PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA
POPULASI DAN TANAM
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015
Sesi : Populasi dan Tanam
Tujuan berlatih: Setelah berlatih Peserta dapat: 1. Menentukan alat tanam sesuai kondisi spesifik lokasi 2. Melakukan penanaman dengan populasi sesuai kondisi lahan Waktu : 4 jam pelajaran @ 45 menit ( teori 1 JP, Praktek 3 JP)
A. Penanaman Pada Sawah Irigasi 1. Tanam pindah Bibit yang ditanam berjumlah 1 – 3 bibit per rumpun dengan menggunakan bibit muda berumur antara 10 – 15 hari. Penggunaan bibit muda dapat menekan stres bibit pada saat dipindah dan dapat menghasilkan jumlah anakan yang lebih banyak sehingga penggunaan benih dapat dihemat. Pengaturan tanaman dilahan pertanaman dapat dilakukan dengan berjajar atau segi empat yang selanjutnya dikenal dengan istilah legowo dan tegel.
2. Tanam Benih Langsung (Tabela) Penanaman padi secara langsung (Tabela) membutuhkan benih sekitar satu setengah kali lebih banyak dibandingkan dengan cara tanam pindah, kebutuhan benih mencapai 30-40 kg/ha. Oleh karenanya, benih yang akan ditanam harus bermutu baik. Sebelum benih disebar terlebih dahulu diredam air selama + 12 jam dan dianginkan selama + 12 jam. Kemudian benih dapat disebar di petak sawah dengan menggunakan Atabela (Alat tanam benih lansung) dan jarak tanam 20 X 30 X 20 cm.
B. Penanaman Padi Gogo Penanaman padi gogo pada dasarnya dapat dilakukan dengan tiga macam cara yaitu : 1. Cara tanam disebar
Cara tanam ini dilakukan dengan menyebar rata diatas permukaan tanah atau lahan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Kebutuhan benih pada cara ini biasanya lebih banyak dibandingkan cara yang lain, yaitu berkisar 60 – 70 kg/ha. Cara tanam ini mempunyai keuntungan tenaga kerja tanam yang dibutuhkan sedikit. Kelemahan dari cara ini antara lain : ¬ Memerlukan benih lebih banyak ¬ Resiko benih dimakan hama lebih tinggi, karena di permukaan ¬ Tanaman lebih peka terhadap kekeringan atau kekurangan air. ¬ Resiko benih hanyut jika terjadi hujan lebat lebih tinggi
¬ Lebih sulit dalam perawatan, termasuk pengendalian gulma. Untuk mengurangi resiko atau kelemahan tersebut maka perlu dilakukan antisipasi seperti
pembuatan saluran drainase atau parit-parit sehingga terbentuk bedeng-bedeng
untuk mencegah genangan air. Guna mengendalikan rumput sebaiknya diaplikasikan herbisida pra tumbuh sebelum sebar benih. Penggunaan seed treatment untuk menanggulangi hama. 2. Cara tanam alur
Lahan yang telah dipersiapkan dibuat alur-alur sedalam 3 – 4 cm, dengan jarak antar alur 20 – 25 cm. Kemudian dalam alur tersebut disebarkan benih padi secara iciran, artinya benih padi dijatuhkan secara manual dengan tangan dan diatur sedemikian rupa sehingga benih jatuh dalam alur tersebut secara merata. Setelah itu benih dalam alur ditutup kembali dengan tanah. Kebutuhan benih cara tanam alur ini berkisar antara 40 – 50 kg/ha, jadi lebih sedikit dibandingkan dengan sistem sebar. 3. Cara tanam tugal
Pada cara tanam ini lahan yang sudah siap dibuat lubang-lubang tanam dengan menggunakan tugal. Pada umumnya untuk pertanaman padi gogo menggunakan jarak tanam 20 x 20 cm. Setelah lubang bekas tugal terbentuk kemudian 2 – 3 butir benih dimasukkan ke dalam setiap lubang tanam dan selanjutnya ditutup kembali dengan tanah. Sebaiknya sebelum ditanam benih direndam sekitar 6 – 12 jam, kemudian dikeringanginkan sekitar 6 – 12 jam. Pada cara tanam dengan tugal ini kebutuhan benihnya ± 30 kg/ha, dan perawatan tanaman akan lebih mudah.
Kegiatan A
Sasaran kegiatan ini adalah membantu peserta mempertimbangkan alat dan alasan menggunakan salah satu system penanaman dengan pertimbangan kondisi SDA, SDM dan ekonomi Tahapan Menyiapkan alat tanam a. Garet
Uraian kegiatan
1. Siapkan alat garet yang terbuat dari kayu seperti gambar disamping
Alat dan bahan
-
Garet Tali Pasak
-
Caplak roda Tali Pasak
2. Alat garet dapat diatur pada 2 sisinya sesuai jarak tanam yang akan diaplikasikan (tegel dan jarwo) 3. Pasang tali sebagai pedoman penarikan awal garet 4. Pasang garet dan tarik garet sesuai kebutuhan b. Caplak roda 1. Siapkan alat caplak roda seperti disamping. Caplakroda disamping telah dimodifikasi bahannya bercampur dengan pipa paralon sehingga ringan dapam pemakaiannya
2. Pasang tali pada pinggir atau tengah petakan sebagai pedoman awal penggarisan 3. Pasang caplak roda dan tarik untuk mendapatkan garis yang diinginkan
c. Rice transplanter - Siapkan persemaian
-
Menghidupkan Mesin
1. Siapkan persemaian dengan menggunakan box seperti gambar disamping
1. Isi bensin pada batas maksimum 2. Periksa oli mesin apakah sudah terisi 3. Atur kran bahan bakar ke posisi ON
-
Transplanter Bensin Box persemaian
4. Periksa tuas kopling utama ke posisi OFF. Tuas kopling penanam ke posisi OFF dan tuas hidrolik ke posisi DOWN (Gambar 2) sebelum mesin dihidupkan 5. Tarik kenop cuk pada batas maksimal 6. Tarik tuas trotel pada batas sekitar ½ dari batas maksimal 7. Putar tuas power pada posisi ON 8. Tarik starter dengan benar 9. Putar kenok cuk ke belakang -
Penyetelan Jarak tanam, Kedalaman tanam dan Jumlah bibit
1. Operasikan tuas penyetel jarak tanam dalam baris sembari menyalakan mesin dengan system penanam pada kecepatan rendah 2. Atur tuas penyetelan jarak tanam ke posisi ujung
-
3. Tuas Kedalaman terdapat 4 posisi yang dapat dirubah sesuai dengan kekuatan tanah atas. Kedalaman standar 2,6 cm
4. Tuas penyetelan jumlah bibit diletakan pada posisi FEW (sedikit) untuk mendapatkan penanaman bibit 2 – 3 tanaman
-
Pengoperasian di lahan
1. Siapkan bibit di dalam tray dan rak yang tersedia 2. Atur tuas hidrolik pada posisi sesuai dengan kedalaman lahan, posisi fix merupakan posisi standar pelampung pada saat penanaman
3. Buat tanda/tandai posisi awal dan akhir operasional mesin pada lahan sawah 4. Atur posisi tanda batas jarak tanaman (rulling mark) pada mesin untuk menandai jarak tanam antar baris tanaman 5. Setelah mesin dinyalakan, atur kecepatan putar engine pada putaran antara 3100 rpm - 3600 RPM. Kopling utama berada pada posisi netral, setelah siap tuas perlahanlahan dipindahkan pada posisi maju. 6. Perlahan-lahan tarik tuas kopling utama, tuas maju dan penanam pada posisi ON 7. Posisi operator harus pada posisi tegak lurus dan memperhatikan mascot tengah 8. Pada saat akan belok, tuas penanam ditarik pada posisi OFF 9. Perhatikan rulling mark pada saat belok dan memulai menanam pada baris selanjutnya Melakukan penanaman system jajar legowo
1. Setelah garis terbuat, lakukan penanaman sesuai dengan garis yang telah dibuat. 2. Sisipilah tanaman padi pada barisa sehingga populasi perhektarnya meningkat
Diskusi
Langkah 1 Gambarlah alat tanam yang pernah anda ketahui Langkah 2 Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari alat yang telah anda gambar tadi dalam hal SDA, SDM dan ekonomi Langkah 3 Tuliskan beberapa alternative system penanaman yang anda ketahui Langkah 4 Diskusikan dengan kelompok kelebihan dan kelemahan system penanaman yang telah anda sebutkan Langkah 5 Diskusikan kesimpulan alat dan cara tanam yang paling sesuai dengan kondisi lahan anda Gambarlah alat tanam Alat 1
Alat 2
Alat 3
Kelebihan (SDA, SDM, Ekonomi) - SDA : bahan mudah didapat - SDM : agak susah dibuat sendiri
Kelemahan (SDA, SDM, Ekonomi) - Ekonomi : harga mahal
Alat 4
Sistem Tanam Padi Irigasi
Kelebihan (SDA, SDM, Ekonomi)
Kelemahan (SDA, SDM, Ekonomi)
Kelebihan (SDA, SDM, Ekonomi)
Kelemahan (SDA, SDM, Ekonomi)
System Tanam 1
……………………………..
Sistem Tanam 2
………………………………
Sistem Tanam Padi Gogo Sistem Tanam 1 ……………………………..
Sistem Tanam 2
………………………………
Sistem Tanam 3
……………………………..
Kesimpulan dan Pengambilan Keputusan
Kegiatan Rencana Aksi
Sasaran kegiatan ini adalah setiap individu menyusun rencana aksi perbaikan populasi dan tanam di wilayah masing-masing Langkah kegiatan Langkah kegiatan Langkah ke 1
Langkah ke 2
Uraian
Alat bantu
Seluruh peserta mendengarkan penjelasan tambahan dari fasilitator tentang populasi dan tanam Setiap peserta menyusun rencana aksi perbaikan populasi dan tanam di wilayah masing-masing
Tabel 2
Tabel 2 Rencana aksi perbaikan persiapan tanam di wilayah masing-masing No
Kegiatan yang akan diperbaiki
Waktu
Tempat
Pelaksana
Keterangan
………....., ……………………2015 Penyusun
………………………………….