PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK FAIR SHARE DIKELAS V SDN 1 LINGGASARI Yani Supriyatni Yani
[email protected] ABSTRAK Puisi merupakan karya seni yang puitis. Kata puitis sudah mengandung unsur keindahan yang khas dan melekat pada puisi. Puisi disebut puitis jika mampu membangkitkan perasaan, menarik perhatian, menimbulkan tanggapan yang jelas, dan menimbulkan kenikmatan. Kepuitisan puisi itu mengalir dalam jalinan unsur isi dan bentuk sehingga keindahannnya memercik dari visualisasi dan jiwa yang bersemayam di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode Think fair share dengan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan (treatment) dalam suatu perubahan pada sebuah kelompok subjek penelitian (kelompok eksperimen) dan membandingkannya dengan subjek kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan. Hasil penganalisaan baik kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh skor prates dan skor postes. Data prates dan data postes untuk kedua kelompok itu diinventarisasikan, sehingga hasilnya nilai prates kelompok eksperimen jauh lebih baik daripada kelompok kontrol. Prates pada kelompok eksperimen diperoleh jumlah subjek yang berhasil secara individual sebanyak 16 atau sebesar 80% tingkat keberhasilan kelompoknya. Berdasarkan urutan perhitungan , akhirnya diketahui nilai to sebesar 3,23. Dengan menggunakan db (N2 + N2) – 2 sebesar 38 atau yang terdekatnya, yaitu 40, maka dapat diketahui nilai “tt“ pada harga kritik ”t” untuk dua taraf signifikasi 5% dan 1%, taitu sebesar 2,02 dan 2,71. Selanjutnya nilai to dibandingkan dengan nilai tt dalam upaya menguji hipotesis. Apabila to lebih besar daripada tt, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya Apabila to lebih kecil daripada tt, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Berdasarkan hal tersebut, ternyata hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada pengaruh penggunaan metode Think Fair Share terhadap kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas V SDN 1 Linggasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 diterima ”, dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Kata Kunci : Puisi Bebas, Metode Think Fair Share
sehingga keindahannnya memercik dari visualisasi dan jiwa yang bersemayam di dalamnya. Karena itu, definisi puisi tidak bisa lepas dari nuansa estetik. Misalnya, Dunton seperti dikutip Pradopo (1997:6) mengatakan bahwa adalah pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa yang emosional dan berirama. Pengertian yang lebih lengkap dikemukakan Pradopo (1997:281), yaitu sebagai berikut. Keakraban dengan puisi akan memberikan efek positif. Puisi menawarkan rasa berkeindahan, memperluas ruang imajinasi, memberikan kearifan, mempertajam kepekaan akan perasaan dan kemanusiaan. Melalui apresiasi dan ekspresi puisi akan diperoleh kesenangan dan kenikmatan estetik dan penghiburan. Secara afektual, keterlibatan seseorang dengan puisi akan menuntun perkembangan watak dan sikap. Karena fungsionalitasnya tersebut, pengajaran puisi di sekolah sangat penting. Puisi sebagai genre sastra akan memberikan kesenangan, kenikmatan, kegembiraan akan nilai-nilai artistik dan dapat
PENDAHULUAN Karya sastra merupakan pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia melalui bahasa sebagai medium dan punya efek yang posistif terhadap kehidupan. Ciptasastra tidak saja sekedar ekspresi dari sikap hidup, tetapi juga sebagai pernyataan imaji yang berhubungan dengan realitas objektif. Manifestasi ciptasastra diungkapkan dalam berbagai genre yang memiliki nilai keindahan. Dalam hal ini, Esten (1984:10) berpendapat bahwa karya sastra itu dimenfestasikan ke dalam suatu transformasi yang artistik sesuai dengan ukuran kesusastraan. Salah satu bentuk pengungkapan karya sastra adalah puisi. Puisi merupakan karya seni yang puitis. Kata puitis sudah mengandung unsur keindahan yang khas dan melekat pada puisi. Puisi disebut puitis jika mampu membangkitkan perasaan, menarik perhatian, menimbulkan tanggapan yang jelas, dan menimbulkan kenikmatan. Kepuitisan puisi itu mengalir dalam jalinan unsur isi dan bentuk 1
mengembangkan kepribadian, emosi, dan sosial siswa. Untuk itu, di dalam Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, pengajaran puisi mendapat tempat yang cukup representatif sebagai bagian dari pengajaran apresiasi dan ekspresi sastra. Berdasarkan deskripsi di atas, pengajaran puisi di sekolah diarahkan pada diperolehnya pengalaman berapresiasi dan berekspresi sastra melalui puisi. Kegiatan berekspresi memiliki muatan hasil yang sangat relevan dengan kegiatan memuisi. Pembelajaran menulis sangat penting sebagai bagian dari usaha untuk menjelmakan keindahan dalam puisi. Selain itu, dapat menimbulkan rangsangan estetis terhadap apresiasi seni bagi peserta didik. Dari sisi lain, menulis puisi secara artistik akan mendorong siswa memiliki kemampuan penghayatan dan ekspresi seni yang menghaluskan emosi. Sebuah puisi terasa keindahannya jika sudah dibaca dengan irama yang baik. Irama ini akan jelas menonjol,. Karena itu, menulis puisi merupakan suatu kegiatan yang tak dapat dipisahkan dari pengajaran puisi. Guna mewujudkan kemampuan menulis puisi , telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru dan siswa. Namun, berdasarkan pengamatan, pengalaman, informasi, dan diskusi, ternyata kemampuan para siswa dalam menuliskan puisi masih belum memuaskan. Para siswa masih belum mampu memilah unsur-unsur yang terkandung dalam puisi tersebut, selain itu, menghayati isi puisi dan mengungkapkannnya dengan pola irama, intonasi, volume, kinesik, mimik yang relevan dengan ekspresi jiwa yang terkandung dalam puisi. Mereka belum mampu menjiwai dan mengungkapkan puisi dengan baik. Padahal, menurut Sumiyadi (1993:44) hanya dengan pemahaman, penghayatan, dan imajinasilah orang dapat membaca puisi dan mengafresiasikannya dengan baik. Masalah yang dialami siswa dalam menulis puisi tentu harus dapat diatasi dengan baik. Salah satu upaya tersebut adalah melalui pelaksanan pembelajaran apresiasi puisi secara intenstif. Selanjutnya, penerapan metode pembelajaran di kelas yang diberikan kepada siswa hendaknya dapat dicari alternatif yang terbaik, mengapa demikian, tidak lain adalah agar siswa dapat menerima pembelajaran yang kita berikan dengan baik, serta akan menjadikan hal yang dianggap
mudah bagi siswa bila metode yang kita terapkan sesuai dengan keinginan mereka. Untuk mengetahui pengaruh dan kemampuan menulis puisi, penulis mencoba mengadakan penelitian. Untuk itu, penulis merumuskan judul penelitian ini sebagai berikut : “Pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan metode Think Fair Share terhadap Siswa kelas V SDN 1 Linggasari Kec. Darangdan Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012”. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. Kemampuan siswa kelas V SDN 1 Linggasari pada umumnya dalam menulis puisi, masih belum baik. Kelemahannya terletak pada beberapa aspek, seperti penghayatan dan pengungkapan struktur yang ada dalam puisi. Mereka belum mampu menjiwai dan mengungkapkan puisi dengan baik. Masalah tersebut perlu diatasi dengan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi Untuk menetapkan fokus penelitian, diperlukan pembatasan masalah, Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kegiatan meneliti kemampuan siswa dalam menulis puisi. Selain itu, penelitian ini dibatasi pada kegiatan meneliti hubungan antara pengaruh kemampuan menulis puisi bebas dengan menggunakan metode Think Fair Share. Adapun rumusan rincian masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah aktifitas siswa kelas V SDN 1 Linggasari dalam pembelajaran menulis puisi bebas. ? 2) Bagaimanakah epektifitas penggunaan metode Think Fair Share terhadap kemampuan siswa kelas V SDN 1 Linggasari dalam menulis puisi bebas.? 3) Apakah ada peningkatan atau tidak penggunaan metode Think Fair Share terhadap kemampuan siswa kelas V SDN 1 Linggasari dalam menulis puisi bebas.? Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui aktifitas siswa kelas V SDN 1 Linggasari dalam pembelajaran menulis puisi bebas. 2) Untuk mengetahui keepektifan penggunaan metode Think Fair Share terhadap 2
kemampuan siswa kelas V SDN 1 Linggasari dalam menulis puisi bebas. 3) Untuk mengetahui peningkatan penggunaan metode Think Fair Share terhadap kemampuan siswa kelas V SDN 1 Linggasari dalam menulis puisi bebas. Manfaat yang diharapkan penulis, antara lain adalah sebagai berikut.: 1). Bagi penulis, penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan wawasan keilmuan, khususnya tentang keterampilan menulis puisi, memperoleh pengalaman baru, serta sebagai wahana mengaplikasikan pengetahuan teoritis dalam situasi nyata. 2)Bagi guru mata pelajaran, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan tentang kemampuan menulis puisi. Dengan demikian, informasi itu dapat ditindaklanjuti melalui perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran apresiasi dan ekspresi puisi dengan lebih baik lagi. 3)Bagi sekolah, hasil penelitian dapat menjadi masukan penting bagi sekolah, sehingga pihak sekolah dapat mengambil peran dalam meningkatkan kualitas pengajaran sastra dengan memberikan motivasi bagi guru dan siswa dalam melaksanakan pengajaran sastra dengan lebih berkualitas. 4)Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan introspeksi untuk menilai kemampuannya dalam menulis puisi. Para siswa diharapkan dapat menyadari kekurangan dan kelebihannya dalam mengapresiasi puisi dan menjadi pendorong dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sastra. Hipotesis penelitian merupakan dugaan atau jawaban sementara tentang masalah penelitian yang kebenarannya masih harus dibuktikan secara ilmiah melalui penelitian atau analisis data. Hipotesis dalam penelitian dirumuskan ke dalam dua bentuk rumusan, yaitu hipotesis kerja atau alternatif (Ha) dan hipotesis nol atau nihil (Ho). Tujuan perumusan dua hipotesis tersebut ialah agar tidak memiliki kecenderungan memihak dan lebih tegas dikembalikan kepada kedua rumusan hipotesis tersebet pada saat pengujian hipotesis. Definisi operasional diperlukan untuk menciptakan kesamaan persepsi tentang makna istilah atau konsep yang terdapat dalam judul atau variabel penelitian agar terhindar dari perbedaan penafsiran sekaligus memudahkan pengenalan objek yang diteliti. Berkaitan dengan hal tersebut, definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:1)Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan dalam melakukan sesuatu kegiatan/pekerjaan.. 2)Menulis adalah suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri dalam tulisan. 3)Puisi adalah pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional dan berirama. 4)Metode adalah cara atau tenik dalam memberikan pelajaran KAJIAN TEORI DAN METODE PENELITIAN Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penilitian metode eksperimen. Hal ini didasarkan pada tujuan penelitian yang berusaha mengetahui suatu keadaan dari fenomena dan membuat penggambaran atau pendeskripsian fenomena itu secara objektif dan alamiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan (treatment) dalam suatu perubahan pada sebuah kelompok subjek penelitian (kelompok eksperimen) dan membandingkannya dengan subjek kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan. Pertimbangan menggunakan metode eksperimen dalam penelitian ini adalah bahwa penelitian ini akan melibatkan suatu percobaan pada suatu subjek penelitian yang memungkinkan munculnya gejala akibat percobaan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat yang ada para variabel penelitian. Variabel yang diselidiki adalah variabel bebas (X) hasil pelaksanaan tes pertama dan variabel terikat (Y) hasil pelaksanaan tes kedua. Definisi metode eksperimen menurut Ali (1992:135) adalah sebagai berikut : Dalam penelitian pendidikan, metode eksperimental banyak memberi manfaat, terutama untuk menentukan bagaimana dan mengapa sesuatu kondisi atau peristiwa terjadi. Eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti suatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu, dan setiap gelaja yang muncul diamati dan dikontrol secermat mungkin, sehingga dapat diketahui hubungann sebab-akibat munculnya gelaja tersebut. Desain penelitian eksperimental memiliki banyak variasi. Dalam hal ini, penulis menetapkan sebuah rancang bangun penelitian yang lebih tepat dan relevan. Desain tersebut adalah Desain Kelompok Kontrol Pascates Beracak atau Randomized 3
Posttest Only Control Grup Design. (Sukmadinata, 2005:206). Agar pelaksanaan penelitian berjalan dengan lancar, maka diperlukan perencanaan penelitian. Di antara perencanaan penelitian itu ialah memiliki dan menetapkan desain penelitian. Desain merupakan pola penataan penelitian yang mencakup penentuan sumber data, observasi, analisis data dan penafsiran serta pengujian hipotesis. Seluruh sumber data yang berupa populasi dirandomisasi untuk memperoleh sampel penelitian. Kemudian, sampel tersebut diacak untuk dibagi menjadi dua kelompok, yaitu subjek kelompok eksperimen dan subjek kelompok kontrol. Setelah sampel dikelompokkan, penulis mengadakan percobaan terhadap kelompok eksperimen dan diikuti dengan observasi berupa tes (postes) kepada kelompok eksperimen untuk memperoleh data variabel X berupa pemahaman mengapresiasi puisi hasil uji coba penggunaan metode think fair share. Selanjutnya, penulis mengadakan tes kepada subjek kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan untuk memperoleh data variabel Y berupa pemahaman mengafresiasi puisi tanpa penggunaan metode think fair share. Data mentah akan dianalisis guna mendapatkan data statistik berupa skor dan nilai. Skor penulisan puisi akan dianalisis untuk mencari perbedaan rata-ratanya dengan menggunakan teknik analisis t tes, sehingga diperoleh nilai hitung (to). Dengan diketahuinya nilai hitung (to) maka penulis dapat memberikan interprestasi atau penapsiran dan kesimpulan penelitian. Penelitian eksperimen dengan desain tersebut diarahkan pada perhatian terhadap penelaahan efek-efek perlakuan khusus dan pembandingan yang ditunjukan kepada sampel penelitian. Jadi, hasil eksperimen dapat digunakan untuk keperluan analisis data dan pengujian hipotesis. Pada kehidupan Manusia, belajar adalah bagian yang sangat penting manfaatnya dari keseluruhan proses hidup manusia. Belajar dapat di implementasikan dalam pendidikan, baik pendidikan secara informal, nonformal, terlebih pendidikan formal baik mulai dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi tidak akan terlepas dari proses belajar. Bahkan keberhasilan pencapaian tujuan dari pendidikan salah satunya ditentukan oleh bagaimana proses belajar itu dilaksanakan.
Belajar adalah suatu proses rangkaian kegiatan respons yang terjadi dalam suatu rangkaian kegiatan belajar yang berakhir pada terjadinya perubahan tingkah laku jasmani maupun rohani, ( MD Arifin,1977:163 ). Menurut Aminuddin (1985:134), puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu poiema yang artinya membuat, poeisi yang artinya pembuatan. Puisi dalam bahasa Inggris disebut Poem poetry. Pengertian puisi secara istilah dikemukakan oleh Waluyo (1987:25) puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Yassin (1991:41) mengungkapkan pula bahwa dalam puisi pikiran dan perasaan seolah bersayap ditambah lagi oleh syarat-syarat keindahan bahasa mengenai tinggi rendahnya tekanan suara (ritma) bunyi dan lagu. Jadi pikiran dan perasaan dalam puisi itu tidak sama dengan pikiran dan perasaan dalam prosa kesusastraan. Dalam puisi pikiran dan perasaan mengalami pengkonsentrasian dan kesepakatan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, penulis menyimpulkan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengutamakan kekuatan bahasa, sebagai media pengungkapan perasaan dan imajinasi penyair dengan pengkonsentarsian yang penuh dan total. Metode adalah cara yang strategi atau pendekatan kepada anak/peserta didik untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam kegiatan belajar mengajar . Menurut Djamrah (2002) Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Metode mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran dapat tercapai. Tugas utama seorang guru adalah menciptakan suasana atau iklim belajar mengajar yang dapat memotivasi peserta didik untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat. Thik Fire Share atau “berfikir-berpasanganberbagi” merupakan metode pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Thik Fire Share menghendaki 4
siswa untuk saling bekerja sama, saling membantu dalam suatu kelompok kecil ( 2- 4 angggota) dan lebih dirincikan oleh penghargaan kooperatif daripada penghargaan individual. Metode Think Fire Share ini digunakan untuk mengajarkan isi pembelajaran atau untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang diajarkan. Metode ini dipakai dengan membiarkan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan mencari secara seluas-luasnya tentang informasi yang dibutuhkannya. Titik pusatnya adalah merumuskan masalah yang hendak dipecahkan, merumuskan pertanyaan yang hendak dijawab, atau merumuskan konsep yang hendak ditemukan, sehingga dengan model atau metode ini diharapkan siswa akan menjadi aktif dan bisa memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
perbedaan antara M1 dan M2, dan harga ”to” untuk melakukan pengujian hipotesis Untuk menguji diterima tidanya kedua hipotesis tesebut penulis membandingkan harga “to” dengan harga “tt” dengan perbedaan dua mean, rumus yang digunakan adalah: To = M1 – M2 SEM1 – SEM2 Cara pengujian hipotesis adalah dengan membandingkan nilai to yang diperoleh melalui perhitungan dengan besarnya “t” yang tercantum pada tabel nilai “t”, dengan terlebih dahulu menetapkan degree of freedom (df) atau daerah kebebasannya (db) dengan rumus: df atau db = (N2 + N2) – 2 Berdasarkan acuan rumus tabel df , maka df yang diketahui adalah 38, karena df sebesar 38 tidak dijumpai dalam tabel nilai “t”, maka dipergunakan db terdekat, yaitu 40. Pada tabel nilai tersebut diketahui bahwa pada taraf signifikasi 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan db 40 bernilai 2,02. Adapun dengan db 40 pada taraf signifikasi 1% atau taraf kepercayaan 99% diketahui bernilai 2,71. Dengan demikian, to lebih besar daripada tt, yaitu :
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan terhadap 40 orang siswa sebagai sampel, diperoleh hasil penelitian yaitu berupa 40 buah puisi bebas. Hasil penelitian tersebut dijadikan sebagai sumber data, hasil penelitian diperoleh dengan melakukan serangkaian tes berupa kemampuan siswa kelas V SDN 1 Linggasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam menulis puisi bebas. Data tersebut dibagi dua kelompok yaitu hasil memahami menulis puisi bebas tanpa mendapatkan perlakuan yang dilakukan pada kelompok kontrol dan hasil memahami menulis puisi bebas yang mendapatkan perlakuan yang dilakukan pada kelompok eksperiman. Masingmasing jumlah puisi bebas kedua kelompok tersebut sebanyak 20 puisi bebas hasil siswa. Hasil penelitian tersebut kemudian dievaluasi dan diberikan skor. Skor yang didapat masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan kesimpulan yang berarti. Data berupa skor tersebut diolah dan dianalisis dalam bentuk tabel-tabel perhitungan. Perhitungan-perhitungan yang dilakukan adalah mencari nilai dan persentase tersebut memperlihatkan sejauh mana penguasaan siswa terhadap kemampuan menulis puisi bebas. Perhitungan-perhitungan selanjutnya adalah mencari nilai mean antara kedua variabel X dan variabel Y (M1 dan M2), standar deviasi variabel X dan Y (SD1 dan SD2), standar error mean variabel X dan Y (SEM1 dan SEM2), standar error
2,02 < 3,23 > 2,71 ( 5 % nilai : tt ) toto ( 1 %yang : tt ) lebih besar Setelah diketahui dibandingkan dengan nilai tt, maka hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima, sedangkan hipotesis nol (Ho) ditolak. Ini berarti adanya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) tentang kemampuan menulis puisi antara variabel X dan variabel Y atau kemampuan menulis cerpen antara tanpa penerapan metode Think Fair Share dan dengan penerapan metode Think Fair Share. Dengan kata lain, terdapat penerapan metode Think Fair Share terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas V SDN 1 Linggasari Kecamatan Darangdan Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil perhitungan atas penerapan metode Think Fair Share ternyata menunjukkan adanya pengaruh terhadap kemampuan kemampuan menulis puisi bebas. Berdasarkan mean prates variabel X (treatment) yang lebih baik daripada mean prates variabel Y, ternyata hasil prates tersebut menimbulkan pengaruh terhadap perbedaan kemampuan melaksanakan postes (menulis). Jadi, ada atau terdapat pengaruh
5
penerapan metode Think Fair Share terhadap kemampuan menulis puisi bebas. Berdasarkan beberapa tes penelitian terhadap subjek, penulis memperoleh data dari kegiatan ini. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian dua prosedur tes, yaitu prates dan postes. Prosedur prates diberikan kepada subjek kontrol (tanpa pengetahuan pemahaman), sedangkan prosedur postes diberikan kepada subjek eksperimen (dengan pengetahuan pemahaman), jumlah data untuk setiap kelompok 20 orang. Hasil penganalisaan baik kelompok pengetahuan dan kelompok keterampilan diperoleh skor prates dan skor postes. Data prates dan data postes untuk kedua kelompok itu diinventarisasikan, sehingga hasilnya nilai prates kelompok eksperimen jauh lebih baik daripada kelompok kontrol. Prates pada kelompok eksperimen diperoleh jumlah subjek yang berhasil secara individual sebanyak 16 atau sebesar 80% tingkat keberhasilan kelompoknya. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 8 subjak yang berhasil secara individual atau sebesar 40% tingkat keberhasilan kelompok. Sementara itu nilai postes juga menunjukan hal yang sama. Pada kelompok eksperimen terdapat 16 subjek sebesar 80% yang berhasil mencapai batas kelulusan purposif (70% atau lebih), dari 4 subjek atau 20% yang gagal. Adapun kelompok kontrol terdapat 11 orang atau sebesar 55% yang berhasil dan 9 subjek atau 45% yang gagal. Dengan demikian ada hubungan simetris dan kausalitas atau pemberian perlakuan terhadap prestasi subjek. Hal ini diketahui karena nilai kelompok eksperimen jauh lebih baik daripada nilai kelompok kontrol. Singkat kata, terdapat pengaruh penerapan metode Think Fair Share terhadap kemampuan menulis puisi bebas. Perolehan nilai postes kelompok eksperimen (X) lebih baik daripada nilai prates kelompok kontrol (Y) bukan merupakan kesimpulan akhir, yang selanjutnya penulis mengolah data tersebut dengan pengujian hipotesis menggunakan statistik yaitu untuk mencari nilai ”to” (perbedaan dua mean) yang selanjutnya penulis membandingkan harga nilai ”to” dengan harga ”tt” ( t tebel ) yang selanjutnya menetapkan (db) derajat kebebasan (df) dengan rumus : df atau db = (N1 + N2) – 2 Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data positif untuk mendapatkan nilai
to (perbedaan mean variabel X / eksperimen dan mean variabel Y / kontrol). Penentuan nilai to diperoleh melalui penggunaan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut, (1) menyiapkan tabel distribusi frekuensi nilai postes kelompok eksperimen (X) dan nilai postes kelompok kontrol (Y), (2) menentukan mean (M), (3) menentukan standar deviasi (SD), (4) menentukan setandar error (SE), setandar error perbedaan mean variabel X dan variabel Y (SEM1-SEM2), (5) menapsirkan nilai ”to” dengan harga kritik ”t” Berdasarkan urutan perhitungan tersebut, akhirnya diketahui nilia to sebesar 3,23. Dengan menggunakan db (N2 + N2) – 2 sebesar 38 atau yang terdekatnya, yaitu 40, maka dapat diketahui nilai “tt“ pada harga kritik ”t” untuk dua taraf signifikasi 5% dan 1%, taitu sebesar 2,02 dan 2,71. Selanjutnya nilai to dibandingkan dengan nilai tt dalam upaya menguji hipotesis. Apabila to lebih besar daripada tt, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya Apabila to lebih kecil daripada tt, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Berdasarkan hal tersebut, ternyata hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada pengaruh penggunaan metode Think Fair Share terhadap kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas V SDN 1 Linggasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 diterima ”, dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan kata lain, ada perbedaan yang signifikan (meyakinkan) tentang kemampuan menulis cerpen antara tanpa penerapan KESIMPULAN Deskripsi hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa hipotesisi alternatif yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara penerapan metode Think Fair Share dengan kemampuan menulis Puisi Bebas siswa kelas V SDN Linggasari Kecamatan Darangdan tahun ajaran 2011/2012”, diterima. Sebaliknya, hipotesis nihil (Ho) ditolak, karena tidak terbukti kebenarannya. Berkaitan dengan pencapaian tujuan penelitian, kesimpulan hasil penelitian ini ialah sebagai berikut. Prosedur prates diberikan kepada subjek kontrol (tanpa pengetahuan pemahaman), sedangkan 6
prosedur postes diberikan kepada subjek eksperimen (dengan pengetahuan pemahaman), jumlah data untuk setiap kelompok 20 orang. Perolehan nilai postes kelompok eksperimen (X) lebih baik daripada nilai prates kelompok kontrol (Y) bukan merupakan kesimpulan akhir, yang selanjutnya penulis mengolah data tersebut dengan pengujian hipotesis menggunakan statistik yaitu untuk mencari nilai ”to” (perbedaan dua mean) yang selanjutnya penulis membandingkan harga nilai ”to” dengan harga ”tt” ( t tebel ) yang selanjutnya menetapkan (db) derajat kebebasan (df). Berdasarkan perhitungan tersebut, akhirnya diketahui nilai to sebesar 3,23. Dengan menggunakan db (N2 + N2) – 2 sebesar 38 atau yang terdekatnya, yaitu 40, maka dapat diketahui nilai “tt“ pada harga kritik ”t” untuk dua taraf signifikasi 5% dan 1%, taitu sebesar 2,02 dan 2,71. Selanjutnya nilai to dibandingkan dengan nilai tt dalam upaya menguji hipotesis. Berdasarkan hal tersebut, ternyata hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada pengaruh penggunaan metode Think Fair Share dengan kemampuan menulis Puisi Bebas siswa kelas V SDN Linggasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 diterima ”, dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan kata lain, ada perbedaan yang signifikan (meyakinkan) tentang kemampuan menulis puisi bebas antara tanpa penerapan metode Think Fair Share Adapun rekomendasi atau saran–saran penulis adalah sebagai berikut. : 1. Adanya pengaruh yang signifikan antara penerapan metode Think Fair Share dengan kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas membuktikan bahwa kegiatan menulis puisi perlu dibekali dengan pemahaman dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan mudah dimengerti siswa. 2. Kegiatan evaluasi hasil belajar mengajar akan mengukur keberhasilan mengelola pembelajaran, juga berguna untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan kesulitankesulitan yang dihadapinya, sehingga dapat dipertimbangkan program perbaikan dan pengayaan. 3.Bagi para siswa hendaknya harus semakin disadari bahwa kemampuan menulis puisi yang baik sangat penting dan bermanfaat. 4. Bagi sekolah, hasil penelitian ini hendaknya dijadikan masukan yang berharga untuk dievaluasi dan ditindaklanjuti dalam upaya meningkatkan kualitas belajar mengajar bahasa dan sastra Indonesia, khususnya pembelajaran menulis puisi.
DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti. (1991). Pembinaan Kemampuan Menulis.Bahasa Indonesia. Revisi Edisi. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Antar Semi, M. (1988). Anatomi Sastra. Padang : Angkasa Raya. Ali,M. (1992). Strategi penelitian pendidikan. Bandung : Angkasa Cucu Agus Hidayat dkk (2006).Apresiasi Prosa Fiksi.Purwakarta Depdiknas. (2004). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untyuik SMP. Jakarta : Depdiknas. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). KBBI. Jakarta : Balai Pustaka. Moeliono, M. Anton, peny. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (edisi ke-3) Jakarta : Depdiknas. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Skripsi. STKIP Siliwangi Bandung STKIP Siliwangi (2009) Modul model-model pembelajaran. STKIP Siliwangi. Bandung Rahman.B.(1988). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta : Kanisius. Sumito A.Sayuti (1997). Apresiasi Prosa Fiksi. JakartaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Saini,K.M.(1994). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : Gramedia. Sudijono, Anas. (1991). Pengantar Statistik pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali Press. Tarigan, Djago. (1995). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : Depedikbud. Tarigan, Henry Guntur. (1981). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Waluyo, Herman. (1995). Teori dan Apresiasi sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga. Usman Husaini dan Purnomio Setiady Akbar. (2003). Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
7