya laju dan tidak menetap di ma’had saya merasa berat, wahh kok capek ya ternyata. Lalu saya memutuskan untuk pindahj belajar di pondok pesantren, itupun juga tetap laju, Cuma pondoknya dekat sekali dengan rumah. Jadi dari awal kuliah sampai akhir saya aktif di pondok itu, bahkan sampai sekarang.
Peneliti
: Kalau anda sendiri mengikuti organisasi di kampus: baik ekstra maupun intra?
clxxiii
Responden
: Kalau saya pada awal kuliah semester 1 dan 2 sempat ikut organisasi. Baik di dalam kampus maupun di luar kampus, karena melihat waktu juga yang
tidak
memunginkan
saya
lebih
memengtingkan organisasi di luar kampus. Saya aktif di organisasi ke masyarakatan di kota salatiga, karena saya kebetulan asli orang salatiga,m jadi saya lebih mementingkan organisasi yang ada di daerah saya.tapi tidak menutup kemungkinan untuk mengambil nilai-nilai postif kegiatan yang ada dikampus. Peneliti
: apakah anda menjabat sebagai pengurus dalam organisasi yang anda ikuti?
Responden
: kebetulan kalau yang di dalam kampus saya kan ikut LDK, dan itupun juga Cuma 1 tahun, jadi saya tidak menjabnat sebagai pengurus, tapi kalau yang di luar kampus saya menjabat sebagai pengurus, karena saya juga merintis TPQ dan madrasah diniyah sebagai bendahara, lalu saya di kecamatan menjabat bendahara juga di kegiatan pelajar NU
Peneliti
: Dengan anda menjadi pengurus di sebuah organisasi, tentunya anda juga mempunyaio tugas dan tanggung jawab terhadap organisasi anda,
clxxiv
danm itu tidak sepele, laulu apakah kesibukan anda sebagai
pengurus
mempengaruhi
perkuliahan
anda? Responden
: Kalau saya tidak ya, sebatas saya bisa mengatur waktunya. Ketika saya bisa mengatur dan memilah waktu, waktu ini untuk kuliah, waktu ini untuk organisasi, insyaallah masih lancar semuanya.
Peneliti
: Kalau anda sudah bekerja? Atau punya kesibukan lain di luar kuliah dan organisasi?
Responden
: Saya punya kegiatan di biro konsultasi. Dan aktif di situ semenjak saya awal mengerjakan skripsi.
Peneliti
: Apakah itu mengganggu proses pengderjaan skripsi anda?
Responden
: Tidak ya, karena kegiatan di biro tidak selalu ada kok mbak.
b. Solusi dari anda kepada mereka agar dapat segera menyelesaikan studinya. Peneliti
: kemudian, apa solusi dari anda kepada mereka agar segera menyelesaikan studynya?
Responden
: Kalau solusi dari saya itu karena mengingat umur, umur dan waktu kan tidak bisa berhenti, maka kita harus tetap stabil, ya mungkin berkumpul dengan
clxxv
orang-orang yang memilki semangat juang yang tinggi, sehingga kita akan mendapatkan imbasnya dan melaksanakan perkuliahan dengan semangat. Selanjutnya kembali kepada diri kkita sendiri, apa to tujuan kita kuliah, untuk apa kita kuliah, dan kepada siapa akan kita persembahkan, kalau tujuan itu sudah kita dapatkan, insyaallah dapat mengejar keterlambatan.
c.
Saran/tips dari anda tentang bagaimana cara menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saran atau tips dari anda bagaimana cara menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: Mungkin yang pertama pandai pandailah mengtur waktu yang kedua pandai-pandailah memilih teman, yang ketiga kita berusaha silaturrahmi kepada dosen, menjalin hubungan dengan dosen.
Peneliti
:
Terimakasih
buat
waktunya.
Maaf
sudah
mengganggu waktu anda. Responden
: Oke dek, sama-sama. Tidak apa-apa, kalau ada yang mau ditanyakan lagi kesini aja.
clxxvi
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2006 Hari/ Tanggal
: Sabtu/ 16 Juli 2011
Tempat
: Studio SMC STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 09.33 WIB
3.
4.
Identitas Responden d.
Nama
: MTS
e.
Masuk kuliah tahun
: 2006
f.
Lulus tahun
: 2010
Daftar Pertanyaan d. Tanggapan anda kepada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2004 dan 2005 yang belum lulus sampai saat ini? Peneliti
: Dari hasil saya mewawancarai mahasiswa angkatan 2004 maupun 2005 yang yang belum lulus,
mereka
beralasan
kalau
terlambat
menyelesaikan studi karena yang pertama malas, yang kedua karena mengikuti organisasi jadinya kurang bisa membagi waktu, ada juga yang beralasan
karena
kurangnya
motivasi
dari
lingkungan sekitar, selain itu ada juga yang beralasan karena bekerja, kemudian ada juga yang mengatakan bahwa bukubuku di STAIN kurang memadahi, ada juga yang berlatarbelakang dari
clxxvii
SMA, jadinya sulit memahami materi, dari berbagai alasan yang sudah saya utarakan tadi apa tanggapan anda terhadap mahasiswa angkatan 2004 dan 2005 yang belum lulus sampai saat ini? Responden
: Kalau saya menanggapi mereka yang sibuk di organisasi itu, kalau menurut saya mereka aja yang gak bisa membagi waktu. Contohnya saya, saya dulu ikut organisasi SMC, walaupun tidak sampai semester tuo. Saya aktif di SMC sampai semester IV, dan ketika saya gak aktif di SMC, saya aktif di HMI. Di HMI pun saya malah lebih aktif. Sayapun bisa mengatur waktu dan lulus tepat waktu. Lalu bagi mereka yang sudah bekerja, mereka itu sebenarnya karena malas untuk mengurusi di kampus, karena mereka sudah aktif bekerja.
Peneliti
: Dulu anda menjabat sebagai pengurus?
Responden
: Di SMC dulu saya malah saya menjabat sebagai HuMas, saya sering ke Solo, ke IAIN, sedangkan di HMI saya menjabat sebagai Ketua Bidang.
Peneliti
: Kalau strategi anda dalam mengatur waktu bagaimana?
Responden
: Kalau saya begini, wayahe kuliah yo kulliah, kalau misalnya jam kuliah saya harus kuliah,
clxxviii
nahhh... kalau setelah kuliah wayahe organisasi ya saya fokus kesitu. Jadi istilahe gak setengahsetengah. Biasanya kalau gak bisa mengatur waktu itu seperti ini, ketika mereka kuliah, pikiran mereka malah di organisasi, wah mau piye yo?kae mau piye dadine? Tapi ketika di organisasi kebalik, aduh iki kuliahe sopo yo?kuliahku piye yo? Nah itu biasanya. Jadi kalau saya dulu wayahe kuliah ya konsentrasi saya ke kuliah, jadi materi yang diberikan dosen saya pahami, begitu juga wayahe organisasi, kuliah nanti. Peneliti
: Jadi ininya itu adalah totalitas dalam setiap kegiatan yang dilakukan ya?
Responden
: Yahhh,,, bahasa lainnya seprti itu mbak, totalitas.
Peneliti
: Anda dulu dari SMA atau Aliyah?
Responden
:Saya dulu dario aliyah mbak.
Peneliti
: Tadi kan dari sebagian alasan ada yang mengatakan kalau dia berlatar belakang SMA, jadi sulit memahami matakuliah yang ada di STAIN Salatiga, menurut anda sendiri bagaimana?
Responden
: Klau saya kan kebetulan sejarah pendidikannya itu SD, MTs, MA trus STAIN. Jadi matching gitu lho, masih sejalur. Mungkin kalau alasan mereka
clxxix
yang dari SMA/ STM ke STAIN mengalami kesulitan mungkin karena mereka agak kaget ya, karena memang matakuliah seperti bahasa arab tidak di ajarkan. Peneliti
: Kalau dulu motivasi dari lingkungan sekitar anda bagaimana?
Responden
: Kalau saya mlotivasi dari keluarga dan teman sangat mendukung, saya dulu bisa lulus tepat waktu karena yang pertama dukungan orang tua, dan yang kedua teman-teman serta lingkungan.
Peneliti
: Kalau saat kuliah sudah bekerja?
Responden
: Belum mbak, saya mulai bekerja ketika saya sudah lulus kuliah.
e.
Solusi dari anda kepada mereka agar dapat segera menyelesaikan studinya. Peneliti
: kemudian, apa solusi dari anda kepada mereka agar segera menyelesaikan studynya?
Responden
: Kalau saya kembali ke niat. Kalo mereka sudah punya niat, pasti mereka akan bergerak untuk berusaha agar c epat lulus. Kalau tidak ada niat ya akan malas dan tidak lulus-lulus, harus punya niatan saya harus lulus tahun ini. Pasti dia akan usaha untuk mencapai itu.
clxxx
f.
Saran/tips dari anda tentang bagaimana cara menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saran atau tips dari anda bagaimana cara menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: Niat. Saya tu dulu sampai-sampai di kamar saya bikin/nulis target. Yang pertama saya niat lulus tepat waktu. Yang kedua punya target, orang kalau tidak punya target ga akan tercapai, dulu saya niat ingin lulus tepat waktu dan target saya tahun 2010. Yang ketiga bagi yang sedang menyusun skripsi kuncine satu harus intens bertemu dengan dosen, karena nek kita cul rak bertemu dosen ya itu kesulitan.
clxxxi
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2006 Hari/ Tanggal
: Rabu/ 13 Juli 2011
Tempat
: Gedung Laboratorium (kampus 2 STAIN Salatiga)
Waktu
: pukul 12.08 WIB
5.
6.
Identitas Responden g.
Nama
: UA
h.
Masuk kuliah tahun
: 2006
i.
Lulus tahun
: 2010
Daftar Pertanyaan g.
Tanggapan anda kepada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2004 dan 2005 yang belum lulus sampai saat ini? Peneliti
: Dari hasil saya mewawancarai mahasiswa angkatan 2004 maupun 2005 yang yang belum lulus,
mereka
beralasan
kalau
terlambat
menyelesaiakn studi karna yang pertama malas, ada juga yang beralasan mengikuti organisasi jadinya sibuk, ada juga yang beralasan bekerja, kemudian ada yang berlatarbelakang dari SMA, jadinya sulit memahami materi, dafri alasan-alasan yang sudah saya utarakan tadi apa tanggapan anda terhadap mahasiswa angkatan 2004 dan 2005 yang belum lulus sampai saat ini?
clxxxii
Responden
: Kalau menurutku semua itu tergantung sama mahsiswanya, entah dia mau cepet lulus atau terlambat lulus tergantun g dengan mahasiswanya sendiri. Karena apa meskipun dari SMA, saya sendiri juga SD, SMP dan SMA. Jadi saya tiodak mempunyai
latar
belakang
pendidikan
yang
berbasis islam. Peneliti
: Karena anda dari SMA, apa strategi anda dalam menjalani perkuliahan di STAIN salatiga yang pada dasarnya berbasis islam?
Responden
:Strategi saya begini, saya kan dulu memang dari SMA makanya saya ikut program ma’had 1 tahun. Kenapa, karna ada matukuliah SIBA kan selama 1tahun dimana membutuhkan pemikiran atau ketrampilan kusus yang tidak diajarkan di SMA, jadi strategi saya mengikuti program ma’had selama satu tahun.
Peneliti
: Lalu untuk matakuliah yang lainnya yang tentang keislaman bagaimana strategi anda?
Responden
: Kalau itu saya mengikuti ma’had lagi, tapi bukan yang program satu tahun, melainkan pindah ke ma’had Edi Mancoro. Karena pelajaran di ma’had kitab-kitab yang dikaji itu kebanyakan sama
clxxxiii
dengan apa yang diajarkan dikampus. Trus pendapatnya
ya
itu
tadi,
tergantung
pada
mahasiswanya. Peneliti
: Jadi meskipun berbackground SMA ataupun di organisasi itu menurut anda bukan sebuah kendala?
Responden
: Iya dek, menurutku bekerja pun jjuga bukan sebuah
kendala,
karena
saya
mengalaminya
sendiri. Saya setiap semester membuat target hasil perkuliahan, strategi itu saya dapat dari SMA dulu ketika pelajaran Bimbingan Konseling. Setiap bimbingan kita memang di suruh membuat target hasil studi, jadi kita bisa membuat semacam reward dan punishment buat diri kita sendiri, jadi ketika target itu tidak tercapai apa hukuman untuk kita, seperti itu dek. Peneliti
: kalau contoh target hasil studi yang biasa anda buat seperti apa?
Responden
: kalau saya sewaktu kuliah target yang saya bikin , semester ini saya mengambil berapa SKS, berapa IP yang harus saya dapatkan, trus usha-usaha apa yang harus saya lakukan untuk mencapai target itu.
Peneliti
:Kalau tadi ada yang beralasan karena mengikuti UKM, bagaiman menurut anda?
clxxxiv
Responden
: untuk masalah UKM, kebetulan juga dulu saya ikut UKM yaitu Dinamika. Saya memilih dinamika karena saya berfikir begini semester satu itu kan ada pembuatan majalah dan itu sangat mendukung sekali dalam perkuliahan saya karena kan ada mata kuliah penulisan karya ilmiah trus ada juga matakuliah
matakuliah
yang
dosennya
mengharuskan setiap kali ada tugas itu kita disuruh membuat makalah. Selain itu karena waktu SMA saya juga mengikuti pembuatan Bulletin. Peneliti
: Lalu strategi yang lain selain mengikuti ma’had dan membuat target hasil studi apa?
Responden
: Strategi yang lain, saya rajin ke perpustakaan jadi dosen itu hanya memberikan mata kuliah berapa persennya
saja
dan
yang
lain
saya
yang
membuatnya, seperti itu. Terus yang terpenting itu saya mengisi liburan tidk hanya belibur tetapi mempersiapkan mata kukliah yang akan saya ambil disemester berikutnya jadi saya belajar dulu sebelum dosen memberikan,oooo....saya sudah tau bagaimana karakter matakuliah ini, seperti itu...jadi dikelas itu saya sudah lebih dulu paham dari teman- teman yang lain.
clxxxv
Peneliti
: jadi dari anda sendiri ikut UKM, bekerja dan kesibukan lainnya tidak mempengaruhi kesibukan perkuliahan?
Responden
: menurutku iya....karena masalah management waktu itu sangat penting, kebanyakan orang begini dek....kalau orang yang sibuk itu managemn waktunya akan semakin terperinci, setelah ini apa? skemudia apa? saya mengambil dari surat an insyiroh yang artinya “ setelah kamu selesai dalam pekerjaan ini maka beralihlah kepekerjaan lain.
h. Solusi dari anda kepada mereka agar dapat segera menyelesaikan studinya. Peneliti
: kemudian, apa solusi dari anda kepad mereka agar segera menyelesaikan studynya?
Responden
: untuk masalah solusi ini mungkin dibicarakan dulu sama Keuta program studi juga ya... karena setiap 4 tahun sekali STAIN itu matakuliah itu selalu diriview, diriview kurikulumnya jadi ketika ada mahasiswa yang ketinggalan matakuliah yang semester 1 belum diambil, atau semester 3 belum diambil. Kalausudah terlewati masa 4 tahun riview kurikulumnya, atau terlanjur ganti menghubungi
clxxxvi
KaProDi saja minta semacam surat rekomendasi untuk dibuatkan atau diadakan secara mandiri selama siswa tersebut jumlahnya mencukupi atau memenuhi.
i.
Peneliti
: Jadi seperti kuliah mandiri gitu ya?
Responden
: iya dek, seprti kuliah mandiri itu.
Saran/tips dari anda tentang bagaimana cara menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Peneliti
: Apa saran atau tips dari anda bagaimana cara menyelesaikan studi dengan tepat waktu?
Responden
: Yang pertama kita harus buat target hasil studi, reward n punishment itu hanya taktik saya ya, kalau saya bisa mencapai target misalnya IP saya di atas 3,5 maka saya sendiri yang akan memberi hadiah kepada diri saya, tapi kalau mkisalnya tidak, saya harus memberikan punishment apa untuk diri saya. Tentu kita harus mengakses internet, keperpustakaan dan sumber-sumber yang lainnya. Karena belajar itu tidak hanya di kelas, UKM pun juga digunakan sebagai sarana belajar, dan alhamdulillahnya dulu saya waktu semester 7
clxxxvii
sudah di tarik ke perpustakaan dan pada waktu tu saya sudah menyusun skripsi. Peneliti
: Kemudian bagaiman cara anda mengatur waktu antara kuliah, menyusun skripsi dengan bekerja di perpustakaan?
Responden
: kalau saya begini dek, waktu kuliah ya saya gunakan untuk kuliah, lalu saya ke perpustakaan untuk bekerja, Pulang kerja saya gunakan waktu untuk menyusun skripsi, jadi saya pinjam kunci perpustakaan, saya kerjakan skripsi bisa sampai jam 8 atau jam 9 malam, itu pembagian waktu yang saya lakukan.
Peneliti
: Kalau dalam pembuatan skripsi sendiri anda ada tips untuk mahasiswa yang sekarang sedang menyusun skripsi?
Responden
: Ketika dulu kita mau menyusun skripsi itu kan biasanhya
terlebih
matakuliah
Metodologi
(MPP),
ketika
dahulu
dosen
kita
mengambil
Penelitian
Pendidikan
menyuruh
kita
untuk
menyusun skripsi mini maka kerjakanlah sedetail mungkin seakan-akan itu skripsi yang akan kamu buat nanti pada akirnya ketika kamu ajukan di kaprogdi itu bakalan diterima.saya dulu gitu dek.
clxxxviii
Jadi saya semester 6 saya sudah membuat mini skripsi itu sampai bab III , waktu itu dosennya pak Rahmad Hariadi plus saya juga sudah melakukan observasi-observasi, setelah itu saya menemui kaprogdi dan alhamdulillahnya langsung di acc, meskipun selama proses itu kita juga memilki banyak kendala, tapi setidaknya kita sudah menyicil pembuatan skripsi. Peneliti
: jadi sejak kita mendapatkan matakuliah MPP kita harus membuat skripsi mini dengan sungguhsungguh, seakan-akan itu skripsi kita besok.
Responden
: Iya dek, kalau dari saya pribadi seperti itu.
Peneliti
: Oke mbak, terimakasih buat waktunya. Maaf sudah mengganggu waktu anda.
Responden
: Oke dek, sama-sama. Tidak apa-apa, kalau ada yang mau ditanyakan lagi kesini aja.
clxxxix
HASIL WAWANCARA DENGAN DOSEN
Hari/ Tanggal
: Selaasa/ 19 Juli 2011
Tempat
: Biro konsultasi psikologi Tazkia STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 11.16 WIB
1.
2.
Identitas Diri a.
Nama Lengkap
: AD
b.
Jabatan / Mengampu Matakuliah
: Ketua Program Studi PAI
Daftar Pertanyaan a.
Bagaimana tanggapan ibu kepada mahasiswa PAI angkatan 2004 dan 2005 yang mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan studi? Nak menurut saya, ya ini
pengamatan ya selaku saya
dosen, karena kaprogdi baru 1 tahun menurut saya yang rata-rata terlambat itu justru karena apa ya? Satu kesibukan, tapi saya melihat itu tergantung pada niatnya, karena apa? ternyata banyak mahasiswa kesibukannya juga banyak, ya kegiatan ekstra nyatane juga
lulus
tepat
waktu,
jadi
ya
itu
tergantung
individunya/orangnya, misalnya kuliah sambil menyambi bekerja, berarti dia sudah tau resikonya. Ketika mahasiswa sudah menikah sebelum lulus berarti mereka sudah nawaitu, noto, apalagi kalau
cxc
alasan buku perpus ga lengkap, waaaa itu alasan yang dibuat-buat, karena sebagai mahasiswa sumber buku itu tidak hanya di perpustakaan kampus saja, dan rata-rata anu mbak kalau alasan cuti itu begini kalau sudah cuti satu tahun cuti itu pasti keri ya, ketinggalan dan akirnya dia juga malas. Yang saya amati itu mereka kalau terlambat tidak ada teman, secara psikologis juga minder, malu. Itu tidak hanya pengamatan, ta;pi realita ya mbak. Makanya saya berulang kali bilang kepada mahasiswa baru, pokoknya mahasiswa itu harus punya teman akrab, jadi ketika dia punya masalah apa-apa ada yang diajak ngomong, di kon ngeterke kesana kemari, itu memang ternyata mendukung untuk percepatan kuliah, tapi kalau orange itu introfet itu kan dia juga arep takon gak tau, itu kan dia malah menarik diri, itu satu mbak. kemudian yang keduamemang adaptasi, mahasiswa yang mengalami adaptasi kurangdia itu juga akan memperlambat karena dia penyesuaian dengan sistem atau proses pembelajaran, adaptasi dengan dosen, adaptasi dengan mahasiswa itu lambat ya itu akirnya dia akan susah menyesuaikan dalam pembelajaran. Terus akirnya kan nilainya jelek mbak. Karena dia tidak bisa adaptasi, nak nilaiku ora nyukupi aku harus segera mengurusnya, makanya saya sering bilang ketika ngurus tidak brani sendirian yo nggowo konco, dia harus beradaptasi dengan sistem, karena sistem perkuliahan beda dengan SMA dulu, kalau SMA gurune
cxci
sing ubet kalau sistem perkuliahan kan mahasiswanya sendiri yang aktif, karena dia harus adaptasi. Nahhh ini juga pernah ada kasus mahasiswa harus cuti paksa, cuti dipaksa. Jadi dia gak tau sistem registrasi seperti apa, karena dia tidak menyesuaikan diri, dia tidak ada teman yang ditanyai, ora moco pengumuman, tautau lhooo jebule wis mlebu to?akirnya setelah orange mau bayar kan terlambat trus akirnya oleh akademik dipaksa untuk cuti paksa. Trus akirnya mutung, itu kan kasusnya karena dia kurang adaptasi. Trus yang ketiga karena faktor kesibukan, karena saya melihatnya itu yang tidak lulus tepat waktu itu yang memang ada yang kerja di luar kota, trus anak dari jauh, itu mungkin motivasi dan pengawasan dari orang tua kurang, trus seperti yang mbak bilang tadi karena faktor ekonomi, sebenarnya kalau masalah ekonomi yang jelas kalau masalah kuliah memang membutuhkan biaya, biaya harian, semesteran, itu saya mengakui bahwa biaya mahasiswa sekarang itu tinggi, kalau sekarang itu alhamdulillah kan banyak beasiswa ya mbak, dan itu sedikit banyak bisa membantu.
b.
Apa solusi dari ibu kepada mereka agar dapat segera menyelesaikan studinya?
cxcii
Kalau dulu saya ketika jadi dosen biasa, kalau tidak ada mahasiswa yang konsultasi atau bilang ke saya, saya kan juga tidak tau mbak. Nahhh kalau sekarang di progdi itu ada laporan ke PUKET I mahasiswa-mahasiswa yang kena finalty. Kalau saya awal semester I itu sudah saya kasih tips-tips agar tidak ketinggalan, saya mengharapkan masuk bareng metune yo bareng, saya sosialisasi itu dalam rangka mengantisipasi apabila ada mahasiswa yang belum paham tentang sistem, walaupun itu sudah dijelaskan waktu ospek, tapi itu kan tidak detail. Yang kedua, setiap masuk kelas saya selaku kaprogdi meminta ke jurusan untuk memegang lima kelas, kan kalau yang lainnya tidak boleh, karena satu orang pegang lima kelas dalam satu matakuliah itu tidak boleh, maksimal hanya tiga kelas, khusus saya dalam rangka misi saya yaitu setiap masuk kelas itu sistem-sistem atau segala tetek bengek saya jelaskan, saya integrasikan dengan mahasiswa ketika kuliah itu. Itu solusi saya biar saya punya sarana praktis untuk bertemu mahasiswa, karena saya kan tidak mungkin bertemu satu-persatu, paling tidak satu angkatan saya ketemu semua dengan mereka. Jadi apa yang harus dilakukan ketika nilai tidak keluar lalu belum ikut ujian apa yang harus dilakukan?kalau mau ikut SP apa yang harus dilakukan? habis kuliah ini kamu harus mengambil matakuliah apa? kalau tidak memenuhi kuota harus mengambil kuliah ko syarat atau pra
cxciii
syarat? misalnya saja micro teachingitu syarat PPL, kalau belum lulus micro teaching tidak bisa ikut PPL, padahal mungkin untuk mengambil mata kuliah kuotanya tidak memenuhi paketnya, makanya saya menyarankan yang ditinggal jangan matakuliah yang prasyarat. Itu tadi langkah prefentif saya. Kemudian langkah kuratif saya, langkah kuratif itu kan yang wis kasep, yang sudah kena finalty, semesternya habis baru konsultasi, saya menyarankan ke mereka itu membuat surat perpanjangan studi kepada ketua STAIN, kalau ga kan otomatis dia di DO, tapi ketika saya ngasih saran itu sudah tak kei ancerancer resikonya berarti dia harus di transfer, tidak boleh meneruskan, dan ganti NIM. Karena kalau dia melanjutkan kan gak layak, S1 kok 8 tahun.
O ya mbak satu lagi, biasanya
mahasiswa terlambat studi itu karena dia gak gatekke matakuliah yang diambil, padahal sudah selesi. Makanya saya sarankan HSS dari semester awal ojo di ilangke, wong kui gawe mengontrol, karena kalau minta transkip bolehnya hanya satu kali. Jadi kamu harus punya arsip, semester 7 kan teori wis habis mbak, masih punya waktu satu tahun, karena semester 8 Cuma KKN dan skripsi, ini kan pas waktunya kalau dia ambil transkip semester 7, nak ono sing keri bisa diulang disemester 8 atau semester 9, karena biar bagaimanapun mahasiswa gak bisa wisuda itu selain
cxciv
semester 9, karena semester 9 itu paling cepat. Karena semester 8 kan masih ada KKN dan skripsi mbak.
cxcv
c.
Apa pesan atau saran ibu kepada seluruh mahasiswa di STAIN Salatiga dalam menyelesaikan studi? Kalau saya mbak, bagaimanapun tidak menyelesaikan studi tepat waktu ki ada beberapa resiko, yang pertama skali beban psikologi, karena isin weroh kancane wis do lulus. Pesan saya kepada mahasiswa, tertama mahasiswa yang baru itu untuk cermat-cermat dengan sistem,dengan proses, dengan apapun, segala sesuatu harus di komunikasikan. Yang kedua jalin komunikasi paling tidak dengan PA, nek karo PA ne wedi yo karo kaprodine, trus ketiga yang namane kuliah kita juga harus mentaati tata tertib, kalau kita mentaati tata tertib yang berlaku insyaallah itu akan lancar, Sebenarnya ikut organisasi itu juga penting, untuk mendewasakan kecerdasan sosialnya, un tuk mencari karakter pribadinya, tapi kan juga ingat tujuan utama di sini apa? kan kasian orang tua juga sing ngragati mbak. Dan semua itu sebenarnya
kembali
kepada
niatnya
masing-masing,
tapi
sebenafrnya yang bergabung dengan organisasi intra kampus itu sarana praktis lho, ndue koneksi, banyak kenalannya, saya pikir yang aktif di organisasi punya kelebihan dibanding yang tidak ikut.arep tanya, arep konsultasi, kan ra isin mbak. Beda kan dengan orang yang tidak bergabung dengan publik kan isin mbak, saya kira pesan saya seperti itu mbak.
cxcvi
HASIL WAWANCARA DENGAN DOSEN
Hari/ Tanggal
: Selasa/ 19 Juli 2011
Tempat
: Kantor UPMA STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 12.28 WIB
3.
4.
Identitas Diri c.
Nama Lengkap
: AS
d.
Jabatan / Mengampu Matakuliah
: B.Arab
Daftar Pertanyaan d.
Bagaimana tanggapan bapak kepada mahasiswa PAI angkatan 2004
dan
2005
yang
mengalami
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi? Alasan-alasan yang disampaikan responden, itu ada yang obyektif ada yang subyektif, dari sekian banyak alasan itu kalau dikelompokkan dalam dua kelompok besar ada subyektif dan obyektif. Subyektif itu yang muncul dari dirinya sendiri, misalnya malas dan tidak minat tadi. Kalau obyektif misalnya terbelit faktor ekonomi, nahh itu kan faktor dari luar atau faktor pendukungya keluarga, sudah menikah, mengenai alasan-alasan itu sebetulnya tidak harus membuat mereka telat karena banyak juga mahasiswa yang menjalani seperti itu buktinya mereka bisa, baik alasan obyektif maupun subyektif sehingga sebetulnya persoalan yang mereka anggap sebagai penghambat itu adalah cxcvii
persoalan yang banyak dialami pada hampir semua mahasiswa. Kemudian faktor motivasi internalitu kan kemudian yang menjadi barang mahal bagi mahasiswa yang terlatih, apapun kalau motivasinya tinggi, bisa diatasi. Kecuali kalau sakit keras, kalau saya simpulkan bahwa keterlambatan itu sebenarnya karena minimnya atau lemahnya motivasi. Motivasi internalnya lemah plus ada problem-problem lain yang mendukung, tapi kalau motivasi internalnya kuat apa sich yang tidak dilakukan. Selanjutnya kalau masalah kesulitan dalam memahami matakuliah bahasa Arab, saya sebagai salah satu dosen yang mengampu matakuliah bahasa Arab begini, bahasa Arab itu memang bahasa yang paling sulit, termasuk bahasa yang paling sulit, sehingga ketika seseorang mulai belajar bahasa arab dari nol, bisa dibayangkan betapa sulitnya, tapi tidak ada yang tidak bisa di pelajari, semua orang yang bisa bahasa arab seperti saya dulu awalnya juga gak bisa sama sekali, demikian juga bahasa inggris dan yang lainnya. Maka saya tidak menyalahkan kalau mereka menganggap bahasa Arab adalah bahasa yang sulit, dan menjadi salah satu faktor yang menghambat kuliah mereka, karena memang beberapa matakuliah bersentuhan dan berkaitan dengan bahasa arab saya tidak menyalahkan, Cuma kenapa ketika tau bahasa arab itu sulit sejak awal tahun masuk STAIN tidak berjuang untuk mengalahkan kesulitan itu, tanpa itu ya seterusnya
cxcviii
akan sulit, karena itu nanti akan menjadi semacam pelajaran bagi mahasiswa lain, khusunya yang baru bahwa bahasa arab ternyata menjadi penghambat kelancaran studi mereka, maka sikap yang diambil adalah lebih mencurahkan perhatian dan motivasi untuk mengalahkan kesulitan itu. e.
Apa solusi dari bapak kepada mereka agar dapat segera menyelesaikan studinya? Diliat dari faktor-faktornya tadi, tapi semuanya harus kembali ke motivasi internalnya. Motivasi internal itu bisa di bangun dengan misinya. Jadi misi ke depan dia itu apa, kadangkadang motivasi itu tidak muncul karena dia tidak bervisi, apa yang akan dia capai dimasa depan itu tidak muncul karena dia tidak bervisi, apa yang akan dicapai dimasa depan itu gak dimiliki, dia tidak menyusun sebuah visi, sebuah cita-cita yang seandainya cita-cita itu jelas, fokus dan detail maka orang akan melangkah menuju arah yang telah di tetapkan itu. Maka mungkin perlu di pertanyakan orang yang minim motivasi itu punya visi kedepannya, atau jangan-jangan bagi mereka itu masa depan tidak terfikirkan, jadi hidup sabagaimana air yang mengalir, tidak mau tau kemana hidupnya nanti. Jadi harus memiliki visi, kalau perlu visinya itu harus detail, semakin detail sebuah visi, akan semakin mengarahkan langkah seseorang. Jadi untuk membangun motivasi intrinsik dia
cxcix
harus membangun visi pribadinya yang jelas dan detail dan kalo perlu dengan satuan waktu yang jelas, 5tahun ke depan harus begini, 10 tahun ke depan harus apa. f.
Apa pesan atau saran bapak kepada seluruh mahasiswa di STAIN Salatiga dalam menyelesaikan studi? STAIN Salatiga sebenarnya adalah tempat yang sangat baik untuk mengembangkan diri bagi siapapun, karena di sini pertama dari segi pembiayaan rdelatif lebih murah dari perguruan tinggi yang lainnya. Kedua fasilitas tidak kalah dengan yang lainnya, dosen-dosen juga tidak kalah, kemudian lengkapnya disiplin ilmu yang di sajikan, tentu dalam batasan ilmu tarbiyah itu kan lengkap. Apa yang tidak diajarkan coba? Kecuali kalau kayak fisika itu memang bukan tempatnya. Tapi kalau ilmu sosial, pendidkan, ekonomi, bahasa, agama yang sulit ditemukan di perguruan tinggi non islam. Dan yang tidak kalah penting adalah suasana di Salatiga yang sangat kondusif, sejuk damai, terus transportasi mendukung, sehingga STAIN Salatiga sebenarnya tidak terlalu salah kalau disebut surga pendidikan bagi mahasiswa muslim, maka jangan disia-siakan surga ini. Karena kalau 4 tahun itu dilalui tidak akan terasa, lhoooo tau-tau sudah 4tahun. Hidup itu termasuk bermakna jika dia berjuang untuk menuntut ilmu, dan itu akan ada maknanya, tapi kalau tanpa perjuangan selama 4 tahun itu tidak ada maknanya.
cc
HASIL WAWANCARA DENGAN DOSEN
Hari/ Tanggal
: Rabu/ 20 Juli 2011
Tempat
: Kantor Pembantu Ketua III STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 10.14 WIB
5.
6.
Identitas Diri e.
Nama Lengkap
: AW
f.
Jabatan / Mengampu Matakuliah
: PuKet III
Daftar Pertanyaan g.
Bagaimana tanggapan bapak kepada mahasiswa PAI angkatan 2004
dan
2005
yang
mengalami
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi? Jadi pertama bahwa kita sepakat bersama kaprodi untuk mahasiswa didorong supaya lulus tepat waktu, karena itu bisa mendorong dan mendongkrak akreditasi progdi masing-masing. Kesepakatan itu kemudian kita tindak lanjuti, kami tindak lanjuti dalam arti yang pertama di dalam bidang kemahasiswaan, itu kemudian mahasiswa yang aktif di organisasi diharapkan tetap konsen di kuliahnya. Hal itu kemudian direspon oleh beberapa UKM, di antaranya adalah racana, menwa, jadi mereka merespon, meskipun mereka aktifis tapi tetap bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Tapi di sisi lain ketika saya ngobrol dengan yang lain itu problem-problemnya bukan karena organisasi, tetapi cci
lebih pada mereka mau nulis apa tu bingung, mau nulis apa bingung maka kemudian perlu saya melihat itu jurusan atau prodi membekali mahasiswa persiapan tulis menulis sejak awal, sehingga proposal sudah clear. Nah memang kemarin pada waktu awal tahun, itu kemudian saya mewacanakan bahwa untuk kepengurusan BEM dalam artian di sini adalah DEMA dan SEMA kita berharap itu kedepan mereka yang sudah punya proposal dan sedang menyelesaikan persoalan skripsi. Trus kemudian yang kedua saya melihat problem yang muncul itu adalah karena mereka itu kurang mempunyai bapak di kampus, mereka tidak merasa punya bapak di kampus, sehingga yang terjadi mereka mencari bapak dari luar, ketika mencari bapak dari luar kalau bapaknya itu kemudian mendorong mahasiswa untuk segera selesai, maka akan tetap cepat selesai, tapi bagi mereka mahasiswa yang tidak mendapatkan” orang tua” yang mendorong agar tidak cepat selesai ya akirnya molor juga, dia leleh luweh. Kemudian prinsipnya kami lembaga mendorong semua mahasiwa untuk studi tepat waktu, dan tidak menjadikan alasan-alasan seperti aktivis organisasi, kemudian persoalan uang dan lain sebagainya menjadi kendala. Apa yang kita lakukan saat ini itu adalah saya secara pribadi di tengah kerjaan terus mendorong mahasiswa yang lama yang belum selesei dan mereka ada problem keuangan, kita dorong untuk dapat beasiswa. Kita
ccii
harapkan kiranya adalah langkah supaya mahasiswa yang lama tetapi belum selesai, tetapi belum bisa menyelesaikan skripsinya kita harapkan untuk segera selesai karena bisa dapat beasiswa. Nah tetapi sekarang faktanya yang ditanya adalah mereka yang karena tidak menyelesaikan kuliah alasannya karena mereka mempunyai kesibukan tersendiri, mereka enjoy dengan kegiatan di luar perkuliahan. Kepada mereka saya pernah menyampaikan secara pribdi maupun kelembagaan silahkan temui kaprogdi masing-masing untuk segera konsultasi. Problem yang muncul dari
mereka
sebenernya
begini,
bahwa
mereka
tidak
menyelesaikan kuliah itu karena ada matakuliah yang belum terselesaikan, ada contoh kasus mahasiswa AS kemudian saya dorong supaya menemui kaprodi,itu kita akan membuka peluang supaya kaprodi memberikan jalan kepada mereka. Tetapi kenyataannya mereka tidak bergerak, tapi dalam aspek tertentu mereka ketika ada problem nilai yang belum keluar itu yang jadi kendala. Jadi kendala mereka tidak lulus-lulus itu sebenarnya kita dorong, bahwa mereka yang mengalami kendala nilai silahkan konsultasi ke kaprogd tentu itu kita sepakati bersama.artinya supaya ada jalan yang mudah. h.
Apa solusi dari bapak kepada mereka agar dapat segera menyelesaikan studinya?
cciii
Pertama saya sampaikan skali lagi, silahkan temui kaprodi, problemnya itu adalah mereka ga selesei-selesei tapi tidak ada komikasi dengan kaprodi. Ketika mereka bertemu dengan kaprodinya itu karena nilai mereka belum keluar. Yang kedua mahasiswa kita harapkan harus betul-betul punya keinginan cepat lulus, yang penting nggarap penting lulus. Karena persoalan sekarang itu mahasiswa semester tua tapi mereka kepengen nilai yang memenuhi standart, nilai yang baik,tetapi dia lupa kalau waktu dia sudah mepet, harusnya mereka sadar itu dan sebisa mungkin memanfaatkan sisa waktu yang ada, berusaha melakukan sak tekane. Yang ketiga saran saya kepada mereka, bisa sering komunikasi dengan pimpinanuntu apa? jadi begini mereka itu tidak lulus adalah mereka yang problemnya SPP, itu kemarin ada beberapa mahasiswa yang tidak kuliah lagi kaena pembayaran SPP nya kemarin ga registrasi, hal itu kan bisa dibicarakan jika dia menemui pimpinan. i.
Apa pesan atau saran bapak kepada seluruh mahasiswa di STAIN Salatiga dalam menyelesaikan studi? Kalau pesan saya adalah orang yang cerdas adalah orang yang secara akademiknya jalan dan kegiatan –kegiatan kurikulum itu jalan secara seimbang.artinya adalah mahasiswa yang cerdas
cciv
adalah mahasiswa yang secara akademik bagus tetapi dia juga aktivis, dan sebaliknya mereka aktivis tapi IP mereka tidak jelek. Silahkan sebagai mahasiwa supaya akademiknya dipenuhi, tapi jangan lupa ada faktor x yang lainnya, yang itu bukan akademik merni yaitu kegiatan ekstra kurikuler.
ccv
HASIL WAWANCARA DENGAN DOSEN
Hari/ Tanggal
: Rabu/ 20 Juli 2011
Tempat
: Gedung Aula (Ruang Transit) STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 10.14 WIB
7.
8.
Identitas Diri g.
Nama Lengkap
: AM
h.
Jabatan / Mengampu Matakuliah
: P3 M
Daftar Pertanyaan j.
Bagaimana tanggapan bapak kepada mahasiswa PAI angkatan 2004
dan
2005
yang
mengalami
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi? Kalau menurut saya, pertama dia kurang berdisiplin diri. Jadi tidak ada peta hidup, peta hidup itu begini, hari ini saya harus apa? bulan depan saya harus apa? nah...itu, dia tidak punya peta hidup, yang membuat dia tidak disiplin. Jadi disiplin waktunya rendah, akhirnya orang kan bisa saja mencari-cari alasan, buktinya yang ikut organisasi yang cepat selesai juga banyak, yang sambil bekerja cepat selesei juga ada. Saya dulu juga bekerja tapi nyatanya cepet lulus juga. Yang pertama karena tidak ada disiplin diri,atau dengan kata lain disiplin dirinya rendah. Yang kedua kenapa disiplin dirinya rendah?karena bisa jadi kematangan berfikirnya, jadi kematangan berfikirnya masih seperti anak-anak, ccvi
mahasiswa itu kan harus punya kemandirian, tidak usah diaturatur orang, yang mengatur ya dirinya sendiri, tidak diatur oleh lingkungan, oleh motivasi orang lain. Possisi dia sebagai mahasiswa itu harys dipahami betul bahwa dia harus mandiri, tidak bergantung pada orang lain. Kenapa disiplin dirinya rendah? Karena tingkat kedewasaan berfikirnya masih kurang. Trus kemudian selain itu juga dia kurang memiliki target hidup, kalau dia punya target hidup misalnya saja tahun sekian harus begini, trus kalau ngajar saya mengajar dimana, kalau usaha saya usaha apa, lha karena dia tidak punya targetjadi akibatnya yang seperti itu tadi. Target tidak ada, disiplin diri rendah, tingkat kedewasaan masih kurang, selain itu juga dikampus ini ada aturan, mahasiswa diatas semester 14 harus di DO. Tapi terkadang aturan itu tidak berjalan sebagaimana adanya, karena pertimbangan kemanusiaan, faktor kemanusiaan, mesakke wis 7tahun le ngragatingoyo-ngoyo kan? Akire ya udahlah kita kalau dia masih sanggup menyelesaikan, kita kasih perpanjangan satu semester. Kita kasih perpanjangan itu sebenarnya niatnya baik to? Faktor kemanusiaan, biar dia selesei tidak mogol, nah akan tetapi dampaknya akire tidak ada efek jera ngono lho, jadi gini alahhh kae tekan semester 15 yo rapopo ek, lha itu juga yang menjadi faktor emplemen lain atau faktor pendukung lain yang ikut
ccvii
mengkontribusi, akan tetapi disatu sisi kalau diterapkan secara ketat semester14 selesei tidak selesei harus out dari STAIN, itu juga kasian, wis ngentekke biaya, kadang ngapusi wong tuo barang, trus ujung-ujunge di
DO, yo mesakke wong tuane,
karena itulah memang kebijakannya. Kalau dia mau membuat surat pernyataan mau menyelesaikan kuliah selama satu semester tambahan ini ya dikasih kelonggaran, tapi dampaknya seperti itu tadi.
ccviii
k.
Apa solusi dari bapak kepada mereka agar dapat segera menyelesaikan studinya? Kalau menurut saya yang pertama dari pribadi dia. Dia harus membangun semangat baru, motivasi baru. Sesuatu itu harus, wong jowo mengatakan sampai podo’. Podo’ itu sampai pada endingnya, jadi jangan sampai menyisakan sesuatu tanpa ada endingnya. Lha utamanya adalah dari pihak mahasiswa, dia harus membangun motivasi dirinya sendiri, kalau dari situ tidak bisa maka sebaiknya dari kampus kan ada biro Tazkia, tapi karena tazkia itu banyak sekali yang diurus , mengurusi orang lain diluar kampus juga, maka hal-hal seperti in i tidak tersentuh. Tapi akan menjadi baik jika seandainya dari akademik, unit kemahasiswaan dan tazkia bekerjasama, jadi dari unit akademik memberikan informasi tentang mahasiswa yang sampai deadline belum selesei atau nyaris belum selesei, nah itu disampaikan kepada pembantu ketua I dan Pembantu Ketua III, nah puket III berkoordinasi dengan unit pembinaan kemahasiswaan dan bekerjasama dengan tazkia. Lha itu diundang dikasih motivasi dalam sebuah acafra forum., atau dikasih kesempatan untuk dikasih bembingan di tazkiauntuk membngun motifasi yang baru.
ccix
l.
Apa pesan atau saran bapak kepada seluruh mahasiswa di STAIN Salatiga dalam menyelesaikan studi? Yang pertama harus punya target hidup, kalau ga punya target, hidup dia ga akan terarah. Saya itu harus selesei tahun sekian, trus saya harus apa? target itu kemudian dijadikan peta hidup, seperti itu tadi, saya kuliah 4 tahun harus selesei, semester in i saya harus mengambil sekian, kalau semester ini saya harus mengambil sekian maka IPK saya harus sekian, kalau IPK saya sekian, saya bisa mengambil sekian, maka tahun sekian saya bisa skripsi, itulah peta hidup. Trus kemudian ada target, ada peta hidup dan displin diri. Trus yang terakhir pertemanan yang kamu katakan tadi, tak ada teman motivasi nglokro, harus bisa mempengaruhi tapi jangan di pengaruhi.
ccx
HASIL WAWANCARA DENGAN DOSEN
Hari/ Tanggal
: Kamis/ 21 Juli 2011
Tempat
: Kantor UPK STAIN Salatiga
Waktu
: Pukul 10.14 WIB
9.
Identitas Diri i.
Nama Lengkap
: MA
j.
Jabatan / Mengampu Matakuliah
: UPK
10. Daftar Pertanyaan m. Bagaimana tanggapan bapak kepada mahasiswa PAI angkatan 2004
dan
2005
yang
mengalami
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi? Alasan mereka saya pikir benar adanya, ya karena alasan kerja, organisasi, biaya ya apapun itu, Cuma maksut saya semua itu kan konsekuensi ya, ketika dia kerja ya konsekuensinya bisa ga mereka membagi waktu, kalau trus kemudian alasan mana yang kebanyakan saya pikir alasan yang fundamentaladalah alasan malas,trus alasan-alasan berikutnya ya saya pikir masih no kesekian, saya melihatnya agak sulit, agak sulitnya brgini kalau melihat pengalaman-pengalaman pada orang lain, kenapa dia bekerja tapi kuliahnya tetap bisa lulus dengan tepat waktu. Mereka bisa membagi waktu, punya targetan, saya juga tidak melihat alasan yang kuat kenapa mereka jadi telat ccxi
Yang kedua kalau melihat penilaian saya antara organisasi, karena saya sebagai UPK, saya UPK menghendaki organisasi itu adalah aplikasi dari mereka tujuan utama mereka yaitu belajar, apa-apa yang tidak bida dkidapatkan di bangku kuliah itu mereka bisa mencari di organisasi, sah-sah saja itu kenapa mereka terlambat, karena mereka ikut organisasi itu sah-sah saja, tapi saya juga banyak data yang menyatakan bahwa orang yang berorganisasi itu sudah pandai memanage waktu untuk bisa cepat lulus, sederhananya seperti itu. Sebagai UPK, menurut saya belajar no 1 organisasi juga no1, artinya kembali lagi pada masing-masing, kalau organisasi hanya untuk main-main maka saya memposisikan organisasi jadi no2, tapi kalau keduanya imbang antara organisasi dan kuliah itu bisa membagi waktu, bisa memanage dengan baik, trus mahasiswa tau mana yang lebih penting, itu saya pikir bisa cepat lulus. Karena tidak ada yang bisa merubah mahasiswa itu kecuali mahasiswa itu sendiri, saya sebagai UPK juga memfasilitasi kekurangan mereka ketika belajar di bangku kuliah, maka dia harus bisa berorganisasi, artinya organisasi sebagai realitas kehidupan nanti di masa yang akan datang. n.
Apa solusi dari bapak kepada mereka agar dapat segera menyelesaikan studinya?
ccxii
Saya kalau ditanya ke mahasiswa-mahasiswa yang lama selalu tak tantang begini, paling tidak mengingatkan dengan gaya dan style saya, bagaimana skripsimu?bahkan saya sebagai UPK, yang sebetulnya tidak mempunyai wewenang lebih pada tingkat akademik mereka, saya selalu siap meluangkan waktu untuk sekedar memberikan masukan tentang judul atgau menentukan tema atau yang lainnya, saya selalu siap. Banyak mahasiswa lama yang selalu saya tanyakan kalau m isalnya ya sambil bercandaan, apa sulitnya sih kuliah? Gitu, apa sulitnya Cuma menentukan judul, gampang saya pikir. Saya tidak membatasi diriwalaupun saya bukan pembimbing tapi saya siap untuk diajak konsultasi, karena kebanyakan mahasiswa lambat itu, setelah matakuliahnya selesei, tapi mereka agak bingung agak telat untuk mengawali skripsi. o.
Apa pesan atau saran bapak kepada seluruh mahasiswa di STAIN Salatiga dalam menyelesaikan studi? Ya kalau pesan idealnya saya ingin menyeimbangkan antara dunia kuliah dengan dunia organisasi, kan bisa kelihatan kalau misalnya yang nilai akademiknya bagus dia juga kadangkadang berorganisasi bagus. Jadi kalau misalnya mau dilihat ada beberapa tipologi mahasiswa, yang pertama ada aktifisme, aktivisme itu orang yang kadang-aktif, tapi keteteran secara apaapanya seperti akademiknya, dilihat dari nilainya hhancur trus
ccxiii
juga nombok sks, tidak terpenuhi. Ada juga mahasiswa itu Cuma akademiknya saja, tidak mengikuti organisasi. Ada juga yang sama sekali, organisasi tidak akademik juga kurang. Nah saya pengennya yang pertama itu, akademiknya bagus organisasi juga bagus. Karena berorganisasi itu pra menuju realitas masyarakat. Tapi
kalau
akdemisi
itu
pertanggungjawaban
pribadi,
pertanggungjawaban orangtua, pertanggungjawaban pada semua pihak, karena mahasiswa masuk kekampus itu ya untuk belajar, gak ada kan orang STAIN yang tiba-tiba daftar ikut organisasi. Cuma kalau boleh dibilang tjuan organisasi itu memfasilitasi kekebutuhan keduanya. Yaitu ya belajar dari kegiatan ekstranya.
ccxiv
HASIL WAWANCARA DENGAN DOSEN
Hari/ Tanggal
: Rabu/ 20 Juli 2011
Tempat
: Ruang Kantor Ketua Jurusan Tarbiyah
Waktu
: Pukul 13.09 WIB
11. Identitas Diri k.
Nama Lengkap
: SW
l.
Jabatan / Mengampu Matakuliah
:
Ketua
Jurusan
(KaJur)
Tarbiyah 12. Daftar Pertanyaan p.
Bagaimana tanggapan bapak kepada mahasiswa PAI angkatan 2004
dan
2005
yang
mengalami
keterlambatan
dalam
menyelesaikan studi? Nek pertama begini, problemnya itu lebih banyak bukan karena problem kebijakan, lebih banyak itu problem dari diri mahasiswa. Inilah yang menjadikan kesulitan lembaga untuk membantu karena problemnya itu bukan problem kebijakan, tapi problem pribadi. Sebenarnya...ya memang kita ada kebijakan kalau lebih dari 14 semester harus di DO, karena memang itu aturan, aturan PP nya seprti itu. Untuk mengatasi problem pribadi itu sudah ada tazkia, diharapkan
bisa
membantu
psikologi
atau
membantu
permasalahan psikologi. Sehingga kita berharap tidak ada yang ccxv
terlambat dalam menyelesaikan studi.tetapi kalau memang orangnya susah, dalam artian diajak untuk menyelesaikan tapi kalau dari orangnya tidak ada niat ya susah, jadi sebenarnya problemnya itu diri sendiri dan saya kira yang belum menyelesaikan studi itu prosentasenya kecil, saya melihatnya kecil di banding dengan yang sudah lulus, kecuali kalo memang ada problem kebijakan. q.
Apa solusi dari bapak kepada mereka agar dapat segera menyelesaikan studinya? Sebenarnya kita sudah menyediakan layanan bimbingan. Dan memang problen terlambat belajar itu memang selama ini lebih banyak problem dari diri mahasiswanya. Dan untuk mengantisipasi itu sebenarnya sejak awal kita sudah bekerja sama dengan Tazkia, mahasiswa yang IP nya rendah itu sudah diberi ancer-ancer untuk datang kebiro Tazkia, supaya tidak terjadi seperti angkatan sebelumnya, dan program ini sudah berjalan 2 tahun.
Itu
salah
satu
solusi
yang
kita
harapkan
bisa
menyelesaikan. Di samping itu mungkin mahasiswa harus berkomunikasi dengan PA, Tetapi lagi-lagi kalau problemnya lebih banyak pada diri sendiri ya susah. Lembaga tidak bisa mentolelir kaitannya dengan waktu belajar. Karena kita tidak mau melanggar PP, karena PP nya itu maksimal 14semester. Kemudian PA itu
ccxvi
fungsinya tidak hanya membimbing pengambilan matakuliah, tetapi membimbing yang lainnya juga, tetapi kadang-kadang mahasiswanya kurang berkomunikasi dengan PA.
r.
Apa pesan atau saran bapak kepada seluruh mahasiswa di STAIN Salatiga dalam menyelesaikan studi Saran saya ya itu lho, motivasi bahwa saya harus lulus, itu penting sekali. Kemudian yang kedua kalau ada hal yang bisa dibantu oleh siapapun, artinya siapapun entah itu PA, tazkia ataupun Kaprodi itu lebih baik konsultasi, jadi kalau ada masalah jangan dipendem sendiri, mungkin bisa dibagi dengan orang lain. Harapannya manfaatkanlah PA, manfaatkan Tazkia, manfaatkan kaprodi, manfaatkan kajur, artinya kira-kira solusi dari masalah yang dihadapi itu seperti apa. Gini lho ....neg wis problem dari dirinya ki angel ok, kecuali problem kebijakan itu tadi, saiki nak wong wis ra niat kui kan yo susah, Selain itu kita dari lembaga itu pengennya mahasiswa lulus tepat waktu. Mengapa demikian? Karena itu tuntutan semakin mundur, dan biaya negara itu banyak, maka sebenarnya kalo dari negri itu ingin mereka cepat lulus, tidak ada keinginan kok mahasiswa mundur gitu kan juga tidak ada, tapi semua itu kan kembali ke mahasiswanya, neg ra pengen lulus kan yo susah to, karena mungkin ada lho mahasiswa yang belum ingin
ccxvii
lulus. Karena beda setelah lulus sarjana trus nganggur dengan kalo ditanya masih mahasiswa itu kan beda.
ccxviii