PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS VIII-6 SMP NEGERI 12 MAKASSAR
Andi Nurmiati ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah classroom action research (penelitian tindakan kelas). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan strategi picture and picture siswa kelas VIII-6 SMP Negeri 12 Makassar. Data penelitian ini adalah penilaian guru dan penilaian siswa dalam menilai kemampuan menulis karangan eksposisi pada proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. Sumber data penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia 1 orang dan siswa kelas VIII-6 yang berjumlah 26 orang. Teknik yang digunakan mengumpulkan data, yaitu: observasi, dokumentasi, dan penugasan. Data proses penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif sedangkan data hasil pembelajaran dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menulis karangan eksposisi mengalami peningkatan, baik dalam proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran. Proses pembelajaran menulis siklus I kurang memuaskan dan suasana kelas kurang kondusif. Guru belum melaksanakan kegiataan pembelajaraan secara maksimal, sehingga masih terdapat siswa yang sulit menuangkan ide atau gagasan dalam menulis karangan eksposisi. Proses pembelajaran siklus II lebih efektif dan memuaskan setelah dilakukan perbaikan terhadap masalah pada siklus I. Pada siklus II, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis dengan baik. Hal tersebut juga berpengaruh pada proses aktivitas siswa dalam pembelajaran. Pada siklus II siswa lebih antusias dan termotivasi mengikuti pembelajaran, saling bekerja sama dalam kelompok, serta tidak sulit ketika menuangkan ide atau gagasan dalam menulis karangan eksposisi. Nilai hasil pembelajaran menulis karangan eksposisi secara umum meningkat. Peningkatan itu terlihat dari nilai rata-rata siswa secara keseluruhan pada siklus I sebesar 66,03, sedangkan nilai pada siklus II sebesar 79,96 dengan persentase peningkatan 13,93%. Semua aspek penilaian tergolong sangat kurang pada siklus I dan meningkat ke kategori baik pada siklus II. Kata Kunci: Eksposisi dan Picture and Picture This research was a classroom action research. This study aimed to describe the increase in process and outcomes of learning to write essays exposition by using strategic picture and picture - 6 eighth grade students of SMP Negeri 12 Makassar . The data of this study was the evaluation and assessment of teachers in assessing students' ability to write exposition essay on the learning process and learning 66
outcomes . The data source of this study was 1 Indonesian teachers and students of class VIII - 6 , amounting to 26 people . The techniques used to collect the data , namely : observation , documentation , and assignments . The data were analyzed with the qualitative descriptive techniques while learning outcome data were analyzed with descriptive quantitative techniques . The results showed that learning to write essays exposition has increased , both in the learning process and learning outcomes . The process of learning to write the first cycle is less satisfying and less conducive classroom atmosphere. Second cycle, learning process more effective and satisfactory after the repair of the problem of cycle I. In the second cycle , the teacher was conducting learning to write well . It also affected the activity of students in the learning process . In the second cycle students were more enthusiastic and motivated to follow the learning , work together in groups , and it was not difficult when ideas or ideas in essay writing exposition . Value exposition essay writing learning outcomes in general increased . The increase was seen from the average value of students as a whole in the first cycle was 66.03 , while the value of the second cycle of 79.96 with a percentage increase of 13.93 % . All aspects of the assessment were relatively very less in the first cycle and increases to both categories in the second cycle . Keywords : Exposition and Picture and Picture
67
dengan tujuan khusus, yaitu menulis
I. Pendahuluan Sebuah dapat
karangan
eksposisi
hasil observasi dalam bentuk paragraf
dengan
berbagai
deskriptif.
tersusun
komponen sebagai syarat terbentuknya suatu
karangan
uraian
tersebut
lengkap.
maka pembelajaran menulis karangan
Komponen yang dimaksud seperti isi,
eksposisi sangat perlu diajarkan di
paragraf,
penggunaan
bahasa,
sekolah.
keteraturan
susunan
urutan,
menunjukkan bahwa kompetensi siswa
pilihan kata, dan penggunaan ejaan
menulis karangan eksposisi sampai
dan tanda baca. Oleh karena itu,
saat ini tergolong rendah. Hal ini
seseorang yang mampu menyusun
diketahui
karangan eksposisi, maka mampu pula
terdahulu yang menyimpulkan bahwa
berbahasa Indonesia yang baik dan
kompetensi siswa menulis karangan
benar.
harus
eksposisi masih kurang. Selain itu,
ditanamkan pada anak didik (siswa).
siswa kurang berminat pada kegiatan
Siswa diharapkan mampu berbahasa
menulis karangan eksposisi. Siswa
Indonesia yang baik dan benar dalam
lebih menyukai berkomunikasi secara
berbagai
lisan karena berkomunikasi secara
Hal
yang
Berdasarkan
inilah
ragam
dan
yang
tulisan,
termasuk
menulis karangan eksposisi. Kemampuan
lisan
Akan
lebih
tetapi,
berdasarkan
mudah
kenyataan
penelitian
dibandingkan
tersebut
dengan berkomunikasi secara tertulis.
merupakan salah satu tujuan dan
Hal inilah yang menyebabkan siswa
tuntutan dalam Kurikulum Tingkat
tidak mampu melakukan kegiatan
Satuan
menulis karangan eksposisi sebagai
Pendidikan
Tahun
2006,
khususnya pada tingkat pendidikan
perwujudan
SMP
tertulis.
kelas
dimaksud, informasi
VIII. yaitu
dalam
Tujuan
yang
mengungkapkan berbagai
bentuk
komunikasi
Fenomena lain di kelas VIII-6
bentuk
SMP Negeri 12 Makassar berdasarkan
paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)
observasi awal penulis menunjukkan 68
bahwa pembelajaran menulis karangan
nilai ketuntasan pembelajaran menulis
eksposisi
dengan
karangan eksposisi masih di bawah
dan
standar, yakni berkisar pada 68%.
mengabaikan proses. Proses menulis
Padahal, dalam KTSP tahun (2006)
ini menyebabkan siswa kurang kreatif
dinyatakan bahwa nilai ketuntasan
dalam menciptakan ide, lambat dalam
siswa harus di atas 70 dan persentase
proses
ketuntasan minimal 85%.
dilaksanakan
berorientasi
pada
hasil
menulis,
menggambarkan
siswa
suatu
sebagainya.
sulit
objek,
Dengan
dan
demikian,
Salah satu strategi yang dapat digunakan
untuk
mengatasi
pembelajaran kurang bermakna dan
problematik
pembelajaran
menulis
kurang berkesan bagi siswa.
karangan eksposisi tersebut,
yaitu
Kendala tersebut menyebabkan
menerapkan strategi yang menarik dan
kompetensi siswa menulis karangan
sesuai dengan karakter dan minat
eksposisi sampai saat ini tergolong
belajar siswa. Strategi yang dimaksud,
rendah. Hal ini diketahui berdasarkan
yaitu
hasil
bersusun). Picture and picture adalah
pengamatan
khususnya
di
menunjukkan
di
lapangan,
picture and picture (gambar
kelas
VIII-6
yang
suatu
strategi
bahwa
siswa
tidak
menggunakan
belajar gambar
yang dan
mampu menulis karangan eksposisi
dipasangkan/diurutkan menjadi urutan
dengan baik yang disebabkan oleh
logis. Sangatlah efektif pembelajaran
berbagai
menulis karangan eksposisi dengan
kendala,
menciptakan
judul,
mengembangkan karangan karangan pembelajaran
seperti
kesulitan
ide,
tidak
sulit
serta
isi
mencerminkan
eksposisi.
Hasil
menulis
karangan
bantuan
gambar
karena
menuntun
berkreasi dalam tersebut
secara siswa
bersusun untuk
sesuai
dengan
tuntunan
gambar.
Melalui
gambar
siswa
merasa
mudah
eksposisi tahun terakhir di kelas VIII-
mengembangkan idenya ke dalam
6, yaitu tahun 2011 hanya mencapai
bentuk karangan eksposisi karena telah
rata-rata 65. Demikian halnya dengan
tampak gerakan-gerakan tak langsung 69
suatu objek sehingga siswa tinggal
Hal ini merupakan perbedaan utama
memformulasikan objek itu dalam
antara lukisan dun tulisan.
kalimat.
Menurut
Natia
(1994:1)
karangan adalah suatu proses kegiatan II. Kajian Teori
pikiran
seseorang
yang
hendak
mengungkapkan buah pikiran dan
1. Keterampilan Menulis suatu
perasaannya kepada orang lain atau
keterampilan berbahasa dapat diartikan
kepada dirinya sendiri dalam bentuk
sebagai kemampuan seseorang untuk
tulisan.
mengukapkan
idenya
bagaimana cara penulis melahirkan isi
kepada yang lain atau kepada dirinya
kesadarannya (gagasan, perasaan dan
sendiri melalui bahasa tulis.
ungkapan
efektif
bagaimana
cara
Menulis
merupakan
pikiran
dan
Lado (dalam Tarigan, 1993:21)
Mengarang
meliputi
dan
intensif,
menyusun
dan
mengemukakan bahwa menulis ialah
menarik perhatian, dan lain-lain (Alwi,
menurunkan
dkk. Eds., 2005: 45). Selanjutnya, The
atau
lambang-lambang
melukiskan grafik
yang
(1992:17)
mengatakan
mengarang
menggambarkan suatu bahasa yang
adalah keseluruhan rangkaian kegiatan
dipahami oleh seorang, sehingga orang
seseorang mengungkapkan gagasan
lain dapat membaca lambang grafik
dan penyampaian melalui bahasa tulis
tersebut
kepada pembaca.
kalau mereka memahami
bahasa dan gambaran grafik itu.
Berdasarkan uraian di atas
Gambaran atau lukisan mungkin dapat
dapat disimpulkan bahwa menulis
menyampaikan makna-makna, tetapi
adalah keseluruhan rangkaian kegiatan
tidak
seseorang
menggambarkan
ketentuan-
mengungkapkan
buah
ketentuan bahasa. Menulis merupakan
pikiran dan perasaannya kepada orang
representasi
lain
(penulis)
bagian
dari
ketentuan-ketentuan ekspresi bahasa,
atau
kepada
dirinya
sendiri
melalui bahasa tulis. Eksposisi
atau
pemaparan
adalah salah satu bentuk tulisan atau 70
retorika
yang
berusaha
untuk
sesuatu gagasan (Alwi, 2001: 44).
menerangkan atau menguraikan suatu
Selanjutnya,
pokok pikiran yang dapat memperluas
mengatakan bahwa eksposisi adalah
pandangan
suatu bentuk wacana yang berusaha
seseorang
atau yang
pengetahuan
membaca
Keraf
(2001:
7)
uralan
menguraikan suatu objek sehingga
tersebut. Eksposisi merupakan bentuk
dapat memperluas pandangan atau
retorika yang sering dipergunakan
pengetahuan pembaca. Sementara itu,
dalam menyampaikan uraian-uraian
Finosa (2004: 24) mengatakan bahwa
ilmiah
uraian-uraian
dalam karangan eksposisi, masalah
ilmiah lainnya yang tidak berusaha
yang dikomunikasikan terutama adalah
mempengaruhi pendapat orang lain.
pemberitahuan atau informasi. Hasil
Makalah-makalah
karangan
populer
dan
ilmiah
populer
eksposisi
yang
berupa
dalam harian, mingguan, dan majalah
informasi dipaparkan dengan tujuan
bulanan biasanya
disajikan dalam
memperluas
bentuk
Setiap
pembaca.
eksposisi.
pembaca
boleh menolak dan boleh menerima
atau
pengetahuan
Eksposisi
bertujuan
apa yang dikemukakan penulis tadi.
menjelaskan,
Tetapi sekurang-kurangnya pembaca
atau memberikan informasi sejelas-
sudah
tahu
ada
yang
jelasnya (Nursisto, 2000: 41). Ciri-ciri
atau
berpendirian
karangan eksposisi adalah (a) berisi
demikian (Ambo Enre dkk., 1985: 92). Karangan
eksposisi
wacana
yang
penjelasan
atau
informasi;
(b)
adalah
menggunakan contoh, fakta, gambar,
berusaha
dan angka-angka; serta (c) akhir
menguraikan suatu objek sehingga memperluas
sesuatu,
bahwa
berpendapat
suatu
menerangka
pandangan
karangan berupa penegasan.
atau
Eksposisi atau paparan ialah
pengetahuan pembaca. Eksposisi ini
jenis
merupakan
yang
menjelaskan pokok pikiran yang dapat
menginformasikan,
memperluas pengetahuan membaca.
bertujuan menerangkan,
corak
dan
tulisan
menguraikan
karya
tulis
yang
berusaha
Eksposisi ditulis untuk menjawab : 71
bagaimana ia berlangsung? Bagaimana
mengamati latar kelas dan suasana
caranya? Apakah itu?
berlangsungnya pembelajaran. Setiap siklus dilakukan bersama-sama dengan
III. METODE PENELITIAN
guru secara kolaboratif. Data yang telah terkumpul
dianalisis
dengan
penelitian tindakan kelas (Class room
menggunakan
teknik
analisis
action
kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian
ini
research)
meningkatkan karangan
termasuk
yang
bertujuan
kemampuan
menulis
eksposisi
dengan
menggunakan strategi picture and picture siswa Negeri
12
IV. PEMBAHASAN
kelas VIII-6 SMP Makassar.
Penelitian
tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bersiklus yang terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-6 SMP Negeri 12 Makassar yang berjumlah 26 orang, terdiri atas
Pelaksanaan penerapan strategi picture
and
picture
dapat
meningkatkan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII-6 SMP Negeri 12 Makassar. Dapat dinyatakan
bahwa
siswa
yang
mengikuti proses belajar mengajar selama penelitian berlangsung adalah 26 orang. Hal ini berarti bahwa semua siswa hadir pada pelaksanaan siklus I dan II.
13 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester
Instrumen
ganjil
penelitian
observasi pengumpulan
dan data
2011/2012. ini
tes.
1. Siklus I Hasil analisis kualitatif dan
adalah
kuantitatif menunjukkan bahwa pada
Teknik
dasarnya palaksanaan pembelajaran
ini
menyusun karangan eksposisi dengan
dilakukan dengan mengobservasi dan
menggunakan strategi picture and
menguji kemampuan siswa. Observasi
picture dan media gambar memberikan
dilakukan
perubahan proses dan hasil belajar,
pada
penelitian
saat
peneliti
72
yaitu terjadi peningkatan motivasi
dengan
jalan
memotivasi
melalui
belajar (dari kurang aktif dan kurang
pemberian penguatan dan menuntun
termotivasi siklus I) menjadi aktif dan
siswa selama pembelajaran.
termotivasi pada siklus II. Demikian
Pembelajaran
menyusun
halnya dengan hasil belajar dari siklus
karangan siklus I melalui strategi
I ke siklus II mengalami peningkatan
picture and picture dan media gambar
yang sangat signifikan.
tampak pada aspek siswa dan guru.
Berdasarkan hasil observasi
Aspek siswa, yaitu: (1) siswa kurang
siswa pada siklus I diketahui bahwa
memperhatikan gambar; (2) siswa
pembelajaran
karangan
kurang memperhatikan topik yang
eksposisi melalui strategi picture and
akan disusun dan ditulis; (3) siswa
picture dan media gambar dapat
kurang aktif dalam kegiatan belajar
mengaktifkan
mengajar;
menyusun
siswa,
walaupun
(4)
siswa
peningkatannya masih kurang. Hal ini
memperhatikan
terlihat pada tabel persentase kegiatan
ditampilkan; (5) siswa kurang mampu
dan keaktifan siswa yang menjawab
menjawab pertanyaan tentang gambar
pertanyaan
yang
yang ditampilkan; (6) siswa kurang
mengajukan diri mengerjakan soal di
menyimak penjelasan tiap-tiap gambar
papan tulis dan peningkatan ini masih
yang ditampilkan; (7) siswa kurang
tergolong kurang. Hal ini sangat
memperhatikan contoh cara menyusun
dipengaruhi oleh rasa percaya diri
karangan yang tepat menurut gambar;
siswa yang kurang untuk tampil di
(8) siswa kurang mampu menyusun
depan kelas. Selain itu, siswa merasa
karangan
bingung
pembelajaran
urutan gambar; (9) siswa kurang
dengan
mampu menulis kalimat berdasarkan
menggunakan strategi picture and
gambar; dan (10) siswa memeriksakan
picture dan media gambar. Melihat
pekerjaannya
keadaan
kesalahan.
menyusun
guru;
siswa
dalam karangan
demikian
guru
berusaha
yang
gambar
kurang
tepat
dengan
yang
berdasarkan
banyak
membangun rasa percaya diri siswa 73
Dari aspek guru,
hal yang
Temuan tersebut merupakan
ditemukan, yaitu: (1) guru belum
masalah
mengidentifikasi masalah siswa secara
menyusun karangan eksposisi dengan
menyeluruh;
kurang
menggunakan media gambar. Temuan
membantu dan mengarahkan siswa
tersebut pada dasarnya merupakan
menyelesaikan
masalah.
(2)
guru
masalah;
(3)
guru
kurang memberikan motivasi belajar
dalam
pembelajaran
Kemampuan menulis karangan
siswa; (4) guru kurang memberikan
eksposisi
gambaran bahwa siswa yang pintar
strategi picture and picture pada siklus
menulis
akan
berkomunikasi; menerapkan
(5)
dengan
menggunakan
pintar
pula
I yang berkategori sedang. Hal ini
guru
kurang
terlihat dari persentase untuk kategori
pujian/penguatan;
(6)
sangat tinggi dan tinggi yang sangat
guru kurang memberikan hadiah bagi
kurang.
siswa yang berprestasi; (7) guru
menulis karangan eksposisi
kurang
menggunakan strategi picture and
siswa
menerapkan hukuman bagi yang
tidak
Ketuntasan
kemampuan dengan
memperhatikan
picture pada siklus I sebesar 34,61%
pelajaran; (8) media yang digunakan
atau 9 siswa berada dalam kategori
adalah strategi picture and picture dan
tuntas dan sebanyak 17 orang atau
media gambar namun guru kurang
63,39% berada dalam kategori tidak
menuntun siswa dalam menulis dengan
tuntas. Hal ini berarti bahwa masih
media
perlu
gambar
terutama
dalam
mengidentifikasi karakteristik gambar yang
dijadikan
bahan
proses
observasi
media gambar, pemahaman isi, cerita, diksi, ketepatan kalimat, ejaan, dan kerapian.
siklus
berikutnya. b. Siklus II Kurangnya yang tuntas pada
siswa secara terstruktur dalam menulis mulai
pada
menulis
karangan; dan (9) guru tidak menuntun
karangan,
perbaikan
siklus I dapat ditingkatkan dengan mengoptimalkan pembelajaran pada siklus II. Hal-hal yang dilakukan, yaitu:
(1)
guru
mengidentifikasi
74
masalah siswa secara menyeluruh; (2)
pembelajaran,
guru membantu dan mengarahkan
kelompok, (c) siswa membaca materi
siswa menyelesaikan masalah; (3) guru
dan menjelaskan pengertian menulis,
memberikan motivasi belajar siswa;
mengarang, kerangka karangan, dan
(4) guru memberikan gambaran bahwa
gambar.
siswa yang pintar menulis akan pintar
gambar. Kegiatan guru dan siswa
pula
adalah
berkomunikasi;
menerapkan
(5)
guru
pujian/penguatan;
(6)
(2)
(a)
kesempatan
(b)
Tahap
membentuk
menampilkan
guru
memberikan
kepada
guru memberikan hadiah bagi siswa
memperhatikan
yang berprestasi; (7) guru menerapkan
mengarahkan siswa pada topik yang
hukuman
tidak
akan disusun dan ditulis, (c) guru
memperhatikan pelajaran; (8) media
mengaktifkan skemata siswa yang
yang digunakan adalah media gambar
berhubungan
dan guru menuntun siswa dalam
Tahap menjelaskan gambar. Kegiatan
menulis
dengan
gambar
guru dan siswa adalah (a) guru
terutama
dalam
mengidentifikasi
mengarahkan perhatian siswa terhadap
karakteristik gambar yang dijadikan
gambar yang ditampilkan, (b) guru
bahan menulis kalimat; dan (9) guru
mengajukan pertanyaan kepada siswa
menuntun siswa secara terstruktur
tentang gambar yang ditampilkan, (c)
dalam menulis, mulai proses observasi
siswa
media
ditampilkan. (4) Tahap menyusun
bagi
siswa
gambar,
yang
media
diksi,
ketepatan
kalimat, ejaan, dan kerapian.
dalam
dengan
menjelaskan
(b)
gambar.
gambar
guru
(3)
yang
kalimat. Kegiatan guru dan siswa
Pelaksanaan penerapan media gambar
gambar,
siswa
adalah (a) guru memberikan contoh
meningkatkan
cara menyusun kalimat yang tepat
karangan
menurut gambar, (b) guru memberikan
eksposisi terdiri atas enam tahap, yaitu
kesempatan kepada siswa menyusun
(1) Tahap penanaman konsep. Pada
kalimat
tahap ini, kegiatan guru dan siswa
gambar. (5) Tahap menyusun kerangka
adalah
karangan. Kegiatan guru dan siswa
kemampuan
(a)
menulis
menjelaskan
materi
yang
tepat
berdasarkan
75
adalah
siswa
menyusun
kerangka
karangan berdasarkan gambar dengan
memeriksakan
pekerjaannya
sangat
baik.
tuntunan guru. (6) Tahap pembahasan.
Secara khusus penilaian hasil
Kegiatan guru dan siswa adalah (a)
tulisan siswa selama pembelajaran
guru memeriksa pekerjaan siswa dan
menulis karangan eksposisi pada siklus
siswa melaporkan hasil pekerjaan.
II dapat dipaparkan sebagai berikut.
Melalui
langkah
tersebut,
(1) Kesesuaian topik penulisan dengan
ditemukan aktivitas siswa siklus II,
tema telah mencapai ketuntasan belajar
yaitu: (1) perhatian siswa terhadap
dengan kualifikasi sangat baik. (2)
media
(2)
Kesesuaian susunan pertanyaan dan
perhatian siswa terhadap topik yang
jawaban dengan pengembangan topik
akan disusun dan ditulis sangat baik;
(dengan kata tanya: apa, mengapa, dan
(3) siswa sangat aktif dalam kegiatan
bagaimana)
belajar mengajar; (4) perhatian siswa
dengan kualifikasi sangat baik. (3)
terhadap gambar yang ditampilkan
Kerangka
sangat baik; (5) kemampuan siswa
penguraian topik tercapai ketuntasan
menjawab pertanyaan tentang gambar
belajar dengan kualifikasi sangat baik.
yang ditampilkan sangat baik; (6)
(4) Penentuan judul sesuai dengan
keaktifan siswa menyimak penjelasan
tema, topik, dan isi karangan tercapai
tiap-tiap gambar yang ditampilkan
ketuntasan belajar dengan kualifikasi
sangat
sangat
gambar
baik;
terhadap
sangat
(7)
baik;
perhatian
contoh
cara
siswa
menyusun
tercapai
tulisan
baik.
pengembangan
ketuntasan
menggambarkan
(5)
Keterincian
gagasan
dengan
kalimat yang tepat menurut gambar
penalaran telah mencapai ketuntasan
sangat
baik;
menyusun
(8) kalimat
keaktifan
siswa
belajar dengan kualifikasi sangat baik.
yang
tepat
(6)
Ketepatan
pengorganisasian
berdasarkan urutan gambar sangat
gagasan dengan unsur kriteria paragraf
baik; (9) keaktifan siswa menyusun
yang baik (kelengkapan, keruntutan,
kalimat berdasarkan gambar sangat
keutuhan
baik;
mencapai ketuntasan belajar dengan
dan
(10)
keaktifan
siswa
dan
kepaduan)
telah
76
kualifikasi sangat baik. (7) Ketepatan
karangan eksposisi meningkat. Hasil
penggunaan unsur wacana deskriptif
belajar pada siklus II (nilai rata-rata),
mencapai ketuntasan belajar dengan
yaitu 79,96. Nilai tertinggi adalah 96
kualifikasi sangat baik. (8) Ketepatan
dan
penggunaan unsur kebahasaan (tanda
ketuntasan
baca, ejaan, dan diksi) dalam tulisan
karangan berdasarkan gambar pada
tercapai ketuntasan belajar dengan
siklus II sebesar 88,47% atau 23 siswa
kualifikasi sangat baik.
berada dalam kategori tuntas dan 3
Berdasarkan temuan penilaian
nilai
terendah hasil
siswa atau
adalah
belajar
62.
menulis
11,53% berada dalam
hasil tulisan yang dicapai oleh siswa
kategori tidak tuntas. Hal ini berarti
selama
bahwa ketuntasan siklus II memadai.
pembelajaran
menulis
karangan eksposisi pada siklus II
Berdasarkan
hampir semua siswa terteliti telah
mengenai ketuntasan kelas, yaitu
mencapai
belajar.
85%, data hasil penelitian pada siklus
Walaupun, ada siswa yang mengalami
II ini sudah tuntas secara kelas karena
sedikit hambatan pada dua aspek
yang tuntas mencapai 88,47% dari 26
dalam pembelajaran menulis siklus II,
orang siswa.
yaitu pemenuhan unsur kriteria wacana
VI. SIMPULAN
ketuntasan
kriteria
hasil
belajar
eksposisi yang baik dan ketepatan Berdasarkan hasil pembahasan,
pemakaian unsur mekanik kebahasaan. Hal tersebut, dapat ditempuh dengan konferensi kecil antar siswa dalam kelompok dengan bimbingan guru, maka hambatan dapat teratasi. Dengan demikian, hasil tulisan siswa pada siklus
II
telah
menunjukkan
peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan
uraian
tersebut, nilai hasil belajar menyusun
disimpulkan hasil penelitian ini, yaitu: 1.
Perencanaan penerapan strategi picture
and
meningkatkan menulis
picture
dalam
keterampilan
karangan
eksposisi
siswa kelas VIII-6 SMP Negeri 12 Makassar disusun dengan menelaah mempelajari
kurikulum, bahan
yang
77
diajarkan dari berbagai sumber,
menjadi kategori sangat tinggi.
membuat rencana pembelajaran
Dengan
(RPP)
disimpulkan
untuk
kali
pertemuan, menyediakan sarana
picture
pendukung
meningkatkan
(media
2.
dua
yang
diperlukan
gambar),
membuat
lembar
observasi
keaktifan
siswa
menulis
dapat
bahwa
strategi
and
picture keterampilan
karangan
eksposisi
untuk
siswa kelas VIII-6 SMP Negeri
saat
12 Makassar. Hal ini tampak
proses belajar mengajar, serta
pada kemampuan siswa siklus
menyusun soal sebagai alat
satu dikategorikan sedang dan
evaluasi.
meningkat pada siklus kedua
Pelaksanaan penerapan strategi
menjadi kategori tinggi.
picture
and
menulis
pada
picture
meningkatkan
dalam
keterampilan
karangan
12
Makassar
dilaksanakan
selama dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tiga kali pertemuan dengan tahap sebagai berikut: tahap penanaman konsep, tahap menampilkan
gambar,
tahap
menjelaskan
gambar,
tahap
menyusun
DAFTAR PUSTAKA
eksposisi
siswa kelas VIII-6 SMP Negeri
kalimat,
tahap
menyusun kerangka karangan, dan tahap pembahasan. 3.
demikian,
Hasil belajar pada siklus I dikategorikan tinggi, sedangkan
Alwi, Hasan, dkk. (Eds.). 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka. Alwi, Hasan. 2001. Paragraf. Jakarta: Pusat Bahasa. Ambo Enre, Fachruddin dkk. 1985. Bahasa Indonesia. Ujung Pandang: Badan Penerbit IKIP Ujung Pandang. Ambo Enre, Fachruddin. 1994. Dasardasar Keterampilan Menulis. Ujung Pandang: Badan Penerbit IKIP Ujung Pandang.
pada siklus kedua meningkat 78
Darmadi,
Latuheru,
Natia,
Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi Opset. J.D., 1993. Media Pembelajaran. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang. I.K.
1994. Bimbingan Mengarang. Surabaya: Arkola.
Nursisto. 2000. Penuntun Mengarang. Jakarta: Adi Cita.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Jakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur. 1993. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. The Liang Gie. 1992. Pengantar Dunia KarangMengarang: Balai Bimbingan Mengarang. Yogyakarta: Liberty.
Ruwin, Joko dan Sutjarso A.S., 1996. Bahasa Indonesia. Makassar: FKIP Unismuh.
79