PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA
MAKALAH SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian sidang sarjana Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Oleh :
Magdalena Pulung Widyasanti 08210642
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SILIWANGI BANDUNG 2012
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DI KELAS V SDN BAKTI KENCANA BEKASI Magdalena Pulung Widyasanti 08210642
[email protected] Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Sehubungan dengan kurang tercapainya pengajaran menulis puisi, maka penulis akan mengujicobakan TEKNIK MENULIS PUISI AKROSTIK TEMATIK. Dengan teknik ini diharapkan siswa dapat mengalami suatu proses pembelajaran yang terarah, menyenangkan dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa akan dipandu mulai dari tahap PENGGALIAN IDE, PENENTUAN IDE, dibimbing untuk memilih ide yang dekat dan berhubungan dengan dirinya yaitu tentang pengalaman pribadinya. Pada tahap penulisan ide, teknik akrostik juga membentuk siswa dalam menulis puisi, karena puisi yang akan ditulis menggunakan pola huruf – huruf awal yang berhubungan dengan tema pengalaman pribadi siswa untuk diperbarui kekurangannya yang terdapat dalam puisi. Dengan adanya tahap-tahap tersebut, proses penulisan puisi menjadi lebih terarah. Dari latar belakang permasalahan diatas. Maka didapatlah rumusan masalah sebagai berikut : 1. EFEKTIFKAH Teknik Akrostik Tematik ini dalam pembelajaran menulis puisi ? 2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan TEKNIK AKROSTIK TEMATIK? AKROSTIK TEMATIK PENDAHULUAN Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia menyatakan bahwa guru kesulitan melatih keterampilan siswa kelas v SDN Bakti Kencana dalam menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Ide untuk menulis puisi dapat diperoleh dari hal-hal yang dekat dengan siswa, seperti pengalaman pribadi atau dari lingkungan sekitar. Namun siswa belum mampu mewujudkan ide-ide tersebut kedalam bentuk kata yang puitis. Ketika siswa akan mewujudkan ide kedalam
bentuk bentuk bahasa puisi, siswa belum mampu memilih kata untuk menggali kalimat puisi. Teknik yang dapat mempermudah siswa dalam menulis puisi yaitu : 1. Teknik yang memiliki karakteristik. 2. Mengarahkan siswa dalam mendapatkan ide dari sesuatu yang dekat dengan mereka. 3. Membantu siswa menemukan kata-kata pertama dalam menulis puisi.
4. Membantu siswa dalam memperkaya perbendaharaan kosakata dan membimbing siswa dalam menulis puisi. Sehubungan dengan kurang tercapainya pangajaran menulis puisi, maka penulis akan mengujicobakan teknik menulis puisi AKROSTIK TEMATIK. Dengan teknik ini diharapkan siswa dapat mengalami suatu proses pembelajaran yang terarah, menyenangkan dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa akan dipandu mulai dari tahap penggalian ide dan penentuan ide, dibimbing untuk memilih ide yang dekat dan berhubungan dengan dirinya yaitu tentang pengalaman pribadinya. Pada penulisan ide, teknik akrostik juga membentuk siswa dalam menulis puisi, karena puisi yang akan ditulis menggunakan pola huruf-huruf awal berhubungan dengan tema pengalaman pribadi siswa. Selanjutnya disunting oleh siswa untukdiperbarui kekurangannya yang terdapat dalam puisi. Dengan adanya tahap-tahap tersebut proses pembuatan puisi lebih terarah. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA BEKASI Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pembelajaran menulis puisi dengan teknik akrostik tematik. Dengan fokus memotivasi siswa untuk menggali dan menentukan penulisan dari pengalaman pribadi untuk dujadikan suatu puisi yang menarik Rumusan masalah merupakan spesifikasi atau penajaman uraian pendahuluan terhadap masalah yang akan diteliti. Dari latar belakang permasalahn penelitian
diatas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. EFEKTIFKAH Teknik Akrostik Tematik ini dalam pembelajaran menulis puisi ? 2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan TEKNIK AKROSTIK TEMATIK? KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Pembelajaran Menurut Dimyati (2002 : 157) pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh, memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pembelajaran merupak konsep dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oelh peserta didik atau siswa. Pengertian Menulis Dalam hal ini Tarigan (1986 : 21) mengemukakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang – lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang difahami oleh seseorang, sehingga orang – orang lain dapat membaca lambang – lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Kemampuan menulis merupakan kemampuan kompleks, yang menurut sejumlah pengetahuan dan keterampilan “ Sabarti Akhadidah, dkk, (1992 : 2) Pengertian Puisi Menurut Waluyo (1987 : 25), puis adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur
fisik dan struktur batinnya. Watts Duton (Djojosuroto, 2006 : 11), berpendapat puisi adalah ekspresi yang konkret dan bersifat artistik dari pikiran manusia secara emosional dan berirama. Sedang menurut Kosasih (2002 : 461), puisi adalah karangan yang dlaam penyajiannya sangat mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000:794), puisi adalah ragam satra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusuana larik dan bait. Teknik Akrostik Tematik dalam Puisi Sudibyo (2008) menjelaskan bahwa tenik akrostik dalam menulis puisi merupakan suatu teknik yang dapat memudahkan untuk menulis puisi. Kegiatan menulis puisi dengan teknik akrostik dapat dilaksanakan dengan mengikuti tahap – tahap sebagai berikut : 1. Tahap berupa kegiatan pengumpulan data atau informasi yang akan dijadikan bahan. 2. Tahap dalam usaha untuk mendapatkan ide – ide yang muncul. 3. Tahap pelahiran ide, gagasan atau pengalaman ke puisi. 4. Tahap kegiatan menulis puisi Rekapitulasi skor tes awal 1. Kesesuaian tema dengan isi siswa yang mendapat skor 3 (cukup baik) yakni berjumlah 21 orang. sedangkan siswa yang mendapat skor 2 (cukup) 9 orang. 2. Diksi siswa yang mendapat skor 3 (cukup baik) yakni berjumlah 8 orang. sedangkan siswa yang mendapat skor 2 (cukup) 22 orang. 3. Citraan siswa yang mendapat skor 3 (cukup baik) yakni berjumlah 10 orang. siswa yang mendapat skor 2 (cukup) 19 orang, sedangkan siswa yang mendapat skor 1 (kurang) 1 orang. 4. Suasana siswa yang mendapat skor 3 (cukup baik) yakni berjumlah 8 orang.
sedangkan siswa yang mendapat skor 2 (cukup) 22 orang. 5. Rima dan Ritma siswa yang mendapat skor 3 (cukup baik) yakni berjumlah 3 orang siswa yang mendapat skor 2 (cukup) yakni 23 orang, sedangkan yang mendapat skor 1 (kurang) yakni berjumlah 4 orang. Analisis data hasil tes awal Dari jumlah siswa 30 orang, siswa yang mendapatkan nilai 9,4 berjumlah 1 orang, yang mendapat nilai 8,7 berjumlah 2 orang, sedangkan yang mendapat nilai 8,0 berjumlah 12 orang. Kemudian yang mendapat nilai 7,4 berjumlah 9 orang dan siswa dengan nilai 6,7 berjumlah 6 orang. SIMPULAN Berdasarkan data diatas, nilai tes awal tertinggi dengan nilai 9,4 dan 8,7 nilai cukup 8,0 dan 7,4 sedangkan nilai terendah yakni 6,7 Pembelajaran Menulis Puisi dengan menggunakan Teknik Akrostik Tematik yang penulis laksanakan tergolong cukup efektif. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis dan diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Hasil pretes menulis puisi yang belum menggunakan teknik akrostik tematik nilai rata – rata diperoleh nilai sebesar 6,0 sedangkan hasil postes yang telah menggunakan teknik akrostik tematik nilai rata – rata diperoleh sebesar 7,1 sangat efektif. 2. Hasil nilai pretes yang diperoleh yang mendapat nilai 6 kebawah sebanyak 19 siswa dan yang mendapat nilai 6 keatas sebanyak 11 siswa. sedangkan nilai hasil postes yang diperoleh yang mendapat nilai 6 kebawah sebanyak 1 siswa dan yang mendapat nilai 6 keatas sebanyak 29 siswa. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan teknik akrostik tematik meningkat. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : PT. Rineka Cipta. Pradopo, Rachmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Salam. 2009. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Teknik Michael Rifaterre. [online]. Tersedia: http.//gerbang pendidikan.blogspot.com Sagala, H. Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta
Sudjana, Nana. 2002. Metode Pembelajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo Transito. Suhendar, M.E dan Piem Supinah. 1993. Sejarah dan Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung. Tarigan, Henry Guntur. 1985. Aneka Dimensi Dalam Kurikulum Bahasa Indonesia, UPI Bandung. Tarigan, Henry Guntur 1986. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung : Penerbit Angkasa. Waluyo, Herman. 1995. Puisi Teori dan Apresiasi. Jakarta : Airlangga.