Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing
Astin Amalia 0821. 0583 (email:
[email protected]) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP SILIWANGI Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan menulis siswa di MA As’Saa’dah masih rendah, karena siswa jarang melakukan latihan atau praktik menulis.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf induktif siswa yang menggunakan metode quantum writing. Penelitian ini dilakukan di MA As’Saa’dah Cimahi dengan sampel siswa XII-IPA 1 sebanyak 20 siswa.Data penelitian ini dijaring dengan menggunakan instrument berupa menulis paragraf, sedangkan materinya disesuaikan dengan topik-topik atau pokok bahasan yang sudah diajarkan di kelas yang diteliti.Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimanakah kemampuan siswa sebelum dan setelah menggunakan metode quantum writing.Berdasarkan data hasil tes, diperoleh rata-rata nilai tes awal sebesar 63 dan tes akhir sebesar 78.Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis paragraf induktif siswa setelah digunakan metode quantum writing.Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan diterima.Penggunaan metode quantum writing ini dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf siswa. Kata kunci:paragraf induktif, metode quantum writing.
PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara Indonesia terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Adapun tujuan dari pembelajaran bahasa Indonesia yaitu kemampuan peserta didik diharapkan dapat meningkatkan khususnya dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan belajar mengajar harus diprioritaskan pada latihan-latihan keterampilan berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia disetiap jenis jenjang pendidikan meliputi empat keterampilan berbahasa dimulai dari mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang paling tinggi dan cukup sulit.Salah satu keterampilan dalam aspek berbahasa adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosa kata.
Dalam kegiatan belajar mengajar, latihan keterampilan menulis bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan melalui penjelasan saja.Siswa tidak dapat memperoleh keterampilan menulis hanya dengan menunggu, mendengarkan atau mencatat uraian guru.Keterampilan menulis memerlukan latihan dan praktik yang berkelanjutan.Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar siswa harus langsung berlatih menulis. Tanpa adanya proses berlatih tidak mungkin keterampilan atau kemampuan menulis pada diri siswa akan muncul. Berdasarkan permasalah-permasalahan di atas maka diperlukan sebuah metode yang dapat menjembatani kesulitankesulitan pada siswa, salah satunya yaitu dengan metode Quantum Writing.Berdasarkan hal di atas, penulis memilih judul “Pembelajaran Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Quantum Writing pada Siswa Kelas XIIMA As’Saa’dah Cimahi”.Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, masalah yang terkait dalam penelitian ini adalahpeningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf indiktif sebelum dan setelah menggunakan metode quantum writing siswa kelas XII MA As’Saa’dah Cimahi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis paragraf induktif siswa kelas XII MA As’Saa’dah Cimahiakan meningkat jika menggunakan metode pembelajaran quantum writing.
KAJIAN TEORI DAN METODE 1. Pengertian Menulis Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspersif sehingga dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak dengan bertatap muka dengan orang lain (Tarigan, 2008 : 3-4). Sedangkan menurutD’Anglo (Tarigan, 2008:25) menulis adalah suatu bentuk berfiki.Oleh karena itu, diperlukan latihan dan praktik yang banyak agar menjadi seorang penulis.Keterampilan menulis merupakan ciri dari orang atau bangsa yang terpelajar.Sehubungan dengan ini, seorang penulis mengatakan bahwa “menulis dipergunakan untuk melaporkan atau memberitahukan dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.” Morsey (Tarigan, 2008:4). Dari pengertian di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan menggunakan polapola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan secara jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian katakata, dan struktur kalimat. 2. Pengertian Paragraf Asul Wiyanto (2004:15) mengemukakan paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang lebih besar, yaitu buah pikiran yang diungkapkan dalam seluruh tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikdub) paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru). Tarigan (Heri Jauhari, 2010:107) mengatakan paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logissistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mengandung fikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan. Berdasarkan difinisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan yang tersusun logis-sistematis dan mengandung satu ide pokok atau gagasan utama yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
3. Pengertian Paragraf Induktif Heri Jauhari, (2010:124) mengemukakan paragraf induktif adalah paragraf yang pengembangannya dimulai dari pemaparan bagian-bagian kecil atau halhal yang konkret hingga pada suatu kesimpulan yang bersifat umum. Menurut Asul Wiyanto, (2004:61) paragraf induktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya dibagian akhir paragraf. Biasanya kalimat utama pada paragraf induktif menggunakan konjungsi penyimpul antarkalimat seperti; jadi, maka, dengan demikian, akhirnya, karena itu. Jadi, menurut definisi di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf induktif adalah paragraf yang pengembangannya dimulai dari pemaparan bagianbagian kecil atau hal-hal yang konkret, biasanya kalimat utama pada paragraf induktif menggunakan konjungsi penyimpul antarkalimat seperti; jadi, maka, dengan demikian, akhirnya, karena itu. 4. Quantum Writing Hernowo, 2004:10 mengungkapkan bahwa quantum writing adalah suatu metode untuk membantu siswa dalam memunculkan potensi menulis yang ada dalam diri siswa. 5. Penerapan Quantum Writing Dalam Pembelajaran dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Induktif 1. Persiapan Pengelompokkan (Clustering) dan menulis cepat adalah dua teknik yang digunakan pada proses penulisan ini. Pada tahap ini, penulis hanya membangun suatu pondasi untuk topik yang berdasarkan pada pengetahuan, gagasan, dan pengalaman siswa. 2. Draft –kasar Di sini mulai menelusuri dan mengembangkan gagasan.Pusatkan pada isi yang terdiri atas tanda baca, tata bahasa, atau ejaan.Dalam hal ini untuk menunjukkan bukan memberitahukan saat menulis. 3. Pelaksanaan kegiatan dengan berbagai informasi Bagian dari proses ini sangat penting, sebagai penulis akan merasa dekat dengan tulisan, sehingga sulit bagi penulis untuk melihat secara objektif. Untuk mengambil jarak dengan tulisan, perlu meminta bantuan orang lain untuk membacanya dan memberikan umpan balik. Mintalah seorang teman, rekan atau pasangan teman sekelas untuk membacanya dan memperbaiki bagian mana yang benar-benar kurang tepat. c. Memperbaiki hasil tulisan Pada tahap ini setelah mendapatkan umpan balik tentang mana yang baik dan yang perlu digarap, ulangi dan perbaikilah manfaat umpan balik yang dapat membantu.
4. Kegiatan penyuntingan Pada tahap ini perbaikilah semua kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca. 5. Penulisan kembali Pada tahap ini masukan isi yang baru dan perubahan penyuntingan. 6. Evaluasi Pada tahap ini untuk memastikan bahwa penulis telah menyelesaikan tulisan yang direncanakan dan yang ingin disampaikan. Walaupun ini merupakan proses yang terus berlangsung. METODOLOGI a. Metode Penelitian metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan kata lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan (Sutrisno, 1973:64) b. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XII MA As’Saa’dah Cimahi yang berumlah 120 orang.Pada penelitian ini, peneliti memperoleh siswa MA As’Saa’dah Cimahi kelas XII-IPA 1 yang berjumlah 20 orang sebagai kelas yang diteliti diMA As’Saa’dah Cimahi. c. Instrumen Penelitian Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis paragraf induktif siswa sebelum dan sesudah penerapan metode quantum writing.Peneliti melakukan dua kali tes yang terdiri dari tes awal dan tes akhir.Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan menulis paragraf induktif dengan format tes uraian bebas. d. Teknik Penelitian Untuk memperoleh data yang akurat mengenai kemampuan pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan metode quantum writing di kelas XII MA As’Saa’dah Cimahi, maka penulis menggunakan teknik penelitian sebagai berikut : 1. Studi Pustaka Studi pustaka yaitu teknik yang digunakan cara mempelajari dan menelaah buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti penulis.
PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah: (1) Hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode quantum writingmemperoleh nilai rata-rata 63. (2) Hasil belajar siswa setelah menggunakan metode quantum writingmemperoleh nilai rata-rata 78. dengan jumlah subjek sebanyak 20 siswa. Berdasarkan hasil pretes dan postes Pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan metode Quantum Writing terbukti berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Hal ini dapat dilihat saat penulis melakukan pretes nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 63 setelah penulis selesai melaksanakan pembelajaran, maka penulis melakukan postes dan nilai rata-rata yang didapat yaitu 78.Ini berarti terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan metode Quantum Writing. SIMPULAN Menulis paragraf merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas XII.paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan yang tersusun logis-sistematis dan mengandung satu ide pokok atau gagasan utama yang tersirat dalam keseluruhan karangan, peneliti mendapat simpulan sebagai berikut:
Berdasarkan data hasil penelitian ini dapat disimpulkan, menun jukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis paragraf induktif sebelum menggunakan metode quantum writing rata-rata nilai 63 dan sesudah menggunakan metode quantum writing memperoleh rata-rata nilai sebesar 78. Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan diterima.Penggunaan metode quantum writing ini dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf siswa.Oleh karena itu, penulis menyarankan agar penggunaan metode quantum writing dapat diterapkan di sekolah lain, tidak hanya di MA As’Saa’dah Cimahi. DAFTAR PUSTAKA
2. Teknik Tes Melalui pretes dan postes penulis dapat mengukur keberhasilan penerapan metode quantum writing di kelas XII MA As’Saa’dah Cimahi dalam pembelajaran menulis paragraf induktif .
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi. Jakarta. Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka. 17
Hernowo. 2003. Quantum Writing: MLC. 10, 13 Jauhari, Heri. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. 107, 108, 124
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 3, 4, 23 Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo. 59, 75, 61