PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (KEPALA BERNOMOR) BAGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012
MAKALAH
Oleh KOYAH YULIANTI 10.21.0429
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUNAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SILIWANGI BANDUNG 2012
PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (KEPALA BERNOMOR) BAGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh KOYAH YULIANTI 10.21.0429
Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Kegurunan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Keterampilan berbahasa siswa baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan masih kurang dalam berbagai aspek, dalam penelitian ini penulis hanya berbicara masalah penanganan aspek menulisa pada umumnya dan penggunaan kata penghubung pada khususnya. Kemampuan mengunakan konjungsi ini sangat penting dalam bahsa tulis atau karang, karena kunjungsi mempunyai fungsi sangat penting yaitu sebagai perangkat kata dalam kalimat sehinga jelas maknanya. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; Langkah-langkah apa yang harus ditempuh dalam melaksanakan pengajaran menulis surat dinas dengan menggunakan Metode Numbered Heads Together? Apakah ada peningkatan dalam pengajaran menulis surat dinas dengan Metode Numbered Heads Together? Karena ada permasalahan diatas maka penulis mempunyai tujuan sebagai berikut; 1. Meningkatkan pengetahuan tentang langkah-langkah menulis surat dinas. 2. Mengetahui kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar menulis surat dinas dengan menggunakan Metode Numbered Heads Together. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskripsi dipakai untuk memperoleh gambaran secara umum tentang keberhasilan model pembelajaran kata hubung dengan menggunakan metode discovery, kegiatan utama dalam pembelajaran ini adalah siswa mampu menemukan serta menuliskan beberapa kata penghubung yang terdapat dalam wacana yang penulis sediakan . hipotesis yang penulis ajukan sebagai berikut ; Dari analisis telah digunakan terhadap hasil penelitian yaitu hasil perbandingan antara pretes dengan postes yang di peroleh siswa kelas VIII SMPN 1 Sukawening tahun pelajaran 2011/2012 didapat suatu perbandingan nilai yang sangat berarti, antara nilai rata rata pretes 5,92 dan nilai rata rata postes 7,45 dari jumlah 40 orang siswa sebagai sampel penelitian. Sehingga nilai rata rata postes lebih besar dibanding nilai rata rata pretes. Dengan demikian hipotesis diterima. Kata Kunci : Menulis, Numbered Heads Together
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa kita dapat melakukan berbagai macam kegiatan komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Bahkan dengan adanya bahasa kita dapat mengungkapkan pikiran, pendapat, pengetahuan, perasaan dan pengalaman secara praktis kepada orang lain. Berdasarkan fungsinya bahasa sebagai alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan manusia, maka bahasa Indonesia dijadikan sebagai mata pelajaran pokok yang dipelajari mulai tingkat
sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan jumlah porsi pengajaran bahasa Indonesia diatur sedemikian rupa supaya siswa mampu memahami dan mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.Pengajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum bertujuan untuk menumbuhkan keterampilan berbahasa yang terdiri dari mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam keterampilan menulis salah satunya yang dipelajari yaitu mengenai surat menyurat baik surat pribadi maupun surat resmi. Dalam praktik sedikit orang yang hidupnya bergantung kepada menulis surat semata. Meskipun demikian pelajaran korespondensi atau surat
menyurat merupakan mata pelajaran yang praktis yang pasti terpakai dalam kehidupan sehari-hari. Hampir untuk segala keperluan sehari-hari kita memerlukan surat oleh sebab itu harus diusahakan supaya pekerjaan siswa atau mahasiswa dapat mendekati keadaan yang sebenarnya baik isi, bentuk maupun kerapiannya. Hingga kini hal kerapian masih kurang mendapat perhatian. Kita sering melihat surat yang salah cara pengetikannya, kurang menarik bentuknya dan sebagainya. Sudah tentu hal yang demikian itu tidak memberi kesan yang baik kepada orang yang dikirimi surat. Ada peribahasa yang mengatakan kesan pertama menentukan. Kalau kita melihat rupa dan bentuk surat tampak surat itu berupa sehelai kertas atau lebih yang di tulis atau di tik dengan susunan kalimat dan bahasa yang baik, Surat itu berisi curahan hati atau berita dari seseorang yang disampaikan dari jarak jauh kepada orang lain dengan cara tulisan. Oleh sebab itu, fungsi surat di masyarakat sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat dengan menggunakan tulisan. Di samping itu surat berfungsi sebagai wakil pribadi si pengirim sehingga tata cara dan sopan santun di dalam surat menyurat harus terpelihara dengan baik, seperti halnya kita berbicara langsung dengan orang yang dikirimi surat. Kalau berbicara langsung maka mimik dapat menunjukkan isi hati si pembicara, sedangkan dalam surat menyurat tampak dalam penggunaan bahasa dan gaya bahasanya. Oleh sebab itu seorang koresponden harus menguasai dan kaya akan pembendaharaan bahasa. Untuk memberikan dorongan pembelajaran menulis salah satu diantaranya memanfaatkan suatu metode. Untuk menumbuhkan minat pembelajar kita harus mendatangkan pengalaman yang umum yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran. Meninjau permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka Penulis akan mengadakan penelitian tentang permasalahan tersebut dengan judul: "Pembelajaran Menulis Surat Dinas dengan Menggunakan Metode NUMBERED HEADS TOGETHER (Kepala Bernomor) bagi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sukawening Tahun Ajaran 2011/2012". KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Pembelajaran Pembelajaran berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk kepada orang supaya diketahui. Bentuk berikutnya adalah belajar yang artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman. Pembentukan kata berikutnya adalah pembelajaran yang artinya proses atau cara menjadikan orang atau mahkluk hidup belajar (KBBI, 1992:14). "Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning. Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti, proses, cara, perbuatan mempelajari". (Agus Suprijono,2011:13) Jadi pembelajaran merupakan proses belajar dan mengajar dan dapat memilih metode yang tepat serta menggunakannya lebih efektif dalam sistem lingkungan belajar mengajar sehingga dapat membelajarkan siswa secara efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pengertian Surat Dinas "Surat dinas atau surat resmi adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari salah satu pihak (orang, instansi, atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau organisasi) yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi yang bersangkutan". (Arifin, 1994:2). Soedjito dan Solehan (1994:1) "Menyatakan bahwa ditinjau dari sifat isinya, surat adalah jenis karangan paparan. Di dalam paparan pengarang mengemukakan maksud dan tujuannya, menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakan". "Menulis surat adalah pekerjaan mengarang yang sering dilakukan orang. Para siswa pun sering menulis surat, misalnya kepada teman, sahabat pena, redaksi majalah, kepada guru, orang tua dan sebagainya". (Tarigan, 1986:120). Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan surat dinas adalah jenis karangan atau paparan yang ditulis dalam sehelai kertas atau lebih dan berfungsi sebagai salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan gagasan, pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain yang bersifat resmi. Metode NUMBERED HEADS TOGETHER (Kepala Bernomor) (NHT) Pembelajaran dengan menggunakan Metode Numbered Heads Together (Kepala Bernomor) diawali dengan numbering. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Tiap-tiap orang dalam kelompok diberi nomor. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Berikan kesempatan pada tiap-tiap kelompok menemukan jawabannya. Pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepala "heads together" berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan dari guru.
Langkah berikutnya guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberikan kesempatan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru. Berdasarkan jawaban-jawaban itu guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh. (Agus Suprijono, 2011:92) Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam eksperimen ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan /tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan berbeda. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Setelah melakukan pengumpulan data melalui penelitian pada siswa kelas VIII SMPN 1 Sukawening Kabupaten Garut, kemudian Penulis mengolah data tersebut. Kecermatan dalam pengolahan data sangat berpengaruh pada objektivitas penelitian. Untuk itu setelah data-data terkumpul, maka selanjutnya Penulis mengolah data tersebut untuk mengetahui berhasil tidaknya penelitian yang telah Penulis lakukan. Hasil Tindakan Pembelajaran Pada proses pembelajaran siswa telah diberikan tugas berupa tes kemampuan menulis sebuah surat dinas. Berdasarkan tes yang mereka kerjakan, berikut penilaian terhadap surat dinas tersebut seluruh siswa berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Berdasarkan analisis di atas, siswa terbagi menjadi lima kategori yaitu a. Sangat baik, Nilai A b. Baik, Nilai B c. Cukup, Nilai C d. Kurang, Nilai D e. Sangat kurang, Nilai E
Persentase Perbandingan Nilai Siswa Kelas C dan D Kategori Jumlah siswa Nilai Kelas C Kelas D A
-
40
B
23.3
26.7
C
36.7
26.7
D
23.3
6.6
E
16.7
-
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa tingkat kemampuan siswa kelas C dan kelas D ada perbedaan yang sangat signifikan, meskipun tidak semua mencapai kategori sangat baik, begitu pula dengan tingkat kemampuan yang tergolong kategori baik, mereka pun mengalami peningkatan kemampuan. Hal ini ditunjukan dengan berkurangnya persentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai berkategori baik. Hal tersebut menunjukan adanya perbaikan kemampuan siswa membuat surat dinas dengan menggunakan metode Numbered Heads Together. Data Hasil Penelitian Data Hasil Penelitian Kelas VIII D Responden 1 Penggunaan tanda baca titik, koma dan titik dua cukup. Penggunaan huruf besar dan huruf kecil sudah sesuai, pilihan kata yang digunakan sudah baik dan bagian surat sudah lengkap. Responden 1 mendapat nilai 8,5. Responden 3 Penggunaan tanda baca titik, koma dan titik dua masih kurang. Penggunaan huruf besar dan huruf kecil sudah sesuai, Pilihan kata yang digunakan sudah baik dan bagian surat sudah lengkap. Responden 3 mendapat nilai 8. Responden 5 Penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, penggunaan huruf, dan Pilihan kata cukup. Bagian surat sudah lengkap. Responden 5 mendapat nilai 7. Responden 6 Penggunaan tanda baca titik, koma dan titik dua kurang. Penggunaan huruf besar dan huruf kecil cukup, Pilihan kata yang digunakan baik dan bagian surat sudah lengkap. Responden 6 mendapat nilai 7. Responden 9 Penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, penggunaan huruf besar dan huruf kecil cukup. Pilihan kata yang digunakan dan bagian kurang. Responden 9 mendapat nilai 5.
Responden 23 Penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, penggunaan huruf dan pilihan kata yang digunakan kurang. Bagian surat baik mendapat nilai 5. Data Hasil Penelitian Kelas VIII C Responden 11 Penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua serta pilihan kata yang digunakan cukup. Penggunaan huruf serta bagian surat baik. Responden 11 mendapat nilai 7,5. Responden 22 Penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, dan penggunaan huruf baik. Pilihan kata cukup. Bagian surat baik. Responden 22 mendapat nilai 7,5. Responden 18 Penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, dan penggunaan huruf kurang. Pilihan kata yang digunakan cukup. Bagian surat baik. Responden 18 mendapat nilai 5,5. Responden 19 Penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua serta pilihan kata yang digunakan kurang, penggunaan huruf cukup. Bagian surat baik. Responden 19 mendapat nilai 5,5. Responden 2 Penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, pilihan kata dan bagian surat kurang. Penggunaan huruf besar dan huruf kecil sangat kurang. Responden 2 mendapat nilai 3,5. Responden 8 Penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, dan penggunaan huruf kurang, serta Pilihan kata yang digunakan sangat kurang dan bagian surat cukup. Responden 8 mendapat nilai 4. SIMPULAN Kesimpulan Proses pembelajaran yang dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, memotivasi, menyenangkan, menantang, mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta member! ruang yang cukup bagi berkembangnya prakarsa, kreativitas dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis anak didik (murid). Guru-guru mampu melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa baik fisik maupun psikologis. Guru-guru juga dapat membuat dan menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi. Berbagai metode telah banyak digunakan oleh para pendidik untuk mendapatkan hasil yang ingin dicapai, akan tetapi metode-metode tersebut banyak pula yang tidak terkuasai oleh para guru.
Dari hasil penganalisisan data berupa kemampuan menulis surat dinas dengan metode Numbered Heads Together jumlah siswa yang mendapat nilai 60 ke atas sebanyak 93%, 7 % mendapat nilai di bawah 60. Dari tes ini dapat dilihat adanya perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menulis surat dinas dengan metode Numbered Heads Together pada siswa kelas VIII SMPN 1 Sukawening. DAFTAR PUSTAKA Agus, Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Belajar. Ahmad, Mansur. 2000. Pelajaran Korespondensi Indonesia (Korespondensi Bisnis, Bank, dan Jabatan). Bandung : Prima Dewi. Ambary, Abdulah. 1984. Bimbingan Karya Tulis Ilmiah. Bandung : Jatnika. Anita, Lie. 2007. Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Arifin, Zaenal. 1996. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas. Jakarta : Akademia Presindo. Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Research 7, 2, 5, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. Soedjito. 1994. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bandung : Remaja Rosdakarya Sudjana. Suprapto. 2006. Penuntun Praktis Surat Menyurat Dinas Resmi Bahasa Indonesia. Bandung : Prima Dewi