PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING
Shinta Nuryatna NIM : 08210029
[email protected]
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi masih banyak siswa yang tidak tertarik menulis puisi, dan penulis tertantang untuk dapat menciptakan hasil belajar terhadap siswa agar tertarik menulis puisi. Untuk mewujudkan keinginan penulis tersebut, maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul “ Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Menggunakan Metode Quantum Writing. Penelitian ini penulis lakukan karena ingin mengetahui bagaimana proses pembelajaran siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan metode quantum writing , apakah pembelajaran menulis puisi dengan metode quantum writing efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi dan adakah perbedaan yang signifikan pada siswa dalam menulis puisi antara sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan menggunakan metode quantum writing. Metode Quantum Writing yang digunakan penulis ketika mengajar ternyata merangsang ketertarikan siswa untuk menulis puisi. Sehingga Metode Quantum Writing dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran menulis puisi, karena selain pembelajarannya menyenangkan, efektif, juga dapat meningkatkan motivasi siswa. Kata Kunci : Puisi, Eksperimen, Quantum Writing
PENDAHULUAN Dunia pendidikan di Indonesia semakin menunjukkan perbaikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Perkembangan dunia pendidikan semakin menunjukkan kemajuan. Berbagai metode, pendekatan, model, dan strategi pembelajaran telah dikembangkan untuk meningkatkan hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan didalam kelas.
Keterampilan menulis merupakan kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan memakai bahasa tulisan yang baik sesuai kaidah kebahasaan. Selain itu menulis harus dilakukan secara efektif dan efisien, mengingat menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif. Menulis sebagai salah satu aspek berbahasa dalam pembelajaran sastra dan bahasa Indonesia di SMP dan MTs, maka siswa dituntut untuk mampu mengorganisasikan pemikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai bentuk tulisan baik sastra maupun non sastra. Salah satu tulisan dalam ranah sastra adalah puisi.
Dalam pembelajaran bahasa apapun, kemampuan atau keterampilan kebahasaan yang harus dikuasai oleh peserta didik terdiri dari empat aspek, yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan, tidak dapat dipisahkan. Setiap aspek kebahasaan memiliki karakteristik tersendiri yang berdampak pada proses pembelajaran yang tidak sama untuk setiap aspek kebahasaan yang dipelajari.
Menulis puisi adalah kegiatan menulis yang bersumber dari pengalaman maupun imajinasi yang penuh makna dan bernilai seni.
1
2 Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam menulis kreatif puisi merupakan Standar Kompetensi dalam menulis untuk siswa SMP dan MTs. Standar Kompetensi tersebut ada pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII Semester 2 dengan Kompetensi Dasar menulis kreatif puisi dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Berangkat dari hal tersebut, kita mengetahui keterampilan menulis puisi merupakan pembelajaran yang harus dikuasai siswa. Faktor yang dapat menyebabkan pembelajaran menulis puisi tidak lagi bersifat aktif dan produktif di antaranya: tidak semua guru bahasa memiliki kegemaran terhadap menulis puisi, mengajarkan menulis puisi tidak hanya berkaitan dengan kemampuan menggunakan bahasa, tetapi juga berhubungan dengan penggalian bahasa, norma, dan nilai-nilai estetika, dan sikap berpikir inovatif dan kreatif yang belum tumbuh pada guru sebagai upaya mengembangkan diri. Rendahnya minat siswa dalam menulis puisi salah satunya disebabkan oleh strategi, pendekatan dan metode yang digunakan oleh guru kurang bervariasi dan tidak menarik bagi siswa. Hal ini menjadi permasalahan dalam proses pemebelajaran Bahasa Indonesia. Ini akan berdampak kurang baik terhadap tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dengan menggunakan metode yang tepat siswa diharapkan senang menulis puisi, dengan penguasaan kosakata, pilihan kata (diksi) dan majas yang tepat diharapkan siswa mampu menuangkan ide dan berekspresi sehingga mampu merangkai kata – kata yang indah. Oleh karena itu pembelajaran menulis puisi dengan metode quantum writing diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi. KAJIAN TEORI DAN METODE Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang – lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 1982 : 22). Menulis adalah mengorganisasikan, melukiskan lambang-lambang, gagasan, dan ide secara sistematik, secara tersurat sehingga orang dapat membaca dan memahami bahasa yang tersurat. Fungsi menulis dalam kegiatan berbahasa yang utama adalah alat komunikasi secara tertulis dan tidak langsung. Sedangkan tahap – tahap proses menulis antara lain tahap persiapan dan usaha, yaitu pengumpulan informasi data yang dibutuhkan, tahap inkubasi atau pengendapan yaitu memadukan
pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, mendiskusikannya dengan orang lain, atau memperdalam pengamatannya terhadap fenomena kehidupan dan kemanusian yang menjadi ide, dan tahap iluminasi yaitu tahap mengekspresikan ide dalam karya. Manfaat menulis adalah mencatat gagasan atau ide agar tidak lupa, selain itu menulis menyumbangkan kecerdasan, mengembangkan imajinatif, dan kreatifitas sehingga timbul keberanian untuk mengumpulkan informasi. Adapun hambatan menulis disebabkan karena dalam proses belajar formal di sekolah kurang terevaluasikan, apakah siswa mendapat masukan berharga mengenai kekuatan, serta usaha-usaha yang dilakukan dalam kegiatan menulis akan hanya memperhatikan unsur – unsur mekanik dan melupakan biaya. Sehingga tidak dapat memberikan kesan penting dan membuat siswa terlatih dan menyukai kegiatan menulis. Puisi adalah karangan yang dalam penyajiannya sangat mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna (Kosasih, 2002 : 461) Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan secara imajinatif dan emosional dengan menggunakan pilihan kata tertentu serta mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna yang ditulis dalam bentuk larik dan bait. Unsur – unsur puisi antara lain: 1) unsur instrinsik yang terdiri dari irama, diksi/ pilihan kata, baris, bait, enjambemen, interpolasi, kata nyata, dan rima; 2) unsur ekstrinsik terdiri dari tema, feeling, tone atau nada, intention, tujuan atau amanat, imaji, dan majas. Puisi terdiri atas dua bagian besar yaitu, struktur fisik puisi (diksi, pengimajian, kata konkret, majas, rima dan ritma) dan struktur batin puisi (tema, perasaan, nada dan suasana, amanat). Bahasa dalam puisi bersifat konotatif dengan menggunakan bahasa pilihan yang diseleksi oleh penyair. Quantum Writing adalah interaksi dalam proses belajar (menulis) niscaya mampu mengubah pelbagai potensi menulis yang ada di dalam diri manusia menjadi ledakan/gairah yang dapat ditularkan kepada orang lain.(Hernowo, 2003:10) Metode quantum writing merupakan metode pembelajaran interaktif yang diharapkan mampu mengubah berbagai potensi menulis dalam diri manusia menjadi ledakan gairah yang dapat ditularkan
3 kepada orang lain. Tujuan pembelajaran quantum writing adalah untuk memunculkan potensi menulis khususnya pada anak punya keberanian dan kesiapan mental untuk menulis serta anak mempunyai kebaruan tentang menulis. Pembelajaran menulis puisi dengan metode Quantum Writing merupakan proses pembelajaran yang bersumbar dari pengalaman maupun kegiatan yang penuh makna bernilai seni dengan cara cepat dan bermanfaat untuk merangsang potensi menulis secara mudah dan menyenangkan. Teknik yang digunakan dalam menulis puisi dengan menggunakan metode quantum writing diantaranya yaitu teknik TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan,Ulangi dan Rayakan). Adapun langkah – langkah pembelajaran menulis puisi dengan teknik TANDUR antara lain : 1) Mendiskusikan manfaat yang diperoleh setelah mempelajari apresiasi puisi; 2) mencermati model puisi; 3)menentukan, jumlah kata setiap garis, jumlah baris setiap bait dan rima pada setiap baris puisi; 4) menjelaskan arti setiap kata yang terdapat pada baris puisi; 5) menjelaskan isi puisi; 6) memberikan sebuah lagu; 7) menentukan gagasan pokok setelah mengidentifiasi lagu; 8) menentukan kata – kata berdasarkan lagu; 9) menyusun kata – kata yang telah ditentukan sebelumnya menjadi baris –baris puisi; 10) mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas; 11) menjelaskan langkah-langkah membuat puisi; 12) memberikan penghargaan kepada yang menulis dan membaca puisi dengan baik. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu sebuah metode penelitian yang bertujuan untuk melihat keefektifan metode quantum writing dalam pembelajaran menulis puisi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretes dan posttes grup pada satu kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu Observasi (mengamati proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode quantum writing) dan Tes (dalam bentuk pretest dan postest). Teknik pengolahan data yaitu dengan cara: data yang diperoleh dari hasil pretes dan posttes dinilai, kemudian dianalisis dan melakukan pengujian hipotesis nilai hasil pretes dan posttes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen pembelajaran (Satuan Pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan instrumen pengumpulan data (observasi dan lembar tes menulis puisi.
Aspek-aspek penilaian puisi antara lain : rima, diksi, pengimajian, gaya bahasa, tema dan amanat. Rima merupakan persamaan bunyi yang terdapat pada awal , tengah, dan akhir baris dalam puisi. Keindahan puisi tidak hanya terletak pada rimanya , tetapi juga pada pilihan katanya. Diksi ialah pilihan kata yang tepat. Pilihan kata tidak berarti penyingkatan kalimat , tetapi harus jelas dalam penyampaian makna. Pengimajinasian ialah penilaian yang digunakan adalah cara siswa menyusun kata-kata yang tepat sesuai dengan pengalaman sensori seperti penglihatan (imaji visual), pendengaran (imaji audio), dan perasaan. Tema, apabila seorang penyair melihat sesuatu yang menarik sehingga menimbulkan perasaan tertentu. Perasaan penyair itu akan melahirkan rasa kecewa, sedih, gembira, puas, keberanian dan sebagainya. Gaya bahasa ialah penilaian yang digunakan dalam menggunakan gaya bahasa yang tepat sesuai dengan objek yang diperlihatkan. Penggunaan majas atau gaya bahasa ini bertujuan agar puisi terkesan hidup dengan menggunakan gaya bahasa seperti personifikasi, hiperbola,metafora, litotes dan lain-lain. Amanat ialah pesan yang disampaikan sesuai dengan tema dan mengacu pada objek yang diperlihatkan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Batujajar . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil secara random atau acak dari seluruh jumlah siswa kelas VII. Pengambilan sampel secara random bertujuan agar sampel yang diambil bersifat refresentatif. Menurut Arikunto pengambilan jumlah sampel dari seluruh jumlah populasi sebanyak 15% atau 30% apabila jumlah populasi lebih dari 100 orang. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 32 siswa . HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan penganalisaan dalam penelitian ini hanya terbatas pada aspek tertentu yaitu rima, diksi/ pilihan kata, pengimajian, gaya bahasa, tema dan amanat. Hasil analisis itu disajikan berupa data – data yang berbentuk angka – angka disertai penjelasan – penjelasan yang mendukung data tersebut. Analisis perolehan pretes siswa nilai rata-ratanya masih kurang dari standar ketuntasan minimum.
4 Sedangkan analisis perolehan posttes siswa nilai rataratanya lebih tinggi dari standar ketuntasan minimum. Dari hasil analisis nilai rata-rata pretest siswa yang tidak menggunakan metode quantum writing adalah 7,09 dengan Standar Deviasi 0,57, sedang nilai ratarata siswa posttest siswa dengan menggunakan metode quantum writing adalah 8,50 dan Standar Deviasi yaitu 0,72. Dengan demikian terbukti hipotesis bahwa pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode quantum writing dapat meningkatkan pembelajaran apresiasi puisi siswa sehingga dapat mendorong siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan Hasil yang diperoleh pada penelitian ini belum sempurna, namun telah membuktikan bahwa untuk menguji hipotesis hasil tersebut, terbukti kebenarannya. Dari hasil data, menunjukkan bahwa siswa setelah diberikan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode quantum writing teknik TANDUR mampu menuliskan imajinasinya melalui puisi dengan kata – kata yang indah dan memperhatikan unsur-unsur puisi dengan baik. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dengan Metode Quantum Writing dalam pembelajaran menulis puisi siswa dapat berhasil menulis puisi dengan suasana yang menyenangkan dan tidak monoton, juga memberikan motivasi pada siswa untuk lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Sehingga keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode quantum writing pada siswa kelas VII MTs Al-Ihsan Batujajar meningkat dengan baik. Dari hasil pengamatan selama berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar dengan menggunakan Metode Quantum Writing ternyata Metode Quantum Writing sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi. Hasilnya siswa lebih merasa senang dan dapat mengeluarkan segala idenya bila diberikan kebebasan belajar menulis puisi di dalam atau di luar ruangan sehingga proses belajar mengajar secara dinamis dan terkendali bukannya menjadi proses belajar yang statis. Dari hasil analisis nilai rata-rata pre-test siswa yang tidak menggunakan Metode Quantum Writing adalah 7,09 dan Standar Deviasi 0,57 sedangkan nilai ratarata siswa post-test siswa dengan menggunakan Metode Quantum Writing adalah 8,50 dan Standar Deviasi yaitu 0,72 . Hal ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan. Yang berarti bahwa menulis puisi dengan Metode Quantum Writing berhasil dengan sangat baik.
A. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud DePorter, Bobbi. 2003. Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di Ruangruang Kelas. Bandung: Kaifa. DePorter, Bobbi & Mike Hernaci. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Hernowo. 2004. Quantum Writing : Cara Cepat Nan Bermanfaat Untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis. Bandung: Mizan Learning Center. Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: CV. Yrama Widya. Maryati & Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Untuk Smp/Mts Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Susilana, Rudi. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kutekpen FIP UPI. Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
5
SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dengan Metode Quantum Writing dalam pembelajaran menulis puisi siswa dapat berhasil menulis puisi dengan suasana yang menyenangkan dan tidak monoton, juga memberikan motivasi pada siswa untuk lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Sehingga keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode quantum writing pada siswa kelas VII MTs Al-Ihsan Batujajar meningkat dengan baik. Dari hasil pengamatan selama berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar dengan menggunakan Metode Quantum Writing ternyata Metode Quantum Writing sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi. Hasilnya siswa lebih merasa senang dan dapat mengeluarkan segala idenya bila diberikan kebebasan belajar menulis puisi di dalam atau di luar ruangan sehingga proses belajar mengajar secara dinamis dan terkendali bukannya menjadi proses belajar yang statis. Dari hasil analisis nilai rata-rata pre-test siswa yang tidak menggunakan Metode Quantum Writing adalah 7,09 dan Standar Deviasi 0,57 sedangkan nilai rata-rata siswa post-test siswa dengan menggunakan Metode Quantum Writing adalah 8,50 dan Standar Deviasi yaitu 0,72 . Hal ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan. Yang berarti bahwa menulis puisi dengan Metode Quantum Writing berhasil dengan sangat baik.
6
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud DePorter, Bobbi. 2003. Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa. DePorter, Bobbi & Mike Hernaci. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Hernowo. 2004. Quantum Writing : Cara Cepat Nan Bermanfaat Untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis. Bandung: Mizan Learning Center. Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: CV. Yrama Widya. Maryati & Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Untuk Smp/Mts Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen PendidikanNasional Susilana, Rudi. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kutekpen FIP UPI. Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
7
KURIKULUM VITAE Nama
: Shinta Nuryatna
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat Tanggal Lahir
: Bandung, 9 Oktober 1976
Kewarganegaraan
: Indonesia
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Alamat
: Blok Sinarjaya RT 02 RW 16 Desa Batujajar Barat Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat
No. Telepon
: (022) 9379808
Pendidikan
: 1. SDN
Sinarjya
(1982-1988)
8
2. SMPN Batujajar (1998-1991) 3.SMAN Cililin Pekerjaan
(1991-1994)
: 1. Staff Tata Usaha MTs Al-Ihsan Batujajar
(Th 1996 - 2002)
2. Staff Administrasi YAMAHA Batujajar
( Th 2002 - 2005)
3. Guru Honor MTs Al-Ihsan Batujajar
( Th 2006 – Sekarang)