PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN
AMELIORAN/PENGAPURAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015
Sesi : AMELIORAN/PENGAPURAN Tujuan Berlatih : Setelah selesai berlatih Peserta dapat : 1, Mengukur keasaman tanah 2. Melakukan pengapuran pada tanah masam Waktu : 3 jam pelajaran @ 45 menit ( teori 1 JP, Praktek 2 JP)
Pada tanah-tanah masam yang ditanami kedelai, perlu diberi bahan amelioran sebagai pembenah tanah untuk memperbaiki kualitas tanah terutama agar pH tanah meningkat. Kegiatan pemberian bahan amelioran ke dalam tanah dinamakan ameliorasi. Bahan amelioran dapat berupa kapur dolomit atau pupuk organik. Lahan suboptimal, khususnya lahan kering masam dan lahan rawa memiliki tingkat kemasaman yang tinggi. pH adalah tingkat keasaman atau kebasaan suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa dengan nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.
Kegiatan 1. Amelioran/Pengapuran
Sasaran kegiatan ini adalah melaksanakan praktek amelioran/pengapuran (mengukur keasaman tanah dan menentukan kebutuhan kapur pada tanah masam) Kegiatan
ini
berkaitan
dengan
produksi
dan
mutu
hasil.
Sebelum melaksanakan kegiatan terlebih dahulu dibentuk kelompok, sejumlah 3 (tiga) kelompok dengan anggota 10 orang ketua kelompok..
dan setiap kelompok memilih
Langkah kegiatan No 1
Tahapan Mengukur keasaman tanah
Uraian kegiatan 1. Ambil sampel tanah di suatu bidang lahan dari beberapa titik sampel lalu campurkan menjadi satu dan aduk rata 2. Ukur pH tanah menggunakan PUTK dengan cara : Ambil contoh tanah sebanyak ½ spatula lalu masukan ke dalam tabung reaksi Tambahkan 4 ml pereaksi pH-1 lalu diaduk dengan pengaduk kaca Tambahkan 1-2 tetes pereaksi pH-2 Diamkan selama 10 menit Bandingkan warna yang muncul pada larutan jernih dengan bagan warna pH tanah Bila warna larutan jernihnya merah atau oranye berarti pH tanah yang diukur bersifat sangat masam atau masam maka perlu dilakukan pengapuran
2.
Menentukan 3. Menentukan kebutuhan kebutuhan kapur kapur pada dengan PUTK adalah tanah masam dengan meneruskan uji pH bila tanah sangat masam atau masam maka tambahkan pereaksi kebutuhan kapur tetes demi tetes sampai muncul warna hijau yang permanen (pH 6-7)
Alat bantu
3.
Melakukan pengapuran
4. Lakukan pengapuran sesuai hasil uji PUTK dengan cara : Siapkan kapur pertanian sesuai dosis yang ditentukan Bersihkan lahan dari gulma Cangkul/bajak tanah secara keseluruhan Tebarkan kapur ke seluruh lahan secara merata Campur kapur dengan tanah di bawahnya menggunakan cangkul
Kegiatan 2. Refleksi Kegiatan Praktek
Sasaran kegiatan ini peserta merefleksikan seluruh kegiatan praktek, sehingga memahami bahwa tujuan berlatih telah tercapai dengan langkah sebagai berikut : 1.
Diskusikan hasil praktek dalam kelompok berkaitan dengan produksi dan mutu hasil kedelai, tuangkan dalam Tabel 1.
2.
Presentasikan hasil diskusi kelompok.
3.
Simpulkan hasil presentasi.
Tabel 1. Hubungan pH tanah dengan ketersediaan unsur hara pH Tanah
Ketersediaan Unsur Hara
Sangat masam (< 4) Masam (4 s.d 5) Agak masam (5 s.d 6) Netral (6 s.d 7) Agak alkali (7 s.d 8) Alkali (> 8)
Kegiatan 3. Rencana Aksi
Sasaran kegiatan ini adalah setiap individu menyusun rencana aksi perbaikan pengapuran di wilayah masing-masing
Langkah kegiatan Langkah kegiatan Langkah ke 1
Langkah ke 2
Uraian Seluruh peserta mendengarkan penjelasan tambahan dari fasilitator tentang pengapuran Setiap peserta menyusun rencana aksi pengapuran di wilayah masing-masing
Alat bantu
Tabel 2
Tabel 2 Rencana aksi pengapuran di wilayah masing-masing No I
II
Kegiatan yang akan diperbaiki Menghitung kebutuhan kapur : 1. Penentuan pH tanah 2. Penentuan kebutuhan kapur Pengapuran tanah masam
Waktu
Tempat
Pelaksana
.........................: Penyusun
Keterangan
2015
...........................................................................
Lembar Informasi Catatan : Apabila saudara memerlukan informasi silahkan baca pada 1. Lembar informasi ini. 2. Bahan pustaka lainnya
AMELIORAN/PENGAPURAN TANAH MASAM
Biasanya jika pH tanah semakin tinggi maka unsur hara akan semakin sulit diserap tanaman, demikian juga sebaliknya jika terlalu rendah akar juga akan kesulitan menyerap makanannya yang berada dalam tanah. Akar tanaman akan mudah menyerap unsur hara atau pupuk yang kita berikan jika pH dalam tanah sedang-sedang saja (cenderung netral). Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada Ph antara 6,0 hingga 7,0. Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N dengan mengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi secara baik bilamana tanaman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pH yang sesuai. Sebagai contoh kedelai tumbuh dengan baik pada tanah dengan kisaran pH 6,0 hingga 7,0. Kacang tanah tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,3 hingga 6,6. Banyak tanaman termasuk sayuran, bunga dan semak-semak serta buah-buahan tergantung dengan pH dan ketersediaan tanah yang mengandung nutrisi yang cukup. Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut. Secara umum tanah masam dapat mempunyai sifat-sifat : - Daya simpan dan daya isap air sangat tinggi - Ada keracunan Al, Fe dan Mn - Ketersediaan P, Mo, Mg, Ca dan K rendah - Kegiatan mikroba dan pengikatan N menurun - Dapat disertai kekurangan S, Cu dan lain-lain
Pengaruh pH tanah terhadap ketersediaan unsur hara tanah digambarkan sebagai berikut :
Sumber: David Howlett, Nevada Division of Forestry, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2007. Panduan Umum PTT kedelai Kementerian Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Kacang – kacangan dan umbi – umbian Anonimous. 2008. Panduan SL – PTT Departemen Pertanian Kuswandi. 1993. Pengapuran Tanah Pertanian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Soermarno, MS. 2011. Faktor Ketersediaan Hara dalam Tanah. Jurusan Tanah FP UB.