1
Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing
Gina Rahayu Sutirya
[email protected] STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK
Keterampilan berbahasa khususnya dalam keterampilan menulis karangan eksposisi pada siswa SMP kelas VIII dirasakan kurang terlaksana dengan baik, terutama dari peserta didik biasanya sulit dalam hal menentukan topik karangan. Kesulitan dalam hal menentukan topik berakibat pula pada karangan eksposisi tersebut. Kesulitan yang terjadi dapat menyebabkan siswa tidak bisa menyampaikan ide atau gagasan dengan baik. selain itu, kurang bervariasinya metode dari guru dapat mempengaruhi kurang berminatnya siswa dalam belajar. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut ini : 1) Apakah pembelajaran karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing di kelas VIII SMP Budhi Luhur Cimahi efektif ? 2) Apakah pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa ? 3) Bagaimana hasil pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing ? Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1) Mengetahui keefektifan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing di kelas VIII SMP Budhi Luhur Cimahi. 2) Mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa dengan menggunakan metode Quantum Writing. 3) Mengetahui hasil pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing. Teknik yang diguakan dalam penelitian ini yaitu studi pustaka, observasi, dan tes. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar dengan menggunakan metode Quantum Writing dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan eksposisi.Dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Budhi Luhur yang berjumlah 32 orang. Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : 1) Pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing efektif digunakan pada siswa kelas VIII SMP Budhi Luhur Cimahi. 2) Penggunaan metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan eksposisi pada siswa.Dari hasil penganalisisan data berupa hasil kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing, diperoleh skor rata-rata pada hasil tes awal (pretes) adalah 45,5. Sedangkan skor rata-rata pada tes akhir (postes) adalah 67,20. Ini berarti sesuai dengan hipotesis yaitu terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing, serta efektif digunakan dan dapat meningkatkan keterampilan atau kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi. Kata Kunci : Eksposisi, Quantum Writing
PENDAHULUAN Dalam kehidupan manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting.Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi bagi manusia, melalui bahasa kita dapat menyampaikan informasi, gagasan, ide, pendapat atau pun perasaan.Penguasaan terhadap bahasa bagi seseorang dapat diperoleh melalui pembelajaran bahasa, pembelajaran bahasa dapat dipelajari melalui pembelajaran disekolah-sekolah yang pembelajarannya diarahkan kepada kemampuan keterampilan berbahasa, sehingga siswa memiliki keterampilan berbahasa baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut satu sama lain saling berhubungan. Dalam
proses belajar-mengajar, penguasaan keempat keterampilan tersebut sangat diperlukan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan siswa dan merupakan syarat bagi keberhasilan siswa dalam belajar. Pada kenyataannya, kegiatan menulis atau menulis karangan merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang paling kompleks, melibatkan seluruh kemampuan berbahasa baik teori maupun pengungkapan ekspresi penulisannya, pengetahuan bahasa, yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis dan sebagainya diperlukan sebagai bekal kemampuan menulis. Alasan penulis mengambil judul ini, karena keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang paling sulit penguasaannya.
2 Menulis adalah kegiatan yang menuntut adanya latihan dan membutuhkan ketelitian serta keterampilan.Pembelajaran menulis karangan eksposisi dilaksanankan dengan tahapan-tahapan yang urut, agar siswa dapat menghasilkan karya tulis seperti yang diharapkan.Menulis karangan eksposisi ini dituntut untuk memaparkan sesuatu secara jelas, agar pembaca dapat memahami karangan eksposisi tersebut. Menulis karangan eksposisi pada siswa SMP kelas VIII dirasakan kurang terlaksana dengan baik, terutama dari peserta didik biasanya sulit dalam hal menentukan topik karangan. Kesulitan dalam hal menentukan topik berakibat pula pada karangan eksposisi tersebut. Kesulitan yang terjadi dapat menyebabkan siswa tidak bisa menyampaikan ide atau gagasan dengan baik. selain itu, kurang bervariasinya metode dari guru dapat mempengaruhi kurang berminatnya siswa dalam belajar. Berdasarkan permasalahan diatas maka diperlukan sebuah metode yang dapat menjembatani kesulitan-kesulitan pada siswa, salah satunya yaitu dengan metode Quantum Writing.Quantum dapat dipahami sebagai “ interaksi yang mengubah energy menjadi pancaran cahaya yang dahsyat”. ( Hernowo, 2004: 10). Quntum Writing yaitu suatu metode untuk membantu siswa dalam memunculkan potensi menulis yang ada dalam diri siswa, didalam Quantum Writing yang paling diutamakan adalah kebebasan dalam menuangkan ide atau tidak usah terlalu memperhatikan tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat. Selain itu, dalam Quantum Writingdiserahkan sepenuhnya kepada penulis untuk menulis apa pun yang diinginkanya. Dengan metode Quantum Writing ini, penulis harus mampu membebaskan diri untuk mengungkapkan emosi dan pikiran terdalamnya dalam bentuk tulisan. Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing Pada Siswa Kelas VIII SMP Budhi Luhur Cimahi”. KAJIAN TEORI DANMETODE Pembelajaran ialah pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai tujuan pengajaran (Tarigan, 1994:65 ). Selain itu dapat pula berarti mengalami, menghayati situasi yang aktual yang menimbulkan respon-respon tertentu dari pihak pembelajar, pengalaman yang berupa pelajaran akan menghasilkan perubahan seperti menjadi dewasa, pola perilaku, dan akan menambah informasi (Hastuti,1997:4).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud pembelajaran adalah suatu proses atau cara yang menjadikan siswa belajar secara aktif atau interaksi peserta didik dan pendidiksesuai dengan desain yang sudah terprogram dan lebih menekankan pada sumber belajar. Menulis adalah membuat huruf (angka dsb) dgn pena ( pensil, kapur, dsb): anak-anak sedang belajar ; melukis baginya merupakan kesenangan yang dimulai sebelum ia belajar. (KBBI, 2001 : 1219). Sedangkan menurut Henry Guntur Tarigan berpendapat bahwa : menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. (Tarigan, 2008:3). Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengertian di atas adalah bahwa menulis merupakan kegiatan menuangkan gagasan atau angan-angan serta perasaan ke dalam wujud lambang atau tanda tulisan secara terorganisir dan sistematis sehingga orang lain dapat membaca dan memahami bahasa yang tersurat itu. Djago Tarigan (1981:42) mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan karangan adalah tulisan yang pada hakikatnya kumpulan dari beberapa paragraf yang tersusun secara sistematis, koheren, unity, dan bagian utama pengantar isi dan penutup, ada proges, semua mempertimbangkan sesuatu secara tertulis dalam bahasa yang sempurna. Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian karangan adalah hasil dari penjabaran suatu gagasan/pikiran seseorang yang teratur dan sistematis tentang suatu pokok bahasan dalam bentuk bahasa tulis yang berbentuk kumpulan beberapa paragraf yang sistematis dan koheren serta dapat dimengerti oleh pembaca. Karangan Eksposisi (paparan) adalah krangan yang berusaha menerangkan sesuatu hal atau sesuatu gagasan. Dalam memaparkan sesuatu, kita dapat menjelaskan dan memberi keterangan belaka, atau dapat pula mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi luas dan gampang dimengerti. (Nafiah Hadi. A, 1981:73). Sedangkan menurut Keraf (1982 : 4) eksposisi (paparan yang bersifat eksposisi) merupakan salah satu bentuk tulisan yang berusaha menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau wawasan seorang yang membaca uraian tersebut. Paparan ini dapat berupa pemberian
3 informasi, ilmu pengetahuan, penjelasan tentang sesuatu, hakikat bahasa, dan lain-lain. Eksposisi bertujuan memberitahukan sesuatu namun tidak bersifat mempengaruhi atau menggerakan pembaca. Dari beberapa rumusan pengertian karangan eksposisi yang telah diungkapkan oleh para ahli, akhirnya penulis dapat menarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan sesuatu atau gagasan dengan menggunakan bahasa berita dan menjelaskan serta memberi keterangan, tanpa adanya perasaan untuk mengikuti apa yang telah dipaparkan. Metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan approach tertentu ( Subana 2009 : 20 ). Metode pembelajaran sangat diperlukan dalam pembelajaran karena akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Quantum dapat dipahami sebagai “ interaksi yang mengubah energy menjadi pancaran cahaya yang dahsyat”. (Hernowo, 2004: 10). Quntum Writing yaitu suatu metode untuk membantu siswa dalam memunculkan potensi menulis yang ada dalam diri siswa, didalam Quantum Writing yang paling diutamakan adalah kebebasan dalam menuangkan ide. Selain itu, dalam Quantum Writing diserahkan sepenuhnya kepada penulis untuk menulis apa pun yang diinginkanya. Dengan metode Quantum Writing ini, penulis harus mampu membebaskan diri untuk mengungkapkan emosi dan pikiran terdalamnya dalam bentuk tulisan. Manfaat Quantum Writing adalah dapat meningkatkan motivasi siswa, meningkatkan minat siswa untuk belajar, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran menulis, meningkatkan kemampuan menulis siswa, menumbuhkan rasa percaya diri terhadap penulis, proses belajar menulis praktis dan menyenangkan. Jadi pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing adalah proses belajar yang membantu siswa dalam memunculkan potensi menulis yang ada dalam dirinya. Yang paling utama adalah kebebasan dalam menuangkan ide dalam menulis apa pun yang diinginkannya, penulis harus mampu membebaskan diri untuk menggungkapkan emosi dan pikiran terdalamnya dalam bentuk tulisan.
METODE Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. (Arikunto, 2010:203). Sejalan dengan pengertian tersebut maka metode merupakan sebuah cara untuk mengumpulkan atau memperoleh data. Metode yang digunakan penulis adalah metode Description Research (penelitian deskiptif ), istilah “ deskriptif “ berasal dari istilah bahasa Inggris to describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain. Dengan demikian yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010:3). Maka, metode deskriptif dapat disimpulkan sebagai metode yang digunakan untuk mengungkapkan, menggambarkan atau menuliskan permasalahan yang aktual serta berusaha memaparkan suatu gejala peristiwa atau kejadian yang terjadi apa adanya. Teknik penelitian merupakan salah satu usaha dalam melakukan penelitian untuk mengetahui cara (prosedur) apa yang ditempuh dengan menggunakan metode tertentu, dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Teknik yang digunakan adalah studi pustaka, observasi dan tes. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Budhi Luhur Cimahi tahun pelajaran 2011-2012 dan yang dijadikan sampel yaitu hasil menulis karangan eksposisi dari siswa kelas VIII SMP Budhi Luhur Cimahi dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang, namun pada saat proses pembelajaran menulis karangan eksposisi berlangsung beberapa siswa tidak hadir yaitu sebanyak 3 orang, maka sampel yang digunakan hanya 29 orang siswa. Adapun Penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penilaian tes awal dan tes akhir kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi. Proses penilaian hasil tes awal dan tes akhir tersebut dihitung dengan menggunakan rumus :
Nilai =
jumlah skor siswa x 100 jumlah skor ideal (20)
Sedangkan untuk menghitung selisih mean pretes dan postes yaitu dengan rumus :
4
My – Mx Keterangan : My = Jumlah nilai postes
Ini berarti terdapat peningkatan yang cukup besar sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing. SIMPULAN
Mx = Jumlah nilai pretes Adapun kriteria penilaian yang akan dilakukan terhadap hasil tes awal dan tes akhir yang telah didapat pada siswa, penulis menggunakan sebuah format yang berisikan beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk melakukan penilaian yaitu
Kesesuaian isi karangan dengan judul dengan skor 4, kerapian dengan skor 4, diksi dengan skor 4, keterpaduan antar paragraf dengan skor 4, dan isi karangan dengan skor 4 dengan skala penilaian 20. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut, nilai tertinggi untuk pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing adalah 80 dan nilai terendah adalah 40. Tes awal (pretes) nilai rata-rata hasil pretes yaitu 45,5 tes menulis karangan eksposisi ini terdiri dari 5 aspek penilaian. Masing-masing aspek yang dinilai memiliki skor nilai tertinggi yaitu 4. Kelima aspek tersebut jika dijumlahkan akan menjadi skor siswa, maka hasil menulis karangan eksposisi siswa tersebut dibagi menjadi 4 kategori. Yaitu tidak ada siswa yang termasuk kategori sangat baik, 14 siswa yang ter masuk kategori baik, 15 siswa yang termasuk kategori cukup dan tidak ada yang termasuk kategori kurang. Tes akhir (postes) nilai rata-rata hasil postes yaitu 67,20 tes menulis karangan eksposisi ini terdiri dari 5 aspek penilaian. Masing-masing aspek yang dinilai memiliki skor nilai tertinggi yaitu 4. Kelima aspek tersebut jika dijumlahkan akan menjadi skor siswa, maka hasil menulis karangan eksposisi siswa tersebut dibagi menjadi 4 kategori. Yaitu 9 siswa yang termasuk kategori sangat baik, 19 siswa yang ter masuk kategori baik, 1 siswa yang termasuk kategori cukup dan tidak ada yang termasuk kategori kurang. Pengujian selisih tes awal dan tes akhir dilakukan untuk mencari selisih antara hasil tes awal dan tes akhir. Mencari selisih mean pretes dan postes jumlah yang dihasilkan dari keseluruhan selisih nilai postes yaitu berjumlah 390 dan jumlah yang dihasilkan dari keseluruhan selisih nilai pretes yaitu berjumlah 296. Jumlah selisih postes yaitu 390 dikurangi 296 jumlah selisih pretes hasilnya adalah 94.
Penulis akan mengemukakan beberapa simpulan tentang pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing yaitu:
1. Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing mempengaruhi respon siswa terhadap pembelajaran menjadi lebih antusias karena siswa lebih bebas mengeluarkan ide atau gagasan terdalamnya dalam menulis karangan eksposisi. Serta efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi pada siswa kelas VIII SMP Budhi Luhur Cimahi. 2. Hasil analisis menunjukan bahwa pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing mampu meningkatkan kreatifitas siswa setelah tes, ditunjukkan oleh pretes (sebelum menggunakan)metode Quantum Writingnilai rata-rata siswa yaitu 45,5 dan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing nilai rata-rata siswa pada postes meningkat menjadi67,20. Dengan demikian metode Quantum Writing mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi pada siswa kelas VIII SMP Budhi Luhur Cimahi. 3. Cara mengatasi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode Quantum Writing guru di tuntut untuk kreatif dan inovatif menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan tidak menjenuhkan, saling tukar pikiran dan membebaskan siswa untuk bebas menuangkan ide dan gagasannya. Hasil pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Writing yaitu efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi serta dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa.
5 Nafiah Hadi.A,(1981),Anda ingin pengarang:Surabaya,usaha nasional. 73p
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi.2010.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.Jakarta:Rineka Cipta. 3p, 203p Arsyad Azhar,(2007),Media pembelajaran.Jakarta:Jakarta pers. 1p. Hernowo.2004.Quantum learning center. 10p
Writing.Bandung:Mizan
KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia).Edisi ketiga 2005.Jakarta:Balai pustaka. 1219p KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia).2001.Jakarta:Balai pustaka. 1219p
jadi
Nurhidayah,Pitriya.2010.Model pembelajaran menulis eksposisi dengan menggunakan pendekatan konstektual.STKIP siliwangi Bandung:(tidak diterbitkan). Rusyana,Yus,dkk.1986.Materi pokok keterampilan menulis,Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas terbuka. 44p Subana.2009. Strategi belajar mengajar Bahasa Indonesia Berbagai pendekatan, metode, teknik dan media pengajaran. Bandung: Pustaka setia. 20p
Keraf G,(1987),Eksposisi dan Deskripsi.Jakarta:PT Gramedia pustaka utama. 4p, 6p, 10p
Tarigan,H.G.(2008).Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. 3p,42p,65p
Kurniawati,Eti.2011.Pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode Quantum Writing di kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi. STKIP siliwangi bandung:(Tidak diterbitkan).
Tarigan,H.G.(1981).Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. 42p