PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE INQUIRY DI KELAS V MI ISLAMIYAH PAMOYANAN Ayi Sarihayati
[email protected] Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya perolehan hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia terutama dalam pokok bahasan menulis karangan eksposisi. Hal itu terjadi dikarenakan kurangnya anak didik dalam memahami materi jika disampaikan hanya melalui metode ceramah saja dan kebanyakan guru kurang terampil dalam menggunakan berbagai strategi atau metode pembelajaran yang bervariasi. Hal ini yang mendasari peneliti dalam menerapkan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia di SD/MI. Tujuan yang mendasari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menulis karangan eksposisi dengan ejaan yang baik dan pilihan kata yang tepat, selain hal itu untuk mengetahui kontribusi penerapan metode inquiry terhadap hasil belajar siswa dalam menulis karangan eksposisi. Penelitian yang dilakukan di kelas V MI Islamiyah Pamoyanan adalah untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama tindakan yang dilakukan berupa tindakan perencanaan sebelum melakukan penelitian, kemudian melaksanakan penelitian dan diakhiri dengan analisis observasi dan revisi. Pada tahap kedu pun tak jauh berbeda dengan tahap pertama, tahap ini dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan pada tahap sebelumnya. Berdasarkan penelitian dengan menerapkan metode inquiry hasilnya cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh meningkat. Mulai dari pre tes memperoleh rata-rata 53,33 dengan persentase ketuntasan belajar siswa 33,33%, dan pada pos tes rata-ratanya menjadi 74,19 dengan persentase ketuntasan belajar siswa 85,72%. Dengan demikian maka dapat dikatakan penerapan metode inquiry dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Kata Kunci : Eksposisi, Metode Inquiry.
Kegiatan menulis tanpa didukung oleh pengetahuan menulis tidak akan menghasilkan tulisan yang ideal mengingat kegiatan menulis itu pada dasarnya mengekspresikan, mengkomunikasikan sesuatu ke dalam bentuk tulisan. Materi yang akan dijadikan bahan berekspresi dan berkomunikasi itu perlu diatur, diorganisasikan dengan bahasa tulisan yang baik dan benar dalam bentuknya yang serasi dan mengikuti tata cara yang umum dilakukan dalam dunia tulis menulis. Taringan (1992:21) mengemukakan “menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut yang didalamnya terkandung pesan penulis”. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk mempermudah belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terutama pada keterampilan menulis karangan eksposisi adalah metode inquiry. Metode inquiry adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode inquiry disebut juga metode
PENDAHULUAN Pengajaran berbahasa dibagi dalam empat keterampilan yaitu : (1) mendengarkan; (2) berbicara; (3) membaca; dan (4) menulis. Jazir Burhan, (1981:6) mengemukakan empat aspek itu dibagi dalam dua bagian yaitu : unsur reseptif (pasif) dan unsur produktif (aktif). Aspek mendengarkan dan membaca disebut asfek reseptif (pasif), sedangkan aspek berbicara dan menulis disebut aspek produktif (aktif). Salah satu aspek keterampilan berbahasa adalah menulis. Tulisan digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Oleh karena itu, agar komunikasi lancar tulisan harus mudah dipahami pembacanya. Pada era modern sekarang ini tuntutan untuk menulis dengan bahasa yang baik dan benar sangat diperlukan agar komunikasi antar anggota masyarakat lebih lancar. Agar bisa melaksanakan kegiatan menulis dengan baik, kita perlu membekali diri dengan pengetahuan memadai tentang menulis. Seorang penulis yang berbakat alam sekalipun akan lancar dan berhasil apabila disertai dengan pengetahuan yang cukup tentang teori menulis karangan terutama karangan ilmiah.
1
“penemuan” metode ini melibatkan siswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya. Berdasarkan pemikiran ini metode inquiry akan lebih bermanfaat dan efektif untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar bisa mandiri dalam belajar dan berfikir tentang sesuatu hingga mereka memiliki pemahaman berdasarkan pola dan proses belajar yang ia alami sendiri. Melihat kondisi yang ada, ketika peneliti mengadakan observasi di sekolah yang dijadikan objek penelitian yaitu MI Islamiyah Pamoyanan, dalam mengikuti pembelajaran khususnya pelajaran bahasa Indonesia perlu adanya perhatian karena pada waktu pelajaran berlangsung banyak peserta didik yang tidak peduli dengan apa yang disampaikan gurunya. Itu semua karena metode yang digunakan oleh guru masih tradisional dan monoton sehingga mengakibatkan peserta didik jenuh dan kurang antusias dalam mengikuti pelajaran. Oleh karena itu, untuk menimbulkan motivasi agar anak didik dapat mencapai tujuan belajarnya, maka diperlukan adanya peningkatan aktivitas belajar anak didik dengan pemilihan metode yang tepat, kreatif dan menyenangkan yaitu dengan menerapkan metode inquiry dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Metode Inquiry Di Kelas V MI Islamiyah Pamoyanan Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta tahun Ajaran 20112012.” Berdasarkan latarbelakang diatas untuk memperlancar jalannya penelitian dan ruang lingkup masalah terjalin jelas penulis merumuskan batasan masalah sebagai berikut : 1) Keberhasilan penggunaan metode inquiry pada pembelajran menulis karangan eksposisi. 2) Keefektifan metode inquiry dipergunakan dalam menulis karangan eksposisi. 3) Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode inquiry. Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1). Berapa besar daya serap siswa kelas V MI Islamiyah Pamoyana Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2011-2012 dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan metode inquiry? 2) Efektifkah metode inquiry dipergunakan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi pada siswa kelas V MI Islamiyah Pamoyanan Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta?
3) Apakah pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode inquiry dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam menulis karangan eksposisi? Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Mengetahui keberhasilan penggunaan metode inquiry pada pembelajaran menulis karangan eksposisi. 2) Mengetahui keefektifan metode inquiry pada pembelajaran menulis karangan eksposisi. 3) Mengetahui motivasi minat siswa kelas V MI Islamiyah Pamoyanan Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode inquiry. Adapun manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua orang terutama guru, siswa, lembaga pendidikan dan peneliti sedangkan manfaat secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan peningkatan ilmu pengetahuan dan memberikan kontribusi bagi peningkatan khasanah bahasa Indonesia. Hipotesis atau jawaban sementara yang diujicobakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Siswa kelas V MI Islamiyah Pamoyanan Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta tahun ajaran 2011-2012 lebih berhasil dalam menyerap materi pelajaran karangan eksposisi dengan menggunakan metode inquiry. 2) Metode inquiry lebih efektif digunakan dalam pelajaran menulis karangan eksposisi pada siswa kelas V MI Islamiyah Pamoyanan. 3) Pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode inquiry lebih meningkatkan motivasi belajar siswa. Metode penelitian yang akan dipergunakan pada penelitian pembelajaran menulis karangan eksposisi ini adalah metode Deskriptif, karena penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyususn bahan dan mengadakan analisis terhadap data tersebut. Teknik Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari : studi kepustakaan, tes, observasi, dan angket. 2. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang akan dikerjakan pada penelitian ini adalah : membuat rencana penelitian, mencari dan mengumpulkan data di lapangan, mengolah data, menganalisis data, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan. Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian.” Berdasarkan hal itu, maka populasi yang penulis ambil adalah sejumlah siswa MI Islamiyah
2
Pamoyanan Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta. Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Dengan kata lain tidak semua populasi harus dijadikan sampel. Maka dalam penelitian ini penulis akan mengambil sampel yang kurang dari populasi. Mengenai penentuan besar sampel, tidak ada ketentuan yang baku atau rumus pasti. Sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil sampel kelas V MI Islamiya Pamoyanan. Pengambilan sampel tersebut dengan cara acak (random) sederhana, yaitu dengan mengundinya.
Karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan hal atau sesuatu gagasan yang bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam memaparkan sesuatu, kita dapat menjelaskan dan memberi keterangan atau dapat pula mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi luas dan gampang dimengerti. Nuraeni (1991 : 345 ) menjelaskan, Eksposisi adalah karya tulis yang sasarannya untuk menjelaskan sesuatu, memberi keterangan dengan gamlang tentang sesuatu atau mengembangkan sebuah gagasan. Jenis-jenis karangan eksposisi berdasarkan pengembangan dalam karangannya meliputi : eksposisi definisi, eksposisi proses, eksposisi klasifikasi, eksposisi ilustrasi (contoh), eksposisi perbandingan & pertentangan, dan eksposisi laporan. Metode inquiry disebut juga metode “penemuan”. Metode inquiry adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode ini melibatkan peserta didik dalam proses-proses dalam rangka penemuannya. Metode inquiry memungkinkan para peserta didik menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya. Metode inquiry dapat dirancang penggunaanya oleh guru menurut kemampuan mereka atau tingkat perkembangan intelektualnya.
KAJIAN TEORI DAN METODE PENELITIAN Usman Effendi dan Juhaya S. Praja (1993 : 102) mengatakan bahwa “belajar adalah suatu proses usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dan perubahan keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman itu sendiri.” Pengertian pembelajaran dikemukakan oleh Mohammad Surya sebagai berikut “ Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Inti dari pengertian tersebut bahwa belajar adalah proses yang dilakukan setiap individu dalam berinteraksi dengan lingkungan (sumber pembelajaran). Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Menulis ditandai oleh serangkaian kegiatan yang bertahap, saat seseorang mengkomunikasikan pesan ke dalam tulisan. Pembelajaran menulis di SD/MI dilaksanakan dengan berlandas pada kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Artinya, pembelajaran tersebut harus sejalan dengan tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Taringan (1992 : 21) mengemukakan bahwa “menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut yang didalamnya terkandung pesan penulis”. Menulis atau mengarang dapat diartikan sebagai “keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan pikiran melalui bahasa tulis kepada pembaca utuk dapat dipahami tepat seperti yang dimaksudakan oleh penulis atau pengarang” (Definisi Akademi Kepengarangan Widyamarta, 1933 : 9).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama tindakan yang dilakukan berupa tindakan perencanaan sebelum melakukan penelitian, kemudian melaksanakan penelitian dan diakhiri dengan analisis observasi dan revisi. Pada tahap kedu pun tak jauh berbeda dengan tahap pertama, tahap ini dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan pada tahap sebelumnya. Proses analisis data berlangsung dari awal sampai akhir pelaksanaan program penelitian. Data dalam penelitian analisis dengan mengikuti pola mulai dari tahap orientasi sampai pada tahap berakhirnya seluruh program tindakan sesuai dengan karakteristik, fokus permasalahan dan tujuan penelitian. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data. Adapun analisis data yang dilakukan sebagai berikut: Ukuran Pemusatan Data dengan rumus yang digunakan adalah: ( ) X= Daya serap siswa berdasarkan skor yang diperoleh dicari dengan menggunakan rumus:
3
Daya serap siswa = Klasifikasi kemampuan pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan, Peneliti menggunakan penilaian PAP Skala Lima. Nilai perolehan siswa : Berdasarkan penelitian dengan menerapkan metode inquiry hasilnya cukup memuaskan. Hal ini dilihat dari rata-rata yang diperoleh meningkat. Mulai dari pre tes pada perolehan nilai karangan eksposisi tahap pre tes ini, tidak ada karangan yang termasuk kategori sangat baik, kategori baik diperoleh oleh 3 orang atau sekitar 14,3%, kategori cukup diperoleh 4 orang siswa atau sekitar 19,1%, kategori kurang diperoleh oleh 12 orang siswa atau sekitar 57,1%, dan kategori nilai sangat kurang diperoleh oleh 2 orang siswa atau sekitar 9,5%. dengan rata-rata 53,33 dengan persentase ketuntasan belajar siswa 33,33%, dan pada pos tes dari hasil perolehan nnilai karangan pada tahap pos tes kategori nilai sangat baik diperoleh oleh 6 orang siswa atau sekitar 28,57%, kategori nilai baik diperoleh oleh 4 orang siswa atau sekitar 19,04% , kategori cukup diperoleh 8 orang atau sekitar 38,09%, dan kategori kurang diperoleh oleh 3 orang atau sekitar 14,3%. Tidak ada siswa yang mendapat kategori nilai sangat kurang, dengan rata-ratarata-ratanya mengalami peningkatan menjadi 74,19 dengan persentase ketuntasan belajar siswa 85,72%.
bahwa siswa telah dapat memahami materi tersebut dengan lebih optimal. 3) Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan metode inquiry menunjukan peningkatan terutama pada perhatian, antusiasme, partisipasi, dan keberanian bertanya dalam materi yang sedang dipelajari. 4) Hasil belajar siswa,pada pokok bahasan menulis karangan eksposisis dengan menerapkan metode inquiry menunjukan peningkatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang terus meningkat dari rata-rata 53,33 menjjadi 74,19.
SIMPULAN Berdasarkan pada rangkaian kegiatan penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan metode inquiry untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa SD/MI, maka ada beberapa hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu sebagai berikut: 1) Metode inquiry pada pokok bahasan menulis karangan eksposisi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, walaupun tidak 100% berhasil tapi dari target yang di tempuh sudah cukup berhasil. Hasil itu dapat di ukur dari meningkatnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dan hasil evaluasi siswa yang meningkat selama pembelajaran berlangsunag. 2) Hasil belajar menulis karangan eksposisi pada siswa kelas V MI Islamiyah Pamoyanan Kecamatan plered Kabupaten Purwakarta sebelum menggunakan metode inquiry memberikan hasil yang tidak memuaskan berbeda dengan setelah diterapkannya metode inquiry. Hal ini terlihat ketika sesi tanya jawab, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan telah mampu dijawab, walaupun terdapat jawaban pertanyaan yang kurang sempurna. Selain itu, dari sisi subtansi materi pembelajaran pun diketahui
Djamarah, S dan dkk. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Afifuddin. (2005). Perencanaan Dan Berbagai pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : CV. Insan Mandiri. Nurdiana, A. (1991). Pembelajaran Menulis Karangan Narasi. Skripsi : STKIP. Burhan,J. 1981, dalam halaman 4.
Nafiah, H, tahun 1981,
Departemen pendidikan dan kebudayan. (1998/1999). Strategi Belajar Mengajar. Ditjen Pedidikan Tinggi. Proyek Pendidikan guru Sekolah dasar.
Durachman, 1991, Ana, N, tahun 2009, halaman 2. Hermawan, dkk. (2007). Metode Pendidkan SD. Bandung : UPI.
Penelitian
Karsanjaya, dkk. (2009). Retorika. Jakarta : Universitas Terbuka. Kartimi, T. (2009). Paragraf Dan Pengembangannya. Bandung : PBS STKIP. Keraf, G. (1982). Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta : PT. Nusa Indah. Keraf, G.(1993). Komposisi. Flores : PT. Nusa Indah. Nafiah, H. (1981). Anda Ingin Jadi Pengarang. Surabaya : Usaha Nasional. Maslow, 2002 dalam Djamarah, S dan dkk, tahun 2002 halaman 51.
4
Mulyasa. (2009). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah). Jakarta : PT. Bumi Aksara. Resmini, N. (2009). Pembinaan dan Pengembnagan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung : UPI PRESS. Ruswandi, dkk. (2009). Landasan Pendidikan. Bandung : CV. Insani Mandiri. Sumiati, dan Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung : CV. Wancana Prima. Syafi’ie, 1988, dalam Resmini,N, tahun 2009, halaman 215. Taringan ,1992, dalam Keraf, G, tahun halaman 21. Tim
Cipta Prestasi Prima. (2007). Indonesia SD. Solo : Erlangga.
1993, Bahasa
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan. (2009). Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan. Bandung : Imtima. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. (2003). Sistem Pendidikan Nasional.
5