MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI Asep Jaenudin 08.21.0397
[email protected] STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Judul skripsi ini adalah “Pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode konstruksivisme di kelas X SMA Warga Bakti Tahun Pelajaran 2011-2012”. Penelitian ini mencakup kegiatan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode konstruksivisme. Menulis karangan eksposisi merupakan bagian dari pembelajaran bahasa dan sastra indonesia. Kegiatan ini tidak hanya mempelajari tentang cara bagaimana cara menulis karangan eksposisi, tetapi siswa juga dapat menuangkan pengalamannya kedalam bentuk karangan eksposisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan desain pretes dan postes metode ini digunakan untuk mengukur keefektifan siswa dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode konstruktivisme. Hipotesis dalam penelitian sebagai berikut :1. Untuk mengetahui kemampuan siswa menulis karangan eksposisi sebelum diberi metode konstruktivisme. 2. Untuk mengetahui kemampuan siswa menulis karangan eksposisi setelah diberi metode konstruktivisme. 3. Untuk mengetahui tingkat perbedaan kemampuan siswa menulis karangan eksposisi sebelum dan setelah menggunakan metode konstruktivisme. Dari hasil penganalisisan data berupa hail kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode konstruktivisme, diperoleh skor rata-rata pada hasil tes awal( prites) adalah 65. Sedangkan skor rata-rata pada tes akhir (postes) adalah 69. Ini berarti sesuai dengan hipotesis yang berbunyi terdapat tingkat perbedaan kemampuan siswa menulis karangan eksposisi sebelum dan setelah menggunakan metode konstruktivisme. Kata kunci : karangan eksposisi, Kontruktivisme.
yang ditujukan untuk menunjang ketercapaian keterampilan berbahasa. Karya sastra terbentuk karena memiliki daya cipta, daya rasa, dan daya karsa yang terus berlangsung di dalam kehidupan. karya dapat disebut karya sastra apabila memiliki sifat khayal, memiliki nilai-nilai seni, dan penggunaan bahasanya lebih khas. Karya sastra mengandung nilai-nilai luhur karna dengan karya sastra itu nilai-nilai luhur manusia dapat terangkat dan terjabar dengan baik. Dalam kegiatan menulis ini seorang penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan mempengaruhi pembaca. Maksud dan tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan
PENDAHULUAN Pada dasarnya tujuan pengajaran bahasa Indonesia menurut Atar Seni (1990 : 96) ialah membimbing anak didik agar mampu memfungsikan bahasa Indonesia dalam komunikasi dengan segala aspeknya. Oleh karna itu mempelajari bahasa adalah agar terampil berbahasa, dan keterampilan apapun tidak akan terwujud tanpa mempelajari dasar-dasar pengetahuannya baik langsung ataupun tidak langsung, serta tanpa latihan yang sungguhsungguh (Samsudin A. R., 1992 : 31). Dengan demikian, para pemgajaran bahasa Indonesia adalah kepada keterampialan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan situasi. Dalam hal ini pengetahuan ketatabahasaan dan pengetahuan teori bahasa
1
baik oleh para pembelajar yang dapat menyusun dan merangkai jalan pikiran dan mengemukakannya secara
3.
Diantara hambatan yang menjadikan rendahnya keterampilan siswa menulis di sekolah dasar adalah menulis eksposisi. Kegiatan menulis eksposisi menjadi suatu kegiatan pembelajaran yang sulit karena belum tersedianya bahan ajar tentang keterampilan menulis siap pakai yang dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran serta minimnya pelatihan menulis eksposisi bagi siswa. Padahal kegiatan menulis ini merupakan suatu wadah yang bisa dijadikan siswa sebagai sarana pencurahan gagasantertulis dengan jelas, lancar, dan komunikatif.
Hambatan lainnya adalah kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan berbagai model pembelajaran. Akibatnya proses pembelajaran yang dilaksanakan bersifat monoton karena hanya bertumpu pada model pembelajaran yang itu-itu saja dan keterlibatan siswa dalam prosesnya sangat minim. Prinsip pembelajaran yang disarankan oleh Kurikulum KTSP yang terkenal dengan akronim PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) belum bisa dilaksanakan secara maksimal oleh guru dalam aktifitas pembelajar sehari-hari. Agar langkah-langkah pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan tepat, penulis membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu bagaimana pengaruh metode konstruktivisme terhadap pembelajaran menulis karangan eksposisi pada siswa kelas X SMA Warga Bakti tahun 2011/2012”. Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan siswa menulis karangan eksposisi sebelum diberi metode 2. konstruktivisme?Bagaimana kemampuan siswa menulis karangan 2
eksposisi setelah diberi metode konstruktivisme? Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa menulis karangan eksposisi sebelum dan setelah diberi metode konstruktivisme? Karya sastra terbentuk karena memiliki daya cipta, daya rasa, dan daya karsa yang terus berlangsung di dalam kehidupan. karya dapat disebut karya sastra apabila memiliki sifat khayal, memiliki nilai-nilai seni, dan penggunaan bahasanya lebih khas. Karya sastra mengandung nilai-nilai luhur karna dengan karya sastra itu nilai-nilai luhur manusia dapat terangkat dan terjabar dengan baik. Materi pembelajaran menulis diberikan sejak dini dengan tujuan agar sekolah mampu memberikan bekal yang cukup untuk kemajuan siswanya dimasa yang akan datang. Berbagai metode pembelajaran sengaja diciptakan untuk mendukung keberhasilan pembelajar dalam keterampilan menulis ini. Prinsip pembelajaran yang disarankan oleh Kurikulum KTSP yang terkenal dengan akronim PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) belum bisa dilaksanakan secara maksimal oleh guru dalam aktifitas pembelajar sehari-hari. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Konstruktivisme di Kelas X SMA Warga Bakti tahun 2011/2012”.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Konstruktivisme di Kelas X SMA Warga Bakti tahun 2011/2012”.
menyampaikan gagasan penulis kepada khalayak yang dibatasi jarak, tempat, dan waktu. Konstruktivisme berasal dari kata “to construc” yang bermakna “membentuk.” Menurut Benny Pribadi (2009:157) konstruktivisme memandang bahwa penngetahuan yang kita miliki adalah hasil konstruksi atau bentukan kita sendiri. Artinya kita akan memiliki pengetahuan apabila kita aktif dalam proses penemuan pengetahuan dan pembentukan dalam diri kita. Dalam Konstruktivisme pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas menjadi konteks yang terbatas (sempit). Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengetahuan nyata (Depdiknas, 2003:11). Metode konstruktivisme memiliki beberapa keunggulan dalam suatu pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran. 2. Dalam pembelajarannya siswa belajar melalui kegiatan kelompok, berdiskusi, saling menerima, dan memberi. 3. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata secara riil. 4. Dalam kemampuan, didasarkan atas pengalaman. 5. Tujuan akhir dalam pembelajaran ini adalah kepuasan diri. 6. Oleh karena tujuan akhir yang ingin dicapai adalah seluruh aspek perkembangan siswa, maka dalam pembelajaran ini diukur dengan berbagai cara, misalnya dengan evaluasi proses, hasil karya siswa, penampilan, rekaman, observasi, wawancara, dan lain sebagainya.
KAJIAN TEORI DAN METODE Metode penelitian merupakan cara kerja yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu untuk menggambarkan atau menjelaskan permasalahan yang terjadi dengan apa adanya. Metode penelitian ini disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, yaitu menguji penggunaan metode konstruktivisme dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Belajar adalah suatu kegiatan berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (KBBI,2001:17). Pembelajaran mengandung dua karakteristik utama, yang pertama yaitu proses pembelajaran yang melibatkan mental siswa secara maksimal yang menghendaki aktifitas siswa untuk berfikir dan yang kedua pembelajaran diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa yang pada gilirannya kegiatan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka kontruksi sendiri. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat memahi bahasa dan gambar grafik itu (Tarigan, 1986:21). Lebih lanjut Tarigan (1986) menjelaskan bahwa nenulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan dan pengetahuan. Dalam kegiatan menulis ini, maka penulis haruslah teampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Disebut sebagai kegiatan produktif karena kegiatan menulis menghasilkan tulisan, dan disebut sebagai kegiatan yang ekspresif karena kegiatan menulis adalah kegiatan yang mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan pengetahuan penulis kepada pembaca. Akhadiah (1997:9) menyatakaan bahwa menulis merupakan bentuk komunikasi untuk
Hambatan lainnya adalah kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan berbagai model pembelajaran. Akibatnya proses pembelajaran yang dilaksanakan bersifat monoton karena hanya bertumpu pada model 3
pembelajaran yang itu-itu saja dan keterlibatan siswa dalam prosesnya sangat minim. Prinsip pembelajaran yang disarankan oleh Kurikulum KTSP yang terkenal dengan akronim PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) belum bisa dilaksanakan secara maksimal oleh guru dalam aktifitas pembelajar sehari-hari. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Konstruktivisme di Kelas X SMA Warga Bakti tahun 2011/2012”. Agar langkah-langkah pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan tepat, penulis membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu bagaimana pengaruh metode konstruktivisme terhadap pembelajaran menulis karangan eksposisi pada siswa kelas X SMA Warga Bakti tahun 2011/2012”.
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat saat penulis melakukan pretes nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 64 setelah penulis selesai melaksanakan pembelajaran, maka penulis melakukan postes dan nilai rata-rata yang didapat yaitu 69. Ini berarti terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode konstruktivisme. SIMPULAN Tingkat kemampuan menulis karangan eksposisi tentang pengalaman pribadi siswa SMA Warga Bakti Cimahi Kota Setelah diterapkan metode konstruktivisme telah mengalami peningkatan. Hai ini berdasarkan pemerolehan skor siswa dalam menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode kontruktivisme. Dalam setiap proses belajar siswa dapat belajar aktif hal ini terbukti dari hasil prites dan postes. Setelah melaksanakan kegiatan dalam penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode kontruktivisme mengalami peningkatan. Ratarata nilai prites siswa yaitu 64 dan nilai rata-tara postes 69. Ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode kontruktivisme.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif dengsn sempel sebanyak satu kelas. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh nilai rata-rata perites sebesar 64 dan nilai rata-rata postes sebesar 69. Pendekatan kontruktivisme dapat mempermudah siswa menuangkan ide kedalam tulisan dan dengan begitu siswa lebih leluasa menuangkan sebuah pengalaman pribadi yang menyenangkan kedalam karangan eksposisi.
Seperti yang telah penulis lakukan pada pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran menulis karangan eksopsisi dengan menggunakan metode konstruktivisme berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hipotesis yang diusulkan penulis terbukti, dimana ada perbedaan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan mengguakan metode konstruktivisme.
DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti. 1997. Menulis I. Jakarta: Universitas Terbuka. p9 Arikunto, suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. p150 Aunurrahman.2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta. p23 Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka. p17 Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Flores: Nusa Indah. p3,4,6 Nurjamal, Daeng dan Warta. Sumirat.2010. Penuntun Perkuliahan Bahasa Indonesia. Bandung: Alfabeta. p71
Pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode konstruktivisme terbukti berhasil dalam 4
Samsudin.1994. dari Ide Bacaan Simakan Menuju Menulis Efektif. Bandung: Bumi Siliwangi. p31 Sugiono.2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. p118 Suhendar, dadang.2009. Strategi Pembelajaeran bahasa. Bandung: Rosda. p62
5