PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAHASA (LANGUAGE GAMES)
Tutin Mulyati NIM : 08210086
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi masih banyak siswa yang tidak tertarik menulis puisi, dan penulis tertantang untuk dapat menciptakan hasil belajar terhadap siswa agar tertarik menulis puisi. Untuk mewujudkan keinginan penulis tersebut, maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul “ Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Menggunakan Metode Language Game di Kelas V “. Penelitian ini penulis lakukan karena ingin mengetahui bagaimana proses pembelajaran siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan metode language games apakah pembelajaran menulis puisi dengan metode language games efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi dan adakah perbedaan yang signifikan pada siswa dalam menulis puisi antara sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan menggunakan metode language games. Metode yang digunakan adalah non eksperimen. Sample penelitian adalah siswa kelas V khususnya kelas V B sebanyak 35 siswa.Sedangkan instrument penelitian yang digunakan adalah Tes dan Observasi. Metode language games yang digunakan penulis ketika mengajar ternyata merangsang ketertarikan siswa untuk menulis puisi, walaupun kepekaan dan ketajaman berpikir siswa dapat dikembangkan setelah adanya arahan dan rangsangan untuk berani mengungkapkan isi hatinya ke dalam sebuah puisi. Hasil analisis penelitian menunjukan nilai rata-rata kelas dari hasil posttest lebih besar dari hasil pretestyaitu 74,3 sedangkan nilai rata- rata sebelumnya pada pretest hanya 65,9. Berdasarkan hasil penelitian diatas, metode language games dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran menulis puisi, karena selain pembelajarannya menyenangkan efektif, juga dapat meningkatkan motivasi siswa. Kata kunci : Puisi, non eksperimen, language games
PENDAHULUAN Pengajaran Bahasa Indonesia, mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang akan menumbuhkan kemampuan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik serta benar. Pada hakekatnya pembelajaran Bahasa Indonesia di arahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa.Pembelajaran bahasa apapun kemampuan atau keterampilan kebahasaan yang harus dikuasai oleh peserta didik terdiri dari 4 aspek, yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Ke empat keterampilan tersebut saling berkaitan dan memiliki karakteristik tersendiri yang berdampak pada
proses pembelajaran untuk setiap aspek kebahasaan yang dipelajari. Keterampilan menulis puisi merupakan kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan memakai bahasa tulisan yang baik, sesuai dengan kaidah kebahasaan. Dan mampu mengapresiasikan puisi, menulis puisi adalah kegiatan menulis yang bersumber dari pengalaman maupun imajinasi yang penuh makna dan bernilai seni, kemampuan tersebut dapat ditentukan oleh beberapa faktor penting dalam proses pembelajaran menulis puisi. Selain penerapan model, metode dan strategi yang tepat juga sangat menentukan adalah peranan guru dalam proses pembelajaran terhadap siswa.
Permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran menulis puisi di Sekolah Dasar terutama kelas V Semester II sesuai dengan standar kompetensi tersebut ada pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V faktor yang dapat menyebabkan pembelajaran menulis puisi tidak lagi bersifat aktif dan produktif yaitu : semua guru bahasa hanya menyuruh untuk membacakan puisi di depan kelas sedangkan siswa tidak diberi kesempatan untuk menulis puisi dengan bahasa atau kata-katanya sendiri, sehingga pembelajaran tersebut sangat kurang tepat karena tidak adanya aktifitas dan kreatifitas siswa dalam menulis puisi, rendahnya minat siswa dalam menulis puisi salah satunya disebabkan oleh strategi, pendekatan dan metode yang digunakan oleh guru kurang bervariasi dan tidak menarik bagi siswa. Hal ini menjadi permasalahan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, berdampak kurang baik terhadap tujuan proses pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam pembelajaran menulispuisi menggunakan metode yang tepat siswa diharapkan senang, dan dapat menulis puisi, dengan penguasaan Tema, Perasaan atau imajinasi, Nada atauTonedan amanat, sehingga diharapkan siswa mampu menuangkan ide dan berekspresi maka mampu merangkai kata-kata yang indah. Oleh karena itu pembelajaran menulis puisi dengan metode Permainan Bahasa atau Language Games dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan baik serta terampil dalam menciptakan karya sastra secara efektif. KAJIAN MATERI DAN METODE Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan dan pengetahuan.Dalam kegiatan menulis ini, maka penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Disebut sebagai kegiatan produktif karena kegiatan menulis menghasilkan tulisan, dan disebut sebagai kegiatan yang ekspresif karena kegiatan menulis adalah kegiatan yang mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan pengetahuan penulis kepada pembaca (Tarigan 1983 : 3-4). Fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Penulis dan pembaca dapat berkomunikasi melalui tulisan oleh karena itu, pada prinsifnya hasil menulis (tulisan) yang paling utama adalah dapat menyampaikan pesan penulis kepada pembaca, sehingga dapat memahami maksud serta tujuan penulis yang dituangkan dalam bentuk tulisannya, menurut Rusyana (1986 : 14) menyebutkan
bahwa fungsi menulis dapat dilihat dari dua segi yaitu segi kegunaan dan segi perannya dalam mengarang. Tujuan menulis adalah respon atau jawaban yang diharapkan oleh penulis dari pembaca (Tarigan, 1982 : 23). Menurut maksud dan tujuan yang dikandungnya, tulisan dibagi ke dalam beberapa jenis. Menurut D. Angelo (Tarigan, 1982 : 24) diantara tujuan menulis itu adalah sebagai berikut : tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca, disebut dengan wacana persuasif ; tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan, disebut wacana informatif ; tulisan yang bertujuan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat dan berapi-api, disebut wacana ekspresif. Manfaat menulis menurut Akhidiah (1992 : 1-2) yaitu : dengan kegiatan menulis kita lebih dapat mengenali kemampuan dan potensi diri tentang suatu topik : dapat mengembangkan suatu gagasan pokok : lebih banyak menyerap, mencari, menguasai suatu produk : dapat mengkomunikasikan suatu gagasan pokok secara sistimatik : dapat menilai kemampuan secara objektif dan dapat berfikir secara kritis dan dapat Menghalusinasikan pikiran kita terhadap karya tulis yang bermanfaat, adapun hambatan menulis disebabkan karena dalam proses belajar formal di sekolah kurang terevaluasikan. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan secara imajinatif dan emosional dengan menggunakan pilihan kata tertentu serta mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna yang ditulis dalam bentuk larik dan bait. Metode puisi yang baik beserta sarana-sarana yang diperlukan : Diksi (pilihan kata) : Imaji (segala sesuatu yang dialami secara imajinatif : kata nyata (kata yang konkrit dan khusus : Majas (bahasa kias atau gaya bahasa ; Ritme atau irama (turun naiknya suara secara teratur ; Rima atau sajak (persamaan bunyi) termasuk struktur pisik puisi sedangkan struktur batin puisi : Tema ; perasaan, nada dan suasana, amanat. Bahasa dalam puisi bersifat Konotatif dengan menggunakan bahasa pilihan yang di seleksi oleh penyair, penulis dalam hal ini menggunakan metode permainan bahasa (language games) merupakan permainan untuk memperoleh kesenangan dan melatih keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) sehingga mampu menumbuhkan pemahaman dalam penulisan puisi, aktivitas permainan digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan. Menurut Dewey (dalam Polito, 1994) bahwa interaksi antara permainan dengan pembelajaran akan memberikan pengalaman belajar yang sangat penting bagi anak-anak, dan mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang
sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara epektif dan meningkatkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode non eksperimen yaitu sebuah metode penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi secara epektif, desain yang digunakan adalah pretest dan posttest pada satu kelas non eksperimen adapun teknik pengumpulan data yaitu observasi (mengamati proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metodelanguage games, dan test dalam bentuk pretest dan posttest. Teknik pengolahan data yaitu dengan cara : data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dinilai, kemudian dianalisis dan melakukan pengujian hipotesis nilai hasil pretest dan posttest. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu inetrumen pembelajaran (satuan pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran) dan instrument pengumpulan data (observasi dan lembar test menulis puisi). Aspek-aspek penilaian puisi antara lain : Rima, Diksi, Pengimajian, Gaya Bahasa, Tema, dan Amanat. Rima (persamaan bunyi awal tengah dan akhir baris dalam puisi ; Diksi (pilihan kata yang tepat ; pengimajinasian (penyusunan kata-kata sesuai dengan pengalaman dan perasaan ; tema (perasaan penyair melihat sesuatu yang menarik menimbulkan perasaan tertentu) Gaya bahasa (menggunakan gaya bahasa yang tepat sesuai dengan objek yang dilihat ; amanat (pesan yang disampaikan sesuai dengan tema yang mengacu pada objek untuk diperlihatkan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah siswa kelas V sebagai subjek penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini secara acak dari seluruh jumlah siswa yang bertujuan utnuk mengetahui hasilnya, jumlah sampel yang diteliti sebanyak 35 siswa tahun pelajaran 2011-2012. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan penganalisaan dalam penelitian ini hanya terbatas pada aspek tertentu yaitu Rima, Diksi, Imajinasi, Gaya Bahasa, Tema dan Amanat. Hasil analisis ini disajikan berupa data-data yang berbentuk angka-angka disertai penjelasan-penjelasan yang mendukung data tersebut secara perolehanpretes dan perolehan postes. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini telah membuktikan bahwa hipotesis hasil tersebut terbukti kebenarannya, setelah diberikan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode language games,
serta mampu menuliskan imajinasinya melalui puisi yang indah. Hasil analisis pretes menulis puisi yang diperoleh siswa dari skor tertinggi yaitu 7,6 nomor absen 33 dan yang terendah 60 dengan nomor absen 03. Data hasil analisis postes menulis puisi dari skor tertinggi yaitu 8,6 nomor absen 33 dan yang terendah dengan skor nilai 70 dengan nomor absen 27. Langkah-langkah penilaiannya sebagai berikut : NS =
X 100
Keterangan : NS = Nilai Siswa NP = Nilai Perolehan NA = Nilai Akhir Simpulan Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dengan metode language games bahwa siswa kelas V dalam pembelajaran menulis puisi dapat berhasil dan mampu menulis puisi secara efektif dengan suasana yang menyenangkan dan meningkat dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Daftar Pustaka Cahyani,
Isah
dan
Khodijah.
2008
Strategi
BelajarMengajar Hermawan Ruswandi dkk. 2007 Metode Penelitian Sekolah Dasar Resmini 2006 Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya Rosda Juanda 2006 Tangkas Berbahasa Indonesia Kelas V Syaiful Bahri Jamarah 1995 Strategi Belajar Mengajar
Tarigan HG 2008 Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Bandung Angkasa Wendi Widya RD. 2008 Belajar Menuang Ide