UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEXT RECOUNT SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS VIII-4 SMPN 5 TANJUNG MORAWA Suratik Surel :
[email protected] ABSTRACT Subjects were students of class VIII SMP Negeri 4 5 Tanjung Morawa Academic Year 2015/2016 the number of students as many as 34 people. This study consisted of two cycles. In cycle I spent 3 meetings and the second cycle spent 2 meetings. The instrument used was a test and non-test. Mechanical tests students' ability to write text recount the form of a written test on each cycle, while the nontest techniques using instruments of observation of student activity during learning. The results showed an increased ability to write text recount of students learning English in the first cycle and the second cycle. Once the act is done in two cycles recount text writing ability of students has increased with the average - average grade in the first cycle obtained 69,41dengan success percentage 58.82% while the average - average grade on the second cycle was obtained 75.58 with a 85.29% success persentase , Similarly, the results of nontest namely an increase in development activity of students during the learning takes place, it is seen from almost all indicators of student activity has been achieved. Key Words: Learning Model PICTURE and PICTURE, Text Recount
sekitar berbentuk narrative dan recount. Siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 5 Tanjung Morawa berjumlah 34 siswa yang heterogen, terdiri dari 20 siswa perempuan dan 14 siswa laki – laki. Berdasarkan pengamatan selama mengajar di kelas VIII-4 proses pembelajaran bahasa inggris menjadi suatu hal yang kurang diminati dan kurang mendapat respon yang baik dari siswa, hal ini didasarkan pada masih banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika harus menulis. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika pembelajaran menulis dimulai, hal ini dikarenakan siswa kurang menguasi vocabulary (kosakata) dalam bahasa Inggris.
PENDAHULUAN Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting. Oleh sebab itu menulis merupakan salah satu standar kompetensi dalam pelajaran bahasa Inggris di sekolah. Tujuan pembelajaran bahasa inggris secara umum ditingkat SMP adalah siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan kompetensi dalam bentuk tulisan ataupun lisan. Pada pembelajaran bahasa inggris kompetensi dasar menulis ditingkat SMP adalah mengungkapkan makna dan retorika dalam bentuk esay pendek sederhana dengan menggunakan ragam tulis secara akurat dan lancar untuk berinteraksi dengan lingkungan
Guru SMP Negeri 5 Tanjung Morawa 89
Suratik : Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis ….
Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa pada mata pelajaran bahasa inggris. Pembelajaran bahasa inggris di sekolah selama ini masih menggunakan metode yang konvensional, guru hanya mengajar saja tanpa melakukan perubahan agar siswa memahami pembelajaran yang diberikan atau dengan kata lain guru lebih dominan melakukan pembelajaran seperti ceramah atau mencatat sehingga tidak terjadi komunikasi dan interaksi antar siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menulis text recount siswa adalah dengan penggunaan media dalam pembelajaran. Guru dapat memilih dan menggunakan beberapa media pembelajaran, dimana media pembelajaran yang dipakai dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris. Menurut Sutikno (2013) mendefinisikan Media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.Media pembelajaran tersebut dapat memanfaatkan aneka sumber belajar baik yang ada dilingkungan sekolah atau sekitarnya. Sudjana (1997) berpendapat bahwa “penggunaan media pengajaran dapat mempengaruhi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya
p-ISSN : 2355-1720 e-ISSN : 2407-4926
diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya”.Gambar merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam hal ini kemampuan menulis siswa. Dengan menggunakan gambar-gambar yang disusun berurutan diharapkan dapat dijadikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran menulis dengan deskripsi sederhana pada mata pelajaran bahasa inggris untuk menemukan ide,gagasan pendapat dan pengetahuan secara tertulis agar nantinya siswa mempunyai kegemaran menulis Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah: Apakah penggunaan model pembelajaran PICTURE and PICTURE dapat meningkatkan kemampuan menulis text recount siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas VIII4 SMP Negeri 5 Tanjung Morawa?, dan Apakah penggunaan model pembelajaranPICTURE and PICTURE efektif diterapkan untuk meningkatkan kemampuan menulis text recount siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas VIII4 SMP Negeri 5? Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan menulis text recount siswa dengan menggunakan model pembelajaran PICTURE and PICTURE dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas VIII4 SMP Negeri 5 Tanjung Morawa dan untuk mengetahui keefektifan penggunaan
90
SEJ VOLUME 6 NO. 2 DES 2016
model pembelajaran PICTURE and PICTURE dalam meningkatkan kemampuan menulis text recount siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas VIII4 SMP Negeri 5 Tanjung Morawa.
Kriteria tersebut adalah (1) organisasi, (2) pengembangan ide (3) tata bahasa, dan (4) mekanik. Selain rubrik penilaian di atas, berikut instrumen tambahan pada tindakan siklus II yaitu penambahan instrumen planning organizer dan instrumen composing organize. Planning Organizer adalah perencanaan sebuah recount text yang berisikan struktur organisasi dan ketentuan-ketentuan yang mendukung teks itusendiri. Penambahan instrumen ini bertujuan untuk mengingatkan siswa tentang fungsi recount text.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Tanjung Morawa, Jl.Pasar 1 Sei Merah Tanjung Morawa pada siswa kelas VIII-4 semester 2, tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari awal bulan Februari 2016 sampai Mei 2016. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Pada siklus I, pertemuan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan. Pada siklus II, pertemuan dilakukan sebanyak 2 (dua) kali pertemuan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tes dan non-tes.Instrumen jenis tes merupakan tes kemampuan menulis siswa, tes ini digunakan untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan setiap siklus. Data kuantitatif yang diperoleh dari tes kemampuan menulis siswa dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan rubrik penilaian menulis yang diadaptasi dari skala rubrik analitik untuk penilaian tes menulis menurut Brown dan Bailey (1984). Instrumen tes didasarkan pada rubrik penilaian yang digunakan terdiri atas empat kriteria penilaian yang berbeda.
PLANNING ORGANIZER Planning an imaginative recount
Sumber modifikasi : Dewi (2013) Composing Organizer adalah instrumen yang digunakan untuk mencatatperistiwa-peristiwa penting yang ditayangkan. Kolom-kolom yang tersedia dalam lembaran instrumen ini dituliskan hal-hal penting sesuai dengan urutan gambar yang berisikan ide pokok yang nantinya akan dikembangkan
91
p-ISSN : 2355-1720 e-ISSN : 2407-4926
Suratik : Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis ….
menjadi paragraf. Tujuan digunakannya instrumen ini agar alur cerita tersusun sesuai dengan kronologis kejadian yang ada.
dan data kuantitatif dari linguistiknya. Menurut Zuriah (2009), pendekatan kuantitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif lebih bersifat deskriptif analisis yang berarti interprestasi terhadap isi dibuat dan disusun secara sistematis atau menyeluruh. Analisis data dalam penelitian menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data dilakukan setiap kali setelah pemberian suatu tindakan pembelajaran. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode alur, alur yang dilalui meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
COMPOSING ORGANIZER Composing an imaginative recount Take the ideas from your plan then write down the important points and more details according to the picture series.
Sumber modifikasi : Dewi (2013)
Sedangkan instrumen non-tes berupa observasi berupa lembar pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengamati perkembangan pembelajaran kemampuan menulis siswa sebelum pelaksanaan tindakan, saat pelaksanaan tindakan sampai akhir tindakan dan data observasi siswa digunakan sebagai pendukung keefektifan penggunaan metode PICTURE and PICTURE dalam pembelajaran menulis Recount Text bahasa Inggris. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengkaji data kuantitatif dan aspek linguistik terapannya dalam hal ini pembelajaran dan pengajaran bahasa
p-ISSN : 2355-1720 e-ISSN : 2407-4926
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peningkatan kemampuan menulis recount text siswa dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Perbandingan Kemampuan Menulis Recount Text Siswa
No
Statistik
1
Rata – rata kelas Persentase Keberhasilan
2
92
Kemampuan Menulis Recount Text Siswa Siklus Siklus I II 69,41 75,58 58,82%
85,29%
SEJ VOLUME 6 NO. 2 DES 2016
Tabel Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus II
Tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis recount text siswa pada pembelajaran Bahasa Inggris antar siklus I ke siklus II. Setelah tindakan dilakukan dalam dua siklus kemampuan menulis recount text siswa mengalami peningkatan dengan rata – rata kelas pada siklus I diperoleh 69,26 dengan persentase keberhasilan 58,82% sedangkan rata – rata kelas pada siklus II diperoleh 75,58 dengan persetase keberhasilan 85,29%. Observasi dilakukan selama pembelajaran oleh observer bertujuan untuk mengamati perkembangan pembelajaran kemampuan menulis siswa sebelum pelaksanaan tindakan, saat pelaksanaan tindakan sampai akhir tindakan dan data observasi siswa digunakan sebagai pendukung keefektifan penggunaan metode PICTURE and PICTURE dalam pembelajaran menulis text recount Bahasa Inggris.Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut :
N o 1 2
1 2 3
Pertemuan
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Jlh Skor 12
Kategori
Persentase
Sedang
50,00%
14
Sedang
58,35%
18
Sedang
75,00%
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Jlh Skor 21
Kategori
Persentase
Baik
87,50%
23
Baik
95,83%
Pada pelakasanaan siklus I masih terdapat kekurangan yang masih harus diperbaiki, karena pada siklus I belum memenuhi target keberhasilan belajar, dengan nilai rata – rata kelas yang diperoleh 69,41 dengan persentase keberhasilan 58,82% dari jumlah siswa. Hal ini dikarenakan siswa kurang terbiasa dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran dan siswa belum terbiasa dengan pembelajaran picture and picture. Dari hasil perolehan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PICTURE and PICTURE pada siklus I belum tuntas dan harus dilanjutkan ke siklus selanjutnya yaitu pada siklus II. Pada pelakasanaan siklus II, telah dicapai target keberhasilan dengan nilai rata – rata kelas yang diperoleh 75,58 dengan persentase keberhasilan 85,29% dari jumlah siswa. Hal ini dikarenakan siswa telah terbiasa dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran dan siswa telah terbiasa dengan pembelajaran picture and picture.Dari hasil perolehan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran PICTURE and PICTURE dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis Recount Text siswa pada
Tabel Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I N o
Pertemuan
93
p-ISSN : 2355-1720 e-ISSN : 2407-4926
Suratik : Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis ….
pembelajaran bahasa Inggris telah memenuhi kriteria keefektifan pembelajaran, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran PICTURE and PICTURE mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis recount text pada pembelajaran Bahasa Inggris. Peningkatan kemampuan menulis recount text siswa pada pembelajaran Bahasa Inggrisini didasarkan pada adanya peningkatan kemampuan menulis recount text siswa antara siklus I ke siklus II. Dengan memperhatikan kelebihan dari model pembelajaran Picture and Picture yang dikemukakan oleh Istarani (2012) yang telah dikemukakan sebelumnya. Sehingga adalah suatu hal yang wajar bahwa penggunaan model pembelajaran PICTURE and PICTURE mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis recount text pada pembelajaran Bahasa Inggris. Keefektifan proses pembelajaran ditinjau dari ketuntasan hasil belajar dan ketuntasan ketercapaian tujuan akhir pembelajaran yang didasarkan pada hasil tes kemampuan menulis text recount pada siklus I dan tes kemampuan menulis text recount pada siklus II. Keefektifan proses pembelajaran ditinjau dari ketuntasan hasil belajar dan ketuntasan ketercapaian tujuan akhir pembelajaran yang didasarkan pada
p-ISSN : 2355-1720 e-ISSN : 2407-4926
kriteria ketuntasan belajar menurut Usman (2004) bahwa terdapat ketuntasan belajar secara perorangan dan klasikal yaitu : a. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar jika siswa telah mencapai skor 65% atau 65. b. Suatu kelas dikatakan telah tuntas belajar jika kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah mencapai DS 65%. Pembahasan Berdasarkan pemaparan hasil tes kemampuan menulis recount text siswa pada siklus II dipeorleh persentase keberhasilan 85,29%, jika dibandingkan dengan perolehan persentase keberhasilan pada siklus I yaitu sebesar 58,82%, artinya terjadi peningkatan persentase keberhasilan dari siklus I ke siklus II sebesar 26,47% Dengan kata lain peningkatan yang terjadi 26,47% dari siklus I ke siklus II telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasikal dimana 85,29% siswa telah mencapai daya serap 65%, dengan rata – rata kelas pada siklus I mengalami peningkatan dari rata – rata kelas pada siklus I diperoleh 69,26 meningkat menjadi 75,58 pada siklus II.
SIMPULAN Simpulan dari penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis text recount pada pembelajaran Bahasa Inggris dengan menerapkan model pembelajaran PICTURE and
94
SEJ VOLUME 6 NO. 2 DES 2016
PICTURE, hal ini didasarkan pada persentase keberhasilan yang dicapai antara siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 26,47%.
Fadlun. 2011. Rangkuman Intisari Bahasa Inggris. Surabaya: Pustaka Agung Harapan. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Rianto,Yatim 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sutikno. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Holistica.
DAFTAR RUJUKAN Akbar, sa’dun. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Filosofis, Metodologi dan Implemtasinya. Malang: Surya Pena Gemilang Anderson, L.W & David R. Karthwohl. 2010. Terjemahan. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Revisi Taksonomi Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Brown, J.D & Bailey, M. 1984. A Categorical Instrument for Scoring SecondLanguage Writing Skills. Language Learning Reasearch Club. University of Michigan. Dewi. 2013. Kemampuan Menulis Recount Text Dengan Menggunakan Teknik Picture Series Pada Kelas Viii Di Smp Angkasa Kuta Badun. (Denpasar: Tesis tidak diterbitkan) Elin, Rosalin. 2008. Bagaimana Menjadi Guru Inspiratif. Bandung: Karsa Mandiri. Emilia, dkk. 2008. Pendekatan Genre Based dalam Kurikulum Bahasa Inggris tahun 2006: Penelitian Sebuah Tindakan Kelas di Sebuah SMP Negeri. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS UPI.
Zuriah, N. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Teori –Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
95
p-ISSN : 2355-1720 e-ISSN : 2407-4926