Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning Ulfah Nuryani 08.21.00103 STKIP Siliwangi Bandung
[email protected] ABSTRAK Menulis itu butuh pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus dan pengajaran langsung. Keterampilan menulis itu tidak akan datang dengan sendirinya. Hal itu membutuhkan latihan yang cukup dan teratur. Latihan dapat membuat para siswa memahami dan mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan..Berdasarkan judul di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut ini : 1) Apakah pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan menggunakan metode Quantum Learning dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa? (2) Apakah pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan menggunakan metode Quantum Learning di kelas X SMA Negeri 5 Cimahi dapat berjalan efektif?. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh hasil penulisan paragraf persuasif siswa kelas x.10 SMA Negeri 5 Cimahi tahun pembelajaran 2011/2012berjumlah 40 orang..Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu sebuah metode yang bertujuan untuk melatih dan memberdayakan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan perbandingan hasil nilai pretes dan postes menulis paragraf persuasif, diketahui bahwa terjadi adanya peningkatan setelah siswa mendapat perlakuan. Perolehan nilai rata-rata tes awal adalah sebesar 68,5. Sedangkan perolehan nilai rata-rata tes akhir siswa atau setelah mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Learning yaitu sebesar 80,3.. Hasil penelitian yang disertai pengolahan data, menunjukan adanya perbedaan antara hasil penulisan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif sebelum dan sesudah mendapat perlakuan. Hal ini membuktikan bahwa, penerapan metode Quantum Learning berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasif. Kata Kunci : Persuasi, Quantum Learning
PENDAHULUAN Bahasa adalah unsur yang berpadu dengan unsur-unsur lainnya di dalam jaringan kebudayaan. Pada waktu yang sama bahasa merupakan sarana pengungkapan nilai-nilai budaya,pikiran,dan nilai-nilai kemasyarakatan . Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia pada dasarnya ditentukan oleh guru dalam memberikan pelajaran atau menyampaikan materi kepada siswanya. Kemampuan berbahasa dalam kegiatan belajar mengajar mencakup empat aspek penting yaitu
keterampilanmendengar,keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah melalui program pendidikan di sekolah, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Setiap keterampilan itu erat kaitanya dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Setiap keterampilan itu juga erat kaitanya dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikiranya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin
1
jelas pula jalan pikiranya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berfikir. Fungsi utama bahasa Indonesia adalah sebagai alat untuk berkomunikasi baik secara lisan atau tulisan. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa juga untuk meningkatkan kemampuan berfikir. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan, dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat,juga dapat mengembangkan daya fikir dan kreatifitas siswa dalam menulis. Menulis seperti juga halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya, merupakan suatu proses perkembangan. Menulis itu butuh pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus dan pengajaran langsung. Keterampilan menulis itu tidak akan datang dengan sendirinya. Hal itu membutuhkan latihan yang cukup dan teratur. Latihan dapat membuat para siswa memahami dan mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan. Banyak orang merasa bahwa kegiatan menulis merupakan hal yang sulit,namun jika ada keinginan menulis dapat me njadi kegiatan yang menyenangkan. Melalui penelitian ini, penulis mencoba untuk memberikan suatu variasi pengajaran melalui metode Quantum Learning. Penggunaan metode ini adalah sebagai alternatif pembelajaran menulis, diharapkan siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya setelah menjalani proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang menyenangkan ini.
Kesimpulanya adalah bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Menulis juga merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif apalagi didukung dengan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.
KAJIAN TEORI DAN METODE Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran ialah pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai tujuan pengajaran.Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi seperti saat ini, menulis juga bisa dilakukan dengan menggunakan komputer atau laptop. Banyak definisi / pengertian menulis yang di paparkan oleh para ahli. Dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik. menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Menurut Djago Tarigan dalam Elina
2
Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia paragraf adalah bagian dari wacana yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih. Persuasi menurut Gorys Keraf (2001:118) suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh pembicara (bentuk lisan, misalnya pidato) atau oleh penulis (bentuk tulisan, cetakan,elektronik) pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. Paragraf persuasi merupakan paragraf yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Paragraf ini biasanya berisi ide, gagasan, atau pendapat penulis disertai imbauan atau ajakan kepada orang lain, dimana penulis mengharapkan adanya sikap motorik berupa gerakan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam tulisanya dan pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta atau bukti (benar-benar terjadi) sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. Metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan approach tertentu ( Subana 2009 : 20 ). Metode pembelajaran sangat diperlukan dalam pembelajaran karena akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses
belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan teknik meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum digunakan. Namun, Bobbi DePorter mengembangkan teknik-teknik yang sasaran akhirnya ditujukan untuk membantu para siswa menjadi responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan perubahan realitas (yang terkait dengan sifat jurnalisme). Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. (Arikunto, 2010:203). Sejalan dengan pengertian tersebut maka metode merupakan sebuah cara untuk mengumpulkan atau memperoleh data. Metode yang digunakan penulis adalah metode Description Research ( penelitian deskiptif ), istilah “ deskriptif “ berasal dari istilah bahasa Inggris to describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain. Dengan demikian yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian ( Arikunto, 2010:3 ). Metode ini sesuai dengan masalah yang terdapat di dalam penelitian ini, karena dalam penelitian ini memerlukan tes untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa dalam menulis paragraph persuasif HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut, nilai tertinggi untuk pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan menggunakan metode
3
Quantum Learning adalah 93 dan nilai terendah adalah 73. Tes awal (pretes) nilai rata-rata hasil pretes yaitu 68.4 dan nilai rata-rata hasil postes yaitu 80.3 . Tes menulis paragraf persuasif ini terdiri dari 5 aspek penilaian. Masing-masing aspek yang dinilai memiliki skor nilai tertinggi yaitu 3. Kelima aspek tersebut jika dijumlahkan akan menjadi skor siswa, maka hasil menulis paragraf persuasif siswa tersebut dibagi menjadi 3 kategori. Dari hasil data di atas, menunjukan bahwa para siswa mampu menulis paragraf persuasif dengan memperhatikan unsur-unsur kepenulisan dan kata-kata yang lugas. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai pretes dan postes, yaitu rata-rata pretes adalah 68,4. Sedangkan nilai ratarata pada postes adalah 80,3. Dengan demikian terbukti hipotesis bahwa pembelajaran menulis paragrapf persuasif dengan menggunakan metode Quantum Learning dapat meningkatkan pembelajaran menulis paragraf persuasi sehingga dapat mendorong siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
dalam menulis. Siswa lebih merasa nyaman di kelas saat belajar dikarenakan suasana kelas yang santai. Tentunya hal-hal seperti ini sangat membantu mereka dalam pembelajaran. 2. Cara mengatasi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan menggunakan metode Quantum Learning, guru dituntut harus lebih inofatif dan kreatif menciptakan atau membuat suasana kelas yang menyenangkan,nyaman, dan santai juga tidak menjenuhkan. Dapat saling bertukar pikiran dan membebaskan siswa untuk menciptakan ide-ide dan gagasanya dalam menulis paragraf persuasif. 3. Hasil analisis menunjukan bahwa keterampilan menulis paragraf persuasif dengan menggunakan metode Quantum Learning mampu meningkatkan kreatifitas siswa, setelah pretes menunjukan sebelum menggunakan metode Quantum Learning nilai ratarata siswa belum mencapai standar ketuntasan minimal hanya 68,4 sedangkan setelah pembelajaran menggunakan metode Quantum learning nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 80,3. Dengan demikian, metode Quantum Leraning yang digunakan penulis mampu meningkatkan kreatifitas siswa di kelas X-10 SMA Negeri 5 Cimahi.
SIMPULAN Setelah menganalisis dan mengolah data penulisan data paragraf dengan menggunakan metode Quantum Learning, maka penulis menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Pelaksanaan menulis paragraf persuasif dengan menggunakan metode Quantum Learning mempengaruhi respon siswa terhadap pembelajaran menjadi lebih beragam dan antusias karena siswa lebih bebas mengexplor atau mengeluarkan kreatifitas atau ide-idenya
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi.2010.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.Jakarta:Rineka Cipta. P3,110,104,173,174 Arsyad.A,(2007),Media pembelajaran.Jakarta:Jakarta pers. P1
4
Bahri .D,Syaiful.2002.Strategi belajar mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.
Deporter, dan Hernacki. (2000). Quantum Learning membiasakan Belajar. P14-18 Sugiyono. 2007. Metode Penelitian pendidikan. Bandung:Alfabeta. P6 Tarigan,.(2008).Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.p4-7,25,28
KBBI(Kamus Besar Indonesia).Edisi 2005.Jakarta:Balai p12,17,19
Bahasa ketiga pustaka
KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia).2001.Jakarta:Balai pustaka. p17
Keraf .G. 2001. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.p18 Tarigan,H.G(2008).Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.p3
5