PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA JAGUNG BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA
PENGOLAHAN TANAH
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015
1
PENGOLAHAN TANAH Tujuan pembelajaran : Setelah selesai berlatih peserta dapat -
Mengenal berbagai kondisi lahan untuk pertanaman jagung
-
Melakukan pengolahan tanah untrk pertanaman jagung
-
Menentukan sistim tanam dan melakukan penanaman
Waktu : ..........
Jp a 45 menit
DESKRIPSI Faktor penentu keberhasilan budidaya jagung diantaranya adalah benih yang digunakan . lingkungan dan teknologi budidaya yang diterapakn . Teknologi yang diterapkan diantaranya adalah teknik pengolahan tanah . Pengolahan tanah dimaksudkan nuntuk menciptakan kondisi tanah yang baik yang cocok bagi pertumbuhan tanaman . tanah menjadi gembur remah aerasi /tata udara tanah menjadi lebih baik . beberapa teknik pengolahan tanahyang dilakukan untuk tanaman jagung meliputi pengolahan tanah sempurna/olah tanah konvensional , pengolahan tanah konservasi , tanpa olah tanah atau pengolahan tanah minimum dan pengolahan tanah dengan strip LANGKAH KEGIATAN No
Tahapan
Uraian kegiatan
1
Persiapan pelaksanaan Peserta dibagi kedalam praktek pengolahan kelompok kecil menjadi tanah 3- 6 kelompok
2
Menentukan lahan yang Mengidentifikasi lahan yang akan di olah / akan di olah pengolahan tanah
3
Menentukan teknik Tentukan pengolahan tanah yang akan pengolahan tanah dilakukan: pengolahan tanah sempurna , pengolahan tanah konservasi , tanpa olah 2
Alat bantu
tanah dan pengolahan tanah dengan strip 4
Menenentukan alat Identifikasi peralatan pengolahan tanah yang yang digunakan untuk akan digunakan pengolahan tanah
5
Pengolahan tanah
6
Presentasi hasil praktek Masing masing kelompok mempresentasikan hasil nya dan kelompok lain mencermati dan bertanya
Lakukan pengolahan tanah sesuai dengan tujuan penanaman
Tabel 1. Pengaruh penglahan tanah pada pertumbuhan tanaman dan produksi No I. 2
3
Kegiatan
Pengaruh terhadap pertumbuhan
Penentuan waktu pengolahan tanah Penentuan alat dan teknik pengolahan tanah Melakukan pengolahan tanah dengan baik 3
Pengaruh terhadap produksi
Kesimpulan
Kegiatan 2 Sasaran kegiatan ini adalah peserta merefleksikan seluruh kegiatan praktek sehingga seluruh peserta memahami bahwa tujuan berlatih telah tercapai dengan langkah sebagai berikut Refleksi kegiatan praktek Diskusikan hasil praktek persiapan tanam / pengolahan tanah pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung Presentasikan hasil praktek persiapan tanam/ pengolahan tanah kelompok kecil dalam kelompok besar, dan kelompk lain mengkritisi , bertanya dan menanggapi Simpulkan hasil praktek perswaiapan tanam /pengolahan tanah pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung
KEGIATAN 2 Rencana Aksi Sasaran kegiatan ini adalah setiap individu menyusun rencana aksi tentang pengolahan tanah Langkah ke 1 Langkah ke 2
Seluruh peserta mendengarkan penjelasan tambahan dari fasilitator tentang teknik pengolahan tanah yang baik (15 menit) Setiap peserta menyusun rencana aksi pengolahan tanah yang baik untuk pertanaman jagung di wilayah masing-masing, seperti tada tabel 2 (15 menit)
Tabel 2 Rencana aksi pengolahan tanah di wilayah masing-masing No I
Kegiatan yang akan diperbaiki Menentukan lahan yang akan di olah
Waktu
Tempat
Menentukan waktu pengolahan tanah Menentukan alat yang digunakan dalam pengolahan tanah Melakukan 4
Pelaksana
Keterangan
pengolahan tanah
.........................: Penyusun
2015
...........................................................................
PENGOLAHAN TANAH Tujuan pengolahan tanah yang paling utama adalah untuk memperbaiki sifat fisik tanah agar sesuai bagi pertumbuhan tanaman, sedangkan menurut Unger dan Mc Calla (1980), bahwa kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara umum ditentukan oleh sifat fisik tanah, antara lain konsentrasi dan struktur tanah yang mampu memberikan cukup ruang pori-pori untuk aerasi dan penyediaan air bagi tanaman. Lebih lanjut, Beare et all (1994), mengatakan bahwa kondisi lahan yang baik tersebut kadang-kadang sudah terpenuhi secara alami dan apabila kondisi belum baik maka dapat dilakukan modifikasi yaitu dengan atau tanpa pengolahan tanah. Widiatmoko dan Supartoto (2002) menyatakan, bahwa sistim olah tanah sempurna dapat memberikan hasil pada tanaman jagung yang lebih baik dibandingkan dengan sistim lain. Keadaan ini diduga karena tanaman jagung memiliki perakaran yang lebih luas distribusinya.Pengolahan tanah yang baik dan dalammenyebabkan berkurangnya tingkat ketahanan penetrasi tanah. Berkurangnya penetrasi tanah ini memudahkan akar tanaman menembus tanah, berkembang dan mampu menyerap unsurhara dari dalam tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Kuipers (1983) bahwa ketahanan penetrasi tanah selain dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah, juga dipengaruhi oleh keberadaan air di dalam ruang pori. Dengan adanya air dalam ruang pori, maka gaya matrik tanah dapat dikurangi. 5
Pengolahan tanah berfungsi (1) Memperbaiki sturktur tanah,pada tanah berat pengolahan tanah hendaknya dilakukan dengam alat olah yang mampu merobah tanah tersebut menjadi gembur; (2) Pengelohan tanah dapat juga mendorong pertumbuhan mikro dan hara tanaman; (3) Mencengah hama dalam tanah yang dapat menggnagu pertumbuhan tanamna jagung sesuai dengan kondisi /keadaan tanah; dan (4) Mencengah pertumbuhan gulma yang dapat menggangu pertumbuhan tanaman. Lebih lanjut Widiatmoko dan Supartoto (2002) menyatakan persiapan lahan untuk tanaman jagung dapat dilakukan dengan tiga cara, disebut zero yaitu tanpa olah tanah (TOT) pengolahan tanah minimum,dan pengolahn tanah maksimum (sempurna). Pengolahan penyiapan lahan dapat dikerjakan sebagai berikut : Tanpa olah tanah (TOT) hanya mencangkullah tanah hanya untuk lubang tanam. Sistem TOT dapat dipraktekan pada bekas lahan tebang tebu rakyat intensifikasi (TRI). keuntungan TOT antara lain adalah menekan biaya pengolahan tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan memperpendek waktu tanam. Selanjutnya Pengolahan tanah sempurna (maksimum) Tanah yang akan diolah tidak terlalu kering /basah sehingga mudah diolah menjadi gembur dengan cara melakukan pembajakan tanah sebanyak 2 kali dengan kedalaman 12-20 cm, Benamkan gulma dan sisa tanaman,kemudian garulah tanah sampai rata. Biarkan tanah kering angin selama 7-14 hari. Lakukanlah pengolahan tanah paling sedikit 1 minggu sebelum tanam tujuan pengolahan tanah secara sempurna adalah sebagai berikut : (1) Memperbaiki tekstur dan struktur tanah. (2) Memberantas gulma dan hama dalam tanah (3) Memperbaiki aerasi dan drainase tanah. (4) Mendorong aktifitas mikroorganisme tanah, (5) Membuang gas-gas beracun dari dalam tanah. Pengolahan tanah selanjutnya adalah pengolahan tanah minimum (minimum) tahap yang dilakukan dalam pengolahan tanah minuman adalah Terhadap tanah yang peka erosi,mutlak diperlukan usaha-usaha konservasi tanah dan sedikit mungkin dilakukan pengolahan tanah. Bila waktu mendesak, lakukanlah pengolahan tanah hanya pada barisan tanaman saja dengan kedalaman 15-20 cm. pengolahan tanah biasanya dilakukan pada awal musim kemarau,yaitu diperkirakan ± 15 hari sebelum tanam. Pengolahan tanah dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi mekanik terhadap tanah. Pengolahan tanah merupakan tindakan yang penting untuk menciptakan kondisi media perakaran yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Tanah berfungsi sebagai wahana (media) dimana air, udara, hara dan energi ditranslokasikan ke biji dan tanaman itu sendiri, oleh karena itu sifat-sifat tanah yang mempengaruhi penyimpanan dan translokasi parameter tersebut memainkan peran sangat penting. Perlu diingat bahwa tanaman tidak memberikan tanggapan langsung kepada alat yang 6
digunakan dalam mengolah tanah, tetapi pada kondisi tanah yang diciptakan dari pengolahan tanah tersebut. Perlu atau tidaknya tanah diolah harus dilihat dari keadaan kepadatan tanah, kekuatan tanah dan tingkat aerasi. Kepadatan tanah umumnya ditandai dengan tingginya berat isi, sedangkan kekuatan tanah berkaitan dengan fleksibilitas tanah untuk merobah sasarannya. Pengolahan tanah diperlukan bila kondisi kepadatan, kekuatan tanah, aerasi lagi mendukung perakaran tanaman, tidak lagi mendukung penyediaan air dan perkembangan akar serta tingkat kepekaan tanah. Penyiapan lahan untuk budidaya tanaman jagung dimulai dengan pengolahan tanah. Pengolahan tanah diperlukan untuk menciptakan lingkungan fisik tanah yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman. Dalam mempersiapkan lahan untuk menanam jagung dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain yaitu Pengolahan Tanah Konvensional atau yang biasa disebut Olah Tanah Sempurna (OTS), dan Pengolahan Tanah Konservasi. 1.
Pengolahan Tanah Konvensional Pengolahan tanah secara konvensional atau pengolahan tanah sempurna sebaiknya dilakukan setelah hujan mulai turun dengan mempertimbangkan kondisi lengas tanah yang sesuai untuk pengolahan tanah atau dapat juga dilakukan sebelum hujan turun.
2.
Pengolahan Tanah Konservasi Ada beberapa macam Pengolahan Tanah Konservasi, antara lain Olah Tanah Minimum (OTM) dan Tanpa Olah Tanah (TOT). Strategi penyiapan lahan yang kini banyak menarik perhatian adalah penerapan pengurangan pengolahan tanah atau Olah tanah konservasi (OTK). OTK dapat diartikan sebagai tindakan pengurangan pengolahan tanah dan disertai dengan penggunaan mulsa. Olah tanah konservasi adalah penyiapan lahan yang menyisakan sisa tanaman di atas permukaan tanah sebagai mulsa dengan tujuan untuk mengurangi erosi dan penguapan air dari permukaan tanah. (Utomo, 1995) mendifinisikan olah tanah konservasi sebagai suatu cara pengolahan tanah yang bertujuan untuk menyiapkan lahan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi optimum, namum tetap memperhatikan aspek konservasi tanah dan air. 2.1. Olah Tanah Minimum (OTM). OTM adalah cara penanaman yang dilakukan dengan mengurangi frekuensi pengolahan. Pengolahan tanah dilakukan sekali dalam setahun atau sekali dalam 7
2 tahun tergantung pada tingkat kepadatan tanahnya, dan sisa tanaman disebarkan seluruhnya diatas permukaan tanah sebagai mulsa setelah pengolahan tanah. Pada tanah-tanah yang cepat memadat seperti pada tanah yang bertekstur berat, pengolahan tanah dapat dilakukan dalam sekali setahun; sedangkan pada tanahtanah yang bertekstur sedang dapat dilakukan sekali dalam 2 tahun.
2.2. Olah Tanah Strip (strip tillage) Olah Tanah Strip (OTS) adalah cara pengolahan tanah yang dilakukan hanya pada strip-strip atau alur-alur yang akan ditanami, biasanya strip-strip tersebut dibuat mengikuti kontur. Bagian lahan diantara 2 strip tidak terganggu/diolah. Sisa tanaman disebar sebagai mulsa diantara 2 strip dan menyisakan zona sekitar strip tanpa adanya mulsa. 2.3. Tanpa Olah Tanah (TOT) TOT adalah cara penanaman yang tidak memerlukan penyiapan tanah, kecuali membuka lubang kecil mennggunakan tongkat kayu yang diruncingkan bagian bawahnya (tugal) untuk meletakkan benih
8