PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY DIKELAS IX SMPN SATU ATAP CILINGGA Lilis Supartini Lilis
[email protected] ABSTRAK Artikel menjadi wahana berkomunikasi, dengan perkatan lain, menulis artikel merupakan salah satu kompetensi berbahasa tulis yang sangat penting dan bermanfaat untuk menciptakan transaksi dan interaksi linguistik. Dalam dimensi fungsionalitasnya, artikel mengemban banyak fungsi dan informasi. Karena fungsionalitasnya dalam kehidupan sangat penting, kemampuan menulis artikel mutlak harus dikuasai oleh setiap orang, termasuk para pelajar. Banyak manfaat yang dapat diperoleh siswa dengan menulis artikel. Selain akan mendorong kegiatan bertukar pikiran secara simultan dan efektif serta membina kemampuan berkomunikasi, keuntungan yang paling penting adalah terciptanya kebiasaan menulis yang akhirnya dapat menambah keterampilan siswa dalam menulis. Menulis artikel juga bermanfaat untuk menjalin silaturahmi atau korespondensi antarsesama. Menulis artikel bermanfat sebagai sarana untuk mengidentifikasikan dan merepresentasikan diri dalam interaksi linguistik. Skripsi ini bertujuan ingin meneliti, mengetahui, dan mendeskripsikan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis artikel dengan penerapan metode Inquiry. Selain itu, bertujuan pula untuk mengetahui ada-tidaknya Masalah yang melatarbelakanginya adalah kemampuan siswa dalam menulis artikel masih belum baik. Masalah ini dapat dikurangi dengan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis artikel dengan menerapkan metode yang tepat,salah satu metode yang penting bagi peningkatan kemampuan menulis artikel dengan lebih baik yaitu dengan penerapan metode inquiry.. Perolehan nilai postes kelompok eksperimen (X) lebih baik daripada nilai prates kelompok kontrol (Y) bukan merupakan kesimpulan akhir, yang selanjutnya penulis mengolah data tersebut dengan pengujian hipotesis menggunakan statistik yaitu untuk mencari nilai ”to” (perbedaan dua mean) yang selanjutnya penulis membandingkan harga nilai ”to” dengan harga ”t t” ( t tebel ) yang selanjutnya menetapkan (db) derajat kebebasan (df) Berdasarkan urutan perhitungan tersebut, akhirnya diketahui nilia to sebesar 3,23. Dengan menggunakan db (N2 + N2) – 2 sebesar 38 atau yang terdekatnya, yaitu 40, maka dapat diketahui nilai “tt“ pada harga kritik ”t” untuk dua taraf signifikasi 5% dan 1%, taitu sebesar 2,02 dan 2,71. Selanjutnya nilai to dibandingkan dengan nilai tt dalam upaya menguji hipotesis. Apabila to lebih besar daripada tt, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya Apabila to lebih kecil daripada tt, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Berdasarkan hal tersebut, ternyata hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada pengaruh penerapan metode inquiry terhadap kemampuan menulis artikel siswa kelas IX SMPN Satu Atap Cilingga diterima, dan hipotesis nol (Ho) ditolak . Kata Kunci : Menulis Artikel, Metode Inquiry
pengetahuan tentang hal-hal yang sekiranya perlu diketahui.” Karena fungsionalitasnya dalam kehidupan sangat penting, kemampuan menulis artikel mutlak harus dikuasai oleh setiap orang, termasuk para pelajar. Banyak manfaat yang dapat diperoleh siswa dengan menulis artikel. Selain akan mendorong kegiatan bertukar pikiran secara simultan dan efektif serta membina kemampuan berkomunikasi, keuntungan yang paling penting adalah terciptanya kebiasaan menulis yang akhirnya dapat menambah keterampilan siswa dalam menulis. Menulis artikel juga bermanfaat untuk menjalin silaturahmi atau korespondensi antarsesama. Menulis artikel bermanfat sebagai sarana untuk mengidentifikasikan dan merepresentasikan diri dalam interaksi linguistik.
PENDAHULUAN Artikel menjadi wahana berkomunikasi, dengan perkatan lain, menulis artikel merupakan salah satu kompetensi berbahasa tulis yang sangat penting dan bermanfaat untuk menciptakan transaksi dan interaksi linguistik. Dalam dimensi fungsionalitasnya, artikel mengemban banyak fungsi dan informasi. Marjo (2005:7) mengemukakan beberapa fungsi artikel, yaitu “sebagai alat komunikasi, wakil atau duta, bahan bukti historis, alat pengingat, alat promosi, sumber informasi dan lain-lain. Karena sifatnya yang ekonomis, praktis, dan efisien serta fungsinya yang sedemikian penting, artikel menjadi instrumen informasi dan komunikasi yang vital dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan 1
Mengingat pentingnya kemampuan siswa dalam menulis, dalam kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP memasukan bahan kajian menulis artikel sebagai salah satu kompetensi dasar menulis, Di dalam kurikulum 2004 tersebut, kompetensi dasar menulis artikel dikategorikan atas dua kompetensi dasar, yaitu membaca ekstensif dan menyimpulkan masalah utama dan menulis pesan singkat. Berbagai metode pembelajaran diupayakan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik. Meskipun pembelajaran menulis artikel telah dilakukan, tetapi berdasarkan pengamatan, pengalaman dan diskusi ternyata kemampuan para siswa dalam menulis artikel masih belum memuaskan. artikel yang ditulis siswa masih terdapat beberapa kesalahan., misalnya pada aspek ejaan, tanda baca, diksi, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, dan penempatan bagianbagian inti, dan gagasan atau pesan utama. Selain itu, artikel mereka seringkali tidak jelas konteks isinya atau kekaburan maksud dari artikel tersebut. Padahal, penulisan artikel yang tidak jelas dapat mengurangi tujuan utama dari artikel tersebut. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dialami siswa dalam menulis artikel memang tidak bisa diabaikan. Permasalahan tersebut perlu diatasi agar siswa memiliki kemampuan menulis artikel dengan baik. Dalam hal ini, penulis mencoba memanfaatkan teknik pembelajaran menulis untuk digunakan dalam menulis artikel . Teknik yang dimaksud tersebut adalah dengan memberikan pembelajaran menulis artikel dengan melalui metode inquiry. Inqury pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami, karena itu inquiry menutut peserta didik berfikir serta melibatkan mereka dalam kegiatan intektual. Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata, dengan metode inquiry peserta didik dibiasakan untuk produktif, analistis dan kritis.Berkaitan dengan maksud di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian dengan maksud ingin mengetahui efektivitas metode inqury dalam menulis sebuah artikel. Untuk mewujudkan maksud itu, penulis akan melakukan penelitian dengan merumuskan judul seperti berikut : Pembelajaran Menulis Artikel dengan Menggunakan Metode Inqury( Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas IX SMP
Satu Atap CilinggaKecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 ) Berdasarkan latar belakang diatas, maka untuk memperlancar jalannya penelitian dan ruang lingkup masalah terjalin jelas, penulis merumuskan batasan masalah sebabagai berikut : 1. Keberhasilan penggunaan metode inquiry pada pembelajaran menulis artikel 2. Keefektifan metode inquiry dipergunakan dalam pembelajaran menulis artikel 3. Motivasi siswa dalam pembelajaran menulis arkel dengan menggunakan metode inquiry Masalah yang diselidiki secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana pengaruh penggunakan metode inqury terhadap kemampuan menulis artikel siswa kelas IX SMP Satu Atap Cilingga Kec, Darangdan Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 ?” Adapun rincian perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Apakah siswa kelas IX SMP Satu Atap Cilingga mampu menulis artikel dengan menggunakan metode inquiry? 2) Apakah metode inquiry efektif dalam pembelajaran menulis artikel? 3) Apakah hasil pembelajaran menulis artikel meningkatkan motivasi siswa kelas IX SMP Satu Atap Cilingga? Sementara itu, secara spesifik tujuan penelitian ini ialah ingin mengetahui dan mendeskripsikan : 1) Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas IX SMP Satu Atap Cilingga dalam menulis artikel dengan menggunakan metode inquiry ; 2) Untuk mengetahui efektifitas metode inquiry dalam pembelajaran menulis artikel; 3) Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas IX SMP Satu Atap Cilingga dalam menulis artikel Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun pihak-pihak lainnya yang terkaitan dan berkepentingan dengan hasil penelitian ini. Adapun manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1) Bagi guru dan pendidik a. Hasil penelitian dapat memberikan informasi kepada para guru tentang pengaruh penggunaan metode inquiry terhadap kemampuan menulis artikel. b. Memberikan satu motivasi bagi rekan guru untuk terus mencoba kemampuannya dalam 2
upaya memberikan pembelajaran yang optimal 2) Bagi para peserta didik a. Melalui penelitian ini, diharapkan para siswa akan lebih tertarik dan termotivasi untuk menulis artikel dengan semangat yang lebih baik. b. Diharapkan dengan penelitian ini akan lahir siswa-siswa yang terampil dan gemar menulis artikel Hipotesis penelitian adalah jawaban yang bersifat sementara tentang masalah penelitian yang harus dibuktikan lagi kebenarannya. Hipotesis dijadikan pedoman bagi penulis dalam melakukan penelitian, menganalisis data, dan membuat kesimpulan atau generalisasi. Adapun hipotesis yang dimaksud adalah sebagai berikut.1. Siswa kelas IX SMPN Satu Atap Cilingga mampu menulis artikel dengan menggunakan metode inquiry.2.Metode inquiry lebih efektif digunakan dalam pembeljaran menulis artikel pada siswa kelas IX SMPN Satu Atap Cilingga.3.MInat siswa sangat termotivasi dalam pembelajaran menulis artikel dengan menggunakan metode inquiry.
disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan projek. Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dikelompokkan menjadi artikel: hasil penelitian dan non artikel penelitian. Sedangkan makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah tersebut ditulis untuk disajikan dalam forum ilmiah atau tugas-tugas terstruktur. Sementara laporan penelitian merupakan karya tulis ilmiah yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian. Artikel merupakan sebuah karangan faktual ( non fiksi ) tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tidak ditentukan,untuk dimuat di koran, majalah, buletin dan lain-lain dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur. Artikel termasuk tulisan katagori view (pandangan), yaitu tulisan yang berisi pandangan, ide, opini, penilaian penulisannya tentang suatu masalah atau peristiwa. Seorang guru yang professional didalam merencanakan dan mengelola program pembelajaran sama hal nya dengan seorang arsitek dalam mendisain sebuah bangunan. Demikian pula hal nya dengan guru, ia harus dapat memahami dengan baik tujuan dan hakikatnya sebagai seorang pendidik didalam maupun diluar kelas. Dalam merancang pembelajaran di dalalam kelas, seorang guru yang professional hendaknya dapat membuat suatu strategi pembelajaran atau pendekatan kepada peserta didik dengan suatu tujuan agar kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan benar. Berdasarkan hal tersebut diatas maka pemilihan metode dan media serta tersediannya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan hal yang mutlak dapat dimiliki oleh setiap guru, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan akan dapat mengahasilkan nilai akhir yang memuaskan. . Menurut Mulyasa (2003 : 234 ) mengatakan bahwa :“Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkannya selama belajar. Metode inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif “.
KAJIAN TEORI DAN METODE INQUIRY Pembelajaran merupakan proses komunikatif – interaktif antara sumber belajar, guru dan siswa yaitu dengan cara saling bertukar informasi. Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perubahan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif. Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia. Perubahan tingkah laku bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisiologis atau kematangan. Perubahan yang terjadi karena belajar dapat berupa perubahan-perubahan dalam kebiasaan, kecakapan untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun tiga aspek pembelajaran itu yakni
ASPEK KOGNITIF
ASPEK APEKTIF
ASPEK PSIKOMO TORIK
a)Aspek pengetahuan (kognitif.) b)Aspek sikap (afektip) dan Aspek keterampilan (psikomotor). Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah 3
Metode Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami, karena itu inquiry menutut peserta didik berfikir serta melibatkan mereka dalam kegiatan intektual. Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata, dengan metode inquiry peserta didik dibiasakan untuk produktif, analistis dan kritis. Metode inquiry yaitu suatu model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan sehingga siswa yang berifikir lambat atau siswa yang mempunyai intelegensi rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai tinggi tidak memonopoli kegiatan oleh sebab itu guru harus memiliki kemampuan mengelola kelas yang bagus. Inquiry biasanya digunakan terutama bagi siswasiswa yang belum berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri.. Pada tahap-tahap awal pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan pengarah agar siswa mampu menemukan sendiri arah dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang disodorkan oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan pengarah selain dikemukakan langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan yang dibuat dalam LKS. Oleh sebab itu LKS dibuat khusus untuk membimbing siswa dalam melakukan percobaan dan menarik kesimpulan. Dalam implementasinya, pembelajaran inquiry memiliki sintaksis sebagai berikut: No Tahapan Proses inquiry 1 Menyajikan Guru membimbing siswa pertanyaan mengidentifikasi masalah atau masalah dan masalah dituliskan di papan. Guru membagi siswa dalam kelompok.
2
No 3
Membuat hipotesis
Tahapan Merancang Percobaan
4
Mengumpulk an dan Menganilisis Data
5
Membuat kesimpulan
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memproiritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan. Proses Inkuiri Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkahlangkah percobaan. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengetahui suatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu akibat dari sutau percobaan dan mengamati atau mengontrol setiap gejala yang muncul secermat mungkin, sehingga dapat diketahui hubungan sebab-akibat munculnya gejala tersebut. Dengan perkataan lain, melalui penelitian ini akan diselididki kemungkinan adanya pengaruh sebagai efek dari perlakuan (treatment) dalam suatu percobaan yang diberikan kepada sebuah kelompok eksperimen dan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Setelah melakukan penelitian terhadap sampel penelitian 4
yaitu terhadap 40 orang siswa, diperoleh hasil penelitian yaitu berupa 40 buah tulisan artikel. Hasil penelitian tersebut dijadikan sebagai sumber data, hasil penelitian diperoleh dengan melakukan serangkaian tes berupa kemampuan siswa kelas IX SMPN Satu Atap Cilingga Kecamatan Darangdan Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam menulis artikel. Data tersebut dibagi dua kelompok yaitu hasil menulis artikel tanpa mendapatkan perlakuan yang dilakukan pada kelompok control (Y) dan hasil menulis artikel yang mendapatkan perlakuan yang dilakukan pada kelompok eksperiman (X). Masing-masing jumlah hasil menulis artikel kedua kelompok tersebut sebanyak 20 artikel siswa. Perhitungan-perhitungan yang dilakukan adalah mencari nilai dan persentase tersebut memperlihatkan sejauh mana penguasaan siswa terhadap kemampuan menulis artikel. Perhitungan-perhitungan selanjutnya adalah : 1. mencari nilai mean antara kedua variabel X dan variabel Y (M1 dan M2), 2. standar deviasi variabel X dan Y (SD1 dan SD2), 3. standar error mean variabel X dan Y (SEM1 dan SEM2), 4. standar error perbedaan antara M1 dan M2, 5. harga ”to” untuk melakukan pengujian hipotesis. Data pertama adalah data hasil pelaksanaan prates dan data kedua berupa data hasil pelaksanaan postes, kedua jenis data tersebut pada bagian ini akan penulis deskripsikan. a. Data prates adalah data berupa nilai menulis artikel baik kelompok kontrol (Kp) maupun kelompok eksperimen (Ke). b. Data postes adalah data berupa skor kemampuan menulis artikel dengan menggunakan metode inquiry , kelompok pembanding dan kelompok eksperimen. Analisis data merupakan bagian dari pengolahan data nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk menguji kebenaran hipotesis. Pelaksanaan analisis akan ditempuh dengan bersandar pada langkah-langkah pengujian statistik yang memiliki beberapa rumus perhitungan. Agar hasil yang diperoleh menjadi mendalam, selanjutnya penulis menggunakan perhitungan statistik untuk memperoleh data, dalam pengujian statistik yaitu untuk mencari nilai atau harga kritik “t”. Dengan demikian dapat diketahui ditolak atau
diteriman hipotesis, tentang ada atau tidaknya perbedaan dua mean sampel secara signifikan, terhadap “t” (t tabel) diperoleh dari hasil perhitungan bisa disebut “to” (t observasi) selanjutnya diberikan interpretasi dengan menggunakan tabel harga kritik “t” yang sebelumnya terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasan (db) atau degress of freedom (df) dengan rumus: df atau db = (N1 + N2) – 2 (20 + 20) – 2 = 38 Setelah diketahui df atau db selanjutnya dilihat dalam “tt” jika tidak dijumpai maka menggunakan db yang terdekat. Selanjutnya penulis menggunakan harga “to” pada taraf signifikasi (kebermaknaan) 5% atau taraf kepercayaan 95% dan taraf signifikasi 1% atau taraf kepercayaan 99%. Jika “to” sama dengan atau lebih dari pada harga “tt” yang tercantum pada tabel maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Jika “to” lebih kecil dari pada “tt” maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nihil (Ho) diterima. Untuk menguji diterima tidanya kedua hipotesis tesebut penulis membandingkan harga “to” dengan harga “t t” dengan perbedaan dua mean, rumus yang digunakan adalah: To
=
M1 – M2 SEM1 – SEM2
Dari serangkaian tes penelitian terhadap subjek, penulis memperoleh data dari kegiatan ini. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian dua prosedur tes, yaitu prates dan postes. Prosedur prates diberikan kepada subjek kontrol (tanpa pengetahuan pemahaman), sedangkan prosedur postes diberikan kepada subjek eksperimen (dengan pengetahuan pemahaman), jumlah data untuk setiap kelompok 20 orang. Hasil penganalisaan baik kelompok pengetahuan dan kelompok keterampilan diperoleh skor prates dan skor postes. Data prates dan data postes untuk kedua kelompok itu diinventarisasikan, sehingga hasilnya nilai prates kelompok eksperimen jauh lebih baik daripada kelompok kontrol. Prates pada kelompok eksperimen diperoleh jumlah subjek yang berhasil secara individual sebanyak 16 atau sebesar 80% tingkat keberhasilan kelompoknya. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 8 subjak yang berhasil secara individual 5
atau sebesar 40% tingkat keberhasilan kelompok. Sementara itu nilai postes juga menunjukan hal yang sama. Pada kelompok eksperimen terdapat 16 subjek sebesar 80% yang berhasil mencapai batas kelulusan purposif (70% atau lebih), dari 4 subjek atau 20% yang gagal. Adapun kelompok kontrol terdapat 11 orang atau sebesar 55% yang berhasil dan 9 subjek atau 45% yang gagal. Dengan demikian ada hubungan simetris dan kausalitas atau pemberian perlakuan terhadap prestasi subjek. Hal ini diketahui karena nilai kelompok eksperimen jauh lebih baik daripada nilai kelompok kontrol. Perolehan nilai postes kelompok eksperimen (X) lebih baik daripada nilai prates kelompok kontrol (Y) bukan merupakan kesimpulan akhir, yang selanjutnya penulis mengolah data tersebut dengan pengujian hipotesis menggunakan statistik yaitu untuk mencari nilai ”to” (perbedaan dua mean) yang selanjutnya penulis membandingkan harga nilai ”to” dengan harga ”tt” ( t tebel ) yang selanjutnya menetapkan (db) derajat kebebasan (df) dengan rumus : df atau db = (N1 + N2) – 2 Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data positif untuk mendapatkan nilai to (perbedaan mean variabel X / eksperimen dan mean variabel Y / kontrol). Penentuan nilai to diperoleh melalui penggunaan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut, (1) menyiapkan tabel distribusi frekuensi nilai postes kelompok eksperimen (X) dan nilai postes kelompok kontrol (Y), (2) menentukan mean (M), (3) menentukan standar deviasi (SD), (4) menentukan setandar error (SE), setandar error perbedaan mean variabel X dan variabel Y (SEM1-SEM2), (5) menapsirkan nilai ”to” dengan harga kritik ”t” Berdasarkan urutan perhitungan tersebut, akhirnya diketahui nilia to sebesar 3,23. Dengan menggunakan db (N2 + N2) – 2 sebesar 38 atau yang terdekatnya, yaitu 40, maka dapat diketahui nilai “tt“ pada harga kritik ”t” untuk dua taraf signifikasi 5% dan 1%, taitu sebesar 2,02 dan 2,71. Selanjutnya nilai to dibandingkan dengan nilai tt dalam upaya menguji hipotesis. Apabila to lebih besar daripada tt, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya Apabila to lebih kecil daripada tt, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Berdasarkan hal tersebut, ternyata
hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada pengaruh penerapan metode inquiry terhadap kemampuan menulis artikel siswa kelas IX SMPN Satu Atap Cilingga diterima, dan hipotesis no (Ho) ditolak. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan halhal berikut. 1. Hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan ada pengaruh penerapan metode inquiry terhadap kemampuan siswa kelas IX SMPN satu Atap Cilingga dalam menulis artikel diterima. Sebaliknya hipotesis nol (Ho) ditolak. 2. Hal ini terbukti setelah diketahui bahwa nilai to hasil perhitungan atau perbedaan mean variabel X dan variabel Y sebesar 3,23 ternyata lebih besar daripada nilai “t” yang ada pada tabel nilai “t”, yaitu sebesar 2,02 pada taraf signifikasi 5% atau taraf kepercayaan 95% dan sebesar 2,71, pada taraf signifikasi 1% atau taraf kepercayaan 99%. 3. Dengan diterimanya hipotesis alternatif (Ha) maka dapat dikatakan bahwa nilai kemampuan menulis artikel siswa meningkat lebih baik setelah dilaksanakan percobaan (treatment). 4. Dari tes prates, terlihat hasil penerapan metode inquiry kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol, yaitu sebanyak 16 siswa yang mendapatkan nilai 6 ke atas atau 80% tingkat keberhasilan kelompok. Sedangkan kelompok kontrol 8 siswa yang mendapatkan nilai 6 ke atas atau 40% tingkat keberhasilan kelompok. 5. Hasil postes kemampuan menulis artikel terlihat bahwa nilai yang diperoleh kelompok eksperimen lebih baik dibanding kelompok kontrol, yaitu terdapat 16 subjek yang mendapatkan nilai 6 ke atas atau 80% tingkat keberhasilan kelompok. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 11 siswa yang mendapatkan nilai 6 ke atas atau 55% tingkat keberhasilan kelompok. Adapun beberapa saran yang perlu penulis sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi berbagai pihak yang terlibat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. 6
Durahman, Memen. (1991). Hambatan Budaya Dalam Pengajaran Menulis. Jakarta: Balai Pustaka Mujahid, A. (1994). Menulis Artikel. Bandung: Lubuk Agung. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Skripsi. STKIP Siliwangi Bandung Rusyana, Yus. (1986). Keterampilan Menulis. Modul 1 s/d 3. Jakarta: Karunika. Suhendar, M.E. (1992). MKDU Bahasa Indonesia Kebahasaan. Bandung: Pioner Jaya. Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sudijono, Anas. (1991). Pengantar Statistik pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali Press. Sujana, Nana (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. STKIP Siliwangi (2009) Modul model-model pembelajaran. STKIP Siliwangi. Bandung Tarigan, H.G. (1983). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Badung: Angkasa Tarigan, Djago. (1995). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : Depedikbud. WWW.Geogle.Com
1. Untuk siswa harus dipahami bahwa kegiatan menulis sebuah artikel adalah kegiatan yang merupakan sarana mencurahkan pikiran, perasaan, gagasan, ide, dan kehendak. Oleh karena itu, keterampilan menulis harus disadari sebagai kegiatan yang menyenangkan bagi mereka. 2. Untuk para guru Bahasa Indonesia, harus menjadi rutinitas saat memberikan materi pragmatik (menulis), dengan memberikan pemahaman terlebih dahulu teori-teori yang berkaitan dengan keterampilan menulis dan memberikan waktu yang lebih bagi siswa untuk praktek menulis. Dengan demikian, kompetensi siswa dalam pembelajaran menulis dapat bersifat pragmatis sesuai yang dibutuhkan oleh siswa. 3. Saran penulis untuk sekolah adalah, harus lebih banyak menyediakan sarana dan prasarana bagi guru dan siswa agar lebih terbimbing dan termotivasi dalam proses pembelajaran termasuk proses pembelajaran menulis artikel. 4. Secara umum bagi dunia pendidikan, hendaknya hasil kegiatan menulis artikel atau mengarang siswa diikuti dengan kegiatan menganalisis hasil tulisan yang bersifat objektif dan sistematis. Dengan demikian, dapat didefinisikan kekurangan yang dilakukan siswa untuk dilakukan upaya perbaikan. 5. Bagi sekolah, hasil penelitian ini hendaknya dijadikan masukan yang berharga untuk dievaluasi dan ditindaklanjuti dalam upaya meningkatkan kualitas belajar-mengajar bahasa dan sastra Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti. (1991). Pembinaan Kemampuan Menulis.Bahasa Indonesia. Revisi Edisi. Jakarta: Erlangga. Ali,M. (1992). Strategi penelitian pendidikan. Bandung : Angkasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). KBBI. (Cetakan ke tiga).Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2004). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untyuik SMP. Jakarta : Depdiknas. 7